Negara: Uni Eropa

  • PCO: Kemitraan dengan Uni Eropa buka peluang ekspor RI naik 50 persen

    PCO: Kemitraan dengan Uni Eropa buka peluang ekspor RI naik 50 persen

    “Hal ini dimungkinkan, karena sekitar 80% produk unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, dan produk pertanian akan mendapat bebas tarif atau preferensi tarif di pasar Eropa,”

    Jakarta (ANTARA) – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal menyatakan bahwa Indonesia memperoleh peluang peningkatan ekspor hingga 50% melalui kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa.

    “Hal ini dimungkinkan, karena sekitar 80 persen produk unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit berkelanjutan, tekstil, alas kaki, hasil perikanan, makanan olahan, dan produk pertanian akan mendapat bebas tarif atau preferensi tarif di pasar Eropa,” katanya di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan keuntungan dari kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan diraih Indonesia dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

    Dampak turunannya, kata Fithra, adalah penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor seperti industri manufaktur, pertanian dan perikanan, serta jasa profesional dan logistik.

    “Potensi penyerapannya bisa mencapai satu juta tenaga kerja,” katanya.

    Ia mengatakan, keuntungan lainnya adalah dukungan terhadap pengembangan ekonomi hijau. IEU-CEPA diharapkan mempercepat investasi dan pertumbuhan di sektor energi terbarukan, industri hijau, serta pertanian berkelanjutan.

    Dikatakan Fithra, kerja sama sektor energi baru merupakan langkah penting dalam transisi Indonesia menuju ekonomi rendah karbon.

    “Kita bisa leverage kapasitas institusional untuk memenuhi standar Uni Eropa, baik dalam hal lingkungan, kelembagaan, maupun tata kelola,” katanya.

    “Hal ini akan memperkuat governance dan mempercepat transformasi menuju ekonomi berkelanjutan,” katanya.

    Kemitraan ini juga diyakini Fithra akan meningkatkan daya saing industri nasional. Standar IEU-CEPA yang tinggi membuka peluang alih teknologi dan peningkatan standar produksi di dalam negeri.

    “Ini menciptakan sinyal positif dan bandwagon effect, tidak hanya untuk investasi dari Uni Eropa tapi juga dari negara-negara lain yang melihat Indonesia sebagai mitra dagang yang memenuhi standar internasional tertinggi,” ujarnya.

    Selain memperkuat pasar utama, perjanjian kerja sama IEU-CEPA juga membuka peluang untuk ekspansi ke pasar-pasar baru yang selama ini belum tergarap secara optimal.

    Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat ke-33 sebagai mitra dagang Uni Eropa, sementara Uni Eropa merupakan mitra dagang kelima terbesar bagi Indonesia.

    “Jadi, dengan perluasan pasar yang sifatnya belum optimal itu bisa meningkatkan peluang ekspor kita juga ke luar negeri. Jadi tidak tergantung atau terkonsentrasi ke satu negara saja,” katanya.

    Ia mengatakan, penandatanganan exchange letter yang menjadi pedoman akselerasi perjanjian IEU-CEPA dilakukan pada Minggu (13/7) usai pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Pusat Uni Eropa, Berlaymont Building, Brussel.

    Dokumen ditandatangani oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan European Union Commissioner for Trade and Economic Security, Maroš Šefčovič.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Suriah ‘Terjepit’ Konflik Internal dan Serangan Israel

    Suriah ‘Terjepit’ Konflik Internal dan Serangan Israel

    Jakarta

    Pemerintah Suriah mengumumkan gencatan senjata, untuk meredakan bentrokan antara milisi Druze dan Sunni di sekitar Suweida. Bente Scheller, pakar Suriah di Heinrich Bll Foundation mengatakan, bentrokan Suweida tampaknya disebabkan oleh konflik kepentingan kelompok-kelompok penduduk yang berbeda.

    Menurut organisasi Pengamat Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), lebih dari 300 orang tewas hingga Rabu (16/07). Konflik dipicu oleh pemukulan terhadap seorang pemuda Druze oleh warga Badui Sunni, yang memicu aksi balasan dan kekerasan lanjutan.

    Pemerintah Suriah mengerahkan pasukan ke Suweida, sekitar 100 km dari selatan Damaskus, untuk meredakan kekerasan.

    Menurut jurnalis Aymenn Jawad al-Tamimi, kelompok miisi Druze awalnya melawan, tetapi kemudian menyerahkan senjata mereka. SOHR melaporkan pada Selasa (15/07), pasukan pemerintah dan milisi sekutu mereka mengeksekusi 19 warga sipil Druze.

    Sebagai respons, Israel melancarkan serangan terhadap markas militer di Damaskus dan Suweida Rabu (16/7), dengan alasan melindungi komunitas Druze.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant menegaskan, serangan itu bertujuan mencegah kekerasan terhadap warga Druze, yang di Israel dianggap sebagai kelompok minoritas loyal dan banyak bertugas di militer.

    Konflik berkepanjangan

    “Bentrokan di Suweida mencerminkan konflik jangka panjang antar berbagai kelompok masyarakat di Suriah,” kata Bente Scheller, kepala divisi Timur Tengah dan Afrika Utara di Yayasan Heinrich Bll, kepada DW.

    Pada bulan Maret hingga Mei, kekerasan sektarian meningkat di Suriah. Bentrokan terjadi antara kelompok Druze dan milisi pro-pemerintah di Jaramana, serta antara kelompok Alawi dan pasukan pemerintah di wilayah lain. Serangan balasan berlangsung selama berhari-hari, menewaskan lebih dari 1.300 orang. Banyak warga menilai kelompok Alawi sebagai pendukung rezim Assad yang telah tumbang.

    Meski tidak secara terbuka memihak, pemerintah Suriah saat ini dinilai terlalu pluralistik untuk mengendalikan semua aktor lokal. Menurut Andre Bank dari GIGA Institute, jika kekerasan dibiarkan, konflik antaragama kemungkinan besar akan terus berlanjut.

    Posisi Al-Sharaa terancam?

    Belum jelas apakah Presiden Ahmed al-Sharaa mampu mencegah meluasnya kekerasan di Suriah. Pada Mei dan Juni, AS dan Uni Eropa mencabut sanksi terhadap Suriah, tetapi tetap menuntut perlindungan bagi kelompok minoritas.

    Namun, serangan bunuh diri di gereja Kristen Damaskus pada akhir Juni, yang menewaskan 25 orang, menunjukkan tantangan besar dalam memenuhi harapan tersebut. Komunitas Kristen mendesak perlindungan lebih, dan sebagian mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu.

    Kementerian Dalam Negeri menyalahkan ISIS, tetapi menurut Bente Scheller, kelompok lain seperti mantan anggota Hayat Tahrir al-Sham (HTS) juga disebut-sebut. Al-Sharaa, mantan pemimpin HTS, dinilai mudah mengalihkan tanggung jawab ke ISIS.

    Sementara itu, warga juga meragukan keseriusan pemerintah dalam menyelidiki serangan terhadap komunitas Alawi, meski telah dijanjikan pembentukan komisi penyelidikan.

    Pemerintah baru di Damaskus menghadapi kekurangan dana untuk berbagai tugas penting, mulai dari merancang undang-undang pemilu hingga membangun kembali birokrasi federal.

    Penyelidikan atas bentrokan dan serangan baru-baru ini menambah beban kerja, sementara pemerintah di bawah al-Sharaa juga harus merespons tuntutan otonomi dari komunitas Kurdi di utara, yang tetap ingin menjadi bagian dari Suriah namun dengan hak yang lebih luas.

    Selama bertahun-tahun, kelompok Kurdi telah terlibat konflik dengan pasukan pro-Turki di wilayah tersebut. Penyelesaian konflik-konflik ini diperkirakan akan memakan waktu lama.

    Artikel ini awalnya diterbitkan dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Levie Wardana

    Editor: Prita Kusumaputri dan Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kian Banyak Warga Jerman Tinggal Sendiri, Bagaimana dengan Indonesia?

    Kian Banyak Warga Jerman Tinggal Sendiri, Bagaimana dengan Indonesia?

    Jakarta

    Sebanyak 17 juta orang di Jerman, atau sekitar 20,6% dari total populasi, kini tinggal sendirian di rumah mereka, menurut data terbaru dari Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis).

    Jumlah orang yang hidup sendiri meningkat secara signifikan dalam dua dekade terakhir. Dua puluh tahun lalu, angkanya hanya 17,1% atau sekitar 14 juta orang.

    Lansia dan anak muda mendominasi

    Data menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut adalah yang paling mungkin hidup sendiri: 34% dari mereka yang berusia di atas 65 tahun tinggal sendiri, dan angkanya melonjak menjadi 56% untuk mereka yang berusia 85 tahun ke atas. Namun,tren ini juga menonjol di kalangan anak muda. Sebanyak 28% orang berusia 25 hingga 34 tahun tinggal sendiri, jauh di atas rata-rata nasional.

    Secara keseluruhan, perempuan lebih sering tinggal sendiri dibanding laki-laki, yaitu 21,2% berbanding 20%.

    Jerman di atas rata-rata Uni Eropa

    Dibandingkan dengan rata-rata Uni Eropa yang berada di angka 16,2%, proporsi rumah tangga satu orang di Jerman tergolong tinggi. Negara-negara yang memiliki angka lebih tinggi dari Jerman antara lain Lituania, Finlandia, Denmark, Estonia, dan Swedia. Sementara itu, Slovakia, Irlandia, dan Polandia mencatat angka terendah.

    Rumah tangga satu orang saat ini menjadi jenis rumah tangga paling umum di Jerman, menyumbang 41,6%. Menurut proyeksi, angka ini diperkirakan akan melebihi 45% pada tahun 2040.

    Bagaimana dengan Indonesia?

    Di Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, terdapat lebih dari 2,3 juta lansia (usia 60 tahun ke atas) yang tinggal sendirian, atau setara dengan 7,10% dari total populasi lansia. Fenomena ini menunjukkan adanya tren rumah tangga satu orang di kalangan lansia, meskipun proporsinya jauh lebih rendah dibandingkan Jerman.

    Belum ada data yang pasti terkait jumlah penduduk di luar lansia yang tinggal sendirian.

    Risiko kesepian dan kemiskinan

    Tinggal sendiri memiliki tantangan tersendiri. Di Jerman, satu dari empat orang (sekitar 25%) yang tinggal sendiri mengaku sering merasa kesepian, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata pada populasi berusia sepuluh tahun ke atas sebesar 16,3%

    Kesepian paling banyak dialami oleh mereka yang berusia di bawah 30 tahun dan tinggal sendiri, dengan hampir 36% di antaranya mengaku sering merasa kesepian. Untuk kelompok usia 65 tahun ke atas yang tinggal sendiri, angka ini turun menjadi 17,6%.

    Selain itu, mereka yang tinggal sendiri juga lebih rentan terhadap kemiskinan. Pada tahun 2023, sekitar 29% dari individu yang tinggal sendiri dikategorikan berisiko mengalami kemiskinan, hampir dua kali lipat dari rata-rata populasi secara keseluruhan.

    Di Indonesia sendiri, riset dari Health Collaborative Center (HCC) menunjukkan bahwa 34% siswa SMA di Jakarta terindikasi memiliki masalah kesehatan jiwa. Riset menemukan bahwa 20% remaja dengan masalah mental mental mengalami perasaan kesepian. Penyebabnya mencakup konflik dengan teman, kurangnya kedekatan dengan teman sebaya, serta menurunnya interaksi sosial karena penggunaan gawai dan media sosial yang berlebihan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Alfi Milano Anadri

    Editor: Prihardani Purba

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Donald Trump Bakal Kirim Surat ke Lebih dari 150 Negara Terkait Tarif – Page 3

    Donald Trump Bakal Kirim Surat ke Lebih dari 150 Negara Terkait Tarif – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu, 16 Juli 2025 menuturkan akan mengirimkan surat ke lebih dari 150 negara. Hal ini seiring rencana menerapkan serangkaian bea masuk yang akan berlaku mulai 1 Agustus, termasuk pungutan atas impor farmasi dan semikonduktor.

    “Kami hanya akan mengirimkan pemberitahuan pembayaran, dan pemberitahuan pembayaran tersebut akan menyebutkan berapa tarif-nya,” ujar Trump seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (17/7/2025).

    “Semuanya akan sama untuk semua orang, dan kelompok,” ia menambahkan.

    Sebelumnya, Trump mengatakan, pungutan obat-obatan dan chip akan diberlakukan pada Agustus, sehingga penerapannya akan bersamaan dengan tarif “timbal balik” yang ditangguhkan yang ditetapkan pada Apri, serta rencana tarif impor tembaga.

    Langkah terbaru ini muncul setelah Trump mengiriman surat kepada lebih dari 20 mitra dagang yang menguraikan tarif atas barang-barang impor dari negara mereka.

    Surat-surat itu menetapkan tingkat tarif dasar baru sebesar 20%-40%, kecuali pungutan 50% untuk barang-barang dari Brasil, sebuah langkah yang menganggu politik dalam negeri.

    Pekan lalu, Trump mengumumkan tarif 35% untuk barang-barang Kanada dan menindaklanjutinya dengan janji bea masuk 30% untuk Meksiko dan Uni Eropa. Uni Eropa telah menyiapkan daftar panjang tarif balasan yang akan memengaruhi produk-produk Amerika senilai USD 84 miliar jika perundingan gagal.

    Surat-surat tersebut terkadang mengacaukan negosiasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini dengan Trump mengatakan ia terbuka untuk mencapai kesepakatan yang berbeda, tetapi juga menyebut surat-suratnya sebagai “kesepakatan” itu sendiri.

    Pada Selasa, Trump mengatakan timnya telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia yang akan membuat barang-barang dari negara tersebut dikenakan tarif 19%, menurunkan tarif yang telah ia ancamkan dalam suratnya.

  • Ekonomi China Tumbuh 5,2% di Tengah Tekanan Tarif AS

    Ekonomi China Tumbuh 5,2% di Tengah Tekanan Tarif AS

    Jakarta

    Ekonomi Cina tercatat mengalami pertumbuhan 5,2% di pada kuartal kedua 2025 (April-Juni 2025), seperti yang dikutip Reuters dari data Badan Statistik Nasional negara tersebut (NBS). Pertumbuhan ini digadang menunjukkan ketahanan Cina di tengah tekanan tarif dagang Amerika Serikat.

    Meski pertumbuhan kuartal kedua sedikit di bawah prosentase 5,4% pada kuartal pertama, tetapi memenuhi target pertumbuhan ekonomi pemerintah dengan capaian 5% di tahun 2025. Lebih tinggi dari perkiraan pasar yaitu sebesar 5.1%.

    Capaian positif di semester pertama ini didukung stimulus ekonomi negara melalui stimulus fiskal, obligasi khusus, moneter, hingga stimulus properti dan sosial.

    Selain itu jeda dalam eskalasi perang dagang AS-Cina turut mendukung pertumbuhan ini. Jeda ini memungkinkan para eksportir untuk mempercepat pengiriman barang jelang kenaikan tarif.

    “Cina mencapai pertumbuhan di atas target resmi 5% di kuartal kedua tahun ini sebagian karena ekspor yang meningkat,” kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management.

    Di balik pertumbuhan yang stabil

    Namun, para analis mengkhawatirkan bahwa pertumbuhan ini mungkin tidak berkelanjutan. Kepercayaan konsumen yang melemah, penurunan harga, dan krisis properti membuat angka permintaan menurun.

    Terdapat penundaan pembayaran terutama di sektor otomotif dan elektronik, bahkan perusahaan utilitas milik pemerintah terbelit hutang untuk menopang jalannya produksi.

    Para ekonom menyarankan agar Beijing mengalihkan fokus kebijakan dari sektor ekspor ke sektor domestik, seperti pendidikan, kesehatan, serta memperkuat jaminan sosial agar konsumsi domestik bisa meningkat.

    Max Zenglein, ekonom senior Asia-Pasifik dari Conference Board of Asia, menyebut ekonomi China sebagai “ekonomi kecepatan ganda”, di mana industri tetap kuat namun konsumsi lemah. Menurutnya, kedua hal ini saling mempengaruhi.

    “Banyak tantangan ekonomi saat ini, seperti lemahnya keuntungan dan tekanan deflasi, dipicu oleh ekspansi kapasitas berkelanjutan di sektor manufaktur dan teknologi,” kata Zenglein. “Perang dagang dengan AS kini kembali berdampak ke dalam negeri.”

    Sementara itu, para investor bersiap-siap untuk menghadapi semester kedua yang lebih lemah bahkan ketika stimulus tambahan sedang direncanakan dalam pertemuan Politbiro yang akan datang di bulan Juli.

    Menurut perusahaan riset dan konsultasi ekonomi Prognos Institute, perusahaan-perusahaan Cina kini menyumbang 16% dari ekspor global, dua kali lipat lebih besar daripada Jerman, meningkatkan kompetisi perdagangan global.

    Bagaimana kelanjutan perang tarif Cina dan AS?

    Isu Taiwan, teknologi baru, serta perdagangan membuat ketegangan Washington dan Beijing kian meningkat.

    Pada bulan April Presiden AS mengumumkan tarif 145% untuk barang-barang dari Cina. Namun, negosiasi antara kedua negara ini pada bulan Mei menyepakati penurunan tarif AS menjadi 30% selama 90 hari untuk memfasilitasi perundingan lanjutan. Cina turut merespon dengan mengurangi tarif atas barang-barang AS dari 125% menjadi 10%.

    Jika perang dagang antara kedua negara bereskalasi Cina mencoba menyasar pasar Uni Eropa untuk menyerap kelebihan kapasitas produksinya. Namun hal ini tentu akan berdampak pada hubungan dagang UE-AS.

    Sementara itu, ketika AS memperketat pembatasan perdagangan dengan beberapa negara Amerika Latin, Cina memperluas pengaruhnya di Amerika Selatan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Rizky Nugraha

    Lihat juga Keputusan Trump Terhadap Pasar Global Hingga Perlambatan Ekonomi China

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Turunkan Tarif ke 19%, Prabowo-Trump Cuma Butuh 17 Menit

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32% menjadi 19% pada Selasa (15/7/2025) malam. Keduanya mencapai kesepakatan dalam pembicaraan via telepon yang hanya berlangsung selama 17 menit.

    “Dalam percakapan yang sangat serius namun penuh kehangatan dan keakraban selama hampir 17 menit, kedua pemimpin membahas sejumlah isu, terutama mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat,” kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam postingan di akun Instagram @sekretariat.kabinet, Rabu (16/7/2025).

    Teddy menyebut, penurunan tarif tersebut merupakan hasil negosiasi alot namun konstruktif antara kedua kepala negara.

    “Presiden Prabowo secara langsung melakukan negosiasi dengan Presiden Trump, yang dikenal sebagai negosiator tangguh, demi memperjuangkan kepentingan nasional,” ujarnya.

    Ia menambahkan, tarif baru sebesar 19% menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan beban tarif terendah di Asia dalam akses perdagangan ke pasar Amerika.

    Kesepakatan ini dipandang sebagai kabar baik bagi ekspor Indonesia, menyusul keberhasilan sebelumnya dalam mencapai tarif nol persen dengan Uni Eropa.

    Tindak lanjut teknis dari kesepakatan ini akan dibahas oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, termasuk pengaturan komoditas dan sektor-sektor yang terdampak langsung.

    Pemerintah berharap, penurunan tarif ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi kinerja ekspor nasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Kesepakatan ini juga menegaskan arah diplomasi ekonomi aktif di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 10
                    
                        Tawa Lebar Prabowo Usai Deal dengan Donald Trump soal Tarif Impor
                        Nasional

    10 Tawa Lebar Prabowo Usai Deal dengan Donald Trump soal Tarif Impor Nasional

    Tawa Lebar Prabowo Usai Deal dengan Donald Trump soal Tarif Impor
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Tawa Presiden Republik Indonesia
    Prabowo Subianto
    terpotret jelas ketika sedang menelepon Presiden Amerika Serikat (AS)
    Donald Trump
    .
    Lewat sambungan telepon, keduanya untuk membahas kesepakatan penurunan tarif impor AS dari 32 persen menjadi 19 persen.
    Momen hangat saat Trump menelepon Prabowo tersebut diunggah Prabowo dalam unggahan akun Instagram @prabowo pada Rabu (16/07/20245).
    Dalam unggahan itu, Presiden Prabowo yang mengenakan kemeja dan dasi biru duduk bersandar di sebuah sofa.
    Dari salah satu foto, Prabowo terlihat tertawa lebar saat berbincang dengan Trump lewat ponselnya.
    Prabowo menuliskan Indonesia dan AS telah menyepakati (
    deal
    ) hubungan perdagangan baru yang menguntungkan kedua pihak.
    “Kami sepakat untuk membawa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat ke era baru yang saling menguntungkan bagi kedua negara kita yang besar,” ucap Prabowo.
    Adapun momen Prabowo dan Trump komunikasi via telepon terjadi pada Selasa (15/7/2025) ketika Prabowo sedang berada di Eropa.
    Menurut Prabowo, Trump juga menyampaikan salam untuk seluruh rakyat Indonesia.
    “Presiden Trump menyampaikan salam hangatnya kepada seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
    Tidak hanya sebentar, rupanya Prabowo cukup lama melakukan panggilan telepon dengan Trump terkait kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS).
    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap percakapan antara kedua kepala negara berlangsung sekitar 17 menit dalam suasana yang serius namun hangat.
    “Dalam percakapan yang sangat serius namun dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban selama hampir 17 menit, kedua pemimpin membahas sejumlah isu, terutama mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat,” kata Teddy lewat akun Instagram @sekretariat.kabinet.
    Menurut Teddy, penurunan tarif AS ke Indonesia ini sangat signifikan.
    Sebab, tarif dagang yang dikenakan AS ke Indonesia menjadi salah satu yang terendah di Asia.
    Menurut Teddy, proses negosiasi tarif impor antara Indonesia dan AS akhirnya disepakati usai melalui proses panjang yang sempat alot.
    “Setelah proses negosiasi yang alot dan dengan memahami kepentingan masing-masing negara, akhirnya dicapai kesepakatan penurunan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen pada produk-produk Indonesia,” ucapnya.
    Teddy menambahkan, hasil kesepakatan tarif dagang dengan AS ini akan ditindaklanjuti Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.
    Selain itu, Prabowo disebut akan terus berunding hingga tercapai titik temu untuk memperjuangkan kepentingan Indonesia.
    “Kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi kali ini merupakan kabar baik, yang datang setelah tercapainya kesepakatan tarif dagang nol persen antara Indonesia dengan Uni Eropa,” ungkap Teddy.
    Presiden Prabowo sendiri mengakui perundingan soal tarif impor AS tidak mudah.
    Menurut Prabowo, proses perundingan tersebut sempat alot, namun akhirnya berhasil menghasilkan kesepakatan.
    “Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga akan istilahnya kita memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita, dan kita sepakati,” ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (16/7/2025).
    Prabowo juga menyebut Trump sebagai seorang negosiator yang cukup keras.
    Meski tarif impor AS turun, Prabowo mengatakan akan tetap melakukan negosiasi.
    “Sekarang kalau enggak salah tarifnya dari 32 persen diturunkan jadi 19 persen. Ya, saya tetap nego, saya katakan beliau ini seorang negosiator yang cukup keras juga,” ucap Prabowo.
    Adapun kesepakatan dagang itu yakni AS menetapkan tarif impor terhadap produk asal Indonesia sebesar 19 persen.
    Sementara barang-barang dari AS akan bebas bea masuk ketika memasuki pasar Indonesia.
    Dalam perjanjian kedua negara juga mencakup komitmen pembelian berbagai komoditas strategis asal AS oleh Indonesia.
    Kepala Negara pun menekankan bahwa kesepakatan dengan AS ini sudah dihitung dan dirundingkan.
    Dia memastikan, hal utama yang dipertimbangkan adalah kepentingan masyarakat Indonesia.
    “Semua sudah kita hitung, semua kita berunding, kita juga memikirkan yang penting bagi saya adalah rakyat saya,” ungkap Prabowo.
    “Yang penting saya harus melindungi pekerja-pekerja kita, walaupun kita juga punya sikap, ini tawaran kita, kita nggak mampu memberi lebih,” sambungnya.
    Saat ditanya apakah Prabowo puas dengan tarif sebesar 19 persen untuk Indonesia, ia berharap bisa 0 persen.
    “Ya, kalau puas ya 0 persen,” kelakar Prabowo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Seskab Teddy Ungkap Momen 17 Menit Prabowo Telepon Trump Nego Tarif Impor AS

    Seskab Teddy Ungkap Momen 17 Menit Prabowo Telepon Trump Nego Tarif Impor AS

    Jakarta

    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap momen Presiden Prabowo Subianto menelepon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk negosiasi tarif dagang. Pembicaraan Prabowo dan Trump disebut berlangsung hampir 17 menit.

    Momen telepon itu terjadi pada Selasa (15/7) malam. Percakapan yang berlangsung saat Prabowo tengah berada di Eropa dalam rangkaian kunjungan luar negeri.

    “Dalam percakapan yang sangat serius namun dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban selama hampir 17 menit, kedua pemimpin membahas sejumlah isu, terutama mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat,” kata Teddy Indra Wijaya dalam keterangannya, Rabu (16/7/2025).

    Usai proses negosiasi panjang, Teddy mengatakan kedua pemimpin negara berhasil mencapai kesepakatan penting. Tarif impor AS terhadap produk-produk Indonesia diturunkan secara signifikan.

    “Setelah proses negosiasi yang alot dan dengan memahami kepentingan masing-masing negara, akhirnya dicapai kesepakatan penurunan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen pada produk-produk Indonesia,” ungkapnya.

    Menurut Teddy, tarif dagang yang dikenakan AS ke Indonesia menjadi salah satu yang terendah di Asia. Prabowo mengambil peran langsung dalam proses negosiasi dengan semangat memperjuangkan kepentingan nasional.

    Kesepakatan tarif dagang ini, menurut Teddy, akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global. Apalagi, pencapaian ini datang tidak lama setelah Indonesia dan Uni Eropa menyepakati tarif dagang nol persen yang turut memperluas akses pasar produk nasional di kawasan Eropa.

    “Kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi kali ini merupakan kabar baik, yang datang setelah tercapainya kesepakatan tarif dagang nol persen antara Indonesia dengan Uni Eropa,” ujarnya.

    “Untuk detail hasil kesepakatan tarif dagang Amerika Serikat terhadap Indonesia ini, akan ditindaklanjuti oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto,” ujarnya.

    (eva/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anggota DPR dukung pajak pedagang online asal tak bebani konsumen

    Anggota DPR dukung pajak pedagang online asal tak bebani konsumen

    pemungutan pajak pedagang online ini juga bertujuan untuk menegakkan keadilan dari transaksi baik offline atau pasar konvensional dan pasar online atau daring

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi VI DPR RI Rivqy Abdul Halim mendukung kebijakan pemerintah yang memungut pajak dari e-Commerce atau pedagang online, asalkan tidak membebani konsumen dan wajib pajak.

    Menurut dia, pajak yang dipungut melalui platform seperti Shopee, Tokopedia dan marketplace lainnya, perlu memudahkan wajib pajak untuk membayarkan pajaknya. Selain memudahkan, dia menyarankan agar mekanismenya menjamin keamanan data pedagang online yang terkena wajib pajak.

    “Kebijakan pemungutan pajak untuk pedagang online oleh pemerintah adalah langkah positif yang mesti didukung oleh banyak pihak,” kata Rivqy di Jakarta, Rabu.

    Mekanisme pemungutan pajak dari platform marketplace, menurut dia, dapat dilakukan dengan mengambil referensi kebijakan serupa dari beberapa negara lain, seperti Australia, Korea Selatan, India dan Tiongkok.

    “Ada juga Uni Eropa yang memberlakukan pemungutan pajak online ini untuk beberapa negara dengan mekanisme Mini One Stop Shop atau MOSS yang tujuannya memudahkan penarikan pajak dan tidak memperumit perusahaan dengan administratif pembayaran pajak,” katanya.

    Dia menilai tujuan penarikan pajak tersebut fundamental untuk meningkatkan kepatuhan pajak dan meningkatkan penerimaan negara. Jangan sampai, kata dia, kedua tujuan ini tidak tercapai dan justru menimbulkan masalah baru.

    “Selain kedua tujuan tadi, pemungutan pajak pedagang online ini juga bertujuan untuk menegakkan keadilan dari transaksi baik offline atau pasar konvensional dan pasar online atau daring,” kata dia.

    Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis aturan niaga elektronik (e-commerce) memungut pajak penghasilan (PPh) 22 dari pedagang.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025, dikutip di Jakarta, Senin (14/7), aturan ini dikeluarkan untuk memberi kemudahan dan kesederhanaan administrasi serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemungutan pajak.

    Dalam Pasal 8 ayat (1), dijelaskan bahwa besaran PPh 22 yang dipungut yaitu sebesar 0,5 persen dari omzet bruto yang diterima pedagang dalam setahun. Pungutan itu di luar pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

    Pungutan pajak itu berlaku untuk pedagang yang memiliki omzet di atas Rp500 juta. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan baru yang disampaikan oleh pedagang kepada lokapasar yang ditunjuk sebagai Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), paling lambat akhir bulan saat omzet melewati ambang batas tersebut.

    Sedangkan pedagang yang memiliki omzet di bawah Rp500 juta terbebas dari pungutan ini, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang disampaikan kepada lokapasar yang ditunjuk.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tarif Impor AS untuk Indonesia Lebih Rendah 1% dari Vietnam, Ekonom: Sangat Tipis

    Tarif Impor AS untuk Indonesia Lebih Rendah 1% dari Vietnam, Ekonom: Sangat Tipis

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengenaan tarif impor dari Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia sebesar 19% dinilai berpotensi menguntungkan kedua negara.

    Kendati demikian, ekonom menilai besaran tarif impor yang dipatok Trump terhadap barang-barang asal Indonesia turun menjadi 19% dari sebelumnya 32%, terbilang tipis dibandingkan dengan Vietnam.

    Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menyebut, jika dibandingkan dengan negara di kawasan Asean seperti Vietnam, pengenaan tarif impor barang Indonesia ke AS hanya beda tipis, yakni 1%.

    “Sangat tipis perbedaannya [tarif impor Indonesia dengan Vietnam ke AS], bisa dikatakan sama. Daya saing tetap sangat ditentukan oleh daya saing produk kita,” kata Wijayanto kepada Bisnis, Rabu (16/7/2025).

    Kendati demikian, dia menyebut bahwa pengenaan tarif impor yang lebih rendah dari sebelumnya akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia ke AS.

    Menurut dia, pengenaan tarif dari AS ini juga menjadi momentum Indonesia mengambil peluang dari pasar Negara Paman Sam. “Ini perkembangan bagus, tentunya dampak bagi ekspor Indonesia ke AS,” ujarnya.

    Namun, Wijayanto menuturkan bahwa kesepakatan ini berpotensi menguntungkan bagi kedua belah pihak. Menurut dia, produk AS tidak akan berkompetisi dengan produk Indonesia, melainkan akan berkompetisi dengan produk dari negara lain, termasuk China, Korea, dan Jepang.

    “Justru konsumen kita berpotensi mendapatkan produk dengan harga yang lebih kompetitif,” tuturnya.

    Di sisi lain, Wijayanto memperkirakan kesepakatan Indonesia—AS ini akan sedikit berpengaruh terhadap kinerja ekspor, lantaran harga barang menjadi mahal sehingga konsumsi AS akan turun.

    “Ini berdampak ke seluruh eksportir ke AS. Bagi Indonesia, tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

    Adapun, Wijayanto menyebut Uni Eropa bisa menjadi pasar potensial bagi Indonesia. Dia berharap nilai perdagangan Indonesia ke AS dan Uni Eropa akan meningkat.

    “Sehingga surplus neraca perdagangan juga akan naik karena kita mengalami surplus dari kedua kawasan tersebut,” tuturnya.