Negara: Uni Eropa

  • Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayahnya dari Rusia

    Trump Yakin Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayahnya dari Rusia

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina dapat merebut kembali wilayah yang sudah diduduki Rusia. Untuk itu dia mensyaratkan dukungan waktu, kesabaran, serta bantuan finansial dari Eropa dan NATO.

    Dia juga menyebut Rusia berperang “tanpa arah yang jelas.”

    Pernyataan itu disampaikan Trump usai pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di sela-sela Sidang Umum PBB, Selasa (23/09). Dalam unggahannya di platform media sosial, Truth, Trump mengubah nada retorikanya soal perang Rusia-Ukraina.

    “Setelah memahami secara menyeluruh situasi militer dan ekonomi antara Ukraina dan Rusia, serta melihat masalah ekonomi besar yang kini dihadapi Rusia, saya yakin Ukraina – dengan dukungan Uni Eropa – berada dalam posisi untuk bertempur dan merebut kembali seluruh wilayah Ukraina secara utuh,” tulis Trump.

    Sekitar seperlima wilayah Ukraina saat ini masih berada di bawah kendali Rusia, termasuk Semenanjung Krimea di pesisir Laut Hitam yang direbut pada tahun 2014.

    Sejak invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022, Ukraina sejauh ini telah berhasil merebut kembali sebagian wilayah yang sempat diduduki. Namun selama berbulan-bulan terakhir, pasukan Moskow terus menekan sepanjang garis depan dan meraih sedikit demi sedikit keuntungan taktis.

    Meski demikian, Trump menunjukkan optimisme setelah pertemuannya dengan Zelenskyy.

    Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menanggapi pernyataan Trump dengan sinis. “Jangan terlalu berharap,” katanya singkat.

    Zelenskyy: AS akan paksa Rusia ke meja perundingan

    Trump juga melontarkan kritik tajam terhadap strategi militer Rusia, yang dia anggap tidak efektif. “Rusia dan Putin berada dalam masalah ekonomi besar, dan ini adalah momen yang tepat bagi Ukraina untuk bertindak,” kata dia.

    Dia mengaku mengharapkan yang terbaik bagi kedua negara, dan menyatakan bahwa Amerika akan “terus menyuplai senjata kepada NATO untuk digunakan sesuai keinginan mereka.”

    Presiden Zelenskyy merespons pernyataan Trump dengan menyebut bahwa dirinya percaya Amerika Serikat akan memainkan peran penting dalam mendorong tercapainya perdamaian.

    “Saya baru saja bertemu dengan Presiden Trump, dan kami membicarakan bagaimana membawa perdamaian secara nyata. Kami berdiskusi soal beberapa ide yang baik, dan saya harap itu bisa berhasil,” kata Zelenskyy dalam rapat Dewan Keamanan PBB di New York.

    “Saya berterima kasih atas pertemuan ini, dan kami menantikan langkah konkret dari Amerika untuk mendorong Rusia ke arah perdamaian. Moskow takut pada Amerika dan selalu memperhatikan setiap gerakannya,” tambahnya.

    NATO peringatkan Rusia soal pelanggaran udara

    Perubahan sentimen Trump muncul di tengah meningkatnya provokasi Rusia di perbatasan NATO.

    Bandara Kopenhagen di Denmark menghentikan operasionalnya pada Senin (22/9) lalu setelah mendeteksi adanya drone siluman. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut insiden ini sebagai “serangan paling serius terhadap infrastruktur kritis Denmark sejauh ini.” Hingga kini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

    “Saya tak mau berspekulasi, tapi seperti yang dikatakan Frederiksen, kami mencatat adanya sejumlah pelanggaran wilayah udara negara-negara sekutu. Saya berpikir tentang Estonia, Polandia, juga Rumania. Ini sudah terjadi. Dan pelakunya adalah Rusia,” ujar Menteri Pertahanan Swedia, Pål Jonson.

    Jonson menegaskan bahwa mendukung Ukraina adalah bagian dari investasi keamanan NATO. “Karena menurut saya, Ukraina saat ini adalah perisai terhadap risiko ekspansi militer Rusia yang lebih jauh,” katanya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video: Serangan Besar-besaran Rusia ke Zaporizhzhia Tewaskan 1 Orang

    (ita/ita)

  • Trump Mendadak Yakin Ukraina Menang, Rusia Ngamuk Disebut Macan Kertas

    Trump Mendadak Yakin Ukraina Menang, Rusia Ngamuk Disebut Macan Kertas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara mengejutkan menyatakan keyakinannya bahwa Ukraina mampu merebut kembali seluruh wilayah yang kini masih diduduki Rusia. Pandangan ini menandai perubahan retorika yang tajam, mengingat sebelumnya Trump kerap menyarankan kompromi dengan Moskow.

    Pernyataan itu disampaikan Trump melalui media sosial Truth Social, Selasa (23/9/2025), tak lama setelah bertemu langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

    “Putin dan Rusia sedang menghadapi masalah ekonomi BESAR, dan ini adalah waktu bagi Ukraina untuk bertindak,” tulis Trump.

    “Setelah melihat masalah ekonomi (akibat perang) yang dialami Rusia, saya pikir Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, berada dalam posisi untuk berjuang dan MENANG, merebut kembali seluruh wilayahnya dalam bentuk semula,” imbuhnya.

    Pernyataan itu mengimplikasikan bahwa Trump percaya Kyiv bisa mengusir pasukan Rusia dari sekitar 20% wilayahnya, termasuk Semenanjung Krimea yang telah diduduki Moskow sejak 2014. Jika benar-benar terjadi, itu akan menjadi pembalikan keadaan yang luar biasa dalam konflik hampir satu dekade ini.

    Namun, meski retorikanya berubah, belum ada tanda-tanda bahwa AS akan menindaklanjutinya dengan kebijakan konkret. Zelensky selama kunjungannya ke New York secara terbuka mendesak Washington untuk memberlakukan sanksi baru yang lebih berat terhadap Rusia, tetapi permintaan itu belum mendapat respons.

    Sebelumnya, Trump bahkan pernah menyarankan agar Kyiv mempertimbangkan menyerahkan sebagian wilayahnya demi mencapai perdamaian. Hal itu memicu kekhawatiran di kalangan pejabat Ukraina bahwa Washington tengah menjajaki kesepakatan di balik layar untuk mengakui wilayah yang diduduki Rusia sebagai sah milik Moskow.

    Di Eropa, pernyataan Trump disambut positif. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menilai sikap baru Trump memberi sinyal penting.

    “Pernyataan ini sangat kuat dan belum pernah kita dengar sebelumnya dalam format seperti ini, jadi sangat baik bahwa kini kita memiliki pemahaman yang sama,” kata Kallas.

    Sementara itu, Kremlin pada Rabu (24/9/2025) bereaksi keras terhadap klaim Trump yang menyebut Rusia sebagai “macan kertas”, istilah yang merujuk pada sesuatu yang tampak kuat dari luar tetapi sebenarnya lemah.

    “Rusia tetap menjaga stabilitas makroekonomi,” ujar juru bicara Dmitry Peskov dalam wawancara dengan stasiun radio RBC.

    “Ya, Rusia mengalami ketegangan dan masalah di berbagai sektor ekonomi. Tetapi menyebut Rusia ‘macan kertas’ jelas tidak benar.”

    Peskov menegaskan bahwa meski menghadapi tekanan akibat perang dan sanksi internasional, Moskow tetap memiliki fondasi ekonomi yang tangguh.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Airlangga Pastikan Isu Tarif-Akses Pasar Sudah Tuntas di IEU-CEPA

    Airlangga Pastikan Isu Tarif-Akses Pasar Sudah Tuntas di IEU-CEPA

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič, di Bali pada Selasa (23/9/2025).

    Pertemuan ini menjadi forum strategis untuk membahas perkembangan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) serta memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.

    Penyelesaian Perundingan IEU-CEPA merupakan tindak lanjut dari kesepakatan politik antara Presiden Republik Indonesia dan Presiden Komisi Eropa pada Juli 2025 lalu. Sebelumnya, Airlangga dan Maroš juga telah melakukan beberapa kali pertemuan guna mempercepat proses negosiasi.

    Pada kesempatan ini, Airlangga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perundingan IEU-CEPA termasuk para Chief Negotiators dan duta besar dari kedua belah pihak.

    “Isu-isu utama terkait akses pasar, tarif, jasa investasi, dan fasilitasi perdagangan telah tercakup dalam perundingan. Saya berharap agar proses ratifikasi dan implementasi dapat segera diselesaikan agar manfaatnya bisa dirasakan bersama,” tegas Airlangga. Maroš dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan apresiasi atas peran penting Airlangga dan seluruh pemangku kepentingan terkait. Disampaikan pula bahwa sejumlah komoditas utama kedua pihak akan memperoleh manfaat besar, termasuk minyak kelapa sawit, produk tekstil, dan alas kaki dari Indonesia.

    “Saya dapat sampaikan bahwa pebisnis Eropa menyambut baik perkembangan pesat yang telah dicapai dan menyatakan minat kuat mereka untuk berinvestasi di Indonesia,” jelas Maroš.

    Kedua menteri juga berdiskusi mengenai pentingnya early harvest sebelum ratifikasi penuh dengan dukungan para duta besar untuk memfasilitasi dialog reguler serta meningkatkan kegiatan business-to-business (B2B). Dalam hal ini, Menko Airlangga menyoroti pentingnya peran UMKM dalam implementasi IEU-CEPA.

    “UMKM harus dapat merasakan perbedaan nyata sebelum dan sesudah perjanjian ini berlaku,” ungkap Airlangga.

    Selama ini regulasi pasar Eropa masih menjadi tantangan bagi pelaku UMKM Indonesia untuk mengembangkan produknya di sana, khususnya di sektor pertanian seperti kakao dan produk lainnya.

    Selain itu, Airlangga menekankan pentingnya mendorong wirausaha muda agar dapat memanfaatkan peluang dari IEU-CEPA, termasuk di bidang digitalisasi. Airlangga menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mengembangkan kerja sama e-logistics, e-government, dan e-payment. Berkaca dari perkembangan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di ASEAN, termasuk juga perihal penggunaan QR payment Indonesia ingin memperkuat konektivitas digital antara ASEAN dan Uni Eropa.

    “UMKM juga penting bagi Uni Eropa karena 99 persen perusahaan di Uni Eropa adalah UMKM. ASEAN-EU memiliki potensi besar dalam kerja sama digital, termasuk peningkatan perjanjian perdagangan bebas yang harus menyesuaikan dengan perkembangan transaksi elektronik dan kepabeanan digital,” tambah Komisioner Maroš.

    Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa proses keanggotaan Indonesia dalam OECD membutuhkan dukungan dari negara-negara Uni Eropa, mengingat mayoritas negara anggota OECD berasal dari kawasan Eropa. Menanggapi proses aksesi Indonesia dalam OECD, Uni Eropa menegaskan kembali dukungan penuhnya. Lebih lanjut, disampaikan bahwa Uni Eropa dapat menyediakan keahlian dan pendekatan dari Team Europe untuk mendukung proses Indonesia menuju OECD.

    Duta Besar RI Brussel Andri Hadi menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan dan visi Menko Airlangga serta Komisioner Maroš, yang dinilai berperan penting dalam percepatan penyelesaian IEU-CEPA.

    “IEU-CEPA dapat menjadi fondasi untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Uni Eropa menuju strategic partnership, sebagaimana dibahas dalam pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden von der Leyen di Brussel yang lalu,” ungkap Dubes Andri.

    Sementara itu, Duta Besar Uni Eropa untuk RI Denis Chaibi menegaskan bahwa Uni Eropa kini tengah menggunakan pendekatan Team Europe, termasuk dalam implementasi IEU-CEPA. Dubes Denis juga menyebutkan adanya kebijakan visa cascade bagi warga Indonesia, keberadaan Desk BKPM untuk Uni Eropa, serta sejumlah proyek dalam kerangka Global Gateway yang merupakan langkah positif dalam menyongsong ratifikasi dan implementasi IEU-CEPA ke depan.

    Usai pertemuan tersebut, kedua menteri melaksanakan penandatanganan dan pengumuman bersama mengenai Penyelesaian Substansial Perundingan IEU-CEPA serta menghadiri Indonesia-EU Business Outlook.

    Turut hadir dalam pertemuan tersebut diantaranya yakni Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Evita Manthovani, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Internasional/Ketua Perunding Indonesia untuk IEU-CEPA Johni Martha, Duta Besar Uni Eropa untuk RI Denis Chaibi, serta sejumlah pejabat senior Indonesia dan Uni Eropa.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Singgung Perundingan Tarif Dagang dengan RI di Sidang PBB

    Trump Singgung Perundingan Tarif Dagang dengan RI di Sidang PBB

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bicara kebijakan tarif tinggi yang diterapkan ke berbagai negara. Menurutnya, dia berhasil melakukan perundingan dagang bersejarah dengan berbagai negara, termasuk dengan Indonesia.

    Hal ini diungkapkan Trump dalam pidato sidang umum ke-80 Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Selasa (23/9/2025) waktu setempat.

    “Pemerintahan saya telah merundingkan satu per satu kesepakatan dagang bersejarah, termasuk dengan Inggris, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan banyak lagi,” kata Trump dalam pidato hampir satu jam.

    Menurutnya, kebijakan tarif diberlakukan untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan AS. Baginya, banyak negara yang memanfaatkan kelemahan pemerintahan AS sebelumnya untuk mendapatkan keuntungan perdagangan.

    “Kami juga menggunakan tarif untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan kami di seluruh dunia, termasuk terhadap negara-negara yang selama puluhan tahun telah memanfaatkan kelemahan pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya,” papar Trump.

    Kini, usai kebijakan tarif diberlakukan, Trump mengklaim AS tidak lagi menanggung biaya besar untuk barang-barang impor dari negara lain dan justru malah menghasilkan keuntungan hingga ratusan miliar dolar untuk kocek pemerintah.

    “Di bawah pemerintahan Trump, termasuk masa jabatan pertama saya, kami menggunakan tarif sebagai mekanisme pertahanan, ratusan miliar dolar dalam bentuk tarif berhasil kami kumpulkan,” jelas Trump.

    Tonton juga video “Trump Gelar Pertemuan dengan Prabowo hingga Erdogan, Bahas Apa?” di sini:

    (hal/ara)

  • Berubah Lagi, Trump Bilang Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayah dari Rusia

    Berubah Lagi, Trump Bilang Ukraina Bisa Rebut Kembali Wilayah dari Rusia

    New York

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Ukraina bisa merebut kembali wilayah-wilayahnya yang diduduki Rusia dalam perang selama beberapa tahun terakhir. Hal ini disampaikan saat Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Trump juga meyakini bahwa negara-negara anggota aliansi NATO harus menembak jatuh pesawat Moskow yang terdeteksi memasuki wilayah udara mereka.

    Pernyataan terbaru Trump yang disampaikan di sela-sela PBB di New York itu, seperti dilansir CNN, Rabu (24/9/2025), menandai perubahan signifikan dalam sikap Trump terhadap Rusia.

    Komentar Trump soal Ukraina bisa memulihkan perbatasannya seperti sebelum invasi Rusia itu merupakan pertama kalinya sejak menjabat Presiden AS, dia menyarankan Kyiv bisa merebut kembali semua wilayahnya yang direbut Moskow sejak tahun 2014.

    Trump sebelumnya menyarankan Ukraina untuk menyerahkan sebagian wilayahnya ke Rusia demi mengamankan kesepakatan damai.

    Sedangkan pernyataan Trump soal NATO harus menembak jatuh pesawat Moskow itu menunjukkan kesediaannya untuk menempatkan aliansi pertahanan tersebut dalam konflik secara langsung dengan Rusia, daripada sekadar memasok senjata kepada Kyiv.

    Ketika ditanya soal apakah NATO harus menembak jatuh pesawat Rusia yang masuk wilayah udara negara anggota aliansi itu, Trump menjawab: “Iya, saya bersedia.”

    Dalam pernyataan lanjutan via media sosial Truth Social usai pertemuan dengan Zelensky, Trump mengatakan bahwa Ukraina harus bertindak sekarang ketika Rusia menghadapi masalah ekonomi “besar”. Pernyataan ini lagi-lagi menandai pergeseran retorika secara tiba-tiba dan mencolok yang menguntungkan Kyiv.

    “Setelah melihat kekuatan ekonomi yang ditimbulkan (oleh perang) terhadap Rusia, saya pikir Ukraina, dengan dukungan Uni Eropa, berada dalam posisi untuk melawan dan MEMENANGKAN kembali semua seluruh wilayah Ukraina ke bentuk aslinya,” tulis Trump dalam pernyataannya.

    “Dengan waktu, kesabaran, dan dukungan finansial dari Eropa dan, khususnya NATO, perbatasan asli tempat perang ini dimulai, sangatlah memungkinkan. Mengapa tidak?” imbuhnya. Namun tidak diketahui secara jelas soal perbatasan mana yang dimaksud oleh Trump dalam pernyataannya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan perang telah membuat Rusia tampak seperti “macan kertas”, dan menegaskan bahwa perang telah memakan dana yang besar untuk Moskow, bahkan hingga membuat warga Rusia kesulitan mendapatkan bensin.

    “Ukraina akan mampu merebut kembali negara mereka dalam bentuk aslinya dan, siapa tahu, mungkin bisa lebih jauh dari itu!” cetus Trump dalam postingannya yang panjang.

    “(Presiden Vladimir) Putin dan Rusia berada dalam masalah ekonomi BESAR, dan inilah saatnya bagi Ukraina untuk bertindak,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Menakar Untung-rugi Barter Dagang RI-Uni Eropa

    Menakar Untung-rugi Barter Dagang RI-Uni Eropa

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa akhirnya resmi menandatangani kesepakatan substantif Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) usai sempat mandek selama hampir 10 tahun. Kesepakatan dagang tersebut diharapkan akan membuka peluang akses pasar dan mendatangkan manfaat ekonomi yang besar bagi kedua pihak.

    Dalam kesepakatan dagang ini, UE dan Indonesia akan menghapus tarif atas lebih dari 98% pos tarif dan 99% dari total nilai impor. Sebanyak 80% tarif akan dihapus segera saat perjanjian mulai berlaku, Kemudian, setelah masa transisi selama 5 tahun, liberalisasi akan mencakup 96% dari total perdagangan.

    Saat implementasi kesepakatan tersebut, produk Indonesia langsung akan menikmati tarif 0% di 90,40% pasar UE dan dengan pengurangan tarif lebih lanjut yang akan menyusul secara bertahap. Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil.

    Sebagai gantinya, Indonesia akan membebaskan bea masuk produk industri asal UE yang saat ini dikenai tarif tinggi, seperti tarif untuk mobil buatan UE akan diturunkan dari 50% menjadi 0% dalam 5 tahun. Kemudian, sebagian tarif mesin dan peralatan listrik, serta produk farmasi yang saat ini dikenai hingga 15% akan bebas bea masuk saat perjanjian berlaku. Lalu, tarif bahan kimia yang mencapai 25% juga akan bebas bea.

    Tak hanya itu, perjanjian ini juga akan menghapus tarif atas ekspor produk agro-pangan UE, seperti makanan olahan, sebagian produk susu, dan produk daging.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meyakini IEU-CEPA dapat memberikan manfaat konkret bagi Indonesia, khususnya dalam memperluas ekspor dan mengamankan akses pasar yang lebih luas di UE.

    UE sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia dengan total nilai perdagangan yang terus menunjukkan tren positif yang mencapai US$30,1 miliar pada 2024. Neraca perdagangan antara kedua pihak juga mencatatkan surplus bagi Indonesia dengan peningkatan signifikan dari US$2,5 miliar pada 2023 menjadi US$4,5 miliar pada 2024.

    Kerja sama juga akan berdampak pada 723 juta orang dari kedua pihak dengan nilai ekonomi sebesar US$21 triliun sehingga ada banyak peluang dan masa depan yang bergantung pada blok perdagangan besar ini.

    Proyeksi menunjukkan bahwa dalam awal implementasi, ekspor Indonesia ke UE diproyeksikan dapat meningkat signifikan hampir 60% dan menciptakan lapangan kerja baru.

    Airlangga juga mengatakan terdapat beberapa industri prioritas seperti industri tekstil, sepatu, pakaian, furnitur, dan sebagian besar industri padat karya di Indonesia yang saat ini mempekerjakan sekitar 5 juta orang. Industri tersebut akan turut merasakan dampak dari IEU-CEPA.

    “Jadi, 5 juta orang ini sekarang merayakan bahwa mereka memiliki prospek yang baik di masa depan karena pasar menjadi semakin besar, dan tentu saja kita berharap untuk rantai pasokan antara Indonesia dan Eropa, termasuk mineral kritis, energi terbarukan, inovasi, serta investasi,” kata Airlangga usai penandatanganan kesepakatan substantif IEU-CEPA di Bali, Selasa (23/9/2025).

    Selain itu, perjanjian ini juga membuka peluang investasi, salah satunya yang potensial adalah investasi UE di industri otomotif.

    Airlangga menyebut, sedang berbicara dengan Eropa untuk kerja sama yang lebih erat di bidang otomotif. Menurutnya, Eropa memiliki kepentingan soal kerja sama tersebut, terutama dalam suplai mineral kritis untuk produksi baterai kendaraan listrik.

    “Dan tentu salah satu yang Eropa berkepentingan dan minat itu di industri otomotif termasuk untuk menyuplai ataupun mengembangkan electric vehicle [EV] di Indonesia,” jelasnya.

    Sementara itu, Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic mengatakan, sekitar €600 juta (US$700 juta) bea masuk akan dihemat oleh eksportir Eropa sebagai hasil dari perjanjian dagang ini.

    “Kami benar-benar membuka babak baru yang sangat besar,” kata Sefcovic dalam wawancara bersama Bloomberg News.

    “Perdagangan kami dengan Indonesia selama ini jauh di bawah potensi,” ujarnya, mengingat bahwa ekonomi Indonesia lebih besar dibandingkan gabungan ekonomi Vietnam, Filipina, dan Thailand.

    Kesepakatan dengan Indonesia akan memainkan peran penting dalam upaya UE untuk mendiversifikasi rantai pasoknya, terutama dalam hal bahan baku, serta membuka pasar baru di tengah kebijakan tarif sebesar 15% yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap sebagian besar produk ekspor UE.

    Peluang dan Tantangan

    Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut, penandatanganan IEU-CEPA memberi peluang perdagangan yang lebih berkeadilan bagi Indonesia. Ketua Apindo Shinta Widjaja Kamdani menuturkan, potensi ekspor bisa ditingkatkan hingga US$60 miliar, dengan volume ekspor yang bisa meningkat hingga 50% dalam 3 hingga 4 tahun ke depan.

    “Bagi Indonesia, ini berarti komoditas sawit, tekstil, peralatan pangan, dan perikanan mendapatkan pijakan yang lebih adil di Eropa. Bagi Uni Eropa, ini berarti akses ke pasar Indonesia yang kuat dengan 280 juta penduduk dan peluang di bidang pertanian, manufaktur, dan jasa,” ucap Shinta.

    Senada, Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) David Leonardi mengatakan, kebijakan IEU-CEPA yang akan membebaskan tarif bea masuk produk Indonesia ke Eropa dapat meningkatkan kinerja ekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia pada 2027 dengan signifikan.

    “Pertumbuhan ekspor TPT diperkirakan akan bergerak positif, meski sangat bergantung pada kemampuan industri dalam memenuhi standar kualitas, keberlanjutan, dan regulasi teknis Uni Eropa yang ketat,” kata David kepada Bisnis, Selasa (23/9/2025).

    Penurunan tarif bea masuk ke Eropa membuat daya saing produk Indonesia makin kompetitif di wilayah tersebut. IEU-CEPA memberikan peluang percepatan ekspor, diversifikasi produk, dan peningkatan nilai tambah.

    Bahkan, kebijakan tersebut juga dinilai akan mendorong masuknya investasi baru ke Indonesia, baik dari investor asing maupun domestik.

    “Dengan terbukanya pasar Eropa, Indonesia akan makin menarik bagi investor untuk membangun pabrik, memperluas kapasitas produksi, serta meningkatkan alih teknologi dalam rantai pasok TPT,” tuturnya.

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk hulu tekstil (HS 50-54) ke wilayah Eropa Barat mencapai US$24,6 juta pada 2024 dengan volume 8,17 kg, sementara ke Eropa Utara mencapai US$986,080 dengan volume 365,691 kg.

    Di sisi lain, ekspor produk serupa ke Eropa Selatan mencapai US$24,6 juta dengan volume 8,4 juta kg pada 2024, sedangkan ekspor ke Eropa Timur mencapai US$6,5 juta dengan volume 5 juta kg pada tahun lalu.

    Kendati demikian, David melihat terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi industri tekstil dan produk tekstil. Pertama, produk yang berbahan serat alam khususnya rayon dari Indonesia harus lulus sertifikasi European Union Best Available Techniques (EU-BAT).

    “Jika tidak maka benang atau kain berbahan rayon Indonesia tidak dapat dipasarkan di Eropa,” tuturnya.

    Kedua, adanya kewajiban fabric forward atau two-steps process, di mana pakaian jadi yang diekspor ke Uni Eropa harus menggunakan kain yang ditenun atau dirajut di Indonesia.

    Menurut David, ketentuan ini berpotensi meningkatkan aktivitas produksi industri pertenunan, perajutan, dan penyempurnaan kain dalam negeri. Namun, mesti didukung dengan kebijakan strategis untuk meregulasi impor kain sehingga kebutuhan bahan baku ekspor dapat dipenuhi oleh industri lokal.

    Ketiga, seluruh produk yang masuk ke pasar Eropa diwajibkan menggunakan energi ramah lingkungan, sedangkan mayoritas industri TPT Indonesia masih bergantung pada energi berbasis batu bara.

    “Ini menuntut adanya dukungan pemerintah, terutama dalam penyediaan fasilitas dan harga gas yang kompetitif, agar industri mampu bertransformasi menuju energi yang lebih bersih dan berdaya saing,” jelasnya.

    Dengan memahami peluang, tantangan, dan potensi investasi tersebut, pihaknya berkomitmen memanfaatkan IEU-CEPA secara maksimal melalui peningkatan kapasitas produksi berbasis teknologi, pemenuhan standar keberlanjutan, serta optimalisasi bahan baku dalam negeri.

    Namun, dukungan pemerintah dan kolaborasi lintas sektor akan sangat menentukan agar perjanjian ini tidak hanya membuka pasar, tetapi juga mendorong transformasi struktural industri TPT Indonesia menjadi lebih kuat, modern, berdaya saing, dan menarik bagi investasi jangka panjang.

    Sementara itu, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) menargetkan pertumbuhan kinerja ekspor ke Eropa hingga 25% setelah perjanjian dagang IEU-CEPA ditarget efektif pada Januari 2027. 

    Ketua Umum Himki Abdul Sobur mengatakan, IEU-CEPA dan kebijakan strategis yang tercakup dalam perjanjian ini akan memperluas akses produk furnitur Indonesia ke pasar Uni Eropa. 

    “Kami di Himki memproyeksikan bahwa ekspor furnitur ke Eropa bisa meningkat antara 15%-25% dalam 3 tahun pertama sejak perjanjian berlaku penuh,” kata Sobur kepada Bisnis, Selasa (23/9/2025). 

    Potensi Serbuan Produk UE ke RI

    Pelaku usaha melihat potensi masuknya produk UE ke RI tanpa dikenai bea masuk bukanlah suatu ancaman. Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin (Gamma) Indonesia menilai penurunan tarif bea masuk untuk produk Uni Eropa ke Indonesia justru dapat mendukung kebutuhan kualitas dan teknologi tinggi untuk kemajuan industri, meskipun masih terdapat sejumlah kelemahan yang mesti dipertimbangkan.

  • Mesin Eropa Bakal Bebas Tarif Masuk RI, Begini Respons Produsen Lokal

    Mesin Eropa Bakal Bebas Tarif Masuk RI, Begini Respons Produsen Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin (Gamma) Indonesia menilai penurunan tarif bea masuk untuk produk Uni Eropa ke Indonesia dapat mendukung kebutuhan kualitas dan teknologi tinggi untuk kemajuan industri, meskipun masih terdapat sejumlah kelemahan yang mesti dipertimbangkan. 

    Adapun, kebijakan penurunan tarif ini seiring dengan tercapainya kesepakatan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada September 2025. Perjanjian dagang ini ditarget akan efektif berlaku pada 1 Januari 2027. 

    Ketua Umum Gamma Dadang Asikin mengatakan, pihaknya melihat terdapat peluang dan kelemahan dari daya saing produk-produk mesin Eropa untuk masuk ke Indonesia. Di satu sisi, kekuatan mesin-mesin dari wilayah tersebut tak diragukan pengusaha nasional.

    “Eropa kuat pada mesin presisi, otomasi industri, mesin untuk industri makanan atau minyak, alat mesin CNC [computer numerical control] kelas atas, mesin farmasi/medis, serta solusi energi-bersih dan teknologi hijau, efisiensi energi, emisi rendah,” ujar Dadang kepada Bisnis, Selasa (23/9/2025). 

    Tak hanya itu, banyak pabrikan Eropa juga yang menawarkan layanan purna jual, garansi, dan kepatuhan terhadap standar Uni Eropa yang mempermudah akses ke segmen industri yang membutuhkan sertifikasi quality assurance. 

    Bahkan, produk mesin Eropa juga memiliki image produk hijau dan berteknologi tinggi untuk investasi jangka panjang seperti otomasi, efisiensi energi, proses berteknologi tinggi yang membuatnya kompetitif. 

    “Namun, beberapa kelemahan bagi produk mesin Eropa mempunyai konsekuensi harga yang tinggi, mesin Eropa juga cenderung kapital intensif dan berharga lebih tinggi dibandingkan China,” ujarnya. 

    Meskipun setelah ada IEU-CEPA tarif bea masuk ke Indonesia turun menjadi 0%, selisih harga masih menjadi faktor utama bagi pembeli yang sensitif terhadap biaya barang modal. 

    Di sisi lain, untuk beberapa merek kecil atau khusus, jaringan servis lokal belum sekuat pemasok Asia yang sudah lama hadir di Indonesia. Apalagi, banyak industri manufaktur di Indonesia yang terintegrasi dengan rantai pasok mesin dari China, Jepang, Korea. 

    “Data impor menunjukkan China, Jepang, Korea, dan negara Asia lain adalah pemasok utama mesin ke Indonesia,” tuturnya. 

    Dengan diberlakukannya tarif 0%, tak dipungkiri hal ini dapat membuat mesin Eropa menjadi lebih kompetitif terutama di segmen high-value (otomasi, mesin presisi, green tech, mesin medis). 

    Namun, untuk segmen mass market yang sangat sensitif dengan harga (mesin generik, komponen standar) pemasok Asia kemungkinan masih dominan karena harga, kecepatan pengiriman, dan jaringan layanan.

    Dalam catatannya, Uni Eropa saat ini menyumbang bagian lebih kecil atau secara keseluruhan menyumbang sekitar 5% dari impor Indonesia (seluruh barang).  

    “Dan porsi Uni Eropa pada sub-kategori mesin adalah minoritas nilai impor mesin dari Jerman, Italia, Prancis dan kawan-kawan ada tetapi jauh di bawah pemasok Asia utama,” jelasnya. 

    Data WITS/UN Comtrade menunjukkan pemasok mesin Eropa (Jerman, Italia) hadir di peringkat tetapi dengan nilai yang jauh lebih kecil dibanding China. 

    Skala impor mesin Indonesia untuk kategori mesin/komputer dan mesin listrik merupakan porsi besar impor Indonesia yang berada di kisaran US$24–33 miliar (variatif tergantung cakupan HS) dan electrical machinery sekitar US$26–28 miliar. Sementara itu, kelompok HS85 (electrical machinery) menyumbang 11%–12% dari total impor 2023. 

  • Simpan ‘Harta Karun’ Baru, Negara Ini Mendadak Ramai Diserbu

    Simpan ‘Harta Karun’ Baru, Negara Ini Mendadak Ramai Diserbu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Negara seperti Denmark, Finlandia, hingga Islandia tengah jadi buruan untuk menyimpan ‘harta karun’ baru, yakni industri pusat data (data center). Kawasan Nordik mendapatkan lonjakan investasi data center karena memiliki keunggulan dibandingkan wilayah lain.

    Laman Ainvest menuliskan beberapa faktor kunci yang mendorong pertumbuhan industri data center di Nordik. Misalnya harga listrik yang rendah di Eropa, terdapat diskon sekitar 60% ke pusat lain bahkan mencapai 80% untuk beberapa daerah.

    Kawasan Eropa Utara juga memiliki lahan luas untuk dibangun proyek pusat data berskala besar. Cocok untuk raksasa teknologi dengan hyperscaler seperti Alphabet, Microsoft hingga Meta.

    Terakhir cuaca dingin. Kawasan di belahan Bumi bagian utara menawarkan suhu lebih dingin, jadi akan mengurangi kebutuhan akan sistem pendingin eksentif.

    Pertumbuhan permintaan ini bakal berdampak pada perusahaan listrik setempat seperti Vattenfall AB, Statkraf AS, Fortum Oyj dan Orsted A/S.

    Nampaknya permintaan ini tak akan surut hingga beberapa tahun kemudian. Laporan Bloomberg Intelligence mencatat permintaannya akan meningkat empat kali lipat pada 2031 mendatang.

    Ainvest juga melaporkan permintaan daya data center bakal melonjak hingga 14%-19% per tahunnya selama tujuh tahun ke depan. Angka tersebut bakal lebih cepat daripada yang didapatkan rata-rata negara lain di seluruh Uni Eropa.

    Fenomena tersebut juga bakal menggeser harga, yang kemungkinan akan mendekati rata-rata Eropa. Dengan begitu akan meningkatkan pendapatan para produsen.

    Namun tetap bakal jadi daya tarik, khususnya bagi perusahaan teknologi yang berfokus pada keberlanjutan.

    Meski begitu, berita baik ini juga datang dengan berbagai tantangan. Misalnya soal prosedur perizinan yang lambat dan hambatan koneksi jaringan.

    Pemerintah setempat nampaknya berupaya memperbaiki masalah, dengan mencoba menyederhanakan proses tersebut.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pemerintah pastikan produk Indonesia penuhi standar Uni Eropa

    Pemerintah pastikan produk Indonesia penuhi standar Uni Eropa

    Setiap standar sudah dipenuhi satu sama lain dan itu sebabnya produk kami sudah diekspor ke lebih dari 20 negara

    Nusa Dua, Bali (ANTARA) –

    Pemerintah memastikan produk ekspor Indonesia telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Uni Eropa guna memaknai tercapainya penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU CEPA).

    “Setiap standar sudah dipenuhi satu sama lain dan itu sebabnya produk kami sudah diekspor ke lebih dari 20 negara,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah penandatanganan perjanjian IEU CEPA di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.

    Menko Airlangga menegaskan kedua pihak telah melalui mutual recognition agreement (MRA) yang merupakan perjanjian internasional yang saling mengakui penilaian atas standar produk tertentu.

    Untuk produk pertanian salah satunya kelapa sawit Indonesia misalnya, kata dia, telah memiliki sistem sertifikasi berkelanjutan yaitu roundtable on sustainable palm oil (RSPO) di Uni Eropa.

    Sedangkan di dalam negeri, produk sawit melalui sistem berkelanjutan yang wajib dipenuhi yakni Indonesian sustainable palm oil (ISPO).

    Begitu juga dengan produk kayu siap olah (timber) juga harus melalui Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) serta industri otomotif juga memiliki standar sendiri.

    Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maros Sefcovic mengungkapkan apresiasi kedua pihak telah mencapai kesepakatan yang komprehensif.

    Dalam IUE CEPA itu, kata dia, telah mencakup standar yang beragam termasuk penyesuaian dan komitmen bersama terkait keberlanjutan.

    Selain itu, ia juga memastikan adanya bantuan fasilitasi pengembangan kapasitas untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berperan penting untuk perekonomian di Indonesia.

    Indonesia dan Uni Eropa mencapai tonggak bersejarah dengan tercapainya penyelesaian IEU CEPA setelah menjalani perundingan sejak September 2016.

    Keberadaan Benua Biru itu menjadi salah satu pasar penting tujuan ekspor Indonesia.

    Menko Airlangga menyebutkan Uni Eropa masuk lima besar investasi di Indonesia dengan kontribusi signifikan pada sektor kunci mencakup industri kimia, obat-obatan, layanan produk, industri perumahan, pariwisata hingga industri makanan.

    Ada pun perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa diperkirakan sekitar 30 miliar dolar AS dan ekspor Indonesia mencapai sekitar 13 miliar dolar AS.

    Perjanjian IEU CEPA ditargetkan akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027 setelah kedua parlemen meratifikasi perjanjian tersebut dengan target ekspor Indonesia ke Uni Eropa naik diperkirakan 2,5 kali lipat dalam lima tahun setelah implementasi kesepakatan itu.

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Apindo: IEU-CEPA buka peluang ekspor dan investasi Indonesia

    Apindo: IEU-CEPA buka peluang ekspor dan investasi Indonesia

    Kesepakatan ini bukan sekadar soal perdagangan. IEU-CEPA adalah jembatan menuju masa depan, di mana perdagangan, investasi, dan transfer teknologi berjalan beriringan. Apindo siap mengawal implementasi CEPA agar benar-benar menjadi instrumen hidup ba

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyebut penandatanganan penyelesaian substansial Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) setelah hampir satu dekade merupakan babak baru dari hubungan ekonomi kedua belah pihak.

    Ketua Umum Apinda Shinta Wijaya Kamdani mengatakan kesepakatan tersebut diharapkan mampu memberikan dampak nyata bagi daya saing usaha, peningkatan investasi, dan membuka akses tidak hanya bagi perusahaan besar, namun juga bagi pekerja profesional.

    “Kesepakatan ini bukan sekadar soal perdagangan. IEU-CEPA adalah jembatan menuju masa depan, di mana perdagangan, investasi, dan transfer teknologi berjalan beriringan. Apindo siap mengawal implementasi CEPA agar benar-benar menjadi instrumen hidup bagi kesejahteraan bersama, bukan sekadar teks di atas kertas,” ujar Shinta dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

    Shinta menyampaikan dunia usaha Indonesia melihat IEU-CEPA sebagai instrumen strategis untuk memperluas akses pasar ekspor, menarik arus investasi, serta memperkuat daya saing industri nasional.

    Ekspor Indonesia ke 27 negara Uni Eropa pada 2024 mencapai 17,34 miliar dolar AS meski tanpa adanya kerangka preferensi khusus. Dengan diberlakukannya IEU-CEPA, hampir seluruh hambatan tarif akan dihapus.

    Hal ini diproyeksi akan memberikan dampak signifikan, dimana nilai perdagangan bilateral ditargetkan melonjak hingga 60 miliar dolar AS, dengan volume ekspor Indonesia naik lebih dari 50 persen hanya dalam 3-4 tahun ke depan.

    Sejumlah sektor unggulan Indonesia seperti minyak sawit, tekstil, alas kaki, dan perikanan akan mendapat akses lebih luas di pasar Uni Eropa. Selain itu, sektor jasa profesional, seperti arsitektur, konsultan hukum, hingga industri kreatif, diharapkan mampu bersaing bukan hanya dari sisi harga, tetapi juga kualitas dan inovasi.

    Sementara itu, Uni Eropa akan memperoleh peluang lebih besar di pasar Indonesia, terutama di sektor pertanian, manufaktur, hingga jasa profesional di Indonesia.

    Di sisi investasi, total realisasi investasi Uni Eropa selama periode tahun 2019 – triwulan I tahun 2025 mencapai 13 miliar dolar AS dengan sektor prioritas antara lain industri kimia dan farmasi sebesar 2,1 miliar dolar AS; listrik, gas dan air 1,9 miliar dolar AS; perumahan, kawasan industri dan kawasan perkantoran 1,1 miliar dolar AS; transportasi, pergudangan dan komunikasi 1,07 miliar dolar AS; serta jasa lainnya 1,05 miliar dolar AS.

    “Investasi yang kami harapkan bukan hanya modal, namun juga komitmen jangka panjang, yaitu investasi berkualitas yang membawa transfer pengetahuan, teknologi dan inovasi baru, dan peningkatan keterampilan bagi tenaga kerja Indonesia,” terang Shinta.

    Apindo berkomitmen memastikan CEPA benar-benar memberikan dampak nyata bagi daya saing usaha dan memberikan akses bagi pekerja profesional. Keberhasilan implementasi IEU-CEPA akan sangat ditentukan oleh inklusi, kolaborasi, dan eksekusi bersama semua pihak terkait.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.