Negara: Uni Emirat Arab

  • Sambangi Kairo, Prabowo Kembali Temui Presiden Sisi

    Sambangi Kairo, Prabowo Kembali Temui Presiden Sisi

    JAKARTA – Pada Jumat malam, Presiden RI Prabowo Subianto kembali menyambangi Kairo, Mesir untuk bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Sabtu ini 12 April.

    Presiden tiba di Bandar Udara Internasional Kairo, Jumat pukul 19.25 waktu setempat, dan kedatangan Presiden RI disambut oleh jajaran pejabat Pemerintah Mesir dan Pemerintah RI, antara lain Menteri Urusan Bisnis Mesir Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hasan Farag Elshemy, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin.

    Di apron bandara, kedatangan Presiden juga disambut oleh pasukan jajar kehormatan, dan iring-iringan musik dari korps musik militer Mesir. Selepas menyalami satu per satu deretan pejabat yang menyambut kedatangannya, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke hotel di pusat kota Kairo.

    Di hotel, sejumlah mahasiswa Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia di Kairo juga menyambut kedatangan Presiden Prabowo. Mereka menyapa Presiden, dan Presiden Prabowo juga menyalami mereka, serta berbincang-bincang dengan mereka.

    Di lobi hotel, beberapa mahasiswa Indonesia yang diajak bicara oleh Presiden mengaku senang.

    “Senang banget dikunjungi sama Bapak Presiden di sini. Terima kasih banyak Bapak Presiden sudah berkunjung untuk menjenguk dan melihat kami di sini,” kata Lydia, mahasiswi pendidikan spesialis anestesi asal Aceh, yang saat ini berkuliah di Kairo, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 12 April.

    “Masyaallah senang sekali rasanya bisa ketemu dengan Bapak Presiden secara langsung,” kata Nur Anisa, mahasiswi asal Jambi yang saat ini menempuh studi hukum Islam di kampus Mesir.

    Keduanya mengaku sengaja datang ke lobi hotel tempat Presiden Prabowo menginap untuk bertemu dan menyapa langsung Presiden RI.

    Di lokasi yang sama, Presiden Prabowo juga menerima buket bunga yang diberikan oleh dua anak-anak berpakaian tradisional salah satu suku di Indonesia. Presiden menerima buket bunga itu, memeluk dan mengecup kening kedua anak tersebut.

    Di Kairo, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kunjungan Presiden ke Kairo kali ini merupakan rangkaian lawatannya ke lima negara di Timur Tengah sejak Rabu (9/4). Lima negara yang dikunjungi Presiden dalam rangkaian lawatan Timur Tengahnya secara berurutan, yaitu Uni Emirat Arab, Turki, Kairo, Qatar, dan terakhir Yordania.

    Presiden Prabowo pada Desember 2024 juga berkunjung ke Kairo dan bertemu Presiden Sisi di Istana Al Ittihadiya, kemudian Presiden menghadiri KTT D8 di kota yang sama.

  • Prabowo ungkap alasan inisiasi beasiswa untuk anak Palestina

    Prabowo ungkap alasan inisiasi beasiswa untuk anak Palestina

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya menginisiasi bantuan untuk anak-anak Palestina dalam bentuk beasiswa untuk mengenyam pendidikan di Universitas Pertahanan yang dimiliki Indonesia.

    Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, hal itu disampaikan Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4) malam untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung penanganan konflik di Gaza.

    Presiden Prabowo menyatakan Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza dan membuka pintu bagi pelajar Palestina untuk disekolahkan di Indonesia.

    “Kami ingin mereka pulang ke tanah air mereka dengan selamat, sehat, dan terdidik,” kata Prabowo.

    Tidak hanya mendukung dalam hal pembangunan fasilitas, Indonesia juga telah mengirim tim medis untuk memberikan pertolongan bagi warga yang terdampak dalam konflik di Gaza. Hal ini diwujudkan Indonesia bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    Dalam pidatonya, Prabowo turut menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar dari konflik sehingga tidak lagi menimbulkan korban jiwa.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” ujarnya.

    Presiden RI juga menyatakan bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza dan kawasan sekitarnya akibat konflik berkepanjangan.

    Maka dari itu, Indonesia terbuka dan siap memberi pertolongan dengan membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” ujar Prabowo.

    Selain itu, Prabowo juga aktif menggelar diplomasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah. Dalam forum tersebut ia mengumumkan rencana lawatan luar negeri ke Kairo, Doha, dan Amman.

    Pertemuan dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah tersebut termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania diharapkan mampu menghasilkan solusi untuk perdamaian dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina yang tengah berkonflik.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” katanya.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Prabowo Tak Tinggal Diam Lihat Penderitaan Rakyat Gaza: Bagaimana Mungkin Ibu Tak Bersenjata Dibom? – Halaman all

    Prabowo Tak Tinggal Diam Lihat Penderitaan Rakyat Gaza: Bagaimana Mungkin Ibu Tak Bersenjata Dibom? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak akan tinggal diam melihat penderitaan rakyat Gaza akibat konflik yang berkepanjangan. 

    Mantan Menteri Pertahanan itu memastikan Indonesia siap memberikan bantuan.

    Menurutnya, serangan yang diarahkan kepada rakyat Gaza sudah tidak masuk akal. 

    Sebab, banyak korban yang berjatuhan justru dari anak-anak hingga ibu yang tak memiliki senjata.

    “Bagaimana mungkin anak kecil berusia enam tahun dianggap bersalah? Bagaimana mungkin ibu tak bersenjata dibom, kehilangan rumah, kehilangan segalanya? Ini sulit diterima akal sehat,” ujar Prabowo dalam Forum Diplomasi Antalya 2025 di Turki, Jumat (11/4/2025) malam.

    Karena itu, Prabowo memastikan Indonesia juga siap membawa warga sipil Palestina yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit untuk dirawat di Indonesia.

    Selain itu, Indonesia berkomitmen membangun fasilitas kesehatan tambahan di Tepi Barat dan Gaza.

    Prabowo mengungkap Indonesia juga telah mengirim tim medis bekerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk membuka rumah sakit lapangan di Gaza.

    “Saya percaya, pada akhirnya, harus ada kerja sama damai. Itu kunci dari perdamaian sejati,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Prabowo menambahkan pihaknya akan segera melakukan kunjungan ke Kairo, Doha, dan Amman untuk berkonsultasi dengan para pemimpin di kawasan Timur Tengah. 

    Termasuk Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Abdullah II dari Yordania.

    Ia mengatakan langkah ini merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia dalam mendorong penyelesaian damai dan bantuan kemanusiaan.

    “Inilah cara kami menunjukkan solidaritas. Indonesia memang jauh, tapi rakyat saya merasa bahwa serangan terhadap rakyat Gaza, Palestina, Lebanon, dan Suriah—itu seperti serangan terhadap mereka sendiri,” pungkasnya.

     

  • Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

    Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi

    Presiden RI Prabowo Subianto berbicara dalam sesi ADF Talks dalam rangkaian Antalya Diplomacy Forum (ADF) Ke-4 2025 di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4/2025). ANTARA/HO-Antalya Diplomacy Forum.

    Prabowo tegaskan rencana evakuasi warga Palestina bukan untuk relokasi
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 12 April 2025 – 07:59 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

    Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

    “Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata dia saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat (11/4) sore waktu setempat.

    Prabowo mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza.

    Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

    “Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” kata dia.

    Namun, Prabowo tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

    Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu (9/4), di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel.

    Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

    Sebelumnya, Presiden menjelaskan rencana evakuasi warga Gaza itu dalam jumpa pers sebelum bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu dini hari.

    “Ini sesuatu yang rumit, yang tidak ringan, tetapi komitmen Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” kata Prabowo.

    Presiden menjelaskan rencana tersebut untuk menindaklanjuti permintaan komunitas internasional agar Indonesia perlu berperan lebih aktif, mengingat Indonesia merupakan negara non-blok dan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

    “Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira, posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” katanya, menegaskan.

    Terkait rencana evakuasi itu, Presiden Prabowo mengatakan bahwa Indonesia siap menampung kurang lebih 1.000 warga Palestina di Gaza untuk gelombang pertama, terutama mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu.

    “Kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka. Kami perkirakan jumlahnya 1.000 untuk gelombang pertama,” katanya.

    Namun, dia menekankan rencana itu hanya akan berjalan setelah mendapatkan “lampu hijau” dari otoritas terkait dan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan.

    “Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara sampai pulih kembali, dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka berasal. Saya kira itu sikap Pemerintah Indonesia. Untuk itu, saya harus konsultasi kepada pemimpin daerah tersebut,” kata Presiden.

    Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan bantuan berupa makanan, alat-alat kesehatan, obat-obatan, pakaian, air bersih, untuk rakyat Palestina di Gaza, baik yang disalurkan melalui El Arish, Mesir, maupun yang diterjunkan langsung dari udara bekerja sama dengan Angkatan Udara Yordania.

    Indonesia juga telah mengirimkan kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat untuk sandar selama beberapa bulan di El Arish dan merawat korban-korban perang dari Gaza.

    Indonesia juga mengirimkan tim dokter dan tenaga kesehatan ke Rafah, Gaza, untuk memberikan layanan kesehatan di rumah sakit lapangan milik UAE, dan di rumah sakit terapung, yang juga milik UAE, di El Arish, Mesir.

    Dokter-dokter dan tenaga kesehatan yang saat ini bekerja merawat pasien di Gaza dan El Arish itu merupakan prajurit-prajurit TNI dari Korps Kesehatan tiga matra TNI.

    Sumber : Antara

  • Negara-Negara Arab Sekutu AS Terancam Diserang Iran jika Perundingan Nuklir Gagal – Halaman all

    Negara-Negara Arab Sekutu AS Terancam Diserang Iran jika Perundingan Nuklir Gagal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang anggota dewan Iran memberikan sinyal, negaranya bisa saja menyerang negara-negara Arab yang menjadi sekutu Amerika Serikat (AS)

    Serangan itu mungkin saja terjadi apabila perundingan nuklir antara Iran dan AS menemui kegagalan.

    Ebrahim Rezaei, nama legislator itu, mengatakan setiap tindakan keji akan dibayar sangat mahal.

    “Amerika masihlah Amerika yang sama, dan Trump masihlah Trump yang sama,” kata Rezaei di media sosial X hari Jumat, (11/4/2025).

    “Jika mereka menginginkan perundingan (dan bukannya kekerasan atau perundungan), kita akan duduk di meja perundingan. Namun, jika mereka bertindak jahat dan membalikkan meja, harga yang dibayar akan sangat mahal.”

    Dia kemudian merinci target-target potensial yang bisa diserang oleh Iran.

    “(a) mungkin pangkalan Amerika, (b) mungkin gedung pencakar langit milik para pendukungnya, (c) mungkin fasilitas minyak yang melayani mereka, (c) mungkin semua itu,” katanya.

    Peringatan keras Iran untuk negara Arab

    Presiden AS Donald Trump sudah meminta Iran untuk menggelar perundingan mengenai program nuklirnya.

    Trump juga mengancam akan menyerang Iran jika perundingan itu gagal mencapai kesepakatan.

    Setelah mendapai ancaman itu, Iran dilaporkan memperingatkan negara-negara Arab yang jadi tetangganya agar tidak tidak membantu AS.

    Spejabat Iran mengklaim negaranya telah mengeluarkan peringatan kepada Irak, Kuwait Uni Emirat Arab, Qatar, Turki, dan Bahrain.

    Negara-negara itu diminta tidak mengizinkan pasukan AS lewat di langit karena hal itu akan dianggap sebagai tindakan permusuhan.

    “Tindakan seperti itu akan punya dampak besar terhadap mereka,” kata pejabat itu secara anonim.

    Di samping itu, dia mengatakan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei telah meminta angkatan bersenta Iran untuk bersiaga tinggi.

    Iran siap hadapi perang

    ALI KHAMENEI – Pemimpin Tertinggi Ira, Ali Khamenei menyapa hadirin yang datang dalam acara peringatan dakwah Nabi Muhammad SAW, dengan sekelompok pejabat Iran, perwakilan dan duta besar negara-negara Islam di Teheran, Iran pada Selasa (28/1/2025). (Kantor berita resmi negara Iran, IRNA)

    Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusioner Islam Iran (IRGC), Mayjen Hossein Salami, mengatakan Iran siap menghadapi perang apa pun.

    “Kita sama sekali tidak khawatir tentang perang. Kita tidak akan memulai perang, tetapi siap menghadapi perang apa pun,” kata Salami saat rapat dengan para pembesar IRGC hari Sabtu lalu, dikutip dari Press TV.

    “Kita bersiap menghadapi skenario operasi psikologi musuh atapun aksi militer musuh. Namun, kita tidak akan mundur selangkah pun dalam menghadapi musuh.”

    Dia mengatakan musuh Iran memaksa Iran untuk memilih salah satu dari dua pilihan, yakni konfrontasi atau menerima syarat-syarat dari musuh.

    Kemudian, dia menegaskan Iran sudah punya cara untuk mengatasi musuh-musuhnya. Kata dia, Iran punya peralatan untuk mengalahkan rezim Israel yang didukung oleh AS.

    “Kita sudah mengumpulkan kekuatan dan bisa menjangkau serta menargetkan musuh, dan kita siap menunjukkan kemampuan kita yang sebenarnya,” katanya.

    Salami lalu menyinggung serangan Iran yang ke Israel tahun lalu yang menurutnya sukses. Dua serangan yang dinamai Operasi Janji Sejati I dan II itu menjadi contoh kemampuan militer Iran.

    Dua operasi itu dilakukan menggunakan ratusan rudal balistik dan drone atau pesawat tanpa awak. Salami mengklaim ada 581 rudal Iran yang sukses mendarat di wilayah Israel.

    Para pejabat Iran mengklaim negaranya baru menggunakan sedikit kekuatannya dalam dua serangan besar itu.

    Dalam kesempatan yang sama, Salami turut memuji kekuatan front perlawanan yang menurutnya makin kuat. Front itu belum menunjukkan semua kekuatannya.

  • Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    Prabowo Mau Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, ‘Lebih Baik Urus Ribuan Rakyat yang Kena PHK!’

    PIKIRAN RAKYAT – Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia menuai reaksi keras dari publik. Di tengah kondisi ekonomi yang memburuk dan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK), banyak pihak menilai langkah ini tidak tepat dan justru bertentangan dengan sikap Indonesia selama ini yang menolak relokasi warga Palestina dari tanahnya sendiri.

    Rencana Evakuasi dan Latar Belakangnya

    Isu relokasi warga Gaza ke negara ketiga pertama kali mencuat pada Januari 2024, ketika Israel penjajah dan Hamas mulai memasuki tahap awal proses perdamaian. Amerika Serikat, sebagai mediator utama, mendorong solusi jangka panjang dengan membangun kembali Gaza dan, sementara itu, merelokasi warganya demi alasan keamanan.

    “Jika kita tidak menolong warga Gaza, jika kita tidak membuat hidup mereka lebih baik, jika kita tidak memberikan harapan, akan tetap ada pemberontakan,” ucap seorang pejabat AS kepada NBC.

    Sejak saat itu, Indonesia disebut-sebut sebagai salah satu tujuan relokasi. Namun, banyak pihak curiga bahwa relokasi ini hanyalah kedok Israel penjajah untuk mengusir permanen warga Palestina. Pemerintah Indonesia saat itu membantah keras terlibat dalam wacana tersebut.

    “Indonesia tetap tegas dengan posisi: segala upaya untuk memindahkan warga Gaza tidak dapat diterima,” ujar Kementerian Luar Negeri.

    Namun, pada 9 April 2025, Prabowo Subianto justru mengumumkan bahwa Indonesia siap menerima 1.000 warga Gaza “pada gelombang pertama”.

    “Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu… kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka,” katanya.

    Prabowo Subianto menyebut bahwa evakuasi hanya bersifat sementara, dengan catatan bahwa warga tersebut akan kembali ke Gaza setelah situasi membaik.

    “Mereka di sini hanya sementara sampai mereka pulih sehat kembali… dan pada saat mereka pulih, mereka harus kembali ke daerah asal,” tuturnya.

    Prabowo Subianto juga melakukan lawatan diplomatik ke UEA, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania untuk membicarakan rencana tersebut.

    Kritik Pedas dari MUI dan Pengamat

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) langsung mempertanyakan tujuan Indonesia ikut dalam skema yang dinilai mendukung strategi Israel penjajah dan AS.

    “Pertanyaannya, untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut?” ujar Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas.

    Pengamat Timur Tengah, Smith Alhadar, menyebut bahwa Prabowo Subianto memanfaatkan situasi ketika AS dan Israel penjajah “putus asa” mencari negara tujuan bagi pengungsi Gaza, dan memakainya sebagai alat negosiasi dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Prabowo melihat ini kesempatan bagaimana bernegosiasi dengan Trump… yaitu dia mau menerima pengungsi Palestina,” katanya.

    Smith Alhadar menilai, seharusnya Indonesia tidak perlu “menyerahkan masa depan Palestina” hanya demi tawar-menawar diplomatik.

    “Kenapa harus tunduk pada Trump? Kenapa mempertaruhkan Palestina?” ucapnya.

    Kontradiksi dengan Kepentingan Dalam Negeri

    Langkah ini dinilai tidak peka terhadap situasi dalam negeri, di mana rakyat sedang menghadapi gelombang PHK, harga kebutuhan pokok naik, dan ekonomi yang melemah.

    “Lebih baik pemerintah mengurus ribuan orang yang kena PHK itu bagaimana?” kata Tia Mariatul Kibtiah, pengamat Timur Tengah dari Universitas Bina Nusantara.

    Menurut data UNHCR, saat ini masih ada lebih dari 12.000 pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia tanpa kepastian. Selain itu, muncul pula gelombang penolakan terhadap pengungsi Rohingya karena alasan Indonesia tidak meratifikasi konvensi pengungsi PBB.

    Smith Alhadar menilai rencana menerima pengungsi Gaza justru akan memunculkan pertanyaan besar.

    “Kalau Indonesia menerima pengungsi Palestina, kenapa menolak Rohingya? Apa bedanya?” ujarnya.

    Potensi Pelanggaran Konstitusi

    Smith Alhadar menegaskan bahwa relokasi ini berpotensi melanggar konstitusi Indonesia, yang secara tegas menyatakan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan.

    “Kita itu punya konstitusi yang secara jelas mengamanatkan bahwa penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan. Sekarang, mana konstitusi yang kita pegang dari dulu?” tuturnya.

    Kekhawatiran terbesar adalah jika warga Gaza tidak pernah bisa kembali karena Israel tidak memberikan jaminan tersebut. Ini akan menjadi preseden yang membahayakan perjuangan kemerdekaan Palestina.

    “Sejak Israel berdiri tahun 1948, jutaan orang Palestina terusir. Tidak satu pun yang bisa kembali. Kenapa sekarang kita percaya mereka akan dikembalikan?” kata Smith Alhadar.

    Solusi yang Lebih Masuk Akal

    Tia menyarankan agar Indonesia lebih bijak dalam menunjukkan dukungan terhadap Palestina, seperti dengan mengirimkan tenaga medis dan bantuan kemanusiaan ke negara-negara penampung di sekitar Gaza, seperti Mesir dan Yordania.

    “Tidak logis. Jarak Indonesia dan Gaza jauh. Untuk apa dirawat di sini?” ucapnya.

    “Kalau memang mendukung kemerdekaan Palestina, bukan begini caranya. Negara-negara pendukung Palestina seharusnya bersatu, mendesak two-state solution,” tuturnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari BBC.

    ‘Bukan untuk Relokasi, Kita hanya Membantu’

    Di tengah kecaman terkait rencananya, Prabowo Subianto menegaskan bahwa rencana evakuasi 1.000 warga Palestina di Gaza yang terluka akibat serangan militer Israel penjajah bukan bertujuan untuk merelokasi mereka dari rumahnya.

    Presiden menjelaskan rencana evakuasi itu hanya bersifat sementara. Jika situasi di Gaza kembali stabil, para penyintas perang yang dievakuasi itu nantinya akan dipulangkan kembali ke sana.

    “Tidak, tidak, tidak. Kita ini untuk membantu,” kata Prabowo Subianto saat ditemui selepas menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Kota Antalya, Turki, Jumat 11 April 2025 sore waktu setempat.

    Dia mengatakan hal itu ketika menjawab pertanyaan wartawan apakah rencana evakuasi warga Palestina itu sebagai upaya merelokasi mereka ke luar Gaza. Presiden menekankan bahwa saat ini, rencana itu masih dikonsultasikan ke para pemimpin Palestina dan sejumlah pemimpin negara di kawasan Timur Tengah.

    “Ya, itu tawaran kami untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat. Kami ingin berbuat sesuatu,” ucap Prabowo Subianto.

    Akan tetapi, dia tidak menjelaskan siapa pemimpin Palestina yang akan ditemui, serta tempat dan waktunya. Dia juga belum membagikan hasil konsultasinya dengan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ) Al Nahyan saat keduanya bertemu di Abu Dhabi, dan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu di Ankara dan Antalya.

    Presiden melawat ke lima negara Timur Tengah sejak Rabu 9 April 2025, di antaranya untuk berdiskusi mengenai krisis kemanusiaan di Gaza dan berkonsultasi mengenai rencana Indonesia mengevakuasi rakyat Palestina yang saat ini menjadi penyintas genosida Israel penjajah. Kelima negara itu adalah UAE, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Lawatan ke Kairo, Prabowo Temui Presiden Mesir di Istana

    Lawatan ke Kairo, Prabowo Temui Presiden Mesir di Istana

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Timur Tengah dengan mengunjungi Kairo, Mesir. Presiden Prabowo diagendakan bertemu Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Sabtu (12/4/2025).

    Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional Kairo pada Jumat (11/4/2025) pukul 19.25 waktu setempat. Kedatangan Prabowo disambut oleh jajaran pejabat Pemerintah Mesir dan perwakilan Pemerintah RI, termasuk Menteri Urusan Bisnis Mesir Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hasan Farag Elshemy, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, serta Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D Syahruddin.

    Di apron bandara, Presiden Prabowo menerima sambutan berupa pasukan jajar kehormatan serta alunan musik dari korps musik militer Mesir. Setelah menyalami para pejabat yang menyambut, Presiden Prabowo langsung menuju hotel di pusat kota Kairo.

    Setibanya di hotel, Presiden Prabowo disambut hangat oleh mahasiswa Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia di Kairo. Mereka tampak antusias menyapa dan berbincang langsung dengan Presiden Prabowo. Presiden Prabowo juga menerima buket bunga dari dua anak-anak Indonesia yang mengenakan pakaian tradisional.

    Dalam kunjungan ke Mesir, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kehadiran Presiden Prabowo di Mesir merupakan bagian dari rangkaian lawatan kenegaraan ke lima negara Timur Tengah yang dimulai sejak Rabu (9/4/2025). Negara-negara yang dikunjungi secara berurutan adalah Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

    Sebelumnya, pada Desember 2024, Presiden Prabowo juga sempat berkunjung ke Kairo dan bertemu dengan Presiden Mesir El-Sisi di Istana Al Ittihadiya, serta menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di kota yang sama.

  • Prabowo soal Evakuasi 1.000 Warga Gaza: Bukan Relokasi!

    Prabowo soal Evakuasi 1.000 Warga Gaza: Bukan Relokasi!

    GELORA.CO – Presiden RI Prabowo Subianto angkat bicara soal rencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina yang menjadi korban serangan Israel. 

    Prabowo menekankan, evakuasi tersebut bertujuan untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina.

    “Ya itu kan tawaran kita untuk ikut serta membantu masalah kemanusiaan, yang penderitaan rakyat Palestina yang begitu dahsyat ya, kita ingin berbuat sesuatu,” kata Prabowo kepada wartawan di Antalya, Turkiye, Jumat, 11 April 2025.

    Prabowo membantah rencana evakuasi itu sebagai upaya relokasi warga Gaza, Palestina secara permanen.

    “Oh tidak, tidak. Untuk membantu,” tegasnya.

    Prabowo menyebut, rencana evakuasi warga Gaza, Palestina ini masih terus dikonsultasikan. Dia bahkan akan bertemu dengan pimpinan dari Palestina untuk membicarakan rencana tersebut.

    “Ya ini saya sedang konsultasi, nanti saya akan ketemu dengan pimpinan-pimpinan dari Palestina juga gimana cara nanti pelaksanaannya,” jelas dia.

    Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto melakukan lawatan ke lima negara di Timur Tengah. Negara yang dimaksud yakni Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania.

    Dalam lawatannya tersebut, Prabowo akan meminta dukungan terkait rencana Indonesia untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza, Palestina. 

    Prabowo menyebut, warga yang dievakuasi merupakan warga yang terluka akibat genosida Israel maupun anak-anak yatim piatu.

    “Mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu siapapun,” kata Prabowo di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu, 9 April 2025.

    “Indonesia, kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk angkut mereka, kita perkirakan mungkin jumlahnya 1.000 (orang) untuk gelombang pertama,” sambungnya.

    Prabowo menekankan, syarat evakuasi yaitu warga Palestina harus menyetujui evakuasi tersebut. Lalu, keberadaan warga yang dievakuasi bersifat sementara.

    Mereka nantinya akan dikembalikan saat sudah sembuh atau saat Palestina memungkinkan menjadi tempat tinggal. 

    “Syaratnya adalah semua pihak harus menyetujui hal ini. Kedua, mereka di sini hanya sementara, sampai pulih kembali dan pada saat pulih dan sehat kembali, kondisi Gaza sudah memungkinkan, mereka harus kembali ke daerah mereka asal,” tandas Prabowo.

  • Presiden Prabowo kembali sambangi Kairo untuk temui Presiden Sisi

    Presiden Prabowo kembali sambangi Kairo untuk temui Presiden Sisi

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto kembali menyambangi Kairo, Mesir, Jumat (11/4) malam, untuk bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Sabtu.

    Presiden tiba di Bandar Udara Internasional Kairo, Jumat pukul 19.25 waktu setempat, dan kedatangan Presiden RI disambut oleh jajaran pejabat Pemerintah Mesir dan Pemerintah RI, antara lain Menteri Urusan Bisnis Mesir Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi, Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hasan Farag Elshemy, Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf, dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin.

    Di apron bandara, kedatangan Presiden juga disambut oleh pasukan jajar kehormatan, dan iring-iringan musik dari korps musik militer Mesir. Selepas menyalami satu per satu deretan pejabat yang menyambut kedatangannya, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke hotel di pusat kota Kairo.

    Di hotel, sejumlah mahasiswa Indonesia dan komunitas diaspora Indonesia di Kairo juga menyambut kedatangan Presiden Prabowo. Mereka menyapa Presiden, dan Presiden Prabowo juga menyalami mereka, serta berbincang-bincang dengan mereka.

    Di lobi hotel, beberapa mahasiswa Indonesia yang diajak bicara oleh Presiden mengaku senang.

    “Senang banget dikunjungi sama Bapak Presiden di sini. Terima kasih banyak Bapak Presiden sudah berkunjung untuk menjenguk dan melihat kami di sini,” kata Lydia, mahasiswi pendidikan spesialis anestesi asal Aceh, yang saat ini berkuliah di Kairo.

    “Masyaallah senang sekali rasanya bisa ketemu dengan Bapak Presiden secara langsung,” kata Nur Anisa, mahasiswi asal Jambi yang saat ini menempuh studi hukum Islam di kampus Mesir.

    Keduanya mengaku sengaja datang ke lobi hotel tempat Presiden Prabowo menginap untuk bertemu dan menyapa langsung Presiden RI.

    Presiden RI Prabowo Subianto menyapa dan menyalami sejumlah mahasiswa Indonesia yang menyambut kedatangan Presiden RI di lobi hotel tempat Presiden menginap di Kairo, Mesir, Jumat (11/4/2025) malam. Presiden Prabowo dijadwalkan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al Ittihadiya, Kairo, Sabtu (12/4/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

    Di lokasi yang sama, Presiden Prabowo juga menerima buket bunga yang diberikan oleh dua anak-anak berpakaian tradisional salah satu suku di Indonesia. Presiden menerima buket bunga itu, memeluk dan mengecup kening kedua anak tersebut.

    Di Kairo, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Kunjungan Presiden ke Kairo kali ini merupakan rangkaian lawatannya ke lima negara di Timur Tengah sejak Rabu (9/4). Lima negara yang dikunjungi Presiden dalam rangkaian lawatan Timur Tengahnya secara berurutan, yaitu Uni Emirat Arab, Turki, Kairo, Qatar, dan terakhir Yordania.

    Presiden Prabowo pada Desember 2024 juga berkunjung ke Kairo dan bertemu Presiden Sisi di Istana Al Ittihadiya, kemudian Presiden menghadiri KTT D8 di kota yang sama.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

  • ADF Talk 2025, Prabowo: Negara Adidaya Gagal Beri Keadilan untuk Palestina

    ADF Talk 2025, Prabowo: Negara Adidaya Gagal Beri Keadilan untuk Palestina

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto tidak berhenti menyerukan keadilan bagi para korban tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina dan wilayah konflik lainnya.

    Dalam sesi ADF Talk pada Antalya Diplomacy Forum (ADF) 2025 di Antalya, Turkiye, Presiden Prabowo menyampaikan kritik tajam terhadap sikap negara besar yang dinilai abai terhadap prinsip-prinsip yang diajarkan kepada negara berkembang.

    “Situasi di Gaza sebenarnya mengajarkan kepada dunia bahwa banyak negara adidaya yang menganut cita-cita besar sekarang, di mata banyak orang di belahan bumi selatan, pada dasarnya telah gagal,” ujarnya dalam pidato di hadapan forum, Jumat (11/4/2025) waktu setempat.

    Presiden Ke-8 RI itu menilai adanya inkonsistensi negara-negara barat yang datang ke negara-negara berkembang untuk “mengajarkan” nilai-nilai demokrasi dan HAM.

    Menurutnya, negara-negara tersebut saat ini justru diam saat menyaksikan penyerangan di wilayah konflik terjadi secara terang-terangan.

    “Anda datang kepada kami, Anda mengajarkan kami hak asasi manusia, tetapi ketika Anda melihat pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok di depan, setiap hari, setiap malam di televisi, banyak dari mereka yang datang untuk mengajarkan kami, mereka tetap diam,” katanya.

    Oleh sebab itu, sebagai upaya nyata dalam membantu kemanusiaan di Palestina, Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengirim tim medis dan mendirikan rumah sakit lapangan bersama Uni Emirat Arab (UEA).

    Selain itu, kata Kepala Negara, Indonesia berkomitmen untuk membangun rumah sakit tambahan di wilayah Palestina, serta membuka pintu untuk perawatan warga sipil yang terluka.

    “Kami punya rumah sakit lapangan medis. Kami ikut berpartisipasi di sana. Dan kami juga berkomitmen membangun rumah sakit lain di Palestina, di Tepi Barat, mungkin juga di Gaza,” paparnya.

    Lebih dari sekadar bantuan kemanusiaan, orang nomor satu di Indonesia itu menegaskan bahwa negara terus mendukung solusi damai yang berkelanjutan.

    Prabowo menekankan bahwa Indonesia terus meyakinkan bahwa solusi dua negara atau two states solution menjadi solusi nyata dengan menghormati hak rakyat Palestina sekaligus menjamin keamanan bagi rakyat Israel.

    “Saya pikir pada akhirnya, harus ada kolaborasi yang damai. Itulah kunci menuju perdamaian sejati,” jelasnya.

    Presiden juga menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan diplomasi langsung dengan para pemimpin di kawasan guna mencari solusi konkret atas konflik yang berlangsung.

    Dari Turkiye, Kepala Negara akan bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, dan Raja Yordania, Abdullah II.

    “Saya akan berkonsultasi dengan Presiden Sisi, kemudian saya akan pergi ke Doha, dan saya akan pergi ke Amman, berkonsultasi dengan Raja Abdullah,” pungkas Prabowo.