Negara: Ukraina

  • Putin Marah Besar! Jatuhkan Sanksi ke Raksasa Mobil Jerman Ini

    Putin Marah Besar! Jatuhkan Sanksi ke Raksasa Mobil Jerman Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Rusia baru-baru ini mengumumkan penjatuhan sanksi terhadap Daimler Truck, produsen truk terbesar di dunia yang juga merupakan pemasok utama militer Jerman. Keputusan ini, yang diresmikan melalui dekret pemerintah, melarang individu dan entitas Rusia untuk melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut, termasuk memenuhi kontrak yang sudah ada atau melakukan transaksi keuangan yang menguntungkan Daimler Truck.

    Mengutip Russia Today, Rabu (2/7/2025), langkah ini diambil sebagai respons terhadap serangkaian pembatasan yang diberlakukan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia menyusul konflik di Ukraina. Daimler Truck menjadi entitas ke-33 yang ditambahkan ke daftar sanksi Rusia sejak Mei 2022, menandakan peningkatan tensi dalam perang ekonomi antara Rusia dan Barat.

    Latar belakang masalah ini berakar pada kemitraan strategis yang telah lama terjalin antara Daimler Truck dan raksasa kendaraan Rusia, KamAZ. Sejak tahun 2008, Daimler Truck memiliki 15% saham di KamAZ dan turut memiliki perusahaan patungan. Kemitraan ini menunjukkan hubungan ekonomi yang signifikan antara kedua negara di sektor otomotif.

    Namun, eskalasi konflik di Ukraina pada Maret 2022 mengubah dinamika ini secara drastis. Daimler Truck segera menangguhkan operasionalnya di Rusia dan pada akhirnya melepaskan diri dari operasi lokalnya. Ini adalah bagian dari gelombang penarikan diri perusahaan-perusahaan Barat dari pasar Rusia.

    “Daimler telah menjual sahamnya dan tidak lagi berpartisipasi dalam aktivitas perusahaan sejak awal tahun 2022,” kata CEO KamAZ, Sergey Kogogin.

    Kekosongan yang ditinggalkan oleh produsen Jerman di pasar Rusia sebagian besar telah diisi oleh produsen mobil China . Ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam lanskap pasokan dan kemitraan di sektor otomotif Rusia, dengan Beijing mengambil peran yang semakin dominan.

    Moskow secara konsisten mengecam sanksi Barat, menyebutnya sebagai tindakan yang melanggar hukum dan tidak efektif dalam mengisolasi ekonomi Rusia. Pandangan ini mencerminkan sikap teguh Kremlin terhadap tekanan internasional.

    Penjatuhan sanksi ini juga bertepatan dengan sikap yang semakin keras dari Kanselir Jerman Friedrich Merz terhadap Rusia. Merz menganjurkan peningkatan dukungan militer untuk Ukraina dan penggunaan rudal jarak jauh tanpa batas oleh Kyiv.

    Kremlin memandang sikap Merz sebagai eskalasi ketegangan yang berbahaya. Sanksi terhadap Daimler Truck dapat dilihat sebagai respons langsung terhadap kebijakan Jerman yang semakin agresif dalam konflik Ukraina.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AS Setop Kirim Rudal-Amunisi ke Ukraina karena Stok Menipis

    AS Setop Kirim Rudal-Amunisi ke Ukraina karena Stok Menipis

    Jakarta

    Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon telah menghentikan beberapa pengiriman rudal pertahanan udara dan amunisi presisi lainnya ke Ukraina dikarenakan stoknya yang menipis. Ini termasuk puluhan rudal pencegat Patriot, lebih dari 100 rudal Hellfire dan puluhan rudal Stinger

    Diberitakan Politico, seperti dilansir dari kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/7/2025), menurut dua sumber yang mengetahui keputusan penghentian tersebut, perlambatan pengiriman beberapa senjata yang dijanjikan ke Kyiv oleh pemerintah AS telah terjadi dalam beberapa hari terakhir.

