Negara: Uni Emirat Arab

  • Studi sebut RI perlu dorong BRICS bahas hambatan tarif dan nontarif

    Studi sebut RI perlu dorong BRICS bahas hambatan tarif dan nontarif

    Ini juga perlu dilakukan agar Indonesia mendapat akses pasar yang lebih baik dan fair ke negara-negara anggota BRICS lainnya.

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia dinilai perlu mendorong BRICS untuk membahas pengurangan hambatan tarif dan nontarif dalam kerangka kerja sama mereka, agar keanggotaan Indonesia di dalam blok ekonomi tersebut dapat memberikan manfaat terhadap perekonomian nasional.

    Menurut laporan lembaga riset ekonomi dan sosial Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang dikutip di Jakarta, Rabu, pengurangan hambatan ini penting agar BRICS bisa bertransformasi menjadi blok perdagangan yang efektif dan kemudian menjadi blok kerja sama ekonomi yang lebih dalam.

    “Ini juga perlu dilakukan agar Indonesia mendapat akses pasar yang lebih baik dan fair ke negara-negara anggota BRICS lainnya,” demikian laporan tersebut.

    BRICS, yang kini beranggotakan Brasil, Rusia, China, dan Afrika Selatan, Iran, Mesir, Etiopia, Uni Emirat Arab, dan Indonesia, dinilai belum efektif sebagai blok perdagangan.

    Laporan LPEM FEB UI menyoroti beberapa hambatan nontarif (NTMs) yang sangat memberatkan bagi produk Indonesia.

    Brasil misalnya, menerapkan NTMs pada hampir semua produk pertanian, termasuk minyak sawit, mesin, elektronik, produk makanan, dan hewan.

    Sertifikasi kesehatan dari Kementerian Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (MAPA) Brasil sangat sulit dipenuhi, seringkali karena standar higienitas dan traceability atau ketertelusuran yang ketat, proses akreditasi yang panjang dan birokratis, serta parameter teknis kesehatan pangan yang tinggi.

    Ekspor ikan beku dan udang Indonesia bahkan pernah ditolak meski sudah memiliki sertifikat standar dan praktik sistem Hazard Analysis and Critical Control Points yang diwajibkan oleh Uni Eropa (EU HACCP). Selain itu, pelabelan produk makanan juga tidak mudah karena harus dalam bahasa Portugis.

    Sementara itu, India sangat intensif menerapkan NTMs pada produk tekstil dan pakaian jadi. Sertifikasi oleh Bureau of Indian Standards (BIS) seringkali memakan waktu lama dan mahal, serta tidak selalu mengakui sertifikat internasional, menjadi kendala besar bagi eksportir Indonesia.

    Registrasi wajib Food Safety and Standards Authority of India (FSSAI) untuk produk makanan juga memakan waktu 3-6 bulan.

    Selain isu tarif dan nontarif, Indonesia juga dinilai perlu mendorong BRICS untuk memperkuat kerja sama di bidang sumber daya manusia, termasuk melalui kerja sama pendidikan dan penelitian di sektor teknologi informasi, industri, pertanian, dan manajemen bisnis.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamentan Sebut AS Tertarik Telur Indonesia meski Ada Tarif Impor 19%

    Wamentan Sebut AS Tertarik Telur Indonesia meski Ada Tarif Impor 19%

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengapresiasi hasil negosiasi tarif antara pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Indonesia dapat mengekspor produk telur saat ke Paman Sam yang saat ini tengah krisis. 

    Sudaryono menyampaikan, tarif yang dikenakan AS ke Indonesia sebesar 19%, dari sebelumnya 32% merupakan kesepakatan yang bagus. Pasalnya, tarif yang diberikan AS ke Indonesia merupakan yang terendah di antara semua negara Asean.

    “Di antara semua negara Asean, saya kira Indonesia termasuk yang paling rendah,” kata Sudaryono kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

    Menurutnya, adanya penurunan tarif dapat menguntungkan produk Indonesia yang masuk ke AS. Apalagi, Sudaryono menyebut bahwa AS sempat meminta Indonesia untuk memasok telur, di tengah krisis telur yang tengah melanda Negeri Paman Sam itu.

    Kendati begitu, Sudaryono tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai rencana ekspor telur ke AS. Dia mengatakan, pemerintah akan mengutamakan kebutuhan dalam negeri sebelum memutuskan untuk mengekspor ke negara lain seperti AS dan Uni Emirat Arab.

    “Kita tentu saja melihat kondisi di dalam negeri ya,” ujarnya.

    Dalam catatan Bisnis, Trump mengumumkan akan mengenakan tarif impor 19% terhadap produk asal Indonesia yang masuk ke AS. Besaran tarif itu lebih rendah dari sebelumnya 32%.

    Hal itu diumumkan Trump usai melakukan proses negosiasi yang cukup panjang antara pemerintah Indonesia dan AS hingga akhirnya dicapai kesepakatan pada Selasa (15/7/2025). 

    Dalam kesepakatannya, Trump menyebut bahwa AS tidak akan membayar tarif apa pun kepada Indonesia sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan. 

    Sementara, Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 19%. 

    “Mereka akan membayar 19% dan kami tidak akan membayar apa pun … kami akan memiliki akses penuh ke Indonesia, dan kami memiliki beberapa kesepakatan yang akan diumumkan,” kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/7/2025).

  • Dapat Tarif 0%, Ini Daftar Barang AS yang Banyak Diimpor RI

    Dapat Tarif 0%, Ini Daftar Barang AS yang Banyak Diimpor RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa barang-barang asal Negeri Paman Sam tidak akan dikenai tarif impor ke Indonesia. Selama ini, sejumlah barang impor asal AS memang mendominasi pasar Indonesia.

    Adapun Trump mengumumkan bahwa AS dan Indonesia sudah mencapai kesepakatan dagang pada Selasa (15/7/2025) waktu setempat. AS menurunkan tarif impor barang asal Indonesia dari 32% ke 19%; sementara barang ekspor AS ke Indonesia tidak dikenai tarif atau 0%.

    Berdasarkan data Harvard Growth Lab, Indonesia kerap mengimpor barang-barang agrikultur dari AS. Data terbaru pada 2023 misalnya, Indonesia mengimpor barang agrikultur AS sebesar US$3,16 miliar atau sekitar Rp51,19 triliun (asumsi kurs Rp16.200 per dolar AS).

    US$3,16 miliar setara 32,28% dari total nilai impor Indonesia atas semua barang AS sebesar US$9,8 miliar. Dominasi impor agrikultur itu diikuti oleh barang-barang mineral (16,38%), kimia (16,17%), dan permesinan (13,46%).

    1752640735_64c7c59a-8252-442c-94f4-870b6afbb87e.Sumber: Growth Lab, Harvard University

    Untuk kelompok agrikultur, jenis barang yang paling banyak diimpor Indonesia dari AS adalah kacang kedelai (US$1,1 miliar pada 2023). Dari total impor kacang kedelai Indonesia senilai US$1,4 miliar pada 2023, kacang kedelai dari AS mendominasi hingga 86,76%—menandakan ketergantungan Indonesia atas kacang kedelai asal AS.

    Di sisi lain, Indonesia bukan tujuan utama ekspor kacang kedelai asal AS. Dari total nilai ekspor kacang kedelai sebesar US$27 miliar pada 2023, AS lebih banyak berdagang dengan China (53,67%), Meksiko (10,14%), Jerman (6,44%), dan Jepang (4,96%) daripada Indonesia (4,35%).

    Artinya, jika pada akhirnya tarif ke China, Meksiko, Jerman, dan Jepang lebih tinggi daripada Indonesia maka kemungkinan besar kacang kedelai asal AS akan lebih banyak membanjiri pasar Indonesia.

    Untuk kelompok mineral, jenis barang yang paling banyak diimpor Indonesia dari AS adalah gas minyak bumi (US$942 juta pada 2023). Dari total impor gas minyak bumi oleh Indonesia senilai US$2,4 miliar pada 2023, gas minyak bumi asal AS mendominasi hingga 39,34%, diikuti asal Qatar (18,84%) dan Uni Emirat Arab (18,08%).

    Untuk kelompok kimia, jenis barang yang paling banyak diimpor Indonesia dari AS adalah hidrokarbon asiklik (US$473 juta pada 2023). Dari total impor hidrokarbon asiklik oleh Indonesia senilai US$1,1 miliar pada 2023, hidrokarbon asiklik asal AS mendominasi hingga 44,47%, diikuti asal Malaysia (20,89%) dan Singapura (14,19%).

    Sementara untuk kelompok permesinan, jenis barang yang paling banyak diimpor Indonesia dari AS adalah turbin gas (US$124 juta pada 2023). Dari total impor turbin gas oleh Indonesia senilai US$706 juta pada 2023, turbin gas asal AS tidak terlalu mendominasi yaitu hanya sebesar 17,54%, lebih sedikit dari Singapura (22,77%) dan Italia (18,92%).

    Adapun diberitakan sebelumnya, Trump mengungkapkan bahwa Indonesia telah setuju untuk membeli energi AS senilai US$15 miliar, produk pertanian senilai UD$4,5 miliar, dan 50 pesawat jet Boeing sebagai bagian dari kesepakatan dagang antar kedua negara.

    “Banyak di antaranya adalah [pesawat Boeing] 777,” ujarnya Trump kepada wartawan di Gedung Putih seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (16/7/2025).

    Trump mengatakan bahwa dia telah berunding langsung dengan Presiden Prabowo Subianto untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

  • Amerika Minggir, China Makin Ganas Jajah Dunia

    Amerika Minggir, China Makin Ganas Jajah Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei Technologies tengah menjajaki ekspor chip kecerdasan buatan (AI) ke Timur Tengah dan Asia Tenggara dalam upaya menantang dominasi Nvidia dari Amerika Serikat (AS) di pasar global.

    Bloomberg News pada Kamis (10/7/2025), mengutip sumber yang mengetahui rencana tersebut, melaporkan bahwa Huawei menawarkan chip AI Ascend 910B generasi sebelumnya kepada calon pembeli di Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Thailand.

    Menurut narasumber terkait, penawaran Huawei masih dilakukan dalam skala terbatas, yakni ribuan unit, meski volume pastinya belum diketahui.

    Namun, hingga kini belum ada kesepakatan yang dikunci. Bloomberg mencatat, pihak di UEA belum menunjukkan ketertarikan, sementara negosiasi di Thailand masih belum jelas arahnya.

    Huawei juga menawarkan akses jarak jauh ke sistem AI CloudMatrix 384 yang dibangun dengan chip generasi terbaru. Namun, ekspor sistem ini masih terhambat kendala pasokan.

    “Timur Tengah menjadi pasar chip AI yang berkembang pesat, dan beberapa perusahaan teknologi AS, termasuk Nvidia, telah mengumumkan kesepakatan penting di kawasan ini,” tulis Bloomberg, dikutip Sabtu (12/7/2025).

    Upaya Huawei ini berlangsung di tengah tekanan ketat pemerintah AS terhadap perusahaan teknologi China. Washington terus membatasi akses China ke chip canggih AS dengan alasan keamanan nasional.

    “Dengan kontrol ekspor saat ini, kami secara efektif keluar dari pasar pusat data China, yang sekarang hanya dilayani oleh pesaing seperti Huawei,” ujar juru bicara Nvidia.

    Di sisi lain, Huawei juga memasarkan chip AI terbarunya, Ascend 910C, ke perusahaan dalam negeri yang kesulitan mengakses chip premium buatan AS.

    Hingga berita ini diterbitkan, perwakilan pemerintah Thailand, media pemerintah Arab Saudi, dan Huawei belum memberikan komentar resmi.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Daftar Bandara Tersibuk di Dunia, Ada Indonesia? – Page 3

    Daftar Bandara Tersibuk di Dunia, Ada Indonesia? – Page 3

    Atlanta, AS (ATL) – 108,1 juta penumpang

    Dubai, Uni Emirat Arab (DXB) – 92,3 juta penumpang

    Dallas/Fort Worth, AS (DFW) – 87,8 juta penumpang

    Tokyo, Jepang (HND) – 85,9 juta penumpang

    London, Inggris (LHR) – 83,9 juta penumpang

    Denver, AS (DEN) – 82,4 juta penumpang

    Istanbul, Turki (IST) – 80,1 juta penumpang

    Chicago, AS (ORD) – 80 juta penumpang

     New Delhi, India (DEL) – 77,8 juta penumpang

    Shanghai, Cina (PVG) – 76,8 juta penumpang

    Los Angeles, AS (LAX) – 76,6 juta penumpang

    Guangzhou, Tiongkok (CAN) – 76,4 juta penumpang

    Incheon, Korea (ICN) – 71,2 juta penumpang

     Paris, Prancis (CDG) – 70,3 juta penumpang

     Singapura (SIN) – 67,7 juta penumpang.

     

    Daftar Bandara Tersibuk di Dunia Berdasarkan Jumlah Penumpang Internasional

    1.     Dubai, UEA (DXB) – 92,3 juta penumpang

    2.     London, U.K. (LHR) – 79,2 juta penumpang

    3.     Incheon, Korea (ICN) – 70,7 juta penumpang

    4.     Singapura (SIN) – 67,1 juta penumpang

    5.     Amsterdam, Belanda (AMS) – 66,8 juta penumpang

    6.     Paris, Prancis (CDG) – 64,5 juta penumpang

    7.     Istanbul, Turki (IST) – 63 juta penumpang

    8.     Frankfurt, Jerman (FRA) – 56,2 juta penumpang

    9.     Hong Kong (HKG) – 52,9 juta penumpang

    10.  Doha, Qatar (DOH) – 52,7 juta penumpang

    11.  Bangkok, Thailand (BKK) – 50,3 juta penumpang

    12.  Madrid, Spanyol (MAD) – 48,7 juta penumpang

    13.  Taipei, Taiwan (TPE) – 44,7 juta penumpang

    14.  Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) – 41,9 juta penumpang

    15.  Barcelona, Spanyol (BCN) – 40,7 juta penumpang.

  • Tensi Tinggi di Laut Merah Gara-gara Houthi

    Tensi Tinggi di Laut Merah Gara-gara Houthi

    Jakarta

    Situasi keamanan di laut merah kini tegang usai kelompok Houthi melancarkan serangan hingga membuat kapal yang melintas tenggelam. Serangan ini terjadi lagi usai Houthi sempat mengumumkan penghentian pada Desember tahun lalu.

    Dirangkum detikcom, Kamis (10/7/2025) seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Houthi mengklaim serangannya yang pertama tahun ini berhasil menenggelamkan kapal kargo di perairan strategis pada Minggu (6/7). Houthi menggunakan tembakan senjata, serangan roket, dan perahu bermuatan peledak yang dikendalikan dari jarak jauh.

    Houthi mengatakan kelompoknya telah membiarkan 19 awak kapal itu turun dari kapal kargo jenis bulk carrier yang berbendera Liberia dan bernama Magic Seas.

    Serangan tersebut mengakhiri setengah tahun ketenangan di Laut Merah, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia, yang menjadi lokasi rentetan serangan Houthi pada akhir tahun 2023 hingga akhir tahun 2024 yang mengganggu pelayaran antara Eropa dan Asia melalui Terusan Suez.

    Juru bicara Houthi, Yahya Saree, mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi lokal bahwa kapal tersebut menjadi target serangan pada Minggu (6/7) setelah Angkatan Laut mengeluarkan peringatan dan panggilan yang diabaikan oleh awak kapal.

    Saree menyebut kapal kargo itu diserang menggunakan dua perahu tak berawak, lima rudal, dan tiga drone.

    Laporan Reuters menyebut kapal kargo yang diserang Houthi itu dioperasikan oleh perusahaan Yunani, Stem Shipping. Pihak Stem Shipping mengatakan kepada Reuters bahwa semua awak kapal itu diselamatkan oleh sebuah kapal dagang yang lewat dan diperkirakan akan tiba di Djibouti pada Senin (7/7) waktu setempat.

    Otoritas Uni Emirat Arab, secara terpisah, mengatakan pihaknya berhasil menyelamatkan semua 22 orang dari kapal Magic Seas setelah kapal AD Ports Group, Safeen Prism, merespons panggilan darurat dari sebuah kapal komersial setelah serangan di Laut Merah.

    4 Awak Kapal Tewas

    Sehari setelahnya, Senin (7/7), Houthi kembali melancarkan serangan terhadap kapal kargo di Laut Merah. Kapal kargo Eternity C itu disebut membawa 22 awak kapal, yang terdiri atas 21 awak asal Filipina dan satu awak asal Rusia. Kapal kargo itu berbendera Liberia dan dioperasikan Yunani.

    Kapal itu diserang dengan sejumlah drone laut dan granat berpeluncur roket yang ditembakkan dari beberapa speedboat berawak. Itu menjadi serangan kedua Houthi dalam sehari setelah berbulan-bulan ketenangan di perairan Laut Merah dan sekitarnya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

    Saksikan juga edisi perdana Shout Out, Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi

    Menurut sumber-sumber keamanan maritim yang memahami situasi di lokasi, setidaknya empat awak kapal itu tewas dan dua awak lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut — korban jiwa pertama yang melibatkan pelayaran di Laut Merah sejak Juni 2024.

    Operator kapal kargo tersebut, Cosmoship Management, belum menanggapi permintaan komentar mengenai korban jiwa dalam serangan tersebut.

    Sekoci penyelamat pada kapal kargo itu hancur selama serangan terjadi, dan para awak lainnya belum dapat meninggalkan kapal dengan aman.

    “Ini merupakan operasi untuk menyelamatkan para awak kapal, beberapa di antaranya terluka dan membutuhkan bantuan, serta untuk mengumpulkan jenazah para pelaut yang kehilangan nyawa,” sebut seorang pejabat perusahaan manajemen risiko maritim Diaplous, yang terlibat dalam misi evakuasi.

    “Kami bertujuan untuk operasi damai,” kata pejabat yang enggan disebut namanya.

    Disebutkan bahwa misi evakuasi itu diluncurkan bersama perusahaan keamanan Inggris, Ambrey. Saat tim penyelamat mendekati kapal kargo tersebut, sebagian awak telah berada di air dengan mengenakan jaket pelampung.

    Secara terpisah, menurut para sumber, beberapa pejabat pemerintah Yunani telah memulai pembicaraan diplomatik dengan Arab Saudi, pemain kunci di kawasan, untuk membantu menyelamatkan kapal tersebut.

    Kelompok Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan yang menenggelamkan sebuah kapal kargo di perairan Laut Merah.

    “Angkatan Laut pada Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan kapal Eternity C,” kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya.

    Ditegaskan Saree bahwa serangan itu merupakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza dan menyebut kapal kargo tersebut sedang berlayar menuju ke Eilat, Israel.

    Saksikan juga edisi perdana Shout Out, Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi

    Halaman 2 dari 2

    (lir/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Disinformasi, ancaman serius terhadap negara

    Disinformasi, ancaman serius terhadap negara

    Menjaga kebenaran bukan semata tugas tim komunikasi atau juru bicara, melainkan bagian dari tugas pokok penyelenggaraan pertahanan siber nasional yang dapat melindungi infrastruktur digital nasional

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah upaya serius pemerintah membangun citra diplomasi kemanusiaan yang kuat, sebuah unggahan video di media sosial justru menciptakan gangguan serius terhadap narasi resmi negara.

    Video yang beredar di sebuah halaman Facebook menampilkan Presiden Prabowo Subianto sedang berpidato dengan narasi provokatif bertajuk: “Indonesia siap terlibat jika peperangan di Timur Tengah memicu perang dunia ke-3” dapat dikategorikan sebagai disinformasi yang dapat merusak stabilitas nasional, bahkan internasional.

    Sekilas, video tersebut tampak seperti potongan dari siaran langsung resmi di kanal YouTube Sekretariat Presiden bertajuk “Keterangan Pers Presiden Prabowo, Lawatan ke Timur Tengah dan Türkiye, Jakarta, 9 April 2025.” Hanya saja, jika dicermati, narasi judul yang menyertainya sangat menyesatkan dan tidak mencerminkan isi pernyataan Presiden Prabowo secara utuh.

    Dalam video aslinya, Presiden Prabowo tidak menyatakan Indonesia siap berperang. Sebaliknya, presiden menyampaikan bahwa Indonesia tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke lima negara di Timur Tengah, Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania, untuk membangun dukungan atas rencana evakuasi kemanusiaan. Sebanyak 1.000 warga Palestina direncanakan akan dievakuasi dari Gaza ke Indonesia, sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap isu kemanusiaan global.

    Rusak reputasi

    Disinformasi seperti ini bukan sekadar kesalahan teknis atau kekeliruan editorial. Ini adalah bentuk manipulasi informasi yang secara sistematis berpotensi merusak reputasi negara atau national branding, meruntuhkan kepercayaan publik (public trust), dan memecah konsensus nasional terhadap kebijakan luar negeri. Rekayasa semacam ini merupakan ancaman serius yang tidak dapat diterima.

    Dalam situasi global yang sensitif, disinformasi bisa berujung pada salah tafsir yang fatal, baik di dalam, maupun luar negeri. Bahkan dapat mengganggu kehidupan demokrasi yang sedang diikhtiarkan menjadi lebih baik.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Operator Internet Berdarah-darah, RI Diminta Belajar dari China-Arab

    Operator Internet Berdarah-darah, RI Diminta Belajar dari China-Arab

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri telekomunikasi di Indonesia disebut tengah menghadapi tantangan besar akibat regulasi yang belum berpihak dan dominasi platform digital global.

    Muhammad Danny Buldansyah, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison (IOH), mengatakan soal minimnya perlindungan terhadap operator seluler di tengah menjamurnya layanan Over The Top (OTT) asing seperti Google dan WhatsApp.

    “Regulasi mengenai OTT ini sangat longgar. Kita boleh dibilang enggak punya, dan kita juga enggak punya power,” ujar Danny saat ditemui di Kantor IOH, Rabu (9/7/2025).

    Ia menyoroti ketimpangan kekuatan antara operator nasional dan raksasa digital global. Salah satu contoh yang disebutnya adalah kebijakan negara China dan negara Timur Tengah seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dalam menghadapi dominasi layanan OTT asing.

    “Seberapa, seberapa keinginannya pemerintah berserta industri ini mendorong itu seberapa kuat, apakah kita sekuat China gitu ya? Yang bilang ‘oh Google saya nggak mau Google, nggak mau bayar, udah nggak usah disini,’” kata Danny.

    Atau di negara Timur Tengah, yang tidak membolehkan ada WhatsApp video call, hanya diperbolehkan WhatsApp saja.

    “Bahkan di Saudi juga sama. Tapi kalau kita roaming boleh, bisa. Tapi kalau pakai Wi-Fi di sana, internet di sana enggak bisa,” terangnya.

    Danny menilai, Indonesia memiliki banyak referensi model kebijakan digital dari negara lain yang bisa ditiru. Namun, kunci utamanya tetap berada di tangan pemerintah.

    “Contohnya banyak. Kita mau meniru yang mana gitu. Kita tinggal mau niru yang mana aja dan seberapa… Dan itu harus pemerintah, bukan kita,” kata dia.

    Persoalan publisher rights atau hak penerbit juga turut disinggung. Ia mencontohkan bagaimana media dan operator lokal tidak memiliki kekuatan untuk menegosiasikan pembagian keuntungan yang adil dari konten yang dikonsumsi masyarakat melalui platform global.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengapa Trump Begitu Takut pada BRICS?

    Mengapa Trump Begitu Takut pada BRICS?

    Jakarta

    Presiden AS Donald Trump kembali mempertegas sikap kerasnya terhadap BRICS, aliansi negara-negara berkembang dengan ekonomi besar seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan. Ia memperingatkan bahwa dorongan kelompok ini untuk melemahkan dominasi dolar AS mengancam supremasi ekonomi Amerika.

    Bertepatan dengan pertemuan tahunan para pemimpin BRICS di Rio de Janeiro, Trump pada Minggu (05/7) bersumpah akan memberlakukan tambahan tarif sebesar 10 persen terhadap negara manapun yang mendukung kebijakan “anti-Amerika” dari blok tersebut. Ancaman itu menambah tekanan di tengah tarif-tarif lain yang sudah diterapkan atau masih direncanakan.

    Penangguhan tarif selama 90 hari yang diberlakukan pemerintahan Trump akan berakhir pada Rabu (9/7). Menurut Gedung Putih, surat pemberitahuan soal tarif impor baru sudah dikirim ke puluhan negara.

    Ancaman terbaru Trump memang lebih kecil dibanding ancaman tarif 100 persen yang ia lontarkan pada Januari lalu terhadap negara-negara yang ia anggap “bermain-main dengan dolar”. Namun ia tetap bersikeras bahwa posisi dolar sebagai mata uang cadangan dunia harus dipertahankan.

    Dalam satu dekade terakhir, BRICS telah tumbuh dari empat menjadi sepuluh anggota, termasuk Indonesia yang bergabung pada Januari. Arab Saudi juga tercantum sebagai anggota, meskipun hingga kini belum secara resmi mengonfirmasi statusnya. BRICS juga memiliki sembilan negara mitra, dan puluhan negara lainnya berada dalam antrean untuk masuk.

    Blok ini sering disebut sebagai alternatif G7 versi Cina, dan kini mencakup seperempat ekonomi global serta hampir separuh populasi dunia.

    Diversifikasi dari dolar, tapi belum ada pengganti yang nyata

    Dalam beberapa waktu terakhir, BRICS semakin gencar mendorong perdagangan antaranggota menggunakan mata uang lokal, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada dolar.

    Setelah terkena sanksi dan tarif dari Barat, Rusia dan Cina memimpin gerakan yang disebut dedolarisasi. Keduanya telah menyelesaikan sejumlah transaksi energi menggunakan rubel dan yuan. Sementara itu, India sejak 2023 membayar minyak murah dari Rusia dalam yuan, rubel, bahkan dirham dari Uni Emirat Arab.

    “India bersama Brasil mencoba menyeimbangkan narasi anti-Barat dari BRICS yang saat ini didominasi Cina dan Rusia,” ujar Garcia-Herrero, yang juga menjabat Kepala Ekonom Asia Pasifik di bank investasi Prancis, Natixis.

    Situs resmi BRICS mencatat bahwa dari total perdagangan global senilai sekitar 33 triliun dolar AS (sekitar Rp537,9 kuadriliun) pada 2024, hanya sekitar 3 persen atau 1 triliun dolar (sekitar Rp16,3 kuadriliun) yang berasal dari perdagangan antar-anggota BRICS.

    “Mayoritas perdagangan dunia masih diselesaikan menggunakan dolar dan mata uang utama lainnya,” kata ekonom Herbert Poenisch kepada DW. “Butuh waktu dan kerja keras untuk menggulingkan dominasi itu.”

    Dolar AS masih digunakan dalam 90 persen transaksi global dan menyumbang 59 persen dari cadangan devisa dunia. Karena itu, sejumlah ekonom menilai dedolarisasi masih merupakan ancaman jangka panjang yang belum terlalu mendesak.

    Mereka percaya bahwa setiap alternatif dari BRICS akan terganjal oleh kontrol modal terhadap yuan, volatilitas rubel, dan keraguan sejumlah anggota untuk benar-benar meninggalkan dolar.

    BRICS tumbuh cepat tapi belum menghasilkan capaian berarti

    Dengan bergabungnya Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, dan Indonesia, serta makin dekatnya negara-negara mitra baru seperti Aljazair dan Malaysia, BRICS jelas sedang berada dalam fase ekspansi cepat.

    Banyak negara tertarik bergabung karena alasan praktis: mereka ingin dunia yang lebih multipolar dan tidak sepenuhnya dikuasai negara-negara Barat. BRICS dianggap bisa memperkuat posisi negara-negara Belahan Bumi Selatan (Global South) di kancah internasional.

    Negara-negara yang khawatir terkena sanksi Barat seperti Iran dan Rusia berharap BRICS dapat membantu melindungi perekonomian mereka lewat BRICS Pay dan BRICS Bridge, dua sistem yang dirancang sebagai alternatif sistem pembayaran Barat seperti SWIFT.

    Sementara itu, negara-negara seperti Ethiopia dan Mesir berharap mendapat akses pembiayaan pembangunan tanpa syarat politik yang biasa melekat dalam bantuan dari negara Barat. Namun, ancaman terbaru dari Trump bisa membuat mereka berpikir ulang.

    “Sekarang, bergabung dengan BRICS jadi punya konsekuensi,” kata Garcia-Herrero kepada DW. “Itu bisa membuat sebagian negara, terutama yang berpendapatan rendah, jadi ragu.”

    Meski jumlah anggota meningkat dan janji-janji ambisius terus diumbar, BRICS masih kesulitan mewujudkan agenda-agenda besarnya. Blok ini tidak memiliki struktur kelembagaan yang solid dan masih terbelah oleh konflik geopolitik internal, terutama antara India dan Cina.

    Upaya membangun institusi keuangan tandingan juga masih berjalan hati-hati dan dalam skala terbatas. New Development Bank (NDB), yang disebut sebagai penantang Bank Dunia, sejauh ini baru menyetujui pinjaman sebesar 39 miliar dolar (sekitar Rp635,7 triliun). Sebagai perbandingan, Bank Dunia telah menggelontorkan pinjaman lebih dari 1 triliun dolar (sekitar Rp16,3 kuadriliun).

    Para pemimpin BRICS mulai menyadari bahwa memperluas keanggotaan tidak otomatis memperluas pengaruh. Tanpa visi strategis yang jelas, koordinasi yang lebih erat, dan solusi yang nyata, sejumlah pengamat menilai BRICS berisiko menjadi sekadar klub simbolik daripada kekuatan yang mampu mengubah sistem global.

    “Trump seharusnya belum perlu terlalu khawatir,” ujar Poenisch. “BRICS masih dalam tahap awal, dan menjembatani berbagai perbedaan prioritas di antara para anggotanya akan sangat sulit.”

    Perbedaan ideologis sulit dijembatani

    Meskipun terdapat banyak perbedaan, para pemimpin BRICS tetap mengambil sikap tegas terhadap kebijakan tarif Trump saat pertemuan di Brasil. Dalam deklarasi yang dirilis pada Senin 07/6), para pemimpin mengecam sanksi sepihak dan tarif proteksionis meski tidak menyebut nama Trump secara langsung. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan semacam itu “mendistorsi perdagangan global” dan melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

    Awalnya hanya forum ekonomi, agenda BRICS kini juga mencakup isu-isu seperti tata kelola kecerdasan buatan (AI), perubahan iklim, dan kesehatan global. Mereka juga mengecam konflik-konflik bersenjata.

    Deklarasi tersebut menyebut serangan terhadap Iran bulan lalu sebagai “pelanggaran hukum internasional”, tanpa menyebut AS atau Israel. Mereka juga menegaskan kembali dukungan terhadap kemerdekaan Palestina dan mengecam penggunaan “kelaparan sebagai senjata” di Gaza.

    Deklarasi itu tidak mengkritik Rusia secara langsung namun mencerminkan kehati-hatian karena Rusia adalah anggota penuh. Namun, mereka mengecam serangan Ukraina terhadap infrastruktur di wilayah Rusia dan menyerukan “penyelesaian damai yang berkelanjutan”.

    Para pemimpin BRICS juga kembali menyatakan komitmen mereka terhadap multilateralisme, penghormatan terhadap hukum internasional, serta reformasi Dewan Keamanan PBB, termasuk dukungan agar Brasil, India, dan satu negara Afrika mendapat kursi tetap.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Prhardani Purba dan Rahka Susanto

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Indonesia Kena Tarif 32%, Lebih Tinggi Dibandingkan Malaysia hingga Vietnam

    Indonesia Kena Tarif 32%, Lebih Tinggi Dibandingkan Malaysia hingga Vietnam

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi menetapkan tarif impor baru terhadap 14 negara, termasuk Indonesia.

    Dari kawasan Asia Tenggara, Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tarif tertinggi, yakni 32%, lebih tinggi dibandingkan Malaysia (25%) dan Vietnam (20%).

    Kebijakan tarif baru ini diumumkan langsung oleh Trump melalui akun TruthSocial pada Selasa (8/7/2025). Tarif akan mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2025.

    Dalam surat resminya, Trump menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan perdagangan yang adil dan seimbang bagi Amerika Serikat.

    “Meskipun demikian, kami telah memutuskan untuk bergerak maju bersama Anda, tetapi hanya dengan perdagangan yang lebih seimbang, dan adil,” tulis Trump dalam pernyataannya.

    Jika dibandingkan dengan sesama anggota Asean, tarif untuk Indonesia terbilang cukup besar. Tarif yang diterapkan kepada Indonesia lebih besar dibandingkan tarif untuk Malaysia yang sebesar 25% dan Vietnam yang hanya 20%.

    Myanmar dan Laos dikenakan tarif lebih tinggi dari Indonesia, masing-masing 40%. Sementara itu, tarif untuk Thailand dan Kamboja masing-masing sebesar 36%.

    Sebagian besar negara mendapat sedikit penurunan tarif dibandingkan dengan bea yang diumumkan pada awal April lalu. Secara terperinci, tarif impor Laos turun dari 48% menjadi 40%; Myanmar dari 44% menjadi 40%; Kamboja dari 49% menjadi 40%;

    Sementara itu, tarif impor untuk Vietnam mendapat pemangkasan tajam dari 46% menjadi 20% usai mencapai kesepakatan dagang dengan AS. Di sisi lain, tarif untuk Malaysia naik dari sebelumnya 24%.

    Berbeda dengan Vietnam dan Inggris yang berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS, Indonesia belum menunjukkan progres serupa. Hal ini turut mempengaruhi kebijakan tarif AS terhadap produk Indonesia.

    Trump mengingatkan bahwa tarif ini bisa saja meningkat bila negara-negara tersebut memberlakukan tarif tambahan terhadap barang dari AS.

    “AS akan menambahkan besaran kenaikan tersebut di atas tarif dasar 25%,” tegasnya.

    Adapun, Trump menegaskan penerapan tarif ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan perdagangan yang adil antara negara mitra dagang dengan Amerika Serikat. 

    Dia menerangkan bahwa surat yang dikirimkan AS ini tetap mencerminkan kekuatan dan komitmen hubungan perdagangan AS terhadap negara-negara tersebut.

    AS juga setuju untuk terus bekerja sama dengan mitra dagang, meskipun memiliki defisit perdagangan yang signifikan dengan berbagai negara. 

    “Meskipun demikian, kami telah memutuskan untuk bergerak maju bersama Anda, tetapi hanya dengan perdagangan yang lebih seimbang, dan adil,” terangnya. 

    Trump mengundang berbagai negara untuk tetap berpartisipasi dalam ekonomi Amerika Serikat, sebagai pasar utama dunia saat ini. Kendati demikian, tak dipungkiri, setelah bertahun-tahun untuk membahas hubungan dagang AS dengan Indonesia dinilai tak adil karena menyebabkan defisit mendalam. 

    Ancaman Tarif Tambahan

    Di tengah eskalasi tarif global ini, Trump juga mengalihkan sorotan ke negara-negara berkembang anggota BRICS yang sedang menggelar pertemuan puncak di Brasil. 

    Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% terhadap negara BRICS yang dinilai menjalankan kebijakan “anti-Amerika”.

    “Tarif tambahan sebesar 10% akan dikenakan secara individual terhadap negara-negara yang mengambil langkah kebijakan yang berlawanan dengan kepentingan Amerika,” ungkap seorang sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.

    Kelompok BRICS terdiri atas Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, serta anggota baru seperti Indonesia, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Masih Diupayakan

    Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Bambang Eko Suhariyanto menuturkan, pemerintah masih mengkaji terkait dengan keputusan Trump untuk tetap menerapkan tarif 32% terhadap produk-produk yang mereka impor dari Indonesia. 

    Bambang menyebut pemerintah juga belum mengambil keputusan dalam menyikapi keputusan Presiden AS itu lantaran tim negosiator yang dipimpin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, juga saat ini tengah dalam perjalanan ke Negeri Paman Sam itu. 

    “Harapannya tuntutan kita bisa dipenuhi. Di bawah 32%, cuma itu tim masih bekerja untuk itu,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025). 

    Saat ditanya mengenai apa yang menyebabkan negosiasi antara pemerintah Indonesia dan AS, Bambang mengaku yang paling mengetahui ihwal tersebut adalah tim negosiator yang dipimpin Menko Airlangga itu. 

    “Selama ini [yang mengetahui] itu timnya Pak Airlangga Hartarto,” ujar Purnawirawan TNI AU itu.