Negara: Vanuatu

  • Mengapa Gempa Lebih Sering Terjadi di Tempat-Tempat seperti Vanuatu? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui – Halaman all

    Mengapa Gempa Lebih Sering Terjadi di Tempat-Tempat seperti Vanuatu? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gempa bumi besar melanda Vanuatu, menyebabkan kerusakan besar di ibu kotanya.

    Meskipun aktivitas seismik relatif sering terjadi di wilayah tersebut, gempa bumi yang terjadi hari Selasa (17/12/2024) dianggap sebagai salah satu yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir.

    Mengutip ABC News, berikut ini hal-hal yang perlu diketahui tentang gempa Vanuatu.

    1. Apa yang Terjadi?

    Pada pukul 12:47 siang waktu setempat (AEDT), gempa bumi dengan magnitudo 7,3 terjadi di dekat ibu kota Vanuatu, Port Vila.

    Gempa bumi tersebut terjadi 30 kilometer di sebelah barat Port Vila, pada kedalaman 57 kilometer, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

    Dan McGarry, seorang jurnalis di Port Vila, menggambarkan gempa tersebut sebagai guncangan hebat berfrekuensi tinggi yang berlangsung selama sekitar 30 detik.

    Peringatan tsunami dikeluarkan oleh Sistem Peringatan Tsunami AS segera setelah itu, tetapi kemudian dibatalkan.

    Banyak bangunan dan jalan runtuh atau rusak.

    Video di media sosial menunjukkan kendaraan hancur oleh puing-puing yang jatuh.

    Saksi mata melaporkan tanah longsor besar di dekat Port Vila.

    Vanuatu adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik Selatan, sekitar 1.750 kilometer di sebelah timur Australia.

    Port Vila terletak di pantai selatan Pulau Efate.

    lihat foto
    Pusat gempa Vanuatu

    3. Berapa Jumlah Korban Jiwa?

    Setidaknya 14 orang tewas dan diperkirakan ratusan lainnya terluka.

    “Gempa bumi itu dahsyat, lebih dahsyat dari yang pernah saya lihat selama 21 tahun tinggal di Vanuatu,” kata McGarry.

    Tim penyelamat bekerja sepanjang malam untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan bangunan.

    4. Apakah Gempa Bumi Kali Ini Termasuk Besar?

    Ya. Magnitudo mengacu pada ukuran gempa bumi, dan gempa yang berkekuatan lebih dari 7 dianggap besar.

    Pengukurannya dinyatakan dalam bilangan bulat dan pecahan desimal, dan setiap peningkatan bilangan bulat menunjukkan peningkatan sepuluh kali lipat dalam amplitudo.

    Fabio Capitanio, seorang profesor madya di Sekolah Bumi, Atmosfer, dan Lingkungan Universitas Monash, mengatakan besarnya gempa bumi hari Selasa itu sebanding dengan letusan Gunung St. Helens pada tahun 1980.

    “Peristiwa dengan besaran yang sama dikaitkan dengan risiko tsunami, namun catatan sejarah menunjukkan kejadian tsunami yang rendah, seperti yang terlihat dalam kasus ini,” katanya.

    “Kerusakan yang terkait dengan gempa bumi berkekuatan tinggi seperti itu diperkirakan besar, meskipun area ini memiliki catatan kerusakan seismik yang rendah.”

    5. Seberapa Sering Gempa Terjadi di Vanuatu?

    Gempa bumi cukup sering terjadi di negara kepulauan tersebut.

    Menurut USGS, 24 gempa bumi dengan kekuatan tujuh atau lebih telah tercatat dalam radius 250 kilometer dari episentrum hari Selasa dalam satu abad terakhir.

    Peristiwa terbesar yang tercatat di wilayah tersebut adalah gempa bumi berkekuatan 7,9 pada bulan Desember 1950.

    6. Mengapa Gempa Bumi Lebih Sering Terjadi di Beberapa Area Tertentu?
    lihat foto
    Lempeng-lempeng tektonik Bumi.

    Gempa bumi terjadi di tempat bertemunya lempeng-lempeng tektonik Bumi.

    Permukaan Bumi terbagi menjadi lempengan-lempengan batu padat yang besar yang membentuk tujuh lempeng utama dan delapan lempeng minor.

    USGS menjelaskan, sebagian besar batas antara lempeng tersembunyi di bawah lautan planet ini.

    “Lempeng tektonik kemungkinan besar terbentuk sangat awal dalam sejarah Bumi yang berusia 4,6 miliar tahun dan terus bergerak di permukaannya sejak saat itu — seperti mobil-mobil bumper yang bergerak lambat yang berulang kali berkumpul dan kemudian terpisah.”

    Saat lempeng bergerak, lempeng tersebut terkadang macet saat bergesekan dengan lempeng sebelahnya.

    Saat lempeng mengatasi gesekan, terjadi pergeseran tiba-tiba dan menghasilkan gempa bumi.

    Karena itu, area di sepanjang batas lempeng lebih mungkin mengalami getaran daripada area yang berada di dekat pusat lempeng.

    Vanuatu, misalnya, terletak di antara Cincin Api yang aktif secara seismik, sabuk tempat beberapa lempeng tektonik bertemu dengan lempeng Pasifik.

    Sabuk ini juga dikenal sebagai Sabuk Sirkum-Pasifik.

    Area tempat lempeng Australia dan Pasifik bertemu, tempat gempa bumi hari Selasa terjadi, merupakan salah satu wilayah yang paling aktif secara seismik di dunia.

    7. Mengapa Gempa Bumi Terkadang Memicu Tsunami?

    Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional mengatakan beberapa gempa bumi besar dapat menimbulkan tsunami.

    “Energi dari gempa bumi semacam itu dapat menyebabkan dasar laut tiba-tiba naik atau turun,” katanya.

    “Pergeseran tiba-tiba dasar laut secara vertikal inilah yang biasanya memicu tsunami.”

    Namun Adam Pascale, kepala ilmuwan di observatorium gempa bumi Pusat Penelitian Seismologi, mengatakan tidak semua gempa bumi berkekuatan besar memicu tsunami.

    “Pada gempa bumi hari Selasa, kemungkinan besar kedalaman gempa, bukan jenis patahan, yang mencegah terjadinya tsunami.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Basarnas Gelar Latihan SAR Gabungan untuk Antisipasi Bencana Perkotaan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Desember 2024

    Basarnas Gelar Latihan SAR Gabungan untuk Antisipasi Bencana Perkotaan Megapolitan 18 Desember 2024

    Basarnas Gelar Latihan SAR Gabungan untuk Antisipasi Bencana Perkotaan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (
    Basarnas
    ) mengadakan latihan SAR gabungan di Gedung Ciputra World 1, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/12/2024). Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi
    bencana
    di perkotaan, terutama dampak gempa bumi.
    Sejumlah instansi seperti kepolisian, Badan Penanggulangan
    Bencana
    Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Kantor Basarnas Jakarta, serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, turut terlibat dalam pelatihan ini.
    “Pagi ini Kantor SAR Jakarta menggelar latihan gabungan untuk urban SAR. Tadi sudah dipantau bersama bagaimana jika di Jakarta terjadi gempa dan simulasi seperti itu,” ujar Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, saat ditemui di lokasi.
    Sebanyak 120 personel dari berbagai unsur SAR dikerahkan dalam latihan tersebut. Ribut menjelaskan, latihan ini merupakan kegiatan rutin Basarnas untuk menghadapi potensi bencana di wilayah perkotaan.
    Selain bencana gempa bumi, latihan gabungan ini juga ditujukan untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Jakarta.
    “Ini simulasi dikemas mengantisipasi situasi akhir tahun. Tadi saya sampaikan di Vanuatu ada gempa 7,4. Asesmen dari BMKG menunjukkan ancaman hidrometeorologi di Indonesia sudah ada,” tambahnya.
    Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antarinstansi serta kesiapan personel SAR dalam menghadapi berbagai skenario bencana di perkotaan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    Gempa Magnitudo 7.4 di Vanuatu Tewaskan 14 Orang, Kemlu RI Pastikan Tak Ada Korban WNI – Halaman all

    KBRI Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa di Vanuatu.

    Tayang: Rabu, 18 Desember 2024 11:01 WIB

    X/Twitter

    Lantai pertama Kedutaan Besar Amerika di Port Vila, Vanuatu hancur total setelah gempa berkekuatan 7,4. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gempa bumi bermagnitudo 7.4 melanda Vanuatu, Selasa (17/12/2024) sekira pukul 12.51 waktu setempat. 

    Dilaporkan 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 korban luka-luka. 

    Namun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra mengonfirmasi tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam bencana alam tersebut.

    “KBRI Canberra yang memiliki akreditasi di Vanuatu telah berkoordinasi dengan otoritas Vanuatu dan berkomunikasi dengan masyarakat Indonesia di Vanuatu. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang menjadi korban gempa,” kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha kepada wartawan, Rabu (18/12/2024).

    Tangkapan layar yang diambil dari cuplikan video selebaran yang diposting di akun Facebook Michael Thompson pada 17 Desember 2024 menunjukkan orang-orang sedang memeriksa mobil rusak yang terperangkap di bawah bangunan yang runtuh di ibu kota Vanuatu, Port Vila, setelah gempa bumi dahsyat melanda pulau Pasifik. – Gempa berkekuatan 7,3 terjadi pada 17 Desember di kedalaman 57 kilometer (35 mil), sekitar 30 kilometer di lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu, pada pukul 12:47 siang (0147 GMT), menurut Survei Geologi AS . (Photo by MICHAEL THOMPSON / Facebook account of Michael Thompson / AFP) (AFP/MICHAEL THOMPSON)

    Adapun berdasarkan catatan, WNI yang berada di Vanuatu sebanyak 48 orang. 

    Mayoritas bekerja sebagai anak buah kapal (ABK).

    Perihal kejadian ini, KBRI Canberra dan Kemlu RI akan terus memonitor keadaan di Vanuatu dan dampak dari gempa bumi yang melanda.

    “KBRI Canberra mencatat terdapat 48 WNI yang berada di Vanuatu. Mayoritas bekerja sebagai ABK. Kemlu dan KBRI Canberra akan terus memonitor dampak gempa Vanuatu,” kata Judha.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Diguncang Gempa, Vanuatu Pernah Jadi Salah Satu Negara Paling Bahagia di Dunia

    Diguncang Gempa, Vanuatu Pernah Jadi Salah Satu Negara Paling Bahagia di Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Vanuatu adalah sebuah negara kepulauan di kawasan Pasifik yang dikenal sebagai salah satu tempat paling bahagia di dunia. Namun, pada Selasa (17/12/2024), negara ini mengalami kehancuran akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang ibu kota, Port Villa.

    Gempa tersebut mengakibatkan 14 korban jiwa, merusak dua waduk, sejumlah kedutaan asing, dan sebuah rumah sakit.

    Vanuatu yang memiliki bentuk seperti katapel, terdiri lebih dari 80 pulau dan terletak sekitar 2.000 kilometer di timur Australia.

    Negara ini menempati peringkat empat besar negara paling bahagia di dunia, serta yang terbahagia di luar Amerika, menurut Indeks Happy Planet. Peringkat ini didasarkan pada faktor-faktor kesejahteraan, harapan hidup, kesetaraan, serta keberlanjutan lingkungan.

    Sejak meraih kemerdekaan dari pemerintahan bersama Perancis dan Inggris pada 1980, seluruh tanah di Vanuatu dimiliki oleh penduduk asli, ‘ni-Vanuatu’, dan tidak dapat diperjualbelikan kepada orang asing.

    Survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Vanuatu (VNSO) pada 2011 menunjukkan, mereka yang memiliki hak atas tanah cenderung merasa lebih bahagia dibandingkan yang tidak memilikinya.

    Sekitar tiga perempat dari 298.000 penduduk Vanuatu tinggal di daerah pedesaan, dengan mayoritas penduduk memiliki akses terhadap tanah untuk hidup dan bertani.

    Kalulu Taripoawia, seorang pemimpin warga, menyatakan bahwa sejak kecil mereka telah terbiasa bekerja di ladang. “Itu memberi kami makanan, dan kami bahagia karena mengolah tanah kami sendiri,” ujarnya dilansir dari Travel BBC, Rabu (18/12/2024).

    Marcel Merthelorong, seorang novelis asal Vanuatu, menjelaskan, masyarakat Vanuatu sangat menghargai lingkungan mereka. 

    “Kebahagiaan kami berasal dari rasa hormat terhadap alam, bagaimana kami mengelola tanah dan air,” ujarnya.

    Survei yang sama juga mencatat, barang-barang seperti babi, ubi, dan kava (sejenis tanaman dari Pasifik Selatan yang digunakan untuk meredakan stres) mudah didapat dan diperdagangkan tanpa menggunakan uang.

    Sero Kuatonga, seorang seniman Vanuatu, menambahkan bahwa warga Vanuatu tidak memandang uang seperti orang-orang di negara lain. 

    “Kami tidak tergantung pada uang seperti orang di negara lain. Ketika mereka kehabisan uang, mereka menjadi stres,” katanya.

    Sebagai tambahan, kebahagiaan masyarakat Vanuatu juga berasal dari hubungan mereka yang erat dengan tradisi serta lanskap alam yang beragam, mulai dari pegunungan berbatu hingga terumbu karang. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Vanuatu dikenal sebagai negara yang paling bahagia di dunia.

    Kata “Vanuatu” dalam bahasa asli mereka berarti “Tanah kami selamanya”.

    Dengan 139 bahasa asli yang digunakan oleh penduduknya, Vanuatu menjadi salah satu negara dengan jumlah bahasa daerah terbanyak di dunia.

    Sero Kuatonga juga mengatakan bahwa bahasa asli mereka merupakan kebanggaan besar bagi warga Vanuatu. “Kami bahagia karena bahasa kami, bukan karena kami memiliki rumah yang indah,” ujarnya.

    Sekitar 92% penduduk Vanuatu menggunakan bahasa asli mereka sebagai bahasa utama, dan sebagian besar juga memiliki pemahaman yang mendalam tentang pertanian tradisional, sejarah keluarga, serta pentingnya flora dan fauna.

    Namun, meski negara ini kaya akan kebahagiaan dan tradisi, Vanuatu masih menghadapi berbagai tantangan. Terletak di Cincin Api Pasifik, negara ini sangat rentan terhadap bencana alam. Dalam beberapa tahun terakhir, pulau-pulau ini juga terancam oleh kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim.

    Vanuatu tercatat sebagai negara yang paling berisiko mengalami bencana alam menurut laporan Universitas PBB pada 2014.

    Pada 2015, Topan Pam menghancurkan hampir seluruh pulau, menyebabkan kerusakan besar dan 75.000 orang kehilangan tempat tinggal.

    Kini, bencana serupa kembali datang. Negara yang dikenal sebagai yang paling bahagia di dunia ini harus merasakan kehancuran setelah gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang Ibu Kota negara yang paling bahagia di dunia, Port Villa.

  • Gempa M 7,3 Guncang Vanuatu: Data Sementara 14 Orang Tewas, Banyak Bangunan Hancur – Halaman all

    Gempa M 7,3 Guncang Vanuatu: Data Sementara 14 Orang Tewas, Banyak Bangunan Hancur – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, VANUATU – Gempa berkekuatan M 7,3 telah melanda ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada Selasa (17/12/2024).

    Seorang jurnalis yang tinggal di Port Vila, Dan McGarry, mengatakan bahwa polisi memberitahunya bencana alam ini menewaskan 1 orang dan 3 orang lainnya terluka.

    Menurut McGarry, ini adalah gempa terdahsyat yang menghantam Vanuatu.

    “Itu adalah gempa bumi paling dahsyat yang pernah saya alami selama 21 tahun tinggal di Vanuatu dan Kepulauan Pasifik. Saya telah melihat banyak gempa bumi besar, tetapi tidak pernah seperti ini,” katanya, dikutip dari Reuters.

    Vanuatu merupakan negara kecil berbentuk kepulauan yang terletak di barat daya Samudra Pasifik.

    Negara Vanuatu bertetangga dengan Australia dan Papua New Guinea.

    Korban Tewas 14 Orang

    Untuk sementara korban tewas akibat gempa itu sebanyak 14 orang dan setidaknya 200 orang dirawat di rumah sakit.

    Diperkirakan jumlah korban terus bertambah.

    Sementara pencarian korban terus dilanjutkan.

    Kepolisian Vanuatu mengatakan dalam sebuah pernyataan telah terjadi kematian dan banyak korban luka, tanpa menyebutkan jumlahnya.

    Tim penyelamat terus menggali untuk mencari korban yang terjebak reruntuhan bangunan di Ibu Kota Port Vila.

    Teriakan di bawah reruntuhan toko

    Warga setempat bernama Michael Thompson mengatakan kepada kantor berita AFP, terdengar teriakan dari bawah reruntuhan toko tiga lantai yang ambruk.

    “Kami berhasil mengeluarkan tiga orang yang terjebak. Sayangnya, salah satu dari mereka tidak selamat,” katanya.

    Sekitar 80 orang termasuk polisi, petugas medis, penyelamat profesional, dan relawan menggunakan ekskavator, jackhammer (mesin bobok beton), penggiling, dan gergaji beton untuk melakukan evakuasi.

    Ketika tim penyelamat terdiam, mereka bisa mendengar suara tiga orang memberi isyarat masih hidup.

    “Ada berton-ton puing di atasnya. Dan dua balok beton yang cukup besar roboh,” katanya. “Jelas mereka beruntung berada di tempat yang agak kosong.”

    Kepala Palang Merah Pasifik Katie Greenwood menulis di platform media sosial X, Pemerintah Vanuatu mengonfirmasi 14 kematian dan 200 korban luka-luka dirawat di rumah sakit utama ibu kota.

    Dampak gempa Vanuatu

    Guncangan gempa  merobohkan bangunan-bangunan besar, memecahkan dinding dan jendela, meruntuhkan jembatan, dan memicu tanah longsor di negara dataran rendah berpenduduk 320.000 orang itu.

    Serangkaian gempa susulan juga terjadi di negara yang terletak di Cincin Api Pasifik rawan gempa tersebut.

    Dampak gempa Vanuatu lainnya adalah lumpuhnya sebagian besar jaringan telekomunikasi.

    Maskapai pun menangguhkan penerbangan dengan alasan kerusakan landasan pacu. Tanah longsor terjadi di dekat terminal pengiriman internasional utama.

    Lantai dasar gedung kedutaan besar yang dihuni perwakilan Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Australia, dan Selandia Baru ambles, kini rata dengan tanah.

    Adapun staf AS, Perancis, dan Australia yang berada di dalam gedung selamat, kata ketiga negara itu.

    Gempa Vanuatu turut menghancurkan empat bangunan besar di Port Vila, memicu tanah longsor yang menimpa satu unit bus, dan menghancurkan sedikitnya dua jembatan, kata Thompson.

    Keadaan darurat

    Perdana Menteri sementara Vanuatu, Charlot Salwai mengatakan komite bencana nasional telah mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam selama tujuh hari di wilayah yang paling terdampak.

    Bantuan internasional telah diminta.

    Menteri Pertahanan Australia Richard Marles mengatakan dua pesawat militer akan terbang ke Vanuatu pada Rabu pagi dengan tim bantuan medis, dan tim pencarian dan penyelamatan.

    “Ini adalah insiden yang sangat signifikan dan kami merasa cemas tentang bagaimana hal ini akan terungkap,” katanya kepada ABC Radio.

    Selandia Baru mengatakan akan mengirim pesawat untuk memeriksa apakah pesawat dapat mendarat di Vanuatu, tempat bandara internasional tetap ditutup.

    Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan memperkirakan 116.000 orang, sekitar sepertiga penduduk negara itu, terkena dampak gempa bumi.

    Warga Australia Michael Thompson, yang mengelola bisnis petualangan zip line di Vanuatu, mengatakan dalam sebuah posting di Facebook bahwa ia telah membantu mengeluarkan orang-orang dari reruntuhan sepanjang malam.

    “Tiga orang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup, satu di antaranya dalam kondisi sangat serius… aksi keberanian luar biasa saat orang-orang memasuki ruang terbatas untuk melakukan penyelamatan,” kata Thompson. 

    Sumber: Reuters/AFP/ABC

     

     

  • 14 Orang Tewas Imbas Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Vanuatu, 2 WNA

    14 Orang Tewas Imbas Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Vanuatu, 2 WNA

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 14 orang dilaporkan tewas imbas gempa bumi dahsyat yang mengguncang Vanuatu di Pasifik pada Selasa (17/4).

    Sebagian besar korban meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk hingga terkubur tanah longsor.

    Gempa yang berpusat sekitar 31 kilometer dari ibu kota Port Vila itu mengguncang Vanuatu sekitar pukul 12.47 siang.

    Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) sempat mengeluarkan peringatan ancaman gelombang tsunami imbas gempa besar ini, namun tak lama mencabutnya.

    Gempa dahsyat itu merusak hingga merobohkan banyak bangunan di Vanuatu. Gedung Kedutaan Besar AS ikut rusak cukup parah imbas gempa besar ini.

    Tim penyelamat hingga warga yang selamat buru-buru membantu pencarian korban yang terjebak reruntuhan bangunan.

    Menurut warga yang diwawancarai AFP, terdengar teriakan orang-orang di bawah reruntuhan sebuah toko tiga lantai di ibu kota.

    “Kita berhasil mengeluarkan tiga orang dari reruntuhan i ana. Tapi sayangnya satu orang tidak selamat,” ucap seorang warga Michael Thompson kepada AFP melalui telepon satelit.

    Korban tewas termasuk empat orang di rumah sakit Port Vila, enam orang akibat tanah longsor, dan empat lainnya di sebuah toko yang runtuh, menurut pembaruan dari kantor manajemen bencana Vanuatu yang diperoleh AFP.

    Kedutaan Besar China di Port Vila mengonfirmasi bahwa dua dari korban tewas adalah warga negara Tiongkok.

    Gempa tersebut meratakan bangunan-bangunan besar, meretakkan dinding, menghancurkan jendela, dan memicu tanah longsor di negara kepulauan rendah yang berpenduduk 320.000 jiwa itu. Vanuatu juga terletak di Kawasan Cincin Api Pasifik yang rawan gempa.

    Australia dan Selandia Baru menyatakan akan mengirimkan tim medis serta tim pencarian dan penyelamatan pada hari Rabu untuk memberikan bantuan mendesak.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • 14 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa M 7,3 di Vanuatu

    14 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa M 7,3 di Vanuatu

    Jakarta

    Gempa bumi dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang Vanuatu kemarin. Akibatnya, 14 orang dilaporkan meninggal dunia.

    Dilansir AFP, Rabu (18/12/2024), pemerintah Vanuatu mengatakan 14 orang meninggal dunia dalam peristiwa gempa ini. Korban tewas ini termasuk empat orang di rumah sakit di Ibu Kota Port Vila.

    Enam orang lainnya meninggal karena tertimbun tanah longsor akibat gempa. Kemudian, empat orang lainnya lagi meninggal karena tertimpa bangunan runtuh.

    Pemerintah mengatakan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah.

    Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,3 mengguncang lepas pantai Vanuatu di kawasan Pasifik pada Selasa (17/12) waktu setempat. Gempa kuat ini memicu peringatan tsunami untuk sejumlah negara kepulauan di kawasan Pasifik.

    Laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa M 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

    Keterangan salah satu penduduk setempat bernama Michael Thompson, yang berbicara dengan AFP menggunakan telepon satelit, menyebut gedung-gedung mengalami kerusakan dan sejumlah mayat tergeletak usai gempa mengguncang.

    (zap/eva)

  • Gempa Dahsyat 7,4 Magnitudo Hantam Port Vila Vanuatu

    Gempa Dahsyat 7,4 Magnitudo Hantam Port Vila Vanuatu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo mengguncang ibu kota Vanuatu, Port Vila, pada Selasa (17/12).

    Gempa terjadi di kedalaman 43 kilometer dan disusul oleh gempa susulan berkekuatan 5,5 magnitudo.

    Bencana alam ini menyebabkan kerusakan parah dan sempat memicu peringatan tsunami.

    Guncangan dahsyat tersebut memutus sebagian besar jaringan seluler dan merobohkan dua jembatan.

    Satu orang tewas di Rumah Sakit Pusat Vila akibat insiden ini.

    Gempa tersebut disebut sebagai yang terbesar dalam 20 tahun terakhir.

  • Mengerikan Dampak Gempa Dahsyat di Vanuatu hingga Mayat Bergelimpangan

    Mengerikan Dampak Gempa Dahsyat di Vanuatu hingga Mayat Bergelimpangan

    Jakarta

    Gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,3 yang mengguncang Vanuatu menyisakan dampak mengerikan. Mayat-mayat ditemukan bergelimpangan di beberapa bagian ibu kota.

    Dirangkum detikcom dari kantor berita AFP, gempa dahsyat ini terjadi Selasa siang (17/12/2024) waktu setempat. Gempa telah menghancurkan sejumlah gedung di Ibu Kota Port Vila, termasuk salah satunya gedung yang menampung kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan kedutaan negara lainnya.

    Salah seorang saksi mata menuturkan kepada AFP menyaksikan mayat-mayat bergelimpangan di jalan. Saksi itu melihat mayat-mayat korban gempa ditemukan tergeletak di beberapa bagian ibu kota.

    Laporan Survei Geologi AS atau USGS mencatat gempa M 7,3 yang mengguncang pada pukul 12.47 siang waktu setempat itu berpusat di kedalaman 57 kilometer dari permukaan laut dan di perairan berjarak 30 kilometer dari lepas pantai Efate, pulau utama Vanuatu.

    Keterangan salah satu penduduk setempat bernama Michael Thompson, yang berbicara dengan AFP menggunakan telepon satelit, menyebut gedung-gedung mengalami kerusakan dan sejumlah mayat tergeletak usai gempa mengguncang.

    “Ada orang-orang di dalam gedung-gedung di kota. Ada sejumlah mayat di sana ketika kami melewatinya,” tuturnya.

    Dia juga melaporkan bahwa tanah longsor terjadi di salah satu ruas jalanan setempat, hingga menimbun sebuah bus. “Sudah jelas ada beberapa kematian di sana,” ucap Thompson yang menjalankan bisnis petualangan zipline di Vanuatu ini, saat berbicara kepada AFP.

    Rekaman video itu juga menunjukkan jalanan kota dipenuhi serpihan pecahan kaca dan puing-puing dari bangunan yang rusak.

    Baca halaman selanjutnya>>

  • Potret Vanuatu Luluh Lantak Usai Dihantam Gempa M 7,3

    Potret Vanuatu Luluh Lantak Usai Dihantam Gempa M 7,3

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }