FotoOto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Minggu, 21 Des 2025 07:42 WIB
Jakarta – Honda Winner R meluncur di Vietnam. Motor bebek kembaran Supra GTR 150 tersebut dibanderol tak sampai Rp 30 juta. Bagaimana tampangnya dari berbagai sisi?

FotoOto
Septian Farhan Nurhuda – detikOto
Minggu, 21 Des 2025 07:42 WIB
Jakarta – Honda Winner R meluncur di Vietnam. Motor bebek kembaran Supra GTR 150 tersebut dibanderol tak sampai Rp 30 juta. Bagaimana tampangnya dari berbagai sisi?

JAKARTA – Honda Winner R resmi debut di Vietnam dan langsung menyita perhatian pasar motor bebek sport. Model ini merupakan kembaran dari Supra GTR 150 di Indonesia, namun tampil lebih agresif dengan sentuhan desain yang mengarah ke DNA superbike Honda.
Menariknya, motor ini dibanderol mulai Rp 29 jutaan. Dilansir dari Greatbiker, Sabtu, 20 Desember, Honda Winner R hadir dalam tiga varian, yakni versi Standard dibanderol 46 juta VND atau setara Rp29 jutaan, versi Special dilepas 50 juta VND atau sekitar Rp31 jutaan, dan varian Sport dipasarkan 51 juta VND atau Rp 32 jutaan.
Secara penampilan, Winner R merupakan versi lebih sporty dari Winner X. Desainnya tetap mengusung gaya gambot nan berotot khas bebek super, namun dengan sentuhan wajah racy.
Bagian depan dibuat lebih tajam, moncong lebih menjorok, windshield minimalis dan lampu depan tersembunyi, memperkuat kesan agresif. Sementara sektor belakang dibuat ramping dengan desain ekor “buntung” dan jok berundak, memberikan visual yang semakin aerodinamis.
Aura CBR1000RR-R terasa kental pada Winner R melalui siluet bodi, kombinasi warna tricolor khas Honda Racing, hingga bahasa desain fairing yang tajam dan sporty. Dapur pacunya mengandalkan mesin 149,2 cc silinder tunggal berpendingin cairan.
Mesin itu menghasilkan tenaga mencapai 15,4 dk pada 9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm pada 7.000 rpm. Konsumsi bahan bakarnya diklaim mampu menembus 52,3 km/liter, dengan kapasitas tangki 4,5 liter. Artinya, dalam kondisi penuh, motor ini bisa menempuh jarak hingga 235 kilometer.
Soal fitur, Winner R termasuk lengkap di kelas bebek sport. Honda membekalinya dengan pencahayaan full LED, panel instrumen full digital, sistem smart key dengan remote, soket charger ponsel, assist and slipper clutch, rem cakram ganda dengan ABS, dan fitur kenyamanan berkendara lainnya.
Meski belum menggunakan suspensi upside down, layar TFT, dan konektivitas smartphone, paket spesifikasi serta fitur Honda Winner R sudah tergolong komplet untuk motor bebek performa tinggi di segmennya. Motor ini diprediksi jadi daya tarik baru bagi pecinta motor kencang berharga terjangkau di pasar Asia Tenggara.

Jakarta –
Honda Winner R telah meluncur di Vietnam. Motor bebek kencang tersebut merupakan kembaran Supra GTR 150 di Indonesia. Nah, dengan harganya yang tak sampai Rp 30 juta, bagaimana spesifikasinya?
Dilansir dari Greatbiker, Sabtu (20/12), Honda Winner R tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni Standard yang dibanderol 46 juta VND (Rp 29 jutaan), Special seharga 50 juta VND (Rp 31 jutaan) dan Sport 51 juta VND (Rp 32 jutaan).
Biar kenal lebih dekat dengan motor bebek tersebut, berikut kami rangkum spesifikasinya!
Spesifikasi Honda Winner R
Tampang
Honda Winner R. Foto: Doc. Honda
Honda Winner R merupakan versi lebih sporty dari Winner X. Motor bebek kencang tersebut masih mengusung desain gambot dan berotot. Namun, bagian depannya dibuat bernuansa racy dengan wajah bermoncong, windshield minimalis dan lampu yang dirancang agak tersembunyi.
Kemudian bagian belakangnya juga dibuat aerodinamis dengan ekor yang didesain ‘buntung’. Permukaan joknya dirancang berundak dengan lapisan menipis di area buntutnya.
Secara umum, Honda Winner R membawa aura CBR1000RR-R yang sangat kental. Hal tersebut bisa terlihat melalui kombinasi warna tricolor yang khas, headlamp yang tajam, serta fairing yang cukup agresif.
Mesin dan Konsumsi BBM
Honda Winner R. Foto: Doc. Honda
Honda Winner R dibekali mesin 149,2cc bersilinder tunggal dengan pendingin cairan. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 15,4 dk pada 9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm pada 7.000 rpm.
Sumber lain menyebut, konsumsi BBM-nya tembus 52,3 km/liter. Sementara tangki bahan bakarnya berkapasitas 4,5 liter. Maka, dalam kondisi full tank, kendaraan bisa melaju sejauh 235 Km!
Fitur
Honda Winner R. Foto: Doc. Honda
Sebagai motor bebek, Honda Winner R punya fitur yang cukup lengkap. Pabrikan membekalinya dengan pencahayaan full LED, panel instrumen full digital, smart key system dengan remot, soket pengisian daya ponsel, assist and slipper clutch, rem double cakram dengan antilock braking system (ABS) dan masih banyak lagi.
Meskipun tanpa suspensi upside down, layar TFT dan konektivitas smartphone, namun fitur-fitur tersebut sudah cukup lengkap untuk motor bebek sekelasnya.
(sfn/dry)

Jakarta –
Produsen roda dua asal Jepang, Honda, resmi meluncurkan Honda Winner R untuk konsumen di Vietnam. Kendaraan tersebut berstatus sebagai kembaran Supra GTR 150 dan dibanderol tak sampai Rp 30 juta!
Disitat dari Greatbiker, Sabtu (20/12), Honda Winner R merupakan versi lebih sporty dari Winner X. Motor bebek kencang tersebut masih mengusung desain gambot dan berotot. Namun, bagian depannya dibuat bernuansa racy dengan wajah bermoncong, windshield minimalis dan lampu yang dirancang agak tersembunyi.
Kemudian bagian belakangnya juga dibuat aerodinamis dengan ekor yang didesain ‘buntung’. Permukaan joknya dirancang berundak dengan lapisan menipis di area buntutnya.
Honda Winner R. Foto: Doc. Honda
Secara umum, Honda Winner R membawa aura CBR1000RR-R yang sangat kental. Hal tersebut bisa terlihat melalui kombinasi warna tricolor yang khas, headlamp yang tajam, serta fairing yang cukup agresif.
Sebagai motor bebek, Honda Winner R punya fitur yang cukup lengkap. Pabrikan membekalinya dengan pencahayaan full LED, panel instrumen full digital, smart key system dengan remot, soket pengisian daya ponsel, assist and slipper clutch, rem double cakram dengan antilock braking system (ABS) dan masih banyak lagi.
Meskipun tanpa suspensi upside down, layar TFT dan konektivitas smartphone, namun fitur-fitur tersebut sudah cukup lengkap untuk motor bebek sekelasnya.
Honda Winner R. Foto: Doc. Honda
Honda Winner R dibekali mesin 149,2cc bersilinder tunggal dengan pendingin cairan. Pembekalan tersebut membuat motor mampu menghasilkan tenaga 15,4 dk pada 9.000 rpm dan torsi 13,5 Nm pada 7.000 rpm. Sementara tangka bahan bakarnya hanya berkapasitas 4,5 liter.
Di Vietnam, kembaran Honda Supra GTR itu tersedia dalam tiga varian berbeda, yakni Standard yang dibanderol 46 juta VND (Rp 29 jutaan), Special seharga 50 juta VND (Rp 31 jutaan) dan Sport 51 juta VND (Rp 32 jutaan).
(sfn/dry)

Jakarta –
Tekanan darah tinggi kerap dianggap penyakit orang tua. Padahal, makin banyak anak muda yang justru mengalami stroke akibat mengabaikan kondisi ini.
Dokter juga mengingatkan hipertensi yang tidak terkontrol bisa berujung fatal. Seperti yang dialami pria bernama Nguyen di Vietnam.
Ketika menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, pria 33 tahun tersebut memiliki tekanan darah yang sangat tinggi. Dokter sudah menyarankan agar ia rutin memantau tekanan darah dan mengubah gaya hidupnya, tapi saran itu tidak digubris.
“Waktu itu, saya pikir cuma karena kebanyakan minum kopi dan stres kerja, jadi tekanan darah naik,” tuturnya yang dikutip dari VNExpress.
Nguyen tetap menjalani kebiasaan lamanya, seperti sering lembur, minum kopi hitam kental, makan tidak teratur, dan konsumsi alkohol yang berlebihan. Sesekali, ia merasakan sakit kepala dan pusing saat berdiri tiba-tiba, tapi selalu dianggap sekadar kelelahan atau kurang tidur.
Hingga suatu pagi, Nguyen mendadak jatuh di kamar mandi. Wajahnya mencong dan ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya.
Di rumah sakit, dokter mendiagnosis Nguyen mengalami stroke akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Wakil Direktur RS Umum Phuong Dong, Dr Doan Du Manh, menjelaskan kerusakan otak Nguyen cukup parah.
“Bagian kiri otaknya rusak berat, sehingga ia mengalami gangguan bicara. Sementara sisi kanan tubuhnya lemah,” jelas Dr Manh.
Awalnya, Nguyen bahkan tidak mampu merawat dirinya sendiri. Kini ia harus menjalani proses rehabilitasi panjang.
Kasus serupa juga ditangani Wakil Direktur Pusat Stroke RS Bach Mai, Hanoi, Vietnam, Dr Nguyen Tien Dung. Seorang pria berusia 30 tahun kembali dirawat setelah sebelumnya mengabaikan pengobatan hipertensi.
Pasien tersebut datang dalam kondisi koma, dengan tekanan darah mencapai 180/100 mmHg meski sudah diberi obat lewat infus. Empat tahun sebelumnya, ia sempat mengalami perdarahan otak akibat hipertensi dan diminta minum obat rutin.
Namun karena merasa tekanan darahnya sudah normal, ia berhenti mengonsumsi obat hingga kembali mengalami stroke.
“Operasi tidak memungkinkan karena pasien koma dalam dan mengalami perdarahan otak. Prognosisnya sangat buruk,” beber Dr Dung.
Dr Manh menjelaskan tekanan darah tinggi secara perlahan merusak pembuluh darah dan bisa memicu stroke iskemik maupun stroke perdarahan. Pada stroke iskemik, tekanan darah tinggi merusak lapisan dalam pembuluh darah, sehingga terbentuk plak yang menyumbat aliran darah ke otak.
Jika plak pecah, gumpalan darah bisa terbentuk dan memicu stroke. Sementara para stroke perdarahan, tekanan darah tinggi jangka panjang membuat pembuluh darah di otak rapuh dan mudah pecah, menyebabkan perdarahan otak.
Tak hanya stroke, hipertensi juga bisa menyebabkan kerusakan ginjal akut hingga gagal ginjal tahap akhir. Selain itu, bisa juga menyebabkan gangguan penglihatan, penyempitan pembuluh darah di kaki yang berujung amputasi, hingga disfungsi ereksi, terutama pada perokok atau pengidap diabetes.
“Anak muda sering tidak rutin cek tekanan darah, jarang olahraga, pola makan buruk, dan jarang medical check-up. Mereka baru sadar saat sudah terkena stroke,” terang Dr Manh.
Begitu didiagnosis hipertensi, pasien wajib menjalani pengobatan seumum hidup dan kontrol rutin untuk mencegah komplikasi. Kondisi yang tidak terdeteksi dan tidak diobati berisiko besar menyebabkan stroke, apalagi jika disertai faktor risiko lain.
Untuk mencegah hipertensi, dokter menyarankan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama bagi usia di atas 50 tahun atau yang punya riwayat keluarga. Jika sudah terdeteksi pra-hipertensi, segera konsultasi ke dokter.
Langkah lain yang penting dilakukan, yakni:
Mengurangi konsumsi garam (kurang dari 5 gram per hari).Berhenti merokok.Rutin olahraga minimal 30 menit sehari.Mengelola stres.Menjaga berat badan ideal.
Halaman 2 dari 4
(sao/naf)

Bisnis.com, JAKARTA — Rantai pasokan iPhone 17 yang diluncurkan Apple pada 2025 melibatkan sejumlah pemain besar global dengan peran strategis berbeda. Mulai dari dominasi Samsung di sektor memori dan layar, inovasi chip, hingga pergeseran manufaktur ke India dan Vietnam.
Berikut pembedahan rantai pasokan iPhone 17 merangkum dari beberapa sumber dan dokumen resmi Jumat (19/12/2025).
Dalam upaya mendorong performa artificial intelligence (AI) pada perangkat, Apple meningkatkan kapasitas DRAM pada model iPhone 17 Pro menjadi 12GB.
Mengutip data TrendForce, Samsung Electronics diperkirakan menjadi pemain kunci dengan menguasai sekitar 70% pangsa pasar pasokan memori tersebut.
Peningkatan kapasitas ini dinilai sangat krusial agar perangkat mampu menjalankan fitur AI canggih dalam ekosistem Apple Intelligence yang memerlukan sumber daya komputasi tinggi.
Selain memori, dominasi Samsung juga merambah ke sektor layar. Apple dilaporkan telah mengalihkan sebagian besar pesanan layar iPhone 17 ke Samsung Display setelah pemasok asal China, BOE, mengalami kendala teknis dalam memproduksi panel OLED dengan teknologi Low-Temperature Polycrystalline Oxide (LTPO).
Hal ini menempatkan Samsung sebagai pemasok paling dominan untuk komponen inti iPhone generasi terbaru.
Di sektor prosesor, seri iPhone 17 menggunakan chip keluarga A19 yang diproduksi secara eksklusif oleh Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).
Cip ini menggunakan proses fabrikasi 3-nanometer (N3P) yang dirancang khusus untuk efisiensi termal dan optimalisasi Neural Engine.
Untuk kebutuhan fotografi, LG Innotek asal Korea Selatan masih memegang kendali lebih dari 50% pasokan aktuator Optical Image Stabilization (OIS) untuk lensa periskop.
Menariknya, meski Apple mulai memperkenalkan modem 5G internal (C1X) pada model iPhone 17 Air, model kelas atas seperti iPhone 17 Pro dan Pro Max dipastikan masih menggunakan perangkat keras dari Qualcomm, yakni modem Snapdragon X80.
Apple juga kini secara sistematis mengurangi ketergantungan pada China dalam proses perakitan dan desain awal.
Di India, Tata Group yang kini mengelola fasilitas manufaktur eks-Wistron dan Pegatron memegang peran vital dalam merakit iPhone secara utuh.
Laporan terbaru mengindikasikan bahwa untuk pertama kalinya, Apple melibatkan teknisi lokal di India dalam tahap pengembangan produk awal untuk model dasar iPhone 17.
Sementara itu, Vietnam juga dipercaya untuk memproduksi kategori produk baru Apple yang didorong AI, seperti perangkat rumah pintar, kamera keamanan, hingga robot desktop interaktif.
President dan Principal Analyst di SmartTech Research Mark N. Vena menilai diversifikasi Apple ke negara-negara seperti India dan Vietnam menandakan kalibrasi ulang besar dalam strategi globalnya.
“Ini juga merupakan pengakuan bahwa ketahanan kini sama pentingnya dengan efisiensi dalam rantai pasok,” ujarnya dikutip dari TechNewsWorld. (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

Jakarta –
Wanita bernama Khanh Linh tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis di usia 28 tahun. Semua berawal pada 12 Juni 2025, saat ia tiba-tiba merasa sakit kepala hebat seperti terbelah saat duduk di meja kerja setelah makan siang.
Tak lama kemudian, semuanya gelap. Sekitar satu jam kemudian, dokter di sebuah rumah sakit di Thai Nguyen mendiagnosis Linh mengalami stroke akibat pecahnya aneurisma otak, yang dipicu kelainan pembuluh darah bawaan.
Kondisinya kritis sampai dirujuk ke Rumah Sakit Militer Pusat 108 di Hanoi, Vietnam, untuk menjalani operasi darurat.
“Aku tidak ingat apapun selama seminggu itu,” ujar Linh, dikutip dari VNExpress.
Semua yang ia ketahui tentang masa tersebut berasal dari cerita keluarganya yang setia mendampingi. Linh menjalani operasi endovaskular modern dengan biaya ratusan juta.
Setelah operasi, perjuangannya belum selesai. Ia harus menjalani perawatan lebih dari 20 hari di rumah sakit, sebelum akhirnya pulang dan rehabilitasi.
Sekitar lima bulan kemudian, kondisinya belum sepenuhnya pulih. Mulutnya masih mencong sehingga sulit berbicara, mata kirinya tidak bisa tertutup sempurna, tubuhnya lemah, dan belum mampu berjalan sendiri.
Stroke tersebut menyebabkan kelumpuhan wajah. Bahkan, aktivitas sederhana menjadi sulit. Mulutnya tidak bisa menutup rapat dan air liur sering keluar tanpa disadari.
“Saat itu aku butuh dua orang untuk merawatku. Satu orang bahkan harus terus di sampingku hanya untuk menyeka air liur,” kenangnya.
Ibu dan kakaknya bergantian menjaga Linh. Di awal pemulihan, ia juga harus menggunakan selang makan.
Berat badannya turun drastis dari 47-48 kg menjadi hanya 40 kg. Setelah menjalani terapi intensif, berat badannya perlahan mulai naik kembali.
Sebelum stroke, Linh merasa hidupnya normal. Ia hanya sempat mengalami sakit kepala ringan beberapa hari sebelumnya, dan mengira itu akibat perubahan cuaca.
“Aku punya banyak kebiasaan buruk, sering begadang, telat makan, dan stres karena pekerjaan,” bebernya.
Ia kini menyadari bahwa gaya hidup tersebut bisa ikut berperan pada kondisi kesehatannya. Masa-masa awal pascastroke menjadi periode paling berat secara mental.
Linh mengaku sempat diliputi pikiran negatif, merasa tidak berdaya, menjadi beban keluarga, dan takut menghadapi masa depan.
Sebuah analisis di jurnal medis The Lancet menyebut sekitar sepertiga penyintas stroke mengalami depresi dalam lima tahun pertama. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada psikologis, tapi juga berkaitan dengan kerusakan otak yang mengatur emosi, serta dapat memperlambat pemulihan dan meningkatkan risiko kematian.
Pada pasien muda seperti Linh, dampak mentalnya bisa lebih berat. Stroke datang tiba-tiba dan merenggut kemandirian, karier, hingga rasa aman sosial.
“Keluargaku yang menarikku kembali,” kata Linh.
Ibu dan kakaknya selalu ada, bukan hanya membantu secara fisik, tapi juga memberikan dukungan emosional. Saat Linh hancur, mereka duduk diam sambil menggenggam tangannya.
Untuk menjaga kesehatan mentalnya, Linh mulai membagikan proses pemulihannya lewat video singkat di TikTok. Awalnya hanya catatan pribadi, tapi perlahan ia menerima banyak pesan dukungan dari orang lain.
“Saat aku sadar ceritaku bisa membantu orang lain, perjuangan ini terasa bermakna,” sambungnya.
Kini, Linh menjalani jadwal rehabilitasi ketat setiap hari, mulai dari akupunktur, pijat terapi, hingga latihan berjalan. Setiap kemajuan kecil, ia dianggap sebagai kemenangan.
“Aku belajar menghargai hal-hal kecil yang dulu terasa sepele,” tutur dia.
Data menunjukkan kasus stroke pada usia muda terus meningkat. Studi The Lancet mencatat angka stroke pada orang di bawah 45 tahun naik signifikan secara global.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 15 persen kasus stroke terjadi pada kelompok usia ini. Faktor pemicunya antara lain stres kronis, pola makan buruk, kurang gerak, serta penyakit seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes yang kerap tidak terdeteksi.
Halaman 2 dari 3
Simak Video “Video: Neurolog Ungkap Sakit Kepala Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Gejala Stroke”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

JAKARTA – Kontingen Indonesia resmi memenuhi target 80 medali emas dalam SEA Games 2025 setelah cabang olahraga (cabor) kabaddi berhasil mendapat emas dari nomor three stars putri.
Dalam partai final, Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor tipis 24-23 untuk menempati podium tertinggi sekaligus mendapat medali emas ke-80 yang merupakan target incaran dalam pesta olahraga dua tahunan tersebut.
Sementara itu, medali perak dari nomor ini didapat oleh tuan rumah Thailand.
Ini merupakan medali emas kedelapan Indonesia dalam pertandingan hari ini, Kamis, 18 Desember 2025. Sebelum itu, Indonesia juga mendapat medali emas dari cabang olahraga modern pentathlon nomor triathle individual putri.
Saat ini Indonesia masih menghuni tempat kedua klasemen sementara dengan perincian 80 medali emas, 92 medali perak, dan 102 medali perunggu.
Mengekor di belakang Indonesia ialah Vietnam yang sudah mendapat 72 medali emas, 72 medali perak, dan 99 medali perunggu.
Peluang Indonesia untuk mempertahankan posisi saat ini terbuka. Dengan sisa dua hari pertandingan, Kontingen Merah-Putih masih bisa mendapat emas lagi untuk melampaui target.
Indonesia berangkat ke Thailand dengan membawa 1.021 atlet. Mereka memasang target bisa finis di posisi ketiga klasemen akhir perolehan medali, posisi yang sebelumnya ditempati di SEA Games 2023 di Kamboja.

Bisnis.com, JAKARTA — Pendidikan tinggi dan riset merupakan fondasi utama pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Peningkatan signifikan kualitas sumber daya manusia, riset, dan inovasi menjadi kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045. Isu ini mengemuka di tengah tantangan brain drain, yakni keluarnya talenta terbaik Indonesia ke luar negeri yang berisiko mengurangi daya saing inovasi nasional.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyatakan bahwa pendidikan tinggi dan riset merupakan fondasi utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
“Tanpa investasi pada ide dan inovasi, pertumbuhan ekonomi akan berhenti pada kondisi steady state,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/12/2025).
Stella menyampaikan hal itu dalam acara Human Development Synergy Forum: Kemitraan Multi-Pihak untuk Memperkuat Kebijakan Ekosistem Pendidikan dan Riset Nasional.
Acara tersebut digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama dengan Friedrich-Ebert-Stiftung (FES) Indonesia dan Yayasan Bicara Data Indonesia di Jakarta, Kamis (18/12/2025).
Secara keseluruhan, isu utama dalam forum ini adalah mendorong pergeseran paradigma menuju brain gain dengan menarik talenta untuk kembali dan berkontribusi, serta brain circulation melalui pembangunan jejaring kolaborasi riset dan transfer pengetahuan dengan diaspora. Perubahan ini selaras dengan visi Presiden Prabowo tentang penguatan SDM, sains, dan pendidikan.
Lebih lanjut, Stella mengatakan, mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi Paul Romer, investasi pada sumber daya manusia, pengetahuan, dan inovasi memberikan efek yang signifikan terhadap perekonomian.
Menurutnya, kenaikan investasi riset sebesar 10% dapat meningkatkan PDB sekitar 0,2% dalam jangka pendek dan hingga 0,9% dalam jangka panjang.
Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, anggaran untuk riset pada 2025 mencapai Rp3,2 triliun atau meningkat 218% ketimbang Rp1,47 triliun tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar ini karena Mendiktisaintek mendapatkan dana riset dari LPDP yang bisa disalurkan langsung kepada universitas.
Stella menyampaikan bahwa pemerintah memiliki gagasan untuk membangun research university yang kuat dengan kualitas riset yang mumpuni, dan tidak hanya jumlah publikasi.
Dia mencontohkan dampak ekonomi universitas riset global, seperti Stanford University, yang menghasilkan manfaat ekonomi tahunan sekitar US$2,7 triliun dan menciptakan jutaan lapangan kerja.
“Ini bukan opini, melainkan fakta ekonomi,” katanya.
Dia menggarisbawahi pula pentingnya strategi spesialisasi riset untuk mengejar ketertinggalan. “Jangan investasi kecil-kecil di semua bidang. Kita harus pintar mengatur investasi riset untuk spesialisasi di mana Indonesia punya niche,” katanya.
Misalnya rumput laut. Indonesia adalah penghasil rumput laut tropis terbesar di dunia dengan nilai pasar sebesar US$12 miliar. Namun, pemanfaatannya belum optimal karena saat ini Indonesia masih menjual bahan mentah.
Bagi Stella, isu penting lainnya soal riset dan inovasi adalah dukungan industri. Berdasarkan paparannya, di Eropa, swasta berkontribusi 59% terhadap dana riset, Amerika Serikat 63%, sementara China, Korea Selatan, dan Jepang lebih dari 75%.
“Kita harus meyakinkan swasta bahwa investasi terhadap riset di universitas akan menghasilkan profit tinggi karena industri berbasis teknologi dan ide saintifik memiliki profit margin tertinggi,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Ojat Darojat, menyebut akar persoalan daya saing inovasi Indonesia. Dia mengutip pandangan OECD yang menilai sistem pembelajaran Indonesia masih didominasi rote learning, yakni menghafal pengetahuan tanpa kemampuan menerapkan.
Pola tersebut pada gilirannya menghasilkan inert knowledge yang merujuk kepada pengetahuan yang tidak terkonversi menjadi inovasi dan solusi nyata.
“Kita masih memproduksi pengetahuan, belum mengaplikasikannya,” ujar Ojat seraya memberikan penekanan soal perlunya pergeseran menuju pembelajaran berbasis critical thinking serta sesuai dengan kebutuhan industri.
Menurut data Global Innovation Index 2024 yang dirilis World Intellectual Property Organization (WIPO). Indonesia berada di peringkat 55 dari 139 negara, turun satu peringkat dari tahun sebelumnya.
Posisi ini menempatkan Indonesia di urutan keenam di ASEAN, jauh tertinggal dari Singapura (peringkat 5), Malaysia (34), Vietnam (44), Thailand (45), dan Filipina (50).
Peringkat input inovasi Indonesia berada di posisi 60, sementara output inovasi di peringkat 59. Hal tersebut menunjukkan kesenjangan antara kapasitas riset dan hasil yang berdampak ekonomi.
Executive Director Yayasan Bicara Data Indonesia (YBDI), Yenny Bachtiar, menekankan bahwa tantangan brain drain tidak seharusnya dimaknai sebagai kehilangan semata, melainkan peluang untuk membangun brain gain melalui kemitraan yang terarah dan berkelanjutan.
“Kebijakan pendidikan dan riset harus dibangun dari data yang akurat, terbuka, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Yenny menegaskan peran data sebagai “alat navigasi” kebijakan agar riset tidak berhenti di publikasi, melainkan berujung pada solusi pembangunan.
Dari perspektif global, Program Manager Friedrich-Ebert Stiftung (FES), Rina Julvianty, menilai investasi berkelanjutan pada pendidikan, riset, dan inovasi—yang ditopang kemitraan multipihak—merupakan fondasi daya saing bangsa.
Adapun FES memposisikan diri sebagai jembatan antara riset dan kebijakan publik, menghubungkan praktik baik internasional dengan kebutuhan nasional.
Forum ini secara khusus menghadirkan dua dialog kebijakan, yakni Sesi bertajuk Brain Drain: Membangun Kemitraan Global dalam Pendidikan dan Riset untuk Masa Depan Indonesia, serta Benchmarking Kemitraan Global Dalam Pendidikan dan Riset.