Negara: Ukraina

  • Trump & Putin Mau Bertemu di Alaska, Ekonomi Rusia Diprediksi Berotot Lagi

    Trump & Putin Mau Bertemu di Alaska, Ekonomi Rusia Diprediksi Berotot Lagi

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan bertemu di Alaska pada Jumat (15/8/2025). Pertemuan ini dinilai menjadi kemenangan diplomatik besar bagi Rusia sekaligus peluang memperbaiki ekonomi yang tengah terpuruk.

    Kepala Fakultas Ekonomi di London Business School, Richard Portes, mengatakan pertemuan tersebut akan menjadi momen bersejarah karena baru pertama kali sejak 2007 Putin diundang ke AS.

    “Ini sudah merupakan kemenangan besar bagi Putin, tanpa syarat apa pun, tanpa Ukraina, tanpa perwakilan Eropa,” ujarnya Portes, dikutip CNBC, Senin (11/8/2025).

    Pertemuan itu berlangsung tanpa melibatkan Ukraina maupun negara Eropa. Rusia disebut berpeluang mendorong pencabutan sanksi internasional sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, sekaligus memperoleh konsesi teritorial Ukraina.

    Meski begitu, Portes mengingatkan ekonomi Rusia masih tertekan sanksi dan inflasi yang menembus 9,4% pada Juni 2025.

    Di sisi lain, Penasihat Urusan Luar Negeri Presiden Putin, Yuri Ushakov, menyebut pertemuan ini juga membuka peluang investasi besar.

    “Kepentingan ekonomi kedua negara bersinggungan di Alaska dan Arktik, dengan prospek proyek-proyek besar yang saling menguntungkan,” kata Portes.

    Pengumuman pertemuan ini langsung menggairahkan pasar global. Bursa saham di Eropa dan AS kompak menguat, namun saham-saham pertahanan di Eropa justru tertekan karena pelaku pasar melihat peluang perdamaian bisa mengurangi kontrak besar NATO.

    Harga emas spot yang kerap jadi aset lindung nilai juga ikut turun 1% menjadi US$ 3.364 per ons pada Senin pagi waktu London. Saham Rheinmetall Jerman merosot hampir 4%, Hensoldt turun 1,5%, dan Renk melemah 3,3%. Saham Leonardo Italia dan Thales Prancis masing-masing turun 1,9% dan 1,7%. Di London, BAE Systems dan Babcock juga terkoreksi 1,1% dan 1,3%.

    (rrd/rrd)

  • Rusia Terus Mengembangkan Rudal Selama Moratorium, Bukan Cuma Punya Oreshnik

    Rusia Terus Mengembangkan Rudal Selama Moratorium, Bukan Cuma Punya Oreshnik

    JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan negara terus mengembangkan rudal selama masa berlakunya Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) Treaty, dengan Moskow memiliki senjata canggih lainnya selain Oreshnik.

    “Ketika moratorium diumumkan, kami menegaskan moratorium tersebut hanya berlaku untuk penempatan, dan tidak menyebutkan penghentian kegiatan (riset dan pengembangan),” kantor berita RIA mengutip Ryabkov dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi pemerintah Rossiya-1, seperti melansir Reuters 11 Agustus.

    “Jadi, waktu ini digunakan untuk mengembangkan sistem yang tepat dan membangun persenjataan yang cukup besar di area ini. Sejauh yang saya pahami, kami sekarang memilikinya,” ujar Ryabkov seperti dikutip RIA.

    Ditanya mengenai senjata canggih selain Oreshnik, Wamenlu Ryabkov mengatakan Rusia memiliki senjata canggih lainnya.

    “Oreshnik, ya, tetapi kami memiliki (senjata) lain. Kami tidak membuang waktu,” ujarnya dikutip dari TASS.

    “Saya tidak bisa membahas apa yang tidak seharusnya saya bahas, tetapi kami memiliki senjata semacam itu,” tambahnya ketika diminta untuk memberikan detail.

    Awal bulan ini, Rusia menyatakan akan mencabut apa yang disebutnya moratorium sepihak atas penempatan rudal jarak menengah, INF Treaty, dengan mengatakan hal ini merupakan respons yang dipaksakan terhadap langkah-langkah yang diambil oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

    Diketahui, perjanjian INF yang ditandatangani pada tahun 1987 oleh pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev dan Presiden AS Ronald Reagan, menghapuskan seluruh kelas senjata rudal yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan 500 hingga 5.500 kilometer (311 hingga 3.418 mil).

    Pada saat itu, perjanjian tersebut dipandang sebagai tanda meredanya ketegangan antara kedua negara adidaya yang bertikai. Namun seiring waktu, perjanjian tersebut terurai seiring memburuknya hubungan.

    Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2019 di masa kepresidenan pertama Donald Trump, dengan alasan dugaan pelanggaran yang dibantah Rusia.

    November tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengumumkan Rusia telah menembakan Rusia menembakan rudal balistik ke Dnipro, menghantam target militer Ukraina pada Hari Kamis, usai Amerika Serikat dan Inggris mengizinkan Ukraina menyerang Rusia dengan senjata Barat.

    Presiden Rusia Vladimir Putin, dalam pidato yang disiarkan di televisi, mengatakan Moskow menyerang fasilitas militer Ukraina dengan rudal balistik hipersonik jarak menengah baru yang dikenal sebagai “Oreshnik”, memperingatkan lebih banyak lagi yang akan menyusul.

    “Rusia menghantam sebuah pabrik kedirgantaraan Ukraina bernama Yuzhmash dengan rudal balistik hipersonik yang membawa hulu ledak non-nuklir,” kata Presiden Putin.

    Presiden Putin mengatakan, rudal baru yang diluncurkan Rusia ke Ukraina memiliki kecepatan hingga Mach 10, sesuatu yang dinilainya mustahil untuk dicegat oleh sistem pertahanan Amerika Serikat di Eropa.

    “Tidak ada cara untuk melawan rudal itu pada saat ini,” klaim Presiden Putin.

    “Oreshnik menyerang target dengan kecepatan Mach 10, atau 2,5 hingga 3 kilometer per detik,” ungkap Presiden Putin.

    “Sistem pertahanan udara modern dan sistem pertahanan rudal yang dikerahkan oleh Amerika di Eropa tidak dapat mencegat rudal semacam itu. Itu mustahil,” tandasnya.

    Pemimpin Kremlin menegaskan rudal balistik hipersonik baru yang ditembakan ke Ukraina pekan ini, Oreshnik, merupakan inovasi Rusia, bukan modernisasi peninggalan Soviet dan segera diproduksi massal.

  • Trump-Putin Bertemu Pekan Ini, Rusia-Ukraina Masih Saling Serang

    Trump-Putin Bertemu Pekan Ini, Rusia-Ukraina Masih Saling Serang

    JAKARTA – Militer Rusia dan militer Ukraina masih saling serang jelang pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kedua pemimpin negara bertemu di Alaska pada Jumat pekan ini membahas upaya perdamaian Kyiv-Moskow.

    Dilansir Reuters, Senin, 11 Agustus, sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh tujuh pesawat nirawak (drone) Ukraina yang sedang menuju ibu kota Rusia pada Minggu malam dan Senin, 11 Agustus pagi, kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin.

    Sementara itu, serangan udara Rusia melukai 12 orang di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina.

    Rusia menyerang Zaporizhzhia dengan bom udara berpemandu, menghantam permukiman, terminal bus, dan klinik.

    “Setidaknya 12 orang terluka, salah satunya diselamatkan oleh petugas darurat dari bawah reruntuhan bangunan yang hancur,” kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan para petugas

    gabungan memberikan pertolongan setelah serangan bom Rusia di Zaporizhzhia.

    “Sayangnya, ada korban jiwa,” kata Zelenskyy.

    “Itulah mengapa sanksi dan tekanan diperlukan. Kekuatan dibutuhkan – dari Amerika Serikat, Eropa, dan semua negara di dunia yang menginginkan perdamaian dan stabilitas dalam hubungan internasional,” sambung Zelenskyy.

    Zaporizhzhia berada di garis depan perang yang dilancarkan Rusia terhadap tetangganya yang lebih kecil pada Februari 2022.

  • Ukraina Tak Akan Tukar Wilayah demi Damai

    Ukraina Tak Akan Tukar Wilayah demi Damai

    JAKARTA – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak tegas usulan Presiden AS Donald Trump yang mengisyaratkan kemungkinan pertukaran wilayah dengan Rusia sebagai bagian kesepakatan damai.

    Zelensky menegaskan, konstitusi Ukraina melarang pembagian wilayah negara, dan menyerahkan tanah berarti memberi jeda bagi penjajah untuk menyerang kembali.

    “Ukraina tidak akan menghadiahkan tanahnya kepada penjajah,” tegas Zelensky dalam pidato video dari Kiev, Minggu 10 Agustus seperti dilansir New York Times.

    Ia menegaskan, setiap keputusan yang dibuat tanpa Ukraina adalah keputusan yang tak sah dan tidak akan berhasil.

    Trump sebelumnya menyatakan siap membahas isu pertukaran wilayah saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus 2025. Namun, ia tidak memerinci wilayah mana yang dimaksud.

    Mayoritas warga Ukraina menolak menyerahkan wilayah kepada Rusia, berdasarkan survei Kyiv International Institute of Sociology. Moskwa sendiri menuntut Ukraina melepas empat oblast (provinsi) yang diklaim dianeksasi sejak 2022, termasuk Donetsk dan Luhansk.

  • Harga Minyak Turun Lagi, Kini Dijual US$ 66 Per Barel

    Harga Minyak Turun Lagi, Kini Dijual US$ 66 Per Barel

    London, Beritasatu.com – Harga minyak mentah anjlok pada awal minggu, melanjutkan penurunan lebih dari 4% pekan lalu akibat tarif Trump.

    Kenaikan produksi OPEC, dan ekspektasi bahwa Amerika Serikat (AS) dan Rusia semakin mendekati pakta gencatan senjata Ukraina, membebani harga minyak.

    Harga minyak mentah Brent turun 52 sen, atau 0,78% menjadi US$ 66,07 per barel, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 58 sen menjadi US$ 63,30.

    Ekspektasi terhadap potensi berakhirnya sanksi, yang membatasi pasokan minyak Rusia ke pasar internasional, meningkat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus 2025 di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina.

    Berita ini muncul seiring AS meningkatkan tekanan terhadap Rusia, meningkatkan kemungkinan sanksi terhadap Moskow juga akan diperketat jika kesepakatan damai tidak tercapai. 

    Selain perundingan AS-Rusia, data inflasi AS juga menjadi pendorong harga utama lainnya minggu ini.

    “Data IHK yang lebih lemah dari perkiraan akan meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga The Fed yang lebih awal dan lebih dalam, yang kemungkinan akan merangsang aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak mentah,” ujar analis pasar IG, Tony Sycamore, seperti dilansir Reuters, Senin (11/8/2025).

    “Sebaliknya, data yang lebih tinggi akan memicu kekhawatiran stagflasi dan mendorong kembali ekspektasi penurunan suku bunga The Fed,” tambah dia.

    Tarif impor yang lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap puluhan negara diperkirakan akan membebani aktivitas ekonomi karena memaksa pengalihan rantai pasokan dan inflasi yang lebih tinggi.

  • Harga Emas Antam Hari Ini 11 Agustus 2025 Turun Rp 6.000, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 11 Agustus 2025 Turun Rp 6.000, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Sebelumnya, pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas dunia dapat menembus level USD3.460 per troy ounce pada pekan ini. Prediksi tersebut didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga.

    “Harga emas akan bergerak di kisaran support USD 3.371 per troy ounce hingga resistance USD 3,435 per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis harga emas dunia bisa mencapai USD 3.600 per troy ounce dan harga logam mulia di Rp.2.150.000 per gram,” kata  Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Senin (11/8/2025).

    Proyeksi harga emas tersebut berdasarkan sejumlah faktor, di antaranya Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, ujar Trump pada Jumat.

    Trump membuat pengumuman yang sangat dinantikan tersebut di media sosial setelah ia mengatakan bahwa kedua belah pihak, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat menyelesaikan konflik tiga setengah tahun tersebut, yang dapat mengharuskan Ukraina menyerahkan wilayah yang signifikan.

    Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih pada hariJumat sebelumnya, Trump mengisyaratkan kesepakatan tersebut akan melibatkan pertukaran wilayah. “Akan ada pertukaran wilayah untuk kebaikan keduanya,” kata presiden dari Partai Republik tersebut. 

    Namun, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ukraina tidak dapat melanggar konstitusinya terkait masalah teritorial, dan menambahkan bahwa Ukraina tidak akan menghadiahkan tanah mereka kepada penjajah, termasuk Krimea, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia– kepada Rusia.

    Namun, Putin telah berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan apa pun harus mengharuskan Ukraina melepaskan beberapa wilayah yang telah direbut Rusia sejak 2014.

      

  • Militer AS Mau Beli Tesla Cybertruck… buat Ditembak Rudal

    Militer AS Mau Beli Tesla Cybertruck… buat Ditembak Rudal

    Jakarta

    Militer Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) dilaporkan bakal membeli Tesla Cybertruck. Bukan untuk kendaraan dinas tapi dipakai sebagai target sasaran rudal.

    Dikutip dari The Drive dan Business Insider, Angkatan Udara AS ingin membeli dua Cybertruck untuk pengujian tembakan rudal langsung.

    Informasi ini diperoleh dari dokumen pengadaan yang dilaporkan pertama kali oleh The War Zone. Spesifikasi Cybertrucks yang bakal dibeli hanya perlu dapat ditarik, tidak berfungsi, dan baterainya harus dilepas. Cybertruck termasuk di antara 33 kendaraan untuk pengujian tembakan rudal langsung di White Sands Missile Range, New Mexico.

    Dalam dokumen terpisah dijelaskan mengapa Tesla Cybertruck secara khusus diperlukan untuk latihan tembak. Alasan terbesarnya, musuh berpeluang menggunakan truk berlapis baja tahan karat di medan perang karena daya tahannya.

    Tesla Cybertruck di depan Gedung Putih Foto: REUTERS/Kevin Lamarque

    “Di ruang operasi, kemungkinan jenis kendaraan yang digunakan oleh musuh dapat beralih ke Tesla Cybertruck,” kata dokumen itu.

    “Pengujian perlu mencerminkan situasi dunia nyata. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mempersiapkan unit untuk operasi dengan mensimulasikan skenario sedekat mungkin dengan situasi dunia nyata,” tambahnya lagi.

    Lebih lanjut, rencana ini disebut mendukung program U.S. Special Operations Command’s (SOCOM) Stand Off Precision Guided Munitions (SOPGM). SOPGM mencakup berbagai jenis munisi pandu presisi yang diluncurkan dari udara khusus untuk operasi khusus, termasuk berbagai varian AGM-114 Hellfire, misil AGM-176 Griffin, GBU-69/B Small Glide Munition (SGM), dan GBU-39B/B Laser Small Diameter Bomb (LSDB).

    Belum ada komentar dari militer AS maupun pihak Tesla.

    Sebagai catatan, Tesla Cybertruck merupakan pikap berkabin ganda yang menggunakan baja tahan karat ultra keras (ultra-hard 30X cold-rolled stainless steel) untuk memberikan perlindungan lebih saat mengalami benturan keras. Selain itu, kendaraan tersebut juga sudah punya kaca armor yang membuatnya tak mudah pecah.

    Tesla Cybertruck masuk Indonesia. Foto: Doc. Glamour Auto Boutique

    Tesla masih mempertahankan desain produksi yang ‘agak’ lain. Truk tersebut, terbuat dari baja tahan karat mengkilap dan dibentuk menjadi bidang datar, sebagian garis desainnya terinspirasi oleh mobil yang berubah menjadi kapal selam dalam film James Bond tahun 1977 “The Spy Who Loved Me.

    Tahun lalu, pemimpin Chechnya alias Chechen di Rusia, Ramzan Kadyrov, memamerkan Tesla Cybertruck yang sudah dibekali senjata seperti senapan mesin di bagian baknya. Dia sesumbar mobil tersebut bakal dipakai untuk perang Ukraina. Namun, Kadyrov kemudian menuduh Tesla sudah menonaktifkan mobilnya jarak jauh, lalu menyebut Elon Musk “tidak jantan.”

    Kaca dan panel samping Cybertruck telah terbukti tahan peluru, mampu menghentikan peluru pistol berkecepatan subsonik, hal yang sangat ditonjolkan saat kendaraan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2019. Elon Musk pernah menggambarkan kendaraan ini sebagai mobil yang tahan kiamat.

    (riar/lua)

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 11 Agustus 2025: UBS, Galeri24, Antam Kompak Stagnan – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 11 Agustus 2025: UBS, Galeri24, Antam Kompak Stagnan – Page 3

    Sebelumnya, pengamat Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas dunia dapat menembus level USD3.460 per troy ounce pada pekan ini. Prediksi tersebut didukung analisis fundamental dan teknikal yang menunjukkan tren kenaikan harga.

    “Harga emas akan bergerak di kisaran support USD 3.371 per troy ounce hingga resistance USD 3,435 per troy ounce dalam jangka pendek. Namun, dalam semester kedua 2025, saya optimistis harga emas dunia bisa mencapai USD 3.600 per troy ounce dan harga logam mulia di Rp.2.150.000 per gram,” kata  Ibrahim dalam keterangannya, dikutip Senin (11/8/2025).

    Proyeksi harga emas tersebut berdasarkan sejumlah faktor, di antaranya Presiden AS Donald Trump akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk merundingkan akhir perang di Ukraina, ujar Trump pada hari Jumat.

    Trump membuat pengumuman yang sangat dinantikan tersebut di media sosial setelah ia mengatakan bahwa kedua belah pihak, termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dapat menyelesaikan konflik tiga setengah tahun tersebut, yang dapat mengharuskan Ukraina menyerahkan wilayah yang signifikan.

    Berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih pada hariJumat sebelumnya, Trump mengisyaratkan kesepakatan tersebut akan melibatkan pertukaran wilayah. “Akan ada pertukaran wilayah untuk kebaikan keduanya,” kata presiden dari Partai Republik tersebut. 

    Namun, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Sabtu bahwa Ukraina tidak dapat melanggar konstitusinya terkait masalah teritorial, dan menambahkan bahwa Ukraina tidak akan menghadiahkan tanah mereka kepada penjajah, termasuk Krimea, Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhia– kepada Rusia.

    Namun, Putin telah berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan apa pun harus mengharuskan Ukraina melepaskan beberapa wilayah yang telah direbut Rusia sejak 2014.

      

     

  • NATO Sebut Pertemuan Trump-Putin Jumat Pekan Ini Bakal Uji Niat Rusia

    NATO Sebut Pertemuan Trump-Putin Jumat Pekan Ini Bakal Uji Niat Rusia

    JAKARTA – NATO menilai pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan depan, akan menjadi momen penting dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.

    Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan pertemuan itu juga akan menguji niat Putin dalam mencapai kesepakatan berakhirnya perang Rusia-Ukraina. 

    “Jumat depan akan menjadi penting karena akan menguji Putin, seberapa serius dia dalam mengakhiri perang yang mengerikan ini,” kata Rutte dalam acara “This Week” di ABC News, Minggu 10 Agustus.

    Rutte menekankan tujuan utama Barat adalah membuat Ukraina berdaulat dan merdeka terbebas dari invasi militer.

    “Tentu saja, ini akan membahas jaminan keamanan, tetapi juga tentang kebutuhan mutlak untuk mengakui bahwa Ukraina memutuskan masa depannya sendiri, bahwa Ukraina harus menjadi negara berdaulat, yang memutuskan masa depan geopolitiknya sendiri,” ujar Rutte.

    Rutte mengatakan Trump juga sepakat dengan NATO memperjuangkan Ukraina merdeka.  “Presiden ingin mengakhiri ini. Ia ingin mengakhiri hilangnya nyawa yang mengerikan,” imbuhnya.

    Meski tidak dipungkiri, kata Rutte, sebelum perang terjadi Rusia telah mengendalikan sebagian wilayah Ukraina.

    “Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa melangkah maju setelah gencatan senjata, termasuk apa artinya bagi jaminan keamanan bagi Ukraina,” ujarnya.

  • Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Tekanan Eropa Jelang Jumpa Trump dan Putin Bahas Perang Ukraina

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska, AS pada Jumat pekan ini. Para pemimpin Eropa mendesak ‘tekanan’ yang lebih besar ke Rusia untuk mengakhiri perang Ukraina-Rusia.

    “Hanya pendekatan yang menggabungkan diplomasi aktif, dukungan untuk Ukraina, dan tekanan pada Federasi Rusia untuk mengakhiri perang ilegal yang dapat berhasil,” demikian kata pemimpin Eropa dalam pernyataan bersama, Minggu (10/8/2025).

    Pernyataan pemimpin Eropa itu ditandatangani oleh Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Ketua Komisi Uni Eropa Ursula Von Der Leyen.

    Para pemimpin negara Eropa sejatinya menyambut baik upaya Trump dan mengaku siap membantu secara diplomatis, dengan mempertahankan dukungan untuk Ukraina, serta dengan menegakkan dan memberlakukan langkah-langkah pembatasan terhadap Rusia.

    “Jalur kontak saat ini harus menjadi titik awal negosiasi”, demikian pernyataan bersama pemimpin Eropa tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    Para pemimpin Eropa itu juga mengatakan, sebuah resolusi “harus melindungi kepentingan keamanan vital Ukraina dan Eropa”. Mereka juga menegaskan perlunya jaminan keamanan yang kuat dan kredibel yang memungkinkan Ukraina untuk secara efektif mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial.

    “Jalan menuju perdamaian di Ukraina tidak dapat diputuskan tanpa Ukraina,” kata pimpinan Eropa.

    Para penasihat keamanan nasional dari sekutu Kyiv termasuk Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa, dan Inggris sebelumnya berkumpul di Inggris pada hari Sabtu untuk menyelaraskan pandangan mereka menjelang KTT Putin-Trump.

    Rencana pertemuan dengan Putin diumumkan oleh Trump. Dia mengatakan bahwa “akan ada pertukaran wilayah demi kebaikan Ukraina dan Rusia”, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

    KTT Alaska pada 15 Agustus nanti akan menjadi yang pertama antara presiden AS dan Rusia yang sedang menjabat sejak mantan presiden AS Joe Biden bertemu Putin di Jenewa, Swiss pada Juni 2021.

    Trump dan Putin terakhir kali bertemu pada tahun 2019 di sebuah pertemuan puncak G20 di Jepang selama masa jabatan pertama Trump. Kedua pemimpin telah berbicara melalui telepon beberapa kali sejak Januari lalu.

    Zelensky Dukung Tekanan Eropa

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendukung pernyataan para pemimpin Eropa tentang pencapaian perdamaian dan melindungi kepentingan Ukraina dan Eropa. Menurut Zelensky, akhir perang harus memberikan keadilan.

    Diketahui, para pemimpin Eropa seperti Prancis, Italia, Jerman, Polandia, Inggris, Finlandia, dan Komisi Eropa menyambut baik upaya Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat pekan depan. Akan tetapi, para pemimpin Eropa menekankan perlunya menekan Rusia dan memberikan jaminan keamanan bagi Ukraina.

    “Akhir perang harus adil, dan saya berterima kasih kepada semua orang yang mendukung Ukraina dan rakyat kita hari ini demi perdamaian di Ukraina, yang membela kepentingan keamanan vital negara-negara Eropa kita,” tulis Zelenskiy di X (Twitter), Minggu (10/8/2025).

    “Ukraina menghargai dan sepenuhnya mendukung pernyataan Presiden Macron, Perdana Menteri Meloni, Kanselir Merz, Perdana Menteri Tusk, Perdana Menteri Starmer, Presiden Ursula von der Leyen, dan Presiden Stubb tentang perdamaian untuk Ukraina,” sambungnya.

    Simak Video: Trump Bakal Bertemu Putin di Alaska, Bahas Perang Ukraina

    Halaman 2 dari 2

    (kny/idn)