Negara: Ukraina

  • Putin Makin Kuat! Kim Jong Un Dukung Rusia Tanpa Syarat di Ukraina

    Putin Makin Kuat! Kim Jong Un Dukung Rusia Tanpa Syarat di Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bahwa pihaknya siap mendukung Rusia tanpa syarat dalam perangnya di Ukraina. Hal ini disampaikan langsung pada saat bertemu di Wonsan, Korea Utara, Minggu (13/7/2025).

    Mengutip Reuters, Kim memberi tahu Lavrov bahwa langkah-langkah yang diambil oleh persekutuan antara dua negara dalam menanggapi geopolitik global yang berubah secara radikal akan berkontribusi besar dalam menjaga perdamaian dan keamanan di seluruh dunia.

    “Kim Jong Un menegaskan kembali bahwa DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea) siap mendukung dan mendorong tanpa syarat semua langkah yang diambil oleh kepemimpinan Rusia terkait penanggulangan akar penyebab krisis Ukraina,” lapor kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA.

    Lavrov sebelumnya telah mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Korea Utara, Choe Son Hui, di Wonsan. Mereka mengeluarkan pernyataan bersama yang menjanjikan dukungan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah masing-masing negara.

    Pada hari Sabtu, media Rusia melaporkan bahwa Lavrov menggambarkan hubungan kedua negara sebagai “persaudaraan tempur yang tak terkalahkan” dalam pertemuannya dengan Kim dan berterima kasih kepadanya atas pasukan yang dikerahkan ke Rusia.

    Hubungan antara Rusia dan Korea Utara telah meningkat secara dramatis selama dua tahun terakhir perang di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022, dengan Pyongyang mengerahkan lebih dari 10.000 tentara dan senjata ke Rusia untuk mendukung kampanye militer Moskow.

    Pada hari Minggu, badan intelijen Kementerian Pertahanan Korea Selatan melaporkan kepada parlemen bahwa Korea Utara terus memasok amunisi artileri ke Rusia dan sejauh ini telah mengirimkan sekitar 12 juta butir amunisi.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kim Jong Un Tawarkan Dukungan Penuh ke Rusia terkait Perang Ukraina

    Kim Jong Un Tawarkan Dukungan Penuh ke Rusia terkait Perang Ukraina

    Jakarta – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, di Korut. Kim Jong un menawarkan dukungan penuh kepada Moskow terkait perang di Ukraina.

    Hal itu disampaikan Kim Jong Un selama perundingan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dilaporkan media pemerintah Korut, KCNA dilansir AFP, Minggu (13/7/2025).

    Pertemuan Kim dan Lavrov dilakukan pada Sabtu dalam “suasana yang penuh dengan rasa saling percaya yang hangat,”, demikian lapor kantor berita KCNA.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia melalui Telegram mengunggah video yang memperlihatkan Lavrov dan Kim Jong un berjabat tangan dan saling berpelukan. Keduanya mengatakan bahwa perundingan tersebut diadakan di Wonsan, sebuah kota di pesisir timur Korea Utara tempat sebuah resor besar dibuka awal bulan ini.

    Kim mengatakan kepada Lavrov bahwa Pyongyang “siap mendukung dan mendorong tanpa syarat semua langkah yang diambil oleh kepemimpinan Rusia terkait penanggulangan akar penyebab krisis Ukraina”, demikian lapor KCNA.

    “Keyakinan kuat bahwa tentara dan rakyat Rusia pasti akan meraih kemenangan dalam mencapai tujuan suci membela martabat dan kepentingan dasar negara,” tambah Kim Jong Un.

    Kim Jong Un juga memuji “kepemimpinan luar biasa” Putin dalam pertemuan itu.

    Lebih lanjut, keduanya juga membahas “hal-hal penting untuk melaksanakan dengan komitmen kesepakatan yang dicapai pada pertemuan puncak bersejarah DPRK-Rusia pada Juni 2024”, demikian KCNA.

    Sementara itu, Lavrov menyampaikan kepada Kim, bahwa Putin “berharap untuk melanjutkan kontak langsung dalam waktu dekat”, menurut kantor berita milik pemerintah Rusia, TASS.

    Media pemerintah Rusia dan Korea Utara melaporkan bahwa Lavrov akan berada di Korut hingga Minggu.

    Kunjungan Lavrov ke Korea Utara merupakan yang terbaru dari serangkaian kunjungan tingkat tinggi oleh para pejabat tinggi Rusia seiring kedua negara mempererat hubungan militer dan politik di tengah serangan Rusia terhadap Kyiv.

    Pyongyang mengirim ribuan pasukan ke wilayah Kursk Rusia untuk mengusir pasukan Ukraina dan menyediakan peluru artileri serta rudal bagi tentara Rusia.

    Tonton juga video “Kim Jong Un Resmikan Wisata Pantai Megah di Korut, Tertarik Mampir?” di sini:

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Forum ASEAN Desak Negara Pemilik Nuklir Segera Lucuti Senjata

    Forum ASEAN Desak Negara Pemilik Nuklir Segera Lucuti Senjata

    JAKARTA – Pertemuan Forum Regional ASEAN (ASEAN Regional Forum/ARF) mendesak negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memenuhi kewajiban mereka dalam memajukan perlucutan senjata nuklir dan mengakui perlunya penghapusan total senjata nuklir.

    ASEAN, bersama beberapa negara lain termasuk Amerika Serikat, dalam Forum Regional ASEAN ke-32 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (11/7), menegaskan kembali pentingnya memperkuat kerja sama internasional dan regional dalam non-proliferasi nuklir, menurut pernyataan dari ketua pertemuan.

    ARF turut menegaskan kembali komitmen ASEAN untuk menjaga kawasan Asia Tenggara sebagai Zona Bebas Senjata Nuklir.

    Forum tersebut menekankan pentingnya memperkuat rasa saling percaya dan keyakinan serta menahan diri dalam melakukan aktivitas yang dapat memperumit atau meningkatkan eskalasi sengketa dan memengaruhi perdamaian dan stabilitas, serta menghindari tindakan yang dapat memperumit situasi di Laut China Selatan.

    Pertemuan itu juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas eskalasi konflik dan situasi kemanusiaan di Myanmar, serta mengecam kekerasan yang terus berlanjut terhadap warga sipil dan fasilitas publik, sembari menyerukan semua pihak untuk segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan kekerasan tanpa pandang bulu.

    Tak sampa di situ, ARF juga menekankan pentingnya melanjutkan dialog damai di antara semua pihak terkait untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas yang berkelanjutan di Semenanjung Korea yang bebas nuklir, sekaligus menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya uji coba rudal balistik antarbenua Korea Utara.

    Penghentian segera permusuhan dan keterlibatan serius dalam dialog sejati untuk penyelesaian damai konflik di Ukraina, turut dibahas dalam pertemuan itu.

    Dibahas pula gencatan senjata segera dan permanen di Gaza serta pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera, khususnya perempuan, anak-anak, orang sakit, dan lansia, sambil mengutuk semua serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil.

    Mereka juga menegaskan kembali dukungan jangka panjang terhadap hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dan tanah air mereka sendiri, serta menyerukan semua pihak untuk berupaya mencapai resolusi damai dengan tujuan mewujudkan solusi dua negara sesuai hukum internasional.

    Forum keamanan yang diperluas ini dihadiri oleh Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan Uni Eropa, serta negara-negara lain di Asia Selatan dan Pasifik selain anggota ASEAN.

    Pyongyang tidak menghadiri pertemuan tahun ini, untuk pertama kalinya sejak tahun 2000, menurut laporan Yonhap News.

  • Tangis Korban PHK Massal Lebih dari Seribu Pegawai di AS

    Tangis Korban PHK Massal Lebih dari Seribu Pegawai di AS

    Jakarta
    Lebih dari 1.300 pegawai Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) dipecat. Haru dan isak tangis mengiringi pegawai yang meninggalkan kantor Deplu, di Washington.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/7/2025), para diplomat dan staf lainnya bertepuk tangan untuk rekan-rekan mereka yang akan pergi dalam suasana emosional di kantor pusat departemen di Washington, yang menjalankan kebijakan luar negeri AS dan jaringan kedutaan global.

    Beberapa terlihat menangis saat mereka keluar sambil membawa kotak-kotak berisi barang-barang mereka.

    Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan 1.107 anggota pegawai negeri sipil dan 246 pegawai diplomatik Dinas Luar Negeri diberhentikan.

    Menurut media The Washington Post, para pegawai Departemen Luar Negeri diberitahu tentang pemecatan mereka melalui email.

    Pada Jumat (11/7) Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan perampingan di tubuh Deplu. PHK di departemen tersebut terjadi tiga hari setelah Mahkamah Agung membuka jalan bagi pemerintahan Trump untuk mulai melaksanakan rencananya untuk merombak seluruh departemen-departemen pemerintah.

    Mahkamah Agung, yang didominasi kaum konservatif, mencabut pemblokiran sementara yang diberlakukan oleh pengadilan yang lebih rendah terhadap rencana Trump untuk memberhentikan puluhan ribu pegawai.

    Sejak menjabat pada bulan Januari, Trump telah bekerja cepat untuk menempatkan para loyalis yang gigih dan memecat sejumlah besar pegawai pemerintah veteran.

    Pengurangan Pegawai Hingga 15 Persen

    Banjir Air Mata di Washington, Ribuan Pegawai Kemlu AS Dipecat Trump (REUTERS/ANNABELLE GORDON)

    Trump, sejak kembali ke Gedung Putih pada akhir Januari lalu, telah menjadikan pengurangan tenaga kerja federal AS sebagai salah satu prioritas utamanya. Dia melakukan pemangkasan drastis terhadap lapangan pekerjaan dan pengeluaran melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), yang sebelumnya dipimpin oleh mantan penasihat dekatnya, Elon Musk.

    Menteri Luar Negerinya, Marco Rubio, mengatakan departemen kebijakan luar negeri terlalu rumit dan perlu dikurangi sekitar 15 persen.

    Asosiasi Layanan Luar Negeri Amerika (AFSA) — serikat pekerja yang mewakili pegawai Departemen Luar Negeri — mengecam “pukulan telak bagi kepentingan nasional kita.”

    “Di tengah ketidakstabilan global yang hebat — dengan perang yang berkecamuk di Ukraina, konflik antara Israel dan Iran, dan rezim-rezim otoriter yang menguji batas-batas tatanan internasional — Amerika Serikat telah memilih untuk memangkas tenaga kerja diplomatik garda terdepannya,” kata AFSA dalam sebuah pernyataan.

    “Kami menentang keputusan ini dengan sekeras-kerasnya.”

    Menurut laporan resmi, Departemen Luar Negeri AS mempekerjakan lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia tahun lalu, dengan sekitar 17.700 di antaranya bekerja di dalam negeri.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kim Jong Un Tawarkan Dukungan Penuh ke Rusia terkait Perang Ukraina

    Menlu Rusia Bertemu Kim Jong Un, Bahas Kerja Sama Militer-Konflik Ukraina

    Jakarta – Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, hari ini bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, di Korut. Keduanya membahas mengenai sejumlah isu, termasuk konflik Ukraina dan Rusia.

    “Lavrov disambut oleh Kim Jong Un,” tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia di Telegram, dilansir AFP, Sabtu (12/7/2025).

    Pertemuan dengan Kim Jong Un merupakan bagian dari lawatan Lavrov di Korut. Dia dijadwalkan akan tinggal di Korut hingga 13 Juli mendatang.

    “Lavrov mengatakan kepada Kim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berharap untuk melanjutkan kontak langsung dalam waktu dekat,” menurut kantor berita negara Rusia, TASS.

    Kunjungan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian kunjungan tingkat tinggi oleh para pejabat tinggi Moskow seiring kedua negara mempererat hubungan militer dan politik terkait serangan Rusia di Ukraina. Pyongyang mengirim ribuan pasukan ke wilayah Kursk Rusia untuk mengusir pasukan Kyiv dan memasok peluru artileri dan rudal kepada tentara Rusia.

    Sebelum bertemu Kim Jong Un, Lavrov telah bertemu dengan Menlu Korut, Choe Son Hui. Dalam pertemuan itu, pejabat Korut telah menegaskan dukungan penuh terhadap Rusia dalam konflik di Ukraina.

    “Kedua belah pihak menekankan tekad mereka untuk bersama-sama melawan aspirasi hegemoni para pemain ekstra-regional, yang menyebabkan meningkatnya ketegangan di Asia Timur Laut dan di seluruh kawasan Asia-Pasifik,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

    Lavrov bertemu dengan mitranya di Wonsan, sebuah kota di pesisir timur negara itu, tempat sebuah resor besar dibuka awal bulan ini. Menjelang kunjungan tersebut, Rusia mengumumkan akan memulai penerbangan dua kali seminggu antara Moskow dan Pyongyang.

    (ygs/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Besar-besaran, Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina

    Besar-besaran, Rusia Tembakkan 597 Drone dan 26 Rudal ke Ukraina

    Jakarta

    Rusia terus melancarkan serangan udara besar-besaran ke Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa militer Rusia menembakkan 597 drone dan 26 rudal jarak jauh dalam semalam.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/7/2025), pemimpin Ukraina itu pun menyerukan sanksi-sanksi untuk menghentikan rentetan serangan Rusia yang memecahkan rekor baru-baru ini.

    “Dua puluh enam rudal jelajah dan 597 drone serang diluncurkan, yang lebih dari setengahnya adalah ‘Shahed’,” kata Zelensky, merujuk pada drone buatan Iran.

    Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menembak jatuh 319 drone Shahed dan 25 rudal. Disebutkan bahwa satu rudal dan sekitar 20 drone mengenai “lima lokasi”. Tidak ada rincian lebih lanjut.

    Zelensky meminta negara-negara sekutu Baratnya untuk mengirimkan “lebih dari sekadar sinyal” guna menghentikan perang yang dilancarkan Rusia sejak Februari 2022.

    “Laju serangan udara Rusia membutuhkan keputusan yang cepat dan dapat dikendalikan sekarang juga melalui sanksi,” ujarnya.

    Zelensky secara khusus mendesak hukuman bagi mereka yang “membantu Rusia memproduksi drone dan mengambil keuntungan dari minyak”.

    Diketahui bahwa ekspor minyak penting bagi perekonomian Rusia, terutama dalam menghadapi sanksi Barat yang berlaku.

    Sebelumnya, otoritas Ukraina pada Rabu (9/7) melaporkan bahwa Rusia telah melancarkan serangan rudal dan drone besar-besaran yang sebagian besar menargetkan wilayah barat negara tersebut. Kyiv menyebut serangan rudal dan drone itu sebagai yang terbesar sejak Moskow menginvasi negara itu pada tahun 2022 lalu.

    Angkatan Udara Ukraina dalam pernyataannya, mengonfirmasi skala besar serangan terbaru Rusia tersebut, dan menyebut target utamanya adalah wilayah Volyn dan kota Lutsk, yang ada di wilayah Ukraina bagian barat.

    Disebutkan Angkatan Udara Ukraina bahwa serangan besar-besaran itu dimulai pada Selasa (8/7) malam dan berlanjut hingga Rabu (9/7) dini hari, dengan melibatkan total 741 senjata udara yang terdiri atas 728 drone jenis Shahed dan 13 rudal.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Konsulat di Kaliningrad Akan Ditutup Rusia, Polandia Ancam Beri Balasan

    Konsulat di Kaliningrad Akan Ditutup Rusia, Polandia Ancam Beri Balasan

    Jakarta

    Rusia mengatakan akan menutup konsulat Polandia di Kaliningrad, sebuah eksklave Moskow yang terjepit di antara Polandia dan Lituania. Rencana penutupan setelah Warsawa memutuskan untuk menutup konsulat Rusia di Krakow.

    Dilansir AFP, Jumat (11/7/25), hubungan diplomatik antara Moskow dan Warsawa secara historis tegang dan semakin renggang akibat serangan Rusia di Ukraina, sementara Polandia mendukung Kyiv secara politik dan dengan bantuan militer.

    Pada bulan Mei, Polandia memerintahkan penutupan konsulat Rusia di kota Krakow di selatan Polandia setelah pihak berwenang menuduh Moskow mendalangi kebakaran yang menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan di Warsawa tahun lalu.

    Polandia–anggota NATO dan Uni Eropa–berfungsi sebagai salah satu pusat logistik utama yang menjadi jalur negara-negara Barat untuk memasok senjata dan amunisi ke Kyiv.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa mereka “mencabut persetujuan untuk beroperasinya Konsulat Jenderal Polandia di Kaliningrad mulai 29 Agustus”.

    Kementerian juga mengatakan bahwa kuasa usaha Polandia di Rusia telah dipanggil dan menyerahkan nota resmi yang mengumumkan langkah tersebut..

    Kementerian Luar Negeri Polandia mengatakan telah “memperhitungkan” kemungkinan pembalasan Rusia. “Yang tidak berarti bahwa ini adalah keputusan yang sah… Kementerian Luar Negeri akan menanggapi Federasi Rusia secara memadai,” kata juru bicara kementerian, Pawel Wronski, kepada para wartawan, seraya menambahkan bahwa hanya ada satu diplomat yang bekerja di misi tersebut.

    Pada Mei 2024, Polandia memberlakukan pembatasan pergerakan diplomat Rusia di wilayahnya, karena “keterlibatan” Moskow dalam apa yang disebutnya “perang hibrida”.

    Pada bulan Januari, Rusia menutup konsulat Polandia di Saint Petersburg sebagai pembalasan. Selain kedutaan besar, kedua negara kini hanya memiliki satu konsulat tersisa di wilayah masing-masing.

    (rfs/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 pesawat nirawak Ukraina dalam rentetan serangan semalam. Hal ini disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (11/7/2025).

    Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi. Laporan itu menambahkan bahwa 53 pesawat nirawak ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Gubernur wilayah Lipetsk Barat, Igor Artamonov, mengatakan bahwa satu orang tewas setelah sebuah pesawat nirawak jatuh di area pertanian. Insiden ini terjadi di Khlevensky, yang berjarak sekitar 400 kilometer (250 mil) selatan Moskow.

    “Akibatnya, terjadi kebakaran, yang dengan cepat dipadamkan,” ujarnya, seraya menambahkan satu orang lainnya luka-luka.

    Selain di Moskow dan Lipetsk, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak di wilayah Tula, Rusia Barat. Data ini dirilis oleh Gubernur Dmitry Milyaev di Telegram.

    Di sisi lain, di wilayah Kharkiv, Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia, serangan Rusia menghantam kota Chuguiv Jumat dini hari. Serangan itu menghancurkan dua rumah pribadi dan merusak sebuah bangunan rumah sakit.

    “Tiga orang luka-luka akibat serangan itu,” tulis Wali Kota Kharkiv Galyna Minaeva di Facebook.

    Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan Jumat pagi di Telegram bahwa setidaknya 28 orang terluka dalam penembakan Rusia pada hari Kamis. Ini termasuk dua anak di bawah umur.

    Selama seminggu terakhir, Moskow telah menggempur Ukraina dengan rentetan serangan pesawat nirawak dan rudal terbesar sejak mengirim pasukan ke negara tetangganya pada Februari 2022. Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang intens berkomunikasi dengan kedua pihak terkait potensi perdamaian.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Zelensky Ngamuk! Ukraina Tembak 155 Drone Serang Rusia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sistem pertahanan udara Rusia mencegat 155 pesawat nirawak Ukraina dalam rentetan serangan semalam. Hal ini disebutkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (11/7/2025).

    Dalam rilis resminya, pencegatan terjadi dari pukul 23.00 waktu Moskow hingga pukul 07.00 pagi. Laporan itu menambahkan bahwa 53 pesawat nirawak ditembak jatuh di wilayah Kursk yang berbatasan dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Gubernur wilayah Lipetsk Barat, Igor Artamonov, mengatakan bahwa satu orang tewas setelah sebuah pesawat nirawak jatuh di area pertanian. Insiden ini terjadi di Khlevensky, yang berjarak sekitar 400 kilometer (250 mil) selatan Moskow.

    “Akibatnya, terjadi kebakaran, yang dengan cepat dipadamkan,” ujarnya, seraya menambahkan satu orang lainnya luka-luka.

    Selain di Moskow dan Lipetsk, satu orang tewas dan satu lainnya luka-luka dalam serangan pesawat nirawak di wilayah Tula, Rusia Barat. Data ini dirilis oleh Gubernur Dmitry Milyaev di Telegram.

    Di sisi lain, di wilayah Kharkiv, Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia, serangan Rusia menghantam kota Chuguiv Jumat dini hari. Serangan itu menghancurkan dua rumah pribadi dan merusak sebuah bangunan rumah sakit.

    “Tiga orang luka-luka akibat serangan itu,” tulis Wali Kota Kharkiv Galyna Minaeva di Facebook.

    Kepala Administrasi Militer Kota Kyiv, Tymur Tkachenko, mengatakan Jumat pagi di Telegram bahwa setidaknya 28 orang terluka dalam penembakan Rusia pada hari Kamis. Ini termasuk dua anak di bawah umur.

    Selama seminggu terakhir, Moskow telah menggempur Ukraina dengan rentetan serangan pesawat nirawak dan rudal terbesar sejak mengirim pasukan ke negara tetangganya pada Februari 2022. Hal ini terjadi saat Amerika Serikat (AS) sedang intens berkomunikasi dengan kedua pihak terkait potensi perdamaian.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pengganti Starlink Makin Ramai Panen Cuan, Elon Minggir Dulu

    Pengganti Starlink Makin Ramai Panen Cuan, Elon Minggir Dulu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Industri internet berbasis satelit makin kompetitif. Pemainnya bukan cuma Starlink dari SpaceX milik Elon Musk, tetapi ada nama-nama baru yang unjuk gigi.

    Misalnya saja SpaceSail dari China, Amazon Kuiper dari AS, hingga Eutelsat dari Prancis yang berambisi menguasai pasar Eropa.

    Popularitas Eutelsat melambung tinggi ketika ada isu Starlink akan dihentikan di Ukraina. Eutelsat muncul sebagai alternatif pengganti Starlink yang didukung oleh banyak pihak.

    Pendanaan ke Eutelsat pun moncer. Terbaru, Inggris berencana menggelontorkan investasi senilai 163,3 juta euro (Rp3,1 triliun) ke Eutelsat. Hal ini kian menambah amunisi Eutelsat untuk berkompetisi dengan Starlink.

    Dikutip dari Reuters, Jumat (11/7/2025), Eropa berlomba membangun kemampuan berdaulat di beberapa bidang utama, termasuk pertahanan dan komunikasi satelit.

    Strategi ini dilancarkan setelah invasi Rusia ke Ukraina dan kebijakan “America First” Presiden AS Donald Trump.

    Pada Kamis (10/7) kemarin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang melakukan kunjungan 3-hari ke Inggris mengungkapkan rasa terima kasihnya terhadap investasi terbaru ke Eutelsat, melalui akun X personalnya.

    Saham Eutelsat langsung melonjak 10% pada pembukaan perdagangan di Paris.

    Pemerintah Prancis siap menjadi pemegang saham terbesar di Eutelsat pada akhir tahun ini dan memimpin upaya peningkatan modal terpisah untuk mendukung perusahaan yang terlilit utang tersebut.

    Berdasarkan rencana tersebut, badan pemegang saham Prancis akan menyuntikkan 750 juta euro (Rp14,2 triliun) dan meningkatkan kepemilikan sahamnya di operator satelit tersebut menjadi 29,65%.

    Dengan investasi barunya, Inggris akan mempertahankan 10,89% sahamnya di Eutelsat. Langkah ini untuk menghindari pengenceran dari rekapitalisasi Prancis yang diumumkan pada Juni lalu, sembari mencoba mempertahankan pengaruh dalam kebijakan luar angkasa Eropa pasca Brexit.

    Inggris juga akan mempertahankan saham emasnya, yang memberikan hak veto tertentu atas OneWeb, anak perusahaan Eutelsat yang berpusat di London, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters.

    Total rekapitalisasi kini akan mencapai 1,5 miliar euro (Rp28,4 triliun) setelah keterlibatan Inggris, ujar Eutelsat.

    “Seiring meningkatnya penggunaan teknologi luar angkasa oleh musuh kita untuk merugikan kita, konektivitas satelit yang tangguh menjadi sangat penting bagi keamanan nasional benua kita,” kata Menteri Sains dan Teknologi Inggris, Peter Kyle, dalam sebuah pernyataan.

    Kyle juga mengatakan investasi ini menunjukkan komitmen Inggris dalam pengembangan teknologi satelit, sambil menjaga posisinya di industri komunikasi satelit global.

    Sebagai informasi, Inggris menjadi pemegang saham di OneWeb pada tahun 2020 sebagai bagian dari dana talangan US$1 miliar (Rp1,8 triliun), sebelum OneWeb bergabung dengan Eutelsat pada tahun 2023.

    Eutelsat saat ini memiliki dan mengelola 34 satelit geostasioner tradisional dan lebih dari 600 satelit orbit Bumi rendah (LEO). Hal ini membuat Eutelsat menjadi pemegang konstelasi terbesar kedua di dunia setelah Starlink.

    Sepanjang tahun ini, saham Eutelsat sudah melonjak 64%, didukung oleh komitmen keuangan Prancis dan investor yang bertaruh pada satelitnya sebagai alternatif terbaik untuk Starlink.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]