Negara: Uni Emirat Arab

  • Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Tak Cuma Driver Online, Kiamat Sopir Truk Mulai Terlihat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri kendaraan otomatis (Automatic Vehicle/AV) berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Kemunculan taksi tanpa awak atau diistilahkan ‘robotaxi’ sudah tersebar di beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS), China, Uni Emirat Arab, bahkan Singapura yang lokasinya hanya sejengkal dari wilayah RI.

    Hal ini memicu kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan sopir (driver). Terbaru, pengembangan kendaraan otomatis juga tak cuma untuk taksi melainkan truk.

    Startup truk tanpa awal Waabi telah bermitra dengan Volvo Autonomous Solutions untuk mengembangkan dan menguji truk otomatis. Ini merupakan tahapan penting sebelum peluncuran truk otomatis komersial.

    Kerja sama ini merupakan kali kedua Volvo menggandeng mitra startup untuk pengembangan kendaraan otomatis. Sebelumnya, pada Mei 2024, Volvo bermitra dengan Aurora Innovation untuk mengembangkan truk Volvo VNL Autonomous.

    Waabi akan menggunakan truk yang sama, tetapi disematkan teknologi Waabi seperti rangkaian sensor, komputasi, dan software Waabi Driver.

    “Kami sekarang memiliki semua yang dibutuhkan untuk meningkatkan skala produk kami, kata CEO dan pendiri Waabi, Raquel Urtasun, dikutip dari Tech Crunch, Rabu (5/2/2025).

    “Kami memiliki teknologi generasi terbaru 2.0 untuk AV yang lebih efisien untuk mempercepat adopsi ke pasar,” ia menambahkan.

    Waabi berencana untuk meluncurkan uji coba komersial dengan truk buatan Volvo di Texas selama beberapa bulan ke depan, dengan demonstrasi produk tanpa pengemudi di jalan umum direncanakan pada akhir tahun 2025.

    Urtasun, yang sebelumnya menjabat sebagai kepala ilmuwan di Uber ATG sebelum meluncurkan Waabi pada tahun 2021, mengklaim telah membangun model AI yang dapat berpikir seperti manusia, sehingga mempercepat penerapan komersial dan menjadikan sistem secara keseluruhan lebih efisien.

    Dia beralasan bahwa AI dengan kualitas lebih baik akan membutuhkan lebih sedikit data dan komputasi untuk memahami dan bereaksi terhadap dunia di sekitarnya.

    Kemitraan Waabi dengan Volvo merupakan kelanjutan dari investasi strategis ke startup tersebut dua tahun lalu melalui cabang venturanya, Volvo Group Venture Capital. Volvo kemudian berpartisipasi dalam Seri B pendaan Waabi senilai US$200 juta atau Rp3,2 triliun.

    Volvo akan membuat truk untuk Waabi di fasilitas siap produksinya di Virginia. Urtasun mengatakan beberapa produkpertama akan keluar dari jalur perakitan pada tahun 2025, dan ia memperkirakan jangka waktunya sekitar dua hingga tiga tahun untuk mencapai skala volume.

    Hingga saat ini, Waabi telah mengumpulkan US$282 juta (Rp4,5 triliun), menurut data PitchBook, dan Urtasun mengatakan bahwa startup tersebut memiliki cukup dana untuk meluncurkan truk tanpa pengemudi di jalan umum dan sekitarnya. Pesaing utamanya, Aurora dan Kodiak, masing-masing telah mengumpulkan US$3,46 miliar (Rp56 triliun) dan $243 juta (Rp3,9 triliun).

    Aurora berencana meluncurkan operasi truk komersial tanpa pengemudi pada bulan April, dan Kodiak mengirimkan truk otonom pertamanya kepada mitra komersial yang akan menggunakannya untuk operasi off-road.

    “2025 adalah tahun truk otomatis. Ini adalah situasi berhasil atau gagal,” kata Urtasun.

    “Saya pikir akan ada potensi lebih banyak konsolidasi,” ia menambahkan.

    (fab/fab)

  • Investor Gelar Pemungutan Suara, eFishery Bakal Dilikuidasi atau Restrukturisasi?

    Investor Gelar Pemungutan Suara, eFishery Bakal Dilikuidasi atau Restrukturisasi?

    Bisnis.com, JAKARTA – Penasihat yang menyelidiki dugaan penipuan akuntansi di perusahaan agritech Indonesia eFishery dikabarkan merekomendasikan investor membuat langkah antara melikuidasi atau restrukturisasi perusahaan tersebut.

     Keputusan penting ini diharapkan akan dilakukan pada bulan ini, menyusul krisis besar yang dihadapi oleh perusahaan rintisan tersebut. 

    Melansir dari Bloomberg, Rabu (5/2/2025) dalam waktu dekat, pemegang saham eFishery akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan langkah selanjutnya. 

    Langkah tersebut apakah menutup, merestrukturisasi, atau menjual perusahaan secara keseluruhan atau sebagian. 

    Langkah ini diambil setelah serangkaian masalah yang menyelimuti perusahaan, termasuk dugaan penipuan akuntansi yang melibatkan penggelembungan pendapatan.

    Penasihat yang dipekerjakan, FTI Consulting Singapore Pte, akan terlebih dahulu melakukan tinjauan independen terhadap posisi keuangan eFishery, termasuk arus kas, solvabilitas, pinjaman, serta aset dan kewajiban perusahaan. 

    Hasil tinjauan ini akan menjadi dasar bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan lebih lanjut. Proses ini diperkirakan mungkin memerlukan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

    Penyelidikan internal baru-baru ini mengungkapkan bahwa eFishery, yang didukung oleh investor besar seperti SoftBank Group Corp. dan Temasek Holdings Pte, telah menggelembungkan pendapatan dan labanya. 

    Efishery merupakan perusahaan unicorn terbaru atau perusahaan startup yang bernilai lebih dari US$1 miliar.

    Perusahaan ini diduga telah memalsukan hampir US$600 juta dalam pendapatan selama sembilan bulan terakhir pada 2024, yang berarti lebih dari 75% dari angka yang dilaporkan adalah palsu. 

    Tuduhan ini berpotensi merusak reputasi startup di Indonesia, terutama di tengah kesulitan industri yang tengah berjuang mencari pendanaan baru.

    Dugaan penipuan ini muncul setelah eFishery, yang menyediakan alat pemberi makan ikan dan udang bagi petani Indonesia, mendapat perhatian besar karena valuasinya yang mencapai US$1,4 miliar. 

    Perusahaan ini memperoleh pendanaan besar, termasuk dari G42, perusahaan kecerdasan buatan yang dimiliki oleh Sheikh Tahnoon bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab. 

    Namun, meski perusahaan sempat mencatatkan laba UD$16 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2024, penyelidikan internal menunjukkan bahwa sebaliknya eFishery justru mengalami kerugian sebesar US$35,4 juta.

  • Siapa Penguasa Gaza Pascaperang? Hamas Butuh Bantuan, PA Cari Celah, Arab-Israel Menentukan – Halaman all

    Siapa Penguasa Gaza Pascaperang? Hamas Butuh Bantuan, PA Cari Celah, Arab-Israel Menentukan – Halaman all

    Siapa Penguasa Gaza Pascaperang? Hamas Tak Bisa Sendirian, PA Cari Celah, Israel Minta Beking AS

    TRIBUNNEWS.COM – Selama hampir 16 bulan perang di Gaza, banyak politisi dan analis memperdebatkan proposal yang muncul soal siapa yang akan memerintah Jalur Gaza pasca-Perang.

    Ulasan dari media Amerika Serikat (AS), The New York Times, Senin (3/2/2025) lantas menghadirkan empat analisis model pemerintahan Gaza pasca-perang tersebut.

    Meski begitu, ulasan tersebut menyatakan, kalau “Belum ada arah yang jelas siapa yang akan memerintah Gaza selama pertempuran terus berlanjut.”

    Pada fase saat ini, Gaza berada dalam situasi gencatan senjata yang rapuh antara Hamas dan Israel.

    Melalui tahap pertama gancatan senjata secara ringkih berhias berbagai insiden dalam putaran demi putaran pertukaran tahanan sandera dan tahanan,  Israel dan Hamas bersiap untuk negosiasi guna memperpanjang gencatan senjata.

    “Sementara itu terjadi, ada empat model mencuat untuk masa depan Gaza yang mulai terbentuk,” tulis ulasan tersebut dikutip, Rabu (5/2/2025).

    Secara garis besar, ulasan tersebut menggambarkan empat model yang dimaksud adalah:

    Pemerintahan Gaza yang dikendalikan Hamas
    Pemerintahan Gaza yang diduduki Israel
    Pemerintahan Gaza yang dikelola pihak Internasional
    Pemerintahan Gaza diserahkan ke Otoritas Palestina (PA)

    Membahas model pertama, ulasan tersebut Hamas, yang melemah tetapi tidak menyerah dan secara de facto tetap ada, masih menguasai sebagian besar wilayah dan berusaha untuk mempertahankan otoritas tersebut. 

    Adapun soal model kedua, berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel memang diharuskan menarik diri secara bertahap dari Gaza, tetapi pasukannya masih menduduki bagian-bagian penting wilayah tersebut. 

    Terlebih, para pemimpin sayap kanan Israel ingin pasukan mereka memperluas kendali tersebut, bahkan jika itu berarti memulai kembali perang.

    Untuk model ketiga analisis pemerintahan Gaza pasca-perang, ulasan tersebut menyatakan kendali oleh kontraktor keamanan asing bisa jadi opsi model lain pemerintahan di Gaza nantinya.

    “Atas undangan Israel, mereka menjalankan pos pemeriksaan di jalan raya penting di Gaza utara, memeriksa kendaraan untuk mencari senjata. Beberapa pejabat Israel mengatakan bahwa aktivitas tersebut dapat berkembang menjadi pengelolaan internasional di wilayah yang jauh lebih luas, yang melibatkan negara-negara Arab, bukan kontraktor swasta,” kata ulasan tersebut.

    Ulasan juga menyertakan model pemerintahan Gaza yang dikelola oleh PA.

    “Di wilayah selatan, perwakilan Otoritas Palestina mulai bekerja di perbatasan dengan Mesir selama akhir pekan, bekerja sama dengan pejabat keamanan Eropa.  Otoritas tersebut, yang kehilangan kendali atas Gaza ke tangan Hamas pada tahun 2007, berharap bahwa pada waktunya nanti, mereka dapat meniru upaya tersebut di seluruh wilayah,” kata ulasan tersebut.

    Ulasan itu menjelaskan, ntuk saat ini, memang belum jelas pola mana yang akan muncul sebagai model yang dominan.

    Namun, seperti apa Gaza di masa depan kemungkinan besar akan sangat bergantung pada Presiden Trump, yang akan membahas masa depan Gaza di Washington dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel, Selasa kemarin. 

    Hal penting lainnya, kata tulisan itu, “Faktor Arab Saudi dapat mengubah keadaan jika untuk pertama kalinya setuju menjalin hubungan formal dengan Israel — sebagai imbalan atas struktur pemerintahan tertentu di Gaza.”

    Berikut ini adalah apa saja yang termasuk dalam model tersebut dan seberapa besar kemungkinan model tersebut akan berhasil.

    PANGLIMA HAMAS GUGUR – Foto yang diambil dari Press TV tanggal 1 Februari 2025 memperlihatkan anggota Brigade Al Qassam berdiri di atas panggung sambil membawa foto para panglima Hamas yang gugur. Wakil Kepala Politbiro Hamas Khalil Al Hayya mengklaim pembebasan seluruh tanah Palestina dari Israel kini sudah dekat. (Press TV)

    Hamas Berkuasa, Tak Bisa Sendirian

    Saat membebaskan sandera dalam beberapa minggu terakhir, Hamas berusaha menunjukkan kalau mereka tetap menjadi kekuatan Palestina yang dominan di lapangan.

    Ratusan militan Hamas bertopeng berkumpul di setiap titik pembebasan, menunjukkan kalau kelompok tersebut, meskipun babak belur karena perang selama 16 bulan, masih berkuasa.

    Pejabat keamanan Hamas juga muncul kembali untuk menegakkan ketertiban di seluruh wilayah, menghentikan dan memeriksa kendaraan, serta mencoba menjinakkan persenjataan yang belum meledak.

    Pejabat kota juga mulai memindahkan puing-puing.

    Bagi sebagian besar orang Israel, kehadiran Hamas dalam jangka panjang tidak mengenakkan dan mimpi buruk menakutkan atas status pendudukan mereka. 

    Sebagian entitas Israel mungkin menerimanya jika Hamas setuju untuk membebaskan semua sandera yang tersisa di Gaza.

    Namun bagi yang lain, khususnya di sayap kanan Israel, ingin melanjutkan perang, bahkan jika harus mengorbankan nyawa beberapa tawanan, untuk memaksa Hamas keluar.

    Atas variabel-variabel itu, Hamas diasumsikan tidak bisa sendirian berkuasa di Gaza.

    “Jika Hamas tetap berkuasa, akan sulit bagi kelompok tersebut untuk membangun kembali Gaza tanpa dukungan asing,” tulis ulasan itu. 

    Karena banyak donor asing kemungkinan besar akan berhati-hati dalam membantu kecuali Hamas mengundurkan diri, ada kemungkinan kelompok itu akan dengan sukarela menyerahkan kekuasaan kepada pemimpin Palestina alternatif, alih-alih terus memimpin tanah terlantar yang tidak dapat diatur. 

    “Dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Mesir, utusan Hamas mengatakan mereka dapat menyerahkan tanggung jawab administratif kepada komite teknokrat Palestina, tetapi tidak mungkin kelompok itu akan dengan sukarela membubarkan sayap bersenjatanya bahkan jika mereka berhenti menjalankan urusan sipil Gaza,” kata analisis tersebut.

    AGRESI MILITER – Tentara Israel melalukan agresi militer di Jalur Gaza. Selama 15 bulan agresi Israel belum bisa memberangus Hamas. (Tangkap Layar/IDF)

    Pendudukan Israel

    Ketika gencatan senjata dimulai bulan lalu, Israel mempertahankan kendali atas zona penyangga di sepanjang perbatasan Gaza yang lebarnya beberapa ratus meter.

    Untuk mengakhiri perang dan mengamankan pembebasan semua sandera di Gaza, Israel pada akhirnya perlu mengevakuasi wilayah ini.

    Tetapi itu tidak terpikirkan oleh anggota penting koalisi Netanyahu, yang berarti bahwa ia dapat memperpanjang pendudukan Israel, atau bahkan memperluasnya, untuk menghindari keruntuhan pemerintahannya.

    “Namun, untuk melakukan itu, Netanyahu mungkin memerlukan dukungan dari pemerintahan Trump, yang telah mengisyaratkan bahwa mereka ingin memperpanjang gencatan senjata untuk memungkinkan pembebasan setiap sandera,” tulis laporan itu. 

    Kembali berperang juga akan menggagalkan peluang jangka pendek untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi — sebuah pencapaian internasional besar yang telah lama didambakan oleh Netanyahu.

    Pasukan Internasional

    Ketika pasukan Israel mundur minggu lalu dari sebagian besar Koridor Netzarim, wilayah strategis yang menghubungkan Gaza utara dan selatan, mereka mengizinkan sekelompok kontraktor keamanan asing untuk mengisi kekosongan tersebut.

    Dipimpin oleh penjaga keamanan Mesir, para kontraktor tersebut memeriksa lalu lintas ke utara untuk mencari senjata, dengan harapan dapat memperlambat upaya Hamas untuk mempersenjatai kembali militannya di Gaza utara.

    Dua perusahaan AS terlibat dalam proses tersebut, tetapi tidak jelas peran apa yang mereka mainkan di lapangan.

    Untuk saat ini, proses tersebut merupakan uji coba skala kecil yang tidak melibatkan keterlibatan resmi negara-negara Arab selain Mesir dan Qatar, dua negara yang menjadi penengah antara Israel dan Hamas.

    Namun, beberapa pejabat Israel mengatakan bahwa hal itu dapat diperluas — baik dari segi geografi maupun tanggung jawab — untuk mencakup peran administratif di wilayah yang lebih luas, yang didukung secara publik dan finansial oleh negara-negara Arab terkemuka seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

    Keduanya kemungkinan tidak akan mencari peran formal tanpa restu dari Otoritas Palestina (PA).

    Otoritas tersebut, yang dipaksa Hamas dari Gaza pada tahun 2007, masih menjalankan sebagian wilayah Tepi Barat dan dianggap sebagai satu-satunya alternatif serius Palestina bagi Hamas.

    “Namun, para pemimpin Israel melihat otoritas tersebut korup dan tidak kompeten dan telah menolak gagasan untuk memberinya peran utama di Gaza, setidaknya untuk saat ini. Kaum kanan Israel juga menentang pemberdayaan otoritas tersebut, agar tidak muncul sebagai negara yang kredibel,” kata laporan tersebut.

    Personel keamanan Otoritas Palestina di Jenin, Samaria utara, Tepi Barat yang diduduki Israel pada 16 Desember 2024. (Foto oleh Nasser Ishtayeh/Flash90.)

    Otoritas Palestina Cari Celah

    Meskipun begitu, perwakilan otoritas Palestina  diam-diam mulai bekerja di bagian lain Gaza selama akhir pekan, yang menunjukkan bahwa sebagian dari pimpinan Israel mungkin dalam praktiknya lebih fleksibel tentang keterlibatan otoritas tersebut.

    Israel mengizinkan pejabat dari Uni Eropa dan Otoritas Palestina untuk memulai kembali operasi di perlintasan Rafah — sebuah pos pemeriksaan di perbatasan antara Gaza dan Mesir. Perlintasan tersebut telah ditutup sejak Israel menginvasi wilayah Rafah Mei lalu.

    Secara terbuka, pemerintah Israel mengecilkan keterlibatan otoritas tersebut di pos pemeriksaan, sebagian untuk menghindari kemarahan anggota koalisi Netanyahu.

    “Namun, operasi di Rafah telah memicu spekulasi bahwa Netanyahu, di bawah tekanan dari Trump dan para pemimpin Arab di Teluk, mungkin dengan berat hati menoleransi peran yang lebih luas bagi otoritas tersebut, mungkin dalam kemitraan dengan pasukan penjaga perdamaian atau kontraktor asing,” kata ulasan tersebut.

     

    (oln/TNYP/*)

  • Netanyahu Yakin Perdamaian antara Israel-Arab Saudi Akan Terjadi!    
        Netanyahu Yakin Perdamaian antara Israel-Arab Saudi Akan Terjadi!

    Netanyahu Yakin Perdamaian antara Israel-Arab Saudi Akan Terjadi! Netanyahu Yakin Perdamaian antara Israel-Arab Saudi Akan Terjadi!

    Washington DC

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keyakinan bahwa dirinya dapat mencapai kesepakatan perdamaian dengan Arab Saudi. Netanyahu menegaskan dirinya berkomitmen untuk mewujudkan normalisasi hubungan dengan Riyadh.

    “Saya pikir perdamaian antara Israel dan Arab Saudi tidak hanya mungkin dilakukan, saya pikir hal itu akan terjadi,” ucap Netanyahu saat berbicara dalam konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, seperti dilansir AFP, Rabu (5/2/2025).

    Lebih lanjut, Netanyahu mengatakan jika Trump masih memiliki waktu setengah tahun pada masa jabatan pertamanya, normalisasi antara Israel dan Saudi sudah pasti terjadi. Dalam upaya kali ini, Netanyahu mengatakan Israel akan memberikan upaya yang baik terhadap Saudi.

    “Saya berkomitmen untuk mencapainya. Dan saya tahu presiden berkomitmen untuk mencapainya. Dan saya pikir kepemimpinan Saudi tertarik untuk mencapainya,” sebutnya seperti dilansir The Times of Israel.

    “Kami akan berusaha dengan baik. Dan saya pikir kami akan berhasil,” ujar Netanyahu dalam pernyataannya.

    Pemerintahan Trump selama masa jabatan pertamanya menjadi mediator bagi normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab, seperti Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko.

    Hal itu meningkatkan harapan akan adanya kesepakatan serupa dengan Arab Saudi, negara dengan perekonomian terkaya di Arab.

    Selama berbulan-bulan, AS telah memimpin upaya diplomasi untuk membujuk Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengakui negara Yahudi tersebut. Upaya itu melibatkan tawaran pakta pertahanan dan bantuan AS dalam program nuklir sipil Saudi sebagai imbalannya.

    Namun perundingan itu gagal setelah perang yang berkecamuk di Jalur Gaza sejak Oktober 2023 membuat Riyadh mengesampingkan isu normalisasi, di tengah kemarahan negara Arab atas rentetan serangan Israel terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    Saudi, dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri, menegaskan pihaknya tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya pembentukan negara Palestina. Netanyahu dan jajaran pemerintahannya di Tel Aviv diketahui menentang keras pembentukan negara Palestina.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Intip Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di 69 Negara

    Intip Uang Saku Beasiswa LPDP 2025 di 69 Negara

    Jakarta, Beritasatu.com – Beasiswa LPDP 2025 memberikan bantuan mencakup biaya pendidikan dan uang saku yang disesuaikan dengan standar hidup di 69 negara tujuan. Pemerintah kembali membuka pendaftaran Beasiswa LPDP hingga 17 Februari 2025.

    Beasiswa LPDP adalah salah satu yang paling diminati karena memberikan kesempatan emas untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 secara gratis, baik di dalam maupun luar negeri.

    Tak hanya menanggung biaya pendidikan sepenuhnya, LPDP juga memberikan benefit lainnya, termasuk uang saku bulanan yang sangat membantu selama masa studi. Menariknya, besaran uang saku yang diterima setiap penerima beasiswa berbeda-beda tergantung negara tujuan studi.

    Berdasarkan buku LPDP Scholarship Funding Components atau sekitar April 2024, berikut adalah besaran uang saku LPDP di 69 negara:

    Afrika Selatan: US$ 920 atau sekitar Rp 14 juta.Amerika Serikat: US$ 2.000–2.600 atau sekitar Rp 31 juta-Rp 40 juta.Arab Saudi: 3.100 riyal Arab Saudi atau sekitar Rp 13 juta.Argentina: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Australia: 2.500-2.800 dolar Australia atau sekitar Rp 26 juta-Rp 29 juta.Austria: 1.200 euro atau sekitar Rp 21 juta.Belanda: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Belarus: US$ 520 atau sekitar Rp 8 juta.Belgia: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Brasil: 2.500 real Brasil atau sekitar Rp 8 juta.Brunei Darussalam: 570 dolar Brunei Darussalam atau sekitar Rp 6 juta.Bulgaria: 980 lev Bulgaria atau sekitar Rp 8 juta.Chili: US$ 1.400 atau sekitar Rp 22 juta.Ceko: US$ 670 atau sekitar Rp 10 juta.Denmark: 1.400-1.600 euro atau sekitar Rp 24 juta-Rp 28 juta.Estonia: 710 euro atau sekitar Rp 12 juta.Filipina: 35.100 peso Filipina atau sekitar Rp 10 juta.Finlandia: 1.200 euro atau sekitar Rp 21 juta.Hong Kong: 12.700 dolar Hong Kong atau sekitar Rp 25 juta.Hungaria: 780 euro atau sekitar Rp 14 juta.India: 33.400 rupee India atau sekitar Rp 6 juta.Inggris: 1.400-1.900 poundsterling atau sekitar Rp 27 juta-Rp 37 juta.Iran: 950 euro atau sekitar Rp 16 juta.Irlandia: 1.600 euro atau sekitar Rp 28 juta.Islandia: US$ 1.700 atau sekitar Rp 26 juta.Italia: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Jepang: 170.000-195.000 Yen Jepang atau sekitar Rp 17 juta-Rp 19 juta.Jerman: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Kanada: 2.300-2.900 dolar Kanada atau sekitar Rp 26 juta-Rp 33 juta.Kazakhstan: 310.000 tenge Kazakhstan atau sekitar Rp 10 juta.Kenya: US$ 480 atau sekitar Rp 7 juta.Korea Selatan: 1.500.000 won Korea Selatan atau sekitar Rp 17 juta.Kroasia: 630 euro atau sekitar Rp 11 juta.Latvia: 630 euro atau sekitar Rp 11 juta.Lebanon: US$ 1.400 atau sekitar Rp 22 juta.Lituania: 720 euro atau sekitar Rp 12 juta.Luksemburg: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Makau: 7.800 pataca Makau atau sekitar Rp 15 juta.Malaysia: 2.700 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 9 juta.Maroko: 540 euro atau sekitar Rp 9 juta.Meksiko: US$ 1.300 atau sekitar Rp 20 juta.Mesir: US$ 880 atau sekitar Rp 14 juta.Norwegia: 12.700 Krone Norwegia atau sekitar Rp 18 juta.Oman: US$ 860 atau sekitar Rp 13 juta.Pakistan: US$ 410 atau sekitar Rp 6 juta.Prancis: 1.500 euro atau sekitar Rp 26 juta.Polandia: 710 euro atau sekitar Rp 12 juta.Portugal: 800 euro atau sekitar Rp 13 juta.Qatar: 6.000 riyal Qatar atau sekitar Rp 25 juta.Rusia: US$ 700-880 atau sekitar Rp 11 juta-Rp 14 juta.Selandia Baru: 2.300 dolar Selandia Baru atau sekitar Rp 21 juta.Singapura: 2.300 dolar Singapura atau sekitar Rp 26 juta.Siprus: 750 euro atau sekitar Rp 13 juta.Slovenia: 650 euro atau sekitar Rp 11 juta.Spanyol: 1.400 euro atau sekitar Rp 24 juta.Sudan: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Swedia: 12.300 krona Swedia atau sekitar Rp 18 juta.Swiss: 2.400 franc Swiss atau sekitar Rp 43 juta.Taiwan: US$ 1.100 atau sekitar Rp 17 juta.Thailand: 24.800 baht Thailand atau sekitar Rp 11 juta.Tiongkok: 6.600 yuan Tiongkok atau sekitar Rp 14 juta.Tunisia: 2.300 dinar Tunisia atau sekitar Rp 12 juta.Turki: 490 euro atau sekitar Rp 8,5 juta.Uni Emirat Arab: 6.100 dirham UAE atau sekitar Rp 26 juta.Uzbekistan: US$ 720 atau sekitar Rp 11 juta.Vietnam: 10.790.000 dong Vietnam atau sekitar Rp 6,5 juta.Yaman: US$ 700 atau sekitar Rp 11 juta.Yordania: US$ 810 atau sekitar Rp 13 juta.Yunani: 600 euro atau sekitar Rp 10 juta.

    Besaran uang saku beasiswa ini menyesuaikan dengan biaya hidup di setiap negara dan dapat berubah sesuai kebijakan LPDP di tahun 2025.

  • 5 Negara Arab Tolak Rencana Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza

    5 Negara Arab Tolak Rencana Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza mendapat penentangan dari negara-negara Arab. Hal ini terlihat dari surat bersama yang dikirimkan ke pemerintahannya.

    Melansir Reuters pada Selasa (4/2/2025), lima menteri luar negeri Arab dan seorang pejabat senior Palestina mengirim surat bersama berisi penentangan kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

    Surat itu dikirim pada Senin, 3 Januari 2025 dan ditandatangani oleh menteri luar negeri Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA), serta penasihat presiden Palestina Hussein al-Sheikh. Laporan itu pertama kali dilaporkan oleh Axios, yang mengatakan para diplomat top bertemu di Kairo selama akhir pekan.

    “Rekonstruksi di Gaza harus melalui keterlibatan langsung dengan dan partisipasi rakyat Gaza. Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali,” kata surat itu.

    “Dan mereka tidak boleh dilucuti dari agensi mereka selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil kepemilikan proses dengan dukungan masyarakat internasional.”

    Trump pertama kali melontarkan saran Yordania dan Mesir untuk menerima orang Palestina dari Gaza pada tanggal 25 Januari. Ketika ditanya apakah ia menyarankan bahwa sebagai solusi jangka panjang atau jangka pendek, Trump mengatakan: “Bisa saja.”

    Komentar presiden AS itu menggemakan ketakutan lama warga Palestina yang diusir secara permanen dari rumah mereka dan dicap sebagai proposal pembersihan etnis oleh para kritikus. Yordania, Mesir dan negara-negara Arab lainnya menentang usulan tersebut.

    Adapun pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dipicu pada 7 Oktober 2023, ketika militan Hamas Palestina menyerang Israel, menewaskan 1.200 dan mengambil sekitar 250 sandera, menurut penghitungan Israel.

    Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan menyebabkan tuduhan genosida serta kejahatan perang yang dibantah Israel. Pertempuran saat ini telah berhenti di tengah gencatan senjata yang rapuh.

    (luc/luc)

  • Gedung Tertinggi Dunia Dibangun Arab Saudi, Kalahkan Burj Khalifa

    Gedung Tertinggi Dunia Dibangun Arab Saudi, Kalahkan Burj Khalifa

    Jakarta

    Proyek ambisius gedung pencakar langit Jeddah Tower di Arab Saudi, resmi dilanjutkan pada pekan ini. Jika bangunan tersebut selesai dibangun, maka akan dinobatkan sebagai gedung tertinggi di dunia dan mengalahkan Burj Khalifa di Uni Emirat Arab.

    Sebagai gambaran, Burj Khalifa sampai saat ini menjadi ikonik gedung tertinggi di dunia yang mencapai 828 meter. Sedangkan, Jeddah Tower diperkirakan nantinya akan memiliki ketinggian 173 meter lebih tinggi dari Burj Khalifa atau total bisa menyentuh 1.001 meter.

    “Pembangunan Jeddah Tower, simbol ambisi dan kemajuan global, telah resmi dimulai kembali, ujar pengembang Kingdom Holding Company dikutip dari Dezeen, Senin (3/2/2025).

    Jeddah Tower yang dirancang oleh Adrian Smith + Gill Gordon Architecture pertama kali diumumkan pada 2011 dan proyeknya dikerjakan sejak 2013. Semula gedung ini akan selesai pada 2020, namun rupanya tertunda dan sempat dihentikan pada 2018 dengan kondisi struktur bangunan sudah mencapai lantai ke-63.

    Bangunan ini kemudian kembali dikerjakan pada pekan ini. Oerwakilan pengembang proyek pada pekan lalu mengatakan Jeddah Tower mampu merampungkan satu lantai setiap harinya sehingga diharapkan Jeddah Tower dapat selesai pada 2028.

    Setelah selesai, Jeddah Tower akan menjadi pusat perhatian di distrik baru yang sedang dibangun di sebelah utara kota Arab Saudi. Gedung pencakar langit ini akan berisikan hotel Four Seasons, apartemen, kantor, dan titik pandang tertinggi di dunia di lantai 157.

    Adapun, berdasarkan render bangunan tersebut menunjukkan struktur ramping berlapis kaca yang meruncing ke puncak dengan tapak bercabang tiga.

    Proyek ambisius gedung yang akan jadi tertinggi di dunia, Jeddah Tower, kembali dilanjutkan dan nantinya mengalahkan tingginya Burj Khalifa. Foto: Dezeen

    Proyek ini merupakan salah satu dari sejumlah skema besar yang saat ini tengah dikembangkan di Arab Saudi. Baru-baru ini, pembangunan gedung terbesar di dunia dimulai, yaitu gedung pencakar langit super tinggi Mukaab yang berbentuk kubus setinggi 400 meter di Riyadh .

    Sementara itu, studio Inggris Foster + Partners dilaporkan tengah merancang gedung pencakar langit setinggi dua kilometer di kota tersebut , yang akan menyalip Jeddah Tower sebagai gedung tertinggi di dunia jika suatu saat dibangun.

    (agt/fay)

  • Warga Gaza pada Dasarnya Jahat dan Tidak Layak Diberi Ampun

    Warga Gaza pada Dasarnya Jahat dan Tidak Layak Diberi Ampun

    PIKIRAN RAKYAT – Seorang anggota dewan yang ditunjuk Trump untuk United States Holocaust Memorial Council melancarkan serangan pedas terhadap warga Palestina di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka pada dasarnya jahat dan tidak layak untuk diberi ampun.

    Dalam tajuk rencana di surat kabar The Jerusalem Post, Martin Oliner, yang terpilih menjadi anggota dewan beberapa hari sebelum kerusuhan 6 Januari, membela pernyataan presiden AS baru-baru ini yang menyerukan pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza hingga negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania.

    Oliner, yang menjabat sebagai ketua Religious Zionists of America, presiden Culture for Peace Institute, dan juga sering menjadi kolumnis di The Jerusalem Post, mengatakan bahwa mereka yang peduli dengan penderitaan rakyat Palestina seharusnya memberikan pujian yang melimpah kepada Trump karena cukup peduli untuk menemukan solusi positif bagi masalah mereka saat ini.

    “Dan mereka seperti saya yang tidak percaya bahwa warga Gaza layak mendapatkan belas kasihan juga seharusnya menyambutnya. Jangan berbasa-basi di sini. Rakyat Gaza bersalah secara kolektif,” tulisnya.

    “Tindakan rakyat Gaza membuktikan bahwa mereka membutuhkan pendidikan detoksifikasi sebelum rekonstruksi dapat dimulai. Mereka pada dasarnya jahat, dan mereka harus membayar harga atas tindakan mereka,” ia menambahkan.

    Pandangan Rasis dan Penuh Kebencian

    Pernyataan Oliner menuai kritik keras dari Dewan Hubungan Amerika-Islam (Cair), yang meminta Trump untuk segera mencopotnya dari jabatannya di Dewan Peringatan Holocaust Amerika Serikat.

    “Tidak dapat diterima bagi siapa pun yang percaya bahwa semua anak dan setiap orang lain dalam suatu populasi ‘pada dasarnya jahat’ dan tidak layak mendapatkan ‘belas kasihan’ untuk memegang jabatan di organisasi mana pun, baik entitas swasta maupun publik,” kata Cair.

    “Pandangan rasis dan penuh kebencian seperti inilah yang mengarah pada kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida di Gaza,” jelasnya.

    Pengusiran Rakyat Palestina

    Minggu lalu, beberapa hari setelah gencatan senjata diberlakukan di Gaza, yang mengakhiri perang selama 15 bulan, Trump menggambarkan Gaza sebagai lokasi pembongkaran dan mengatakan akan lebih baik jika dibersihkan semuanya.

    “Saya ingin Mesir menerima orang. Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita bersihkan saja semuanya dan berkata: ‘Anda tahu, ini sudah berakhir’,” kata Trump saat itu.

    Mesir dan Yordania, sekutu utama AS di kawasan tersebut, telah berulang kali menolak usulan Trump, dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan warga Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.

    “Pengusiran rakyat Palestina dari tanah mereka adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan,” kata Sisi.

    Pada hari Sabtu, menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, dan Liga Arab mengatakan usulan Trump akan mengancam stabilitas di kawasan tersebut, menyebarkan konflik, dan merusak prospek perdamaian.

    “Kami menegaskan penolakan kami terhadap setiap upaya untuk mengkompromikan hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut, baik melalui kegiatan permukiman, atau penggusuran atau pencaplokan tanah atau melalui pengosongan tanah dari pemiliknya,” kata mereka dalam pernyataan bersama.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • 21.252 Pekerja Migran NTB Berangkat ke Luar Negeri pada 2024, Mayoritas ke Malaysia

    21.252 Pekerja Migran NTB Berangkat ke Luar Negeri pada 2024, Mayoritas ke Malaysia

    Mataram, Beritasatu.com – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat sebanyak 21.252 warga NTB berangkat ke luar negeri untuk bekerja sepanjang tahun 2024. Mayoritas dari mereka, sekitar 90%, ditempatkan di Malaysia.

    Kepala BP2MI NTB, Noerman Adhiguna, menyatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan pelayanan bagi pekerja migran NTB, baik sebelum keberangkatan maupun saat mereka kembali ke daerah asal. “Kami memberikan orientasi dan pelatihan sebelum mereka berangkat ke luar negeri,” ujarnya.

    Dari total pekerja migran NTB yang berangkat, sebanyak 20.089 orang (90%) ditempatkan di Malaysia, sementara sisanya tersebar di Singapura, Jepang, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi. Sebagian besar dari mereka bekerja di sektor non-profesional, seperti buruh perkebunan, konstruksi, dan pekerja rumah tangga. 

    “Ini menjadi tantangan karena mereka rentan menghadapi berbagai masalah di luar negeri,” jelas Noerman.

    Selain itu, BP2MI NTB mencatat bahwa 31.031 warga NTB telah mengikuti pelatihan dan orientasi sebelum keberangkatan. Namun, sekitar 1.000 orang memilih mengurus keberangkatan mereka melalui perusahaan di luar NTB, seperti di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Meskipun jumlah pekerja migran NTB terus meningkat, tidak sedikit dari mereka yang menghadapi permasalahan saat bekerja di luar negeri. BP2MI NTB menerima sekitar 1.000 pengaduan sepanjang tahun 2024, di mana 90% berasal dari pekerja non-profesional. “Masalah yang paling sering dilaporkan adalah deportasi, pencegahan keberangkatan, hingga kasus kematian,” tambah Noerman.

    Untuk menangani permasalahan ini, BP2MI NTB telah memfasilitasi pemulangan 920 pekerja migran, termasuk 640 orang dari Malaysia. Selain itu, 77 jenazah pekerja migran juga berhasil dipulangkan ke NTB.

    Guna mengurangi risiko permasalahan pekerja migran NTB, BP2MI NTB aktif melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon pekerja migran. Salah satu fokus utama adalah mencegah keberangkatan secara non-prosedural. “Kami telah mencegah keberangkatan 233 warga NTB yang hendak berangkat secara ilegal, bekerja sama dengan imigrasi dan kepolisian,” ungkap Noerman.

    BP2MI NTB juga berencana meluncurkan fasilitas khusus di Bandara Internasional Lombok untuk memastikan keberangkatan pekerja migran sesuai prosedur. “Kami akan meluncurkan fasilitas baru di bandara untuk mendukung proses keberangkatan yang lebih aman dan terkontrol,” katanya.

    Lombok Timur menjadi kabupaten dengan jumlah pekerja migran terbanyak di NTB. Sebagian besar dari mereka bekerja di Malaysia, sementara sebagian kecil lainnya ditempatkan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). “Lombok Timur merupakan daerah dengan jumlah pekerja migran terbesar kedua di NTB. Ini menunjukkan tingginya minat warga untuk bekerja di luar negeri,” ujar Noerman.

    Secara nasional, NTB menempati peringkat keempat sebagai provinsi dengan jumlah pekerja migran terbanyak setelah provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Jika dilihat dari persentase jumlah penduduk, NTB memiliki proporsi pekerja migran yang cukup signifikan. “Dengan populasi sekitar 6 juta jiwa, NTB berkontribusi besar dalam penempatan pekerja migran. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan bagi mereka,” tutup Noerman.

    Ke depan, BP2MI NTB akan terus memperkuat program sosialisasi dan edukasi bagi calon pekerja migran NTB guna memastikan perlindungan dan keselamatan mereka selama bekerja di luar negeri.

  • Pemerintah Optimistis Pembangunan 3 Juta Rumah Bisa Atasi Kelebihan Pasokan Semen – Halaman all

    Pemerintah Optimistis Pembangunan 3 Juta Rumah Bisa Atasi Kelebihan Pasokan Semen – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim S Djojohadikusumo menegaskan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor perumahan melalui program 3 juta rumah.

    Menurutnya, program tersebut tidak hanya bertujuan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi akan memberikan stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Kita sekarang sudah komitmen nyata dari pemerintah Qatar dan swasta Qatar untuk pembiayaan 4 juta sampai 6 juta unit rumah. Di samping itu kemarin kami bertemu dengan Menteri Energi dan Perindustrian Uni Emirat Arab juga komit 1 juta dan mungkin lebih. Ini belum termasuk dari China, Turki, India, Singapura dan lain-lain. Ini semua akan menjadi stimulus ekonomi bagi 185 bidang ekonomi yang terikat atau tersentuh bidang perumahan, termasuk semen,” kata Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025 dikutip Senin (3/2/2025).

    Hashim yang juga merupakan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan, program 3 juta rumah setiap tahun akan meningkatkan permintaan semen, sehingga dapat membantu mengatasi masalah oversupply yang dihadapi oleh industri semen domestik saat ini.

    “Itu selama Pak Prabowo memimpin, program perumahan akan terus berlangsung,” ungkap Hashim.

    Di sisi lain, Hashim juga mengimbau agar pelaku industri memperhatikan aspek lingkungan seiring meningkatnya kegiatan ekonomi.

    “Apa hubungannya dengan ESG dan lingkungan hidup? Bisnis itu pasti ada dampak. Pabrik semen kan berproduksi terus dan menghasilkan emisi. Di sini kita harus jaga baik-baik,” ujar Hashim.

    Berbicara sebagai narasumber pada acara yang sama, Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyampaikan, SIG senantiasa menjalankan praktik bisnis berkelanjutan berdasarkan pilar-pilar ESG (Environmental, Social, and Governance) sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam  memastikan keberlangsungan bisnis jangka panjang.

    Menurutnya, SIG secara terus-menerus berupaya dalam menurunkan tingkat emisi karbon per ton produknya melalui penurunan konsumsi energi dan peningkatan produktivitas melalui teknologi berbasis AI (artificial intelligence).

    Kemudian,  mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam melalui penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif, pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro, maupun recovery panas (WHRPG), serta penggunaan teknologi baru sejalan dengan perkembangan zaman seperti hydrogen rich injection.

    ”Pola operasi yang ramah lingkungan telah mendukung inisiatif SIG dalam memproduksi semen hijau yang tercatat 21 persen sampai dengan 38% lebih rendah emisi karbon dibandingkan semen konvensional,” kata Donny.