Negara: Ukraina

  • Alert! NATO Rencanakan Tembak Jatuh Pesawat Rusia, jika…

    Alert! NATO Rencanakan Tembak Jatuh Pesawat Rusia, jika…

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah-langkah agresif yang dapat meningkatkan risiko konflik langsung dengan Rusia. Diskusi internal ini mencakup pelonggaran aturan keterlibatan yang memungkinkan pilot mereka untuk menembak jatuh pesawat Rusia yang melanggar wilayah udara sekutu.

    Menurut laporan yang dikutip dari Financial Times dan disiarkan oleh Newsweek pada Rabu (9/10/2025), sekutu-sekutu NATO sedang merumuskan respons yang lebih keras terhadap serangkaian provokasi Rusia yang meningkat. Provokasi ini dilaporkan mencakup dugaan pelanggaran wilayah udara, pengerahan kawanan drone tak berawak di atas sejumlah negara Eropa seperti Rumania, Denmark, Belgia, dan Jerman, serta plot sabotase.

    Diskusi ini telah meluas ke sebagian besar dari 32 anggota aliansi. Langkah-langkah yang dipertimbangkan antara lain melonggarkan pembatasan untuk mengizinkan pilot jet tempur NATO membuka tembakan ke pesawat Rusia di dekat perbatasan dan mengerahkan drone bersenjata di sepanjang perbatasan dengan Rusia.

    Ketegangan NATO-Rusia makin memburuk seiring berlanjutnya perang di Ukraina. Kedua belah pihak telah mengarakterisasi situasi saat ini sebagai bentuk perang satu sama lain, meskipun belum ada deklarasi formal.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut insiden tersebut sebagai “kampanye zona abu-abu yang disengaja dan ditargetkan terhadap Eropa” dan menegaskan bahwa ini adalah waktunya untuk “menyebutnya sesuai namanya-ini adalah perang hibrida.”

    “Insiden-insiden ini dihitung untuk berlama-lama di senja penolakan. Ini bukanlah pelecehan acak, ini adalah kampanye koheren dan eskalatif untuk menggoyahkan warga negara kita, menguji tekad kita, memecah belah persatuan kita dan melemahkan dukungan kita untuk Ukraina,” ujar Von der Leyen.

    Rusia sendiri telah membantah dan menertawakan tuduhan pelanggaran wilayah udara tersebut. Moskow memperingatkan bahwa tindakan NATO menembak jatuh pesawatnya akan menjadi “eskalsi serius” yang dapat mengarah pada “perang terbuka.”

    Namun, beberapa pihak dalam aliansi percaya bahwa Rusia hanya akan merespons terhadap pencegahan keras, sehingga pelanggaran wilayah udara harus ditanggapi dengan respons yang kuat dan tegas.

    Sebelumnya, militer Polandia telah menembak jatuh drone Rusia yang masuk wilayah udaranya pada 10 September, yang disebut sebagai konfrontasi langsung pertama antara pesawat NATO dan drone Rusia. Sementara itu, Uni Eropa juga dilaporkan sedang menyiapkan langkah-langkahnya sendiri sebagai respons terhadap provokasi Rusia

    (luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Alasan Emas Jadi Aset Favorit Dunia pada 2025 – Page 3

    Alasan Emas Jadi Aset Favorit Dunia pada 2025 – Page 3

    Bank sentral di berbagai negara juga ikut menambah cadangan emasnya. Tren ini menguat setelah Amerika Serikat dan sekutunya membekukan aset Rusia di AS sebagai sanksi atas invasi ke Ukraina.

    Langkah tersebut menimbulkan keraguan baru di kalangan pejabat luar negeri terkait tempat terbaik untuk menyimpan cadangan aset negaranya.

    Menurut laporan Goldman Sachs kepada kliennya pekan ini, harga emas diperkirakan bisa mencapai USD 4.900 per ons pada akhir tahun depan. Bank investasi Wall Street itu menilai kenaikan ini akan didorong oleh pembelian besar dari bank sentral, investor ritel, serta potensi penurunan suku bunga The Fed.

