Negara: Ukraina

  • Perang Rusia-Ukraina Tamat? Zelensky Siap Bertemu Putin Tanpa Syarat

    Perang Rusia-Ukraina Tamat? Zelensky Siap Bertemu Putin Tanpa Syarat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan siap bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin tanpa prasyarat. Namun, ia menolak rencana pertemuan yang digelar di Moskow.

    “Saya siap bertemu dengan Trump dan Putin dalam format trilateral atau bilateral. Saya siap bertemu tanpa prasyarat apa pun,” kata Zelensky dalam wawancara dengan Sky News, dikutip Jumat (19/9/2025).

    Zelensky menegaskan negosiasi dapat dilakukan di negara lain. Ia mengungkapkan telah menerima sejumlah tawaran dari Amerika Serikat dan Eropa terkait lokasi pertemuan.

    Sebelumnya, Putin menyebut Moskow sebagai tempat terbaik untuk pertemuan dengan Zelensky. Ia juga memastikan keselamatan Zelensky dan delegasi Kyiv akan dijamin jika datang.

    “Kami akan menjamin keamanan Zelensky dan perwakilan Kyiv,” kata Putin dalam Forum Ekonomi Timur, seperti dikutip TASS.

    Namun, Zelensky kembali menolak undangan tersebut saat konferensi pers bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menegaskan belum ada urgensi membahas pertemuan trilateral. “Hingga rezim Kiev menanggapi usulan Rusia secara wajar, tidak ada gunanya membicarakan kemungkinan pertemuan puncak antara Rusia, Ukraina, dan AS,” ujarnya.

    (tfa/tfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Zelensky Bertemu Pasukannya di Donetsk, Sebut Pukul Mundur Serangan Rusia

    Zelensky Bertemu Pasukannya di Donetsk, Sebut Pukul Mundur Serangan Rusia

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu pasukan di wilayah Donetsk timur. Zelensky mengumumkan bahwa militernya telah memukul mundur beberapa serangan Rusia selama musim panas.

    Dilansir AFP, Senin (19/9/2025), pemimpin Ukraina tersebut mengatakan pasukannya telah merebut kembali lahan seluas 160 kilometer persegi (62 mil persegi) di dekat kota pertambangan batu bara Dobropillia di wilayah timur, tempat Rusia menembus pertahanan Ukraina pada bulan Agustus.

    “Selangkah demi selangkah, para pejuang membebaskan tanah kami. Sejak awal operasi, 160 kilometer persegi dan tujuh permukiman telah direbut kembali,” kata Zelensky di X.

    Zelensky tidak mengatakan kapan Ukraina memperoleh keuntungan tersebut, tetapi mengatakan bahwa serangan balasan masih berlangsung dan bahwa Rusia telah “menderita ribuan kerugian”.

    Rusia melancarkan invasinya pada Februari 2022 dan pasukannya telah bergerak cepat di Ukraina timur selama berbulan-bulan, mencoba menguasai wilayah Donetsk dan Lugansk.

    Ukraina dan sekutu Barat-nya mengatakan pasukan Rusia menderita kerugian besar untuk perolehan teritorial yang relatif kecil, sementara meninggalkan kota-kota dan desa-desa yang hancur.

    Rusia membantah menargetkan warga sipil. Serangan udara Rusia di kota Kostiantynivka, wilayah Donetsk, Kamis pagi menewaskan lima orang, kata polisi.

    Kota itu terletak sekitar delapan kilometer (lima mil) dari garis depan dan dikepung oleh pasukan Rusia di tiga sisi, menurut peta medan perang daring DeepState, yang terhubung dengan tentara Ukraina.

    (rfs/rfs)

  • Trump Ancam Tetapkan Kelompok Anti Fasisme di AS Organisasi Teroris

    Trump Ancam Tetapkan Kelompok Anti Fasisme di AS Organisasi Teroris

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan akan menetapkan gerakan anti-fasisme sayap kiri, Antifa, sebagai organisasi teroris. Trump juga ingin sosok yang mendanai Antifa diselidiki.

    Mekanisme apa yang akan digunakan Trump untuk menetapkannya belum jelas. Antifa sendiri tidak memiliki struktur terpusat atau kepemimpinan yang jelas, sehingga belum jelas siapa atau apa yang akan menjadi target.

    “Dengan senang hati saya sampaikan kepada banyak Patriot AS bahwa saya akan menetapkan ANTIFA, SEBUAH BENCANA KIRI YANG SAKIT, BERBAHAYA, DAN RADIKAL, SEBAGAI ORGANISASI TERORIS UTAMA,” tulis Trump DI platform Truth Social miliknya, dilansir CNN, Kamis (18/9/2025).

    “Saya juga akan sangat merekomendasikan agar mereka yang mendanai ANTIFA diselidiki secara menyeluruh sesuai dengan standar dan praktik hukum tertinggi. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!”

    Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan hal itu hanyalah salah satu dari banyak yang diambil Trump. Trump disebut ingin menangani organisasi sayap kiri yang dianggapnya memicu kekerasan politik.

    Trump mengisyaratkan langkah tersebut awal pekan ini dalam pidato dari Ruang Oval. Hal itu disampaikannya usai pembunuhan aktivis konservatif pendukungnya, Charlie Kirk.

    Sejumlah pejabat pemerintahan telah mengisyaratkan setelah pembunuhan Kirk bahwa mereka akan menargetkan apa yang mereka klaim sebagai upaya terkoordinasi sayap kiri untuk memicu kekerasan. Langkah-langkah tersebut telah memicu protes dari beberapa anggota Partai Demokrat, yang menuduh Trump menciptakan dalih untuk menindak perbedaan pendapat atau pandangan yang berlawanan.

    Dalam masa jabatan pertamanya, Trump berjanji untuk menetapkan Antifa sebagai organisasi teroris dan Jaksa Agungnya saat itu, William Barr mengatakan aktivitasnya merupakan ‘terorisme domestik’.

    Namun, Antifa, kependekan dari anti-fasis, bukanlah kelompok yang terstruktur melainkan gerakan sosial yang lebih samar. Meskipun memberikan dukungan material kepada kelompok-kelompok yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai organisasi teroris asing adalah ilegal, tidak ada hukum yang serupa untuk kelompok-kelompok domestik.

    Istilah Antifa digunakan untuk mendefinisikan sekelompok besar orang yang keyakinan politiknya condong ke kiri–seringkali paling kiri–tetapi tidak sesuai dengan dasar Partai Demokrat. Kelompok ini tidak memiliki pemimpin atau kantor pusat resmi, meskipun kelompok-kelompok di negara bagian tertentu mengadakan pertemuan rutin.

    Selain menetapkan kelompok sayap kiri tertentu sebagai organisasi teror, Trump awal pekan ini juga mengangkat kemungkinan pencabutan status bebas pajak bagi organisasi nirlaba liberal dan jaksa agungnya telah mengangkat kemungkinan mengajukan tuntutan pidana terhadap kelompok atau individu yang diduga menargetkan kaum konservatif.

    “Antifa itu mengerikan. Ada kelompok lain,” kata Trump, Senin (15/9), di Ruang Oval. “Kita punya beberapa kelompok yang cukup radikal, dan mereka lolos dari pembunuhan,” tambahnya tanpa mengutip bukti atau menjelaskan lebih lanjut.

    Trump juga mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan Jaksa Agung Pam Bondi mengenai kemungkinan mengajukan tuntutan pemerasan terhadap kelompok-kelompok sayap kiri yang diklaimnya mendanai agitator sayap kiri.

    Lihat juga Video Trump Ancam Sanksi Baru ke Rusia Usai Serang Ukraina

    Halaman 2 dari 2

    (rfs/haf)

  • Arah komunikasi Prabowo dalam narasi global

    Arah komunikasi Prabowo dalam narasi global

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto akan naik podium dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 pada 23 September di Markas Besar PBB, New York.

    Prabowo tampil sebagai pembicara ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Penempatan urutan ketiga ini di luar tradisi PBB.

    Ini bukan sekadar urutan agenda tetapi dapat dipandang secara eksistensial, bahwa Indonesia sebagai negara non-blok, yang lahir dari semangat Konferensi Asia-Afrika 1955, ditempatkan di posisi yang jarang diberikan untuk aktor di luar hegemoni Barat-Latin Amerika.

    Secara filosofis, posisi ini mengingatkan kita pada dialektika Hegel: bahwa tesis Barat yang diwakili Amerika, antitesis Global South diwakili Brazil, dan sintesis potensial dari Indonesia menggambarkan betapa diperhitungkannya posisi Indonesia di percaturan internasional.

    Nampaknya dunia sedang mencari jalan baru untuk menyelesaikan ketegangan antara Barat dan BRICS, Amerika dan Tiongkok, serta melemahnya multilateralisme global.

    Karena itu Presiden Prabowo diharapkan mampu membangun narasi sebagai jembatan bagi para pihak, bukan sekadar gema retorik di tengah erosi multilateralisme.

    Suara Jakarta di New York

    Secara historis, pidato Prabowo menandai kembalinya presiden Indonesia ke podium Majelis Umum setelah absen satu dekade. Presiden Joko Widodo, selama dua periode, memilih mendelegasikan tugas ini kepada Menteri Luar Negeri, sebagai sebuah pilihan pragmatis. Prabowo menjadi presiden keempat RI yang berpidato langsung di sidang ini, setelah pendahulunya presiden Soekarno, Suharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

    Tradisi PBB menempatkan Brasil dan AS di urutan pertama, sementara slot ketiga sering menjadi arena uji bagi aktor menengah yang berpotensi memediasi. Posisi ketiga lebih dilihat sebagai bobot diplomatik strategis dan simbol kehormatan. Peluang ini sekaligus merupakan pernyataan implisit bagi Indonesia untuk mengisi kekosongan narasi global.

    Tesis ini menguji kredibilitas Prabowo dalam membangun narasi politik internasional: apakah ia bisa mengubah persepsi soal urutan berbicara menjadi amplifier bagi suara Jakarta di New York.

    Komunikasi multilateralisme

    Di tengah ketegangan Barat-BRICS, rivalitas AS-Tiongkok, dan pelemahan fondasi multilateralisme serta perang Rusia – Ukraina, pidato Presiden Prabowo tak hanya harus didengar, tapi juga diukur; apakah posisi Indonesia, yang dianggap unik, mampu menjadi jembatan ketegangan akibat benturan aliansi ekonomi, dan keberpihakan pada entitas global secara netral, seperti soal Palestina.

    Ini sangat tergantung dari pilihan materi atau narasi yang akan digaungkan Prabowo di arena sidang tersebut.

    Secara filosofis, Presiden Prabowo tetap dapat menggemakan gagasan tentang “perdamaian abadi” melalui federasi republik: multilateralisme, bukan utopia dalam konstruksi rasional yang rapuh.

    Prabowo juga harus mampu mendinginkan eskalasi BRICS dan Amerika, Trump dan Tiongkok, bukan sekadar mengutuk perang misalnya, tetapi mengusulkan kerangka pragmatis. Fokus pada isu Palestina, Qatar, dan stabilitas global lain, sebuah portofolio mencerminkan peran netral Indonesia sebagai aktor global.

    Narasi Internasional Prabowo harus tetap dalam dimensi komunikasi bergestur Indonesia, mencerminkan semangat ideologis Indonesia, seperti yang pernah dilakukan presiden Soekarno ketika itu. Setiap narasi yang disodorkan harus mencerminkan gagasan identitas sebagai bangsa merdeka dan berdaulat baik secara: politik, ekonomi dan sosial dalam konstelasi global yang aktif, jauh dari jebakan polarisasi.

    Kiprah Indonesia

    Menurut Analisis Center for Strategic and International Studies (CSIS), enam bulan pertama kepemimpinan Prabowo ditandai “diplomatic charm offensive” di mana Indonesia berupaya memperbesar pengaruhnya secara global, fokus pada multi-alignment dan kebijakan “good neighbor” yang bisa jadi jembatan Barat dan Global South, tanpa mengabaikan orientasi regional dan domestik. Sebagai pemimpin informal ASEAN Prabowo harus menempatkan Indonesia sebagai mediator dalam konflik kawasan seperti Laut China Selatan.

    Arah kebijakan luar negeri seperti itulah yang ditunggu dunia internasional di tengah ambisi besar, menciptakan perdamaian dunia. Dorongan Indonesia terhadap posisi ASEAN menuju peran global harus disisipkan sebagai upaya menciptakan kedaulatan, modernisasi pertahanan, dan keseimbangan ekonomi.

    Karena itu keputusan bergabung dengan BRICS harus memberi benefit pada kawasan ASEAN, meskipun beresiko menimbulkan ketegangan baru dengan AS.

    Narasi Prabowo harus “big deal,” sehingga bisa lebih memorable daripada pidato Soekarno jika substansinya kuat.

    Maka Presiden Prabowo seharusnya mengangkat isu-isu strategis yang mencerminkan posisi netral Indonesia dan kontribusinya bagi multilateralisme.

    Pertama, isu Palestina harus menjadi prioritas utama, dengan dorongan kuat untuk pengakuan negara Palestina dan solusi dua negara, sebagaimana ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia. Termasuk kecaman serangan Israel baru-baru ini guna mendukung stabilitas Timur Tengah.

    Kedua, perubahan iklim dan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), di mana Indonesia bisa mensponsori isu lingkungan global, termasuk transisi energi dan konservasi hutan hujan.

    Ketiga, hak asasi manusia sebagai bagian dari ujian politik, dengan merespons kritik internasional atas rekam jejak domestiknya.

    Keempat, eskalasi geopolitik seperti rivalitas AS-Tiongkok dan perang Rusia-Ukraina, di mana Indonesia dapat mengusulkan kerangka “constructive pragmatism” sebagai model perdamaian, termasuk mediasi di konflik regional. Kelima, penguatan multilateralisme melalui BRICS dan ASEAN, dengan pengenalan konsep “Asta Cita” (delapan cita-cita) ke dunia untuk menekankan peran Indonesia sebagai jembatan. Isu-isu ini tidak hanya akan memperkuat “soft power” Indonesia, sekaligus memperkokoh posisinya sebagai pemimpin tangguh dari Asean.

    *) Dr. Eko Wahyuanto, dosen Sekolah Tinggi Multimedia ST-MMTC Komdigi Yogyakarta

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • AS-Arab Saudi Gelar Latihan Militer Gabungan untuk Tangkal Serangan Drone

    AS-Arab Saudi Gelar Latihan Militer Gabungan untuk Tangkal Serangan Drone

    Riyadh

    Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi telah menyelesaikan latihan militer gabungan yang digelar di kawasan Timur Tengah pekan ini. Latihan gabungan ini melibatkan latihan tembak langsung dalam upaya menangkal sistem udara tak berawak (UAS) atau serangan drone.

    Latihan gabungan kedua negara yang bersekutu ini menggarisbawahi urgensi yang semakin meningkat untuk mempertahankan diri dari ancaman drone yang terus berkembang.

    Komando Pusat AS atau CENTCOM, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (18/9/2025), menyebut latihan gabungan ini sebagai latihan “Red Sands” yang paling ambisius sejauh ini, dengan mempertemukan 20 sistem kontra-drone dalam latihan tembak langsung di Lapangan Latihan Shamal-2 di wilayah timur laut Saudi.

    Latihan ini disebut fokus pada pengintegrasian radar, sensor, dan senjata untuk mendeteksi, melacak, serta menghancurkan ancaman udara modern dengan cepat, termasuk kawanan drone.

    Di antara kemampuan yang diuji coba, pasukan AS dan Saudi mengintegrasikan sistem komando dan kontrol, serta penembak yang mampu menghancurkan kawanan drone. Hal serupa telah berhasil dilakukan militer Ukraina dalam melumpuhkan pertahanan udara Rusia.

    CENTCOM menyebut bahwa “Drone Defeat Rounds” atau DDR ditembakkan dari senapan kaliber-12, setiap peluru melepaskan 729 pelet tungsten yang lebih padat daripada pelet timah yang menghasilkan energi kinetik yang jauh lebih besar.

    Pesawat jenis rotary-wing dan fixed-wing juga dilibatkan dalam latihan gabungan tersebut, bersama dengan pesawat AC-130 dan helikopter Apache AH-64, serta jet-jet tempur Saudi jenis F-15, AH-64 dan Typhoon.

    Laksamana Brad Cooper, yang melakukan kunjungan regional pertamanya sejak menjabat Komandan CENTCOM, mengawasi langsung latihan gabungan itu bersama Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Saudi, Jenderal Fayyadh Al-Ruwaili, dan mengunjungi Pusat Eksperimen Terpadu Red Sands.

    Cooper juga melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman.

    “Dalam pertemuan tersebut, kami meninjau aspek-aspek kerja sama pertahanan dan membahas perkembangan terbaru di kawasan, serta upaya bersama dalam mengatasinya dengan cara yang menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Pangeran Khalid merujuk soal pertemuannya dengan Cooper.

    Dalam pernyataannya, Cooper menyebut AS dan Saudi “bahu-membahu” untuk “berinovasi dan beradaptasi” dalam menghadapi ancaman yang muncul.

    “Ancaman yang ditimbulkan oleh maraknya penggunaan drone canggih merupakan tantangan yang mendesak,” sebutnya.

    “Bekerja sama bahu-membahu dengan mitra-mitra regional untuk berinovasi dan beradaptasi menjadi lebih penting dari sebelumnya,” cetus Cooper.

    AS dan Saudi juga menggelar serangkaian latihan keamanan maritim bersama pada awal tahun ini, yang menandai langkah maju lainnya dalam memperdalam kemitraan militer antara kedua negara.

    CENTCOM juga menekankan bahwa Iran dan proksinya telah meluncurkan ribuan drone dan rudal tempur di kawasan Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Ekspor Jepang ke AS Anjlok, Trump Pukul Industri Otomotif – Page 3

    Ekspor Jepang ke AS Anjlok, Trump Pukul Industri Otomotif – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menepati ancamannya dengan menaikkan tarif impor terhadap produk asal India menjadi 50 persen. Langkah ini berpotensi merusak hubungan dengan salah satu mitra dagang terpenting Negeri Paman Sam, sekaligus memicu kenaikan harga bagi konsumen di dalam negeri.

    Dikutip dari CNN, Kamis (28/8/2025), kebijakan tersebut muncul hanya beberapa pekan setelah Trump menetapkan tarif dasar baru sebesar 25 persen untuk barang asal India.

    Kini, bea masuk terhadap barang India yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia menjadi salah satu yang tertinggi yang diberlakukan AS terhadap negara mana pun.

    Trump menegaskan, putaran terbaru tarif ini bertujuan menghukum India karena tetap membeli minyak dari Rusia, yang dinilai membantu mendanai perangnya dengan Ukraina.

    Sebelumnya, Trump juga mengadakan pertemuan terpisah dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk menengahi konflik berkepanjangan tersebut. Namun, hingga kini pembicaraan masih menemui jalan buntu. 

  • 10 Negara Penghasil Emas Terbesar Sejagat, Ada Indonesia

    10 Negara Penghasil Emas Terbesar Sejagat, Ada Indonesia

    Jakarta

    Bumi begitu kaya dengan mineral dan para ilmuwan masih terus meneliti setiap sudut planet ini. Beberapa negara beruntung memiliki mineral berupa emas. Ada Indonesia lho dalam daftar negara penghasil emas terbesar di dunia.

    Harga emas telah melonjak dan terus memecahkan rekor. Semakin banyak investor mencari aset ‘safe haven’ seperti emas di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik dunia.

    Negara mana yang memproduksi emas terbanyak? Investing News Network menguraikan negara mana yang menambang logam mulia terbanyak pada tahun 2023 menggunakan angka produksi terbaru dari US Geological Survey.

    Organisasi tersebut mencatat bahwa produksi emas global mencapai 3.000 metrik ton (MT) tahun lalu, turun 60 MT dari tahun 2022. Berikut adalah 10 negara penghasil emas terbesar di dunia, dikutip dari situs Nasdaq.

    1. China: Produksi emas 370 MT

    China menjadi negara pertambangan emas teratas di dunia pada 2023 dengan produksi sebesar 370 MT. Meskipun produksi emas China mencapai puncaknya pada 455 MT di 2016, produksinya tidak pernah turun di bawah 300 MT dalam lebih dari satu dekade. Produksi yang konsisten ini memastikan status China sebagai produsen emas teratas di dunia.

    Industri pertambangan emas di China didominasi oleh operator milik negara. Beberapa perusahaan terbesar termasuk China Gold International Resources, Shandong Gold, dan Zijin Mining Group.

    China juga menjadi tuan rumah operasi peleburan emas utama. Belt and Road Initiative yang mereka galakkan telah menghasilkan perusahaan-perusahaan China yang mengeksplorasi dan mengembangkan lokasi-lokasi di tempat lain di Asia dan Afrika, kemudian mengirim sumber daya mentah kembali ke China untuk dimurnikan.

    Selain menjadi produsen emas teratas pada 2023, China merupakan konsumen emas terbesar dengan jumlah 1.089,69 MT. Bank sentral China merupakan pembeli logam mulia terbesar pada 2023, dengan menambah 225 MT emas ke dalam brankasnya sepanjang tahun sehingga totalnya menjadi 2.235 MT.

    2. Australia: Produksi emas 310 MT

    Produksi emas Australia 2023 mencapai 310 metrik ton, sebagian besar setara dengan 314 MT tahun sebelumnya. Emas ditambang di sejumlah operasi utama di negara ini, dengan lima tambang emas teratas semuanya berlokasi di negara bagian yang berbeda.

    Tambang dengan produksi teratas adalah tambang Boddington milik produsen teratas Newmont di Australia Barat, yang memproduksi 589.000 ons selama tiga kuartal pertama 2023.

    Australia memiliki cadangan emas terbesar di dunia sebesar 12.000 MT, dan memiliki peran penting dalam pasokan emas global. Negara ini menyumbang 24 miliar dolar Australia bagi ekonomi negaranya pada periode 2022/2023.

    3. Rusia: Produksi emas 310 MT

    Produksi emas dari Rusia mencapai 310 MT di 2023, sama dengan tahun sebelumnya. Produksi negara tersebut telah meningkat cukup signifikan sejak 2017, saat negara tersebut hanya memproduksi 255 MT emas.

    US Geological Survey menyatakan bahwa cadangan emas Rusia mencapai 11.100 MT, menjadikannya negara dengan cadangan terbesar kedua setelah Australia. Namun, meskipun produksi dan cadangannya tinggi, emas Rusia mengalami kendala dalam menjangkau pasar dunia sejak invasi negara itu ke Ukraina pada Februari 2022. Sebagai respons atas situasi ini, operator tambang emas Rusia telah mencari pasar alternatif, khususnya negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) dan negara-negara Asia lainnya seperti Kazakhstan.

    4. Kanada: Produksi emas 200 MT

    Pada 2023, produksi emas di Kanada adalah sebesar 200 MT, turun sekitar 6 MT dari 2022. Ontario dan Quebec merupakan provinsi penghasil emas terbesar di negara ini.

    Keduanya mewakili lebih dari 70% produksi emas Kanada. Pemerintah Kanada menyatakan bahwa emas merupakan komoditas tambang paling berharga di negara ini, dengan ekspor domestik mencapai 22,34 miliar dolar Kanada dari logam mulia tersebut pada 2022.

    Selain itu, Segitiga Emas BC di barat laut British Columbia, Kanada, merupakan ladang eksplorasi yang potensial. Wilayah ini menjadi lokasi tambang emas Brucejack milik Newmont dan tambang tembaga hingga emas Red Chris.

    Perusahaan-perusahaan junior seperti Goliath Resources juga telah melakukan penemuan-penemuan penting di wilayah tersebut, yang selanjutnya memicu optimisme tentang potensi wilayah tersebut.

    5. Amerika Serikat: Produksi emas 170 MT

    Pada 2023, Amerika Serikat memproduksi 170 MT emas, turun sedikit dari 173 MT yang diproduksi pada 2022. Meskipun penurunannya kecil, ini merupakan kelanjutan dari tren penurunan produksi sejak 2017, saat AS memproduksi 237 MT emas.

    Menurut US Geological Survey, negara bagian teratas untuk produksi logam kuning ini adalah Nevada, yang menghasilkan 73% dari total produksi domestik, diikuti oleh Alaska dengan 13%. Sebanyak 27 operasi teratas di negara itu menghasilkan 97% dari produksi emas Amerika pada 2023.

    Penilaian sumber daya emas AS menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki sekitar 33.000 MT emas dalam bentuk sumber daya yang teridentifikasi dan belum ditemukan. US Geological Survey mencatat bahwa hampir seperempat dari emas dalam sumber daya yang belum ditemukan ada di dalam endapan porfiri tembaga. Cadangan emas di AS diperkirakan mencapai 3.000 MT.

    6. Kazakhstan: Produksi emas 130 MT

    Produksi emas Kazakhstan di 2023 sebesar 130 MT mencerminkan pertumbuhan berkelanjutan dalam produksi logam kuning di negara tersebut, naik dari hanya 69 MT yang diproduksi pada 2016. Operasi penambangan emas terbesar di Kazakhstan adalah tambang Altyntau Kokshetau, yang dimiliki oleh raksasa pertambangan Glencore.

    Pada Agustus 2023, perusahaan Anglo-Rusia Polymetal International, salah satu produsen terbesar di Kazakhstan, menghapus pencatatan dari Bursa Efek London dalam sebuah langkah yang bertujuan untuk memutus hubungan antara anak perusahaannya di Kazakhstan dan Rusia.

    Perusahaan tersebut melakukannya sebagai respons terhadap ketegangan yang diakibatkan oleh invasi Rusia ke Ukraina. Perusahaan tersebut tetap tercatat di Bursa Efek Astana Internasional di Kazakhstan dan memiliki operasi besar di negara tersebut.

    7. Meksiko: Produksi emas 120 MT

    Meksiko memiliki sejarah panjang dalam pertambangan emas. Faktanya, penjajahan Spanyol di Amerika Tengah pada awal dan pertengahan 1500-an sebagian besar menargetkan emas dan perak.

    Saat ini, Meksiko merupakan salah satu pemimpin global dalam produksi emas, dengan hasil ekstraksi sebesar 120 MT pada 2023. Logam mulia menyumbang 50% dari total produksi logam negara tersebut.

    Meskipun sebagian besar pertambangan emas di Meksiko dikendalikan oleh entitas asing, salah satu operasi terbesar, tambang Herradura yang dimiliki Fresnillo yang berpusat di Mexico City, menghasilkan 355.485 ons emas atau sekitar 10,08 MT, pada tahun fiskal perusahaan 2023. Tambang tersebut mewakili lebih dari setengah produksi emas Fresnillo dan menghasilkan sekitar seperempat dari total pendapatan perusahaan yang disesuaikan.

    8. Indonesia: Produksi emas 110 MT

    Industri pertambangan merupakan salah satu sektor terpenting di Indonesia, dan negara kita ini merupakan salah satu produsen nikel, tembaga, dan emas terbesar di dunia. Pada 2023, Indonesia diperkirakan memproduksi 110 MT emas, naik 5 MT dari tahun sebelumnya.

    Indonesia merupakan rumah bagi beberapa operasi pertambangan emas besar. Yang terbesar adalah Grasberg Mining District, sebuah usaha patungan antara Freeport-McMoRan dan Indonesia Asahan Aluminium yang merupakan milik negara. Pada 2023, wilayah tersebut menghasilkan 1,98 juta ons emas, atau 56,1 MT. Diperkirakan terdapat 23,9 juta ons cadangan mineral di Indonesia.

    9. Afrika Selatan: Produksi emas: 100 MT

    Afrika Selatan memproduksi 100 metrik ton emas pada 2023, naik dari 89 MT di 2022. Diperkirakan sepersepuluh cadangan emas global berada di negara tersebut, dan wilayah Cekungan Witwatersrand merupakan salah satu sumber daya emas terbesar di dunia.

    Afrika Selatan telah menjadi produsen emas teratas selama beberapa dekade, tetapi antara 1980 hingga 2018 produksi emas negara itu turun hingga 85%. Dalam beberapa tahun terakhir, Afrika Selatan telah menjadi lokasi konflik antara Association of Mineworkers and Construction Union (AMCU) dan produsen emas di daerah tersebut.

    AMCU telah berkali-kali menggelar aksi protes dan pemogokan di beberapa tambang emas dan platinum dengan harapan memperoleh lebih banyak upah dan menghentikan penggabungan yang dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan.

    Pemadaman listrik telah menciptakan pertikaian lebih lanjut bagi industri emas Afrika Selatan. Keterbatasan pembangkitan listrik di negara tersebut telah menyebabkan pemadaman listrik bergilir, termasuk bagi para penambang, yang sebagian besar terhubung dengan jaringan listrik negara tersebut.

    10. Uzbekistan: Produksi emas 100 MT

    Uzbekistan memproduksi 100 MT emas pada 2023, sejalan dengan produksinya selama dekade terakhir. Dioperasikan oleh Navoi Mining and Metallurgical Company, tambang emas Muruntau di Uzbekistan merupakan salah satu operasi penambangan emas terbesar di dunia.

    Deposit emas dalam jumlah besar pertama kali ditemukan di lokasi tersebut pada 1950-an, dan masih menyimpan beberapa cadangan terbesar di dunia sebesar 4.500 MT. Penemuan tersebut menandai dimulainya penambangan emas di Uzbekistan. Tambang tersebut menghasilkan lebih dari 2,5 juta ons emas per tahun dan diperkirakan akan terus beroperasi hingga tahun 2030-an.

    Setelah jatuhnya Uni Soviet pada 1991, penambangan emas negara itu jatuh ke titik terendah sepanjang masa pada pertengahan 1990-an. Di 2019, pemerintah Uzbekistan mengumumkan investasi baru dalam pengembangan dan eksplorasi. Meskipun hal itu belum tercermin dalam produksi tahunannya, peningkatan di Muruntau yang dijadwalkan selesai pada 2026 diharapkan dapat meningkatkan produksinya dari 38,5 juta menjadi 50 juta MT bijih per tahun.

    Halaman 2 dari 2

    (rns/fyk)

  • Uni Eropa dan India Nyaris Rampungkan Perjanjian Perdagangan Bebas

    Uni Eropa dan India Nyaris Rampungkan Perjanjian Perdagangan Bebas

    Brussels

    India dan Uni Eropa (UE) semakin dekat dalam merampungkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) sebelum akhir tahun.

    Negosiasi berlangsung di tengah tekanan dari tarif AS yang mempengaruhi dinamika geopolitik. Hal ini mendorong UE dan India untuk memperkuat aliansi perdagangan yang lebih stabil.

    “Kami sedang memaksimalkan upaya untuk menyelesaikan negosiasi sebelum akhir tahun,” kata Komisaris Perdagangan Eropa, Maros Sefcovic, yang berkunjung ke India pekan lalu.

    Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, juga optimistis: “India dan UE saling melengkapi dan menawarkan peluang besar bagi kedua pihak.”

    Setelah pembicaraan konstruktif dengan Goyal, Komisaris Pertanian dan Pangan, Christophe Hansen, menekankan komitmen untuk memastikan “FTA UE-India yang seimbang, memberi manfaat bagi masyarakat, petani, dan bisnis di kedua sisi,” dengan menyoroti peran sentral sektor pertanian dalam negosiasi.

    Meski perundingan bergerak ke arah penyelesaian, pakar UE dari Universitas Jawaharlal Nehru, Gulshan Sachdeva, tetap berhati-hati.

    “Pernyataan kedua pihak memang menunjukkan optimisme, tapi kesepakatan perdagangan India-UE belum selesai sampai benar-benar rampung,” katanya kepada DW.

    Negosiasi FTA antara India dan UE dimulai kembali pada 2022, hampir satu dekade setelah upaya awal dihentikan pada 2013. Dalam dua tahun terakhir, sudah ada 13 putaran pembicaraan, dan putaran ke-14 dijadwalkan berlangsung di Brussels pada 6–10 Oktober.

    Hubungan strategis antara India dan Uni Eropa?

    Bagi India, merampungkan FTA berarti ekspor utama bisa masuk tanpa tarif, mengurangi ketergantungan pada pasar AS yang fluktuatif, dan memperkuat posisinya sebagai mitra Asia utama bagi Eropa.

    Bagi UE, kesepakatan ini membantu diversifikasi rantai pasokan, mengamankan perdagangan pertanian dan teknologi, serta memperkuat pengaruh geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

    Para pakar menyoroti pentingnya waktu negosiasi, terutama karena India terdampak proteksionisme AS dan membutuhkan jalur ekspor baru yang lebih stabil.

    AS memberlakukan tarif 50 persen pada barang-barang India, termasuk penalti 25 persen atas pembelian minyak Rusia.

    Tarif ini diperkirakan mempengaruhi sekitar setengah dari total ekspor tahunan India ke AS yang bernilai hampir $87 miliar (sekitar 1.429 triliun Rupiah).

    “Dalam fase ini, geopolitik global dan Asia yang berubah, ditambah penggunaan tarif oleh administrasi Trump, mendorong kedua pihak untuk kompromi demi menuntaskan kesepakatan,” kata Sachdeva.

    Mantan diplomat India, Anil Wadhwa, menambahkan bahwa tarif Trump menciptakan ketidakpastian dan merusak kepercayaan dalam kemitraan India-AS, sehingga dibutuhkan waktu lama untuk memulihkan kondisi.

    “Industri padat karya India juga perlu saluran ekspor jangka panjang dan diversifikasi untuk menjaga lapangan kerja. Selain itu, hubungan perdagangan India-UE memberi banyak keuntungan, termasuk aliran investasi dan manufaktur,” ujar Wadhwa.

    Ia menekankan bahwa UE juga ingin masuk pasar India karena prediktabilitas, ukuran ekonomi, kesamaan demokrasi, supremasi hukum, serta kesamaan pandangan soal tata kelola data dan kecerdasan buatan.

    Urgensi untuk menyelesaikan kesepakatan

    Ummu Salma Bava, ketua dan Jean Monnet Chair di Centre for European Studies, Universitas Jawaharlal Nehru, menekankan urgensi FTA. Kunjungan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Februari lalu menunjukkan bahwa sudah waktunya membawa kemitraan India-UE “ke level berikutnya” demi keamanan, kemakmuran, dan “tantangan global bersama.”

    Kunjungan Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul bulan ini juga menambah momentum negosiasi. Delegasi Komite Politik dan Keamanan UE (PSC) juga berada di India pekan lalu untuk membahas isu kebijakan luar negeri, keamanan, dan pertahanan menjelang KTT India-UE 2026.

    “Eropa telah, dan akan tetap menjadi mitra kunci dalam modernisasi ambisius India melalui perdagangan, investasi, dan teknologi,” kata Sachdeva.

    “Di saat yang sama, ekonomi India yang besar dan berkembang, dengan sektor-sektor yang kompetitif secara global, sangat menarik bagi Eropa,” tambahnya.

    Menurut Komisi Eropa, UE kini menjadi mitra dagang kedua terbesar India, dengan perdagangan barang senilai €120 miliar (sekitar 2.335 triliun Rupiah) tahun lalu, setara 11,5 persen dari total perdagangan India.

    Titik sulit negosiasi bagi India dan Uni Eropa

    Negosiasi tetap terasa menantang karena kedua pihak dikenal saling “tawar-menawar dengan keras.” UE menginginkan pengurangan tarif pada kendaraan, anggur, minuman keras, dan produk susu, sementara India fokus pada akses pasar untuk tekstil, farmasi, baja, dan produk minyak bumi.

    Salah satu titik rumit adalah Mekanisme Penyesuaian Perbatasan Karbon UE (CBAM), yang mewajibkan importir membayar emisi karbon dari produksi barang seperti baja, pupuk, aluminium, dan listrik.

    “Menyelesaikan akses pasar, tarif pertanian, dan CBAM penting untuk meningkatkan volume perdagangan, melindungi industri India, dan memastikan tujuan iklim UE tidak memberatkan eksportir India secara tidak adil,” kata Wadhwa.

    Bava memprediksi terobosan di sektor otomotif, dengan produsen mobil Eropa mendapat akses lebih besar ke pasar India, serta perusahaan India mendapat lebih banyak akses ke pasar Eropa untuk suku cadang.

    Mantan duta besar India untuk Prancis, Mohan Kumar, menambahkan bahwa UE dan India berupaya mengurangi risiko geopolitik dari tarif Trump dan pendekatan transaksional kebijakan luar negeri AS.

    Trump bahkan meminta UE mengenakan tarif 100 persen pada India dan Cina sebagai tekanan untuk membuat Rusia menghentikan perang di Ukraina.

    “Ada konvergensi strategis antara India dan UE untuk menuntaskan FTA sebelum akhir tahun ini,” kata Kumar.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Tonton juga Video: RI-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang IEU-CEPA

    (nvc/nvc)

  • Eropa Percepat Sanksi Energi Rusia di Tengah Tekanan Politik

    Eropa Percepat Sanksi Energi Rusia di Tengah Tekanan Politik

    Brussels

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan Uni Eropa (UE) akan mempercepat langkah menghentikan seluruh impor minyak dan gas Rusia. Ia menekankan bahwa pendapatan Moskow dari menjual energi fosil menjadi penopang utama ekonomi perang Rusia.

    Von der Leyen juga mengungkapkan bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mengaitkan sanksi tambahan AS terhadap Rusia dengan syarat Eropa menghentikan pembelian minyak Rusia serta menaikkan tarif impor dari Cina.

    Rencana yang ada saat ini menargetkan penghentian penuh impor minyak Rusia pada 2027 dan gas pada 2028. Namun, Ursula von der Leyen mengatakan Komisi Eropa akan segera mengajukan paket sanksi ke-19 yang mencakup sektor kripto, perbankan, dan energi.

    Protes ribuan warga Slovakia terhadap pemerintahan yang pro-Rusia

    Di saat yang sama, ribuan warga Slovakia turun ke jalan untuk memprotes kebijakan ekonomi dan sikap pro-Rusia Perdana Menteri Robert Fico.

    Aksi itu berlangsung ketika Fico melakukan perjalanan ke Cina untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini merupakan pertemuan ketiganya sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina dimulai.

    Para pengkritik menilai Fico mengikuti jejak Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban, yang dikenal kerap menghambat upaya sanksi Uni Eropa terhadap Moskow.

    Sekjen PBB ‘tidak optimistis’ soal perdamaian Ukraina

    Sementara itu, Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan pandangannya terkait situasi di Ukraina dalam sebuah konferensi pers di New York.

    “Saya tidak terlalu optimistis soal kemajuan upaya perdamaian dalam waktu dekat di Ukraina,” kata Sekjen PBB Antonio Guterres.

    Guterres menambahkan bahwa perang antara Rusia dan Ukraina kemungkinan akan berlangsung “setidaknya untuk beberapa waktu,” menunjukkan bahwa konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir meski ada berbagai upaya diplomasi.

    Pernyataan ini muncul di tengah harapan yang sempat timbul setelah pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Agustus 2025, yang sempat dinilai bisa membuka jalan untuk negosiasi perdamaian, tapi hingga kini belum membuahkan hasil konkret.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris.

    Diadaptasi oleh Pratama Indra dan Muhammad Hanafi

    Editor: Tezar Aditya Rahman

    (nvc/nvc)

  • Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Mata-mata Mossad

    Iran Hukum Gantung Pria yang Dituduh Jadi Mata-mata Mossad

    Teheran

    Otoritas Iran telah menghukum gantung seorang narapidana pria yang dinyatakan bersalah atas tuduhan menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad, sejak tahun 2022.

    Otoritas peradilan Iran, seperti dilansir AFP, Rabu (17/9/2025), mengumumkan hukuman gantung telah dilaksanakan terhadap seorang narapidana bernama Babak Shahbazi pada Rabu (17/9) pagi waktu setempat.

    “Babak Shahbazi… telah dieksekusi mati dengan hukuman gantung pagi ini setelah menjalani proses hukum yang semestinya dan penguatan hukumannya oleh Mahkamah Agung,” demikian pernyataan otoritas peradilan Iran seperti dilaporkan situs web Mizan Online yang mereka kelola.

    Tidak disebutkan lebih lanjut soal kapan Shahbazi ditangkap. Namun Mizan Online menyebut dia dijatuhi hukuman mati atas pelanggaran hukum berat, yang dikategorikan sebagai “korupsi di Bumi” dan “mengobarkan perang melawan Tuhan”.

    Laporan Mizan Online menyebut bahwa Shahbazi terlibat dalam perancangan dan pemasangan sistem pendingin industri untuk perusahaan-perusahaan terkait organisasi dan fasilitas militer, keamanan, dan telekomunikasi di Iran.

    Akses yang dimilikinya, sebut Mizan Online, memungkinkan Shahbazi untuk “memberikan informasi kepada Mossad dengan imbalan uang dan izin tinggal di negara asing”.

    Sejak terlibat perang sengit dengan Israel selama 12 hari pada Juni lalu, Iran telah bersumpah untuk menindak tegas orang-orang yang dituduh bekerja sama dengan musuh bebuyutannya tersebut.

    Pada Agustus lalu, otoritas Teheran mengeksekusi mati seorang pria bernama Roozbeh Vadi, yang bekerja di anak perusahaan Organisasi Energi Atom Iran (IAEA). Eksekusi mati dilaksanakan setelah Vadi divonis bersalah telah memberikan informasi mengenai fasilitas nuklir Iran dan para ilmuwan nuklir mereka.

    Akhir Juli lalu, badan intelijen Iran mengumumkan penangkapan “20 mata-mata, agen operasional, dan pendukung Mossad, serta elemen-elemen yang terkait dengan para perwira intelijen rezim (Israel) di Teheran” serta beberapa provinsi lainnya.

    Iran, menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, merupakan negara pelaksana eksekusi mati paling produktif kedua di dunia setelah China.

    Lihat juga Video: Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)