Negara: Vietnam

  • Nasdem Minta Anggaran Mitigasi Bencana di Jember Ditambah

    Nasdem Minta Anggaran Mitigasi Bencana di Jember Ditambah

    Jember (beritajatim.com) – Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta alokasi anggaran mitigasi bencana, pembangunan tanggul, serta program penghijauan di daerah rawan bencana ditambah.

    Budi Wicaksono, juru bicara Nasdem mengingatkan, Jember rawan banjir dan longsor. “Penanganan bencana alam tidak hanya pasca, tapi prabencana dalam bentuk sosialisasi dan mitigasi,” katanya.

    Selain membutuhkan dukungan anggaran, Budi memandang perlunya dukungan regulasi berupa peraturan daerah yang mengatur masalah bencana. “Raperdanya sudah berulang tahun karena eksekutif kurang greget menyelesaikannya,” sindirnya.

    Nasdem juga mendesak pengaktifan, pemberdayaan, dan fasilitasi kembali komunitas relawan yang diwadahi dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana. “Ini perlu dilakukan kembali setelah vakum selama dua kepemimpinan kepala daerah sebelumnya,” kata Budi. Menurutnya, wadah untuk relawan bencana bisa meringankan beban pemerintah daerah.

    Ketua Fraksi Partai Nasdem David Handoko Seto mengatakan, setiap akhir tahun anggaran, hampir semua organisasi perangkat daerah pengampu lepas tangan ketika ada bencana. “Pemkab seharusnya hadir turun tangan, tapi selalu bicara enggak ada anggaran,” katanya.

    David berharap ke depan ada anggaran bencana atau force majeur. “Kalau enggak dipakai, ya sudah nanti kembali ke jadi Silpa (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) berikutnya,” katanya.

    “Selama personel BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) kendati seragamnya seperti tentara Vietnam, tapi enggak ada gagah-gagahnya ketika kejadian bencana. Hanya bisa memberikan bantuan untuk kebutuhan satu dua hari, berupa makanan siap saji atau terpal paling mentok. Tidak bisa membantu bahan bangunans untuk meringankan beban masyarakat,” kata David.

    Saat ini, kata David, anggaran BPBD minim. “Dari Rp 8 miliar sekian, Rp 5 miliar lebih untuk belanja pegawai,” katanya.

    David mengusulkan penggunaan dana tanggung jawab sosial perusahaan untuk menngani bencana. “Daripada selama ini CSR-CSR mereka hanya untuk kebutuhan-kebutuhan lokal saja,” katanya. [wir]

  • APBI Beberkan Sejumlah Tantangan Dihadapi Industri Batu Bara Nasional

    APBI Beberkan Sejumlah Tantangan Dihadapi Industri Batu Bara Nasional

    Liputan6.com, Jakarta Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI–ICMA) mencatat permintaan ekspor batubara global masih menunjukkan pertumbuhan moderat. Kebutuhan pasar ekspor diproyeksikan mencapai sekitar 1,069 miliar ton pada 2026, atau tumbuh sekitar 0,5%. Angka ini mengonfirmasi bahwa batubara tetap menjadi sumber energi andalan dalam jangka pendek-menengah bagi banyak negara.

    Asosiasi memproyeksikan permintaan dari pasar seperti China dan India akan tetap stabil dan kuat, didorong kebutuhan energi untuk pemulihan industri dan pertumbuhan ekonomi mereka, meskipun berangsur menurun.

    Selain itu potensi pertumbuhan yang signifikan dari negara-negara di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Filipina masih terbuka. Hal ini menegaskan bahwa batubara tetap menjadi sumber energi andalan dalam jangka pendek-menengah bagi banyak negara.

    “Di tengah peluang ekspor tersebut, komitmen anggota APBI-ICMA dalam memenuhi kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) tidak berubah. Pemenuhan pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya sektor ketenagalistrikan, tetap menjadi prioritas untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Ketua Umum APBI–ICMA Priyadi di Jakarta.

    Terkait harga, dia mengakui terjadi pelemahan. Faktor melemahnya harga batubara internasional, disertai kenaikan biaya produksi dan logistik, menuntut kebijakan yang lebih adaptif, terukur, dan mampu menjaga kesinambungan investasi jangka panjang. 

    “Sinkronisasi kebijakan strategis pemerintah menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan operasi dan daya saing pelaku usaha,” lanjut dia.

    Dalam kesempatan ini, dia mengaku jika pengusaha memahami dan mendukung tujuan pemerintah untuk mengurangi impor solar. Namun, mekanisme implementasi B40 perlu dikaji lebih dalam untuk sektor tambang, karena karakter operasi tiap komoditas dan wilayah berbeda, mulai dari variasi stripping ratio, jarak dan rute hauling, hingga kondisi infrastruktur yang mempengaruhi struktur biaya produksi.

    Hilangnya subsidi untuk non-PSO semakin menekan arus kas, sehingga tambahan beban biaya operasional sangat memengaruhi ketahanan usaha di tengah fluktuasi harga komoditas.

    Dia kembali menegaskan bahwa industri tambang mendukung transisi energi, namun penahapan yang realistis mutlak diperlukan.

    Sebelum melangkah ke B50, pemerintah perlu memastikan implementasi B40 berjalan stabil dengan skema kompensasi yang proporsional, agar industri mampu beradaptasi tanpa kehilangan daya saing, dan pada akhirnya mendukung keberlangsungan produksi serta penerimaan negara yang tetap optimal.

     

     

     

     

  • Adopsi EV Pesat, Pemerintah Geber Pengembangan Industri Semikonduktor

    Adopsi EV Pesat, Pemerintah Geber Pengembangan Industri Semikonduktor

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengarahkan strategi percepatan pengembangan industri semikonduktor nasional dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan penguatan hilirisasi mineral, khususnya pasir silika. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah menilai bahwa pengembangan ekosistem EV membuka peluang kuat untuk membangun fondasi industri semikonduktor dalam negeri. 

    “Terkait dengan pengembangan EV, ini membuka arah baru menuju pengembangan industri semikonduktor,” kata Airlangga dalam agenda Rapimnas Kadin Indonesia 2025, Senin (1/12/2025). 

    Indonesia saat ini tengah menyiapkan kolaborasi internasional untuk mempercepat lahirnya talenta dan pusat riset cip nasional. 

    Pemerintah telah menggandeng West Arizona University dan Purdue University, yang keduanya berencana bekerja sama dengan Universitas Indonesia untuk pengembangan chip designer.

    Selain itu, Indonesia juga akan mendorong hilirisasi pasir silika yang menjadi bahan baku pembuatan silicon feedstock hingga wafer semikonduktor. Upaya ini diharapkan mengurangi ketergantungan impor bahan baku dan memperkuat rantai pasok industri cip.

    “Indonesia juga akan melakukan hilirisasi dari pasir silika yang tentunya ini menjadi bahan baku untuk silicon feed dan juga cip semikonduktor atau wafer di bidang assembling,” tuturnya. 

    Pada tahap assembling, testing, dan packaging (ATP), Indonesia disebut sudah memiliki pijakan awal. 

    “Kita sekarang sudah mulai di Pulau Batam, kapasitasnya sudah 9% dari total pasar yang ada di Indonesia sendiri,” ujarnya.

    Pemerintah juga menggunakan kebijakan percepatan adopsi kendaraan listrik untuk memacu permintaan terhadap komponen berbasis cip. Sepanjang Januari–September 2025, pertumbuhan motor listrik dan mobil listrik tercatat mencapai 18,27%. 

    “Pemerintah menyalurkan insentif untuk sektor otomotif Rp7 triliun dalam 2 tahun,” katanya.

    Dorongan tersebut mulai menarik komitmen investasi besar dari sejumlah produsen EV global. BYD tercatat telah merealisasikan 90% dari total investasinya senilai Rp11,2 triliun, dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.

    CERI juga menambah investasi Rp5,2 triliun dan memiliki 2–3 merek kendaraan hingga 2030. Wuling menggelontorkan Rp9,3 triliun untuk otomotif serta Rp7,5 triliun untuk pabrik baterai. Sementara itu, VinFast dari Vietnam menginvestasikan Rp3,7 triliun dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Hyundai turut memperbesar ekspansinya melalui investasi tambahan Rp20 triliun untuk pengembangan kendaraan listrik. Meski begitu, pemerintah juga mencatat bahwa pasar kendaraan berbahan bakar internal combustion engine (ICE) masih mendominasi. 

    “Walaupun investasi di electric vehicle masih tinggi, pasaran IC atau internal combustion engine juga masih besar, masih 80%,” pungkasnya. 

  • Wajar untuk Investasi USD 20 Miliar

    Wajar untuk Investasi USD 20 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang saat ini menjadi ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara mengenai keputusan pemberian izin pembangunan lapangan terbang (bandara khusus) di kawasan industri Morowali.

    Luhut menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil secara terpadu dalam rapat yang ia pimpin, dan pemberian fasilitas tersebut merupakan hal yang wajar bagi investor asing dengan nilai investasi strategis.

    Dalam keterangannya, Senin (1/12/2025), Luhut menjelaskan bahwa izin pembangunan bandara khusus tersebut merupakan fasilitas pendukung bagi investor yang telah menanamkan modal lebih dari USD 20 miliar di Morowali, sebagai bagian dari program hilirisasi nikel nasional.

    “Mengenai izin pembangunan lapangan terbang, keputusan itu diambil dalam rapat yang saya pimpin bersama sejumlah instansi terkait. Itu diberikan sebagai fasilitas bagi investor, sebagaimana lazim dilakukan di negara-negara seperti Vietnam dan Thailand,” ujar Luhut.

    Ia menekankan bahwa fasilitas bandara diberikan selama tidak melanggar ketentuan nasional. Luhut juga mengklarifikasi status bandara tersebut:

    Bandara Khusus Domestik: Bandara tersebut hanya diberikan untuk melayani penerbangan domestik.

    Tanpa Bea Cukai/Imigrasi: Bandara Morowali tidak memerlukan fasilitas bea cukai atau imigrasi, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan tidak pernah diizinkan menjadi bandara internasional.

    Luhut menegaskan bahwa setiap kerja sama investasi, termasuk dengan Tiongkok sebagai mitra utama dalam hilirisasi nikel, selalu disertai sejumlah ketentuan ketat yang memastikan manfaat maksimal bagi Indonesia, termasuk: penggunaan teknologi terbaik, pemanfaatan tenaga kerja lokal, dan pembangunan industri terintegrasi.

    Menurutnya, total investasi di sektor hilirisasi telah mencapai USD 71 miliar, dengan Morowali saja mencapai lebih dari USD 20 miliar, menciptakan lebih dari 100 ribu lapangan kerja. Ia mempersilakan siapa pun untuk datang membawa data jika ingin mempertanyakan keputusan strategis ini.

    “Kita tidak berpihak kepada Tiongkok atau Amerika; kita berpihak kepada Indonesia,” pungkas Luhut, seraya menekankan bahwa tanpa hilirisasi, ekonomi Indonesia tidak akan sekuat hari ini.

  • TikTok Uji Fitur Baru untuk Atur Seberapa Banyak Konten AI Muncul di FYP

    TikTok Uji Fitur Baru untuk Atur Seberapa Banyak Konten AI Muncul di FYP

    Di sisi lain, OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi generator video berbasis kecerdasan buatan (AI), Sora, untuk pengguna perangkat Android. Aplikasi Sora ini sudah dapat diunduh melalui Google Play Store dengan wilayah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

    Sora pertama kali meluncur ke platform mobile lewat peluncuran aplikasi tersebut di App Store pada September 2025. Hanya dalam waktu satu minggu, aplikasi ini mencatat lebih dari 1 juta unduhan dan langsung berada di puncak toko aplikasi Apple tersebut.

    Dengan kehadirannya di Play Store, diperkirakan jumlah pengguna Sora akan meningkat secara signifikan.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (9/11/2025), Sora versi Android membawa fitur berbagi video berbasis feed cara kerjanya mirip TikTok atau Instagram. Fitur ini memungkinkan pengguna menjelajah video buatan AI dalam format vertikal.

    Langkah ini dianggap menjadi strategi OpenAI untuk masuk ke pasar video pendek dan bersiang langsung dengan TikTok, Instagram, dan platform berbagi video singkat lainnya.

    Pelopor teknologi AI tersebut juga tetap mempertahankan semua fitu di versi iOS, termasuk fitur “Cameos” diperuntukkan bagi pengguna untuk membuat video diri mereka sendiri saat melakukan berbagai aktivitas menggunakan model mirip mereka sendiri.

    Sora sendiri saat ini sedang menghadapi kritik terkait penggunaan deepfake. Setelah peluncuran awal, berbagai unggahan video tak pantas dibuat pakai AI ini mulai marak beredar di internet.

  • Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Suzuki Satria Terbaru Rilis di RI, Yamaha MX King Kapan?

    Jakarta

    Pasar motor bebek di Indonesia coba disegarkan lewat kehadiran New Suzuki Satria. Yamaha yang juga memiliki motor bebek legendaris seperti MX King, tak kunjung melakukan perubahan besar pada model tersebut.

    Yamaha saat ini masih memasarkan MX King 150. Padahal motor serupa dengan mesin 155 VVA (Variable Valve Actuation) sudah wara-wiri di beberapa negara tetangga. Model serupa dengan mesin 155 VVA sudah beredar luas di Vietnam (Exciter), Malaysia (Y16ZR), dan Filipina (Sniper).

    Menanggapi pertanyaan seputar MX King 155 VVA, pihak Yamaha menyebutkan bahwa model yang ada saat ini, yakni MX King 150, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

    “MX King itu saat ini sudah cukup memenuhi permintaan pasar, memang karena demand dan segmentasi moped yang memang cukup terbatas, jadi kita fokus sama model tersebut,” kata Manager Public Relations PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Rifqi Maulana.

    “Model tersebut masih comply dengan regulasi Indonesia, kita masih jual,” ujar dia.

    Jika melihat data penjualan,motor Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 5.427.253 unit. Tapi pangsa motor bebek seperti MX King, Satria dan kawan-kawan kalah jauh dari motor matic.

    Dalam data terbaru yang ditampilkan AISI tidak memaparkan segmentasi pasar motor bebek, matic, dan sport. Terakhir, segmen motor skutik masih mendominasi penjualan sepeda motor di Indonesia dengan pangsa pasar di atas 90 persen.Pada bulan pertama tahun 2025, porsi motor bebek yang terjual hanya sekitar 3,37%, kemudian motor sport hanya memiliki pangsa pasar 2,89%.

    Meskipun secara nasional pangsa pasarnya kecil, motor bebek memiliki peran krusial di wilayah tertentu. Rifqi mengakui bahwa segmen ini memiliki stabilitas penjualan di luar pulau Jawa.

    “Cukup kecil (motor bebek), nggak begitu besar tapi stabil. Karena memang segmen market (motor bebek) ada di area tertentu, seperti Kalimantan, dan Sumatera,” kata Rifqi.

    (riar/lua)

  • Badai Tropis Koto Kini di Vietnam, Tewaskan Tiga Orang-1 Orang Hilang

    Badai Tropis Koto Kini di Vietnam, Tewaskan Tiga Orang-1 Orang Hilang

    Jakarta

    Badai tropis Koto mulai mendekat ke Vietnam. Badai tersebut menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan satu orang hilang ketika angin kencang dan gelombang tinggi menghantam kapal-kapal di lepas pantai Vietnam, yang dilanda banjir.

    Diketahui, hujan deras telah mengguyur wilayah tengah Vietnam dalam beberapa pekan terakhir. Akibatnya hujan deras itu membanjiri situs-situs bersejarah dan tujuan wisata populer, serta menyebabkan kerugian ratusan juta dolar.

    Pihak berwenang memerintahkan kapal-kapal untuk mendarat dan mengalihkan puluhan penerbangan karena Koto menimbulkan gelombang besar dan angin kencang yang berbahaya.

    Sementara itu, dilaporkan sebanyak dua kapal tenggelam di laut lepas, yaitu sebuah kapal penangkap ikan di provinsi Khanh Hoa dan sebuah rakit yang lebih kecil di Lam Dong juga tenggelam, menurut kementerian lingkungan hidup. Kementerian tersebut menyatakan total tiga orang tewas dan pihak berwenang masih mencari korban keempat.

    Badai tropis Koto kini berada lebih dari 300 kilometer (185 mil) dari lepas pantai pada Minggu pagi, setelah diturunkan statusnya dari topan menjadi badai tropis.

    Biro cuaca Vietnam menyatakan badai bergerak lambat dan diperkirakan akan melemah lebih lanjut sebelum menghantam pantai pada minggu depan.

    Vietnam berada di salah satu wilayah siklon tropis paling aktif di Bumi dan biasanya dilanda 10 topan atau badai setiap tahun, tetapi Koto adalah yang ke-15 pada tahun 2025.

    Bencana alam telah menyebabkan lebih dari 400 orang tewas atau hilang pada tahun ini di Vietnam. Selain itu bencana alam juga menyebabkan kerugian lebih dari $3 miliar, menurut kantor statistik nasional.

    Negara Asia Tenggara ini rentan terhadap hujan lebat antara bulan Juni dan September, tetapi para ilmuwan telah mengidentifikasi pola perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia yang membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi dan merusak.

    Lihat juga Video: Imbas Topan Kalmaegi, Bangkai Kapal Abad ke-14 Muncul di Pantai Vietnam

    (yld/knv)

  • Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Bos VinFast Indonesia Beberkan Upaya Dukung Indonesia Emas di GJAW 2025

    Tangerang

    Chief Executive Officer (CEO) VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menegaskan pihaknya berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dalam gelaran GAIKINDO Jakarta Auto Week 2025 (GJAW) yang digelar di Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Kerry mengatakan VinFast membawa semangat untuk ‘memajukan rakyat, memajukan bangsa’.

    “Seperti yang Anda ketahui, VinFast lahir dari VinGroup, perusahaan swasta terbesar di Vietnam, dan salah satu korporasi paling visioner di kawasan. Berpegang pada filosofi menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat, VinGroup telah membangun ekosistem dinamis yang mencakup enam pilar utama, yaitu industri dan teknologi, real estate dan layanan infrastruktur, energi hijau, budaya, serta usaha sosial,” kata Kerry, di acara GJAW, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Semuanya disatukan oleh satu tujuan, yaitu meningkatkan kualitas hidup dan menginspirasi kemajuan. Di dalam ekosistem kuat tersebut, VinFast hadir sebagai simbol transformasi, perwujudan revolusi hijau, dan semangat kebangkitan Asia Tenggara.

    “VinFast merepresentasikan aspirasi kita bersama untuk menembus batas, menguasai teknologi global dengan kecerdasan, ketangguhan, dan tekad tak tergoyahkan dari masyarakat kita,” ujar Kerry.

    Dalam kesempatan itu, Kerry menyebut Indonesia bukan sekadar target pasar, tetapi rumah kedua bagi VinFast. Hal itulah yang membuat VinFast Indonesia berupaya untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.

    “Di sini kami melihat sebuah visi nasional yang besar dan menginspirasi, Indonesia Emas 2045. Sebuah visi tentang kekuatan, kemakmuran, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Kerry.

    Oleh karena itu, VinFast Indonesia berkomitmen membangun ekosistem mobilitas ramah lingkungan dan menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat RI. Kerry mengatakan dalam waktu kurang dari dua tahun, VinFast Indonesia telah menghadirkan beragam lini kendaraan listrik seperti VF 3 (mini-SUV), VF 5 (A-SUV), VF 6 (B-SUV), VF e34, hingga VF 7 (C-SUV), yang menyasar berbagai kebutuhan mobilitas, dari penggunaan pribadi hingga keluarga, dari perkotaan hingga pedesaan.

    “Dan ini tentu saja baru memulai. Dalam waktu dekat, kami akan memperkenalkan sepeda motor listrik, serta lebih banyak kendaraan ramah lingkungan lainnya,” kata Kerry.

    Kerry menegaskan kontribusi VinFast Indonesia dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 tidak hanya hadir melalui produk kendaraan listrik. Lebih dari itu, komitmen tersebut diwujudkan melalui pembangunan ekosistem lengkap dari hulu ke hilir.

    Salah satunya yaitu pabrik VinFast Indonesia yang tengah dibangun di Subang, Jawa Barat. Adapun pabrik tersebut ditargetkan beroperasi pada Maret 2026.

    Kapasitas pabrik VinFast Indonesia mencapai 50 ribu unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang. Fasilitas pabrik VinFast Indonesia di Subang ini akan mencakup beberapa area produksi utama, seperti Body Shop, General Assembly Shop, Paint Shop, area pengujian, dan masih banyak lainnya.

    “Upaya kita mendukung Indonesia Emas tentu melalui mobilitas hijau itu sendiri, dari sisi produk dan juga ekosistem lengkap yang kita bangun, mulai dari pabrik, charging, BSM, hingga taksi listrik,” jelasnya.

    Ia menambahkan bahwa keberadaan pabrik VinFast Indonesia di Subang akan membawa dampak berganda (multiplier effect) bagi perekonomian nasional. Tak sekadar memenuhi target penjualan, melalui pembangunan pabrik, VinFast Indonesia juga mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge), mentransfer teknologi (transfer of technology), dan menyerap tenaga kerja.

    “Dampak ekonomi yang tercipta akan mendukung pencapaian Indonesia Emas. Jadi kontribusinya hadir dari hulu ke hilir,” tutur Kerry.

    Debut Model Baru: Limo Green-VF Wild Jadi Sorotan

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Pada GJAW 2025, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ dua model baru, salah satunya Limo Green, yang menjadi highlight booth produsen otomotif asal Vietnam ini – menandai semakin agresifnya VinFast Indonesia di pasar kendaraan listrik RI.

    Mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp319.000.000, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.

    Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    Dengan memberikan ‘Exclusive First Look’ terhadap model-model yang inovatif, VinFast Indonesia menegaskan kembali upayanya dalam menghadirkan teknologi canggih, desain berkelas, dan membangun kepercayaan pelanggan di pasar Indonesia.

    “Berbeda dari Limo Green, kehadiran model ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    VinFast Indonesia Ajak Masyarakat Kasih Nama untuk SUV Seri Terbaru

    Tangerang

    Brand otomotif asal Vietnam, VinFast Indonesia turut hadir di GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Dalam kesempatan tersebut, VinFast Indonesia memberikan ‘Exclusive First Look’ untuk dua produk sekaligus, Limo Green yang merupakan MPV listrik 7 seater dan konsep pickup double cabin bernama VF Wild.

    CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto (Kerry) menjelaskan kedua model tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi VinFast Indonesia di pasar RI. Tak hanya memperkenalkan, VinFast Indonesia juga mengajak masyarakat untuk memberi nama dari varian Limo Green yang akan dirilis tahun depan.

    “Di GJAW, sebagai wujud komitmen kami untuk terus beradaptasi dan mendengarkan kebutuhan pasar, kami juga ingin mengajak kreativitas masyarakat di Indonesia buat memberikan nama bagi varian VinFast Limo Green yang akan hadir di Indonesia pada tahun depan,” kata Kerry, di GJAW, Indonesia Convention Exhibiton (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/11/2025).

    Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Kerry mengatakan mobil listrik 7 seater VinFast Limo Green diklaim cocok buat keluarga di Indonesia. Tak hanya itu, mobil ini juga diklaim cocok buat digunakan sebagai armada taksi atau fleet.

    Dengan dimensi 4.730 mm (P) x 1.870 mm (L) x 1.690 mm (T) dan wheelbase 2.840 mm, MPV ini menawarkan kabin yang luas dan kenyamanan optimal di seluruh tiga baris kursinya. Berbekal teknologi baterai litium ferrofosfat (LFP), model ini mampu menempuh jarak hingga 470 km dalam sekali pengisian. Limo Green sudah bisa mulai dipesan dengan harga indikatif Rp 319.000.00, sehingga bukan sekadar preview saja.

    Selain Limo Green, VinFast Indonesia juga membawa produk mobil konsep pikap double cabin bernama VF Wild. VF Wild memiliki dimensi impresif mencakup panjang 5.324 mm dan lebar 1.997 mm.

    Inovasi desainnya tampak pada bak belakang yang dapat diperpanjang secara otomatis melalui mekanisme jendela belakang dan kursi baris kedua yang dapat dilipat, sebuah fitur yang memaksimalkan kapasitas kargo tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang. Daya tarik futuristiknya semakin diperkuat dengan panoramic glass roof dan digital side mirrors, meningkatkan tampilan estetik sekaligus performa aerodinamisnya.

    “Berbeda dari Limo Green, VF Wild ini memiliki tujuan untuk mendengar dan belajar. Masukan Anda mengenai desain, kebutuhan fungsional, hingga persaingan harga yang diharapkan akan membantu VinFast lebih memahami aspirasi konsumen di Indonesia,” ungkap Kerry.

    Kerry menjelaskan Limo Green dibawa secara khusus sebagai Exclusive First Look bagi konsumen Indonesia, bahkan sebelum peluncuran global resminya pada Maret 2026.

    “Di Vietnam, Limo Green telah mencuri perhatian dengan lebih dari 6.500 pengiriman hanya dalam waktu tiga bulan. Langsung melesat di jajaran teratas di segmennya,” kata Kerry.

    “Anda dapat menyampaikan ide nama varian nanti VinFast Limo Green yang khusus nanti dipasarkan di Indonesia kepada staf kami yang ada booth VinFast atau mengirimkannya secara online. Kami dengan senang hati menantikan suara dan inspirasi Anda,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Bisnis Keluarga Jadi Fondasi Ekonomi di Kawasan Asia, Ini Buktinya

    Bisnis Keluarga Jadi Fondasi Ekonomi di Kawasan Asia, Ini Buktinya

    Liputan6.com, Jakarta Survei terbaru Sun Life Asia menunjukkan momen penting bagi keberlangsungan usaha keluarga di Asia. Meski sebagian besar pemilik usaha berniat menyiapkan pengaturan warisan, hanya 27% responden yang sudah memiliki rencana penerus usaha yang lengkap, sehingga hampir tiga perempat usaha keluarga masih belum siap. Kesenjangan ini menegaskan perlunya langkah nyata untuk menjaga keberlanjutan usaha dan kesejahteraan yang dihasilkannya.

    Bisnis keluarga merupakan fondasi ekonomi Asia, dengan 85% perusahaan di kawasan Asia Pasifik dimiliki oleh keluarga. Bersama UKM yang mencakup 97% bisnis di kawasan, Asia juga memiliki porsi signifikan perusahaan keluarga berskala besar. Perusahaan-perusahaan ini mewakili 18% dari 500 perusahaan keluarga terbesar di dunia, menegaskan pentingnya rencana penerus usaha dalam menjaga nilai dan kekayaan lintas generasi.

    “Peralihan kekayaan lintas generasi dalam skala besar sudah berlangsung di Asia, sehingga penting bagi para pemilik usaha untuk mempersiapkan masa depan dan menjaga warisan mereka,” kata Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Maika Randini, Sabtu (29/11/2025).

    Rencana penerus usaha belum memadai, meski warisan menjadi prioritas utama. Buktirnya, hanya sedikit pemilik usaha yang memiliki rencana penerus usaha yang jelas, meskipun mayoritas ingin memastikan kekayaan mereka terjaga untuk generasi berikutnya.

    Menurut survei, meski 94% keluarga pemilik usaha berencana menyiapkan pengaturan warisan menyeluruh, hanya 27% yang memiliki rencana penerus usaha yang sepenuhnya tersusun, membuat masa depan banyak usaha belum pasti.

    Sebanyak 25% baru memiliki sebagian rencana, 24% sedang menyusunnya, sementara 19% belum memiliki rencana apa pun meskipun berniat melakukannya suatu hari nanti. Tantangan terbesar terlihat di Vietnam, di mana hanya 14% yang memiliki rencana penerus usaha terstruktur, dibandingkan 39% di Indonesia, tertinggi di antara negara yang disurvei. Di Hong Kong, hanya 20% yang memiliki rencana lengkap, sementara di Singapura angkanya mencapai 28%.