Negara: Vietnam

  • 3 Pria Bertahan Hidup 40 Jam Terombang di Laut Vietmam Akibat Topan Kalmaegi

    3 Pria Bertahan Hidup 40 Jam Terombang di Laut Vietmam Akibat Topan Kalmaegi

    Jakarta

    Tiga pria Vietnam ditemukan selamat usai terombang-ambing 40 jam di laut akibat terpaan Topan Kalmaegi. Para korban diselamatkan pada akhir pekan lalu dalam operasi yang melibatkan tiga kapal yang menyisir perairan di lepas pantai tengah Vietnam.

    Topan Kalmaegi menghantam wilayah Vietnam pada Kamis (6/11) dan menewaskan lima orang dan 200 orang di Filipina. Salah satu pemilik kapal yang berhasil menyelamatkan korban mengaku terkejut usai melihat korban dalam kondisi hidup.

    “Kami benar-benar terkejut — rasanya ajaib,” kata pemilik kapal, Phan Hau, dilansir AFP, Senin (10/11/2025).

    “Tak seorang pun dari kami mengira (dia) masih hidup. Sebagian besar dari 10 orang di atas kapal percaya bahwa kami hanya mencari jasadnya, bukan bahwa dia masih bernapas,” sambungnya.

    Media pemerintah Vietnam melaporkan ketiga korban hilang pada Kamis (6/11) sore setelah salah satu dari mereka, Duong Quang Cuong, melompat ke air setelah terjadi perselisihan keluarga. Dua korban lainnya, yaitu Le Quang dan Pham Duy Quang mendayung perahu kecil dengan jaket pelampung untuk mencoba menyelamatkan Cuong, tetapi perahu tersebut terbalik dan ketiganya terbawa jauh dari pantai dan akhirnya terpisah.

    Quang adalah yang pertama diselamatkan pada Sabtu (8/11) pagi oleh kapal Hai Nam 39 di selatan Pulau Ly Son, tempat mereka awalnya berangkat. Kapal Hai Nam 39 kemudian menghubungi otoritas pelabuhan melalui radio untuk meminta bantuan, yang kemudian mengirimkan An Vinh Express.

    Kapal penyelamat kedua membutuhkan waktu dua jam untuk mencapai area tempat Quang mengapung dengan jaket pelampungnya, dan para kru mulai mencari dengan teliti arus laut yang mengalir ke selatan dari sana.

    “Awalnya, ketika kami melihat Sanh, kami tidak menyadari itu dia. Kami membayangkan Sanh mengenakan jaket pelampung merah karena, selama pencarian, kami semua mencari benda-benda merah untuk dituju. Tapi dia mengenakan kemeja hitam, jadi kami tidak menyangka itu dia,” kata Hau.

    Dalam sebuah video yang direkam Hau dengan ponselnya — metadata yang menunjukkan video tersebut diambil di selatan lokasi penyelamatan sebelumnya dan sekitar dua belas mil laut dari pantai — Sanh hanyut sendirian di arus, sementara awak kapal meneriakkan namanya dan melemparkan pelampung ke arahnya.

    Cuong, pria yang awalnya melompat ke air, akhirnya diselamatkan oleh kapal ketiga yang sedikit lebih dekat dengan Ly Son. Media pemerintah Vietnam mengatakan ketiga korban saat ini berada di rumah sakit tanpa memberikan keterangan resmi mengenai kondisi mereka secara pasti.

    (ygs/idn)

  • Hampir 800 Juta Orang di Dunia Kena Penyakit Ginjal Kronis, Inikah Pemicunya?

    Hampir 800 Juta Orang di Dunia Kena Penyakit Ginjal Kronis, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) merupakan salah satu penyakit paling umum terjadi dan kini menempati peringkat teratas penyebab kematian dan kesakitan global, menurut laporan terbaru di jurnal The Lancet.

    Temuan ini berasal dari studi Global Burden of Disease (GBD) 2023, yang menelusuri tren CKD pada populasi usia 20 tahun ke atas di 204 negara dan wilayah selama periode 1990 hingga 2023. Penelitian dipimpin oleh tim dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington, bekerja sama dengan New York University Grossman School of Medicine dan University of Glasgow.

    Studi tersebut menemukan jumlah kasus CKD telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990 dan kini memengaruhi hampir 800 juta orang di seluruh dunia. Bahkan kini peringkat 9 penyebab kematian terbesar di dunia pada 2023, dengan hampir 1,5 juta kematian, serta peringkat 12 penyebab kecacatan.

    Adapun China dan India mencatat jumlah pengidap tertinggi,masing-masing sekitar 152 juta dan 138 juta orang. Namun penyakit ini juga tersebar luas di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Brasil, Rusia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Iran, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Turki, yang masing-masing melaporkan lebih dari 10 juta orang dewasa hidup dengan CKD.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan krisis kesehatan global yang terus berkembang, namun sebagian besar dampaknya dapat dicegah. Mengurangi angka kematian sangat penting untuk mencapai target WHO, yaitu mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiganya sebelum tahun 2030,” ujar Lauryn Stafford, salah satu penulis dan peneliti di IHME, dikutip dari News Medical Net, Senin (10/11/2025).

    Apa pemicunya?

    Studi tersebut juga menegaskan CKD merupakan kontributor besar terhadap penyakit kardiovaskular. Pada 2023, gangguan fungsi ginjal berperan dalam hampir 12 persen kematian kardiovaskular global, menempati peringkat 7 faktor risiko kematian jantung, ebih tinggi dibandingkan diabetes maupun obesitas.

    Peneliti mengidentifikasi 14 faktor risiko utama CKD. Di antaranya, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas menjadi penyebab terbesar hilangnya tahun hidup sehat. Pola makan rendah buah-sayur serta tingginya konsumsi natrium (garam) juga memberikan kontribusi signifikan.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko utama bagi penyebab utama penurunan kesehatan lainnya sekaligus beban penyakit yang signifikan. Namun, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian kebijakan dibandingkan penyakit tidak menular lainnya, meskipun dampaknya tumbuh paling cepat di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi kesenjangan kesehatan terbesar,” ucap Dr Theo Vos, penulis senior dan Profesor Emeritus IHME.

    Tak hanya itu, meningkatnya angka obesitas dan diabetes, ditambah dengan penuaan populasi global, menjadi pendorong utama lonjakan kasus CKD. Pada 2023, prevalensi terseragam usia CKD mencapai sekitar 14 persen pada orang dewasa usia 20 tahun ke atas.

    Prevalensi tertinggi ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah (18 persen), Asia Selatan (15,8 persen), Afrika Sub-Sahara (15,6 persen), serta Amerika Latin dan Karibia (15,4 persen). Negara dengan prevalensi tertinggi mencakup Iran, Haiti, Panama, Nigeria, Mauritius, Seychelles, Grenada, Meksiko, Libya, dan Kosta Rika.

    Sebagian besar pengidap CKD masih berada pada tahap awal (stadium 1-3). Kondisi ini menegaskan pentingnya skrining rutin dan strategi pencegahan, termasuk pengendalian gula darah dan tekanan darah dengan terapi yang mudah diakses.

    Pendekatan tersebut dapat menurunkan risiko kematian akibat komplikasi jantung serta menunda kebutuhan terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi.

    Namun, akses terhadap terapi pengganti ginjal masih sangat terbatas dan tidak merata di berbagai wilayah dunia. Karena itu, para ahli menekankan perlunya fokus pada pencegahan progresivitas penyakit dan pemerataan akses layanan kesehatan.

    Perluasan deteksi dini, ketersediaan perawatan terjangkau, pengendalian faktor risiko utama, serta investasi pada strategi yang memperlambat kerusakan ginjal akan menjadi langkah penting untuk mengurangi beban CKD terhadap pasien, keluarga, dan sistem kesehatan global.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/naf)

  • Menaker: Produktivitas kunci tingkatkan daya saing industri nasional

    Menaker: Produktivitas kunci tingkatkan daya saing industri nasional

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan bahwa peningkatan produktivitas merupakan kunci utama untuk memperkuat daya saing industri nasional.

    Saat Kickoff Pekan Peningkatan Produktivitas di Jakarta, Senin, Yassierli menyampaikan bahwa produktivitas adalah strategi fundamental untuk meningkatkan kualitas produk, efisiensi proses, serta daya saing perusahaan.

    “Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan intervensi 4P yakni people, product, process, dan policy, dan inilah yang kemudian dibutuhkan oleh industri kita saat ini untuk meningkatkan daya saingnya,” kata Yassierli.

    Yassierli menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki 153,05 juta angkatan kerja, dengan mayoritas masih berpendidikan pada tingkat dasar dan menengah.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 39 persen bekerja di sektor formal, sementara 56 persen lainnya berada di sektor informal.

    Menaker menekankan pentingnya strategi skilling, upskilling, dan reskilling agar tenaga kerja tetap relevan menghadapi disrupsi teknologi, kecerdasan buatan, serta tuntutan green jobs atau pekerjaan hijau.

    Yassierli menyampaikan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas. tenaga kerja.

    Ia menyebut bahwa dalam enam hingga tujuh tahun terakhir, produktivitas tenaga kerja Indonesia masih sekitar 10 persen di bawah rata-rata negara anggota ASEAN lainnya.

    Rata-rata produktivitas tenaga kerja ASEAN berada di kisaran 30,2 ribu dolar AS per pekerja, sedangkan produktivitas tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 28,6 ribu dolar AS per pekerja.

    Menaker menekankan perlunya terobosan agar Indonesia mampu mengejar ketertinggalan di kawasan dan bersaing dengan negara-negara seperti China, Vietnam, dan India.

    Ia menuturkan pemerintah telah melaksanakan sejumlah program strategis untuk mendukung peningkatan produktivitas nasional.

    Upaya tersebut mencakup kerja sama internasional melalui Asian Productivity Organization (APO), penyelenggaraan Indonesian Productivity Summit tahunan, serta pembangunan Productivity Center dan Productivity Clinics di perguruan tinggi maupun balai vokasi.

    Selain itu, pemerintah juga menyiapkan 200 Productivity Specialist bersertifikasi APO dan 500 ahli produktivitas guna memperkuat kapasitas sumber daya manusia.

    Langkah lain yang ditempuh adalah pembaruan kurikulum pelatihan vokasi serta pembangunan Talent and Innovation Hub sebagai pusat pengembangan keterampilan dan inovasi.

    Untuk mendukung gerakan produktivitas secara lebih luas, pemerintah menyediakan berbagai enabler seperti podcast pembelajaran massal, buku saku, dan kalkulator produktivitas, sehingga masyarakat dan pelaku industri dapat lebih mudah mengakses pengetahuan serta praktik terbaik dalam meningkatkan daya saing.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • China-Vietnam Minat Bangun Pabrik Baja di RI

    China-Vietnam Minat Bangun Pabrik Baja di RI

    Jakarta

    Industri baja dalam negeri tengah kebanjiran barang impor. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah membuka peluang investasi dari negara lain.

    Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengaku banyak kedatangan investor yang berminat membangun pabrik baja di Indonesia. Negara-negara yang berminat di antaranya negara dari Eropa, kemudian ada China dan Vietnam.

    “Kami minta supaya mereka berinvestasi di Indonesia, bangun pabrik di Indonesia, sehingga mereka juga punya akses ke pasar domestik, sebagaimana industri-industri atau pabrik-pabrik lain yang selama ini menjadi pemain atau pelaku usaha di pasar domestik. Ada beberapa negara (berminat) dari Eropa, dari China, dari Vietnam, yang mau merelokasi pabriknya,” kata ditemui usai RDP di DPR RI, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Faisol mengungkapkan kebutuhan baja dalam negeri 55% dipenuhi dari impor, mayoritas dari China. Sementara utilitas dari baja dalam negeri hanya 52%.

    “Nah investasi tentu solusi buat industri baja, agar tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri yang memang besar, yang selama ini sebagian itu impor, kira-kira 11 juta ton impor, bisa dipenuhi lebih baik kalau mereka berinvestasi di dalam negeri,” tuturnya.

    Dia mengaku sudah banyak juga perusahaan luar negeri yang datang ke pemerintah sebagai bentuk minat berinvestasi di dalam negeri.