    Sementara itu, miliarder sekaligus pendiri perusahaan investasi Hedge Fund Citadeli Ken Griffin, yang sebelumnya mendukung Trump dalam pemilu terakhir, menyebut situasi ini “sangat mengkhawatirkan”. Menurutnya, semakin banyak investor kini memandang emas sebagai pilihan yang lebih aman dibandingkan dolar AS. 

    “Kita sedang menyaksikan inflasi aset yang cukup besar menjauh dari dolar,” ujar Griffin kepada Bloomberg.

    “Karena banyak pihak kini mencari cara untuk perlahan melepaskan ketergantungan pada mata uang tersebut.”

  • Mencurigakan, Jet Mata-mata AS Seliweran di Sekitar Rusia

    Mencurigakan, Jet Mata-mata AS Seliweran di Sekitar Rusia

    Jakarta

    Sebuah jet Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang dirancang untuk mengumpulkan intelijen pada sistem radar musuh terlihat berputar-putar di atas Rusia. Peristiwa ini dianggap mencurigakan karena terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di antara dengan AS dengan Rusia, dan kekhawatiran akan terjadinya Perang Dunia III.

    Data pelacakan penerbangan menunjukkan RC-135U ‘Combat Sent’ lepas landas dari Inggris pada Selasa (7/10) pagi, terbang di atas negara-negara Baltik dan berputar di sekitar Kaliningrad, daerah kantong Rusia antara Polandia dan Lithuania, sebelum kembali ke Inggris.

    Jet Amerika berangkat dari Mildenhall, pangkalan Angkatan Udara Kerajaan di Suffolk, pukul 2:32 pagi ET dan mendarat pukul 9:36 pagi. Misi tersebut dilakukan sehari setelah Kanselir Jerman Friedrich Merz menuduh Rusia melancarkan ‘perang hibrida’ terhadap Jerman.

    Merz menuding Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas serangan pesawat pengintai tak berawak yang mengganggu Bandara Munich dan menyebabkan lebih dari 10 ribu penumpang terlantar.

    Penerbangan dibatalkan selama Hari Persatuan Jerman, berbarengan dengan saat Munich bersiap untuk akhir pekan terakhir Oktoberfest, yang menarik lebih dari enam juta pengunjung setiap tahunnya.

    “Dia melancarkan perang informasi melawan kita. Dia melancarkan perang militer melawan Ukraina, dan perang ini ditujukan kepada kita semua,” ujar Merz seperti dikutip dari Daily Mail.

    Serangan ini merupakan yang terbaru dalam serangkaian dugaan penerbangan pesawat tak berawak melintasi wilayah udara Uni Eropa dan NATO.

    Angkatan Udara AS menggambarkan pesawat mata-mata tersebut menyediakan informasi pengintaian elektronik strategis kepada presiden, Menteri Perang dan pimpinan Departemen Pertahanan.

    “Menemukan dan mengidentifikasi sinyal radar darat, laut, dan udara militer asing, Combat Sent mengumpulkan dan memeriksa setiap sistem secara teliti, menyediakan analisis strategis bagi para prajurit,” demikian keterangan tentang pesawat tersebut.

    Semua pesawat tempur RC-135U dilengkapi untuk pengisian bahan bakar di udara, yang secara efektif memberikan jangkauan tak terbatas, dan membawa sistem komunikasi dan navigasi canggih.

    Yang termasuk di dalamnya adalah radio frekuensi tinggi, sangat tinggi, dan ultra tinggi, radar navigasi darat, unit Doppler, dan sistem inersia yang menggabungkan titik-titik langit dengan GPS.

    Pesawat tersebut mudah dikenali dari susunan antena khasnya di bagian dagu dan ujung sayap, fairing pipi yang besar, serta ekor yang memanjang. Awak kapal biasanya terdiri dari dua pilot, seorang navigator, dua teknisi sistem udara, setidaknya 10 perwira perang elektronik yang dikenal sebagai ‘Ravens,’ dan spesialis teknis tambahan.

    Pesawat tersebut merekam dan menganalisis emisi elektronik dari radar dan sistem komunikasi asing, yang memungkinkan analis untuk mengidentifikasi dan memetakan kemampuan musuh serta mengembangkan tindakan balasan.

    Meskipun alasan misi hari Selasa (7/10) tidak diketahui, FlightRadar24 juga melihat pesawat yang sama, dengan tanda panggilan JAKE37, lepas landas dari bandara yang sama di Inggris dan mengitari Kaliningrad pada 2 Oktober, hari yang sama ketika drone muncul di Jerman.

    Bandara Munich, salah satu bandara terbesar di Jerman, terpaksa membatalkan penerbangan pada Kamis (2/10_ dan Jumat (3/10) malam pekan lalu, sebelum dibuka kembali mulai pukul 7.00 waktu setempat (1 pagi EST) pada Sabtu (4/10) minggu lalu .

    Gangguan tersebut, yang mengakibatkan 46 keberangkatan dari bandara dibatalkan atau ditunda, terjadi saat negara itu merayakan Hari Persatuan Jerman. Munich juga bersiap untuk akhir pekan terakhir acara tahunan Oktoberfest.

    Serangan itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian penerbangan pesawat tak berawak yang mencurigakan di wilayah udara Uni Eropa dan negara-negara anggota NATO. Bandara di Denmark, Norwegia, dan Polandia baru-baru ini menangguhkan penerbangan karena adanya pesawat tak berawak tak dikenal, sementara Rumania dan Estonia menuding Rusia sebagai dalangnya. Namun, Rusia menepis tuduhan tersebut.

    Juru bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan tudingan tersebut tak berdasar. “Banyak politisi di Eropa kini cenderung menyalahkan Rusia tanpa dasar dan tanpa pandang bulu atas segala hal. Begitulah cara kami memandang pernyataan-pernyataan ini,” sebutnya.

    “Seluruh cerita tentang pesawat tak berawak ini aneh, paling tidak, tetapi Rusia tidak bisa disalahkan tanpa bukti,” tegasnya.

    (rns/rns)

  • Harga Emas Pegadaian Rabu 8 Oktober 2025: Harga Emas Antam Hari Ini Melambung Tinggi – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Rabu 8 Oktober 2025: Harga Emas Antam Hari Ini Melambung Tinggi – Page 3

    Sebelumnya, harga emas mencapai USD 4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah pada perdagangan hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena investor mencari tempat berlindung yang aman dari kurs dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah, volatilitas geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan inflasi yang membandel.

    Harga emas dunia ditutup pada rekor USD 4.004,40 per ons, setelah mencapai titik tertinggi intraday sepanjang masa di USD 4.014,60. Harga emas telah naik sekitar 50% tahun ini karena  kurs dolar AS telah turun 10% dan Presiden Donald Trump mengacaukan sistem perdagangan global dan mengancam independensi Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

    Bank sentral dan investor ritel membeli emas dengan cepat. Tiongkok dan negara-negara lain beralih dari obligasi pemerintah AS ke emas setelah Washington memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada tahun 2022, dan investor ritel mencari perlindungan terhadap inflasi.

    Kenaikan harga logam mulia terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga pada bulan September untuk pertama kalinya tahun ini, membuat instrumen utang jangka pendek seperti surat utang negara (Treasury bill) kurang menarik bagi investor.

    Pasar memperkirakan The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi, di mana saat ini berada di kisaran 4,00% hingga 4,25%, sebelum akhir tahun. The Fed akan mengadakan pertemuan berikutnya dalam tiga minggu, pada 29 Oktober.

     

  • Mata-mata Mossad di Turki Kena Jerat

    Mata-mata Mossad di Turki Kena Jerat

    Ankara

    Otoritas Turki menangkap dua orang diduga mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Kedua orang yang berprofesi sebagai detektif swasta dan pengacara itu dituduh menjual informasi kepada agen-agen intelijen Israel.

    Dilansir kantor berita Anadolu Agency, Selasa (7/10/2025), penangkapan dilakukan dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Organisasi Intelijen Nasional (MIT), Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul, dan Departemen Kepolisian Istanbul.

    Mereka yang ditangkap itu diidentifikasi sebagai Serkan Cicek yang merupakan detektif swasta. Dia diduga bekerja langsung untuk Mossad.

    Selain Cicek, otoritas Turki juga menangkap Tugrulahan Dip yang merupakan pengacara. Dia diduga menjual informasi kepada detektif yang terkait dengan Mossad.

    Setelah diinterogasi oleh jaksa, kedua tersangka dirujuk ke pengadilan pidana perdamaian. Pengadilan kemudian memerintahkan penahanan mereka atas dakwaan ‘memperoleh informasi rahasia negara untuk spionase politik atau militer’.

    Otoritas Turki menyebut Cicek, yang juga dikenal sebagai Muhammet Fatih Kelas, menjalankan sebuah kantor detektif swasta dan melakukan pengintaian di Istanbul terhadap seorang aktivis Palestina atas permintaan agen Mossad. Ankara menyebut Cicek diduga menerima bayaran sebesar USD 4.000 (Rp 66 juta) dalam bentuk mata uang kripto untuk penugasan tersebut.

    Sementara, Dip diduga memberikan data pribadi dari catatan publik kepada para detektif demi keuntungan finansial. Dip juga dituduh mendukung aktivitas spionase Cicek dan mata-mata lainnya.

    Otoritas Ankara menyebut Cicek juga pernah bekerja dengan seseorang bernama Musa Kus yang telah dinyatakan bersalah menjadi mata-mata Israel. Kus dijatuhi hukuman 19 tahun penjara.

    Mata-mata Israel Dieksekusi Mati di Iran

    Proses hukum terhadap mata-mata Israel juga dilakukan oleh Otoritas Iran. Teheran melakukan telah melakukan eksekusi mati terhadap narapidana yang dijatuhi hukuman mati karena menjadi mata-mata Israel.

    Narapidana ini dituduh bekerja sama dengan Mossad untuk mendapatkan data pemerintah dan informasi dari pusat data Iran. Dilansir Reuters, outlet berita Mizan Online yang dikelola otoritas kehakiman Iran melaporkan narapidana yang telah dieksekusi mati pada Senin (29/9) tersebut bernama Bahman Choubi-asl.

    Choubi-asl disebut sebagai salah satu mata-mata terpenting Israel di Iran. Iran telah mengeksekusi mati banyak orang yang dituduh memiliki hubungan dengan Mossad dan memfasilitasi operasi intelijen Israel di wilayahnya.

    “Tujuan utama Mossad dalam membujuk kerja sama dengan terdakwa adalah untuk mendapatkan basis data lembaga pemerintah dan menciptakan pelanggaran di pusat data Iran, selain itu juga mengejar tujuan sekunder lainnya, termasuk menyelidiki rute impor peralatan elektronik,” kata Mizan Online dalam laporannya.

    Mahkamah Agung Iran menolak banding yang diajukan terpidana mati itu. Hukuman mati atas tuduhan ‘korupsi di Bumi’ pun tak berubah.

    Tuduhan ‘korupsi di Bumi’ dan ‘mengobarkan perang melawan Tuhan’ masuk sebagai pelanggaran hukum berat di Iran. Dua perbuatan itu terancam hukuman mati.

    Hubungan antara Iran dan Israel terus memanas hingga pecah perang selama 12 hari pada Juni lalu. Tel Aviv menyerang berbagai target di dalam wilayah Iran, termasuk melalui operasi yang mengandalkan pasukan Mossad yang ditempatkan ke dalam Iran.

    Iran pun telah bersumpah menindak tegas orang-orang yang dituduh bekerja sama dengan Israel. Eksekusi mati terhadap warga-warga Iran yang menjadi mata-mata Israel pun meningkat secara signifikan pada tahun ini. Setidaknya, 10 hukuman mati telah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir.

    Tonton juga video “Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad” di sini:

    Halaman 2 dari 4

    (haf/rfs)

  • Memanas! Rusia Tembak Jatuh 209 Drone Ukraina

    Memanas! Rusia Tembak Jatuh 209 Drone Ukraina

    Moskow

    Ukraina melancarkan serangan drone besar-besaran terhadap Rusia selama dua hari berturut-turut. Moskow melaporkan pasukannya telah menembak jatuh sedikitnya 209 drone yang diluncurkan Kyiv pada Selasa (7/10) dini hari hingga pagi hari waktu setempat.

    Serangan tersebut merupakan serangan kedua yang dilancarkan Kyiv terhadap Moskow dalam dua hari terakhir, saat Ukraina semakin meningkatkan serangan balasan terhadap target-target di wilayah Rusia.

    Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (7/10/2025), mengatakan bahwa sebagian besar drone dalam serangan terbaru Ukraina telah ditembak jatuh di wilayah Kursk, Nizhny Novgorod, dan Belgorod, yang semuanya terletak di area perbatasan kedua negara.

    Gubernur Nizhny Novgorod, Gleb Nikitin, mengatakan bahwa serangan yang melanda wilayahnya menghantam sebuah perusahaan industri setempat.

    Otoritas Rusia tidak melaporkan adanya korban luka atau korban tewas akibat serangan drone Ukraina pada Selasa (7/10) tersebut.

    Pada Senin (6/10), Ukraina meluncurkan 251 drone dalam serangan udara ke wilayah Rusia. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut di kota Belgorod, yang berjarak sekitar 30 kilometer dari perbatasan Ukraina.

    Serangan drone Kyiv itu juga memicu pemadaman listrik di wilayah perbatasan Rusia tersebut.

    “Seribu orang di empat area permukiman masih tanpa aliran listrik,” kata Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, dalam pernyataannya. Dia menambahkan bahwa upaya perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi masih berlangsung setelah rentetan serangan tersebut.

    Ukraina semakin meningkatkan serangan-serangan menargetkan infrastruktur energi dan minyak Rusia. Kyiv menyebut serangan itu sebagai respons yang sah terhadap serangan harian Moskow terhadap kota-kota Ukraina, yang terkadang menyebabkan jutaan orang harus hidup tanpa pemanas dan aliran listrik.

    Dalam pernyataan terpisah, otoritas Ukraina melaporkan Rusia telah meluncurkan 154 serangan drone dan rudal pada Senin (6/19) hingga Selasa (7/10) dini hari. Kyiv mengklaim separuh drone tersebut berhasil dicegat.

    Salah satu drone disebut menghantam infrastruktur kereta api dan energi di wilayah Poltava dan Summy di Ukraina, menyebabkan lebih dari 1.000 orang kehilangan akses listrik.

    Militer Rusia saat ini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Crimea yang dianeksasi pada tahun 2014, dan terus bergerak maju di medan pertempuran, dengan militer kedua negara sama-sama mengalami kerugian besar.

    Tonton juga video “Putin Bicara Hubungan AS-Rusia Rusak Buntut Pasok Tomahawk ke Ukraina” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Harga Emas dan Bitcoin Terus Naik, Apa Penyebabnya?

    Harga Emas dan Bitcoin Terus Naik, Apa Penyebabnya?

    Jakarta

    Beberapa minggu terakhir menjadi masa yang menggembirakan bagi yang memiliki saham emas dan bitcoin dalam portofolio perdagangan mereka. Kedua komoditas tersebut telah mencapai rekor niai tertinggi seiring dengan meningkatnya dukungan investor.

    Harga emas menembus $3.900 (sekitar Rp65 juta) per ons troy minggu ini, satu ons troy adalah satuan berat untuk logam mulia yang setara dengan 31,1 gram.

    Sementara itu, pada Minggu (5/10), mata uang kripto tertua dan paling terkenal di dunia, bitcoin, mencapai rekor baru ketika menembus nilai $125.000 (sekitar Rp2 miliar) untuk pertama kalinya, sebelum turun sedikit.

    Tahun 2025 sejauh ini menjadi masa keemasan bagi kedua komoditas tersebut. Emas mengalami reli terbesar sejak tahun 1970-an, dengan harga naik lebih dari 50% sejak 1 Januari lalu. Bitcoin sempat mengalami penurunan selama gejolak pada tahun 2025, tetapi nilainya meningkat sekitar sepertiga sejak awal tahun.

    Mengapa hal ini terjadi?

    Emas telah lama dianggap sebagai aset safe-haven atau aset aman yang dipilih investor selama masa ketidakpastian, dan nilainya telah meningkat tajam sejak akhir 2018, dengan kenaikan lebih dari 300% sejak saat itu.

    Ketidakpastian menjadi salah satu faktor dalam reli saat ini. Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal pada bulan April lalu, memicu kekhawatiran terkait ekonomi global, keberlanjutan tingkat utang pemerintah AS, dan masa depan dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia.

    Selain itu, ketidakpastian geopolitik yang berkelanjutan akibat perang Rusia di Ukraina dan perang di Gaza juga turut berperan.

    Emas juga diuntungkan dari menurunnya dukungan terhadap yen Jepang sebagai aset safe-haven. Saham Jepang melonjak nilainya di bursa pada hari Senin, setelah dikonfirmasi bahwa Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin partai berkuasa LDP, yang membuka jalan baginya untuk menjadi perdana menteri perempuan pertama di negara itu. Namun, secara keseluruhan yen tetap terus melemah.

    “Pelemahan yen akibat pemilihan LDP Jepang, membuat investor kehilangan satu lagi aset safe-haven, dan emas mampu memanfaatkannya,” kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer, kepada kantor berita Reuters.

    Situasi di AS juga menambah daya tarik emas. “Penutupan operasional pemerintahan AS yang berkelanjutan, berarti awan ketidakpastian masih menggantung di atas ekonomi AS, dan potensi besarnya dampak terhadap PDB,” tambahnya.

    Namun, para ahli mengatakan, ada lebih banyak faktor di balik lonjakan harga emas kali ini selain keraguan terhadap masa depan ekonomi AS atau ekonomi global. Beberapa analis menyebutkan, adanya peningkatan permintaan terhadap dana yang diperdagangkan di bursa berbasis emas (gold-backed exchange traded funds / ETF), dengan semakin banyak investor dari berbagai latar belakang tertarik untuk berinvestasi.

    “Fakta bahwa permintaan ETF kembali muncul dengan sangat kuat, berarti ada dua bentuk penawar ‘agresif’ untuk emas, dari bank sentral dan investor ETF,” tulis analis Deutsche Bank dalam catatan kepada klien.

    Emas telah lama diborong oleh bank-bank sentral di seluruh dunia, tetapi permintaan baru dari ETF telah memicu reli saat ini. Data terbaru dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) menunjukkan, dana lindung nilai (hedge funds) kini memegang rekor kepemilikan emas senilai $73 miliar (sekitar Rp1.215 triliun).

    Bagaimana dengan bitcoin?

    Reli rekor bitcoin sebagian besar didorong oleh terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS, dengan dukungannya yang jelas dan sering terhadap mata uang kripto membantu meningkatkan permintaan dan kepercayaan di sektor tersebut.

    Namun, ada bukti semakin banyak investor institusional yang menanamkan modal pada bitcoin, mirip dengan tren yang terlihat pada emas. Komoditas ini kini semakin disukai sebagai alternatif terhadap aset lain seperti dolar AS. Prakiraan akan ada pemotongan suku bunga, tampaknya juga mendorong investor untuk mengambil risiko lebih besar terhadap aset ini.

    Bitcoin juga tampaknya menguat karena ketidakpastian terhadap ekonomi AS, dengan penutupan operasional pemerintahan yang berkelanjutan, yang meningkatkan permintaan.

    “Penutupan operasional pemerintahan menjadi penting kali ini,” tulis Geoffrey Kendrick, kepala riset aset digital di Standard Chartered Bank, dalam catatan kepada investor.

    “Tahun ini, bitcoin telah diperdagangkan dengan ‘risiko pemerintahan AS,’ yang paling terlihat dari hubungannya dengan US Treasury term premium,” tambahnya, merujuk pada metrik yang mengukur imbal hasil tambahan yang diminta investor untuk memegang obligasi pemerintah jangka panjang, yang mencerminkan tingkat kepercayaan mereka terhadap stabilitas ekonomi jangka panjang.

    Faktor lain yang mungkin mempengaruhi kekuatan bitcoin saat ini, berkaitan dengan siklus tahunannya. Oktober secara historis merupakan salah satu bulan terkuat bagi bitcoin, dengan harga yang hanya turun dua kali selama bulan Oktober sejak 2013.

    Apakah reli ini akan berlanjut?

    Banyak pengamat memperkirakan, emas dan bitcoin akan terus naik nilainya, dengan pencapaian rekor baru di depan mata.

    “Saya menduga bitcoin akan terus naik selama penutupan operasional pemerintahan AS, dan akan segera mencapai $135.000 (sekitar Rp2,25 miliar),” prediksi Geoffrey Kendrick. Fakta bahwa pemerintahan Trump kemungkinan akan terus menerapkan kebijakan yang mendukung mata uang kripto, menambah rasa optimisme.

    Untuk emas, hanya sedikit yang memperkirakan nilainya akan turun dalam waktu dekat.

    “Reli bisa berlanjut hingga 2026 dengan bantuan pembelian dari sektor resmi; permintaan institusional terhadap emas sebagai diversifikasi dapat tetap kuat,” kata HSBC dalam catatan kepada investor pada hari Jumat.

    Bank yang berbasis di London, Inggris, itu menyebutkan, pihaknya memperkirakan bank-bank sentral akan terus membeli emas dalam jumlah besar, sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik yang sedang berlangsung.

    Hal ini sejalan dengan pernyataan terakhir Dewan Emas Dunia (World Gold Council) dalam laporan triwulanannya pada akhir Juli, yang menyatakan survei tahunan terhadap manajer cadangan menunjukkan bahwa “95% manajer cadangan meyakini bahwa cadangan emas bank sentral global akan meningkat dalam 12 bulan ke depan.”

    Fakta tersebut, bersama dengan meningkatnya permintaan ETF dari dana lindung nilai dan investor institusional lainnya, menunjukkan bahwa komoditas ini kemungkinan akan segera menembus angka $4.000 (sekitar Rp66,6 juta) per ons troy.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga video “BPS: Harga Emas Perhiasan Naik Berturut-turut Sejak 2023” di sini:

    (ita/ita)

  • Turki Tangkap 2 Orang Diduga Mata-mata Mossad

    Turki Tangkap 2 Orang Diduga Mata-mata Mossad

    Ankara

    Otoritas Turki menangkap dua orang yang diduga melakukan praktik spionase atau menjadi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Dua orang yang berprofesi sebagai detektif swasta dan pengacara itu dituduh telah menjual informasi kepada agen-agen intelijen Israel.

