Negara: Vietnam

  • Tokyogurl Terbukti Curang di SEA Games 2025, Timnas Arena of Valor Thailand Ditarik dari Pertandingan

    Tokyogurl Terbukti Curang di SEA Games 2025, Timnas Arena of Valor Thailand Ditarik dari Pertandingan

    Liputan6.com, Jakarta – Kabar kurang menyenangkan datang dari cabang olahraga (cabor)  esports di ajang SEA Games 2025 di Thailand. Atlet Arena of Valor (AoV) Women’s tuan rumah didiskualifikasi setelah terbukti melakukan pelanggaran serius saat pertandingan.

    Mengutip Esports GG, Kamis (18/12/2025), atlet bernama Napapat “Tokyogurl” Warasin didiskualifikasi dari pertandingan usai kedapatan menggunakan software pihak ketiga tidak sah.

    Investigasi lanjutan juga mengungkap, Tokyogurl ini diketahui menggunakan jasa joki melalui akses jarah jauh saat pertandingan SEA Games 2025 berlangsung.

    Penyelidikan dilakukan secara intensif oleh penyelenggara bersama Federasi Esports Thailand (TESF). Hasilnya, Napapat langsung dikeluarkan dari kompetisi dan dicopot dari daftar timnas dan tim Talon TH.

    Keputusan ini diumumkan saat tim Arena of Valor Thailand tengah bertanding pada Selasa 16 Desember 2025. TEST menjelaskan, Tokyogurl melanggar aturan 9.4.3 terkait penggunaan software ilegal.

    Ia juga dinilai melanggar etika pertandingan, di mana Tokyogurl tertangkap kamera saat siaran langsung mengacungkan jari tengah ke arah kamera saat pertandingan digelar.

    Sanksi tidak berhenti di situ saja. Garena Arena of Valor Thailand juga melarang Tokyogurl ini tampil di seluruh kompetisi resmi yang mereka gelar di masa mendatang. Langkah ini diambil untuk menjaga kredibilitas kompetisi esports.

    Presiden Federasi Esports Thailand sekaligus Federasi Esports Asia, Santi Lohthong, mengambil keputusan lebih besar. Diketahui, ia langsung menarik seluruh timnas AoV Women’s Thailand dari SEA Games 2025.

    Santi menyampaikan permintaan maaf kepada publik dan seluruh peserta, dan menegaskan pentingnya integritas dan bermain adil di dunia esports. 

    Dampak langsung dari keputusan ini membuat Laos melaju ke final lewat kemenangan walk out atas Thailand. Namun di partai final, Laos harus kalah ditangan Vietnam dengan skor telak 0-4. Dari hasil ini, Vietnam mendapat emas dan Laos mengantongi medali perak.

  • Mukhtara Air hingga Air Borneo Siap Masuk RI, InJourney: Belum Semua Mengudara

    Mukhtara Air hingga Air Borneo Siap Masuk RI, InJourney: Belum Semua Mengudara

    Bisnis.com, TANGERANG — PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports menyampaikan, saat ini telah ada sejumlah maskapai asing yang masuk ke Indonesia, salah satunya Mukhtara Air, tetapi masih belum beroperasi. 

    Direktur Utama Injourney Airports Mohammad Rizal Pahlevi tak menjelaskan lebih lanjut kapan maskapai asal Timur Tengah tersebut akan beroperasi, usai kedatangan pesawat perdana Mukhtara Air dengan seri Airbus A320 di Halim Perdanakusuma pada akhir November lalu. 

    “Beberapa maskapai sudah masuk ke kita, tetapi memang belum beroperasi,” ujarnya saat ditemui di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno—Hatta, Rabu (17/12/2025). 

    Rizal mencatat, maskapai asing yang telah beroperasi, yakni Vietjet Air asal Vietnam, yang telah mengudara dari Soekarno—Hatta (CGK) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar (DPS). 

    Mantan Direktur Komersial Angkasa Pura II tersebut pun membuka lebar kolaborasi dengan maskapai-maskapai baru, bukan hanya maskapai yang telah beroperasi di 37 bandara InJourney. 

    Mendatangkan maskapai baru pun memang menjadi salah satu tugas Rizal, dalam rangka membawa masuk wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

    “Penumpang hari ini yang ada di bandara kita 60% dari Asia. Kami ingin bicara untuk bagaimana konektivitas dari Amerika, China, dan Eropa akan lebih banyak,” tambahnya. 

    Kehadiran Maskapai Baru

    Sebagai informasi, Mukhtara Air berada di bawah naungan Manazil Al Mukhtara Company Holding menempatkan kantor pusat operasionalnya di Komplek Perkantoran City Business Center (CBC), dekat Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang. Sejumlah kantor perwakilan juga disiapkan di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya, dan Bali.

    Chairman Mukhtara Air Sami Al Harbi menegaskan bahwa ekspansi ke Indonesia merupakan bagian dari investasi strategis grup di sektor penerbangan nasional. 

    “Mukhtara Air adalah komitmen investasi besar kami di Indonesia, dan kami ingin menghadirkan standar layanan full service berkelas internasional bagi para jamaah dan penumpang umum,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (28/11/2025).

    Maskapai akan mengoperasikan dua tipe pesawat, yakni Airbus A320 dan Airbus A330. Airbus A330 akan digunakan untuk rute internasional, khususnya tujuan religi seperti Madinah dan Makkah, serta rencana pembukaan rute baru ke Thaif. 

    Sementara itu, Airbus A320 diproyeksikan melayani rute domestik dan berfungsi sebagai feeder untuk penerbangan internasional Mukhtara Air.

    Bukan hanya Mukhtara Air, teranyar Kerajaan Sarawak bersiap meluncurkan maskapai baru Air Borneo pada Januari mendatang. Maskapai ini akan menghubungkan Sarawak dengan sejumlah kota di Pulau Borneo, termasuk membuka jalur langsung menuju Ibu Kota Nusantara (IKN). 

    “Kita dalam pulau yang sama di Borneo. Kami sangat tertarik dengan pembangunan Nusantara—ini adalah masa depan. Sesama di Borneo, kami bangga nantinya seluruh dunia akan datang ke Nusantara,” ujar Menteri Pengangkutan Sarawak YB Dato Sri Lee Kim Shin dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025). 

  • LPS Ungkap Perang Dagang Untungkan RI, Ini Alasannya

    LPS Ungkap Perang Dagang Untungkan RI, Ini Alasannya

    Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut perang dagang global menguntungkan Indonesia. Menurutnya, tarif yang dikenakan AS untuk Indonesia sebesar 19% lebih rendah dibandingkan beberapa negara, salah satunya Vietnam.

    Indonesia juga disebut tidak akan rugi besar jika barang AS yang masuk ke Indonesia tidak akan dikenakan tarif impor. Hal itu disampaikan Purbaya di dalam acara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Financial Festival hari pertama yang digelar di Regale Internasional Convention Centre Medan.

  • Instran Soroti Taksi Online Asing Gencet Perusahaan Lokal: Efek UU Cipta Kerja

    Instran Soroti Taksi Online Asing Gencet Perusahaan Lokal: Efek UU Cipta Kerja

    Bisnis.com, JAKARTA — Inisiatif Strategis Transportasi (Instran) melaporkan hasil kajiannya mengenai investasi asing yang masuk ke sektor transportasi, dalam hal ini taksi online, yang berdampak terhadap perusahaan lokal. 

    Ketua Advokasi Instran Yusa Cahaya Permana menjelaskan, sejatinya kehadiran Undang-Undang (UU) Cipta Kerja membuka karpet merah bagi investor asing ke sektor transportasi. Namun, industri dalam negeri belum siap menghadapinya. 

    “Tiba-tiba ada disrupsi, asing masuk, industri lokalnya tidak dipersiapkan sehingga jumlah pemain taksi pun turun karena dihajar oleh pemain berbasis digital,” ujarnya dalam Diskusi Publik Instran, Selasa (16/12/2025). 

    Yusa tidak menampik bahwa memang hal tersebut tetap memberikan efek positif, misalnya memaksa industri lokal turut bertransformasi melalui digitalisasi. Namun, menurutnya, pemerintah justru tampak lebih pro asing ketimbang lokal. Dirinya memandang, pemerintah memberikan sederet insentif bagi asing, bukan mendorong industri lokal berkembang. 

    Untuk diketahui, dalam hal ini kajian dilakukan terhadap taksi asal Vietnam, yakni Xanh SM yang menggunakan mobil Vinfast. Permasalahannya, taksi yang juga dikenal dengan Green SM ini jumlahnya terus bertambah.

    Masyarakat memang mendapatkan pilihan transportasi yang semakin banyak, tetapi dinilai tidak dalam level playing field yang sama dengan lokal dan menciptakan iklim usaha yang tidak sehat. 

    Terlebih, ribuan mobil Xanh SM impor 100% completely built up (CBU), sementara negara sedang mendorong terus peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Untuk kendaraan listrik, bahkan pemerintah juga memberikan insentif fiskal, berbeda dengan dalam negeri. 

    Dalam kesempatan tersebut, Staf Ahli Bidang Teknologi dan Energi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Suharto pun menerima laporan pro kontra keberadaan taksi asing tersebut. Salah satu kontra utamanya, yakni mematikan taksi lokal existing.

    “Saya terima banyak unek-unek dari temen-temen Organda [Organisasi Angkutan Darat], banyak sekali pro kontra karena disebut mematikan [industri lokal] dan sebagainya,” ujarnya. 

    Di samping harganya yang lebih murah, para sopir pun juga melirik taksi asal Vietnam tersebut karena mendapatkan keuntungan yang lebih banyak ketimbang taksi konvensional. Suharto tak menampik banyak sopir yang berebut untuk menjadi pengemudi taksi berwarna hijau toska tersebut. 

    Kontra lainnya, yakni berkontribusi kecil terhadap pengurangan kemacetan. Pasalnya, keberadaan taksi tersebut justru menambah jumlah transportasi—sekalipun berbasis listrik. Hal ini mengingat Xanh SM menargetkan pengoperasian 10.000 unit taksi listrik di Indonesia pada tahun ini. 

    Selain itu, keberadaan taksi tersebut dikhawatirkan membuat ketergantungan terhadap produk asing sehingga industri lokal sulit berkembang. 

    Untuk menghadapi dinamika keterbukaan investasi pengusaha angkutan umum, Suharto memandang perlu kajian mendalam. Termasuk perihal tanggung jawab pemerintah daerah dalam menyediakan angkutan umum, maupun perlu atau tidaknya revisi Peraturan Presiden (Perpres) No. 49/2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal. 

    Pasalnya, aturan turunan dari UU Cipta Kerja tersebut lah yang mengeluarkan layanan transportasi publik dari daftar negatif investasi. Alhasil, investor asing diperkenankan 100% melakukan usaha layanan transportasi di Indonesia. 

    “Layanan public transport ini sudah dicoret dari negative list, artinya sudah murni 100% PMA [penanaman modal asing]. Apakah kita akan mengusulkan supaya ini masuk dalam daftar lagi, supaya ada PMDN [penanaman modal dalam negeri] atau tidak? Ini yang harus dicari solusinya,” tuturnya.

  • Rizqi Maulana, Atlet Judo Karawang Raih Emas SEA Games 2025: Jatuh Bangun Terbayarkan…
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        16 Desember 2025

    Rizqi Maulana, Atlet Judo Karawang Raih Emas SEA Games 2025: Jatuh Bangun Terbayarkan… Bandung 16 Desember 2025

    Rizqi Maulana, Atlet Judo Karawang Raih Emas SEA Games 2025: Jatuh Bangun Terbayarkan…
    Tim Redaksi
    KARAWANG, KOMPAS.com
    – Muhammad Rizqi Maulana (20), atlet judo Indonesia asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sukses mengharumkan Merah Putih pada ajang SEA Games 2025 setelah meraih medali emas.
    Kemenangan ini menjadi momen penuh emosi bagi Rizqi.
    Ia mengaku perasaannya campur aduk antara lega, haru, tak percaya, sekaligus bangga.
    “Rasanya campur aduk. Semua capek, sakit, jatuh bangun selama ini akhirnya terbayarkan,” ujar Rizqi saat dihubungi melalui telepon, Selasa (16/12/2025).
    Pada laga final, Rizqi berhadapan dengan atlet Vietnam yang merupakan juara
    SEA Games
    sebelumnya.
    Namun, hal itu tak membuatnya goyah. Sebab, baginya, kunci kemenangan ada pada kepercayaan diri.
    “Saya percaya dan yakin sama diri sendiri. Kuncinya memang dari diri kita sendiri,” ujar Rizqi.
    Selain percaya diri, Rizqi juga menekankan pentingnya menjaga ketenangan saat bertanding.
    Ia berusaha tidak terpancing emosi dan fokus menguasai lawan sejak awal pertandingan.
    “Saya berusaha tenang, tidak kepancing emosi, dan menguasai lawan terlebih dahulu,” kata Rizqi.
    Di balik perolehan
    medali emas
    tersebut, Rizqi mengaku menghadapi tantangan berat sebelum bertanding.
    Utamanya ketika ia harus menurunkan berat badan sesuai kelas tanding dan menjalani program latihan dengan intensitas tinggi yang berisiko cedera.
    “Program latihan juga sangat tinggi, jadi ada rasa takut cedera,” kata Rizqi.
    Bagi Rizqi, medali emas ini bukan sekadar kemenangan di arena, melainkan kemenangan atas diri sendiri setelah melalui berbagai pengorbanan.
    “Ini bukti dari semua pengorbanan, capek, sakit, jatuh, bangun. Ini kemenangan atas diri sendiri,” kata dia.
    Tak lupa, Rizqi berucap terima kasih kepada orang-orang yang berperan penting dalam perjalanannya.
    Utamanya kedua orangtua yang selalu memberi dukungan dan doa serta pelatih dan tim yang berjuang bersama.
    “Pastinya orangtua sangat berperan, mereka selalu
    support
    dan mendoakan. Pelatih dan tim juga luar biasa, berjuang bareng dari awal,” katanya.
    Rizqi diketahui merupakan anak tunggal yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Universitas Bina Sarana
    Karawang
    , Program Studi Sistem Informasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Jakarta

    VinFast, merek asal Vietnam mencatatkan sejarah baru dengan beroperasinya pabrik di Subang, Jawa Barat. VinFast menjadi penantang serius bagi merek Jepang, Korea Selatan, dan China di Indonesia, seberapa banyak penjualannya?

    Saat ini VinFast hanya memasarkan mobil listrik. Berdasarkan data wholesales Gaikindo, sebanyak 82.525 unit mobil listrik terjual sepanjang Januari-November 2025. VinFast mengambil 3,78 persen dari total penjualan mobil listrik secara nasional.

    Bila dirinci lebih jauh, sebanyak 3.118 unit mobil listrik VinFast sudah terdistribusi sepanjang tahun ini di Indonesia. Model terlarisnya, VF 3 dengan capaian 1.562 unit, disusul VF e34 sebesar 1.452 unit, VF 5 sebanyak 75 unit, dan VF 6 laku 29 unit.

    Melihat capaian tersebut, VinFast perlu kerja keras lagi untuk bisa tembus tiga besar penjualan mobil listrik terlaris di Indonesia. Merek-merek China masih mendominasi penjualan.

    Di lain sisi, VinFast memiliki komitmen besar di Indonesia. Pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada fase lanjutan, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit kendaraan per tahun. Tak hanya buat memenuhi permintaan pasar domestik, pabrik ini juga berpeluang dijadikan sebagai basis produk ekspor.

    Pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    VinFast juga menyiapkan area khusus untuk supplier park (kawasan industri pemasok), yang akan menjadi pusat pengembangan pemasok dan pelaku industri lokal. Kawasan ini direncanakan terus diperluas untuk mendukung lokalisasi yang mendalam dan berkelanjutan.

    Saat beroperasi penuh, pabrik VinFast di Subang diproyeksikan menciptakan 5.000 hingga 15.000 lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan.

    Ke depannya, pabrik Subang juga akan merakit model-model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk sepeda motor listrik (e-scooter) dan MPV listrik yang dioptimalkan untuk kebutuhan komersial dan layanan.

    (riar/dry)

  • Indonesia Diharap Bisa Belajar dari VinFast, Bisa Kalahkan Mobil-mobil Jepang

    Indonesia Diharap Bisa Belajar dari VinFast, Bisa Kalahkan Mobil-mobil Jepang

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkesan dengan merek mobil nasional Vietnam, VinFast, yang bisa kalahkan penjualan mobil buatan Jepang di Vietnam.

    “Indonesia harus belajar dari VinFast. Saya monitor di Vietnam, VinFast bisa mengalahkan berbagai merek, termasuk merek Jepang, sehingga VinFast bisa jadi nomor satu di Vietnam,” ungkap Airlangga saat memberi sambutan di peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, Senin (15/12/2025).

    Pernyataan Airlangga ada benarnya. VinFast memang menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Dari segi penjualan, sepanjang Januari-November 2025, total penjualan VinFast di Vietnam mencapai angka 147.450 unit. Unggul dari Toyota yang hanya memasarkan 65.487 unit kendaraan.

    Pabrik VinFast di Subang Jawa Barat Foto: dok. Istimewa/Kurniawan

    Airlangga juga senang dengan strategi VinFast di Indonesia yang tak hanya menjual kendaraan listrik. Namun juga sekalian membangun ekosistemnya, dari fasilitas charging station, hingga jaminan resale value.

    “Strategi VinFast di Indonesia luar biasa. Tidak semua melihat bisnis seperti VinFast. Kita lihat mereka sudah membangun 1.000 charging station. Charging station di industri EV itu sama dengan ATM, orang datang ngambil listrik, bayar. Itu adalah cash business. Dan saya belum lihat ada satu perusahaan manapun, otomotif, yang membangun ekosistem charging station, kecuali VinFast,” tambah Airlangga.

    Diberitakan sebelumnya, pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), juga painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda dan keluarga modern.

    (lua/dry)

  • Segini Penjualan Mobil VinFast di RI

    Mantap! Pabrik VinFast di Subang Bakal Jadi Basis Ekspor

    Jakarta

    Pabrik VinFast di Subang resmi beroperasi. Pabrik ini bisa diselesaikan hanya dalam 17 bulan sejak peletakan batu pertama. Fasilitas ini merupakan pabrik keempat VinFast secara global, serta pabrik pertama VinFast di Indonesia dan Asia Tenggara di luar Vietnam. Tak hanya buat domestik, pabrik ini juga buat memenuhi pasar ekspor.

    Dijelaskan dalam keterangan resminya, pabrik VinFast Subang berdiri di atas lahan seluas 171 hektare dan dikembangkan bertahap dengan total investasi lebih dari USD 1 miliar. Pada fase lanjutan, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 350.000 unit kendaraan per tahun. Tak hanya buat memenuhi permintaan pasar domestik, pabrik ini juga berpeluang dijadikan sebagai basis produk ekspor.

    Pada Fase 1, VinFast menginvestasikan lebih dari USD 300 juta dengan kapasitas produksi awal 50.000 unit per tahun. Fasilitas ini juga dilengkapi lini produksi terintegrasi berstandar internasional dengan tingkat otomasi tinggi dan teknologi canggih. Area produksi mencakup body welding (pengelasan bodi), painting (pengecatan), assembly (perakitan), pusat inspeksi kualitas, serta gudang logistik.

    VinFast juga menyiapkan area khusus untuk supplier park (kawasan industri pemasok), yang akan menjadi pusat pengembangan pemasok dan pelaku industri lokal. Kawasan ini direncanakan terus diperluas untuk mendukung lokalisasi yang mendalam dan berkelanjutan.

    Saat beroperasi penuh, pabrik VinFast di Subang diproyeksikan menciptakan 5.000 hingga 15.000 lapangan kerja langsung, serta ribuan lapangan kerja tidak langsung di sektor rantai pasok dan layanan pendukung. Hal ini akan mendorong pertumbuhan sosial-ekonomi Subang sebagai pusat industri baru di Jawa Barat.

    Pada tahap awal, pabrik akan memproduksi model EV strategis VinFast untuk pasar Indonesia, yakni VF 3, VF 5, VF 6, dan VF 7 dengan setir kanan. Model-model ini dirancang untuk kebutuhan mobilitas perkotaan, menyasar konsumen muda dan keluarga modern.

    Ke depannya, pabrik Subang juga akan merakit model-model baru yang dijadwalkan meluncur pada 2026, termasuk sepeda motor listrik (e-scooter) dan MPV listrik yang dioptimalkan untuk kebutuhan komersial dan layanan.

    Dalam waktu kurang dari dua tahun beroperasi di Indonesia, VinFast telah menghadirkan portofolio produk yang beragam serta memperluas ekosistem layanan secara agresif, mulai jaringan dealer dan layanan purna jual, hingga pengembangan infrastruktur pengisian daya melalui kolaborasi dengan V-Green, serta kemitraan dengan perbankan dan institusi keuangan.

    Melalui kebijakan inovatif dan pendekatan berorientasi konsumen, VinFast terus mempercepat transisi menuju mobilitas hijau di Indonesia dengan kawasan yang lebih luas.

    (lua/dry)

  • Perusahaan AS iRobot Bangkrut Tertekan Produk China dan Tarif Trump

    Perusahaan AS iRobot Bangkrut Tertekan Produk China dan Tarif Trump

    Jakarta, Bertasatu.com – Produsen robot penyedot debu Roomba, iRobot Corp, resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan Delaware, Amerika Serikat. Perusahaan teknologi asal Massachusetts itu menyebut tekanan tarif impor AS dan persaingan harga murah sebagai faktor utama yang menggerus kinerja bisnisnya hingga akhirnya memilih jalur pailit.

    Melansir Reuters, Selasa (16/12/2025), pada pengajuan tersebut, iRobot menyatakan akan berubah menjadi perusahaan tertutup setelah seluruh sahamnya diambil alih oleh Picea Robotics, mitra manufaktur utamanya. Langkah ini diambil untuk menyelamatkan operasional di tengah tekanan biaya yang kian berat.

    Sejak Maret 2025 lalu, manajemen iRobot telah memperingatkan adanya risiko terhadap keberlangsungan usaha. Tekanan datang dari dua arah sekaligus, yakni membanjirnya produk pesaing berharga murah khususnya dari China, serta kebijakan tarif impor Amerika Serikat yang diperketat sejak era Presiden Donald Trump.

    Salah satu pukulan terbesar berasal dari tarif impor sebesar 46% atas produk dari Vietnam, negara tempat iRobot memproduksi penyedot debu untuk pasar AS.

    Berdasarkan dokumen pengadilan, kebijakan tarif tersebut menambah beban biaya perusahaan hingga sekitar US$ 23 juta sepanjang 2025 dan menyulitkan perencanaan bisnis jangka panjang.

    Padahal, sepanjang 2024 iRobot masih membukukan pendapatan sekitar US$ 682 juta. Namun, margin keuntungan terus tertekan karena perusahaan harus menurunkan harga jual sekaligus menggelontorkan investasi besar untuk pengembangan teknologi agar tetap kompetitif menghadapi produsen seperti Ecovacs Robotics.

    Masalah keuangan iRobot juga diperberat oleh tumpukan utang. Perusahaan tercatat memiliki kewajiban sekitar US$ 190 juta yang berasal dari pinjaman tahun 2023.

    Dana tersebut sebelumnya digunakan untuk menopang operasional ketika rencana akuisisi senilai US$ 1,4 miliar oleh Amazon.com gagal akibat penyelidikan persaingan usaha di Eropa.

    Setelah kesepakatan dengan Amazon batal dan iRobot menunggak pembayaran kepada Picea, produsen yang berbasis di China itu kemudian mengambil alih utang iRobot dari konsorsium dana investasi yang dikelola Carlyle Group.

    Dalam skema restrukturisasi, Picea akan menguasai 100% saham iRobot dan menghapuskan sisa pinjaman US$ 190 juta, termasuk tambahan utang US$ 74 juta yang timbul dari perjanjian manufaktur. Kreditur dan pemasok lain disebut akan dibayar penuh.

    Manajemen iRobot menegaskan proses kebangkrutan ini tidak akan mengganggu layanan pelanggan, aplikasi, rantai pasok global, maupun dukungan produk yang berjalan saat ini.

    iRobot pernah berada di puncak kejayaan dengan valuasi mencapai US$ 3,56 miliar pada 2021, terdorong lonjakan permintaan selama pandemi. Kini, nilai perusahaan tersebut merosot tajam menjadi sekitar US$ 140 juta.

    Didirikan pada 1990 oleh tiga ilmuwan robotika dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), iRobot awalnya bergerak di sektor pertahanan dan antariksa sebelum meluncurkan Roomba pada 2002. Produk tersebut sempat mendominasi pasar, dengan pangsa sekitar 42% di Amerika Serikat dan 65% di Jepang.

    Saat ini, iRobot berkantor pusat di Bedford, Massachusetts, dan mempekerjakan sekitar 274 karyawan, berdasarkan dokumen pengadilan kebangkrutan.

  • Insentif Bikin Harga Mobil Listrik di RI Murah, Jadi Ada yang Rp 150 Juta!

    Insentif Bikin Harga Mobil Listrik di RI Murah, Jadi Ada yang Rp 150 Juta!

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tidak akan memperpanjang insentif mobil listrik pada 2026. Menurut Airlangga, sudah tak perlu lagi ada insentif yang diberikan di sektor otomotif. Sebab, meski insentif disetop, industri otomotif RI akan tetap berputar.

    “Justru dengan berhenti (Insentif kendaraan listrik tidak diperpanjang), semuanya pada jalan (para pelaku industri akan membangun industri di dalam negeri-Red),” ucap Airlangga Hartarto, saat ditemui dalam peresmian pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat, pada 15 Desember 2025.

    “Stimulus itu diberikan supaya mereka bangun pabrik. Sekarang setelah mereka bangun pabrik, maka struktur biaya masuknya lebih rendah,” Airlangga menambahkan.

    Airlangga juga mengatakan, langkah pemerintah untuk memberi insentif kendaraan listrik di Tanah Air, juga berhasil memberikan stimulus kepada masyarakat atas kepemilikan kendaraan listrik. Sebab, harga jual mobil listrik jadi lebih murah.

    Ilustrasi – VinFast, merek kendaraan listrik Vietnam di bawah Vingroup, menghadirkan dua model baru pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di ICE BSD City, Jumat (21/11/2025). Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    “Nah makanya kan ada mobil yang harganya Rp 152 juta. Nah sebelum kebijakan ini, nggak ada mobil yang harganya di bawah Rp 200 juta (setelah pemerintah memberikan insentif kendaraan listrik-Red).

    Sebagai catatan, diketahui hingga akhir 2025 ada beberapa insentif yang berlaku di industri otomotif, salah satunya adalah Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10% untuk kendaraan listrik.

    Pemerintah memberikan insentif PPN DTP 10% atas mobil listrik melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12 Tahun 2025. Kendaraan listrik produksi lokal dengan TKDN tertentu berhak mendapatkan PPN DTP. Jadi, PPN yang ditanggung pembeli lebih kecil. Syaratnya, mobil listrik tersebut harus diproduksi lokal dan punya TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) minimal 40%. Ada juga insentif PPnBM yang diberikan untuk mobil listrik dan mobil hybrid. Kalau mobil listrik dikenai tarif PPnBM 0 persen, sedangkan mobil hybrid 3 persen pajaknya ditanggung pemerintah.

    (lth/dry)