Negara: Ukraina

  • Trump Minta Negara G7 Beri Sanksi Tarif 100% untuk China dan India karena Beli Minyak Rusia

    Trump Minta Negara G7 Beri Sanksi Tarif 100% untuk China dan India karena Beli Minyak Rusia

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat mendorong negara-negara G7 untuk menerapkan tarif hingga 100% terhadap China dan India sebagai bentuk tekanan atas pembelian minyak dari Rusia. Langkah ini diharapkan bisa memaksa Presiden Vladimir Putin mengakhiri perang di Ukraina.

    Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (13/9/2025) Presiden AS Donald Trump mengatakan kesabarannya terhadap Putin sudah hampir habis dan mengancam akan menjatuhkan sanksi baru yang menargetkan sektor perbankan, minyak, dan perdagangan.

    AS juga mengusulkan agar negara-negara G7 menyusun landasan hukum untuk menyita aset-aset Rusia yang dibekukan, dan menggunakan aset tersebut guna mendanai pertahanan Ukraina. Sekitar US$300 miliar aset Rusia yang dibekukan mayoritas tersimpan di Eropa.

    Pejabat AS dan Eropa dilaporkan telah membahas wacana penyitaan bertahap atas aset-aset tersebut. Untuk saat ini, hasil keuntungan dari aset Rusia telah digunakan sebagai pinjaman kepada Ukraina.

    Pertemuan darurat para menteri keuangan G7 diselenggarakan oleh Kanada pada Jumat lalu. Pertemuan ini membahas langkah-langkah tambahan untuk menekan ekonomi Rusia dan menghentikan dukungan terhadap perang.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent menegaskan bahwa G7 seharusnya bergabung dengan AS dalam memberlakukan tarif terhadap negara-negara yang masih membeli minyak Rusia. Ia menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen nyata untuk menghentikan perang.

    Dalam dokumen proposal yang diajukan AS, disebutkan bahwa tarif sekunder antara 50% hingga 100% akan dikenakan terhadap China dan India. Selain itu, akan ada pembatasan ekspor-impor guna menghentikan aliran energi dan teknologi ke Rusia.

    Proposal tersebut juga mencakup sanksi terhadap kapal tanker Rusia yang beroperasi, perusahaan energi Rosneft, serta larangan layanan asuransi maritim untuk ekspor minyak Rusia.

    Sanksi tambahan akan menargetkan lembaga yang mendukung industri militer Rusia, bank regional, serta layanan yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi keuangan di zona ekonomi khusus Rusia.

    Trump telah menaikkan tarif terhadap India menjadi 50% karena tetap membeli minyak Rusia. Namun, sanksi langsung terhadap Rusia sendiri belum dijatuhkan meski beberapa tenggat waktu yang ditetapkan AS telah terlewati.

    Presiden AS itu juga menyatakan kepada pejabat Uni Eropa bahwa ia hanya akan memberlakukan tarif tambahan terhadap China dan India jika negara-negara Eropa juga mengambil langkah serupa.

    Sementara itu, Uni Eropa sedang menyiapkan paket sanksi ke-19 terhadap Rusia, yang diperkirakan akan menyasar lebih banyak bank serta memperketat pembatasan terhadap perdagangan minyak.

    Namun, langkah-langkah ini menghadapi hambatan karena sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Hungaria, menolak sanksi yang lebih keras terhadap sektor energi Rusia.

  • Ukraina Bombardir Rusia, 2 Kapal Terbakar-Terminal Minyak Lumpuh

    Ukraina Bombardir Rusia, 2 Kapal Terbakar-Terminal Minyak Lumpuh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan drone Ukraina berhasil melumpuhkan aktivitas pemuatan di terminal minyak utama Rusia di pelabuhan Primorsk pada Jumat (12/9) waktu setempat. Setidaknya begitu klaim dari dua sumber industri dan militer Ukraina.

    Sebagai informasi, Primorsk memiliki kapasitas untuk memuat minyak mentah sekitar 1 juta barel per hari (bph). Kemampuan itu menjadikannya pusat ekspor utama minyak Rusia dan pelabuhan terbesar di Rusia barat.

    Pelabuhan ini memuat minyak Ural Rusia unggulan, serta sekitar 300.000 bph solar.

    Insiden ini dilaporkan sebagai serangan drone Ukraina pertama yang menyasar pelabuhan Primorsk. Serangan itu menyebabkan 2 kapal terbakar, menurut sumber industri.

    Kyiv telah meningkatkan serangan drone terhadap infrastruktur energi Rusia, seiring upayanya mendorong perundingan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

    Ukraina menyerang fasilitas minyak Rusia dengan tujuan memutus negara kekuasaan Putin dari sumber pendapatan utamanya, yakni penjualan minyak mentah, dengan membatasi kemampuan ekspor.

    Pemuatan minyak dari Primorsk dihentikan pada Jumat (12/9), kata dua sumber industri yang mengetahui pemuatan minyak dari pelabuhan tersebut.

    Gubernur Rusia untuk wilayah sekitar pelabuhan, Alexander Drozdenko, mengonfirmasi bahwa serangan drone telah membakar satu kapal dan sebuah stasiun pompa, tetapi tidak melaporkan adanya penghentian operasional.

    Drozdenko kemudian mengatakan api telah padam dan tidak ada risiko tumpahan minyak. Lebih dari 30 drone dihancurkan di wilayah tersebut, ujarnya.

    Operator pipa Transneft yang mengoperasikan pelabuhan dan Kementerian Energi Rusia menolak berkomentar.

    Harga minyak naik hampir 2% setelah serangan terhadap Primorsk menghentikan pemuatan, mengalahkan tekanan dari kekhawatiran kelebihan pasokan dan risiko permintaan AS yang melemah.

    2 Kapal Terbakar

    Dua kapal tanker minyak, Kusto dan Cai Yun, terkena serangan, menurut sumber industri. Kusto adalah kapal tanker Aframax, dengan kapasitas mengangkut sekitar 700.000 barel, dan dimiliki serta dikelola oleh Solstice Corp, menurut LSEG.

    Cai Yun adalah kapal tanker Aframax yang dimiliki dan dikelola oleh Acceronix Ltd. Keduanya terdaftar di Seychelles, menurut data basis data publik.

    Pelabuhan-pelabuhan Rusia lainnya, termasuk Ust-Luga di dekatnya dan Novorossiisk di Laut Hitam, telah berulang kali menjadi sasaran Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Perang Besar Menanti, Ini Perbandingan Kekuatan Militer NATO Vs Rusia

    Perang Besar Menanti, Ini Perbandingan Kekuatan Militer NATO Vs Rusia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Rusia dan NATO kembali mencuat setelah jet tempur aliansi Barat mencegat pesawat nirawak Moskow yang melanggar wilayah udara Polandia.

    Insiden ini dinilai sebagai eskalasi langsung pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 dan memicu kekhawatiran kemungkinan perang terbuka antara dua kekuatan militer terbesar dunia.

    Komando operasional militer Polandia menyebut pelanggaran tersebut sebagai “tindakan agresi yang menimbulkan ancaman nyata bagi keselamatan warga negara”.

    Insiden ini juga menyoroti prinsip pertahanan kolektif NATO, di mana serangan ke salah satu anggota dapat memicu Pasal 5 dan melibatkan seluruh aliansi, termasuk Amerika Serikat.

    Kekuatan Militer NATO

    Amerika Serikat menjadi tulang punggung NATO dengan anggaran pertahanan 2023 mencapai US$916 miliar atau sekitar Rp14,1 kuadriliun. Angka ini hampir 40% dari total belanja militer dunia. Inggris berada di posisi keenam dengan US$74,9 miliar (Rp1,15 kuadriliun).

    “Komitmen AS tetap penting, tetapi Eropa perlu menanggung lebih banyak beban agar Washington bisa mengalihkan fokus ke China,” tulis Washington Post dalam sebuah editorial.

    NATO kini diperkuat dengan masuknya Finlandia (2023) dan Swedia (2024), yang menambah keunggulan geostrategis aliansi. Namun, tantangan tetap ada: sistem persenjataan yang beragam, kekurangan amunisi, serta industri pertahanan yang terfragmentasi.

    Secara keseluruhan, NATO memiliki 3,43 juta tentara aktif, 22.377 pesawat militer, 1.143 kapal perang, dan hampir 1 juta kendaraan lapis baja.

    Kekuatan Militer Rusia

    Di sisi lain, Rusia meningkatkan anggaran pertahanannya hingga 120 miliar euro atau sekitar Rp2,01 kuadriliun pada 2025. Angka ini setara 6% PDB negara itu dan hampir empat kali lipat dari 2021.

    Moskow menargetkan 1,5 juta prajurit aktif, meski saat ini baru memiliki 1,32 juta tentara. Dari sisi persenjataan, Rusia mengoperasikan 4.292 pesawat, 419 kapal perang, 5.750 tank, serta 131 ribu kendaraan lapis baja, di mana seluruhnya jauh di bawah total kolektif NATO.

    “Ekonomi perang Rusia saat ini menghasilkan lebih banyak output dari yang dibutuhkan hanya untuk Ukraina, yang menunjukkan persiapan menghadapi konfrontasi lebih luas,” ujar analis militer Jerman yang dikutip UK Defence Journal.

    Keseimbangan Nuklir dan Risiko Global

    Dalam hal senjata nuklir, kekuatan Rusia dan NATO relatif seimbang. Rusia memiliki 5.580 hulu ledak, sementara NATO (AS, Inggris, Prancis) menguasai 5.559 unit.

    Bloomberg Economics memperkirakan jika konflik berskala penuh pecah, dampak ekonomi global bisa mencapai US$1,5 triliun atau Rp23,1 kuadriliun hanya pada tahun pertama, akibat lonjakan harga energi dan guncangan pasar keuangan.

    Selain itu, sejumlah analis menilai NATO lebih unggul dalam perang konvensional berkat struktur komando terpadu, interoperabilitas, dan teknologi yang lebih maju.

    “Perbedaan kualitas senjata Barat membuat NATO kemungkinan besar akan menang cepat dalam perang konvensional melawan Rusia,” kata Al Jazeera.

    Namun, ancaman sebenarnya terletak pada opsi nuklir. “Serangkaian kekalahan dapat memaksa Moskow menggunakan senjata nuklir taktis atau menghadapi kekalahan total,” tambah laporan itu.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ura! Rusia Gagalkan Serangan Ukraina, Jatuhkan 221 Drone Kyiv

    Ura! Rusia Gagalkan Serangan Ukraina, Jatuhkan 221 Drone Kyiv

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia pada hari Jumat (12/9/2025) mengatakan telah menembak jatuh 221 drone Ukraina, salah satu jumlah tertinggi selama perang. Hal ini terjadi saat Moskow dan sekutu utamanya, Belarus, memulai latihan militer besar yang membuat khawatir negara-negara Barat.

    Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sistem peringatannya telah “mencegat dan menghancurkan” drone-drone tersebut dalam semalam, dengan lebih dari setengahnya terbang di atas wilayah Bryansk dan Smolensk.

    “Dua puluh delapan drone ditembak jatuh di atas wilayah Leningrad, yang mengelilingi kota St Petersburg, dan sembilan di wilayah Moskow,” ujar keterangan itu dikutip AFP.

    Gubernur Leningrad, Aleksandr Drozdenko, mengatakan kebakaran terjadi di sebuah kapal di Pelabuhan Primorsk, sebuah fasilitas utama di Laut Baltik. Walau begitu, api berhasil dikendalikan dan tidak ada risiko tumpahan minyak.

    Serangan-serangan ini terjadi setelah Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina, menuduh Rusia melancarkan serangan drone di wilayahnya minggu ini. Moskow telah membantah menargetkan negara itu dan mengatakan tidak ada bukti bahwa drone tersebut milik Rusia.

    Namun, Prancis dan Jerman bergerak untuk memperkuat pertahanan wilayah udara Polandia, dan Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk membahas tuduhan tersebut.

    Rusia secara rutin menargetkan Ukraina dengan rentetan serangan drone sebagai bagian dari ofensif yang sedang berlangsung di sana.

    Sementara itu, Rusia dan Belarus memulai latihan militer gabungan “Zapad”, saat pasukan Moskwa terus maju secara perlahan di sepanjang garis depan yang luas di Ukraina dan meningkatkan serangan udara ke kota-kota Ukraina.

    Anggota-anggota sayap timur NATO yang berbatasan dengan Belarus yakni Polandia, Lituania, dan Latvia berada dalam kewaspadaan tinggi terkait latihan yang diadakan di dekat Borisov, sebuah kota di sebelah timur ibu kota Minsk.

    Ketiga negara tersebut telah meningkatkan keamanan menjelang latihan. Polandia bahkan memerintahkan penutupan total perbatasannya dengan Belarus selama latihan berlangsung.

    Biasanya diadakan setiap empat tahun, latihan yang dinamakan Zapad edisi 2025 ini adalah yang pertama selama konflik di Ukraina, dan akan berlangsung hingga 16 September.

    Moskwa mengirim sekitar 200.000 tentara untuk latihan serupa pada tahun 2021, hanya beberapa bulan sebelum melancarkan ofensifnya di Ukraina. Namun, latihan Zapad tahun ini diperkirakan akan jauh lebih kecil, karena ratusan ribu tentara Rusia dikerahkan di Ukraina.

    (tps/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • NATO “Terpecah” di Persimpangan Perang Lawan Rusia, PBB Sidang Darurat

    NATO “Terpecah” di Persimpangan Perang Lawan Rusia, PBB Sidang Darurat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dewan Keamanan PBB akan menggelar sidang darurat pada Jumat (12/9/2025) waktu setempat atas permintaan Polandia, menyusul serangan pesawat nirawak atau drone Rusia yang masuk ke wilayahnya. Insiden ini memicu kegelisahan baru di Eropa sekaligus menguji soliditas NATO.

    Menteri Luar Negeri Polandia Radosław Sikorski menegaskan serangan tersebut tidak mungkin merupakan “kesalahan” seperti yang disebut Presiden AS Donald Trump.

    “Sembilan belas pelanggaran wilayah udara kami, beberapa lusin drone teridentifikasi, beberapa ditembak jatuh, dan berlangsung selama tujuh jam. Jadi kami tidak bisa mengatakan itu kecelakaan,” ujarnya kepada media lokal, seperti dikutip The Guardian.

    Serpihan drone ditemukan hingga 300 mil ke dalam wilayah Polandia, yang merupakan anggota NATO, menandai pertama kalinya aliansi itu secara langsung menghadapi pesawat nirawak Rusia. Sikorski bersama menteri luar negeri Ukraina dan Lithuania menyebut serangan ini sebagai “provokasi yang disengaja dan terkoordinasi”.

    Meski begitu, Panglima Tertinggi NATO untuk Eropa, Alexus Grynkewich, menilai belum jelas apakah serangan itu dilakukan dengan sengaja.

    “Kami belum tahu apakah ini tindakan disengaja atau tidak,” katanya dalam pengarahan, seraya menambahkan klaim Polandia soal jumlah drone masih perlu diverifikasi.

    Beberapa negara Eropa langsung memanggil duta besar Rusia. Menteri Luar Negeri Swedia, Maria Malmer Stenergard, menegaskan, “Pelanggaran Rusia tidak dapat diterima dan merupakan ancaman bagi keamanan Eropa.”

    Kanselir Jerman bahkan berjanji meningkatkan dukungan militer, termasuk menggandakan jumlah jet tempur dalam misi pengawasan NATO di timur Eropa.

    Namun, Trump sejauh ini menunjukkan sikap ambigu. Ia hanya menulis di media sosial, “Ada apa dengan Rusia yang melanggar wilayah udara Polandia dengan drone? Ayo kita mulai!” tanpa mengutuk serangan tersebut.

    Duta Besar AS untuk NATO, Matthew Whitaker, memberi sinyal berbeda dengan menyatakan dukungan penuh. “Kami akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO,” tulisnya di X.

    Perdana Menteri Polandia Donald Tusk memperingatkan bahwa serangan tersebut menempatkan negaranya pada risiko perang terbesar sejak Perang Dunia II.

    “Polandia lebih dekat ke konflik militer dibandingkan kapan pun sejak 1945,” katanya.

    Sebagai langkah antisipasi, Warsawa menutup wilayah udara timur untuk penerbangan sipil hingga 9 Desember. Polandia juga mempercepat modernisasi militer, termasuk menanti pengiriman jet tempur F-35 dari AS pada tahun depan.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menteri Lingkungan Jepang Ingin Negaranya Stop Energi Nuklir dalam Memori Hari Ini, 12 September 2019

    Menteri Lingkungan Jepang Ingin Negaranya Stop Energi Nuklir dalam Memori Hari Ini, 12 September 2019

    JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 12 September 2019, Menteri Lingkungan Hidup Jepang, Shinjiro Koizumi ingin negaranya berhenti gunakan pembangkit listrik tenaga nuklir. Energi itu dianggapnya memang hemat, tapi bahayanya juga luar biasa.

    Sebelumnya, gempa dan tsunami di Jepang mengubah segalanya pada 2011. Jepang yang telah berinvestasi besar dalam usaha mengurangi risiko dan dampak gempa kelimpungan. Reaktor nuklir di Fukushima jadi rusak.

    Tiada yang meragukan investasi Jepang dalam pencegahan gempa. Empunya negara memahami negara mereka kerap terancam gempa berkekuatan tinggi. Mereka pun segera berbenah. Mereka menggalakkan adaptasi bencana.

    Suatu proses penyesuaian diri supaya masyarakat Jepang bisa bertahan dan mandiri hadapi bencana. Dana yang dikeluarkan oleh Jepang tak sedikit. Namun, dana besar yang keluar sesuai dengan hasilnya. Masyarakat Jepang jadi banyak terhindar dari bancana gempa bumi.

    Masalahnya muncul. Jepang belum siap jika kekuatan gempanya terlampau tinggi. Ambil contoh gempa berkekuatan 9.0 SR pada 11 Maret 2011. Gempa besar itu membuat Jepang porak-poranda. Belum lagi gempa itu diikuti oleh gelombang tsunami.

    Kehancuran reaktor nuklir Fukushima dijadikan pelajaran berharga bagi negara yang ingin memanfaatkan energi nuklir. (Wikimedia Commons)

    Bencana itu membuat jatuhnya 15 ribu korban jiwa. Ada juga yang memprediksi angka sebenarnya mencapai 20 ribu korban jiwa. Bak jatuh tertimpa tangga. Gempa dan tsunami menghajar pembangkit listrik tenaga nuklir kebanggaan Jepang di Fukushima.

    Kondisi itu membuat keadaan rakyat Jepang kian darurat. Radiasi nuklir memperparah keadaan. Orang-orang yang berada di sekitar lokasi dievakuasi. Kondisi itu seraya mengulangi kembali sejarah yang pernah terjadi di Chernobyl, Ukraina.

    Kawasan sekitar lokasi bak berubah jadi Kota Hantu. Alias, tiada siapa-siapa yang hidup selain binatang yang sudah kena radiasi nuklir.

    “Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengumumkan jangkauan zona aman radiasi meluas dari 20 menjadi 40 kilometer dari pembangkit. Daerah Katsuraomura, Namiemachi, dan litatemura serta sebagian Kawamatamachi dan Minami-Soma menjadi zona merah. Sekitar 130 ribu jiwa yang tinggal dalam zona ini harus dievakuasi dalam waktu satu bulan.”

    “Pemerintah Jepang memang khawatir Fukushima akan menjadi kuburan massal seperti Chernobyl. Ketika itu 50 petugas penyelamat tewas terkena radiasi akut dan penyakit terkait. Empat ribu anak dan remaja terkena kanker tiroid, sembilan di antaranya meninggal. Lebih dari 100 ribu orang dievakuasi dan jumlah pengungsi dari daerah yang terkontaminasi akhirnya mencapai 300 ribu,” ungkap Ninin Damayanti dan Yomiuri Shimbun dalam tulisannya di majalah Tempo berjudul Hantu Chernobyl di Fukushima (2011).

    Belakangan kejadian di Fukushima seraya mulai dilupakan. Rakyat Jepang sudah kembali menjalankan aktivitas seperti biasa. Energi nuklir lagi-lagi jadi primadona. Kondisi itu membuat Menteri Lingkungan Jepang yang baru dilantik Shinjiro Koizumi prihatin pada 12 September 2019.

    Koizumi beranggapan bahwa Jepang harusnya stop penggunaan energi nuklir. Kondisi itu karena ia tak ingin rakyat Jepang merasakan kembali derita sebagaimana kerusakan nuklir di Fukushima. Ia tak masalah keinginannya berseberangan dengan pejabat lain yang pro nuklir.

    “Saya ingin mempelajari bagaimana kita akan membuangnya, bukan bagaimana mempertahankannya. Kita akan hancur jika membiarkan kecelakaan nuklir terjadi lagi. Kita tidak pernah tahu kapan gempa bumi akan terjadi,” ujar Koizumi sebagaimana dikutip laman The Guardian, 12 September 2019.

    Keinginan Koizumi mendapatkan tentangan dari mana-mana. Kebanyakan tak meragukan pandangan Koizumi. Namun, Koizumi justru diminta berpikir bahwa tanpa nuklir, masa depan Jepang justru jadi pertanyaan besar, Jepang masih eksis atau tidaknya.

  • Pangeran Harry Mendadak ke Ukraina, Ada Apa?

    Pangeran Harry Mendadak ke Ukraina, Ada Apa?

    Kyiv

    Pangeran Harry melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina, yang masih bertempur melawan Rusia, pada Jumat (12/9) waktu setempat. Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung tentara-tentara Ukraina yang mengalami luka-luka dalam perang melawan Rusia.

    Perusahaan Kereta Ukraina, seperti dilansir AFP, Jumat (12/9/2025), mengungkapkan bahwa Pangeran Harry tiba di Kyiv dengan kereta api pada Jumat (12/9) pagi waktu setempat. Video yang diunggah menunjukkan Pangeran Harry disambut di peron saat tiba di ibu kota Ukraina tersebut.

    “Pangeran Harry, Duke of Sussex, tiba di Kyiv dengan kereta api untuk melihat langsung kehancuran yang disebabkan oleh invasi besar-besaran Rusia,” demikian pernyataan resmi dari Perusahaan Kereta Ukraina via media sosial.

    Kunjungan mendadak Pangeran Harry ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, Yvette Cooper, ke Kyiv — kunjungan luar negeri pertama sang Menlu sejak menjabat pekan lalu.

    Pangeran Harry berada di Ukraina bersama tim dari Yayasan Invictus Games miliknya, yang mendukung para tentara yang terluka dalam pertempuran.

    “Kita tidak dapat menghentikan perang, tetapi yang dapat kita lakukan adalah melakukan segala hal yang kita bisa untuk membantu proses pemulihan,” kata Pangeran Harry kepada surat kabar Inggris, The Guardian.

    Dilaporkan bahwa Pangeran Harry akan bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Ukraina Yulia Svyrydenko dan sekitar 200 veteran militer Ukraina.

    Pangeran Harry yang akan berulang tahun ke-41 pada Senin (15/9) mendatang, baru saja bertemu dengan ayahnya, Raja Inggris Charles III, saat berkunjung ke Inggris pada awal pekan ini.

    Pertemuan itu menjadi yang pertamanya kalinya bagi sang ayah dan anak selama hampir dua tahun terakhir.

    Pangeran Harry yang merupakan anak kedua Raja Charles III, menjadi semakin terasing dari anggota keluarga Kerajaan Inggris lainnya sejak mengundurkan diri dari tugas kerajaan dan pindah ke California, Amerika Serikat (AS), bersama istrinya, Meghan pada tahun 2020 lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Uji Coba, Kapal Induk Terbaru China Lintasi Selat Taiwan

    Uji Coba, Kapal Induk Terbaru China Lintasi Selat Taiwan

    Beijing

    Kapal induk terbaru China, Fujian, yang diklaim paling canggih, baru-baru ini berlayar melintasi Selat Taiwan dan memasuki perairan Laut China Selatan, keduanya merupakan jalur perairan yang sangat sensitif.

    Beijing mengklaim pergerakan kapal induk Fujian, yang merupakan kapal induk ketiga negara tersebut, seperti dilansir Reuters, Jumat (12/9/2025), merupakan bagian dari uji coba laut. Aktivitas kapal induk Fujian melintasi perairan sensitif itu terdeteksi menjelang peresmian operasionalnya.

    Pertama kali dipamerkan ke publik tahun 2022, kapal induk Fujian merupakan kapal induk ketiga China dan telah memulai uji coba laut sejak tahun lalu. Kapal induk ini belum beroperasi secara resmi.

    Angkatan Laut China, dalam pernyataannya, menyebut pelayaran tersebut dilakukan untuk melaksanakan misi penelitian dan pelatihan ilmiah.

    “Latihan uji coba dan pelatihan lintas regional untuk Fujian ini merupakan pengaturan rutin dalam proses pembangunan kapal induk tersebut dan tidak diarahkan pada target tertentu,” tegas Angkatan Laut China.

    Aktivitas pelayaran itu dilakukan saat Marinir Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Jepang, menggelar latihan selama dua minggu di pulau terdekat, Okinawa, dengan melibatkan sistem rudal Typhoon dan senjata antikapal canggih lainnya. Latihan gabungan itu dijadwalkan berlangsung hingga 25 September mendatang.

    Kementerian Pertahanan Jepang, pada Kamis (11/9) malam, melaporkan bahwa kapal induk Fujian telah memasuki perairan Laut China Timur, berlayar ke barat daya menuju ke Taiwan, dengan dikawal dua kapal penghancur rudal China.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pihaknya memantau situasi dengan pengawasan intelijen gabungan dan telah mengambil langkah-langkah yang tepat.

    Seorang pejabat keamanan senior Taiwan, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada Reuters bahwa kapal induk Fujian kemungkinan sedang berlayar menuju ke Laut China Selatan untuk mempersiapkan seremoni peresmian operasionalnya.

    Kementerian Pertahanan China belum memberikan tanggapan langsung atas laporan tersebut.

    Kapal induk Fujian, yang dirancang dan dirakit di dalam negeri, berukuran lebih besar dan diklaim lebih canggih dibandingkan dua kapal induk China lainnya — kapal induk Shandong yang beroperasi sejak akhir tahun 2019 dan kapal induk Liaoning yang dibeli oleh Beijing dari bekas Ukraina tahun 1998 lalu.

    Dengan dek datar dan ketapel elektromagnetik untuk meluncurkan pesawat, kapal induk Fujian diperkirakan akan menampung pesawat-pesawat lebih besar dan dengan jangkauan lebih luas daripada dua kapal induk China lainnya — termasuk pesawat peringatan dini dan jet tempur siluman pertama China yang mampu diluncurkan dari kapal induk.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • India-AS Segera Sepakati Tarif Dagang Baru, Impor Minyak Rusia Masih jadi Bahasan Utama

    India-AS Segera Sepakati Tarif Dagang Baru, Impor Minyak Rusia Masih jadi Bahasan Utama

    Bisnis.com, JAKARTA — India dan Amerika Serikat hampir menyelesaikan negosiasi kesepakatan perdagangan. Orang kepercayaan Donald Trump yang menjadi calon Duta Besar AS untuk India ambil peran dalam proses negosiasi tersebut.

    Dalon Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk India Sergio Gor, menjelaskan dalam sidang pencalonannya kepada Komite Senat di Washington, bahwa dalam negosiasi itu pihaknya menegaskan tuntutan agar Bharat menghentikan impor minyak dari Rusia. Hal itu menjadi bagian dari berbagai poin negosiasi perdagangan kedua negara.

    “Kami tidak terlalu jauh berbeda saat ini dalam hal kesepakatan. Bahkan, mereka sedang menegosiasikan detail-detail kecil dari sebuah kesepakatan,” ujar Gor, dilansir dari Bloomberg pada Jumat (12/9/2025).

    Gor merupakan ajudan atau salah satu orang dekat Trump, yang dicalonkan sang presiden untuk menjadi duta besar. Dia juga akan menjadi utusan khusus Trump untuk urusan Asia Selatan dan Tengah.

    Para negosiator India diperkirakan akan bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer pada pekan depan.

    India dan AS melanjutkan perundingan perdagangan setelah berminggu-minggu terlibat perselisihan sengit, dengan Trump mengatakan bahwa dia akan berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam beberapa pekan mendatang.

    Menurut Gor, kemitraan AS dengan India adalah salah satu hubungan terpenting yang dimiliki negaranya. Meskipun terdapat sejumlah kendala dalam pembahasan tarif impor dengan India, Gor mengklaim bahwa hubungan kedua negara tetap kuat.

    Dia mencontohkan adanya kerja sama militer kedua negara belakangan ini, termasuk latihan militer bersama India-AS di Alaska.

    Berdasarkan laporan Bloomberg, para pejabat India mengatakan kesulitan untuk berinteraksi dengan pemerintahan Trump. Salah satu penyebabnya, posisi-posisi utama dalam kebijakan luar negeri, termasuk kursi duta besar, telah kosong begitu lama—seperti yang terjadi di Indonesia.

    Minyak Rusia

    Pembelian minyak Rusia oleh India tetap menjadi sumber utama ketegangan dalam hubungan India-AS, dan belum jelas bagaimana hal itu akan diselesaikan dalam kesepakatan perdagangan.

    Trump mengenakan tarif 50% kepada India pada Agustus 2025, dengan setengahnya merupakan penalti atas pembelian energi Rusia. AS menilai bahwa transaksi dagang itu membantu Presiden Rusia Vladimir Putin membiayai perang di Ukraina.

    Presiden AS juga mendesak para pemimpin Uni Eropa untuk bergabung dengannya dalam menaikkan tarif terhadap India dan China agar Putin mau bergabung dalam perundingan gencatan senjata dengan Ukraina.

    Namun demikian, blok tersebut memandang India sebagai mitra dagang yang vital, dengan menteri luar negeri Jerman baru-baru ini mengatakan bahwa dia berharap kesepakatan perdagangan bebas yang telah lama tertunda antara kedua belah pihak dapat diselesaikan paling cepat musim gugur ini.

    Gor pun menekankan bahwa upaya membuat India menghentikan impor minyak dari Rusia merupakan prioritas utama AS.

    “Kami mengharapkan lebih banyak dari India daripada yang terkadang kami harapkan dari negara lain,” kata Gor.

    Dia juga berusaha meredakan ketidakpastian mengenai Quad—pengelompokan informal AS, Australia, Jepang, dan India yang bertujuan untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.

    Meskipun keraguan telah muncul seputar pertemuan tahun ini, yang akan diselenggarakan oleh India, Gor mengatakan Trump tetap berkomitmen untuk memastikan relevansi dan ketahanan Quad. Trump juga sedang dalam pembicaraan untuk menghadiri pertemuan berikutnya, meskipun belum ada tanggal yang ditetapkan.

  • Rusia-Belarusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran

    Rusia-Belarusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran

    Jakarta

    Rusia dan Belarusia memulai latihan militer gabungan besar-besaran pada hari Jumat (12/9). Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan latihan militer ini akan mencakup latihan di kedua negara serta di Laut Baltik dan Laut Barents.

    Latihan “Zapad-2025” tersebut berlangsung di tengah momen yang sangat menegangkan dalam perang Rusia-Ukraina, dua hari setelah Polandia, dengan dukungan dari sekutu-sekutu NATO-nya, menembak jatuh drone-drone yang diduga milik Rusia di wilayah udaranya.

    Latihan Zapad (“Barat”) tersebut telah dijadwalkan jauh sebelum insiden serangan drone tersebut.

    “Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan para komandan dan staf, tingkat kerja sama, dan pelatihan lapangan bagi pasukan regional dan koalisi,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram, dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/9/2025).

    Pada tahap pertama, pasukan akan melakukan simulasi penanggulangan serangan terhadap Rusia dan Belarusia, yang aliansinya dikenal sebagai Negara Persatuan.

    Tahap kedua akan berfokus pada “pemulihan integritas teritorial Negara Persatuan dan penghancuran musuh, termasuk dengan partisipasi pasukan koalisi dari negara-negara sahabat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa latihan militer tersebut, termasuk di dekat perbatasan Polandia, tidak ditujukan terhadap negara lain.

    Insiden serangan drone di atas wilayah Polandia tersebut dipandang oleh Barat sebagai peringatan bagi NATO dan ujian bagi responsnya. Negara-negara Barat menyebutnya sebagai provokasi yang disengaja oleh Rusia. Namun, Rusia membantah mengirimkan drone-drone ke Polandia tersebut.

    Seorang diplomat senior Rusia di Polandia mengatakan bahwa drone-drone tersebut datang dari arah Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa drone-dronenya memang telah melakukan serangan di Ukraina barat, tetapi tidak berencana untuk menyerang target apa pun di Polandia.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)