Negara: Uni Eropa

  • IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    IHSG Hari Ini Melemah 120,7 Poin Imbas Sentimen Global

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini mengalami pelemahan signifikan, turun 120,7 poin atau 1,83% ke level 6.485,4 pada Kamis (27/2/2025). Koreksi ini menghapuskan kenaikan yang tercatat pada sesi perdagangan sebelumnya.

    Sebanyak 196 saham tercatat menguat, sementara 413 saham melemah dan 184 saham lainnya bertahan di posisi stagnan. Total nilai transaksi yang terjadi di bursa mencapai Rp 12,5 triliun dengan volume perdagangan mencapai 18,5 miliar saham yang diperdagangkan pada 1,143 kali transaksi.

    Mayoritas sektor mengalami tekanan pada penutupan perdagangan IHSG hari ini. Sektor kesehatan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan sebesar 1,9%, diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 1,6%. Sektor barang baku turun 1,4%, infrastruktur melemah 1,3%, serta sektor barang konsumsi primer yang terkoreksi 1,2%.

    Di sisi lain, sektor barang konsumsi nonprimer menjadi satu-satunya yang mencatatkan kenaikan, meskipun hanya sebesar 0,2%.

    Sementara IHSG mengalami tekanan, pergerakan indeks saham di Asia menunjukkan hasil yang beragam. Indeks Shanghai (China) naik 0,2%, Straits Times (Singapura) meningkat 0,2%, dan Nikkei (Jepang) bertambah 0,3%. Sebaliknya, Hang Seng (Hong Kong) melemah 0,2%.

    Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, tekanan terhadap IHSG hari ini dipengaruhi oleh kebijakan tarif baru yang dicanangkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski pemerintah AS telah menunda penerapan tarif impor dari Kanada dan Meksiko hingga 2 April mendatang, pasar tetap menunjukkan sikap hati-hati terhadap kebijakan tarif ini.

    “Pemerintahan Trump dalam waktu dekat diperkirakan akan mengumumkan tarif 25% terhadap impor dari Uni Eropa,” ungkap Pilarmas dalam risetnya terkait IHSG hari ini, Kamis (27/2/2025).
     

  • Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Ekonom: Pelemahan IHSG seiring asing khawatir penerapan tarif AS

    Jakarta (ANTARA) – Ekonom dan praktisi pasar modal Hans Kwee menyampaikan pelemahan signifikan yang terjadi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) disebabkan oleh pelaku pasar asing yang keluar dari pasar saham Indonesia (foreign outflow).

    Sikap pelaku pasar asing itu disebabkan oleh berbagai sentimen dari tingkat global, utamanya terkait ancaman penerapan tarif oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke berbagai negara.

    Pertama, Hans menjelaskan pelaku pasar khawatir terhadap ancaman tarif AS ke Uni Eropa sebesar 25 persen, katanya saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Kamis.

    Kedua, lanjutnya, pelaku pasar khawatir seiring adanya rencana penerapan tarif oleh AS untuk Meksiko dan Kanada, yang segera akan dilakukan pada pekan depan.

    “Kemarin pasar juga jatuh, karena rencana tarif untuk Meksiko dan Kanada segera terjadi minggu depan,” ujar Hans.

    Kemudian, ketiga, pelaku pasar khawatir seiring adanya sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China.

    “Lalu ada sentimen rencana pembatasan investasi AS ke China,” ujar Hans.

    Seiring dengan itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga memastikan bahwa pelemahan IHSG seiring masih terjadinya dana asing keluar (foreign outflow) dari pasar modal Indonesia.

    Ia mengatakan saat ini pelaku pasar sedang bersikap “wait and see” terhadap data- data perekonomian AS, diantaranya data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV- 2024 dan data Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS

    “Penantian US GDP Kuartal IV- 2024. penantian US PCE data,” ujar Nafan.

    Dari dalam negeri, Ia menyebut volatilitas yang tinggi di pasar saham juga disebabkan oleh kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif.

    “Serta kondisi politik maupun ekonomi domestik yang masih belum kondusif,” ujar Nafan.

    Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/02) sore, IHSG ditutup melemah 120,73 poin atau 1,83 persen ke posisi 6.485,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,06 poin atau 2,15 persen ke posisi 731,39.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.132.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,13 miliar lembar saham senilai Rp12,18 triliun. Sebanyak 209 saham naik 435 saham menurun, dan 311 tidak bergerak nilainya.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hashim: Jerman gantikan AS terkait kepemimpinan di JETP

    Hashim: Jerman gantikan AS terkait kepemimpinan di JETP

    Jakarta (ANTARA) – Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Hashim Sujono Djojohadikusumo mengungkapkan Jerman menggantikan Amerika Serikat (AS) dalam kepemimpinan di Just Energy Transition Partnership (JETP).

    “Saya bertemu dengan delegasi pemerintah Jerman pada pekan lalu dan delegasi Jerman menyampaikan bahwa pemerintah Jerman memutuskan untuk menggantikan Amerika Serikat terkait kepemimpinan (lead member) dalam JETP,” ujar Hashim di Jakarta, Kamis.

    Perubahan besar terjadi saat Amerika Serikat menarik diri secara resmi dari Perjanjian Iklim Paris atau Paris Agreement, dan kemudian menarik diri dari JETP.

    JETP merupakan kemitraan global untuk mempercepat transisi energi yang adil. JETP bertujuan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

    Sebagai informasi, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta menyatakan bahwa Jerman mengambil alih kepemimpinan bersama International Partners Group (IPG) dalam Kemitraan Transisi Energi yang Adil (JETP) di Indonesia bersama Jepang mulai awal 2025.

    Sejak peluncuran JETP pada KTT G20 Tahun 2022 di Indonesia, Jerman telah menjadi pendukung setia transisi energi Indonesia.

    Dengan salah satu portofolio proyek bilateral terbesar dalam kerja sama pembangunan yang didedikasikan untuk upaya itu, Jerman memperdalam keterlibatannya dengan mengambil tanggung jawab kepemimpinan bersama, dan membantu mendorong fase berikutnya dari implementasi JETP.

