Negara: Uni Eropa

  • Uni Eropa Perintahkan Siap Siaga Darurat: Jangan Panik, Bersiaplah!

    Uni Eropa Perintahkan Siap Siaga Darurat: Jangan Panik, Bersiaplah!

    Jakarta

    Apakah kamu punya persediaan yang cukup untuk bertahan selama 72 jam dalam keadaan darurat nasional?

    Makanan, air, uang tunai, obat-obatan, dokumen penting, senter, dan radio yang bisa menangkap frekuensi gelombang panjang hanyalah beberapa di antara barang-barang yang seharusnya ada dalam daftar perlengkapan darurat.

    Pada hari Rabu (26/03), Uni Eropa (UE) meminta pemerintah nasional untuk menerapkan langkah-langkah yang memastikan warga serta layanan-layanan penting, seperti sekolah dan rumah sakit, untuk lebih siap menghadapi berbagai krisis di masa depan. Krisis yang dimaksud adalah di antaranya kebakaran hutan, kecelakaan industri, hingga konflik bersenjata.

    Strategi baru ini muncul setelah penelitian yang didanai UE tahun lalu menemukan adanya kelemahan dalam rencana tanggap bencana di berbagai negara serta pendekatan yang masih terfragmentasi di seluruh blok. Kini, UE berupaya menyelaraskan protokol dan mendorong tindakan lebih lanjut di negara-negara anggota.

    “Kita perlu tahu bagaimana bertindak, bagaimana merespons, jika listrik padam, jika terjadi gempa bumi, banjir besar, atau ancaman lainnya. Bagaimana cara melindungi diri? Sumber daya apa yang dibutuhkan? Bagaimana kita mengambil tanggung jawab sendiri?,” ujar Roxana Minzatu, Komisaris Uni Eropa untuk kesiapsiagaan, kepada wartawan di Brussel.

    “Kita harus keluar dari pola pikir reaktif yang hanya merespons setelah krisis terjadi, dan beralih ke pendekatan yang lebih proaktif, yang berfokus pada perkiraan, antisipasi risiko, serta pencegahan,” tambahnya.

    Apa saja yang termasuk dalam rencana kesiapsiagaan Uni Eropa?

    Rencana yang diumumkan oleh eksekutif UE pada hari Rabu (26/03), mengusulkan agar otoritas nasional memperkenalkan atau memperkuat sistem peringatan, menyesuaikan kurikulum sekolah, dan meluncurkan program pelatihan agar warga lebih memahami risiko yang mereka hadapi.

    Selain itu, latihan kesiapsiagaan berskala Uni Eropa akan digelar untuk meningkatkan kerja sama sipil dan militer. Komisi Eropa juga berencana menyusun daftar periksa kesiapsiagaan minimum untuk layanan penting, seperti sekolah, transportasi, dan telekomunikasi.

    Namun, banyak dari langkah-langkah ini tetap bergantung pada keputusan masing-masing pemerintah negara anggota, apakah mereka akan mengikuti rekomendasi dari UE atau tidak.

    Sebagian negara lebih siap daripada yang lain

    Komisi Eksekutif UE menyatakan bahwa kesiapsiagaan akan berbeda di setiap negara. Misalnya, kebakaran hutan lebih sering terjadi di Spanyol dan Yunani, sementara gempa bumi lebih mungkin melanda sering Rumania dan Bulgaria.

    Jerman telah merilis dokumen setebal 68 halaman yang merinci langkah-langkah yang harus diambil warga jika terjadi banjir, kebakaran, atau keadaan darurat nuklir. Dokumen tersebut juga merekomendasikan warga untuk menyimpan persediaan makanan dan kebutuhan pokok selama 10 hari.

    “Setiap negara anggota harus menyesuaikan pesan kesiapsiagaan sesuai dengan kondisi mereka,” kata Komisaris Manajemen Krisis Uni Eropa, Hadja Lahbib, Rabu (26/03).

    Namun, seorang pejabat Uni Eropa yang berbicara sebelum pengumuman tersebut mengakui bahwa tingkat kesiapan dalam menghadapi bencana masih sangat bervariasi di seluruh blok.

    Finlandia adalah model kesiapsiagaan di Uni Eropa

    Finlandia, yang berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang lebih dari 1.300 kilometer, sering dianggap sebagai contoh terbaik UE dalam hal kesiapsiagaan darurat.

    Negara ini telah lama mempertahankan tempat perlindungan bawah tanah untuk menghadapi ancaman bom atau nuklir, serta memiliki badan penyediaan darurat nasional yang bertugas mengamankan pasokan barang-barang penting saat krisis terjadi.

    “Hal ini sudah tertanam cukup baik dalam pola pikir warga Finlandia,” ujar Emma Hakala, peneliti dari Institut Urusan Internasional Finlandia, kepada DW.

    Namun, Hakala juga mencatat bahwa kesiapan Finlandia dalam menghadapi risiko lingkungan mungkin tidak sebaik yang mereka perkirakan. “Secara keseluruhan, saya rasa suasana di Finlandia masih cukup optimistis terkait hal ini,” tambahnya.

    Ancaman yang kian meningkat

    Seorang pejabat Uni Eropa pada hari Rabu (26/03) menyatakan bahwa ancaman terhadap Uni Eropa dan keamanannya terus meningkat. Ketegangan geopolitik di sekitar blok tersebut, seperti perang Rusia di Ukraina, telah membuat semakin banyak warga mulai memikirkan isu keamanan.

    “Saya tidak akan mengatakan bahwa ada ancaman serangan militer yang mendesak, tetapi tentu saja, kami kini menganggap Rusia sebagai ancaman yang jauh lebih nyata dibanding sebelumnya,” kata peneliti Emma Hakala.

    Hakala juga menekankan bahwa banyak negara di Eropa kini lebih menyadari risiko iklim, mengingat bencana seperti banjir, hujan lebat, dan badai yang semakin sering terjadi di seluruh benua.

    Selain itu, ia menyoroti ancaman hibrida, seperti serangan siber terhadap rumah sakit, yang dapat melumpuhkan infrastruktur kesehatan publik, sebagai ancaman yang kini semakin diakui dan dianggap serius.

    Bersiap, jangan panik

    Komisioner Uni Eropa, Hadja Lahbib, menepis tudingan bahwa blok tersebut menyebarkan ketakutan yang tidak perlu.

    “Menyadari risiko dan bersiap menghadapinya justru kebalikan dari menciptakan kepanikan dan tindakan irasional, seperti yang kita lihat selama pandemi COVID-19. Jangan lupa, saat itu orang-orang berbondong-bondong membeli tisu toilet. Apakah itu benar-benar melindungi mereka dari pandemi? Tidak. Kesiapsiagaan berarti mengetahui apa yang mungkin terjadi dan mempersiapkan diri,” ujarnya.

    Namun, menurut peneliti Emma Hakala, menemukan keseimbangan antara meningkatkan pemahaman masyarakat dan menjaga ketenangan bukanlah hal yang mudah.

    “Warga perlu menyadari potensi ancaman dan bersiap menghadapinya. Tapi di saat yang sama, terlalu takut terhadap segala sesuatu juga tidak baik. Apalagi di era media sosial, di mana potensi disinformasi sangat besar,” katanya.

    Hakala juga mengingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa insiden seperti kebakaran atau gangguan teknologi selalu terkait dengan sabotase.

    “Bisa jadi itu hanya kecelakaan atau kejadian biasa. Rasa krisis yang berlebihan tidak selalu baik bagi masyarakat,” tambahnya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • China, Amerika Serikat, Rusia Bersaing Strategi Menguasai Arktik

    China, Amerika Serikat, Rusia Bersaing Strategi Menguasai Arktik

    Jakarta

    Pada bulan Juli dan Agustus 2024, tiga kapal pemecah es milik Cina Xuelong 2, Ji Di, dan Zhong Shan Da Xue Ji Di meretas lapisan es di Samudra Arktik. Ketiga kapal itu berlatih melintasi Samudra Arktik tanpa hambatan, itu praktiknya, tapi terutama juga secara simbolik melontarkan pesan penting: Ketiga kapal itu menegaskan kehadiran Cina di Arktik dan akan berada di sana secara permanen. “Arktik akan menjadi milik Cina” menjadi judul berita utama kantor berita pemerintah Rusia, RIA Novosti, pada Oktober 2024.

    “Cina telah berkiprah cukup lama di Arktik,” ungkap Michael Paul, pakar keamanan maritim sebuah tangki pemikir atau Think Tank – Stiftung Wissenschaft und Politik (SWP) yang berbasis di Berlin yang juga penulis beberapa studi terkait kepentingan geostrategis Arktik serta kehadiran Cina di sana.

    “Cina sangat aktif di wilayah ini sejak awal tahun 2000-an, terutama di Islandia. Namun, Beijing menghadapi sikap defensif dari Denmark dan Amerika Serikat. Kedua negara tersebut takut akan pengaruh Cina yang berlebihan,” jelas Paul.

    “Sejak saat itu, Beijing mengalihkan perhatiannya ke negara-negara lain di kawasan ini, terutama Rusia. Namun, Rusia yang melemah karena perang di Ukraina – lebih banyak mengambil peran sebagai mitra junior Cina di Arktik.”

    Cina, serta negara-negara lain di kawasan kian banyak terlibat di Arktik, dengan alasan perubahan iklim yang berdampak jauh lebih kuat di kawasan kutub utara. Suhu rata-rata global tahun 2024 naik 1,5 derajat Celsius dibandingkan suhu pada era praindustri. Namun, menurut laporan Institut Alfred Wegener untuk penelitian kutub dan lautan, kawasan Arktik memanas empat kali lebih cepat daripada bagian lain di Bumi. Akibatnya, lapisan es di samudra Arktik juga mencair lebih cepat.

    Jika laju pemanasan global tetap seperti saat ini, diperkirakan sebagian besar es di Arktik pada bulan-bulan musim panas antara tahun 2030 hingga 2040, akan mencair sepenuhnya, dan tiga jalur pelayaran baru untuk perjalanan kapal dari Samudra Pasifik menuju Samudra Atlantik, kemungkinan akan terbuka di sana, yang dapat memperpendek rute pelayaran yang sudah ada secara signifikan.

    Tiga rute pelayaran baru di Arktik akan terbuka

    Salah satu rute disebut Northeast Passage atau Jalur Timur Laut, dekat daratan Rusia, kini telah dikembangkan oleh Cina dan Rusia sebagai jalur perdagangan dan jalur laut untuk pengangkutan bahan baku.

    Sementara Northwest Passage atau Jalur Barat Laut di lepas pantai Kanada saat ini jarang digunakan. Jalur ini jauh lebih sulit untuk dilayari kapal ketimbang Northeast Passage. “Jawatan sains di Kongres AS meragukan jalur ini akan dapat digunakan secara ekonomis,” kata Saalbach.

    Jalur ini secara politis juga akan menjadi tantangan bagi Rusia dan Cina. “Jalur ini melintasi perairan yang diakui oleh Kanada sebagai wilayah teritorialnya, dan Kanada mengklaim berhak mengatur pelayaran di sana,” kata Saalbach.

    Menimbang makin cepatnya lapisan es mencair, dapat diperkirakan pada bulan-bulan di musim panas apa yang disebut sebagai Rute Laut Transpolar akan terbuka. Rute ini merupakan jalur terpendek antara daratan di utara melewati laut di antaranya, sehingga navigasinya lebih mudah.

    “Islandia, misalnya, dapat berperan sebagai pelabuhan transhipment (pelabuhan perantara) di rute ini,” kata Saalbach. “Cina telah membangun kedutaan besarnya di Islandia, yang menunjukkan kehadiran Cina yang kuat di masa depan. Islandia di sisi lainnya melebarkan jangkauannya ke Uni Eropa, namun juga ke Rusia dan Cina.”

    Trump, Greenland, dan Panama

    Presiden AS Donald Trump saat ini berusaha “membujuk” Greenland atau Grinlandia untuk masuk di bawah kendali AS. Proyek ini telah ia kejar sejak masa jabatan pertamanya di Gedung Putih, dan yang juga sejalan dengan kebijakan umum AS sejak akhir Perang Dunia Kedua.

    “Faktanya, kerja sama antara Cina dan Rusia di Rute Laut Utara membuat kedua negara tersebut dapat mengendalikan, negara mana saja yang dapat menggunakan rute Arktik di masa depan,” jelas Michael Paul. “Sehingga dapat dimengerti jika Trump memberikan ‘reaksi yang berlebihan’. Trump juga melakukan hal yang sama terhadap Terusan Panama, di mana dua pelabuhan di pintu masuk dan keluarnya dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan Cina. Namun, sekarang telah dijual kepada konsorsium AS. Jepang dan Korea Selatan juga ingin menggunakan Rute Laut Utara di masa depan, tetapi tidak ingin tunduk pada rezim Rusia atau Cina,” tambah Paul.

    Arktik, kaya sumber daya mineral

    Pada saat yang sama, es yang mencair memudahkan penggalian sumber daya mineral yang sangat besar di kawasan ini. Dalam sebuah studi tahun 2008, US Geological Survey (USGS) memperkirakan, sekitar 30 persen cadangan gas alam yang belum ditemukan di dunia dan 13 persen cadangan minyak yang belum ditemukan, berada di Arktik.

    Grinlandia memiliki cadangan Logam Tanah Jarang yang signifikan, yang dibutuhkan untuk pembuatan produk teknologi tinggi seperti ponsel pintar, motor listrik, dan baterai. Logam, berlian, batu bara, dan uranium juga tersimpan di Kutub Utara. “Semua sumber daya ini kian meningkatkan persaingan untuk memperebutkan wilayah ini,” kata Saalbach.

