Negara: Ukraina

  • Bos Mata-mata Rusia Berkunjung ke Korut, Bahas Apa?

    Bos Mata-mata Rusia Berkunjung ke Korut, Bahas Apa?

    Jakarta

    Bos mata-mata Rusia mengunjungi Pyongyang, Korea Utara (Korut) awal pekan ini untuk membahas kerja sama keamanan. Kunjungan ini dilakukan seiring kedua sekutu tersebut memperdalam hubungan di tengah perang Moskow di Ukraina.

    Sergei Naryshkin, kepala dinas intelijen luar negeri Rusia, SVR bertemu dengan Menteri Keamanan Korea Utara Ri Chang Dae selama kunjungannya pada 25-27 Maret.

    Para pejabat membahas peningkatan kerja sama “untuk mengatasi tindakan mata-mata dan rencana kekuatan musuh yang terus meningkat,” kata kantor berita resmi Korut, KCNA dalam laporannya seperti dilansir AFP, Kamis (28/3/2024).

    Diketahui bahwa Rusia dan Korea Utara sama-sama terkena sanksi global — Moskow atas invasi mereka ke Ukraina, dan Pyongyang atas uji coba senjata nuklirnya.

    Pada bulan September tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan di wilayah timur jauh Rusia. Dalam pertemuan itu, Kim menyatakan bahwa hubungan dengan Moskow adalah “prioritas nomor satu” negaranya.

    Amerika Serikat kemudian mengklaim Pyongyang mulai menyediakan senjata untuk Moskow.

    Sementara Korea Selatan menegaskan awal bulan ini, bahwa Korea Utara telah mengirimkan sekitar 7.000 kontainer senjata ke Rusia untuk perangnya dengan Ukraina sejak pengiriman dimulai sekitar bulan Juli lalu.

    Washington dan para ahli mengatakan bahwa sebagai imbalan pengiriman senjata tersebut, Pyongyang mencari berbagai bantuan militer, seperti teknologi satelit dan peningkatan peralatan militer era Uni Soviet.

    “Kedua belah pihak mencapai konsensus pandangan yang lengkap mengenai isu-isu yang dibahas dalam dua pembicaraan yang berlangsung dalam suasana bersahabat dan ramah,” kata laporan KCNA.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Akibat Serangan di Moskow Bertambah Jadi 143 Orang

    Korban Tewas Akibat Serangan di Moskow Bertambah Jadi 143 Orang

    Moskow

    Korban tewas akibat serangan teroris di gedung konser Moskow kembali bertambah. Terkini, pihak berwenang Rusia melaporkan bahwa jumlah korban tewas itu berjumlah 143 orang.

    Dilansir AFP, Kamis (28/3/2024), pihak berwenang mendaftarkan nama-nama korban tewas di Kementerian Pertahanan Sipil dan Situasi Darurat Rusia lima hari setelah serangan Jumat lalu, yang merupakan serangan paling mematikan yang diklaim oleh ISIS hingga saat ini di wilayah Eropa dan yang terburuk di Rusia dalam dua dekade.

    Hingga Rabu (27/3) sore, 80 orang yang terluka dalam serangan itu, termasuk enam anak-anak yang masih dirawat di rumah sakit. Sumber medis yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa 205 orang telah menerima perawatan rawat jalan.

    Wakil Perdana Menteri Rusia Tatiana Golikova mengatakan sehari sebelumnya bahwa banyak orang yang mengalami syok pada awalnya tidak kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

    Pada hari Jumat lalu, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan di gedung konser Crocus City dekat Moskow, yang juga membakar tempat tersebut.

    Empat tersangka penyerangan yang semuanya berasal dari Tajikistan telah ditahan bersama dengan beberapa tersangka lain. Pengadilan Moskow telah memerintahkan para pelaku ditahan sebelum persidangan hingga 22 Mei – tanggal yang kemungkinan besar akan diperpanjang hingga persidangan penuh.

    Rusia mengatakan bahwa mereka telah menangkap 11 orang sehubungan dengan serangan itu. Belum ada informasi mengenai tujuh lainnya.

    Rusia selama beberapa tahun telah menjadi sasaran ISIS karena perannya dalam menekan kerusuhan di wilayah yang mayoritas penduduknya Muslim serta dukungannya terhadap rezim dalam perang saudara di Suriah.

    Pada Senin lalu, tiga hari setelah serangan itu, Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya mengakui bahwa orang-orang yang diduga bersenjata adalah kelompok Islam radikal namun tetap bersikeras bahwa mereka ada hubungannya dengan Ukraina, dengan mengatakan bahwa para pelaku sedang menuju ke sana ketika mereka ditangkap sekitar 150 kilometer (93 mil) dari perbatasan.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Tersangka Serangan Moskow Didakwa Terorisme, Siapa Mereka?

    4 Tersangka Serangan Moskow Didakwa Terorisme, Siapa Mereka?

    Jakarta

    Rusia telah mendakwa empat pria yang disebut melakukan serangan mematikan di gedung konser di Moskow yang menewaskan sedikitnya 137 orang.

    Tiga orang digiring dengan mata tertutup ke pengadilan Moskow, sementara satu orang lainnya menggunakan kursi roda. Semuanya didakwa melakukan tindakan terorisme.

    Kelompok Negara Islam atau ISIS mengatakan mereka bertanggungjawab atas serangan pada hari Jumat di Balai Kota Crocus, melalui sebuah unggahan video.

    Para pejabat Rusia mengeklaim, walaupun tanpa bukti, tentang keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.

    Kyiv mengatakan klaim tersebut “tidak masuk akal”.

    Empat orang terdakwa dalam serangan itu adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.

    AFP Terdakwa lainnya juga dihadapkan ke pengadilan dan didakwa melakukan tindakan terorisme. AFP Empat orang terdakwa dalam serangan itu adalah Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Muodali Rachabalizoda, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov. AFPSatu terdakwa lainnya dibawa ke ruangan sidang dengan kursi roda.

    Mereka digelandang oleh sejumlah polisi dengan penutup muka menuju gedung pengadilan di Distrik Basmanny di ibu kota Rusia.

    Empat orang terdakwa itu tampak terluka.

    Kedua mata Mirzoyev dan Rachabalizoda terlihat lebam dan menghitam.

    Adapun satu telinga Rachabalizoda dibalut karena terluka. Sementara wajah Fariduni terlihat bengkak.

    Terdakwa keempat, Fayzov, dibawa ke pengadilan dengan menggunakan kursi roda dan tampaknya matanya terluka, menurut kantor berita Reuters.

    Pernyataan pengadilan yang disebarkan di layanan pesan Telegram mengatakan Mirzoyev adalah warga negara Tajikistan dan “mengakui kesalahannya sepenuhnya”. Rachabalizoda juga “mengaku bersalah”, katanya.

    Keempatnya akan ditahan sebelum persidangan hingga setidaknya 22 Mei, tambah pengadilan.

    Orang-orang itu ditangkap beberapa jam setelah empat pria bersenjata pada Jumat malam menyerbu Balai Kota Crocus, di pinggiran Moskow, dan mulai menembaki sekitar 6.000 orang yang sedang menghadiri konser rock.

    Para penyerang juga membakar tempat tersebut dan menyebabkan atapnya runtuh.

    Pihak berwenang Rusia mengatakan 137 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka.

    Kelompok Islam atau ISIS mengklaim serangan mematikan itu beberapa jam setelah kejadian.

    ISIS menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh cabang yang dikenal sebagai Negara Islam di Khorasan, atau IS-K.

    Mereka kemudian merilis rekaman grafis para penyerang yang menembaki penonton di dalam gedung konser. Video tersebut telah diverifikasi keasliannya oleh BBC.

    Namun tidak ada pejabat Rusia yang mengakui klaim tersebut, malah menyatakan – tanpa bukti – bahwa para penyerang dibantu oleh Ukraina.

    Rusia menyatakan empat orang terdakwaa berada di wilayah Bryansk dan siap melintasi perbatasan saat mereka ditangkap.

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada hari Minggu menolak klaim tersebut.

    Dan pejabat intelijen militer Ukraina mengatakan bahwa “tidak masuk akal” untuk menyatakan bahwa orang-orang tersebut mencoba melintasi perbatasan yang dipenuhi ranjau, yang dipenuhi ratusan ribu tentara Rusia, untuk mencapai tempat aman.

    Tujuh orang lainnya telah ditangkap di Rusia karena dicurigai membantu serangan itu.

    AFP Sejumlah orang menyalakan lilin di Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, pada 24 Maret 2024, untuk menyatakan bersimpati kepada korban meninggal dan terluka dalam serangan mematikan di gedung konser Moskow yang menewaskan lebih dari 137 orang. AFPSejumlah mahasiswa Suriah meletakkan bunga sebagai simbol keprihatinan di depan Kedutaan Rusia di Damaskus pada 24 Maret 2024.

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan empat pria bersenjata pelaku serangan mematikan di gedung konser di Moskow telah ditangkap.

    Setidaknya 137 orang tewas dan lebih dari 140 orang terluka dalam insiden tersebut.

    Pihak berwenang Rusia mengatakan total 11 orang ditahan, empat di antaranya adalah pria bersenjata yang ditangkap saat menuju Ukraina.

    Kelompok Negara Islam (ISIS) mengatakan mereka berada di balik serangan itu.

    Pada Sabtu (23/03), Amaq, kanal ISIS di Telegram, mengunggah gambar empat pria bertopeng yang mereka klaim terlibat dalam serangan tersebut. Rusia belum mengomentari klaim ISIS.

    Kelompok itu kemudian merilis video yang diklaim sebagai rekaman serangan tersebut. Rekaman video, yang belum diverifikasi oleh BBC, tampak menunjukkan salah satu pria bersenjata melepaskan tembakan ke sejumlah orang saat memasuki gedung konser.

    Dalam pernyataannya, Putin mengutuk pembantaian tersebut diklaim sebagai yang paling mematikan di Rusia selama hampir 20 tahun sebagai “aksi teroris yang biadab” dan mengulangi pernyataan sebelumnya dari pihak berwenang Rusia bahwa para penyerang mencoba melarikan diri ke Ukraina.

    Kyiv menolak klaim bahwa mereka terlibat dalam serangan itu dan menyebutnya sebagai hal yang “tidak masuk akal”.

    “Menganggap para tersangka sedang menuju Ukraina berarti mereka bodoh atau ingin bunuh diri,” kata Andriy Yusov, juru bicara direktorat intelijen militer Ukraina kepada BBC.

    Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pohaknya memperingatkan Rusia tentang potensi serangan terhadap “pertemuan besar”, termasuk konser, di Moskow pada awal bulan ini. Akan tetapi, Kremlin pada saat itu menganggapnya sebagai “propaganda” dan upaya Washington untuk ikut campur dalam pemilu Rusia baru-baru ini.

    Pada Sabtu (23/03), Gedung Putih mengatakan pihaknya mengutuk serangan “keji” tersebut dan menggambarkan ISIS sebagai “teroris musuh bersama yang harus dikalahkan di mana pun”.

    ReutersAnggota Komite Investigasi Rusia bekerja di lokasi serangan penembakan mematikan di Balai Kota Crocus.

    Pada Sabtu (23/03), sebuah tugu peringatan sementara didirikan di luar gedung konser tempat warga Moskow menyalakan lilin dan meletakkan bunga.

    Yang lain antri untuk mendonorkan darahnya bagi para korban pembantaian tersebut.

    Di Moskow dan kota-kota lain, papan reklame elektronik menampilkan gambar sebatang lilin yang menyala dan kata “Skorbim” – “kami berduka”.

    Presiden Putin telah menyatakan hari Minggu (24/03) sebagai hari berkabung nasional dan acara akhir pekan telah dibatalkan di seluruh Rusia.

    ReutersPecahan kaca berserakan di lokasi serangan penembakan mematikan di Balai Kota Crocus.

    Tugu peringatan juga muncul di luar kedutaan Rusia di beberapa negara, termasuk Inggris.

    Semyon Khraptsov, yang istrinya menghadiri konser malam sebelumnya dan hingga kini masih hilang, mengatakan dia telah mencoba menelepon lima rumah sakit tetapi semua saluran telepon sibuk.

    “Saya benar-benar panik. Saya tidak tahu harus berbuat apa, (saya) benar-benar putus asa,” katanya.

    Bagaimana kronologi serangan?

    Laporan mengenai serangan di Balai Kota Crocus, yang terletak di pinggiran Krasnogorsk, Moskow, mulau berdatangan pada Jumat (23/03) sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

    Lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic.

    Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Anggota band Picnic dilaporkan tidak terluka.

    .

    Seorang penjaga keamanan menuturkan bagaimana para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

    “Ada tiga penjaga keamanan lainnya dan mereka bersembunyi di balik papan iklan,” katanya kepada saluran telegram Rusia, Baza.

    “Dan para penyerang itu berjarak 10m dari kami – mereka mulai menembaki orang-orang di lantai dasar secara acak.”

    EPA-EFE/REX/ShutterstockSebuah senapan serbu Kalashnikov tergeletak di lantai di tengah para penyelidik Rusia yang bekerja di dalam lokasi konser Balai Kota Crocus.

    Setidaknya empat penyerang yang mengenakan perlengkapan kamuflase ikut serta dalam serangan di Krasnogorsk, Moskow barat laut, menurut tayangan video yang diverifikasi BBC.

    Sebuah video yang diunggah di dunia maya menunjukkan beberapa pria berjalan melintasi lobi dan melepaskan tembakan ke arah publik yang ada di sana, Mereka kemudian mempersenjataui diri dan memasuki aula.

    Kerumumunan orang terekam berteriak dan berlari panik ketika para pria tersebut menyerbu masuk. Sementara lainnya tampak berlindung di belakang kursi mereka ketika para pria tersebut melepaskan tembakan ke dalam audiotorium.

    EPA-EFE/REX/ShutterstockPenyelidik Rusia memeriksa sisa amunisi di dalam Balai Kota Crocus.

    Di dalam auditorium, seorang perempuan mengatakan dia dan pengunjung lainnya bergegas menuju panggung, segera setelah mereka menyadari ada tembakan.

    “Saya melihat seseorang di dalam kios dengan pistol dan terdengar suara tembakan, saya mencoba merangkak ke belakang pengeras suara,” katanya kepada stasiun televisi Rusia.

    “Mereka hanya berjalan dan menembak semua orang secara metodis dalam diam. Suara [tembakan] bergema dan kami tidak dapat memahami di mana letaknya,” ujar penonton konser, Anastasia Rodionova.

    AFP via Getty ImagesAparat kemanan Rusia berjalan di lokasi serangan senjata di Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 23 Maret 2024.

    Kebakaran tampaknya bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov.

    Seorang pria, Vitaly, mengaku melihat para penyerang melepaskan tembakan ketika dia berada di balkon gedung konser: “Mereka melemparkan beberapa bom molotov, semuanya mulai terbakar. Kami dibawa keluar menuju pintu keluar.”

    EPAApi membubung di atas tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, pinggiran Moskow, Rusia, 22 Maret 2024.

    Saksi mata lain mengatakan anak-anak dan remaja sedang berada di kompleks tersebut guna mengikuti kompetisi dansa, pada saat serangan terjadi.

    Di luar aula, kepulan asap memenuhi langit. Api kemudian melahap atap dan fasad aula. Kantor berita Tass melaporkan sekitar sepertiga gedung Balai Kota terbakar.

    Laporan lain menyebut adanya ledakan, yang kekuatannya menghancurkan kaca di dua lantai teratas bangunan tersebut.

    ReutersBalai Kota Crocus hendak mengadakan konser rock ketika orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu sendiri. Sebagian besar bangunan dilalap api dan sebagian atapnya roboh.

    Sejumlah satuan khusus menyerbu lokasi kejadian, sementara tenaga medis dan puluhan ambulans dikerahkan ke lokasi kejadian.

    Komite investigasi Rusia mengatakan bahwa para penyerang menggunakan cairan yang mudah terbakar untuk membakar beberapa bagian gedung konser dan kematian para korban disebabkan oleh luka tembak dan keracunan produk pembakaran.

    Mengapa ISIS menyerang di Rusia?

    Will Vernom dari BBC News di Washington DC memberi konteks mengenai serangan terbaru kelompok ISIS di Rusia.

    Menurutnya, jika klaim ISIS berada di balik serangan di Mosko terbukti benar, maka akan menjadi insiden terbaru dari sejumlah serangan terkait dengan kelompok Islamis itu di atau terhadap Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

    AFP via Getty ImagesPetugas petugas membawa jenazah korban serangan senjata, untuk dimasukkan ke dalam mobil jenazah di Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 23 Maret 2024.

    Sebuah pesawat Rusia diledakkan di atas gurun Sinai, Mesir, pada 2015 dengan 224 orang di dalamnya, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Rusia.

    Serangan itu diklaim oleh ISIS, yang kemudian mempublikasikan foto alat peledak tersebut.

    Pada 2017, serangan bom di metro St Petersburg yang menewaskan 15 orang juga dikaitkan dengan kelompok Islam radikal.

    AFP via Getty ImagesSeorang perempuan menyalakan lilin di tugu peringatan sementara di depan Balai Kota Crocus, sehari setelah serangan senjata di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 23 Maret 2024.

    Kelompok-kelompok milisi telah memerangi pasukan Rusia di wilayah Kaukasus Utara selama beberapa dekade.

    Sejumlah besar dari mereka berbondong-bondong ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS ketika kelompok itu dibentuk 10 tahun lalu.

    Beberapa milisi yang beroperasi di Kaukasus Utara Rusia telah menyatakan kesetiaan mereka kepada ISIS, kata para ahli.

    Namun, kelompok yang mengeklaim serangan, ISIS-K, adalah afiliasi ISIS di Khorasan – sebuah istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian wilayah Iran, Turkmenistan, dan Afghanistan.

    AFP via Getty ImagesSeorang pria berdiri di samping tugu peringatan di depan Balai Kota Crocus, sehari setelah serangan senjata di Krasnogorsk, di luar Moskow, pada 23 Maret 2024.

    Para ahli kontraterorisme mengatakan bahwa Rusia telah menempatkan posisinya “berada di garis bidik” ISIS-K, yang sering mengkritik Presiden Putin dalam propagandanya.

    Kelompok ini menuduh Kremlin melakukan kekejaman terhadap warga Muslim dalam kampanye militer di Chechnya dan Suriah, serta dalam invasi era Soviet ke Afganistan.

    Apa komentar pemerintah Rusia?

    Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, merespons insiden ini dengan membatalkan semua acara publik di ibu kota selama akhir pekan.

    “Saya turut berduka cita untuk orang-orang tercinta para korban,” katanya.

    Beberapa jam berikutnya beberapa wilayah lain juga membatalkan acara, termasuk kota terbesar kedua di Rusia, St Petersburg.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova meminta komunitas internasional untuk mengutuk insiden tersebut, dan menyebutnya sebagai “kejahatan yang mengerikan”.

    ReutersGarda Nasional Rusia mengatakan pihaknya telah mengerahkan unit khusus ke lokasi kejadian untuk memburu para penyerang.

    Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu.

    “Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah “tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin”, tanpa memberikan bukti apa pun.

    Serangan pada Jumat (22/03) malam adalah serangan terburuk yang menyasar warga sipil di Moskow selama bertahun-tahun.

    Pada 2002, pengepungan teater di Moskow dilakukan oleh 40 milisi Chechnya yang menyandera lebih dari 900 orang dalam pertunjukan musikal yang disebut NordOst.

    Saat itu, dinas keamanan Rusia menyerbu teater dan melemparkan gas tidur ke dalam aula. Sekitar 130 sandera tewas.

    Berita ini akan terus diperbarui.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Sebut Pelaku Serangan Moskow Kabur ke Ukraina, Zelensky Marah!

    Putin Sebut Pelaku Serangan Moskow Kabur ke Ukraina, Zelensky Marah!

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut para pelaku serangan terhadap gedung konser di Moskow yang diklaim oleh Islamic State (ISIS), ditangkap saat melarikan diri ke Ukraina. Tuduhan itu dibantah mentah-mentah oleh otoritas Kyiv dan memicu kemarahan Presiden Volodymyr Zelensky.

    Seperti dilansir Associated Press, Senin (25/3/2024), sedikitnya 137 orang termasuk tiga anak-anak tewas ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk pada Jumat (22/3) malam waktu setempat, sebelum memicu kebakaran pada gedung tersebut.

    Ukraina dengan tegas membantah terlibat dalam serangan mematikan tersebut. Afiliasi kelompok ISIS di wilayah Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dan bahkan merilis video grafis yang menunjukkan orang-orang bersenjata melakukan serangan itu.

    Putin telah memberikan pernyataan terkait serangan mematikan itu, namun tidak menyebut ISIS dalam pidatonya. Dia justru menyebut empat tersangka pria bersenjata di antaranya ditangkap saat berusaha kabur ke wilayah Ukraina.

    Dinas keamanan Rusia, FSB, dalam pernyataan terpisah seperti dilansir AFP menyebut para pelaku serangan memiliki “kontak” di sisi lain perbatasan.

    Otoritas Ukraina memberikan reaksi keras atas tuduhan-tuduhan yang dilontarkan Rusia tersebut. Kyiv balik menuding Putin dan para politisi Moskow secara keliru menghubungkan Ukraina dengan serangan tersebut untuk memicu semangat perang Rusia di wilayah Ukraina yang memasuki tahun ketiga.

    Zelensky memberikan reaksi marah saat membantah tuduhan Rusia, yang disebutnya sebagai upaya Putin dan para jajarannya untuk mengalihkan kesalahan ke Ukraina sembari memperlakukan rakyat mereka sendiri sebagai “barang habis pakai yang bisa dibuang”.

    “Mereka menyiksa dan memperkosa warga kami — dan mereka menyalahkan mereka. Mereka mengusir ratusan ribu teroris mereka ke sini untuk melawan kami di tanah Ukraina, dan mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di negara mereka sendiri,” sebutnya.

    Putin sebelumnya menyebut otoritas Moskow telah menahan total 11 orang terkait serangan mematikan tersebut. Empat tersangka di antaranya telah didakwa atas terorisme dan diperintahkan oleh pengadilan setempat untuk ditahan sambil menunggu persidangan berproses.

    Putin menyebut serangan itu sebagai “aksi teroris berdarah dan biadab”. Dia menetapkan hari Minggu (24/3) waktu setempat sebagai hari berkabung dan menyatakan bahwa langkah-langkah keamanan tambahan diberlakukan di seluruh wilayah Rusia.

    Laporan media lokal Rusia mengidentifikasi orang-orang bersenjata dalam serangan itu sebagai warga negara Tajikistan, bekas republik Soviet di kawasan Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan berbatasan dengan Afghanistan.

    Saat ini diketahui ada 1,5 juta warga Tajik yang bekerja di Rusia dan banyak yang memiliki kewarganegaraan Rusia.

    Salah satu tersangka, yang muncul dalam video yang disiarkan televisi Rusia, mengakui dirinya didekati oleh seorang penceramah Islam via aplikasi pesan dan dibayar untuk terlibat dalam serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 4 Fakta Baru Serangan di Moskow Rusia Tewaskan Ratusan Jiwa

    4 Fakta Baru Serangan di Moskow Rusia Tewaskan Ratusan Jiwa

    Jakarta

    Aksi penembakan massal menewaskan ratusan orang terjadi di Moskow, Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan melacak dan menghukum dalang yang berada dibalik serangan tersebut.

    Diketahui, sekelompok orang melakukan serangan membabi buta di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024). Mereka melakukan penembakan massal dan menewaskan banyak orang.

    Berikut ini sejumlah fakta terbaru dirangkum detikcom, Minggu (24/3/2024).

    1. Korban Tewas 133 Orang

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia bertambah menjadi 133 orang. Dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang.

    Berdasarkan rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow. Video menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka, lalu bergegas menuju pintu keluar ketika bunyi tembakan berulang kali terdengar.

    Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga.

    “Banyak ibu ditemukan sedang memeluk anak-anak mereka,” katanya.

    2. Putin Buru Dalang Serangan di Gedung Konser Moskow

    Putin menyebut musuh tersebut sebagai ‘terorisme internasional’. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka,” kata Putin.

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.

    Lihat Video ‘4 Tersangka Penyerang Gedung Konser Moskow Didakwa Terorisme’:

    Baca halaman selanjutnya.

    3. ISIS Klaim Video Serangan di Moskow

    Sebuah video yang tampaknya direkam oleh orang bersenjata yang melakukan serangan mematikan di gedung konser Moskow di posting di akun media sosial yang biasanya digunakan oleh kelompok jihad Negara Islam (ISIS).

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), video berdurasi satu setengah menit itu memperlihatkan beberapa orang dengan wajah kabur, bersenjatakan senapan serbu dan pisau.

    Mereka tampak berada di lobi tempat konser Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, barat laut ibu kota Rusia.

    Para penyerang melepaskan beberapa tembakan, banyak mayat berserakan dan api terlihat mulai di latar belakang.

    Video tersebut muncul di akun Telegram, yang menurut kelompok pemantau SITE Intelligence Group, dianggap milik Amaq, cabang berita ISIS.

    Serangan tersebut, diklaim oleh pihak ISIS sebagai tanggung jawabnya pada Jumat malam.

    AFP tidak dapat mengonfirmasi kebenaran video tersebut.

    4. Ukraina Bantah Terlibat

    Kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) tersebut. Namun ada indikasi Rusia berupaya menghubungkan kejadian itu dengan Ukraina, meskipun ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kyiv ada hubungannya dengan serangan tersebut.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata. “Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin, dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024).

    Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Dikatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Moskow.

    Baik Putin maupun FSB secara terbuka tidak menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak invasi Moskow 25 bulan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan “penjahat lain”.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan kepada Reuters pihaknya tidak terlibat dengan kejadian tersebut. “Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil,” kata Yusov.

    Lihat Video ‘4 Tersangka Penyerang Gedung Konser Moskow Didakwa Terorisme’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Sebut Pelaku Serangan Moskow Kabur ke Ukraina, Zelensky Marah!

    Sumpah Putin Kejar Dalang Serangan di Moskow Rusia

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin geram atas penembakan massal di gedung konser di Moskow yang menyebabkan seratusan korban meninggal dunia. Putin bersumpah bakal mengejar dalang di balik serangan tersebut.

    Putin menyebut musuh tersebut sebagai ‘terorisme internasional’. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka,” kata Putin seperti dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024).

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata.

    “Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin.

    Sementara itu, kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) tersebut. Namun ada indikasi Rusia berupaya menghubungkan kejadian itu dengan Ukraina, meskipun ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kyiv ada hubungannya dengan serangan tersebut.

    Baik Putin maupun FSB secara terbuka tidak menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak invasi Moskow 25 bulan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan “penjahat lain”.

    Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.

    Di sisi lain, Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan kepada Reuters pihaknya tidak terlibat dengan kejadian tersebut. “Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil,” kata Yusov.

    Korban Bertambah

    Data korban tewas serangan penembakan massal di gedung konser Moskow terus bertambah. Korban tewas kini menjadi 137 orang, termasuk 3 anak-anak.

    Dilansir AFP bertambahnya korban tewas disampaikan Komie Investigasi Rusia, Minggu (24/3/2024), waktu setempat. 3 di antara korban tewas yang baru ditemukan merupakan anak-anak.

    “Mayat 137 orang, tiga di antaranya adalah anak-anak, ditemukan di tempat kejadian,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.

    Senjata dan amunisi ditemukan di dalam mobil yang digunakan oleh kelompok tersebut. Orang-orang yang dicurigai bersenjata dilaporkan melarikan diri dari tempat kejadian.

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow sebelumnya berjumlah 133 orang. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut.

    Dilansir Reuters, Minggu (24/3), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang. Editor TV pemerintah Margarita Simonyan, tanpa menyebutkan sumbernya, sebelumnya menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 143 orang.

    (knv/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Polandia Minta Penjelasan Rusia Atas Rudal Jelajah yang Masuk Wilayahnya

    Polandia Minta Penjelasan Rusia Atas Rudal Jelajah yang Masuk Wilayahnya

    Jakarta

    Polandia mengatakan pihaknya akan meminta penjelasan Rusia setelah sebuah rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke kota-kota di Ukraina barat melanggar wilayah udara Polandia semalam.

    Polandia mengatakan rudal itu adalah bagian dari pemboman Rusia terhadap sasaran di Ukraina ketika Moskow meningkatkan serangannya terhadap tetangga baratnya.

    “Yang terpenting, kami meminta Federasi Rusia untuk mengakhiri serangan udara teroris terhadap penduduk dan wilayah Ukraina, untuk mengakhiri perang dan fokus pada masalah internal negara itu sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Pawel Wronski, dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Minggu (24/3/2024).

    Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz mengatakan pihaknya mengaktifkan semua sistem pertahanan udara menyusul adanya serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina. Selain itu ia menyebut akan menembak jatuh rudal Rusia jika ada indikasi mengarah ke wilayahnya.

    “Menyusul ‘serangan besar-besaran’ terhadap Ukraina oleh Rusia, Polandia mengaktifkan ‘semua sistem pertahanan udara, semua sistem angkatan udara’,” kata Menteri Pertahanan Polandia, Wladyslaw Kosiniak-Kamysz.

    Dia mengatakan bahwa rudal tersebut akan ditembak jatuh “jika ada indikasi bahwa rudal tersebut mengarah ke sasaran di wilayah Polandia”.

    Pihak militer mengatakan rudal tersebut, yang melaju dengan kecepatan hampir 800 kilometer per jam (500 mph) sekitar 400 meter (1.300 kaki) di atas tanah, telah melintasi sekitar dua kilometer dari perbatasan menuju Polandia.

    “Benda tersebut terbang melalui wilayah udara Polandia di atas desa Oserdow (provinsi Lublin) dan bertahan selama 39 detik,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa benda tersebut dilacak oleh radar militer sepanjang penerbangannya.

    “Tentara Polandia terus memantau situasi di wilayah Ukraina dan tetap bersiaga permanen untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia,” kata militer.

    Kejadian serupa terjadi pada 29 Desember 2023, ketika sebuah rudal Rusia menembus wilayah udara Polandia selama beberapa menit sebelum kembali ke Ukraina.

    Pada November 2022, dua orang tewas ketika sebuah rudal pertahanan udara Ukraina jatuh di desa Przewodow di Polandia, dekat perbatasan Ukraina.

    Sebelum rudal tersebut diidentifikasi sebagai milik Ukraina, muncul kekhawatiran bahwa NATO – di mana Polandia adalah salah satu anggotanya – akan terseret ke dalam eskalasi konflik dengan Rusia jika ketentuan pertahanan kolektifnya dipicu.

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rudal Jelajah Rusia Langgar Wilayah Udara Polandia

    Rudal Jelajah Rusia Langgar Wilayah Udara Polandia

    Jakarta

    Sebuah rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke kota-kota di Ukraina barat melanggar wilayah udara Polandia. Militer Polandia mengatakan wilayah udaranya dilanggar sekitar 39 detik.

    Selama sekitar 40 detik, “Wilayah udara Polandia dilanggar oleh salah satu rudal jelajah yang ditembakkan pada malam hari oleh angkatan udara… Federasi Rusia,” tulis militer Polandia dalam pernyataannya di platform media sosial X, dilansir AFP, Minggu (24/3/2024).

    “Benda tersebut terbang melalui wilayah udara Polandia di atas desa Oserdow (provinsi Lublin) dan bertahan selama 39 detik,” tambah pernyataan itu.

    Militer Polandia mengatakan bahwa rudal tersebut dilacak oleh radar militer sepanjang penerbangannya.

    “Tentara Polandia terus memantau situasi di wilayah Ukraina dan tetap bersiaga permanen untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia,” kata militer.

    Komando operasional angkatan bersenjata Polandia dalam pernyataannya mengatakan Polandia mengaktifkan prosedur pertahanan udaranya selama insiden tersebut.

    Kejadian serupa terjadi pada 29 Desember 2023, ketika sebuah rudal Rusia menembus wilayah udara Polandia selama beberapa menit sebelum kembali ke Ukraina.

    Sebelum rudal tersebut diidentifikasi sebagai milik Ukraina, muncul kekhawatiran bahwa NATO – di mana Polandia adalah salah satu anggotanya – akan terseret ke dalam eskalasi konflik dengan Rusia jika ketentuan pertahanan kolektifnya dipicu.

    Sementara itu dilansir Reuters, angkatan bersenjata sebelumnya mengatakan bahwa Polandia dan pesawat sekutu diaktifkan selama serangan itu untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia.

    Rusia Serang 2 Wilayah di Ukraina

    Sebelumnya, Ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah barat Ukraina, Lviv dilanda serangan udara ‘besar-besaran’ oleh Rusia pada Minggu pagi. Serangan udara itu membuat pasukan Polandia ditempatkan dalam kesiagaan yang lebih tinggi.

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam serangkaian serangan udara yang mematikan. Serangan pada hari Minggu pagi juga terjadi sehari setelah militer Rusia mengatakan mereka telah merebut desa Ivanivske di Ukraina sebelah barat Bakhmut.

    Serangan militan di gedung konser Moskow pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 133 orang juga menjadi titik konflik baru antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Ledakan di ibu kota. Pertahanan udara berfungsi. Jangan tinggalkan tempat berlindung,” Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menulis di Telegram.

    Selain itu, Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan distrik Stryi, di selatan kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, juga diserang.

    Ukraina sebelumnya ditempatkan dalam peringatan udara nasional yang memperingatkan adanya rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia. Peringatan itu dicabut sekitar dua jam kemudian.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke 2 Wilayah Ukraina

    Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke 2 Wilayah Ukraina

    Jakarta

    Ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah barat Ukraina, Lviv dilanda serangan udara ‘besar-besaran’ oleh Rusia pada Minggu pagi. Serangan udara itu membuat pasukan Polandia ditempatkan dalam kesiagaan yang lebih tinggi.

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam serangkaian serangan udara yang mematikan. Serangan pada hari Minggu pagi juga terjadi sehari setelah militer Rusia mengatakan mereka telah merebut desa Ivanivske di Ukraina sebelah barat Bakhmut.

    Serangan militan di gedung konser Moskow pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 133 orang juga menjadi titik konflik baru antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Ledakan di ibu kota. Pertahanan udara berfungsi. Jangan tinggalkan tempat berlindung,” Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menulis di Telegram.

    Selain itu, Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan distrik Stryi, di selatan kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, juga diserang.

    Ukraina sebelumnya ditempatkan dalam peringatan udara nasional yang memperingatkan adanya rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia. Peringatan itu dicabut sekitar dua jam kemudian.

    Sergiy Popko, kepala administrasi militer kota Kyiv, mengatakan rudal-rudal tersebut ditembakkan ke ibu kota “secara berkelompok” dalam serangan menjelang fajar ketiga dalam empat hari.

    “Musuh terus melakukan teror rudal besar-besaran terhadap Ukraina,” kata Popko melalui Telegram. “Mereka tidak menyerah pada tujuannya menghancurkan Kyiv dengan cara apa pun,” sambungnya.

    Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink juga mencatat meningkatnya frekuensi serangan baru-baru ini.

    “Rusia terus meluncurkan drone dan rudal tanpa pandang bulu tanpa mempedulikan jutaan warga sipil, melanggar hukum internasional,” tulis Brink di platform media sosial X.

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • ISIS Unggah Video yang Diklaim Serangan Konser di Rusia

    ISIS Unggah Video yang Diklaim Serangan Konser di Rusia

    Jakarta

    Sebuah video yang tampaknya direkam oleh orang bersenjata yang melakukan serangan mematikan di gedung konser Moskow di posting di akun media sosial yang biasanya digunakan oleh kelompok jihad Negara Islam (ISIS).

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), video berdurasi satu setengah menit itu memperlihatkan beberapa orang dengan wajah kabur, bersenjatakan senapan serbu dan pisau.

    Mereka tampak berada di lobi tempat konser Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, barat laut ibu kota Rusia.

    Para penyerang melepaskan beberapa tembakan, banyak mayat berserakan dan api terlihat mulai di latar belakang.

    Video tersebut muncul di akun Telegram, yang menurut kelompok pemantau SITE Intelligence Group, dianggap milik Amaq, cabang berita ISIS.

    Serangan tersebut, diklaim oleh pihak ISIS sebagai tanggung jawabnya pada Jumat malam. Saat ini korban tewas sebanyak 133 orang.

    Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan yang diklaim oleh kelompok jihad di Eropa.

    Baik Presiden Vladimir Putin maupun dinas keamanan (FSB) tidak menuduh kelompok jihad tersebut. Sementara Kiev, Ukraina dengan tegas membantah terlibat.

    Sementara Kepala media RT milik negara, Margarita Simonyan, mengunggah dua video interogasi terhadap dua tersangka yang diborgol. Mereka berdua mengakui serangan itu namun tidak mengatakan siapa yang mengaturnya.

    AFP tidak dapat mengonfirmasi kebenaran video tersebut.

    ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan di Moskow

    Sebelumnya, aksi penembakan massal hingga menewaskan 40 orang terjadi di Moskow, Rusia. Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut.

    “Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat.

    Peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (22/3) waktu setempat di Crocus City Hal, Moskow. Aksi itu berlangsung di tengah konser grup band rock asal Rusia, Picnic.

    Saksi mata di lokasi kejadian para pelaku mengenakan seragam kamuflase. Pelaku kemudian melepaskan tembakan dan melemparkan granat.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini