Negara: Uni Emirat Arab

  • Resmi Diluncurkan, Mobil Listrik JETOUR G700 Mampu Terjang Gurun

    Resmi Diluncurkan, Mobil Listrik JETOUR G700 Mampu Terjang Gurun

    Jakarta

    JETOUR yang dulu merupakan bagian dari Chery Holding Group, kini resmi meluncurkan SUV listrik JETOUR G700. Hal ini menandai langkah besar produsen mobil asal China ini menuju pasar global.

    Adapun peluncuran bertajuk ‘Innovation · Defining the Future’ ini digelar di tepi Sungai Yangtze, China. Melalui acara ini, JETOUR menegaskan masa kejayaan mesin konvensional sudah berakhir, dan kini dunia memasuki babak baru kendaraan listrik.

    Kendaraan SUV JETOUR dibangun di atas arsitektur canggih GAIA (Generation of All-terrain Intelligent Architecture). JETOUR G700 dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi jalan ekstrem. SUV ini dilengkapi dengan tiga sistem pengunci diferensial-salah satunya dikontrol secara digital-dan kemampuan melintasi genangan air hingga 970 mm.

    Mobil ini bisa melesat dari 0-100 km/jam dalam 4,6 detik, berkat perpaduan mesin bensin 2.0 liter dan dua motor listrik. Tenaganya besar namun halus, nyaris tanpa suara saat melintasi lintasan berlumpur di Wuhu, China.

    Foto: JETOUR

    Presiden JETOUR International Ke Chuandeng menjelaskan sistem penggerak G700 awalnya disesuaikan untuk lalu lintas padat di kota-kota China, kemudian diadaptasi untuk medan gurun di Timur Tengah.

    “Kami mengoperasikan kipas pendingin ganda di Timur Tengah. dan kami masih melakukan rekayasa berlebih sebesar 18%,” ujar Ke, dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

    Menurutnya, margin tersebut bukanlah kesombongan; melainkan jawaban perusahaan atas kekhawatiran akan iklim dan alasan mengapa G700 akan diluncurkan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada bulan depan.

    Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

    Berbeda dari banyak merek lain, JETOUR tidak menonjolkan citra ‘macho’ atau kebisingan mesin besar. Di media sosial seperti Weibo dan TikTok, mereka tidak menampilkan aksi ekstrem atau pamer kecepatan.

    Alih-alih menampilkan aksi yang ‘mainstream’, JETOUR mengampanyekan sejumlah kegiatan seperti maraton sepeda, pembersihan gurun, hingga konser musik klasik. Ke mengatakan pendekatan ini sejalan dengan konsep Travel+ yang menjadi ciri khas dari JETOUR.

    Melalui ‘Travel+’, JETOUR berupaya menciptakan pengalaman berkendara yang selaras dengan kebutuhan perjalanan modern dan gaya hidup aktif para penggunanya.

    “Kami menjual gaya hidup, bukan waktu ‘0-100 time’ (performa akselerasi),” kata Ke.

    Ke menggemakan mantra lama tetapi mengubahnya untuk era ramah lingkungan. Taktik ini tampaknya berhasil: di UAE, JETOUR telah mengalahkan semua pesaingnya kecuali Toyota dan Nissan, dan baru-baru ini mencapai penjualan yang kuat tanpa sekali pun menyentuh diskon.

    Di Mesir, distributor JETOUR tak sekadar fokus menjual mobil listrik. Mereka aktif membangun kepercayaan publik lewat kegiatan sosial dan budaya.

    Salah satunya dengan menjadi sponsor klub sepak bola serta membuka studio desain pop-up di sejumlah mall yang berlokasi di Kairo. Ke menjelaskan langkah ini sebagai bagian dari strategi memperkenalkan teknologi ramah lingkungan secara lebih manusiawi.

    Foto: JETOUR

    “Orang-orang harus mempercayai Anda sebelum mereka mempercayai baterai Anda,” kata Ke.

    Kemewahan dalam Sunyi

    JETOUR ingin membuktikan mobil listrik tidak harus kehilangan kemampuan off-road sejati. G700 dilengkapi fitur lengkap khas SUV tangguh, namun tetap menghadirkan kenyamanan dan keheningan khas kendaraan listrik.

