Negara: Uni Eropa

  • RI Bisa Untung Besar dari IEU-CEPA, Asal Aturan Asal Bahan Baku Fleksibel

    RI Bisa Untung Besar dari IEU-CEPA, Asal Aturan Asal Bahan Baku Fleksibel

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Uni Eropa mencapai perjanjian perdagangan melalui Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA. Indonesia dinilai bisa untung banyak dari kesepakatan itu apabila ada fleksibilitas dalam aturan asal bahan baku.

    Peneliti Departemen Ekonomi Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Riandy Laksono menilai tercapainya kesepakatan IEU-CEPA menjadi kabar positif, terutama bagi sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki.

    Dia menjelaskan pasar Uni Eropa merupakan salah satu yang terbesar di dunia untuk produk tekstil dan alas kaki. Hanya saja, selama ini, negara-negara Afrika lebih dominan sebagai mitra dagang utama kawasan tersebut karena mendapat akses preferensial.

    “IEU-CEPA akan membantu levelling the playing field [menyetarakan kondisi persaingan] dengan negara-negara yang selama ini sudah mendapatkan akses khusus ke Uni Eropa seperti negara-negara Afrika,” ujar Riandy kepada Bisnis Senin (14/7/2025).

    Dia pun menyoroti pentingnya fleksibilitas aspek rules of origin (ROO) atau aturan asal barang dalam implementasi IEU-CEPA. Dalam kasus ini, ROO akan menentukan apakah produk Indonesia layak mendapatkan tarif rendah atau bahkan 0% di Eropa.

    Menurutnya, perlu ada fleksibilitas dalam pengakuan asal bahan baku agar industri domestik bisa tetap kompetitif.

    Masalahnya, bahan baku untuk tekstil dan alas kaki produk Indonesia selama ini banyak bergantung dari pasokan negara kawasan Asean fan China. Misalnya, catat Riandy, impor bahan baku Indonesia dari China mencapai 25%.

    Dia mengaku mendengar bahwa ROO untuk tekstil akan mengizinkan kumulasional bahan baku dari negara yang juga memiliki perjanjian dagang bebas dengan Uni Eropa.

    “Jadi ini berita bagus buat kita, karena artinya semakin fleksibel dalam sourcing [mencari sumber] bahan baku,” kata Riandy.

    Selain manfaat dagang, Riandy menilai IEU-CEPA juga membuka peluang penting dalam diversifikasi sumber investasi asing langsung (FDI). Dia menggarisbawahi pentingnya peran Eropa dalam investasi hijau. 

    Oleh sebab itu, Riandy mendorong agar pemerintah bisa menarik investasi Uni Eropa terutama untuk memperkuat agenda transisi ke energi hijau.

    “Ini utamanya sangat relevan buat investasi di hilirisasi nikel. Saat ini pangsa terbesar nikel olahan kita adalah China. Investasi dari Uni Eropa akan membantu mendorong nikel kita lebih punya standar hijau dan diterima di negara-negara maju,” tutupnya.

    Pasar Besar Uni Eropa

    Secara historis, hubungan dagang Indonesia dengan negara-negara Eropa memang tidak terlalu signifikan. Berdasarkan data Harvard Growth Lab, nilai ekspor produk asal Indonesia ke Eropa tak pernah melebihi US$29 miliar atau sekitar Rp469,8 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS) sejak 1995.

    Data terbaru pada 2023 misalnya, nilai ekspor ke Eropa hanya sebesar US$24,3 miliar atau setara 8,46% dari total nilai ekspor Indonesia secara global (US$287 miliar). Sebagai perbandingan, nilai ekspor ke Asia mencapai US$188 miliar atau 65,5% dari total nilai ekspor Indonesia secara global.

    Padahal, Uni Eropa merupakan wilayah pengimpor produk-produk yang banyak diproduksi di Indonesia. Contoh nyata adalah tekstil dan agrikultur.

    Dua sektor itu kini terancam tarif impor 32% yang diterapkan AS untuk produk asal Indonesia. Masalahnya, sejak 1995, sektor tekstil dan agrikultur selalu berkontribusi lebih dari 50% dari nilai total barang ekspor Indonesia ke AS (pengecualian pada krisis finansial Asia 1997 dan 1998).

    Ancaman tarif tinggi Presiden AS Donald Trump memaksa eksportir produk tekstil dan agrikultur asal Indonesia mencari pasar baru. Tak berlebih rasanya menyebut Eropa sebagai wilayah paling strategis sebagai pasar ekspor baru itu.

    Dari tahun ke tahun, Eropa merupakan wilayah pengimpor produk tekstil dan agrikultur terbesar secara global.

    Pada 2023 misalnya, Eropa mengimpor produk tekstil sekitar US$521 miliar atau setara 40% dari total nilai impor global sebesar US$1,3 triliun. Eropa turut mengimpor produk agrikultur sekitar US$969 miliar atau setara 38,76% dari total nilai impor global sebesar US$2,5 triliun.

    Sementara pada 2023, nilai ekspor produk tekstil Indonesia ke Eropa senilai US$3,49 miliar. Jumlah itu hanya setara 0,66% dari total nilai impor produk tekstil Eropa secara global (US$521 miliar) dan 17,48% dari total nilai ekspor produk tekstil Indonesia secara global (US$20 miliar).

    Artinya, peluang membuka pasar ekspor produk tekstil dan agrikultur asal Indonesia ke Eropa sangat besar, terlebih usai tercapai perjanjian IEU-CEPA.

    Adapun, Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Brussel, Belgia pada Minggu (13/7/2025) waktu setempat. Pada pertemuan tersebut, kedua pimpinan negara resmi merampungkan negosiasi dan menyepakati Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IEU-CEPA.

    Perjanjian kemitraan ekonomi secara menyeluruh antara kedua negara itu memakan waktu selama satu dekade dalam rangka negosiasi dan akhirnya baru disepakati melalui perundingan panjang.

    Dalam keterangan pers bersama di Brussel, Prabowo berterima kasih kepada Presiden von der Leyen yang telah menerimanya pada Minggu siang ini. Dia menyampaikan bahwa pertemuan itu menunjukkan kedua negara memiliki hubungan baik.

    Prabowo lalu mengumumkan bahwa pada hari ini kedua negara juga telah mencapai kesepakatan pada IEU-CEPA, yang dinilainya merupakan suatu terobosan.

    “Setelah 10 tahun negosiasi, kami telah menyelesaikan kesepakatan terhadap Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif, yang pada dasarnya adalah perjanjian perdagangan bebas,” ujarnya kepada awak media, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (13/7/2025).

  • Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis

    Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis

    Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (kanan) berjabat tangan saat keduanya bertemu di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025). ANTARA/HO-EC/Dati Bendo.

    Presiden Prabowo dan Komisi Eropa diskusi bentuk Kemitraan Strategis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 07:35 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen membuka diskusi terkait rencana membentuk Kemitraan Strategis untuk memperkuat hubungan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa di berbagai sektor. Diskusi tersebut berlangsung saat pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Belgia, Minggu (13/7), yang merupakan kunjungan pertama Presiden Prabowo di markas Uni Eropa.

    “Eropa dan Indonesia berbagi komitmen mendalam yang sama untuk memelihara perdamaian, menjaga stabilitas, dan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada aturan. Jadi, hari ini, kami berdiskusi untuk meningkatkan hubungan kita menuju Kemitraan Strategis. Ini akan menjadi komitmen jangka panjang, yang berdasarkan kepada rasa saling percaya, hubungan timbal balik, dan hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat jumpa pers bersama Presiden Prabowo di Kantor Komisi Eropa selepas pertemuan.

    Bagi von der Leyen, Kemitraan Strategis antara Indonesia dan Uni Eropa juga akan memperkuat hubungan strategis antara Uni Eropa dan ASEAN, mengingat Indonesia merupakan salah satu pendiri ASEAN dan salah satu mitra strategis Uni Eropa di ASEAN.

    “Jadi, kami membuka diskusi itu dan saya berharap kami dapat membuat pencapaian penting bersama-sama,” sambung von der Leyen.

    Dalam pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen, Indonesia dan Uni Eropa juga berhasil merampungkan negosiasi perjanjian ekonomi komprehensif (I-EU CEPA) setelah perundingan itu berlangsung selama kurang lebih 10 tahun. Presiden Prabowo menyebut kesepakatan politik mengenai I-EU CEPA itu sebagai peristiwa bersejarah dan terobosan dalam hubungan Indonesia-Uni Eropa.

    Sementara itu, Presiden von der Leyen menilai keberhasilan Indonesia dan Uni Eropa merampungkan negosiasi CEPA menjadi pesan kuat bagi negara-negara lain di dunia mengenai pentingnya kerja sama, dan merawat hubungan jangka panjang antarmitra, terutama di tengah situasi geopolitik dan geoekonomi global yang penuh gejolak dan serba tidak pasti.

    “Terima kasih sekali lagi atas kunjungan Anda. Pesan yang kita kirimkan hari ini kuat dan jelas. Di tengah masa-masa sulit, beberapa justru memilih untuk menutup diri dan memilih perpecahan, tetapi Indonesia dan Eropa memilih jalan yang berbeda, yaitu satu dalam keterbukaan, kerja sama, dan berbagi peluang,” kata Presiden von der Leyen.

    “Anda selalu diterima di sini dan Anda dapat mengandalkan Eropa,” sambung Presiden Komisi Eropa kepada Presiden Prabowo.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing

    Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing

    Bertemu Presiden Dewan Uni Eropa, Prabowo Buka Pintu RI untuk Kampus Asing
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Saat menemui Presiden Dewan
    Uni Eropa
    , Presiden RI
    Prabowo Subianto
    membuka pintu untuk kampus asing yang hendak berinvestasi di Indonesia. 
    “Kampus, universitas juga diterima di Indonesia sekarang. Dan saya pikir ini sangat penting, yaitu
    interaksi budaya

    pendidikan
    antara kami berdua, antara Eropa dan Indonesia, saya pikir sangat penting,” kata Prabowo dalam penyampaian pernyataan bersama Presiden Dewan Uni Eropa Antonio Costa di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025).
    Sudah banyak mahasiswa dari Indonesia yang menuntut ilmu di Eropa. Ada 8 juta WNI yang mengunjungi kota-kota di Eropa setiap tahunnya.
    “Kami juga mengirimkan 3.394 mahasiswa setiap tahun, yang didanai oleh pemerintah kami untuk belajar di Eropa, dan hingga saat ini kami telah mendanai 11.784 mahasiswa,” ujarnya.
    “Dan ini di luar mahasiswa yang datang ke Eropa untuk belajar sendiri. Jadi, ini semua disponsori pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar di Eropa,” imbuh Prabowo.
    Selain itu, Prabowo juga membuka pintu untuk investasi Eropa di
    sektor kesehatan
    di Indonesia.
    “Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka banyak sektor untuk
    partisipasi asing
    . Sekarang kami membuka sektor kesehatan. Setiap rumah sakit atau institusi medis asing dapat membuka anak perusahaan atau institusi afiliasinya di Indonesia,” ujar Prabowo.
    Prabowo mengatakan, kini Indonesia mengizinkan rumah sakit asing dibuka di RI. Kemudian, Prabowo mengungkit Eropa sebagai tujuan utama wisatawan Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BKSAP: Schengenmultientry strategis bangun peradaban kolaboratif

    BKSAP: Schengenmultientry strategis bangun peradaban kolaboratif

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengapresiasi fasilitas visa Schengen multientry bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke negara-negara Uni Eropa untuk kedua kalinya sebagai langkah strategis dalam membangun peradaban kolaboratif.

    “Ini adalah langkah strategis untuk membangun peradaban kolaboratif. Kita bicara tentang masa depan yang lebih terbuka, di mana masyarakat Indonesia dapat menjalin kerja sama lebih luas di bidang ekonomi, teknologi, pendidikan, hingga budaya,” kata Mardani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan kebijakan visa itu juga hadir seiring dengan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA.

    Menurut dia, perjanjian perdagangan bebas itu membuka peluang besar bagi ekspor produk Indonesia ke pasar Eropa dan mendorong kolaborasi investasi serta pertukaran tenaga kerja profesional yang lebih dinamis.

    Untuk itu, dia mengingatkan Indonesia harus segera sigap memanfaatkan peluang ini dengan membangun ekosistem dukungan di dalam negeri.

    “Baik dari sisi kesiapan pelaku usaha, UMKM, sektor pariwisata, maupun pemanfaatan konektivitas antar masyarakat yang lebih erat,” ucapnya.

    BKSAP DPR RI, kata dia, mendorong seluruh elemen bangsa pelaku usaha, profesional muda, komunitas diaspora, sektor pendidikan, hingga generasi muda untuk aktif menyambut momentum tersebut.

    “Kolaborasi lintas kawasan bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah menjadi kenyataan yang harus direspon dengan kesiapan dan inovasi,” kata dia.

    Sebelumnya, Minggu (13/7), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan fasilitas terbaru yang diberikan kepada warga negara Indonesia (WNI), khususnya mereka yang berkunjung ke negara-negara anggota Uni Eropa untuk kedua kalinya.

    Dalam sesi pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo Subianto di markas Komisi Eropa, Brussels, Belgia, Minggu, von der Leyen mengatakan Uni Eropa mengadopsi kebijakan visa cascade untuk paspor Indonesia yang mengajukan visa Schengen.

    “Artinya, mulai dari sekarang warga negara Indonesia yang berkunjung ke Uni Eropa untuk kedua kalinya dapat mengajukan visa Schengen yang berjenis multientry,” kata Presiden Komisi Eropa saat menyampaikan pernyataan bersama Presiden Prabowo.

    Pemilik visa Schengen multientry dapat masuk ke wilayah Uni Eropa berulang kali dengan satu dokumen visa yang sama.

    Menurut von der Leyen, kebijakan itu dapat mempermudah warga Indonesia yang ingin berkunjung, belajar, dan berjejaring di Uni Eropa.

    “Intinya, kami ingin membangun jembatan antarmasyarakat (Indonesia dan Uni Eropa),” kata von der Leyen.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • IEU-CEPA Disepakati, L’Oreal-Perusahaan Eropa Lain Siap Tambah Investasi di RI

    IEU-CEPA Disepakati, L’Oreal-Perusahaan Eropa Lain Siap Tambah Investasi di RI

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA tidak hanya dapat menggenjot perdagangan saja, melainkan juga investasi.

    Usai perjanjian itu diresmikan dan diimplementasikan bulan September mendatang, Rosan bilang investor Eropa juga menyambut positif. Menurutnya, perjanjian dagang ini juga menarik minat perusahaan Eropa untuk berbisnis di Indonesia.

    “Dari segi investasi juga diharapkan responsnya menjadi lebih positif. Karena memang selama ini investasi kalau masuk Indonesia Memang paling banyak dari negeri Belanda ya. Tapi beberapa investasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Perancis seperti L’Oreal akan ekspansi lagi di Indonesia,” beber Rosan kepada awak media di sela mendampingi kunjungan Presiden ke Paris, Prancis, Senin (14/7/2025).

    “Kemudian sudah ada juga perusahaan yang akan menambah investasinya, jadi responsnya sudah sangat positif,” tegasnya menekankan.

    Menurut eks Ketua Umum Kadin Indonesia itu, IEU-CEPA hadir di saat yang tepat bagi Indonesia dan Eropa. Di tengah meningkatnya konflik geopolitik dan berdampak ekonomi global, Indonesia bisa membuka peluang baru yang jauh lebih menjanjikan di pasar Eropa, begitu juga sebaliknya.

    “Jadi menurut kami sih ya ini suatu hal yang positif ya karena di tengah meningkatnya geopolitik dan geoekonomi yang cukup tidak menentu ini tapi kita membuka pasar mendiversifikasi pasar-pasar kita,” beber Rosan.

    Tonton juga video “RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA” di sini:

    (hal/rrd)

  • Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`

    Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`

    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyampaikan pernyataan pers bersama di Kantor Pusat Uni Eropa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Indonesia dan Uni Eropa satu semboyan `bersatu dalam keberagaman`
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut bahwa Indonesia dan Uni Eropa memiliki kesamaan nilai, termasuk dalam semboyan nasional yang menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Hal itu disampaikannya dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025).

    “Kita sama-sama merupakan demokrasi yang dinamis dan beragam. Faktanya, kami mengetahui bahwa semboyan nasional Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, persatuan dalam keberagaman. Salah satu semboyan inti Uni Eropa adalah united in diversity, bersatu dalam keberagaman,” kata Ursula.

    Menurut Ursula, hal tersebut menunjukkan bahwa Eropa dan Indonesia memiliki nilai dan ambisi yang sama. Dia lalu mencontohkan kesamaan yang lain antara kedua pihak, seperti komitmen pada transisi energi bersih yang tidak meninggalkan siapa pun.

    “Dan saya sangat senang bahwa Just Energy Transition Partnership (JETP) kita telah menjadi sukses,” kata dia.

    Ursula mengatakan pertemua tersebut juga menandai tercapainya kesepakatan politik terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa setelah sepuluh tahun perundingan. Dia menyatakan bahwa perjanjian ini merupakan langkah besar dalam kemitraan jangka panjang antara kedua pihak.

    CEPA dinilainya akan membuka peluang besar bagi sektor perdagangan, pertanian, otomotif, dan jasa, serta memperkuat rantai pasok bahan mentah penting yang mendukung transisi digital dan energi bersih. Ursula menyampaikan bahwa Eropa menginginkan pasokan yang tidak hanya aman tetapi juga bertanggung jawab, dengan menghormati lingkungan, masyarakat lokal, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.

    Uni Eropa juga menilai Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN dan salah satu mitra penting dalam rantai pasok global, meskipun saat ini masih menempati posisi kelima dalam hubungan dagang.

    “Saat ini, Indonesia hanya merupakan mitra dagang kelima Uni Eropa di kawasan tersebut, dan penerima investasi asing langsung kelima terbesar dari Uni Eropa di antara negara-negara ASEAN. Jadi, masih banyak potensi dalam hubungan dagang kita, dan karena itu, perjanjian ini datang pada saat yang tepat,” kata dia.

    Sementara itu, Presiden Prabowo menegaskan ingin lebih banyak kehadiran dan partisipasi Eropa di perekonomian Indonesia. Prabowo mengatakan bahwa Eropa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas global.

    Eropa dinilai sebagai mitra strategis di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan.

    “Eropa adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan. Sementara kami memiliki sumber daya yang krusial,” ujarnya.

    Prabowo juga menyatakan keinginan agar kerja sama dengan Eropa terus ditingkatkan, mengingat Eropa masih dipandang sebagai pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan modern. Presiden Prabowo melaksanakan lawatan resmi ke Brussels, Belgia, untuk memenuhi undangan dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

    Di Brussels, Presiden Prabowo juga bertemu dengan Presiden Dewan Eropa António Costa dan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.

    Sumber : Antara

  • Perdagangan RI-Eropa Berpotensi Naik Dua Kali Lipat Berkat IEU-CEPA

    Perdagangan RI-Eropa Berpotensi Naik Dua Kali Lipat Berkat IEU-CEPA

    Jakarta

    Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan pemerintah baru saja menyelesaikan kesepakatan pada perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA. Perjanjian ini dapat meningkatkan kapasitas perdagangan antara Indonesia dan Eropa hingga hampir dua kali lipat.

    Rosan memaparkan perdagangan antara Indonesia dan kawasan Eropa hingga kini ditaksir sekitar US$ 34 miliar. Dengan adanya IEU-CEPA, jumlah itu bisa bertumbuh sampai menjadi US$ 60 miliar.

    “Diharapkan dengan adanya IEU-CEPA ini trade-nya bisa meningkat menjadi US$ 60 miliar dari awalnya kurang lebih US$ 34 miliar,” papar Rosan saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto di Paris, Senin (14/7/2025).

    Perjanjian ini membuka akses pasar untuk produk pabrik dalam negeri Indonesia ke tanah Benua Biru. Bila ditotal ada 700 juta manusia yang berpotensi jadi pasar besar di kedua kawasan.

    “Jadi ini juga sesuatu hal yang sangat-sangat positif. Karena kita dengar bersama baik trade-for-investment dengan negara-negara Ruropean countries itu sangat-sangat signifikan,” sebut Rosan.

    Bila tak ada halangan berarti, Rosan bilang IEU-CEPA bakal segera ditekan pada bulan September 2025 mendatang. Setelahnya pemerintah Indonesia dan 27 negara di bawah Uni Eropa akan melakukan ratifikasi. Rosan berharap ratifikasi dilakukan juga dengan cepat.

    “Rencananya tentunya ini bisa segera ditandatangani dalam waktu bulan September kemudian diratifikasi. Paling lama ya? Kita melihatnya gini aja secepat dan sesegera mungkin lah,” pungkas Rosan.

