Negara: Vietnam

  • Tendang AS Hingga Rusia, RI Jadi Raja TikTok Dunia

    Tendang AS Hingga Rusia, RI Jadi Raja TikTok Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia jadi raja TikTok dengan pengguna terbanyak di dunia, melebihi Amerika Serikat dan Rusia. Menurut data terbaru tentang jangkauan iklan TikTok, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna TikTok terbesar di seluruh dunia, jumlahnya mencapai 157,6 juta.

    Meskipun sempat diblokir sementara pada 2018 oleh pemerintah, aplikasi media sosial tersebut tetap banyak digunakan di Indonesia.

    Sementara itu, negara dengan jumlah pengguna TikTok tertinggi kedua adalah Amerika Serikat. Analis mengatakan popularitas TikTok di AS meroket setelah mengakuisisi Musical.ly pada 2018 lalu.

    Sebelumnya, jumlah pengguna aktif bulanan di platform tersebut kurang dari 10 juta. Namun, dalam beberapa bulan setelah membeli Musicaly, jumlah pengguna TikTok tumbuh secara eksponensial.

    Foto: CNBC Indonesia
    tik tok

    Jumlah unduhannya melampaui Facebook, Instagram, Snapchat, dan YouTube, dan bahkan mendorong Facebook untuk meluncurkan layanan saingannya, Lasso.

    Dan secara kebetulan, banyak orang dengan jumlah followers terbanyak di TikTok berlokasi di AS. Jumlah pengguna TikTok di AS saat ini ada 120,5 juta.

    Pengguna terbanyak TikTok ketiga dalam daftar peringkat berdasarkan negara adalah Brasil, dengan 105,3 juta pengguna. Berikut daftar lengkap 10 negara dengan pengguna TikTok terbanyak, dikutip dari Oberlo, Selasa (29/10/2024).

    Indonesia: 157,6 juta
    Amerika Serikat: 120,5 juta
    Brasil: 105,3 juta
    Meksiko: 77,5 juta
    Vietnam: 65,6 juta
    Pakistan: 62,1 juta
    Filipina: 56,1 juta
    Rusia: 56 juta
    Thailand: 50,8 juta
    Bangladesh: 41,1 juta

    (npb/wur)

  • Jadi Basis Produksi di Asean, Menperin Minta Chery Ekspor ke Australia dan Afrika

    Jadi Basis Produksi di Asean, Menperin Minta Chery Ekspor ke Australia dan Afrika

    Jakarta

    Chery Motor Indonesia akan menjadi basis produksi mobil-mobil buatan Chery di Asia Tenggara. Tak hanya menyuplai kebutuhan mobil buat negara-negara tetangga, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita juga berharap Chery bisa melebarkan pangsa ekspornya hingga ke Australia dan negara-negara di Afrika.

    “First export launch by Chery Indonesia merupakan momen penting, dalam meningkatkan kontribusi industri otomotif nasional di pasar global. Pemerintah memberi apresiasi kepada Chery Motor Indonesia terhadap pencapaian terbaru melalui ekspor Omoda 5 yang merupakan produk mobil dengan setir kiri menuju pasar Vietnam,” terang Agus dalam sambutannya di Cikarang Dry Port, Bekasi, Jumat (1/11/2024).

    Diketahui, pada tahap awal pengiriman, Chery mengekspor sebanyak 120 unit Omoda 5 ke Vietnam. Selanjutnya, Chery menargetkan mengapalkan 500 unit Omoda 5 setiap bulannya ke negeri naga biru. Pada tahun pertama, Chery menargetkan bisa mengekspor sebanyak 5.000 unit Omoda 5 ke Vietnam.

    Agus juga berharap Chery tak hanya menjadi basis produksi di Asia Tenggara. Tapi juga bisa memperluas pasar ekspornya ke negara-negara lain, seperti Australia, maupun di negara-negara benua Afrika.

    “Bukan hanya pasar-pasar tradisional di Asean, tapi bisa mengembangkan sayap atau pasar ekspor di negara-negara atau kawasan-kawasan lain luar Asean seperti Australia, yang saya tidak tahu seberapa besar operasional yang ada di Afrika untuk Chery dan saya kira itu juga jadi salah satu potensi market yang bisa kita kirim dari Indonesia ke Afrika,” tambah Agus.

    Menjawab keinginan pemerintah Indonesia, Executive Vice President of Chery International Chen Chunqing mengatakan, ekspor Chery Omoda 5 ke Vietnam adalah langkah awal dari rencana ekspansi Chery Motor Indonesia ke pasar global. Selain melakukan kegiatan Completely Knocked Down (CKD) di Indonesia, Chery Motor Indonesia juga berkomitmen untuk mengekspor produk-produk terbaiknya ke berbagai negara di dunia.

    “Kami percaya bahwa produk-produk Chery memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Dengan kualitas dan teknologi yang terus ditingkatkan, kami yakin mampu memenuhi ekspektasi konsumen di berbagai negara,” ungkap Chen.

    (lua/riar)

  • Ekonomi sepekan, anggur Muscat aman hingga lahan peternakan sapi

    Ekonomi sepekan, anggur Muscat aman hingga lahan peternakan sapi

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa ekonomi mewarnai pemberitaan ANTARA selama sepekan pada 28 Oktober–2 November 2024, mulai dari pemeriksaan terhadap residu pestisida di atas ambang batas pada anggur Muscat, hingga pemerintah yang telah menyiapkan tiga lahan untuk investasi Vietnam dalam peternakan sapi perah di Indonesia.

    Berikut rangkuman berita ekonomi selama sepekan ini yang layak disimak lagi pada pagi ini:

    Bapanas: Hasil rapid test anggur Muscat aman untuk dikonsumsi

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan anggur Shine Muscat aman dikonsumsi setelah uji cepat (rapid test) residu pestisida bersama Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) menunjukkan hasil yang memenuhi standar keamanan pangan.

    Baca selengkapnya di sini

    OJK blokir lebih dari 8.000 rekening berantas judi online

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan OJK telah memblokir lebih dari 8.000 rekening guna memberantas judi dalam jaringan (online) di Indonesia.

    “Dalam rangka pemberantasan judi online yang berdampak luas pada perekonomian dan sektor keuangan, OJK telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 8.000 rekening yang berasal dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika,” kata Dian dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Oktober 2024 di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    Mentan: Tiga lahan siap untuk peternakan sapi perah investasi Vietnam

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Pemerintah menyiapkan tiga lahan untuk peternakan sapi perah, guna meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung kebutuhan dalam negeri melalui investasi Vietnam.

    Mentan mengatakan bahwa Pemerintah telah menyiapkan lahan di tiga lokasi yakni di Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, sebagai tempat pembangunan peternakan sapi perah investasi dari Vietnam.

    Baca selengkapnya di sini

    Tak hanya iPhone 16, Google Pixel dijual domestik akan terblokir IMEI

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bakal memberikan perlakuan sama berupa pemblokiran IMEI bagi produk telepon pintar Google Pixel seperti yang diberlakukan untuk iPhone 16, apabila terbukti diperjualbelikan di dalam negeri.

    Baca selengkapnya di sini

    Menko Pangan: Anggaran program swasembada pangan 2025 Rp139,4 triliun

    Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengatakan anggaran untuk program swasembada pangan tahun 2025 sebesar Rp139,4 triliun.

    “Anggaran cukup besar di ketahanan pangan tahun 2025, itu ada Rp139,4 triliun totalnya, tapi tersebar,” ujar Zulkifli dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menperin Agus Gumiwang Minta TKDN Chery Omoda 5 Ditingkatkan Jadi 60%

    Menperin Agus Gumiwang Minta TKDN Chery Omoda 5 Ditingkatkan Jadi 60%

    Jakarta

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Chery Motor Indonesia agar meningkatkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) Omoda 5 dari 40% menjadi 60%. Hal itu diungkapkan Agus saat memberi sambutan di acara First Export Chery Indonesia di Cikarang Dry Port, Bekasi, Jumat (1/11/2024).

    “First export launch by Chery Indonesia merupakan momen penting dalam meningkatkan kontribusi industri otomotif nasional di pasar global. Pemerintah memberi apresiasi kepada Chery Motor Indonesia terhadap pencapaian terbaru melalui ekspor Omoda 5 yang merupakan produk mobil dengan setir kiri menuju pasar Vietnam,” terang Agus dalam sambutannya.

    Diketahui, pada tahap awal pengiriman, Chery mengekspor sebanyak 120 unit Omoda 5 ke Vietnam. Setelahnya, Chery menargetkan mengapalkan 500 unit Omoda 5 setiap bulannya ke negeri naga biru. Pada tahun pertama, Chery menargetkan bisa mengekspor sebanyak 5.000 unit Omoda 5 ke Vietnam.

    Agus juga berharap Chery bisa memperluas pasar ekspornya ke negara-negara lain, seperti Australia, maupun di negara-negara Afrika. Tak kalah penting, Agus mempunyai harapan agar Chery Indonesia bisa meningkatkan kandungan lokal produknya.

    “Bukan hanya pasar-pasar tradisional di Asean, tapi bisa mengembangkan sayap atau pasar ekspor di negara-negara atau kawasan-kawasan lain luar Asean seperti Australia, yang saya tidak tahu seberapa besar operasional yang ada di Afrika untuk Chery dan saya kira itu juga menjadi salah satu potensi market yang bisa kita kirim dari Indonesia ke Afrika,” tambah Agus.

    “Catatannya untuk Chery bahwa Omoda 5 ini memiliki TKDN masih 40% dan harapan kami harapan pemerintah, yang 40% itu angka yang relatif masih, bagi pandangan kami masih bisa ditingkatkan. Dan oleh sebab itu harus dicari segera mungkin kiat-kiat atau cara untuk meningkatkan nilai TKDN. Sesuai dari produk-produk yang dihasilkan oleh Chery termasuk produk impornya meningkat ke angka 60%. Nanti dari kantor kami bisa melakukan bimbingan atau pengawalan agar nilai TKDN Chery bisa 60% dan kami harapkan bisa melibatkan sebanyak-banyaknya industri kecil, industri menengah supaya menjadi bagian dari supply chain Chery itu sendiri,” terang Agus.

    Pada kesempatan yang sama, Executive Vice President of Chery International Chen Chunqing mengatakan, ke depannya Chery akan mengakselerasi TKDN produk mobilnya sesuai permintaan pemerintah.

    “Seperti pernah dikatakan Chairman of Chery Holding Group Yin Tongyue, ‘in somewhere, for somewhere’. Artinya, kita sudah di mana, kita harus berkontribusi untuk wilayah mana. Jadi 40% minimal (TKDN) kita sudah capai. Ke depannya, kita pasti akan akselerasi lokalisasi di Indonesia,” bilang Chen.

    (lua/riar)

  • RI Punya Inovasi Irigasi Irit Biaya buat Dipakai di Sungai Mekong

    RI Punya Inovasi Irigasi Irit Biaya buat Dipakai di Sungai Mekong

    Jakarta

    Indonesia menjalin kemitraan strategis dengan Mekong River Commission (MRC). Kemitraan ini bertujuan untuk mengelola dan melestarikan sumber daya air di Sungai Mekong dengan pendekatan terpadu di berbagai sektor. Seperti irigasi, energi hidro, pengendalian banjir, pariwisata, dan pembangunan berkelanjutan.

    Kemitraan terjalin melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada 28 Januari 2024 di Luang Prabang, Laos. MRC adalah organisasi antar pemerintah yang didirikan pada 1995 dan beranggotakan Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam,

    Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat diplomasi Indonesia di subkawasan Mekong melalui peningkatan kapasitas dan pertukaran keahlian teknis di bidang pengelolaan sumber daya air dan adaptasi perubahan iklim.

    Salah satu implementasi awal dari MoU ini adalah program Knowledge Sharing on Irrigation Technology, yang berlangsung di Balai Teknik Irigasi, Kementerian Pekerjaan Umum dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2024.

    Program ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai teknologi irigasi seperti gun sprinkler, jaringan irigasi air tanah, dan irigasi ramah ikan.

    Kepala Balai Teknik Irigasi, Kementerian Pekerjaan Umum Dery Indrawan menjelaskan pihaknya sudah memperkenalkan inovasi teknologi bernama Gun Sprinkler Bravo 1. Teknologi ini dikembangkan melalui modifikasi nozzle untuk meningkatkan keseragaman butir air.

    “Teknologi Irigasi ini memiliki biaya investasi yang terjangkau dan pengoperasiannya mudah sehingga sangat cocok diterapkan di lahan kering di Indonesia dan juga lahan kering di negara lain yang memiliki karakteristik serupa” jelas Dery dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2024).

    Diproduksi menggunakan bahan lokal oleh UMKM, Gun Sprinkler Bravo 1 telah banyak diterapkan di Indonesia dengan memanfaatkan sumber air permukaan maupun air tanah. Selain itu, Menurut Kepala Balai Teknik Irigasi, Gun Sprinkler Bravo 1 adalah teknologi yang bisa diterpakan di negara lain dan dan biayanya bisa dijangkau.

    CEO MRC Anoulak Kittikhoun mengatakan Indonesia menjadi negara pertama dari luar aliran Sungai Mekong yang jadi pelopor pertukaran teknologi dengan pihaknya.

    “Indonesia adalah negara non-Mekong pertama yang menjalin kemitraan dengan kami. Dengan tantangan besar yang dihadapi oleh Sungai Mekong akibat perubahan iklim, kami terbuka untuk pertukaran pengetahuan dan teknologi inovatif seperti irigasi yang efisien,” ungkap Kittikhoun.

    Dia menambahkan kolaborasi yang dilakukan sangat mendukung komitmen MRC untuk menemukan solusi teknologi yang lebih efisien guna mengatasi tantangan di Sungai Mekong.

    (hal/fdl)

  • Mentan: Tiga lahan siap untuk peternakan sapi perah investasi Vietnam

    Mentan: Tiga lahan siap untuk peternakan sapi perah investasi Vietnam

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa Pemerintah menyiapkan tiga lahan untuk peternakan sapi perah, guna meningkatkan produksi susu nasional dan mendukung kebutuhan dalam negeri melalui investasi Vietnam.

    Mentan mengatakan bahwa Pemerintah telah menyiapkan lahan di tiga lokasi yakni di Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan, sebagai tempat pembangunan peternakan sapi perah investasi dari Vietnam.

    “Kami sudah meninjau Poso (Sulawesi Tengah) bersama perusahaan TH Group (Perusahaan adal Vietnam). Di sana ada lahan seluas 12 ribu hektare, sementara di Sulawesi Selatan ada 30 ribu hektare dan di Kalimantan Tengah 50 ribu hektare,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Dia menyampaikan bahwa TH Group merupakan perusahaan besar asal Vietnam yang siap mendukung Indonesia dalam meningkatkan produksi daging sapi dan susu domestik.

    “Mereka berencana mengembangkan industri pembibitan sapi, budidaya ternak, pemenuhan pakan berkualitas, distribusi, pengolahan, serta peningkatan kapasitas peternak lokal,” ujarnya.

    Ia menerangkan bahwa investasi dari Vietnam merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) di bidang pertanian yang telah ditandatangani pada 19 Mei 2024.

    Mentan menambahkan bahwa impor sapi indukan sangat penting untuk mempercepat ketersediaan susu dalam program yang dicanangkan Presiden.

    Menurut Mentan, mengandalkan sapi indukan yang sudah ada akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai swasembada.

    “Rencana investasi dari Vietnam dengan pengadaan sekitar 250 ribu ekor sapi ini akan berdampak besar bagi kepentingan nasional,” ujar Mentan.

    Mentan sebelumnya telah memenuhi panggilan Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Kepresidenan Jakarta pada Kamis (31/10).

    Dalam pertemuan tersebut, Mentan melaporkan mengenai upaya memenuhi kebutuhan susu nasional melalui kemudahan impor sapi perah yang rencananya akan dilakukan perusahaan investasi asal Vietnam pada 2025 mendatang.

    Mentan menjelaskan bahwa investor Vietnam tertarik untuk membangun peternakan sapi perah berskala besar di Indonesia.

    “Kami terus berupaya mempermudah proses agar mereka tertarik berinvestasi di Indonesia,” jelas Mentan.

    Menurut Mentan, impor sapi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai swasembada daging dan susu melalui pengadaan sapi indukan dari luar negeri.

    “Rencana ini juga menawarkan peluang bagi pengusaha lokal dan internasional untuk berkontribusi dalam program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah saat ini,” kata Mentan.

    Baca juga: Mentan ajak Vietnam investasi peternakan sapi perah di Indonesia
    Baca juga: Kementan inventarisasi lahan sapi di Sulawesi dukung investasi Vietnam
    Baca juga: Investor China tanam modal di bidang peternakan sapi perah Indonesia
     

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • 15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

    15 Investor Tekstil Taiwan Berencana Relokasi Pabrik dari China ke RI, Ini Syaratnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada rencana investor asal Taiwan yang bergerak di bidang tekstil untuk merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

    Airlangga menyampaikan hal tersebut usai menerima lawatan dari 15 investor asing yang tergabung dalam Taiwan Textile Federation dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (1/11/2024). 

    “Mereka menyatakan punya keinginan untuk investasi di Indonesia, karena beberapa dari mereka sudah investasi di Indonesia, di daerah Purwakarta,” ungkapnya. 

    Rencana tersebut akan terkabul, namun hanya apabila pemerintah memenuhi prasyarat dari para pengusaha tersebut. 

    Pasalnya ke-15 investor, salah satunya Formosa Taffeta Co., mengusulkan empat kondisi sebelum memindahkan usahanya ke Tanah Air. 

    Pertama, terkait dengan pembelian tanah yang lebih mudah. Airlangga mendorong pengusaha tekstil tersebut untuk memindahkan pabriknya ke kawasan industri. Bila lahan di luar kawasan tersebut, akan membutuhkan waktu lebih lama dalam pengurusan izin amdal. 

    Kedua, energi hijau. Airlangga menyebutkan pemerintah perlu mengadakan energi hijau yang lebih massif karena industri tekstil tersebut mengacu pada standar ESG. Untuk wilayah Jawa Barat, pemerintah telah memiliki beragam sumber energi hijau mulai dari air, solar floating, dan gas. 

    Ketiga, para pengusaha meminta kepada pemerintah Indonesia untuk menyediakan harga gas yang baik dan terjangkau.  

    “Tadi mereka mengeluh ada beberapa gas yang harganya terlalu tinggi, di atas US$12 per MMBTU. Saya katakan kalau harga rata-rata US$9 per MMBTU. Jadi kalau mereka dapat di atas itu, mereka mesti sampaikan ke pemerintah, nanti pemerintah panggil lah PGN,” tuturnya. 

    Keempat, mengenai pasar ekspor Indonesia. Airlangga menuturkan bahwa pengusaha tersebut selama ini mendapatkan keuntungan dari investasi di China dan Vietnam. 

    Sementara Vietnam memiliki keuntungan dalam ekspor ke ranah Eropa karena telah memiliki perjanjian mengenai Free Trade Agreement (FTA). 

    Indonesia, saat ini masih memperjuangkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan  Comprehensive and Progressive Agreement to Trans Pacific Partnership (CPTPP). 

    “Dengan adanya IEU-CEPA dan CPTPP, maka membuka pasar dengan biaya masuknya nol. Sedangkan Indonesia sekarang dengan Eropa masih 16%-20%,” lanjutnya. 

    Bahkan menurut Airlangga, bila Indonesia telah memiliki sederet perjanjian tersebut, tidak menutup para investor tersebut juga akan melakukan relokasi pabriknya dari Vietnam ke Indonesia. 

    Sebagaimana diketahui, sederet manufaktur besar mendirikan usahanya di Vietnam. Bahkan di saat Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur sejumlah negara mengalami kontraksi, Vietnam tetap akselerasi. 

     

    “Jadi itu PR-PR yang harus diselesaikan,” ujar Airlangga. 

     

    Meski demikian, Airlangga menekankan bahwa para investor tersebut melakukan relokasi dan berorientasi ekspor. 

  • Apindo: Putusan MK Tentang UU Cipta Kerja Picu Ketidakpastian Usaha

    Apindo: Putusan MK Tentang UU Cipta Kerja Picu Ketidakpastian Usaha

    Jakarta, Beritasatu.com –  Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait judicial review Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja akan memberikan ketidakpastian ke iklim investasi di Tanah Air. 

    Pasalnnya, keputusan ini membatalkan sejumlah ketentuan penting UU Cipta Kerja.

    Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam mengatakan, putusan MK dapat memicu ketidakpastian regulasi yang berdampak pada iklim investasi. Padahal, kepastian hukum adalah faktor kunci bagi pelaku usaha dan investor dalam membuat perencanaan jangka panjang.

    “Tanpa kepastian ini, Indonesia berisiko menurunkan daya tarik sebagai tujuan investasi, yang pada gilirannya memperlambat aliran modal baru dan bahkan memengaruhi ketahanan investasi yang sudah ada,” kata Bob dalam keterangan resmi yang diterima pada Jumat (1/11/2024).

    Dia mengatakan, perubahan 21 pasal yang diputuskan MK ini akan membuat dunia usaha mengukur kembali dampak terhadap perencanaan perusahaan ke depan, terutama yang berpotensi meningkatkan beban operasional.  Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, peningkatan biaya berdampak pada kemampuan perusahaan menjaga daya saing.

    “Beban operasional tinggi akan menekan produksi, terutama di sektor padat karya, seperti manufaktur yang memekerjakan tenaga kerja dalam jumlah besar dan sensitif terhadap perubahan biaya tenaga kerja,” kata dia.

    Bob menegaskan, agar Indonesia tidak kehilangan momentum menarik industri manufaktur dan padat karya, perlu memperkuat iklim investasi baik mengingat negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam, telah lebih dahulu menarik investasi global.

    “Bahkan, negara-negara yang sebelumnya tertinggal, seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar mulai menawarkan fleksibilitas ketenagakerjaan dan kebijakan yang ramah investasi,” tegas Bob.

    Lebih lanjut, Apindo akan mengkaji putusan MK terutama kebijakan yang berdampak di klaster ketenagakerjaan. 

    Mengenai proses penetapan upah minimum 2025 yang sudah diambang pintu, Apindo berharap agar proses penetapan upah minimum tetap mengikuti ketentuan yang ada sebelum terbitnya putusan MK Nomor 168/PUU-XX1/2023 tanggal 31 Oktober 2024.

    “Hal ini mengingat kerumitan akan terjadi di seluruh daerah bahkan di perusahaan apabila putusan MK terkait tentang upah minimum langsung diberlakukan dan menjadi acuan penetapan upah minimum 2025,” pungkas Bob.

    Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis (31/10/2204) mengabulkan sebagian permohonan Partai Buruh dan sejumlah pemohon lain terkait Undang-Undang Cipta Kerja. MK pun mengabulkan gugatan terhadap 21 pasal.

    Sejumlah hal yang berubah berdasarkan putusan MK adalah  perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) maksimal 5 tahun dari sebelumnya tidak adanya syarat jangka waktu PKWT. Selain itu, MK menyatakan tenaga kerja berhak mendapat penghasilan layak untuk memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya secara wajar.

    MK memasukkan makanan dan minuman, sandang, perumahan, pendidikan, kesehatan, rekreasi dan jaminan hari tua sebagai unsur upah. MK menyatakan tenaga kerja asing masih bisa bekerja di Indonesia, tetapi pemberi kerja harus mengutamakan tenaga kerja Indonesia.

    MK juga memperketat proses pemutusan hubungan kerja (PHK) terutama jika terdapat proses perundingan bipartit. Jika tak mencapai kesepakatan antara pekerja dan pengusaha, MK menyatakan PHK hanya dapat dilakukan setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap dari lembaga berwenang.

    MK juga memperjelas persoalan nilai minimal pesangon dalam putusannya.

  • Apindo: Putusan MK Soal UU Cipta Kerja Berpotensi Hambat Iklim Investasi

    Apindo: Putusan MK Soal UU Cipta Kerja Berpotensi Hambat Iklim Investasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) atas judicial review Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja berpotensi menimbulkan ketidakpastian pada iklim investasi di Indonesia. Putusan ini membatalkan sejumlah ketentuan kunci dalam UU Cipta Kerja, yang dinilai dapat berdampak negatif terhadap daya tarik investasi.

    Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam mengungkapkan langkah MK ini memicu ketidakpastian regulasi terkait investasi di Indonesia. Menurut Bob, stabilitas regulasi dan kepastian hukum adalah hal penting bagi pelaku usaha dan investor dalam membuat perencanaan jangka panjang.

    “Tanpa adanya kepastian, Indonesia berisiko menurunkan daya tariknya sebagai tujuan investasi. Hal itu dapat memperlambat aliran modal baru dan mengganggu ketahanan investasi yang sudah ada,” ujar Bob dalam pernyataan resminya pada Jumat (1/11/2024).

    Ia menjelaskan perubahan 21 pasal dalam UU Cipta Kerja yang diputuskan oleh MK membuat pelaku usaha harus menilai kembali dampaknya terhadap rencana bisnis dan kondisi perusahaan. Hal itu berdampak pada potensi peningkatan beban operasional. Dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, peningkatan biaya operasional ini bisa memengaruhi daya saing perusahaan.

    “Biaya operasional yang lebih tinggi akan berdampak pada stabilitas produksi, terutama di sektor padat karya seperti manufaktur, yang mempekerjakan banyak tenaga kerja dan rentan terhadap perubahan biaya tenaga kerja,” kata Bob.

    Bob juga mengingatkan pentingnya menjaga momentum untuk menarik investasi di sektor manufaktur dan industri padat karya. Menurutnya, iklim investasi yang kuat perlu diperkuat, terlebih negara-negara ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam sudah berhasil menarik minat investor global ke sektor manufaktur mereka.

    “Bahkan, negara-negara yang sebelumnya tertinggal seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar, kini mulai menawarkan fleksibilitas tenaga kerja dan kebijakan yang ramah investasi, menjadikannya semakin kompetitif sebagai tujuan investasi,” tegas Bob.

    Apindo akan melakukan kajian mendalam terhadap dampak putusan MK, khususnya pada klaster ketenagakerjaan. Apindo juga berharap pemerintah melibatkan pelaku usaha dalam pembahasan untuk merespons putusan MK secara substantif.

    “Pelibatan dunia usaha secara berarti, seperti yang diamanatkan dalam UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sangat kami harapkan dalam penyusunan berbagai kebijakan,” tambahnya.

    Terkait penetapan upah minimum pada 2025, Apindo berharap penetapan upah minimum masih merujuk pada ketentuan sebelum adanya putusan MK Nomor 168/PUU-XX1/2023 yang diterbitkan pada Kamis (31/10/2024). Menurut Bob, implementasi putusan ini secara langsung dapat menyebabkan kerumitan di tingkat daerah dan perusahaan.

    Dalam kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan mematuhi putusan MK terkait UU Cipta Kerja.

    “Pemerintah akan mengikuti putusan MK, khususnya pada aspek pengupahan, dengan melibatkan dialog antara Kemenaker, pekerja, buruh, dan pengusaha,” kata Airlangga.

    Dalam putusannya, MK meminta pemerintah untuk memperbaiki aturan yang berkaitan dengan pengupahan, perjanjian kerja, outsourcing, dan hak pekerja lainnya. Salah satu regulasi turunan mengenai pengupahan adalah Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan, yang berlandaskan pada indeks biaya hidup layak.

  • Asosiasi tekstil Taiwan tertarik relokasi bisnis ke Indonesia

    Asosiasi tekstil Taiwan tertarik relokasi bisnis ke Indonesia

    ANTARA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan tertutup dengan asosiasi pengusaha tekstil asal Taiwan yang tertarik merelokasi bisnisnya ke Indonesia. Mereka juga meminta agar Indonesia segera mengesahkan Indonesia-EU CEPA, sebagaimana Vietnam, untuk mengamankan pasar ekspor. (Sanya Dinda Susanti/Rizky Bagus Dhermawan/Farah Khadija)