    “Kami sampaikan informasinya dengan cukup jelas. Saya kira sebagaimana sekarang ini sudah masuk banyak perusahaan yang melakukan investasi, misalnya di tekstil, di otomotif, di baja mungkin sebentar lagi akan semakin banyak,” jelasnya.

    (ada/ara)

  • Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Hampir 800 Juta Orang di Dunia Idap Penyakit Ginjal, Negara Ini Penyumbang Terbanyak

    Jakarta

    Jumlah orang dewasa yang hidup dengan penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1990, dan kini mencapai hampir 800 juta jiwa di seluruh dunia, menurut riset terbaru yang diterbitkan di The Lancet.

    Temuan ini berasal dari studi Global Burden of Disease (GBD) 2023, yang menelusuri tren CKD pada populasi usia 20 tahun ke atas di 204 negara dan wilayah selama periode 1990 hingga 2023. Penelitian dipimpin oleh tim dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington, bekerja sama dengan New York University Grossman School of Medicine dan University of Glasgow.

    Dengan menganalisis 2.230 sumber data, studi ini menjadi penilaian paling komprehensif sejauh ini mengenai beban penyakit ginjal kronis, baik yang berujung kematian maupun yang tidak fatal, di seluruh dunia.

    Negara Penyumbang Kasus Penyakit Ginjal Terbanyak

    Pada 2023, CKD menjadi penyebab kematian ke-9 terbesar secara global, dengan hampir 1,5 juta kematian, serta penyebab ke-12 terbesar kecacatan. Berbeda dengan sebagian besar penyebab kematian utama lain, angka kematian global terseragam usia akibat CKD justru meningkat, dari 24,9 per 100.000 jiwa pada 1990 menjadi 26,5 per 100.000 jiwa pada 2023.

    China dan India, dengan beberapa negara dengan populasi terbesar di dunia, mencatat jumlah pengidap CKD tertinggi, masing-masing 152 juta dan 138 juta jiwa. Namun, penyakit ini juga meluas di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Brasil, Rusia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Iran, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Turki, yang masing-masing melaporkan lebih dari 10 juta orang dewasa hidup dengan CKD.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan krisis kesehatan global yang terus berkembang, namun sebagian besar dampaknya dapat dicegah. Mengurangi angka kematian sangat penting untuk mencapai target WHO, yaitu mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiganya sebelum tahun 2030,” ujar Lauryn Stafford, salah satu penulis dan peneliti di IHME, dikutip dari News Medical Net, Senin (10/11/2025).

    Penelitian ini juga menyoroti CKD sebagai kontributor besar terhadap penyakit kardiovaskular, sekaligus mengungkap berbagai faktor risikonya. Pada 2023, gangguan fungsi ginjal menyumbang hampir 12 persen kematian kardiovaskular global, menempati peringkat ketujuh di antara faktor risiko kematian jantung, bahkan di atas diabetes dan obesitas.

    Studi ini mengidentifikasi 14 faktor risiko terperinci untuk CKD, dengan diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas sebagai faktor penyebab hilangnya tahun-tahun hidup sehat terbesar. Faktor-faktor pola makan, seperti rendahnya asupan buah dan sayur serta tingginya konsumsi natrium, juga memberikan kontribusi yang substansial.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko utama bagi penyebab utama penurunan kesehatan lainnya sekaligus beban penyakit yang signifikan. Namun, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian kebijakan dibandingkan penyakit tidak menular lainnya, meskipun dampaknya tumbuh paling cepat di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi kesenjangan kesehatan terbesar,” ucap Dr Theo Vos, penulis senior dan Profesor Emeritus IHME.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/naf)

  • Serangan Spyware di Indonesia Melonjak pada Semester I/2025

    Serangan Spyware di Indonesia Melonjak pada Semester I/2025

    Bisnis.com, JAKARTA— Kaspersky mengungkapkan lonjakan signifikan pada serangan spyware yang menargetkan berbagai organisasi di Indonesia. Angkanya mencapai sebanyak 85.560 kasus pada paruh pertama 2025 naik 64,2% dibandingkan 52.705 pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Dari Januari hingga Juni 2025, solusi perusahaan Kaspersky juga telah memblokir 85.560 serangan spyware yang menargetkan berbagai organisasi di Indonesia, setara dengan rata-rata 475 serangan per hari. 

    Pola peningkatan juga terlihat di hampir seluruh negara Asia Tenggara. Singapura menjadi negara dengan lonjakan paling ekstrem, tumbuh 210,9% hingga mencapai 20.157 serangan. Sementara Malaysia mencatat lonjakan tertinggi kedua dengan kenaikan 124,2% menjadi 96.539 serangan, disusul Filipina yang meningkat hampir dua kali lipat (+97,9%).

    Thailand justru mengalami penurunan tajam 39,2% menjadi 21.014 kasus. Di sisi lain, Vietnam tetap menjadi negara dengan volume serangan terbesar, naik 78,8% menjadi 191.976 kasus. Secara keseluruhan, total serangan spyware terhadap berbagai  organisasi di Asia Tenggara melonjak 70,73%, dari 250.260 kasus pada semester I/2024 menjadi 427.265 pada semester I/2025.

    Kaspersky mencatat lonjakan signifikan serangan spyware tertarget yang menyasar perusahaan di Indonesia sebagai peringatan serius bagi korporasi dalam negeri untuk memperkuat pertahanan siber mereka. 

    Spyware merupakan perangkat lunak yang dipasang secara diam-diam pada komputer atau perangkat seluler untuk memantau aktivitas pengguna dan mengumpulkan data tanpa merusak sistem operasi. 

    Berbeda dengan malware lain, spyware bekerja secara senyap yakni menyusup melalui paket instalasi aplikasi, situs web berbahaya, atau lampiran berkas; merekam aktivitas seperti penekanan tombol dan tangkapan layar; lalu mengirimkan data curian kepada pembuatnya. 

    Informasi yang dicuri bisa berupa kebiasaan penjelajahan internet, aktivitas pembelian, hingga data sensitif seperti kredensial login, PIN akun, nomor kartu kredit, alamat email, dan rangkaian ketikan di keyboard.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Kaspersky menyoroti maraknya spyware komersial perangkat lunak pengintai yang dipasarkan sebagai “malware legal” kepada pemerintah dan penegak hukum yang kini menjadi ancaman mendesak bagi organisasi di berbagai negara. 

    Spyware komersial bekerja mirip malware canggih yakni mengintai pesan, menyadap panggilan, melacak lokasi, dan menghapus jejaknya, sering kali melalui celah zero-click yang memungkinkan infeksi tanpa interaksi pengguna. 

    Salah satu yang paling berbahaya adalah Pegasus, yang dapat menyerang melalui iMessage atau WhatsApp dan memberikan kendali penuh atas perangkat korban. 

    Pada 2024, Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (GReAT) mengembangkan teknik ringan untuk mendeteksi jejak spyware iOS tingkat tinggi seperti Pegasus, Reign, dan Predator dengan memanfaatkan Shutdown.log, artefak forensik yang sebelumnya luput dari perhatian.

    General Manager untuk ASEAN dan Negara Berkembang Asia (AEC) di Kaspersky, Simon Tung mengatakan, di tengah pesatnya adopsi kecerdasan buatan (AI) dan digitalisasi di berbagai sektor, spyware merupakan ancaman nyata yang dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis di Indonesia. 

    “Serangan siber yang menggunakan spyware tidak hanya mencuri data, tetapi juga dapat secara diam-diam menyusup ke sistem penting dan infrastruktur nasional,” katanya. 

    Dia menambahkan ancaman spyware dapat berkisar dari gangguan kecil hingga kerugian finansial jangka panjang jika tidak ditangani dengan serius. Menurutnya bagi sebuah organisasi, satu eksploitasi dari spyware dapat mengakibatkan kebocoran data, kerugian finansial, hilangnya kepercayaan klien, dan bahkan hancurnya reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun. 

    “Oleh karena itu, kami di Kaspersky menekankan pentingnya pendekatan keamanan siber yang proaktif dan berbasis intelijen ancaman untuk melindungi bisnis dan sistem vital negara dari risiko yang terus berkembang,” katanya. 

