Negara: Uni Eropa

  • Hasil Perundingan Program Nuklir Iran di Oman: AS dan Iran Sepakat Bertemu Lagi Minggu Depan – Halaman all

    Hasil Perundingan Program Nuklir Iran di Oman: AS dan Iran Sepakat Bertemu Lagi Minggu Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Iran dan Amerika Serikat sepakat untuk mengadakan putaran perundingan nuklir Iran selanjutnya pada minggu depan, tepatnya pada Sabtu (19/4/2025).

    Dengan mediasi Oman, putaran pertama perundingan tidak langsung antara Iran dan AS digelar di ibu kota Oman, Muscat, pada Sabtu (12/4/2025).

    Mengutip PressTV, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan Steve Witkoff, Utusan Khusus Presiden AS untuk Urusan Timur Tengah, memimpin jalannya perundingan tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan bahwa kedua belah pihak saling bertukar pandangan mengenai program nuklir damai Iran, terutama terkait pencabutan sanksi terhadap negara tersebut.

    Disebutkan pula bahwa perundingan berlangsung dalam suasana yang konstruktif dan dilandasi rasa saling menghormati.

    Di sela-sela pertemuan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, mengatakan kepada IRIB News di Muscat bahwa Iran memiliki satu tujuan yang sangat jelas dalam perundingan ini, yaitu untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

    “Kami memberikan kesempatan yang tulus dan jujur kepada diplomasi. Melalui perundingan ini, kami berharap dapat memajukan tidak hanya isu nuklir, tetapi yang lebih penting bagi kami, isu pencabutan sanksi,” ujar Baghaei.

    Menlu Oman: Pembicaraan Iran-AS Kondusif bagi Perdamaian Regional

    Menteri Luar Negeri Oman, Badr bin Hamad Al Busaidi, menyambut baik negosiasi antara Iran dan AS yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang adil dan mengikat.

    Dalam sebuah unggahan di akun X miliknya, Al Busaidi mengatakan bahwa pembicaraan tidak langsung antara Araghchi dan Witkoff berlangsung dalam suasana bersahabat.

    “Pertemuan tersebut kondusif untuk menjembatani berbagai sudut pandang dan, pada akhirnya, mewujudkan perdamaian, keamanan, serta stabilitas regional dan global,” tulis Al Busaidi.

    Ia juga menegaskan bahwa Oman akan terus bekerja sama dan melakukan upaya lebih lanjut guna membantu pencapaian tujuan tersebut.

    Isu Program Nuklir Iran

    Program nuklir dan persenjataan rudal Iran menarik perhatian internasional di tengah meningkatnya ketegangan dengan Israel.

    Mengutip Council on Foreign Relations, banyak pakar kebijakan luar negeri berpendapat bahwa jika Iran berhasil memperoleh senjata nuklir, hal itu dapat menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah dan wilayah sekitarnya.

    Kekhawatiran utama adalah bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh Iran akan menjadi ancaman besar bagi Israel, musuh bebuyutannya sejak lama.

    Beberapa pakar juga memperingatkan bahwa jika Iran meluncurkan serangan nuklir ke Israel, hal tersebut justru akan membawa kehancuran bagi dirinya sendiri.

    Apa pun skenarionya, terdapat risiko salah perhitungan yang dapat memicu pertukaran nuklir, menurut para analis.

    Kekhawatiran lainnya adalah bahwa kepemilikan senjata nuklir oleh Iran dapat mendorong negara-negara pesaing di kawasan, termasuk Arab Saudi, untuk mengembangkan program senjata nuklir mereka sendiri.

    Pengawasan internasional terhadap program nuklir dan rudal Iran semakin intensif pada akhir tahun 2024, menyusul terjadinya konflik militer antara Iran dan Israel, serta terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS.

    Pada masa jabatan pertamanya, Trump secara sepihak menarik Amerika Serikat dari perjanjian nuklir Iran tahun 2015 (JCPOA) dan memberlakukan sanksi berat terhadap Iran.

    JCPOA adalah perjanjian internasional yang bertujuan membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pelonggaran sanksi dan sejumlah ketentuan lainnya.

    Perjanjian ini disepakati di Wina pada 14 Juli 2015 antara Iran dan P5+1, yaitu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB (China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat) ditambah Jerman, serta Uni Eropa.

    Kini, pemerintahan Trump menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan perundingan dengan Iran, untuk pertama kalinya sejak AS menarik diri dari kesepakatan tersebut tujuh tahun lalu.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Apple Siapkan iPhone 19 dengan Desain Baru, Bakal Ada Model Lipat di 2027? – Page 3

    Apple Siapkan iPhone 19 dengan Desain Baru, Bakal Ada Model Lipat di 2027? – Page 3

    Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump, sangat yakin Apple mampu merakit iPhone dan perangkat elektronik milik mereka langsung di tanah AS.

    Pernyataan ini disampaikan melalui juru bicara Presiden Donald Trump, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers, Selasa (8/4/2025).

    Saat ditanya apakah produksi iPhone bisa dialihkan ke dalam negeri, Leavitt menjawab, “tentu saja, dia yakin kita punya tenaga kerja dan sumber daya untuk melakukannya.”

    Pernyataan Leavitt ini merujuk pada investasi raksasa teknologi berbasis di Cupertino sebesar USD 500 miliar di AS pada awal tahun ini.

    “Jika mereka [Apple] tidak mengganggap Amerika Serikat dapat melakukannya, mereka mungkin tidak akan mengeluarkan uang sebanyak itu,” katanya, dikutip dari MacRumors, Rabu (9/4/2025).

    Presiden Trump berencana menerapkan tarif tinggi terhadap produk impor dari pada Cina, Vietnam, Thailand, India, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya mulai 9 April.

    Donald Trump mengklaim, jika perusahaan seperti Apple tidak ingin membayar tarif, mereka harus memproduksi iPhone hingga perangkat mereka di Amerika Serikat.

  • Uni Eropa dan UEA Akan Mulai Pembicaraan Perdagangan Bebas

    Uni Eropa dan UEA Akan Mulai Pembicaraan Perdagangan Bebas

    Brussels: Uni Eropa (UE) dan Uni Emirat Arab (UEA) telah sepakat untuk memulai negosiasi perdagangan bebas.
     
    Hal itu diungkapkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. 
     
    “Ini menandai langkah positif dalam hubungan UE-UEA dan, di samping negosiasi Perjanjian Kemitraan Strategis yang lebih luas, dapat berfungsi sebagai katalisator untuk hubungan yang lebih kuat antara UE dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC),” kata Komisi Eropa dalam sebuah pernyataan dilansir dari Xinhua, Sabtu, 12 April 2025.

    Komisioner Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Maros Sefcovic diperkirakan akan segera berkunjung ke UEA untuk memajukan diskusi, kata Komisi.
     
    Negosiasi ini akan bertujuan untuk meliberalisasi perdagangan barang, jasa, dan investasi, sambil memperluas kerja sama di bidang-bidang strategis seperti energi terbarukan, hidrogen hijau, dan bahan baku penting.
     

    Meskipun Presiden AS Donald Trump secara tiba-tiba mengumumkan jeda 90 hari pada tarif resprokal yang dia umumkan minggu lalu, yang mencakup pungutan 20 persen pada impor Uni Eropa, Uni Eropa berjuang untuk mendiversifikasi mitra dagang.
     
    Von der Leyen menyatakan keyakinannya tentang kemajuan tersebut, dengan mengatakan bahwa kedua belah pihak berkomitmen untuk bergerak capat.
     
    Uni Eropa adalah mitra dagang terbesar kedua UEA, menyumbang USD67,6 miliar dalam perdagangan non-minyak pada tahun 2024. Ini mewakili 8,3 persen dari total perdagangan luar negeri non-minyak UEA, menurut data resmi UEA.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Dampak Tarif AS ke Industri Padat Karya Indonesia, Pemerintah Siapkan Antisipasi

    Dampak Tarif AS ke Industri Padat Karya Indonesia, Pemerintah Siapkan Antisipasi

    PIKIRAN RAKYAT – Pemerintah terus berupaya melindungi industri padat karya dari dampak kebijakan tarif timbal balik atau resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Industri padat karya tidak hanya berfokus pada ekspor, tetapi juga memiliki peran besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan tarif tersebut. “Kami prihatin terhadap dampak tarif resiprokal AS terhadap industri padat karya, meliputi tekstil dan garmen, alas kaki, serta industri kelapa sawit dan produk turunannya,” ujarnya dalam acara “Public Forum: Regional Response to Trump 2.0” di Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    Ia menjelaskan bahwa industri padat karya juga punya peran penting dalam pembangunan ekonomi di wilayah pedesaan. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan para menteri untuk menyiapkan strategi jangka panjang menghadapi kebijakan AS tersebut.

    Strategi yang disiapkan pemerintah berfokus pada penguatan diplomasi, kerja sama regional, dan diversifikasi pasar ekspor agar Indonesia tidak bergantung pada satu negara tujuan.

    “Kami menghargai hubungan bilateral dan perdagangan dengan Amerika Serikat. Kami pun meyakini bahwa dialog terbuka adalah jalan terbaik untuk menghindari meningkatnya ketegangan perdagangan untuk kemudian hari,” ujar Dyah Roro.

    Melalui dialog tersebut, pemerintah ingin memperjelas cakupan kebijakan tarif resiprokal AS sekaligus membahas dampaknya. “Kerugian tidak hanya untuk eksportir Indonesia, tetapi juga untuk importir dan konsumen di Amerika Serikat,” tambahnya.

    Perluas pasar ekspor

    Dyah menyampaikan, Indonesia kini aktif memperluas pasar ekspor ke beberapa negara seperti Kanada, Uni Eropa, Iran, Jepang, dan Peru. Negara-negara tersebut dianggap penting untuk membuka akses pasar baru.

    Langkah tersebut ditandai dengan finalisasi beberapa perjanjian perdagangan bebas, yaitu Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Indonesia-Peru CEPA, Indonesia-EU CEPA, Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA), dan Indonesia-Iran Preferential Trade Agreement (II-PTA).

    Pasar Kanada dinilai potensial karena meningkatnya permintaan terhadap produk halal, makanan laut, hasil pertanian, dan tekstil dari Indonesia. Sementara itu, kerja sama dengan Peru dianggap sebagai pintu masuk ke pasar Amerika Latin.

    Di wilayah Amerika Latin, Indonesia berpeluang memperluas ekspor produk seperti kelapa sawit, karet, farmasi, makanan olahan, dan tekstil. “Tak kalah penting, juga ada Indonesia-EU CEPA. Ini kerja sama perdagangan yang paling ambisius,” kata Dyah.

    Uni Eropa, dengan proyeksi PDB mencapai 18,6 triliun dolar AS, merupakan salah satu pasar konsumen terbesar di dunia. Indonesia menargetkan peningkatan ekspor produk furnitur, tekstil, energi terbarukan, dan produk ramah lingkungan melalui kerja sama ini.

    Di kawasan Asia Pasifik, Indonesia menjalin kemitraan ekonomi dengan Jepang. Menurut Dyah, Jepang masih sangat bergantung pada impor bahan baku dan barang setengah jadi. “Ini menjadi peluang yang ingin kami eksplor lebih jauh,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Penuhi Pasar Eropa, Menkop Perkuat Hilirisasi Sawit Berbasis Koperasi

    Penuhi Pasar Eropa, Menkop Perkuat Hilirisasi Sawit Berbasis Koperasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koperasi berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi sawit berbasis koperasi. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat Uni Eropa akan palm oil atau minyak sawit yang tinggi.

    Hal ini disampaikan Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi usai menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Mr. H.E Denis Chaibi dan delegasi di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

    “Pertemuan ini membahas proyek kerja sama yang potensial didanai oleh Uni Eropa untuk penguatan dukungan koperasi sebagai instrumen pengembangan komoditas berkelanjutan khususnya program peningkatan ketertelusuran dan keberlanjutan minyak sawit (palm oil),” ucap Budi Arie dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu, (12/4/2025).

    Budi juga menjelaskan, Uni Eropa merupakan mitra strategis Indonesia untuk mendukung pengembangan koperasi melalui pembelajaran praktik terbaik pengembangan koperasi di Eropa termasuk juga potensi kerja sama atau funding. Kolaborasi ini dihadap membuka peluang besar bagi koperasi di Indonesia untuk menembus pasar Eropa.

    “Langkah ini juga mendukung program nasional Koperasi Desa Merah Putih yang diusung Presiden Prabowo Subianto,” imbuhnya.

    Selain itu, lanjut Menkop, langkah ini juga sebagai tindak lanjut dari program pemerintah untuk melakukan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Pasalnya, Koperasi mempunyai potensi untuk menggarap berbagai hilirisasi mulai dari mineral seperti nikel, lithium, bauksit, dan tembaga, termasuk sawit.

    “Dengan adanya pabrik yang dikelola oleh koperasi, maka petani mendapat nilai tambah dari kebun sawitnya. Bukan hanya dijual tandan buah segar (TBS), tetapi bisa diolah,” ujar Budi.

    Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Uni Eropa menyampaikan, Uni Eropa membuka peluangn pendanaan bagi proyek komoditas berkelanjutan antara lain kayu, Minyak sawit, Karet, Coklat dan Kopi.

     

    (fsd/fsd)

  • Tidak Ada Pemenang dalam Perang Tarif

    Tidak Ada Pemenang dalam Perang Tarif

    GELORA.CO – Presiden China Xi Jinping menegaskan bahwa tidak ada pemenang dalam perang tarif dan melawan dunia akan hanya akan mengakibatkan isolasi diri.

    Hal itu diungkap Xi Jinping saat bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez di Beijing pada Jumat (11/4).

    Xi menyampaikan selama lebih dari 70 tahun terakhir, China telah mencapai pembangunan melalui kemandirian dan perjuangan yang sulit, tidak pernah bergantung pada belas kasihan pihak lain, serta tidak takut dengan segala penindasan yang tidak masuk akal.

    Ia menambahkan terlepas dari bagaimana dunia eksternal berubah, China akan tetap percaya diri dan fokus mengelola urusannya dengan baik.

    Seraya mengungkapkan China dan Uni Eropa (UE) merupakan perekonomian utama di dunia sekaligus pendukung kuat globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, Xi menuturkan kedua pihak telah menjalin hubungan simbiosis ekonomi yang erat dengan output ekonomi gabungan mereka melebihi sepertiga total dunia.

    Ia menyerukan China dan UE agar memenuhi tanggung jawab internasional mereka, bekerja sama untuk melindungi globalisasi ekonomi dan lingkungan perdagangan internasional serta bersama-sama menentang perundungan sepihak.

    Hal tersebut, ucap Xi, tidak hanya melindungi hak dan kepentingan sah China dan UE, tetapi juga berperan untuk menjaga kesetaraan dan keadilan dalam komunitas internasional sembari menegakkan aturan dan tatanan internasional.

    Sanchez mengatakan China merupakan mitra yang penting bagi UE dan Spanyol selalu mendukung pengembangan hubungan UE-China yang stabil.

    Menyatakan bahwa UE berkomitmen terhadap perdagangan terbuka dan bebas, menjunjung tinggi multilateralisme, dan menentang kenaikan tarif sepihak, Sanchez menyampaikan tidak ada pemenang dalam perang dagang.

    Menghadapi situasi internasional yang kompleks dan menantang, kata Sanchez, Spanyol dan UE bersedia memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan China untuk mempertahankan tatanan perdagangan internasional, mengatasi berbagai tantangan termasuk perubahan iklim dan kemiskinan serta melindungi kepentingan bersama masyarakat internasional.

  • Ditunda 90 Hari, Uni Eropa Putar Otak Hadapi Tarif Trump

    Ditunda 90 Hari, Uni Eropa Putar Otak Hadapi Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Para menteri keuangan Uni Eropa menggelar pertemuan pada Jumat (11/4/2025) untuk mencari jalan mencapai kesepakatan perdagangan dengan Amerika Serikat dan mengoordinasikan upaya mereka untuk menangani tarif impor yang lebih tinggi.

    Melansir Reuters, hal tersebut menjadi pembahasan negara-negara Uni Eropa setelah Presiden AS Donald Trump menunda pemberlakuan tarif timbal balik sebesar 20% yang dikenakannya pada Eropa selama 90 hari.

    Meski demikian, tarif impor 10% tetap berlaku untuk sebagian besar negara lain di dunia, termasuk Uni Eropa. Trump juga mengatakan bahwa ia berharap Eropa akan membeli lebih banyak energi AS untuk menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan barang antara UE dan AS.

    “Kita perlu menggunakan waktu 90 hari dengan bijak, kita butuh kesepakatan yang bagus untuk warga negara Eropa dan perusahaan-perusahaan Eropa,” kata Menteri Keuangan Polandia Andrzej Domanski, yang akan memimpin beberapa diskusi, saat memasuki perundingan, dilansir dari Reuters pada Sabtu (12/4/2025).

    Namun, para menteri juga menegaskan bahwa UE siap untuk membalas.

    “Pihak AS harus menyadari bahwa jika negosiasi tidak berhasil, kita akan mengadakan diskusi lain mengenai mekanisme respons,” kata Menteri Keuangan Jerman Jorg Kukies.

    Negosiasi dengan Washington tentang cara menghindari tarif yang lebih tinggi ditangani oleh Komisi Eropa, yang bertanggung jawab atas kebijakan perdagangan untuk 27 negara anggota UE.

    Jika kesepakatan dapat disetujui dalam tiga bulan ke depan, mungkin sejalan dengan usulan tarif nol Uni Eropa untuk semua barang industri, masalah tersebut akan terselesaikan.

    Namun, hasil tanpa kesepakatan juga mungkin terjadi. Itu akan membuat respons berada di tangan 27 pemerintah Uni Eropa yang harus membantu sektor industri mereka yang paling terpukul.

    Industri yang paling berisiko terkena tarif AS adalah baja, aluminium, mobil, kayu, dan farmasi. Tarif AS sebesar 25% sudah berlaku untuk baja, aluminium, dan mobil.

    “Fakta bahwa kita akan memiliki waktu jeda selama 90 hari, sejujurnya, sangat membantu, karena ini berarti kita sekarang dapat menyusun strategi dan kita akan memiliki waktu 90 hari untuk mempersiapkan diri jika tidak ada perdagangan yang harus ditangani dengan Amerika,” kata seorang pejabat senior Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan pembicaraan tingkat menteri.

    Dampak ke Perekonomian Uni Eropa

    Bank Sentral Eropa dan Komisi Eropa memperkirakan dampak tarif AS terhadap ekonomi UE akan substansial dan totalnya antara 0,3% dan 1,0% dari PDB, tergantung pada bagaimana sengketa perdagangan berkembang.

    Komisi telah memperkirakan ekonomi UE secara keseluruhan akan tumbuh 0,9% tahun ini, sehingga tarif AS berpotensi menempatkan UE dalam resesi.

    “Sangat sulit untuk menentukan angkanya sekarang, tetapi jelas bahwa kesulitan perdagangan global akan memengaruhi pertumbuhan di kawasan Uni Eropa,” kata ketua menteri keuangan zona euro Paschal Donohoe.

    Koordinasi dukungan industri akan menjadi kunci karena beberapa pemerintah memiliki keuangan publik yang lebih kuat dan mampu membantu perusahaan mereka sementara yang lain tidak mampu. Ketimpangan seperti itu akan mendistorsi persaingan yang adil di pasar tunggal UE.

    “Saya tidak ingin melihat persaingan yang tidak sehat dalam hal mendukung industri. Saya lebih suka Eropa fokus pada R&D, mendukung sektor-sektor masa depan, tetapi tentu saja hal itu mungkin juga akan dibahas selama pertemuan ini,” kata Domanski.

    Pasar tunggal UE yang beranggotakan 450 juta konsumen merupakan salah satu aset terbesar yang dimiliki blok tersebut dalam sengketa perdagangan apa pun, tetapi untuk membuatnya benar-benar efektif, UE harus mengurangi kendala regulasi yang secara efektif bertindak sebagai tarif.

  • Xi Jinping Cari Dukungan 3 Negara Asia untuk Lawan Strategi Trump – Halaman all

    Xi Jinping Cari Dukungan 3 Negara Asia untuk Lawan Strategi Trump – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden China Xi Jinping mengumumkan rencana tur ke tiga negara Asia Tenggara pada pekan depan di tengah memanasnya perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS). 

    Tiga negara tersebut yakni Vietnam, Malaysia serta Kamboja. Menurut kantor berita pemerintah, Xinhua rencananya Xi Jinping akan mengunjungi Vietnam pada tanggal 14 hingga 15 April, dan dilanjutkan kunjungan ke Malaysia serta Kamboja pada 15 hingga 18 April.

    Kunjungan ini digelar Xi bertujuan untuk mempererat hubungan China dengan sejumlah negara tetangga, di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat pasca China dikenakan tarif sebesar 145 persen oleh Amerika Serikat.

    Tur ini menjadi upaya diplomatik yang langka, mengingat terakhir kali Xi Jinping mengunjungi Kamboja dan Malaysia masing-masing sembilan dan dua belas tahun lalu.

    Sementara kunjungan terakhirnya ke Vietnam terjadi baru-baru ini, yakni pada Desember 2023.

    Upaya ini juga menunjukan tekad China yang ingin tampil sebagai mitra dagang global yang stabil dan dapat diandalkan, terutama di tengah ketidakpastian akibat kebijakan AS.

    Dengan menawarkan alternatif perdagangan bebas dan multilateral, China berharap dapat menarik sekutu-sekutu AS yang mungkin merasa dirugikan oleh kebijakan tarif tersebut.

    Tak dirinci kesepakatan apa yang akan ditekan China dengan Kamboja, Malaysia dan Vietnam. Namun menurut dua pejabat Vietnam, China dan Vietnam diperkirakan akan menandatangani sekitar 40 kesepakatan.

    Termasuk diantaranya beberapa kerja sama terkait jaringan rel kereta api.

    Sebelumnya, Vietnam sempat mengajukan permintaan kepada China untuk pendanaan dan teknologi guna mengembangkan jaringan kereta api mereka, melansir dari Bloomberg.

    China Hubungi Uni Eropa

    Terpisah, sebelum Jinping melakukan tur ke tiga negara di Asia Tenggara, awal minggu ini Jinping telah lebih dulu membuat pendekatan untuk kerja sama yang lebih erat dengan Uni Eropa.

    “China dan Uni Eropa harus menjalankan tanggung jawab internasional, menjaga tren globalisasi ekonomi dan lingkungan perdagangan internasional, serta bersama-sama menolak tindakan sepihak yang bersifat membully,” kata Xi saat bertemu Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, Jumat (11/4/2025). 

    China dan UE membahas penciptaan lingkungan bisnis yang lebih kondusif bagi perusahaan dan menangani isu-isu terkait transfer perdagangan.

    Kedua pihak sepakat untuk terus memperkuat komunikasi dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan bersama-sama mempromosikan reformasi WTO.

    Langkah ini diambil sebagai strategi baru China pasca Trump menaikkan tarif impor China menjadi 125 persen setelah Beijing mengumumkan tarif 84 persen untuk barang-barang AS.

    “Berdasarkan kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan Tiongkok kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif yang dibebankan kepada Tiongkok oleh AS menjadi 125 persen, berlaku segera,” kata Trump, dinukil dari CNN International.

    (Tribunnews.com / Namira)

     

  • ChatGPT Kini Bisa Ingat Obrolan Pengguna Sebelumnya

    ChatGPT Kini Bisa Ingat Obrolan Pengguna Sebelumnya

    Jakarta

    OpenAI mengumumkan mulai meluncurkan fitur memori baru di ChatGPT yang memungkinkan chatbot untuk menyesuaikan jawabannya kepada pengguna berdasarkan konten percakapan mereka sebelumnya.

    Mereka mengatakan bahwa fitur tersebut, yang muncul di pengaturan ChatGPT sebagai referensi memori yang tersimpan, bertujuan untuk membuat percakapan dengan ChatGPT lebih relevan bagi pengguna.

    Pembaruan ini akan menambahkan konteks percakapan pada fitur teks, suara, dan pembuatan gambar ChatGPT, tambah perusahaan tersebut.

    Fitur memori baru ini akan diluncurkan pertama kali untuk pelanggan ChatGPT Pro dan Plus, kecuali bagi mereka yang berbasis di Inggris, Uni Eropa, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss.

    OpenAI mengatakan bahwa wilayah-wilayah ini memerlukan tinjauan eksternal tambahan untuk mematuhi peraturan setempat, tetapi perusahaan berkomitmen untuk menyediakan teknologinya di sana pada akhirnya. OpenAI tidak memiliki berita untuk dibagikan tentang peluncuran untuk pengguna ChatGPT gratis.

    “Kami fokus pada peluncuran ke tingkat berbayar untuk saat ini,” kata seorang juru bicara kepada TechCrunch yang dikutip detikINET, Sabtu (12/4/2025).

    Tujuan dari fitur memori baru ini adalah untuk membuat ChatGPT lebih lancar dan personal, pengguna tidak perlu mengulang informasi yang telah dibagikan dengan ChatGPT. Pada Februari, Google meluncurkan fitur memori serupa di Gemini.

    Tentu saja, tidak semua pengguna akan senang dengan gagasan OpenAI menyedot lebih banyak informasi mereka. Untungnya, ada pilihan untuk tidak ikut serta. Dalam pengaturan ChatGPT, pengguna bisa memilih untuk mematikan fitur memori baru, serta mengelola memori yang tersimpan secara spesifik.

    OpenAI mengatakan bahwa pengguna juga bisa bertanya pada ChatGPT tentang apa yang diingatnya, atau beralih ke Obrolan Sementara untuk percakapan yang tidak akan disimpan.

    Tahun lalu, OpenAI memperbarui ChatGPT untuk melupakan atau mengingat detail spesifik berdasarkan permintaan. Namun, fitur tersebut biasanya membutuhkan permintaan eksplisit dari pengguna untuk memperbarui memori ChatGPT. Peluncuran hari ini membuat prosesnya lebih mulus, secara teori.

    OpenAI mengatakan bahwa fitur memori baru akan diaktifkan secara default untuk pengguna yang sebelumnya telah mengaktifkan kemampuan memori ChatGPT.

    (jsn/rns)

  • Xi Jinping Kunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja usai Tarif Trump, Indonesia Gak Diajak?

    Xi Jinping Kunjungi Vietnam, Malaysia, dan Kamboja usai Tarif Trump, Indonesia Gak Diajak?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden China, Xi Jinping akan memulai tur tiga negara di Asia Tenggara guna memperkuat hubungan dengan beberapa negara tetangga terdekat. Adakah nama Indonesia?

    Kepala Negara Tiongkok itu berkeliling di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat (AS). Tur Xi akan dimulai pekan depan, yang merupakan perjalanan luar negeri pertamanya tahun ini.

    Xi dijadwalkan berkunjung ke Vietnam pada 14–15 April 2025, sedang Malaysia dan Kamboja pada 15–18 April 2025, demikian menurut laporan kantor berita pemerintah Xinhua, Jumat, 11 April 2025.

    Tiongkok, yang dikenai tarif sebesar 145 persen oleh Amerika Serikat sejak Presiden Donald Trump menjabat tahun ini, kini bergerak cepat untuk mempererat hubungan dengan negara-negara lain, yang juga terdampak oleh kebijakan perdagangan keras Washington.

    Sejumlah negara yang turut terkena tarif balasan dari Trump antara lain, Kamboja sebesar 49 persen, Vietnam 46 persen, dan Malaysia 24 persen.

    Ketiganya terpantau telah mulai menjalin komunikasi dengan AS untuk meminta keringanan. Sementara itu, Tiongkok tetap berada di luar jalur negosiasi bilateral, sebab Beijing dan Washington memang memiliki sejarah rivalitas panjang.

    Kunjungan bilateral yang jarang terjadi ini menjadi momen diplomasi pribadi berprofil tinggi bagi Presiden Xi.

    Untuk itu, awal pekan ini, Presiden Tiongkok tersebut berjanji untuk memperdalam “kerja sama menyeluruh” dengan negara-negara tetangga Tiongkok.

    Kantor berita Xinhua menyebutkan, Tiongkok dan Malaysia ibarat ‘partikel air yang mengalir tak dapat diputuskan’, dan Kamboja adalah “sahabat karib” China.

    Pada hari-hari sebelum dan sesudah tarif balasan dari Trump mulai diberlakukan, 9 April 2025, yang sebagian besar kini telah ditangguhkan, kecuali untuk Tiongkok, Beijing sudah mulai mendorong blok-blok kawasan di seluruh dunia untuk bersatu dalam menentang kebijakan AS.

    China Temui Juga Arab Saudi dan Afrika Selatan

    Kunjungan Xi ke Vietnam dilakukan atas undangan Presiden Luong Cuong, demikian disampaikan pihak Beijing. Xi terakhir kali mengunjungi Vietnam pada Desember 2023.

    Vietnam selama ini menjalankan pendekatan ‘diplomasi bambu’ alias dua kaki, berusaha menjaga hubungan baik baik dengan Tiongkok maupun Amerika Serikat.

    Negara ini berbagi kekhawatiran dengan AS mengenai semakin agresifnya tindakan Beijing di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan, meskipun tetap memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Tiongkok.

    Di sisi lain, Kunjungan Xi ke Malaysia akan berlangsung pada 15 hingga 17 April, menurut pengumuman resmi pemerintah Malaysia pekan ini.

    “Kunjungan Xi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempererat hubungan dagang dengan berbagai negara termasuk Tiongkok,” kata Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil.

    Pada Kamis pekan depan, Xi dijadwalkan bertolak ke Kamboja, salah satu sekutu terkuat Tiongkok di Asia Tenggara, di mana pengaruh Beijing terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir, sebelum mengakhiri lawatannya Jumat mendatang.

    Menteri Perdagangan Tiongkok Wang Wentao juga telah mengadakan pertemuan virtual dengan mitranya dari Uni Eropa, Malaysia, serta Arab Saudi dan Afrika Selatan.

    Dalam keterangan resmi maupun pemberitaan media lokal Tiongkok, sama sekali tak ada keterangan Indonesia masuk menjadi bagian dari ‘negara tetangga’ yang ditargetkan Xi. Baik sebagai kepastian maupun wacana. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News