    Kedua sumber itu menambahkan bahwa pencegat pertahanan udara untuk membantu menjatuhkan drone dan proyektil Rusia termasuk di antara barang-barang yang ditunda pengirimannya itu.

    Media NBC melaporkan bahwa Ukraina juga tidak akan mendapatkan ribuan amunisi Howitzer 155 mm berdaya ledak tinggi dan lebih dari 250 rudal presisi berpemandu Guided Multiple Launch Rocket System (GMLRS).

    Dalam sebuah email, Pentagon mengatakan pihaknya memberi Presiden Donald Trump opsi-opsi untuk melanjutkan bantuan militer ke Ukraina sejalan dengan tujuan mengakhiri perang Rusia di sana.

    “Pada saat yang sama, departemen secara ketat memeriksa dan mengadaptasi pendekatannya untuk mencapai tujuan ini, sambil juga menjaga kesiapan pasukan AS untuk prioritas pertahanan pemerintahan,” kata Elbridge Colby, Wakil Menteri Pertahanan untuk kebijakan.

    Rusia, yang sudah menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, terus maju secara bertahap, menguasai wilayah dalam beberapa minggu terakhir di wilayah tenggara Ukraina, Donetsk dan Dnipropetrovsk, serta meningkatkan serangan udara di seluruh negeri.

    Semua bantuan senjata AS sempat dihentikan sementara pada bulan Februari lalu, dan dihentikan lagi untuk sementara pada bulan Maret lalu. Pemerintahan Trump kemudian kembali mengirimkan bantuan terakhir yang disetujui di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.

    Diberitakan NBC, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menangguhkan pengiriman tersebut beberapa minggu setelah Hegseth memulai peninjauan ulang terhadap stok amunisi AS, yang telah menyusut selama beberapa tahun terakhir karena pengiriman besar-besaran ke Ukraina dan Timur Tengah.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin-Macron Bicara via Telepon 2 Jam, Bahas Perang Ukraina hingga Nuklir Iran

    Putin-Macron Bicara via Telepon 2 Jam, Bahas Perang Ukraina hingga Nuklir Iran

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron terlibat pembicaraan selama dua jam melalui sambungan telepon. Ini merupakan diskusi keduanya sejak terakhir terjadi pada 2022.

    “Pembicaraan berlangsung selama lebih dari dua jam dan Macron dan Putin sepakat untuk mengadakan lebih banyak kontak mengenai Ukraina dan Iran di masa mendatang,” kata kepresidenan Prancis dilansir AFP, Rabu (2/7/2025).

    Dalam pembicaraan telepon dengan Putin, Macron menekankan dukungan Prancis terhadap kedaulatan Ukraina. Dia mendorong gencatan senjata terjadi antara Ukraina dan Rusia.

    “Macron “menekankan dukungan teguh Prancis terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina” dan menyerukan pembentukan, sesegera mungkin, gencatan senjata dan peluncuran negosiasi antara Ukraina dan Rusia untuk penyelesaian konflik yang solid dan langgeng,” kata Istana Elysee.

    Pihak Kremlin juga telah mengeluarkan keterangan terkait pembicaraan telepon Putin dan Macron. Kremlin menyebut Putin telah mengingatkan Macron bahwa konflik Ukraina merupakan konsekuensi langsung dari kebijakan negara-negara Barat.

    Putin menambahkan bahwa negara-negara Barat telah selama bertahun-tahun mengabaikan kepentingan keamanan Rusia dan “menciptakan jembatan anti-Rusia di Ukraina”.

    Perang 12 hari Israel dan Iran juga dibahas Putin dan Macron. Macron sebelumnya mendesak Iran untuk meredakan ketegangan dengan beralih ke “pengayaan nol” uranium dalam program nuklirnya.

    “Dia menyatakan tekadnya untuk mencari solusi diplomatik yang akan memungkinkan penyelesaian yang langgeng dan menuntut atas masalah nuklir, masalah rudal Iran, dan perannya di kawasan tersebut,” kata Istana Elysee.

    Kremlin mengatakan Putin menekankan “hak sah Teheran dalam mengembangkan program nuklir sipil”.

    Kedua presiden sepakat bahwa konflik atas program nuklir Iran dan konflik Timur Tengah lainnya harus diselesaikan “secara eksklusif” melalui cara diplomatik. Putin dan Macron juga disebut sepakat akan melanjutkan kontak mengenai hal ini.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin-Macron Bicara via Telepon 2 Jam, Bahas Perang Ukraina hingga Nuklir Iran

    Putin-Macron Bicara via Telpon 2 Jam, Bahas Perang Ukraina hingga Nuklir Iran

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Prancis Emmanuel Macron terlibat pembicaraan selama dua jam melalui sambungan telepon. Ini merupakan diskusi keduanya sejak terakhir terjadi pada 2022.

    “Pembicaraan berlangsung selama lebih dari dua jam dan Macron dan Putin sepakat untuk mengadakan lebih banyak kontak mengenai Ukraina dan Iran di masa mendatang,” kata kepresidenan Prancis dilansir AFP, Rabu (2/7/2025).

    Dalam pembicaraan telepon dengan Putin, Macron menekankan dukungan Prancis terhadap kedaulatan Ukraina. Dia mendorong gencatan senjata terjadi antara Ukraina dan Rusia.

    “Macron “menekankan dukungan teguh Prancis terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina” dan menyerukan pembentukan, sesegera mungkin, gencatan senjata dan peluncuran negosiasi antara Ukraina dan Rusia untuk penyelesaian konflik yang solid dan langgeng,” kata Istana Elysee.

    Pihak Kremlin juga telah mengeluarkan keterangan terkait pembicaraan telepon Putin dan Macron. Kremlin menyebut Putin telah mengingatkan Macron bahwa konflik Ukraina merupakan konsekuensi langsung dari kebijakan negara-negara Barat.

    Putin menambahkan bahwa negara-negara Barat telah selama bertahun-tahun mengabaikan kepentingan keamanan Rusia dan “menciptakan jembatan anti-Rusia di Ukraina”.

    Rusia selaku anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memiliki hubungan baik dengan para pemimpin ulama Iran dan telah lama mendesak solusi diplomatik untuk kebuntuan atas program nuklir Iran.

    “Dia menyatakan tekadnya untuk mencari solusi diplomatik yang akan memungkinkan penyelesaian yang langgeng dan menuntut atas masalah nuklir, masalah rudal Iran, dan perannya di kawasan tersebut,” kata Istana Elysee.

    Kedua presiden sepakat bahwa konflik atas program nuklir Iran dan konflik Timur Tengah lainnya harus diselesaikan “secara eksklusif” melalui cara diplomatik. Putin dan Macron juga disebut sepakat akan melanjutkan kontak mengenai hal ini.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    Video

    Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina

    News

    8 jam yang lalu

  • Menlu Jerman Ingin Lebih Banyak Industri Patungan Bikin Senjata di Ukraina

    Menlu Jerman Ingin Lebih Banyak Industri Patungan Bikin Senjata di Ukraina

    Jakarta

    Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul baru saja tiba di Kyiv, dan langsung merilis pernyataan lewat kantor pers kementerian luar negeri, yang berisi satu kalimat yang mungkin membuat orang yang mendengar terperangah: “Kebebasan dan masa depan Ukraina adalah tugas paling utama dari kebijakan luar dan keamanan kami.”

    Wadephul menegaskan lebih jauh: “Warga Ukraina bukan hanya mempertahankan kebebasan dan kedaulatan tanah air mereka, melainkan juga menjaga keamanan dan kebebasan Eropa dari agresi Putin. Oleh karena itu, kami akan tetap sepenuhnya memusatkan perhatian kami untuk mendukung Ukraina.”

    Timur Tengah justru menjadi perhatian besar

    Namun dipertanyakan, apakah memang benar Ukraina jadi pusat perhatian Jerman? Pasalnya beberapa minggu terakhir, fokus kebijakan luar negeri Jerman justru secara kentara teralihkan pada eskalasi konflik di Timur Tengah dan wilayah sekitarnya.

    Ketika Israel menyerang fasilitas nuklir di Iran sekitar dua pekan lalu, Wadephul tengah melakukan perjalanan ke kawasan Timur Tengah dan negara-negara tetangganya.

    Di ibukota Mesir, ia mencoba menjajaki kemungkinan solusi damai untuk konflik tersebut. Namun saat brada di Kairo, ia dibuat terkejut oleh serangan Israel, dan terpaksa mengubah rencana perjalanannya.

    Tak lama setelahnya, seminggu kemudian, ia berupaya melakukan mediasi di Jenewa bersama sejawatnya dari Prancis, Inggris, dan Iran, tapi Presiden AS Donald Trump malah mengirim bom ke Iran. Tema Ukraina juga hanya mendapatkan porsi yang relatif kecil dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO di Den Haag.

    Perjalanan kereta di malam hari tanpa pemberitahuan

    Wadephul sudah tiba di Ukraina, dalam kunjungan perdananya ke Kyiv dua bulan setelah didapuk sebagai menteri luar negeri Jerman. Perjalanan keretanya menuju Kyiv “seperti biasanya” tidak diumumkan sebelumnya, demi alasan keamanan.

    Ukraina saat ini tengah mengalami serangan terberat dari Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Pasukan Rusia, menurut informasi yang didapat Menteri Luar Negeri Jerman itu, pada malam menjelang hari Minggu (29/06) lalu meluncurkan lebih dari 500 drone, roket, dan misil jelajah ke seluruh negeri. ini angka tertinggi sejak perang dimulai pada musim semi 2022. Demikian disampaikan kolega Ukraina Wadephul, Andrij Sybiha. Setelah itu, politikus dari partai Uni Kristen-CDU Jerman itu mengunjungi sebuah rumah-rumah tinggal yang hancur akibat serangan.

    “Kondisi ini kembali membuka matanya, tentang apa sebenarnya yang ingin dicapai Presiden Rusia lewat serangannya terhadap warga sipil”, ujar Wadephul. “Ini adalah kalkukasi dingin Vladimir Putin. Ia ingin melemahkan tekad rakyat Ukraina dalam mempertahankan diri. Hal ini tidak boleh terjadi, karena di sini ada orang tak berdosa, anak-anak, perempuan, orang sakit yang mungkin tak sempat melarikan diri tepat waktu, dan akhinya meninggal dunia,” papar menlu Jerman itu.

    Kanselir Merz: Ukraina tujuan utama kebijakan luar negeri Jerman

    Ukraina tetap menjadi pusat perhatian kebijakan luar negeri Jerman. Hal ini juga ditegaskan juru bicara Kanselir Jerman, Stefan Kornelius pada hari Senin (30/06) di Berlin.

    Meskipun seluruh upaya diplomatik diarahkan untuk meredakan konflik di Timur Tengah dan sekitarnya, Friedrich Merztetap memegang prinsip: “Ukraina adalah perang paling penuh konflik yang paling dekat dengan kita, yang paling banyak membatasi kapasitas Eropa. Perang ini mengancam tatanan perdamaian kita sendiri paling besar. Oleh sebab itu, Kanselir selalu menekankan bahwa perdamaian yang langgeng di Ukraina adalah tujuan utama kami.”

    Pengiriman senjata berkurang, bantuan di tempat meningkat

    Di Kyiv, Wadephul menegaskan, betapa pentingnya kehadiran sejumlah perwakilan industri persenjataan Jerman yang mendampinginya.

    Pemerintahan baru yang terdiri dari koalisi partai konservatif dan sosial demokrat, sebelumnya sudah mulai sedikit menggeser aksen dukungan kepada Ukraina: Mereka ingin mengurangi pembicaraan soal sistem senjata Jerman yang dikirim ke Ukraina, dan lebih menekankan produksi di dalam negeri Ukraina sendiri, yang masih memiliki ruang besar untuk berkembang.

    Pabrik-pabrik persenjataan di negara itu masih jauh dari kapasitas penuh. Oleh karena itu, industri Jerman ingin mulai aktif berpartisipasi langsung dengan berbagai usaha patungan (joint ventures) di Ukraina.

    Wadephul mengatakan, ia mengamati sistem pertahanan udara Jerman “Iris-T” yang kini digunakan Ukraina. Minatnya juga karena ia “dulu pernah menjadi perwira pertahanan udara Angkatan Bersenjata Jerman,” tambah Wadephul.

    Ke depannya, akan lebih sedikit senjata Jerman yang dikirim ke Ukraina, namun lebih banyak dukungan bagi industri di sana. “Ini adalah kelanjutan logis dari pengiriman material kami, dan kita bahkan bisa saling menguntungkan. Dengan kekayaan ide dan pengalaman kalian, kami juga bisa memetik manfaat,” ujar Menteri Luar Negeri Jerman itu kepada tuan rumahnya di Ukraina.

    Sementara itu, di Berlin dan Brussels, dalam waktu bersamaan berlangsung perdebatan sengit mengenai paket sanksi ke-18 Uni Eropa terhadap Rusia.

    Pada KTT Uni Eropa pekan lalu, pengesahan paket tersebut sempat gagal karena perlawanan Slovakia. Namun pemerintah negara anggota UE bertekad melakukan segala cara ,agar paket itu bisa segera disetujui.

    Artikel ini pertama kali dirilis dalam bahasa Jerman
    Diadaptasi oleh: Ayu Purwaningsih
    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Putin, ICC Diserang Bertubi-tubi

    Perintahkan Tangkap Netanyahu dan Putin, ICC Diserang Bertubi-tubi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan pada Senin (30/6) bahwa pihaknya mendeteksi serangan siber pada akhir pekan lalu. ICC menggambarkan serangan tersebut bersifat baru, canggih, dan targetnya spesifik.

    Insiden ini merupakan yang kedua kalinya dialami ICC dalam beberapa tahun terakhir, menurut pernyataan resminya, dikutip dari Reuters, Selasa (1/7/2025).

    Pada 2023 lalu, ICC mengumumkan pihaknya diretas penjahat siber. Dampaknya berlangsung hingga berminggu-minggu, di mana ICC terputus dari hampir semua sistem yang terhubung internet.

    Detail tentang peretasan ICC di 2023, termasuk pelaku di baliknya tidak pernah dipublikasikan hingga sekarang.

    Sebagai informasi, ICC berada dalam pengawasan ketat setelah mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pada November lalu.

    Perintah tersebut dikeluarkan atas dugaan Netanyahu melakukan kejahatan perang dan melanggar kemanusiaan dalam konflik Gaza.

    Tak cuma itu, ICC juga mengeluarkan perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi anak-anak dari Ukraina.

    Israel dan Rusia sama-sama bukan anggota dari ICC. Kedua negara juga membantah tuduhan ICC, serta menolak yuridiksi ICC.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dibuka Buat Umum, Bunker Kiamat Cari Calon Penghuni

    Dibuka Buat Umum, Bunker Kiamat Cari Calon Penghuni

    Jakarta

    Di Pegunungan Black Hills di South Dakota, AS, bekas pangkalan militer untuk menyimpan amunisi kini diubah menjadi bunker kiamat. Menariknya, bunker ini dibuka untuk umum.

    Perusahaan Vivos, yang mengkhususkan diri dalam membangun dan mengelola bunker kiamat, menjelaskan bahwa tujuan di balik pembangunan hunian unik ini adalah untuk menyediakan proyek kelangsungan hidup bagi manusia secara luas, bukan hanya untuk kalangan elit.

    Menurut Dante Vicino, Direktur Eksekutif Vivos, kini warga biasa juga memiliki kesempatan untuk memesan tempat perlindungan saat kondisi sedang tidak stabil.

    “Warga biasa pun sekarang dapat memesan tempat untuk mereka berlindung ketika situasi sedang kacau,” kata Direktur Eksekutif Vivos Dante Vicino, dikutip dari Metro.co.uk.

    Vivos, yang kini dikenal sebagai proyek kemanusiaan tentang keberlangsungan hidup manusia, sepenuhnya siap menghadapi apa pun dan kapan pun kejadian mungkin terjadi.

    Vicino mengatakan bahwa anggota kelompok hari kiamat tersebut bukanlah ‘prepper’ yaitu orang-orang yang sudah menyiapkan segala macam jenis kebutuhan untuk kejadian-kejadian besar atau hari kiamat.

    Selain itu, anggota komunitas tersebut juga bukanlah kalangan elit, tapi kaum terpelajar dan warga yang ingin melindungi keluarga selama masa-masa yang tidak pasti. “Profil ekonomi mereka juga beragam, mulai dari kelas menengah ke bawah hingga yang mempunyai pendapatan tinggi,” ujarnya.

    Vicino mengatakan ketika semua orang berjuang mencari solusi bertahan hidup, anggota mereka sudah punya tempat penampungan yang telah ditentukan. Mereka mengklaim ada ratusan orang dengan pemikiran serupa.

    “Semuanya siap untuk berlindung dari ancaman apa pun yang mungkin terjadi,” tambah Vicino.

    Vicino menyebutkan ancaman COVID-19, perang di Ukraina, ketegangan dengan Tiongkok dan juga konflik ketegangan Timur Tengah menjadi alasan permintaan hunian semacam ini meningkat.

    “Kita hidup di waktu sangat berbahaya, sehingga kebutuhan akan solusi perlindungan hunian sangat penting bagi mereka yang ingin bertahan dalam peristiwa setingkat kepunahan ini, dan memiliki kesempatan untuk keluar dengan aman setelahnya,” jelasnya.

    Bunker modern yang dibangun oleh Vivos dilengkapi furnitur lengkap dan semua peralatan yang diperlukan untuk bertahan hidup. Ruang tamu dilengkapi sofa, karpet, dan meja kopi, sementara dapur dilengkapi dengan kulkas, lemari es, microwave, oven, mesin cuci, dan meja makan.

    Bagi mereka yang tertarik, tersedia pilihan yang menyerupai penginapan hotel untuk kamar tidur dan kamar mandi. Plan A menawarkan empat kamar tidur twin, satu kamar tidur double, dan satu kamar mandi, sehingga memberikan pengalaman menginap layaknya di hotel.

    Plan B menawarkan empat kamar tidur twin, satu kamar tidur double, satu kamar mandi, serta satu kamar basah. Sementara itu, Plan C hadir dengan dua kamar tidur twin, satu kamar tidur double, satu kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam, dan satu kamar mandi tambahan. Terakhir, Plan D menawarkan delapan kamar tidur single dan tiga kamar mandi. Ini merupakan berbagai pilihan yang tersedia bagi calon penghuni.

    “Permintaan bunker kiamat meningkat lebih dari 2.000% dari tahun ke tahun, ditambah penjualan meningkat lebih dari 300% dan tumbuh secara eksponensial. Semua orang tampaknya menginginkan solusi kelangsungan hidup yang segera,” ujar Vicino.

    Proyek pembangunan kompleks bunker baru memerlukan waktu bervariasi, antara sembilan hingga 12 bulan, tergantung pada skala proyek, lokasi, serta ketersediaan bahan bangunan dan tenaga kerja.

    Di samping proyek pembangunan kompleks bunker di Amerika Serikat, Vivos juga merencanakan pembangunan kompleks bunker di Eropa. Di Amerika Serikat, kompleks bunker yang berlokasi di South Dakota dinamakan Vivos Xpoint, sementara di Eropa, proyek serupa sedang dibangun di sebuah gunung di Jerman bernama Vivos Europa.

    “Vivos bukan hanya tentang beton, baja, dan pintu tahan ledakan. Hal ini tentang memiliki rencana cadangan agar umat manusia dapat bertahan hidup dan agar keluarga-keluarga mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian dari komunitas yang memiliki pemikiran yang sama ketika peristiwa-peristiwa ini terjadi,” tutup Vicino.

    (fyk/afr)

  • Putin Makin di Atas Angin, Rusia Akhirnya Kuasai Wilayah Ukraina Ini

    Putin Makin di Atas Angin, Rusia Akhirnya Kuasai Wilayah Ukraina Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Rusia dilaporkan telah merebut kendali atas desa pertama di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina bagian timur-tengah, menandai perluasan signifikan dari operasi militer mereka setelah menguasai 950 kilometer persegi wilayah dalam 2 bulan terakhir.

    Informasi ini disampaikan oleh media pemerintah Rusia dan blogger perang pro-Kremlin pada Senin (30/6/2025), sekaligus memperkuat posisi militer Moskow di tengah pembicaraan damai yang masih penuh tanda tanya.

    Menurut laporan kantor berita RIA Novosti, seorang pejabat pro-Rusia bernama Vladimir Rogov menyatakan bahwa desa Dachne, yang terletak tepat di dalam perbatasan wilayah Dnipropetrovsk, telah berada di bawah kendali pasukan Rusia.

    Langkah ini, jika benar, menjadi indikasi bahwa Rusia telah berhasil menembus garis pertahanan Ukraina di wilayah yang sebelumnya relatif stabil. Pejabat Ukraina sendiri telah membantah selama berminggu-minggu bahwa Rusia berhasil membuat kemajuan signifikan di wilayah ini.

    Sementara itu, di wilayah Luhansk, yang terletak di timur laut Ukraina dan merupakan salah satu dari empat wilayah yang secara sepihak diklaim sebagai bagian dari Rusia sejak invasi besar-besaran Februari 2022, gubernur yang ditunjuk Moskow, Leonid Pasechnik, mengumumkan bahwa pasukan Rusia kini menguasai 100% wilayah tersebut.

    “Dua hari lalu, kami menerima laporan bahwa wilayah Luhansk telah sepenuhnya dibebaskan, 100%,” kata Pasechnik kepada televisi Rusia, seperti dikutip Reuters.

    Wilayah Luhansk dikenal sebagai salah satu daerah paling industrial di Ukraina dan telah menjadi sasaran utama serangan Rusia sejak invasi dimulai. Meski sebagian besar telah direbut pada awal invasi, beberapa kantong kecil sempat dipertahankan oleh pasukan Ukraina.

    Di selatan, wilayah Donetsk, yang juga diklaim oleh Rusia, kembali menjadi medan konflik panas. Pejabat pro-Rusia menyatakan bahwa ibu kota regional, yaitu kota Donetsk, diserang oleh rudal Ukraina.

    Serangan tersebut menyebabkan beberapa bangunan rusak, pasar terbakar, dan setidaknya satu orang tewas. Foto-foto ledakan di Donetsk juga dibagikan oleh situs militer Ukraina, menunjukkan eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.

    Peta yang disusun oleh proyek Ukrainian Deep State menunjukkan bahwa per 28 Juni, Rusia telah menguasai 113.588 kilometer persegi wilayah Ukraina, meningkat 943 kilometer persegi dalam 2 bulan terakhir.

    Selain wilayah yang secara resmi diklaim Moskow seperti Luhansk, Donetsk, Zaporizhzhia, dan Kherson, Rusia juga menguasai sebagian kecil wilayah Kharkiv, Sumy, dan Dnipropetrovsk.

    Di sisi diplomatik, Moskow terus menyuarakan kesiapan untuk berdamai, namun dengan syarat Ukraina harus menarik diri sepenuhnya dari keempat wilayah yang diklaim Rusia sebagai bagian sah dari negaranya.

    Presiden Vladimir Putin sebelumnya menyatakan bahwa wilayah tersebut telah menjadi bagian legal dari Federasi Rusia.

    Namun, Ukraina dan sekutunya di Eropa menolak keras syarat tersebut. Mereka menyebutnya sebagai bentuk penyerahan total dan menegaskan bahwa tidak akan pernah menerima penguasaan Rusia atas sekitar 20% wilayah kedaulatan Ukraina.

    Rusia juga telah mencaplok Krimea sejak 2014, yang menambah luas wilayah Ukraina di bawah kendalinya.

    Sementara pembicaraan damai masih dalam tahap wacana, di lapangan, militer Rusia terus melaporkan keberhasilan operasional hampir setiap hari.

    Mereka juga disebut-sebut telah menguasai sebagian dari wilayah perbatasan utara Ukraina, tepatnya 200 kilometer persegi di wilayah Sumy.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bisnis Indonesia Award 2025: Ketidakpastian Bukan Hambatan, tapi Katalis Inovasi dan Strategi

    Bisnis Indonesia Award 2025: Ketidakpastian Bukan Hambatan, tapi Katalis Inovasi dan Strategi

    Bisnis.com, JAKARTA — Volatilitas ekonomi global yang memengaruhi kondisi RI dinilai sebagai katalis bagi dunia usaha untuk menyusun solusi inovatif dan strategi bisnis yang adaptif untuk bisa menjaga kinerja moncer.

    Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Komisaris PT Jurnalindo Aksara Grafika, penerbit Bisnis Indonesia, Hariyadi B. Sukamdani dalam sambutan gelaran Bisnis Indonesia Award 2025 yang berlangsung di Jakarta pada Senin (30/6/2025).

    Hariyadi menekankan bahwa 2024 hingga 2025 menjadi periode yang menguji ketangguhan dunia usaha dan perekonomian, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami koreksi, lalu terdapat arus modal keluar atau capital outflow sejak November 2024. Tekanan geopolitik membuat ekonomi dunia menjadi volatil.

    Konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina, eskalasi ketegangan di Timur Tengah, hingga kebijakan perdagangan berdampak luas bagi perekonomian. Di dalam negeri, pelaku usaha menghadapi fluktuasi harga komoditas, digitalisasi yang begitu cepat, hingga efisiensi anggaran menjadi tantangan tersendiri.

    Menurut Hariyadi, ketidakpastian menjadi cerminan dari perjalanan yang dilalui bersama beberapa waktu ini. Oleh karena itu, Bisnis Indonesia Award 2025 mengusung tema Resilience Towards Uncertainty.

    “Ketidakpastian bukan lagi menjadi hambatan, tetapi telah menjadi katalis untuk menciptakan solusi-solusi inovatif dan strategi bisnis yang lebih adaptif. Sebagai media ekonomi terbesar di Indonesia, Bisnis Indonesia memiliki komitmen untuk terus mendampingi perjalanan dunia usaha,” ujar Hariyadi pada Senin (30/6/2025).

    Bisnis Indonesia Award dimulai sejak 2002, bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, penyerahan penghargaan itu menjadi bentuk tanggung jawab Bisnis Indonesia terhadap publik dalam menilai korporasi yang memiliki performa baik secara kredibel.

    “Penentuan korporasi yang layak menerima penghargaan Bisnis Indonesia Award adalah poin esensial sekaligus substansial dari keseluruhan proses penyelenggaraan,” ujar Hariyadi.

    Pada 14 Desember 2025, Bisnis Indonesia akan memasuki usia ke-40 tahun, yang menandai perjalanan media ekonomi terbesar di Tanah Air ini dalam membersamai para pelaku usaha.

    “Melalui penghargaan ini, kami berharap dapat menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antarpelaku usaha. Tanganan masa depan membutuhkan solusi yang tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak saja, tetapi harus jalan bersama-sama untuk membangun Indonesia yang lebih maju,” ujar Hariyadi.