Negara: Vietnam

  • Apindo ungkap Alasan Investor Pilih Vietnam Ketimbang Indonesia

    Apindo ungkap Alasan Investor Pilih Vietnam Ketimbang Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkap alasan investor lebih tertarik menanamkan modalnya ke Vietnam dibandingkan Indonesia.

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengungkapkan salah satu kendala yang paling sering dikeluhkan investor ketika masuk ke Indonesia adalah dari sisi regulasi. 

    “Persyaratan dokumen yang sangat banyak, kewajiban menggunakan konsultan, hingga berbagai masalah sistem menjadi hambatan utama,” jelasnya dalam acara Indonesia Economic Outlook 2026 di Universitas Indonesia, Depok pada Senin (24/11/2025).

    Shinta menegaskan bahwa faktor regulasi yang tumpang tindih dan tidak konsisten membuat proses kemudahan berusaha (ease of doing business) di Indonesia masih dinilai memakan waktu dan biaya. 

    Kondisi ini kontras dengan Vietnam yang dinilai lebih cepat dan efisien dalam memproses investasi.

    Selain persoalan regulasi, Shinta menekankan Indonesia masih dianggap sebagai high cost economy. Dia mencontohkan, biaya logistik Indonesia saat ini mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB), jauh lebih tinggi dibandingkan Malaysia yang hanya 13% dan China 16%. 

    Sementara itu, harga listrik industri di Indonesia tercatat 32% lebih mahal dibandingkan Vietnam.

    Selain itu, tekanan biaya produksi juga meningkat signifikan. Berdasarkan data Apindo, Shinta menyebut inflasi naik 138%, PDB tumbuh 147%, dan upah buruh melonjak 197% dalam periode 2014–2025. 

    “Ini semua membuat biaya produksi kita kurang kompetitif. Pada akhirnya, ketika kita berkompetisi dengan negara tetangga, biaya menjadi pembanding utama,” katanya.

    Adapun, untuk memperbaiki iklim investasi dan memperkuat daya saing nasional, Apindo menetapkan empat fokus utama untuk menjalankan fungsi advokasi serta koordinasi kebijakan yang strategis dengan pemerintah.

    Pertama, mendukung program pemerintah untuk memperkuat basis produktivitas nasional, termasuk link and match ketenagakerjaan dan peningkatan keterampilan di industri masa depan.

    Kedua, menjadi mitra strategis pemerintah dalam perundingan global dengan memberikan masukan mengenai kebutuhan dunia usaha. Ketiga, memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga yang dinilai masih tumpang tindih.

    Terakhir, Apindo turut berperan aktif dalam penyusunan kebijakan struktural melalui proses deregulasi agar kebijakan yang lahir tidak hanya bersifat top-down, tetapi mencerminkan kebutuhan pelaku usaha.

    “Apindo memastikan bahwa pertumbuhan harus berbasis shared effort—tumbuh dari bawah, bukan hanya dari atas,” ujar Shinta.

  • VinFast Tunggu Masukan Orang RI buat Nama MPV 7-Seater Listrik Limo Green

    VinFast Tunggu Masukan Orang RI buat Nama MPV 7-Seater Listrik Limo Green

    Jakarta

    VinFast Indonesia memperkenalkan MPV 7 seater listrik terbaru di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Menariknya, mobil ini nanti namanya akan diubah sesuai keinginan konsumen di Indonesia. VinFast membuka peluang buat masyarakat Indonesia untuk memberi nama baru buat mobil ini.

    “Jadi VinFast Limo itu nantinya ke depan ada empat varian. Tetapi yang kita bawa ini yang Limo Green. Harga berapa? Justru kita pengin tahu. Masukan dari pasar itu berapa yang proper untuk harga ini sesuai dengan isinya, spek yang ada, dan sebagainya,” ujar CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto.

    Kariyanto menambahkan, calon konsumen sudah bisa melakukan pemesanan Limo Green di arena GJAW 2025. Sementara untuk pengirimannya akan dilakukan tahun depan, tepatnya di bulan Maret 2026.

    “Nah nanti namanya apa? Tadi saya sampaikan, justru kita pengin dapat masukan dari istilahnya masyarakat Indonesia, apa nama yang tepat untuk kendaraan 7-seater kita ini. Jadi nanti kita pasangkan sudah dengan nama yang kita pilih tersebut,” tambah Kariyanto.

    Mengenai mekanismenya, Kariyanto mengatakan, masyarakat bisa menyampaikan langsung usulan nama yang cocok buat Limo Green kepada staf VinFast Indonesia. Selain itu, masyarakat juga bisa mengusulkannya secara online.

    Sebagai informasi, VinFast Limo Green bukanlah mobil yang benar-benar baru. Model ini bahkan sudah terlebih dahulu dijual di negara asalnya, Vietnam. Tim detikOto juga pernah berkesempatan melihat langsung Limo Green di Vietnam dalam acara media trip belum lama ini.

    Mengulas sedikit spesifikasinya, VinFast Limo Green memiliki ukuran panjang 4.730 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.690 mm, dan wheelbase 2.840 mm. Konfigurasi kabinnya mendukung tiga baris kursi dengan ruang luas dan kenyamanan optimal untuk keluarga maupun layanan transportasi. Menggunakan baterai LFP, jarak tempuhnya diklaim mencapai 470 km sekali pengisian.

    Model ini juga sudah mencatat keberhasilan di Vietnam, terjual 6.500 unit hanya dalam tiga bulan sejak meluncur, sekaligus menguatkan posisinya di segmen MPV listrik.

    (lua/dry)

  • VinFast Bawa Minio Green ke GJAW 2025, Mobil Listrik Mungil yang Punya Kabin Lega

    VinFast Bawa Minio Green ke GJAW 2025, Mobil Listrik Mungil yang Punya Kabin Lega

    Jakarta

    Tak hanya membawa mobil pikap konsep VF Wild dan MPV 7 seater Limo Green ke GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2025, VinFast juga memperkenalkan mobil listrik kecil Minio Green. Mobil listrik berdimensi kompak ini memiliki kabin lega dan diklaim bisa menampung hingga empat penumpang.

    VinFast memberikan Exclusive First Look Minio Green untuk publik. Model ini menandai debut internasional pertamanya sebagai mobil listrik kompak, menegaskan kapabilitas VinFast dalam pengembangan kendaraan di berbagai segmen, sekaligus memperkuat komitmen perusahaan dalam mendorong mobilitas berkelanjutan.

    Minio Green merupakan kendaraan listrik kompak perkotaan dua pintu, berukuran 3.090 mm x 1.496 mm x 1.625 mm (mengacu pada spesifikasi model yang diperkenalkan di Vietnam). Ini merupakan model terkecil dalam lini produk global VinFast, di bawah VF 3, namun tetap memiliki wheelbase 2.065 mm yang memberikan kenyamanan bagi empat penumpang.

    Mobil ini dibekali motor listrik tunggal yang menghasilkan 26,8 dk dan torsi 65 Nm, dan kecepatan maksimum 80 km/jam. Baterai 18,5 kWh mendukung pengisian cepat dari 10 persen ke 70 persen dalam sekitar 30 menit. Berdasarkan standar NEDC, satu kali pengisian penuh mampu menempuh jarak hingga 210 km, sesuai untuk mobilitas harian di perkotaan.

    Interior kabin dirancang dengan tata letak yang minimalis dan fungsional, dilengkapi layar infotainment, jok berbahan kain dengan pengaturan manual, serta kaca spion dua mode. Fitur keselamatan inti mencakup airbag pengemudi, sistem pengereman ABS, dan traction control.

    Minio Green merupakan bagian dari lini kendaraan listrik Green, yang dikembangkan untuk mendukung layanan transportasi komersial maupun kebutuhan pengguna pribadi. Dengan efisiensi operasional dan performa yang fleksibel, model ini menjadi alternatif ideal bagi pengguna motor yang ingin beralih ke kendaraan listrik untuk mobilitas dalam kota, sekaligus berkontribusi pada modernisasi transportasi perkotaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

    “Exclusive First Look Minio Green di GJAW 2025 semakin menegaskan posisi strategis Indonesia dalam peta global VinFast. Hal ini juga menunjukkan komitmen kami yang kuat untuk menghadirkan lini produk yang beragam, berkualitas tinggi, dan mudah diakses bagi pasar massal. Dari mobil perkotaan kompak hingga model berukuran lebih besar, tujuan kami adalah memenuhi beragam kebutuhan konsumen serta menyediakan solusi mobilitas yang praktis dan berkelanjutan untuk masa depan,” bilang Kariyanto Hardjosoemarto selaku CEO VinFast Indonesia dalam keterangan resminya.

    Sejak memasuki pasar Indonesia, VinFast terus memperkuat kehadirannya melalui ekspansi jaringan penjualan, layanan purna jual, dan infrastruktur pengisian daya, yang didukung oleh kebijakan kepemilikan kendaraan listrik yang kompetitif. Pada saat yang sama, perusahaan memprioritaskan produksi lokal serta menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan terpercaya untuk meningkatkan kesadaran merek, memperluas basis pelanggan, dan membangun ekosistem kendaraan listrik yang terpadu. Upaya-upaya ini menjadi fondasi kuat bagi pertumbuhan jangka panjang VinFast sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung transisi Indonesia menuju transportasi hijau dan energi berkelanjutan.

    (lua/dry)

  • BPK komitmen perkuat kerja sama dengan SAV Vietnam

    BPK komitmen perkuat kerja sama dengan SAV Vietnam

    Kemitraan BPK dan SAI Vietnam telah terbukti memberikan manfaat nyata bagi kedua lembaga…,

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun berkomitmen memperkuat kerja sama dengan State Audit Office of Vietnam (SAV) atau Supreme Audit Institution (SAI) Vietnam.

    Pernyataan tersebut disampaikan saat BPK menerima kunjungan SAI Vietnam dalam rangkaian kegiatan bilateral.

    “Kemitraan BPK dan SAI Vietnam telah terbukti memberikan manfaat nyata bagi kedua lembaga. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi ini melalui dialog terbuka, pembelajaran bersama, dan pengembangan kapasitas yang berkelanjutan,” ujarnya sebagaimana dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin.

    Dalam kesempatan itu, Isma mengapresiasi dukungan SAI Vietnam terhadap pencapaian internasional BPK, termasuk terpilihnya BPK sebagai anggota United Nations Board of Auditors (UN BoA) periode 2026-2032.

    Baru-baru ini, BPK terpilih sebagai anggota lembaga audit eksternal UN BoA yang dinilai sebagai bentuk pengakuan dunia atas profesionalisme dan kredibilitas Indonesia.

    BPK terpilih untuk menggantikan China National Audit Office, lembaga pemeriksa keuangan tertinggi (SAI) China, yang sebelumnya mewakili kawasan Asia-Pasifik.

    Selama enam tahun (2026-2032), BPK akan bekerja sama dengan dua anggota UN BoA lainnya, yaitu SAI Prancis (Cour des Comptes) dan SAI Brasil (Tribunal de Contas da União) untuk melakukan audit terhadap badan-badan PBB.

    Dalam pernyataannya, BPK berkomitmen memperkuat akuntabilitas, transparansi, dan tata kelola yang baik di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pemeriksaan yang independen, profesional, efisien, dan inovatif.

    Pencalonan Indonesia sebagai anggota UN BoA telah diumumkan sejak 2021. Dukungan dari negara-negara anggota berhasil dihimpun melalui diplomasi yang intensif oleh BPK dan Kementerian Luar Negeri, baik secara bilateral maupun lewat berbagai forum internasional, hingga akhirnya Indonesia terpilih secara aklamasi.

    “Kunjungan ini (SAI Vietnam) menjadi momentum penting bagi kedua lembaga pemeriksa negara untuk mempererat hubungan yang telah terjalin sejak lebih dari satu dekade, sekaligus memperluas ruang kolaborasi dalam mendukung penguatan tata kelola sektor publik,” ungkap Kepala BPK.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Penjualan Mobil di Indonesia Babak Belur, Bahaya kalau Sampai Disalip Malaysia

    Penjualan Mobil di Indonesia Babak Belur, Bahaya kalau Sampai Disalip Malaysia

    Jakarta

    Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan. Dengan penurunan penjualan ini, dikhawatirkan industri otomotif Indonesia dikalahkan oleh negara tetangga, Malaysia. Toyota bilang, bahaya kalau industri otomotif Indonesia disalip Malaysia.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu. Gaikindo pun akan mengoreksi target penjualan mobil tahun ini.

    Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menegaskan, rapat khusus untuk membahas perubahan target akan digelar pekan depan atau setelah pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW 2025) berakhir. Nantinya, dia akan meminta masukan-masukan dari seluruh anggota.

    Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengatakan harapannya penjualan mobil Indonesia di tahun ini tetap bisa mencapai 800 ribu unit. Bob menilai, bahaya kalau industri otomotif Indonesia dikalahkan Malaysia.

    “Kalau kurang dari 800 (ribu) bahaya itu. Nah jadi image itu penting ya. Kalau nomor 1 di Asia Tenggara itu nggak di Indonesia lagi, nanti ekosistemnya khawatirnya pindah.Nah jadi penting sekali kita mempertahankan reputasi kita sebagai nomor 1 di ASEAN,” ujar Bob baru-baru ini.

    Menurut Bob, Malaysia bisa mempertahankan penjualan mobilnya karena pemerintah memberikan dukungan berupa insentif. Bahkan, insentif yang diberikan pemerintah Malaysia untuk industri otomotif sudah berlaku sejak pandemi COVID-19.

    “Nah negara lain tuh macam-macam.Seperti Vietnam dia menurunkan PPN dari 10 persen jadi 8 persen. Nah Malaysia juga dia kasih insentif ya untuk otomotifnya sejak Covid. Sekarang kalau nggak salah tuh pembeli pertama itu dapat insentif dari Malaysia. Jadi memang negara lain tuh aktif ya memberikan insentif. Karena di otomotif itu multiplier efeknya tuh besar ya,” kata Bob.

    Menurutnya, industri otomotif banyak menyumbang dampak positif buat ekonomi negara. Bahkan, pajak daerah pun tergantung kepada penjualan kendaraan.

    “Kalau jualan mobilnya turun ya pendapatan daerah juga turun. Apalagi tahun depan kan dana transfer daerah dipotong tuh.Nah jadi harus dipikirin betul-betul ya.Jangan sampai daerah nanti nggak punya duit,” ucap Bob.

    (rgr/dry)

  • INAPLAS dorong BMAD produk turunan petrokimia guna jaga utilitas

    INAPLAS dorong BMAD produk turunan petrokimia guna jaga utilitas

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS) menyatakan perlu adanya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) produk turunan petrokimia seperti polypropylene (PP) homopolymer guna menjaga utilisasi.

    “Utilisasi produksi saat ini turun di bawah 70 persen, dan hal ini tentu berdampak pada pengurangan kapasitas produksi. Langkah pertama yang kami lakukan adalah menormalkan kondisi operasional agar tetap aman. Namun apabila situasi ini terus berlanjut, perusahaan terpaksa akan merumahkan sebagian pekerja,” kata Sekretaris Jenderal INAPLAS Fajar Budiono dalam pernyataan di Jakarta, Senin.

    Kebutuhan percepatan keputusan BMAD kata dia semakin mendesak, karena utilisasi kapasitas produksi nasional dilaporkan telah turun di bawah 70 persen. Kondisi tersebut dapat berujung pada penutupan pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) jika tidak ada intervensi kebijakan.

    “Untuk waktu pastinya, kami belum dapat memastikan apakah akan memakan waktu satu, dua, atau tiga bulan, karena semuanya bergantung pada keputusan tim tarif. Dalam kasus anti-dumping, besaran tarif yang dikenakan untuk masing-masing perusahaan akan ditentukan oleh tim tarif. Jadi, sampai saat ini belum ada timeline yang jelas,” kata Fajar.

    INAPLAS berharap pemerintah mampu memberikan keputusan tepat waktu agar tidak menimbulkan kerugian lebih jauh.

    “Kami berharap pemerintah dapat mengambil keputusan secara tepat waktu, sehingga aspek perlindungan, pengamanan, dan keseimbangan dapat benar-benar tepat sasaran,” kata Fajar.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa impor sektor plastik dan barang jadi plastik Indonesia mencapai 10,59 miliar dolar AS pada tahun 2024.

    Menurut Fajar, kondisi ini memperkuat urgensi pemerintah untuk segera menerbitkan regulasi BMAD agar industri nasional tidak terus ditekan oleh produk impor.

    Adapun pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan praktik dumping impor PP dari delapan negara.

    Penyelidikan dilakukan karena adanya indikasi bahwa produk impor dijual di bawah harga wajar pasar dan telah menimbulkan kerugian material bagi industri nasional yang semakin tertekan oleh lonjakan volume impor.

    Delapan negara yang menjadi objek penyelidikan tersebut adalah China, Malaysia, Filipina, Arab Saudi, Korea Selatan, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

    Pemerintah turut memberikan kesempatan hingga 7 November 2025 kepada negara-negara tersebut untuk mengajukan pembebasan dari kemungkinan pengenaan BMAD. Kata Fajar, penyelidikan tersebut kini sudah memasuki tahap akhir.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mitsubishi Destinator Buatan Cikarang Dikirim ke Puluhan Negara

    Mitsubishi Destinator Buatan Cikarang Dikirim ke Puluhan Negara

    Jakarta

    Mitsubishi tak hanya memproduksi Destinator untuk kebutuhan pasar domestik. SUV premium 7-seater buatan Cikarang itu juga dikirim ke banyak negara.

    Mitsubishi Destinator termasuk salah satu model yang diproduksi pabrikan tiga berlian itu di dalam negeri. Destinator diproduksi di pabrik PT MMKI (Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia) kawasan Cikarang. Rupanya, Mitsubishi tidak hanya memproduksi Destinator buat memenuhi permintaan konsumen di Tanah Air. Ada puluhan negara yang juga menjadi tujuan Mitsubishi Destinator buatan Cikarang tersebut.

    “Sudah mulai ekspor. Target awal sih mungkin, bukan mungkin ya, target awal di ASEAN ya, jadi misalnya kayak Filipina, terus Vietnam, seperti itu. Itu kita sudah mulai ekspor,” kata Director of Sales and Marketing Division PT MMKSI Irwan Kuncoro.

    Merujuk pada data ekspor yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Destinator sudah diekspor ke Filipina dan Vietnam pada Oktober 2025. Tercatat jumlah ekspornya pada bulan kesepuluh itu mencapai 454 unit. Kata Irwan, ada sekitar 40-an negara yang dituju Mitsubishi Destinator buatan Cikarang. Itu berarti kini ada tiga model mobil Mitsubishi yang diekspor ke banyak negara yaitu Xpander, Xforce, dan Destinator.

    Destinator merupakan produk terbaru dari Mitsubishi. SUV premium itu diluncurkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 untuk menemani perjalanan keluarga di Indonesia.

    Mobil ini memang dikembangkan untuk pasar ASEAN termasuk Vietnam, Filipina, serta untuk Kawasan Asia Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah, dan juga Afrika. Di Indonesia, ada tiga varian Mitsubishi Destinator yang ditawarkan yaitu GLS, Exceed, dan Ultimate. Masing-masing varian memiliki keunggulan. Pertama ada varian GLS yang dilengkapi dengan fitur esensial sehingga cocok untuk digunakan sehari-hari.

    Selanjutnya varian Exceed menawarkan kenyamanan dengan teknologi pintar. Destinator varian Exceed ini diklaim ideal bagi yang menginginkan pengalaman berkendara yang lebih menyenangkan. Terakhir ada varian Ultimate yang ditujukan bagi mereka yang mengutamakan kemewahan. Varian Ultimate ini juga dilengkapi dengan teknologi tinggi dan diklaim sebagai varian terbaik dari Destinator.

    (dry/din)

  • Spesifikasi MPV Listrik 7-Seater Vinfast Limo Green, Rival Baru BYD M6

    Spesifikasi MPV Listrik 7-Seater Vinfast Limo Green, Rival Baru BYD M6

    Jakarta

    VinFast membuat gebrakan di pameran Gaikindo Jakarta Auto Show (GJAW) 2025 dengan memperkenalkan mobil MPV 7 seater, VinFast Limo Green. Kehadiran model ini menjadi bukti bahwa pabrikan Vietnam itu serius menggarap pasar otomotif di Tanah Air dengan menghadirkan tipe mobil yang disukai masyarakat Indonesia. Seperti apa bocoran spesifikasinya?

    Sebagai informasi, VinFast Limo Green bukanlah mobil yang benar-benar baru. Model ini bahkan sudah terlebih dahulu dijual di negara asalnya. Tim detikOto juga pernah berkesempatan melihat langsung Limo Green di Vietnam dalam acara media trip belum lama ini.

    Mengulas sedikit spesifikasinya, VinFast Limo Green memiliki ukuran panjang 4.730 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.690 mm, dan wheelbase 2.840 mm. Konfigurasi kabinnya mendukung tiga baris kursi dengan ruang luas dan kenyamanan optimal untuk keluarga maupun layanan transportasi. Menggunakan baterai LFP, jarak tempuhnya diklaim mencapai 470 km sekali pengisian.

    VinFast Limo Green Foto: Andhika Prasetia/detikcom

    Model ini juga sudah mencatat keberhasilan di Vietnam, terjual 6.500 unit hanya dalam tiga bulan sejak meluncur, sekaligus menguatkan posisinya di segmen MPV listrik.

    “Misi kami di VinFast bukan sekadar memperkenalkan kendaraan listrik, tetapi juga membangun dialog dua arah dengan pasar. Setiap masukan mengenai desain, posisi produk di pasar, dan harga sangat berarti bagi kami dan mendorong kami untuk menghadirkan produk yang lebih baik serta pengalaman yang lebih relevan. Semangat inilah yang kami bawa dalam komitmen ‘Move People Ahead – Bring the Nation Forward’, khususnya di Indonesia, pasar strategis yang kami banggakan sebagai rumah kedua dalam perjalanan menuju masa depan elektrifikasi yang berkelanjutan,” kata Kariyanto Hardjosoemarto selaku CEO VinFast Indonesia.

    Pada tahap ini, menghadirkan Limo Green di Indonesia mencerminkan keyakinan kuat VinFast terhadap potensi model tersebut, yang diperkirakan akan menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan VinFast di pasar Indonesia tahun depan.

    Bagi yang berminat, VinFast Limo Green sudah bisa dipesan di ajang GJAW 2025. dengan indicative price Rp. 319.000.000 (battery subscription). Harga final akan diumumkan pada saat launching resmi di bulan Maret 2026.

    (lua/dry)

  • Di KTT G20 Wapres Gibran Sampaikan Prioritas Nasional, dari Hilirisasi hingga Swasembada Pangan

    Di KTT G20 Wapres Gibran Sampaikan Prioritas Nasional, dari Hilirisasi hingga Swasembada Pangan

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memaparkan sejumlah program prioritas pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG), hilirisasi, dan swasembada pangan dalam serangkaian pertemuan bilateral di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

    Pertemuan bilateral berlangsung pada hari pertama agenda G20, Sabtu (22/11/2025), dengan sejumlah pimpinan negara, di antaranya Ethiopia, Angola, Vietnam, dan Finlandia.

    “Kita sudah melakukan pertemuan dengan beberapa kepala negara. Saya sampaikan juga pada saat pertemuan, program-program prioritas dari Bapak Presiden, misalnya Makan Bergizi Gratis, hilirisasi, swasembada pangan, dan lain-lainnya,” ujar Gibran saat memberikan keterangan pers di Johannesburg Expo Center, Minggu.

    Gibran mengatakan hasil pembahasan bilateral tersebut akan ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto setelah ia kembali ke Tanah Air.

    “Hasil rapat segera kita follow up dan kita laporkan ke Pak Presiden begitu nanti kita sampai di Tanah Air,” tambahnya.

     

    Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming menyampaikan sejumlah gagasan dalam pidatonya di KTT G20 di Johanneseburg, Afrika Selatan, Sabtu waktu setempat.

  • Mentan Ungkap Dugaan Kejanggalan Masuknya 250 Ton Beras Ilegal di Sabang Aceh

    Mentan Ungkap Dugaan Kejanggalan Masuknya 250 Ton Beras Ilegal di Sabang Aceh

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya dugaan kejanggalan dalam masuknya 250 ton beras impor ilegal melalui Pelabuhan Sabang, Aceh.

    Ia menyebut sejumlah prosedur impor tidak sesuai aturan dan terdapat indikasi proses telah berjalan sebelum adanya persetujuan resmi.

    Amran mengatakan terdapat rapat koordinasi terkait impor yang digelar di Jakarta pada 14 November 2025. Namun berdasarkan risalah rapat, pejabat dari kementerian terkait hingga Bappenas disebut menolak rencana impor tersebut. Meski demikian, impor tetap dilakukan.

    “Ada yang menarik, rapatnya di Jakarta, minta Rakor (rapat koordinasi), belum ada persetujuan. Kami tanya Dirjen, kami tanya Deputi Bappenas, apakah Anda menyetujui? Ternyata dalam risalahnya menolak, tapi tetap dilakukan,” kata Amran dalam konferensi pers, Minggu (23/11/2025).

    Ia juga menyoroti dokumen izin impor dari Thailand yang disebut telah terbit sebelum rapat digelar.

    “Rapatnya tanggal 14 di Jakarta, tetapi izinnya dari Thailand ini sudah keluar. Berarti ini sudah direncanakan, memang sudah direncanakan,” ujarnya.

    Amran turut menanggapi argumen bahwa beras dari Thailand dan Vietnam dinilai lebih murah. Menurutnya, hal itu terjadi karena Indonesia menghentikan impor dalam beberapa waktu terakhir sehingga memengaruhi dinamika harga di pasar internasional.

    “Ada yang mengatakan, ‘Iya Pak, karena harga beras Thailand, Vietnam itu murah.’ Iya, memang murah karena Indonesia tidak mengimpor beras,” ucapnya.

     

    Menteri Perdagangan, Budi Santoso merespons adanya praktik pengoplosan beras premium. Sementara anggota Komisi VI DPR RI mencurigai adanya permainan kartel dalam kasus pengoplosan beras premium.