Negara: Uni Emirat Arab

  • Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina? – Halaman all

    Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina? – Halaman all

    Kaleidoskop 2024 Perang Gaza: Bagaimana Sejarah Konflik Israel-Palestina?

    TRIBUNNEWS.COM – Israel dan Gerakan Pembebasan Palestina, Hamas terlibat dalam Perang Gaza yang dimulai sejak 7 Oktober 2023, menambah daftar panjang konflik bersenjata dua entitas yang mendiami sebuah wilayah di Jazirah Arab.

    Perang Gaza itu ditandai oleh serangan Banjir Al-Aqsa oleh faksi-faksi milisi Palestina di Jalur Gaza yang menyerbu ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

    Hamas menyatakan, serangan itu adalah akumulasi dari penindasan pendudukan Israel dan penistaan zionis terhadap situs-situs suci di tanah Palestina.

    Serangan Banjir Al-Aqsa ini diklaim pihak Israel menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 253 orang Israel.

    Israel membalas dengan serangan militer di Gaza yang menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza per 18 Desember 2024. 

    Hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang di daerah kantong itu telah mengungsi dari rumah mereka dan sebagian besar wilayahnya telah dihancurkan sepanjang 2024, menandai satu di antara aksi genosida dan pemusnahan etnis paling suram dalam sejarah peradaban.

    “Perang Gaza adalah episode paling berdarah dalam konflik antara Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun dan menyebabkan ketidakstabilan di Timur Tengah,” tulis ulasan Reuters.

    Personel Brigade Al Qassam, sayap militer gerakan pembebasan Palestina, Hamas di Jalur Gaza. Hamas menyatakan tidak ada pertukaran sandera sebelum pasukan Israel menghentikan agresinya di Jalur Gaza. (khaberni/HO)

    Apa Asal Mula Konflik Israel-Palestina

    Konflik tersebut terjadi karena benturan atas keinginan Israel untuk mendapatkan tanah air yang aman di wilayah yang telah lama dianggapnya sebagai Timur Tengah, dengan aspirasi Palestina yang belum terwujud untuk mendapatkan negara mereka sendiri.

    Pada tahun 1947, ketika Palestina berada di bawah kekuasaan mandat Inggris, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui rencana untuk membaginya menjadi negara-negara Arab dan Yahudi dan untuk pemerintahan internasional atas Yerusalem.

    Para pemimpin Yahudi menerima rencana tersebut, di mana mereka mendapat sebanyak 56 persen tanah Palestina. Liga Arab menolak usulan tersebut.

    Sosok Yahudi yang disebut-sebut sebagai ‘Bapak Pendiri Israel’, David Ben-Gurion, memproklamasikan negara Israel modern pada tanggal 14 Mei 1948, sehari sebelum berakhirnya kekuasaan Inggris yang dijadwalkan.

    “Deklarasi negara Israel ini menjadi ruang membangun tempat perlindungan yang aman bagi orang-orang Yahudi yang melarikan diri dari penganiayaan dan mencari rumah nasional di tanah yang mereka kutip hubungannya sudah ada sejak jaman dahulu,” tulis Reuters.

    Pada akhir tahun 1940-an, kekerasan meningkat antara orang Arab, yang mencakup sekitar dua pertiga populasi, dan orang Yahudi.

    Sehari setelah Israel didirikan, pasukan dari lima negara Arab menyerang.

    Dalam perang berikutnya, sekitar 700.000 warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka, berakhir di Yordania, Lebanon, dan Suriah, serta di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

    Warga Palestina meratapi hal ini sebagai “Nakba”, atau malapetaka.

    Israel membantah pernyataan bahwa mereka telah memaksa keluar warga Palestina.

    Perjanjian gencatan senjata menghentikan pertempuran pada tahun 1949, tetapi tidak ada perdamaian resmi.

    Keturunan warga Palestina yang tetap bertahan dalam perang kini berjumlah sekitar 20 persen dari populasi Israel.

    Intifada atau gerakan perjuangan bersenjata di Palestina melawan agresor Israel. (fatehyouthgermany.blogspot.com)

    Perang Apa Saja yang Terjadi Sejak Itu?

    Pada tahun 1967, Israel melancarkan serangan pendahuluan terhadap Mesir dan Suriah, yang memicu Perang Enam Hari.

    Israel merebut Tepi Barat dan Yerusalem Timur Arab dari Yordania, Dataran Tinggi Golan dari Suriah, serta Semenanjung Sinai dan Jalur Gaza dari Mesir.

    Sensus Israel tahun 1967 menyebutkan populasi Gaza berjumlah 394.000, sedikitnya 60?ri mereka adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka.

    Pada tahun 1973, Mesir dan Suriah menyerang posisi Israel di sepanjang Terusan Suez dan Dataran Tinggi Golan, yang memicu Perang Yom Kippur.

    Israel berhasil memukul mundur kedua pasukan dalam waktu tiga minggu.
     
    Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982 dan ribuan gerilyawan Organisasi Pembebasan Palestina di bawah pimpinan Yasser Arafat dievakuasi melalui laut setelah pengepungan selama 10 minggu.

    Pasukan Israel ditarik keluar dari Lebanon pada tahun 2000.

    Pada tahun 2005, Israel menarik para pemukim dan tentara dari Gaza.

    Hamas memenangkan pemilihan parlemen pada tahun 2006 dan menguasai penuh Gaza pada tahun 2007.

    Pertempuran besar terjadi antara Israel dan militan Palestina di Gaza pada tahun 2006, 2008, 2012, 2014 dan 2021.

    Pada tahun 2006, militan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran menangkap dua tentara Israel di wilayah perbatasan dan Israel melancarkan tindakan militer, yang memicu perang selama enam minggu.

    Terdapat pula dua intifada atau pemberontakan Palestina dari tahun 1987 hingga 1993 dan tahun 2000 hingga 2005.

    Pada intifada kedua, Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya melakukan bom bunuh diri di Israel, dan Israel melancarkan serangan tank dan serangan udara terhadap kota-kota Palestina.

    Sejak saat itu, telah terjadi beberapa putaran permusuhan antara Israel dan Hamas, yang menolak mengakui Israel.

    Sebaliknya, Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain. 

    Hamas mengatakan bahwa aktivitas bersenjatanya merupakan perlawanan terhadap pendudukan Israel, klaim yang belakangan diakui juga oleh negara-negara di PBB kalau Hamas adalah organisasi perjuangan Palestina.

    Pasukan Israel (IDF) dari divisi infanteri cadangan melakukan patroli di wilayah Gaza Utara yang tampak rata tanah. Meski sudah beroperasi berbulan-bulan, IDF belum mampu membongkar kemampuan tempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas yang menjalankan taktik gerilya hit and run. (khaberni/HO)

    Apa Saja Upaya yang Telah Dilakukan untuk Mencapai Perdamaian?

    Pada tahun 1979, Mesir menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel, yang mana Semenanjung Sinai dikembalikan ke kekuasaan Mesir.

    Pada tahun 1993, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin PLO Arafat berjabat tangan pada Perjanjian Oslo yang menetapkan otonomi terbatas Palestina di Tepi Barat dan Gaza.

    Pada tahun 1994, Israel menandatangani perjanjian damai dengan Yordania. 

    Namun, pertemuan puncak enam tahun kemudian yang dihadiri oleh Arafat, Perdana Menteri Israel Ehud Barak, dan Presiden AS Bill Clinton di Camp David gagal mengamankan kesepakatan damai final.

    Pada tahun 2002, sebuah rencana Liga Arab yang diusulkan menawarkan Israel hubungan normal dengan semua negara Arab sebagai imbalan atas penarikan penuh dari wilayah yang direbutnya dalam perang Timur Tengah tahun 1967, pembentukan negara Palestina, dan “solusi yang adil” bagi para pengungsi Palestina.

    Penyajian rencana tersebut dibayangi oleh Hamas, yang meledakkan sebuah hotel Israel yang penuh dengan korban Holocaust saat jamuan makan Paskah.

    Upaya perdamaian lebih lanjut telah terhenti sejak 2014.

    Di bawah Presiden AS Donald Trump pada tahun 2020, Israel mencapai kesepakatan yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham untuk menormalisasi hubungan dengan beberapa negara Arab, termasuk Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

    Palestina berhenti berurusan dengan pemerintahan Amerika Serikat (AS) setelah Trump memutuskan hubungan dengan kebijakan AS dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

    Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

    Qatar dan Mesir telah bertindak sebagai mediator dalam perang terbaru, mengamankan gencatan senjata pada akhir tahun 2023 yang berlangsung selama tujuh hari, di mana beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas ditukar dengan tahanan yang ditahan oleh Israel, dan lebih banyak bantuan kemanusiaan mengalir ke Gaza.

    Utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, yang akan secara resmi memangku jabatan tersebut setelah Trump kembali menjabat, mengatakan pada awal Desember kalau “hari ini tidak akan indah” jika para sandera yang ditawan di Gaza tidak dibebaskan sebelum Trump kembali ke Gedung Putih pada tanggal 20 Januari.

    Di Mana Situasi Negosiasi Gencatan Senjata Saat Ini?

    Pembicaraan selama berbulan-bulan mengenai gencatan senjata lebih lanjut di Gaza sejauh ini terbukti tidak membuahkan hasil , hanya berkisar pada isu yang sama.

    Hal yang terpokok, Hamas mengatakan akan membebaskan sandera yang tersisa hanya sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengakhiri perang secara permanen. 

    Israel mengatakan tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dihancurkan.

    Masalah lain yang menghambat kesepakatan tersebut termasuk kontrol atas perbatasan antara Gaza dan Mesir, urutan langkah timbal balik dalam perjanjian apa pun, jumlah dan identitas tahanan Palestina yang akan dibebaskan bersama sandera Israel, dan kebebasan bergerak bagi warga Palestina di dalam Gaza.

    Pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah mengupayakan “kesepakatan besar” di Timur Tengah yang akan mencakup normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi.

    Riyadh mengatakan hal ini akan memerlukan kemajuan menuju pembentukan negara Palestina yang merdeka, yang telah dikesampingkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Apa Saja Masalah Utama Israel-Palestina?

    Terdapat sejumlah masalah utama antara Israel dan Palestina yaitu:

    Solusi dua negara

    Pemukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki (Israel)

    Status Yerusalem

    Perbatasan yang disepakati

    Nasib Pengungsi Palestina

    Solusi Dua Negara

    Solusi dua nefara adalah wacana kesepakatan yang akan menciptakan negara bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza bersama Israel. 

    Netanyahu mengatakan Israel harus memiliki kendali keamanan atas semua wilayah di sebelah barat Sungai Yordan.

    Syarat Netanyahu ini justru akan menghalangi berdirinya negara Palestina yang berdaulat.

    Kelompok aktivis pemukim Yahudi mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari ketiga libur Paskah Yahudi di Yerusalem pada 25 April 2024. Aksi mereka dikawal ketat oleh polisi Israel. Mohammad Hamad / Anadolu (Mohammad Hamad / ANADOLU / Anadolu melalui AFP)

    Pemukiman Israel

    Sebagian besar negara menganggap pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel pada tahun 1967 sebagai ilegal.

    Israel membantah hal ini dan mengutip hubungan historis dan alkitabiah dengan tanah tersebut.

    Perluasan pemukiman yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang paling diperdebatkan antara Israel, Palestina, dan masyarakat internasional.

    Kelompok Yahudi Israel memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Pada perayaan hari Paskah Yahudi (Pesakh) kaum Yahudi Ekstremis Israel bersikeras untuk menggelar penyembelihan kurban di lokasi kuil ketiga yang mereka yakini ada di dalam kompleks masjid. (Wafa Agency)

    Status Yerusalem

    Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang meliputi situs-situs Kota Tua yang dikelilingi tembok yang dianggap suci oleh umat Muslim, Yahudi, dan Kristen, untuk menjadi ibu kota negara mereka.

    Israel mengatakan Yerusalem harus tetap menjadi ibu kotanya yang “tak terpisahkan dan abadi”.

    Klaim Israel atas bagian timur Yerusalem tidak diakui secara internasional.

    Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tanpa menyebutkan sejauh mana yurisdiksinya di kota yang disengketakan itu, dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke sana pada tahun 2018.

    Nasib Pengungsi Palestina

    Saat ini sekitar 5,6 juta pengungsi Palestina – sebagian besar keturunan mereka yang melarikan diri pada tahun 1948 – tinggal di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan di Gaza.

    Sekitar setengah dari pengungsi yang terdaftar masih tidak memiliki kewarganegaraan, menurut kementerian luar negeri Palestina, banyak yang tinggal di kamp-kamp yang padat.

    Palestina telah lama menuntut agar para pengungsi dan jutaan keturunan mereka diizinkan untuk kembali.

    Israel mengatakan bahwa setiap pemukiman kembali pengungsi Palestina harus dilakukan di luar perbatasannya.

     

    (oln/rtrs/*)
     

  • Penjara Bukan Akhir, Mary Jane Belajar Hidup di Balik Jeruji
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Desember 2024

    Penjara Bukan Akhir, Mary Jane Belajar Hidup di Balik Jeruji Megapolitan 18 Desember 2024

    Penjara Bukan Akhir, Mary Jane Belajar Hidup di Balik Jeruji
    Editor
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Setelah 15 tahun mendekam di balik jeruji besi Indonesia, Mary Jane Veloso kembali ke Filipina dengan membawa pelajaran hidup yang tak ternilai.
    Terpidana mati kasus narkoba ini mengaku menemukan kekuatan baru, bahkan berhasil menguasai bahasa Indonesia dan Jawa selama masa hukumannya.
    “Saya berada di Indonesia hampir 15 tahun, dari tidak bisa berbahasa sampai bisa berbahasa Indonesia, bahkan bisa Jawa. Sami-sami,” ujar Mary Jane dengan senyum hangat, saat ditemui di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/12/2024).
    Bukan sekadar belajar bahasa, Mary Jane juga mengungkapkan bagaimana ia mampu berdamai dengan kehidupannya yang penuh tantangan.
    Baginya, penjara tidak hanya tempat untuk menjalani hukuman, tetapi juga ruang untuk refleksi dan pengembangan diri.
    “Akhirnya doa-doa Mary sudah dijawab hari ini, di mana nanti saya akan kembali ke negara saya,” katanya Mary
    Mary Jane juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada pihak-pihak yang telah membantunya selama ini.
    Ia secara khusus menyebut Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, atas upaya mereka memfasilitasi pemulangannya.
    “Saya ingin berterima kasih pertama kepada yang terhormat Bapak Presiden Prabowo Subianto, Bapak Yusril Ihza Mahendra, dan seluruh rakyat Indonesia,” ucapnya.
    Meski bahagia akan segera bertemu keluarga di Filipina, Mary Jane tidak dapat menyembunyikan kesedihannya karena harus meninggalkan Indonesia. Baginya, Indonesia merupakan sebagai rumah kedua.
    “Saya bahagia, sangat bahagia hari ini. Tapi jujur, ada sedihnya juga karena Indonesia sudah menjadi keluarga kedua saya,” kata Mary Jane dengan mata berkaca-kaca.
    Selama 15 tahun, Mary Jane tidak hanya menjalani hukuman, tetapi juga mendalami nilai kehidupan.
    Ia menjadikan penjara sebagai ruang untuk bertumbuh, belajar, dan memahami arti syukur.
    Mary Jane kini melangkah pulang, membawa harapan untuk memulai kembali hidupnya di negara asal.
    Ia juga membawa oleh-oleh batik shibori dan baju rajut untuk dua putranya di Filipina.
    “Sedikit,” jawab Mary Jane sambil tersenyum saat ditanya wartawan.
    “Baju untuk anak. Ada (batik) shibori, ada (baju) rajut,” kata Mary melanjutkan.
    Mary Jane juga telah melakukan panggilan video dengan kedua anaknya. Dia mengaku sangat tidak sabar untuk kembali bertemu buah hatinya.
    “Bahagia banget, sudah
    excited
    untuk bertemu mereka,” kata dia.
    Kasus Mary Jane
    bermula ketika ia menerima tawaran dari Christine atau Maria Kristina Sergio untuk menjadi pembantu rumah tangga di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2010.
    Saat itu, dia kembali dari Dubai, Uni Emirat Arab, usai kontrak kerjanya habis dan nyaris menjadi korban pemerkosaan.
    Dilansir dari Kompas.com (7/4/2021), Jane yang merupakan anak terakhir dari lima bersaudara ini berasal dari keluarga kurang mampu dan hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah atas.
    Setelah lulus, dia menikah dan dikaruniai dua orang anak. Sayangnya, pernikahannya tak berlangsung lama. Setibanya Mary Jane di Kuala Lumpur, pekerjaan yang ditawarkan Christine rupanya sudah tidak ada.
    Alhasil, dia pun diminta pergi ke Yogyakarta sebagai ganti tawaran pekerjaan yang dijanjikan itu.
    Pada 25 April 2010, Mary Jane tiba di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, membawa koper dan uang 500 dollar Amerika Serikat (Rp 7.936.000).
    Ketika koper yang dibawanya melewati pemeriksaan sinar-x, sistem mendeteksi benda mencurigakan yang ditandai dengan bintik hijau kecoklatan dalam suatu kemasan.
    Petugas pun membongkar koper tersebut dan menemukan bungkus aluminium foil berisi 2,6 kilogram serbuk coklat muda yang diketahui merupakan heroin, narkotika golongan I.
    Anggota Direktorat Narkoba Kepolisian DIY akhirnya menahan Mary Jane di Rutan Sleman untuk diproses hukum.
    Meski mengaku tidak tahu-menahu soal isi dari kemasan tersebut, Mary Jane dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Sleman pada 11 Oktober 2010.
    Vonis mati itu diperkuat oleh putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta pada 23 Desember 2010 dan putusan Mahkamah Agung (MA) pada 31 Mei 2011.
    Pada saat itu, Mary Jane mengaku terkendala komunikasi selama menjalani proses hukum. Dia yang kala itu belum bisa berbahasa Indonesia diberi pendampingan penerjemah yang masih mahasiswa.
    “Waktu sidang saya selfie-selfie di ruang tahanan, saya sama sekali dak tahu saat itu saya di antara hidup dan mati. Sekarang saya tahu karena bisa bahasa Indonesia meskipun bahasa Inggris saya terbatas,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.id (8/1/2023).
    Seusai divonis mati, Mary Jane tetap berusaha mengajukan banding, kasasi, dan peninjauan kembali, tetapi upayanya selalu gagal.
    Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo juga sempat menolak permohonan grasi Mary Jane pada 2014. Mary Jane pun dua kali masuk dalam daftar terpidana mati yang harus dieksekusi pada Januari dan April 2025.
    Namun, pada saat akan dieksekusi pada 29 April 2015 di Nusakambangan, Jawa Tengah, hukuman mati Mary Jane ditunda. Penundaan eksekusi ini menyusul tekanan yang datang dari masyarakat internasioal dan nasional yang menyatakan bahwa Mary Jane adalah korban perdagangan manusia.
    Sebuah bukti baru, yang menyatakan Mary Jane adalah korban perdagangan manusia (human traficking), membuat eksekusi itu juga tertahan.
    Beberapa jam sebelum eksekusi, Maria Kristina Sergio, yang mengaku terlibat dalam pengiriman Mary Jane ke Indonesia, menyerahkan diri ke kepolisian Filipina.
    Setelah itu, Mary Jane ditahan di Lapas Kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Jessi Carina, Fitria Chusna Farisa)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kiamat Driver Online Sudah Sampai Asia, Makin Dekat ke RI

    Kiamat Driver Online Sudah Sampai Asia, Makin Dekat ke RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri taksi online tanpa pengemudi atau kerap disebut ‘robotaxi’ tumbuh pesat dalam setahun terakhir. Raksasa Amerika Serikat (AS) dan China berlomba-lomba untuk melakukan uji coba robotaxi di jalanan.

    Bahkan, Waymo milik Alphabet sudah mulai berekspansi ke ranah global. Awal pekan ini, Waymo mengatakan akan mengetes robotaxi-nya di Tokyo, Jepang, pada awal 2025.

    Lebih spesifik, Waymo belum akan berkomitmen untuk memulai layanan komersialnya di Tokyo. Jalan masuk Waymo melalui kemitraan dengan penyedia operator taksi terbesar di Jepang, Nihon Kotsu, serta aplikasi taksi GO.

    Dengan kemitraan itu, Waymo akan menguji coba kendaraan otomatis Jaguar I-PACE di jalan raya Tokyo, dikutip dari CNBC International, Rabu (18/12/2024).

    Sebagai permulaan, para sopir Nihon Kotsu akan mengoperasikan kendaraan-kendaraan Waymo untuk membuat pemetaan di area-area kunci Jepang, termasuk Minato, Shinjuku, Shibuya, Chiyoda, Chuo, Shinagawa, dan Koto.

    Data dari pengujian tersebut akan membantu melatih sistem AI perusahaan. Secara bersamaan, Waymo juga menguji robotaxi di AS untuk meniru kondisi pengemudian di Jepang.

    Ini adalah tahap pertama dari kemitraan Waymo dengan perusahaan Jepang yang berlangsung selama beberapa kuartal. Waymo mengatakan kemitraan itu diharapkan akan diperpanjang untuk periode berikutnya.

    “Perjalanan kami ke Toyko memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan para mitra, pejabat pemerintahan, dan kelompok komunitas untuk memahami lanskap di sana,” kata Waymo dalam pernyataannya.

    “Kami akan mempelajari bagaimana Waymo akan melayani warga Tokyo dan memberikan manfaat bagi sistem transportasi di kota tersebut,” Waymo menambahkan.

    Lebih lanjut, Nihon Kotsu akan berperan dalam pengawasan manajemen dan layanan Waymo di Jepang.

    Waymo sudah mengumumkan beberapa ekspansi robotaxi di wilayah AS sepanjang 2024. Awal bulan ini, Waymo mengumumkan pengujian baru di Miami pada 2025 mendatang.

    Waymo sudah tersedia di berbagai wilayah Los Angeles sejak November 2024. Pada September 2024, Waymo mengumumkan rencana ekspansi ke Austin dan Atlanta dengan kemitraan bersama Uber.

    Kiamat Driver Online Dibawa Mantan Raja Ojol RI

    Teknologi pengganti driver online makin menyebar mendekati Indonesia. Selain Waymo yang masuk ke Jepang, Uber baru saja meluncurkan layanan taksi tanpa sopir di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

    Uber, platform aplikasi on-demand, meluncurkan layanan taksi robot bekerja sama dengan WeRide, perusahaan teknologi kendaraan otonom asal China. Peluncuran ini adalah layanan taksi robot pertama Uber di luar Amerika Serikat.

    Juru bicara Uber mengatakan ekspansi ke Abu Dhabi akan sangat terbatas tanpa mengumumkan jumlah armada yang telah dan akan mereka sediakan. Untuk tahap awal, mobil otonom Uber bisa digunakan di wilayah Pulau Saadiyat, Pulau Yas, serta dari dan ke Bandara Zayed International.

    Taksi robot Uber masih akan diawaki oleh operator “keselamatan” pada tahap-tahap awal peluncuran. Layanan yang sepenuhnya otonom baru akan tersedia tahun depan.

    Uber adalah pelopor bisnis on-demand di dunia dan sempat mengoperasikan layanan taksi online dan ojek online di Indonesia. Namun, perusahaan asal AS ini tak mampu bersaing dengan Gojek dan Grab.

    Akhirnya, Uber hengkang meninggalkan pasar Indonesia dan menjual bisnisnya di Asia Tenggara ke Grab.

    (fab/fab)

  • Sepanjang 2024, Jumlah Pengaduan PMI Terbanyak dari Arab Saudi

    Sepanjang 2024, Jumlah Pengaduan PMI Terbanyak dari Arab Saudi

    Sepanjang 2024, Jumlah Pengaduan PMI Terbanyak dari Arab Saudi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Kementerian Perlindungan
    Pekerja Migran Indonesia
    (BP2MI) Sri Andayani mengungkapkan bahwa sepanjang
    tahun 2024
    , jumlah pengaduan Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbanyak berasal dari
    Arab Saudi
    .
    Dari data yang dihimpun, terdapat total 15.307 pengaduan dari PMI di Arab Saudi antara Januari hingga 5 Desember 2024.
    “Yang pertama ini Arab Saudi paling banyak untuk pengaduan,” kata Yani dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Komnas Perempuan untuk memperingati Hari Migran Sedunia 2024, Rabu (18/12/2024).
    Setelah Arab Saudi, negara dengan jumlah
    pengaduan PMI
    terbanyak adalah Malaysia, yang mencatatkan 11.533 pengaduan.
    Selanjutnya, Taiwan dengan 4.038 pengaduan, Uni Emirat Arab 3.117, dan Hongkong 1.728 pengaduan.
    Singapura menempati urutan keenam dengan 1.520 pengaduan, diikuti oleh Yordania dengan 1.378 pengaduan.
    Sementara itu, Syria, Oman, dan Qatar masing-masing mencatatkan 1.296, 865, dan 845 pengaduan.
    Yani juga menjelaskan bahwa dari total pengaduan PMI yang tercatat dari Januari hingga 5 Desember 2024, 750 di antaranya adalah perempuan dan 712 laki-laki.
    Berdasarkan klasifikasi, terdapat 985 pengaduan non prosedural, 265 pengaduan prosedural, dan 212 pengaduan lainnya.
    Lebih lanjut, Yani memaparkan bahwa jumlah PMI yang terdaftar sejak tahun 2007 hingga 4 Desember 2024 mencapai 5.184.369 orang.
    PMI tersebut tersebar di berbagai negara, dengan yang terbanyak berada di Malaysia sebanyak 1.410.741 orang.
    Taiwan menempati posisi kedua dengan 1.049.149 PMI, diikuti oleh Hongkong dengan 1.033.487 orang, Arab Saudi dengan 462.821 orang, dan Singapura sebanyak 338.341 orang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Mary Jane: 15 Tahun Dipenjara, Saya Bisa Bahasa Indonesia dan Jawa
                        Megapolitan

    4 Mary Jane: 15 Tahun Dipenjara, Saya Bisa Bahasa Indonesia dan Jawa Megapolitan

    Mary Jane: 15 Tahun Dipenjara, Saya Bisa Bahasa Indonesia dan Jawa
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Terpidana mati kasus narkoba
    Mary Jane Veloso
    mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga selama 15 tahun penjara. Dia bahkan fasih berbahasa Indonesia dan mengerti bahasa Jawa.
    Hal itu disampaikannya dalam pernyataan menjelang kepulangannya ke Filipina di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (17/12/2024).
    “Saya berada di Indonesia hampir 15 tahun, dari tidak bisa berbahasa sampai bisa berbahasa Indonesia, bahkan bisa Jawa.
    Sami-sami
    ,” ungkap Mary Jane dengan menggunakan bahasa Jawa sambil tersenyum.
    Selain itu, Mary mengaku bahagia dapat segera kembali ke negara asalnya setelah bertahun-tahun berpisah dari keluarga.
    Namun, dia tak dapat menyembunyikan rasa sedih karena harus meninggalkan Indonesia yang dianggap menjadi rumah keduanya.
    “Saya bahagia, sangat bahagia hari ini. Tapi jujur, ada sedihnya juga karena Indonesia sudah menjadi keluarga kedua saya,” kata dia.
    Mary menyampaikan rasa syukurnya atas jawaban doa yang telah dinantikan selama bertahun-tahun.
    “Akhirnya doa-doa Mary sudah dijawab hari ini, di mana nanti saya akan kembali ke negara saya,” ucap Mary sambil terisak.
    Mary juga mengungkapkan keyakinannya bahwa Tuhan memiliki rencana indah dalam hidupnya. Dia tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantunya selama proses panjang ini.
     


    “Saya ingin berterima kasih pertama kepada yang terhormat, Bapak Presiden Prabowo Subianto, Bapak Menteri Koordinator Hukum HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Iza Mahendra, dan pasti untuk seluruh rakyat Indonesia,” ucap dia.
    Pemindahan Mary Jane Veloso merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Practical Arrangement atau Pengaturan Praktis antara Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, dengan Wakil Menteri Kehakiman Filipina Raul T Vasquez di Kantor Kemenko Kumham Imipias, Jakarta, Jumat 6 Desember 2024 lalu.
    Kasus Mary Jane bermula ketika ia menerima tawaran dari Christine atau Maria Kristina Sergio untuk menjadi pembantu rumah tangga di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 2010.
    Saat itu, dia kembali dari Dubai, Uni Emirat Arab, usai kontrak kerjanya habis dan nyaris menjadi korban pemerkosaan.
    Dilansir dari
    Kompas.com
    (7/4/2021), Jane yang merupakan anak terakhir dari lima bersaudara ini berasal dari keluarga kurang mampu dan hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah menengah atas.
    Setelah lulus, dia menikah dan dikaruniai dua orang anak. Sayangnya, pernikahannya tak berlangsung lama.
    Setibanya Mary Jane di Kuala Lumpur, pekerjaan yang ditawarkan Christine rupanya sudah tidak ada. Alhasil, dia pun diminta pergi ke Yogyakarta sebagai ganti tawaran pekerjaan yang dijanjikan itu.
    Pada 25 April 2010, Mary Jane tiba di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, membawa koper dan uang 500 dollar Amerika Serikat (Rp 7.936.000).
    Ketika koper yang dibawanya melewati pemeriksaan sinar-x, sistem mendeteksi benda mencurigakan yang ditandai dengan bintik hijau kecoklatan dalam suatu kemasan.
    Petugas pun membongkar koper tersebut dan menemukan bungkus aluminium foil berisi 2,6 kilogram serbuk coklat muda yang diketahui merupakan heroin, narkotika golongan I.
    Anggota Direktorat Narkoba Kepolisian DIY akhirnya menahan Mary Jane di Rutan Sleman untuk diproses hukum.
    Meski mengaku tidak tahu-menahu soal isi dari kemasan tersebut, Mary Jane dinyatakan bersalah dan divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Sleman pada 11 Oktober 2010.
    Vonis mati itu diperkuat oleh putusan Pengadilan Tinggi Yogyakarta pada 23 Desember 2010 dan putusan Mahkamah Agung (MA) pada 31 Mei 2011.
    Pada saat itu, Mary Jane mengaku terkendala komunikasi selama menjalani proses hukum. Dia yang kala itu belum bisa berbahasa Indonesia diberi pendampingan penerjemah yang masih mahasiswa.
    “Waktu sidang saya
    selfie-selfie
    di ruang tahanan, saya sama sekali dak tahu saat itu saya di antara hidup dan mati. Sekarang saya tahu karena bisa bahasa Indonesia meskipun bahasa Inggris saya terbatas,” ungkapnya, dikutip dari
    Kompas.id
    (8/1/2023).
    Seusai divonis mati, Mary Jane tetap berusaha mengajukan banding, kasasi, dan peninjauan kembali, tetapi upayanya selalu gagal.
    Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo juga sempat menolak permohonan grasi Mary Jane pada 2014. Mary Jane pun dua kali masuk dalam daftar terpidana mati yang harus dieksekusi pada Januari dan April 2025.
    Namun, pada saat akan dieksekusi pada 29 April 2015 di Nusakambangan, Jawa Tengah, hukuman mati Mary Jane ditunda.
    Penundaan eksekusi ini menyusul tekanan yang datang dari masyarakat internasioal dan nasional yang menyatakan bahwa Mary Jane adalah korban perdagangan manusia.
    Sebuah bukti baru, yang menyatakan Mary Jane adalah korban perdagangan manusia (
    human traficking
    ), membuat eksekusi itu juga tertahan.
    Beberapa jam sebelum eksekusi, Maria Kristina Sergio, yang mengaku terlibat dalam pengiriman Mary Jane ke Indonesia, menyerahkan diri ke kepolisian Filipina.
    Setelah itu, Mary Jane ditahan di Lapas Kelas IIB Yogyakarta, Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Investor Banyak Cari Cadangan Migas di Laut Dalam RI, Ini Alasannya

    Investor Banyak Cari Cadangan Migas di Laut Dalam RI, Ini Alasannya

    Jakarta

    Lembaga riset energi internasional Rystad Energy menilai bahwa proyek migas laut dalam dinilai akan makin sering digarap oleh para kontraktor migas. Hal ini tidak lepas dari adanya temuan blok Masela, Geng North, Layaran dan Tangkulo.

    Analyst E&P Research Rystad Energy Stephen Salomo mengatakan garapan proyek migas laut dalam tersebut lantaran dari sisi volume memang rata-rata temuan cadangan migas di migas laut dalam jumlah cadangannya terbilang besar atau giant discovery. Temuan tersebut bisa menjadi kunci Indonesia untuk mencapai swasembada energi.

    “Sepanjang tahun 2023-2024 ada temuan besar di dunia adalah berasal dari deep water. Kenapa itu semakin didorong, karena discovery-nya selalu besar,” ujar Stephen dalam diskusi melanjutkan Upaya Mewujudkan Ketahanan Energi Untuk Capai Cita-Cita Indonesia Emas di Jakarta, Selasa (17/12/2024).

    Steven menjelaskan para kontraktor ke depan tidak akan ragu untuk menggelontorkan investasi karena dengan perbaikan data serta perkembangan teknologi, diharapkan keekonomian proyek migas laut dalam akan semakin baik.

    Terlebih adanya tren penurunan ongkos produksi dari kegiatan migas laut dalam yang terjadi di dunia akan juga dialami di Indonesia.

    “Kalau kita lihat dari sisi global, pertama teknologinya sudah berkembang, dulu development cost untuk deep water mungkin secara global itu bisa sampai US$14 per barel oil equivalent (BOE). Sekarang dengan teknologi di Guyana, Suriname, bahkan di Indonesia, kita bisa mencapai rata-rata disekitar US$8 per BOE. Soalnya dalam waktu kurang lebih dari 10 tahun, perbedaannya jadi signifikan,” jelas Stephen.

    Stephen juga menjelaskan bahwa dengan memanfaatkan temuan tersebut dan proyek gas lainnya serta didukung oleh pembangunan infrastruktur yang cepat, maka Indonesia akan mempunyai cadangan energi gas yang cukup untuk kedepannya.

    “Maka Indonesia berpeluang mengamankan energy security tanpa harus bergantung pada LNG import,” katanya.

    Adapun SKK Migas dan Mubadala Energy, perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Selasa (19/12/2023) mengumumkan penemuan (discovery) gas yang signifikan dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman, sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.

    Berdasarkan laporan dari Mubadala Energy (South Andaman) RSC LTD yang menyatakan bahwa dari temuan sumur Layaran-1 memiliki potensi mencapai 6 tcf gas-in-place.

    Sementata untuk Geng North sendiri potensi cadangan migas blok ini mencapai 2,67 TCF dengan gas inplace sebesar 5,8 TCF.

    Kemudian, SKK Migas dan Mubadala Energy mendapatkan temuan gas besar lainnya dari sumur eksplorasi laut dalam Tangkulo-1 yang dibor di Blok South Andaman. Berlokasi sekitar 65-kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatera, Indonesia.Sumur Tangkulo-1 dibor hingga kedalaman 3.400 meter di kedalaman laut 1.200 meter, hanya beberapa bulan setelah penemuan besar di sumur Layaran-1, yang masih berada di Blok South Andaman.

    Dengan memanfaatkan desain terbaru Drill Stem Test (DST), sumur Tangkulo-1 sukses mengalirkan 47 mmscf/d gas berkualitas dan 1,300 barel kondensat. Walaupun hasil pengujian terbatas karena fasilitas yang tersedia, namun kapasitas sumur diperkirakan mencapai 80-100 mmscf/d dan lebih dari 2,000 barel kondensat. di Blok South Andaman. Sumur ini berlokasi sekitar 65-kilometer lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra, Indonesia.

    Selanjutnya untuk cadangan gas di Lapangan Abadi Blok Masela mencapai 18,3 trillion cubic feet (TCF). Cadangan tersebut lebih besar dari Lapangan Tangguh yang sebesar 15,5 TCF.

    (rrd/rrd)

  • Prabowo akan Kembali Melawat ke Luar Negeri, Kali Ini Hadiri KTT D8 di Mesir, Ini Isu yang Diangkat – Halaman all

    Prabowo akan Kembali Melawat ke Luar Negeri, Kali Ini Hadiri KTT D8 di Mesir, Ini Isu yang Diangkat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto sudah dijadwalkan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 (Developing 8 Countries) atau Kelompok 8 Negara Berkembang, di Kairo, Mesir pada 17-19 Desember 2024.

    Tema yang diusung dalam perhelatan D-8 tahun ini adalah ‘Investing in Youth and Supporting Small Medium Enterprises, Shaping Tomorrow’s Economy’ atau berfokus pada investasi terhadap kaum muda dan dukungan bagi UMKM untuk masa depan ekonomi dunia.

    “Bapak Presiden sudah dijadwalkan akan menghadiri KTT D-8 yang akan berlangsung di Kairo tanggal 17 sampai 19 Desember,” kata Juru Bicara yang juga Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat dalam konferensi pers di Kantor Kemlu RI, Jakarta, Senin (16/12/2024).

    Roy menyampaikan, KTT D-8 tahun ini memiliki signifikansi penting bagi Indonesia karena selain pertemuan reguler, juga akan ada serah terima keketuaan atau presidensi dari Mesir kepada Indonesia, di mana Indonesia akan menjadi Ketua Organisasi D-8 periode 2026 – 2027 per 1 Januari 2026.

    Sebagai informasi Kelompok D-8 Negara Berkembang ini beranggotakan Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Turki. Traktat D-8 ditandatangani di Istanbul, Turki pada 1997 di mana para negara anggota menyepakati perjanjian terkait pembangunan dan ekonomi.

    Presiden Prabowo akan memanfaatkan perhelatan KTT D-8 untuk memberikan kontribusi positif atas keinginan negara-negara anggota global south yang terdiri dari negara berkembang dan terbelakang yang baru saja merdeka dari negara-negara di utara.

    Namun RI juga tidak akan melupakan isu kemanusiaan yang saat ini masih terjadi di Gaza, Palestina.

    “Negara-negara D-8 dapat memberikan kontribusi positif terhadap keinginan global south untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pembangunan ekonomi, tapi di saat yang sama juga tidak melupakan apa yang sedang terjadi terkait situasi kemanusiaan di Gaza, Palestina,” kata Roy.

    Sebelumnya Presiden Prabowo pada November kemarin langsung terbang melangsungkan pertemuan bilateral dan menghadiri forum-forum internasional. Tercatat Presiden Prabowo melawat ke negara seperti China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris dan Uni Emirat Arab.

     

  • 25 nakes TNI kembali diberangkatkan ke Mesir bantu pengungsi Gaza

    25 nakes TNI kembali diberangkatkan ke Mesir bantu pengungsi Gaza

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI kembali memberangkatkan 25 tenaga kesehatan (nakes) TNI untuk melanjutkan misi kemanusiaan merawat pengungsi Gaza di kapal rumah sakit (RS) terapung milik Uni Emirat Arab (UAE) yang bersandar di Pelabuhan El Arish, Mesir.

    Rombongan itu tergabung dalam keberangkatan gelombang II tenaga kesehatan TNI ke El Arish, yang beberapa di antaranya juga akan melanjutkan misi kemanusiaan merawat para pengungsi Gaza langsung di daerah konflik di RS Lapangan milik UAE di Rafah, Gaza.

    Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan)/Humas Setjen Kementerian Pertahanan RI Brigjen TNI Frega F. Wenas Inkiriwang saat dihubungi di Jakarta, Senin, menjelaskan rombongan nakes TNI gelombang II itu telah berangkat ke Abu Dhabi, UAE, dari Denpasar, Bali, hari ini.

    “Waktu tiba di Abu Dhabi kemungkinan tanggal 17 Desember 2024 dini hari. Rencana tanggal 18 Desember 2024, mereka akan bergabung untuk melaksanakan tugas di RS apung di El Arish, Mesir,” kata Brigjen Frega.

    Di El Arish, sebanyak 25 tenaga kesehatan TNI yang tergabung dalam gelombang I telah kembali ke tanah air pada 8 Desember 2024.

    “Saat ini mereka sudah kembali ke satuan masing-masing,” kata Kepala Biro (Karo) Informasi Pertahanan Kemenhan RI.

    Sementara itu, dia melanjutkan saat ini masih ada 10 tenaga kesehatan TNI yang berada di El Arish. Rencananya, mereka akan kembali ke Indonesia pada 22 Desember 2024.

    Beberapa hari sebelum rombongan tenaga kesehatan TNI gelombang ke-2 berangkat, Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin memberi pembekalan dan arahan-arahan kepada mereka di Kantor Kemenhan RI, Jakarta, Jumat (13/12) minggu lalu.

    Dalam sesi pengarahan itu, Menhan Sjafrie menekankan tugas kemanusiaan di El Arish itu merupakan misi penting yang menyangkut kemanusiaan dan juga menjadi upaya Indonesia mewujudkan perdamaian di Gaza.

    “Ini adalah tugas negara. Bukan hanya tugas perorangan atau satuan, tetapi tugas negara. Tuntutan kalian sebagai prajurit TNI cukup besar,” kata Menhan Sjafrie.

    Oleh karena itu, Menhan meminta para tenaga kesehatan TNI yang bertugas untuk punya tekad yang kuat dan hati yang tulus, serta menjaga sikap disiplin dalam memberi pelayanan yang terbaik bagi para pengungsi Gaza di El Arish.

    “Jadi kalian adalah duta-duta perdamaian, di samping duta kemanusiaan. Kehadiran kalian menjadi coretan emas nama bangsa dan negara kita,” kata Menhan kepada para prajurit tenaga kesehatan TNI saat sesi pengarahan sebagaimana dikutip dari siaran resmi Kemenhan RI.

    Dalam pertemuan yang sama, Menhan Sjafrie juga mengecek kesiapan personel dan kelengkapan peralatan-peralatan yang akan dibawa ke El Arish, Mesir.

    Di penghujung pertemuan, Menhan Sjafrie juga berpesan kepada para tenaga kesehatan TNI itu untuk selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, dan meminta restu kepada keluarga.

    Sjafrie berharap seluruh personel nakes TNI gelombang kedua ini dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, dan kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat dan aman.

    “Selamat bertugas,” kata Menhan kepada para tenaga kesehatan TNI.

    Gelombang I Tenaga Kesehatan TNI diberangkatkan ke El Arish pada 10 Agustus 2024 ketika Kementerian Pertahanan RI dipimpin oleh Prabowo Subianto. Rombongan pertama tenaga kesehatan TNI itu dipimpin oleh Kolonel Ckm dr. Adry Pasmawi, yang sehari-hari berdinas di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

    Dari rombongan pertama itu, sebanyak 10 tenaga kesehatan TNI berhasil masuk Rafah dan bertugas di RS lapangan milik UAE per 7 September 2024. Tenaga kesehatan TNI bertugas di Gaza selama kurang lebih sebulan, kemudian mereka dirotasi dengan personel TNI yang ada di El Arish.

    El Arish di Sinai, Mesir, merupakan salah satu titik tempat berkumpulnya bantuan dari berbagai negara di dunia untuk rakyat Palestina korban pembantaian militer Israel di Gaza. Jarak antara El Arish dan Rafah — daerah di Gaza yang berbatasan langsung dengan Sinai, Mesir, mencapai 40 kilometer lebih.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Israel Setujui Rencana Ekspansi Pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang Dicaplok dari Suriah – Halaman all

    Israel Setujui Rencana Ekspansi Pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang Dicaplok dari Suriah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Israel pada Minggu (15/12/2024) mengumumkan keputusan untuk melanjutkan ekspansi pemukiman di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

    Tujuannya adalah menggandakan jumlah populasi Israel di wilayah tersebut, Al Mayadeen melaporkan.

    Rencana ini disetujui oleh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Netanyahu menyatakan bahwa memperkuat keberadaan Israel di Golan adalah langkah penting untuk memperkuat negara, terutama di tengah ketegangan yang terus berkembang di Suriah.

    “Kami akan terus mempertahankannya, membuatnya berkembang, dan menetap di sana,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan resmi.

    Dia juga menekankan bahwa Israel tidak berniat terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Suriah, namun tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan wilayah tersebut.

    Dataran Tinggi Golan, yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Suriah, telah diduduki Israel sejak Perang Enam Hari pada 1967 dan dianeksasi pada 1981, meskipun langkah ini tidak diakui oleh masyarakat internasional.

    Netanyahu menyebutkan bahwa keberadaan pasukan Israel di wilayah tersebut memastikan keamanan negara dan merupakan bagian dari kedaulatan Israel.

    Israel berencana memperluas pemukiman dengan mendirikan lebih banyak permukiman baru serta meningkatkan jumlah populasi Israel di Golan.

    Langkah ini dianggap sebagai bagian dari upaya Israel untuk memperkuat klaimnya atas wilayah tersebut, meskipun banyak negara, termasuk Suriah, menganggapnya sebagai pelanggaran hukum internasional.

    Israel Lanjutkan Pendudukan

    Pasukan Israel juga dilaporkan memperluas pendudukannya di pedesaan Quneitra dan wilayah Suriah selatan lainnya.

    Koresponden Al Mayadeen menginformasikan bahwa pasukan Israel telah menguasai beberapa desa baru, termasuk sumber air penting di Cekungan al-Yarmouk, serta bergerak maju menuju kota el-Maalgah.

    Keberadaan pasukan Israel kini semakin dekat dengan jalan raya internasional yang menghubungkan Damaskus dengan Beirut, yang memperbesar potensi ketegangan di kawasan tersebut.

    Selain itu, Israel juga melakukan serangan udara di Suriah, dengan tujuan menghancurkan fasilitas militer dan senjata strategis yang dituding dapat digunakan oleh kelompok pemberontak untuk menyerang Israel.

    Dalam beberapa hari terakhir, Israel mengklaim telah menghancurkan lebih dari 90 persen sistem pertahanan udara Suriah.

    Meskipun ada ketegangan yang semakin meningkat, kepala pemerintahan Suriah, Ahmad al-Sharaa, menegaskan bahwa negara tersebut tidak ingin terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Israel.

    Namun, ia juga menyatakan bahwa Suriah akan terus berjuang untuk memulihkan kedaulatannya atas Dataran Tinggi Golan.

    Kecaman Internasional

    Rencana ekspansi pemukiman ini langsung menuai kecaman dari negara-negara Arab dan komunitas internasional.

    Kementerian Luar Negeri Yaman mengutuk langkah Israel dan menyatakan solidaritas dengan Suriah dalam menghadapi “agresi Zionis.”

    Arab Saudi mengecam rencana ini sebagai bagian dari “sabotase” terhadap upaya pemulihan stabilitas di Suriah.

    Uni Emirat Arab (UEA) dan Irak juga mengungkapkan penentangannya terhadap langkah tersebut, dengan menegaskan kembali dukungan mereka terhadap hak Suriah untuk memulihkan kedaulatan atas wilayah Dataran Tinggi Golan yang dicaplok.

    Dampak Geopolitik

    Langkah ini semakin memperburuk ketegangan antara Israel dan Suriah, serta menambah kompleksitas dalam hubungan Israel dengan negara-negara tetangganya.

    Ekspansi permukiman ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya Israel untuk memantapkan pengaruhnya di wilayah yang sangat strategis tersebut, yang memiliki nilai strategis baik secara militer maupun sumber daya alam.

    Rencana ekspansi pemukiman ini mencerminkan kebijakan Israel yang terus mempertahankan klaim atas wilayah yang telah dicaploknya, meskipun mendapat kecaman keras dari komunitas internasional yang menilai langkah tersebut melanggar hukum internasional dan resolusi PBB.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru – Halaman all

    Negara-negara Arab Menyerukan Transisi Damai di Suriah Baru

    TRIBUNNEWS.COM- Perwakilan sejumlah negara Liga Arab merilis pernyataan bersama pada tanggal 14 Desember yang menekankan kesepakatan untuk mendukung “transisi damai” di Suriah, yang muncul beberapa hari setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan pembentukan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS). 

    Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Irak, Lebanon, Mesir, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Qatar. Pernyataan itu disampaikan tepat setelah pertemuan di kota pesisir Aqaba, Yordania. 

    Pemimpin baru Suriah – yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan perang dan kekejaman yang berlatar belakang sektarian – telah berjanji untuk melindungi kelompok minoritas dan menegakkan kesetaraan

    Para menteri luar negeri berjanji untuk “mendukung proses transisi damai” di Suriah, seraya menambahkan bahwa “semua kekuatan politik dan sosial” harus terwakili dalam pemerintahan Suriah yang baru dan memperingatkan terhadap “setiap diskriminasi etnis, sektarian atau agama” – dengan menekankan “keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara.”

    Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 harus menjadi dasar untuk transisi ini, kata mereka. 

    Pernyataan bersama tersebut menyerukan “komitmen untuk meningkatkan upaya memerangi terorisme dan kerja sama dalam memeranginya karena terorisme merupakan ancaman bagi Suriah dan keamanan kawasan dan dunia, dan kekalahannya merupakan prioritas kolektif.”

    Para diplomat juga mengambil bagian dalam pertemuan terpisah di Yordania dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, Menteri Luar Negeri Turki Hakan, Utusan Khusus PBB untuk Suriah Geir Pederson, dan pejabat kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas. 

    Pada hari Jumat, Washington dan Ankara mengumumkan telah mencapai kesepakatan mengenai visi masa depan Suriah. 

    Turki merupakan salah satu kekuatan utama yang memicu dimulainya perang yang didukung AS terhadap Suriah, yang dimulai pada tahun 2011. Kelompok-kelompok yang menyerbu Damaskus pada tanggal 8 Desember tidak hanya mencakup HTS – mantan afiliasi Al-Qaeda – tetapi juga pasukan Tentara Nasional Suriah (SNA), proksi Turki yang terdiri dari beberapa kelompok ekstremis yang telah memasukkan sejumlah komandan ISIS ke dalam jajarannya selama bertahun-tahun. 

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei mengatakan minggu lalu bahwa peristiwa terkini di Suriah direncanakan oleh Washington dan Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa “ada negara tetangga yang memainkan peran penting dalam apa yang terjadi di Suriah dan masih memainkan peran ini” yang kemungkinan besar merujuk secara tidak langsung ke Turki.

    HTS – yang dulunya dikenal sebagai Front Nusra Al-Qaeda – telah membentuk otoritas transisi di bawah kepemimpinan perdana menteri Mohammad al-Bashir, yang memimpin badan pemerintahan kelompok tersebut di Idlib sebelum serangan yang berakhir dengan jatuhnya Assad. 

    HTS secara terbuka mengatakan bahwa kelompok minoritas dan semua tempat suci agama akan aman di bawah pemerintahan baru. HTS juga berjanji tidak akan memberlakukan pembatasan apa pun pada pakaian wanita. 

    Meskipun tidak ada pembantaian massal terhadap kaum minoritas, seperti yang terlihat pada tahun-tahun sebelumnya dalam perang Suriah, banyak yang bersikap skeptis dan takut. 

    Puluhan ribu warga Suriah dari kelompok minoritas dilaporkan membanjiri perbatasan Lebanon karena khawatir dengan apa yang akan terjadi di Suriah baru bagi mereka. 

    Front Nusra bertanggung jawab atas banyak kekejaman terhadap umat Kristen, Alawi, Syiah, dan Druze – termasuk bom bunuh diri, eksekusi , penculikan, penembakan tanpa pandang bulu, dan kejahatan perang lainnya.

    Faksi-faksi SNA juga telah melakukan banyak kekejaman. Selama bertahun-tahun, SNA tidak hanya memasukkan unsur-unsur ISIS ke dalam jajarannya, tetapi juga kelompok-kelompok seperti Jaish al-Islam – milisi sektarian yang bertanggung jawab atas berbagai kejahatan terhadap rakyat Suriah. 

     

    SUMBER: THE CRADLE