Negara: Ukraina

  • Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Rusia Vs Ukraina Tak Kunjung Sudah, Jet Tempur Hilang di Udara

    Jakarta

    Konflik bersenjata antara Rusia vs Ukraina kembali memanas. Serangkaian serangan udara menewaskan dan melukai warga sipil, serta menyebabkan hilangnya jet tempur F-16 milik Ukraina yang digunakan untuk menangkis rudal Rusia.

    Serangan intens ini terjadi di berbagai wilayah Ukraina dalam waktu hampir bersamaan. Militer Ukraina menyebut Rusia meluncurkan ratusan rudal dan drone dalam serangan terbaru, yang juga menewaskan seorang pilot jet tempur Ukraina.

    2 Tewas dan 14 Luka-luka di Odesa Ukraina

    Rusia melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, pada Sabtu (28/6) malam. Dua orang dilaporkan tewas dan 14 lainnya luka-luka, termasuk tiga anak-anak.

    “Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal,” kata Gubernur Odesa, Oleg Kiper, melalui Telegram, dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Selain di Odesa, serangan di wilayah Kherson juga menyebabkan satu orang tewas dan tiga luka-luka. Target utama serangan disebut meliputi infrastruktur kritis dan area permukiman.

    Jet Tempur F-16 Ukraina Jatuh

    Dalam upaya menangkis serangan Rusia, sebuah jet tempur F-16 Ukraina jatuh. Pilot pesawat tersebut tewas setelah gagal melontarkan diri.

    “Pilot menggunakan semua senjata yang ada di pesawatnya dan menembak jatuh tujuh target udara. Saat menembak jatuh target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui Telegram, seperti dilansir Reuters, Minggu (29/6/2025)

    Zelensky Kecam Serangan Rusia

    Rusia disebut meluncurkan 477 drone dan 60 rudal dalam semalam ke berbagai wilayah Ukraina. Ukraina mengklaim berhasil mencegat 475 drone dan 39 rudal dari total serangan, seperti dilansir AFP, Minggu (29/6/2025).

    Serangan udara menyebabkan tujuh orang luka-luka di beberapa wilayah, termasuk di Cherkasy dan Ivano-Frankivsk. Seorang anak dan seorang wanita termasuk di antara korban.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengecam serangan ini dan mengatakan bahwa “Putin telah memutuskan untuk melanjutkan perang ini, meskipun ada seruan perdamaian dari masyarakat internasional.”

    Zelensky kembali menyerukan bantuan sistem pertahanan udara kepada negara-negara Barat, terutama sistem antirudal Patriot dari Amerika Serikat.

    (wia/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Luncurkan Serangan Terbesar ke Ukraina, NATO Kerahkan Jet Tempur

    Rusia Luncurkan Serangan Terbesar ke Ukraina, NATO Kerahkan Jet Tempur

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di Eropa Timur kembali meningkat drastis setelah Rusia melancarkan serangan udara terbesar ke Ukraina sejak invasi skala penuh dimulai lebih dari tiga tahun lalu. Sebagai respons atas ancaman tersebut, negara-negara anggota NATO termasuk Polandia segera mengerahkan jet tempur dan sistem pertahanan udara pada Minggu (29/6/2025) dengan status kesiagaan tertinggi.

    Komando Operasional Polandia mengumumkan bahwa sejumlah pesawat tempur NATO, termasuk dari Polandia, telah diterbangkan sebagai bagian dari respons terhadap gelombang serangan Rusia. Selain itu, sistem pertahanan udara dan pengintaian diaktifkan penuh guna mengantisipasi kemungkinan pelanggaran wilayah udara aliansi.

    “Seluruh sistem pertahanan dan pengawasan kami berada dalam tingkat kesiagaan tertinggi,” demikian pernyataan militer Polandia.

    Dalam pembaruan kemudian, pihaknya menyatakan operasi NATO telah selesai seiring menurunnya ancaman langsung dari serangan rudal Rusia ke wilayah Ukraina.

    “Tidak ada rudal atau drone Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia,” tambahnya.

     

    Serangan Terbesar Rusia

    Kolonel Yuriy Ignat dari Angkatan Udara Ukraina mengonfirmasi kepada Newsweek bahwa serangan yang terjadi sepanjang malam hingga Minggu dini hari merupakan serangan udara terbesar yang pernah terjadi sejak awal invasi Rusia pada Februari 2022, jika dihitung dari jumlah total ancaman yang masuk.

    Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan 477 drone dan umpan, serta 60 rudal dari berbagai jenis ke wilayahnya. Militer Ukraina menyatakan berhasil menembak jatuh 211 drone, sementara 225 lainnya melenceng dari target sebelum menghantam sasaran.

    Selain itu, satu rudal balistik jarak pendek, empat rudal jelajah Kalibr, dan 33 rudal Kh-101 berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.

    Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan “serangan besar-besaran dengan senjata presisi tinggi berbasis udara, laut, dan darat,” termasuk peluncuran rudal hipersonik Kinzhal dari wilayah udara Tambov, di tenggara Moskow.

    Menurut Moskow, target utama serangan kali ini adalah fasilitas industri militer Ukraina serta kilang-kilang minyak negara tersebut.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa seorang anak terluka dalam serangan di kota Smila, Ukraina tengah.

    Selain itu, lima orang lainnya juga mengalami luka-luka. Layanan darurat Ukraina melaporkan kerusakan pada satu perguruan tinggi dan tiga bangunan lainnya di kota tersebut.

    “Mereka menyerang fasilitas energi, infrastruktur, dan area permukiman,” kata Andriy Yermak, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, dalam unggahannya di media sosial. Zelensky menambahkan, “Rusia menargetkan segala hal yang menopang kehidupan.”

    Di wilayah barat Ukraina yang berbatasan langsung dengan Polandia, seperti Lviv dan Volyn, otoritas setempat melaporkan adanya sirene peringatan udara sepanjang malam.

    Meski tidak ada korban jiwa, Wali Kota Lviv, Andriy Sadovyi, menyatakan bahwa “serangan besar-besaran terhadap wilayah barat Ukraina sedang berlangsung,” dengan sasaran utama infrastruktur penting.

     

    Posisi NATO

    Serangan udara Rusia yang semakin intensif dan dekat dengan perbatasan NATO menimbulkan kekhawatiran baru.

    Meski belum ada pelanggaran wilayah udara aliansi, kejadian ini mengingatkan pada insiden sebelumnya di mana misil dan drone Rusia memasuki wilayah negara-negara NATO seperti Polandia dan Rumania.

    Sesuai prinsip Pasal 5 NATO, setiap serangan terhadap negara anggota dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi dan dapat memicu respons militer kolektif.

    Namun, sejauh ini, pelanggaran lintas batas oleh drone atau rudal belum dikategorikan sebagai serangan langsung terhadap aliansi, sehingga tidak memicu balasan militer.

    Sebagai langkah antisipatif, pesawat tempur dari Inggris dan Swedia telah dikirim ke Polandia sejak awal April untuk menjalankan rotasi patroli udara NATO selama beberapa bulan ke depan.

    Pilot F-16 Tewas

    Di tengah upaya pertahanan dari serangan udara masif, Ukraina kembali kehilangan seorang pilot F-16. Letnan Kolonel Maksym Ustimenko tewas saat sedang mengintersepsi beberapa target udara.

    Zelensky memerintahkan investigasi penuh atas kematian sang pilot. “Saya berterima kasih kepada semua yang membela Ukraina,” ucap Zelensky.

    Sedikitnya dua pilot Ukraina lainnya yang menerbangkan jet tempur F-16 telah gugur sejak musim panas tahun lalu, menambah daftar panjang korban dari kalangan militer udara Ukraina.

    Serangan Minggu dini hari hanyalah bagian dari gelombang serangan besar-besaran yang terjadi sepanjang minggu terakhir. Menurut Zelensky, Rusia telah menembakkan lebih dari 114 rudal, 1.270 drone, dan hampir 1.100 bom luncur ke berbagai wilayah Ukraina hanya dalam satu pekan terakhir.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Diam-Diam, Putin Kerahkan 110 Ribu Pasukan ke Ukraina Timur

    Diam-Diam, Putin Kerahkan 110 Ribu Pasukan ke Ukraina Timur

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan lebih dari 110.000 tentara ke wilayah timur Ukraina, tepatnya dekat kota Pokrovsky, Donetsk. Ini menjadi salah satu pergerakan militer terbesar sejak awal invasi.

    “Saya menganggap rakyat Rusia dan Ukraina adalah satu bangsa… Dalam pengertian ini, seluruh Ukraina adalah milik kita,” ujar Putin, menegaskan ambisinya untuk membenarkan invasi yang tidak beralasan itu, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (29/6/2025).

    Meski demikian, Ukraina telah melancarkan serangan balik di beberapa wilayah dan dengan cepat mengembangkan industri senjata dalam negeri. Sementara ekonomi Rusia di masa perang menghadapi tantangan yang lebih kuat.

    Panglima Tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi menyebut pertempuran sengit terjadi setiap hari, dengan lebih dari 50 bentrokan hanya di wilayah itu. Terungkap, bahwa jumlah pasukan Rusia melonjak dari sekitar 70.000 pada Desember lalu, menjadi lebih dari 110.000 saat ini.

    Di wilayah lain seperti Sumy, militer Ukraina berhasil menahan laju serangan Rusia. Namun, di perbatasan Donetsk dan Dnipropetrovsk, pasukan Rusia terus merangsek maju. Bahkan, desa Zirka disebut telah jatuh ke tangan Rusia. Analis sumber terbuka Ukraina, DeepState, menggambarkan situasi ini sebagai “pertahanan Ukraina yang terus runtuh dengan cepat”.

    Meski serangan besar-besaran dilakukan, keberhasilan Rusia tetap terbatas. Institut Studi Perang menilai, meski ambisi Rusia mencakup penguasaan penuh Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson, upaya tersebut bisa memakan waktu bertahun-tahun.

    Adapun medan perang kini tidak hanya di darat. Pertempuran berubah menjadi kombinasi antara infanteri tradisional dan operasi canggih dengan pesawat tanpa awak (drone). Di satu sisi, Ukraina berhasil melumpuhkan sejumlah pesawat pembom strategis Rusia lewat serangan drone yang diluncurkan dari dalam wilayah Rusia. Bahkan, Sabtu lalu, pangkalan udara di Krimea dilaporkan rusak berat akibat serangan drone Ukraina.

    Namun, di sisi lain, infanteri Rusia tetap menggempur desa-desa di timur Ukraina dengan taktik sederhana, yakni berjalan kaki atau naik sepeda motor dalam kelompok kecil, dilindungi drone tanpa kendaraan lapis baja. Ukraina pun harus menyesuaikan strategi dengan membentuk pertahanan kecil dan tersembunyi.

    “Kami menyamarkan pertahanan agar sesuai dengan medan dan lebih sulit dideteksi,” kata Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov.

    Perang Drone Kian Dominan

    Penggunaan drone meningkat drastis, pesawat nirawak terus memainkan peran yang lebih besar dalam membentuk konflik. Rusia memproduksi pesawat nirawak murah yang diproduksi secara massal, yang dirancang untuk mengalahkan pertahanan udara dan memungkinkan beberapa rudal mereka menembusnya.

    Rusia semakin sering menggunakan taktik ini untuk menyerang kota-kota Ukraina, terutama Kyiv, yang telah mengalami kerusakan cukup parah dan korban sipil yang lebih banyak dalam beberapa minggu terakhir.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu, bahwa pada malam hari “ada 477 pesawat tanpa awak di langit kami, sebagian besar adalah Shahed Rusia-Iran, bersama dengan 60 rudal dari berbagai jenis. Rusia menargetkan segala sesuatu yang menopang kehidupan.”

    Rusia menggunakan “hingga 500 Shahed (yang dirancang Iran) per malam, menggabungkannya dengan rudal balistik dan jelajah – yang bertujuan untuk menguras habis pertahanan udara kami,” kata Umerov.

    Ukraina pun kembali meminta tambahan sistem pertahanan udara seperti Patriot dari Barat, bahkan siap membeli langsung melalui dana dari kerja sama mineral dengan Amerika Serikat (AS).

    Saat ini, Rusia disebut memiliki 6.000 unit drone Shahed dan 6.000 drone lainnya untuk mengecoh. Dalam sepekan terakhir, lebih dari 23.000 drone kamikaze telah digunakan Rusia di garis depan. Sementara Ukraina juga meningkatkan produksi ribuan drone tempur jarak jauh untuk menyerang infrastruktur Rusia.

    “Ini adalah pertarungan intelektual yang terus berubah. Musuh rutin mengganti algoritma dan kami harus menyesuaikan taktik,” ujar Umerov.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Siap-Siap, Dunia Punya Pengganti WhatsApp & Telegram

    Siap-Siap, Dunia Punya Pengganti WhatsApp & Telegram

    Jakarta, CNBC Indonesia – WhatsApp dan Telegram selama ini dikenal luas sebagai aplikasi perpesanan yang paling sering digunakan masyarakat untuk berkomunikasi secara digital.

    Namun dalam waktu dekat, keduanya akan mendapat saingan baru yang tidak biasa-pemerintah Rusia tengah mempercepat pengembangan platform pesan instan buatan dalam negeri sebagai alternatif dari kedua aplikasi populer tersebut.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani aturan baru yang memberi otorisasi terhadap pengembangan aplikasi pesan singkat yang dibekingi pemerintah.

    Aplikasi itu juga akan terintegrasi dengan berbagai layanan pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari upaya Rusia untuk mereduksi ketergantungan dengan platform asing seperti WhatsApp dan Telegram, dikutip dari Reuters, Minggu (29/6/2025).

    Rusia sudah lama menetapkan sikap untuk menggenjot kedaulatan digital dengan mempromosikan layanan-layanan buatan lokal. Upaya mengganti peran platform asing kian krusial setelah perusahaan-perusahaan AS ramai mencabut layanan mereka dari Rusia, menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 silam.

    Otoritas Rusia mengatakan aplikasi pesan singkat yang dibekingi pemerintah akan memiliki fungsi-fungsi yang tersemat pada WhatsApp dan Telegram.

    Namun, hal ini juga memicu kontroversi. Para pengkritik pemerintah mengatakan Rusia berupaya meningkatkan kontrol terhadap privasi dan kebebasan berekspresi masyarakatnya melalui aplikasi tersebut.

    Mikhail Klimarev yang merupakan direktur organisasi hak digital masyarakat, Internet Protection Society, mengumbar prediksinya bahwa pemerintah Rusia akan memperlambat kecepatan akses WhatsApp dan Telegram untuk mendorong masyarakat beralih ke aplikasi baru nantinya.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Jakarta

    Rusia kembali meluncurkan serangan udara terhadap Ukraina. Sedikitnya 7 orang terluka akibat insiden itu.

    Dilansir AFP, Minggu (29/6/2025), serangan itu terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu. Militer Ukraina mengatakan Rusia meluncurkan 477 drone dan 60 rudal dari berbagai jenis. Sementara Ukraina mengaku telah mencegat masing-masing 475 dan 39 di antaranya serangan udara tersebut.

    “Serangan itu menyebabkan ‘enam dampak’,” kata angkatan udara Ukraina, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Tercatat serangan Rusia melukai total enam orang, termasuk seorang anak di wilayah Cherkasy bagian tengah. Selain itu, di wilayah Ivano-Frankivsk bagian barat, serangan tersebut juga melukai seorang wanita yang “dibawa ke rumah sakit”, menurut gubernur daerah tersebut Svitlana Onyshchuk.

    Merespons serangan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai serangan Rusia tersebut menunjukkan Vladimir Putin “telah memutuskan untuk melanjutkan perang ini, meskipun ada seruan perdamaian dari masyarakat internasional”.

    “Ukraina harus memperkuat pertahanan udaranya, yang merupakan cara terbaik untuk melindungi nyawa,” tambah Zelensky, sembari mengulang kesediaannya untuk membeli sistem antirudal Patriot buatan AS.

    Sementara itu, Presiden AS Donald Trump belum menanggapi permintaan Kyiv tersebut.

    Zelensky mengatakan pilot tersebut sedang berusaha menembak jatuh proyektil Rusia sebelum tewas.

    Lebih lanjut, pihak berwenang menyebut serangan drone Rusia juga menewaskan seorang pria berusia 60 tahun setelah menghantam mobilnya di wilayah barat laut Kharkiv, tempat tentara Rusia sedang bergerak.

    Sementara itu, tentara Rusia mengatakan telah mencegat tiga pesawat nirawak Ukraina pada Sabtu hingga Minggu malam.

    Diketahui, sejak melancarkan invasi pada Februari 2022, Rusia telah meluncurkan serangan dengan drone dan rudal hampir setiap malam di kota-kota Ukraina terhadap target militer dan sipil.

    Perundingan untuk mengakhiri pertempuran antara kedua belah pihak menemui jalan buntu, dengan Kyiv menuduh Moskow, yang menempati hampir seperlima wilayah Ukraina, ingin perang berlarut-larut.

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jet Tempur F-16 Ukraina Hilang saat Tangkis Rudal Rusia, Pilot Tewas

    Jet Tempur F-16 Ukraina Hilang saat Tangkis Rudal Rusia, Pilot Tewas

    Jakarta

    Seorang pilot Ukraina tewas dan jet tempur F-16 miliknya hilang saat menangkis serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia berskala besar. Militer Ukraina menyebut hal itu merupakan kehilangan F-16 ketiga dalam perang tersebut.

    “Pilot menggunakan semua senjata yang ada di pesawatnya dan menembak jatuh tujuh target udara. Saat menembak jatuh target terakhir, pesawatnya rusak dan mulai kehilangan ketinggian,” kata Angkatan Udara Ukraina melalui aplikasi perpesanan Telegram, dilansir Reuters, Minggu (29/6/2025).

    Pilot jet F-16 itu disebut melakukan semua cara yang dia bisa dan menerbangkan jet menjauh dari permukiman. Namun ia tidak sempat melontarkan diri.

    Militer mengatakan Rusia telah meluncurkan 477 pesawat nirawak dan 60 rudal berbagai jenis ke Ukraina dalam semalam. Sementara pasukan Ukraina menyebut telah menghancurkan 211 pesawat nirawak dan 38 rudal.

    Serangan udara Rusia tersebut tersebar di enam lokasi semalam.

    Lihat juga Video: Ukraina Ngamuk! 117 Drone Serang Rusia, 40 Jet Tempur Rusak

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Orang Tewas, 14 Luka-luka

    2 Orang Tewas, 14 Luka-luka

    Jakarta

    Rusia melancarkan serangan drone ke kota pelabuhan selatan Ukraina, Odesa. Serangan itu menewaskan dua orang dan melukai 14 orang, termasuk anak-anak.

    Dilansir AFP, Minggu (29/6/2025), otoritas setempat menyampaikan Moskow telah meningkatkan serangan drone dan rudal di Ukraina dan pembicaraan damai yang diprakarsai oleh Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik tiga tahun itu telah terhenti.

    “Tim penyelamat menarik jenazah dua orang dari reruntuhan yang tewas akibat serangan drone musuh di sebuah bangunan tempat tinggal,” kata Gubernur Odesa Oleg Kiper di Telegram.

    Serangan malam itu melukai 14 orang, kata Kiper. Ia menyebut tiga di antaranya anak-anak.

    Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah Kherson selatan Ukraina mengatakan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan Rusia selama sehari terakhir.

    “Pasukan Rusia menargetkan infrastruktur kritis dan sosial serta area permukiman di wilayah tersebut,” kata gubernur Kherson, Oleksandr Prokudin, di Telegram.

    Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada Sabtu bahwa pertahanan udaranya telah menembak jatuh 31 pesawat nirawak Ukraina semalam.

    Moskow juga mengatakan telah merebut desa lain di wilayah Donetsk, yang diklaim Kremlin sebagai bagian dari Rusia sejak akhir 2022.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Ngamuk! Drone Rusia Hantam Apartemen Ukraina-Makan Korban Jiwa

    Putin Ngamuk! Drone Rusia Hantam Apartemen Ukraina-Makan Korban Jiwa

    HOME

    MARKET

    MY MONEY

    NEWS

    TECH

    LIFESTYLE

    SHARIA

    ENTREPRENEUR

    CUAP CUAP CUAN

    CNBC TV

    Loading…

    `

    $(‘#loaderAuth’).remove()
    const dcUrl=”https://connect.detik.com/dashboard/”;

    if (data.is_login) {
    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    My Profile

    Logout

    ${suffix}
    `);

    $(“#alloCardIframe”).iFrameResize();

    } else {
    prefix = “

    $(‘#connectDetikAvatar’).html(`

    `);
    $(‘#UserMenu’).append(`
    ${prefix}

    REGISTER

    LOGIN
    ${suffix}
    `);
    }
    }

  • Saya Punya Hubungan Baik dengan Kim Jong Un, Sangat Cocok

    Saya Punya Hubungan Baik dengan Kim Jong Un, Sangat Cocok

    JAKARTA – Presiden AS Donald Trump  mengatakan dirinya akan menyelesaikan konflik dengan Korea Utara (Korut).

    Berbicara di Ruang Oval, Trump ditanya apakah dia telah menulis surat kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, seperti yang dilaporkan bulan ini.

    Trump tidak menjawab pertanyaan itu secara langsung.

    ”Saya memiliki hubungan yang baik dengan Kim Jong Un dan sangat cocok dengannya. Jadi, kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump dilansir Reuters, Sabtu, 28 Juni.

    “Seseorang mengatakan ada potensi konflik, saya pikir kita akan menyelesaikannya,” kata Trump.

    “Jika memang ada, itu tidak akan melibatkan kita,” imbuh Presiden AS.

    NK News situs web berbasis di Seoul yang memantau Korea Utara, melaporkan bulan ini, delegasi Korea Utara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York telah berulang kali menolak menerima surat dari Trump untuk Kim.

    Trump dan Kim mengadakan tiga pertemuan puncak selama masa jabatan pertama Trump tahun 2017-2021 dan bertukar sejumlah surat yang disebut Trump “indah,” sebelum upaya diplomatik yang belum pernah terjadi sebelumnya itu gagal karena tuntutan AS agar Kim menyerahkan senjata nuklirnya.

    Dalam masa jabatan keduanya, Trump mengakui Korea Utara adalah “kekuatan nuklir.”

     

    Gedung Putih sebelumnya mengatakan Trump akan menyambut komunikasi lagi dengan Kim, meskipun tidak mengonfirmasi ada surat yang dikirim.

    Korea Utara tidak menunjukkan minat untuk kembali berunding sejak runtuhnya diplomasi Trump pada tahun 2019.

    Sebaliknya, negara itu telah memperluas program senjata nuklir dan rudal balistiknya secara signifikan, dan mengembangkan hubungan dekat dengan Rusia melalui dukungan langsung terhadap perang Moskow di Ukraina, yang mana Pyongyang telah menyediakan pasukan dan persenjataan.

  • Rusia Kembali Serang Ukraina, 7 Orang Terluka

    Rusia Serang Ukraina, 3 Orang Tewas-14 Orang Terluka

    Jakarta

    Rusia melancarkan serangan di wilayah industri Dnipropetrovsk, Ukraina pada Jumat (27/6) waktu setempat. Tiga orang tewas dan belasan orang terluka imbas serangan tersebut.

    Pasukan Rusia, yang menginvasi Ukraina pada awal tahun 2022, berlomba-lomba untuk mendapatkan pijakan di Dnipropetrovsk untuk pertama kalinya dalam perang.

    “Tiga orang tewas dalam serangan musuh. Empat belas orang terluka,” kata pejabat Gubernur setempat, Sergiy Lysak dilansir AFP, Jumat (27/6/2025).

    Pasukan Rusia pada awal pekan ini menghantam Dnipro dan Samar dengan rudal hingga menewaskan sedikitnya 23 orang.

    Para pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa serangan Rusia sebelumnya di dekat Samar menghantam fasilitas pelatihan militer Ukraina.

    Moskow pada awal pekan ini mengklaim telah merebut dua desa lagi di dekat perbatasan wilayah Dnipropetrovsk.

    Secara terpisah, pihak berwenang di wilayah utara Kharkiv mengatakan serangan Rusia menewaskan satu orang dan melukai tiga orang lainnya, tanpa menyebutkan di mana serangan itu terjadi.

    Tonton juga “Kremlin: Banyak Pihak Ingin Merusak Hubungan Rusia-Iran” di sini:

    (wnv/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini