Negara: Vietnam

  • Ekspansi ke Surabaya dan Makassar, Taksi Listrik Vietnam Siap Mengaspal di Kota Lain – Page 3

    Ekspansi ke Surabaya dan Makassar, Taksi Listrik Vietnam Siap Mengaspal di Kota Lain – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Green & Smart Mobility JSC (GSM) atau Xanh SM siap memperkuat posisinya di Indonesia. Tak hanya di Jakarta, taksi listrik Vietnam tersebut bakal segera beroperasi di kota-kota lainnya.

    Lewat mobil listrik VF e34, VinFast selaku produsen armada Xanh SM berkomitmen menciptakan ekosistem EV yang kuat hingga ke pelosok daerah.

    “Green SM, atau taksi yang banyak dilihat di Jakarta, dua minggu lalu sudah berekspansi di Makassar. Minggu lalu berekspansi di Surabaya, dan akan disusul oleh kota-kota yang lain,” ujar CEO VinFast Kariyanto Hardjosoemarto di Hanoi, Vietnam, dikutip Jumat (26/9/2025).

    “Sehingga yang kami tekankan adalah ekosistem kendaraan listrik ini kami create, kami ciptakan karena kami melihat Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Sehingga VinFast sangat serius untuk berkembang di Indonesia,” tegasnya.

    Kariyanto menyatakan, VinFast target menguasai pasar kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia dengan membangun ekosistem. Ditopang oleh pembangunan pabrik mobil listrik di Subang yang akan segera beroperasi.

    “Pabrik nanti akan beroperasi di akhir tahun ini. Tanah di Subang itu kurang lebih 170 ha, masih fase pertama dan akan dikembangkan dengan kapasitas produksi terpasang kurang lebih 50.000 per tahun, dan produksi akan menyesuaikan dengan kebutuhan market,” terang pria yang akrab disapa Kerry tersebut.

     

  • Cara Gunakan Fitur Translate WhatsApp, Pesan Auto Diterjemahkan

    Cara Gunakan Fitur Translate WhatsApp, Pesan Auto Diterjemahkan

    Bisnis.com, JAKARTA – WhatsApp baru saja merilis fitur baru mereka yang dinamakan Message Translations atau terjemahan pesan langsung pada Selasa (23/9).

    Fitur ini diberikan untuk pengguna untuk memudahkan mereka menerima pesan dari bahasa asing. Sehingga saat mengaktifkan fitur ini, pesan dari bahasa asing akan langsung diterjemahkan.

    Pengguna Android dan iOS dapat langsung mengaktifkan fitur ini. Meskipun dukungan kedua platform berbeda.

    Untuk pengguna Android, jumlah bahasa yang didukung hanya ada enam bahasa, yakni Inggris, Spanyol, Hindi, Portugis, Rusia, dan Arab.

    Sedangkan pengguna iOS memiliki dukungan 19 bahasa asing yang dapat diterjemahkan, yakni meliputi Arab, Belanda, Inggris (UK dan US), Prancis, Jerman, Hindi, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Mandarin (Tiongkok dan Taiwan), Polandia, Portugis (Brasil), Rusia, Spanyol, Thailand, Turki, Ukraina, hingga Vietnam.

    Fitur ini dapat digunakan dalam percakapan pribadi, obrolan grup, maupun di Channels. Caranya hanya dengan menekan lama pesan yang ingin diterjemahkan, lalu pilih menu Translate.

    Pengguna dapat menentukan bahasa asal maupun tujuan terjemahan. Hasil terjemahan juga bisa diunduh untuk digunakan di kemudian hari. Khusus pengguna Android, tersedia opsi untuk mengaktifkan terjemahan otomatis pada seluruh pesan masuk di suatu obrolan, sehingga tidak perlu menerjemahkan satu per satu.

    WhatsApp menegaskan seluruh proses terjemahan dilakukan langsung di perangkat (on-device), sehingga privasi pengguna tetap terjaga dan bahkan pihak WhatsApp sendiri tidak bisa mengakses isi terjemahan.

    Cara Aktifkan Fitur Translate atau Terjemahan di WhatsApp

    Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna cukup menekan bubble chat/pesan sedikit lebih lama. Setelah itu akan muncul opsi “Translate/Terjemahan”.

    Anda pun bisa mengatur translate bahasa yang diinginkan. Misalnya dari Bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia.

    Namun untuk pengguna Android, fitur terjemahan akan diaktifkan secara otomatis untuk seluruh pesan setelah melakukan pengaturan di setting.

    Sehingga saat muncul pesan dengan bahasa asing, pesan akan secara otomatis diterjemahkan.

  • Tetangga RI Geger Geng Judol Internasional, Transaksi Tembus Rp 63 T

    Tetangga RI Geger Geng Judol Internasional, Transaksi Tembus Rp 63 T

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vietnam digegerkan dengan geng judi online (judol) internasional dan kripto transnasional dengan transaksi tembus US$ 3,8 miliar (Rp63,61 triliun). Pengadilan Vietnam bahkan menjatuhkan hukuman kepada empat bersaudara dan puluhan orang lainnya karena kasus ini, Kamis (25/9/2025).

    Hal ini dilaporkan oleh media pemerintah, Kamis (25/9/2025). Surat kabar Ho Chi Minh City’s Law melaporkan bahwa anggota jaringan tersebut, yang dijalankan oleh empat bersaudara Vietnam, didakwa dengan tuduhan mengorganisasi dan berpartisipasi dalam perjudian daring antara awal 2020 hingga akhir 2021, saat mereka ditangkap oleh polisi.

    “Pada akhir sidang dua hari di Kota Ho Chi Minh pada Rabu malam, empat bersaudara tersebut dijatuhi hukuman penjara antara delapan sampai 13 tahun,” kata laporan tersebut, dikutip AFP.

    “Tiga puluh sembilan terdakwa lainnya dijatuhi hukuman mulai dari tiga tahun dengan masa percobaan, hingga lebih dari 10 tahun penjara. Polisi Vietnam juga sedang berupaya menangkap seorang pria India yang diyakini sebagai dalang di balik jaringan tersebut.”

    Kelompok kriminal itu menggunakan jutaan dolar dari keuntungan ilegal untuk membeli real estat dan mobil mewah di Vietnam, serta mencuci uang di luar negeri. Polisi telah membuka penyelidikan pencucian uang secara terpisah.

    Jaringan kriminal itu juga merancang situs web untuk investasi berlapis menggunakan mata uang kripto, yang ilegal di Vietnam. Pengguna dapat membuka akun, mengubah dong Vietnam menjadi token digital seperti USDT dan Ethereum, dan mentransfernya ke dompet elektronik untuk digunakan dalam judi daring.

    Pada puncaknya, jaringan ini memiliki 20.000 pengguna dengan sekitar 25 juta akun. Beberapa pengguna mendapatkan komisi dengan cara memancing penjudi lain melalui Telegram dan platform media sosial lainnya untuk bergabung dengan jaringan tersebut.

    Penyedia layanan internet Vietnam telah memblokir Telegram sejak Juni setelah pihak berwenang memperingatkan adanya “tanda-tanda pelanggaran hukum” pada aplikasi pesan tersebut.

    “Hingga 68% dari 9.600 saluran yang digunakan oleh orang Vietnam di Telegram mengandung informasi beracun dan buruk,” kata Pemerintah Vietnam.

    Media pemerintah melaporkan pada bulan Februari bahwa hampir 60 orang yang bekerja dalam sindikat penipuan kripto yang mencuri jutaan dolar dari warga negara Vietnam telah ditangkap di Kamboja dan Vietnam. Sindikat tersebut diduga memancing para korban untuk berinvestasi dalam mata uang kripto Bitcoin melalui aplikasi seluler, lalu mengambil uang mereka.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Tiba-Tiba Siapkan “Kejutan Besar” untuk RI Cs, Ini Isinya

    Trump Tiba-Tiba Siapkan “Kejutan Besar” untuk RI Cs, Ini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) saat ini bersiap untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan dengan lebih banyak negara Asia Tenggara dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini disampaikan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer dalam pertemuan dengan rekan-rekan regional pada hari Rabu.

    Dalam sambutannya di forum pertemuan dengan para menteri ekonomi dari 10 anggota ASEAN, Greer mengatakan AS menyambut baik perdagangan dengan ASEAN. Akan tetapi, pihaknya menekankan bahwa setiap kegiatan perdagangan harus “seimbang dan timbal balik”.

    “Kami percaya bahwa ada banyak bidang di mana kepentingan kami selaras, dan kami dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama untuk membawa timbal balik dan keseimbangan ke sistem perdagangan global,” katanya dikutip Reuters, Kamis (25/9/2025).

    Greer sendiri berbicara di Kuala Lumpur pada awal pertemuan dengan para menteri ekonomi dari 10 negara anggota ASEAN, di tengah kekhawatiran di dalam blok yang bergantung pada ekspor atas dampak tarif AS terhadap ekonomi mereka. Tarif telah ditetapkan sebesar 19% dan 20% untuk sebagian besar wilayah di mana Laos dan Myanmar telah dikenai tarif 40% sementara Singapura memiliki tarif 10%.

    Greer mengatakan pembicaraan dengan masing-masing negara mengenai pungutan tersebut telah berjalan dengan baik. Sejumlah pembicaraan telah menghasilkan beberapa kesepakatan yang diumumkan.

    “Sementara yang lain akan diselesaikan dalam beberapa bulan atau bahkan minggu mendatang, untuk beberapa negara,” ujarnya.

    AS telah mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Indonesia dan Vietnam mengenai tarif. Walau begitu, negara-negara tersebut mengatakan mereka masih menyelesaikan persyaratannya.

    Vietnam, pengekspor terbesar keenam di dunia ke AS , berisiko kehilangan US$25 miliar (Rp 418 triliun) per tahun sebagai akibat dari tarif 20% yang dikenakan pada barang-barangnya. Ini akan menjadikannya ekonomi Vietnam menjadi yang paling terpukul di kawasan itu, menurut perkiraan yang dirilis oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP).

    Dalam sebuah pernyataan bersama tertanggal hari Selasa, para menteri ekonomi ASEAN mencatat “dampak buruk dan ketidakpastian” yang timbul dari lanskap tarif. Negara-negara ini memperingatkan kinerja perdagangan regional yang lebih lambat pada paruh kedua tahun 2025.  

    Para menteri juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya proteksionisme dan langkah-langkah perdagangan sepihak. Menurut mereka ini akan menimbulkan risiko signifikan terhadap sistem perdagangan multilateral dan stabilitas rantai pasokan global.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ambisi VinFast Jadi Pemain Utama di Pasar Otomotif Indonesia

    Ambisi VinFast Jadi Pemain Utama di Pasar Otomotif Indonesia

    Hanoi

    Merek mobil listrik asal Vietnam, VinFast, baru seumur jagung di Indonesia. Meski begitu, perusahaan mobil listrik yang dimiliki konglomerat Vingroup ini mengaku datang ke Indonesia bukan sekadar coba-coba, melainkan benar-benar ingin menjadi pemain utama di pasar otomotif Tanah Air.

    “VinFast diperkenalkan di Indonesia pada IIMS 2024 di bulan April. Tapi kita baru mulai mengirim kendaraan pertama pada Juli 2024. Kalau sekarang kita bicara kiprah kita di dunia otomotif, khususnya BEV market di Indonesia, VinFast baru berumur kurang lebih 13 bulan. Tetapi kita berkomitmen untuk terus berkembang di Indonesia. Jadi, kita bukan istilahnya coba-coba, tapi memang ingin berkembang secara serius di Indonesia. Kami ingin menjadi pemain utama, khususnya di BEV market,” kata CEO VinFast Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, kepada wartawan di Hanoi, Vietnam, Rabu (24/9/2025).

    CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto Foto: Istimewa

    Komitmen itu, lanjut Kariyanto, tercermin dari langkah nyata VinFast di Tanah Air. Tidak sekadar menjual mobil, VinFast juga membangun ekosistemnya kendaraan listrik. Jadi, selain pabrik di Subang yang direncanakan beroperasi akhir tahun ini, VinFast juga menyiapkan ekosistem lain mulai dari line-up produk lengkap (VF 3, VF 34, VF 5, VF 6, VF 7), infrastruktur pengisian baterai melalui sister company V-Green, hingga layanan smart mobility lewat taksi listrik Green SM yang kini sudah beroperasi di Jakarta, lalu di Makassar, termasuk Surabaya.

    “Kami masih sangat-sangat muda, kalau bayi ini baru belajar jalan. Tetapi kami ingin jalan cepat, ingin berlari cepat. Jadi itu kami ingin menjadi pemain utama dengan melalui penciptaan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” tambah Kariyanto.

    Pria yang akrab disapa Keri ini pun optimis pasar mobil listrik di Indonesia bakal terus tumbuh dari tahun ke tahun. Hal itu tercermin dari data penjualan (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia).

    Taksi listrik Green SM Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    “Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) menunjukkan bahwa year to date Agustus tahun 2025 ini, kontribusi BEV dibandingkan total industri volume itu sudah 10%. Padahal tahun lalu baru 5%, tahun sebelumnya baru 1%. Jadi dalam waktu 3 tahun terjadi peningkatan yang sangat signifikan,” kata Kariyanto optimistis.

    VinFast pun menilai target pemerintah yang ingin industri otomotif Indonesia memproduksi 50% (600 ribu unit) mobil listrik dari total produksi mobil di Indonesia adalah target yang bukan mustahil tercapai.

    “Apakah itu mungkin? Kami melihat itu sangat mungkin. Memang mungkin perlu waktu sedikit panjang, tapi itu sangat mungkin. Kembali ke komitmen kami melihat potensi pasar yang sangat besar di Indonesia, kami serius menciptakan ekosistem itu, mulai dengan pembangunan pabrik kami di Subang. Ya pabrik akan nanti beroperasi di akhir tahun ini. Tanah yang di Subang itu kurang lebih 170 hektare, nanti fase pertama akan dikembangkan dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun, Itu kapasitas terpasang ya, tapi nanti produksi menyesuaikan dengan kebutuhan market,” bilang Kariyanto.

    Layanan charging station V-Green untuk konsumen VinFast di Indonesia Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/dry)

  • Produksi Mobil-Motor, hingga Bus Listrik

    Produksi Mobil-Motor, hingga Bus Listrik

    Hanoi

    Pabrikan otomotif asal Vietnam, VinFast, tidak hanya agresif meluncurkan mobil listrik, tapi juga memiliki lini produk motor listrik dan bus listrik. Hal ini detikOto ketahui saat berkunjung ke fasilitas manufaktur VinFast di Hai Phong, Vietnam, baru-baru ini.

    Kawasan manufaktur VinFast berdiri di atas lahan seluas 335 hektare, di Kawasan Industri Dinh Vu – Cat Hai (Hai Phong, Vietnam). Kompleks ini meliputi gedung operasional, area produksi mobil listrik, area produksi skuter listrik, area produksi bus listrik, termasuk area industri pendukung, pusat pelatihan, dan institut riset dan pengembangan.

    Pabrik mobil listrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Tak hanya lengkap secara fasilitas, pabrik VinFast yang berdiri sejak 14 Juni 2019 itu juga sudah memadukan teknologi otomotif modern dengan prinsip Industri 4.0. Seluruh jalur produksi terhubung lewat sistem berbasis cloud untuk memastikan efisiensi dan kualitas tinggi.

    Selain itu, tingkat otomatisasi pabrik ini juga sangat tinggi, di mana 1.400 robot mendukung 90% otomatisasi di bengkel pengepresan (press shop) dan 95% di area bengkel pengecatan (paint shop).

    Bicara kapasitas produksi, untuk pabrik mobil listrik per tahunnya bisa memproduksi hingga 250.000 unit per tahun pada fase 1. Namun ini dapat ditingkatkan hingga 950.000 unit per tahun.

    Bus listrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sementara untuk bus listrik, kemampuan produksi VinFast mencapai 500 unit per tahun dan skuter listrik sebanyak 250.000 unit per tahun pada fase 1, yang dapat meningkat menjadi 500.000 unit per tahun di fase 2, dengan ekspansi lebih lanjut hingga 1 juta unit per tahun.

    Di area produksi mobil, pabrik VinFast dilengkapi fasilitas modern mulai bengkel mesin cetak berteknologi Jerman, bengkel bodi seluas 100 ribu meter persegi dengan kapasitas 38 bodi mobil per jam, hingga bengkel cat dengan kapasitas 250 ribu unit per tahun.

    Fasilitas ini didukung teknologi EcoSmart VEC dari Dürr yang mampu menekan konsumsi energi saat proses pengecatan. Sementara itu, lini perakitan umum seluas 235 ribu meter persegi dirancang oleh Eisenmann Jerman dan bisa mengakomodasi beragam model, termasuk SUV dan sedan listrik VinFast.

    Pabrik motor listrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Tak hanya mobil, VinFast juga punya pabrik khusus skuter listrik yang beroperasi sejak 2018. Di fasilitas ini, proses pengelasan rangka dilakukan 100% oleh robot ABB, sedangkan lini cat dan perakitan mengadopsi standar kualitas Eropa. Dari sinilah lahir sederet motor listrik VinFast yang kini banyak wara-wiri di jalanan Hanoi, Vietnam.

    Selain itu, ada juga pabrik bus listrik seluas 42 ribu meter persegi dengan jalur perakitan 22 stasiun. Kapasitas produksinya mencapai puluhan ribu unit per tahun. Setiap bus diuji ketat di 12 pos pemeriksaan, termasuk tes kedap air, sebelum dikirim ke pelanggan.

    Menariknya, VinFast juga menyiapkan kawasan industri tambahan yang dialokasikan untuk memproduksi komponen dan suku cadang. Area ini terbuka bagi investor luar negeri untuk membangun usaha patungan bersama VinFast.

    Pabrik VinFast di Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/rgr)

  • Kisah Satu-satunya Penyintas Kecelakaan Pesawat, 8 Hari di Hutan

    Kisah Satu-satunya Penyintas Kecelakaan Pesawat, 8 Hari di Hutan

    Jakarta

    Pada awal Oktober 2025, film baru yang dibintangi Nicholas Saputra tentang satu-satunya penyintas dalam kecelakaan pesawat akan tayang. Namun kisah kali ini bukan film, ini adalah pengalaman Annette Herfkens, warga Belanda yang selamat seorang diri dari kecelakaan pesawat pada 1992 di Vietnam.

    Impian Annette menghabiskan liburan romantis bersama tunangannya, Willem van der Pas, yang selama ini menjalani hubungan jarak jauh akhirnya kandas.

    Pesawat kecil yang mereka tumpangi mendadak meluncur turun ketika posisinya sudah dekat Bandara Nha Trang, Vietnam.

    “Saya mendengar mesin-mesin berputar lebih cepat. Pesawat terus turun. Orang-orang berteriak. Dia menatap saya. Saya menatapnya. Kami berpegangan tangan, dan kemudian semuanya menjadi gelap,” kata Annette dalam podcast Lives Less Ordinary BBC.

    Semua penumpang dan awak pesawat tewas, kecuali Annette.

    Perempuan yang sehari-hari bekerja di sektor keuangan di Madrid, Spanyol, ini terbaring selama delapan hari di hutan.

    Berbagai derita menghampirinya dari rasa sakit yang hebat akibat luka dan patah tulang, dehidrasi, hingga kehilangan kekasih yang dalam waktu dekat akan dinikahinya.

    ‘Penerbangan terakhir bersama cinta sejati’

    Annette bercerita dirinya dan Willem merupakan teman baik dan tinggal di asrama mahasiswa yang sama. Namun keputusan untuk berkencan hadir karena tantangan dari Willem untuk menciumnya.

    Keputusan itu rupanya tidak salah. Tak lama setelah berkencan, keduanya menyadari telah menemukan cinta sejati.

    “Kami seperti memenangkan lotere. Sejak saat itu, kami tidak pernah berpisah,” tutur Annette.

    Akan tetapi, keduanya akhirnya terpisah setelah masuk dunia kerja. Meski begitu, Annette dan Willem tetap mengupayakan berbagai cara untuk rutin bertemu.

    Hingga pada 1992, Willem bekerja di Vietnam dan muncul gagasan untuk menghabiskan waktu di sana sekaligus Annette ingin mengetahui tentang kantor Willem dan suasana sehari-hari di sana.

    Apalagi saat itu, Willem telah melamarnya dan mereka sedang merencanakan pernikahan sehingga wajar jika Annette ingin mengetahui lokasi kerja belahan jiwanya itu.

    Alih-alih menuntaskan rasa ingin tahunya, Annette justru mendapat kejutan dari Willem. Sekitar pukul 7 pagi, ia diajak menaiki pesawat kecil, yakni Yak-40 buatan Soviet.

    Akibat klaustrofobia yang dimilikinya, Annette sempat menolak dan merasa kesal.

    “Saya tidak akan naik ke sana,” ucapnya ketika melihat pesawat itu.

    Cortesa de Annette HerfkensAnnette dan Willem bertemu saat kuliah di universitas dan sejak saat itu mereka tidak pernah berpisah.

    Namun, Willem mengiba berulang-ulang. “Saya tahu kamu akan mengatakan itu, tapi tolong, lakukanlah untuk kita.”

    Saat itu, Pasje beralasan pergi dengan mobil bukan pilihan tepat karena hutan terlalu lebat.

    “Lakukanlah untuk saya. Kamu akan sangat menikmatinya.”

    Demi kekasihnya, Annette mengabaikan ketakutan dan instingnya. Mereka duduk di baris kedua dengan Annette berada di sisi lorong.

    “Jantung berdebar kencang. Selama penerbangan, saya merasa sangat tidak nyaman dan bolak-balik melihat jam.”

    Penerbangan yang semestinya singkat, hanya 55 menit, pun berubah menjadi momen kelam sepanjang hidup. Lima menit sebelum mendarat, pesawat seperti kehilangan daya dorong dan meluncur turun.

    Orang-orang berteriak. Willem menatap dengan ketakutan dan berkata, “Saya tidak suka ini.”

    Annette dengan nada marah masih berusaha menenangkan dengan menjawab, “Pasti hanya turbulensi. Wajar jika pesawat sekecil ini mengalami penurunan ketinggian seperti ini. Jangan khawatir. Semuanya akan baik-baik saja.”

    Perkiraannya meleset. Pesawat terjun bebas. Orang-orang berteriak lebih keras.

    “Dia menatap saya. Saya menatapnya. Kami berpegangan tangan.”

    Semua menjadi gelap.

    Satu-satunya yang selamat

    Entah berapa jam tak sadarkan diri, Annette siuman. Ia berada di tengah hutan dengan suara jangkrik dan monyet di sekitarnya.

    Annette tertimpa kursi dengan penumpang pria yang sudah meninggal.

    “Saya mendorong sesuatu yang berat di atas saya. Dengan dorongan saya, tubuh itu jatuh dari kursi.”

    Ketika melihat ke kiri, ia mendapati kekasihnya masih terikat di kursinya dengan senyum manis di wajahnya. Namun, ia jelas sudah meninggal.

    Annette tidak mengingat detail kejadian setelahnya. Ia hanya mengetahui dirinya berada di hutan yang penuh pohon dan tanaman.

    Ia pun tak paham bisa selamat karena kaki dan rahangnya patah, 12 patahan tulang di pinggul, serta paru-paru sebelah kolaps.

    “Saya pasti mengalami syok saat itu.”

    Ia hanya menggambarkan pesawat menabrak gunung, kehilangan sayap, menabrak gunung kedua, dan terbalik.

    “Saya sudah tidak mengenakan sabuk pengaman. Saya seperti satu-satunya pakaian yang tertinggal di mesin pengering cucian lalu melayang dan mendarat di bawah kursi orang yang duduk di seberang lorong.”

    Cortesa de Annette HerfkensPesawat yang ditumpangi Willem dan Annette jatuh di Gunung Kha, di sebelah tenggara Vietnam.

    Di luar pesawat yang hancur berkeping-keping, semuanya adalah vegetasi yang sangat subur.

    “Saya ingat melihat semut merah besar. Dahan, daun, dan kaki telanjang saya. Saya bahkan tidak tahu di mana rok saya berada.”

    Namun ia menyadari ada luka terbuka yang lebar di kakinya hingga terlihat tulangnya. Serangga pun berkerumun di dekat lukanya.

    Tak lama kemudian, ia menyadari ada seorang pria Vietnam di sebelah kanannya yang masih hidup dan masih mampu berbicara.

    “Saya bertanya apakah dia yakin tim penyelamat akan datang, dan dia menjawab ya, karena dia adalah orang yang sangat penting. Dia bahkan mengeluarkan celana panjang dari koper kecil yang dibawanya untuk saya kenakan.”

    Dengan menahan sakit luar biasa, Annette memaksakan diri memakai celana yang ternyata menyelamatkan kakinya yang luka dari serangga.

    Ketika hari mulai gelap, Annette melihat pria yang berbincang dan membantunya tadi semakin lemah. Nyawanya perlahan-lahan seperti mulai terangkat hingga akhirnya dia menundukkan kepalanya dan meninggal.

    Semula, Annette juga masih mendengar rintihan kesakitan beberapa orang. Namun memasuki malam, tidak ada suara lain yang terdengar selain suara angin dan hewan di hutan.

    “Saya benar-benar sendirian.”

    Si gadis penjelajah yang bertahan hidup

    Annette mengaku sempat panik ketika menyadari pria Vietnam itu meninggal. Akan tetapi, ia menyadari harus tetap tenang.

    “Saya harus fokus pada napas saya, meski belum pernah mengikuti kursus mindfulness atau sejenisnya. Itu murni insting, tapi sangat membantu.”

    Dalam kondisi yang teramat sulit dan tragis itu, Annette berupaya menerima apa adanya sembari mengamati sekitar.

    Ia berkata pada diri sendiri: “Inilah yang terjadi. Saya tidak berada di pantai bersama tunangan saya.”

    Ia juga mulai berusaha membuang berbagai kekhawatiran yang menyeruak dalam benaknya, seperti “bagaimana jika ada harimau?”

    Hal ini sebenarnya wajar terlintas mengingat posisi Annette berada di tengah hutan. Namun, ia memilih untuk menyadari meski di hutan, harimau itu tidak serta merta mendatanginya.

    Dua hari pertama, ia tetap berada di dekat mayat pria Vietnam itu agar merasa tidak terlalu sendirian. Mirip cerita rusa kecil Bambi dengan ibunya yang mati tertembak pemburu.

    Seiring berjalannya waktu, mayat pria Vietnam itu berubah wujud sehingga Annette memutuskan menjauh.

    Pandangannya pun berkelana pada hutan dengan ribuan daun kecil di depannya.

    Cortesa de Annette HerfkensAnnette mengatakan bahwa setelah kecelakaan itu, hutan menjadi tempat aman baginya.

    Sebagai gadis kota yang bekerja kantoran dan acapkali bepergian ke kota besar, seperti New York dan London, Annette menyadari betapa indahnya hutan yang menaunginya beberapa hari ini.

    “Semakin saya fokus pada daun-daun, tetesan air di daun, dan cara cahaya memantul di tetesan air, semakin indah pemandangan itu. Saya terpesona oleh keindahan itu. Tapi tentu saja, saya harus bertahan hidup.”

    Haus tentu tidak bisa tertahan lagi. Saat hujan turun sedikit, Annette mulai menjulurkan lidahnya. Namun jelas itu tidak cukup. Ia mulai menyusun rencana agar tetap bertahan hidup.

    Salah satunya memanfaatkan bahan isolasi pesawat yang semacam busa untuk dijadikan mangkuk penampung air hujan.

    “Saya merangkak dengan siku, menyeret pinggul dan kaki yang terluka, dan dengan segenap tenaga saya bangkit. Saya meraih busa itu sebisa mungkin, melemparkannya ke lantai, lalu menjatuhkan diri. Saya sempat pingsan karena kesakitan.”

    “Ketika bangun, saya berhasil membuat tujuh mangkuk kecil dari busa itu. Saya menyusunnya dan menunggu hujan turun.”

    Caranya berlindung dari dingin dan hujan pun terbit dengan memanfaatkan barang penumpang lain, seperti ponco yang ditemukannya dari tas seorang gadis.

    Ketika hujan mulai turun dengan deras. Tidak hanya mangkuk-mangkuk yang terisi, tetapi ia juga bisa menadahkan ponco dan menyesapnya.

    “Rasanya seperti sampanye terbaik. Saya sangat bangga pada diri saya sendiri. Saya berpikir: “Lihat dirimu, gadis penjelajah!”.”

    “Saya kemudian menyadari betapa luar biasanya bisa tetap hidup dan sehat dalam kondisi mengenaskan ini.”

    Mantra penyelamat

    Dalam situasi tersebut, ia menyadari dirinya hanya punya pilihan untuk berdamai dan menerima kematian kekasihnya.

    “Setiap kali saya memikirkannya, saya melihat cincin kecil seharga 10 euro yang saya beli di sebuah toko perhiasan di Leiden, Belanda, di tangan saya yang bengkak akibat gigitan serangga.”

    “Sejujurnya, saya yakin kami akan menjadi pasangan yang sempurna. Kami adalah sahabat terbaik, belahan jiwa saya.”

    “Dia adalah orang yang menawan, sangat hangat. Tampan, tetapi tidak bersikap seperti orang tampan.”

    Tiap memikirkan itu, Annette akan menangis dan melemahkan tubuhnya. Sedangkan, ia bertekad untuk tetap hidup. Karena itu, selama berjam-jam terbaring di hutan, ia menciptakan sebuah mantra: “Jangan pikirkan Willem.”

    Ia juga tidak berani menengok kembali ke bangku di mana Willem masih terikat dengan sabuk pengamannya.

    “Saya memilih memikirkan keluarga saya. Saya memikirkan semua air yang mengalir dari shower mereka dan betapa indahnya mereka bisa minum air sepanjang hari.”

    Cortesa de Annette HerfkensAnnette dan Willem telah bertunangan.

    Dengan pikiran tersebut, Annette merasa lebih tenang dan kuat. Bahkan tumbuh keyakinan, orang-orang yang dicintainya tersebut pasti sedang mencarinya dengan berbagai cara.

    “Tapi kekurangan makanan dan luka-luka mulai mempengaruhi aku. Pada hari keenam, saya hampir seperti terhipnotis. Saya sekarat, tapi dengan cara yang paling indah dan bahagia.”

    Ia terus memandangi keindahan hutan dan merasa tubuhnya mulai terasa mengambang, hingga ia menangkap pria berpakaian oranye dari sudut matanya.

    “Saya mulai berteriak dan itu segera membawa saya kembali terbaring. Saya kembali merasakan sakit yang luar biasa, tetapi saya juga menyadari bahwa saya telah mendapatkan tiket untuk keluar dari sana.”

    “Halo. Bisakah Anda membantu saya, tolong?” ucap Annette saat itu.

    Pria itu hanya menatapnya dan tidak melakukan apa-apa. Pria itu kemudian menghilang.

    “Saya pikir itu hanya halusinasi. tapi keesokan paginya dia kembali. Saya sangat marah dan mulai mengumpat dalam semua bahasa dan dia pergi lagi.”

    Pada hari kedelapan, delapan orang dengan kantong mayat muncul. Mereka datang ke arah Annette.

    Misi penyelamatan berlangsung

    Mereka menyodorkan daftar penumpang dan Annette menandai namanya. Mereka memberinya minum dari botol dan membopongnya ke atas terpal yang diikatkan pada dua tongkat di kedua ujungnya lalu membawa keluar Annette dari hutan.

    “Itu adalah kali kedua saya panik. Benar-benar panik. Saya tidak ingin pergi. Saya ingin mengatakan bahwa saya ingin tetap di sana bersama Willem saya. Saya ingin tetap dalam kondisi mental yang indah.”

    Melihat kepanikan tersebut, tim penyelamat menurunkan lagi Annette ke tanah dan melepas sepatu mereka. Tim penyelamat khawatir langkah kaki bersepatu itu berdampak pada goncangan yang menyakitkan pada tubuh Annette.

    “Mereka tidak ingin melukai saya. Saya pun fokus pada mereka. Saya melupakan diri saya dan berpikir para pria itu sedang membantu saya dan telah melepas sepatu mereka untuk saya. Saya berterima kasih kepada mereka.”

    Cortesa de Annette HerfkensAnnette Herfkens menulis kisahnya dalam sebuah buku yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.

    Sebelum dibawa ke rumah sakit, Annette dan regu penyelamat berkemah semalam di tengah hutan.

    Dengan sakit yang sangat hebat, Annette justru diserang rasa takut dan cemas akan ditinggalkan sehingga ia meminta agar ditemani ketika hujan dan masing-masing anggota tim masuk ke tendanya.

    “Anehnya, pada hari-hari sebelumnya, saat sendirian, saya tidak merasa takut. Saya meminta mereka untuk tidak masuk ke dalam tenda, agar meninggalkan saya sendirian.”

    “Mereka sangat baik hati. Mereka menyalakan api unggun dan memberi saya lebih banyak nasi dan air.”

    Ketika tiba di Kota Ho Chi Minh, Annette mendapati wajah-wajah familiar yang dirindukannya.

    “Saya melihat sahabat saya, Jaime. Saya melihat saudara-saudara dari tunangan saya dan langsung ingin berbicara dengan mereka.”

    “Saya merasa bertanggung jawab untuk memberi tahu mereka bagaimana saudara mereka meninggal, bahwa dia memiliki senyum yang indah di wajahnya dan tidak menderita.”

    “Kemudian saya melihat ibu saya. Saya ingat sempat berkata, ‘Ibu datang ke sini untuk menemui saya?’ dan kemudian saya seperti kehilangan tenaga.”

    Bunyi alat-alat rumah sakit yang berulang seperti alarm mulai terdengar. Petugas rumah sakit mulai memasang sesuatu di paru-paru Annette.

    “Sungguh, saya hampir mati saat melihatnya.”

    Kehidupan setelah tragedi

    Usai menerima kabar pesawat yang dinaikinya jatuh, semua orang di keluarga Annette berusaha realistis dan mengiranya sudah meninggal.

    “Mereka merencanakan pemakaman bersama dengan keluarga Willem di Leiden, tempat kami pernah belajar bersama.”

    Iklan di koran tentang kematian keduanya sudah terbit. Jadi, ketika Annette pulang ke rumah, ia disambut banyak surat belasungkawa yang isinya sangat indah.

    “Saya masih ingat surat-surat itu.”

    Hanya sahabatnya, Jaime, yang ikut datang ke Kota Ho Chi Minh yang yakin dirinya masih hidup dan marah kepada orang-orang yang membicarakan masa lalu Annette seakan sudah meninggal.

    Keyakinan Jaime ternyata berbuah baik.

    “Ketika saya kembali ke Belanda, rahang saya telah dipasang kembali dengan sekrup dan paru-paru saya telah dipompa. Pinggul saya hanya perlu diam agar bisa menyatu kembali. Mereka sedang merakit saya kembali.”

    “Di kaki, kematian jaringan tubuh akibat infeksi parah adalah masalah yang sangat serius, dan untungnya, dokter Vietnam menghabiskan banyak waktu untuk mengobatinya.”

    Ia merasa berterima kasih karena saat melanjutkan perawatan di Belanda kemungkinan besar kakinya bisa diamputasi jika tidak diobati dengan telaten selama di Vietnam.

    Cortesa de Annette HerfkensAnnette dan anak perempuannya.

    Pemakaman Willem pun menjadi momen mengerikan lain yang harus dihadapinya. Keluarganya membawa ke gereja.

    Rasanya seperti hendak melangsungkan pernikahan, tapi pasangannya sudah berupa peti mati.

    “Ada peti mati yang menunggu saya di altar, dan pria yang membawa saya yang tanpa sadar, mundur beberapa langkah lebih jauh, seperti dalam pernikahan.”

    Semua teman yang akan diundangnya dalam pernikahan ada di sana. Pidato-pidato yang indah dan juga musik yang indah.

    Bedanya, setelah upacara itu, Annette mengiringi Willem ke makam dan meninggalkan semua kenangan dan impian keduanya terkubur di sana.

    Menata kembali hidup

    Pascaperistiwa itu, Annette menemukan hutan menjadi tempat yang aman karena seolah masih bisa mereguk harapan bersama Willem.

    “Dia selalu ada di sana. Kembali tanpa separuh jiwa adalah trauma yang saya miliki.”

    Annette melewati semua fase duka. Ia banyak menangis dan merindukan kekasihnya. Pikirannya masih terpatri pada Willem. Namun seiring bertambahnya usia, Annette mengerti harus beranjak dari titiknya saat ini.

    “Saya melihat semua kehidupan yang dia lewatkan, semua yang tidak dia lakukan. Dia tidak memiliki anak-anak yang dia inginkan dengan sangat. Dan mungkin kita kehilangan kehidupan bersama yang kita rasakan ditakdirkan untuk kita.”

    Beberapa bulan setelah kecelakaan itu, banyak teman-teman kuliah keduanya yang menikah. Hingga Annette memutuskan: “Oke, saya tidak akan menikah. Sudah berakhir. Seperti film Four Weddings and a Funeral.”

    Namun, ada teman yang meyakinkannya bahwa ada sosok yang bisa mengobati yaitu: Jaime, rekan kerja yang pergi ke Vietnam untuk mencarinya dan percaya Annette masih hidup ketika tidak ada orang lain yang percaya.

    “Saya berpikir mengapa tidak? Kami sangat dekat dan saya rasa saya memiliki kecenderungan untuk jatuh cinta pada sahabat-sahabat saya karena itulah yang saya lakukan dengan Willem.”

    Kini, ia dan Jaime memiliki dua anak setelah akhirnya menikah.

    Anak laki-laki mereka, Max, didiagnosis autis saat masih kecil.

    “Ketika saya menghadapi berita itu, saya ingat apa yang saya pelajari di hutan, yang telah menyelamatkan saya.”

    “Begitu Anda menerima apa yang Anda miliki dan tidak terobsesi dengan apa yang tidak Anda miliki, keindahan akan terungkap.”

    Sama seperti Annette menerima keadaannya setelah kecelakaan itu. “Saya juga menerima diagnosis anak saya. Dan kemudian saya melihat siapa dia sebenarnya: sumber cinta tanpa syarat yang indah.”

    “Saya mencintai anak-anak saya dan tetap memiliki harapan terhadapnya.”

    “Cinta anak-anak ini yang benar-benar murni yang dia berikan kepada saya dan yang saya rasakan terhadapnya.”

    Catatan ini merupakan adaptasi dari salah satu episode podcast Lives Less Ordinary dari BBC. Untuk mendengarkannya, kunjungi tautan ini.

    BBC

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Jet Tempur Polandia Jatuh Saat Latihan, Pilot Tewas’:

    (ita/ita)

  • Oppo A6 Pro 4G Meluncur dengan Baterai 7.000mAh dan Chip Helio G100 – Page 3

    Oppo A6 Pro 4G Meluncur dengan Baterai 7.000mAh dan Chip Helio G100 – Page 3

    Oppo A6 Pro 4G dirancang dengan bodi yang dibuat tangguh. Ponsel ini sudah mengantongi berbagai sertifikasi ketahanan, mulai dari IPX6, IPX8, IPX9, hingga IP6X, berarti terlindungi dari debu dan bisa bertahan dalam kondisi terkena air.

    Tak hanya itu, perangkat ini juga berhasil lolos uji standar militer MIL-STD-810H, jadi daya tahannya tidak perlu diragukan lagi.

    Fitur pendukungnya juga cukup lengkap. Ada speaker stereo yang bisa mengeluarkan suara hingga tiga kali lebih lantang berkat mode volume 300%, antena NFC 360 derajat untuk koneksi yang lebih stabil, dan fitur berbagi file yang kompatibel dengan AirDrop, sehingga memudahkan transfer data dengan cepat.

    Di Vietnam, Oppo A6 Pro 4G dibanderol sekitar VND 8.300.000 atau setara Rp 5,2 juta, dan tersedia dalam pilihan warna menarik seperti Lunar Titanium, Stellar Blue, Coral Pink, dan Rosewood Red.

  • Mengenal VinFast, Merek Mobil Nasional yang Jadi Kebanggaan Warga Vietnam

    Mengenal VinFast, Merek Mobil Nasional yang Jadi Kebanggaan Warga Vietnam

    Hanoi

    Warga Vietnam patut berbangga karena mereka sudah memiliki mobil nasional yang mapan seperti VinFast. Didirikan oleh konglomerasi Vingroup sejak 2017, VinFast memiliki komitmen menghadirkan solusi mobilitas ramah lingkungan bagi masyarakat.

    Vingroup berawal dari Technocom Group yang didirikan Phạm Nhật Vượng pada tahun 1993 di Ukraina. Setelah lebih dari 32 tahun berdiri serta berkembang, Vingroup tumbuh menjadi perusahaan swasta multinasional terbesar di Vietnam sekaligus salah satu konglomerasi ekonomi terkemuka di sana.

    Di bidang Teknologi dan Industri, VinFast tidak hanya meletakkan fondasi bagi industri produksi mobil dan sepeda motor listrik di Vietnam, tetapi juga secara aktif berkontribusi dalam mendorong revolusi kendaraan listrik di seluruh dunia.

    Saat ini VinFast tengah gencar mewujudkan visinya sebagai produsen kendaraan listrik pintar terkemuka di dunia, melalui pengembangan ekosistem mobilitas bebas emisi yang mencakup mobil listrik, bus listrik, sepeda motor listrik, hingga sepeda listrik.

    Selama enam bulan pertama tahun 2025, VinFast telah menyerahkan hampir 72.200 unit mobil listrik secara global mencatat pertumbuhan sebesar 223% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

    VinFast juga memperkuat posisinya di pasar-pasar utama seperti Amerika Utara dan Eropa, sekaligus melakukan ekspansi signifikan ke pasar-pasar potensial seperti Indonesia, Filipina, India, dan Timur Tengah. Selain mengoperasikan dua pabrik di Vietnam, VinFast juga terus mengembangkan kapasitas produksi globalnya dengan pabrik yang telah beroperasi di India, serta mempersiapkan pembukaan pabrik baru yang akan segera beroperasi di Indonesia.

    Motor listrik VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sejarah Berdirinya VinFast

    VinFast didirikan pada 2017 dengan kompleks pabrik mobil dan motor listrik yang modern dan berkapasitas besar di Kawasan Industri Đình Vũ, Hải Phòng. Dengan misi “Demi Masa Depan Hijau untuk Semua”. Sejak awal berdirinya, VinFast telah mencatat pencapaian bersejarah dalam industri otomotif dunia dengan menyelesaikan pembangunan dan instalasi kompleks produksi berteknologi canggih kelas dunia, sekaligus mengembangkan tiga model mobil perdana hanya dalam waktu 21 bulan.

    Di tahun-tahun awal, untuk memasuki pasar, selain motor listrik, VinFast berhasil mengembangkan tiga model mobil berbahan bakar konvensional yang populer, yaitu Lux A2.0,
    Lux SA2.0, dan Fadil. Dengan total penjualan mendekati 100.000 unit dalam kurun waktu tiga tahun, ketiga model tersebut secara konsisten masuk dalam jajaran mobil terlaris di segmennya.

    Keberhasilan ini menjadikan VinFast segera dikenal sebagai salah satu merek otomotif paling disukai di Vietnam, sekaligus memperoleh julukan ‘merek mobil nasional’ di mata konsumen.

    Mobil listrik VinFast (kanan) jadi kebanggaan warga Vietnam Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Pada Januari 2022, VinFast memutuskan untuk mempercepat langkah menuju ‘hijau’ dengan mengumumkan strategi fokus pada kendaraan listrik murni. Keputusan bersejarah ini menjadikan VinFast salah satu produsen otomotif pertama di dunia yang beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik.

    Hingga saat ini, VinFast telah berhasil membangun sebuah ekosistem mobilitas hijau yang komprehensif meliputi:

    1. Produk: Berbagai kendaraan listrik pintar dan murni, mulai dari mobil listrik dengan jajaran lengkap dari minicar, minivan, MPV, hingga SUV kelas A, B, C, D, dan E; motor listrik; bus listrik; serta sepeda listrik.

    2. Sistem infrastruktur stasiun pengisian daya: Dengan 150.000 titik pengisian yang tersebar di seluruh Vietnam, VinFast memiliki jaringan pengisian daya dengan jumlah titik
    terbanyak di dunia.

    3. Solusi energi hijau terintegrasi: Menguasai riset, pengembangan, dan produksi baterai lithium-ion berkualitas tinggi untuk kendaraan listrik serta sistem penyimpanan energi.

    4. Sistem layanan pelanggan: Memiliki lebih dari 120 dealer dan lebih dari 200 bengkel yang tersebar di 34 provinsi/kota; menyediakan layanan bantuan darurat 24/7 serta layanan perbaikan keliling pertama dan satu-satunya di pasar Vietnam.

    Di Vietnam, VinFast telah meluncurkan rangkaian produk mobil listrik yang sangat beragam buat memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk mobilitas pribadi, tersedia model VF 3, VF 5, VF 6, VF e34, VF 7, VF 8, dan VF 9.

    Bus listrik VinFast Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Sementara untuk kebutuhan bisnis transportasi, VinFast menghadirkan Minio Green, Herio Green, Nerio Green, dan Limo Green, serta model EC Van yang dirancang khusus untuk pengangkutan barang. Selain itu, VinFast juga mengembangkan bus listrik sebagai bagian dari upaya penghijauan transportasi publik.

    Di Pameran CES 2024, VinFast memperkenalkan mobil konsep terbaru, VF Wild, yaitu truk pickup listrik pertama dari VinFast. VF Wild menegaskan kemampuan inovasi VinFast dalam menciptakan truk listrik modern dan dinamis, sebagai solusi mobilitas berkelanjutan dengan performa tinggi yang dirancang khusus untuk generasi pengguna baru.

    Pada September 2025, VinFast secara resmi meluncurkan merek mobil mewah Lạc Hồng, dengan produk perdana berupa Lạc Hồng 900 LX. Model ini merupakan kendaraan mewah kelas atas yang dilengkapi dengan fitur-fitur modern dan kenyamanan premium, ditujukan untuk kalangan eksekutif serta tokoh penting. Lạc Hồng 900 LX juga tersedia dalam varian anti-peluru yang memenuhi standar kendaraan untuk kepala negara.

    Saat ini, selain pasar utama seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, VinFast juga telah memperluas bisnisnya ke sejumlah negara potensial di kawasan Asia, antara lain India, Indonesia, Filipina, Laos, serta kawasan Timur Tengah.

    (lua/dry)

  • IoT Dongkrak Pasar Pemanas Air Indonesia-Vietnam hingga Tembus Rp183 Triliun

    IoT Dongkrak Pasar Pemanas Air Indonesia-Vietnam hingga Tembus Rp183 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemanfaatan perangkat yang terhubung dengan internet (Internet of things/IoT) telah mengubah peta persaingan sekaligus memacu industri pemanas air atau water heater di Indonesia, Vietnam, dan Malaysia.

    VP Marketing MODENA Teddy Wijaya mengatakan data Global Market Insights mengungkap pasar water heater  atau pemanas Air di Indonesia-Malaysia pada 2024 senilai US$10,5 miliar pada 2024. Adapun pada 2025, nilainya diproyeksikan tumbuh menjadi US$11 miliar atau Rp183 triliun pada 2025.

    Dengan rerata pertumbuhan pertahun sebesar 6% maka diperkirakan pada 2034 pasar pemanas di wilayah yang tergabung dalam lingkup Asia Pasifik itu dapat mencapai US$18,6 miliar.

    Pertumbuhan populasi urban, terutama di Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, mendorong peningkatan permintaan terhadap produk pemanas air dalam satu dekade terakhir.

    “Tren utama yang terlihat dalam pasar water heater meliputi kebutuhan akan solusi pemanas air hemat energi, serta hadirnya IoT (internet of things) connectivity dengan smart controls dan digital interfaces yang makin diminati oleh konsumen modern,” kata Teddy dikutip Rabu (24/9/2025).

    Teddy menambahkan berupaya menangkap peluang tersebut dengan melakukan pembaruan pada lini water heater. Perusahaan menghadirkan 10 produk electric storage water heater, 2 produk electric instant water heater, dan 3 produk gas instant water heater terbaru.

    “Dari total jajaran ini, terdapat 2 produk yang sudah terintegrasi dengan teknologi IoT untuk memberikan kemudahan kontrol pintar bagi pengguna,” kata Teddy.

    Sebelumnya, Asosiasi IoT Indonesia (Asioti) memperkirakan pasar IoT Indonesia pada 2025 mencapai US$40 miliar.

    Angka tersebut bersumber dari berbagai industri terutama dari sektor yakni makanan, minuman, kesehatan, pertanian, perkebunan, tambang, dan perminyakan.  Kemudian jika diperinci, layanan IoT terbesar adalah dari sektor aplikasi sebesar 45%, platform 33%, perangkat 13%, dan jaringan 9%.

    Asioti juga mengungkap sejumlah faktor yang membuat perangkat IoT makin marak di Indonesia karena masyarakat mulai menyadari IoT bisa meningkatkan operasional dan efisiensi, meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan, serta meningkatkan produktivitas atau penjualan.