Negara: Uni Emirat Arab

  • Uni Emirat Arab Tak Berencana Gabung Pasukan Stabilisasi Gaza, Kenapa?

    Uni Emirat Arab Tak Berencana Gabung Pasukan Stabilisasi Gaza, Kenapa?

    Jakarta

    Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan tidak berencana bergabung dengan pasukan stabilisasi internasional untuk Gaza. Alasannya, UEA menganggap hal itu tidak memiliki kerangka kerja yang jelas, ujar seorang pejabat senior pada hari Senin.

    “UEA belum melihat kerangka kerja yang jelas untuk pasukan stabilitas, dan dalam situasi seperti itu kemungkinan besar tidak akan berpartisipasi dalam pasukan semacam itu,” ujar penasihat presiden UEA, Anwar Gargash, dalam forum Debat Strategis Abu Dhabi, dilansir kantor berita AFP dan Al Arabiya, Senin (10/11/2025).

    Sebelumnya, dilaporkan bahwa pasukan internasional yang dikoordinasi AS tersebut, kemungkinan besar akan mencakup pasukan dari Mesir, Qatar, dan Turki, serta UEA.

    Pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan ia memperkirakan pasukan tersebut akan berada di Gaza “segera”, seiring gencatan senjata berlaku setelah dua tahun perang di Gaza.

    UEA yang kaya minyak adalah salah satu dari sedikit negara Arab yang memiliki hubungan resmi dengan Israel setelah menandatangani Perjanjian Abraham pada masa jabatan pertama Trump pada tahun 2020.

    (ita/ita)

  • UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    UMKM Indonesia Raup Rp206 Miliar dan Tembus Ekspor ke 3 Negara

    Jakarta

    Tujuh Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan total transaksi lebih dari Rp206 miliar dan menembus pasar ekspor melalui penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan mitra internasional.

    Hal ini berlangsung pada Pameran Agrinex 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Muhammad Baron, menyampaikan, keberhasilan ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat. “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujar Muhammad Baron.

    Baron menambahkan, UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa. Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran ini merupakan pameran yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina. Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, yang merasa terharu dan bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkap Ibu Tiwi dengan mata berkaca-kaca.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani kerja sama ekspor dengan buyer dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Salah satunya CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai US$50.000 (Rp834 juta). Sementara, PT Java Criollo Cokelat Indonesia menandatangani kesepakatan dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai US$10 juta (Rp167 miliar), dan PT Syailendra Bumi Investama menggandeng Angel Fragrances dari Dubai dengan nilai kerja sama mencapai US$600.000 (Rp10 miliar).

    Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan
    Vice President CSR & SMEPP Management PT Pertamina (Persero) Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, PT Pertamina (Persero) juga meraih penghargaan sebagai “Booth Terbaik (Best Performance Booth)”. Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Prof. Dr. Ir. Rachmat Pambudy, M.S., kepada perwakilan Pertamina.

    Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina.

    Melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam pengembangan UMKM, Pertamina berkomitmen mengembangkan potensi UMKM di berbagai sektor. Upaya ini juga sejalan dengan Asta Cita poin ke-3 dari pemerintah, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.

    (fdl/fdl)

  • Mendag: Transaksi JMFW 2026 per 9 November capai 19,51 juta dolar AS

    Mendag: Transaksi JMFW 2026 per 9 November capai 19,51 juta dolar AS

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan transaksi Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 hingga Minggu 9 November pukul 14:48 WIB mencapai 19,51 juta dolar AS.

    “Transaksi sampai tanggal 9 November, total transaksi tercatat sebesar 19,51 juta dolar AS,” ujar Budi Santoso dalam seremoni penutupan JMFW 2026 di Jakarta, Minggu.

    Total transaksi tersebut melampaui target yang ditetapkan sebesar 10 juta dolar AS.

    Kemudian, kata Budi Santoso, hingga 9 November pukul 14:48 WIB jumlah pengunjung JMFW 2026 mencapai 11.459 pengunjung. Jumlah exhibitor JMFW 2026 tercatat sebanyak 242.

    Selain itu, JMFW 2026 juga banyak dihadiri pembeli (buyer) dari luar negeri yakni Malaysia, Perancis, Italia, Singapura, Uni Emirat Arab, Jepang dan Sudan.

    “Capaian JMFW kali ini cukup bagus,” kata Budi Santoso.

    Kementerian Perdagangan kembali menggelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 yang ditargetkan dapat mencetak nilai transaksi sebesar 10 juta dolar AS.

    Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi mengatakan, JMFW tahun lalu mencatatkan nilai transaksi sebesar 20,4 juta dolar AS, melampaui target yang ditetapkan sebesar 3 juta dolar AS.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso meyakini Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 yang digelar pada 6-9 November 2025 dapat menggerakkan ekosistem fesyen domestik.

    JMFW 2026 merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya sejak dimulai pada 2021.

    Untuk tahun ini, JMFW mengusung tema “Essential Lab”, yakni sebuah konsep laboratorium yang dipenuhi ide kreatif dan inovatif untuk menjadi acuan tren fesyen Muslim tahun depan.

    Pelaksanaan JMFW tahun ini diawali dengan pre-event seperti seminar, co-branding, dan fasilitasi pitching antara pelaku industri fesyen Muslim dengan pembeli internasional.

    Dengan begitu, diharapkan sudah ada pembeli dari luar negeri yang siap melakukan business matching dengan pelaku usaha pada saat puncak acara nantinya.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    UMKM binaan Pertamina tembus transaksi Rp206 miliar di Agrinex 2025

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak tujuh UMKM binaan PT Pertamina (Persero) mencatatkan total transaksi senilai Rp206 miliar dengan tiga di antaranya menandatangani kesepakatan ekspor selama ajang Pameran Agrinex 2025 di Jakarta pada 6-8 November 2025.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Baron menyampaikan pencapaian ini membuktikan efektivitas pendampingan Pertamina dalam memperkuat fondasi ekonomi rakyat.

    “Pertamina berkomitmen untuk menjadi katalis dalam tumbuhnya ekonomi rakyat. Keberhasilan para UMKM binaan Pertamina menembus pasar internasional adalah bukti bahwa pendampingan yang konsisten, strategi yang tepat, dan sinergi lintas pihak dapat menghasilkan dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Baron menambahkan UMKM sebagai fondasi kemandirian ekonomi bangsa dan Pertamina akan terus mendorong pemberdayaan UMKM agar mampu bersaing di tingkat global, dengan menjunjung nilai keberlanjutan.

    Pameran Agrinex ini merupakan yang pertama kali diikuti oleh empat UMKM binaan Pertamina.

    Salah satunya Tiwi, pemilik usaha Rumah Madu Simpul Hati, bangga karena bisa tampil sejajar dengan pelaku usaha besar.

    “Tidak pernah terpikir bisa ikut pameran nasional di Jakarta, apalagi produknya diminati banyak pengunjung. Saya sangat bersyukur atas pendampingan Pertamina,” ungkapnya.

    Pada hari terakhir pameran, Sabtu (8/11/2025), tiga UMKM binaan Pertamina menandatangani MoU kerja sama ekspor dengan pembeli dari Malaysia, Aljazair, dan Uni Emirat Arab.

    Mereka adalah CV Bunga Palm, yang menjalin kemitraan dengan Mutiara Global Jaya asal Malaysia senilai Rp834 juta, PT Java Criollo Cokelat dengan AKS Global Trade dari Aljazair senilai Rp167 miliar, dan PT Syailendra Bumi Investama yang menggandeng Angel Fragrances dari Dubai senilai Rp10 miliar.

    Penandatanganan ini turut disaksikan mantan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno selaku Ketua Penyelenggara Agrinex Expo 2025 dan Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina Rudi Ariffianto.

    Pada ajang tersebut, Pertamina juga meraih penghargaan “Booth Terbaik”, yang diserahkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy.

    “Penghargaan diberikan karena booth Pertamina dinilai informatif, interaktif, dan inspiratif, sekaligus menampilkan semangat kemandirian dari produk unggulan UMKM Pertamina,” sebut Baron.

    Pewarta: Kelik Dewanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Susul yang Lain, Giliran UEA Tarik Inhaler Hong Thai Imbas Kontaminasi Mikroba

    Susul yang Lain, Giliran UEA Tarik Inhaler Hong Thai Imbas Kontaminasi Mikroba

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan Uni Emirat Arab (UEA) atau The Emirates Drug Establishment (EDE) menarik produk inhaler viral asal Thailand, Hong Thai (Yadom) dari pasaran. Pengumuman ini diterbitkan oleh otoritas pada 3 November 2025.

    “Uji laboratorium telah mengonfirmasi adanya kontaminasi mikroba dalam beberapa batch inhaler hidung herbal Thailand yang didistribusikan secara lokal,” tambah surat edaran tersebut, dikutip dari Khaleej Times.

    Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand telah menarik satu batch inhaler populer tersebut pada Oktober 2025. Alasannya karena inhaler tersebut gagal memenuhi standar yang dipersyaratkan dalam uji kontaminasi mikroba.

    Dalam surat edaran setebal 3 halaman tersebut, otoritas Thailand menyatakan bahwa batch ‘000332’ dari ‘Formula Inhaler Herbal 2’ gagal memenuhi standar kontaminasi mikroba. Perusahaan manufaktur, Hong Thai, segera mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa keselamatan pelanggan adalah prioritas utama mereka.

    Pada kesempatan yang sama, pihak Hong Thai juga memberi tahu publik terkait masalah tersebut.

    Setelah peringatan dari Thailand keluar, EDE segera mengambil tindakan dan menguji semua batch yang tersedia di pasar lokal untuk memverifikasi keamanannya. Dan analisis laboratorium mengonfirmasi tingkat kontaminasi mikroba yang melebihi batas yang diizinkan untuk produk inhalasi yang ditetapkan oleh standar farmakope internasional.

    “Tingkat yang tinggi tersebut berpotensi menimbulkan risiko kesehatan bagi pengguna,” beber EDE.

    Akibatnya, EDE memerintahkan penarikan semua batch produk dari peredaran, bukan hanya yang diidentifikasi oleh regulator Thailand.

    Batch yang ditarik memiliki nomor registrasi G 309/62, batch 000332 (diproduksi pada 9 Desember 2024, kedaluwarsa 8 Desember 2027). Sekitar 200.000 unit dari batch yang terdampak ditarik di UEA.

    “Penarikan ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan pemerintah kota dan otoritas regulasi lainnya untuk memastikan produk tersebut ditarik sepenuhnya dari semua tempat penjualan, termasuk platform daring,” tegas EDE.

    EDE mengimbau masyarakat untuk berhenti menggunakan produk tersebut dan membuang unit apapun yang mereka miliki dengan aman. Konsumen yang telah membeli Hong Thai Herbal Inhaler atau Yadom, batch 000332 (diproduksi pada 9 Desember 2024, kedaluwarsa 8 Desember 2027) disarankan untuk segera menghentikan penggunaannya.

    Selain itu, EDE menyarankan penduduk di UEA untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala tidak biasa setelah menghirup inhaler Hong Thai. Mulai dari sesak napas, iritasi hidung, atau pusing yang terus-menerus.

    Sebelumnya, Kementerian Malaysia telah resmi melarang penjualan inhaler viral asal Thailand itu. Pihak Malaysia menyebut produk tersebut belum terdaftar secara resmi di negaranya, dan inhaler ‘Hong Thai Formula 2’ dipastikan tidak memiliki izin edar.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Bisakah Kekuatan Asing Hentikan Konflik di Sudan?

    Bisakah Kekuatan Asing Hentikan Konflik di Sudan?

    Jakarta

    Tanpa dukungan eksternal, tidak ada satu pun pihak di Sudan mampu memperpanjang perang saudara yang tengah berlangsung.

    Konflik ini telah menjadikan negara tersebut sebagai lokasi salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia. Belakangan, terjadi pembunuhan massal serta kekejaman terhadap warga sipil Sudan di ibu kota regional Darfur, El-Fasher.

    Perang pertama kali meletus pada April 2023 ketika milisi lokal, yaitu pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan militer Sudan (Sudanese Armed Forces/SAF), berselisih mengenai integrasi RSF ke dalam militer reguler.

    Akibat berlanjutnya pertempuran di Darfur, angka korban hanya bisa diperkirakan, tapi organisasi bantuan dan PBB memperkirakannya di atas 140.000 orang. Sekitar setengah dari 51 juta penduduk Sudan bergantung pada bantuan kemanusiaan. Kelaparan dan penyakit menyebar luas dan sebagian besar infrastruktur serta lahan pertanian negara itu telah rusak.

    Para pengamat mengatakan pemerintah Sudan yang diakui secara internasional di bawah jenderal Abdel-Fattah al-Burhan, yang juga memimpin SAF, mendapat dukungan dari Mesir, Turki, Rusia, dan Iran. Sementara, Mesir dan Arab Saudi membantah memberikan dukungan senjata kepada kelompok apa pun di Sudan. RSF dituding mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA), tapi kemudian dibantah oleh UEA.

    “Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSF memiliki sejumlah pemasok senjata dan bahan bakar selama perang, tetapi penyedia utama tetap UEA,” kata Hager Ali, peneliti di lembaga kajian German Institute for Global and Area Studies (GIGA), kepada DW.

    Agenda kontroversial UEA di Sudan

    UEA berkali-kali membantah mendukung RSF. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai kampanye media oleh SAF dan menuntut permintaan maaf.

    Namun, PBB dan organisasi hak asasi manusia sering menemukan bukti pasokan militer dari UEA. Analis independen secara rutin menyimpulkan bahwa senjata dan amunisi yang digunakan RSF berasal dari UEA.

    “Materi tersebut mencakup drone buatan Cina yang canggih berikut senjata ringan, mesin berat, kendaraan, artileri, mortir dan amunisi,” ujar sumber dari US Defense Intelligence Agency dan biro intelijen Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) kepada The Wall Street Journal.

    Pada Januari, ketika pemerintahan AS dipimpin Presiden Joe Biden, Paman Sam menjatuhkan sanksi kepada kedua pihak. Waktu itu, Departemen Keuangan AS juga menjatuhkan sanksi terhadap tujuh perusahaan dari UEA dan menuduh mereka menyediakan senjata, pendanaan dan dukungan lain kepada RSF.

    Lebih jauh, laporan PBB Januari 2024 menyatakan bahwa milisi yang berpihak kepada Jenderal Libya Khalifa Haftar menggunakan jaringan penyelundupan yang sudah ada untuk memasok RSF dengan bahan bakar, kendaraan, dan amunisi.

    “Kami tahu bahwa UEA telah menyelundupkan senjata langsung melintasi perbatasan Libya ke Sudan, tetapi juga via Chad dan Uganda,” kata Ali.

    “Sebagai imbalannya, UEA, sebagai importir emas Sudan terbesar secara tradisional, memiliki kepentingan besar untuk menjaga aksesnya ke emas Sudan.”

    Bagi RSF, sumber daya emas Sudan yang kaya, yang sebagian besar berada di wilayah kekuasaannya, telah menjadi mata uang utama untuk membeli senjata dan menghindari sanksi.

    “Aman untuk diasumsikan bahwa senjata yang sekarang digunakan di Sudan bukan hanya dari sedikit penyedia tetapi senjata yang telah diselundupkan ke seluruh Sahel,” lanjut Ali, sambil menambahkan bahwa pengiriman senjata di medan perang sering dilakukan oleh Africa Corps, divisi Afrika dari kelompok mercenary (militer bayaran) Rusia Wagner yang telah berganti nama.

    Kepentingan lain di Sudan

    Mesir telah menjadi pendukung utama SAF dan mengakui pemerintahan Burhan sebagai pemerintahan resmi Sudan. Menurut tinjauan dari Institute of War, lembaga kajian independen, Mesir juga telah melatih pilot SAF dan menyediakan drone, kemudian hal ini dibantah Kairo.

    Mesir bertujuan menjaga konflik tetap di sisi Sudan dan berharap bisa mengembalikan jutaan pengungsi Sudan.

    Pendukung lain SAF adalah Iran, yang juga telah menyediakan drone. Teheran berharap mengamankan pangkalan angkatan laut di Laut Merah yang akan membantunya terus mendukung milisi Houthi di Yaman. Sudan diketahui telah menjadi pusat logistik bagi Houthi. Turki juga telah menyediakan drone dan misil untuk SAF. Kepentingan Ankara di sini adalah mengamankan aksesnya ke Laut Merah.

    Meski keterlibatan Rusia melalui Africa Corps atas nama RSF ada, Rusia memainkan peran yang relatif kecil di Sudan, menurut Achim Vogt, Direktur Friedrich Ebert Stiftung untuk wilayah Uganda dan Sudan.

    Bisakah ‘inisiatif Quad’ membantu?

    Menurut Vogt, keempat negara yang membentuk apa yang disebut “inisiatif Quad”, yakni AS, Mesir, Arab Saudi dan UEA, akan jadi negara yang bisa memberi pengaruh nyata di Sudan meskipun mereka punya aliansi berbeda dengan kedua pihak. Sasaran inisiatif ini adalah membuat peta jalan untuk mengakhiri perang atau setidaknya gencatan senjata kemanusiaan.

    Vogt mengatakan jika keempat negara ini bersatu, mungkin dengan dukungan negara Eropa, mereka bisa membawa kembali hukum humaniter internasional, mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia dan memperbaiki situasi kemanusiaan bagi warga sipil.

    Namun, pada 26 Oktober 2025, pembicaraan Quad di Washington yang ditujukan untuk membawa pihak yang bertikai bersama-sama menyepakati gencatan senjata tiga bulan, berakhir tanpa hasil. Pada hari yang sama, RSF merebut kontrol atas ElFasher dan meningkatkan pembunuhan massal serta kekejaman lainnya.

    “Mereka punya kepentingan ekonomi terkait ekspor emas dan pelabuhan Port Sudan, tetapi mereka sudah cukup jelas menyatakan bahwa mereka tidak tertarik ikut campur dalam apa yang mereka sebut konflik internal,” katanya.

    Bagi Laetitia Bader, Direktur Horn of Africa di Human Rights Watch, skala dan beratnya pelanggaran terbaru di dan sekitar El-Fasher sekarang memerlukan adanya “konsekuensi bagi pimpinan RSF dan para pendukungnya, khususnya Uni Emirat Arab, yang terus menyediakan dukungan… meskipun ada bukti jelas atas kejahatan,” ujarnya kepada DW.

    “Kami ingin melihat Dewan Keamanan PBB segera bergerak dengan sanksi terhadap pimpinan RSF,” kata Bader.

    “Kami menyerukan agar komunitas internasional memastikan ada akuntabilitas politik dan pidana.”

    Pada hari Jumat (31/10), menghadapi kemarahan internasional atas pembantaian dan kejahatan lainnya, RSF menangkap beberapa anggotanya sendiri. Namun, pengamat mengatakan kekejaman terus berlangsung.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Muhammad Hanafi dan Melisa Lolindu


    (ita/ita)

  • Trump Bilang Pasukan Internasional Akan Berada di Gaza Segera

    Trump Bilang Pasukan Internasional Akan Berada di Gaza Segera

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia mengharapkan pasukan stabilisasi internasional yang dikoordinasi AS akan berada di Gaza “segera.”

    Pasukan multinasional tersebut merupakan bagian dari rencana pemerintahan pascaperang Trump untuk Gaza. Pasukan internasional itu kemungkinan mencakup pasukan dari Mesir, Qatar, Turki, dan Uni Emirat Arab.

    Rencana tersebut membantu menghasilkan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Hamas pada 10 Oktober, tetapi krisis kemanusiaan di Gaza belum mereda.

    “Ini akan segera terjadi. Dan Gaza berjalan dengan sangat baik,” kata Trump dalam sebuah acara di Gedung Putih bersama para pemimpin Asia Tengah pada Kamis (6/11) waktu setempat.

    “Anda belum banyak mendengar tentang masalah-masalah ini, dan saya katakan, kami memiliki negara-negara yang telah menjadi sukarelawan jika ada masalah dengan Hamas,” ujar Trump, dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/11/2025).

    Pasukan tersebut seharusnya melatih dan mendukung polisi Palestina yang telah diseleksi di Jalur Gaza, dengan dukungan dari Mesir dan Yordania.

    Misi ini juga akan bertugas mengamankan wilayah perbatasan dan mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.

    Sebelumnya pada hari Rabu lalu, Amerika Serikat mengedarkan rancangan atau draf resolusi Dewan Keamanan PBB kepada negara-negara mitra yang bertujuan untuk memperkuat rencana Trump, termasuk dengan memberikan lampu hijau bagi pasukan internasional tersebut.

    Duta Besar (Dubes) AS untuk PBB, Mike Waltz, membagikan rancangan tersebut kepada 10 anggota Dewan Keamanan dan beberapa mitra regional — Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Turki — kata juru bicara misi AS dalam sebuah pernyataan.

    Menurut sumber-sumber diplomatik, beberapa negara telah menunjukkan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam pasukan tersebut. Namun, mereka bersikeras harus ada mandat Dewan Keamanan PBB sebelum benar-benar mengerahkan pasukan ke wilayah Palestina.

    Sementara itu, kepala Komando Pusat AS, komando militer yang bertanggung jawab atas Timur Tengah, mengatakan bulan lalu dalam kunjungan ke Gaza, bahwa tidak ada pasukan AS yang akan dikerahkan ke wilayah Palestina itu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Trump Bilang Pasukan Internasional Akan Berada di Gaza Segera

    Trump Umumkan Kazakhstan Normalisasi Hubungan dengan Israel

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Kazakhstan akan bergabung dengan Abraham Accords atau Perjanjian Abraham, yang mengatur kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel. Trump juga mengatakan bahwa seremoni penandatangan perjanjian itu akan dilakukan dalam waktu dekat.

    Pengumuman itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/11/2025), disampaikan Trump via postingan media sosial Truth Social pada Kamis (6/11), dengan dia mengatakan dirinya baru saja melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

    “Kazakhstan merupakan negara pertama di masa jabatan kedua saya yang bergabung dengan Abraham Accords, yang pertama dari sekian banyak negara lainnya,” kata Trump dalam postingannya.

    “Ini merupakan langkah maju yang besar dalam membangun jembatan di seluruh dunia. Saat ini, semakin banyak negara yang berbaris untuk mewujudkan Perdamaian dan Kemakmuran melalui Abraham Accords,” sebutnya.

    “Kami akan segera mengumumkan Seremoni Penandatanganan untuk meresmikannya, dan masih banyak negara lainnya yang berupaya bergabung dengan klub KEKUATAN ini,” ucap Trump dalam pernyataannya.

    “Masih banyak lagi yang akan datang dalam menyatukan negara-negara untuk Stabilitas dan Pertumbuhan — Kemajuan nyata, hasil nyata. DIBERKATILAH PARA PEMBAWA PERDAMAIAN!” ujar sang Presiden AS dalam postingannya.

    Pengumuman itu disampaikan setelah Trump bertemu Tokayev bersama empat pemimpin negara Asia Tengah lainnya dari Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan di Gedung Putih pada Kamis (6/11), seiring upaya AS memperkuat pengaruh di kawasan yang sejak lama didominasi Rusia dan didekati oleh China.

    Sementara itu, pemerintah Kazakhstan dalam pernyataannya mengatakan bahwa persoalan tersebut berada dalam tahap akhir negosiasi.

    “Aksesi yang kami antisipasi ke dalam Abraham Accords merupakan kelanjutan yang wajar dan logis dari arah kebijakan luar negeri Kazakhstan — yang didasarkan pada dialog, sikap saling menghormati, dan stabilitas regional,” sebut pemerintah Kazakhstan dalam pernyatananya.

    Kazakhstan sebenarnya telah menjalin hubungan diplomatik dan ekonomi penuh dengan Israel, yang berarti langkah tersebut sebagian besar bersifat simbolis.

    Seorang sumber yang dikutip Reuters mengatakan bahwa AS berharap bergabungnya Kazakhstan akan membantu menghidupkan kembali Abraham Accords, yang perluasannya tertunda selama perang Gaza berkecamuk.

    Trump berulang kali mengatakan bahwa dirinya ingin memperluas perjanjian yang dia mediasi dengan beberapa negara Arab selama masa jabatan pertamanya. Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko menormalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 di bawah Abraham Accords yang dimediasi Trump.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pemerintah Bidik Produksi Migas Naik 31% di 2029

    Pemerintah Bidik Produksi Migas Naik 31% di 2029

    Liputan6.com, Jakarta Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2025–2029, pemerintah menargetkan peningkatan produksi migas nasional sebesar 31% untuk minyak dan 51% untuk gas pada tahun 2029. Target ini didukung oleh reformasi fiskal, percepatan perizinan, serta peningkatan investasi eksplorasi di wilayah frontier.

    Pemerintah juga menilai 2025 sebagai momentum terbaik dalam satu dekade terakhir untuk mendorong investasi hulu migas nasional, dengan realisasi investasi hingga Semester I 2025 mencapai USD 7,19 miliar dan proyeksi akhir tahun sebesar USD 15,9 miliar, tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir.

    “Potensi besar Indonesia perlu dioptimalkan melalui kemitraan global yang menghadirkan teknologi dan pendanaan. Sementara, Indonesia telah memiliki action plan yang jelas untuk meningkatkan iklim investasi, serta menawarkan insentif, stabilitas, dan arah kebijakan dalam  mendorong investasi yang berkelanjutan,” ujar Staff Khusus Menteri bidang Eksplorasi dan Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM serta Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Lifting Migas Nanang Abdul Manaf, Kamis (6/11/2025).

    Sejalan dengan itu, Pertamina EP aktif dalam berpartisipasi dalam Abu Dhabi International Petroleum Exhibition and Conference (ADIPEC) 2025, forum minyak dan gas tahunan terbesar di dunia yang berlangsung pada 3–6 November 2025 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

    Partisipasi Pertamina EP menjadi bagian dari kehadiran resmi delegasi Indonesia yang dikoordinasikan oleh SKK Migas dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tahun ini, Indonesia menegaskan arah baru pembangunan energi nasional dengan mengusung tema Potentials to Discover, Partners to Deliver.

    Tema tersebut menandai visi besar menuju kemandirian energi nasional melalui investasi, inovasi teknologi, dan kolaborasi strategis lintas negara. Indonesia menampilkan diri sebagai mitra strategis energi global yang berdaulat dan kompetitif, dengan fokus memperkuat ketahanan energi, mempercepat alih teknologi, dan mengembangkan industri pendukung di sektor hulu migas.

     

    “Kehadiran Pertamina EP, sebagai anak perusahaan Pertamina Hulu Energi (PHE) dan Pertamina (Persero), di ajang bergengsi ADIPEC 2025 sejalan dengan komitmen Perusahaan dalam mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” kata Manager Communication Relations & CID Pinto Budi Bowo Laksono. 

     

  • AS Sampaikan Draf Resolusi PBB untuk Rencana Damai Trump di Gaza

    AS Sampaikan Draf Resolusi PBB untuk Rencana Damai Trump di Gaza

    Jakarta

    Amerika Serikat menyampaikan draf atau rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB kepada negara-negara mitra yang bertujuan untuk memperkuat rencana perdamaian Gaza yang dicetuskan Presiden Donald Trump. Di dalam rancangan resolusi tersebut termasuk perihal memberikan lampu hijau bagi pembentukan pasukan keamanan internasional.

    Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz menyampaikan rancangan tersebut kepada 10 anggota Dewan Keamanan dan beberapa mitra regional — Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Turki — ujar juru bicara misi AS untuk PBB dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (6/11/2025).

    Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk pemungutan suara atas rancangan tersebut.

    Draf resolusi yang disusun AS tersebut menyatakan bahwa resolusi tersebut “menyambut Dewan Perdamaian,” sebuah badan pemerintahan transisi untuk Gaza yang diusulkan dalam rencana 20 poin Trump.

    Resolusi ini juga “mengesahkan Pasukan Stabilisasi Internasional” (ISF) yang diuraikan dalam rencana perdamaian.

    Menurut sumber-sumber diplomatik, beberapa negara telah menyatakan kesediaan mereka untuk berpartisipasi dalam ISF. Namun, mereka bersikeras mendapatkan mandat Dewan Keamanan PBB sebelum benar-benar mengerahkan pasukan ke Gaza.

    “Di bawah kepemimpinan Presiden Trump yang berani, Amerika Serikat akan kembali memberikan hasil di PBB — bukan omong kosong belaka,” kata juru bicara misi AS untuk PBB.

    Pembentukan pasukan internasional merupakan salah satu bagian dari perjanjian yang menghasilkan gencatan senjata pada 10 Oktober antara Israel dan Hamas, setelah dua tahun perang dahsyat di Gaza.

    Berdasarkan ketentuan perjanjian itu, pasukan akan ditarik dari sebagian besar negara Arab dan Muslim dan dikerahkan ke Gaza untuk mengawasi keamanan saat tentara Israel ditarik.

    “Para pihak telah memanfaatkan kesempatan bersejarah ini untuk akhirnya mengakhiri pertumpahan darah selama puluhan tahun dan mewujudkan visi Presiden tentang perdamaian abadi di Timur Tengah,” tambah juru bicara AS tersebut.

    Fase-fase selanjutnya dari rencana Trump meliputi penarikan lebih lanjut pasukan Israel dari Gaza, perlucutan senjata Hamas, dan pembangunan kembali wilayah Gaza yang hancur.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)