Negara: Uni Eropa

  • Prabowo Cerita Diterima Pemimpin Eropa di Hari Minggu ‘Sakral’: Ini Kehormatan

    Prabowo Cerita Diterima Pemimpin Eropa di Hari Minggu ‘Sakral’: Ini Kehormatan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menceritakan momen saat diterima para pemimpin tertinggi Uni Eropa di hari Minggu ke Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Prabowo mengatakan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati poin-poin perundingan perjanjian ekonomi komprehensif (IEU CEPA).

    Dilansir Antara, Minggu (20/7/2025), Prabowo menceritakan itu saat bertemu Jokowi di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, hari ini. Prabowo menyebutkan Jokowi, yang merupakan pendahulunya itu, sangat memahami betapa alotnya perundingan perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa, yang dimulai sejak 2016, yaitu pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

    “Sebagian itu juga Beliau (Jokowi, red.) yang rintis ya, seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun. Jadi, Beliau ngerti itu alot-nya bagaimana. Tetapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang, baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk menyelesaikan (perundingan) dengan cepat, dan Alhamdulillah,” kata Prabowo saat ditemui di pelataran kediaman pribadi Jokowi, setelah keduanya bertemu.

    Dalam pertemuannya dengan Jokowi, Prabowo juga menyampaikan dirinya diterima dengan baik oleh petinggi-petinggi Uni Eropa. Prabowo menyebut pertemuan itu di hari Minggu tapi sakral.

    “Bagi saya, ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu. Bagi orang Eropa, (masyarakat negara) Barat terutama, hari Minggu itu sakral. Nggak boleh ada yang kerja, tetapi dia mau terima saya. Luar biasa. Saya diterima oleh Presiden Komisi Eropa, ya itu eksekutifnya, dan Dewan Uni Eropa,” kata Prabowo.

    Prabowo diterima oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa di markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7) lalu. Dalam pertemuan dengan Presiden von der Leyen, Presiden Prabowo mengumumkan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati seluruh poin-poin perundingan I-EU CEPA, yang dokumen implementasinya ditargetkan ditandatangani oleh dua belah pihak di Brussels pada September 2025.

    “Saya diterima Beliau, hari Minggu juga, sore-sore di Istana Beliau di Brussels. Jadi, Beliau berada di luar Brussels, Beliau pulang untuk menerima saya, dan ya akhirnya demikian ya,” kata Prabowo.

    Prabowo bersilaturahmi menyambangi kediaman Jokowi sekitar pukul 18.00 WIB, dan keduanya bertemu selama kurang lebih sejam. Kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Jokowi dan Iriana, istrinya Jokowi, tepat di depan rumah. Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan ada pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    (whn/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Juli 2025

    Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya Yogyakarta 20 Juli 2025

    Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    mengungkapkan isi pertemuannya dengan  Presiden ke-7
    Joko Widodo
    , di Solo, Minggu (20/7/2025), terkait pencapaian Pemerintahan yang dipimpinnya.
    Pencapaian yang dimaksud antara lain, berhasilnya penyelesaian
    Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement
    (IEU-CEPA), yang dalam proses perundingan telah berlangsung sejak tahun 2016.

    Ya
    , saya kira karena beliau juga mengikuti dan sebagian itu juga beliau yang rintis
    ya
    , seperti perundingan dengan Uni Eropa
    kan
    sudah berjalan 10 tahun.”
    “Jadi beliau
    ngerti
    itu alotnya bagaimana,” kata Prabowo usai pertemuan yang berlangsung di kediaman pribadi Jokowi.
    Meskipun berjalan alot, kata Prabowo, kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan IEU-CEPA dapat dilaksanakan.
    “Tapi
    ya
    , kita lihat situasi global yang tidak menentu. Sekarang baik Uni Eropa dan Indonesia
    ya
    berkepentingan untuk menyelesaikannya dengan waktu cepat,” sambung Prabowo.
    “Dan
    alhamdulillah
    , bagi saya ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu.”
    “Bagi orang Eropa Barat terutama, tapi Eropa, hari Minggu itu sakral, itu enggak boleh ada yang kerja
    gitu
    ,” lanjut dia.
    Prabowo lalu menjelaskan, pertemuannya dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, dan Dewan Eropa 27 kepala negara/pemerintahan di Kantor Pusat Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.
    “Kepala Pemerintah 27 dan Presiden Council-nya juga terima saya. Dua-duanya sangat reseptif, sangat mendukung.”
    “Kemudian Raja Belgia mendengar saya datang, saya diterima Belgia,” sebut dia.
    Lalu, dia menjelaskan pertemuannya berlanjut dengan Raja Belgia, Raja Philippe, di Istana Laeken pada Minggu sore, 13 Juli 2025.
    “Jadi beliau berada di luar Brussels. Beliau pulang untuk menerima saya. Dan
    ya
    , akhirnya demikian
    ya
    , bahwa kadang-kadang memang capek,” sebut dia.
    “Kita banyak keliling di luar negeri. Tapi hal-hal itu kadang-kadang harus ada pendekatan langsung,” lanjut Prabowo.
    Meskipun terasa padat perjalanannya, Prabowo mengatakan pendekatan kepada pemimpin-pemimpin luar negeri tetap harus dilaksanakan.
    “Pendekatan personal antara pemimpin-pemimpin. Sehingga mereka juga paham dan mereka ada trust, ada kepercayaan, akhirnya lancar,” sambung dia.
    Pencapaian ini, dikatakannya Prabowo, merupakan pencapaian yang diteruskan dari pemimpin Jokowi sebelumnya.
    “Dan Indonesia
    ya
    , saya meneruskan tradisi Indonesia sebagai negara non-blok
    non-align
    . Kita terkenal bahwa kita tidak mau ikut blok mana pun. Kita ikut di BRICS dari kepentingan ekonomi,” kata Prabowo.
    “Tapi kita ikut juga di OECD,
    ya
    , yang itu adalah kumpulan negara-negara maju yang dipimpin Barat.”
    “Kita juga mendaftar di CPTPP yang dipimpin Jepang dan sebagainya. Kita ikut juga di IPF, Indo-Pacific Economic Forum, yang dipimpin juga oleh negara-negara pro-Barat,” lanjut dia.
    Prabowo lalu menekankan, hal ini merupakan komitmennya sehingga Indonesia dapat diterima semua pihak.
    “Jadi kita benar-benar diterima oleh semua pihak bahwa Indonesia netral, Indonesia menghormati semua negara, Indonesia ingin bersahabat dengan semua negara, Indonesia tidak mau campur tangan dengan urusan dalam negeri negara mana pun,” tegas dia.

    Ya
    , capeknya diundang-undang dan diminta tolonglah. Indonesia kita juga diharapkan untuk berperan dalam beberapa peristiwa,” tutup dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo ceritakan IEU CEPA berhasil disepakati kepada Jokowi

    Prabowo ceritakan IEU CEPA berhasil disepakati kepada Jokowi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menceritakan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati poin-poin perundingan perjanjian ekonomi komprehensif (IEU CEPA) kepada Presiden Ke-7 RI Joko Widodo saat keduanya bertemu di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu.

    Presiden Prabowo menyebutkan Jokowi, yang merupakan pendahulunya itu, sangat memahami betapa alotnya perundingan perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa, yang dimulai sejak 2016, yaitu pada periode pertama pemerintahan Jokowi.

    “Sebagian itu juga Beliau (Jokowi, red.) yang rintis ya, seperti perundingan dengan Uni Eropa kan sudah berjalan 10 tahun. Jadi, Beliau ngerti itu alot-nya bagaimana. Tetapi ya dengan kita lihat situasi global yang tidak menentu sekarang, baik Uni Eropa dan Indonesia ya berkepentingan untuk menyelesaikan (perundingan) dengan cepat, dan Alhamdulillah,” kata Presiden Prabowo saat ditemui di pelataran kediaman pribadi Jokowi, setelah keduanya bertemu.

    Dalam pertemuannya dengan Presiden Ke-7 RI, Presiden Prabowo juga menyampaikan dirinya diterima dengan baik oleh petinggi-petinggi Uni Eropa.

    “Bagi saya, ini kehormatan bagi Indonesia. Kenapa? Saya diterima di Uni Eropa hari Minggu. Bagi orang Eropa, (masyarakat negara) Barat terutama, hari Minggu itu sakral. Enggak boleh ada yang kerja, tetapi dia mau terima saya. Luar biasa. Saya diterima oleh Presiden Komisi Eropa, ya itu eksekutifnya, dan Dewan Uni Eropa,” kata Prabowo.

    Presiden Prabowo diterima oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa di markas Uni Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu (13/7) lalu. Dalam pertemuan dengan Presiden von der Leyen, Presiden Prabowo mengumumkan Indonesia dan Uni Eropa telah menyepakati seluruh poin-poin perundingan I-EU CEPA, yang dokumen implementasinya ditargetkan ditandatangani oleh dua belah pihak di Brussels pada September 2025.

    Usai bertemu dengan pimpinan Uni Eropa, Presiden Prabowo lanjut diterima oleh Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie, pada sore harinya.

    “Saya diterima Beliau, hari Minggu juga, sore-sore di Istana Beliau di Brussels. Jadi, Beliau berada di luar Brussels, Beliau pulang untuk menerima saya, dan ya akhirnya demikian ya,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo bersilaturahmi menyambangi kediaman Jokowi sekitar pukul 18.00 WIB, dan keduanya bertemu selama kurang lebih sejam. Kedatangan Presiden Prabowo disambut oleh Jokowi dan Iriana, istrinya Jokowi, tepat di depan rumah. Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan ada pula Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Selepas bersilaturahmi bertemu Jokowi di kediamannya, Presiden Prabowo lanjut menghadiri penutupan Kongres PSI di Surakarta.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Mentari Dwi Gayati
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepada Jokowi, Presiden Prabowo Ungkap Pencapaian Pemerintahannya
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        20 Juli 2025

    Temui Jokowi, Prabowo Ceritakan Berbagai Hasil Perjalanan ke Luar Negeri Yogyakarta 20 Juli 2025

    Temui Jokowi, Prabowo Ceritakan Berbagai Hasil Perjalanan ke Luar Negeri
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Presiden
    Prabowo Subianto
    mengungkap isi pertemuan dengan Presiden ke-7
    Joko Widodo
    , di Gang Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
    “Saya cerita berkeliling,
    ya
    beliau mengikuti juga rupanya. Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kita dapat kemarin terutama dengan Uni Eropa,” kata Prabowo Subianto usai pertemuan.
    Menurut Jokowi, kata Prabowo, perundingan telah berlangsung selama Presiden ke-7 menjabat selama dua periode.
    “10 tahun perundingan akhirnya tembus. Kemudian saya ceritakan pertemuan-pertemuan di Brazil, BRICS. Kemudian juga pembicaraan-pembicaraan di Perancis,” ungkap Prabowo.
    Dilanjutkannya, Ketua Umum Partai Gerindra ini membicarakan perjalanan dinasnya ke beberapa negara lainnya.
    “Di London saya ketemu dengan beberapa pejabat dan dengan Presiden Trump.
    Ya, alhamdulillah
    dapat hasil-hasil yang lumayan, yang cukup bagus. Saya juga mampir di Belarus,” sambung Prabowo.
    “Mereka punya potensi, mereka butuh karet kita, mereka butuh banyak komoditas kita. Dan ternyata cokelat, harga cokelat dunia lagi sangat tinggi dan banyak berharap cokelat dari kita.”
    “Tapi kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan baru. Ini kita sudah akan lakukan,” lanjut Prabowo.
    “Mungkin wabah,
    ya
    , wabah yang merusak banyak pohon-pohon cokelat di Amerika Latin dan di Afrika. Saya kira itu yang saya ceritakan,” kata Prabowo mengakhiri penjelasannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Sambangi Rumah Jokowi di Solo, Curhat Capek Keliling Dunia

    Prabowo Sambangi Rumah Jokowi di Solo, Curhat Capek Keliling Dunia

    Bisnis.com, SOLO — Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke kediaman Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah pada Minggu (20/7/2025) malam.

    Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengaku membagikan cerita berbagai capaian diplomatik yang dia lakukan selama lawatan ke sejumlah negara, termasuk pertemuan penting dengan para pemimpin dunia dan terobosan besar dalam hubungan dagang Indonesia dengan Uni Eropa.

    Kepada awak media usai pertemuan, Presiden Ke-8 RI itu menjelaskan bahwa kunjungannya merupakan ajang silaturahmi sekaligus cerita informal atas hasil kerja luar negerinya.

    “Umum saja, saya cerita [ke Pak Jokowi] baru berkeliling dari luar negeri. Beliau juga mengikuti, rupanya. Saya ceritakan terobosan-terobosan yang kami dapat kemarin, terutama dengan Uni Eropa. Sepuluh tahun perundingan akhirnya tembus,” katanya kepada wartawan di kediaman Jokowi, Minggu (20/7/2025).

    Lebih lanjut, Kepala negara menjelaskan bahwa selain kesepakatan dengan Uni Eropa, dirinya juga menghadiri pertemuan BRICS di Brasil, serta bertemu sejumlah pejabat di Prancis, London, hingga berkomunikasi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Prabowo juga sempat mampir ke Belarus untuk menjajaki kerja sama di bidang komoditas.

    “Mereka punya potash, mereka butuh karet kita, mereka butuh banyak komoditas kita. Ternyata harga cokelat dunia sedang sangat tinggi. Mereka banyak berharap dari kita. Maka kita harus segera lakukan peremajaan dan pembibitan baru,” ujar Prabowo.

    Tak hanya itu, dia juga menyoroti bahwa lonjakan harga cokelat disebabkan oleh wabah yang menyerang perkebunan cokelat di Amerika Latin dan Afrika, membuka peluang bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai eksportir utama.

    Terkait respon Jokowi atas laporan tersebut, Prabowo menyebut mantan presiden itu memahami dan menghargai proses yang telah dilaluinya, mengingat banyak inisiatif tersebut juga dimulai di masa pemerintahan Jokowi.

    “Seperti perundingan dengan Uni Eropa yang sudah berjalan 10 tahun. Beliau mengerti betapa alot. Tapi sekarang kedua pihak berkepentingan untuk menyelesaikannya cepat. Dan alhamdulillah, ini kehormatan bagi Indonesia,” jelasnya.

    Prabowo juga menyoroti bagaimana dirinya diterima secara istimewa di Eropa, termasuk oleh Presiden European Union Commission, Presiden European Union Council, dan bahkan Raja Belgia — yang disebutnya sengaja pulang ke istana dari luar kota hanya untuk menerima dirinya pada hari Minggu, hari yang biasanya dianggap sakral di Eropa.

    “Kadang-kadang memang capek keliling dunia, tapi pendekatan personal antara pemimpin sangat penting. Itu yang bangun kepercayaan,” katanya.

    Menutup pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap pada posisi non-blok dan akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik BRICS, OECD, CPTPP, hingga IPEF.

    “Indonesia diterima semua pihak karena kita netral, menghormati semua negara, dan tidak mau ikut campur urusan dalam negeri negara manapun,” tegasnya.

    Sebelum meninggalkan kediaman mantan Wali Kota Solo itu, Prabowo menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan agenda ke Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI), sembari meminta maaf karena harus segera berganti pakaian untuk acara tersebut.

    “Saya akan ke kongres PSI. Saya minta maaf saya harus ganti, ya, oke,” pungkas Prabowo.

  • Alasan Donald Trump Mau Pasang Tarif Impor hingga 20% Buat Uni Eropa – Page 3

    Alasan Donald Trump Mau Pasang Tarif Impor hingga 20% Buat Uni Eropa – Page 3

    Sebelumnya, pemerintah Indonesia berhasil mencatat pencapaian penting dalam diplomasi perdagangan. Setelah melalui proses negosiasi yang intensif sejak April 2025, tarif impor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat (AS) berhasil ditekan dari semula 32% menjadi hanya 19%.

    Kesepakatan ini merupakan hasil komunikasi langsung antara Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Penurunan tarif ini membuka jalan bagi produk ekspor Indonesia, terutama sektor padat karya seperti garmen dan alas kaki, untuk lebih kompetitif di pasar AS yang sangat potensial.

    Penurunan tarif ini menjadi salah satu yang terendah di kawasan, dan Indonesia pun tercatat sebagai negara pertama yang mencapai kesepakatan tersebut pasca pernyataan resmi Presiden Trump pada 7 Juli 2025 lalu. Langkah ini dinilai sebagai gebrakan awal dari arah baru hubungan dagang Indonesia-AS di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.

    Negosiasi intens dilakukan melalui kunjungan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan timnya ke AS. Pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi AS sejak April menjadi landasan tercapainya kesepakatan ini.

    “Dengan tarif baru yang lebih rendah, produk ekspor Indonesia, khususnya dari sektor padat karya, akan memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan negara lain,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, jumat (18/7/2025).

    Hal ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia di tengah kompetisi perdagangan global yang semakin dinamis.

     

  • Perang Dagang AS vs Eropa, Tarif Pesawat hingga Wiski Terancam Naik

    Perang Dagang AS vs Eropa, Tarif Pesawat hingga Wiski Terancam Naik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa terus memanas. Terbaru, Brussels berencana untuk menargetkan barang-barang AS termasuk pesawat, mobil dan wiski jika perundingan perdagangan dengan Washington gagal.

    Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif 30% atas impor dari Uni Eropa mulai 1 Agustus. Tarif 30% dianggap sebagai angka yang tidak dapat diterima oleh pejabat Eropa dan dinilai akan menghancurkan hubungan dagang antara dua kekuatan ekonomi global itu.

    Mengutip France24, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Maros Sefcovic dijadwalkan berbicara dengan mitranya dari AS, Jamieson Greer, pada Selasa, sehari setelah berbicara dengan Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

    Komisi Eropa mengatakan bahwa Brussels masih berharap akan hasil yang baik dalam kebuntuan negoisasi tarif.

    Sebelumnya pada Senin (14/7), Brussels membagikan kepada negara-negara anggotanya daftar barang-barang AS senilai 72 miliar euro ($84 miliar) yang dapat dikenakan tarif jika negosiasi tarif gagal. Dokumen setebal 202 halaman itu, mencantumkan barang-barang bernilai tinggi seperti pesawat, mobil, bahan kimia, dan peralatan listrik buatan AS, di samping berbagai barang lainnya, seperti lebah hidup, unta, burung beo, kondom, dan opium.

    Ada juga wiski Bourbon serta paku, siput, dan pohon Natal.

    Meski begitu, Prancis dan Italia khawatir jika tarif wiski dinaikkan, AS akan membalas dengan tarif yang lebih tinggi untuk wine dan alkohol lainnya milik Eropa.

    Juru bicara Komisi Olof Gill mengatakan bahwa tim teknis dari komisi Uni Eropa, yang bertanggung jawab atas kebijakan perdagangan untuk 27 negara anggota Uni Eropa, sedang menuju Washington.

    “Kami berada dalam tahap paling sensitif dari negosiasi tersebut saat ini, dan masih terus berupaya mencapai kesepakatan sebelum batas waktu,” ujarnya kepada wartawan.

    “Kami tidak akan terlibat dalam negosiasi jika kami tidak yakin negosiasi tersebut dapat menghasilkan hasil yang baik. Jadi, jelas kami yakin bahwa kesepakatan prinsip, seperti yang telah kami katakan, berada dalam jangkauan,” tambahnya.

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo, Trump, dan Tarif Resiprokal 19%

    Prabowo, Trump, dan Tarif Resiprokal 19%

    Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan hu­­­bungan dagang Indonesia–Ame­­­rika Serikat kem­­­­­­­­bali menjadi so­­­rot­­­an setelah k­e­­­se­­­­­pakatan tarif terbaru an­­­tara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump diumumkan.

    Pertumbuhan hu­­­bungan dagang Indonesia–Ame­­­rika Serikat kem­­­­­­­­bali menjadi so­­­rot­­­an setelah k­e­­­se­­­­­pakatan tarif terbaru an­­­tara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump diumumkan.

    Kesepakatan ini mengingatkan saya pada tulisan Prabowo sebelum menjabat presiden. Kala itu, dia mengulas The Art of War karya Sun Tzu panglima legendaris Tiongkok. “Takeaway terbesar saya dari buku ini adalah berbagai alternatif yang diberikan Sun Tzu untuk pertempuran langsung,” tulis Prabowo. Dia juga menyoroti pentingnya strategi untuk tunduk sementara kepada musuh yang lebih kuat sebuah pemikiran yang kontras dengan pendekatan frontal dan emosional.

    Tarif perdagangan RI–AS yang baru saja disepakati sekilas tampak berat sebelah dan menguntungkan AS. Namun, strategi tunduk sementara bisa jadi merupakan taktik Prabowo untuk meredam tekanan sambil menyusun langkah berikutnya. AS tetap menjadi mitra dagang besar Indonesia, dan berkonflik secara terbuka hanya akan memperparah kerugian, terutama di sektor ekspor.

    Pada April 2025 Trump menetapkan tarif masuk untuk produk dari 180 negara. Indonesia termasuk yang terdampak, dengan tarif awal sebesar 32%. Kebijakan ini disampaikan sebagai bagian dari kampanye Make America Great Again untuk melindungi industri AS. Namun, Trump juga membuka ruang negosiasi bagi mitra-mitra tertentu.

    Berbeda dengan negara lain yang mengecam keras kebijakan ini, Prabowo memilih pendekatan tenang. Alih-alih melawan frontal atau mengalihkan ekspor secara drastis ke negara lain, dia memilih berdiplomasi. Pasar alternatif memang diperlukan, tetapi pengalihannya tak bisa instan. Volume ekspor ke AS terlalu besar untuk digantikan dalam hitungan bulan. Mengikuti tarif baru pun berisiko, sebab produk RI menjadi kurang kompetitif di pasar AS. Situasi ini ibarat buah simalakama.

    Langkah terbaik adalah membuka kanal negosiasi sambil menjajaki pasar non-tradisional. Bergabungnya RI dengan BRICS membuka peluang ekspor ke negara-negara besar seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Rusia. Namun semua itu membutuhkan waktu dan fondasi diplomatik yang kuat. Di sinilah kelihaian Prabowo diuji.

    Baru-baru ini, Indonesia juga menandatangani kesepakatan penting dengan Uni Eropa. Setelah bertahun-tahun negosiasi yang stagnan, Prabowo berhasil mendorong percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Salah satu capaian penting dari kesepakatan ini adalah tarif 0% untuk beberapa produk unggulan ekspor Indonesia ke Eropa. Ini terobosan besar yang menunjukkan kemampuan Prabowo dalam membangun kepercayaan dan memanfaatkan momentum global.

    Di sisi lain, pendekatan Indonesia terhadap negara-negara Afrika juga semakin intens. Prabowo menyadari potensi besar kawasan ini sebagai pasar masa depan. Sebagai penggagas Konferensi Asia-Afrika 1955, Indonesia memiliki landasan sejarah yang kuat untuk memperkuat kerja sama Selatan–Selatan. Dalam hal ini, Prabowo konsisten dengan pernyataannya: “Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak.”

    Meski sempat muncul dugaan bahwa Trump marah karena Indonesia bergabung dengan BRICS, Prabowo tetap tenang dan setia pada aliansi tersebut. Hasilnya, tarif ekspor Indonesia ke AS berhasil diturunkan dari 32% menjadi 19%. Di sisi lain, ekspor AS ke Indonesia tetap 0%, dan Trump menyebut AS memiliki akses penuh ke pasar Indonesia. Banyak pihak menilai hal ini sebagai bentuk ketimpangan. Bahkan, ada yang menyebutnya mencederai harga diri Indonesia.

    Namun, melihat konteks sejarah, ketegangan ini bukan hal baru. Pada 2020, di masa kepresidenan Trump sebelumnya, Indonesia dikeluarkan dari daftar negara berkembang oleh USTR, yang otomatis menghilangkan hak tarif preferensial. AS menilai Indonesia telah lama menikmati surplus perdagangan terhadap AS. Dalam 10 tahun terakhir saja, surplus Indonesia terhadap AS selalu signifikan—dari US$8,65 miliar pada 2015 hingga US$14,34 miliar pada 2024.

    Dengan pendekatan realis, Prabowo menyadari posisi tawar itu. Dia memilih jalan tengah—menghindari konflik terbuka, tetapi tetap menjaga kepentingan nasional. Dalam negosiasi, Indonesia sepakat membeli komoditas AS seperti energi senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai US$4,5 miliar, dan 50 unit pesawat Boeing. Sebagai imbalannya, tarif diturunkan ke level yang masih kompetitif.

    Sektor padat karya seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke AS, ikut diselamatkan. Meski tarif 19% masih mengganggu, Indonesia lebih beruntung dibanding negara ASEAN lain yang dikenai tarif 20%. Ini penting untuk mencegah potensi PHK massal.

    Dampak dari kesepakatan ini juga terasa di daerah, terutama terkait impor produk pertanian dari AS. Produk seperti gandum dan kedelai memang penting bagi ketahanan pangan nasional. Namun jagung bisa menjadi masalah. Apalagi produksi jagung nasional tahun 2024 mengalami surplus. Provinsi seperti Gorontalo, yang produksinya mencapai 617.000 ton dengan konsumsi hanya sekitar 5.460 ton, menjual ke banyak provinsi untuk kebutuhan pakan ternak. Jika jagung impor dari AS membanjiri pasar dengan harga lebih murah, produsen lokal bisa terpukul.

    Untuk itu, penting agar pemerintah mengatur rincian impor secara selektif. Jika AS menargetkan ekspor pertanian senilai US$4,5 miliar, maka tidak harus seluruhnya dalam bentuk jagung. Produk lain bisa diprioritaskan untuk menjaga kestabilan pasar domestik.

    Di sisi ekspor daerah, tarif 19% ke AS memang tantangan, tetapi juga peluang. Dalam logika Trump maupun Sun Tzu, selalu ada celah dalam tekanan. Bagi wira­usaha yang jeli, pasar tetap terbuka. Prabowo dan timnya telah membuka jalan lewat negosiasi yang cerdas dan terukur. Tugas berikutnya adalah memastikan bahwa manfaat diplomasi ini bisa dirasakan sampai ke petani dan pelaku usaha di daerah.

  • Top 5 News: Tarif 0 Persen untuk AS hingga Bocoran iOS 26

    Top 5 News: Tarif 0 Persen untuk AS hingga Bocoran iOS 26

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah artikel di Beritasatu.com masuk dalam top 5 news, sejak Sabtu (19/7/2025) hingga Minggu (20/7/2025) pagi WIB. Artikel yang diminati pembaca ini memiliki tema yang beragam.

    Berikut top 5 news Beritasatu.com:

    Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menegaskan, pembukaan akses pasar Indonesia kepada Amerika Serikat (AS) dengan tarif masuk 0% tidak serta-merta akan membuat pasar domestik dibanjiri produk impor dari AS.

    Hal tersebut disampaikan Wamenlu merespons kekhawatiran publik terkait kesepakatan bilateral yang membuka peluang barang-barang asal AS masuk lebih mudah ke Indonesia. Menurutnya, terdapat sejumlah faktor penghambat yang membuat barang-barang asal AS tidak langsung mendominasi pasar Indonesia meskipun mendapatkan preferensi tarif.

    “Meskipun diberikan tarif 0%, banyak produk dari Amerika Serikat yang tidak bisa bersaing dari sisi harga dengan produk-produk dari Asia,” ujar Havas, dalam diskusi yang digelar Gempita Milenial di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

    Indonesia dan Uni Eropa akhirnya mencapai political agreement atas perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) setelah negosiasi panjang 10 tahun.

    Wakil Menteri Luar Negeri Havas Oegroseno mengatakan, pencapaian tersebut jadi bukti nyata diplomasi ekonomi Indonesia menghasilkan dampak konkret dunia usaha.

    “Produk Indonesia sekarang punya akses bebas tarif (0%) ke pasar Uni Eropa. Ini bukan sekadar wacana, tapi hasil dari kerja diplomasi ekonomi yang nyata,” ujar Havas dalam diskusi yang digelar Gempita Milenial di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

  • Top 5 News: Tarif 0 Persen untuk AS hingga Bocoran iOS 26

    Tarif 0 Persen, Produk AS Harus Bersaing dengan China dan Vietnam

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menegaskan pembukaan akses pasar Indonesia kepada Amerika Serikat dengan tarif masuk 0% tidak serta-merta akan membuat pasar domestik dibanjiri produk impor dari Negeri Paman Sam.

    Hal tersebut disampaikan Wamenlu merespons kekhawatiran publik terkait kesepakatan bilateral yang membuka peluang barang-barang asal AS masuk lebih mudah ke Indonesia. Menurutnya, terdapat sejumlah faktor penghambat yang membuat barang-barang asal AS tidak langsung mendominasi pasar Indonesia meskipun mendapatkan preferensi tarif.

    “Meskipun diberikan tarif 0%, banyak produk dari Amerika Serikat yang tidak bisa bersaing dari sisi harga dengan produk-produk dari Asia,” ujar Havas, dalam diskusi yang digelar Gempita Milenial di Kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

    Wamenlu mencontohkan produk-produk konsumsi seperti pakaian atau alas kaki. Meskipun ada produk bermerek Amerika, banyak di antaranya diproduksi di negara-negara ketiga seperti China, Vietnam, dan Bangladesh.

    Karena itu, produk tersebut tetap akan dikenakan tarif bea masuk berdasarkan negara asal produksinya. “Jadi bukan berdasarkan merek atau negara perusahaan pemilik merek, tapi negara produksi aktualnya,” jelasnya.

    Lebih lanjut dia menyampaikan, pembukaan pasar dengan AS tetap memperhitungkan perlindungan terhadap sektor domestik tidak membuka akses atau keran secara mentah.

    “Dari sisi pemerintah, kami tetap menjaga agar kerja sama dagang itu bersifat resiprokal dan fair. Tidak ada liberalisasi sepihak. Semua disesuaikan dengan kepentingan nasional dan daya saing,” tegasnya.

    Hal tersebut sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang menjalankan kebijakan ekonomi global yang seimbang. Yakni di satu sisi, Indonesia terbuka terhadap pasar global dan menjalin kemitraan strategis dengan negara-negara besar seperti AS dan Uni Eropa, namun di sisi lain, tetap mengedepankan perlindungan dan penguatan industri domestik.