Negara: Uni Eropa

  • Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Fakta Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand, Pakar Beri Peringatan Ini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berada pada kedalaman 10 km (6,2 mil) terjadi di Myanmar pada Jumat (28/4/2025) sekitar pukul 13:00 waktu setempat. Pusat gempa berada sekitar 17 km dari Mandalay, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa.

    Data Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebut gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,4 tercatat 12 menit kemudian di lokasi terdekat berjarak sekitar 60 kilometer. Beberapa gempa yang lebih sedang muncul setelahnya.

    Gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok hingga terasa provinsi Yunnan barat daya China, yang berbatasan dengan Myanmar.

    Gempa tersebut merupakan gempa kembar atau doublet earthquake, yakni dua peristiwa gempa bumi yang memiliki magnitudo hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi pusat gempa yang relatif berdekatan.

    Berikut adalah fakta-fakta terkait gempa tersebut, seperti dikutip CNA pada Sabtu (29/3/2025):

    Asal Mula Gempa

    Episentrum gempa terletak sekitar 17,2 km dari Mandalay, Myanmar. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi pada kedalaman yang relatif dangkal, 10 km, sekitar pukul 12.50 siang waktu setempat.

    Gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,7 kemudian menyusul, serta beberapa gempa sedang.

    Gempa tersebut terasa di seluruh wilayah, dengan guncangan dilaporkan dari India di sebelah barat dan Tiongkok di sebelah timur, serta Kamboja dan Laos.

    Di ibu kota Thailand, Bangkok, orang-orang dievakuasi dari gedung-gedung dan ke jalan-jalan. Menurut USGS, gempa bumi cukup sering terjadi di Myanmar, dengan enam gempa besar berkekuatan 7,0 atau lebih mengguncang daerah dekat Sesar Sagaing – yang membentang dari utara ke selatan melalui pusat negara – antara tahun 1930 dan 1956.

    Sesar Sagaing “telah lama dianggap sebagai salah satu sesar geser paling berbahaya di Bumi” karena kedekatannya dengan kota-kota besar Yangon dan Mandalay, serta ibu kota Naypyidaw, tulis ilmuwan gempa Judith Hubbard dan Kyle Bradley dalam sebuah analisis.

    Sesar tersebut relatif sederhana dan lurus, yang menurut para ahli geologi dapat menyebabkan gempa bumi yang sangat besar, mereka menambahkan.

    Kerusakan Akibat Gempa-Korban Tewas

    Pada Sabtu (29/3/2025) siang pukul 12.03 Junta militer melaporkan, jumlah orang meninggal bertambah menjadi 1.002 orang. Sedangkan jumlah korban luka di Myanmar melonjak menjadi 2.376 orang, dilansir dari AFP dan BBC.

    Melansir laporan The New York Times yang mengutip Pemodelan oleh Badan Geologi dan Pemetaan AS (USGS), perkiraan jumlah korban tewas kemungkinan akan melampaui 10.000, dan bahwa ada kemungkinan gempa tersebut memakan jumlah korban yang jauh lebih tinggi.

    Setidaknya tiga orang juga tewas di kota Taungoo ketika sebuah masjid runtuh sebagian, dengan setidaknya dua orang lainnya tewas dan 20 orang terluka setelah sebuah hotel runtuh di Aung Ban.

    Sebuah rumah sakit di Naypidaw, yang telah menelan ratusan korban, menyatakannya sebagai “daerah dengan korban massal”. Pintu masuk unit gawat darurat rumah sakit juga runtuh menimpa sebuah mobil, sehingga petugas medis harus merawat korban luka di luar.

    Warga di Myanmar juga melaporkan beberapa bagian dinding dan langit-langit bangunan berjatuhan, sementara jalan retak dan sebuah jembatan runtuh di Jalan Tol Yangon-Mandalay.

    Jembatan Ava di atas Sungai Irrawaddy juga hancur, kata media pemerintah Myanmar. Mereka menambahkan bahwa gempa tersebut menyebabkan bangunan runtuh di lima kota besar dan kecil.

    Sebuah gedung pencakar langit 30 lantai yang sedang dibangun di Bangkok juga runtuh, menyebabkan tiga orang tewas dan 81 lainnya hilang dan diyakini terjebak di bawah reruntuhan. Di Chiang Mai, listrik sempat padam.

    Menurut laporan media China, rumah-rumah rusak di provinsi Yunnan dan Sichuan di China, dengan beberapa orang juga terluka di kota Ruili.

    Alasan Bangkok Hancur Meski Ratusan Kilo dari Episentrum Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan kerusakan masif di Bangkok terjadi karena efek vibrasi periode panjang (Long Vibration Period) yang mana rawan terjadi di tempat-tempat yang tanahnya lunak dan lapisannya tebal, seperti karakteristik di Ibu Kota Negara Thailand tersebut.

    “Bangkok itu tanah endapan, akan resonansi,” terang Daryono kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (28/3/2025).

    “Endapan sedimen tanah lunak tebal di Bangkok dapat merespon gempa dari jauh hingga membentuk resonansi yang mengancam gedung-gedung tinggi,” tambahnya.

    Laporan BMKG menyebut berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip).

    Daryono kemudian menyebut bencana serupa sempat terjadi pada tahun 1985. Saat itu terjadi gempa dahsyat di zona subduksi Cocos berkekuatan M8,1 yang berpusat di pantai Michoacan, Meksiko.

    “Meskipun jarak episentrum gempa ke Kota Meksiko adalah 350 km, kerusakan hebat terjadi di Mexico City, sebagian besar dari 9.500 korban jiwa meninggal terjadi di Mexico city yang dibangun di kawasan rawa purba yang direklamasi,” katanya.

    “Reclaimed land adalah unconsolidated material yang sangat berbahaya jika terjadi gempa kuat,” tambahnya.

    Tanggapan Junta Militer Myanmar

    Dalam permintaan yang jarang terjadi, junta militer Myanmar meminta bantuan kemanusiaan internasional dan mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan negara bagian, termasuk Naypyidaw dan Mandalay.

    “Kami ingin masyarakat internasional memberikan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin,” kata juru bicara junta Zaw Min Tun.

    Min Aung Hlaing di televisi pemerintah mengatakan ia telah membuka rute untuk bantuan internasional dan telah menerima tawaran bantuan dari India dan blok Asia Tenggara ASEAN.

    Tanggapan Pemerintah Thailand

    Bangkok juga dinyatakan sebagai zona darurat, dengan beberapa layanan kereta api dan kereta ringan dihentikan sementara. Taman-taman tetap dibuka semalaman bagi mereka yang tidak dapat tidur di rumah.

    Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra, yang mengunjungi lokasi runtuhnya gedung pencakar langit, mengatakan bahwa “setiap bangunan” perlu diperiksa keamanannya.

    Negara dan Organisasi yang Membantu

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menyampaikan belasungkawa kepada semua yang telah kehilangan orang yang mereka cintai dalam gempa bumi tersebut.

    “Singapura berdiri dalam solidaritas dengan mereka yang terkena dampak. Kami memantau situasi dengan saksama dan siap menawarkan bantuan jika diperlukan. Di masa krisis, kekuatan ASEAN terletak pada persatuan dan komitmen bersama kita untuk saling mendukung,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Ia mendesak warga Singapura di Myanmar dan Thailand untuk tetap aman dan mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan.

    Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan bahwa pemerintah “siap memberikan bantuan”.

    “Pasukan Pertahanan Sipil Singapura siap mengerahkan kontingen Operasi Lionheart untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan perkotaan serta upaya bantuan bencana di Myanmar, berkoordinasi dengan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana,” katanya dalam sebuah unggahan Facebook.

    Uni Eropa telah mengulurkan tangan untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi dan begitu pula Prancis secara terpisah.

    “Pemandangan yang memilukan dari Myanmar dan Thailand setelah gempa bumi yang dahsyat. Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka,” tulis kepala Uni Eropa Ursula von der Leyen di platform media sosial X. “Satelit Copernicus Eropa sudah membantu para penanggap pertama. Kami siap memberikan lebih banyak dukungan.”

    “Kami siap memberikan dukungan segera setelah kebutuhan telah diungkapkan dan kami telah mengevakuasi tempat kami di Bangkok untuk berjaga-jaga terhadap segala bentuk risiko,” kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot.

    India, yang juga terkena dampak gempa, mengatakan siap menawarkan “semua bantuan yang memungkinkan” ke Myanmar dan Thailand.

    “Berdoa untuk keselamatan dan kesejahteraan semua orang. India siap menawarkan semua bantuan yang memungkinkan,” tulis Perdana Menteri India Narendra Modi di X. “Dalam hal ini, meminta otoritas kami untuk bersiaga.”

    Sebuah penerbangan bantuan India mendarat di Myanmar pada Sabtu, menurut laporan AFP. Menteri luar negeri India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pesawat angkut militer C-130 membawa perlengkapan kebersihan, selimut, paket makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.

    “Tim pencarian dan penyelamatan serta tim medis juga mendampingi penerbangan ini,” tambahnya. “Kami akan terus memantau perkembangan dan lebih banyak bantuan akan menyusul.”

    Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada Min Aung Hlaing, dan kedutaan besar Tiongkok di Myanmar mengatakan pada hari Sabtu kedua pemimpin berbicara melalui telepon.

    Dalam sebuah posting Facebook, kedutaan mengatakan Xi menyatakan simpati atas insiden tersebut. Namun tidak disebutkan kapan panggilan itu terjadi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengaktifkan sistem manajemen daruratnya dan memobilisasi pusat logistiknya di Dubai untuk menyiapkan persediaan cedera trauma.

    (fab/fab)

  • Hari ke-1.130 Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut AS Ubah Ketentuan Perjanjian Mineral – Halaman all

    Hari ke-1.130 Perang Rusia-Ukraina: Zelensky Sebut AS Ubah Ketentuan Perjanjian Mineral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perang antara Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1130 dengan perkembangan signifikan yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Pasukan Rusia meluncurkan 172 pesawat tak berawak ke wilayah Ukraina, dengan pertahanan udara Ukraina berhasil menembak jatuh 94 di antaranya.

    Serangan Drone Massal di Dnipro

    Dalam serangan massal yang terjadi di Dnipro, empat orang tewas dan 19 lainnya terluka.

    Serangan ini juga menyebabkan kebakaran besar di kompleks hotel dan restoran, serta merusak sebuah blok apartemen bertingkat tinggi.

    Serhiy Lysak, kepala administrasi militer wilayah Dnipropetrovsk, melaporkan bahwa petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api, meskipun jumlah korban kemungkinan akan bertambah.

    “Musuh mengarahkan lebih dari 20 pesawat nirawak ke kota tersebut. Sebagian besar dari mereka jatuh,” ungkap Lysak melalui Telegram.

    Akses Intelijen dari Eropa

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengumumkan bahwa Ukraina akan menerima akses yang lebih luas ke data intelijen dari negara-negara mitra Eropa.

    Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan Coalition of the Willing pada 28 Maret 2025.

    Selain itu, beberapa negara Eropa berjanji untuk memberikan akses ke depot amunisi dan lisensi untuk produksi sistem pertahanan udara.

    Zelensky menegaskan bahwa pertemuan kelompok tersebut akan dilanjutkan dalam format Ramstein pada bulan April.

    Penolakan Perjanjian Mineral

    Zelensky juga menolak kesepakatan hak mineral yang diusulkan oleh Amerika Serikat, yang dianggapnya dapat mengancam integrasi Ukraina dengan Uni Eropa.

    Ia meminta pengacara Kyiv untuk meninjau draf perjanjian tersebut sebelum memberikan penilaian lebih lanjut.

    “Kami tidak akan mengakui miliaran dollar bantuan AS di masa lalu sebagai pinjaman,” tegas Zelensky.

    Serangan di Belgorod

    Sementara itu, para blogger militer Rusia melaporkan bahwa pasukan Ukraina melakukan serangan tidak terpublikasi di wilayah Belgorod, Rusia.

    Baik Kyiv maupun Moskow belum mengonfirmasi laporan ini.

    Seruan Gencatan Senjata

    Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menegaskan bahwa Ukraina memiliki pemerintahan yang sah yang harus dihormati.

    Ia juga menyerukan diakhirinya penderitaan akibat serangan terhadap warga sipil di Ukraina.

    “Gencatan senjata terbatas yang melindungi jalur pelayaran dan infrastruktur merupakan langkah maju yang sangat dibutuhkan,” kata Volker Turk, Kepala HAM PBB.

    Pemulangan Jenazah Tentara

    Ukraina melaporkan bahwa mereka telah menerima kembali 909 jenazah tentaranya yang tewas dalam pertempuran dengan Rusia, merupakan pemulangan terbesar dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

    Dukungan Internasional

    Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan pencairan sebesar 400 juta dollar untuk Ukraina, meskipun ekonomi negara tersebut tetap menghadapi tantangan.

    Komisioner UE untuk pertanian juga menyatakan bahwa Uni Eropa berencana untuk mengurangi impor produk pertanian dari Ukraina.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.130: Lelah Andalkan AS, Zelensky Akan Dapat Info Intelijen dari Eropa – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.130: Lelah Andalkan AS, Zelensky Akan Dapat Info Intelijen dari Eropa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.130 pada Sabtu (29/3/2025).

    Selama 24 jam terakhir, pasukan Rusia meluncurkan 172 pesawat tak berawak ke Ukraina.

    Pertahanan udara Ukraina menembak jatuh 94 pesawat tak berawak dan 69 lainnya hilang.

    Wilayah Dnipropetrovsk, Kharkiv dan Sumy terkena dampak serangan tersebut, menurut laporan Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina.

    Peringatan serangan udara berbunyi di Kyiv pada pukul 01.00 waktu setempat dan dicabut pada pukul 02.18 waktu setempat, seperti diberitakan Suspilne.

    Serangan Drone Massal di Dnipro, 4 Orang Tewas

    Serangan massal pesawat nirawak Rusia menewaskan empat orang, melukai 19 orang, dan memicu kebakaran besar di kompleks hotel dan restoran serta bangunan lain di kota Dnipro, Ukraina tenggara, pada Jumat (28/3/2035) malam.

    “Sebuah blok apartemen bertingkat tinggi dan hampir 10 rumah terbakar,” kata Serhiy Lysak di Telegram.

    Petugas pemadam kebakaran telah mengendalikan api di kompleks hotel tersebut. 

    “Jumlah korban kemungkinan akan bertambah, dengan tiga orang yang terluka dalam kondisi serius,” kata Lysak dalam posting sebelumnya. 

    “Sekarang juga diketahui bahwa musuh mengarahkan lebih dari 20 pesawat nirawak ke kota tersebut. Sebagian besar dari mereka jatuh,” lanjutnya.

    Sekutu Eropa akan Bagikan Informasi Intelijen ke Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina akan menerima akses yang diperluas ke data intelijen dari satelit negara mitra Eropa.

    Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan “Coalition of the Willing” pada hari Jumat (28/3/2025).

    Selain itu, sejumlah negara Eropa telah berjanji memberi Ukraina akses ke depot amunisi mereka.

    Ukraina juga akan menerima lisensi untuk produksi sistem pertahanan udara dan sedang berupaya mendapatkan lisensi untuk produksi jenis artileri tertentu.

    Zelensky juga mengumumkan bahwa pertemuan kelompok tersebut berikutnya dalam format “Ramstein” akan berlangsung pada bulan April.

    Zelensky Tolak Perjanjian Mineral yang Ancam Hubungan Ukraina dan Sekutu Eropa

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina tidak akan menerima kesepakatan hak mineral apa pun yang mengancam integrasinya dengan Uni Eropa.

    Namun ia mengatakan masih terlalu dini untuk memberikan penilaian atas kesepakatan mineral yang diperluas dan diusulkan oleh Amerika Serikat.

    Zelensky Minta Pengacara Ukraina Tinjau Draf Perjanjian Mineral dari AS

    Presiden Ukraina Zelensky mengatakan pengacara Kyiv perlu meninjau draf perjanjian mineral sebelum dia dapat mengatakan lebih lanjut tentang tawaran AS.

    Ringkasan dari draf tersebut menunjukkan AS menuntut semua pendapatan sumber daya alam Ukraina selama bertahun-tahun.

    Zelensky juga mengatakan Kyiv tidak akan mengakui miliaran dolar bantuan AS di masa lalu sebagai pinjaman, meskipun ia tidak mengatakan apakah permintaan tersebut tercantum dalam versi draf terbaru yang diterima oleh pejabat tinggi Ukraina.

    “Teks tersebut sama sekali berbeda dari perjanjian kerangka kerja sebelumnya,” kata Zelensky, seperti diberitakan The Guardian.

    Ia merujuk pada draf perjanjian yang telah ditetapkan untuk ditandatanganinya dengan Presiden AS, Donald Trump, sebelum keduanya berdebat sengit di Ruang Oval, Gedung Putih pada 28 Februari 2025 hingga membuat hubungan kedua negara sempat tegang.

    Blogger Militer Rusia: Pasukan Ukraina Serang Belgorod, Rusia

    Para blogger militer Rusia mengatakan pasukan Ukraina melakukan serangan yang tidak dipublikasikan ke wilayah Belgorod Rusia.

    Kabar ini muncul tepat saat pasukan Ukraina kehilangan kendali atas wilayah Rusia di Kursk yang diduduki Ukraina sejak Agustus tahun lalu.

    Beberapa koresponden militer Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa pasukan Ukraina berada di dalam Belgorod dan bertempur dengan pasukan Rusia di sana.

    Baik Kyiv maupun Moskow tidak mengonfirmasi laporan tersebut.

    Putin Usul agar Ada Pemerintahan Transisi di Ukraina

    Presiden Rusia Vladimir Putin memperbarui seruannya agar pemerintahan transisi diberlakukan di Ukraina untuk memungkinkan pemilihan umum baru.

    Pemerintahan tersebut akan berada di bawah pengawasan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara lain.

    Menurut Putin, Zelensky bukan presiden yang sah karena masa jabatannya berakhir pada Mei 2024 dan tidak sah untuk terlibat dalam perundingan perdamaian.

    Namun, Zelensky menolak seruan Putin dan menyebutnya sebagai taktik terbarunya untuk menunda kesepakatan damai.

    PBB Jawab Putin: Ukraina Punya Pemerintahan yang Sah

    Sekretaris jenderal PBB, António Guterres, mengatakan Ukraina memiliki pemerintahan yang sah yang harus dihormati.

    Tidak jelas sejauh mana gagasan Putin untuk pemerintahan sementara yang dipimpin PBB dimaksudkan untuk ditanggapi dengan serius.

    Sebelumnya, Kremlin mengklarifikasi bahwa ia tidak mengemukakan gagasan ini dalam panggilan telepon baru-baru ini dengan Donald Trump.

    Kepala HAM PBB Desak Rusia Hentikan Kekerasan di Ukraina

    Kepala hak asasi PBB menyerukan diakhirinya penderitaan mengerikan yang disebabkan oleh serangan terhadap warga sipil di Ukraina. 

    “Beberapa minggu terakhir telah terjadi aktivitas intens seputar kemungkinan gencatan senjata di Ukraina, yang akan sangat disambut baik,” kata Volker Turk kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada hari Jumat.

    “Gencatan senjata terbatas yang melindungi jalur pelayaran dan infrastruktur merupakan langkah maju yang disambut baik. Yang paling dibutuhkan sekarang adalah mengakhiri penderitaan mengerikan yang dialami setiap hari di Ukraina,” ujarnya.

    Ia mengatakan Donald Trump telah mendorong gencatan senjata sejak kembali menjabat pada bulan Januari, namun seiring dengan pembicaraan ini, pertempuran di Ukraina telah meningkat, dan menewaskan serta melukai lebih banyak warga sipil.

    “Angka korban dalam tiga bulan pertama tahun ini 30 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Turk.

    Ukraina Terima 909 Jenazah Tentaranya yang Tewas di Medan Perang

    Ukraina mengatakan mereka telah menerima kembali jenazah 909 tentaranya yang tewas selama pertempuran dengan Rusia, dalam pemulangan terbesar dalam lebih dari tiga tahun perang.

    “Kami berterima kasih atas bantuan Komite Internasional Palang Merah. Jenazah tersebut telah dikembalikan dari wilayah Donetsk, Luhansk, dan Zaporizhzhia,” kata Markas Besar Koordinasi untuk Penanganan Tahanan Perang pada hari Jumat.

    UE akan Kurangi Impor Produk Pertanian Ukraina

    Komisioner UE untuk pertanian mengatakan bahwa blok tersebut berharap dapat mengurangi impor pertanian dari Ukraina.

    Hal itu disampaikan ketika merundingkan kembali kesepakatan perdagangan dengan Kyiv yang akan berakhir pada bulan Juni. 

    “Kuota impor tidak akan tetap sama seperti dalam liberalisasi sementara ini. Jadi, memang, akan ada lebih sedikit impor,” kata Christophe Hansen kepada Agence France-Presse pada hari Jumat.

    Pernyataannya mengacu pada kesepakatan yang dicapai setelah invasi Rusia tahun 2022 yang memberikan akses bebas bea ke blok tersebut untuk barang-barang pertanian Ukraina.

    IMF akan Cairkan 400 Juta Dolar untuk Ukraina

    Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan dewannya telah menyelesaikan tinjauan yang akan memungkinkan pencairan $400 juta ke Ukraina untuk disalurkan untuk dukungan anggaran. 

    “Ekonomi Ukraina tetap tangguh meskipun menghadapi kondisi yang penuh tantangan,” kata IMF pada hari Jumat.

    IMF menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Ukraina – yang melambat pada kuartal kedua setengah tahun lalu – akan mengalami perlambatan lanjutan pada tahun 2025 akibat ketatnya pasar tenaga kerja dan serangan terhadap infrastruktur energi.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

  • Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Tersengat Kekhawatiran Perang Dagang – Page 3

    Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi Tersengat Kekhawatiran Perang Dagang – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia kembali mencatatkan rekor tertinggi pada perdagangan Kamis 27 Maret 2025, mencapai level USD 3.059 per troy ounce. Kenaikan ini didorong oleh ketidakpastian yang meningkat di pasar global akibat kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump, yang memberlakukan tarif 25% pada mobil dan suku cadang otomotif impor.

    Kebijakan tarif Donald Trump memperburuk ketegangan dagang dan meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset safe-haven.

    Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha menjelaskan, tren kenaikan harga emas diprediksi akan terus berlanjut. Kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukkan bahwa, harga emas hari ini berpotensi naik hingga mencapai level USD 3.100.

    “Namun, jika harga gagal menembus level tersebut dan mengalami pembalikan (reversal), maka ada kemungkinan penurunan ke level USD 3.035 sebagai target terdekat,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025)

    Meskipun tren kenaikan masih kuat, harga emas mengalami sedikit hambatan akibat penguatan dolar AS. Indeks Dolar AS (DXY) sempat turun 0,33% ke 104,31, tetapi tetap berada di level yang cukup kuat.

    Sentimen hati-hati dari The Federal Reserve (The Fed) juga mempengaruhi pergerakan harga emas, dengan pasar uang mulai memperhitungkan pemangkasan suku bunga sebesar 64,5 basis poin pada tahun 2025.

    Kebijakan perdagangan Trump juga memicu ketegangan dengan negara-negara mitra dagang utama AS. Kanada dan Uni Eropa (UE) telah mengancam akan memberikan respons terhadap tarif baru tersebut. Ketegangan ini turut membebani sentimen risiko, menyebabkan bursa saham AS mengalami tekanan dan mendorong investor untuk mengalihkan dana ke emas.

     

  • Ekonomi Turki Anjlok Usai Penangkapan Rival Politik Erdogan

    Ekonomi Turki Anjlok Usai Penangkapan Rival Politik Erdogan

    Ankara

    Berita tentang penangkapan Ekrem Imamoglu pekan lalu, memicu kerugian besar di pasar modal Turki, dengan banyak investor kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Saham Turki mengalami pekan terburuk sejak krisis keuangan global 2008, dengan indeks saham unggulan ISE 100 turun lebih dari 16% pada puncak kejatuhan.

    Sebagai respons, otoritas pasar modal Turki melarang penjualan pendek dan spekulasi terhadap penurunan harga lebih lanjut, sekaligus melonggarkan aturan pembelian kembali saham untuk menopang harga saham yang merosot. Indeks sempat naik sekitar 2%, tetapi kembali turun ke level terendah sejak November.

    Para pengamat sepakat bahwa perkembangan ini bisa menjadi masalah besar bagi Erdogan. Dalam beberapa tahun terakhir, investor Turki beralih ke pasar saham untuk melindungi kekayaan mereka dari inflasi tinggi, yang bulan ini mencapai sekitar 39%.

    Janji untuk menjaga stabilitas

    Pada awal pekan ini, pasar obligasi dan saham Turki sedikit stabil setelah Menteri Keuangan Mehmet Simsek berjanji akan melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk menenangkan pasar keuangan.

    Ia menegaskan bahwa Turki tetap menawarkan peluang investasi jangka panjang yang menarik. Bersama Gubernur Bank Sentral Turki, Fatih Karahan, ia menegaskan kembali komitmen Erdogan untuk mempertahankan kebijakan ramah investor yang telah diterapkan selama dua tahun terakhir guna mencegah arus keluar modal dari lira Turki.

    Meskipun mata uang nasional Turki melemah terhadap dolar, depresiasi sebesar 3% dianggap tidak terlalu buruk, memberikan sedikit ketenangan bagi investor. Analis RBC Bluebay, Timothy Ash, mengatakan kepada Bloomberg News bahwa “sebagian besar arus keluar [lira] tampaknya berasal dari investor asing.”

    Krisis diperkirakan bersifat sementara

    Menurutnya, suku bunga tinggi dan dukungan mata uang oleh bank sentral berhasil menarik kembali investor internasional ke Turki. Itulah sebabnya sebelum penangkapan Imamoglu, pasar obligasi dan saham sedang dalam tren pemulihan.

    Namun, saat ini krisis politik kembali berdampak pada pasar karena ketidakpastian meningkat tajam. “Dalam hitungan jam, investor internasional menarik sejumlah besar modal dari pasar keuangan Turki. Pada saat yang sama, lira mengalami tekanan besar, memaksa bank sentral menjual cadangan yang signifikan untuk menstabilkan mata uang,” jelas Yalcin.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Dampak krisis politik di sektor pariwisata

    Pariwisata adalah salah satu industri utama Turki, dan ketidakpastian politik yang baru ini mungkin berdampak pada sektor tersebut, menurut Dirk Schmcker, Direktur Riset di Institut NIT (New Insights for Tourism) di Kiel, Jerman.

    Namun, ia memperingatkan agar dampaknya tidak dilebih-lebihkan. “Penangkapan ini bukan pertama kalinya pemerintah Turki bertindak berbeda dari kebanyakan pemerintah Eropa,” katanya kepada DW.

    Marco A. Gardini, profesor di Fakultas Manajemen Pariwisata Universitas Ilmu Terapan Kempten, bahkan lebih skeptis terhadap dampaknya. Menurutnya, langkah terhadap Imamoglu sangat relevan di lingkaran politik dan diplomatik internasional, tetapi tidak akan banyak mempengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Turki.

    Ia berpendapat bahwa peristiwa semacam ini tidak lagi menjadi penghalang utama, karena hanya sedikit wisatawan yang menghindari Turki akibat kebijakan Erdogan.

    Dirk Schmcker juga tidak melihat politik domestik Turki sebagai penghambat bagi sektor pariwisata, kecuali ada ancaman keamanan yang jelas, dampak bencana alam yang membuat infrastruktur pariwisata tidak dapat digunakan, atau masalah visa yang signifikan.

    Wisatawan dari Jerman dan negara lain, katanya, tetap bertekad melanjutkan rencana liburan mereka, terutama jika destinasi tersebut terjangkau.

    Kondisi keuangan Turki dalam sorotan

    Menurut Erdal Yalcin, sektor perbankan dan keuangan Turki berada dalam tekanan yang lebih besar. Ia menjelaskan bahwa bank-bank di Turki bisa menghadapi biaya pinjaman yang lebih mahal, sementara investor asing mungkin memotong pendanaan mereka. Hal ini bisa memicu keluarnya lebih banyak uang dari negara, memperburuk masalah keuangan, dan berisiko mengguncang stabilitas sistem perbankan secara keseluruhan.

    Selain itu, sektor properti juga rentan karena sangat bergantung pada investor asing. “Ketidakstabilan politik yang meningkat memperbesar risiko penarikan modal dan kesulitan pembiayaan, terutama dalam kondisi suku bunga yang terus naik dan volatilitas nilai tukar yang tinggi,” kata Yalcin.

    Industri yang bergantung pada ekspor juga bisa terdampak, karena mitra dagang mungkin menjadi lebih berhati-hati dan meminta jaminan lebih tinggi atau premi risiko tambahan. Ketidakpastian di pasar valuta asing juga meningkatkan biaya lindung nilai bagi perusahaan ekspor, yang dapat melemahkan daya saing mereka.

    Para ahli percaya bahwa dampak ekonomi dan politik dari penahanan Imamoglu akan terlihat sepenuhnya dalam beberapa bulan ke depan.

    Namun, Yalcin melihat kemungkinan realistis bahwa langkah kontroversial Erdogan ini tidak akan berdampak jangka panjang. Ia berpendapat bahwa pengumuman Menteri Keuangan Turki tentang tindakan tegas untuk melindungi ekonomi bisa diterima dengan baik oleh pasar.

    Turki juga memiliki kepentingan strategis bagi Uni Eropa dan Amerika Serikat, bukan hanya sebagai mitra NATO yang penting, tetapi juga sebagai penyangga utama dalam mengontrol arus migrasi ke Eropa. Itulah sebabnya, kata Yalcin, kritik dari negara-negara Eropa sejauh ini masih bersikap hati-hati.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prancis dan Inggris Serukan ‘Pasukan Keamanan’ untuk Ukraina

    Prancis dan Inggris Serukan ‘Pasukan Keamanan’ untuk Ukraina

    Paris

    Setelah pertemuan antara sekitar 30 pemimpin Eropa dan NATO di Paris, pada Kamis (27/03), Presiden Prancis Emmanuel Macron umumkan rencana untuk mengerahkan pasukan dari “beberapa” negara Eropa ke Ukraina jika kesepakatan damai yang berkelanjutan dapat diwujudkan.

    Rincian mengenai skema ini masih belum jelas, tetapi kemungkinan akan lebih konkret dalam beberapa minggu ke depan. Pejabat pertahanan Inggris dan Prancis akan segera mengunjungi Ukraina untuk menilai kebutuhan pasukan keamanan atau yang disebut sebagai ‘reassurance force’ di lapangan, kata Macron.

    “Akan ada pasukan penjamin keamanan dengan beberapa negara Eropa yang akan dikerahkan ke Ukraina,” ujar Macron kepada pers setelah pertemuan tiga jam dengan para pemimpin, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, dan Wakil Presiden Turki Cevdet Yilmaz.

    Macron mengakui bahwa tidak ada kesepakatan bulat, dan tidak semua sekutu Ukraina di Eropa akan berpartisipasi. Beberapa negara tidak memiliki “kapasitas”, sementara negara yang lain menolak karena “konteks politik” di negara mereka.

    Selama beberapa minggu terakhir, Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer telah bekerja sama untuk menyediakan “pasukan penjaga keamanan” bagi Pemerintah Ukraina.

    Alasan rencana Prancis dan Inggris mengirim pasukan?

    Amerika Serikat mengejutkan Eropa pada awal tahun ini dengan membuka pembicaraan bilateral dengan Moskow, dan untuk sementara waktu menghentikan bantuan militer bagi Ukraina. AS bertekad menengahi perdamaian di Ukraina, meskipun pemerintahan Zelenskyy menentang keras kemungkinan kesepakatan yang menguntungkan Rusia.

    Para pejabat Eropa khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dapat semakin berani untuk menyerang Ukraina, atau bahkan negara-negara lain di Eropa jika diberikan kesepakatan yang terlalu menguntungkan baginya.

    Namun, perjanjian itu tampaknya mulai goyah pada Kamis (27/03) setelah Rusia menyatakan bahwa mereka mengharapkan pencabutan beberapa sanksi Barat sebagai bagian dari kesepakatan, sesuatu yang tidak disebutkan dalam pengumuman resmi AS. Para pemimpin Eropa yang bertemu di Paris menolak kemungkinan pencabutan sanksi dan menegaskan bahwa sanksi akan tetap berlaku selama Rusia terus melakukan agresi terhadap Ukraina.

    Inisiatif Prancis-Inggris ini merupakan bagian dari upaya Eropa untuk terlibat dalam proses perdamaian dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina, meskipun tidak semua negara sepakat.

    Uni Eropa juga telah berkomitmen untuk meningkatkan investasi pertahanan secara besar-besaran guna mengurangi ketergantungan pada AS. Di bawah kepemimpinan Donald Trump, AS semakin menunjukkan sikap yang lebih keras terhadap Ukraina dan Eropa.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Upaya mencegah agresi Rusia

    Pada Kamis (27/03), Macron menegaskan bahwa pasukan yang dikerahkan tidak akan berada di garis depan, tidak akan bertindak sebagai pasukan penjaga perdamaian, dan tidak akan menggantikan tentara Ukraina. Tujuan utama mereka adalah untuk mencegah agresi lebih lanjut dari Rusia.

    Perdana Menteri Inggris mengatakan bahwa London telah menjadi tuan rumah bagi “lebih dari 200 perencana militer dari 30 negara” pekan ini, dan bahwa berbagai negara telah menyatakan kesiapan mereka untuk berkontribusi dalam hal logistik, komando dan kontrol, serta penempatan di darat, laut, dan udara.

    Jumlah pasti pasukan yang akan dikerahkan masih belum jelas. Namun, menurut Rafael Loss, seorang peneliti di European Council on Foreign Relations (ECFR), kemungkinan akan ada sekitar 15.000 hingga 20.000 tentara yang ditempatkan di Ukraina.

    Namun, sebelum itu terjadi, perlu ada “kesepakatan yang kuat untuk menghentikan pertempuran, menetapkan garis kendali, membangun jalur komunikasi politik antara pihak yang berperang, serta melibatkan mediator untuk mencegah perselisihan di masa depan.”

    “Ide utamanya adalah menciptakan risiko bagi Rusia, sehingga kepemimpinan Rusia berpikir dua kali sebelum menyerang Ukraina,” kata Loss kepada DW.

    “Namun, itu juga berarti bahwa pasukan Eropa di Ukraina akan menghadapi risiko, dan ada kemungkinan konflik meluas ke luar wilayah Ukraina.”

    Putin telah berulang kali menyatakan bahwa ia tidak akan menerima kehadiran pasukan dari negara-negara NATO di Ukraina.

    Negara mana saja yang akan terlibat?

    Sejauh ini, selain Inggris dan Prancis, negara-negara Nordik dan Baltik telah menyatakan minat untuk berpartisipasi. Posisi Jerman masih belum jelas karena pemerintah baru sedang dalam proses pembentukan, meskipun kandidat kanselir yang kemungkinan besar terpilih, Friedrich Merz, menunjukkan sikap lebih terbuka dibandingkan kanselir petahana Olaf Scholz.

    Sementara itu, negara-negara selatan seperti Italia dan Spanyol lebih skeptis terhadap inisiatif ini.

    AS telah menyatakan bahwa mereka tidak akan ikut serta dalam misi ini. Beberapa pihak berpendapat bahwa misi ini tidak akan berhasil tanpa dukungan AS, sementara yang lain menyerukan agar misi ini berada di bawah mandat PBB. Namun, mengingat Rusia memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB, hal ini tampaknya sulit untuk diwujudkan dalam kesepakatan yang dapat diterima oleh Kyiv dan Moskow.

    Pada Kamis (27/03), Macron menegaskan bahwa Eropa harus siap bertindak sendiri.

    “Kita harus berharap yang terbaik, tetapi bersiap untuk yang terburuk,” katanya. “Saya berharap Amerika akan berada di pihak kita dan bahkan berperan aktif. Namun, kita harus siap menghadapi kemungkinan di mana mereka tidak ikut serta.”

    Di Paris, Macron dan Starmer menegaskan bahwa mereka secara aktif merencanakan skenario pasca-konflik, meskipun mereka skeptis terhadap komitmen Rusia untuk berdamai saat ini. Starmer mengatakan bahwa Eropa akan “siap menjalankan kesepakatan damai, apa pun bentuk akhirnya” dan “bekerja sama untuk memastikan keamanan Ukraina sehingga negara itu dapat mempertahankan diri dan mencegah agresi di masa depan.”

    Bagi ECFR’s Loss, ini adalah pesan yang ditujukan kepada AS dan juga kepada Kyiv.

    “Salah satu tujuan utama adalah menunjukkan bahwa Eropa tidak lepas tangan, bahwa meskipun ada kabar yang mungkin mengecewakan dari perundingan gencatan senjata dan pernyataan pejabat tertentu, Eropa tetap berkomitmen dalam percakapan ini,” katanya.

    Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris.

    Lihat juga Video: Drone Rusia Bombardir Apartemen di Ukraina, 3 Tewas

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    Inflasi harga komoditas perkebunan global dan peluang bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Jakarta (ANTARA) – Harga komoditas perkebunan global berfluktuasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

    Setelah mencapai puncaknya pada tahun 2022 akibat pandemi dan konflik geopolitik, harga-harga tersebut sempat mereda pada 2023, namun tetap berada jauh di atas level sebelum pandemi.

    Bank Dunia memproyeksikan bahwa indeks harga komoditas untuk periode 2024–2025 hanya akan melemah tipis, tetapi masih 38 persen lebih tinggi dibandingkan masa sebelum Covid-19.​

    Bagi Indonesia, sebagai eksportir utama kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dan teh, fluktuasi harga ini memiliki dampak ganda. Di satu sisi, lonjakan harga komoditas dapat meningkatkan pendapatan ekspor dan memperkuat perekonomian nasional.

    Namun, di sisi lain, volatilitas yang tinggi berisiko mengganggu stabilitas ekonomi, terutama jika harga tiba-tiba anjlok. Fluktuasi harga yang tidak terkendali dapat mempengaruhi kesejahteraan petani dan pelaku usaha di sektor perkebunan.

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Minyak kelapa sawit (CPO), sebagai salah satu komoditas andalan Indonesia, mencapai rekor harga 1.276 dolar AS per ton pada tahun 2022 akibat berbagai faktor, termasuk pandemi dan gangguan rantai pasok.

    Namun, harga tersebut turun tajam sebesar 30,5 persen menjadi 886 dolar AS per ton pada tahun 2023. Bank Dunia memproyeksikan harga CPO akan sedikit meningkat menjadi 905 dolar AS per ton pada tahun 2024 sebelum kembali turun ke 825 dolar AS per ton pada tahun 2025, yang masih berada di atas rata-rata historis. ​

    Di sisi lain, harga kakao melonjak dramatis. Pada Desember 2024, harga kakao melonjak 30 persen mencapai lebih dari 10 dolar AS per kilogram, didorong oleh kekhawatiran terhadap kondisi cuaca buruk di Afrika Barat dan permintaan musiman yang kuat.

    Produksi global kakao diperkirakan turun 14 persen pada musim 2023–2024 menjadi 4,2 juta metrik ton, terutama akibat penurunan output di Pantai Gading dan Ghana. Meskipun pasokan diperkirakan membaik pada musim 2024–2025, harga kakao tetap tinggi dan diproyeksikan turun sekitar 13 persen pada tahun 2025 dan 2 persen lagi pada tahun 2026 seiring masuknya pasokan tambahan ke pasar.

    Komoditas lainnya menunjukkan tren harga yang beragam. Harga kopi robusta mencapai titik tertinggi dalam tiga dekade pada Februari 2024 akibat kekhawatiran pasokan, sementara harga arabika juga meningkat 3 persen pada bulan yang sama. Namun, harga kopi diperkirakan melemah pada tahun 2025 seiring pemulihan produksi di negara-negara produsen utama.

    Sementara itu, harga karet alam yang sempat tertekan pada tahun 2023 mulai pulih dengan kenaikan 12 persen pada tahun 2024 berkat permintaan industri otomotif yang meningkat. Secara keseluruhan, harga komoditas perkebunan tetap tinggi, memberikan tantangan tersendiri bagi upaya pengendalian inflasi global. ​

    Biaya produksi, iklim, dan gangguan logistik

    Kenaikan biaya produksi menjadi faktor kunci di balik inflasi harga. Harga pupuk global melonjak 89 persen pada 2021–2022 akibat gangguan pasokan gas alam dan perang Ukraina.

    Di Indonesia, petani sawit terpaksa mengurangi pemupukan, menyebabkan produktivitas stagnan. Biaya energi dan upah buruh juga meningkat, memaksa produsen menaikkan harga jual untuk mempertahankan margin.

    Perubahan iklim memperburuk situasi. Cuaca ekstrem seperti embun beku di Brasil (2021) merusak 11 persen kebun kopi arabika, sementara El Niño 2023 memicu kekeringan di Asia Tenggara yang mengurangi panen robusta Vietnam.

    Di India, produksi teh 2024 anjlok 30 persen akibat gelombang panas, terendah dalam satu dekade. Fenomena ini mengganggu pasokan global, mendorong naiknya harga.

    Disrupsi rantai pasok pasca-pandemi dan konflik geopolitik turut menyumbang inflasi. Biaya angkutan laut melonjak 300 persen selama pandemi, sementara serangan Houthi di Laut Merah (2024) menghambat pengiriman teh dari Afrika Timur. Perang Rusia-Ukraina juga mengacaukan pasokan pupuk dan komoditas substitusi seperti minyak bunga matahari, memperparah ketegangan harga.

    Kebijakan perdagangan negara produsen semakin memanaskan pasar. Larangan ekspor CPO Indonesia (April 2022) dan pembatasan ekspor kakao oleh Pantai Gading (2024) menciptakan gejolak pasokan. Di sisi lain, aturan bebas deforestasi Uni Eropa (2023) memaksa produsen sawit meningkatkan standar keberlanjutan, dan ini menjadi tantangan tambahan bagi negara-negara eksportir.

    Dampak bagi Indonesia

    ​Sebagai produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di dunia dengan pangsa pasar 58 persen, Indonesia diuntungkan oleh harga CPO yang tetap tinggi.

    Pada Maret 2024, nilai ekspor CPO dan produk turunannya meningkat 29,8 persen secara bulanan menjadi 1,56 miliar dolar AS meskipun volume ekspor turun akibat permintaan global yang lesu. Pembatasan ekspor pada 2022 sempat menurunkan harga minyak goreng dalam negeri, tetapi mengguncang pasar global. ​

    Di sektor kakao, kenaikan harga menjadi berkah tersendiri. Meskipun produksi nasional stagnan di angka 200 ribu ton per tahun, jauh di bawah Pantai Gading dan Ghana, harga referensi biji kakao periode April 2024 ditetapkan sebesar 7.114,93 dolar AS per metrik ton, meningkat 31,84 persen dari bulan sebelumnya. Sayangnya, industri pengolahan dalam negeri terpukul karena ketergantungan pada impor biji kakao bermutu tinggi.​

    Kenaikan harga kopi robusta sebesar 33 persen pada 2024 membawa angin segar bagi petani Indonesia, meskipun produksi tahun tersebut diprediksi turun 18 persen akibat dampak El Niño. Sebaliknya, industri pengolahan kopi domestik menghadapi tekanan biaya bahan baku.

    Di sektor karet, pemulihan harga dengan kenaikan 12 persen pada 2024 mengembalikan optimisme petani di Sumatera dan Kalimantan, meskipun produktivitas kebun masih rendah akibat tanaman tua dan serangan jamur.

    Indonesia, sebagai produsen teh peringkat ke-7 dunia dengan produksi 139.362 ton pada 2022, kurang terdampak gejolak harga global. Pada komoditas teh, kenaikan harga dunia akibat gagal panen di India dan Kenya bisa menjadi peluang ekspor jika kualitas teh Indonesia dapat ditingkatkan.​

    Peluang hilirisasi dan adaptasi iklim

    ​Fluktuasi harga komoditas perkebunan global yang diperkirakan akan terus berlanjut menuntut Indonesia untuk mempercepat hilirisasi industri guna memaksimalkan manfaat ekonomi dan mengurangi dampak negatif volatilitas pasar.

    Salah satu langkah strategis adalah mengolah CPO menjadi produk bernilai tambah seperti biodiesel dan oleokimia. Peningkatan hilirisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai ekspor, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri hilir sawit.

    Selain hilirisasi, adaptasi terhadap perubahan iklim menjadi krusial dalam menjaga keberlanjutan produksi perkebunan. Petani kopi dan kakao perlu didorong untuk menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi kekeringan dan penyakit. Sementara itu, perkebunan kelapa sawit dan karet memerlukan sistem irigasi berkelanjutan untuk memastikan ketersediaan air yang memadai selama musim kemarau.

    Pemerintah dan pemangku kepentingan sektor perkebunan juga perlu memperkuat diplomasi perdagangan untuk melobi aturan keberlanjutan global yang adil dan tidak merugikan eksportir dari negara berkembang.

    Menjaga stabilitas kebijakan ekspor sangat penting untuk memberikan kepastian bagi pelaku industri dan menarik investasi di sektor hilir.

    Kombinasi strategi hilirisasi, adaptasi iklim, dan diplomasi perdagangan yang efektif akan membantu Indonesia memanfaatkan peluang sekaligus menghadapi tantangan dalam dinamika pasar komoditas perkebunan global.

    *) Kuntoro Boga Andri adalah Kepala Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), Perkebunan, Kementerian Pertanian

    Copyright © ANTARA 2025

  • Saham produsen mobil Eropa anjlok terdampak kebijakan tarif Trump

    Saham produsen mobil Eropa anjlok terdampak kebijakan tarif Trump

    Roma (ANTARA) – Saham berbagai produsen mobil Eropa anjlok tajam pada Kamis (27/3) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif permanen sebesar 25 persen untuk mobil dan suku cadang otomotif yang dibuat di luar AS, yang akan mulai berlaku pekan depan.

    Para investor bereaksi cepat terhadap pengumuman tersebut, yang menyebabkan aksi penjualan aset secara masif dan cepat (sell-off) pada saham otomotif Eropa.

    Indeks Stoxx Europe 600 untuk produsen mobil dan suku cadang turun 1,6 persen pada hari itu, memperburuk tren penurunan indeks tersebut selama setahun terakhir yang hampir menyentuh 25 persen, karena sektor ini sudah berada di bawah tekanan akibat melemahnya permintaan, meningkatnya biaya bahan bakar, dan transisi ke kendaraan listrik.

    Di antara produsen mobil individual, Stellantis, raksasa otomotif Italia-Prancis, mengalami penurunan terbesar dengan merosot 4,5 persen.

    Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa, turun 1,5 persen, sementara Mercedes (-2,6 persen), BMW (-2,4 persen), dan Porsche (-3,4 persen) juga mengalami penurunan yang signifikan.

    Renault menjadi satu-satunya produsen mobil besar yang bertahan dari tren negatif ini, ditutup naik 0,6 persen setelah pulih dari kerugian awal.

    Gejolak pasar ini terjadi setelah pengumuman tarif Trump pada Rabu (26/3) malam waktu setempat, dan para analis mengaitkan penurunan tajam pada saham-saham produsen mobil secara langsung dengan kekhawatiran investor atas dampak tarif terhadap ekspor Eropa ke AS.

    Uni Eropa (UE) awalnya berencana memperkenalkan tarifnya sendiri terhadap impor dari AS mulai 1 April, tetapi pekan lalu, para pemimpin Eropa memutuskan untuk menunda langkah tersebut setidaknya selama dua pekan.

    Para pemimpin Eropa terlibat dalam negosiasi dengan Washington untuk menunda, mengurangi, atau membatalkan tarif tersebut, tetapi sejauh ini, belum ada kesepakatan yang dicapai.

    Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyerukan sikap hati-hati dan memperingatkan agar tidak meningkatkan ketegangan perdagangan dengan menerapkan tarif balasan terhadap barang-barang asal AS.

    Namun, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck menyerukan respons tegas dari Uni Eropa untuk menghadapi kebijakan baru AS tersebut.

    Terlepas dari aksi sell-off di saham otomotif itu, pasar saham Eropa secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang beragam pada Kamis. Indeks FTSE MIB di Milan, Italia, stagnan, sementara DAX di Frankfurt, Jerman, turun 0,7 persen, dan CAC 40 di Paris, Prancis, turun 0,6 persen.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
    Copyright © ANTARA 2025

  • Trump Terapkan Tarif Baru, Ekspor Mobil Uni Eropa Terancam

    Trump Terapkan Tarif Baru, Ekspor Mobil Uni Eropa Terancam

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada hari Rabu (26/03) bahwa negaranya akan memberlakukan tarif baru sebesar 25% untuk mobil dan truk ringan impor. Tarif ini akan bersifat permanen dan mulai berlaku pada 2 April mendatang, dengan pemungutan dimulai sehari setelahnya.

    Saat ini, sekitar 50% mobil yang dijual di AS diproduksi secara domestik. Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur dalam negeri.

    “Kebijakan ini akan terus memacu pertumbuhan seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya,” kata Trump kepada wartawan.

    Tarif baru bisa picu kenaikan harga mobil

    Pemerintahan Trump memperkirakan akan mengumpulkan pendapatan sebesar $100 miliar (Rp1.657 triliun) per tahun dari tarif ini.

    Namun, karena produsen mobil AS mendapatkan komponen dari berbagai negara, mereka berisiko menghadapi biaya produksi yang lebih tinggi dan penurunan penjualan.

    “Kita akan melihat harga kendaraan yang jauh lebih mahal,” kata ekonom Mary Lovely, peneliti senior di Peterson Institute for International Economics, kepada Associated Press.

    “Pilihan konsumen juga akan berkurang… Pajak semacam ini lebih membebani kelas menengah dan pekerja,” tambahnya.

    Tarif baru ini juga berpotensi memicu perang dagang yang lebih luas, dengan pembalasan dari negara lain yang dapat berdampak negatif pada perdagangan global dan pertumbuhan ekonomi. Jika biaya tarif dibebankan kepada konsumen, harga rata-rata mobil di AS bisa melonjak hingga $12.500 (sekitar Rp207 juta).

    Selain itu, kebijakan ini dapat memperburuk hubungan dengan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Kanada, Meksiko, dan Jerman, yang merupakan mitra dekat AS.

    Reaksi internasional terhadap tarif baru AS

    Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, mengecam tarif baru AS untuk mobil impor, dan menyebutnya sebagai “serangan langsung” terhadap pekerja Kanada.

    Carney mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para menteri kabinet pada Kamis (27/03) untuk membahas opsi perdagangan.

    Sementara itu, Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, menyatakan pada Kamis (27/03) bahwa Tokyo akan mempertimbangkan “semua opsi” dalam menghadapi kebijakan tarif otomotif tersebut.

    “Jepang adalah negara dengan investasi terbesar di Amerika Serikat, jadi kami bertanya-tanya apakah masuk akal bagi (Washington) untuk menerapkan tarif yang sama ke semua negara. Itu adalah poin yang telah kami sampaikan dan akan terus kami tekankan,” katanya.

    Uni Eropa sesalkan keputusan tarif AS

    Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengecam pengumuman tarif baru dari Trump.

    “Saya sangat menyesalkan keputusan AS untuk memberlakukan tarif pada ekspor otomotif Eropa,” kata von der Leyen dalam sebuah pernyataan.

    “Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, tarif adalah pajak, sehingga buruk bagi bisnis dan lebih buruk lagi bagi konsumen, baik di AS maupun Uni Eropa,” tambahnya.

    “Sebagai kekuatan perdagangan utama dan komunitas yang kuat dengan 27 negara anggota, kami akan bersama-sama melindungi pekerja, bisnis, dan konsumen di seluruh Uni Eropa,” ujarnya.

    Von der Leyen juga mengatakan bahwa pengumuman terbaru Trump, serta “langkah-langkah lain yang sedang dipertimbangkan AS dalam beberapa hari ke depan,” akan dievaluasi lebih lanjut.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA), Hildegard Mller, menyebut tarif tersebut sebagai “sinyal yang fatal bagi perdagangan bebas dan berbasis aturan.”

    Dalam wawancara dengan media Bild, Mller mengatakan bahwa tarif ini akan menjadi “beban besar bagi perusahaan dan rantai pasokan industri otomotif yang saling terhubung secara global, dengan dampak negatif khususnya bagi konsumen, termasuk di Amerika Utara.”

    pkp/ha (AFP, dpa, AP, Reuters)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Uni Eropa Perintahkan Siap Siaga Darurat: Jangan Panik, Bersiaplah!

