Negara: Vanuatu

  • Vanuatu Diguncang Gempa 7,4 M: Kedutaan AS Rusak, Jalan Terputus hingga Komunikasi Terganggu – Halaman all

    Vanuatu Diguncang Gempa 7,4 M: Kedutaan AS Rusak, Jalan Terputus hingga Komunikasi Terganggu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa berkekuatan 7,4 skala Richter telah melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada Selasa (17/12/2024).

    Menurut laporan awal Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi di lokasi 37 km (22,9 mil) dari ibu kota dan kedalaman 10 km (6,2 mil), dikutip dari Al Jazeera.

    Namun, Survei Geologi AS selanjutnya mengumumkan laporan terbaru bahwa  kedalaman gempa mencapai 43 km (26,7 mil), yang diikuti oleh gempa susulan berkekuatan 5,5 di dekat lokasi yang sama.

    Gempa yang terjadi pada pukul 12.47 waktu sempat ini sempat memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah.

    Akan tetapi, pada pukul 14.14 waktu setempat peringatan tsunami dicabut.

    Meski begitu, guncangan gempa ini menyebabkan kerusakan bangunan dan beberapa infrastruktrur di Port Vila.

    Seorang jurnalis yang tinggal di Port Vila, Dan McGarry, mengatakan bahwa polisi memberitahunya bencana alam ini menewaskan 1 orang dan 3 orang lainnya terluka.

    Menurut McGarry, ini adalah gempa terdahsyat yang menghantam Vanuatu.

    “Itu adalah gempa bumi paling dahsyat yang pernah saya alami selama 21 tahun tinggal di Vanuatu dan Kepulauan Pasifik. Saya telah melihat banyak gempa bumi besar, tetapi tidak pernah seperti ini,” katanya, dikutip dari Reuters.

    Ia juga mengatakan bahwa gempa ini telah merusakan jalan yang menghubungkan Port Vila ke terminal pelayaran internasional.

    “Jalan yang menghubungkan Port Vila ke terminal pelayaran internasional terhalang oleh tanah longsor,” tambahnya.

    Menurut rekaman yang diunggah di media sosial, jendela-jendela rusak dan pilar-pilar beton di gedung kedutaan runtuh.

    Kedutaan Besar AS di Port Vila termasuk di antara bangunan yang rusak.

    Pejabat AS mengatakan bangunan tersebut mengalami kerusakan parah dan akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    “Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak gempa bumi ini dan pemerintah AS akan bekerja sama erat dengan mitra kami di Vanuatu,” kata kedutaan besar di Papua Nugini dalam sebuah pernyataan, dikutip dari BBC

    Direktur perusahaan petualangan Vanuatu Jungle Zipline, Michael Thompson, mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan operasi penyelamatan.

    “Ada beberapa gedung yang runtuh di sekitar kota. Operasi penyelamatan besar sedang dilakukan untuk mengevakuasi orang-orang yang mungkin masih hidup di dalam gedung,” kata Thompson.

    Namun, layanan komunikasi di Port Vila mengalami gangguan.

    “Sebagian besar komunikasi telah terputus,” tambahnya.

    Australia mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan kepada Vanuatu apabila diperlukan.

    “Vanuatu adalah keluarga dan kami akan selalu ada di saat dibutuhkan,” tulis Menteri Luar Negeri Penny Wong di media sosial X.

    Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh seorang juru bicara Palang Merah Australia.

    “Tim Palang Merah yang terlatih dan berpengalaman sudah berada di lapangan dan siap membantu masyarakat yang terkena dampak dengan barang-barang bantuan yang telah diposisikan sebelumnya,” kata juru bicara tersebut.

    “Palang Merah Australia akan terus memantau situasi ini dengan saksama,” tambahnya.

    Vanuatu merupakan kepualan dataran rendah yang terdiri dari sekitar 80 pulau.

    Negara ini sering terdampak beberapa bencana, termasuk gempa bumi.

    (Tribunnews.com/Farrah)

     

  • Rusak Parah Usai Gempa di Vanuatu, Kedubes AS Tutup Sementara

    Rusak Parah Usai Gempa di Vanuatu, Kedubes AS Tutup Sementara

    Port Vila

    Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,3 yang mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12). Washington terpaksa menutup sementara operasional kedutaannya di Port Vila, ibu kota Vanuatu, hingga pemberitahuan lebih lanjut.

    Pengumuman soal penutupan operasional kedutaan itu disampaikan oleh Kedubes AS yang ada di Papua Nugini dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Selasa (17/12/2024).

    “Kedutaan Besar AS di Port Vila mengalami kerusakan parah dan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut,” demikian pernyataan Kedubes AS di Papua Nugini.

    “Pikiran kami bersama semua orang yang terdampak gempa bumi ini,” imbuh pernyataan Kedubes AS tersebut.

    Laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa M 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

    Keterangan seorang penduduk setempat bernama Michael Thompson, yang berbicara dengan AFP menggunakan telepon satelit, menyebut sejumlah gedung di ibu kota Port Vila, termasuk salah satunya gedung yang menampung kantor Kedutaan Besar AS dan kedutaan lainnya, mengalami kerusakan parah.

    Thompson menyebut lantai dasar sebuah gedung yang menampung kantor Kedubes AS, Prancis dan kedubes negara lainnya hancur tertimpa lantai di atasnya.

  • Gempa Dahsyat Guncang Vanuatu, Mayat-mayat Tergeletak

    Gempa Dahsyat Guncang Vanuatu, Mayat-mayat Tergeletak

    Port Vila

    Gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,3 yang mengguncang Vanuatu pada Selasa (17/12) telah menghancurkan sejumlah gedung di ibu kota Port Vila, termasuk salah satunya gedung yang menampung kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan kedutaan negara lainnya.

    Salah seorang saksi mata menuturkan kepada AFP, seperti dilansir AFP, Selasa (17/12/2024), bahwa mayat-mayat korban ditemukan tergeletak di beberapa bagian ibu kota usai gempa mengguncang.

    Laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa M 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

    Keterangan salah satu penduduk setempat bernama Michael Thompson, yang berbicara dengan AFP menggunakan telepon satelit, menyebut gedung-gedung mengalami kerusakan dan sejumlah mayat tergeletak usai gempa mengguncang.

    “Ada orang-orang di dalam gedung-gedung di kota. Ada sejumlah mayat di sana ketika kami melewatinya,” tuturnya.

    Dia juga melaporkan bahwa tanah longsor terjadi di salah satu ruas jalanan setempat, hingga menimbun sebuah bus. “Sudah jelas ada beberapa kematian di sana,” ucap Thompson yang menjalankan bisnis petualangan zipline di Vanuatu ini, saat berbicara kepada AFP.

    Thompson memposting foto dan video kehancuran di ibu kota Port Vila ke media sosial. Salah satu video yang dikonfirmasi AFP menunjukkan para petugas penyelamat dan kendaraan darurat bekerja di sebuah gedung yang atap luarnya runtuh menimpa sejumlah mobil dan truk yang diparkir.

    Lihat juga Video ‘Lombok Tengah Dilanda Gempa M 4,6’:

  • Tsunami di Vanuatu Imbas Gempa M 7,5 Tak Sampai Indonesia

    Tsunami di Vanuatu Imbas Gempa M 7,5 Tak Sampai Indonesia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa bumi berkekuatan M 7,5 mengguncang wilayah Kepulauan Vanuatu pada Selasa (17/12) pukul 08.57 WIB. Gempa ini menyebabkan tsunami lokal dengan ketinggian sekitar 0,25 meter, namun fenomena ini diklaim Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) tak akan mencapai Indonesia.

    Gempa yang mengguncang wilayah barat daya Kepulauan Vanuatu di Pasifik tersebut terletak pada koordinat 17,63 LS dan 167,90 BT, tepatnya di laut pada jarak 47 kilometer arah barat daya PortVila-Vanuatu. Pusat gempa ini berada pada kedalaman hiposenter 50 kilometer.

    BMKG menyebut gempa ini merupakan gempa bumi jenis dangkal yang dipicu aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Pasifik.

    “Gempabumi Kepulauan Vanuatu ini merupakan jenis gempabumi dangkal yang dipicu aktivitas subduksi/penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik dengan laju 92 mm/tahun,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam sebuah keterangan, Selasa (17/12).

    “Gempabumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar (oblique thrust fault) pada Palung Vanuatu (Vanuatu Trench),” tambahnya.

    Menurut Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) yang berpusat di Hawaii, gempa bumi ini menimbulkan tsunami lokal dengan ketinggian 0,25 meter di Tide Gauge Port-Vila pada pukul 09.07 WIB, ketinggian 0,19 m di Tide Gauge Lennakel pada pukul 09.23 WIB, dan ketinggian 0,13 m di Tide Gauge Luganville pada pukul 09.27 WIB.

    Sementara itu, analisis BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.

    “Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia dihimbau agar tetap tenang,” pungkas Daryono.

    (lom/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gempa M 7,3 Guncang Vanuatu, Picu Peringatan Tsunami

    Gempa M 7,3 Guncang Vanuatu, Picu Peringatan Tsunami

    Port Vila

    Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,3 mengguncang lepas pantai Vanuatu di kawasan Pasifik pada Selasa (17/12) waktu setempat. Gempa kuat ini memicu peringatan tsunami untuk sejumlah negara kepulauan di kawasan Pasifik.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) atau USGS, seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (17/12/2024), melaporkan gempa bumi ini berpusat di perairan yang berjarak hanya 30 kilometer sebelah barat Port Vila, ibu kota Vanuatu.

    Pusat gempa disebut berada di kedalaman 43 kilometer dari permukaan laut.

    Belum diketahui soal kerusakan atau korban jiwa akibat gempa kuat ini di area Vanuatu.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dalam buletin yang dirilis usai gempa mengguncang, melaporkan gempa di Vanuatu itu mengaktifkan peringatan tsunami.

    “Gelombang tsunami telah teramati,” sebut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dalam buletinnya.

    Diprediksi oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik bahwa gelombang tsunami setinggi hingga satu meter akan menghantam area pesisir di Vanuatu.

    Lihat juga Video: Detik-detik Gempa M 5,9 Guncang Turki, Warga Panik Berhamburan

    (nvc/imk)

  • Kemenhan ungkap strategi diplomasi Pasifik untuk kepentingan di Papua

    Kemenhan ungkap strategi diplomasi Pasifik untuk kepentingan di Papua

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI mengungkap strategi diplomasi ke negara-negara Pasifik untuk menjaga kepentingan nasional di Papua.

    Dalam sesi diskusi (FGD) yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa, salah satu strateginya yaitu mengikutsertakan negara-negara Pasifik dalam forum-forum multilateral di kawasan, misalnya ADMM Plus.

    “Kita merasa selama ini diplomasi kita di pertahanan, khususnya pertahanan tentang Papua, selama ini kita jalan sendiri. Negara-negara Pasifik yang tiba-tiba ramai di PBB dan lain-lain itu seolah-olah kita menghadapi mereka sendirian,” kata Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Mohamad Nafis dalam paparannya saat FGD.

    Oleh karena itu, Indonesia saat menjadi tuan rumah ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) dan ADMM Plus pada Januari 2024 berhasil mengupayakan adanya pernyataan bersama negara-negara anggota ASEAN untuk menyepakati implementasi AOIP dari perspektif pertahanan.

    AOIP atau Tinjauan ASEAN terhadap Indo-Pasifik, menurut Nafis, membuka jalan untuk mengikutsertakan negara-negara Pasifik dalam kegiatan-kegiatan ADMM dan ADMM Plus, misalnya dalam pertemuan-pertemuan kelompok (working group), ataupun agenda-agenda latihan bersama di kawasan.

    “Dengan adanya AOIP, secara otomatis ADMM akan bekerja sama lebih erat dengan negara Pasifik, dan tentunya itu akan membantu kita bahwa negara-negara Pasifik dengan negara-negara ASEAN itu hubungannya baik,” kata pejabat Kementerian Pertahanan itu.

    Dia melanjutkan adanya hubungan baik ke depan itu diharapkan dapat membuat negara-negara di Pasifik lebih berpihak kepada ASEAN.

    “Jadi (saat) kita mau bicara eh kalian berhenti bicara Papua dong, itu kita juga lebih enak bicaranya,” kata dia.

    Terkait diplomasi ke negara-negara Pasifik, Kementerian Pertahanan pada tahun ini juga menggagas misi muhibah dan diplomasi ke empat negara di Pasifik Selatan. Misi itu kemudian dilaksanakan selama 40 hari lebih oleh Satgas Port Visit Pasifik, yang beranggotakan prajurit-prajurit TNI AL dari Komando Armada III, kemudian melibatkan pelajar dan mahasiswa dari Papua.

    Dalam misi itu, Satgas Port Visit Pasifik berlayar dengan kapal perang sekaligus kapal bantu rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 dan sandar di Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.

    FGD yang diselenggarakan Universitas Pertahanan di Kompleks DPR RI hari ini mengangkat tema “Good Neighbour Policy: Arah Kebijakan Umum Pertahanan Indonesia di Era Pemerintahan Prabowo”. Kegiatan itu menampilkan sejumlah pembicara, di antaranya Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Rolliansyah Soemirat, dan Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina Jakarta Dr. Peni Hanggarini.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mahkamah Internasional Memulai Sidang Bersejarah terkait Perubahan Iklim

    Mahkamah Internasional Memulai Sidang Bersejarah terkait Perubahan Iklim

    Jakarta

    Masyarakat Kepulauan Pasifik dulunya hidup harmonis dengan lautan, kini rumah mereka terancam oleh naiknya permukaan air laut. Biang keroknya sebagian besar disebabkan oleh pemanasan suhu global yang terkait dengan pembakaran bahan bakar fosil untuk produksi energi dan transportasi.

    “Kenaikan permukaan air laut merupakan masalah besar bagi negara-negara kepulauan kecil dengan lahan terbatas yang bisa ditinggali penduduknya,” papar pejabat eksekutif World’s Youth for Climate Justice Jule Schnakenberg. Ia menambahkan, problem itu juga membatasi akses penduduk terhadap air bersih untuk minum, menanam bahan makanan, dan memasak.

    Para pegiat lingkungan mengatakan, pelanggaran hak asasi manusia seperti inilah yang memotivasi mereka untuk melobi pemerintah agar mengambil tindakan hukum.

    Terkait hal ini, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta pengadilan tertinggi, Mahkamah Internasional (ICJ), untuk memberikan pendapat hukum tentang kewajiban negara-negara terkait perubahan iklim.

    Dipimpin oleh Kepulauan Pasifik Vanuatu, 98 negara dari seluruh dunia dan 12 organisasi internasional siap memberikan pernyataan lisan kepada ICJ selama dua minggu ke depan.

    Hakim di pengadilan akan mengeluarkan “advisory opinion” atau pendapat atau opini nasihat mengenai masalah tersebut — dan konsekuensi hukum bagi pemerintah yang gagal bertindak atau telah mengambil tindakan yang secara signifikan membahayakan lingkungan.

    “Bagi sebagian dari kami, ini adalah perjalanan yang memakan waktu lima tahun dan kami menyadari tonggak sejarah ini bukan sebagai tujuan, melainkan sebagai titik pengecekan, titik memeriksa kembali, karena ini adalah langkah lain ke arah yang benar dalam perjuangan untuk keadilan iklim ini,” ujar Siosiua Veikune, seorang juru kampanye dari kelompok Mahasiswa Kepulauan Pasifik Melawan Perubahan Iklim.

    Bersembunyi di Balik Perjanjian Paris

    Di sana, permukaan air naik hampir dua kali lebih cepat dari rata-rata global, dengan peningkatan 10 hingga 15 sentimeter di barat Pasifik sejak 1993, demikian menurut Organisasi Meteorologi Dunia.

    Penilaian PBB menempatkan target pengurangan emisi saat ini yang dijanjikan oleh negara-negara berdasarkan Perjanjian Paris Internasional, di jalur kenaikan suhu global hingga 2,9 derajat Celsius. Itu jauh di atas batas yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut yaitu dua derajat dengan upaya untuk menjaga pemanasan global hingga 1,5 Celsius.

    “Ada kesenjangan yang tidak masuk akal antara kebijakan negara yang seharusnya dan di mana kebijakan tersebut berada saat ini dan apa yang dituntut oleh keadilan dan sains untuk mencegah bencana iklim,” papar Joie Chowdhury, yang merupakan pengacara senior di Pusat Hukum Lingkungan Internasional (CIEL), kepada DW.

    Pakar hukum mengatakan, pendapat nasihat tersebut akan memperjelas kewajiban negara berdasarkan undang-undang yang sudah ada dan melampaui cakupan Perjanjian Paris.

    “Para pencemar lingkungan besar ini mencoba bersembunyi di balik Perjanjian Paris,” ujar Margaretha Wewerinke-Singh, yang mewakili Vanuatu dalam sidang iklim ICJ. Dia mengatakan pertanyaan sebenarnya adalah, apakah pengadilan akan “mengkonfirmasi bahwa ada lebih dari Perjanjian Paris dan bahwa kewajiban-kewajiban lain ini juga berlaku secara paralel.”

    ICJ adalah satu dari tiga pengadilan yang diminta untuk menerbitkan opini atau pendapat nasihat tentang kewajiban negara-negara terkait perubahan iklim.

    Pada bulan Mei, Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut adalah yang pertama mengeluarkan pendapat nasihatnya, yang mengakui gas rumah kaca sebagai bentuk polusi laut. Pengadilan ini menyoroti kewajiban negara-negara berdasarkan hukum laut sebagai tambahan dari kewajiban dalam Perjanjian Paris.

    Setelah sidang awal tahun ini, Pengadilan Hak Asasi Manusia Inter-Amerika diharapkan untuk menyampaikan pendapatnya tentang kewajiban negara-negara untuk melindungi hak asasi manusia terkait perubahan iklim sebelum ICJ mengeluarkan pendapatnya.

    Selain mempertimbangkan dua pendapat atau opini nasihat sebelumnya, para ahli mengatakan ICJ juga akan mempertimbangkan putusan-putusan iklim penting lainnya, seperti putusan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa bahwa Swiss telah melanggar hak asasi manusia warganya dengan tidak memenuhi target pengurangan emisi sebelumnya.

    “Kami ingin bergerak ke arah aksi iklim berbasis hak asasi manusia, sehingga masyarakat tahu bahwa mereka memiliki satu atau banyak hak asasi manusia, dan bahwa negara mereka harus mengambil semua langkah yang diperlukan, dan melakukannya berdasarkan ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia, dan jika negara tidak melakukannya, Anda memiliki hak hukum untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atau perusahaan Anda,” tegas Schnakenberg.

    Cetak biru untuk litigasi iklim

    Meskipun pendapat nasihat dari ICJ tidak mengikat secara hukum, pendapat tersebut memiliki signifikansi politik dan hukum.

    Pada bulan Oktober, pemerintah Irlandia memutuskan untuk menangguhkan perdagangan dengan Israel secara sepihak atas produk-produk yang berasal dari Tepi Barat yang diduduki, menyusul pendapat nasihat ICJ atas pelanggaran hak-hak rakyat Palestina.

    Para ahli hukum mengatakan, pendapat nasihat ICJ tentang perubahan iklim dapat memiliki konsekuensi politik yang serupa – khususnya karena negara-negara bersiap untuk mengajukan target pengurangan emisi gas rumah kaca baru menjelang pertemuan puncak iklim COP berikutnya pada bulan November 2025.

    “Itu mungkin akan menjadi hasil yang ideal, bahwa pengadilan hanya memberikan koreksi arah yang diperlukan untuk negosiasi itu sendiri, sehingga ambisinya meningkat,” kata Wewerinke-Singh.

    Jika bukan itu hasilnya, Chowdhury mengatakan pendapat tersebut dapat memberikan “cetak biru hukum” internasional yang berlaku untuk perubahan iklim, dengan potensi litigasi melalui pengadilan domestik dan internasional.

    Saat ini, terdapat lebih dari 2.000 kasus iklim yang terjadi di seluruh dunia terhadap negara dan perusahaan.

    “Tentu saja, Anda harus membuktikan hubungan sebab-akibatnya dan itu akan bergantung pada kasus per kasus, tetapi yang dapat dilakukan pengadilan adalah menetapkan bahwa prinsip hukum untuk pemulihan dan ganti rugi memang ada menurut hukum internasional,” tambah Chowdhury.

    Setelah bertahun-tahun berjuang dan akhirnya berhasil mencapai sidang ICJ di Den Haag, Schakenberg mengatakan, ia dan para pegiat yang bekerja dengannya di Pasifik dan di seluruh dunia merasa penuh harapan.

    “Sepanjang kampanye ini, kami selalu mengatakan, kami adalah orang-orang optimistis yang keras kepala, dan saya rasa kita hanya perlu percaya bahwa perubahan itu mungkin terjadi,” tandasnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • KRI WSH-991 berhasil tuntaskan misi kemanusiaan di 4 negara Pasifik

    KRI WSH-991 berhasil tuntaskan misi kemanusiaan di 4 negara Pasifik

    Jakarta (ANTARA) – Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 berhasil menuntaskan misi muhibah dan kemanusiaannya ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG), selama 48 hari berlayar sejak 9 Oktober 2024.

    Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Selasa, menjelaskan Satgas Port Visit Pasifik 2024 kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya, Senin (25/11).

    Kedatangan Satgas Port Visit Pasifik 2024 itu, yang berlayar bersama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH), disambut oleh Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama TNI Singgih Sugiarto dan Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat Daya Victor F. Salosa di Dermaga Lantamal XIV Sorong.

    “Terima kasih kepada seluruh prajurit Satgas Port Visit Pasifik 2024 yang telah menunjukkan dedikasi, disiplin, dan semangat juang luar biasa,” kata Kepala Staf Koarmada III membacakan sambutan Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan saat acara penyambutan, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Koarmada III.

    Dalam kesempatan itu, Pangkoarmada III menjelaskan misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan bertujuan untuk mendukung kebijakan politik luar negeri Pemerintah RI sekaligus sebagai bagian dari upaya melindungi kepentingan nasional di luar negeri.

    “Kegiatan ini juga diharapkan dapat mewujudkan kepercayaan dan persahabatan (confidence-building measure) dengan negara-negara di Pasifik Selatan, dan mewujudkan kehadiran Indonesia di kawasan Pasifik Selatan,” kata Pangkoarmada III dalam sambutannya.

    Dalam acara penyambutan itu, kepulangan Satgas Port Visit Pasifik 2024, yang dipimpin oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, juga disambut berbagai pertunjukan tarian dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya Tari Yembo Papua, Tari Reog Ponorogo, Tari Saman Aceh, dan Tari Falabea atau tarian perang dari Papua.

    Di empat negara Pasifik Selatan itu, yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan PNG, Satgas Port Visit Pasifik melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis di atas kapal, menyerahkan paket bantuan obat-obatan dari Pemerintah RI ke pemerintah masing-masing negara tujuan, kemudian memperkenalkan KRI WSH-991 yang merupakan kapal bantu rumah sakit buatan Indonesia, menggelar resepsi di atas kapal, dan bertemu dengan mitra-mitra Indonesia di tiap negara tujuan.

    “Selama menjalankan tugas, Satgas Port Visit Pasifik telah memberikan pelayanan medis yang profesional, dan mereka bekerja sepenuh hati. Mereka telah menjadi ujung tombak diplomasi kemanusiaan Indonesia di luar negeri,” kata Pangkoarmada III dalam sambutannya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2024

  • Netanyahu Resmi Jadi Buronan ICC, Apakah Bisa Ditangkap di RI?

    Netanyahu Resmi Jadi Buronan ICC, Apakah Bisa Ditangkap di RI?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu resmi menjadi buronan mahkamah Pidana Internasional (ICC), Kamis (21/11/2024). Hal ini menjadi resmi setelah ICC mengeluarkan perintah penangkapan terhadap kepala pemerintahan Israel itu.

    Dalam sebuah pernyataan, selain Netanyahu ICC menjatuhkan perintah penangkapan kepada mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, dan juga Kepala Militer Hamas Mohammed Deif. Ketiganya dituding telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam pertempuran di Gaza.

    “Perdana Menteri (Benjamin) Netanyahu sekarang secara resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard, dikutip AFP.

    Langkah baru ICC ini secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu. Karena salah satu negara dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut wajib menangkapnya di wilayah mereka.

    Dalam situsnya, negara-negara tersebut merupakan negara yang telah meratifikasi Statuta Roma, yang diadopsi pada tahun 1998 dan diimplementasikan pada 2002. Dalam hal ini, Indonesia bukanlah merupakan salah satu negara yang meratifikasi Statuta Roma, sehingga perintah penangkapan ICC ini tidak berlaku di RI.

    Berikut daftar anggota ICC sesuai dengan Statuta Roma berdasarkan situsnya:

    Afganistan

    Albania

    Andorra

    Antigua dan Barbuda

    Argentina

    Armenia

    Australia

    Austria

    Bangladesh

    Barbados

    Belgia

    Belize

    Benin

    Bolivia

    Bosnia dan Herzegovina

    Botswana

    Brasil

    Bulgaria

    Burkina Faso

    Cabo Verde

    Kamboja

    Kanada

    Republik Afrika Tengah

    Chad

    Cile

    Kolombia

    Komoro

    Kongo

    Kepulauan Cook

    Kosta Rika

    Pantai Gading

    Kroasia

    Siprus

    Republik Ceko

    Republik Demokratik Kongo

    Denmark

    Djibouti

    Dominika

    Republik Dominika

    Ekuador

    El Salvador

    Estonia

    Fiji

    Finlandia

    Perancis

    Gabon

    Gambia

    Georgia

    Jerman

    Ghana

    Yunani

    Granada

    Guatemala

    Guinea

    Guyana

    Honduras

    Hongaria

    Islandia

    Irlandia

    Italia

    Jepang

    Yordania

    Kenya

    Kiribati

    Latvia

    Lesoto

    Liberia

    Liechtenstein

    Lithuania

    Luksemburg

    Madagaskar

    Malawi

    Maladewa

    Mali

    Malta

    Kepulauan Marshall

    Mauritius

    Meksiko

    Mongolia

    Montenegro

    Namibia

    Nauru

    Belanda

    Selandia Baru

    Nigeria

    Nigeria

    Makedonia Utara

    Norwegia

    Palestina

    Panama

    Paraguay

    Peru

    Polandia

    Portugal

    Republik Korea

    Republik Moldova

    Rumania

    Saint Kitts dan Nevis

    Santo Lusia

    Saint Vincent dan Grenadines

    Samoa

    San Marino

    Senegal

    Serbia

    Seychelles

    Sierra Leone

    Slowakia

    Slovenia

    Afrika Selatan

    Spanyol

    Suriname

    Swedia

    Swiss

    Tajikistan

    Timor Leste

    Trinidad dan Tobago

    Tunisia

    Uganda

    Britania Raya

    Republik Bersatu Tanzania

    Uruguay

    Vanuatu

    Venezuela

    Zambia

     

    (luc/luc)

  • KRI WSH-991 pulang ke Tanah Air setelah rampungkan misi di PNG

    KRI WSH-991 pulang ke Tanah Air setelah rampungkan misi di PNG

    Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan diplomatik dan persahabatan dengan negara-negara di Pasifik Selatan.

    Jakarta (ANTARA) – Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 berlayar kembali ke Tanah Air setelah merampungkan misi muhibah dan kemanusiaan di Papua Nugini (PNG) sejak 4 hari yang lalu (17/11).

    Di Port Moresby, PNG, Rabu, kepulangan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH) itu dilepas oleh Duta Besar RI untuk PNG Andriana Supandy, Atase Pertahanan RI untuk PNG Kolonel Inf. Piter Dwi Ardianto, staf KBRI Port Moresby, dan masyarakat PNG, yang membentangkan spanduk bertuliskan “Thank You Indonesia!”

    “Saya mewakili pemerintah Indonesia mengucapkan selamat atas keberhasilan misi diplomasi perdamaian ini. Salam hormat untuk Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Panglima Komando Armada III Laksamana Muda TNI Hersan yang telah mendukung kegiatan Port Visit di wilayah Pasifik Selatan,” kata Dubes RI untuk PNG kepada Satgas Port Visit Pasifik 2024 sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Ia melanjutkan misi kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan itu merupakan inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto semasa masih menjabat Menteri Pertahanan.

    “Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan diplomatik dan persahabatan dengan negara-negara di Pasifik Selatan,” kata Dubes Andriana.

    Dalam acara yang sama, Dubes RI untuk PNG itu juga mengucapkan terima kasih kepada Komandan Satgas Port Visit Pasifik 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, Komandan KRI WSH-991 Kolonel Laut (P) Edi Herdiana, dan seluruh pengawak KRI dan personel satgas.

    “Semoga diberi kelancaran dalam pelayaran menuju tanah air,” kata Andriana.

    Acara pelepasan itu dilanjutkan dengan laporan dari Komandan Satgas Port Visit Pasifik 2024, yang didampingi Komandan KRI WSH-991, kepada Dubes RI. KRI WSH-991 melaksanakan tradisi penghormatan, dan peran pemanduan, kemudian lanjut berlayar meninggalkan Port Moresby.

    Di PNG, sebagaimana tiga negara tujuan satgas lainnya seperti Kepulauan Solomon, Fiji, dan Vanuatu, Satgas Port Visit Pasifik menggelar berbagai kegiatan seperti membuka layanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, membuka pintu kapal (open ship) untuk warga PNG, menggelar resepsi di atas geladak kapal, berkunjung ke markas militer PNG dan KBRI, kemudian menyerahkan paket bantuan obat-obatan dari pemerintah RI ke pemerintah PNG.

    Satgas Port Visit Pasifik 2024 juga memperbaiki rumah ibadah, yaitu Gereja St. Michael’s Parish di Hanuaba, PNG. Kerja bakti merenovasi gereja itu dipimpin oleh Letkol Laut (T) Yopie Lutfian Arief, diikuti oleh 32 anggota Satgas Port Visit Pasifik 2024, dan masyarakat sekitar gereja.

    Karya bakti di kompleks gereja itu mencakup pembersihan area gereja, pengecatan dinding, perbaikan tempat lonceng dan beberapa fasilitas di area luar bangunan gereja, bagian dalam gereja, tiang penopang, dan kamar mandi.

    Satgas Port Visit Pasifik 2024 bersama KRI WSH-991 berlayar ke empat negara di Pasifik Selatan yaitu Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini, sejak 9 Oktober 2024.

    Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.

    Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya KRI WSH-991 kembali ke markasnya di Sorong, Papua Barat Daya.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024