    Tonton juga video “RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA” di sini:

    (hal/rrd)

  • Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen

    Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen

    Perjanjian CEPA, Tarif Perdagangan Indonesia-Eropa Hampir Semuanya 0 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA KOMPAS.com –
    Presiden
    Prabowo Subianto
    menyebutkan bahwa hampir semua tarif perdagangan antara Indonesia dan
    Uni Eropa
    akan menjadi nol persen.
    Prabowo mengatakan, hal tersebut merupakan buah dari kesepakatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (
    CEPA
    ) yang akan menjadi kerangka kerja sama
    perdagangan bebas
    antara kedua kawasan.
    “Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough. Semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan. Jadi kita sudah punya sekarang Perjanjian Komprehensif Ekonomi, Partnership Agreement antara Indonesia dan Uni Eropa, yang ini sebetulnya nanti adalah menjadi
    free trade agreement
    ya,” ujar Prabowo di Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025), dikutip dari 
    YouTube 
    Sekretariat Presiden.
    “Hampir semua tarif kita sudah selesai ya, hampir semuanya 0 persen. Jadi ini saya katakan terobosan baru,” imbuh dia.
    Prabowo mengeklaim, perjanjian ini membuka akses yang sangat besar bagi Indonesia ke pasar Uni Eropa yang memiliki populasi ratusan juta jiwa dan kekuatan ekonomi besar di tingkat global.
    “Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih. Total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar,” kata Prabowo.
    Prabowo menilai pencapaian ini menjadi momen penting dan strategis di tengah situasi dunia yang penuh ketidakpastian.
    Dengan terwujudnya CEPA, Indonesia memiliki alternatif mitra dagang yang kuat dan dapat diandalkan.
    “Alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia sekarang, kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” imbuhnya.
    Kesepakatan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa ini juga diharapkan dapat memperkuat ekspor Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kepercayaan pasar terhadap kemitraan ekonomi kedua kawasan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia
                        Nasional

    1 Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia Nasional

    Prabowo: Rumah Sakit Asing Boleh Buka Cabang di Indonesia
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    mengatakan rumah sakit (RS) dan klinik dari luar negeri boleh membuka cabang di Indonesia.
    Dilansir
    ANTARA
    , Senin (14/7/2025), hal ini disampaikan Prabowo saat bertemu dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussels, Belgia, Minggu (13/7) waktu setempat.
    “Dalam dua tahun terakhir, kami telah membuka partisipasi asing di banyak sektor, dan saat ini kami membuka sektor kesehatan. RS asing mana pun, atau institusi kesehatan di luar negeri dapat membuka cabang mereka, atau institusi yang terkait dengan mereka di Indonesia. Kami telah memperbolehkan RS asing buka di Indonesia,” kata Presiden Prabowo ke Presiden Costa saat keduanya bertemu di Kantor Dewan Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels.
    Prabowo mengirimkan sinyal jika nantinya perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (
    CEPA
    ) Indonesia dan
    Uni Eropa
    ditandatangani, maka RS-RS Eropa pun juga dapat membuka cabangnya di Indonesia.
    Prabowo kemudian menekankan dirinya ingin melihat lebih banyak keterlibatan Eropa dalam perekonomian Indonesia, dan begitu juga sebaliknya Indonesia pun siap masuk ke dalam perekonomian Eropa.
    Bagi Presiden Prabowo, Eropa memiliki banyak keunggulan dan pengalaman dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, juga tata kelola, dan keunggulan keuangan serta ekonomi. Indonesia, di sisi lain, juga memiliki banyak cadangan mineral dan sumber daya alam yang langka.
    Oleh karena itu, Presiden Prabowo yakin adanya CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa dapat saling menguntungkan bagi dua belah pihak.
    “Kami ingin melihat lebih banyak partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami siap masuk ke dalam perekonomian Uni Eropa. Saya pikir kita punya hubungan yang saling menguntungkan,” kata Presiden Prabowo.
    Tidak hanya rumah sakit, Presiden Prabowo juga menyebut kampus-kampus asing saat ini juga diperbolehkan membuka cabang dan beroperasi di Indonesia. Presiden Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk mengirimkan lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studi di Eropa.
    “Kami mengirimkan 3.394 orang mahasiswa setiap tahunnya untuk melanjutkan studi di Eropa, dan hingga saat ini, kami telah membiayai 11.784 mahasiswa (untuk studi di Eropa, red.), dan angka ini di luar mahasiswa yang membiayai sendiri studi mereka di Eropa. Jadi, ini yang disponsori oleh pemerintah, dan kami ingin melihat lebih banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Eropa,” kata Presiden Prabowo.
    Presiden Prabowo mengumumkan perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa rampung saat jumpa pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7). Indonesia dan Uni Eropa telah bernegosiasi membahas poin-poin kerja sama CEPA selama kurang lebih 10 tahun.
    Keberhasilan itu pun disambut positif oleh Presiden von der Leyen dan Presiden Costa, dua pimpinan Uni Eropa yang ditemui oleh Presiden Prabowo di Brussels, Minggu. Dua pertemuan itu merupakan rangkaian dari lawatan luar negeri Presiden Prabowo di Brussels sejak Sabtu (12/7).
    Dalam lawatan resminya di Brussels, Presiden Prabowo didampingi beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, kemudian ada pula Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemitraan RI, Uni Eropa usung kontribusi bagi stabilitas ekonomi dunia

    Kemitraan RI, Uni Eropa usung kontribusi bagi stabilitas ekonomi dunia

    Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Pusat Uni Eropa Berlaymont Building, Brussel, Minggu (13/7/2025) (ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)

    Kemitraan RI, Uni Eropa usung kontribusi bagi stabilitas ekonomi dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 Juli 2025 – 10:57 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan kesepakatan strategis antara Indonesia dan Uni Eropa mengusung kontribusi bagi stabilitas ekonomi dan politik dunia. Dalam rangkaian kunjungan ke Belgia, Prabowo melangsungkan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Pusat Uni Eropa Berlaymont Building, Brussel, pada Minggu (13/7) waktu setempat. 

    “Eropa adalah pemimpin dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan keuangan. Kami memiliki sumber daya penting, jadi kemitraan antara Eropa dan Indonesia, di mana Indonesia juga merupakan bagian besar dari ASEAN, akan menjadi kontribusi yang sangat penting bagi stabilitas ekonomi dan geopolitik dunia,” kata Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

    Dalam rangkaian lawatan tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengadakan pertemuan dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič untuk menyepakati sejumlah poin penting sebagai tindak lanjut konkret dalam penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    “Indonesia menyambut baik kesepakatan politik yang telah dicapai dan hal ini menjadi tonggak penting menuju penyelesaian IEU-CEPA pada bulan September 2025. Pencapaian bersama ini juga menunjukkan nilai strategis kontribusi kedua pihak dalam memperkuat kemitraan jangka panjang antara Indonesia dan Uni Eropa,” ujar Airlangga.

    Sejak negosiasi diluncurkan pada Juli 2016, paling tidak telah diselenggarakan 19 putaran pertemuan resmi dan sejumlah pertemuan antar sesi hingga mencapai tahap kemajuan yang penting saat ini.

    Baik Indonesia maupun Uni Eropa menyadari potensi yang signifikan untuk mengembangkan perdagangan dan investasi melalui peningkatan akses pasar, menghilangkan hambatan perdagangan, serta memfasilitasi dunia usaha yang lebih dapat diprediksi dan inklusif.

    Airlangga dan Šefčovič juga berkesempatan menandatangani exchange letter yang menjadi pedoman untuk mengakselerasi penyelesaian perjanjian IEU-CEPA. Lebih lanjut, Šefčovič mengatakan terobosan penting itu menegaskan kembali komitmen bersama kedua belah pihak guna menyelesaikan kesepakatan yang komprehensif, berpandangan ke depan, dan saling menguntungkan.

    Ia juga mengatakan kemitraan strategis perdagangan Indonesia dan Uni Eropa akan menjadi landasan kokoh bagi hubungan bilateral kedua belah pihak dalam jangka panjang.

    “Dan ini benar-benar membuktikan, seperti yang Bapak katakan, bahwa kita bekerja siang dan malam, akhir pekan demi akhir pekan, hanya untuk memastikan hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa semakin baik. Dan kita menciptakan peluang-peluang baru yang sangat besar bagi para pelaku bisnis, bagi pelaku usaha kecil dan menengah, dan bagi Indonesia maupun Uni Eropa,” ujar Šefčovič.

    Kesepakatan IEU-CEPA sendiri diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini. Proses perundingan CEPA saat ini telah mencapai tahap finalisasi isu-isu teknis, penyelarasan (fine-tunning) dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.

    Sumber : Antara