    Mobil ini telah diuji di suhu ekstrem hingga 45°C dan kondisi debu gurun setara rally Dakar. Dengan peluncuran globalnya, JETOUR bergabung dengan jajaran produsen otomotif (OEM) China yang mulai percaya diri bermain di segmen premium.

    Keberhasilan mereka kini bergantung pada kemampuan menjaga ketersediaan sparepart dan nilai jual kembali (buyback), bukan sekadar performa di atas kertas.

    (anl/ega)

  • Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Oktober 2025

    Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI Nasional 24 Oktober 2025

    Pemerintah Nego ke Arab Saudi untuk Buka Moratorium Pekerja Migran RI
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) melakukan negosiasi dengan Arab Saudi untuk membuka moratorium penempatan pekerja migran di negara kerajaan itu.
    “Sekarang kita lagi melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi agar kontraknya itu berbadan hukum,” kata Menteri P2MI Mukhtarudin dalam acara bincang-bincang dengan media di kantor KP2MI di Jakarta, sebagaimana dilansir
    ANTARA
    , Kamis (23/10/2025).
    Selama ini banyak warga negara Indonesia bekerja di sektor domestik Arab Saudi dengan kontrak perorangan sehingga pemerintah kesulitan memberikan perlindungan optimal kepada mereka.
    “Begitu masuk ke majikan, sudah
    lost control
    . Nggak bisa diapa-apain lagi. Pelindungannya juga lemah,” kata Mukhtarudin.
    Maka Kementerian P2MI mendorong agar kontrak pekerja migran Indonesia di Arab Saudi dilakukan antar-perusahaan berbadan hukum.
    Jika negosiasi dengan Arab Saudi mencapai kesepakatan, KP2MI akan berkoordinasi dengan kementerian terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri, terkait langkah selanjutnya.
    “Jadi, saya tidak memutuskan sendiri dalam konteks ini,” kata dia.
    Mukhtarudin menambahkan bahwa perundingan serupa juga tengah dilakukan dengan Uni Emirat Arab.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anak Pantura Taklukkan Samudera Dunia, Kisah Andika yang Kini Jadi Pelaut PIS

    Anak Pantura Taklukkan Samudera Dunia, Kisah Andika yang Kini Jadi Pelaut PIS

    Jakarta

    Lirik lagu ‘Nenek moyangku seorang pelaut, gemar mengarung luas samudera’ nampaknya menjadi pecutan bagi Andika untuk mewujudkan cita-citanya. Hal ini tercermin dari perjalanan hidup pelaut dari Pertamina International Shipping (PIS) yakni Capt. Andika Dwi Cahyo Kumolo yang merupakan Master Kapal Pertamina Gas 1.

    Sebagai informasi, PIS merupakan perusahaan pelayaran dan logistik energi nasional yang berperan penting dalam menjaga ketahanan energi Indonesia. Dalam menjaga ketahanan energi, PIS berkomitmen menghadirkan pelaut-pelaut tangguh yang membantu Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional.

    Andika menceritakan kisahnya bisa menjadi seorang pelaut. Ia lahir di Pantura Jawa yang dikelilingi oleh lautan dan nelayan. Dari situlah mulanya ia ingin mengarungi samudera. Namun ia tak puas jika hanya menjadi nelayan, ia bercita-cita untuk menjadi seorang pelaut yang bisa berlayar hingga ke pelosok-pelosok Indonesia.

    “Kebetulan juga dari lingkungan saya (Pantura) itu kebanyakan sebagai nelayan, mungkin dari situ, tapi saya punya impian yang tinggi menjadi pelaut, karena Indonesia adalah negara maritim, negara dengan luas lautannya yang lebih luas dari daratan dan juga memiliki potensi yang tinggi,” katanya dalam webinar online yang diselenggarakan oleh Pertamina Internasional Shipping, Rabu (22/10/2025).

    Andhika memulai pendidikannya untuk menjadi seorang pelaut di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Kini ia sudah bergabung dengan PIS selama 16 tahun. Dari 16 tahun tersebut ia telah memiliki pengalaman mengangkut kapal LPG di rute domestik hingga Internasional di antaranya yakni, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), hingga Amerika Serikat (AS).

    Dalam perjalanannya tersebut, Capt. Andika juga berhasil mempertahankan rekam jejak dengan tidak adanya pelanggaran saat dilakukan inspeksi oleh otoritas pelabuhan tempat bersandar atau zero observation. Dirinya ingin Indonesia dapat dilihat sebagai suatu negara yang mempunyai kapal dan pelaut yang handal.

    “Motivasinya selaras dengan misi yang diambil oleh PIS ya, untuk memperkuat daya saing pelaut Indonesia di hadapan mata global, terutama untuk industri maritim global dengan membawa nama Indonesia dan khususnya nama PIS di seluruh negara yang kita kunjungi,” katanya.

    Andika menjelaskan dirinya bersama kru lainnya berkomitmen untuk terus menghadirkan pelayanan yang baik serta tetap dapat zero observation. Hal ini dilakukan dengan cara selalu mengacu semua aturan terbaru internasional.

    “Jadi kita terus sesuai requirement, jadi tidak ketinggalan istilahnya untuk requirement atau persyaratan-persyaratan sebuah kapal untuk masuk ke suatu negara. Jadi selalu kita update seperti itu,” katanya.

    Tonton juga Video: Docking Kapal MT Gamkonora, PIS Jaga Standar Global

    (ara/ara)

  • Prabowo Bertemu Pengusaha dan Dubes UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan

    Prabowo Bertemu Pengusaha dan Dubes UEA, Bahas Kerja Sama Pertahanan

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Sekretaris Jenderal ATRC (Advanced Technology Research Council) juga Ketua Dewan Direksi EDGE Group Faisal Al Bannai dan Duta Besar Negara UEA untuk RI Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

    Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama strategis di sektor pertahanan antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Dalam pertemuan itu, kedua pihak menyoroti potensi kolaborasi teknologi militer, termasuk pengembangan industri pertahanan, inovasi sistem persenjataan, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

    Sekretaris Jenderal ATRC (Advanced Technology Research Council) juga Ketua Dewan Direksi EDGE Group Faisal Al Bannai mengatakan bahwa hubungan antara Indonesia dan UEA terus berkembang, terutama dalam bidang pertahanan dan teknologi.

    “Indonesia adalah sahabat dekat dan mitra penting bagi Uni Emirat Arab. Ada banyak peluang untuk bekerja sama di berbagai sektor, termasuk pertahanan,” ujar Faisal.

    Ketika ditanya apakah pertemuan tersebut membahas kemungkinan pembelian alutsista seperti tank, rudal, atau kapal dari EDGE Group, Faisal tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

    “Saya pikir para duta besar akan memberikan informasi lebih detail mengenai hal tersebut,” katanya.

    Sekadar informasi, EDGE merupakan salah satu perusahaan di bidang pertahanan dan teknologi. Beberapa produk yang dihasilkan seperti sistem rudal, senjata pintar, kendaraan udara tak berawak (UAV), sistem radar, amunisi, senjata api, dan sistem peperangan elektronik.

    EDGE Group juga membuat kapal melalui Abu Dhabi Ship Building dan terlibat dalam pembuatan kapal melalui usaha patungan dengan perusahaan lain, yakni Fincantieri.

    Untuk diketahui, Faisal tiba di lingkungan Istana Kepresidenan untuk bertemu orang nomor satu di Indonesia dengan didampingi oleh Duta Besar Negara UEA untuk Republik Indonesia Abdulla Salem Obaid Salem Al Dhaheri.

    Faisal juga hadir bersama rombongan pengusaha yang ikut menemui presiden antara lain Presiden Dukungan Perdagangan & Misi Edge Group Omar Al Zaabi.

    Menurut pantauan, mereka tiba di kompleks Istana pukul 14.42 WIB. Rombongan mengenakan pakaian tradisional Arab atau kandura.

  • Pesawat Kargo Tergelincir-Nyebur ke Laut Hong Kong, 2 Orang Tewas

    Pesawat Kargo Tergelincir-Nyebur ke Laut Hong Kong, 2 Orang Tewas

    Jakarta

    Sebuah pesawat kargo yang mendarat di bandara Hong Kong diduga bertabrakan dengan sebuah kendaraan darat, dan tergelincir dari landasan pacu, hingga nyebur ke laut. Dua orang meninggal dalam insiden itu.

    Sebuah pesawat kargo B744 yang tiba dari Uni Emirat Arab “menyimpang dari Landasan Pacu Utara setelah mendarat dan jatuh ke laut”, kata Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong dalam siaran pers, dilansir kantor berita AFP, Senin (20/10/2025).

    “Informasi awal menunjukkan bahwa empat awak pesawat diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, sementara dua staf darat terdampak dan jatuh ke laut,” tambah departemen tersebut.

    Pesawat itu diduga menabrak sebuah kendaraan darat, yang juga jatuh ke laut, kata pihak berwenang.

    Seorang pria berusia 30 tahun di dalam kendaraan darat dipastikan meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara seorang pria lainnya berusia 41 tahun meninggal dunia setelah dilarikan ke rumah sakit.

    Landasan pacu utara bandara tersebut ditutup sementara pada Senin (20/10) pagi waktu setempat, sementara dua landasan pacu lainnya tetap beroperasi.

    (ita/ita)

  • Satu Tahun Prabowo: 33 Kunjungan Luar Negeri, 79 Lawatan Daerah

    Satu Tahun Prabowo: 33 Kunjungan Luar Negeri, 79 Lawatan Daerah

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mencatatkan intensitas mobilitas kerja yang tinggi sepanjang satu tahun masa pemerintahannya. 

    Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis dari berbagai sumber resmi, periode 20 Oktober 2024 hingga 20 Oktober 2025 mencatat sedikitnya 79 kunjungan daerah di 38 provinsi dan 33 kunjungan luar negeri ke empat benua, menjadikan tahun pertamanya sebagai salah satu tahun paling aktif dalam diplomasi dan kerja lapangan presiden pasca-reformasi.

    Di tingkat nasional, Prabowo banyak turun langsung ke lapangan dalam program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), revitalisasi industri pupuk, dan pengembangan hilirisasi mineral. 

    Beberapa kunjungan besar di dalam negeri antara lain panen raya nasional di Majalengka (April 2025), peresmian 17 stadion di Jawa Timur, pembentukan 80.081 koperasi desa di Klaten (Juli 2025), hingga peninjauan langsung dapur MBG di berbagai daerah.

    Sementara itu, di kancah internasional, Presiden Prabowo melaksanakan 33 lawatan luar negeri mencakup kawasan Asia, Timur Tengah, Eropa, hingga Amerika. 

    Dalam satu tahun, Prabowo menghadiri berbagai forum strategis global seperti KTT G20 di Brasil, APEC 2024 di Peru, Sidang Umum PBB di New York, BRICS Summit di Rio de Janeiro, hingga KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir.

    Prabowo juga memperkuat diplomasi ekonomi dengan berbagai negara mitra strategis termasuk penandatanganan kerja sama investasi di Qatar dan Uni Emirat Arab, serta pembentukan hubungan strategis (Strategic Partnership) dengan Thailand dan Rusia.

    Dibandingkan Presiden ke-7 Joko Widodo pada periode pertama pemerintahannya (2014–2015) yang mencatat 16 kunjungan luar negeri, frekuensi diplomasi luar negeri Prabowo meningkat lebih dari dua kali lipat. 

    Hal ini menandai perubahan orientasi kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih proaktif dan ekspansif, dengan penekanan pada investasi strategis, ketahanan pangan, energi, dan pertahanan.

    Selain intensitas kunjungan, Prabowo juga menunjukkan gaya kepemimpinan yang menekankan disiplin lapangan dan evaluasi langsung, dengan sejumlah agenda di luar protokol formal seperti menjenguk korban demo, menghadiri upacara keagamaan lintas agama, dan memimpin apel militer secara langsung.

    Mobilitas tinggi dan diplomasi aktif ini memperlihatkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan pembangunan ekonomi domestik dengan posisi strategis Indonesia di panggung global. Tahun kedua pemerintahan Prabowo-Gibran pun diperkirakan akan tetap sarat dengan aktivitas diplomasi ekonomi dan penguatan politik luar negeri yang berorientasi pada kemandirian nasional.

    Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto

    Periode: (20 Okt 2024 — 20 Okt 2025)

  • Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mencatatkan aktivitas diplomasi yang intens sepanjang satu tahun pemerintahannya, dengan 33 kunjungan luar negeri ke sedikitnya 25 negara sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.

    Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih sering dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun pertamanya memimpin Indonesia pada jenjang waktu yang sama pada 20 Oktober 2014—20 Oktober 2015 yang tercatat melakukan 16 kunjungan luar negeri.

    Berdasarkan data yang dirangkum Bisnis, Prabowo mengawali lawatan internasionalnya ke Beijing, China pada 8 November 2024, hanya tiga pekan setelah dilantik. Setelah itu, rangkaian diplomasi berlanjut ke Amerika Serikat, Brasil, Uni Emirat Arab, hingga ke Eropa dan Timur Tengah.

    Sejak awal, agenda diplomasi luar negeri Prabowo menunjukkan pola yang lebih ekspansif dan strategis, mencakup partisipasi aktif dalam KTT G20 di Rio de Janeiro, Sidang Umum PBB di New York, hingga KTT BRICS di Brasil.

    Dia juga memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara ASEAN dan Timur Tengah, termasuk menjalin hubungan erat dengan Turki, Arab Saudi, dan Qatar.

    Perbandingan dengan Jokowi

    Sementara itu, Presiden Jokowi pada tahun pertamanya lebih menitikberatkan pada penguatan hubungan regional dan investasi Asia Pasifik.

    Berdasarkan penelusuran, Jokowi hanya melakukan 16 lawatan luar negeri selama 2014–2015, dengan fokus ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura, serta pertemuan tingkat tinggi seperti APEC di Beijing dan KTT G20 di Brisbane, Australia.

    Jika dibandingkan, cakupan diplomasi Prabowo lebih luas, mencakup hampir seluruh kawasan utama dunia mulai dari Asia Timur, Timur Tengah, Eropa Barat, hingga Amerika Latin dan Amerika Utara.

    Dalam konteks agenda, Prabowo juga aktif memimpin forum investasi dan pertahanan, di mana isu pangan, energi, dan perdamaian global menjadi sorotan.

    Diplomasi ekonomi menjadi ciri utama lawatan Prabowo. Dalam 33 perjalanan luar negeri, sebagian besar agenda berfokus pada investasi, ketahanan energi, dan kerja sama pangan.

    Selain ekonomi, Prabowo juga aktif dalam isu kemanusiaan. Pada 12 Oktober 2025, ia menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, yang membahas penyelesaian krisis Gaza, menegaskan peran Indonesia sebagai juru damai di kawasan Timur Tengah.

    Berbeda dari Jokowi yang dikenal pragmatis dan selektif, Prabowo tampil dengan gaya diplomasi yang lebih proaktif dan simbolik, mencerminkan ambisinya untuk mengembalikan posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah dunia (middle power).

    Selama satu tahun pertama pemerintahannya, Prabowo tidak hanya memperluas jejaring diplomasi, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang percaya diri dan aktif di kancah internasional.

    Dengan total lebih dari 60 lawatan domestik dan luar negeri dalam 12 bulan, pola ini menandai perubahan signifikan dari era Jokowi menuju diplomasi yang lebih agresif, berbasis geopolitik dan ekonomi strategis.

  • Kemendag Dorong Peningkatan Ekspor ke Timur Tengah

    Kemendag Dorong Peningkatan Ekspor ke Timur Tengah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor melalui pembukaan akses pasar serta memberi dorongan pelaku usaha untuk aktif memanfaatkan perjanjian dagang di Kawasan Timur Tengah. Upaya ini ditempuh melalui skema Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) danIndonesia-Iran Preferential Trade Agreement (PTA).

    Kedua perjanjian ini memberikan peluang besar bagi peningkatan ekspor produk unggulan Indonesia di tengah dinamika global. Hal tersebut dikemukakan Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial saat membuka seminar bertajuk “Potensi Bisnis Indonesia di Timur Tengah (UAE, Iran) melalui UAE CEPA dan Iran PTA”, Sabtu, (18/10). Seminar ini bagian dari rangkaian acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten.

    “Hal paling penting adalah memanfaatkan perjanjian dagang yang ada secara maksimal. Jangan sampai perjanjian dagang yang sudah ada hanya berhenti pada kesepakatan di atas kertas, kita harus bisa mengoptimalkan pemanfaatannya. Dengan perjanjian dagang tersebut, kita memperoleh akses pasar yang jauh lebih mudah,” ujar Danang dikutip Minggu (19/10/2025).

    Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono menyampaikan, pasar Uni Emirat Arab (UEA) terus menunjukkan tren positif. Namun, pelaku usaha Indonesia perlu memahami karakteristik pasar dan konsumen di kawasan itu untuk bisa masuk pasar tersebut.

    “Mayoritas penduduk UEA merupakan ekspatriat dari berbagai negara. Setiap kelompok memiliki preferensi budaya dan perilaku konsumsi berbeda. Produk Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk dan diterima asalkan mampu menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan dari berbagai komunitas tersebut,” ujar Widy.

    Wakil Ketua Komite Bilateral Iran dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Broto Probohascaryo, menyampaikan, Iran menawarkan berbagai peluang strategis bagi pelaku usaha Indonesia. Salah satunya melalui pemanfaatan perjanjian Indonesia-Iran PTA yang memberikan keuntungan tarif bagi produk-produk ekspor Indonesia.

    “Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dagang dengan Iran pada 23 Mei 2023. Meskipun demikian, perjanjian ini masih dalam proses ratifikasi Pemerintah Indonesia. Melalui perjanjian ini, banyak tarif produk ekspor Indonesia yang diturunkan, bahkan ada yang menjadi nol persen. Perjanjian ini memberi keunggulan kompetitif besar bagi produk kita,” ujar Broto.

    Broto menambahkan, Iran juga berperan sebagai hub kawasan sehingga dapat memperluas akses pasar bagi produk ekspor Indonesia.

    “Selain itu, Iran memiliki sejumlah zona bebas yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia sebagai pintu masuk produk ke kawasan sekitarnya,” jelas Broto.

    Co-Founder Jatra Design Studio Dina Istova turut menyampaikan pengalamannya dalam menembus pasar Timur Tengah, khususnya UEA dan Iran. Dina menuturkan, kunci sukses memasuki pasar tersebut bukan hanya terletak pada produk, tetapi juga pada kemampuan membaca budaya dan membangun relasi jangka panjang.

    “Orang Timur Tengah suka suasana kekeluargaan. Jadi, ketika mereka datang ke sini, kami sambut seperti keluarga sendiri. Hal kecil tapi bagi mereka sangat berarti. Mereka merasa dihargai dengan tulus, bukan sekadar transaksi. Ketika rasa percaya itu tumbuh, mereka tidak akan mudah berpindah ke penyedia lain meskipun mungkin ada yang lebih murah,” urai Dina.

    Selanjutnya, perwakilan dari PT Bin Auf Exindo Indonesia Aswin Dwi Ramadhan yang juga menjadi peserta di seminar tersebut menyampaikan antusiasmenya mengikuti seminar ini. Menurutnya, seminar ini sangat berdampak positif bagi pelaku usaha yang ingin merambah pasar internasional.

    “Kesan saya luar biasa. Acara ini sangat bagus dan mendukung pelaku usaha Indonesia yang ingin memperluas pasar ke luar negeri. Harapannya, acara seperti ini bisa rutin diadakan agar banyak pelaku usaha bisa merasakan manfaatnya,” pungkas Aswin.

    (rah/rah)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kemendag Pacu Peningkatan Ekspor RI ke Timur Tengah, Begini Skemanya

    Kemendag Pacu Peningkatan Ekspor RI ke Timur Tengah, Begini Skemanya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pemerintah terus memacu kinerja ekspor Indonesia melalui pembukaan akses pasar dan mendorong pelaku usaha untuk aktif memanfaatkan perjanjian dagang di kawasan Timur Tengah.

    Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Danang Prasta Danial mengatakan bahwa peningkatan ekspor Indonesia ke Timur Tengah bisa ditempuh melalui skema Indonesia—United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Indonesia—Iran Preferential Trade Agreement (PTA).

    Danang menuturkan bahwa kedua perjanjian ini memberikan peluang besar bagi peningkatan ekspor produk unggulan Indonesia di tengah dinamika global. Untuk itu, dia meminta agar dunia usaha harus memanfaatkan perjanjian dagang secara maksimal.

    “Jangan sampai perjanjian dagang yang sudah ada hanya berhenti pada kesepakatan di atas kertas, kita harus bisa mengoptimalkan pemanfaatannya. Dengan perjanjian dagang tersebut, kita memperoleh akses pasar yang jauh lebih mudah,” ujar Danang dalam keterangan tertulis, Minggu (19/10/2025).

    Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai Widy Haryono menuturkan bahwa pasar Uni Emirat Arab (UEA) terus menunjukkan tren positif. Meski begitu, dia meminta agar pelaku usaha Indonesia memahami karakteristik pasar dan konsumen di kawasan UEA untuk bisa masuk pasar tersebut.

    “Produk Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk dan diterima asalkan mampu menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan dari berbagai komunitas tersebut,” ucap Widy.

    Sama seperti UEA, Wakil Ketua Komite Bilateral Iran dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Broto Probohascaryo mengatakan bahwa Iran juga menawarkan berbagai peluang strategis bagi pelaku usaha Indonesia melalui pemanfaatan perjanjian Indonesia—Iran PTA yang memberikan keuntungan tarif bagi produk-produk ekspor Indonesia.

    “Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dagang dengan Iran pada 23 Mei 2023. Meskipun demikian, perjanjian ini masih dalam proses ratifikasi pemerintah Indonesia,” ujar Broto.

    Melalui perjanjian ini, kata Broto, banyak tarif produk ekspor Indonesia yang diturunkan, bahkan ada yang menjadi 0%. Dia juga menyebut perjanjian ini memberi keunggulan kompetitif besar bagi produk Indonesia.

    Broto menambahkan, Iran juga berperan sebagai hub kawasan sehingga dapat memperluas akses pasar bagi produk ekspor Indonesia.

    Di samping itu, Broto memandang bahwa Iran memiliki sejumlah zona bebas yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha Indonesia sebagai pintu masuk produk ke kawasan sekitarnya.

  • Hal Ini Berpotensi Tingkatkan Ekspor Indonesia ke UEA

    Hal Ini Berpotensi Tingkatkan Ekspor Indonesia ke UEA

    Tangerang, CNBC Indonesia – Indonesia terus mencari peluang untuk meningkatkan ekspor ke Uni Emirat Arab (UEA). Sebab, negara di Timur Tengah tersebut memiliki potensi pasar yang yang menarik serta didukung oleh perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan.

    Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, Widi Haryono mengatakan, pihaknya aktif memberikan bantuan dan pendampingan kepada para pengusaha yang akan melakukan ekspor ke UEA maupun impor dari negara tersebut.

    UEA termasuk salah satu negara yang potensial bagi eksportir Indonesia. Apalagi, pemerintah sudah berhasil menjalin kesepakatan melalui Indonesia-UAE Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA). Dengan adanya IUAE-CEPA, saat ini sebanyak 5.500 pos tarif sudah dieliminasi menjadi 0% sehingga membuka kesempatan lebih lebar bagi eksportir Indonesia masuk ke pasar UEA.

    “Jadi mudah-mudahan dengan adanya hasil IUAE-CEPA ini akan terus lebih mempermudah kita,” kata Widi dalam gelaran Semiar Trade Expo Indonesia 2025 : Indonesia’s Business Potentials in the Middle East (UAE, Iran) through UAE CEPA and Iran PTA di ICE, Tangerang, Sabtu (18/10/2025).

    Dia menyebut, ekspor Indonesia ke UEA mencapai US$ 2,4 miliar pada Januari-Agustus 2025. Berkat adanya perjanjian perdagangan, Indonesia mulai merasakan tren surplus neraca perdagangan dengan UEA sejak 2023. Adapun pada periode Januari-Agustus 2025, Indonesia berhasil surplus neraca perdagangan sebesar US$ 1,01 miliar dengan UEA.

    Produk-produk Indonesia yang banyak diekspor ke UEA antara lain perhiasan emas, olahan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO), hingga makanan halal. Produk-produk makanan atau minuman sehat juga sangat diminati di UEA dan bisa jadi potensi besar bagi para eksportir Indonesia.

    “Pemerintah di sana sangat concern juga untuk memperhatikan dalam hal kehidupan sehat yang bisa menghasilkan kualitas kesehatan bagi penduduknya,” ujar Widi.

    Untungnya, Indonesia dan UEA sudah memiliki perjanjian IUAE-CEPA yang mana salah satu isinya berupa kemudahan memperoleh sertifikat halal. Dengan begitu, produk-produk Indonesia yang sudah memiliki sertifikat halal tidak perlu lagi melalui pemeriksaan yang ketat ketika masuk ke pasar UEA. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]