Negara: Uni Eropa

  • Perundingan Dagang Indonesia-Eropa Tak Kunjung Rampung, Ternyata Ini Gara-garanya – Page 3

    Perundingan Dagang Indonesia-Eropa Tak Kunjung Rampung, Ternyata Ini Gara-garanya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan kembali menyoroti perjanjian ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Eropa. Molornya perundingan itu tak sebatas bicara mengenai penetapan tarif ekspor-impor antar kedua pihak.

    Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Internasional Kemendag, Olvy Andrianita menyampaikan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA) buka hanya perkara naik-turunnya tarif.

    “Debatable EU, bukan cuma tarif turun, tarif naik, tarif turun, tarif naik, enggak, bukan di situ. TSD, Trade and Sustainable Development, itu masih menjadi debatable sampai hari ini,” kata Olvy dalam Peluncuran Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia 2025, di Auditorium CSIS, Jakarta, Jumat (20/6/2025).

    Olvy mengatakan isu keberlanjutan itu menjadi bahasan serius. Menurutnya, Uni Eropa sendiri tidak benar-benar menjalankan prinsip itu dengan maksimal. Dia enggan jika ada standar ganda yang diberlakukan ke Indonesia.

    Dia menegaskan kembali, kalau panjangnya perundingan tersebut bukan merupakan perdebatan pada satu aspek. Tapi, ada kepentingan yang sama-sama perlu menjadi perhatian.

    “Bukan perdebatan, artinya kita itu sama-sama concern di hal yang sama. Jadi perdagangan itu kan bukan cuma dagang, bukan cuma tarif, tetapi ada juga aspek lain yang kita harus disepakati bersama. Nah trade and sustainable, ini development, ini menjadi salah satu isu bahasan penting di dalam perundingan dengan EU,” tutur dia.

     

  • Wamendag Indonesia perlu lebih mempromosikan komoditas hijau

    Wamendag Indonesia perlu lebih mempromosikan komoditas hijau

    Isu ini menjadi perhatian publik, kalau dari konteks perdagangan berarti bagaimana kita bisa mendorong dan mempromosikan ekonomi hingga memajukan ekonomi hijau

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyebut Indonesia harus terus menggali dan mempromosikan komoditas hijau karena saat ini pasar global mulai beralih ke perdagangan yang ramah lingkungan atau berkelanjutan.

    Menurutnya, saat ini masyarakat sudah memiliki kesadaran terhadap pertumbuhan ekonomi hijau. Dalam konteks perdagangan ini, Pemerintah harus bisa menggali bagaimana komoditas hijau ini bisa berkembang.

    “Isu ini menjadi perhatian publik, kalau dari konteks perdagangan berarti bagaimana kita bisa mendorong dan mempromosikan ekonomi hingga memajukan ekonomi hijau,” ujar Roro dalam acara Laporan Perdagangan dan Investasi Berkelanjutan Indonesia 2025 di kantor CSIS, Jakarta, Jumat.

    Roro menyampaikan pemerintah telah berkomitmen bahwa Indonesia akan nol emisi karbon atau net zero emissions pada 2060. Hal ini juga sudah disepakati oleh lintas sektor dan bersama-sama didorong percepatannya.

    Dari sisi perdagangan sendiri, terdapat perjanjian-perjanjian dagang yang mengedepankan komoditas ramah lingkungan, mulai dari hulu hingga ke hilirnya.

    “Saya ingin mendorong agar kemudian awareness ini kita gali lagi dan kami di pemerintah juga berkomitmen untuk bekerja sama dalam mencari solusi terbaik,” kata Roro.

    Ia juga menyampaikan, saat ini negara-negara di dunia menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang sama. Menurutnya, Indonesia terus berupaya untuk memperbaiki hubungan dagang dengan negara-negara lain, khususnya Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Menurutnya, hubungan bilateral antarnegara semakin dikuatkan dengan kolaborasi dan kerja sama.

    Selain itu, pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan terus membaca perubahan kebiasaan konsumsi Indonesia. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagian besar didorong oleh sektor konsumsi.

    “Bagaimana ke depannya kita bisa semakin, bagaimana kita bisa memperkuat kebiasaan masyarakat ini yang ternyata juga menjadi bagian dari pendorong atau penggerak lokomotif dari pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo dan Putin Bertemu, Perjanjian Dagang RI-Eurasia Bakal Dikebut

    Prabowo dan Putin Bertemu, Perjanjian Dagang RI-Eurasia Bakal Dikebut

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyepakati akan mendorong percepatan penyelesaian perjanjian dagang Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA).

    Ini merupakan perjanjian dagang yang dapat membuka pasar produk Indonesia ke Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan yang merupakan kawasan Eurasia.

    Hal ini menjadi salah satu bahasan kala kedua pemimpin itu melakukan pertemuan resmi di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia, Kamis siang waktu setempat.

    “Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasia Free Trade Area,” beber Prabowo dalam keterangan pers bersama usai pertemuan, Jumat (20/6/2025).

    Dalam momen yang sama, Putin pun menekankan baik Indonesia dan Rusia akan mendapatkan peluang ekonomi baru usai meneken perjanjian dagang FTA antara Indonesia dan kawasan Eurasia. Dia mendorong agar perjanjian dagang ini bisa diteken bersama dalam waktu dekat.

    “Saya yakin bahwa kita akan mendapat peluang baru untuk kerja sama sesudah kita menandatangani perjanjian perdagangan bebas negara antara Indonesia dan Uni Ekonomi Eurasia. Harapan saya bahwa perjanjian ini akan ditandatangani pada masa dekat,” sebut Putin.

    Putin melanjutkan bila bicara soal perdagangan, Indonesia menurutnya menjadi salah satu mitra besar Rusia di kawasan Asia Tenggara. Total perdagangan antara Indonesia dan Rusia telah mencapai US$ 4,3 miliar.

    “Pada tahun lalu forum perdagangan antara kedua negara kita mencapai US$ 4,3 miliar. Selama 4 bulan tahun ini volume perdagangan naik 40%,” sebut Putin.

    Dalam keterangan Kementerian Perdagangan Indonesia, perjanjian dagang dengan Eurasia akan membuka akses pasar bagi produk unggulan Indonesia ke wilayah berpopulasi 183 juta jiwa. Jika digabungkan dengan perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa CEPA, keduanya dapat membuka pasar produk Indonesia kepada 600 juta jiwa.

    Perjanjian dagang ini akan fokus pada produk manufaktur padat karya, pertanian, dan perikanan. Perjanjian dagang ini juga akan menurunkan hambatan tarif dan non tarif untuk sejumlah produk ekspor Indonesia, seperti kelapa sawit, hasil pertanian, tekstil, dan elektronik sehingga dapat lebih bersaing.

    Kemendag juga mencatat perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat US$ 4,1 miliar pada tahun 2024. Ekspor Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 1,5 miliar, naik 36% dari tahun sebelumnya.

    Sedangkan, impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 2,4 miliar, turun 4% dari tahun sebelumnya. Indonesia defisit terhadap Uni Ekonomi Eurasia sebesar US$ 1,1 miliar.

    (hal/fdl)

  • IHSG melemah seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

    IHSG melemah seiring pasar cermati eskalasi tensi di Timur Tengah

    Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7.000-7.050

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, bergerak melemah seiring pelaku pasar masih mencermati eskalasi konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah.

    IHSG dibuka melemah 20,36 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.948,28. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 3,55 poin atau 0,46 persen ke posisi 771,26.

    “Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7.000-7.050. Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6.800 dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, pelaku pasar masih mencermati terkait dengan sikap para pemimpin negara lain terhadap konflik yang terjadi antara Iran dan Israel di kawasan Timur Tengah.

    Pelaku pasar berharap akan ada negosiasi antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) dengan negara yang terlibat konflik di kawasan Timur Tengah pada Jumat (20/6), yang diharapkan akan mengarah pada meredakan ketegangan.

    Pasar khawatir bahwa perang ini dapat meluas dan melibatkan lebih banyak negara, khususnya beberapa negara besar yang mendukung baik Iran maupun Israel.

    Presiden AS Donald Trump dilaporkan menggelar pertemuan keamanan nasional di Situation Room Gedung Putih untuk kedua kalinya dalam dua hari, di tengah pertimbangan tindakan militer terhadap Iran terkait eskalasi konflik dengan Israel.

    Trump tengah mempertimbangkan apakah akan menyerang Iran atau tidak, yang membuat potensi eskalasi perang berpotensi meningkat dalam waktu dekat.

    Seiring dengan itu, pelaku pasar juga khawatir terhadap potensi terganggunya rantai pasokan sejumlah komoditas energi, khususnya minyak dan gas yang memicu kenaikan harga pada kedua komoditas itu.

    Seiring potensi kenaikan harga energi, risiko inflasi meningkat, sehingga ruang bank-bank sentral, khususnya The Fed untuk memangkas suku bunga acuan pada sisa tahun 2025 semakin sempit.

    Pada hari sebelumnya, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya atau sesuai ekspektasi, namun, sebagian pembuat kebijakan saat ini memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sama sekali pada tahun ini.

    Harga minyak dunia Brent tercatat berada di level 76,97 dolar AS per barel, sedangkan harga minyak mentah WTI berada di level 73,73 dolar AS per barel, pada perdagangan Jumat (19/06) pagi pukul 09.10 WIB.

    Pada perdagangan Kamis (19/06), bursa saham Eropa kompak bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,58 persen, Euro Stoxx 50 melemah 1,33 persen, indeks DAX Jerman turun 1,12 persen, dan index CAC Prancis turun 1,34 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street tutup pada pada perdagangan Kamis (19/6), memperingati hari libur Juneteenth.

    Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 53,34 poin atau 0,12 persen ke 38.437,50, indeks Shanghai menguat 3,84 poin atau 0,12 persen ke 3.366,76, indeks Hang Seng turun 136,26 poin atau 0,58 persen ke 23.380,00, dan indeks Strait Times menguat 2,54 poin atau 0,07 persen ke 3.896,33.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Komdigi Diminta Siapkan Aturan AI yang Lebih Komprehensif, Bukan Sekadar Etika

    Komdigi Diminta Siapkan Aturan AI yang Lebih Komprehensif, Bukan Sekadar Etika

    Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat menilai etika saja tak memadai untuk menyusun regulasi Artificial Intelligence (AI).

    Diketahui, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan penyusunan peta jalan (roadmap) AI rampung pada Juni 2025. Salah satu fokus utama dalam tahap awal regulasi ini adalah etika penggunaan AI. 

    Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menekankan pentingnya pendekatan yang lebih luas dalam merumuskan peta jalan AI.

    “Kami mendukung kita memiliki Peta Jalan Pengembangan AI di Indonesia. Namun kalau kami melihat, ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam pengembangan AI tersebut,” kata Heru saat dihubungi Bisnis pada Kamis (19/6/2025). 

    Heru mengatakan etika memang merupakan salah satu aspek penting, namun masih banyak aspek lain yang perlu diperhatikan. Karena itu, ia berharap peta jalan ini disusun secara komprehensif dan dapat menjadi dasar untuk penyusunan RUU Kecerdasan Buatan.

    Lebih lanjut, Heru menyebut sejumlah aspek lain yang krusial, seperti transparansi dan akuntabilitas algoritma AI, perlindungan data dan privasi, serta potensi penyalahgunaan teknologi seperti deepfake dan chatbot penipuan. Dia juga menggarisbawahi pentingnya keadilan dan nondiskriminasi dalam algoritma AI serta perlunya mekanisme audit yang melibatkan beragam pemangku kepentingan secara adil.

    “Terkait algoritma juga, ini harus dijaga keadilan dan nondiskriminasi, jadi ada rekomendasi mengembangkan pedoman untuk pengujian dan audit algoritma yang melibatkan representasi stakeholder secara adil,” tambahnya.

    Heru mendorong adanya regulasi yang tegas namun adaptif terhadap perkembangan teknologi. Dia mencontohkan sejumlah negara yang telah lebih dahulu menyusun regulasi khusus AI seperti European Union AI Act (Uni Eropa), AI and Data Act (Kanada), serta undang-undang AI yang baru saja diadopsi Jepang. Di Amerika Serikat, pendekatan dilakukan lewat Executive Order on Safe, Secure, and Trustworthy AI.

    “Kita perlu mendorong regulasi yang jelas dan adaptif, termasuk menyusun UU khusus tentang AI,” kata Heru.

    Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid sebelumnya mengungkapkan bahwa aturan pertama dalam peta jalan AI kemungkinan akan mengatur soal etika penggunaan AI.

    “Jadi kemungkinan besar, ini sedikit bocoran, bahwa aturan pertama terkait artificial intelligence akan menyangkut dengan etika AI itu sendiri,” ujar Meutya saat ditemui di Makassar pada 16 Juni 2025. 

    Dia menjelaskan bahwa pendekatan regulasi di Indonesia tidak akan berbentuk satu aturan besar, melainkan akan dibagi per sektor atau pilar. Tujuannya adalah menjaga keseimbangan antara perlindungan masyarakat dan ruang bagi inovasi.

    Meutya juga menyoroti pentingnya penerapan labeling pada konten berbasis AI, menyusul maraknya perdebatan publik terkait hasil AI yang menyerupai kenyataan, seperti dalam kasus gambar tambang buatan AI yang diklaim berasal dari Raja Ampat.

    “Itu yang tadi namanya etika, jadi di beberapa negara yang kami lihat memang harus ada labeling AI. Kalau orang memang lihatnya [AI] untuk menyebarkan hoaks maka dia tidak akan menaruh etika,” ujar Meutya.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyampaikan bahwa penyusunan roadmap AI melibatkan forum-forum diskusi dan kerja sama lintas sektor, termasuk masukan dari perusahaan dan lembaga riset.

    “Diskusi sudah berlangsung di beberapa forum, termasuk juga kerja sama kita dengan beberapa organisasi dan beberapa company yang ikut mendukung,” ungkap Nezar.

    Dia juga mengapresiasi kontribusi lembaga seperti Mandala Consulting yang telah melakukan pemetaan posisi Indonesia dalam lanskap global tata kelola AI.

  • Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM

    Sinergi dengan marketplace perluas peluang pasar IKM

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mengatakan sinergi antara pemerintah, lokapasar (marketplace), produsen, dan penjual dapat memperluas peluang pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM).

    “Kuncinya adalah kolaborasi. Pemerintah miliki peran di regulasi, lalu jika marketplace dan pelaku usaha bisa bersama membangun sinergi, saya kira pasar mana pun bisa kita tembus,” kata Wamenperin Faisol dalam acara “Tokopedia dan TikTok Shop bersama Kemenperin Angkat Lokal Cepat Terkenal (KALCER)” di Jakarta, Kamis.

    Lebih lanjut, Faisol menilai kualitas produk IKM Indonesia tidak kalah untuk bersaing dengan produk-produk luar. Namun, jika pelaku usaha tidak diberikan dukungan oleh pihak-pihak terkait, maka peluang pasar tidak akan terbuka.

    “Ini yang menurut pemerintah bahwa kalau hanya menggantungkan pengusaha berjuang sendirian untuk mendapatkan pasar dan lakukan ekspor, mencari akses pembiayaan sendiri, sulit kita harapkan IKM akan tumbuh besar,” ujar Wamenperin.

    Selain itu, Faisol mengatakan pemerintah Indonesia juga telah melakukan sejumlah perjanjian dagang dengan beberapa negara seperti Uni Eropa hingga Tunisia.

    Ia berharap, dengan pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku usaha atau industri kecil dan menengah, serta kerja sama strategis pemerintah dengan beberapa negara, semakin memberikan kesempatan untuk memasarkan produk dan usahanya naik kelas.

    “Kalau ini bisa ditandatangani, pasar ekspor akan terbuka, dan melengkapi apa yang sudah dilakukan oleh marketplace seperti Tokopedia dan TikTok Shop untuk IKM,” ujar Faisol.

    Selain itu, Wamenperin juga mengatakan dengan semakin mudahnya pelaku IKM mendapatkan akses pasar dan promosi, diharapkan kesadaran masyarakat untuk belanja produk lokal semakin meningkat pula.

    “Ini agar konsumen memiliki kesadaran, karena seringkali ada anggapan produk lokal kalah kualitas dan harganya lebih mahal (dari produk luar negeri),” kata Faisol.

    “Tapi, hari ini kita sama-sama meyakinkan masyarakat, menjamin bahwa kualitas bagus, harga bersaing, dan membangun semangat untuk beli produk lokal agar kesadaran produk dalam negeri bisa menyebar ke seluruh masyarakat dan membantu saudara-saudara kita,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertemuan Prabowo & Putin Bakal Kasih Kabar Baik soal Perjanjian Dagang Eurasia

    Pertemuan Prabowo & Putin Bakal Kasih Kabar Baik soal Perjanjian Dagang Eurasia

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto akan melakukan pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin di St. Petersburg, Rusia. Pertemuan ini akan memberikan kabar baik soal perundingan perjanjian dagang Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Area (I-EAEU FTA).

    Ini merupakan perjanjian dagang yang dapat membuka pasar produk Indonesia ke Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kirgizstan yang merupakan kawasan Eurasia.

    Menteri Luar Negeri Sugiyono membenarkan pertemuan Prabowo dan Putin salah satunya bakal membahas perjanjian dagang dengan kawasan Eurasia. Dia bilang bakal ada titik terang untuk kelanjutan perundingan perjanjian dagang itu.

    “Kemarin hal ini juga disampaikan kepada kami pada saat pertemuan saya dengan Menteri Luar Negeri Rusia. Tadi juga sudah dilaporkan kepada Bapak Presiden dan mudah-mudahan ada titik terang. Bukan mudah-mudahan tidak ada titik terang, mudah-mudahan bisa segera disetujui,” ungkap Sugiono dalam video yang disiarkan di akun resmi YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025).

    Untuk keterangan lebih lanjut, Sugiono mengatakan nantinya akan ada keterangan dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto soal perjanjian dagang dengan Uni Eurasia.

    “Karena ada beberapa hal yang sebabnya teknis yang tadi juga disampaikan akan diselesaikan. Tapi ini domainnya Pak Menko Ekonomi, biarkan beliau lah yang mengumumkan,” beber Sugiono.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso sebelumnya sempat menargetkan Indonesia-EAEU FTA bakal rampung perundingannya akhir tahun ini. Perundingan Indonesia-EAEU FTA diluncurkan pada 5 Desember 2022 dengan putaran ke-4 yang telah dilaksanakan pada 18-20 Maret 2024 di Yerevan, Armenia.

    Budi menguraikan, perjanjian dagang ini akan fokus pada produk manufaktur padat karya, pertanian, dan perikanan. Perjanjian dagang ini juga akan menurunkan hambatan tarif dan non tarif untuk sejumlah produk ekspor Indonesia, seperti kelapa sawit, hasil pertanian, tekstil, dan elektronik sehingga dapat lebih bersaing.

    Lebih lanjut, perjanjian dagang itu juga akan membuka akses pasar bagi produk unggulan Indonesia ke wilayah berpopulasi 183 juta jiwa. Jika digabungkan dengan perjanjian dagang Indonesia-Uni Eropa CEPA, keduanya dapat membuka pasar produk Indonesia kepada 600 juta jiwa.

    “Keuntungan terbesar adalah meningkatnya peluang produk Indonesia untuk masuk ke pasar Uni Eropa dan Uni Ekonomi Eurasia. Artinya, akses pasar terbuka ke lebih dari 600 juta orang atau sekitar 8 persen penduduk dunia,” papar Budi dalam keterangannya beberapa waktu lalu.

    Perdagangan Indonesia dengan Uni Ekonomi Eurasia tercatat US$ 4,1 miliar pada tahun 2024. Ekspor Indonesia ke Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 1,5 miliar, naik 36% dari tahun sebelumnya. Sedangkan, impor Indonesia dari Uni Ekonomi Eurasia tercatat sebesar US$ 2,4 miliar, turun 4% dari tahun sebelumnya. Indonesia defisit terhadap Uni Ekonomi Eurasia sebesar US$ 1,1 miliar.

    (hal/kil)

  • Menlu Sugiono: Dukungan Negara-negara G7 ke Israel Memperburuk Situasi

    Menlu Sugiono: Dukungan Negara-negara G7 ke Israel Memperburuk Situasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu) Sugiono angkat bicara terkait sikap negara-negara anggota G7 yang menunjukkan dukungan terhadap Israel dalam eskalasi konflik di Timur Tengah, terutama dalam ketegangannya dengan Iran.

    Dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6/2025), Sugiono menegaskan bahwa Indonesia memandang situasi ini dengan keprihatinan mendalam, terlebih ketika dukungan internasional justru berpotensi memperpanjang konflik yang sudah berkepanjangan.

    “Ya itu pandangan G7 ya. Kita sama sekali tidak mengharapkan situasi ini. Justru akan memperburuk situasi. Kita tidak tahu kalau sudah begini nanti berhentinya di mana. Begitu ada perang yang dimulai, kita tidak tahu kapan dan bagaimana berhentinya,” ujar Sugiono di Taleon Imperial Hotel, St Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025) malam waktu setempat.

    Lebih lanjut, Sugiono menyoroti dampak kemanusiaan yang ditimbulkan dari serangan militer, baik dari pihak Israel maupun Iran.

    Diamengingatkan bahwa warga sipil adalah korban nyata dari konflik, dan mereka memiliki hak asasi untuk hidup dan mempertahankan diri.

    “Kemudian masyarakat yang terdampak atau tertimpa dari serangan yang dilakukan ini kan manusia juga yang memiliki hak untuk hidup, punya hak untuk mempertahankan diri,” katanya.

    Dalam konteks ini, Indonesia tetap konsisten pada posisi mendukung penyelesaian damai dan menolak segala bentuk eskalasi militer. Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia siap berkontribusi secara aktif untuk mendorong solusi diplomatik.

    Sugiono menegaskan posisi Indonesia yang selama ini mendorong deeskalasi konflik di Timur Tengah, dan menyerukan kepada komunitas internasional untuk lebih mengedepankan pendekatan diplomatik daripada militeristik.

    “Makanya kita berharap untuk kebijaksanaan sehingga Ada langkah-langkah yang damai Untuk bisa mengundurkan ketegangan, dan Indonesia selalu dalam posisi siap memberikan kontribusi apapun dalam rangka terciptanya perdamaian,” pungkas Sugiono.

    Sebelumnya, Negara-negara anggota G7 menyatakan dukungan terhadap Israel dan menyebut Iran sebagai sumber utama ketidakstabilan di Timur Tengah, seiring dengan seruan untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

    Dalam pernyataan resmi yang dikutip dari Reuters pada Selasa (17/6/2025), para pemimpin G7 menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dan menyuarakan dukungan terhadap keamanan negara tersebut.

    “Kami menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri. Kami kembali menyatakan dukungan terhadap keamanan Israel,” tulis pernyataan bersama G7.

    Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Iran merupakan sumber utama ketidakstabilan dan teror di kawasan. negara-negara G7 juga secara tegas menolak kemungkinan Iran memiliki senjata nuklir.

    “Kami menyerukan agar krisis Iran diselesaikan melalui upaya deeskalasi yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza,” bunyi pernyataan G7, seraya menambahkan bahwa negara-negara anggota siap untuk berkoordinasi menjaga stabilitas pasar energi global.

    Ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat pekan lalu, yang disebut sebagai langkah preemtif untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Sejak saat itu, kedua negara terlibat dalam serangkaian serangan balasan.

    Iran melaporkan lebih dari 220 korban jiwa, mayoritas warga sipil, sementara Israel menyatakan 24 warga sipil tewas akibat serangan balasan Iran.

    Adapun, Iran telah membantah tuduhan bahwa mereka tengah mengembangkan senjata nuklir. Teheran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir yang dilakukan semata-mata untuk tujuan damai, sesuai dengan hak yang diberikan dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang hingga kini masih diikuti oleh Iran.

    Sebaliknya, Israel tidak termasuk dalam anggota NPT dan secara luas diyakini memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah secara resmi mengonfirmasi maupun menyangkal hal tersebut.

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan meninggalkan pertemuan G7 di Kanada lebih awal untuk kembali ke Washington, menyusul eskalasi konflik Iran-Israel.

    Meski demikian, AS menyatakan tidak terlibat langsung dalam serangan Israel ke Iran. Namun, Trump mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengetahui rencana serangan tersebut sebelumnya dan menyebut langkah itu sebagai “luar biasa.”

    Washington juga memperingatkan Teheran untuk tidak menyerang kepentingan atau personel AS di kawasan.

    Di sisi lain, serangan udara Israel pada Senin (16/6/2025) waktu setempat dilaporkan menghantam kantor penyiar nasional Iran. Presiden Trump juga menyerukan evakuasi segera dari ibu kota Iran, Teheran, melalui unggahan di media sosial.

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio juga dilaporkan mengadakan pembicaraan via telepon dengan mitra dari Inggris, Prancis, dan Uni Eropa terkait perkembangan konflik Iran-Israel.

    Meski ketegangan meningkat, Washington menyatakan Trump masih mengupayakan kesepakatan nuklir baru dengan Iran.

  • Trump Tendang Ilmuwan AS, Jepang Mau Tampung Siapkan Rp 11 Triliun

    Trump Tendang Ilmuwan AS, Jepang Mau Tampung Siapkan Rp 11 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Jepang serius ingin menjadi magnet baru bagi ilmuwan dunia. Negara ini menyiapkan dana jumbo 100 miliar yen atau sekitar Rp11 triliun demi menarik para peneliti global, termasuk dari Amerika Serikat yang kecewa terhadap kebijakan mantan Presiden Donald Trump.

    Kyodo News Plus melaporkan bahwa kebijakan ini dibuat sebagai pengakuan atas semakin ketatnya persaingan global dalam menarik talenta terbaik, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI) dan semikonduktor.

    Meski tidak hanya menyasar ilmuwan asal AS, mereka tetap menjadi target utama, demikian dikutip dari The Register, Kamis (19/6/2025).

    Hal ini terjadi karena pemerintahan Trump melakukan sejumlah pemangkasan anggaran ilmiah di AS, termasuk terhadap NASA dan National Science Foundation.

    Adapun paket pendanaan ini termasuk proyek Universitas Tohoku yang siap menggelontorkan 30 miliar yen untuk merekrut 500 peneliti, baik lokal maupun internasional.

    “Kami akan berupaya sekuat tenaga menjadikan negara kami yang paling menarik di dunia bagi para peneliti,” kata Minoru Kiuchi, Menteri Keamanan Ekonomi Jepang.

    Inisiatif ini muncul di tengah persaingan global dalam merebut ilmuwan terbaik. Jepang bukan satu-satunya yhang memiliki program ini.

    Uni Eropa sudah lebih dulu telah mengumumkan program serupa senilai 500 juta euro, sementara Inggris mengalokasikan 50 juta pound sterling untuk menarik akademisi AS. Prancis bahkan menawarkan “tempat aman” bagi peneliti Amerika.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS dan Uni Eropa Beda Arah, Negosiasi Tarif Terancam Gagal Total

    AS dan Uni Eropa Beda Arah, Negosiasi Tarif Terancam Gagal Total

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa tak kunjung mencapai kesepakatan terkait tarif perdagangan, dengan sejumlah perbedaan mendasar yang berpotensi menggagalkan pembicaraan.

