Negara: Yordania

  • Populer Internasional: Rusia Cetak Uang Tunai Suriah – Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera – Halaman all

    Populer Internasional: Rusia Cetak Uang Tunai Suriah – Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

    Suriah menerima pengiriman uang kertas baru dari Rusia di tengah kelangkaan uang tunai di negara tersebut.

    Sementara itu, Brigade Al-Qassam menyampaikan pesan keras kepada Israel dan Amerika selama pertukaran sandera.

    Selengkapnya, berikut berita populer Internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Rusia Cetak Uang Tunai Baru untuk Suriah, Barat Masih Ragu-Ragu Cabut Sanksi

    EKONOMI SURIAH – Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic yang diambil pada Minggu (16/2/2025), menampilkan laporan berita mengenai nilai pound Suriah yang naik seminggu setelah jatuhnya rezim Presiden Bashar al-Assad. Rusia kirimkan uang kertas baru ke Suriah karena ekonomi Suriah yang masih sulit dan Barat belum mencabut seluruh sanksinya terhadap negara tersebut. (Tangkap layar YouTube AlJazeera Arabic)

    Bank sentral Suriah menerima pengiriman uang kertas pound/lira Suriah baru dari Rusia untuk mengatasi kekurangan uang tunai yang telah memperparah kondisi ekonomi negara tersebut.

    Mengutip Financial Times, Bank Sentral Suriah mengumumkan pada Jumat (14/2/2025) bahwa uang lira Suriah telah tiba dari Rusia melalui Bandara Internasional Damaskus.

    Namun, pihak bank tidak mengonfirmasi jumlah pastinya.

    Para bankir dan pelaku bisnis sebelumnya menyatakan bahwa kelangkaan uang tunai sangat menghambat perekonomian Suriah.

    Pengiriman ini menjadi bukti bahwa Suriah masih bergantung pada Rusia, tempat di mana lira Suriah telah dicetak selama bertahun-tahun.

    Seorang produsen dan pengecer tekstil, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa kelangkaan uang tunai telah mencapai titik kritis.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Pesan Keras Al-Qassam saat Pertukaran Sandera: Tidak Ada Pemindahan Warga Palestina dari Gaza

    Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam menyampaikan pesan tegas saat pertukaran sandera pada hari Sabtu (15/2/2025).

    Brigade Al-Qassam mengibarkan spanduk dengan pesan tegas yang menolak rencana Amerika Serikat tentang pemindahan warga Palestina dari Gaza dalam upacara serah terima sandera.

    Rencana tersebut, yang sebelumnya diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump, bertujuan untuk mengambil alih Gaza serta memindahkan warganya ke negara-negara tetangga.

    Salah satu spanduk yang dipamerkan memuat tulisan, “Kami adalah prajurit, wahai Yerusalem, jadilah saksi,” dalam tiga bahasa: Arab, Inggris, dan Ibrani, dikutip dari Anadolu Ajansi.

    Spanduk tersebut juga menampilkan bendera negara-negara Arab, termasuk Palestina, Mesir, Yordania, Lebanon, Aljazair, dan Arab Saudi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Beraninya Zelensky Tolak Trump soal Jatah Mineral, AS dan Rusia Berunding di Arab Saudi

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dalam pertemuan tertutup hari Rabu, menolak tawaran pemerintahan Trump untuk melepaskan setengah dari sumber daya mineral negara itu dengan imbalan dukungan AS.

    Kesepakatan yang tidak biasa itu akan memberikan Amerika Serikat 50 persen saham di semua sumber daya mineral Ukraina, termasuk grafit, lithium, dan uranium, sebagai kompensasi atas dukungan masa lalu dan masa depan dalam upaya perang Kyiv melawan Rusia, menurut dua pejabat Eropa.

    Seorang pejabat Ukraina dan seorang pakar energi yang diberi pengarahan tentang proposal tersebut mengatakan bahwa pemerintahan Trump juga mengupayakan sumber daya energi Ukraina.

    Negosiasi terus berlanjut, menurut pejabat Ukraina lainnya, yang, seperti pejabat lainnya, berbicara dengan syarat anonim mengingat sensitivitas pembicaraan tersebut, seperti disebutkan Miami Herald.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Ramai-ramai Jaksa AS Mundur, Ogah Patuhi Perintah Trump untuk Setop Skandal Korupsi Walikota New York

    Enam jaksa Amerika Serikat (AS) di New York dan Washington DC, memilih mengundurkan diri.

    Pengunduran diri massal ini merupakan bentuk penolakan mereka untuk mematuhi perintah Presiden Donald Trump.

    Pasalnya, mereka diminta untuk membatalkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan Wali Kota New York, Eric Adams.

    Sejak awal menjabat, Trump memecat jaksa-jaksa yang menangani kasus hukum yang menyeret dirinya.

    Selain itu, ia juga menuntut informasi mengenai ribuan agen FBI yang terlibat dalam penyelidikan serangan 6 Januari di Gedung Capitol AS.

    Penjabat Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Danielle Sassoon, mengundurkan diri melalui surat sepanjang delapan halaman.

