Negara: Ukraina

  • Ukraina Terus Diserang Rusia, Zelenskyy Dorong Sanksi Moskow

    Ukraina Terus Diserang Rusia, Zelenskyy Dorong Sanksi Moskow

    JAKARTA – Rusia menyerang stasiun distribusi gas di wilayah Odessa, Ukraina selatan, pada Rabu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan serangan ini menunjukkan perlunya memberikan tekanan ekonomi kepada Rusia di tengah upaya AS saat ini untuk mengakhiri perang.

    “Semua ini adalah serangan demonstratif yang hanya menegaskan perlunya menekan Moskow, perlunya mengenakan sanksi dan tarif baru hingga diplomasi sepenuhnya efektif,” tulis Zelenskyy di X dilansir Reuters, Rabu, 20 Agustus.

    Zelenskyy tidak merinci seberapa penting stasiun gas tersebut.

    Pemerintah daerah tidak melaporkan adanya masalah pasokan gas di wilayah tersebut.

    Ukraina menggunakan gas tidak hanya untuk kebutuhan industri, tetapi juga untuk pemanas rumah dan memasak.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi serangan terhadap infrastruktur pelabuhan yang digunakan untuk memasok bahan bakar bagi pasukan Ukraina.

    Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia mengintensifkan serangan terhadap infrastruktur gas dan energi, menyerang interkonektor gas dengan Rumania dan depot bahan bakar di beberapa wilayah pada awal Agustus.

    Ukraina telah meminta Baku untuk menanggapi serangan Rusia terhadap aset perusahaan milik negara Azerbaijan, SOCAR, di wilayah Odessa.

    Pihak berwenang Ukraina mengatakan Rusia mencoba mengganggu persiapan Ukraina untuk musim dingin dengan serangan-serangannya.

    Ukraina telah menghadapi kekurangan gas yang serius sejak serangkaian serangan rudal Rusia yang menghancurkan tahun ini, yang secara signifikan mengurangi produksi dalam negeri.

    Pasukan Ukraina juga meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia, saluran utama untuk menghasilkan uang bagi upaya perang Kremlin.

    Minyak kembali mengalir ke Hongaria dan Slovakia melalui pipa Druzhba, kata pejabat dari kedua negara pada Selasa malam, setelah serangan pesawat nirawak Ukraina di stasiun pompa minyak di wilayah Tambov, Rusia, menghentikan pasokan.

  • Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar

    Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar

    Pekerja Bursa Efek Indonesia (BEI) berswafoto di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU/aa).

    Pasar cermati arah kebijakan Bank Indonesia, IHSG diprediksi mendatar
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 20 Agustus 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi bergerak mendatar pada perdagangan Rabu (20/08), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik. Sentimen utama akan berasal dari pelaku pasar yang mencermati arah kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Agustus 2025.

    “Diperkirakan IHSG menguji level support 7.800 dan sekaligus berpeluang menutup gap down,” ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan hasil RDG BI, yang menurut konsensus akan mempertahankan BI Rate pada level 5.25 persen, setelah pada RDG Juli 2025 menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin. BI diperkirakan masih berpeluang menurunkan suku bunga lagi pada tahun ini, apabila laju inflasi masih terkendali dalam kisaran target BI yaitu 1,5- 3,5 persen.

    Inflasi Mei-Juli 2025 berturut-turut mengalami kenaikan mencapai 2,37 persen year on year (yoy) pada Juli 2025, yang merupakan inflasi tertinggi sejak Juni 2024, meskipun masih dalam kisaran target BI. Dari mancanegara, pelaku pasar masih menantikan simposium ekonomi tahunan para bank sentral di Jackson Hole, yang mana Ketua The Fed Jerome Powell akan melakukam berpidato.

    Pelaku pasar menantikan bagaimana arah kebijakan moneter The Fed hingga akhir tahun. Menurut FedWatch CME, terdapat peluang 85 persen untuk penurunan suku bunga The Fed sebanyak 25 bps pada pertemuan September 2025 mendatang. Di sisi lain, pelaku pasar mencermati keputusan moneter bank sentral China yang diperkirakan akan kembali mempertahankan Loan Prime Rate 1 tahun pada level 3 persen dan 5 tahun pada level 3,5 persen.

    Dipertahankannya suku bunga pada level rendah, disinyalir sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi China di tengah ancaman perang tarif, melemahnya daya beli dan mendorong pemulihan sektor properti.

    Dari kawasan Eropa, Presiden Trump mengatakan negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia dapat dilakukan selagi kedua negara masih berperang. Selain itu, pertemuan antara Presiden Putin dan Presiden Zelenskyy sedang direncanakan, yang akan diikuti oleh pertemuan trilateral yang akan melibatkan Trump.

    Dari Inggris, akan dirilis data inflasi Juli 2025 yang diperkirakan naik menjadi 3,7 persen (yoy) dari 3,6 persen (yoy) di Juni 2025 yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2024. Pada perdagangan Selasa (19/08), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,87 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,34 persen, indeks DAX Jerman naik 0,45 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 1,21 persen.

    Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup variatif pada perdagangan Selasa (19/08), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 10,57 poin atau 0,02 persen ditutup di level 44.922,19, indeks S&P 500 melemah 0,58 persen ke level 6.411,91, indeks Nasdaq Composite melemah 314,82 poin atau 1,46 persen dan ditutup di level 21.314,02.

    Sumber : Antara

  • Video: Rusia Serang Ukraina, NATO & AS Turun Tangan

    Video: Rusia Serang Ukraina, NATO & AS Turun Tangan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia melancarkan serangan Rudal besar-besaran ke Ukraina pada Senin malam 18 Agustus 2025 waktu setempat.

    Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin eropa lain di Gedung Putih.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 20/08/2025) berikut ini.

  • Harga Emas Antam Hari Ini Amblas, Ada Apa? – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini Amblas, Ada Apa? – Page 3

    Sebelumnya, harga emas dunia memulai pekan dalam mode menunggu, bergerak terbatas di rentang yang sempit. Para investor dan pelaku pasar tengah mencerna agenda geopolitik dan moneter yang padat. Kondisi ini membuat harga emas bertahan di area USD 3.330 pada Senin (18/8/2025), nyaris tanpa perubahan.

    Perhatian utama tertuju pada pertemuan penting di Washington antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, dan para pemimpin Eropa. Spekulasi gencatan senjata yang muncul setelah pertemuan Trump-Putin pekan lalu sempat mengurangi minat terhadap aset safe-haven, namun belum cukup kuat untuk membalikkan tren secara meyakinkan.

    Analis Dupoin Futures IndonesiaAndy Nugraha menjelaskan, grafik candlestick dan Moving Average menunjukkan bahwa tekanan bearish pada harga emas mulai melemah.

    “Ini menandakan bahwa penjualan tidak lagi seagresif sebelumnya, meskipun dominasi pembeli (bulls) juga belum terkonfirmasi,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

    Andy menekankan dua level penting yang harus diperhatikan. Jika tekanan turun kembali mengemuka, support terdekat berada di sekitar USD 3.313.

    “Sebaliknya, jika terjadi koreksi naik, hambatan awal diproyeksikan di zona USD 3.357,” jelas dia. 

    Selama harga masih berada di antara dua batas ini, setiap kenaikan yang terjadi kemungkinan besar hanya bersifat teknikal sebagai “napas” dalam konsolidasi, bukan sinyal pembalikan tren yang berkelanjutan.

  • Pertemuan Putin dan Zelensky Mulai Direncanakan, Tempatnya Masih Rahasia

    Pertemuan Putin dan Zelensky Mulai Direncanakan, Tempatnya Masih Rahasia

    Jakarta

    Gedung Putih mengatakan saat ini tengah direncanakan pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang. Tempat pertemuan keduanya masih dirahasiakan.

    Dilansir kantor berita CNN, Rabu (20/8/2025), tiga pejabat Gedung Putih kepada CNN mengatakan sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk pertemuan Zelensky dan Putin. Tak hanya itu, katanya, saat ini juga tengah direncanakan pertemuan Putin, Zelensky dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Masih dari sumber pejabat di Gedung Putih, sejumlah lokasi tengah dipertimbangkan untuk menjadi tempat pertemuan Putin dan Zelensky. Lokasi itu di antaranya adalah Budapest dan Swiss.

    Seorang pejabat mengatakan bahwa Trump sendiri telah membahas kemungkinan Budapest dalam percakapan telepon baru-baru ini dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. Pejabat mengatakan kepada CNN bahwa perencanaan seputar pertemuan tersebut telah ditunda kemarin setelah Trump mengumumkan bahwa akan ada pertemuan pertama hanya dengan Putin dan Zelensky.

    Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, enggan menjawab perihal lokasi pertemuan Putin dan Zelensky. Dia hanya menyebut AS akan membantu mewujudkan pertemuan Putin dan Zelensky.

    “Kedua pemimpin telah menyatakan kesediaan untuk duduk bersama, sehingga tim keamanan nasional kami akan membantu kedua negara mewujudkannya,” ujar Leavitt kepada wartawan di pengarahan Gedung Putih.

    Zelensky Siap Bertemu Putin

    Sebelumnya, Zelensky mengatakan dirinya bersedia bertemu langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang.

    Berbicara kepada wartawan setelah pembicaraan dengan Presiden AS Donald Trump dan beberapa pemimpin Eropa di Gedung Putih pada Senin (18/8) waktu setempat, Zelensky mengatakan ia siap untuk pertemuan tatap muka pertamanya dengan Putin sejak invasi Moskow hampir tiga setengah tahun yang lalu.

    “Saya mengonfirmasi — dan semua pemimpin Eropa mendukung saya — bahwa kami siap untuk pertemuan bilateral dengan Putin,” kata Zelensky setelah pertemuan tersebut, dilansir kantor berita AFP, Selasa (19/8).

    Halaman 2 dari 2

    (whn/zap)

  • Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed

    Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 19 Agustus 2025 – 18:57 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seiring pelaku pasar mencermati arah kebijakan suku bunga acuan The Fed.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa sore, melemah sebesar 47,50 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.245 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.

    “Fokus pasar minggu ini adalah risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Rabu (20/8/2025), dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat (22/8/2025), yang keduanya dapat memberikan petunjuk baru tentang prospek kebijakan moneter The Fed,” ujar Ibrahim dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

    Dari mancanegara, pidato Ketua The Fed Jerome Powell akan menjadi perhatian pelaku pasar dalam pertemuan para pejabat bank sentral dunia pada Simposium Jackson Hole di AS tanggal 21-23 Agustus 2025.

    Selanjutnya, pelaku pasar juga akan memperhatikan pidato Jerome Powell pada pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes pada Kamis (21/08) pekan ini.

    Berdasarkan laporan FedWatch CME, ada kemungkinan sebesar 83 persen The Fed akan memangkas suku bunga.

    Di sisi lain, pelaku pasar mencermati Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih pada Senin (18/8/2025), didampingi oleh para pemimpin dari negara-negara besar Eropa dalam sebuah pertemuan puncak berisiko tinggi yang bertujuan untuk merintis jalan menuju berakhirnya perang Rusia di Ukraina.

    Dalam pernyataan publik, Trump berjanji bahwa AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari penyelesaian damai apa pun, meskipun tidak merinci bentuk atau cakupan jaminan tersebut.

    Trump mengatakan telah mulai mengatur pertemuan antara Volodymyr Zelenskiy dari Ukraina dan Vladimir Putin dari Rusia, dan mengusulkan diskusi tiga arah berikutnya, menjaga harapan tetap hidup untuk jalur menuju negosiasi.

    Para pemimpin Eropa di Washington mendesak gencatan senjata terlebih dahulu, sementara Trump mengisyaratkan dukungan untuk jaminan keamanan yang dipimpin Eropa bagi Kyiv.

    Dari dalam negeri, pemerintah berencana menarik utang baru senilai Rp781,87 triliun pada 2026, yang terungkap dalam Buku II Nota Keuangan Beserta RAPBN 2026.

    Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)Tahun Anggaran (TA) 2026, pembiayaan utang direncanakan sebesar Rp781,868 miliar yang akan dipenuhi melalui penerbitan SBN dan penarikan pinjaman.

    Adapun pembiayaan utang berasal dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara.

    Dalam RAPBN 2026, pembiayaan utang dari SBN mencapai Rp749,19 triliun atau naik apabila dibandingkan outlook 2025. Kemudian, pembiayaan pinjaman (neto) pada 2026 direncanakan sebesar Rp 32,67 triliun atau turun 74,9 persen dibandingkan outlook 2025.

    Pada hari ini, digelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan memberikan asesmen terhadap kondisi perekonomian global serta domestik, termasuk setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2025 mengejutkan pasar dengan capaian laju PDB 5,12 persen.

    Konsensus memperkirakan BI akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level saat ini yaitu 5,25 persen.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini, juga melemah ke level Rp16.241 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.162 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Trump Kesampingkan Opsi Kirim Pasukan AS untuk Lindungi Ukraina

    Trump Kesampingkan Opsi Kirim Pasukan AS untuk Lindungi Ukraina

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengesampingkan pengiriman pasukan AS untuk membantu Ukraina. Dia menjamin tak akan ada pasukan AS yang berada di Ukraina jika kesepakatan damai dengan Rusia tercapai.

    Dilansir CNN, Selasa (19/8/2025), hal itu disampaikan Trump dalam wawancara telepon di Fox News. Trump awalnya ditanya ‘Jaminan apa yang Anda rasa Anda miliki, ke depannya, setelah pemerintahan Trump, bahwa tidak akan ada pasukan Amerika di lapangan yang mempertahankan perbatasan (Ukraina)?’

    “Ya, Anda telah mendapatkan jaminan saya, dan saya presiden,” jawab Trump.

    Seorang pejabat Gedung Putih juga Trump secara tegas tidak mengirimkan pasukan AS untuk melindungi Ukraina. Orang tersebut menambahkan ada cara lain bagi AS untuk memastikan Kyiv terlindungi.

    Pejabat tersebut menambahkan pembicaraan mengenai komitmen jaminan keamanan sedang berlangsung dan rincian spesifik tentang seperti apa bentuknya akan terus menjadi subjek negosiasi antara AS, sekutu Eropa-nya, dan Ukraina. Para pemimpin asing ingin tahu sumber daya apa yang akan dikomitmenkan Trump untuk memastikan bahwa, setelah potensi kesepakatan damai tercapai, Rusia tidak dapat berkumpul kembali dan mengincar lebih banyak wilayah di kemudian hari.

    Trump sendiri terpilih sebagian karena janjinya untuk menjauhkan pasukan AS dari konflik di luar negeri. Beberapa anggota pemerintahannya sendiri telah menganjurkan pengurangan besar-besaran peran AS dalam perang Ukraina.

    (haf/whn)

  • Wilayah-wilayah Mana yang Dipertaruhkan dalam Perang Rusia-Ukraina?

    Wilayah-wilayah Mana yang Dipertaruhkan dalam Perang Rusia-Ukraina?

    Jakarta

    Ukraina memiliki luas daratan sekitar 600.000 kilometer persegi. Namun bagi Moskow luas wilayah Ukraina 20% lebih kecil dari itu, dan menganggap sebagian besar wilayah di timur Ukraina adalah wilayah Rusia.

    Sebelum pertemuan Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Alaska, Trump mengatakan, ia ingin mengatur “pertukaran wilayah” antara Rusia dan Ukraina.

    Namun Trump menggunakan istilah yang keliru, karena Ukraina tidak mengontrol wilayah Rusia mana pun yang dapat ditukar. Serangan balasan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia, yang dimulai pada Agustus 2024, sebagian besar telah berakhir. Hal ini membuat Ukraina memiliki posisi tawar yang lemah dalam pertukaran wilayah. Ukraina dan sekutunya khawatir, Trump akan semkin menekan agar Ukraina menyerahkan wilayahnya yang sudah dianeksasi kepada Rusia.

    Pada hari Senin(18/8) malam, Trump menerima Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan beberapa pemimpin Eropa terkemuka di Washington untuk membahas lebih lanjut masalah tersebut.

    Sehari sebelum pertemuan di Alaska, Trump menegaskan pada platform Truth Social bahwa ia hanya mendukung sebagian posisi Kyiv. “Presiden Zelenskyy dapat mengakhiri perang dengan Rusia dengan sangat cepat jika ia mau, atau ia dapat melanjutkan perang,” tulisnya seraya menambahkan “Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO. […] Beberapa hal tidak pernah berubah!!!”

    Dengan demikian, kembalinya wilayah Krimea yang dianeksasi Rusia ke Ukraina, bagi Trump adalah hal yang tidak mungkin terjadi, sama halnya dengan Ukraina bergabung dengan NATO.

    Menurut berbagai media internasional, Trump dan Putin diyakini telah sepakat dalam pertemuan mereka di Alaska bahwa Ukraina harus menyerahkan wilayah Donetsk dan Luhansk secara keseluruhan kepada Rusia. Zelenskyy menolak hasil tersebut.

    Wilayah Ukraina yang berada di bawah kendali Rusia

    Pasukan Rusia kemudian mendestabilisasi Donetsk dan Luhansk, dua wilayah timur Ukraina. Kedua wilayah ini membentuk Donbas, lembah Sungai Donets, yang mengalir ke Sungai Don di Rusia.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Pada 21 Februari 2022, Rusia mengakui dua “Republik Rakyat” pro-Rusia di Ukraina yang mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Tiga hari setelahnya, Moskow menggencarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Ukraina berhasil menahan pasukan Rusia yang menyerang dari utara selama bulan-bulan awal perang. Namun, Rusia berhasil menaklukkan wilayah Ukraina di timur dengan kekuatan militer yang besar.

    Selain menguasai sekitar dua pertiga wilayah Donetsk dan hampir seluruh wilayah Luhansk, Rusia juga menguasai bagian besar wilayah Zaporizhzhia dan Kherson di tenggara Ukraina, meskipun tidak sepenuhnya mengendalikan wilayah tersebut.

    Pada September 2022, Rusia mengadakan referendum palsu di keempat wilayah tersebut, menunjukkan keinginan penduduk setempat untuk bergabung dengan Federasi Rusia.

    Namun, laporan terbaru Dewan Eropa menyatakan, warga sipil di wilayah-wilayah tersebut menghadapi kekerasan dan paksaan. Laporan tersebut menyebutkan, mereka yang menolak menjadi warga negara Rusia tidak dapat mengakses layanan sosial, pendidikan, dan perawatan kesehatan.

    Mengapa wilayah Donbas begitu penting?

    Wilayah-wilayah ini penting bagi geopolitik Rusia. Donbas memiliki cadangan batu bara dan bijih besi yang penting bagi industri baja dan kimia. Cadangan logam tanah jarang juga diyakini tersimpan di sini – logam yang berperan penting dalam produksi teknologi pintar dan energi terbarukan di masa depan. Dengan menguasai wilayah timur yang merupakan jembatan darat ke Krimea, Rusia telah menutup akses Ukraina ke Laut Azov.

    Wilayah Donbas, yang telah menjadi medan pertempuran sejak 2014, menjadi benteng pertahanan utama Ukraina melawan pasukan Rusia. Meskipun Rusia menguasai sebagian besar Donbas, mereka belum berhasil menembus pertahanan ini.

    Dalam pembahasan konsesi teritorial terakhir bersama AS, Rusia menuntut kendali penuh atas Donetsk dan Luhansk sebagai syarat pengembalian wilayah Kherson dan Zaporizhzhia.

    Namun analisis Institut Studi Perang AS memperingatkan bahwa jika Ukraina menyerahkan Donetsk, mereka harus meninggalkan benteng pertahanan utama tanpa jaminan pertempuran akan berakhir.

    Apa kata konstitusi?

    Setelah mengadakan referendum palsu, Rusia merevisi konstitusinya – menyatakan wilayah Ukraina yang dianeksasi sebagai bagian dari Rusia. Membatalkan revisi tersebut berarti menghadapi hambatan hukum dan politik dan kemungkinan besar masyarakat Rusia akan menganggapnya sebagai suatu kekalahan.

    Pemerintah Ukraina, di sisi lain, tidak menyetujui penyerahan wilayah Ukraina. Presiden Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali mengutip Pasal 133 Konstitusi Ukraina, yang secara eksplisit mencantumkan semua wilayah , termasuk wilayah di timur dan selatan yang saat ini diduduki oleh Rusia adalah kawasan kedaulatan mereka. Konstitusi mengatur Krimea dalam bagian khusus, Krimea adalah bagian dari Ukraina yang memiliki otonomi khusus.

    Pasal 2 konstitusi melarang pengalihan wilayah, menyebut “wilayah Ukraina dalam batasnya saat ini adalah tak terbagi dan tak dapat diganggu gugat.” Perubahan wilayah hanya dapat disetujui melalui referendum nasional, yang dapat dilakukan setelah Ukraina menghentikan status darurat militer.

    Konstitusi Rusia dan Ukraina, bertentangan satu sama lain terkait wilayah timur Ukraina. Namun, menurut hukum internasional, para ahli hukum sepakat bahwa invasi Rusia ke Ukraina dan semua referendum palsu adalah hal yang ilegal.

    Apa peran NATO?

    Sekjen NATO, Mark Rutte, sempat memicu kontroversi, setelah mengatakan kepada salah satu stasiun TV AS, di masa depan negara-negara mungkin harus mengakui secara praktis (de facto) bahwa Rusia menguasai sebagian wilayah Ukraina, namun juga menegaskan, negara-negara Barat tidak akan pernah mengakui pendudukan Rusia tersebut secara hukum (de Jure).

    Rutte mencontohkan posisi AS selama pendudukan Soviet atas negara-negara Baltik (Estonia, Latvia, Lithuania) di tahun 1940 dan 1991. Saat itu AS mengakui kendali Soviet secara praktis, tetapi tidak mengakui aneksasi tersebut sah secara hukum, AS pun terus mendukung kedaulatan negara-negara Baltik tersebut.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiwan

    (haf/haf)

  • Putin Bombardir Ukraina Usai Temui Trump, NATO Kerahkan Jet Tempur

    Putin Bombardir Ukraina Usai Temui Trump, NATO Kerahkan Jet Tempur

    Jakarta, CNBC Indonesia – NATO mengerahkan jet tempur, termasuk dari Polandia dan Swedia, setelah Rusia melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Ukraina pada Senin malam (18/8/2025) waktu setempat. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat lainnya, termasuk dua anak-anak.

    “Untuk memastikan keamanan wilayah udara Polandia, Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia telah mengaktifkan semua prosedur yang diperlukan,” kata militer Polandia dalam pernyataannya, seperti dikutip Newsweek pada Selasa (19/8/2025).

    “Pesawat Polandia dan sekutu telah memulai operasi, dan sistem pertahanan udara berbasis darat serta pengintaian radar telah mencapai tingkat kesiapan tertinggi,” tambahnya.

    Angkatan Udara Swedia juga menurunkan jet tempur Gripen yang ditempatkan di Polandia untuk membantu patroli udara.

    “Kami berterima kasih atas dukungan Komando Udara NATO dan angkatan udara Swedia,” tulis militer Polandia di X.

    Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia meluncurkan 280 serangan udara dalam semalam, termasuk 270 drone Shahed, lima rudal balistik Iskander-M, dan lima rudal jelajah Kh-101. Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh 230 drone, dua rudal balistik, dan empat rudal jelajah. Serangan tercatat di 16 lokasi.

    Di wilayah Chernihiv, seorang pria berusia 45 tahun tewas akibat serangan drone di kota Nizhyn. Sementara di Kharkiv, dua orang dewasa dan dua anak terluka akibat serangan rudal yang menghantam rumah penduduk. Serangan juga merusak infrastruktur energi di Poltava, membuat 1.500 warga kehilangan listrik.

    Wali Kota Kremenchuk, Vitalii Maletskyi, mengecam langkah Moskow. “Tepat saat Putin meyakinkan Trump melalui telepon bahwa ia menginginkan perdamaian, pasukan Putin justru melancarkan serangan besar-besaran. Dunia kembali melihat bahwa Putin tidak menginginkan perdamaian,” katanya melalui Telegram.

    Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa lain di Gedung Putih. Trump mengatakan telah mulai mengatur pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Zelensky.

    “Di akhir pertemuan, saya menelepon Presiden Putin dan mulai mengatur pertemuan dengan Zelensky di lokasi yang akan ditentukan,” tulis Trump di Truth Social. “Setelah itu, akan ada pertemuan trilateral bersama saya.”

    Militer Polandia menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran wilayah udara negaranya, dan operasi udara dihentikan setelah ancaman dinyatakan mereda.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Trump Kecolongan, Rusia Lancarkan Serangan Diam-diam

    Trump Kecolongan, Rusia Lancarkan Serangan Diam-diam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah kelompok propaganda pro-Rusia dilaporkan diam-diam menyebarkan konten palsu dengan menyamar sebagai organisasi berita dan lembaga resmi di Amerika Serikat (AS).

    Menurut pemantau misinformasi NewsGuard, kelompok yang dilacak Microsoft dengan nama Storm-1679 sejak 2022 itu memanfaatkan peristiwa besar untuk memproduksi konten disinformasi. Mereka meniru media ternama seperti ABC News, BBC, Politico, hingga E! News.

    McKenzie Sadeghi, editor AI dan pengaruh asing di NewsGuard, mengatakan sejak awal 2024 kelompok itu menerbitkan konten pro-Kremlin dalam jumlah besar berbentuk video yang meniru organisasi-organisasi tersebut.

    “Jika hanya satu atau beberapa video palsu mereka menjadi viral setiap tahun, itu sudah membuat semua video lain yang mereka buat menjadi sepadan,” ujarnya, dikutip dari Politico, dikutip Selasa (19/8/2025).

    Meski operasi pengaruh Rusia secara daring sudah ada sejak lama, para pakar keamanan menilai kehadiran kecerdasan buatan (AI) membuat masyarakat semakin sulit membedakan mana yang asli dan mana yang palsu.

    Storm-1679 diketahui menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memalsukan suara selebritas dan pakar. Salah satu contohnya adalah video dokumenter palsu dengan logo Netflix yang menampilkan suara deepfake aktor Tom Cruise sebagai narator, yang muncul menjelang Olimpiade Paris 2024.

    Pada Desember 2024, kelompok itu juga membuat video palsu yang menirukan jurnalis, profesor, hingga aparat penegak hukum untuk menebar ketidakpercayaan terhadap NATO dan Ukraina.

    “Mereka seperti melempar spaghetti ke dinding untuk melihat mana yang menempel,” kata Ivana Stradner, peneliti Rusia di Foundation for Defense of Democracies, sebuah lembaga kajian di Washington.

    Meski sebagian besar video cepat terungkap sebagai hoaks, ada yang sempat viral. Pada Februari lalu, Storm-1679 membuat video palsu bergaya E! News yang mengklaim Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) membayar selebritas untuk berkunjung ke Ukraina. Video ini bahkan sempat dibagikan Donald Trump Jr. dan Elon Musk ke jutaan pengikut mereka di platform X sebelum terbukti palsu.

    Juru bicara BBC juga mengonfirmasi bahwa Storm-1679 kerap meniru BBC News dan jurnalisnya, sembari mengingatkan publik agar selalu memastikan konten yang mengatasnamakan BBC memang berasal dari platform resmi BBC News.

    ABC News, E! News, dan Netflix belum memberikan tanggapan terkait insiden tersebut.

    Seiring meningkatnya operasi disinformasi dan semakin canggihnya teknologi AI, pemerintahan Trump justru memangkas anggaran lembaga federal yang sebelumnya bertugas menangani disinformasi.

    Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri Marco Rubio menutup kantor utama Departemen Luar Negeri yang fokus melawan kampanye disinformasi asing.

    Rubio menuding Counter Foreign Information Manipulation and Interference Office, yang sebelumnya dikenal sebagai Global Engagement Center, telah menghabiskan jutaan dolar untuk “membungkam dan menyensor suara rakyat Amerika yang seharusnya mereka layani.”

    Di Departemen Keamanan Dalam Negeri, Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) juga menghentikan upayanya menangani misinformasi dalam negeri terkait pemilu AS.

    “Keputusan Washington untuk memangkas operasi melawan disinformasi adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi Putin,” kata Stradner.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]