Negara: Yordania

  • MEE: Yordania Usulkan 3.000 Pejuang Hamas ‘Dibuang’ ke Luar Gaza – Halaman all

    MEE: Yordania Usulkan 3.000 Pejuang Hamas ‘Dibuang’ ke Luar Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Yordania diklaim menyodorkan usul pengasingan atau pembuangan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya ke luar Jalur Gaza.

    Pengasingan dikatakan sebagai upaya untuk mengakhiri perang yang kini berkobar lagi di tanah Palestina itu.

    Klaim itu disampaikan oleh Middle East Eye atau MEE dalam artikelnya yang terbit pada Minggu (23/3/2025).

    Middle East Eye adalah sebuah media yang bermarkas di Kota London, Inggris, dan diduga punya kaitan dengan pemerintah Qatar.

    Media itu mengaku mendapatkan narasumber dari Amerika Serikat (AS) dan Palestina yang diberi tahu mengenai usul Yordania.

    Dalam usul itu, ada pula permintaan agar senjata Hamas dan faksi perlawanan lainnya di Gaza dilucuti.

    Jika hal itu dilakukan, kekuasaan Hamas di Gaza akan berakhir dan digantikan oleh Otoritas Palestina (PA).

    Menlu Yordania disebut membantah

    Husna Radio melaporkan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi telah membantah klaim rencana pengasingan anggota Hamas.

    Menurut radio itu, Safadi menyatakan Yordania tidak mengubah sikapnya dalam persoalan Palestina. Yordania juga menolak pengusiran warga Palestina dari Gaza maupun Tepi Barat.

    Kemenlu Yordania memilih bungkam ketika dimintai konfirmasi oleh Middle East Eye mengenai pernyataan Safadi.

    Yordania dan Mesir dilaporkan sudah ditekan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump agar bersedia menerima warga Palestina dari Gaza.

    Namun, bulan lalu narasumber Middle East Eye mengklaim Yordania siap berperang jika warga Palestina dipindahkan paksa dari Gaza. Yordania menginginkan solusi damai.

    Mesir juga sodorkan usul baru

    Seperti Yordania, Mesir dikabarkan menyodorkan usul baru guna mengakhiri serangan-serangan teranyar Israel di Gaza.

    Seorang narasumber Associated Press menyebut jika usul itu disepakati, perang di Gaza bisa dihentikan atau diberi jeda selama beberapa minggu.

    “Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang yang berkewarganegaraan Amerika-Israel, sebagai ganti atas Israel yang mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza dan jeda pertempuran beberapa minggu,” kata narasumber itu.

    Usul itu juga menyertakan syarat pembebasan ratusan warga Palestina yang dibui di penjara-penjara Israel.

    Sementara itu, Reuters mengabarkan Mesir juga telah mengusulkan jadwal pembebasan semua sandera sebagai ganti atas penarikan penuh tentara Israel dengan jaminan dari AS.

    Dalam usul itu, akan ada pembebasan lima sandera per minggu dengan syarat Israel mulai menerapkan tahap kedua gencatan senjata. Seorang pejabat Hamas dilaporkan menyambut positif usul Mesir itu.

    Steve Witkoff, utusan AS untuk Timur Tengah, juga menyodorkan sebuah usul. Dia disebut meminta pembebasan sekitar lima sandera Israel dan sembilan jenazah sandera. Sebagai imbalannya, akan ada perpanjangan gencatan selama beberapa minggu dan bantuan kemanusiaan kembali mengalir.

    Tidak diketahui dengan pasti apakah usul Witkoff itu menyertakan pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel.

    Media asal Lebanon, Al Akhbar, mengklaim Mesir sudah sepakat untuk menerima 500.000 warga Palestina dari Gaza. Namun, klaim itu dibantah Mesir.

    (*)

  • Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Perundingan Gencatan Senjata Gaza Telah Gagal Tercapai, Israel Menolak Semua Proposal

    TRIBUNNEWS.COM- Negosiasi gencatan senjata Gaza di ibu kota Mesir gagal setelah delegasi Israel menolak proposal baru Mesir dan meninggalkan Kairo, menurut sumber yang dikutip oleh Al-Araby al-Jadeed pada 24 Maret. 

    Setidaknya 730 orang tewas dalam waktu kurang dari satu minggu akibat perang Israel yang kembali terjadi di Gaza.

    “Israel menolak semua usulan meskipun Hamas memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata kemanusiaan,” kata sumber tersebut,

    Seraya menambahkan bahwa Tel Aviv “berkoordinasi dengan pihak-pihak regional untuk memberikan tekanan maksimum pada Hamas sebelum negosiasi baru.”

    “Hamas menolak mengevakuasi para pemimpin politik dan militer dari Gaza karena tidak adanya rencana yang jelas untuk mengakhiri perang. Dengan dukungan AS, Israel berupaya menggagalkan rencana Mesir untuk membangun kembali Gaza,” lanjut mereka. 

    Awal bulan ini, negara-negara Arab mendukung rencana rekonstruksi Mesir untuk jalur Gaza pada pertemuan puncak di Kairo, yang bertujuan untuk melawan usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengusir penduduk Gaza dan mengambil alih kepemilikan daerah kantong itu. 

    Seorang pejabat AS secara terbuka menolak rencana Mesir pada tanggal 5 Maret. Minggu lalu, Middle East Eye (MEE) mengutip pernyataan pejabat yang mengatakan bahwa UEA melobi AS untuk “menghancurkan” rencana rekonstruksi Mesir .

    Sumber yang dikutip AP pada hari Senin mengatakan Kairo telah mengajukan proposal baru yang ditujukan untuk mengakhiri perang Israel yang diperbarui terhadap Jalur Gaza, yang meliputi pembebasan lima tawanan Israel sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama beberapa minggu dan masuknya bantuan ke daerah kantong tersebut. 

    Sumber-sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Senin bahwa Mesir telah mengusulkan penetapan batas waktu untuk pembebasan semua tawanan dengan imbalan batas waktu penarikan penuh Israel yang dijamin oleh AS.

    Rencana Mesir tersebut mencakup pembebasan lima tawanan per minggu dengan syarat Tel Aviv mulai melaksanakan tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata awal. 

    Laporan tentang usulan gencatan senjata baru Mesir bertepatan dengan klaim bahwa Yordania telah mengajukan rencananya sendiri untuk mengakhiri perang di Gaza. 

    Menurut sumber yang dikutip oleh MEE, “Yordania mengusulkan rencana untuk mengasingkan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya dari Jalur Gaza.” Israel baru-baru ini menuntut pengasingan para pemimpin dan pejuang Hamas dari Gaza. 

    Tel Aviv kembali melancarkan perang di Jalur Gaza pada 18 Maret setelah beberapa minggu mengancam dan menghalangi perundingan gencatan senjata.

    Militer Israel juga melanjutkan operasi darat di daerah kantong itu, memasuki kembali koridor Netzarim dan wilayah lain, termasuk kota utara Beit Lahia, sambil bersiap menghadapi serangan lebih lanjut.

    Semua penyeberangan perbatasan tetap ditutup, dan Gaza menyaksikan bencana kemanusiaan karena kurangnya bantuan dan pemboman terus-menerus.

    Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari Senin bahwa sedikitnya 730 warga Palestina telah tewas sejak 18 Maret. Lebih dari 60 orang telah tewas dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian tersebut. 

    Jurnalis Al Jazeera Hossam Shabat tewas dalam serangan udara Israel di kota utara Jabalia pada Senin sore. Sebelumnya, koresponden Palestine Today Mohammad Mansour tewas dalam serangan Israel di Khan Yunis. 

     

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Mesir Sodorkan Usul Baru: Jeda Pertempuran di Gaza selama Beberapa Minggu – Halaman all

    Mesir Sodorkan Usul Baru: Jeda Pertempuran di Gaza selama Beberapa Minggu – Halaman all

    TRIBUNNEWSW.COM – Mesir dikabarkan menyodorkan usul baru guna mengakhiri serangan-serangan teranyar Israel di Jalur Gaza.

    Seorang narasumber Associated Press menyebut jika usul itu disepakati, perang di Gaza bisa dihentikan atau diberi jeda selama beberapa minggu.

    “Hamas akan membebaskan lima sandera yang masih hidup, termasuk seorang yang berkewarganegaraan Amerika-Israel, sebagai ganti atas Israel yang mengizinkan bantuan masuk ke Jalur Gaza dan jeda pertempuran beberapa minggu,” kata narasumber itu.

    Usul itu juga menyertakan syarat pembebasan ratusan warga Palestina yang dibui di penjara-penjara Israel.

    Sementara itu, Reuters mengabarkan Mesir juga telah mengusulkan jadwal pembebasan semua sandera sebagai ganti atas jadwal penarikan penuh tentara Israel dengan jaminan dari AS.

    Dalam usul itu, adakan ada pembebasan lima sandera per minggu dengan syarat Israel mulai menerapkan tahap kedua gencatan senjata. Seorang pejabat Hamas dilaporkan menyambut positif usul Mesir itu.

    Steve Witkoff, utusan AS untuk Timur Tengah, juga menyodorkan sebuah usul. Dia disebut meminta pembebasan sekitar lima sandera Israel dan sembilan jenazah sandera. Sebagai imbalannya, akan ada perpanjangan gencatan selama beberapa minggu dan bantuan kemanusiaan kembali mengalir.

    Tidak diketahui dengan pasti apakah usul Witkoff itu menyertakan pembebasan warga Palestina yang ditahan Israel.

    Media asal Lebanon, Al Akhbar, mengklaim Mesir sudah sepakat untuk menerima 500.000 warga Palestina dari Gaza. Namun, klaim itu dibantah Mesir.

    Adapun Middle East Eye melaporkan Yordania mengusulkan rencana pengasingan 3.000 anggota Hamas dan sayap militernya dari Gaza.

    “Mereka yang akan diasingkan termasuk pemimpin militer dan sipil dan anggota Hamas,” kata narasumber Middle East Eye.

    “Rencana itu juga meminta pelucutan senjata Hamas dan faksi perlawanan lain di Gaza, menurut jadwal.”

    Dikutip dari The Cradle, sebelumnya Israel juga sudah meminta para pemimpin Hamas dan pejuangnya untuk diasingkan dari Gaza.

    Israel kembali menyerang Gaza mulai 18 Maret kemarin sesudah melontarkan ancaman selama berminggu-minggu. Di samping itu, Israel merintangi pembicaraan gencatan.

    Lebih dari 700 warga Gaza dilaporkan tewas karena serangan-serangan terbaru Israel.

    Sementara itu, Hamas mengaku terus berkomunikasi dengan juru penengah guna menerapkan gencatan di Gaza. Hamas membantah media Israel yang mengklaim pihaknya menarik diri dari negosiasi.

  • Israel Tiba-tiba Bangun Bandara Baru Dekat Perbatasan Gaza, Buat Apa?

    Israel Tiba-tiba Bangun Bandara Baru Dekat Perbatasan Gaza, Buat Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Komite Urusan Ekonomi Israel memberikan persetujuan akhir untuk rencana pembangunan bandara internasional lain di selatan negara itu pada Minggu (23/3/2025). Lokasi bandara ini tidak jauh dari daerah perbatasan Gaza.

    Melansir Alarabiya News pada Senin (24/3/2025), mengutip rancangan undang-undang yang menunggu persetujuan di parlemen, bandara tersebut akan dibangun di kota Nevatim, sekitar 65 kilometer (40 mil) – kurang dari satu jam perjalanan dari perbatasan Gaza dan berdekatan dengan pangkalan udara militer di gurun Negev yang menjadi rumah bagi jet tempur F-35.

    Bandara baru tersebut, sekitar 132 kilometer dari Tel Aviv, akan memakan waktu tujuh tahun untuk dibangun dan menangani hingga 15 juta penumpang setiap tahunnya, menurut rancangan undang-undang yang diajukan di parlemen.

    Proyek ini dimaksudkan untuk membantu mengurangi kemacetan lalu lintas di Bandara Ben Gurion Tel Aviv dan meningkatkan perekonomian di wilayah selatan negara itu dengan menciptakan sekitar 50.000 lapangan pekerjaan, khususnya bagi masyarakat Bedouin di sekitarnya.

    Namun, militer dan lembaga keamanan Israel menentang proyek tersebut karena kedekatannya dengan pangkalan udara.

    Ben Gurion adalah gerbang udara utama Israel dan berkapasitas 40 juta penumpang per tahun. Bandara tersebut hampir mencapai batasnya, menurut komite tersebut, mengutip data yang menunjukkan 80 juta orang diperkirakan akan melewati bandara tersebut pada tahun 2050.

    Pada tahun 2019, Israel membuka Bandara Ramon di dekat kota resor Laut Merah Eilat di ujung selatan Israel, di perbatasan dengan Yordania dan Mesir. Sebelum perang dengan Hamas, sejumlah maskapai asing seperti Ryanair mengoperasikan penerbangan dari Eropa ke Ramon.

    Saat ini, bandara tersebut sebagian besar digunakan untuk penerbangan domestik. Sebagian besar maskapai internasional telah berhenti terbang ke Israel karena perang di Gaza, tetapi banyak dari mereka kini telah melanjutkan penerbangan.

    (fab/fab)

  • Perundingan Gencatan Senjata Telah Gagal Tercapai, Israel Tolak Semua Usulan, Gaza Kembali Diserang – Halaman all

    Yordania: Ruang Operasi Mesir-Qatar Catat Lebih 900 Pelanggaran Gencatan Senjata Israel di Gaza – Halaman all

    Yordania: Ruang Operasi Mesir-Qatar Catat Lebih 900 Pelanggaran Gencatan Senjata Israel di Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Ayman Safadi mengatakan kalau ruang operasi Mesir-Qatar, mencatat lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel selama 40 hari terakhir di Jalur Gaza.

    Sebagai mediator perundingan,  ruang operasi Mesir-Qatar dibentuk untuk memantau kepatuhan pihak-pihak berkonflik terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza.

    Israel menyatakan, kembali melaksanakan agresi militer ke Gaza secara bertahap guna menekan Hamas agar menyetujui perpanjangan gencatan senjata Tahap I dengan kerangka pertukaran sandera Israel dan tahanan Palestina.

    Israel tak mau melaksanakan negosiasi Tahap II yang beragenda penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza dan pembukaan blokade bantuan ke wilayah kantung Palestina yang hancur tersebut.

    Israel meruntuhkan gencatan senjata yang terjadi pada 18 Maret 2025 kemarin dengan melakukan bombardemen udara di Gaza.

    Sejak itu, Israel secara rutin melancarkan serangan udara serta bersiap melancarkan operasi militer darat pasukan Israel (IDF) dengan kekuatan besar.

    BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Korban Mayoritas Anak-Anak dan Wanita

    Sejumlah warga Palestina, kebanyakan anak-anak dan wanita, tewas dan puluhan lainnya terluka tadi malam dan Senin dini hari akibat agresi dan pemboman Israel yang terus berlanjut di beberapa wilayah di Jalur Gaza.

    Sumber medis di Jalur Gaza melaporkan kalau enam warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas ketika pesawat Israel mengebom sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah Qizan Rashwan, selatan Khan Yunis.

    Sejumlah warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam pengeboman yang menargetkan sebuah rumah di daerah Ma’an, sebelah timur Khan Yunis.

    “Sedikitnya enam warga Palestina terluka dalam pengeboman yang menargetkan lebih dari lima kendaraan sipil di berbagai daerah di Khan Yunis. Lainnya terluka ketika pesawat Israel menargetkan tenda-tenda pengungsi di sekitar Menara Taiba, sebelah barat kota,” tulis laporan Khaberni, Senin (24/3/2025).

    Di Jalur Gaza bagian tengah, sedikitnya dua wanita Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika serangan udara Israel menargetkan sebuah gedung apartemen di Kamp 5 di Nuseirat.

    Sedikitnya satu warga Palestina terluka dalam sebuah pengeboman yang menargetkan sebuah bengkel mobil di dekat pintu masuk kamp pengungsi Maghazi di Jalur Gaza bagian tengah.

    SITUASI GAZA – Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Israel membuat pernyataan pada hari Rabu (19/3/2025) bahwa pihaknya telah meluncurkan ‘operasi darat terbatas’ di Gaza tengah. (Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English)

    Empat warga Palestina terluka dalam sebuah serangan udara yang menargetkan sebuah tenda yang menampung para pengungsi di daerah al-Sawarha.

    Di Kota Gaza, seorang gadis terbunuh dan beberapa lainnya terluka di lingkungan Zeitoun ketika pasukan pendudukan menembaki rumah-rumah Palestina di tenggara lingkungan Zeitoun, timur kota.

    “Empat warga Palestina, termasuk wanita, tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pesawat tempur Israel mengebom dua rumah yang berdekatan milik keluarga Abu Akar dan al-Saifi di lingkungan Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza. Pasukan Israel terus menembaki wilayah barat laut Beit Lahia,” kata laporan itu.

    Selasa pagi pekan lalu, pendudukan melanjutkan perang pemusnahan di Jalur Gaza, yang mengakibatkan kematian sekitar 600 warga Palestina dan lebih dari 1.000 lainnya terluka hingga Kamis malam, 70 persen di antaranya adalah anak-anak, wanita, dan orang tua.

    Pendudukan telah melakukan genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang menyebabkan lebih dari 163.000 orang tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 14.000 orang hilang.

    (oln/khbrn/*)

      
     
     
     

  • Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Manusia Rp 3.500 Triliun Mau Gelar Pernikahan Mewah di Italia

    Jakarta

    Pendiri raksasa e-commere Amazon Jeff Bezos, orang terkaya kedua dunia setelah Elon Musk, dan tunangannya Lauren Sanchez akhirnya mengirimkan undangan pernikahan mereka setelah hampir dua tahun mereka bertunangan.

    Menurut Page Six, Bezos yang hartanya menurut Forbes saat ini tembus USD 212 miliar atau hampir Rp 3.500 triliun itu dan Sanchez akan menikah di Venesia, Italia, pada musim panas tahun ini.

    Bezos yang berusia 61 tahun dan Sanchez 55 tahun, bertunangan pada Mei 2023, empat tahun setelah miliarder itu mengakhiri pernikahannya selama 25 tahun dengan istrinya MacKenzie Scott. Pada tahun yang sama atau 2019 itu, Sanchez berpisah dari suaminya Patrick Whitesell.

    Sanchez dan Bezos akan menikah di kapal pesiar mereka yang senilai USD 500 juta, Koru, di lepas pantai Italia pada bulan Juni. Sebelumnya, dikutip detikINET dari New York Post, pasangan itu dikabarkan akan menikah di Colorado pada bulan Desember 2024 silam, tetapi pemilik Washington Post membantah informasi palsu tersebut.

    Menurut Sanchez kepada Vogue, Bezos melamar dengan berlian berkilau 20 karat senilai USD 2,5 juta. Dia mengatakan sedikit pingsan selama momen besar itu.

    Setelah pertunangan mereka, pasangan itu merayakannya di kapal pesiar mewah mereka di Positano, Italia dengan tamu-tamu bintang termasuk Bill Gates, Ari Emanuel, Leonardo DiCaprio, Tobey Maguire, Andrew Garfield, Ratu Yordania Rania Al Abdullah, dan Kris Jenner.

    Sanchez, seorang mantan jurnalis, terlihat awal bulan ini di Pesta Oscar Vanity Fair di karpet merah dengan gaun mewah karya Oscar de la Renta. Pasangan itu juga menghadiri pelantikan kedua Presiden Trump di Washington, DC awal tahun ini.

    Calon istri Bezos itu juga akan bergabung dengan Oprah Winfrey, Katy Perry, dan Gayle King dengan kru yang semuanya perempuan ke luar angkasa bersama perusahaan antariksa milik Bezos, Blue Origin, pada musim semi ini. Misi tersebut akan menandai penerbangan manusia ke-11 untuk program New Shepard dari perusahaan roket milik Bezos.

    (fyk/fyk)

  • Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa? – Halaman all

    Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa? – Halaman all

    Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Kenapa Hamas Masih Kalem
     
    TRIBUNNEWS.COM – Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.

    “Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin,” tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.

    Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.

    Hizbullah Bersiap Serang Lagi Israel

    Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.

    Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yag menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.

    Hizbullah diketahui terlibat langsung konfrontasi dengan Israel dengan menyerang pos-pos dan wilayah pemukiman pendudukan di Israel Utara sebagai bentuk dukungan terhadap milisi perlawanan Palestina di Gaza.

    Seiring terjadinya gencatan senjata di Gaza, Hizbullah juga sempat menghentikan serangannya ke wilayah Israel berbalut gencatan senjata di Lebanon dengan Israel.

    Belakangan, kelompok Lebanon itu menyatakan pihaknya “mengutuk keras” dimulainya kembali perang, dengan mengatakan kalau pemerintah Israel, dengan Netanyahu sebagai pemimpin, menyalakan kembali perang tersebut dengan berkoordinasi dengan pemerintahan Trump.

    “Musuh Zionis, yang gagal mematahkan tekad perlawanan setelah 15 bulan perang brutal, tidak akan berhasil mencapai apa yang telah gagal dicapainya melalui agresi baru.

    Pernyataan itu menyimpulkan kalau hal itu tidak akan memberangus  perjuangan Palestina yang adil atau memaksa rakyatnya meninggalkan tanah mereka.

    Houthi Tak Akan Kendurkan Serangan

    Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi kelompok Ansarallah Houthi juga menyatakan respons yang sama atas kembali pecahnya Perang Gaza.

    Houthi meluncurkan rudal balistik ke arah Israel, yang memicu sirene roket berbunyi di seluruh Negev utara pada malam 18 Maret.

    Militer Israel mengatakan telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman sebelum melintasi wilayah Israel.

    Sirene meraung di Beersheba, Merhav Am, Nevatim, dan Revivim, antara lain.

    Pada hari Senin, menteri luar negeri Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa YAF tidak akan “mengurangi” operasi militer mereka yang menargetkan pengiriman Israel di Laut Merah sebagai tanggapan terhadap ancaman dari militer AS atau tekanan dari sekutunya Iran.

    Komentar dari Menteri Luar Negeri Jamal Amer muncul setelah pesawat tempur AS dan Inggris menewaskan 31 orang dalam serangan udara terhadap Yaman pada hari Sabtu. Angkatan Udara Yaman menanggapi dengan menyerang USS Eisenhower pada hari Senin.

    Angkatan Udara Israel (YAF) mulai menyerang kapal-kapal Israel di Laut Merah pada November 2023 sebagai respons atas genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza. Israel telah memblokir masuknya bantuan ke Gaza selama dua minggu terakhir dan kembali membombardir jalur tersebut pada Selasa pagi, menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.

    “Tidak akan ada pembicaraan tentang pengurangan operasi sebelum mengakhiri blokade bantuan di Gaza. Iran tidak ikut campur dalam keputusan kami, tetapi yang terjadi adalah Iran terkadang menjadi penengah, tetapi tidak dapat mendikte hal-hal tertentu,” kata Amer.

    Ia mengatakan, dirinya belum diberitahu mengenai pesan apa pun yang disampaikan Iran kepada utusan Pemerintah Keselamatan Nasional di Teheran.

    “Sekarang kita melihat bahwa Yaman sedang berperang dengan AS, dan itu berarti kita punya hak untuk membela diri dengan segala cara yang mungkin, jadi eskalasi mungkin terjadi,” tambah Amer.

    Iran belum memberikan komentar publik apa pun tentang tindakan militer YAF baru-baru ini yang dilakukan untuk membela diri dan mempertahankan Gaza.

    Teheran mengatakan Yaman membuat keputusan secara independen.

    “(AS) mengancam Iran dan menyerang Yaman. Sekarang, semua skenario mungkin terjadi. Kami akan melakukan apa yang akan mereka lakukan kepada kami. Jika mereka menyerang kami dari (kapal induk AS USS Harry S.) Truman, kami akan membalas dengan menyerang Truman,” kata menteri luar negeri Yaman.

    Pasukan Yaman mengatakan pada 12 Maret bahwa mereka telah melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal Israel yang menggunakan rute yang melewati Laut Merah karena Israel belum memenuhi tenggat waktu untuk mengakhiri blokade bantuan di Gaza.

    Amer mengatakan beberapa negara Uni Eropa telah menyarankan pemerintahnya untuk tidak melakukan eskalasi, tetapi ia meyakinkan mereka bahwa sasarannya adalah pengiriman barang Israel.

    Ia juga memperingatkan negara-negara Arab agar tidak melakukan intervensi militer terhadap Yaman atas nama AS dan Israel.

    “Jika ada pesawat atau pangkalan yang digunakan untuk melawan kami, maka kami akan meningkatkan serangan dan akan mempertahankan diri. Namun, jika mereka (negara-negara Teluk) tetap bersikap netral, kami akan menjauh,” katanya.

    Negara-negara Teluk Qatar, Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan UEA semuanya menjadi tuan rumah fasilitas militer AS.

    Hamas Masih Kalem

    Beberapa jam setelah Israel melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran di Gaza pada Selasa, sayap militer Hamas belum melancarkan serangan balik yang nyata.

    Hari itu merupakan hari paling mematikan sejak gencatan senjata di Gaza dimulai sekitar dua bulan lalu.

    Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan, mengatakan bahwa lebih dari 400 orang tewas dalam serangan udara yang dimulai sebelum fajar.

    Namun sepanjang hari, tidak ada tembakan roket oleh militan Palestina atau upaya penyergapan terhadap tentara Israel.

    Suhail al-Hindi, seorang pejabat Hamas, bereaksi terhadap serangan itu dengan mengatakan kelompoknya berharap untuk memulihkan gencatan senjata tetapi tetap memiliki hak untuk merespons.

    “Cara menanggapinya diserahkan kepada mereka yang berada di lapangan,” katanya dalam wawancara telepon.

    “Mereka tahu dan mengerti cara menanggapi pendudukan.”

    Agresi Israel selama 15 bulan melawan Hamas memang telah melemahkan kelompok yang telah lama menguasai Gaza. Israel telah membunuh ribuan pejuangnya dan menghancurkan sebagian besar jaringan terowongannya yang digunakan, antara lain, untuk menyimpan persenjataan. 

    “Dan hal itu melemahkan kemampuan Hamas untuk menembakkan roket ke Israel,” kata laporan NYTimes.

    Al-Hindi mengakui kalau kemampuan kelompok militan Palestina di Gaza menurun akibat perang, tetapi ia mengatakan mereka masih memiliki kemampuan dan keinginan untuk berperang.

    “Masalahnya bukan pada peralatan dan senjata,” katanya. “Ini tentang kemauan, dan saya yakin ada banyak kemauan untuk melawan pendudukan ini.”

    Hamas Susun Ulang Kekuatan

    Hamas telah berupaya untuk menyusun kembali kekuatan selama dua bulan terakhir sejak perjanjian gencatan senjata dengan Israel mulai berlaku.

    Hamas telah mengumpulkan bom yang belum meledak di seluruh Gaza dan menggunakannya kembali sebagai alat peledak rakitan, menurut salah seorang anggota Brigade Qassam, sayap militer Hamas.

    Hamas juga telah merekrut anggota baru dan mengganti komandan yang tewas, kata anggota tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas rincian sensitif.

    Tujuh anggota komite urusan luar negeri dan pertahanan parlemen Israel mengatakan dalam sebuah surat bahwa mereka baru-baru ini mengetahui bahwa Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan lain di Gaza, masing-masing memiliki lebih dari 25.000 dan 5.000 pejuang di wilayah tersebut.

    “Brigade Qassam masih mampu menghadapi pendudukan Israel,” kata Ibrahim Madhoun, seorang analis Palestina dari Gaza yang dekat dengan Hamas.

    Kurangnya respon militer terhadap serangan baru Israel dapat berarti kelompok itu difokuskan pada persiapan pertempuran jika terjadi invasi darat Israel, katanya.

    Militer Israel mengatakan bahwa mereka menyerang Hamas dan Jihad Islam Palestina, kelompok militan yang lebih kecil di Gaza, dengan menargetkan kelompok pejuang, pos peluncuran rudal, dan gudang senjata.

    Letnan Kolonel Nadav Shoshani, juru bicara militer Israel, mengatakan Israel melakukan serangan “pendahuluan” terhadap Hamas setelah menerima indikasi kalau kelompok tersebut berencana menyerang warga sipil dan tentara Israel.

    Sebaliknya, pernyataan dari kantor perdana menteri Israel tentang pemboman Gaza menekankan penolakan Hamas untuk menerima proposal dari utusan Timur Tengah Presiden Trump untuk memperpanjang gencatan senjata, tanpa merujuk pada Hamas yang merencanakan serangan apa pun.

    Hamas membantah pihaknya berencana menyerang pasukan Israel, dan mengatakan klaim Israel adalah “alasan yang tidak berdasar dan palsu untuk membenarkan kembalinya Hamas ke dalam perang.”

    Pengeboman Israel terjadi setelah berminggu-minggu negosiasi yang gagal untuk memperpanjang gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

    Meskipun serangan Israel gencar, Madhoun mengatakan Hamas tidak akan mengalah pada tuntutan Israel untuk mengakhiri perannya di Gaza atau menyerahkan sejumlah besar sandera yang tersisa tanpa jaminan berakhirnya perang secara permanen.

    “Hamas tidak menginginkan eskalasi, tetapi tidak akan menyerah,” katanya.

    Israel telah berusaha menekan Hamas agar membebaskan sandera yang masih hidup dengan imbalan perpanjangan gencatan senjata, tanpa memberikan kelompok itu jaminan yang dimintanya bahwa perang akan berakhir secara permanen.

    Israel telah bersumpah sepanjang perang bahwa mereka tidak akan membiarkan Hamas terus memerintah Gaza dan akan memastikan bahwa mereka tidak akan pernah lagi melancarkan serangan seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengatakan bahwa agar perang berakhir, pemerintah dan sayap militer Hamas harus dibubarkan, sebuah posisi yang dianut oleh mitra koalisi sayap kanannya dalam pemerintahan.

    Meskipun Hamas telah menyatakan bersedia menyerahkan pemerintahan sipil di Gaza, mereka dengan tegas menolak pembubaran sayap militernya, sumber kekuatan krusial di daerah kantong tersebut.

    Selama fase awal gencatan senjata, kelompok tersebut mencoba menggunakan penyerahan sandera untuk menunjukkan bahwa mereka masih merupakan pasukan yang kuat di Gaza.

    Hampir setiap kali mereka menyerahkan tawanan Israel ke Palang Merah, mereka mengadakan upacara teatrikal yang menampilkan ratusan militan yang mengenakan topeng dan menenteng senjata.

    Michael Milstein, mantan perwira intelijen militer Israel yang mengkhususkan diri dalam urusan Palestina, mengatakan Hamas mungkin mencoba terlebih dahulu mengukur apakah Israel merencanakan serangan jangka panjang atau serangan terbatas sebelum merespons.

    “Mereka ingin tahu ke mana arahnya,” kata Milstein.

    “Jika semuanya akan berakhir dalam dua jam, mereka tidak ingin menyia-nyiakan amunisi yang tersisa. Namun, jika berlangsung lama, mereka akan merespons.”

     

    (oln/khbrn/rntv/NYT/*)

     

  • Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza

    Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza

    PIKIRAN RAKYAT – Israel melakukan serangan besar-besaran ke Gaza pada 18 Maret 2025. Serangan udara Israel tersebut telah menewaskan setidaknya 326 warga Palestina.

    Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine Russell mengatakan serangan yang kembali dilakukan Israel sangat mengerikan. Laporan dan gambar yang muncul dari jalur Gaza menunjukkan kengerian tersebut.

    Dari ratusan warga Palestina yang tewas dalam serangan tersebut, dilaporkan bahwa 130 merupakan anak-anak. Ini merupakan jumlah kematian anak terbesar dalam sehari sejak setahun terakhir.

    “Beberapa serangan dilaporkan mengenai tempat penampungan sementara dengan anak-anak dan keluarga yang sedang tidur, pengingat mematikan lainnya bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza,” kata Russell.

    Israel melakukan serangan besar-besaran kembali di tengah blokade bantuan yang tidak bisa masuk ke Gaza. Truk terakhir yang bisa menyalurkan bantuan terjadi pada 16 hari yang lalu.

    Krisis kebutuhan dasar yang seharusnya didapatkan warga Palestina di Gaza juga tak terpenuhi. Bahkan pabrik desalinasi tidak beroperasi imbas pemadaman listrik oleh Israel yang menyebabkan kurangnya jumlah air untuk dikonsumsi.

    “Hari ini, satu juta anak-anak Gaza – yang telah bertahan hidup selama lebih dari 15 bulan dalam perang – telah kembali terjerumus ke dalam dunia yang penuh ketakutan dan kematian. Serangan dan kekerasan harus dihentikan – sekarang juga,” tegas Russell.

    Russell berharap agar negara-negara berpengaruh bisa bergerak untuk memastikan situasi di Gaza tidak semakin memburuk. Selain itu, Israel juga didesak untuk menghormati hukum humaniter internasional.

    PBB Kecam Israel

    Terkait agresi yang kembali dilakukan Israel, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengatakan pada Selasa bahwa ia terkejut atas dimulainya kembali serangan udara dan pemboman Israel di Jalur Gaza.

    “Saya terkejut dengan dimulainya kembali agresi Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan dan melukai ratusan warga Palestina,” ujarnya.

    Guterres menyerukan penghormatan terhadap gencatan senjata, dimulainya kembali bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, dan pembebasan sandera yang tersisa.

    Tak hanya PBB, sejumlah negara telah mengeluarkan pernyataan yang mengecam agresi Israel yang kembali terjadi di Gaza.

    Sejumlah negara seperti Turki, Arab Saudi, Yordania, Uni Eropa, Prancis dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan serangan di Gaza.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Top 3 News: Prabowo Dapat Surat Khusus dari Presiden Palestina, Ini Isinya – Page 3

    Top 3 News: Prabowo Dapat Surat Khusus dari Presiden Palestina, Ini Isinya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima Utusan Khusus Presiden Palestina, Mahmoud Al-Habbash di Istana Merdeka Jakarta, Selasa 18 Maret 2025. Itulah top 3 news hari ini.

    Dalam pertemuan tersebut, Al-Habbash juga menyerahkan surat khusus dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk Prabowo.

    Surat tersebut berisi pesan terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Palestina. Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyampaikan situasi terkini yang dihadapi rakyat Palestina.

    Sementara itu, polisi menangkap pelaku penembakan polisi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar membenarkan ada dua anggota TNI yang menyerahkan diri usai peristiwa penembakan tersebut.

    Berdasarkan informasi, dua pelaku penembakan atas nama Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Bantin menyerahkan diri kepada Dandim 0427/WK Letkol Inf Aan Fitriadi sekitar pukul 23.30 WIB. Saat ini, keduanya diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Darat di Mako Kodim 0427/WK.

    Berita terpopuler lainnya di kanal News Liputan6.com adalah terkait Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 34 Tahun 2004 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) di bawa ke rapat paripurna atau Keputusan Tingkat II terdekat untuk disahkan menjadi UU.

    Rapat Pleno Komisi DPR terkait Pengambilan Keputusan Tingkat I Revisi UU TNI, digelar pada Selasa 18 Maret 2025. Rapat dipimpin Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto.

    Mewakili pemerintah, Wamenhan Donny Ermawan dan Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas. Delapan fraksi partai politik atau seluruh fraksi menyatakan setuju saat memberikan pandangan mini fraksi.

    Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Selasa 18 Maret 2025:

    Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ungkap sejumlah tawaran Indonesia untuk membantu rakyat Palestina di Gaza. Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara konferensi tingkat tinggi (KTT) di Yordania.

  • Ilmuwan Ungkap Dasar Ilmiah Nabi Musa Membelah Laut Merah

    Ilmuwan Ungkap Dasar Ilmiah Nabi Musa Membelah Laut Merah

    Jakarta

    Umat Islam, Kristen, dan Yahudi menganggap aksi Nabi Musa membelah Laut Merah sebagai salah satu mukjizat Tuhan yang paling mengesankan. Penelitian terbaru menunjukkan dasar ilmiah untuk mitos keagamaan tersebut.

    Al-Qur’an dan Alkitab mengisahkan bahwa Musa, seorang nabi utusan Allah SWT, memerintahkan perairan terdalam di Laut Merah untuk membuka jalan bagi bangsa Israel melarikan diri dari Fir’aun Mesir yang menindas, yang kemudian pasukannya langsung tersapu oleh gelombang yang datang.

    Namun, menurut para ahli di National Center for Atmospheric Research, untuk mencapai hal ini, angin yang bertiup pada kecepatan dan sudut yang tepat secara layak dapat membuka sebuah saluran. Sehingga, orang dapat lewat dengan berjalan kaki, kemudian menelan siapa pun yang ada di sana begitu angin bertiup dengan kekuatan tsunami.

    “Penyeberangan Laut Merah adalah fenomena supranatural yang mengandung komponen alamiah, keajaibannya terletak pada waktu yang tepat,” kata ahli kelautan Carl Drews dikutip dari Daily Mail, Rabu (19/3/2025).

    Model komputer memperkirakan fenomena seperti itu memerlukan angin berkecepatan lebih dari 96 km per jam untuk menghantam air pada sudut tertentu, sehingga membuka terowongan air selebar 4 km.

    Citra Google Earth Laut Merah, terletak di antara Mesir dan Jazirah Arab. Foto: Google Earth

    “Ketika angin kencang bertiup ke arah selatan dari hulu Teluk selama sekitar satu hari, air akan terdorong ke arah laut, sehingga dasar yang sebelumnya terendam air akan tersingkap,” kata Nathan Paldor, ilmuwan kelautan dari Hebrew University of Jerusalem.

    Kisah Nabi Musa membelah Laut Merah konon terjadi di Teluk Aqaba, yang memisahkan Semenanjung Sinai di Mesir dari Arab Saudi dan selatan Yordania. Bagian Laut Merah ini merupakan salah satu yang terdalam dengan kedalaman maksimum 1.800 meter.

    Akan tetapi, penelitian geologi membantah pernyataan ini karena angin badai sebesar apa pun tidak akan dapat membantu orang menyeberangi Teluk Aqaba yang berbahaya.

    Cerita itu juga menyatakan bahwa angin yang memecah laut itu datang dari timur, sedangkan perhitungan ilmiah menunjukkan angin itu pasti datang dari barat daya.

    Sebaliknya, para arkeolog telah mengajukan hipotesis lokasi alternatif untuk peristiwa cuaca ekstrem yang dapat membuka jalan bagi mukjizat Musa.

    Ilmuwan menganalisis kemungkinan angin yang mendorong perairan Teluk Suez kembali ke laut, dengan ilustrasi punggungan bawah air. Foto: Doron Norf dan Nathan Paldor

    Terletak di antara daratan Mesir dan semenanjung, Teluk Suez hanya memiliki kedalaman hingga 30 meter dengan dasar yang relatif datar, yang diketahui dapat terjadi jika ada pasang surut yang kuat di bagian ini.

    Bruce Parker, mantan kepala ilmuwan di National Oceanic and Atmospheric Administration, meyakini Musa menggunakan pengetahuannya tentang pasang surut untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir.

    “Musa hidup di alam liar di dekat situ pada masa kecilnya, dan dia tahu di mana kafilah menyeberangi Laut Merah saat air surut,” tulis Park untuk The Wall Street Journal pada 2014.

    “Dia tahu langit malam dan metode kuno untuk memprediksi pasang surut, berdasarkan posisi Bulan di atas kepala dan seberapa penuh Bulan itu,” jelasnya.

    Namun, teori Suez tidak dapat mendukung klaim Book of Exodus (Kitab Keluaran atau kitab kedua dalam Alkitab Perjanjian Lama) bahwa angin timur bertiup membelah laut.

    Dalam laporan yang diterbitkan di PLOS One, Drews mengusulkan Danau Tannis di Delta Nil sebagai lokasi yang paling masuk akal untuk peristiwa tersebut, sesuai dengan terjemahan alternatif Alkitab Ibrani yang merujuk pada lautan ‘alang-alang’ yang tumbuh rapat di perairan payau tersebut, bukan ‘Laut Merah’.

    “Pemodelan samudra, dan sebuah laporan dari 1882, menunjukkan bahwa angin kencang di atas delta Nil bagian timur akan menerbangkan air setinggi dua meter, sehingga daratan yang kering tersingkap untuk sementara waktu berkat struktur unik danau tersebut yang menyediakan ‘mekanisme hidrolik untuk membagi air’,” kata peneliti samudra tersebut.

    Meskipun teori ilmiahnya masuk akal, Drews mengakui bahwa sebagai penganut Kristen, imannya membuatnya percaya bahwa kisah itu tetaplah ajaib.

    “Secara pribadi, saya seorang Lutheran yang selalu memahami bahwa iman dan sains dapat dan harus selaras. Adalah wajar dan tepat bagi seorang ilmuwan untuk mempelajari komponen alami dari narasi ini,” tutupnya.

    (rns/fay)