Negara: Yordania

  • Indra Sjafri Akan Coret Pemain Timnas U-20

    Indra Sjafri Akan Coret Pemain Timnas U-20

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri, memastikan akan ada pencoretan pemain yang tidak memenuhi standar kepelatihan sebelum ajang Mandiri U20 Challenge Series 2025 berlangsung.

    Saat ini, Indra Sjafri membawa 34 pemain untuk mengikuti turnamen tersebut yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Seleksi pemain akan dilakukan setelah latihan pada Kamis (23/1/2025), untuk merampingkan jumlah pemain menjadi 23 orang yang nantinya akan diberangkatkan ke China.

    “PSSI akan merilis pencoretan dua pemain lagi, sehingga tersisa 28 pemain. Setelah turnamen selesai, kami akan melanjutkan pemusatan latihan di Jakarta pada 31 Januari hingga 8 Februari. Pada 8 Februari, Timnas U-20 akan bertolak ke China,” ujar Indra Sjafri, Kamis (23/1/2025).

    Di antara 34 pemain yang dipanggil, terdapat beberapa pemain diaspora seperti Jens Raven dan Welber Jardim. Indra menjelaskan bahwa fokus utama saat ini adalah meningkatkan fisik dan mental para pemain melalui pemusatan latihan, termasuk yang sedang berlangsung di Sidoarjo.

    “Persiapan fisik dan mental sangat penting karena kami akan menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Yordania, Suriah, dan India. Kami optimistis dengan persiapan ini demi meraih hasil maksimal,” tambah Indra.

    Timnas Indonesia U-20 juga tengah mempersiapkan diri untuk kompetisi besar lainnya, yakni Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China mulai 12 Februari hingga 1 Maret 2025. Di Grup C, Indonesia akan menghadapi Uzbekistan, Iran, dan Yaman.

    Dalam turnamen Mandiri U20 Challenge Series 2025, Garuda Muda dijadwalkan bertanding melawan India, Yordania, dan Suriah di Stadion Gelora Delta Sidoarjo pada 24–30 Januari 2025.

    Indra berharap rangkaian pertandingan ini menjadi ajang persiapan yang ideal untuk menghadapi Piala Asia U-20 mendatang. “Kami terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” pungkasnya. (ted)

  • Menhan Israel: Operasi IDF di Jenin Belajar dari Gaza Agar Proksi Iran di Tepi Barat Tak Jadi Kuat – Halaman all

    Menhan Israel: Operasi IDF di Jenin Belajar dari Gaza Agar Proksi Iran di Tepi Barat Tak Jadi Kuat – Halaman all

    Menhan Israel: Operasi Militer IDF di Jenin Belajar dari Gaza Agar Proksi Iran di Tepi Barat Tak Jadi Kuat

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, Rabu (22/1/2025) mengatakan kalau operasi militer pasukan Israel (IDF) di Jenin, Tepi Barat Utara, menandai perubahan dalam strategi keamanan Israel di daerah tersebut.

    Katz mengunjungi pos komando militer di wilayah Brigade Teritorial Menashe IDF pada Selasa untuk memantau operasi militer Israel di wilayah Palestina itu.

    “’Operasi Tembok Besi’ di kamp pengungsi Jenin akan menjadi perubahan dalam doktrin keamanan IDF di Yudea dan Samaria,” ujat Katz dalam pernyataan yang diterbitkan oleh kantornya pada Rabu pagi, dikutip JNS.

    Sebagai informasi, Yudea dan Samaria adalah Tepi Barat. Nama ini digunakan oleh Israel untuk merujuk pada seluruh Tepi Barat.

    Katz mengklaim, pelaksanaan agresi militer besar-besaran IDF itu merupakan hasil dari pelajaran yang dipetik dari Jalur Gaza.

    Memakai diksi ‘teror’ dan ‘terorisme’ terhadap aksi perlawanan kelompok milisi pembebasan Palestina, Katz mendalilkan, operasi militer IDF merupakan upaya tekanan agar kelompok perlawanan Palestina tidak menjadi besar seperti di Gaza.

     “Operasi berintensitas tinggi untuk melenyapkan ‘teroris’ dan infrastruktur ‘teror’ di kamp—tanpa munculnya kembali ‘teror’ di kamp setelah operasi berakhir—adalah pelajaran nomor satu dari metode penggerebekan berulang kali di Jalur Gaza,” lanjut pernyataan itu.

    Pernyataan Katz melalui kantornya itu mengindikasikan, Israel mencurigai kalau pengaruh Iran sudah muncul dan tumbuh di Tepi Barat.

    “Kami tidak akan membiarkan lengan gurita Iran dan Islam Sunni radikal membahayakan nyawa penduduk [Israel] dan mendirikan front perlawanan timur melawan Negara Israel,” imbuh Katz.

    Katz bersumpah, “Kami akan menyerang lengan gurita itu dengan keras hingga mereka putus.”

    Kendaraan militer Pasukan Israel saat melancarkan serangan baru ke Tepi Barat, Senin (9/9/2024). (khaberni)

    Operasi Militer IDF di Tepi Barat Bisa Berbulan-bulan

    Pada Selasa malam, seorang pasukan keamanan senior Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Channel 14 News kalau kampanye skala besar melawan kelompok perlawanan yang didukung Iran di Tepi Barat utara bisa memakan waktu berbulan-bulan.

    “Ketika ini berakhir, kamp-kamp ‘teroris’ (diksi Israel untuk kelompok perlawanan Palestina) akan berhenti beroperasi. Apa yang kami lakukan di Gaza, akan kami lakukan juga kepada mereka; kami akan meninggalkan mereka dalam reruntuhan,” kata sumber itu.

    Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Rabu pagi bahwa mereka “menyerang infrastruktur ‘teroris’ dari udara, menyerang sejumlah ‘teroris’ dan menghancurkan alat peledak di Jenin.”

    “Selama 24 jam terakhir, pasukan Israel telah menyerang lebih dari sepuluh teroris. Selain itu, serangan udara dilakukan terhadap infrastruktur perlawanan di daerah tersebut dan banyak alat peledak yang ditanam milisi perlawanan di jalan dihancurkan,” kata IDF. “Pasukan melanjutkan operasi.”

    Menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina, sedikitnya sembilan orang tewas oleh pasukan keamanan Israel di Jenin sepanjang hari pada hari Selasa, dan lebih dari 40 orang dikatakan terluka.

    Media Ynet melaporkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap sel milisi perlawanan Jenin yang sedang menanam alat peledak.

    “Operasi Tembok Besi” melibatkan IDF, perwira Badan Keamanan Israel (Shin Bet) dan Polisi Perbatasan, menurut pernyataan militer Israel pada hari Selasa.

    Media Ibrani melaporkan bahwa empat batalyon IDF ikut serta dalam operasi tersebut, yang berjumlah beberapa ratus pasukan darat.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    PA Mundur dari Jenin, Ibu Kota Para Martir

    Menurut laporan media Arab, IDF memasuki Jenin segera setelah polisi PA meninggalkan daerah itu.

    Awal minggu ini, dilaporkan kalau PA mencapai kesepakatan dengan kelompok Batalion Jenin -cabang Brigade Al-Quds, sayap militer kelompok Palestine Islamic Jihad’.

    PIJ dianggap Israel merupakan proksi Iran.

    Kesepakatan antara PA dan Batalion Jenin ini mengakhiri  operasi PA yang berlangsung selama sebulan di kota itu.

    Pasukan darat Israel memasuki kota tersebut dengan tujuan yang dinyatakan untuk menjaga kemampuan Yerusalem untuk bertindak cepat melawan kelompok perlawanan di Jenin.

    Jenin dikenal di kalangan warga Palestina sebagai “Ibu Kota Para Martir” karena banyaknya pelaku serangan terhadap entitas Israel termasuk ‘bom bunuh diri’, yang berasal dari daerah tersebut.

    Harian  Israel Hayom melaporkan kalau penyerbuan pasukan Israel ini awalnya direncanakan pada bulan Desember, tetapi ditunda atas permintaan eselon politik setelah PA melancarkan operasi Jenin.

    “Atas arahan Kabinet Keamanan, IDF, Shin Bet dan Polisi Israel hari ini meluncurkan operasi militer yang besar dan signifikan untuk memberantas teror di Jenin—’Tembok Besi,’” kata kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Selasa sore.

    “Ini adalah langkah lain menuju tujuan yang telah kami tetapkan—memperkuat keamanan di Yudea dan Samaria. Kami bertindak secara sistematis dan tegas melawan poros Iran di mana pun senjatanya berada—di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, serta Yudea dan Samaria,” imbuh PMO.

    Pada bulan Agustus, saat menjabat sebagai menteri luar negeri Yerusalem, Katz menyerukan “evakuasi sementara penduduk Palestina dan langkah-langkah apa pun yang diperlukan” di tengah meningkatnya serangan teror yang berasal dari Jenin.

    Iran berupaya “untuk mendirikan front perlawanan timur” di Yudea dan Samaria (Tepi Barat), dakwa Katz.

    Iran, kata dalil Israel, mengikuti model proksinya di Lebanon dengan Hizbullah dan Jalur Gaza dengan Hamas, dengan “membiayai dan mempersenjatai perlawanan dan menyelundupkan senjata canggih dari Yordania.”

    Medan Perang Baru

    “Atas arahan Kabinet Keamanan, IDF, ISA, dan Kepolisian Israel hari ini telah memulai operasi militer untuk mengalahkan terorisme di Jenin.”

    Demikian sepenggal pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikutip dari JPost, Rabu (22/1/2025).

    Pernyataan Netanyahu itu muncul setelah Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata di Gaza, Palestina.

    Setelah 15 Bulan Israel Bombardir Gaza

    Militer Israel telah berperang di berbagai front selama lima belas bulan.

    Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 menjadi pemicu bagi kelompok-kelompok lain seperti Hizbullah untuk berperang melawan Israel. 

    Perang ini telah berkembang secara bertahap.

    Menurut media Israel Jerussalem Post, awalnya Tepi Barat tidak dianggap sebagai garis depan utama perang. 

    Akan tetapi, wilayah utara Tepi Barat telah mengalami peningkatan ancaman terhadap Israel.

    Ancaman tersebut mencakup penggunaan alat peledak rakitan (IED) serta sejumlah besar senapan di tangan teroris.

    Israel melancarkan operasi baru di Tepi Barat pada tanggal 21 Januari 2025. 

    Operasi ini menyusul keputusan yang jelas untuk menggunakan gencatan senjata dan ketenangan relatif di wilayah Gaza dan Lebanon, untuk memulai tindakan keras di Tepi Barat utara.

    Kepemimpinan politik sangat peduli dengan pertempuran ini.

    Ini bukan sekadar operasi taktis biasa, seperti yang telah dilakukan Israel selama satu setengah tahun terakhir.

    Faktanya, Militer Israel/IDF telah melakukan operasi yang semakin gencar di Jenin dan daerah lain selama dua tahun terakhir.

    Ini dimulai dengan Operasi Home and Garden pada bulan Juli 2023 yang merupakan operasi terbesar di Tepi Barat dalam hampir dua dekade.

    IDF juga mulai menggunakan pesawat nirawak terhadap teroris di Tepi Barat dan serangan udara, sesuatu yang juga merupakan pertama kalinya sejak Intifada Kedua.

    Operasi Itu Bernama ‘Tembok Besi’

    Namun, operasi yang dijuluki Tembok Besi pada 21 Januari 2025 itu berbeda.

    Operasi ini mengikuti keputusan Israel untuk menambahkan keamanan di Tepi Barat sebagai salah satu tujuan perang di berbagai front.

    Hal ini juga terjadi setelah IDF memutuskan untuk memfokuskan sumber daya di Tepi Barat.

    Israel menambahkan Tepi Barat sebagai fokus setelah gencatan senjata di Gaza.

    Ini bisa dilihat sebagai keputusan politik untuk meredakan politikus nasional sayap kanan yang menentang kesepakatan penyanderaan Gaza.

    Namun, ini bukan sekadar politik.

    Tepi Barat adalah tempat yang penuh dengan bahan peledak.

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina telah mencoba mengatasi masalah ini tapi tidak tuntas.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada tanggal 21 Januari “atas arahan Kabinet Keamanan, IDF, ISA dan Kepolisian Israel hari ini telah memulai operasi militer yang luas dan signifikan untuk mengalahkan terorisme di Jenin – ‘Tembok Besi’.”

    Ia mengatakan hal ini terkait dengan tujuan baru untuk memperkuat keamanan di Tepi Barat.

    “Kami bertindak secara metodis dan penuh tekad melawan poros Iran di mana pun ia berada – di Gaza, Lebanon, Suriah, Yaman, Yudea, dan Samaria – dan kami masih aktif.”

    Pada tanggal 20 Januari, Kepala Staf IDF Herzi Halevi mengatakan, “selain persiapan pertahanan yang ditingkatkan di Jalur Gaza, kita harus siap untuk operasi kontraterorisme yang signifikan di Yudea dan Samaria dalam beberapa hari mendatang untuk mencegah dan menangkap mereka sebelum mereka menyerang warga sipil kita.”

    IDF juga telah menyiapkan pasukan.

    Beberapa pasukan baru-baru ini telah dikerahkan kembali dari Gaza atau dari Israel utara.

    IDF baru-baru ini mengatakan bahwa pasukan Brigade Nahal, di bawah komando Divisi ke-162, sedang mempersiapkan misi berikutnya setelah berminggu-minggu beroperasi di daerah Beit Hanun di Jalur Gaza utara.

    Semua ini mengarah pada operasi penting di Tepi Barat utara. Namun, ini adalah operasi yang sulit untuk dipecahkan.

    Para pejuang perlawanan aktif di Jenin, Tulkarm, Qalqilya, Nablus dan banyak desa di Tepi Barat utara seperti di sekitar Tubas dan daerah yang menghadap Ghor al-Faria, sebuah lembah yang membentang dari Tepi Barat menuju lembah Sungai Yordan.

    Lokasi ancaman lainnya adalah kamp Fara kecil di dekat Tubas.

    Gambaran keseluruhan yang terlihat selama setahun terakhir adalah bahwa Jihad Islam Palestina dan kelompok-kelompok lain mulai membangun akar yang lebih besar.

    Dimana Tepi Barat dan Jenin?

    Jalur Gaza dan Tepi Barat sebenarnya dua wilayah Palestina yang dulunya merupakan bagian dari Palestina dan direbut oleh Israel selama perang enam hari pada tahun 1967. 

    Terdapat lebih dari 5 juta warga Palestina yang tinggal di kedua wilayah tersebut. 

    Jalur Gaza merupakan wilayah seluas 140 mil persegi yang terletak di sudut barat daya Israel, di sepanjang pantai Laut Tengah.

    Jalur ini juga berbatasan dengan Mesir di sebelah selatan. 

    Sementara Tepi Barat adalah wilayah lain yang sebenarnya disengketakan Israel dan Palestina tetapi wilayah ini jauh lebih luas daripada Jalur Gaza yakni 2.173 mil persegi.

    Tepi Barat membentang melintasi perbatasan timur Israel di sepanjang tepi barat Sungai Yordan dan sebagian besar Laut Mati. 

    Kota suci Yerusalem dianggap oleh hukum internasional sebagai bagian dari Tepi Barat, dengan Yerusalem Timur diklaim sebagai ibu kota oleh Israel dan Palestina.

    Sementara Jenin adalah sebuah kota yang terletak di Tepi Barat dan juga terletak di Governorat Jenin.

    Kota ini merupakan kota pusat pertanian Palestina.

    Jenin juga merujuk kepada Kamp Pengungsi Jenin dan nama dari sebuah distrik di Tepi Barat.

    Walaupun kota ini berada di bawah kekuasaan Otoritas Nasional Palestina, Israel merebut kota ini tahun 2002.

     

    (oln/JNS/*)

  • Dubes RI untuk Mesir-Yordania Bakal Fasilitasi Baznas Salurkan Bantuan ke Palestina

    Dubes RI untuk Mesir-Yordania Bakal Fasilitasi Baznas Salurkan Bantuan ke Palestina

    loading…

    Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Dubes RI untuk Yordania, Ade Padmo Sarwono berkomitmen memfasilitasi Baznas RI menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Foto/istimewa

    JAKARTA – Duta Besar (Dubes) RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Dubes RI untuk Yordania, Ade Padmo Sarwono menyampaikan komitmennya mendukung dan memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina bersama Baznas RI.

    Dukungan ini dikemukakan keduanya dalam acara Public Expose ‘Membasuh Luka Palestina’ di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

    Menurut Rauf, Indonesia tidak akan lelah untuk terus mendukung dan membantu rakyat Palestina hingga mencapai kemerdekaannya. “Bagi Indonesia, masalah Palestina sudah merupakan kewajiban konstitusi,” ucap Rauf, Kamis (16/1/2025).

    Rauf menuturkan, sejak agresi militer Israel di Gaza pada Oktober 2023, rakyat Indonesia tidak pernah lelah ataupun berhenti untuk terus memberikan dukungan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Segala cara pengiriman bantuan telah ditempuh, baik pengiriman bantuan langsung ke Gaza melalui Mesir sebanyak 4 tahap, melalui udara dan laut dengan total bantuan sebanyak 1.100 ton, ataupun bantuan yang dikirimkan melalui kerja sama dengan otoritas LSM di Mesir.

    “Oleh karena itu Indonesia sekali lagi menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada pemerintah Mesir yang telah memfasilitasi, membantu, dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Gaza,” ujar Rauf.

    Menurut Rauf, pemerintah Mesir memiliki peran yang sangat penting dalam merespons krisis yang terjadi di Gaza. Rauf juga berharap, agar kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut untuk masa rehabilitasi dan rekonstruksi Palestina pascaperang.

    “Tentu harapan kita semua, agar kerja sama, dukungan dan bantuan Mesir untuk pengiriman dan operasi bantuan kemanusiaan selanjutnya ke Gaza akan terus dilaksanakan, mengingat misi kemanusiaan ini akan berjalan dalam waktu yang cukup lama ke depan,” tambahnya.

    Senada, Duta Besar (Dubes) RI untuk Yordania Ade Padmo Sarwono mengapresiasi MoU Baznas dengan ketiga lembaga kemanusiaan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), dan Yayasan Kanker Raja Hussein (KHCF) sebagai bentuk dukungan berkelanjutan untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

  • UIA Dalami Kajian Kebangkitan Syam dan Masa Depan Dakwah Dunia Islam

    UIA Dalami Kajian Kebangkitan Syam dan Masa Depan Dakwah Dunia Islam

    GELORA.CO – Apa yang terjadi di Syam adalah kisah dunia yang terus berkembang.

    Dari Suriah hingga Palestina, dari Lebanon hingga Yordania, wilayah yang menjadi saksi peradaban besar ini kini bangkit dari abu konflik menuju harapan baru.

    Menyikapi dinamika ini, Universitas Islam Asy-Syafi’iyah (UIA) pada Program Studi Doktoral (S3) Ilmu Dakwah menggelar seminar internasional bertema Kebangkitan Syam dan Masa Depan Dakwah Dunia Islam melalui Zoom pada Sabtu (11/1/2025).

    Beberapa narasumber dalam seminar ini di antaranya, H.E. Abdulmonem Anan (Duta Besar Suriah untuk Indonesia), Dr. Washfi Abu Zaid (akademisi Turkiye), Dr. Salahudin Miqati (akademisi Lebanon), ⁠H. Anis Matta Lc (Wamenlu RI), Prof.Dr. Daud Rasyid MA (Kaprodi S3 Ilmu Dakwah UIA), Prof.Dr. Masduki Ahmad ( Rektor UIA) dan Abdul Hamid (Dekan FAI UIA).

    Selaku penggagas, Prof. Dr. Daud Rasyid menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh posisi strategis wilayah Syam, yang mencakup Suriah, Palestina, Lebanon dan Yordania, sebagai pusat peradaban dunia dan sejarah Islam.

    Ia menjelaskan, Suriah memang sudah 50 tahun dicengkeram oleh rezim zalim Bashar Al Assad yang berpaham Syiah.

    Di mana, paham Syiah cuma 15 persen di Suriah tapi sangat mencengkeram dengan kuat.

    Bahkan, ulama besar Mufti Syiriah Syekh Said Ramadhan Al Buthi menjadi korban yang difitnah sebagai Syiah dan meregang nyawa bersama keluarganya dalam ledakan bom yang dipicu pertikaian antara Sunni garis keras dan Syiah.

    Menurut Prof. Daud, dari sinilah Sunni garis keras menurunkan rezim Bashar Al Asad karena dianggap terlalu tangan besi saat memimpin pemerintahan.

    Ia menjelaskan, Syam bukan sembarang negeri karena tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al Isra.

    Dalam surat itu, disebutkan keberkahan di sekitar Masjid Al Aqsa di Palestina adalah termasuk negeri Syam.

    Namun, Syam selalu luput dari perhatian umat Islam dibanding Palestina.

    Selain itu, Syam adalah tempat turunnya Dajjal pada saat akhir zaman menjelang datangnya kiamat.

    “Pascakonflik yang berkepanjangan di Suriah, diskusi ini diharapkan mampu memberikan wawasan strategis untuk masa depan perdamaian, pembangunan, dan dakwah di kawasan tersebut,” tuturnya.

    Secara konsisten, Prof. Daud memberikan arahan bahwa wilayah Syam tidak hanya istimewa bagi umat Islam, tetapi juga menjadi kunci bagi stabilitas global.

    Dengan sejarahnya yang panjang sebagai pusat agama, politik dan budaya, kawasan ini menjadi barometer perdamaian dunia.

    Ia mengatakan, seminar internasional itu bertujuan untuk mendorong dialog yang konstruktif demi perdamaian dan rekonstruksi wilayah Syam.

    Sebelum event ini dimulai, para panitia telah melakukan silaturahmi ke narasumber yaitu Kedutaan Besar Suriah dan Wamenlu RI, dikordinasikan langsung oleh Habib Ir Nabiel Al Musawa, MSc dan Ustazah Dra. Nurfitria Farhana, MA. sebagai Ketua Dewan Penasihat Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah.

    Sementara itu, Dubes Suriah untuk Indonesia, Abdulmonem Anan, dalam pemaparannya, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi bukti kepedulian umat Islam Indonesia terhadap Syam.

    Kemudian, akademisi dari Lebanon, Dr. Salahudin Miqati, menyampaikan pentingnya memberikan rasa kepedulian terhadap umat Islam di Syam sebagai orang beriman yang memang terikat dalam persaudaraan dengan memberikan kontribusinya dengan apapun.

    Untuk diketahui, acara ini diawali sambutan Rektor UIA, Prof. Dr. Masduko Ahmad, dilanjut oleh Dekan Fakultas Agama Islam, Abdul Hamid Lc,M.Kom. Ph.D

    Kemudian, Ketua Pelaksana Seminar Internasional, Deni Rahman, M.I.Kom menjelaskan, acara ini berlangsung secara daring dengan menghadirkan pakar internasional, akademisi dan praktisi untuk mendiskusikan isu strategis terkait kebangkitan kawasan Syam, dunia Arab dan pembangunan perdamaian.

    “Acara ini diharapkan menjadi langkah awal menuju kolaborasi internasional yang lebih luas untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi kawasan tersebut,” katanya.

    Seminar tersebut membahas analisis kebangkitan Suriah dari aspek politik, ekonomi, sosial dan budaya.

    Selain itu, mendiskusikan peran negara-negara Arab dalam mendukung stabilitas kawasan Syam.

    Kegiatan tersebut juga diagendakan akan menyusun rekomendasi strategis untuk perdamaian dan pembangunan di Syam.

    Serta meningkatkan pemahaman publik tentang signifikansi wilayah Syam dalam konteks global.

  • Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global – Halaman all

    Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global – Halaman all

    Guncang Ekonomi AS, Kebakaran Dahsyat Los Angeles Dorong Kenaikan Harga Emas Secara Global

    TRIBUNNEWS.COM – Harga emas secara global naik pada akhir pekan lalu, menyusul meningkatnya kekhawatiran akan dampak kebakaran di Los Angeles terhadap perekonomian Amerika Serikat (AS).

    Ketua Sindikasi Pemilik Toko Perdagangan Emas Yordania, Rabhi Allan, mengonfirmasi hal itu di tengah kekhawatiran kalau kebakaran dahsyat yang menimbulkan kerugian hingga ribuan triliun rupiah itu dapat menimbulkan kegoncangan ekonomi AS.

    Allan menyatakan bahwa kebakaran di Los Angeles baru-baru ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan permintaan emas sebagai aset safe haven.

    “Hal ini mendorong harga logam kuning tersebut mencatat kenaikan yang signifikan selama akhir pekan lalu,” katanya mengutip lansiran, Khaberni, Minggu (12/1/2025).

    Allan menjelaskan, perdagangan emas Jumat lalu ditutup pada $ 2,690 per ons, yang secara langsung tercermin dari kenaikan harga lokal dan global.

    Allan menekankan bahwa perkembangan ini terjadi di tengah kehati-hatian yang ekstrim dari para investor mengenai potensi dampak ekonomi dari krisis yang menimpa perekonomian Amerika, yang mempengaruhi pergerakan pasar.

    Ia menambahkan, pasar lokal Yordania masih mengalami lemahnya aktivitas jual beli karena banyak konsumen yang lebih memilih bersabar dalam mengambil keputusan pembelian karena fluktuasi harga yang tajam.

    Allan mengaitkan kelemahan ini dengan kondisi antisipasi yang terjadi di pasar lokal sebagai akibat dari gangguan pasar keuangan global selama liburan Tahun Baru, dan kembalinya aktivitas secara bertahap dengan berakhirnya momen liburan di awal tahun anggaran baru.

    Allan menekankan bahwa emas akan tetap menjadi pilihan utama bagi investor di tengah krisis, dan menyerukan konsumen lokal untuk mengikuti perkembangan dengan cermat sebelum mengambil keputusan mengenai pembelian atau penjualan.

    Allan menjelaskan, langkah politik dan ekonomi yang akan diambil Trump, baik positif maupun negatif, dapat berdampak langsung terhadap pergerakan pasar global, termasuk pasar emas.

    Menurut Alan, melemahnya permintaan dibarengi dengan hampir stagnannya penjualan emas oleh masyarakat.

    Ia menjelaskan, pergerakan jual beli menjadi sangat terbatas karena pengaruh faktor ekonomi terhadap daya beli masyarakat.

    Petugas memadamkan kebakaran yang melanda wilayah Los Angeles, Amerika Serikat (AS). (Tangkapan layar AP News)

    Kerugian Sudah Mencapai Rp 2.121 Triliun

    Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, California sejak Selasa (7/1/2025) diprediksi menjadi salah satu bencana alam terburuk di Amerika Serikat (AS).

    Hingga Sabtu (11/1/2025) siang WIB, setidaknya sudah ada 11 orang yang meninggal dunia dan 180.000 lainnya terpaksa mengungsi. 

    Dikutip dari Washington Post, Sabtu, kebakaran Palisades, salah satu dari enam titik api yang masih aktif, telah menghanguskan 21.317 hektar.

    Kepala pemadam kebakaran di Los Angeles menyebut kebakaran tersebut sebagai salah satu bencana alam yang paling merusak dalam sejarah Los Angeles.

    Sementara itu, kebakaran Eaton telah menghanguskan 14.117 hektar. Secara keseluruhan, kebakaran hutan telah menghanguskan lebih dari 37.000 hektar dan menghancurkan sekitar 10.000 bangunan. 

    Meskipun ribuan petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan, namun kebakaran di sebagian besar masih belum dapat dipadamkan.

    Kehancuran dan kerugian ekonomi negara yang disebabkan oleh kebakaran hutan di wilayah Los Angeles diperkirakan mencapai puluhan miliar dollar AS.

    Dilansir dari CBS News, Jumat (10/1/2025), total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana alam itu diperkirakan berkisar 60-130 miliar dollar AS atau sekitar Rp 979 triliun hingga Rp 2.121 triliun.

    Beberapa kerugian terparah dilaporkan terjadi di Santa Monica dan Malibu. Nilai rata-rata rumah di sana lebih dari 2 juta dollar AS atau sekitar Rp 31 miliar.

    Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California mamasukkan kebakaran Eaton dan Palisades ke dalam daftar kebakaran hutan paling merusak di negara bagian tersebut.

    Landmark Hollywood di Los Angeles terbakar dalam kebakaran yang menghanguskan lebih dari 35.000 hektar.

    Banyaknya rumah dan bisnis mahal yang terdampak menunjukkan kerusakan ekonomi secara keseluruhan mungkin akan lebih besar daripada kerugian yang disebabkan oleh kebakaran Camp di California pada 2018, yang dianggap sebagai kebakaran hutan termahal di negara bagian itu dengan total 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 489 triliun. 

    Dikutip dari New York Times, Sabtu, belum jelas apa yang memicu kebakaran di kawasan Los Angeles tersebut. Para penyelidik kemungkinan akan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sampai pada kesimpulan yang pasti. 

    Namun, kabel listrik di dekat lokasi kebakaran Eaton dan Palisades dalam keadaan menyala saat api meletus pada Selasa. Para ahli energi mengatakan, hal itu mengkhawatirkan, karena peralatan listrik sering memicu kebakaran selama periode angin kencang di California dan di tempat lain.

    Selain itu, kondisi kering dan berangin juga memengaruhi penyebaran api di kawasan tersebut.

     

     

    (oln/khbrn/kmps*)

     

  • Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Alasan Buat Rebut Teritorial – Halaman all

    Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Alasan Buat Rebut Teritorial – Halaman all

    Arkeolog Bantah Ada Istana Kuno Israel di Tulul adh-Dhahab Yordania: Cuma Alasan untuk Rebut Teritorial

    TRIBUNNEWS.COM – Yordania membantah klaim tentang adanya istana kuno Israel (dikenal dengan istilah Israelite, situs kuno berbau peninggalan Bangsa Israel terdahulu) di situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Deir Alla di Lembah Yordan bagian tengah.

    Bantahan itu dikeluarkan para peneliti Yordania beberapa pekan setelah media berita Israel berbahasa Ibrani menerbitkan soal Istana Kuno Israel tersebut, RNTV melansir, Minggu (12/1/2025).

    Disebutkan, para peneliti Yordania itu mengkhususkan diri dalam arkeologi kuno.

    “Mereka (para arkeolog Yordania) membantah klaim tersebut, dengan mengutip bukti ilmiah,” kata lansiran RNTV.
     
    Media tersebut bahkan menyertakan sebuah tim untuk mengunjungi situs arkeologi tersebut, ditemani oleh peneliti khusus dan pejabat dari Departemen Purbakala Yordania, untuk membantah klaim Israel tersebut.

    Situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Lembah Yordan tengah.

    Benteng Bangsa Amon

    Dr. Zaidan Kafafi, seorang ahli arkeologi, menjelaskan kalau Tulul adh-Dhahab, tempat yang diduga sebagai istana Israel, menurut bukti arkeologi yang ada, merupakan pos pertahanan atau perlindungan bangsa Amon.

    Hal ini didukung oleh sisa-sisa peninggalan dari periode tersebut.

    Bangsa Amon adalah suku bangsa kuno yang disebutkan dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama.

    Mereka menempati wilayah di sebelah timur Sungai Yordan, Gilead, dan Laut Mati, yang sekarang menjadi bagian dari Yordania.  

    Kafafi menambahkan bahwa Tulul adh-Dhahab/Deir Alla adalah satu-satunya penyeberangan yang menghubungkan bagian barat Sungai Yordan dengan wilayah pegunungan di sisi timur sebelum pembangunan jalan Romawi.

    Hal ini, katanya, memberikan bukti yang cukup bahwa situs arkeologi di Tulul adh-Dhahab adalah benteng Amon.

    Pengalaman penggalian Kafafi di situs-situs tetangga, termasuk Deir Alla dan Tel al-Dami, semakin menegaskan bahwa semua temuan tersebut terkait dengan peradaban Amon, tanpa ada indikasi adanya hubungan dengan suku Gad (salah satu dari Dua Belas Suku Israel).

    Situs arkeologi Tulul adh-Dhahab di Deir Alla di Lembah Yordan bagian tengah.

    Cuma Alasan untuk Klaim Teritorial

    Dr Omar Al-Ghul, seorang peneliti di Universitas Yarmouk, mengomentari bahwa klaim Israel ini mengungkap dua kelemahan utama dalam praktik akademis dan politik.

    Secara akademis, Al-Ghul mencatat kalau orang Israel cenderung berfokus pada periode arkeologi tertentu sambil mengabaikan periode lainnya, yang menurutnya tidak ilmiah dan mendistorsi sejarah.

    Ia menambahkan, tidak ada teks atau bukti tertulis yang ditemukan di Tulul adh-Dhahab yang menunjukkan identitas budaya yang tepat dari situs tersebut.
     
    Secara politis, Al-Ghul menunjukkan kalau para politisi Israel sering kali mengutip pernyataan apa pun dari para arkeolog untuk digunakan secara politis dan menegaskan klaim teritorial atas situs arkeologi di wilayah yang bukan pendudukan Israel.

    Aktham Oweidi Al-Abadi, Asisten Direktur Jenderal Urusan Teknis di Departemen Purbakala, menyatakan bahwa operasi penggalian di situs arkeologi potensial diatur secara ketat oleh pedoman hukum dan berada di bawah pengawasan langsung Departemen Kebudayaan Yordania. 

    “Kami tidak akan mengizinkan warga Israel melakukan penggalian di Yordania dalam keadaan apa pun,” tegasnya.

    Al-Abadi menambahkan bahwa Departemen tersebut sering berurusan dengan para peneliti yang memiliki motif tersembunyi, dengan mencoba memaksakan narasi dari Taurat pada situs arkeologi, yang menurutnya bertentangan dengan kebenaran dan bukti ilmiah.

    Artefak Kepala singa dari Mahanaim yang diklaim Israel sebagai bukti teritorial historis wilayah Israel kuno. (Kredit: Pola et. al./Ruhama Bonfil / Universitas Ibrani Yerusalem)

    Artefak Batu Berukir

    Reaksi pihak Yordania ini muncul dari ulasan media Israel berbahasa Ibrani, Haaretz, pada 21 November 2024 silam.

    “Bongkahan batu yang dihiasi dengan pemandangan singa dan jamuan makan, ditemukan berserakan di situs arkeologi puncak bukit di Yordania, mungkin pernah menjadi bagian dari istana Israel kuno yang dibangun sekitar 2.800 tahun yang lalu,” kata laporan tersebut mengutip penelitian dua cendekiawan terkemuka Israel soal studi terbaru terhadap situs tersebut.

    Dalam laporan itu dijelaskan kalai ada blok batu ashlar berukir yang ditemukan di situs Alkitab Mahanaim, tepat di sebelah timur Dayr Allah modern di Yordania.

    “Kemungkinan (artefak batu berukir) merupakan sisa-sisa dari masa ketika Kerajaan Israel menguasai sebagian wilayah ini, kata para peneliti,” tulis laporan tersebut.

    Penelitian tersebut, yang diterbitkan di Tel Aviv: Jurnal Institut Arkeologi Universitas Tel Aviv pada hari Rabu, mengidentifikasi artefak dengan membandingkan ikonografinya dengan gambar yang ditemukan di situs Israel terkenal lainnya di Sinai .

    Puncak Kembar

    Studi ini berpusat pada dua gundukan tanah yang berdekatan yang menempati sebuah lingkaran di Sungai Zarka, sekitar enam kilometer di sebelah timur tempat sungai itu mengalir ke Sungai Yordan.

    “Bukit di sebelah barat, yang sekarang dikenal sebagai Tall adh-Dhahab al-Gharbi (Tulul adh-Dhahab), menyimpan sisa-sisa kota kuno yang dihuni selama beberapa periode di zaman kuno, dan di sinilah blok-blok yang dipahat itu ditemukan,” kata laporan tersebut. 

    Dtambahkan, di seberang sungai terdapat Tall adh-Dhahab al-Sharqi, yang memiliki sisa-sisa arkeologi yang lebih sedikit, mungkin dari satu kuil kuno.

    “Selama lebih dari satu abad, para sarjana telah mengidentifikasi Zarka sebagai Jabbok dalam Alkitab, anak sungai Yordan yang digambarkan mengalir melalui Gilead, nama yang diberikan Alkitab untuk wilayah Transyordania ini. Mereka juga telah mengidentifikasi gundukan kembar al-Gharbi dan al-Sharqi, masing-masing sebagai kota Mahanaim dalam Alkitab dan kuil Penuel yang berdekatan. Mahanaim (yang berarti “dua kubu” dalam bahasa Ibrani),” tulis laporan tersebut.

     

    (oln/rntv/hrzt/*) 

  • Israel Rencanakan Pemecahan Suriah: Strategi dan Pertentangan – Halaman all

    Israel Rencanakan Pemecahan Suriah: Strategi dan Pertentangan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel tengah merencanakan langkah strategis untuk membagi Suriah menjadi beberapa provinsi dalam waktu dekat.

    Rencana ini muncul setelah para menteri dan pejabat Israel mengadakan pertemuan penting pada minggu ini.

    Dalam diskusi tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengusulkan pembagian Suriah menjadi tiga wilayah provinsi atau kanton yang berbeda.

    Apa Saja Provinsi yang Direncanakan?

    Rencana tersebut mencakup pembagian Suriah menjadi tiga wilayah utama:

    1. Wilayah Kurdi di Timur Laut

    2. Wilayah Druze di Selatan

    3. Wilayah Rezim Assad di Damaskus

    Menurut laporan dari Middle East Monitor, meskipun para politisi Israel menyadari bahwa setiap inisiatif semacam ini akan menghadapi perlawanan yang signifikan di Suriah, mereka percaya bahwa langkah ini dapat membantu menjaga keamanan Israel dan melindungi hak semua kelompok etnis Suriah, termasuk penduduk Druze dan Kurdi.

    Apa yang Mendorong Rencana Ini?

    Rencana pemecahan Suriah ini juga dipandang sebagai respons terhadap meningkatnya pengaruh Turki di kawasan tersebut.

    Turki, yang kini menjadi pemain utama setelah mendukung kelompok-kelompok pemberontak yang melawan rezim Assad, berpotensi memengaruhi stabilitas di Suriah.

    Media Israel Hayom melaporkan bahwa pemerintah Israel berusaha mengantisipasi keterlibatan Turki dan kekhawatiran mengenai kekuasaan baru di Suriah yang kini dipegang oleh pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmed Al-Shara.

    Apakah Israel Memanfaatkan Ketidakstabilan di Suriah?

    Sebelum merencanakan pembagian wilayah, Israel telah meluncurkan serangkaian serangan udara yang menyasar berbagai lokasi di Suriah, termasuk ibu kota Damaskus.

    Menurut laporan media lokal Qatar, sejumlah ledakan terdengar di sekitar gudang senjata dan pusat penelitian milik pasukan Suriah di Distrik Kafr Sousa, Damaskus.

    Rami Abdel Rahman, yang mengepalai Syrian Observatory for Human Rights, mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menyasar depot senjata dan posisi-posisi yang dikuasai rezim Assad serta kelompok yang didukung Iran di Provinsi Deir Ezzor.

    Banyak pihak berspekulasi bahwa serangan ini merupakan kesempatan bagi Israel untuk mengambil alih wilayah Suriah, terutama jika kekuasaan rezim Assad runtuh.

    Peta Provokatif Diterbitkan Israel

    Di tengah meningkatnya ketegangan, Israel juga menerbitkan peta provokatif yang mengeklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah sebagai bagian dari Israel.

    Peta ini dipublikasikan oleh akun berbahasa Arab Kementerian Luar Negeri Israel pada 6 Januari 2025.

    Dalam captionnya, mereka menyebutkan bahwa Kerajaan Israel telah berdiri sejak 3.000 tahun yang lalu.

    Bagaimana Reaksi Dunia terhadap Peta Ini?

    Tindakan tersebut memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk Hamas, yang menggambarkan peta itu sebagai bukti lebih lanjut dari sifat kolonial Israel.

    Negara-negara Arab juga secara tegas mengecam penerbitan peta ini dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengekang ambisi ekspansionis Israel.

    Rencana Israel untuk memecah Suriah menjadi beberapa provinsi bukan hanya mencerminkan kepentingan nasionalnya, tetapi juga menyoroti dinamika kompleks yang terjadi di Timur Tengah.

    Meskipun Israel berupaya untuk mempertahankan keamanan dan hak-hak kelompok etnis di Suriah, langkah ini berpotensi memicu lebih banyak konflik dan ketegangan di kawasan yang sudah rapuh.

    Seiring dengan respons internasional yang muncul, masa depan Suriah tetap dipenuhi ketidakpastian.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Rencana Rahasia Israel Terungkap, Pecah Suriah Jadi 3 Provinsi Dalih Jaga Keamanan Negara – Halaman all

    Rencana Rahasia Israel Terungkap, Pecah Suriah Jadi 3 Provinsi Dalih Jaga Keamanan Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel berencana memecah belah Suriah menjadi beberapa blok-blok provinsi dalam waktu dekat. 

    Hal ini terungkap setelah para menteri dan pejabat Israel menggelar pertemuan di minggu ini. 

    Selama pertemuan tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menteri Israel berencana membagi Suriah menjadi 3 wilayah provinsi, atau kanton. 

    Tiga wilayah tersebut yakni Kurdi di timur laut, Druze di selatan dan rezim Assad di Damaskus, sebagaimana dikutip dari Middle East Monitor.

    Meski politisi Israel tahu setiap inisiatif yang terkait dengan negara mereka kemungkinan akan menghadapi perlawanan yang signifikan di Suriah.

    Akan tetapi menurut media Israel Hayom, rencana yang diusulkan pemerintah Israel dapat mengantisipasi keterlibatan Turki di Suriah dan kekhawatiran mengenai pemimpin de-facto baru Suriah yang saat ini dikendalikan pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Ahmed Al-Sharaa.

    Selain itu dengan cara ini Israel mengklaim pihaknya dapat menjaga keamanan negara, serta hak-hak semua kelompok etnis Suriah, termasuk penduduk Druze dan Kurdi.

    Namun para analis menilai rencana untuk membagi Suriah mencerminkan kekhawatiran Israel terhadap pengaruh Turki, yang kini menjadi pemain utama di kawasan tersebut setelah mendukung pejuang yang membebankan Assad.

    Terlebih pasca rezim Assad runtuh, Turki memperoleh keuntungan berkat dukungannya terhadap HTS dan kelompok pejuang lainnya.

    Israel Curi Kesempatan Caplok Suriah

    Sebelum Israel berencana memecah belah Suriah, negara zionis ini telah lebih dulu melancarkan serangkaian serangan udara. 

    Membombardir sejumlah wilayah di Suriah termasuk ibu kota Damaskus bahkan menyasar gudang senjata milik pasukan Suriah yang berada di Provinsi Daraa, sekitar 70 kilometer dari selatan Damaskus.

    Hal itu turut dikonfirmasi media lokal Qatar, mereka melaporkan telah mendengar sebuah ledakan di sekitar area gudang senjata serta pusat penelitian milik Suriah di Distrik Kafr Sousa, Damaskus.

    “Israel telah melancarkan serangan udara terhadap depot senjata dan posisi milik rezim yang sudah tidak berkuasa dan kelompok yang didukung Iran di provinsi Deir Ezzor bagian timur,” kata Rami Abdel Rahman yang mengepalai Syrian Observatory for Human Rights mengutip dari Barrons.

    Banyak pihak berspekulasi bahwa serangan sengaja dilakukan Israel untuk mengambil alih wilayah Suriah pasca kekuasaan rezim Bashar al-Assad yang telah memimpin Suriah selama 50 tahun terakhir dilengserkan secara paksa oleh kelompok pemberontak.

    Mengingat sabotase seperti ini bukan kali pertama yang dilakukan Israel.

    Negara Zionis tersebut sebelumnya pernah merebut Golan dari Suriah pada tahap akhir Perang Enam Hari tahun 1967 dan mencaploknya secara sepihak pada tahun 1981.

    Meski sebagian Golan berhasil diduduki Israel namun, tindakan tersebut tidak diakui secara internasional.

    Israel Terbitkan Peta Provokatif

    Di tengah memanasnya konflik Timur Tengah, otoritas Israel merilis peta provokatif mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah sebagai bagian dari Israel.

    Peta itu diterbitkan Instagram dan X oleh akun berbahasa Arab Kementerian Luar Negeri Israel pada 6 Januari 2025. 

    ”Tahukah Anda bahwa Kerajaan Israel didirikan 3000 tahun yang lalu?” tulis akun tersebut sebagai caption dari unggahan peta “Israel Raya”.

    Merespon postingan tersebut, Hamas mengatakan bahwa peta tersebut merupakan bukti lebih lanjut dari sifat kolonial Israel, dan rencananya untuk meningkatkan agresi guna menaklukkan wilayah tersebut dan merebut sumber dayanya.

    Sementara itu Dunia Arab dengan tegas mengecam penerbitan peta “Israel Raya” tersebut. 

    Negara-negara Arab menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengendalikan ambisi ekspansionis Israel dan mencegahnya untuk merebut lebih banyak wilayah Palestina dan Arab.

    Kecaman serupa juga dilontarkan Kementerian Luar Negeri Yordania menggambarkan peta tersebut sebagai ilusi yang dipromosikan oleh kubu sayap kanan Israel untuk mencegah berdirinya Negara Palestina.

    (Tribunnews.com / Namira) 

  • BAZNAS RI bersama Nobby Official salurkan sedekah penjualan produk Ghazia Collection untuk Palestina

    BAZNAS RI bersama Nobby Official salurkan sedekah penjualan produk Ghazia Collection untuk Palestina

    Foto: Istimewa

    BAZNAS RI bersama Nobby Official salurkan sedekah penjualan produk Ghazia Collection untuk Palestina
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 10 Januari 2025 – 18:39 WIB

    Elshinta.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bekerja sama dengan Nobby Official dalam program sedekah penjualan produk Ghazia Collection dan menghasilkan infak sebesar Rp1.002.749.683 yang akan disalurkan bagi masyarakat Palestina.

    Sebelumnya, BAZNAS RI bersama Nobby Official meluncurkan Program Sedekah Penjualan Produk selama periode bulan Desember 2024. Seluruh keuntungan hasil program sedekah penjualan produk Ghazia Collection tersebut didonasikan 100 persen kepada masyarakat Palestina melalui BAZNAS RI.

    Secara simbolis penyerahan bantuan kemanusiaan tersebut diselenggarakan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Kamis (9/1/2024). Turut hadir Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA., Komisaris Nobby Official, Sapari, serta Direktur & Founder Nobby Official Unilahwati.

    Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH Noor Achmad MA. menyampaikan apresiasinya kepada Nobby Official dan seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam pengumpulan donasi Kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

    “Kami sangat berterima kasih kepada Nobby Official atas kepercayaan yang diberikan kepada BAZNAS. Insya Allah, donasi ini akan kami distribusikan secara amanah untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” kata Kiai Noor, seperti dalam rilis yang diterima redaksi elshinta.com.

    Kiai Noor menggambarkan penderitaan rakyat Palestina akibat kekejaman agresi penjajahan yang dilakukan oleh Israel, yang menutup hampir semua celah bantuan untuk Palestina.

    “Bantuan teman-teman di Indonesia sangat dibutuhkan, bukan berarti karena besar kecilnya tapi dorongan moralnya itu luar biasa,” ujar Kiai Noor.

    Dalam kesempatan tersebut, Kiai Noor juga menjelaskan, baru-baru ini BAZNAS telah bekerja sama menyalurkan bantuan sebesar Rp7 miliar dengan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), juga melakukan kerja sama penyaluran bantuan untuk pengungsi Palestina di Yordania sebesar Rp2 miliar dengan King Hussein Cancer Center (KHCC).

    Kiai Noor menyebut, total bantuan yang telah disalurkan oleh BAZNAS untuk membantu masyarakat Palestina sebesar Rp120 miliar, dan masih akan terus bertambah.

    Lebih lanjut Kiai Noor mengatakan, BAZNAS akan terus berusaha memastikan setiap bantuan yang diterima dapat tersalurkan meski di situasi yang penuh tantangan ini, hingga segala bantuan benar-benar bisa bermanfaat dan tersalurkan bagi masyarakat Palestina.

    Sementara itu, Komisaris Nobby Official, Sapari menyebutkan, seluruh donasi yang terkumpul merupakan hasil keuntungan dari penjualan Ghazia Collection selama periode Desember 2024 yang tersedia di 49 outlet Nobby di seluruh Indonesia.

    “Akhirnya kesempatan ini datang di mana kami bisa menyerahkan bantuan secara simbolis untuk saudara-saudara kita di Palestina lewat program Hope For Palestine lewat penjualan Ghazia Collection di mana keuntungan penjualan selama bulan Desember alhamdulillah sudah terkumpul,” kata Sapari.

    Sapari mengatakan, penyerahan donasi kemanusiaan ini juga merupakan bentuk pertanggungjawaban Nobby Official kepada para konsumen di seluruh wilayah tanah air.

    Sapari berharap, donasi yang terkumpul dapat meringankan penderitaan yang dirasakan masyarakat Palestina.

    “Mudah-mudahan dana yang terkumpul ini bisa membantu meringankan beban dan penderitaan saudara-saudara kita di Palestina,” harapnya.

    Turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, Pimpinan BAZNAS RI, Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Prof (HC). Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, Prof. Ir. H. Muhammad Nadratuzzaman Hosen, MS. M.Ec., Ph.D, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan M.Si, CFRM, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan, M.A, serta Deputi 1 BAZNAS RI M. Arifin Purwakananta.

    Sumber : Sumber Lain

  • Populer Internasional: Tepi Barat Banjir Senjata Selundupan Iran – Kebakaran Hutan di California – Halaman all

    Populer Internasional: Tepi Barat Banjir Senjata Selundupan Iran – Kebakaran Hutan di California – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

    Tepi Barat dilaporkan banjir senjata selundupan, muncul kekhawatiran bahwa perang akan bergeser ke wilayah tersebut.

    Sementara itu, China diduga membantu Houthi di Yaman mendapatkan senjata.

    Di belahan dunia lainnya, kebakaran besar melanda Amerika Serikat khususnya California, mengapa bisa sampai terjadi?

    Berikut berita populer internasional selengkapnya.

    1. Tepi Barat Banjir Senjata Selundupan Iran, Israel Kerahkan 20 Batalyon, Tarik Pasukan dari Gaza

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat. (Ynet/Tangkap Layar)

    Kekhawatiran kalau Perang Gaza akan pindah ke Tepi Barat kian membuncah seiring manuver dan pergerakan militer Israel (IDF) ke wilayah Palestina yang mereka duduki tersebut.

    Berdalil kalau Tepi Barat kini dibanjiri oleh senjata selundupan dari Iran melalui Yordania, IDF dilaporkan menarik batalyon infanteri reguler mereka dari Gaza kembali ke Tepi Barat untuk pertama kalinya sejak 7 Oktober.

    Media Israel, Ynet, Rabu (8/1/2025) mengungkapkan IDF saat ini kesulitan menangkap para personel faksi milisi perlawanan Palestina di Tepi Barat.

    Satu di antara faktor kewalahannya IDF adalah karena aliran senjata yang deras ke Tepi Barat.

    “Pasukan IDF yang ditempatkan di sana menghadapi kesulitan dalam menangkap milisi bersenjata Palestina dan menghentikan pemasok senjata mereka,” kata laporan itu, dikutip Kamis (9/10/2025).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Tiongkok Diduga Bantu Houthi Dapatkan Senjata, Media Besar Israel Kena Semprot Kedubes

    Tiongkok diduga membantu membantu kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman mendapatkan senjata.

    Dugaan itu disampaikan media Israel bernama i24 News dalam artikel yang terbit hari Kamis, (2/1/2025). Media itu mengklaim artikel itu didasarkan pada narasumber intelijen Amerika Serikat (AS).

    Menurut i24 News, Houthi menggunakan senjata buatan Tiongkok untuk melancarkan serangan. Sebagai imbalannya, Houthi akan membiarkan kapal berbendera Tiongkok berlayar dengan aman di Laut Merah.

    Dinas intelijen AS telah mengindentifikasi serangkaian rantai pasokan rumit yang dibuat oleh Houthi di Tiongkok. Rantai pasokan itu mulai dibuat sejak Houthi mulai melancarkan serangan di Laut Merah sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang diinvasi Israel.

    “Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan, para pemimpin Houthi dilaporkan berencana membuat ratusan rudal penjelajah, dengan komponen serupa buatan Tiongkok, yang mampu mencapai negara-negara di Teluk Persia,” kata media itu.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. 3 Faktor Utama yang Picu Kebakaran Hutan di California, Angin Santa Ana hingga Kondisi Geografis

    Berikut ini tiga faktor utama yang memicu kebakaran hutan di California yang sangat berbahaya.

    Kebakaran hutan kembali melanda California Selatan pada Rabu (8/1/2025).

    Beberapa wilayah seperti Pacific Palisades dan Altadena, yang terletak dekat Los Angeles, menjadi lokasi yang terdampak parah.

    Peringatan tertinggi tentang potensi kebakaran ekstrem sudah dikeluarkan oleh Badan Cuaca Nasional, mengingat kondisi cuaca yang sangat rawan kebakaran di wilayah tersebut.

    Kebakaran kali ini dipicu oleh kombinasi antara cuaca ekstrem dan kondisi geografis daerah yang sangat rentan terhadap kebakaran hutan.

    Salah satu penyebab utamanya adalah angin Santa Ana yang kencang dan membawa udara kering.

    Selain itu, daerah-daerah seperti Pacific Palisades dengan vegetasi lebat di lereng pegunungan, juga menambah potensi kebakaran semakin parah.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Iran Mau Pindahkan Ibu Kota dari Teheran ke Makran di Selatan, Persiapan Perang Besar Lawan Israel?

    Iran dilaporkan tengah mempertimbangkan memindahkan ibu kotanya, Teheran, ke selatan negara tersebut di wilayah Makran dekat Teluk Oman.

    Rencana Iran untuk memindahkan ibu kotanya dari Teheran ke wilayah selatan negara itu, diungkapkan juru bicara pemerintah, Selasa (7/1/2025).

    “Ibu kota baru itu pasti akan berada di selatan, di wilayah Makran, dan saat ini kami sedang mengusahakannya,” kata juru bicara pemerintah Fatemeh Mohajerani, dikutip Kamis (9/1/2025).

    Menurut Mohajerani, dua komite telah dibentuk untuk menilai kelayakan pemindahan tersebut.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)