    Dalam suratnya, Sassoon menjelaskan pengacara Adams “berulang kali menyiratkan adanya quid pro quo” atau pertukaran, menawarkan bantuan kepada Trump dalam isu imigrasi jika kasus ini dihentikan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Israel Terima Bom Berat dari AS di Tengah Gencatan Senjata Gaza

    Israel Terima Bom Berat dari AS di Tengah Gencatan Senjata Gaza

    Tel Aviv

    Kementerian Pertahanan Israel mengatakan bom ‘berat’ buatan Amerika Serikat (AS) telah tiba di Israel. Bom itu tiba saat kunjungan Menlu AS Marco Rubio ke Israel serta saat gencatan senjata Gaza berlangsung.

    “Pengiriman bom udara berat yang baru-baru ini dirilis oleh pemerintah AS diterima dan dibongkar semalam di Israel,” kata Kemhan Israel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP, Minggu (16/2/2025).

    Bom berat itu mengacu pada MK-84 yang baru-baru ini disahkan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump. Israel menganggapnya sebagai aset penting.

    “Pengiriman amunisi yang tiba di Israel, yang dirilis oleh pemerintahan Trump, merupakan aset penting bagi angkatan udara dan IDF (militer) dan menjadi bukti lebih lanjut tentang aliansi yang kuat antara Israel dan Amerika Serikat,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz dalam pernyataan tersebut.

    Pemerintahan Trump menyetujui penjualan lebih dari USD 7,4 miliar dalam bentuk bom, rudal, dan peralatan terkait ke Israel. Penjualan tersebut disebut meningkatkan kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan, memperkuat pertahanan dalam negerinya, dan berfungsi sebagai pencegah terhadap ancaman regional.

    Israel melancarkan serangan yang sangat merusak terhadap Hamas di Gaza sejak Oktober 2023. Serangan itu diklaim sebagai tanggapan atas serangan oleh Hamas yang menewaskan 1.200 orang di wilayah Israel.

    Perang telah menghancurkan sebagian besar Gaza, yang mengakibatkan pengungsian sebagian besar dari 2,4 juta penduduknya. Serangan Israel juga telah menewaskan lebih dari 48 ribu warga Palestina di Gaza dan melukai ratusan ribu lainnya.

    Gencatan senjata telah berlaku sejak 19 Januari 2025. Gencatan senjata itu mengatur pembebasan sandera yang ditawan oleh Hamas.

    Menanggapi kekhawatiran atas kematian warga sipil, pemerintahan mantan presiden AS Joe Biden telah memblokir pengiriman bom seberat 2.000 pon ke Israel, tetapi Trump dilaporkan menyetujuinya setelah menjabat.

    Sementara itu, Menlu AS Rubio memulai perjalanan resminya ke Israel pada hari Minggu, dan diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi Israel lainnya pada siang hari. Dia diperkirakan akan membahas gencatan senjata Gaza dan rencana Trump yang akan memindahkan warga Palestina dari wilayah tersebut dan merelokasi mereka ke Mesir dan Yordania. Usulan Trump itu telah memicu kemarahan global.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tak Setuju Ide Donald Trump Beli Jalur Gaza, Negara-Negara Arab Susun Rencana

    Tak Setuju Ide Donald Trump Beli Jalur Gaza, Negara-Negara Arab Susun Rencana

    PIKIRAN RAKYAT – Arab Saudi siap memfasilitasi pertemuan negara-negara Arab dan sekitarnya untuk menyusun rencana masa depan Jalur Gaza. Tindakan ini bertujuan untuk merespons ambisi Donald Trump yang ingin membeli wilayah tersebut.

    Beberapa hari sebelumnya, masyarakat internasional dikejutkan dengan keinginan Trump yang ingin membeli Jalur Gaza. Lalu, dibangun perumahan yang bernama Riviera Timur Tengah. Bahkan, mengajak sejumlah negara untuk turut membangunnya.

    Sedangkan warga Gaza dipindahkan ke tempat baru. Trump menjanjikan tempat yang nyaman dan indah bagi mereka. Keinginan ini dikecam banyak negara, termasuk juga oleh pemerintah Indonesia.

    Menariknya, meskipun akan membangun tempat yang baru untuk mereka, Trump menyerang sejumlah negara di Timur Tengah karena tak bersedia menerima mereka.

    Pertemuan ini akan diselenggarakan di Riyadh bulan ini. Arab Saudi, Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab menjadi beberapa negara yang akan menghadirinya. Tak tertutup kemungkinan juga, hasil pertemuan ini akan diajukan kepada Presiden Amerika Serikat tersebut.

    Mesir mengusulkan agar membentuk Komite Nasional Palestina tanpa keterlibatan Hamas, meminta bantuan internasional untuk membangun kembali jalur Gaza, dan merealisasikan solusi dua negara.

    Rencana ini akan dibahas secara mendalam di pertemuan tersebut. Lalu, akan dipresentasikan pada pertemuan puncak Arab yang dijadwalkan pada tanggal 27 Februari.

    Peran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman disebut-sebut menjadi kunci keberhasilan rencana tersebut. Putra Mahkota yang akrab disapa MbS ini dekat dengan sosok Donald Trump. Keduanya pun menjalin kerja sama yang kuat dalam bidang bisnis dan politik.

    Respons Pemerintah Amerika Serikat

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio menyebut bahwa rencana Trump yang terbaik. Namun, ia tetap menerima sejumlah masukan dari sejumlah pihak.

    Rubio pun dikabarkan akan mengunjungi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Israel untuk membahasnya. Ia berharap agar ada rencana yang bagus, tetapi tetap menyebut rencana Trump sebagai yang terbaik

    Rubio pun mengkritik sikap negara-negara Arab yang mendukung Palestina, tetapi tak bersedia menerima pengungsi dari wilayah yang saat ini porak poranda ini. Ia pun ingin agar tak ada Hamas dalam rencana alternatif yang diajukan untuk masa depan Jalur Gaza.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Hijaunya Israel-Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina – Halaman all

    Hijaunya Israel-Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina – Halaman all

    Hijaunya Israel dan Suramnya Gaza, Saat Helikopter Black Hawk Yordania Bolak-balik di Langit Palestina

     

    TRIBUNNEWS.COM – Agresi militer Israel selama 15 bulan sejak 7 Oktober 2023 benar-benar menghancurkan Jalur Gaza, wilayah kantung Palestina yang diblokade militer Israel (IDF) selama bertahun-tahun.

    Pemandangan kehancuran Gaza itu kontras dengan wilayah pendudukan Israel yang tampak hijau dan asri.

    Dipisahkan oleh buffer zone, zona penyangga berpagar pembatas, suramnya Gaza itu dideskripsikan secara umum dalam laporan NPR.org, non-goverment organitation (NGO) independen yang berbasis di Amerika Serikat (AS).

    Reporter NPR menangkap pemandangan kontras itu saat ikut serta dalam misi Angkatan Udara (AU) Yordania mengirimkan bantuan ke Gaza lewat jalur udara.

    Menggunakan helikopter Black Hawk AU Yordania, negara kerajaan Hashemite (Wangsa Hasyimiyah) itu menyatakan berusaha membangun ‘jembatan udara’, sebuah metode pengiriman bantuan via udara dengan keterlibatan pihak internasional.

    KIRIM BANTUAN – Personel Skuadron ke-8 Angkatan Udara Kerajaan Yordania menurunkan bantuan kemanusiaan di sebuah helipad di Gaza.

    16 Penerbangan Sehari

    Laporan NPR menyatakan, dalam pengiriman bantuannya ke Gaza, Yordania mengalami kesulitan jika harus menggunakan jalur darat.

    “Hanya dalam waktu lima menit di darat, awak angkatan udara Yordania bergegas menurunkan kardus dari belakang helikopter Black Hawk di landasan. Di kejauhan, melewati pagar kawat, terlihat puing-puing: bangunan yang roboh dan rangka beton apartemen bertingkat tinggi yang rusak,” tulis deskripsi laporan tersebut menggambarkan durasi waktu pendaratan dan bongkar bantuan oleh personel AU Yordania..

    Angkatan Udara Kerajaan Yordania memulai operasi bantuan baru ke Gaza segera setelah gencatan senjata dimulai bulan lalu antara Israel dan Hamas.

    Angkatan udara tersebut telah menguji coba 16 penerbangan helikopter sehari di dalam zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel.

    Artinya, sebanyak itu pula helikopter Black Hawk AU Yordania melintas di langit Palestina.

    “Pengiriman bantuan ke Gaza melalui darat masih menghadapi kendala yang cukup besar setelah lebih dari setahun perang,” kata laporan tersebut.

    Komandan misi, Kolonel Naji Azzam Bani Nasr mengatakan operasi Yordania, yang diikuti kru NPR pekan lalu, ditujukan untuk mengirimkan obat-obatan penting ke rumah sakit Gaza.

    “Anestesi, obat-obatan untuk penyakit kronis — itulah hal-hal yang tidak tersedia di rumah sakit Gaza dan mereka sangat membutuhkannya,” katanya di landasan pacu pangkalan udara Raja Abdullah II di Yordania.

    Bani Nasr mengatakan hingga 9 Februari, angkatan udara telah mengirimkan hampir 100 ton bantuan selama operasi tersebut.

    KIRIM BANTUAN – Skuadron ke-8 Angkatan Udara Kerajaan Yordania dalam perjalanan menuju Gaza pada 9 Februari. Mereka dalam misi mengirim bantuan ke Gaza lewat udara.

       
    Yordania mengoperasikan dua rumah sakit lapangan di Gaza, satu didirikan pada tahun 2009 dan yang kedua mulai beroperasi setelah dimulainya perang Gaza pada bulan Oktober 2023.

    “Saat mendarat di Gaza selatan selama pengangkutan udara pertama Yordania hari itu, lapangan pendaratan beton di dalam zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel itu kosong. Di balik pagar, tiga truk sedang menunggu untuk dimuat. Saat setiap penerbangan menurunkan muatan, satu lagi siap mendarat,” tulis deskripsi laporan.

    Pemandangan Gaza dari helikopter Black Hawk AU Yordania setelah 15 bulan agresi Israel.

    Israel yang Hijau, Gaza yang Suram

    NPR menyatakan, krunya tidak diizinkan mengambil foto dari lokasi kerusakan — larangan yang diberlakukan oleh Israel, kata pejabat militer Yordania.

    Namun, kata laporan itu, tingkat kerusakan Gaza sangat terlihat jelas dari udara.

    Pemandangan kerusakan Gaza, sangat berbeda dengan apa yang terlihat di wilayah pendudukan Israel.

    “Di atas Israel, hamparan ladang pertanian hijau cerah dan masyarakat dengan kolam renang menghiasi pemandangan. Dari udara, warna biru pucat Laut Mediterania adalah satu-satunya titik warna yang melintasi Gaza, di mana bangunan beton yang hancur dan rusak tampak seperti palet abu-abu yang suram,” tulis penggambaran pemandangan yang kontras oleh NPR.

    KONTRAS – Pagar yang menandai zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel dengan Gaza terlihat dari helikopter Black Hawk. Kekontrasan terlihat, Sebelah kiri merupakan sisi Gaza, sedangkan sisi kanan merupakan wilayah pendudukan Israel.

    Sebagai informasi, perjalanan yang diikuti NPR hari itu merupakan kesempatan langka bagi jurnalis asing di wilayah Palestina yang hancur.

    “Jurnalis Palestina yang berbasis di Gaza telah meliput perang tersebut sejak awal, dengan 82 jurnalis tewas pada tahun 2024 oleh militer Israel, menurut Komite Perlindungan Jurnalis,” kata laporan tersebut.

    Namun, Israel melarang jurnalis asing dari Gaza.

    Penerbangan dua jam yang diikuti NPR itu bergerak di sepanjang Laut Mati yang memisahkan Israel dari Yordania, melewati Israel dan mendarat di Gaza selatan, dekat kota al-Qarara.

    Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari dua pertiga bangunan di Gaza telah rusak atau hancur sejak perang dimulai dan 90 persen penduduk mengungsi.

    Gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari mengharuskan Israel untuk menambah jumlah truk bantuan melintasi perbatasan daratnya dengan Gaza, tetapi kelompok-kelompok bantuan mengatakan banyak pasokan medis dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan masih terbatas.

    “Kami mulai menggunakan jalur darat bila memungkinkan, tetapi terkadang diperlukan beberapa komoditas seperti obat-obatan, sejumlah peralatan, dan sejumlah bahan makanan bernilai tinggi untuk anak-anak agar kami dapat sampai ke Gaza dengan cepat,” kata Hussein Shibli, direktur Organisasi Amal Hashemite Yordania, yang mengatur pengiriman bantuan bersama militer.

    Ketidakpastian Jalur Udara

    Yordania, bersama dengan negara-negara lain, sebelumnya telah menjatuhkan palet bantuan dengan parasut dari pesawat kargo di atas Gaza.

    Namun, pengiriman bantuan tersebut bergantung pada cuaca, dengan beberapa di antaranya mendarat di laut.

    Setidaknya 20 orang tenggelam saat mencoba mengambil bantuan atau tewas ketika palet mendarat di atas mereka, menurut otoritas kesehatan Gaza.

    Sulit pula untuk memastikan distribusi kepada mereka yang paling membutuhkan bantuan dengan pengiriman melalui udara secara teratur.

    Yordania adalah mitra keamanan utama AS. Banyak pilot Black Hawk Yordania yang ikut dalam misi bantuan dilatih di AS

    Setiap Black Hawk dapat mengangkut satu ton kargo — jauh lebih sedikit dari sekitar 20 ton yang dapat diangkut truk — dan biaya pengiriman bantuan melalui udara jauh lebih mahal.

    Pengiriman melalui udara, seperti bantuan yang dikirim melalui truk, masih harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari otoritas Israel.

    Shibli mengatakan Yordania sedang mempertimbangkan apakah akan melanjutkan jalur udara untuk melengkapi pengiriman melalui darat.

    Pihak berwenang Yordania mengatakan penerbangan hari Minggu ini akan menjadi yang terakhir dalam program uji coba, dan belum jelas kapan akan dilanjutkan.

     

    (oln/npr/*)

  • Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza    
        Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza Saudi Akan Gelar KTT Arab Bahas Rencana Trump Ambil Alih Gaza

    Riyadh

    Arab Saudi akan menjadi tuan rumah bagi pertemuan puncak empat negara Arab pada 20 Februari mendatang. Pertemuan ini akan membahas rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil alih Gaza setelah merelokasi penduduknya ke negara-negara lainnya.

    Dituturkan seorang sumber yang memahami persiapan Riyadh, seperti dilansir AFP, Sabtu (15/2/2025), bahwa pemimpin Mesir, Yordania, Qatar dan Uni Emirat Arab akan menghadiri pertemuan puncak itu, yang akan digelar menjelang pertemuan Liga Arab di Kairo seminggu kemudian untuk membahas masalah yang sama.

    Seorang sumber lainnya, yang enggan disebut identitasnya, menyebut Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga akan hadir dalam pertemuan itu.

    Trump mengejutkan dunia sekaligus menuai kecaman global saat mencetuskan agar AS mengambil alih Gaza dan memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina keluar dari wilayah yang hancur akibat perang tersebut. Dia menyebut Mesir atau Yordania sebagai tujuan yang mungkin untuk pemindahan itu.

    Gagasan kontroversial Trump itu disampaikan dalam konferensi bersama Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang pekan lalu berkunjung ke Gedung Putih di Washington DC.

    Penolakan diberikan oleh dunia terhadap rencana Trump itu, terutama oleh negara-negara Arab yang bersatu dalam front persatuan yang jarang terjadi karena marah pada gagasan untuk menggusur warga Palestina secara massal tersebut.

    Bagi warga Palestina, pemindahan paksa membangkitkan kenangan buruk akan “Nakba” — pemindahan massal warga Palestina selama pembentukan negara Israel tahun 1948 silam.

    Namun Trump melontarkan kemungkinan untuk menghentikan bantuan kepada Yordania dan Mesir, sekutu-sekutu lama AS, jika mereka menolak rencana tersebut.

    Yordania sudah menampung lebih dari dua juta pengungsi Palestina. Lebih dari separuh penduduk negara yang total populasinya mencapai 11 juta jiwa itu merupakan keturunan Palestina.

    Sementara Mesir mengajukan proposalnya sendiri untuk rekonstruksi Gaza berdasarkan kerangka yang memungkinkan warga Palestina untuk tetap berada di wilayah tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio mengatakan pihaknya sangat ingin mendengar usulan baru mengenai Gaza dari pemerintah negara-negara Arab. Namun dia menyebut “saat ini satu-satunya rencana — mereka tidak menyukainya — tetapi satu-satunya rencana adalah rencana Trump”.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Putaran ke-6 Pertukaran, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya? – Halaman all

    Putaran ke-6 Pertukaran Tahanan, Hamas Beri Hadiah Koin Emas dan Jam Pasir ke Sandera Israel, Apa Maknanya?

    TRIBUNNEWS.COM – Prosesi pembebasan sandera Israel dalam putaran keenam pertukaran sandera-tahanan Hamas dan Israel, berlangsung di Khan Yunis di Jalur Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025).

    Tiga sandera Israel yang dibebaskan hari ini adalah

    Sagui Dekel Chen (36 tahun) – Warga negara Amerika Serikat-Israel, ditangkap Hamas di Nir Oz pada 7 Oktober 2023.
    Sasha Troufanov (29 tahun) – Warga negara Rusia-Israel yang tinggal di perbatasan Gaza.
    Iair Horn (46 tahun) – Warga negara Israel-Argentina dari Kibbutz di perbatasan Gaza selatan.

    Kecuali Sasha, dua sandera Israel merupakan tahanan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

    Sasha merupakan sandera Israel yang dalam masa penawanannya berada dalam penahanan Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Pembebasan ketiga sandera Israel ini akan ditukar dengan pembebasan sebanyak 369 tahanan Palestina yang ada di penjara Israel.

    Merujuk pada siaran langsung RNTV, Sabtu, pantauan Tribunnews, prosesi pembebasan ini sudah berlangsung dan ketiga sandera dilaporkan sudah diantar ke mobil Palang Merah Internasional untuk diantar ke titik penjemputan oleh Pasukan Israel.

    Prosesi dimulai dengan penyiapan sebuah panggung yang berada di sebuah tanah lapang di Khan Yunis, dengan latar belakang gedung-gedung hancur dan kawasan yang nyaris sepenuhnya rata tanah karena bombardemen Israel selama 15 bulan.

    Konvoi kendaraan milisi Perlawanan Palestina berisi para petempur baik dari Brigade Al-Qassam maupun dari Brigade Al-Quds kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 11 siang waktu Yordania.

    Mereka kemudian berbaris membentuk barikade dan pagar pembatas pasukan untuk mengamankan lokasi.

    BERBARIS – Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Hamas memberi hadiah ke sandera Israel pada prosesi pembebasan tersebut.

    Sekitar pukul 11.10 waktu Yordania, konvoi kendaraan Palang Merah Internasional memasuki arena pembebasan sandera Israel tersebut.

    Sebagai informasi, Palang Merah Internasional merupakan pihak ketiga yang ditunjuk mediator gencatan senjata sebagai pihak penerima dan pengantar sandera Israel dari lokasi pembebasan ke titik penjemputan.

    Selang beberapa menit, konvoi kendaraan berisi sandera Israel dikawal beberapa petempur milisi perlawanan datang ke lokasi.

    Setibanya di arena, ketiga sandera satu per satu dikawal berjalan ke atas panggung. Ketiganya tampak memberikan pidato singkat sebelum akhirnya kembali dikawal menuruni panggung menuju ke mobil Palang Merah Internasional.

    Satu per satu mereka diserahterimakan dari pihak milisi Palestina ke pihak Palang Merah Internasional.

    Setelah ketiganya berada di mobil Palang Merah Internasional, kendaraan kemudian berkonvoi menuju titik penjemputan yang sudah ditentukan Pasukan Israel.

    JAM PASIR – Hamas memberi hadiah ke Einav Zinchauker, salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera dan ibu dari Matan, yang ditahan di Gaza dalam prosesi pembebasan sandera Israel, di Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (15/2/2025). Pada putaran keenam itu, milisi perlawanan Palestina membebaskan 3 sandera Israel.

    Beri Hadiah ke Sandera

    Dalam prosesi tersebut, RNTV melaporkan, narasumber di Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau mereka memberi hadiah ke satu di antara sandera Israel yang dibebaskan hari ini.

    Hadiah tersebut berupa sebuah koin emas diberikan ke sandera Israel-Amerika Sagui Dekel Chen.

    “Koin emas ini sebagai hadiah kepada putri Sagui Dekel Chen, yang lahir 4 bulan setelah penangkapannya pada 7 Oktober 2023,” tulis laporan tersebut.

    Sumber tersebut menjelaskan bahwa hadiah ini merupakan simbol dukungan dari pihak milisi perlawanan Palestina terhadap sandera  Israel dan keluarganya selama masa penahanan di Jalur Gaza.

    Al-Qassam juga akan mengirimkan perisai bergambar jam pasir kepada Einav Zinchauker.

    Einav merupakan salah satu aktivis paling terkemuka bagi keluarga para sandera Israel.

    Dia merupakan ibu dari Matan, sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.

    “Jam pasir ini memiliki makna, sebagai tanda bahwa waktunya hampir habis,” tulis laporan Khaberni.

    Patut dicatat bahwa sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada 19 Januari, kedua belah pihak telah melakukan 5 putaran pertukaran tahanan dan sandera.

    Berdasarkan ketentuan perjanjian tersebut, 33 sandera yang ditawan di Gaza akan dibebaskan pada awal Maret, sebagai ganti pembebasan 1.900 tahanan Palestina di penjara Israel.

    Sejauh ini, 16 sandera Israel dan 765 tahanan Palestina telah dibebaskan.

     

    (oln/khbrn/RNTV*)

     
     

  • Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Wanti-wanti Houthi Jika Warga Gaza Direlokasi

    Jakarta

    Kelompok Houthi, yang bermarkas di Yaman, mewanti-wanti Amerika Serikat (AS) dan Israel jika warga Palestina di Gaza dipindahkan. Houthi mengancam akan menembakkan rudal dan drone.

    Dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (14/2/2025), pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan AS dan Israel dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah TV, televisi terkait kelompok tersebut.

    “Kami akan mengambil tindakan dengan menembakkan rudal dan drone, serta melancarkan serangan maritim jika Amerika Serikat dan Israel menerapkan rencana mereka untuk memindahkan (warga Palestina dari Gaza),” ujar Al-Houthi dalam pernyataannya.

    Diketahui, Presiden AS Donald Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS “mengambil alih” Gaza, dan bahkan mengusulkan “kepemilikan” atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.

    Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.

    Baru-baru ini, Trump bahkan menyebut Gaza sebagai lokasi “pengembangan real estate untuk masa depan”, dan kembali menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.

    Rencana Trump itu menuai penolakan dan kecaman luas secara global, terutama oleh negara-negara Arab.

    Al-Houthi, menyerukan agar pasukan Houthi bersiap melakukan tindakan militer jika rencana itu dilaksanakan. Dia juga menyebut Trump sebagai “penjahat” dalam pernyataannya.

    “Saya menyerukan angkatan bersenjata untuk siap mengambil tindakan militer jika penjahat Trump melaksanakan ancamannya,” tegasnya.

    Ancam Israel

    Kelompok Houthi (AP/Osamah Abdulrahman)

    Kelompok Houthi mengancam akan menyerang Israel jika negara itu kembali melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza dan tidak berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

    “Tangan kami ada pada pelatuk dan kami siap untuk segera melakukan eskalasi melawan musuh Israel jika eskalasi kembali terjadi di Jalur Gaza,” kata pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi yang dikelola kelompok itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (12/2).

    Houthi telah melancarkan rentetan serangan terhadap kapal-kapal Israel dan kapal-kapal lainnya di Laut Merah, yang mengganggu jalur pelayaran global. Kelompok yang didukung Iran itu menyebut serangannya sebagai tindakan solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang diserang Israel.

    Tidak hanya serangan maritim, Houthi juga melancarkan serangan rudal dan drone ke arah wilayah Israel, yang berjarak ratusan kilometer di sebelah utara Yaman.

    Diketahui, kesepakatan gencatan senjata Gaza yang berlaku sejak 19 Januari lalu tampak semakin rapuh setelah Hamas mengumumkan penundaan pembebasan sandera Israel dan menuduh Tel Aviv telah melanggar gencatan senjata itu.

    Merespons pengumuman Hamas itu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan mengakhiri gencatan senjata yang rapuh di Jalur Gaza dan militer Tel Aviv akan melanjutkan serangan terhadap daerah kantong Palestina tersebut hingga Hamas dikalahkan.

    “Menyoroti pengumuman Hamas mengenai keputusannya melanggar perjanjian dan tidak membebaskan para sandera kami, tadi malam saya memerintahkan (militer Israel) untuk mengumpulkan pasukan di dalam dan di sekitar Jalur Gaza,” kata Netanyahu setelah menggelar rapat kabinet keamanan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Raja Salman Siapkan Amunisi Geng Arab Lawan Rencana Trump Caplok Gaza

    Raja Salman Siapkan Amunisi Geng Arab Lawan Rencana Trump Caplok Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi akan membahas rancangan gagasan bagi masa depan Gaza sebagai perlawanan atas ambisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang berencana mencaplok wilayah tersebut dan merelokasi warga Palestina ke negara lain.

    Melansir Reuters pada Jumat (14/2/2025), Saudi akan membahas hal tersebut dalam pertemuan di Riyadh bulan ini. Sejumlah negara dilaporkan akan hadir, termasuk Mesir, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA), serta perwakilan Palestina.

    “Arab Saudi, Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, dan perwakilan Palestina akan meninjau dan membahas rencana tersebut di Riyadh sebelum dipresentasikan pada pertemuan puncak Arab yang dijadwalkan pada 27 Februari,” kata sumber pemerintah Arab.

    Satu sumber pemerintah Arab mengatakan setidaknya empat proposal telah dirancang untuk masa depan Gaza, tetapi proposal Mesir sekarang muncul sebagai inti dari dorongan Arab untuk alternatif terhadap gagasan Trump.

    Proposal mungkin melibatkan dana rekonstruksi yang dipimpin Teluk dan kesepakatan untuk menyingkirkan Hamas, menurut narasumber yang mengetahui masalah tersebut.

    Usulan Mesir terbaru melibatkan pembentukan komite nasional Palestina untuk memerintah Gaza tanpa keterlibatan Hamas, partisipasi internasional dalam rekonstruksi tanpa menggusur warga Palestina ke luar negeri, dan gerakan menuju solusi dua negara, kata tiga sumber keamanan Mesir.

    Peran Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) tampaknya menjadi kunci dalam rencana tersebut.

    “Kami memberi tahu Amerika bahwa kami memiliki rencana yang berhasil. Pertemuan kami dengan MBS akan menjadi penting. Dia yang memimpin,” kata seorang pejabat Yordania.

    Putra mahkota memiliki hubungan yang hangat dengan pemerintahan Trump pertama dan semakin menjadi pusat hubungan Arab dengan Amerika Serikat selama era Trump yang baru.

    Telah lama menjadi mitra regional utama bagi AS, putra mahkota memperluas hubungan Arab Saudi melalui bisnis dan politik kekuatan global.

    Dana kekayaan negara Arab Saudi mengadakan konferensi di Miami bulan ini yang menurut Reuters akan dihadiri Trump. Riyadh juga diharapkan menjadi tuan rumah pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencoba mengakhiri perang Ukraina.

    Sebelumnya Arab Saudi dan sekutu Arabnya terkejut dengan rencana Trump untuk “membersihkan” warga Palestina dari Gaza dan memukimkan kembali sebagian besar dari mereka di Yordania dan Mesir. Gagasan Ini langsung ditolak oleh Kairo dan Amman.

    Kekecewaan di Arab Saudi semakin parah karena rencana tersebut akan membatalkan tuntutan kerajaan untuk jalur yang jelas menuju negara Palestina sebagai syarat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal ini juga akan membuka jalan bagi pakta militer ambisius antara Riyadh dan Washington, yang akan memperkuat pertahanan kerajaan terhadap Iran.

    (luc/luc)

  • Israel Tanpa Henti Teror Jenin, 25 Warga Palestina Tewas dan Kehancuran Makin Meluas – Halaman all

    Israel Tanpa Henti Teror Jenin, 25 Warga Palestina Tewas dan Kehancuran Makin Meluas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Serangan mematikan terus dilancarkan oleh Israel di Jenin.

    Teror tanpa henti yang dilakukan Israel di wilayah tersebut, tercatat sudah menewaskan sedikitnya 25 warga Palestina.

    Bahkan, hampir 20.000 orang terpaksa mengungsi lagi tahun ini, menurut laporan dari komite media kamp tersebut.

    Pada Kamis (13/2/2025), tentara Israel dilaporkan juga menghalangi pasokan air ke empat rumah sakit utama di wilayah itu, menyebabkan sekitar 35 persen penduduk kota Jenin kekurangan air.

    Pasukan Zionis juga melancarkan serangan terhadap kendaraan yang diparkir di Jenin.

    Sejauh ini, belum ada laporan mengenai korban luka.

    Sejak diumumkannya gencatan senjata di Gaza bulan lalu, intensitas serangan Israel justru meningkat.

    Tak terkecuali di Jenin dan seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki hingga menciptakan kehancuran besar dan memicu krisis kemanusiaan yang semakin memburuk.

    Kamp pengungsi Jenin, yang dibangun pada 1953 oleh UNRWA untuk menampung pengungsi Palestina, menjadi pusat perlawanan Palestina dan telah lama menjadi sasaran serangan militer Israel.

    Selain itu, Israel melanjutkan penangkapan massal dengan lebih dari 90 warga Palestina ditahan selama minggu ini di Tepi Barat yang diduduki.

    Sejak dimulainya operasi militer besar-besaran pada 19 Januari 2024, setidaknya 380 warga Palestina telah ditangkap oleh pasukan Israel.

    Di Jenin, lebih dari 150 orang ditangkap dalam 24 hari terakhir, dengan penangkapan signifikan juga terjadi di Tulkarem dan Tubas.

    Pengungsian Massal dan Kamp Dihancurkan

    Serangan Israel yang terus berlanjut di Jenin dan Tulkarem telah menyebabkan pengungsian massal.

    Menurut laporan dari Yordania, sekitar 85 persen dari penduduk kamp pengungsi Tulkarem telah mengungsi, sementara kamp Jenin hampir tidak bisa dikenali lagi akibat kehancuran.

    Tentara Israel berencana untuk merombak total geografi kamp pengungsi tersebut, dengan beberapa wilayah yang diperkirakan akan dihancurkan dan tidak bisa dijangkau lagi.

    Serangan Lain di Tepi Barat

    Di tempat lain, pada hari yang sama, seorang pemuda Palestina, Issa Riyad Jabali, terbunuh oleh pasukan Israel di dekat kota Huwara, Ramallah.

    Selain itu, sekelompok pemukim Israel menyerang desa al-Awsaj di utara Yerikho dan menculik seorang pria Palestina.

    Pasukan Israel juga menangkap beberapa warga Palestina di Tepi Barat, termasuk seorang pria yang sedang menggembalakan domba di al-Jiftlik, serta seorang siswa dari Betlehem yang baru saja kembali dari Yordania.

    Serangan Israel yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah mengakibatkan lebih dari 915 warga Palestina tewas, termasuk 182 anak-anak dan remaja. Lebih dari 7.600 orang terluka, dan sekitar 15.000 orang lainnya telah ditahan.

    Setiap Serangan Memakin Kuat

    Umm Mohammed, seorang warga kamp pengungsi Tulkarem telah menyaksikan banyak serangan Israel dalam hidupnya.

    Ia mengatakan kepada DW News, setiap kali serangan itu tampaknya semakin keras.

    “Setiap kali serangan semakin kuat dari sebelumnya. Maksud saya, kami semua menangis karena takut dan teror.”

    “Penembakan terjadi secara acak dan di mana-mana,” katanya.

    Tentara Israel juga memerintahkan warga untuk meninggalkan rumah mereka.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Arab Saudi Perketat Kebijakan Visa, Izin Masa Tinggal Berlaku Selama 30 Hari – Halaman all

    Arab Saudi Perketat Kebijakan Visa, Izin Masa Tinggal Berlaku Selama 30 Hari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Mulai 1 Februari 2025, Arab Saudi menerapkan perubahan signifikan pada kebijakan visa bagi pelancong dari 14 negara.

    Visa multiple-entry yang sebelumnya berlaku selama setahun kini digantikan dengan visa single-entry yang hanya berlaku selama 30 hari, dengan masa tinggal maksimal 30 hari.

    Negara-negara yang terkena dampak aturan ini adalah Aljazair, Bangladesh, Mesir, Ethiopia, India, Indonesia, Irak, Yordania, Maroko, Nigeria, Pakistan, Sudan, Tunisia, dan Yaman.

    Perubahan kebijakan ini diambil untuk mengatasi penyalahgunaan visa multiple-entry, Times of India dan Economic Times melaporkan.

    Beberapa pelancong memasuki Arab Saudi dengan visa jangka panjang lalu mereka tinggal secara ilegal untuk bekerja atau melaksanakan ibadah haji tanpa izin yang sah.

    Hal ini menyebabkan kepadatan di tempat-tempat ziarah, yang menjadi masalah serius selama pelaksanaan ibadah haji.

    Pada 2024, lebih dari 1.200 jemaah haji meninggal dunia akibat panas ekstrem dan kepadatan yang berlebihan.

    Pemerintah meyakini jemaah haji yang tidak terdaftar turut berkontribusi pada tragedi tersebut.

    Oleh karena itu, perubahan kebijakan visa bertujuan untuk mengurangi risiko ini dan memastikan hanya jemaah haji yang sah yang dapat melaksanakan ibadah haji.

    Ketentuan Baru Visa

    Dengan kebijakan baru, hanya visa single-entry yang akan dikeluarkan bagi pelancong dari 14 negara tersebut.

    Visa ini berlaku selama 30 hari, dengan masa tinggal maksimum juga 30 hari.

    Visa untuk ibadah haji, umrah, diplomatik, dan tinggal tetap tidak terpengaruh oleh perubahan ini.

    Pemerintah Arab Saudi menyatakan bahwa kebijakan visa yang lebih ketat ini bersifat sementara, namun belum ada jadwal untuk peninjauan ulang keputusan tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengingatkan para pelancong dari negara-negara yang terkena dampak untuk mengajukan visa single-entry jauh-jauh hari dan mematuhi aturan terbaru guna menghindari denda atau gangguan perjalanan.

    Terkait dengan kebijakan ini, pada musim haji 2024, 24 jemaah Indonesia yang memegang visa non-haji diamankan oleh aparat keamanan Saudi karena kedapatan tidak dapat menunjukkan dokumen resmi haji saat hendak melakukan Miqat di Bir Ali, Madinah.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)