    Uni Eropa Perintahkan Siap Siaga Darurat: Jangan Panik, Bersiaplah!

    Jakarta

    Apakah kamu punya persediaan yang cukup untuk bertahan selama 72 jam dalam keadaan darurat nasional?

    Makanan, air, uang tunai, obat-obatan, dokumen penting, senter, dan radio yang bisa menangkap frekuensi gelombang panjang hanyalah beberapa di antara barang-barang yang seharusnya ada dalam daftar perlengkapan darurat.

    Pada hari Rabu (26/03), Uni Eropa (UE) meminta pemerintah nasional untuk menerapkan langkah-langkah yang memastikan warga serta layanan-layanan penting, seperti sekolah dan rumah sakit, untuk lebih siap menghadapi berbagai krisis di masa depan. Krisis yang dimaksud adalah di antaranya kebakaran hutan, kecelakaan industri, hingga konflik bersenjata.

    Strategi baru ini muncul setelah penelitian yang didanai UE tahun lalu menemukan adanya kelemahan dalam rencana tanggap bencana di berbagai negara serta pendekatan yang masih terfragmentasi di seluruh blok. Kini, UE berupaya menyelaraskan protokol dan mendorong tindakan lebih lanjut di negara-negara anggota.

    “Kita perlu tahu bagaimana bertindak, bagaimana merespons, jika listrik padam, jika terjadi gempa bumi, banjir besar, atau ancaman lainnya. Bagaimana cara melindungi diri? Sumber daya apa yang dibutuhkan? Bagaimana kita mengambil tanggung jawab sendiri?,” ujar Roxana Minzatu, Komisaris Uni Eropa untuk kesiapsiagaan, kepada wartawan di Brussel.

    “Kita harus keluar dari pola pikir reaktif yang hanya merespons setelah krisis terjadi, dan beralih ke pendekatan yang lebih proaktif, yang berfokus pada perkiraan, antisipasi risiko, serta pencegahan,” tambahnya.

    Apa saja yang termasuk dalam rencana kesiapsiagaan Uni Eropa?

    Rencana yang diumumkan oleh eksekutif UE pada hari Rabu (26/03), mengusulkan agar otoritas nasional memperkenalkan atau memperkuat sistem peringatan, menyesuaikan kurikulum sekolah, dan meluncurkan program pelatihan agar warga lebih memahami risiko yang mereka hadapi.

    Selain itu, latihan kesiapsiagaan berskala Uni Eropa akan digelar untuk meningkatkan kerja sama sipil dan militer. Komisi Eropa juga berencana menyusun daftar periksa kesiapsiagaan minimum untuk layanan penting, seperti sekolah, transportasi, dan telekomunikasi.

    Namun, banyak dari langkah-langkah ini tetap bergantung pada keputusan masing-masing pemerintah negara anggota, apakah mereka akan mengikuti rekomendasi dari UE atau tidak.

    Sebagian negara lebih siap daripada yang lain

    Komisi Eksekutif UE menyatakan bahwa kesiapsiagaan akan berbeda di setiap negara. Misalnya, kebakaran hutan lebih sering terjadi di Spanyol dan Yunani, sementara gempa bumi lebih mungkin melanda sering Rumania dan Bulgaria.

    Jerman telah merilis dokumen setebal 68 halaman yang merinci langkah-langkah yang harus diambil warga jika terjadi banjir, kebakaran, atau keadaan darurat nuklir. Dokumen tersebut juga merekomendasikan warga untuk menyimpan persediaan makanan dan kebutuhan pokok selama 10 hari.

    “Setiap negara anggota harus menyesuaikan pesan kesiapsiagaan sesuai dengan kondisi mereka,” kata Komisaris Manajemen Krisis Uni Eropa, Hadja Lahbib, Rabu (26/03).

    Namun, seorang pejabat Uni Eropa yang berbicara sebelum pengumuman tersebut mengakui bahwa tingkat kesiapan dalam menghadapi bencana masih sangat bervariasi di seluruh blok.

    Finlandia adalah model kesiapsiagaan di Uni Eropa

    Finlandia, yang berbatasan langsung dengan Rusia sepanjang lebih dari 1.300 kilometer, sering dianggap sebagai contoh terbaik UE dalam hal kesiapsiagaan darurat.

    Negara ini telah lama mempertahankan tempat perlindungan bawah tanah untuk menghadapi ancaman bom atau nuklir, serta memiliki badan penyediaan darurat nasional yang bertugas mengamankan pasokan barang-barang penting saat krisis terjadi.

    “Hal ini sudah tertanam cukup baik dalam pola pikir warga Finlandia,” ujar Emma Hakala, peneliti dari Institut Urusan Internasional Finlandia, kepada DW.

    Namun, Hakala juga mencatat bahwa kesiapan Finlandia dalam menghadapi risiko lingkungan mungkin tidak sebaik yang mereka perkirakan. “Secara keseluruhan, saya rasa suasana di Finlandia masih cukup optimistis terkait hal ini,” tambahnya.

    Ancaman yang kian meningkat

    Seorang pejabat Uni Eropa pada hari Rabu (26/03) menyatakan bahwa ancaman terhadap Uni Eropa dan keamanannya terus meningkat. Ketegangan geopolitik di sekitar blok tersebut, seperti perang Rusia di Ukraina, telah membuat semakin banyak warga mulai memikirkan isu keamanan.

    “Saya tidak akan mengatakan bahwa ada ancaman serangan militer yang mendesak, tetapi tentu saja, kami kini menganggap Rusia sebagai ancaman yang jauh lebih nyata dibanding sebelumnya,” kata peneliti Emma Hakala.

    Hakala juga menekankan bahwa banyak negara di Eropa kini lebih menyadari risiko iklim, mengingat bencana seperti banjir, hujan lebat, dan badai yang semakin sering terjadi di seluruh benua.

    Selain itu, ia menyoroti ancaman hibrida, seperti serangan siber terhadap rumah sakit, yang dapat melumpuhkan infrastruktur kesehatan publik, sebagai ancaman yang kini semakin diakui dan dianggap serius.

    Bersiap, jangan panik

    Komisioner Uni Eropa, Hadja Lahbib, menepis tudingan bahwa blok tersebut menyebarkan ketakutan yang tidak perlu.

    “Menyadari risiko dan bersiap menghadapinya justru kebalikan dari menciptakan kepanikan dan tindakan irasional, seperti yang kita lihat selama pandemi COVID-19. Jangan lupa, saat itu orang-orang berbondong-bondong membeli tisu toilet. Apakah itu benar-benar melindungi mereka dari pandemi? Tidak. Kesiapsiagaan berarti mengetahui apa yang mungkin terjadi dan mempersiapkan diri,” ujarnya.

    Namun, menurut peneliti Emma Hakala, menemukan keseimbangan antara meningkatkan pemahaman masyarakat dan menjaga ketenangan bukanlah hal yang mudah.

    “Warga perlu menyadari potensi ancaman dan bersiap menghadapinya. Tapi di saat yang sama, terlalu takut terhadap segala sesuatu juga tidak baik. Apalagi di era media sosial, di mana potensi disinformasi sangat besar,” katanya.

    Hakala juga mengingatkan agar tidak terburu-buru menyimpulkan bahwa insiden seperti kebakaran atau gangguan teknologi selalu terkait dengan sabotase.

    “Bisa jadi itu hanya kecelakaan atau kejadian biasa. Rasa krisis yang berlebihan tidak selalu baik bagi masyarakat,” tambahnya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini