Negara: Yordania

  • Akhiri Kunjungan ke Yordania, Prabowo Kembali ke Tanah Air

    Akhiri Kunjungan ke Yordania, Prabowo Kembali ke Tanah Air

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan resminya di Kerajaan Yordania Hasyimiyah. Foto/istimewa

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengakhiri kunjungan resminya di Kerajaan Yordania Hasyimiyah. Prabowo kembali ke Tanah Air pada Senin sore, 14 April 2025.

    Prabowo menyampaikan pada pertemuannya dengan Raja Abdullah II bin Al-Hussein, kedua pemimpin membahas komitmen yang kuat untuk meningkatkan kerja sama Indonesia dan Yordania dalam sejumlah bidang.

    “Kita membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita di sini kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” ujar Prabowo, Selasa (15/4/2025).

    Selain itu, Prabowo juga mengatakan isu kemanusiaan di Gaza turut menjadi fokus utama dalam pembahasan. Indonesia, menurut Kepala Negara secara aktif mendorong terwujudnya gencatan senjata dan menawarkan dukungan untuk mempercepat proses perdamaian.

    “Kita juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, juga kita mendesak segera ada gencatan senjata, dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk mempercepat proses perdamaian,” lanjutnya.

    Kunjungan Prabowo ke Amman menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania, khususnya di bidang perdamaian, kemanusiaan, dan kerja sama dunia Islam.

    Kunjungan ini sekaligus menutup rangkaian lawatan Prabowo ke Kawasan Timur Tengah dan Turki yang diharapkan membawa dampak positif bagi upaya kemanusiaan di Palestina.

    “Alhamdulillah kita dapat update yang jernih, kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik. Tentunya kita harus menghitung dan membela kepentingan semua pihak, terutama kepentingan rakyat Palestina, saya kira itu,” ucapnya.

    (cip)

  • Momen Presiden Prabowo Diantar Pangeran Ghazi usai Lawatan di Yordania

    Momen Presiden Prabowo Diantar Pangeran Ghazi usai Lawatan di Yordania

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto menerima penghormatan militer dengan melewati Jajar Kehormatan (Guard of Honor) yang telah disiapkan oleh pihak Kerajaan Yordania Hasyimiyah. Foto/Setpres

    AMMAN – Presiden Prabowo Subianto telah merampungkan rangkaian kunjungan kerja dan kenegaraannya ke kawasan Timur Tengah dan Turki pada Senin (14/4/2025). Kunjungan ini menandai langkah strategis Indonesia dalam mempererat hubungan bilateral dengan mitra-mitra penting di kawasan tersebut.

    Sebelum kembali ke Tanah Air, saat di Bandar Udara Militer Marka, Amman, Presiden Prabowo terlebih dahulu menerima penghormatan militer dengan melewati Jajar Kehormatan (Guard of Honor) yang telah disiapkan oleh pihak Kerajaan Yordania Hasyimiyah.

    Tampak melepas keberangkatan Prabowo yaitu Pangeran Ghazi bin Muhammad, Gubernur Amman Yasser Idwan, Wali Kota Amman Yousef Shwarbeh, dan Duta Besar RI untuk Yordania Ade Padmo Sarwono.

    Pesawat yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan terbatas lepas landas, sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Presiden tiba di Indonesia pada Selasa, 15 April 2025 pagi.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah menyelesaikan seluruh agenda kunjungannya.

    “Alhamdulillah Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo telah selesai lawatan beliau dalam rangka kunjungan kerja maupun kunjungan kenegaraan ke Timur Tengah dan Turkiye,” ujar Yusuf dalam keterangannya kepada awak media di Bandara Militer Amman, Yordania.

    Selama lawatan yang berlangsung sejak 9 April 2025, Presiden Prabowo menjalin dialog intensif dan membangun kesepahaman bersama dengan para pemimpin negara-negara sahabat. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, sejumlah keputusan dan kesepakatan penting berhasil dicapai, termasuk penandatanganan nota kesepahaman strategis di bidang pertahanan, investasi, dan kemanusiaan.

    “Beliau telah menjalin konsultasi dan berdiskusi dengan semua pemimpin negara selama kunjungan beliau dan menghasilkan beberapa keputusan dan kesepakatan yang positif untuk bangsa Indonesia maupun juga mitra-mitra strategis kita di Timur Tengah dan Turkiye,” pungkasnya.

    (rca)

  • Prabowo Tiba di Indonesia Usai Kunjungan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye, Disambut Gibran – Page 3

    Prabowo Tiba di Indonesia Usai Kunjungan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye, Disambut Gibran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto tiba di Indonesia usai melakukan rangkaian kunjungan kerja ke kawasan Timur Tengah dan Turkiye, Selasa (15/4/2025). Rangkaian kunjungan kerja itu dimulai pada 9 hingga 14 April 2025.

    Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Prabowo beserta rombongan terbatas lepas landas dari Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah pada Senin, 14 April 2025, pukul 17.10 waktu setempat. Pesawat kepresidenan yang membawa Prabowo tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta pukul 07.35 WIB.

    Kedatangan Prabowo disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Adapun lima negara yang dikunjungi Prabowo dalam lawatannya yakni, Uni Emirate Arab, Republik Turkiye, Republik Arab Mesir, Qatar, dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah. Prabowo telah melakukan pertemuan dengan masing-masing pemimpin negara tersebut.

    Dalam kunjungannya, Prabowo banyak berkonsultasi dan berdiskusi dengan para pemimpin negara dengan pembahasan terkait peningkatan hubungan kerja sama kedua negara dan kondisi geopolitik dan ekonomi global.

    Selain itu, belasan dokumen kerja sama telah ditandatangani dan dipertunjukkan di hadapan para pemimpin negara. Mulai dari, peningkatan kerja sama strategis kedua negara, politik, keamanan, kebudayaan, pertanian, pendidikan, hingga keagamaan.

  • Pemerintah Harus Perkuat Komunikasi Politik dan Diplomasi Presiden Prabowo Subianto

    Pemerintah Harus Perkuat Komunikasi Politik dan Diplomasi Presiden Prabowo Subianto

    JAKARTA – Pemerintah dinilai perlu memperkuat komunikasi politik untuk mendukung arah diplomasi Presiden Prabowo Subianto, terutama di kawasan Global South. Kunjungan Presiden ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania menunjukkan komitmen kuat membangun solidaritas global sekaligus memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.

    Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, menilai upaya Prabowo membawa agenda politik dan ekonomi ke berbagai negara mendapat respons positif. Namun, menurutnya, komunikasi politik pemerintah masih harus diperbaiki agar kebijakan luar negeri Indonesia tidak disalahpahami atau menimbulkan persepsi negatif di dalam dan luar negeri.

    Pernyataan itu disampaikan Syahganda dalam diskusi bertema “Mencermati Arah Politik dan Diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Turki” yang digelar GREAT Institute, Senin, 14 April 2025, di Jakarta.

    Tiga pembicara utama dalam forum tersebut adalah Dr. Nurhayati Assegaf, Dr. Hilmy Bakar Almascaty, dan Dr. Teguh Santosa. Diskusi juga diperkuat oleh tanggapan dari sejumlah ilmuwan dan pemerhati, seperti Dr. Rizal Darmaputra, Dr. Zarmansyah, Prof. Iswandi Syahputra, dan Dr. Rahmi Fitrianti.

    Direktur Geopolitik GREAT Institute, Dr. Teguh Santosa, menyoroti pentingnya membangun relasi antarnegara yang bebas dari ketergantungan atau absence of dependency. Menurutnya, kebijakan luar negeri tidak boleh jatuh pada pilihan antara satu negara hegemonik dengan yang lain.

    “Kesalahan besar bila kita berpikir mengganti satu ketergantungan dengan ketergantungan baru. Justru kita harus meniadakan ketergantungan sama sekali, membangun kemitraan yang setara dan saling menghormati kedaulatan,” kata Teguh.

    Ia menilai, dinamika global yang ditandai perang tarif antara Amerika Serikat di bawah Trump dan Tiongkok di bawah Xi Jinping, seharusnya jadi momentum untuk memperluas jejaring strategis Indonesia. Diplomasi Prabowo di berbagai negara, menurutnya, sejalan dengan prinsip tersebut.

    Sementara itu, Dr. Zarmansyah mengingatkan pentingnya konsistensi dalam diplomasi perdamaian yang telah lama dijalankan Indonesia. Ia menekankan, investasi besar Indonesia dalam misi perdamaian harus dibarengi dengan langkah lanjut berupa kerja sama ekonomi.

    “Sudah saatnya investasi perdamaian itu difollow up dengan kemitraan ekonomi konkret, agar Indonesia punya lebih banyak mitra strategis,” ujarnya.

  • Prabowo dan Abdullah II Sepakati Empat MoU Strategis Indonesia-Yordania

    Prabowo dan Abdullah II Sepakati Empat MoU Strategis Indonesia-Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein menyaksikan langsung penandatanganan kesepakatan empat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) strategis antara Indonesia dan Kerajaan Yordania Hasyimiyah.

    Berlangsung di Istana Al Husseiniya, Amman, Senin (14/4/2025). Momentum ini menjadi bagian penting dari kunjungan resmi Presiden Ke-8 RI ke Yordania yang bertujuan mempererat hubungan bilateral sekaligus meningkatkan kerja sama konkret yang berdampak langsung bagi masyarakat kedua negara.

    Di tengah tantangan global yang dinamis, Indonesia dan Yordania menegaskan komitmen untuk saling mendukung demi stabilitas kawasan dan pembangunan berkelanjutan.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan bahwa Prabowo akan tiba di Istana Al-Husseiniya sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Kedatangan Kepala Negara juga akan disambut langsung oleh Raja Abdullah II bin Al-Hussein.

    “Ketibaannya disambut langsung oleh Raja Abdullah II. Kemudian kegiatannya adalah yang pertama melakukan pertemuan tête-à-tête dengan Raja Abdullah II,” ujarnya lewat rilisnya, Senin (14/3/2025).

    Setelah pertemuan empat mata, kedua kepala negara akan melanjutkan pembahasan kerja sama strategis dalam pertemuan bilateral yang melibatkan delegasi dari kedua negara.

    Dalam kesempatan tersebut, sejumlah nota kesepahaman (MoU) juga akan ditandatangani dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II.

    “Setelah itu ada beberapa penandatanganan MoU yang langsung akan disaksikan oleh kedua kepala negara,” pungkas Yusuf.

    Empat dokumen kerja sama yang ditandatangani dalam kesempatan tersebut adalah:

    1. Persetujuan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Kerajaan Yordania Hasyimiah mengenai Kerja Sama di Bidang Pertahanan. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Wakil Perdana Menteri /Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.

     

    2. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan Kementerian Pertanian Kerajaan Hasyimiyah Yordania tentang Kerja Sama Pertanian. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian Yordania Khaled Huneifat

     

    3. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Agama Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Penelitian Ilmiah Kerajaan Yordania Hasyimiah Pada Kerja Sama di Bidang Pendidikan. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah Yordania Azmi Mahafzah

     

    4. Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Agama Republik Indonesia Dan Kementerian Waqaf, Urusan Islam Dan Tempat Suci Kerajaan Yordania Hasyimiah Tentang Kerja Sama dalam Bidang Keagamaan dan Wakaf. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar dan Menteri Kementerian Awqaf, Urusan Islam dan Tempat-Tempat Suci Mohammad Khalaileh.

  • Lawatan ke Timur Tengah, Prabowo Harap Akan Ada Terobosan Perjuangkan Palestina

    Lawatan ke Timur Tengah, Prabowo Harap Akan Ada Terobosan Perjuangkan Palestina

    Jakarta

    Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein turut membahas kondisi Gaza, Palestina. Prabowo berharap ada terobosan dalam waktu dekat menyangkut kepentingan Palestina.

    “Kita juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, juga kita mendesak segera ada gencatan senjata, dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk mempercepat proses perdamaian,” kata Prabowo kepada wartawan di Amman, Senin (14/4/2025).

    Selain kunjungan ke Yordania, Prabowo juga mengunjungi sejumlah negara kawasan Timur Tengah, seperti Mesir, Qatar, dan UEA. Prabowo berharap ada terobosan kepentingan Palestina dalam waktu dekat.

    “Alhamdulillah kita dapat update yang jernih, kita berharap mungkin dalam waktu dekat akan ada terobosan ke arah yang baik tentunya kita harus menghitung dan membela kepentingan semua pihak, terutama kepentingan rakyat Palestina, saya kira itu,” ujar Prabowo.

    Prabowo juga bicara soal kedekatan dengan Raja Abdullah. Persahabatan keduanya sudah terjalin puluhan tahun sebelum sama-sama memimpin kedua negara.

    “Memang sahabat lama, waktu kita masih muda, sekarang masih berjiwa muda, tapi kita bersahabat,” imbuhnya.

    (rfs/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Isi Pembicaraan antara Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II

    Isi Pembicaraan antara Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Raja Abdullah II bin Al-Hussein, di Istana Al Husseiniya, Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiyah, pada Senin (14/4/2025). 

    Pertemuan tersebut menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan kedua negara di berbagai sektor strategis, sekaligus menunjukkan komitmen bersama dalam merespons isu kemanusiaan global.

    Dalam pernyataannya kepada awak media, Presiden Prabowo menjelaskan bahwa pembicaraan berlangsung konstruktif dan mencakup sejumlah bidang penting.

    “Ya, kami membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita di sini beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” ujarnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.

    Sekadar informasi, Yordania selama ini menjadi salah satu pemasok utama fosfat dan potash bagi Indonesia, dua komoditas penting dalam mendukung sektor pertanian nasional, khususnya untuk kebutuhan pupuk. 

    Kerja sama di bidang ekonomi tersebut turut dibarengi dengan rencana peningkatan kolaborasi dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan.

    Selain isu bilateral, Prabowo dan Raja Abdullah II juga membahas situasi kemanusiaan di Gaza. Presiden menegaskan pentingnya dukungan internasional bagi rakyat Palestina dan mendesak dihentikannya kekerasan di wilayah tersebut.

    “Kami juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, juga kita mendesak segera ada gencatan senjata, dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk mempercepat proses perdamaian,” pungkas Prabowo.

  • Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah Dinilai akan Perkuat Posisi Indonesia di Panggung Internasional – Halaman all

    Kunjungan Prabowo ke Timur Tengah Dinilai akan Perkuat Posisi Indonesia di Panggung Internasional – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania dilakukan dalam rangka membangun hubungan politik dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional khususnya di Global South.

    Sejauh ini agenda politik dan ekonomi yang dibawa Prabowo dalam kunjungan itu mendapatkan sambutan di setiap negara yang disinggahi.

    Melihat komitmennya membangun solidaritas global, Prabowo berpeluang besar menjadi pemimpin baru dunia.

    Demikian antara lain disampaikan Ketua Dewan Direktur GREAT Institute, Syahganda Nainggolan, merangkum Focus Groupd Discussion (FGD) bertema “Mencermati Arah Politik dan Diplomasi Prabowo di Timur Tengah dan Turki” yang diselenggarakan di kantor GREAT Institute, Jalan Taman Gunawarman, Jakarta Selatan, Senin (14/4/2025).

    Namun di sisi lain, Syahganda menilai, pemerintah perlu membangun komunikasi politik yang lebih baik sehingga kebijakan luar negeri Indonesia tidak mendapatkan persepsi negatif.

    Tiga pembicara pemantik dalam FGD itu adalah Dr. Nurhayati Assegaf, Dr. Hilmy Bakar Almascaty, dan Dr.Teguh Santosa.

    Sementara sejumlah ilmuwan dan pemerhati yang memberikan respons dan menajamkan pokok-pokok pikiran adalah Dr. Rizal Darmaputra, Dr. Zarmansyah, Dr. Indra Kusuma Wardhani, Dr. Rahmi Fitrianti, Prof. Iswandi Syahputra, dan Dr. Sudarto.

    Juga Smith Alhadar, Omar Thalib, Dr (Cand.) Turino, Ir. Abdullah Rasyid, Ir. Wahyono, dan Ir. Hanief Adrian.

    Sejalan dengan yang disampaikan Syahganda, Direktur Geopolitik GREAT Institute Dr. Teguh Santosa menguraikan dilema setiap negara di arena internasional yang anarkis.

    Hubungan dengan negara lain haruslah dibangun tanpa menciptakan ketergantungan atau the absence of dependency.

    “Salah besar bila kita mengatakan bahwa antitesa dari ketergantungan pada satu negara hegemonik adalah dengan dengan bersandar pada negara hegemonik lain. Antitesa dari ketergantungan pada satu negara adalah meniadakan ketergantungan pada negara itu, dan pada negara lain,” ujarnya.

    Dengan demikian, dinamika yang terjadi di arena internasional saat ini, yang dipicu oleh perang tarif yang dilancarkan pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat dan direspons dengan sangat keras oleh pemerintahan Xi Jinping di Tiongkok, harus dijadikan momentum untuk membangun kemitraan dengan negara-negara lain berdasarkan prinsip saling menghormati kedaulatan.

    Teguh yakin kunjungan Prabowo ke sejumlah negara dan komunikasinya dengan pemimpin-pemimpin dunia dilakukan dalam kerangka itu.

    Pada bagian lain, Dr. Zarmansyah mengingatkan bahwa Indonesia memiliki investasi yang sangat besar pada proses perdamaian di banyak kawasan dunia.

    Sayangnya, investasi perdamaian itu seringkali ditinggalkan begitu saja. 

    “Saya berharap, Presiden Prabowo juga memberikan perhatian pada investasi perdamaian yang sudah kita lakukan di banyak negara. Kehadiran Indonesia dalam menjaga perdamaian di banyak negara dan kawasan harus difollow up dengan kerja sama ekonomi sehingga Indonesia memiliki mitra alternatif yang lebih luas,” tutur Zarmansyah.

  • Presiden sebut ada terobosan dalam upaya bela Palestina

    Presiden sebut ada terobosan dalam upaya bela Palestina

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto mengakhiri lawatan ke Timur Tengah setelah menyelesaikan kunjungan resmi di Amman, Yordania. Saat ditanya soal hasil konsultasi dengan para kepala negara terkait isu Palestina, presiden pun menyebut dalam waktu dekat diharapkan akan ada terobosan. (Aria Cindyara/Yovita Amalia/Roy Rosa Bachtiar)

  • Masalah Gaza Jadi Pembicaraan di Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        14 April 2025

    Masalah Gaza Jadi Pembicaraan di Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania Nasional 14 April 2025

    Masalah Gaza Jadi Pembicaraan di Pertemuan Prabowo dan Raja Yordania
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI
    Prabowo Subianto
    mengungkapkan apa saja yang ia bahas dengan Raja
    Yordania
    Abdullah II bin Al-Hussein ketika bertemu di Istana Al Husseiniya, Amman, Yordania, pada Senin (14/4/2025). Salah satu isu penting yang mereka bahasa adalah soal
    Gaza

    Palestina
    .
    Prabowo menjelaskan bahwa mereka membahas berbagai peningkatan
    kerja sama
    . Selain itu, Indonesia juga membeli fosfat dan potas untuk pupuk, mengingat harga di Yordania murah.
    “Ya kita membahas peningkatan kerja sama di beberapa bidang, bidang pendidikan, sains, teknologi, ekonomi. Ya kan kita di sini kita beli banyak fosfat, potash untuk pupuk kita, salah satu termurah di dunia,” ujar Prabowo, sebagaimana disampaikan lewat siaran pers Istana Kepresidenan RI.
    Prabowo juga menjelaskan bahwa dirinya dan
    Raja Yordania
    membahas mengenai konflik di Gaza.
    Menurutnya, Indonesia dan Yordania akan menawarkan apa pun yang bisa mereka bantu dalam mempercepat proses perdamaian.
    “Kita juga bicara masalah Gaza, bagaimana kita bisa membantu dari segi kemanusiaan, juga kita mendesak segera ada gencatan senjata, dan kita akan menawarkan apa yang bisa kita bantu untuk mempercepat proses perdamaian,” tuturnya.
    Sebelumnya, Prabowo menyatakan Indonesia siap mengevakuasi warga Gaza yang terluka akibat serangan brutal Israel. Mereka akan dibawa ke Indonesia untuk mendapatkan perawatan medis. Dia akan mengutus Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono untuk mengonsultasikan hal ini dengan pemerintah Palestina dan negara-negara Timur Tengah.
    “Kami juga siap menerima korban-korban yang luka-luka, dan nanti segera kirim Menlu untuk diskusi dengan pemerintah Palestina, dengan pihak daerah tersebut bagaimana pelaksanaannya untuk kami siap evakuasi mereka yang luka-luka,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (9/4) pekan lalu.

    “Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” ucap Prabowo. Namun lanjutnya, ada syarat yang harus dipenuhi. Pertama, semua pihak harus menyetujui rencana evakuasi.
    Kedua, evakuasi bersifat sementara. Setelah kembali pulih dan situasi Gaza kondusif, warga Palestina akan kembali ke wilayah asalnya.
    “Mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali. Dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah asal mereka. Saya kira itu sikap pemerintah Indonesia,” beber Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.