    Melansir CNBC International pada Kamis (19/6/2025), negosiasi antara kedua pihak berjalan lambat sejak kedua pihak menyepakati pemangkasan tarif sementara yang akan berakhir pada 9 Juli 2025. 

    Jika kesepakatan permanen tidak tercapai sebelum tenggat waktu tersebut, maka tarif impor timbal balik sebesar 50% atas barang-barang dari Uni Eropa akan diberlakukan kembali, disertai dengan langkah balasan luas dari blok tersebut.

    “Kami masih berdiskusi, tetapi saya tidak merasa mereka menawarkan kesepakatan yang adil,” ujar Presiden AS Donald Trump pada Selasa (17/6/2025) waktu setempat, menurunkan ekspektasi tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat.

    Adapun nilai hubungan dagang AS–Uni Eropa pada 2024 tercatat mencapai 1,68 triliun euro atau setara US$1,93 triliun.

    Salah satu isu utama yang menghambat progres negosiasi kedua pihak adalah regulasi Uni Eropa terhadap perusahaan teknologi besar (big tech), termasuk aturan ketat soal transparansi, persaingan, dan moderasi konten.

    Alberto Rizzi, peneliti di European Council on Foreign Relations mengatakan pemerintahan Trump secara aktif menggunakan negosiasi dagang untuk menekan Uni Eropa agar melemahkan regulasi digitalnya. 

    Namun, Uni Eropa menilai intervensi terhadap kebijakan domestik dalam mengatur platform digital tidak dapat diterima, karena bertentangan dengan komitmen mereka dalam memerangi disinformasi dan ujaran kebencian.

    Persoalan Pajak

    Perselisihan juga mencuat soal sistem pajak, khususnya pajak pertambahan nilai (PPN/VAT) yang diterapkan Uni Eropa. Trump menilai PPN sebagai hambatan perdagangan tidak adil bagi perusahaan dan produk AS, meskipun PPN di Eropa diterapkan secara merata pada barang lokal dan impor.

    “Bagi Uni Eropa, pajak adalah isu kedaulatan domestik dan tidak seharusnya dibawa dalam perundingan dagang. Ini adalah garis merah bagi kami,” tegas Rizzi.

    Sementara itu, isu yang lebih luas menurut para analis adalah kurangnya keselarasan visi dan kepercayaan antara Washington dan Brussel.

    “Secara sederhana, masalah utamanya adalah Trump ingin tetap menerapkan tarif terhadap UE, dan UE tidak mau tunduk,” kata Jacob Kirkegaard, peneliti senior Peterson Institute for International Economics.

    Menurut Philip Luck dari CSIS, AS memandang negosiasi sebagai ajang pemberian konsesi sepihak kepada Washington, bukan dialog dagang timbal balik. Sementara itu, UE justru mengusulkan pendekatan nol-tarif dari kedua sisi, yang ditolak Gedung Putih.

    Selain itu, tidak seperti Inggris yang bersedia menerima kuota dan tarif untuk sektor tertentu dalam kesepakatan dengan AS, Uni Eropa tampaknya tidak akan menyetujui ketentuan serupa.

    Meski begitu, beberapa analis membuka peluang akan tercapainya kesepakatan terbatas, seperti pembekuan tarif di sektor-sektor tertentu. Meski demikian, Rizzi menegaskan, hal tersebut tidak berarti kesepakatan menyeluruh sudah dekat.

    Senada, Kirkegaard juga skeptis terkait prospek tercapainya kesepakatan dagang antara kedua pihak. “Kemungkinan besar tidak ada kesepakatan, Uni Eropa melakukan pembalasan, lalu Trump membalas lagi, seperti yang terjadi dengan China,” ujar Kirkegaard.

    Dia menambahkan, kemungkinan deeskalasi atau tercapainya kesepakatan baru akan muncul jika tekanan ekonomi mencapai titik yang sangat menyakitkan bagi kedua pihak.