    “Namun, menambang sumber daya mineral ini menghadapi kesulitan yang cukup besar,” kata Michael Paul. “Penambangan dilakukan di bawah kondisi iklim yang ekstrem dan membutuhkan logistik yang untuk saat ini nyaris tidak ada. Di Grinlandia, beberapa cebakan mineral tidak bernilai komersil seperti yang diasumsikan sebelumnya.” Selain itu, perselisihan mengenai hak pemanfaatan lahan di beberapa daerah di Kutub Utara belum terselesaikan, kata Paul.

    Dimensi militer

    Terdapat kepentingan militer yang cukup besar di Arktik. Kawasan adalah jalur penghubung terpendek antara Rusia dan Amerika utara, rudal juga akan terbang di atas area ini jika terjadi serangan Rusia. Di Pangkalan Udara Thule, yang berganti nama menjadi Pangkalan Antariksa Pituffik, dua tahun yang lalu, Amerika Serikat mengoperasikan sistem peringatan dini apabila terjadi serangan rudal dari Rusia atau daerah lain. Pangkalan ini juga berfungsi sebagai stasiun pasokan dan pengisian bahan bakar untuk pesawat AS dan NATO.

    AS juga akan semakin sering berurusan dengan kehadiran militer Cina di sana. Pada awal 2015, lima kapal perang Cina melintasi perairan AS di zona dua belas mil di lepas pantai Alaska, dan sejak 2021, kapal perang Cina berulang kali muncul di kawasan. Pada tahun 2022, AS mendeteksi armada kapal Rusia dan Cina yang berada hampir 160 kilometer di lepas pantai Pulau Kiska, yang termasuk dalam wilayah Alaska.

    Di antara armada tersebut terdapat kapal perusak berpeluru kendali Tipe 055 Nanchang yang bisa dipersenjatai hingga 112 rudal jelajah atau rudal anti-kapal hipersonik. “Amerika Utara tidak lagi menjadi tempat perlindungan yang aman,” tulis Michael Paul dalam studinya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman


    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Perang Dunia Tarif di Depan Mata, ‘Hukuman’ Trump Sasar Semua Negara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (27/3/2025) waktu setempat mengumumkan bahwa tarif resiprokal atau tarif balasan yang akan diterapkan pada 2 April mendatang akan lebih lunak dari yang diperkirakan sebelumnya. Namun, dia memastikan hal tersebut akan berlaku untuk semua negara.

    Pernyataan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih, yang kembali memperlihatkan kebijakan perdagangannya yang dinamis dan terkadang sulit diprediksi.

    “Kami akan menerapkan ini untuk semua negara, dan kami akan membuatnya sangat lunak. Saya pikir banyak orang akan sangat terkejut,” ujar Trump sebagaimana dilansir AFP.

    Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan sejumlah mitra dagangnya, termasuk Uni Eropa, Kanada, Meksiko, dan negara-negara Asia seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

    Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengumumkan tarif impor 25% untuk semua mobil dan truk ringan yang tidak diproduksi di AS.

    “Apa yang akan kami lakukan adalah mengenakan tarif 25% untuk semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat. Jika dibuat di AS, maka tarifnya nol,” tegasnya.

    Langkah ini diperkirakan akan berdampak luas bagi negara-negara yang memiliki industri otomotif besar, seperti Jerman, Jepang, Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko.

    Sebagai informasi, sekitar 50% dari total mobil yang dijual di AS diproduksi di dalam negeri, sementara setengahnya lagi merupakan produk impor. Dari jumlah tersebut, sekitar 50% berasal dari Meksiko dan Kanada, sementara sisanya diimpor dari Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.

    Para analis ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat meningkatkan harga kendaraan di AS secara signifikan. Lembaga riset Center for Automotive Research sebelumnya memperkirakan bahwa tarif tinggi terhadap mobil impor, termasuk yang sebelumnya dikenakan pada baja dan aluminium, dapat meningkatkan harga kendaraan hingga ribuan dolar dan berpotensi mengganggu pasar tenaga kerja di sektor otomotif.

    Langkah Trump ini merupakan bagian dari kebijakan proteksionisme yang telah diterapkannya sejak kembali menjabat sebagai Presiden AS pada Januari 2025. Sebelumnya, ia telah mengenakan tarif 25% pada baja dan aluminium serta berbagai barang impor dari China, Kanada, dan Meksiko.

     

    (luc/luc)

  • 8 Update Rusia: Trump Juru Kunci, Perang Ukraina Bakal Berakhir?

    8 Update Rusia: Trump Juru Kunci, Perang Ukraina Bakal Berakhir?

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki babak baru. Kedua negara tetangga dilaporkan telah mencapai kesepakatan untuk “menghilangkan penggunaan kekuatan” di Laut Hitam setelah melakukan pembicaraan paralel dengan negosiator Amerika Serikat di Arab Saudi.

    Berikut update terbaru terkait perang Rusia-Ukraina, sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Rabu (26/3/2025).

    Gedung Putih: AS-Rusia Sepakat Melakukan Pelayaran Aman di Laut Hitam

    Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Rusia dan AS telah sepakat selama pembicaraan “tingkat teknis” di ibu kota Saudi, Riyadh “untuk memastikan pelayaran yang aman” di Laut Hitam.

    “Amerika Serikat akan membantu memulihkan akses Rusia ke pasar dunia untuk ekspor pertanian dan pupuk, menurunkan biaya asuransi maritim, dan meningkatkan akses ke pelabuhan dan sistem pembayaran untuk transaksi tersebut,” kata pernyataan itu, seperti dikutip Al Jazeera.

    Dikatakan juga bahwa AS dan Rusia sepakat untuk mengembangkan langkah-langkah untuk melaksanakan perjanjian Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin “untuk melarang serangan terhadap fasilitas energi Rusia dan Ukraina”.

    “Amerika Serikat dan Rusia akan terus berupaya untuk mencapai perdamaian yang langgeng dan abadi. Amerika Serikat menegaskan kembali perintah Presiden Donald J. Trump bahwa pembunuhan di kedua belah pihak dalam konflik Rusia-Ukraina harus dihentikan, sebagai langkah yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian perdamaian yang langgeng,” dokumen itu menambahkan.

    Laporan Intelijen: Kelanjutan Perang Rusia di Ukraina Berisiko Bagi AS

    Rusia tidak akan mampu meraih “kemenangan total” di Ukraina, tetapi tetap mempertahankan momentum di negara yang dilanda perang itu, menurut laporan badan intelijen AS.

    Kelanjutan perang melanggengkan risiko strategis bagi AS berupa eskalasi yang tidak diinginkan, potensi penggunaan senjata nuklir, Penilaian Ancaman Tahunan oleh komunitas intelijen AS.

    Laporan itu juga mengatakan bahwa perang Rusia di Ukraina telah memberi Moskow “banyak pelajaran mengenai pertempuran melawan senjata dan intelijen Barat dalam perang berskala besar”.

    Rusia Klaim Tembak Jatuh Bom Berpemandu Buatan AS dan 92 Pesawat Nirawak

    Sistem pertahanan udara Rusia telah menembak jatuh bom udara berpemandu JDAM buatan AS dan 92 pesawat nirawak jenis pesawat Ukraina selama 24 jam terakhir, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

    Kami telah melaporkan sebelumnya bahwa Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 139 pesawat nirawak dan rudal balistik Iskander-M yang ditembakkan oleh Rusia selama serangan semalam yang melukai dua orang dan merusak fasilitas penyimpanan.

    Uni Eropa Akan Meningkatkan Pertahanan Gegara Rusia

    Eropa harus memperoleh segala cara untuk mempertahankan diri dari agresi militer, kata Presiden Dewan Eropa Antonio Costa. Ia menambahkan bahwa perdamaian tanpa pertahanan adalah ilusi.

    “Jika Rusia menganggap bahwa perbatasan Ukraina hanyalah garis pada peta, mengapa harus menghormati perbatasan negara lain?” katanya.

    Menurutnya, Rusia saat ini melihat perbatasan sebagai ‘garis pada peta’, sehingga negara Eropa lain harus bersiap mempertahankan wilayahnya.

    Putin Berharap ‘Banyak Konsesi’ Atas Keinginan Trump Akhiri Perang Ukraina

    Lawrence Korb, mantan asisten menteri pertahanan AS, mengatakan Presiden AS Donald Trump merasa bahwa ia dapat mengakhiri perang di Ukraina dan memperbaiki hubungan dengan Rusia.

    “Namun pertanyaannya adalah kesepakatan apa pun yang ia setujui, apakah Ukraina akan menerimanya, karena Trump cenderung menyerah pada banyak tuntutan Rusia,” katanya kepada Al Jazeera dari Delaware.

    “Putin merasa bahwa Trump sangat menginginkan kesepakatan itu sehingga ia akan membuat banyak konsesi yang mungkin tidak ingin disetujui Ukraina.”

    Ia mengatakan bahwa penting bagi Trump “untuk menjelaskan kepada Rusia bahwa jika mereka tidak terus bergerak di jalur untuk menghentikan operasi militer di Ukraina, AS akan meningkatkan bantuan ke Ukraina”.

    Ukraina Tangkap Prajurit yang Dituduh Mengirim Lokasi Pasukan ke Rusia

    Dinas keamanan SBU Ukraina menuduh prajurit yang ditahan itu mengirim posisi militer Ukraina di wilayah perbatasan Rusia, Kursk, ke Moskow, yang memungkinkan serangan lebih lanjut.

    “Saat berada di garis depan, ‘mata-mata’ itu sedang mempersiapkan koordinat untuk serangan rudal dan bom penyerang ke lokasi pasukan Ukraina,” kata SBU.

    Prajurit itu, yang ditangkap di wilayah Sumy, Ukraina, telah direkrut secara daring oleh intelijen militer Rusia, kata SBU.

    Rusia Tuduh Ukraina Melakukan Serangan Terhadap Infrastruktur Energi

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan militer Ukraina melancarkan serangan terhadap beberapa lokasi energi sipil kemarin, meskipun ada moratorium penargetan infrastruktur energi.

    Menurut kementerian, targetnya meliputi: stasiun distribusi gas di kota Svatovo yang diduduki Rusia; fasilitas penyimpanan gas bawah tanah di Krimea yang diduduki Rusia; dan cabang perusahaan listrik Rusia Rosseti di kota Krasnodar, Rusia, yang memutus saluran listrik tegangan tinggi.

    Pernyataan kementerian yang dikutip oleh kantor berita Rusia TASS mengatakan bahwa dengan “melanjutkan serangan harian terhadap infrastruktur energi Rusia”, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy “menegaskan ketidakmampuannya untuk bernegosiasi”.

    Rusia telah berulang kali menyerang infrastruktur energi Ukraina dengan rudal dan pesawat nirawak selama perang, terkadang menyebabkan pemadaman listrik yang meluas. Hingga Mei 2024, serangan tersebut telah menyebabkan kerusakan lebih dari US$1 miliar, menurut Menteri Energi Herman Halushchenko.

    Rusia Klaim Kembali Merebut Dua Desa Ukraina

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah menguasai Myrne di wilayah Donetsk di Ukraina timur dan Mali Scherbaky di wilayah Zaporizhia di Ukraina tenggara.

    Al Jazeera melaporkan pasukan Rusia juga telah maju lebih jauh menuju kota Kostyantynivka di Donetsk. Rusia saat ini menduduki sekitar 20 persen wilayah Ukraina.

     

    (fab/fab)

  • Mendag Blak-blakan Strategi RI Antisipasi Kebijakan Tarif Trump

    Mendag Blak-blakan Strategi RI Antisipasi Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia tengah mengantisipasi dampak fair reciprocal plan atau tarif timbal balik yang bakal diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara lain.

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan, pemerintah Indonesia memilih untuk menempuh jalur diplomasi dan melakukan dialog strategis dalam mengantisipasi penerapan fair reciprocal plan, alih-alih mengikuti jejak negara lain yang melakukan serangan balasan terhadap kebijakan tersebut.

    “Kalau kita lihat respon dan tindakan negara mitra AS saling balas-membalas. Kita ingin berteman aja, gimana supaya mereka tetap menerima pasar kita,” kata Budi dalam kunjungannya ke Kantor Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (25/3/2025).

    Dalam paparan yang disampaikan Budi, sejumlah negara mitra AS seperti Kanada, Uni Eropa, dan China menerapkan tindakan balasan atau retaliasi terhadap produk AS. 

    China misalnya, melakukan retaliasi sebesar 10%-15% bagi produk AS senilai US$13,9 miliar untuk peralatan dan minyak, dan US$19,5 miliar untuk produk pertanian.

    Sementara itu, Meksiko, Jepang, Korea, Brasil, dan Australia memilih cara berbeda. Sama seperti Indonesia, negara-negara ini melakukan pendekatan diplomasi untuk mendapat pengecualian tarif, alih-alih melakukan retaliasi.

    Selain melakukan dialog strategis dan diplomasi perdagangan, Budi menuturkan bahwa pihaknya berencana untuk mereaktifasi dan memperbaharui Indonesia-US Trade and Investment Frame Agreement (TIFA) yang dibentuk pada 1966. 

    Pemerintah juga akan mengeksplorasi Limited Trade Deal atau perjanjian dagang terbatas untuk pengurangan tarif dan penyelesaian isu non-tarif yang menjadi kepentingan kedua negara.

    Budi mengatakan, pemerintah bakal memperkuat kerja sama investasi di berbagai sektor strategis serta memperkuat komunikasi dan lobi strategis melalui Special Envoy atau Utusan Khusus yang diakui dan dapat diterima oleh AS.

    Sebagai informasi, Trump akan menerapkan fair reciprocal plan atau tarif timbal balik pada 2 April 2025. Saat ini, United States Trade Representative atau Perwakilan Dagang AS tengah melakukan penyelidikan terhadap negara-negara penyumbang defisit terbesar AS, termasuk Indonesia.

    Bagi Indonesia, AS merupakan salah satu negara penyumbang surplus terbesar neraca perdagangan Indonesia. Pada 2024, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat AS menyumbang surplus sebesar US$16,8 miliar, diikuti India US$15,3 miliar, dan Filipina US$8,8 miliar. Kemudian sepanjang Januari-Februari 2025, AS menyumbang surplus sebesar US$3,1 miliar.

    Sementara itu, bagi AS, Indonesia berada di urutan 15 sebagai negara penyumbang defisit yang cukup besar tahun lalu dengan nilai sebesar US$19,3 miliar.

  • AS Kekurangan Telur, Eropa Mau Bantu Tidak Ya?

    AS Kekurangan Telur, Eropa Mau Bantu Tidak Ya?

    Jakarta

    Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah konsumen di Amerika Serikat harus membayar lebih dari $10 atau lebih dari Rp165 ribu hanya untuk beli selusin telur! Wabah flu burung dituduh jadi penyebab kekurangan telur dan lonjakan harga sebesar ini.

    Lebih dari 166 juta burung liar dan domestik telah dimusnahkan sejak jenis flu burung H5N1 pertama kali terdeteksi oleh otoritas Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2022.

    Departemen Pertanian AS (USDA) pada minggu ini melaporkan, sejak awal tahun, lebih dari 30 juta ayam telah dimusnahkan.

    Ini mencakup 12,3% dari stok unggas yang dikurung dalam kandang dan dan hampir 8% dari kawanan unggas yang tidak dikurung. Sementara kawanan unggas organik sebagian besar tidak tersentuh wabah tersebut, menurut data USDA.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Saking parahnya kekurangan telur ini, bayangkan harga naik 159% dalam setahun, beberapa toko bahan makanan mulai membatasi jumlah telur yang boleh dibawa pulang tiap pembeli.

    Beberapa media melaporkan, badan-badan pertanian di Denmark, Swedia, Belanda, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Italia Tengah dirayu untuk melihat kemungkinan mereka mau mengekspor kelebihan pasokan telur ke AS.

    Apa Eropa punya kelebihan telur?

    Polandia, Hungaria, dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang paling parah terkena dampak flu burung. Pada bulan Januari, Portugal melaporkan wabah di sebuah peternakan unggas di dekat ibu kota Lisbon.

    Tahun ini, Inggris Raya juga menerapkan langkah-langkah ketat pengendalian penyakit, menyusul dugaan kasus flu burung di County Tyrone, Irlandia Utara.

    AS sendiri secara historis telah memberlakukan pembatasan impor telur dari sebagian besar negara Uni Eropa karena kekhawatiran tentang penyakit unggas, terutama flu burung.

    Hans-Peter Goldnick, presiden Asosiasi Telur Jerman, mengatakan meskipun Jerman mengekspor telur di pasar perdagangan komoditas, volumenya sangat kecil.

    Berbicara kepada lembaga penyiaran publik Jerman NDR pada hari Rabu (19/03), ia mengatakan pasokan telur untuk Paskah aman, tetapi mendesak warga Jerman untuk “mengonsumsi telur seperti biasa dan tidak menimbunnya.”

    Jerman tidak memiliki banyak kelebihan pasokan telur, dan mengandalkan impor untuk lebih dari seperempat kebutuhan konsumsi telurnya pada tahun 2023, menurut data pemerintah.

    Sementara seorang pejabat peternakan unggas Finlandia mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Yle bahwa negara itu tidak dapat membantu karena pembatasan impor oleh AS.

    Pejabat Swedia dan Denmark mengatakan hal serupa, bahwa birokrasi telah menghalangi upaya pemberian bantuan telur secara cepat kepada AS.

    Siapa mau kirim telur cadangan untuk AS?

    Bulan lalu, kantor berita Reuters melaporkan, Turki akan memperluas ekspor telurnya ke AS, dan telah setuju mengirim tambahan 15.000 ton telur berdasarkan kesepakatan sementara dengan Washington.

    Ibrahim Afyon, ketua Serikat Produsen Telur Pusat di Turki, mengatakan hingga Juli mendatang, negaranya akan mengirimkan sekitar 240 juta telur, atau sekitar enam kali lipat jumlah yang diekspor ke AS pada 2024. Ekspor tambahan akan menghasilkan pendapatan sekitar $26 juta bagi Turki.

    Bulan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa AS berencana memberlakukan kembali lisensi impor produk telur dari Belanda.

    Belanda adalah eksportir telur terbesar di dunia dan rencana ekspor telur ke AS ini akan mencakup pengiriman telur cair dan bubuk, menurut European Union of Wholesale in Eggs, Egg-Products, Poultry and Game (EUWEP).

    Selain pembatasan impor, Eropa akan menghadapi masalah logistik saat mengekspor telur melintasi Atlantik, karena sifat telur yang rapuh dan suhu ruangnya perlu dikendalikan. Selain itu, transportasi udara mahal, sementara pengiriman melalui laut akan memakan waktu lama mengingat masa simpan telur.

    Berapa lama krisis telur di AS akan berlanjut?

    Harga telur di AS memang mulai menurun dalam sebulan terakhir, sebagian karena permintaan yang jauh lebih rendah, dan peningkatan pasokan. Namun permintaan dapat meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang dan wabah flu burung yang terus berlanjut dapat terus mempengaruhi produksi telur.

    Akan butuh waktu 4 hingga 5 bulan untuk mengganti ayam-ayam yang dimusnahkan dan membiarkan ternak unggas mencapai kematangan usia bertelur. Bahkan setelah ayam mulai bertelur, produksi telur pada awalnya rendah dan secara bertahap meningkat seiring waktu.

    Penetasan juga memerlukan waktu untuk meningkatkan produksi ayam dara baru. Banyak produsen telur mungkin ragu untuk mengisi kembali stok mereka karena takut akan wabah flu burung lebih lanjut.

    Mengingat faktor-faktor ini, banyak ahli memperkirakan bahwa harga telur akan tetap tinggi, dan kekurangan tersebut mungkin akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video Krisis Telur AS Gara-gara Flu Burung Berimbas ke Brasil

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Cara Merekam Panggilan di HP Android dengan Aman

    2 Cara Merekam Panggilan di HP Android dengan Aman

    Jakarta, CNBC Indonesia – Percakapan suara lewat HP baik lewat sambungan telepon atau aplikasi chat kadang perlu direkam. Alasannya berbagai macam, misalnya untuk memastikan akurasi informasi atau untuk kenang-kenangan.

    Namun, Google memperketat aturan izin akses yang digunakan aplikasi perekam. Akibatnya, sebagian besar aplikasi gagal merekam suara lawan bicara dan hanya menangkap suaranya sendiri.

    Selain kendala teknis, aspek legal juga perlu diperhatikan. Di banyak negara, termasuk Uni Eropa, merekam panggilan tanpa izin bisa melanggar hukum.

    Salah satu aturan privasi seperti GDPR mengharuskan persetujuan sebelum merekam suara seseorang. Di Indonesia, aturan yang berlaku adalah UU Pelindungan Data Pribadi dan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

    Selain Google, ada dua metode merekam panggilan suara yang sudah diuji dan bisa berfungsi dengan baik untuk pengguna HP Android. Berikut selengkapnya, dikutip dari Gizchina, Selasa (25/3/2025).

    1. Menggunakan Aplikasi Perekam Audio yang Aman

    Saat ini, masih ada aplikasi perekam audio yang bisa ditemukan di Play Store dan mampu merekam kedua sisi percakapan.

    Aplikasi ini bekerja dengan memanfaatkan izin Aksesibilitas tertentu yang perlu diatur dengan benar agar perekaman berfungsi optimal.

    Pengguna harus mengikuti petunjuk penyiapan yang disediakan untuk memastikan aplikasi merekam percakapan secara penuh. Jika tidak, aplikasi hanya akan merekam suara pengguna tanpa menangkap suara lawan bicara.

    Aplikasi ini beroperasi dengan model langganan tetapi menawarkan masa uji coba gratis, sehingga pengguna dapat memverifikasi efektivitas sebelum berlangganan.

    2. Menggunakan Perangkat Kedua

    Metode kedua adalah cara yang sudah sangat kuno tetapi sudah pasti berhasil.

    Cukup aktifkan mode speaker saat menelepon, lalu gunakan perangkat lain, seperti ponsel kedua, tablet, atau perekam digital, untuk merekam suara.

    Dengan cara ini, Anda tidak bergantung pada aplikasi atau kebijakan Google apa pun. Sederhana, cepat, dan sangat mudah.

    Lantas, apakah merekam panggilan merupakan tindakan ilegal?

    Di banyak yurisdiksi, termasuk negara-negara Uni Eropa, merekam panggilan tanpa persetujuan dari orang lain adalah ilegal.

    Aplikasi Telepon dan Suara Google sendiri memiliki fitur perekaman panggilan bawaan, tetapi fitur ini secara otomatis memberi tahu semua pengguna di awal perekaman.

    Hal ini memastikan kepatuhan terhadap undang-undang privasi, sehingga pengguna yang melakukan atau menerima panggilan telepon dapat menolak jika tidak ingin percakapannya direkam.

    (dem/dem)

  • Negara ini Mampu Hancurkan Pertahanan AS dan Unggul dalam AI pada 2030

    Negara ini Mampu Hancurkan Pertahanan AS dan Unggul dalam AI pada 2030

    GELORA.CO – Sebuah laporan intelijen menyebutkan bahwa Amerika tak lagi menjadi super power pada 2030. Keterangan lain di dalamnya juga menjelaskan bahwa Militer China mampu menyerang langsung Amerika dan merusak pertahanan dunia maya Paman Sam. Juga akan menjadi unggul dalam hal kecerdasan buatan di masa yang akan datang.

    Hal tersebut menandakan akan ada pergeseran poros kekuatan militer dan teknologi dunia. Hal itu terjadi karena semakin tumbuhnya kekuatan ekonomi dan pertahanan di negara lain, yaitu China. Negara tersebut menjadi tandingan Amerika dalam berbagai hal, mulai dari ekonomi, teknologi, hingga militer. Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, China melesat menjadi kekuatan baru dunia yang unggul dalam hal pertahanan militer, teknologi, dan ekonomi. 

    Laporan yang dikeluarkan oleh CIA itu mengungkapkan bahwa China “tetap menjadi ancaman terbesar bagi Amerika Serikat, baik secara militer maupun dunia maya,” lapor Reuters.

    Laporan tersebut, yang merupakan penilaian ancaman tahunan, menunjukkan bahwa China memiliki kemampuan untuk menargetkan Amerika Serikat melalui senjata konvensional dan serangan siber canggih yang menargetkan infrastrukturnya, serta kemampuannya untuk menargetkan aset luar angkasanya. Ditambahkannya bahwa “China bercita-cita untuk menggantikan Amerika Serikat dari posisi teratas dalam kecerdasan buatan pada tahun 2030.”

    Laporan tersebut mencatat bahwa “Rusia, bersama dengan Iran, Korea Utara, dan China, berusaha menantang Amerika Serikat melalui kampanye yang terencana untuk mencapai keunggulan militer,” seraya menambahkan bahwa perang Moskow di Ukraina telah memberinya “pelajaran berharga dalam menghadapi senjata dan intelijen Barat dalam perang berskala besar.”

    Laporan Komunitas Intelijen AS juga menyimpulkan bahwa Rusia memiliki keunggulan dalam konflik di Ukraina, dengan mencatat bahwa Rusia “sedang dalam perjalanan untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar guna menekan Kyiv dan para pendukung Baratnya agar berunding untuk mengakhiri perang yang akan memberi Moskow konsesi yang diinginkannya.”

    Laporan tersebut memperingatkan bahwa kelanjutan konflik di Ukraina akan memperpanjang risiko strategis bagi Amerika Serikat, dapat menyebabkan penggunaan senjata nuklir, dan dapat memperburuk ketidakamanan di antara negara-negara NATO, khususnya di Eropa Tengah, Timur, dan Utara.

    Ia melanjutkan, “Terlepas dari bagaimana dan kapan perang di Ukraina berakhir, tren geopolitik, ekonomi, militer, dan politik dalam negeri saat ini di Rusia menggarisbawahi kemampuannya untuk menahan dan memperpanjang potensi ancaman terhadap kekuatan, kehadiran, dan kepentingan global AS.”

    China terbuka

    Kementerian Luar Negeri China menyebut negaranya terbuka agar lebih banyak anggota parlemen maupun warga biasa dari Amerika Serikat datang ke Tiongkok.

    “China menyambut lebih banyak anggota parlemen dan warga Amerika Serikat dari berbagai lapisan untuk mengunjungi China agar dapat mempelajari China dengan cara yang lebih objektif serta memainkan peran yang konstruktif untuk pembangunan hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (24/3).

    Hal itu disampaikan usai pertemuan Perdana Menteri China Li Qiang dan Senator Partai Republik Amerika Serikat Steve Daines, yang juga pendukung Presiden Donald Trump, pada Ahad (23/3). Daines berada di Beijing untuk menghadiri Forum Pembangunan China 2025.

    “China percaya bahwa perkembangan hubungan China-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan dapat memenuhi kepentingan bersama kedua bangsa maupun masyarakat internasional,” ungkap Guo Jiakun.

    Dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri China disebutkan PM Li Qiang mengatakan bahwa saat ini, perkembangan hubungan China-AS memasuki titik kritis baru.

    “Sejarah telah membuktikan bahwa China dan AS sama-sama memperoleh keuntungan dari kerja sama dan mengalami kerugian bila terjadi konfrontasi. Kedua pihak harus memilih dialog dibanding konfrontasi dan kerja sama yang saling menguntungkan dari pada situasi yang tidak menguntungkan,” kata PM Li Qiang.

    PM Li juga menyampaikan harapan agar AS terlibat dalam komunikasi yang jujur, membangun kepercayaan, menghilangkan keraguan sesuai dengan prinsip saling menghormati, memperdalam kerja sama praktis, dan sama-sama berupaya untuk mempromosikan hubungan China-AS yang stabil, sehat dan berkelanjutan.

    Semakin banyak kesulitan yang dihadapi dalam hubungan China-AS, ungkap PM Li, semakin penting untuk menjaga dan mengembangkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-AS, dalam upaya untuk terus memberikan stabilitas ke dalam hubungan bilateral.

    “Perang dagang tidak akan menghasilkan pemenang. Tidak ada negara yang dapat mencapai pembangunan dan kemakmuran melalui penerapan tarif. Masalah seperti ketidakseimbangan perdagangan perlu diselesaikan dengan memperbesar kue kerja sama dan menciptakan lebih banyak manfaat tambahan,” jelas PM Li Qiang.

    China, kata PM Li Qiang, selalu menyambut perusahaan dari seluruh dunia, termasuk AS, untuk berbagi peluang pembangunan di China dan akan memperlakukan perusahaan dalam dan luar negeri secara setara serta terus membina lingkungan bisnis yang sehat.

    Dalam akun media sosialnya di X, Senator Daines mengungkapkan bahwa ia akan berbicara dengan pejabat di China soal pembatasan produksi dan distribusi fentanil dan “perlunya mengurangi defisit perdagangan dan memastikan akses pasar yang adil bagi para petani, peternak, dan produsen Montana”. Montana adalah negara bagian di AS yang diwakili Daines.

    Daines sebelumnya bekerja sebagai pekerja eksekutif di China dan bertindak sebagai perantara selama masa jabatan pertama Trump. Ia adalah anggota Kongres pertama yang mengunjungi Beijing sejak Trump menjabat pada Januari 2025.

    Hubungan AS-China kembali menghangat secara khusus terkait tarif impor setelah Trump mengenakan tarif sebesar 10 persen untuk hampir semua produk impor dari China sejak awal Februari dan menaikkan tarif menjadi 20 persen pada 4 Maret 2025. Ia mengatakan tindakan tersebut dimaksudkan untuk menekan China agar mengurangi distribusi fentanil ke AS.

    Sebagai balasan atas tindakan AS, China mengenakan tarif terhadap produk-produk pertanian asal AS mulai 10 Maret 2025, dengan rincian pungutan sebesar 15 persen untuk produk seperti ayam, gandum dan jagung, serta 10 persen pada produk-produk seperti kacang kedelai, daging babi, daging sapi dan buah-buahan.

    Namun Trump juga mengenakan tarif 25 persen atas semua impor baja dan alumunium ke AS, termasuk asal China, mulai 12 Maret 2025.

    Tak kirim pasukan perdamaian

    China membantah soal pemberitaan yang menyebut negara tersebut mempertimbangkan untuk bergabung dalam pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.

    “Pemberitaan itu sama sekali tidak benar, sikap China atas krisis di Ukraina selalu konsisten dan jelas,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (24/3).

    Sebelumnya satu media Jerman mengutip sumber diplomatik Uni Eropa mengatakan China sedang mempertimbangkan partisipasinya untuk masuk dalam pasukan penjaga perdamaian di Ukraina.

    Diplomat China diberitakan mendekati pejabat di Brussels untuk menjajaki apakah langkah tersebut diinginkan oleh Eropa.

    Hal tersebut menyusul pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengatakan pertemuan puncak lanjutan untuk membahas konflik Ukraina akan dilakukan pada 25 Maret 2025 dengan tujuan untuk menentukan komitmen dukungan jangka pendek bagi Ukraina setelah pertemuan antara delegasi Ukraina dan Amerika Serikat di Arab Saudi pada awal Maret.

    Guo Jiakun hanya menyebut “Group of Friends for Peace” (Sahabat untuk Perdamaian) yang dibentuk China dengan negara-negara berkembang lainnya baru saja bertemu di New York, AS.

    “Mereka membahas perkembangan terbaru krisis Ukraina dan prospek untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan. Pertemuan itu berhasil dan menegaskan kembali penyelesaian konflik melalui jalur politik melalui negosiasi,” ungkap Guo Jiakun.

    “Sahabat untuk Perdamaian” dibentuk oleh China dan Brasil pada 27 September 2024 saat Sidang Umum PBB ke-79 di New York dengan tujuan mendukung upaya global untuk perdamaian berkelanjutan melalui jalur negosiasi.

    Anggota kelompok tersebut adalah China, Brasil, Indonesia, Afrika Selatan, Aljazair, Bolivia, Kazakhstan, Kolombia, Mesir, Meksiko, Kenya, Turki dan Zambia.

    “Para anggota menekankan bahwa konflik mungkin mendekati titik balik dan menyambut baik dinamika terkini menuju perundingan damai. Mereka mendesak semua pemangku kepentingan untuk memainkan peran konstruktif, menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan,” tambah Guo Jiakun.

    Kelompok tersebut, menurut Guo Jiakun, juga berkomitmen untuk tetap menjaga komunikasi yang erat dengan semua pihak terkait agar suara-suara dari negara berkembang lebih diperhatikan dan berkontribusi pada penyelesaian konflik secara damai untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.

    “Sejak didirikan September lalu, sikap ‘Sahabat untuk Perdamaian’ soal krisis Ukraina konsisten untuk menganjurkan penyelesaian damai dan menggalang kekuatan untuk penyelesaian politik. China akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk menyampaikan suara-suara yang lebih rasional sehingga aspirasi atas perundingan damai didengar,” jelas Guo Jiakun.

    Perkembangan terakhir dari konflik Ukraina, Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada 11 Maret 2025 menyatakan bahwa Kiev siap menerima proposal Amerika Serikat untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia, dengan kemungkinan perpanjangan berdasarkan kesepakatan bersama.

    Selain itu, AS juga akan melanjutkan bantuan ke Ukraina serta mencabut jeda dalam berbagi intelijen.

    Presiden Ukraina dan AS sepakat untuk segera menyelesaikan perjanjian komprehensif secepatnya mengenai sumber daya mineral penting Ukraina guna memperluas ekonomi Ukraina dan menjamin kemakmuran dan keamanan jangka panjang Ukraina.

  • Israel Kembali Gempur Suriah, Targetkan 2 Pangkalan Militer

    Israel Kembali Gempur Suriah, Targetkan 2 Pangkalan Militer

    Damaskus

    Militer Israel kembali menggempur dua pangkalan militer di wilayah Suriah bagian tengah pada Selasa (25/3) waktu setempat. Serangan terhadap wilayah Suriah tetap dilancarkan meskipun kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa memperingatkan Tel Aviv jika serangan semacam itu berisiko memicu eskalasi konflik.

    “Beberapa saat lalu, IDF (Angkatan Bersenjata Israel-red) menyerang kemampuan militer yang tersisa di pangkalan militer Suriah di Tadmur dan T4,” kata militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (25/3/2025).

    Pernyataan militer Israel itu merujuk pada pangkalan militer di Palmyra dan pangkalan militer lainnya yang berjarak 50 kilometer sebelah barat kota itu.

    “IDF akan terus bertindak untuk menghilangkan ancaman apa pun yang ditimbulkan terhadap warga negara Israel,” tegas militer Israel.

    Israel mengatakan pada Jumat (21/3) bahwa pasukan mereka menyerang pangkalan yang sama.

    Selain menggempur dua pangkalan militer di Suriah, seperti dilansir France24 dan Al Jazeera, Israel juga menggempur kota Kuwayya, Provinsi Daraa, yang ada di wilayah selatan negara itu. Sedikitnya lima orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

    “Lima orang tewas dalam pengeboman Israel di Kuwayya… di sebelah barat Daraa,” demikian pernyataan otoritas Daraa via Telegram.

    Lihat Video dari Udara: Suriah Pasca-bentrokan Berdarah Tewaskan Ribuan Orang

  • Eropa Menuju ‘Ekonomi Perang’, Apa Dampaknya?

    Eropa Menuju ‘Ekonomi Perang’, Apa Dampaknya?

    Jakarta

    Apa itu “ekonomi perang”? Tidak ada definisi resmi untuk “ekonomi perang”, tetapi ada banyak ciri yang mencerminkan konsep ini.

    Ekonomi perang berarti suatu negara mengerahkan sumber daya, kemampuan manufaktur, dan tenaga kerjanya untuk mendukung persiapan serta produksi militer, baik menjelang maupun selama masa perang.

    Perubahan ekonomi yang paling mencolok adalah pergeseran produksi industri dari barang konsumsi ke senjata, amunisi, dan perlengkapan militer lainnya.

    Selain perangkat keras militer tradisional, senjata modern membutuhkan investasi dalam teknologi dan layanan digital seperti perangkat lunak, analitik data, sistem satelit, serta internet yang andal, kata Penny Naas, pakar kebijakan publik di German Marshall Fund di Washington.

    Untuk mengelola semua ini, pemerintah meningkatkan kontrol atas industri penting dan alokasi sumber daya. Langkah ini memungkinkan pemerintah memprioritaskan serta mengarahkan bahan mentah ke industri yang terkait dengan perang. Sumber daya lain seperti bahan bakar atau makanan mungkin juga akan dijatah demi kepentingan militer.

    Siapa yang diuntungkan dari ekonomi perang?

    “Dalam ekonomi perang yang sesungguhnya, seluruh elemen masyarakat diarahkan untuk mempertahankan negara,” kata Naas.

    Reorientasi ini membutuhkan biaya besar dan biasanya menyebabkan peningkatan pengeluaran pemerintah secara drastis. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan utang, inflasi, kenaikan pajak, dan pengurangan belanja kesejahteraan.

    “Berpindah ke ekonomi perang dapat menjadi katalis bagi kemajuan ilmiah dan teknologi,” kata Steinbach kepada DW. “Sistem komunikasi baru, mesin jet, radar, serta intelijen berkembang, dan teknologi ini juga mempengaruhi industri lain.”

    Transisi ke ekonomi perang

    Peralihan dari ekonomi sipil ke ekonomi perang bisa terjadi secara lambat atau cepat tergantung pada situasi.

    Selama Perang Dunia II, Jerman memiliki keuntungan karena telah merencanakan serangan lebih awal, sehingga mereka bisa memulai persiapan lebih cepat. Sementara itu, AS, Inggris, dan sekutunya memiliki peringatan lebih singkat dan harus merespons dengan cepat.

    Saat ini, Rusia dan Ukraina berada dalam situasi yang mirip.

    Rusia secara signifikan meningkatkan pengeluaran militernya, mempercepat produksi perlengkapan perang, dan menerapkan kontrol modal untuk menghambat arus keluar uang dari negara itu. Inflasi meningkat, dan pemerintah meningkatkan pengeluaran publik guna menjaga stabilitas ekonomi sipil.

    Ukraina yang lebih miskin berada dalam situasi yang jauh lebih genting. Karena Ukraina adalah pihak yang diserang, negara ini harus menginvestasikan sumber daya yang jauh lebih besar untuk bertahan hidup. Saat ini, Ukraina mengalokasikan 58% dari anggarannya untuk pengeluaran militer, menurut Steinbach.

    Seperti Rusia, Ukraina juga memobilisasi tenaga kerja untuk mendukung upaya perang, yang mengakibatkan banyak pekerja berpengalaman keluar dari sektor tenaga kerja tradisional. Atas permintaan pemerintah, banyak pabrik telah diubah untuk memproduksi senjata dan amunisi.

    Negara lain yang menerapkan ekonomi perang

    Beberapa negara lain hampir berada dalam mode ekonomi perang karena konflik militer yang sedang berlangsung, termasuk Myanmar, Sudan, dan Yaman.

    Konflik berkelanjutan di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki, serta Suriah, Ethiopia, dan Eritrea juga telah menyebabkan gangguan ekonomi karena pemerintah lebih fokus pada upaya militer.

    Israel telah meningkatkan pengeluaran pertahanannya dan mempercepat produksi perlengkapan militer. Banyak pekerja direkrut untuk bertempur, yang mengurangi jumlah tenaga kerja di sektor sipil. Untuk membiayai ini, pemerintah telah menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN), tarif utilitas, dan pajak properti.

    Uni Eropa siap memperkuat pertahanannya

    Uni Eropa baru-baru ini didorong untuk bertindak setelah berkurangnya dukungan AS terhadap Ukraina, NATO, dan Eropa secara keseluruhan. Perubahan sikap ini setelah beberapa dekade dukungan AS, ditambah dengan hubungan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, menjadi kekhawatiran besar bagi jaminan keamanan transatlantik.

    Negara-negara anggota NATO, 23 di antaranya merupakan bagian dari Uni Eropa, sebelumnya sudah kesulitan untuk memenuhi target pengeluaran pertahanan sebesar 2% dari PDB. Kini, bahkan angka itu dianggap belum cukup.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Rencana Jerman tingkatkan investasi militer

    Jerman mengambil langkah besar dengan menyetujui aturan anggaran baru pada 21 Maret. Ke depan, pemerintah akan lebih leluasa dalam meningkatkan belanja pertahanan karena sebagian besar pengeluaran terkait militer tidak lagi dibatasi oleh aturan defisit fiskal.

    Langkah ini begitu signifikan sehingga dapat mengubah kebijakan keamanan di seluruh benua dan akan membutuhkan penyesuaian dalam konstitusi negara tersebut.

    Bagi Jerman dan Eropa secara keseluruhan, memprioritaskan sumber daya keuangan adalah langkah awal yang penting.

    Penny Naas percaya bahwa akses energi yang lebih baik serta koordinasi yang lebih erat untuk mengatasi kesenjangan kemampuan antarnegara juga diperlukan di tingkat Eropa. Pengadaan bersama dan penelitian serta pengembangan yang terintegrasi dapat mengurangi biaya.

    “Di tingkat politik, ada banyak pembicaraan tentang peningkatan kemampuan militer Eropa, tetapi ini masih dalam tahap awal,” kata Naas. “Eropa memiliki posisi awal yang kuat dengan sumber daya keuangan dan kemampuan manufaktur yang baik.”

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini