Negara: Yordania

  • Hari Braille Sedunia, Ini Fakta Braille di Indonesia

    Hari Braille Sedunia, Ini Fakta Braille di Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Braille Sedunia diperingati setiap 4 Januari. Peringatan global ini hadir sebagai pengingat pentingnya braille sebagai sarana komunikasi dalam mewujudkan hak-hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas sensorik netra (PDSN).

    Mengutip dari berbagai sumber, sistem baca-tulis braille dikembangkan oleh Louis Braille pada 1820-an. Saat itu, ia masih menjadi murid di Royal Institute for Blind Youth di Paris.

    Braille sebenarnya bukan bahasa, melainkan kode taktil atau timbul dengan berbagai kombinasi titik yang mewakili abjad, kata, tanda baca, dan angka. Braille memungkinkan tunanetra ataupun orang dengan gangguan penglihatan untuk membaca dan menulis melalui sentuhan.

    Saat ini, pencatat braille elektronik (braille note taker) dan papan braille (braille display) telah tersedia, sehingga penyandang tunanetra yang menguasai huruf braille dapat menjelajahi internet, membaca halaman web, membaca email, serta menyimpan dan mengedit karya tulis mereka tanpa pembaca layar.

    Bukan itu saja, beberapa game klasik juga telah mengadaptasi versi braille, seperti Monopoly, Scrabble, dan Uno. Ada juga kartu remi braille versi khusus LEGO Braille Bricks.

    Adapun di Indonesia, tulisan braille juga telah lama digunakan. Berikut fakta menarik braille di Indonesia:

    1. Perkembangan braille di Indonesia

    Braille di Indonesia mulai masuk dan digunakan sejak 1901 oleh Dr Westhoff. Ia merupakan pendiri Blinden Institut Bandung.

    Pada 1952, SGPLB Negeri Bandung didirikan dan membuat braille semakin berkembang. Adapun sistem penulisan braille yang mulai dikenal di berbagai daerah di Indonesia adalah sistem tulisan singkat (tulsing) braille yang mulai dikembangkan pada 1960-an.

    Pada 1974, tim dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan SLB di Jakarta, menyusun Buku Pedoman Menulis Braille Menurut Ejaan Baru Yang Disempurnakan. Sejak 2018, Badan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Abiyoso dari Kementerian Sosial (Kemensos) mencetuskan dan mencetak KBBI Braille.

    2. Al-Qur’an braille masuk ke Indonesia pada 1954

    Al-Qur’an braille pertama masuk ke Indonesia pada 1954. Al-Qur’an tersebut disumbangkan dari Yordania kepada Departemen Sosial.

    Setelah 10 tahun, Al-Qur’an tersebut baru bisa dibaca, yakni pada 1964. Orang yang membacanya adalah seorang juru ketik braille Depsos Yogyakarta, Supardi Abdi Somad. 
Satu jilid Al-Qur’an braille biasanya hanya terdiri dari satu juz saja. Sehingga, untuk 30 Juz Al-Qur’an braille terdiri dari 30 jilid buku berbeda.

     

  • Fakta Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Diungkap Ahli Israel

    Fakta Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman Diungkap Ahli Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli Israel mengungkap fakta baru soal kegiatan pertambangan di zaman kuno lewat penelitian di “tambang Nabi Sulaiman.” Kegiatan pertambangan ribuan tahun lalu ternyata jauh lebih “bersih” dibanding kegiatan pertambangan di era modern.

    Sejak 1990-an, ada perdebatan besar soal dampak praktik pertambangan di era sebelum Revolusi Industri terhadap kesehatan manusia dan ekosistem lingkungan hidup. Sebagian percaya bahwa aktivitas metalurgi di Zaman Perunggu dan Zaman Besi memperkenalkan logam polutan baru yang terdeteksi di level global. Kelompok ahli lain berpendapat pertambangan di era tersebut punya dampak minimal terhadap lingkungan hidup.

    Erez Ben-Yosef dan tim dari Tel Aviv University melakukan penelitian geokimia di situs tambang tembaga di Timna Valley, Israel. Area tersebut telah ditambang sejak abad ke-10 dan sering disebut sebagai lokasi tambang yang menjadi sumber kekayaan Nabi Sulaiman. 

    Hasil penelitian tim dari Tel Aviv University menunjukkan bahwa polusi dari industri tembaga dari tambang tembaga di area tersebut kecil dan terbatas di wilayah yang sempit. Aktivitas pertambangan juga menimbulkan risiko yang kecil bagi manusia, baik yang hidup saat ini atau pada era kuno. Studi Ben-Yosef juga tak menemukan bukti produksi tembaga dari zaman dulu menimbulkan polusi.

    “Kami memeriksa dua situs produksi tembaga di Timna Valley, satu dari Zaman Besi atau dari era Nabi Sulaiman dan satu situs yang 1.500 tahun lebih tua,” kata Ben-Yosef. “Studi kami sangat luas. Kami mengambil ratusan sampel tanah dari kedua situs untuk analisis kimia, menciptakan peta resolusi tinggi dari kemunculan logam berat di wilayah tersebut. Kami menemukan bahwa level polusi di situs tembaga Timna sangat rendah dan terbatas di lokasi tungku smelter kuno.”

    Konsentrasi timbal, sumber polusi utama di industri logam, turun hingga 200 ppm hanya beberapa meter dari tungku. Sebagai perbandingan, Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Amerika Serikat (EPA) menggunakan kriteria bagi pekerja bagi area industri dengan emisi timbal 1.200 PPM. Area perumahan dengan tingkat polusi 200 ppm dikelompokkan aman untuk anak-anak.

    Hasil penelitian Ben-Yosef memperkuat sebuah studi di wilayah Wadi Faynan di Yordania. Salah satu studi hanya menemukan sisa polusi di gigi 3 tengkorak dari 36 tengkorak di sekitar pertambangan Zaman Besi.

    “Timna dan Faynan adalah situs ideal untuk riset karena mereka tidak diusik oleh pertambangan modern, seperti yang terjadi di Siprus. Karena iklim yang kering, sisa logam di tanah juga tidak terbawa air,” kata Ben-Yesef.

    Menurut IFL Science, penelitian ini menunjukkan bahwa produksi logam bukan sumber utama dari polusi, meskipun dilakukan dalam skala besar. Sumber polusi utama dari aktivitas pertambangan adalah industri yang menggunakan timbal beracun.

    (dem/dem)

  • Pemimpin HTS dan Sekutunya Diberikan Pangkat Militer Senior, Mantan Tentara Assad Tidak Senang – Halaman all

    Pemimpin HTS dan Sekutunya Diberikan Pangkat Militer Senior, Mantan Tentara Assad Tidak Senang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keputusan otoritas sementara Suriah untuk memberikan sejumlah pangkat militer senior kepada para pemimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutunya, termasuk kepada mereka yang bukan warga negara Suriah, memicu gelombang kritik dan ketidakpuasan.

    Mengutip The New Arab, ketidakpuasan terutama datang dari mantan perwira tentara Suriah yang sebelumnya berada di bawah pemerintahan Bashar al-Assad.

    Kritik ini terutama berfokus pada pemberian pangkat militer kepada pejuang HTS asing.

    Beberapa pihak juga mempertanyakan hak Ahmed al-Sharaa, pemimpin HTS yang kini menjadi penguasa de facto Suriah, untuk mengambil keputusan sepihak.

    Kekhawatiran juga muncul mengenai kompetensi para pejuang tersebut dalam memegang pangkat senior, karena tidak satu pun dari mereka adalah lulusan lembaga militer yang diakui negara.

    Sebaliknya, mereka memperoleh pengalaman hanya di medan perang, di mana aturan dan prosedur yang diterapkan oleh tentara profesional tidak pernah digunakan.

    Keputusan untuk mengintegrasikan faksi-faksi yang terlibat dalam revolusi Suriah, umumnya dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk mengendalikan situasi keamanan di negara tersebut. 

    lihat foto
    Pemimpin baru Suriah yang juga pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Jolani atau Ahmad Al-Sharaa

    Namun, pertanyaan masih muncul terkait bagaimana proses integrasi ini akan dilakukan, siapa saja yang akan diikutsertakan, dan bagaimana caranya.

    Misalnya, faksi-faksi di bawah Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki, diperkirakan akan segera diintegrasikan ke dalam lembaga militer baru yang dibangun di atas sisa-sisa tentara rezim Assad. 

    Namun, tampaknya SNA dikecualikan dari komunikasi apa pun dengan pemerintahan baru ini, menurut laporan pada tanggal 23 Desember.

    Pemberian Pangkat Militer untuk Pemimpin HTS

    Keputusan “No.8”, yang dipublikasikan pada hari Minggu (29/12/2024) di akun Telegram Komando Umum Sharaa, mencantumkan daftar 49 orang yang akan “dipromosikan” ke pangkat Mayor Jenderal, Brigadir Jenderal, dan Kolonel, sebagai bagian dari “pengembangan dan modernisasi tentara Suriah”.

    Di antara mereka yang dipromosikan adalah komandan sayap militer HTS sekaligus Menteri Pertahanan yang baru diangkat dalam pemerintahan transisi, Murhaf Abu Qasra, yang menerima pangkat Mayor Jenderal. 

    Tiga mantan perwira yang membelot dari tentara Suriah selama perang juga termasuk dalam daftar tersebut, bersama beberapa komandan HTS dan anggota faksi lainnya.

    Pejuang non-Suriah yang mendapatkan pangkat militer meliputi Abdul Samriz Bashari (Albania), Alaa Mohammed Abdul Baqi (Mesir), dan Ibnian Ahmed al-Hariri (Yordania), yang menerima pangkat Kolonel.

    Rahman Hussein al-Khatib (Yordania), Omar Mohammed Jaftchi (Turki), dan Abdul Aziz Dawoud Khodabardi (minoritas Turkistan dari Tiongkok) menerima pangkat Brigadir Jenderal.

    Beberapa perwira Suriah yang membelot dan sebelumnya berpangkat tinggi serta memiliki pengalaman militer yang luas menganggap promosi ini sebagai tanda bahwa pemerintahan baru berencana mengandalkan komandan lapangan dari faksi pemberontak untuk membentuk tentara nasional yang bersatu.

    Namun, mereka menegaskan bahwa membangun kembali tentara membutuhkan keahlian akademis, yang tidak dimiliki oleh banyak komandan lapangan ini, meskipun mereka memiliki pengalaman tempur di medan perang.

    Seorang komandan SNA yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, yang berafiliasi dengan The New Arab, bahwa Ahmed al-Sharaa tidak memiliki kewenangan untuk memberikan pangkat militer.

    Menurutnya, wewenang ini seharusnya hanya dimiliki oleh presiden, setelah konstitusi disusun dan pemilu dilaksanakan.

    Ia juga mempertanyakan pemberian pangkat kepada warga negara asing di angkatan darat yang belum memiliki kewarganegaraan resmi Suriah, serta menegaskan bahwa Kepala Staf Angkatan Darat harus merupakan lulusan akademi militer yang diakui.

    lihat foto
    Militan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) di Suriah.

    Sementara itu, perguruan tinggi militer yang didirikan oleh Ahmed al-Sharaa di Idlib dikatakan tidak diakui sama sekali.

    Kolonel yang membelot dan analis militer Fayez al-Asmar mengatakan bahwa daftar promosi ini merupakan masalah sensitif bagi masyarakat Suriah.

    Ia menjelaskan bahwa ada ribuan perwira yang membelot, termasuk brigadir, kolonel, dan perwira lainnya, seharusnya diakui oleh pimpinan baru dan dijadikan bagian penting dalam membangun kembali militer.

    Hal itu sebagai bentuk penghargaan atas risiko besar yang mereka ambil selama pembelotan mereka dari tentara Assad.

    Ia juga menekankan bahwa pemimpin militer baru harus memiliki latar belakang akademis dan militer yang kuat agar mampu menangani tugas restrukturisasi tentara.

    “Organisasi dan metode pertempuran faksi-faksi revolusioner sangat berbeda dari militer profesional yang terstruktur dan hierarkis,” imbuhnya.

    Meskipun ia mengakui bahwa seorang Menteri Pertahanan boleh berasal dari kalangan sipil, ia percaya bahwa Kepala Staf dan komandan militer lainnya harus merupakan prajurit terlatih.

    Diperkirakan ada sekitar 5.000 prajurit yang membelot dari tentara Suriah selama perang.

    Beberapa dari mereka tetap tidak aktif dalam kegiatan militer, sementara lainnya bergabung dengan faksi-faksi pemberontak dan terlibat dalam banyak pertempuran sengit yang telah berlangsung hampir 12 tahun.

    Pandangan Pakar

    Pakar militer Diaa Qaddour berpendapat bahwa pemberian pangkat militer kepada sejumlah pejuang asing adalah cara untuk menghormati mereka yang telah berjuang untuk revolusi Suriah dan membuat pengorbanan besar yang layak mendapatkan pengakuan.

    Rashid Hourani, seorang peneliti militer di Jusoor Centre for Studies, menjelaskan bahwa banyak negara di seluruh dunia bergantung pada ahli asing di berbagai bidang, termasuk militer, tanpa harus kehilangan arah nasional.

    Hourani yakin keputusan ini tidak akan berdampak negatif terhadap rekonstruksi tentara baru Suriah.

    Ia percaya bahwa para pejuang asing ini bisa berperan dalam melatih tentara baru dengan metode perang modern.

    Sementara itu, Brigadir Jenderal yang membelot, Mustafa al-Farhat, mengatakan bahwa promosi ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintahan baru.

    Namun, menurutnya, tantangan utama adalah mencari sumber daya manusia yang diperlukan untuk membangun tentara yang kuat di tengah situasi sulit Suriah saat ini.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Izin Siaran Al Jazeera Tepi Barat Dicabut, Otoritas Palestina Sebut Media Sesat – Halaman all

    Izin Siaran Al Jazeera Tepi Barat Dicabut, Otoritas Palestina Sebut Media Sesat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Izin siaran media Al-Jazeera di Tepi Barat Palestina resmi di tangguhkan berlaku mulai 1 Januari 2025, setelah pemerintah Palestina menutup paksa kantor utama Al Jazeera.

    Penangguhan ini diumumkan langsung oleh Otoritas Palestina (PA) dengan alasan jaringan yang berkantor pusat di Qatar itu telah melakukan dugaan pelanggaran hukum Palestina.

    “Al Jazeera Media Network mengecam keputusan Otoritas Palestina untuk membekukan pekerjaan dan liputannya di Tepi Barat. Al Jazeera menganggap keputusan ini tidak lebih dari sekadar upaya untuk mencegah saluran tersebut meliput peristiwa yang meningkat pesat di wilayah pendudukan,” kata Al Jazeera dalam pernyataanya resminya.

    PA mengatakan penangguhan tersebut hanya bersifat sementara, namun sejauh ini pihaknya belum dapat memastikan kapan penangguhan akan dicabut.

    Ia menegaskan pencabutan akan dilakukan sambil menunggu kepatuhan jaringan terhadap peraturan hukum.

    Adapun keputusan ini dirilis menyusul liputan kritis jaringan Qatar atas serangan PA terhadap perlawanan Palestina di kamp pengungsi Jenin.

    Dalam liputan tersebut disebutkan bahwa tujuan operasi gerakan Fatah yang dipimpin presiden Palestina Mahmoud Abbas berhasil membunuh pentolan Brigade Jenin, warga sipil, dan anak-anak. 

    Sejumlah laporan menyebut mereka beroperasi di bawah pantauan dan dukungan Israel.

    Hal ini lantas membuat Otoritas Palestina meradang, mereka bahkan menyebut  Al Jazeera sebagai media sesat yang menghasut, serta suka campur tangan dalam urusan internal Palestina.

    Al Jazeera Lontarkan Kecaman

    Merespon pembekuan izin siaran yang dilakukan PA Palestina, Al Jazeera dengan tegas mengecam tindakan itu.

    Mereka menyebut praktik tersebut sejalan dengan pendudukan Israel yang lebih dulu melarang siaran media ini.

    “Otoritas Palestina berusaha menghalangi Al Jazeera meliput berbagai peristiwa yang meningkat di wilayah Palestina yang diduduki,termasuk di Jenin dan kamp pengungsian,” lanjut Al Jazeera.

    Sementara itu Hamdah Salhut dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibu kota Amman, Yordania, mengatakan bahwa insiden penggerebekan pasukan keamanan Palestina di Jenin tidak disukai oleh warga Palestina di Tepi Barat.

    “Otoritas Palestina telah melakukan penggerebekan sendiri yang terpisah dari pasukan Israel. Otoritas Palestina telah melakukan itu selama empat pekan terakhir. Tindakan ini telah menewaskan beberapa warga Palestina,” katanya.

    Sebelum Otoritas Palestina memboikot siaran Al Jazeera, pasukan Israel sebelumnya telah lebih dulu menggelar penggerebekan di studio siaran televisi Al Jazeera yang berlokasi di Ramallah Tepi Barat.

    Tak hanya melakukan penggerebekan, dalam kesempatan tersebut tentara bersenjata Israel juga turut menyita peralatan siar seperti kamera yang ada dalam ruangan tersebut.

    Dari rekaman siaran yang diunggal Al Jazeera, para pasukan bertopeng itu terlihat memaksa masuk gedung siaran, menyusuri tiap lorong studio TV yang menjadi kantor pusat biro Al Jazeera di Tepi Barat.

    Pengusiran paksa itu dilakukan lantaran Netanyahu menuduh saluran TV Al Jazeera telah membantu kelompok perlawanan Palestina Hamas.

    Karena selama perang berlangsung media asal Qatar itu terus menyebarkan hasutan ke publik. Netanyahu menilai tindakan itu sebagai

    Setelah penggerebekan, kepala biro al-Omari mengemukakan kekhawatiran tentang apa yang mungkin dilakukan tentara Israel di kantor tersebut.

    Menurut al-Omari cara ini sengaja dilakukan Israel, bertujuan untuk menghapus kebenaran dan mencegah orang mendengar kebenaran.

    Hal senada juga dilontarkan Izzat al-Risheq, anggota biro politik Hamas, ia menggambarkan perintah penutupan tersebut sebagai tindakan pembungkaman kebenaran.

    “Penutupan kantor Al Jazeera adalah puncak dari perang yang dideklarasikan terhadap jurnalis yang menjadi sasaran terorisme Zionis sistematis yang bertujuan menyembunyikan kebenaran,” jelas al-Risheq.

    (Tribunnews.com / Namira Yunia)

  • Marselino Ferdinan Ditulis FIFA Jadi Bintang Muda 2025, Punya Kemampuan Impresif di Timnas Indonesia

    Marselino Ferdinan Ditulis FIFA Jadi Bintang Muda 2025, Punya Kemampuan Impresif di Timnas Indonesia

    TRIBUNJATIM.COM – Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan kini masuk dalam daftar pemain paling bertalenta AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) 2025 versi FIFA.

    Terdapat 6 pemain muda yang masuk dalam daftar tersebut.

    Hal itu bisa dilihat di laman resmi FIFA.

    6 pemain muda zona AFC menjadi yang wajib disaksikan pada tahun 2025.

    FIFA menyebut bahwa tahun 2024 menjadi tahun penting bagi sepak bola Timur Tengah dan Asia.

    Tahun 2024 merupakan tahun penting bagi sepak bola di Timur Tengah dan Asia di mana Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia menjadi panggung yang tepat bagi lebih banyak talenta muda berbakat untuk menunjukkan kemampuan mereka.

    Laman tersebut juga menyoroti bagaimana para pemuda ini mendapatkan kesempatan untuk “menyihir fans baik di dalam negeri atau saat bertandang.”

    FIFA menyebut satu nama perwakilan Indonesia pada daftar ini.

    Nama gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, masuk dalam daftar 6 bintang muda Asia.

    Marselino disebut oleh FIFA punya kemampuan impresif dalam membaca permainan.

    Selain itu, eks pemain Persebaya Surabaya tersebut bisa berperan sebagai seorang gelandang serang yang bagus.

    “Ferdinan menggabungkan kemampuan teknik mengesankan dan kemampuan membaca permainan impresif dalam perannya sebagai gelandang serang,” tulis laman resmi FIFA soal Marselino.

    FIFA juga memuji penampilan Marselino yang sukses memukau para penonton di stadion.

    Salah satu penampilan ikonis yang disorot oleh FIFA terjadi pada laga keenam ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Timnas Indonesia vs Arab Saudi.

    Kala itu Marselino memborong 2 gol kemenangan 2-0 Timnas Indonesia atas Arab Saudi.

    FIFA juga menyoroti selebrasi ikonis Marselino Ferdinan usai mencetak gol kedua.

    Saat itu dia duduk tenang di atas kursi dengan bola di kakinya.

    Selebrasi tersebut disebut menginspirasi dan membuat seluruh bangsa Indonesia terpesona.

    “Penampilannya telah memukau para penonton dan puncaknya adalah ketika dia mencetak 2 gol dalam kemenangan bersejarah Garuda atas Arab Saudi bulan lalu,” tulis laman resmi FIFA.

    “Selebrasi ikonisnya, di mana dia dengan tenang duduk dan berpose di atas kursi, telah ditiru di berbagai lapangan di seluruh Indonesia.”

    “Kemampuan yang dia tunjukkan selama pertandingan membuat banyak penggemar terpesona.”

    “Kemenangan tersebut membawa Indonesia ke posisi ketiga di Grup C.”

    “Meningkatkan harapan mereka untuk lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak kemerdekaan mereka.”

    “Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Marselino telah menjadi pemain yang tidak terpisahkan dari negaranya,” lanjut FIFA.

    Sampai saat ini, Marselino Ferdinan sudah tampil 17 kali bersama Timnas Indonesia senior sepanjang tahun 2024.

    Selain Marselino Ferdinan, FIFA juga menyertakan nama Ali Jasim (Irak), Marcus Meloni (Uni Emirat Arab), Seol Young-woo (Korea Selatan), Mohammad Abualnadi (Yordania), dan Abbosbek Fayzullaev (Uzbekistan).

  • 7 Peristiwa Dunia yang Paling Menggemparkan Sepanjang 2024

    7 Peristiwa Dunia yang Paling Menggemparkan Sepanjang 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sederet peristiwa politik yang memanas hingga perang masih mewarnai sepanjang 2024.

    Timur Tengah di tahun ini masih menjadi perhatian komunitas internasional, mulai dari agresi Israel di Palestina yang tak kunjung henti hingga perang rudal Iran-Israel.

    Banyak pengamat khawatir konflik di Timur Tengah bisa mengganggu stabilitas global.

    Di Asia, peristiwa politik paling dramatis mengguncang sejumlah negeri seperti Bangladesh dan Korea Selatan.

    Tahun ini juga bak tahun politik global lantaran banyak negara menggelar pemilihan umum termasuk Amerika Serikat dan Indonesia.

    Berikut peristiwa menggemparkan sepanjang 2024 yang dirangkum CNNIndonesia.com

    1. Perang rudal Iran-Israel

    Iran dan Israel sempat perang rudal sepanjang 2024.

    Perang itu muncul usai pasukan Israel membombardir fasilitas diplomatik Iran di Suriah pada 1 April. Serangan ini menewaskan dua komandan pasukan khusus dan empat perwira militer Iran.

    Iran tak tinggal diam. Dua pekan kemudian mereka meluncurkan ratusan rudal secara langsung ke Israel.

    Serangan itu berhasil dihalau karena sekutu dekat Israel, Amerika Serikat, dan Yordania disebut turut membantu mencegat rudal Iran.

    Kemudian pada 19 April, Israel balik menyerang Iran. Mereka menggempur fasilitas militer negara musuhnya.

    Serangan itu sempat membuat Iran menutup wilayah udara dan segera mengaktifkan sistem pertahanan udara. Pemerintah berulang kali menyatakan akan membalas Israel dengan lebih keras.

    Di tengah kemarahan Iran, mereka kehilangan Presiden Ebrahim Raisi yang tewas dalam kecelakaan pesawat pada Mei.

    Lalu pada Juli, Iran kian dongkol ke Israel usai bos Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam operasi pasukan Zionis di Teheran. Hamas merupakan milisi yang dilaporkan mendapat dukungan dan pelatihan dari Iran.

    Belum reda kemarahan mereka, Israel menghabisi ketua milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada September. Operasi ini juga menewaskan jenderal utusan Iran.

    Iran murka dan membalas Israel dengan meluncurkan 200 rudal balistik hingga hipersonik pada 1 Oktober.

    Serangan ini mengenai sistem pertahanan tercanggih Negeri Zionis, Iron Dome.

    “Beri tahu [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu bahwa Iran bukanlah negara yang suka berperang, tetapi Iran berdiri teguh melawan ancaman apa pun,” kata Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

    Israel menganggap balasan Iran sebagai serangan rudal terbesar dalam sejarah. Beberapa pekan kemudian, pasukan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu balik meluncurkan gempuran.

    Mereka menyerang empat kota Iran dan menyasar fasilitas militer termasuk gudang senjata dan situs untuk mengembangkan nuklir.

    2. Israel invasi Lebanon

    Di tengah agresi di Palestina dan konflik yang membara dengan Iran, Israel meluncurkan invasi ke Lebanon.

    Serangan intensif mereka terendus saat ribuan pager meledak di Lebanon pada 17 September. Israel dianggap dalang insiden ini.

    Tak lama setelah itu, Israel membunuh komandan strategis Hizbullah hingga Hassan Nasrallah.

    Menteri Pertahanan Israel Ketika itu Yoav Gallant bahkan sempat mengatakan negara dia sedang memasuki perang fase baru.

    Kemudian pada 1 Oktober, Israel meluncurkan invasi ke Lebanon selatan. Mereka mengklaim hanya menyasar infrastruktur Hizbullah.

    Namun, kenyataannya pasukan Israel menembaki kamp pengungsian hingga menyerang pos pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

    3. Revolusi Gen Z Bangladesh

    Bangladesh sempat menjadi sorotan dunia karena demo besar-besaran yang berhasil menggulingkan Perdana Menteri Sheikh Hasina (76) pada Agustus lalu.

    Demo ini dijuluki revolusi Gen Z. Peserta aksi berisi mahasiswa-mahasiswi yang berusia 18 hingga 23 tahun.

    Protes Gen Z itu menguar sejak Juli lalu. Mereka saat itu menuntut pembatalan kuota pegawai negeri sipil (PNS) bagi keluarga pejuang yang dianggap diskriminatif.

    Kuota PNS ini menjadi cara Hasina melanggengkan kekuasaan dengan menempatkan para pendukungnya di lembaga pemerintah.

    Sistem kuota itu muncul saat Bangladesh menghadapi angka pengangguran yang meningkat drastis, lapangan kerja tak cukup bagi masyarakat, hingga ekonomi yang melemah.

    Di Bangladesh, lebih dari 30 juta orang tidak memiliki pekerjaan atau pendidikan.

    Demo kuota PNS yang berawal damai berujung kerusuhan dan menewaskan sekitar 300 orang. Saat itu, pasukan keamanan meluncurkan peluru karet dan para pedemo juga banyak yang membawa tongkat.

    Hasina lantas menyalahkan oposisi dan memutus internet di seluruh negeri.

    Kematian para demonstran menjadi api para mahasiswa-mahasiswi kembali menggelar aksi. Mereka tak puas dengan tindakan pemerintah dan menuntut Hasina mundur.

    Para pedemo lalu merangsek ke Istana PM di Dhaka. Hasina lalu mundur dan kabur ke luar negeri.

    Profesor yang mengkaji isu kekerasan politik dari Universitas Cornell, Sabrina Karim, mengatakan api revolusi menjalar di antara kaum muda saat melihat kawan-kawan mereka tewas.

    Semangat perubahan itu bahkan tak bisa dihentikan jam malam atau pemblokiran internet.

    “Ini mungkin merupakan revolusi pertama yang dipimpin oleh Generasi Z yang berhasil,” kata Karim, dikutip CNN.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    4. Penembakan Trump hingga menang Pilpres AS

    Donald Trump turut menjadi sorotan dunia karena tertembak saat kampanye untuk pemilu Amerika Serikat di Pennsylvania pada Juli lalu.

    Dia mengalami luka di bagian telinga kanan. Foto Trump mengepalkan tangan usai ditembak pun viral di media sosial.

    Sejumlah pengamat menilai insiden itu membuat nama Trump di atas angin saat Partai Demokrat sibuk mempertanyakan kandidat presiden mereka.

    Pemilu di AS berlangsung pada November. Trump berhasil mengalahkan calon dari Demokrat Kamala Harris. Dia mengantongi lebih dari 51 persen suara populer dan 299 suara elektoral.

    5. Drama darurat militer Korsel

    Korea Selatan mengalami peristiwa politik paling dramatis usai Presiden Yoon Suk Yeol mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember.

    Yoon mengatakan darurat militer perlu diambil untuk menjaga negara dan kekuatan anti negara yang ingin menghancurkan Korsel. Kekuatan anti negara yang dimaksud adalah oposisi yang menguasai parlemen, demikian dikutip Korea Herald.

    Status darurat militer memicu kecaman, kekacauan, hingga demo besar-besaran dari warga Korsel. Mereka mendesak Yoon mundur atau dimakzulkan.

    Lalu pada 14 Desember, parlemen berhasil memakzulkan Yoon melalui pemungutan suara.

    Usai pemakzulan, Yoon dibebastugaskan dari tugas dan wewenang sebagai presiden. Posisi ini sementara dipegang Perdana Menteri Han Duck Soo hingga muncul putusan Mahkamah Konstitusi Korsel soal status pemakzulan.

    Saat ini, status pemakzulan sedang diproses di MK Korsel dan akan memakan waktu hingga 6 bulan.

    Yoon juga dalam investigasi karena dianggap melakukan pemberontakan dan pengkhianatan usai darurat militer.

    6. Rezim Assad runtuh

    Kembali lagi soal Timur Tengah. Kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al Assad yang berlangsung selama 24 tahun runtuh dalam hitungan hari.

    Sejak akhir November, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) melancarkan serangan ke Suriah. Lalu pada awal Desember mereka berhasil menguasai kota terbesar kedua, Aleppo.

    Aleppo sekaligus menjadi gerbang milisi untuk menyerbu dan menguasai Damaskus.

    Pada 8 Desember mereka berhasil menguasai Damaskus dan mendeklarasikan keruntuhan rezim Assad. Dia dan keluarganya kabur ke Rusia.

    Lebih dari sepekan usai Suriah dikuasai HTS, Assad tak kunjung bicara. Lalu pada 16 Desember, dia mengeluarkan pernyataan perdana.

    Assad menyebut milisi yang saat ini mengendalikan Suriah adalah teroris. Selama ini, dia kerap melabeli siapa saja yang menentang pemerintahannya sebagai teroris.

    “Ketika negara jatuh ke tangan terorisme dan kemampuan memberi kontribusi yang berarti hilang, posisi apapun jadi tak ada gunanya,” kata dia dalam rilis resmi pada Senin (16/12), dikutip AFP.

    Assad juga membantah dia angkat kaki dari Damaskus saat milisi menyerbu ibu kota Suriah itu.

    “Kepergian saya dari Suriah tak direncanakan dan tak terjadi di jam-jam terakhir pertempuran, ” ujar dia.

    7. Desember kelabu di Kazakhstan hingga Korsel

    Desember jadi bulan paling kelabu bagi dunia dirgantara di sejumlah negara.

    Sejumlah kecelakaan pesawat penumpang terjadi di bulan itu. Terparah adalah kecelakaan Azerbaijan Airlines dan maskapai Korea Selatan Jeju Airlines. Azerbaijan Airlines jatuh di Kazakhstan menewaskan 39 orang diduga kena sasaran rudal Rusia.

    Jeju Airlines meledak dan menewaskan 179b orang setelah mendarat darurat di Bandara Muan, Korsel, diduga karena menabrak burung sehingga mengalami kerusakan mesin. Roda bagian depan juga tidak berfungsi sehingga pesawat mendarat tak bisa melakukan pengereman dan menabrak beton kemudian meledak.

    Pesawat Air France juga mengalami masalah darurat sehingga kembali ke Paris karena masalah mesin pesawat. Begitu pula pesawat KLM Belanda yang melakukan pendaratan darurat.

  • Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun – Halaman all

    Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun – Halaman all

    Pasukan Israel Nyanyikan Lagu Rasis ‘Biarkan Desamu Terbakar’ Saat Bumi Hanguskan Beit Hanoun

    TRIBUNNEWS.COM – Tentara Israel (IDF) yang beroperasi di wilayah yang mereka kepung secara total di Jalur Gaza utara , mengunggah rekaman di media sosial yang membuktikan kalau tuduhan genosida memang benar terjadi di Gaza.

    Unggahan yang beredar pada Sabtu (28/12/2024) itu menampilkan personel IDF membakar rumah-rumah di kota Beit Hanoun, Gaza Utara.

    “Aksi pembakaran rumah-rumah warga oleh IDF itu disertai dengan lagu rasis “Biarkan desamu terbakar”,” tulis laporan Anews, Minggu (29/12/2024).

    Para prajurit IDF, diketahui merupakan bagian dari Batalyon ke-92 militer Israel, difilmkan sedang membakar rumah-rumah milik penduduk Beit Hanoun yang mengungsi paksa.

    Rekaman yang diambil menggunakan pesawat tanpa awak (drone) menggambarkan kehancuran yang meluas di area yang menjadi sasaran.

    Sebagai informasi, lagu rasis “Biarkan desamu terbakar” telah menjadi elemen yang berulang dalam perayaan dan selebrasi oleh tentara dan bahkan pemukim Israel saat fasilitas milik Palestina dihancurkan.

    Selebrasi pasukan Israel (IDF) saat melakukan penyerbuan dan pembakaran rumah-rumah warga Palestina di Beit Hanoun, Gaza Utara. Mereka menyanyikan lagu rasis, Biarkan Desamu Terbakar yang ditujukan bagi Palestina.

    Laporan Anews, mencontohkan, lagu itu dinyanyikan saat IDF melakukan serangan genosida ke Rafah, Gaza Selatan.

    “Setelah pembantaian yang dilakukan oleh pasukan Israel di Rafah di Gaza selatan, warga Israel di Yerusalem terlihat merayakan dengan lagu yang sama,” kata laporan tersebut.

    Nyanyian tersebut juga populer di kalangan pendukung klub sepak bola Israel tertentu, yang sering mengarahkannya kepada warga Palestina selama pertandingan.

    Israel telah menewaskan lebih dari 45.400 korban di Gaza sejak serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.

    Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong Palestina tersebut.

    Pasukan infanteri Tentara Israel (IDF) saat melaksanakan operasi militer di Jabalia, Gaza Utara. Penyergapan demi penyergapan menyebabkan kerugian besar di kalangan IDF. (rntv/tangkap layar)

    Kronologi Penyerbuan IDF ke Beit Hanoun

    Militer Israel baru-baru ini meluncurkan serangan besar-besaran di daerah Beit Hanoun, Gaza.

    Dalam operasi ini, mereka menggunakan tank tempur dan kendaraan lapis baja, serta melibatkan tentara bersenjata lengkap.

    Artikel ini akan membahas rincian dari serangan tersebut, dampaknya terhadap warga sipil, dan latar belakang Beit Hanoun.

    Apa Penyebab Serangan di Beit Hanoun?

    Menurut laporan dari militer Israel, serangan ini dilakukan berdasarkan informasi intelijen yang menyebutkan bahwa militan dan infrastruktur mereka berada di daerah tersebut.

    Sebelum invasi darat dilakukan, pesawat tempur Israel telah menyerang berbagai target yang diyakini terkait dengan militan.

    Bagaimana Dampak Serangan Terhadap Warga Sipil?
    Serangan di Rumah Sakit Kamal Adwan

    Pada tanggal 26 Desember 2024, militer Israel menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.

    Serangan ini menyebabkan kebakaran besar yang merusak fasilitas penting, termasuk ruang operasi dan arsip rumah sakit.

    Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sekitar 400 orang, termasuk staf medis dan pasien, terjebak di dalam rumah sakit saat serangan berlangsung.

    Pasukan Israel dilaporkan menahan banyak dari mereka, dengan beberapa mengalami pemukulan dan dibiarkan kedinginan setelah diusir.

    Di antara yang ditahan adalah Dr Hussam Abu Safia, direktur rumah sakit.

    Nasib pasien lainnya yang terjebak dalam situasi tersebut hingga kini belum diketahui.

    Apa Reaksi Internasional Terhadap Serangan Ini?

    Serangan di Rumah Sakit Kamal Adwan mendapat kecaman keras, termasuk dari Iran yang menyebutnya sebagai kejahatan perang.

    Mereka mengeklaim bahwa serangan ini bertujuan untuk menghancurkan sistem kesehatan di wilayah Gaza yang sudah tertekan oleh situasi perang.

    Apa yang Terjadi di Beit Hanoun Pasca Serangan?

    Setelah serangan, laporan menunjukkan bahwa pasukan Israel mengepung daerah tempat tinggal 300 keluarga di Beit Hanoun.

    Serangan ini merupakan bagian dari serangkaian serangan mematikan yang terjadi di Jalur Gaza, termasuk beberapa serangan pesawat yang mengakibatkan sejumlah korban jiwa.

    Dari laporan yang ada, dua orang dilaporkan tewas akibat serangan di lingkungan Remal, dan satu orang lainnya tewas di dekat Rumah Sakit Lapangan Yordania di Sabra.

    Selain itu, tujuh orang ditemukan tewas di reruntuhan rumah setelah serangan di kamp pengungsi Maghazi.

    Apa yang Terjadi Selanjutnya di Beit Hanoun?

    Kehadiran militer Israel di Rafah, selatan Gaza, juga dilaporkan sedang mengalami revitalisasi, dengan Brigade Kiryati mengambil alih dari Brigade Nahal setelah tujuh bulan.

    Semua informasi ini menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut di kawasan tersebut, yang semakin mempengaruhi kehidupan warga sipil di Gaza.

    Beit Hanoun sendiri, yang merupakan kota Palestina di tepi timur laut Jalur Gaza, memiliki populasi sekitar 52.237 jiwa pada tahun 2017 dan telah berada di bawah administrasi Hamas sejak pertengahan tahun 2007.

    Situasi yang kian memburuk ini menambah kompleksitas konflik di kawasan yang sudah penuh dengan ketegangan ini.

    Dengan latar belakang serangan yang terus berlangsung dan dampaknya yang parah terhadap kehidupan warga sipil, situasi di Beit Hanoun dan Gaza secara keseluruhan tetap menjadi perhatian dunia.

     

    (oln/anews/khbrn/*)

     

  • Apa yang akan dilakukan pemimpin HTS terhadap peredaran narkoba pil Captagon di Suriah? – Halaman all

    Apa yang akan dilakukan pemimpin HTS terhadap peredaran narkoba pil Captagon di Suriah? – Halaman all

    Ketika pemimpin pemberontak Suriah, Ahmed al-Sharaa, tiba di Damaskus dan menyampaikan pidato kemenangan setelah berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad dalam serangan militer yang begitu cepat, satu pernyataannya luput dari perhatian.

    Yakni, pernyataannya soal narkotika ilegal yang telah membanjiri Timur Tengah selama 10 tahun terakhir.

    “Suriah telah menjadi produsen Captagon terbesar di dunia,” kata Ahmed al-Sharaa.

    “Dan hari ini, Suriah akan dimurnikan oleh kasih karunia Tuhan,” ucapnya kemudian.

    Captagon adalah pil yang adiktif—mirip amfetamin—yang terkadang disebut “kokain untuk orang miskin”.

    Pil ini tidak banyak dikenal di luar Timur Tengah, namun produksinya telah berkembang pesat di Suriah—di tengah ekonomi yang hancur akibat perang, sanksi, dan pengungsian massal warga Suriah ke luar negeri.

    Pihak berwenang di negara-negara tetangga telah berupaya untuk mengatasi penyelundupan pil ini melintasi perbatasan mereka dalam jumlah besar.

    Semua bukti menunjukkan bahwa Suriah adalah sumber utama perdagangan gelap Captagon dengan nilai peredaran senilai US$5,6 miliar (setara Rp90 triliun) per tahun oleh Bank Dunia.

    Melihat skala produksi dan pengiriman pil tersebut, timbul kecurigaan bahwa penyelundupan ini bukan sekadar pekerjaan geng kriminal—tetapi industri yang dikendalikan oleh rezim Assad.

    Beberapa pekan setelah pidato al-Sharaa—sebelumnya dikenal dengan nama samaran Abu Mohammed al-Jolani)—muncul gambar-gambar spektakuler yang menunjukkan kecurigaan itu benar adanya.

    Video yang direkam oleh warga Suriah yang menyerbu properti—yang diduga milik kerabat Assad—memperlihatkan ruangan penuh dengan pil yang dibuat, dikemas, dan disembunyikan dalam produk industri palsu.

    Rekaman lain memperlihatkan tumpukan pil yang ditemukan di tempat yang tampaknya merupakan pangkalan udara militer Suriah, dibakar oleh para pemberontak.

    Saya menghabiskan waktu setahun untuk menyelidiki Captagon untuk dokumenter BBC World Service dan melihat bagaimana obat tersebut menjadi populer di kalangan pemuda kaya di negara-negara Teluk seperti Arab Saudi, dan kalangan kelas pekerja di negara-negara seperti Yordania.

    “Saya berusia 19 tahun, saya mulai mengonsumsi Captagon dan hidup saya mulai berantakan,” ucap Yasser, seorang pecandu muda di sebuah klinik rehabilitasi yang berlokasi di ibu kota Yordania, Amman.

    “Saya mulai bergaul dengan orang-orang yang mengonsumsi obat ini. Saat saya bekerja, saya tidak makan, tubuh saya pun hancur.”

    Jadi, bagaimana al-Sharaa dan kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) akan menangani sejumlah besar orang di Suriah dan di seluruh Timur Tengah yang kecanduan Captagon tiba-tiba mendapati diri mereka tidak memiliki persediaan?

    Caroline Rose, seorang pakar perdagangan narkoba Suriah di New Lines Institute, khawatir dengan kondisi itu.

    “Ketakutan saya adalah mereka akan benar-benar memusnahkan pasokan dan tidak serta merta mencoba melakukan pengurangan permintaan.”

    Tapi, ada pertanyaan yang lebih luas: apa dampak hilangnya perdagangan yang menguntungkan tersebut terhadap ekonomi Suriah?

    Dan saat mereka yang berada di balik pil-pil itu menyingkir, bagaimana al-Sharaa menghalau penjahat lain yang menunggu untuk menggantikan mereka?

    Perang narkoba di Timur Tengah

    Peredaran Captagon mendorong Timur Tengah ke dalam perang narkoba yang sesungguhnya.

    Saat syuting dengan tentara Yordania di perbatasan gurun dengan Suriah, kami melihat bagaimana para tentara memperkuat pagar mereka dan mengetahui tentang rekan-rekan mereka yang telah tewas dalam baku tembak dengan penyelundup Captagon.

    Mereka lantas menuduh tentara Suriah di seberang perbatasan membantu para penyelundup.

    Negara-negara lain di kawasan itu juga terganggu oleh perdagangan gelap tersebut.

    Untuk sementara waktu, Arab Saudi menangguhkan impor buah dan sayuran dari Lebanon karena pihak berwenang kerap menemukan peti kemas penuh dengan produk seperti buah delima yang telah dilubangi dan diisi dengan kantong-kantong pil Captagon.

    Kami melakukan syuting di lima negara, termasuk di Suriah yang dikuasai rezim Assad serta pemberontak.

    Kami juga berkonsultasi dengan sumber terpercaya dan memperoleh akses ke catatan rahasia dari kasus pengadilan di Jerman dan Lebanon.

    Kami dapat menyebutkan dua pihak utama yang terlibat dalam perdagangan pil ini: keluarga besar Assad dan angkatan bersenjata Suriah, khususnya Divisi Keempat yang dipimpin oleh saudara laki-laki Assad, Maher.

    Pertanyaan seputar saudara laki-laki Assad

    Maher al-Assad mungkin adalah orang paling berkuasa di Suriah selain saudaranya, Bashar al-Assad.

    Dia dijatuhi sanksi oleh banyak negara Barat atas kekerasan yang dilakukannya terhadap pengunjuk rasa selama pemberontakan pro-demokrasi pada 2011, yang memicu perang saudara berdarah.

    Pengadilan Prancis juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuknya dan saudaranya atas dugaan keterlibatan mereka dalam serangan senjata kimia di Suriah pada 2013.

    Dengan memperoleh akses ke obrolan WhatsApp seorang pedagang Captagon yang dipenjara di Lebanon, kami menemukan keterlibatan Divisi Keempat yang dipimpin Maher al-Assad dan wakilnya, Jenderal Ghassan Bilal.

    Pengungkapan tersebut merupakan tonggak penting dalam mengonfirmasi peran angkatan bersenjata Suriah dan lingkaran dalam Bashar al-Assad dalam perdagangan tersebut.

    Melihat gambar-gambar terkini pasukan tentara Suriah yang kehilangan semangat dan melarikan diri tanpa perlawanan saat pemberontak maju, saya teringat wawancara yang kami lakukan dengan seorang tentara pada tahun lalu.

    Ia memberi tahu kami bahwa gaji bulanannya sebesar US$30 (sekitar Rp485.000) hampir tidak cukup untuk makan keluarganya selama tiga hari, sehingga unitnya terlibat dalam kriminalitas dan penyelundupan Captagon.

    “Itulah yang menghasilkan sebagian besar uang sekarang,” kata tentara itu.

    Pada Mei 2023, Liga Arab setuju untuk menerima kembali Suriah, setelah 12 tahun lalu dikeluarkan karena secara keras menekan pemberontakan rakyat.

    Tindakan itu dipandang sebagai kudeta diplomatik bagi Assad.

    Ia pun menggunakan kesempatan itu dan berjanji untuk menangani perdagangan Captagon.

    Bisakah para pemimpin pemberontak bertindak tegas?

    Kini, ketika para pemimpin pemberontak Suriah mengonsolidasikan kekuasaan mereka terhadap lembaga-lembaga negara, tampaknya mereka sepenuhnya sadar untuk mengirimkan sinyal-sinyal positif kepada negara-negara tetangga bahwa mereka berjanji untuk menindak tegas perdagangan Captagon.

    Namun, mungkin akan menjadi tugas yang lebih berat bagi mereka untuk merebut Suriah dari upaya kriminal yang selama bertahun-tahun dianggap menguntungkan oleh negara itu sendiri.

    Issam Al Reis adalah seorang insinyur di militer Suriah hingga akhirnya dia membelot pada awal pemberontakan terhadap rezim Assad.

    Ia telah menghabiskan waktunya untuk menyelidiki perdagangan Captagon.

    Dia meyakini HTS tidak perlu berbuat banyak untuk menghentikan perdagangan tersebut “karena para pemain utama telah pergi” dan telah terjadi penurunan drastis ekspor Captagon.

    Tetapi dia memperingatkan bahwa “orang-orang baru” mungkin sedang menunggu untuk mengambil alih.

    Hal ini akan menjadi masalah, khususnya jika sisi permintaan tidak ditangani.

    Menurut Caroline Rose, seorang pakar perdagangan narkoba Suriah di New Lines Institute, hanya ada sedikit bukti soal “investasi dalam rehabilitasi” sejak HTS menguasai Provinsi Idlib di Suriah barat laut.

    “[Ada] gambaran yang sangat buruk untuk mencoba mengatasi konsumsi Captagon,” katanya.

    Ia juga mengatakan telah terjadi peningkatan dalam perdagangan narkoba lain melalui Suriah.

    “Saya pikir banyak pengguna akan mencari sabu kristal sebagai alternatif, terutama pengguna yang telah memiliki toleransi terhadap Captagon dan membutuhkan sesuatu yang sedikit lebih kuat.”

    Masalah lainnya, seperti yang ditunjukkan oleh Al Reis, adalah masalah keuangan. Seperti yang dia katakan: “Warga Suriah membutuhkan uang”.

    Harapannya adalah masyarakat internasional akan membantu mencegah orang-orang memasuki perdagangan narkoba melalui bantuan kemanusiaan dan pelonggaran sanksi.

    Tapi, Caroline Rose berpendapat para pemimpin baru perlu mengidentifikasi “jalur ekonomi baru dan alternatif untuk mendorong warga Suriah berpartisipasi dalam ekonomi formal yang legal.”

    Sementara para gembong narkoba telah melarikan diri, banyak dari mereka yang terlibat dalam pembuatan dan penyelundupan narkoba tetap berada di dalam negeri, sambungnya.

  • Pejabat PBB Bantah Klaim Israel Soal Bandara Sanaa – Halaman all

    Pejabat PBB Bantah Klaim Israel Soal Bandara Sanaa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM Pejabat tinggi PBB di Yaman, Julien Harneis, menanggapi klaim Israel yang menyebut bandara Sanaa sebagai markas militer Houthi.

    Dalam pernyataannya, Harneis menegaskan bahwa bandara tersebut adalah fasilitas sipil yang digunakan untuk penerbangan kemanusiaan.

    Israel sebelumnya mengeklaim bahwa serangan yang dilancarkan pada Jumat lalu ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer yang digunakan untuk menyelundupkan senjata Iran.

    Namun, Harneis dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

    “Bandara Sanaa adalah lokasi sipil yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” jelasnya, seperti dikutip dari Al Arabiya.

    Harneis juga meminta semua pihak untuk tidak menjadikan fasilitas sipil sebagai target.

    “Kewajiban untuk melindungi sasaran sipil ada pada pihak-pihak yang bertikai, bukan pada kami,” tambahnya.

    Pejabat PBB Ceritakan Pengalaman Mengerikan Saat Serangan

    Dalam insiden tersebut, Harneis dan delegasi PBB lainnya nyaris terkena serangan udara saat mereka bersiap untuk terbang.

    “Ada satu serangan udara sekitar 300 meter di selatan kami dan serangan lainnya sekitar 300 meter di utara kami,” ungkapnya.

    Serangan tersebut terjadi saat pesawat Yemenia Air yang mengangkut ratusan penumpang hendak mendarat.

    Meskipun pesawat tersebut berhasil mendarat dengan selamat, Harneis mengungkapkan kekhawatirannya.

    “Yang paling menakutkan adalah ketika serangan udara terjadi saat pesawat sipil sedang mendarat,” katanya.

    Insiden ini mengakibatkan satu staf PBB terluka parah.

    Gabriel Elizondo dari Al Jazeera melaporkan bahwa semua staf PBB berhasil dievakuasi ke tempat aman.

    Juru bicara PBB, Stephanie Tremblay, menegaskan pentingnya menghormati hukum internasional dan perlindungan terhadap warga sipil.

    Bandara Sanaa Beroperasi Kembali

    Sementara itu, Wakil Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum Yaman, Yahya Al-Sayani, mengumumkan bahwa Bandara Sanaa telah beroperasi kembali setelah serangan.

    “Operasi di Bandara Internasional Sanaa telah dilanjutkan, termasuk penerbangan sipil ke Yordania,” katanya, seperti dilaporkan oleh Hemodhod Yemen News Agency.

    Al-Sayani memastikan bahwa situasi ditangani sesuai dengan rencana darurat yang telah disiapkan sebelumnya.

    Meskipun serangan Israel mengakibatkan empat warga tewas dan lebih dari 20 orang terluka, bandara berhasil beroperasi dalam waktu dua belas jam setelah insiden tersebut.

    Dengan situasi yang terus berkembang, Harneis dan PBB menekankan perlunya perlindungan terhadap infrastruktur sipil dan personel bantuan kemanusiaan di Yaman.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Lolos dari Serangan Israel, Pejabat PBB Bantah Klaim Israel: Bandara Sanaa Bukan Markas Houthi – Halaman all

    Lolos dari Serangan Israel, Pejabat PBB Bantah Klaim Israel: Bandara Sanaa Bukan Markas Houthi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pejabat tinggi PBB di Yaman yang lolos dari serangan Israel di bandara Israel membantah klaim Israel pada hari Jumat (27/12/2024).

    Awalnya, Israel mengklaim bahwa pihaknya berhasil menargetkan infrastruktur militer di Yaman untuk menyelundupkan senjata Iran.

    Namun dengan tegas, tuduhan Israel tersebut dibantah oleh koordinator kemanusiaan PBB Julien Harneis.

    Harneis menegaskan bandara Sanaa merupakan fasilitas sipil, bukanlah markas militer Houthi.

    “Bandara Sanaa adalah lokasi sipil yang digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” kata Harneis, dikutip dari Al-Arabiya.

    Ia juga menjelaskan bahwa bandara Sanaa digunakan saat ini digunakan untuk penerbangan dan Komite Palang Merah Internasional.

    “Digunakan oleh Komite Palang Merah Internasional, digunakan untuk penerbangan sipill, itu tujuannya,” tegasnya.

    Harneis kemudian meminta kepada semua pihak untuk tidak menjadikan fasilitas sipil sebagai target mereka.

    “Pihak-pihak yang bertikai memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa mereka tidak menyerang sasaran sipil. Kewajiban itu ada pada mereka, bukan pada kita. Kita tidak perlu membuktikan bahwa kita adalah warga sipil,” jelasnya.

    Harneis Ceritakan Pengalaman Mengerikan Saat Serangan Israel Dekat Bandara Yaman

    Harneis mengatakan saat serangan Israel menghantam bandara Utama Yaman, dirinya, direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan 18 staf lainnya akan menaiki pesawat.

    Ia menceritakan bahwa serangan tersebut berasal dari selatan dan utara mereka.

    “Ada satu serangan udara sekitar 300 meter (985 kaki) di selatan kami dan serangan udara lainnya sekitar 300 meter di utara kami,” katanya.

    Harneis mengatakan bahwa dirinya takut serangan ini menghancurkan pesawat Yamenia Air yang hendak mendarat.

    “Yang paling menakutkan tentang serangan udara itu bukanlah dampaknya terhadap kami tetapi serangan udara itu terjadi ketika pesawat sipil dari Yemenia Air, yang membawa ratusan warga Yaman, hendak mendarat,” katanya.

    “Faktanya, pesawat dari Yemenia Air itu sedang mendarat, meluncur, ketika kontrol lalu lintas udara dihancurkan,” jelasnya.

    Meski begitu, pesawat tersebut akhirnya berhasil mendarat dengan selamat.

    “Meskipun pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat, situasinya bisa jauh, jauh lebih buruk,” jelasnya.

    Atas insiden ini, salah seorang staf PBB terluka parah.

    Gabriel Elizondo dari Al Jazeera, melaporkan dari markas besar PBB di New York, mengatakan Ghebreyesus dan stafnya dievakuasi ke tempat aman tak lama setelah serangan di bandara.

    “PBB memberi tahu kita bahwa semua staf mereka sudah ditemukan. Namun, jangan salah, ini adalah keputusan yang sangat sulit,” kata Elizondo.

    Juru bicara PBB Stephanie Tremblay mengatakan kepada wartawan bahwa delegasi baru saja menyelesaikan diskusi mengenai situasi kemanusiaan di Yaman dan sedang merundingkan pembebasan staf PBB yang ditahan.

    “Sekretaris Jenderal menekankan bahwa hukum internasional, termasuk hukum humaniter sebagaimana berlaku, harus dihormati setiap saat, dan ia menghimbau semua pihak untuk menghormati dan melindungi warga sipil serta infrastruktur sipil,” katanya.

    “Personel bantuan kemanusiaan juga tidak boleh menjadi sasaran dan harus dihormati dan dilindungi setiap saat,” tegasnya.

    Bandara Sanaa Telah Beroperasi Kembali

    Wakil Menteri Perhubungan dan Pekerjaan Umum, Ketua Otoritas Penerbangan Sipil dan Meteorologi, Yahya Al-Sayani, mengumumkan Bandara Sanaa telah beroperasi kembali pada hari Jumat (27/12/2024).

    “Operasi di Bandara Internasional Sana’a telah dilanjutkan, termasuk penerbangan sipil ke Yordania dan penerbangan untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi kemanusiaan di Yaman, menyusul pemboman langsung oleh pasukan agresi Israel,” katanya, dikutip dari Hodhod Yamen News Agency.

    Al-Siyani menjelaskan penerbangan Yemeni Airways lepas landas dari Bandara Sana’a menuju Bandara Internasional Queen Alia di Yordania sesuai jadwal, mematuhi persyaratan dan standar yang berlaku di bandara internasional.

    Menurut Al-Sayani, situasi tersebut ditangani sesuai dengan rencana darurat yang telah disiapkan sebelumnya, yang melibatkan evakuasi warga dan penumpang, pengaturan barang bawaan bagi penumpang yang tiba dan staf PBB.

    Ia memastikan bandara beroperasi dalam waktu dua belas jam, baik secara teknis maupun profesional.

    Serangan Israel ini telah mengakibatkan 4 warga tewas dan lebih dari 20 orang terluka.

    Adapun 20 orang tersebut adalah pekerja bandara hingga wisatawan.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Houthi