    Sementara itu, IPG, yang terdiri dari negara-negara G7, Uni Eropa, Denmark, dan Norwegia, bersama Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) – koalisi global lembaga keuangan terkemuka – berjanji memobilisasi dana 20 miliar dolar AS (sekitar Rp326,1 triliun) guna mendukung tujuan JETP Indonesia.

    Komitmen tersebut bertujuan untuk membatasi emisi, mempercepat pengembangan energi terbarukan secara signifikan, dan mencapai emisi nol bersih di sektor listrik pada 2050.

    Untuk memperkuat komitmen itu, disebutkan bahwa delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ), yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Christine Toetzke, mengunjungi Jakarta dari 17–21 Februari.

    Delegasi tersebut berinteraksi dengan pemerintah Indonesia, Co-Lead Jepang, IPG, Sekretariat JETP, dan komunitas JETP yang lebih luas untuk meninjau kemajuan dan mengidentifikasi langkah-langkah penting untuk mempercepat implementasi.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Respons Uni Eropa usai Donald Trump Ancam akan Pungut Tarif Impor 25 Persen – Halaman all

    Respons Uni Eropa usai Donald Trump Ancam akan Pungut Tarif Impor 25 Persen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengenakan tarif impor sebesar 25 persen pada barang-barang dari Uni Eropa. 

    “Kami akan segera mengumumkannya,” kata Trump pada Kamis (27/2/2025), dikutip dari BBC.

    Tarif ini akan berlaku untuk mobil dan barang lainnya.  Uni Eropa merespons dengan tegas rencana Trump.

    Blok tersebut menyatakan akan segera bereaksi terhadap tarif yang dianggap tidak dapat dibenarkan. 

    Di sisi lain, Presiden AS juga mengkritik kebijakan Uni Eropa yang menurutnya merugikan eksportir AS, terutama di sektor makanan dan mobil. 

    Uni Eropa membantah klaim tersebut dengan menyatakan pasar regional mempermudah bisnis bagi perusahaan AS. 

    “Kami siap bermitra jika Anda mengikuti aturan, tetapi kami juga akan melindungi konsumen dan bisnis kami,” kata juru bicara Komisi Eropa, dikutip dari Al Jazeera.

    Trump berencana menggunakan pungutan tarif ini untuk mendorong manufaktur AS, mengumpulkan dana, dan menekan negara-negara lain untuk mengubah kebijakan yang tidak disukainya. 

    Tobin Marcus, kepala kebijakan dan politik AS di Wolfe Research mengatakan, ancaman tarif 25 persen ini mencerminkan kisaran tertinggi yang pernah disebutkan Trump. 

    “Ini angka yang mengkhawatirkan dan dapat merusak hubungan perdagangan trans-Atlantik,” kata Marcus.

    ‘Menipu’ Amerika

    Trump mengatakan bahwa tarif akan dikenakan pada impor dari Uni Eropa, dengan klaim bahwa blok tersebut diciptakan untuk “menipu” AS. 

    Carl Bildt, mantan Perdana Menteri Swedia mengatakan, pandangan Trump tentang Uni Eropa sangat menyimpang, padahal tujuan pembentukannya adalah untuk mencegah perang di Eropa. 

    Serangan perdagangan Trump ini terjadi di tengah ketegangan antara Washington dan Brussels mengenai kebijakan “America First” yang diterapkan pemerintahannya. 

    Pada pertemuan kabinetnya, Trump menegaskan bahwa keputusan tarif telah dibuat dan akan segera diumumkan. 

    Ia juga mengkritik Uni Eropa karena tidak menerima mobil dan produk pertanian AS, sementara AS mengambil “segalanya dari mereka.” 

    Saat ini, Uni Eropa mengenakan tarif 10 persen pada kendaraan impor AS.

    Komisi Eropa menegaskan akan melindungi pasar dari hambatan yang tidak adil terhadap perdagangan bebas. 

    Trump juga menambah kekhawatiran terkait komitmennya terhadap keamanan Eropa dan masa depan NATO.

    Ia sempat dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan menyerang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

    Banyak pejabat di Kyiv dan Brussels khawatir Trump akan membuat kesepakatan damai yang menguntungkan Rusia, termasuk membiarkan Moskow mempertahankan wilayah Ukraina yang direbut. 

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, berusaha meredakan kekhawatiran tentang masa depan NATO dan mendorong negara-negara Eropa untuk lebih banyak berinvestasi dalam pertahanan mereka sendiri. 

    “NATO tidak dalam bahaya, namun negara-negara Eropa harus lebih serius dalam menginvestasikan dana untuk pertahanan mereka,” kata Rubio.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Terus Gelisah, Israel Tuding Hamas dan Jihad Islam Buka Front Baru di Suriah – Halaman all

    Terus Gelisah, Israel Tuding Hamas dan Jihad Islam Buka Front Baru di Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengklaim Hamas telah membuka front baru di Suriah untuk melawan Israel.

    Saar menyebut saat ini front utara Israel masih menjadi ancaman serius bagi keamanan negara Yahudi itu.

    Hal itu disampaikan Saar saat Forum Dewan Asosiasi Uni Eropa-Israel di Kota Brussels, Belgia, pada hari Senin lalu, (24/2/2025).

    Menurut Saar, Israel tak akan berkompromi perihal keamanannya di perbatasan Suriah.

    “Hamas dan Jihad Islam beroperasi di Suriah untuk membuat front baru guna melawan Israel,” kata Saar,” dikutip dari All Israel News.

    Dia mengklaim pendapat bahwa rezim di Suriah telah berganti demi kebaikan adalah hal yang tak masuk akal.

    Saar mengatakan Israel senang karena rezim Presiden Bashar Al Assad telah ambruk. Namun, Israel belum bisa tenang.

    “Pemerintah barunya adalah kelompok jihad Islam dari Idlib yang mengambil alih Damaskus dengan paksa. Kami semua senang Assad telah pergi, tetapi kami harus realistis. Para islamis berbicara lembut, lihat bagaiman Iran berbicara pada tahun 1979 (saat revolusi). Namun, semua orang tahu siapa pemimpinnya.”