    Kaspersky menegaskan bahwa perlindungan total terhadap serangan spyware memang menantang. Namun, ada sejumlah langkah yang dapat mempersempit peluang penyerang.

    Berikut langkah menghindari serangan spyware:

    Perbarui perangkat lunak secara berkala di semua perangkat. Pertama dan terpenting: sistem operasi, peramban, dan aplikasi perpesanan. 
    Jangan klik tautan yang mencurigakan, satu kunjungan ke situs web mungkin cukup untuk menginfeksi perangkat
    Gunakan VPN untuk menyamarkan lalu lintas internet. Ini akan melindungi dari pengalihan ke situs berbahaya saat menjelajahi halaman HTTP
    Nyalakan ulang perangkat secara berkala. Seringkali, spyware tidak dapat bertahan lama di sistem yang terinfeksi, jadi menyalakan ulang perangkat akan membantu menyingkirkannya.
    Pasang solusi keamanan yang andal di semua perangkat.
    Gunakan informasi Intelijen Ancaman terbaru untuk selalu waspada terhadap taktik, teknik, dan prosedur (TTP) yang sebenarnya digunakan oleh pelaku ancaman.

  • Top 3 Tekno: Cara Pakai QRIS Tap hingga Bocoran Spesifikasi Oppo K15 Turbo

    Top 3 Tekno: Cara Pakai QRIS Tap hingga Bocoran Spesifikasi Oppo K15 Turbo

    OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi generator video berbasis kecerdasan buatan (AI), Sora, untuk pengguna perangkat Android. Aplikasi Sora ini sudah dapat diunduh melalui Google Play Store dengan wilayah Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

    Sora pertama kali meluncur ke platform mobile lewat peluncuran aplikasi tersebut di App Store pada September 2025. Hanya dalam waktu satu minggu, aplikasi ini mencatat lebih dari 1 juta unduhan dan langsung berada di puncak toko aplikasi Apple tersebut.

    Dengan kehadirannya di Play Store, diperkirakan jumlah pengguna Sora akan meningkat secara signifikan.

    Mengutip TechCrunch, Minggu (9/11/2025), Sora versi Android membawa fitur berbagi video berbasis feed cara kerjanya mirip TikTok atau Instagram. Fitur ini memungkinkan pengguna menjelajah video buatan AI dalam format vertikal.

    Langkah ini dianggap menjadi strategi OpenAI untuk masuk ke pasar video pendek dan bersiang langsung dengan TikTok, Instagram, dan platform berbagi video singkat lainnya.

    Baca selengkapnya di sini 

  • Kadin Minta Pemerintah Genjot Produktivitas buat Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Kadin Minta Pemerintah Genjot Produktivitas buat Kerek Pertumbuhan Ekonomi

    Liputan6.com, Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia  atau Kadin Indonesia meminta pemerintah menggerakkan produktivitas nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Lantaran, dilihat dari kontribusi produktivitas, Indonesia masih kalah dari Vietnam dan China.

    WKU Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional (Bippenas-Kadin Indonesia), Bayu Priawan Djokosoetono menilai, produktivitas jadi satu kunci Vietnam mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Selama ini pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan input modal/investasi dan penambahan tenaga kerja,” kata Bayu dalam keterangannya, Senin (10/11/2025).

    Dia menjelaskan, mengacu data APO Databook 2025, kontribusi Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir nol, sedangkan kontribusi TFP terhadap pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 8 persen apalagi China mencapai 26 persen.

    “Mulai sekarang kita harus lebih fokus untuk bersinergi meningkatkan produktivitas agar pertumbuhan 8 persen bisa kita capai secepatnya,” ujar Bayu.

    Bayu turut mengapresiasi paket stimulus 8+4+5 yang diluncurkan Pemerintah dan sudah berjalan mulai Oktober 2025. Namun, dia juga berharap sektor pariwisata bisa kembali terstimulasi.

    “Stimulus ekonomi 8+4+5 cukup bagus, misalnya program magang fresh graduate yang disambut 156 ribu pendaftar, tetapi Kadin juga berharap pemerintah melengkapi dengan paket stimulus pariwisata yang bisa mendorong peningkatan travelling dan menyambut Liburan Nataru 2025 nanti,” ujar Bayu Priawan.

    4 Sektor Ekonomi

    Pada Kuartal-III, produktivitas output PDB nominal per pekerja Indonesia rata-rata Rp 13,78 juta per bulan. 4 sektor ekonomi dengan produktivitas PDB per pekerja yang paling tinggi adalah sektor Pertambangan, dengan produktivitas pekerja 7 kali dibanding rata-rata. 

    Kemudian, sektor Real Estate dan sektor Informasi & Komunikasi dengan produktivitas sekitar 6 kali dibanding rata-rata. Berikutnya, sektor Penyediaan Listrik dan Gas dengan produktivitas PDB/pekerja sekitar 4 kali dibanding rata-rata. 

    “4 sektor tersebut memiliki produktivitas tinggi karena bersifat padat teknologi dan padat modal, dan membutuhkan SDM terampil yang berpendidikan tinggi untuk menjalankannya,” kata Bayu.

  • Kadin dorong ekonomi tumbuh 8 persen lewat produktivitas nasional

    Kadin dorong ekonomi tumbuh 8 persen lewat produktivitas nasional

    Jakarta (ANTARA) – Kadin Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen melalui peningkatan produktivitas nasional dengan memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, mendorong konsumsi rumah tangga, serta mengoptimalkan stimulus ekonomi 8+4+5.

    Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional (Bippenas-Kadin Indonesia) Bayu Priawan Djokosoetono menekankan pentingnya peran pemangku kepentingan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis peningkatan produktivitas.

    “Selama ini pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh peningkatan input modal/investasi dan penambahan tenaga kerja,” kata Bayu dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

    Disebutkan berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) Databook 2025, kontribusi Total Factor Productivity (TFP) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir nol, sedangkan kontribusi TFP terhadap pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 8 persen apalagi China mencapai 26 persen.

    “Mulai sekarang kita harus lebih fokus untuk bersinergi meningkatkan produktivitas agar pertumbuhan 8 persen bisa kita capai secepatnya”, ujar Bayu.

    Pada Kuartal-III, lanjutnya, produktivitas output Produk Domestik Bruto (PDB) nominal per pekerja Indonesia rata-rata Rp13,78 juta per bulan. Empat sektor ekonomi dengan produktivitas PDB per pekerja yang paling tinggi adalah sektor pertambangan, dengan produktivitas pekerja tujuh kali dibanding rata-rata.

    Diikuti sektor real estate dan sektor informasi dan komunikasi dengan produktivitas sekitar enam kali dibanding rata-rata. Urutan keempat adalah sektor penyediaan listrik dan gas dengan produktivitas PDB/pekerja sekitar empat kali dibanding rata-rata.

    “Empat sektor tersebut memiliki produktivitas tinggi karena bersifat padat teknologi dan padat modal, dan membutuhkan SDM terampil yang berpendidikan tinggi untuk menjalankannya,” jelasnya.

    Bayu juga mengapresiasi paket stimulus 8+4+5 yang diluncurkan Pemerintah dan sudah berjalan terutama mulai Oktober.

    Menurutnya stimulus ekonomi tersebut cukup bagus, misalnya program magang fresh graduate yang disambut 156 ribu pendaftar, tetapi Kadin juga berharap pemerintah melengkapi dengan paket stimulus pariwisata yang bisa mendorong peningkatan travelling dan menyambut libur Natal dan Tahun Baru (2025/2026).

    Sementara itu, Ketua Komite Tetap Perencanaan Ekonomi Kadin Indonesia Ikhwan Primanda menekankan Indonesia harus mendorong investasi yang membawa teknologi tepat dan efektif untuk meningkatkan produktivitas berbagai sektor ekonomi.

    “Sembari memastikan alih teknologi kepada pemain lokal,” kata Primanda.

    Dia menyebutkan penyumbang ekonomi terbesar Indonesia adalah sektor industri pengolahan dengan kontribusi 19,15 persen terhadap PDB. Pada kuartal III – 2025, industri pengolahan/manufaktur berhasil tumbuh 5.54 persen (yoy).

    PMI Manufaktur Indonesia juga sudah menunjukkan level ekspansi sejak bulan Agustus dan mencapai 51,2 pada September 2025. Namun, Primanda berharap pemerintah terus mendorong sinergi penguatan industri nasional.

    “Transformasi Industri Nasional harus dilanjutkan dengan mendorong munculnya industri bahan baku, bahan antara, dan industri hilir yang bisa menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Primanda.

    Lebih lanjut dikatakan pertanian sebagai sektor kedua terbesar dengan kontribusi 14,35 persen terhadap PDB Indonesia, hanya tumbuh 4,93 persen pada Kuartal-III 2025. Padahal sektor itu menyerap 28,15 persen pekerja Indonesia.

    “Saat ini sektor pertanian produktivitasnya sekitar 0.5 dari rata-rata nasional Produktivitas PDB per pekerja,” katanya.

    Primanda juga mengapresiasi program KUR Perumahan senilai Rp130 triliun yang diyakini mampu memperkuat sektor real estat, mendorong 140 industri terkait, dan membuka peluang kerja bagi sekitar 9 juta tenaga kerja.

    Ketua Komite Tetap Perencanaan Pangan Kadin Indonesia Frans Tambunan menambahkan Indonesia harus terus mendorong modernisasi pertanian melalui inovasi dan investasi teknologi tepat guna, serta meningkatkan produksi melalui optimalisasi lahan dan pembukaan lahan pertanian dan perkebunan baru.

    “Selain itu, perlu didorong juga sektor perikanan untuk mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia,” kata Frans.

    Dia menekankan hal itu sebab sektor konstruksi dengan kontribusi 9,82 persen terhadap perekonomian hanya tumbuh 4,21 persen, sedangkan sektor real estate hanya tumbuh 3,95 persen.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Azis Kurmala
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tujuan dan Manfaat Redenominasi, Tak Cuma Pangkas Jumlah Angka Nol di Rupiah

    Tujuan dan Manfaat Redenominasi, Tak Cuma Pangkas Jumlah Angka Nol di Rupiah

    Liputan6.com, Jakarta Isu redenominasi rupiah kembali mencuat setelah Menteri Keuangan Purbaya menyatakan niat pemerintah untuk menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi) dan ditargetkan rampung pada 2027.

    Langkah tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2025–2029.

    Dalam dokumen itu, Kementerian Keuangan menargetkan penyusunan empat rancangan undang-undang prioritas, yakni RUU tentang Perlelangan, RUU tentang Pengelolaan Kekayaan Negara, RUU tentang Perubahan Harga Rupiah (Redenominasi), dan RUU tentang Penilai.

    Sebelumnya, rencana ini juga sudah pernah muncul pada masa kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, namun belum terealisasi.

    Arti Redenominasi 

    Redenominasi adalah proses pengurangan jumlah digit (angka nol) pada pecahan mata uang sebuah negara, namun tidak mengubah daya beli atau nilai tukar mata uang itu sendiri.

    Sebagai contoh, satuan yang selama ini tercatat Rp1.000 bisa diubah menjadi Rp1 setelah penghilangan tiga angka nol, namun tetap bisa membeli barang yang nilainya sama seperti sebelumnya.

    Praktik “penyederhanaan nominal” ini sebenarnya sudah secara tidak langsung diterapkan dalam kehidupan masyarakat, terutama di pusat perbelanjaan modern, restoran, atau bioskop.

    Masyarakat kerap menjumpai label harga dengan satuan “K”, seperti “30K” yang berarti Rp30.000. Fenomena ini menunjukkan bahwa publik sudah terbiasa dengan konsep nominal sederhana, meski belum resmi diterapkan secara nasional.

    Selain itu, dalam penelitian Permana (Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2015) disebutkan bahwa pecahan uang Indonesia termasuk salah satu yang terbesar di dunia.

    Rupiah tercatat sebagai pecahan mata uang terbesar ketiga setelah Zimbabwe dan Vietnam. Untuk kawasan Asia Tenggara, pecahan Rp100.000 menjadi yang terbesar kedua setelah Dong Vietnam yang memiliki denominasi 500.000.