Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput Surabaya 19 Juli 2025

Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Juli 2025

Nenek Fatimah yang Dititip 4 Anaknya Kini Jalani Hidup Baru di Griya Lansia Malang, Tak Bisa Jalan Saat Dijemput
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Siti Fatimah, perempuan
lansia
asal
Surabaya
yang diduga ditelantarkan anak-anaknya kini menjalani kehidupan yang baru di Griya
Lansia
, Kecamatan Wajak, Kabupaten
Malang
bersama 194 lansia lainnya.
Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra memastikan akan merawat dengan baik Siti Fatimah seperti lansia lainnya.
Ia mengatakan, Siti Fatimah saat ini mendapat pendampingan khusus dari petugas Griya Lansia, untuk beradaptasi dengan lingkungan Griya Lansia.
“Selain itu, Ibu Siti Fatimah menderita stroke. Jadi tidak bisa jalan. Kalau pikirannya 100 persen normal, cuma fisiknya saja yang kurang karena stroke,” ungkap Arief melalui sambungan telepon, Jumat (18/7/2025).
Keempat anak Siti Fatimah, yakni Lukman Arif, Faisal, Warda, dan Robet menitipkannya ke Griya karena tak sanggup lagi merawat. 
Ketiga anaknya merantau ke luar jawa, dan selama ini Fatimah hidup dengan anak keduanya.
“Ketiga anaknya itu tidak mau tahu,” kata Arief. 
Arief menceritakan, Siti Fatimah sempat ditelantarkan di depan salah satu indekos di Surabaya.
Salah satu tetangganya yang menemukan lalu menghubungi Arief Camra dan merekomendasikan untuk dirawat di Griya Lansia.
“Saat itu dengan tegas saya tolak. Karena sebenarnya Griya Lansia ini kan tidak merawat lansia yang masih memiliki keluarga, tapi hanya merawat lansia yang terlantar,” katanya. 
Namun, keesokan harinya, salah satu anaknya kembali menelepon dan kekeh minta tolong agar mau merawat ibunya.
Alhasil, Arief memberi syarat khusus kepada anaknya, apabila nanti Griya Lansia merawat ibunya, maka anaknya tidak boleh menjenguk sama sekali.
Selain itu, apabila meninggal, pihak Griya Lansia tidak berkewajiban mengabari anak-anaknya.
“Syarat itu saya berikan dengan harapan anaknya urung menyerahkan ibunya kepada kami, dan kembali merawat sendiri. Tapi tak disangka anaknya menerima syarat tersebut,” ujar Arief.
Selanjutnya, Arief meminta anak Siti Fatimah untuk menandatangani surat pernyataan di atas materai, sekaligus kembali menegaskan kepada anaknya apakah keputusan untuk menitipkan ibunya ke Griya Lansia sudah bulat. Anak itu pun mengiyakan.
“Termasuk saya juga menyampaikan bahwa akan mengunggah konten proses serah terima tersebut, dan meminta anaknya tidak menyalahkan jika timbul polemik di media sosial. Anaknya pun mengiyakan,” kata Arief. 
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.