    Dia mengklaim Suriah hanya akan stabil jika negara itu menjadi federasi yang menyertakan berbagai wilayah otonom.

    Pernyataan Saar itu dilontarkan beberapa hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta adanya demiliterisasi penuh di Suriah selatan. Netanyahu menegaskan Israel tak menoleransi ancaman apa pun terhadap komunitas Druze di Suriah selatan.

    PETA SURIAH – Tangkap layar situs Liveuamap yang diambil pada Rabu (5/2/2025), memperlihatkan peta Suriah di mana titik berbagai peristiwa sedang terjadi. (Tangkapan layar situs Liveuamap)

    Israel kembali serang Suriah

    Sementara itu, Israel masih melancarkan serangan ke Suriah. Pada hari Selasa pekan ini Israel mengaku menargetkan fasilitas militer berisi senjata di Suriah selatan.

    Setidaknya dua orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel itu. Tidak diketahui dengan pasti apakah keduanya adalah warga sipil atau kalangan militer.

    “Selama beberapa jam terakhir, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang target militer di Suriah selatan, termasuk pusat komando dan banyak fasilis yang berisi senjata,” kata IDF dikutip dari Le Monde.

    IDF mengklaim keberadaan fasilitas militer di Suriah selatan mengancam keamanan warga Israel.

    “IDF akan terus beroperasi guna menyingkirkan setiap ancaman bagi warga Israel.”

    Sementara itu, Obervatorium Suriah untuk HAM mengatakan ada dua fasilitas militer di Suriah selatan yang ditargetkan.

    “Pesawat Israel melancarkan empat serangan terhadap satu markas satuan militer di barat daya Damaskus. Pada waktu bersamaan, serangan Israel lainnya menghantam fasilitas di Provinsi Daraa,” kata Obervatorium Suriah.

    Israel mulai menyerbu Suriah pada hari yang sama ketika Assad digulingkan. Saat itu pasukan Israel memasuki zona penyangga yang memisahkan pasukan Israel dan pasukan Suriah di Dataran Tinggi Golan.

    Netanyahu mengatakan pasukan Israel tetap akan berada di zona penyangga dalam waktu yang belum bisa ditentukan demi “melindungi warga Israel dan mencegah ancaman”.

    Israel sudah melancarkan ratusan serangan udara yang menargetkan fasilitas militer Suriah sejak rezim Assad berakhir.

    “Kami tidak akan mengizinkan pasukan dari organisasi HTS atau tentara baru Suriah memasuki area selatan Damaskus,” kata Netanyahu.

    HTS yang dimaksud Netanyahu ialah kelompok Hayat Tahrir al-Sham yang menggulingkan Assad.

    “Kami meminta demiliterisasi penih di Suriah selatan, termasuk Provinsi Quneitra, Daraa, dan Suwayda,” kata PM Israel itu.

    (*)

  • 3 Tahun Perang, RDNA4 Perkirakan Biaya Rekonstruksi Ukraina Mencapai 524 Miliar Dolar AS – Halaman all

    3 Tahun Perang, RDNA4 Perkirakan Biaya Rekonstruksi Ukraina Mencapai 524 Miliar Dolar AS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung selama tiga tahun sejak 24 Februari 2022.

    Penilaian Cepat Kerusakan dan Kebutuhan (RDNA4) yang dirilis oleh Pemerintah Ukraina, Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa total biaya rekonstruksi dan pemulihan Ukraina mencapai 524 miliar dolar Amerika dalam dekade berikutnya (10 tahun ke depan).

    Perkiraan ini sekitar 2,8 kali lipat dari estimasi PDB nominal Ukraina untuk tahun 2024, seperti yang dikutip dari laman resmi PBB.

    Pada 2025, pemerintah Ukraina, dengan dukungan dari donor internasional, telah mengalokasikan 7,37 miliar dolar Amerika untuk sektor-sektor prioritas, seperti perumahan, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, energi, transportasi, pasokan air, penjinakan ranjau, dan perlindungan sipil.

    Komisaris Uni Eropa untuk Perluasan, Marta Kos, menyatakan bahwa Uni Eropa berperan dalam mendukung rekonstruksi Ukraina dengan memobilisasi investasi swasta melalui Kerangka Investasi Ukraina, serta membantu integrasi negara tersebut ke dalam Pasar Tunggal Uni Eropa.

    Namun, masih ada kesenjangan pembiayaan sebesar 9,96 miliar dolar Amerika yang perlu dipenuhi untuk pemulihan dan rekonstruksi.

    Matthias Schmale, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB di Ukraina, menekankan bahwa biaya perang sebenarnya tidak hanya diukur dari kerusakan fisik, tetapi juga dari dampaknya terhadap kehidupan dan mata pencaharian rakyat Ukraina.

    Dikutip dari The Guardian, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, mengungkapkan bahwa meskipun serangan Rusia terus berlanjut, pemulihan tetap menjadi fokus utama pemerintah Ukraina.

    Ia mengapresiasi dukungan dari Bank Dunia, Uni Eropa, dan PBB dalam proses ini.

    Tahun ini, pemerintah akan melanjutkan program pemulihan cepat, dengan fokus pada perbaikan infrastruktur energi dan pembangunan perumahan bagi keluarga Ukraina yang terdampak perang.

    Laporan RDNA4 mencatat bahwa kerusakan yang terjadi di Ukraina hingga 31 Desember 2024 sudah mencapai 176 miliar dolar Amerika.

    Jumlah itu lebih besar dibandingkan dengan 152 miliar dolar Amerika yang tercatat dalam laporan RDNA3 pada Februari 2024. Ini menunjukkan bahwa kerusakan akibat perang di Ukraina terus bertambah.

    Sektor-sektor yang paling terdampak adalah perumahan, transportasi, energi, perdagangan, industri, dan pendidikan.

    Sekitar 13 persen dari total persediaan perumahan telah hancur, yang berdampak pada lebih dari 2,5 juta rumah tangga.

    Sektor energi juga mengalami kerusakan signifikan, dengan peningkatan 70 persen pada pembangkit listrik, transmisi, infrastruktur distribusi, dan pemanas distrik.

    Sektor perumahan menjadi yang paling membutuhkan rekonstruksi, dengan total biaya yang diperkirakan mencapai hampir 84 miliar dolar Amerika, diikuti oleh sektor transportasi (78 miliar dolar Amerika), energi (68 miliar dolar Amerika), perdagangan dan industri (64 miliar dolar Amerika), serta sektor pertanian (55 miliar dolar Amerika).

    Biaya pembersihan dan pengelolaan puing-puing mencapai hampir 13 miliar dolar Amerika.

    Penilaian ini juga menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam pemulihan fisik dan ekonomi serta reformasi yang ambisius di Ukraina.

    Lebih dari 13 miliar dolar Amerika dari kebutuhan rekonstruksi telah dipenuhi melalui bantuan dari pemerintah dan sektor swasta.

    Pada 2024, sekitar 1,2 miliar dolar Amerika telah dicairkan untuk pemulihan sektor perumahan, dengan lebih dari 2.000 kilometer jalan yang telah diperbaiki.

    Sektor swasta telah berperan penting dalam proses pemulihan ini, dengan perusahaan-perusahaan mulai berinvestasi dalam perbaikan infrastruktur dan solusi energi terdistribusi, seperti pembangkit listrik tenaga gas dan panel surya.

    Sektor swasta diperkirakan dapat memenuhi sepertiga dari total kebutuhan pemulihan, memberikan pelengkap yang penting bagi investasi publik.

    Pemulihan harus memperhatikan penciptaan peluang kerja yang bermartabat, pendidikan, perawatan kesehatan, dan inklusi sosial untuk kelompok rentan.

    RDNA4 juga menyoroti pentingnya investasi dalam pemulihan dan rekonstruksi untuk mendukung Aksesi Ukraina ke Uni Eropa dan ketahanan jangka panjang.

    Pemulihan ini bukan hanya untuk mengatasi kerusakan yang disebabkan oleh invasi Rusia, tetapi juga untuk membangun kembali negara dengan solusi dan reformasi inovatif yang sesuai dengan standar Uni Eropa.

    Temuan RDNA4 ini sejalan dengan Rencana Reformasi Ukraina untuk tiga tahun ke depan.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Harta Elon Musk Susut Rp 852 Triliun, Bisnis Tesla Melempem Disalip SAIC Motor – Halaman all

    Harta Elon Musk Susut Rp 852 Triliun, Bisnis Tesla Melempem Disalip SAIC Motor – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Harta kekayaan Elon Musk dilaporkan susut hingga 52 miliar dolar sejak awal 2025 ini, menurut data dari Bloomberg Billionaires Index.

    Kini kekayaan bersih Musk tersisa 380 miliar dolar AS, selisih sedikit dengan harga orang terkaya kedua di dunia, yakni CEO Meta Mark Zuckerberg yang saat ini mencapai 144 miliar dolar AS.

    Mengutip CNN International, penurunan harta kekayaan Elon Musk terjadi akibat terpengaruh oleh penjualan mobil listrik Tesla yang menurun.

    Tesla hanya sanggup menjual 9.945 kendaraan bulan lalu di Uni Eropa, Inggris, Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss.

    Angka penjualan ini turun tajam 45 persen dibandingkan dengan capaian penjualan di bulan yang sama tahun lalu.

    Penurunan penjualan ini menempatkan Tesla berada di belakang SAIC Motor asal China, yang penjualannya justru tumbuh 37 persen menjadi hampir 17 ribu kendaraan pada Januari 2025.

    Raksasa kendaraan listrik BYD asal China, juga mengalahkan penjualan Tesla di Inggris untuk pertama kalinya pada Januari 2024.

    Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan penurunan performa Tesla ini. Salah satu alasan utamanya adalah meningkatnya publisitas negatif terkait kontroversi Elon Musk.

    Termasuk pandangannya yang kontroversial dan dukungannya terhadap partai sayap kanan di Jerman serta aktivis yang dipenjara di Inggris.

    Alasan ini yang membuat diyakini telah merusak citra Tesla di kawasan tersebut, hingga membuat penjualan turun tajam selama Januari 025.

    “Tesla jelas menghadapi tantangan di Eropa dan masalah citra Musk menambah hambatan tersebut,” kata analis Wedbush Securities Dan Ives kepada kantor berita AFP dalam sebuah pesan. Ia memperkirakan sekitar 10 hingga 15 persen dari kendala tersebut muncul akibat sentimen anti-Musk.

    Tak hanya penjualan Tesla yang terdampak, saham perusahaan otomotif listrik ini juga dilaporkan anjlok sembilan persen pada awal perdagangan sebelum memangkas sebagian kerugian dan diperdagangkan turun 8,1 persen sekitar pukul 12.15 waktu setempat di Washington (1715 GMT).

    Penurunan harga saham perusahaan itu juga menyeret kapitalisasi pasar Tesla kembali di bawah 1 triliun dolar AS untuk pertama kalinya sejak November 2024.

    Hal tersebut berbanding terbalik dengan saham Tesla di awal Februari yang sempat melonjak pasca pemilihan presiden AS 2024, seiring keyakinan investor bahwa kedekatan Musk dengan Trump bisa menguntungkan perusahaan-perusahaannya.

    Laporan Reporter: Namira Yunia

     

  • Pemilu Jerman: Perubahan Politik dan Pengaruhnya bagi Asia

    Pemilu Jerman: Perubahan Politik dan Pengaruhnya bagi Asia

    Jakarta

    Partai konservatif Jerman, Uni Kristen Demokrat (CDU) dan mitranya di Bavaria, Uni Kristen Sosial (CSU), memenangkan pemilu nasional pada Minggu (23/02). Kemenangan ini menempatkan pemimpin CDU, Friedrich Merz, dalam posisi kuat untuk menjadi kanselir Jerman berikutnya, memimpin negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

    Pemilu ini berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, yang diperburuk oleh kebijakan Presiden Donald Trump. Kebijakan tersebut mencakup pendekatan agresif terhadap perang Rusia-Ukraina, dukungan terhadap gerakan populis sayap kanan di Eropa, serta rencana tarif impor yang dapat merugikan ekonomi Eropa. Ketegangan ini mendorong seruan bagi Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada Washington dalam hal pertahanan dan merancang strategi geopolitik yang lebih mandiri.

    Merz menyatakan bahwa Eropa harus mencapai “kemerdekaan” dari AS dan menyerukan penguatan kerja sama pertahanan dalam blok Uni Eropa.

    Tantangan dari Cina

    Selain menghadapi hubungan yang tegang dengan AS dan Rusia, pemerintahan Jerman yang baru juga harus berurusan dengan kebijakan Cina yang semakin tegas.

    Sebagai mitra dagang utama Jerman, total perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai €246,3 miliar (Rp4.248 triliun) pada tahun 2024. Namun, Uni Eropa tidak hanya melihat Cina sebagai mitra, tetapi juga sebagai pesaing dan “saingan sistemik.”

    Saat dimintai tanggapan terkait hasil pemilu Jerman, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lin Jian, menyatakan kesiapan Beijing untuk bekerja sama dengan pemerintahan baru guna meningkatkan hubungan bilateral.

    Xuewu Gu, profesor hubungan internasional di University of Bonn, memperkirakan bahwa pemerintahan baru Jerman kemungkinan akan melonggarkan pembatasan terhadap investasi Tiongkok. Ia juga meyakini bahwa Jerman, bersama Uni Eropa, akan mendorong kesepakatan perdagangan dan investasi dengan Beijing.

    “Jika perang dagang dengan AS terjadi, Jerman tidak punya pilihan selain mempererat kerja sama dengan Cina,” kata Gu.

    Stabilitas dalam hubungan India dengan Jerman

    Meskipun Jerman selama ini berfokus pada pasar Cina, hubungan dengan India sebagai mitra ekonomi yang berkembang pesat, semakin menarik perhatian. Nilai perdagangan bilateral antara Jerman dan India mencatat rekor tertinggi sebesar €30,9 miliar (Rp531,6 triliun) pada tahun 2024.

    Pemerintah Jerman juga telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menarik tenaga kerja terampil dari India guna mengatasi kekurangan tenaga kerja dalam negeri.

    Gurjit Singh, mantan duta besar India untuk Jerman, menegaskan bahwa hubungan antara kedua negara telah dibangun dengan kokoh oleh CDU dan SPD (Partai Demokrat Sosial), sehingga seharusnya tidak mengalami perubahan drastis.

    Ia juga menekankan bahwa dunia sedang mengalami pergeseran geopolitik yang cepat, dengan hubungan antarnegara dipengaruhi oleh dinamika baru.

    “India melihat Jerman dan Eropa sebagai poros penting dalam tatanan multipolar dunia. Dengan hubungan yang sudah terjalin baik, kami tidak mengantisipasi adanya gejolak besar,” ujarnya.

    Gulshan Sachdeva, kepala koordinator Global South Centre of Excellence, menambahkan bahwa Merz dapat memainkan peran penting dalam membentuk Eropa yang lebih independen, terutama di tengah ketegangan trans-Atlantik.

    “Rusia adalah tantangan strategis, sementara kekecewaan Jerman terhadap Cina semakin meningkat. Selain itu, Merz juga mempertanyakan masa depan NATO dan opsi pencegahan nuklir,” jelasnya.

    Sachdeva menilai bahwa situasi ini dapat membuka peluang bagi India untuk memperkuat kemitraan dengan Eropa, terutama jika Jerman dan Uni Eropa mengadopsi kebijakan luar negeri yang lebih otonom.

    Dapatkah Merz bekerja sama dengan Taliban dalam hal migrasi?

    Selama kampanye, Merz berjanji akan melakukan reformasi besar terhadap kebijakan suaka Jerman. Janji ini muncul setelah serangkaian serangan mematikan yang diduga dilakukan oleh pencari suaka, yang memperkeras sentimen publik terhadap migrasi ilegal.

    Situasi ini turut menguntungkan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), yang meraih 20,8% suara—hasil tertinggi mereka di tingkat federal.

    Merz berjanji akan memperketat kontrol perbatasan dan mempercepat deportasi pencari suaka yang permohonannya ditolak, termasuk ke Afghanistan. Ia bahkan menyatakan kesiapannya untuk bernegosiasi dengan Taliban guna memfasilitasi deportasi imigran Afghanistan.

    Mojib Atal, peneliti migrasi di Friedrich-Alexander University Erlangen-Nrnberg (FAU), memperkirakan bahwa pemerintahan baru akan mengadopsi kebijakan imigrasi yang lebih ketat.

    Namun, beberapa pakar Afghanistan memperingatkan bahwa keterlibatan Jerman dengan Taliban dapat memberikan legitimasi terhadap kelompok fundamentalis tersebut.

    Wazhma Tokhi, aktivis hak-hak perempuan Afghanistan yang kini tinggal di Jerman, mengecam ide negosiasi dengan Taliban.

    “Ini bukan hanya mengkhawatirkan, ini adalah pengkhianatan terhadap perempuan, aktivis, dan pengungsi Afghanistan yang berharap pada komitmen Jerman terhadap hak asasi manusia,” katanya kepada DW.

    Tokhi memperingatkan bahwa setiap dialog dengan Taliban harus disertai tuntutan tegas mengenai hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan.

    “Kurang dari itu berarti Jerman ikut berkontribusi dalam penindasan mereka,” tambahnya.

    Sikap Jerman terhadap Iran dan Israel

    Di Iran, media pemerintah meliput pemilu Jerman secara luas, terutama menyoroti peningkatan suara AfD. Beberapa analis Iran berharap pemerintahan baru Jerman akan mengambil sikap lebih keras terhadap Teheran.

    Di sisi lain, keputusan Merz untuk mengundang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Jerman menarik perhatian. Langkah ini bertentangan dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Gaza. Undangan ini dipandang sebagai sinyal kuat terhadap rezim Iran.

    Bagaimana dampaknya bagi Indonesia?

    Di Indonesia, pakar hubungan internasional Universitas Indonesia, Evi Fitriani, menilai bahwa pemerintahan baru Jerman kemungkinan tidak akan membawa perubahan besar dalam hubungan bilateral.

    “Jerman telah lama menjadi mitra utama Eropa bagi Indonesia, terutama dalam perdagangan dan isu lingkungan,” ujarnya.

    Namun, ia juga melihat peluang bagi Indonesia untuk mempererat kerja sama ekonomi dengan Jerman, terutama di tengah perubahan arah kebijakan luar negeri Eropa yang lebih mandiri dari AS.

    “Eropa selama ini erat dengan AS. Namun, kebijakan Trump yang lebih isolasionis memberi peluang bagi Asia dan Eropa untuk membangun hubungan yang lebih erat,” jelasnya.

    “Jerman fokus pada perdagangan, sementara Asia membutuhkan investasi, teknologi, dan mitra dagang. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan,” tambahnya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • ‘Trump Gaza’, Video AI Presiden AS Soal Gaza Banjir Kecaman: Bareng Netanyahu Buka Baju di Pantai – Halaman all

    ‘Trump Gaza’, Video AI Presiden AS Soal Gaza Banjir Kecaman: Bareng Netanyahu Buka Baju di Pantai – Halaman all

    ‘Trump Gaza’, Video AI Presiden AS Soal Gaza Banjir Kecaman dari Palestina dan Dunia Arab

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali membuat kontoversi.

    Kali ini, Trump telah membagikan visinya soal pembangunan Gaza lewat sebuah video yang dihasilkan artificial intelligence (AI).

    Video AI itu menggambarkan Gaza sebagai taman bermain yang dipenuhi gedung pencakar langit bagi orang-orang berduit.

    Presiden AS mengunggah video tersebut di platform Truth Social miliknya.

    Dalam video tersebut, Gaza ditata ulang secara total menjadi kota tepi pantai bernama ‘Trump Gaza’ dengan jalan-jalan yang dipenuhi Tesla.

    “Adegan tersebut memicu kecaman di dunia Arab, di mana klaim Trump menyatakan kalau AS dapat membeli atau menyita Gaza untuk dibangun kembali – sembari memindahkan warga Palestina ke luar negeri. Usulan Trump ini disambut dengan kekecewaan dan kemarahan,” tulis ulasan The National, dikutip Rabu (26/2/2025).

    “Seluruh video itu provokatif, dan nama yang dipilihnya tidak dapat diterima, apa yang dia maksud dengan Trump Gaza? Mengapa dia pikir itu untuknya?” kata Heba Wiliam, 36 tahun, yang tinggal di kamp Al Nuseirat di Gaza tengah, kepada The National.

    Rumahnya sebagian hancur, dan dia telah mengungsi berkali-kali bersama ketiga putranya.

    “Dia mungkin melihat Gaza sebagai kota pesisir dengan lokasi dan iklim yang sangat baik, di mana dia bisa mengembangkan kawasan wisata, membangun kota, dan merekonstruksinya agar bisa menyaingi kota-kota Eropa modern,” tambahnya.

    “Gaza sudah menjadi kota yang indah tanpa keterlibatannya atau siapa pun,” katanya.

    Fantasi yang Pasti Gagal

    Rencana Trump untuk membangun kembali Gaza dan mengusir lebih dari dua juta warga Palestina, yang disampaikan dalam pertemuan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Hal ini memicu kemarahan internasional dan membuat marah dunia Arab.

    Setelah kembali dari Washington dan dalam pidatonya di hadapan kabinetnya, Netanyahu memuji usulan tersebut, dan menyebutnya “revolusioner”.

    Namun, warga Gaza menentang segala upaya untuk memindahkan mereka dari daerah kantong itu, dengan mengatakan bahwa rencana Trump untuk mengambil alih kendali dan membangun kembali wilayah itu adalah “fantasi” yang pasti akan gagal.

    “Ini sama sekali tidak dapat diterima, dan videonya sangat provokatif. Ada pelanggaran yang jelas terhadap privasi kami, negara kami, dan keberadaan kami. Gaza hanya untuk warga Gaza,” kata Ibtisam Abu Saif, 50 tahun, yang tinggal di rumah keluarganya setelah rumahnya hancur total kepada The National .

    “Tidak mungkin kita bisa menerima campur tangan Trump dengan cara seperti ini—dalam mengendalikan Gaza dan membentuknya sesuai dengan preferensi dan keinginannya sendiri, video tersebut benar-benar ditolak dan sangat menyinggung perasaan kami,” tambahnya.

    Video rekaan AI itu juga menampilkan sosok Elon Musk yang diciptakan oleh AI sedang melemparkan uang tunai ke udara dan patung emas Trump.

    Trek musik pada video tersebut berbunyi: “Tidak ada lagi terowongan, tidak ada lagi rasa takut, Trump Gaza akhirnya ada di sini. Trump Gaza bersinar terang, masa depan yang cerah, cahaya yang benar-benar baru. Berpesta dan berdansa, kesepakatan telah tercapai, Trump Gaza nomor satu.”

    GAZA TRUMP – Tangkap layar video rekaan AI yang diunggah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, Rabu (26/2/2025) menunjukkan sosok dirinya dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bertelanjang dada tengah bersantai di Tepi Pantai Gaza yang sudah dibangun kembali. Trump mengunggah video tersebut untuk menggambarkan usulannya membangun ulang Gaza, hal yang menuai kecaman warga Palestina dan Dunia Arab.

    Elon Musk Lempar Uang, Trump-Netanyahu Santai di Tepi Pantai

    Rekaman itu menggambarkan kota pesisir dengan jalan setapak, gedung-gedung tinggi, dan pantai-pantai yang berkilauan – mirip dengan Tel Aviv.

    Detail yang lebih aneh termasuk penari perut berjanggut, seorang anak yang memegang balon emas berbentuk wajah Trump , dan patung emas besar Presiden AS itu sendiri.

    Adapun Elon Musk melemparkan uang tunai ke udara agar orang miskin dapat mengambilnya.

    Di akhir video, Trump sendiri terlihat sedang menyeruput minuman di kursi santai di samping Netanyahu. Keduanya digambarkan bertelanjang dada dan berjemur di pantai di resor “Trump Gaza”.

    “Trump melihat masalah ini sebagai proyek investasi dan tidak melihat hal lain. Di sisi lain, Palestina melihatnya sebagai perjuangan eksistensial yang tidak dapat dinegosiasikan dan hampir mustahil,” kata Ahmad Hassouna, 38 tahun, yang tinggal di Gaza kepada The National.

    “Trump tidak memahami konsep kepercayaan dan keterikatan pada tanah air asli, pada tanah air… Bangsa Palestina menganggap diri mereka sebagai bagian dari tanah ini sejak awal sejarah. Bagi mereka, tanah ini memiliki makna religius yang tidak dapat dikompromikan,” imbuhnya.

    KONTRAS – Pagar yang menandai zona penyangga yang dideklarasikan sendiri oleh Israel dengan Gaza terlihat dari helikopter Black Hawk. Kekontrasan terlihat, Sebelah kiri merupakan sisi Gaza, sedangkan sisi kanan merupakan wilayah pendudukan Israel. (HandOut/Diego Ibarra Sánchez untuk NPR)

    Rekonstruksi Gaza

    Pada Senin (24/2/2025) kemarin, kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar kalau blok tersebut menolak rencana untuk menggusur paksa warga Gaza.

    Uni Eropa, menilai, rencana ini hanya akan meningkatnya kekhawatiran atas gencatan senjata di wilayah yang dilanda perang dan kekerasan yang meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel.

    Sementara itu, Mesir secara aktif berupaya dengan diplomasi yang bijaksana untuk membujuk sebanyak mungkin kepala negara Arab agar berpartisipasi dalam pertemuan puncak darurat yang dijadwalkan minggu depan, menggunakan pengaruh regionalnya untuk membujuk 22 anggota Liga Arab agar mengambil sikap yang berarti terhadap rencana Trump terkait Gaza.

    Saat melakukan perjalanan dengan Air Force One menuju Super Bowl di New Orleans, Trump mengatakan kepada wartawan awal bulan ini bahwa ia ingin memastikan kalau Hamas “tidak bergerak mundur” untuk mengendalikan daerah kantong tersebut.

    Israel menjadikan penggulingan Hamas dari kekuasaan sebagai salah satu tujuan utamanya dalam perang tersebut, yang telah menewaskan lebih dari 48.000 warga Palestina di Gaza sejak dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Perang tersebut meletus setelah faksi militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas melancarkan serangan mematikan terhadap komunitas Israel selatan, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera ratusan orang, menurut klaim Israel.

    Tata kelola masa depan Gaza juga terkait dengan pembangunan kembali pascaperang, yang diperkirakan menelan biaya miliaran dolar.

    Banyak donor internasional, terutama pemerintah Barat, telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan mendanai upaya pembangunan kembali Gaza kecuali Hamas melepaskan kendali atas wilayah tersebut.

    Namun, melucuti senjata Hamas adalah “sangat mustahil” dan tidak dapat dinegosiasikan, seorang anggota pimpinan politik kelompok tersebut mengatakan kepada The National pada hari Selasa, beberapa hari setelah faksi militan tersebut menyambut baik “pengawasan” Palestina yang bersatu di Gaza.

     

    (oln/thntnl/*)

  • Ukraina Simpan Kekayaan Mineral Langka, Kenapa Trump Menginginkannya?

    Ukraina Simpan Kekayaan Mineral Langka, Kenapa Trump Menginginkannya?

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan tak akan “menjual negaranya”, sebagai bentuk penolakan terhadap Presiden AS Donald Trump yang menginginkan akses ke cadangan mineral Ukraina.

    Ukraina merupakan negara yang memiliki kekayaan cadangan mineral langka dalam jumlah besar. Namun mineral tersebut banyak tersimpan di wilayah yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa mineral langka ini bisa dipakai sebagai ganti dukungan AS dalam perang melawan Rusia.

    “Saya memberi tahu [Ukraina] bahwa saya menginginkan mineral langka senilai $500 miliar, dan pada dasarnya mereka setuju untuk melakukannya,” kata Trump kepada reporter Fox News, Bret Baier, pada 10 Februari.

    Namun, ucapan Trump disanggah Zelensky.

    “Itu bukan pembicaraan serius,” kata Zelensky. “Saya tidak bisa menjual negara kita.”

    Usulan dari Trump ini menunjukkan pentingnya mineral tersebut bagi AS, tetapi apa tujuannya, dan apa yang dapat Ukraina tawarkan kepada AS?

    Getty ImagesIlustrasi batuan mineral berkilau.

    Apa itu mineral langka?

    “Mineral langka” adalah istilah terhadap 17 unsur yang secara kimia mirip. Unsur-unsur ini banyak digunakan dalam teknologi dan industri modern, sepoerti produksi telepon pintar, komputer, peralatan medis, dan banyak lagi.

    Unsur-unsur tersebut meliputi: Sc scandium, Y yttrium, La lanthanum, Ce cerium, Pr praseodymium, Nd neodymium, Pm promethium, Sm samarium, Eu europium, Gd gadolinium, Tb terbium, Dy dysprosium, Ho holmium, Er erbium, Tm thulium, Yb ytterbium, Lu lutetium.

    Mineral-mineral tersebut dikenal sebagai “langka” karena sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni. Tetapi materi tersebut dapat ditemukan dalam bentuk endapan di beberapa tempat di seluruh dunia.

    Namun, mineral langka sering ditemukan bersama unsur-unsur radioaktif, seperti thorium dan uranium. Memisahkannya memerlukan banyak bahan kimia beracun, yang membuat proses ekstraksi terkadang sulit dan mahal.

    Getty ImagesBatuan Bilokuzmynivka dari Zaman Kapur di Oblast Donetsk dan Luhansk merupakan rumah bagi sebagian besar mineral Ukraina.

    Jenis mineral apa yang dimiliki Ukraina?

    Ukraina memiliki 21 dari 30 zat yang oleh Uni Eropa (UE) ditetapkan sebagai “bahan baku penting”, yang mencakup sekitar 5% dari cadangan dunia.

    Mineral-mineral ini banyak terkandung di wilayah selatan Perisai Ukraina, terutama di bawah Laut Azov.

    Namun, wilayah-wilayah yang dikenal kaya akan mineral langka ini kebanyakan diduduki Rusia.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Namun, masih ada proyek-proyek tambang prospeknya bagus yang tersebar di Buzh Tengah, serta di wilayah Kyiv, Vinnytsia, dan Zhytomyr.

    Para ahli mengatakan bahwa beberapa ratus objek geologi yang menjanjikan memang telah diidentifikasi. Namun, beberapa dari objek-objek ini yang dapat menjadi endapan jika pengembangannya dianggap layak secara ekonomi.

    “Perkiraan yang telah dikeluarkan di sana hanyalah perkiraan belaka,” kata Adam Webb, Kepala Bahan Baku Baterai di Benchmark Mineral Intelligence. ‘

    “Perlu banyak pekerjaan lagi untuk membuktikan endapan mineral tersebut menjadi cadangan ekonomi.”

    BBC

    Di sisi lain, Ukraina juga memiliki sumber daya mineral kritis lainnya.

    Forbes Ukraina menyebut sekitar 70% di antaranya berada di wilayah Donetsk, Dnipropetrovsk, dan Luhansk. Banyak di antaranya masuk ke wilayah yang masih diduduki Rusia.

    Mineral kritis lainnya ini, salah satunya adalah litium.

    Getty ImagesLitium adalah mineral penting yang dapat diekstraksi dari zinnwaldite.

    Menurut pemerintah Ukraina, negeri itu memiliki sekitar 450.000 ton cadangan litium. Cadangan tersebut belum ditambang meskipun sudah ada rencana untuk memulainya.

    Rusia telah menduduki sedikitnya dua deposit litium: Shevchenkivske di wilayah Donetsk dan deposit bijih kompleks di Kruta Balka di wilayah Berdyansk.

    Sementara, deposit bijih litium di wilayah Kirovohrad tetap berada di bawah kendali Ukraina.

    Mengapa Trump menginginkan mineral ini?

    Persaingan dengan China menjadi penyebab AS berkepentingan mengendalikan produksi mineral tanah jarang dan mineral kritis lainnya. Pasalnya, kini Tiongkok mendominasi pasokan global.

    Selama beberapa dekade terakhir, China menjadi pemimpin penambangan dan pemrosesan mineral mineral langka, yang mencakup 60%-70% produksi global dan hampir 90% kapasitas pemrosesan mineral.

    Ketergantungan AS pada China dalam hal ini diduga mengkhawatirkan pemerintahan Trump, baik dalam hal keamanan nasional maupun ekonomi.

    Pasalnya, bahan-bahan ini diperlukan untuk produksi teknologi super canggih, mulai dari mobil listrik hingga peralatan militer.

    Getty ImagesPabrik sistem penyimpanan energi Tesla di Shanghai, China, adalah yang pertama di luar AS yang memproduksi baterai penyimpanan energi yang dikenal sebagai Megapacks.

    Sebuah paradoks

    Sekilas, hal ini tampak seperti sebuah paradoks.

    Trump sejauh ini memilih untuk memperluas produksi bahan bakar fosil, dan mengabaikan kebijakan energi terbarukan.

    Namun, pada saat yang sama, ia ingin mengamankan mineral langkayang merupakan kunci transisi energi bersih. AS pun berupaya mengamankan pasokan dari semua tempat yang ia bisa dapatkan.

    Material ini merupakan komponen krusial untuk produksi peralatan elektronik konsumen, militer dan navigasi, danyang terpentingpusat data Kecerdasan Buatan (AI).

    Trump telah mengumumkan agar negaranya menggenjot pembangunan infrastruktur AI. Demi menjalankan kebijakan ini, AS butuh pasokan mineral kritis dalam skala yang sangat besar.

    Material yang dibutuhkan di antaranya tembaga, silikon, paladium, dan unsur mineral langka.

    Masalahnya, pasokan mineral ini mulai menurun. Hal ini pula yang menyebabkan pertumbuhan energi bersih global melambat.

    Getty ImagesPengunjung menghadiri stan yang memamerkan produk yang dikembangkan dari mineral langka di sebuah pameran di Qingdao, Provinsi Shandong, China.

    Para ahli mengatakan dominasi China atas mineral-mineral kritis, seperti mineral langka, tak lepas dari konteks persaingan geopolitik dengan AS.

    Setelah mengasah teknologi dan keahlian pemrosesan selama beberapa dekade, Tiongkok saat ini mengendalikan 100% pasokan grafit dan disprosium alami yang dimurnikan.

    Kira-kira 70% kobalt, dan hampir 60% dari semua litium dan mangan yang diolah, menurut Badan Energi Terbarukan Internasional.

    Tiongkok juga menambang unsur-unsur mineral langka lewat kepemilikan tambang-tambang utama di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.

    “Untuk melawan cengkeraman China yang semakin kuat pada rantai pasokan global,” Komite Angkatan Bersenjata DPR AS selama pemerintahan Biden mengatakan “sangat penting bagi AS untuk mengamankan pasokan mineral-mineral kritis dan strategisnya sendiri yang inovatif.”

    Pemerintahan Trump tampaknya melihat tempat-tempat seperti Ukraina dan Greenland sebagai area untuk menggunakan metode-metode inovatif guna menambah rantai pasokannya.

    Presiden Ukraina Zelensky mengatakan ‘Saya tidak bisa menjual negara kami’ setelah Presiden Trump menyarankan AS mengakses cadangan mineral Ukraina. (Getty Images)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu