Negara: Yordania

  • Prabowo Sudah Minta Waktu untuk Temui Donald Trump, Ingin Bahas Tarif Impor & Evakuasi Warga Gaza – Halaman all

    Prabowo Sudah Minta Waktu untuk Temui Donald Trump, Ingin Bahas Tarif Impor & Evakuasi Warga Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto mengaku telah meminta waktu untuk bisa bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Meski demikian, Prabowo masih belum bisa memastikan kapan ia bisa bertemu dengan Donald Trump.

    Rencana pertemuan dengan Donald Trump ini pun diungkap Prabowo usai ia menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025).

    “Saya sudah minta waktu (bertemu Trump), mudah-mudahan ya,” kata Prabowo dalam keterangan pers, dilansir Kompas TV, Sabtu (12/4/2025).

    Sementara itu, sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu), Sugiono, juga sempat mengungkap, permintaan Prabowo untuk bertemu Presiden AS ini telah disampaikan sejak lama.

    Tepatnya sejak awal masa jabatan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Sugiono menilai pertemuan Prabowo dengan Donald Trump untuk memperkuat hubungan bilateral.

    Permintaan itu juga dilayangkan jauh sebelum Trump menetapkan tarif impor.

    Diketahui, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen pada awal April lalu. 

    Selain membahas tarif impor, pertemuan dengan Donald Trump ini juga bertujuan untuk membahas rencna evakuasi warga Palestina ke Indonesia.

    Prabowo juga ingin menegaskan evakuasi warga Palestina ini bukan untuk mendukung rencana pengusiran seperti yang AS-Israel inginkan.

    “Itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya. Kita ingin berbuat sesuatu,” tegas Prabowo.

    Prabowo Berencana Beri Beasiswa Anak-anak Palestina untuk Sekolah di Universitas Pertahanan

    Presiden RI Prabowo Subianto menginisiasi rencana untuk memberikan beasiswa untuk anak-anak Palestina mengenyam pendidikan di Universitas Pertahanan, Indonesia. 

    Hal itu diungkap Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4/2025) malam.

    Prabowo juga menyuarakan Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza. 

    Selain itu membuka pintu bagi pelajar Palestina untuk disekolahkan di Indonesia. 

    “Kami ingin mereka pulang ke tanah air mereka dengan selamat, sehat, dan terdidik,” kata Prabowo.

    Prabowo mengungkapkan Indonesia juga telah mengirim tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    Sebaliknya, Prabowo menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” ujarnya.

    Prabowo mengatakan Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza dan kawasan sekitarnya akibat konflik berkepanjangan. 

    Menurutnya, Indonesia juga siap membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prabowo mengumumkan, dirinya akan segera melakukan kunjungan ke Kairo, Doha, dan Amman untuk berkonsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

    Langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” pungkasnya.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Igman Ibrahim)

    Baca berita lainnya terkait Konflik Palestina Vs Israel.

  • Sambangi Kairo, Prabowo Kembali Temui Presiden Sisi

    Sambangi Kairo, Prabowo Kembali Temui Presiden Sisi

    JAKARTA – Pada Jumat malam, Presiden RI Prabowo Subianto kembali menyambangi Kairo, Mesir untuk bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Sabtu ini 12 April.

    Presiden tiba di Bandar Udara Internasional Kairo, Jumat pukul 19.25 waktu setempat, dan kedatangan Presiden RI disambut oleh jajaran pejabat Pemerintah Mesir dan Pemerintah RI, antara lain Menteri Urusan Bisnis Mesir Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hasan Farag Elshemy, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin.

    Di apron bandara, kedatangan Presiden juga disambut oleh pasukan jajar kehormatan, dan iring-iringan musik dari korps musik militer Mesir. Selepas menyalami satu per satu deretan pejabat yang menyambut kedatangannya, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke hotel di pusat kota Kairo.

    Di hotel, sejumlah mahasiswa Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia di Kairo juga menyambut kedatangan Presiden Prabowo. Mereka menyapa Presiden, dan Presiden Prabowo juga menyalami mereka, serta berbincang-bincang dengan mereka.

    Di lobi hotel, beberapa mahasiswa Indonesia yang diajak bicara oleh Presiden mengaku senang.

    “Senang banget dikunjungi sama Bapak Presiden di sini. Terima kasih banyak Bapak Presiden sudah berkunjung untuk menjenguk dan melihat kami di sini,” kata Lydia, mahasiswi pendidikan spesialis anestesi asal Aceh, yang saat ini berkuliah di Kairo, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 12 April.

    “Masyaallah senang sekali rasanya bisa ketemu dengan Bapak Presiden secara langsung,” kata Nur Anisa, mahasiswi asal Jambi yang saat ini menempuh studi hukum Islam di kampus Mesir.

    Keduanya mengaku sengaja datang ke lobi hotel tempat Presiden Prabowo menginap untuk bertemu dan menyapa langsung Presiden RI.

    Di lokasi yang sama, Presiden Prabowo juga menerima buket bunga yang diberikan oleh dua anak-anak berpakaian tradisional salah satu suku di Indonesia. Presiden menerima buket bunga itu, memeluk dan mengecup kening kedua anak tersebut.

    Di Kairo, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kunjungan Presiden ke Kairo kali ini merupakan rangkaian lawatannya ke lima negara di Timur Tengah sejak Rabu (9/4). Lima negara yang dikunjungi Presiden dalam rangkaian lawatan Timur Tengahnya secara berurutan, yaitu Uni Emirat Arab, Turki, Kairo, Qatar, dan terakhir Yordania.

    Presiden Prabowo pada Desember 2024 juga berkunjung ke Kairo dan bertemu Presiden Sisi di Istana Al Ittihadiya, kemudian Presiden menghadiri KTT D8 di kota yang sama.

  • Prabowo ungkap alasan inisiasi beasiswa untuk anak Palestina

    Prabowo ungkap alasan inisiasi beasiswa untuk anak Palestina

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya menginisiasi bantuan untuk anak-anak Palestina dalam bentuk beasiswa untuk mengenyam pendidikan di Universitas Pertahanan yang dimiliki Indonesia.

    Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, hal itu disampaikan Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4) malam untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung penanganan konflik di Gaza.

    Presiden Prabowo menyatakan Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza dan membuka pintu bagi pelajar Palestina untuk disekolahkan di Indonesia.

    “Kami ingin mereka pulang ke tanah air mereka dengan selamat, sehat, dan terdidik,” kata Prabowo.

    Tidak hanya mendukung dalam hal pembangunan fasilitas, Indonesia juga telah mengirim tim medis untuk memberikan pertolongan bagi warga yang terdampak dalam konflik di Gaza. Hal ini diwujudkan Indonesia bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    Dalam pidatonya, Prabowo turut menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik sehingga tidak lagi menimbulkan korban jiwa.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” ujarnya.

    Presiden RI juga menyatakan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza dan kawasan sekitarnya akibat konflik berkepanjangan.

    Maka dari itu, Indonesia terbuka dan siap memberi pertolongan dengan membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” ujar Prabowo.

    Selain itu, Prabowo juga aktif menggelar diplomasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah. Dalam forum tersebut ia mengumumkan rencana lawatan luar negeri ke Kairo, Doha, dan Amman.

    Pertemuan dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah tersebut termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania diharapkan mampu menghasilkan solusi untuk perdamaian dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina yang tengah berkonflik.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” katanya.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • MPR: Pidato Presiden di parlemen Turki bentuk seruan moral kemanusiaan

    MPR: Pidato Presiden di parlemen Turki bentuk seruan moral kemanusiaan

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno menilai pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang disampaikan di hadapan parlemen Turki merupakan bentuk keberanian menyuarakan krisis kemanusiaan dan pelanggaran HAM di Gaza.

    Dia menuturkan bahwa dalam pidatonya, Presiden menegaskan bahwa dunia harus bersikap dan tidak melakukan standar ganda dalam menyikapi tragedi di Gaza.

    “Apa yang disampaikan Pak Prabowo lebih dari sekadar pandangan diplomatik, tapi seruan moral yang mewakili nurani kemanusiaan,” ujar Eddy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Selama ini, kata dia, banyak negara yang biasanya vokal soal isu HAM, tetapi justru bungkam ketika kekerasan sistematis terjadi di Gaza, Rohingya, Bosnia, dan bahkan penyiksaan di kamp Guantanamo.

    Menurut Eddy, pelanggaran HAM tidak bisa dipilih-pilih. Dengan begitu apabila pelanggaran di satu tempat dikecam maka harus berlaku sama untuk semua lantaran hal tersebut merupakan konsistensi dan keberanian moral.

    Untuk itu, ia berpendapat keberanian Presiden Prabowo menyampaikan hal tersebut di forum internasional menunjukkan bahwa Indonesia masih teguh memegang prinsip keadilan dan kemanusiaan sebagaimana diamanatkan konstitusi.

    “Konstitusi kita menolak segala bentuk penjajahan. Maka, membela Gaza bukan hanya soal politik luar negeri, tapi juga amanat konstitusional yang tidak bisa dinegosiasikan,” ungkapnya.

    Dirinya pun mendesak masyarakat internasional untuk segera bertindak menghentikan kekerasan dan membuka akses kemanusiaan tanpa syarat.

    Saat dunia memilih diam, sambung dia, Indonesia harus tetap bersuara. Suara itu kini disampaikan dengan tegas oleh Presiden Prabowo.

    “Kita harus berdiri di barisan yang benar,” tutur Eddy.

    Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto, dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4), menyuarakan inisiatif aktif Indonesia dalam diplomasi kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

    Dalam pidatonya, Presiden menyatakan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza dan kawasan sekitarnya akibat konflik berkepanjangan.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” ujar Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan (daring) Antalya Diplomacy Forum di Jakarta, Jumat (11/4).

    Sebagai bentuk aksi nyata, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa dirinya akan segera melakukan kunjungan ke Kairo, Doha, dan Amman untuk berkonsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah, termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

    Menurut Kepala Negara, langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Tak Tinggal Diam Lihat Penderitaan Rakyat Gaza: Bagaimana Mungkin Ibu Tak Bersenjata Dibom? – Halaman all

    Prabowo Tak Tinggal Diam Lihat Penderitaan Rakyat Gaza: Bagaimana Mungkin Ibu Tak Bersenjata Dibom? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza akibat konflik yang berkepanjangan. 

    Mantan Menteri Pertahanan itu memastikan Indonesia siap memberikan bantuan.

    Menurutnya, serangan yang diarahkan kepada rakyat Gaza sudah tidak masuk akal. 

    Sebab, banyak korban yang berjatuhan justru dari anak-anak hingga ibu yang tak memiliki senjata.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” ujar Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4/2025) malam.

    Karena itu, Prabowo memastikan Indonesia juga siap membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    Selain itu, Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza.

    Prabowo mengungkap Indonesia juga telah mengirim tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prabowo menambahkan pihaknya akan segera melakukan kunjungan ke Kairo, Doha, dan Amman untuk berkonsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah. 

    Termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

    Ia mengatakan langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” pungkasnya.

     

  • Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

    Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

    Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sesi ADF Talks dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025). ANTARA/HO-Antalya Diplomacy Forum.

    Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 April 2025 – 07:59 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

    Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

    “Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata dia saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4) sore waktu setempat.

    Prabowo mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza.

    Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

    “Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” kata dia.

    Namun, Prabowo tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

    Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu (9/4), di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel.

    Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

    Sebelumnya, Presiden menjelaskan rencana evakuasi warga Gaza itu dalam jumpa pers sebelum bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu dini hari.

    “Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” kata Prabowo.

    Presiden menjelaskan rencana tersebut untuk menindaklanjuti permintaan komunitas internasional agar Indonesia perlu berperan lebih aktif, mengingat Indonesia merupakan negara non-blok dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

    “Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” katanya, menegaskan.

    Terkait rencana evakuasi itu, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap menampung kurang lebih 1.000 warga Palestina di Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu.

    “Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” katanya.

    Namun, dia menekankan rencana itu hanya akan berjalan setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas terkait dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

    “Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Presiden.

    Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa makanan, alat-alat kesehatan, obat-obatan, pakaian, air bersih, untuk rakyat Palestina di Gaza, baik yang disalurkan melalui El Arish, Mesir, maupun yang diterjunkan langsung dari udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.

    Indonesia juga telah mengirimkan kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk sandar selama beberapa bulan di El Arish dan merawat korban-korban perang dari Gaza.

    Indonesia juga mengirimkan tim dokter dan tenaga kesehatan ke Rafah, Gaza, untuk memberikan layanan kesehatan di rumah sakit lapangan milik UAE, dan di rumah sakit terapung, yang juga milik UAE, di El Arish, Mesir.

    Dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang saat ini bekerja merawat pasien di Gaza dan El Arish itu merupakan prajurit-prajurit TNI dari Korps Kesehatan tiga matra TNI.

    Sumber : Antara

  • Prabowo Bicara Keadilan untuk Palestina di ADF Talk 2025
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        12 April 2025

    Prabowo Bicara Keadilan untuk Palestina di ADF Talk 2025 Nasional 12 April 2025

    Prabowo Bicara Keadilan untuk Palestina di ADF Talk 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    terus menyerukan keadilan bagi para korban tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina, dan wilayah konflik lainnya.
    Presiden memberikan kritik tajam atas sikap negara besar yang abai terhadap prinsip-prinsip yang diajarkan kepada negara berkembang.
    “Situasi di Gaza sebenarnya mengajarkan kepada dunia bahwa banyak negara adidaya yang menganut cita-cita besar sekarang, di mata banyak orang di belahan bumi selatan, pada dasarnya telah gagal,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Antalya Diplomacy Forum (ADF) di Turkiye, Jumat (11/4/2025).
    Presiden menilai telah terjadi inkonsistensi negara-negara barat yang datang ke negara-negara berkembang untuk “mengajarkan” nilai-nilai demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
    Menurutnya, negara-negara tersebut saat ini justru diam menyaksikan penyerangan di wilayah konflik yang terjadi secara terang-terangan.
    “Anda datang kepada kami, Anda mengajarkan kami hak asasi manusia, tetapi ketika Anda melihat pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok di depan, setiap hari, setiap malam di televisi, banyak dari mereka yang datang untuk mengajarkan kami, mereka tetap diam,” ucapnya.
    Di hadapan para pemimpin dunia, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirim tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan bersama Persatuan Emirat Arab (PEA) sebagai upaya nyata dalam membantu kemanusiaan di Palestina.
    Selain itu, Indonesia berkomitmen untuk membangun rumah sakit tambahan di wilayah Palestina, serta membuka pintu untuk perawatan warga sipil yang terluka.
    “Kami punya rumah sakit lapangan medis. Kami ikut berpartisipasi di sana. Dan kami juga berkomitmen membangun rumah sakit lain di Palestina, di Tepi Barat, mungkin juga di Gaza,” kata Presiden.
    Lebih dari sekadar
    bantuan kemanusiaan
    , Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia terus mendukung solusi damai yang berkelanjutan.
    Indonesia terus meyakinkan bahwa
    solusi dua negara
    atau two states solution menjadi solusi nyata dengan menghormati hak rakyat Palestina sekaligus menjamin keamanan bagi rakyat Israel.
    “Saya pikir pada akhirnya, harus ada kolaborasi yang damai. Itulah kunci menuju perdamaian sejati,” jelasnya.
    Dalam kesempatan ini, Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan diplomasi langsung dengan para pemimpin di kawasan guna mencari solusi konkret atas konflik yang berlangsung.
    Dari Turkiye, Kepala Negara akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, dan Raja Yordania, Abdullah II.
    “Saya akan berkonsultasi dengan Presiden Sisi, kemudian saya akan pergi ke Doha, dan saya akan pergi ke Amman, berkonsultasi dengan Raja Abdullah,” kata Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    PIKIRAN RAKYAT – Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia menuai reaksi keras dari publik. Di tengah kondisi ekonomi yang memburuk dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), banyak pihak menilai langkah ini tidak tepat dan justru bertentangan dengan sikap Indonesia selama ini yang menolak relokasi warga Palestina dari tanahnya sendiri.

    Rencana Evakuasi dan Latar Belakangnya

    Isu relokasi warga Gaza ke negara ketiga pertama kali mencuat pada Januari 2024, ketika Israel penjajah dan Hamas mulai memasuki tahap awal proses perdamaian. Amerika Serikat, sebagai mediator utama, mendorong solusi jangka panjang dengan membangun kembali Gaza dan, sementara itu, merelokasi warganya demi alasan keamanan.

    “Jika kita tidak menolong warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberikan harapan, akan tetap ada pemberontakan,” ucap seorang pejabat AS kepada NBC.

    Sejak saat itu, Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu tujuan relokasi. Namun, banyak pihak curiga bahwa relokasi ini hanyalah kedok Israel penjajah untuk mengusir permanen warga Palestina. Pemerintah Indonesia saat itu membantah keras terlibat dalam wacana tersebut.

    “Indonesia tetap tegas dengan posisi: segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” ujar Kementerian Luar Negeri.

    Namun, pada 9 April 2025, Prabowo Subianto justru mengumumkan bahwa Indonesia siap menerima 1.000 warga Gaza “pada gelombang pertama”.

    “Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu… kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka,” katanya.

    Prabowo Subianto menyebut bahwa evakuasi hanya bersifat sementara, dengan catatan bahwa warga tersebut akan kembali ke Gaza setelah situasi membaik.

    “Mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih sehat kembali… dan pada saat mereka pulih, mereka harus kembali ke daerah asal,” tuturnya.

    Prabowo Subianto juga melakukan lawatan diplomatik ke UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk membicarakan rencana tersebut.

    Kritik Pedas dari MUI dan Pengamat

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung mempertanyakan tujuan Indonesia ikut dalam skema yang dinilai mendukung strategi Israel penjajah dan AS.

    “Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas.

    Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar, menyebut bahwa Prabowo Subianto memanfaatkan situasi ketika AS dan Israel penjajah “putus asa” mencari negara tujuan bagi pengungsi Gaza, dan memakainya sebagai alat negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Prabowo melihat ini kesempatan bagaimana bernegosiasi dengan Trump… yaitu dia mau menerima pengungsi Palestina,” katanya.

    Smith Alhadar menilai, seharusnya Indonesia tidak perlu “menyerahkan masa depan Palestina” hanya demi tawar-menawar diplomatik.

    “Kenapa harus tunduk pada Trump? Kenapa mempertaruhkan Palestina?” ucapnya.

    Kontradiksi dengan Kepentingan Dalam Negeri

    Langkah ini dinilai tidak peka terhadap situasi dalam negeri, di mana rakyat sedang menghadapi gelombang PHK, harga kebutuhan pokok naik, dan ekonomi yang melemah.

    “Lebih baik pemerintah mengurus ribuan orang yang kena PHK itu bagaimana?” kata Tia Mariatul Kibtiah, pengamat Timur Tengah dari Universitas Bina Nusantara.

    Menurut data UNHCR, saat ini masih ada lebih dari 12.000 pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia tanpa kepastian. Selain itu, muncul pula gelombang penolakan terhadap pengungsi Rohingya karena alasan Indonesia tidak meratifikasi konvensi pengungsi PBB.

    Smith Alhadar menilai rencana menerima pengungsi Gaza justru akan memunculkan pertanyaan besar.

    “Kalau Indonesia menerima pengungsi Palestina, kenapa menolak Rohingya? Apa bedanya?” ujarnya.

    Potensi Pelanggaran Konstitusi

    Smith Alhadar menegaskan bahwa relokasi ini berpotensi melanggar konstitusi Indonesia, yang secara tegas menyatakan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan.

    “Kita itu punya konstitusi yang secara jelas mengamanatkan bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan. Sekarang, mana konstitusi yang kita pegang dari dulu?” tuturnya.

    Kekhawatiran terbesar adalah jika warga Gaza tidak pernah bisa kembali karena Israel tidak memberikan jaminan tersebut. Ini akan menjadi preseden yang membahayakan perjuangan kemerdekaan Palestina.

    “Sejak Israel berdiri tahun 1948, jutaan orang Palestina terusir. Tidak satu pun yang bisa kembali. Kenapa sekarang kita percaya mereka akan dikembalikan?” kata Smith Alhadar.

    Solusi yang Lebih Masuk Akal

    Tia menyarankan agar Indonesia lebih bijak dalam menunjukkan dukungan terhadap Palestina, seperti dengan mengirimkan tenaga medis dan bantuan kemanusiaan ke negara-negara penampung di sekitar Gaza, seperti Mesir dan Yordania.

    “Tidak logis. Jarak Indonesia dan Gaza jauh. Untuk apa dirawat di sini?” ucapnya.

    “Kalau memang mendukung kemerdekaan Palestina, bukan begini caranya. Negara-negara pendukung Palestina seharusnya bersatu, mendesak two-state solution,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    ‘Bukan untuk Relokasi, Kita hanya Membantu’

    Di tengah kecaman terkait rencananya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel penjajah bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

    Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

    “Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata Prabowo Subianto saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat 11 April 2025 sore waktu setempat.

    Dia mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza. Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

    “Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” ucap Prabowo Subianto.

    Akan tetapi, dia tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

    Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu 9 April 2025, di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel penjajah. Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lawatan ke Kairo, Prabowo Temui Presiden Mesir di Istana

    Lawatan ke Kairo, Prabowo Temui Presiden Mesir di Istana

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Timur Tengah dengan mengunjungi Kairo, Mesir. Presiden Prabowo diagendakan bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Sabtu (12/4/2025).

    Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional Kairo pada Jumat (11/4/2025) pukul 19.25 waktu setempat. Kedatangan Prabowo disambut oleh jajaran pejabat Pemerintah Mesir dan perwakilan Pemerintah RI, termasuk Menteri Urusan Bisnis Mesir Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hasan Farag Elshemy, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, serta Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D Syahruddin.

    Di apron bandara, Presiden Prabowo menerima sambutan berupa pasukan jajar kehormatan serta alunan musik dari korps musik militer Mesir. Setelah menyalami para pejabat yang menyambut, Presiden Prabowo langsung menuju hotel di pusat kota Kairo.

    Setibanya di hotel, Presiden Prabowo disambut hangat oleh mahasiswa Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia di Kairo. Mereka tampak antusias menyapa dan berbincang langsung dengan Presiden Prabowo. Presiden Prabowo juga menerima buket bunga dari dua anak-anak Indonesia yang mengenakan pakaian tradisional.

    Dalam kunjungan ke Mesir, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kehadiran Presiden Prabowo di Mesir merupakan bagian dari rangkaian lawatan kenegaraan ke lima negara Timur Tengah yang dimulai sejak Rabu (9/4/2025). Negara-negara yang dikunjungi secara berurutan adalah Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

    Sebelumnya, pada Desember 2024, Presiden Prabowo juga sempat berkunjung ke Kairo dan bertemu dengan Presiden Mesir El-Sisi di Istana Al Ittihadiya, serta menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di kota yang sama.

  • Saat Prabowo ke Turki, PKS Ikut Diskusikan Isu Kemanusiaan Palestina dengan Parpol Pimpinan Erdogan – Halaman all

    Saat Prabowo ke Turki, PKS Ikut Diskusikan Isu Kemanusiaan Palestina dengan Parpol Pimpinan Erdogan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi turut mengunjungi Ankara, Turki, saat Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan, Kamis (10/4/2025) kemarin.

    Jika Prabowo membahas isu kemanusiaan Palestina dengan Erdogan, PKS mendiskusikan hal serupa dengan jajaran pengurus pusat AK Parti, partai politik yang didirikan dan diketuai oleh Erdogan.

    “Kami percaya bahwa kerja sama antara PKS dan AK Parti akan memberikan kontribusi signifikan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan memperkuat solidaritas internasional,” ucap Habib Aboe dalam keterangannya, Jumat (11/4/2025).

    Dalam diskusi dengan Ketua Bidang Luar Negeri AK Parti Zafer Sirkaya, Habib Aboe menyatakan kedua parpol sepakat membuka dialog soal ksu global dan peran aktif diplomasi internasional untuk mewujudkan perdamaian dunia, utamanya soal perjuangan rakyat Palestina.

    Selain itu PKS dan AK Parti juga menyoroti pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai keagamaan dan prinsip-prinsip demokrasi dalam pemerintahan.

    “Kedua partai memiliki komitmen dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi. Oleh karena itu, kami berencana untuk terus bertukar pikiran dan pandangan mengenai cara terbaik dalam mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam tata kelola pemerintahan,” ujar dia.

    Sebagai informasi Presiden Prabowo tengah melangsungkan lawatan ke lima negara di Timur Tengah yang beberapa diantaranya telah menerima evakuasi warga sipil Palestina. Negara yang dikunjungi adalah UEA, Turki, Mesir, Qatar dan Yordania.

    Salah satu agenda lawatan Prabowo adalah berkonsultasi dengan para petinggi negara di Timur Tengah mengenai rencana evakuasi warga sipil Gaza yang menjadi korban luka perang ke Indonesia.