    Penangkapan ini, seperti dilansir kantor berita Anadolu Agency, Selasa (7/10/2025), dilakukan dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Organisasi Intelijen Nasional (MIT), Kantor Jaksa Penuntut Umum Istanbul, dan Departemen Kepolisian Istanbul.

    Kedua orang yang ditangkap itu diidentifikasi sebagai Serkan Cicek, yang dituduh bekerja langsung untuk Mossad, dan Tugrulahan Dip, yang diduga menjual informasi kepada detektif yang terkait dengan Mossad.

    Cicek merupakan seorang detektif swasta, sedangkan Dip berprofesi sebagai seorang pengacara.

    Setelah diinterogasi oleh jaksa, kedua tersangka dirujuk ke pengadilan pidana perdamaian, yang kemudian memerintahkan penahanan mereka atas dakwaan “memperoleh informasi rahasia negara untuk spionase politik atau militer”.

    Otoritas Turki menyebut Cicek, yang juga dikenal sebagai Muhammet Fatih Kelas, menjalankan sebuah kantor detektif swasta dan melakukan pengintaian di Istanbul terhadap seorang aktivis Palestina atas permintaan agen Mossad.

    Disebutkan oleh otoritas Ankara bahwa Cicek diduga menerima bayaran sebesar US$ 4.000 (Rp 66 juta) dalam bentuk mata uang kripto untuk penugasan tersebut.

    Sementara Dip, menurut otoritas Turki, memberikan data pribadi dari catatan publik kepada para detektif demi keuntungan finansial. Dip juga dituduh mendukung aktivitas spionase Cicek dan mata-mata lainnya.

    Ditambahkan oleh otoritas Ankara bahwa Cicek sebelumnya pernah bekerja bersama seseorang bernama Musa Kus, yang telah dinyatakan bersalah menjadi mata-mata Israel dan dijatuhi hukuman 19 tahun penjara.

    Tonton juga Video: Dokumen Rahasia AS Bocor, Berisi Informasi Perang Ukraina-Mossad

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Fabio Wardley Yakin Oleksandr Usyk Ingin Bentrok Dengannya

    Fabio Wardley Yakin Oleksandr Usyk Ingin Bentrok Dengannya

    JAKARTA – Fabio Wardley sangat yakin Oleksandr Usyk memiliki keinginan untuk melawannya jika dia berhasil menang dalam pertarungan melawan Joseph Parker pada ujung bulan ini.

    Petinju asal Inggris itu dijadwalkan melawan Parker pada 25 Oktober 2025 di O2 Arena, London, Inggris. Pemenang dari pertarungan ini akan menjalani laga wajib kelas berat WBO, salah satu dari empat sabuk yang saat ini dipegang Usyk.

    Kalau Usyk ingin mempertahankan sabuk WBO maka dia harus melawan pemenang salah satu dari mereka. Namun, petinju asal Ukraina itu memiliki opsi untuk mengosongkan sabuk WBO.

    “Saya pikir (melawan) saya ialah pertarungan yang menarik baginya,” ujar Wardley menanggapi kemungkinan Usyk lebih memilih untuk mengosongkan sabuknya, dilansir Sky Sports.

    Usyk sebenarnya sudah diperintahkan oleh WBO untuk menjalani pertarungan wajib melawan Parker setelah berhasil menang knockout (KO) melawan Daniel Dubois pada 19 Juli 2025 di Stadion Wembley, London, Inggris.

    Petarung berusia 38 tahun itu diberi waktu selama 30 hari untuk melakukan negosiasi dengan Parker. Namun, ia malah mengajukan perpanjangan waktu karena harus menjalani pemulihan cedera.

    Karena itu, Parker pun memilih mempertaruhkan sabuk interm WBO miliknya melawan Wardley. Artinya, jika dia kalah maka kesempat untuk melawan Usyk otomatis raib.

    “Saya rasa mungkin dia salah satu petarung paling menghibur saat ini. Saya rasa dia memang berbakat menghibur, baik di dalam maupun di luar ring. Jadi, saya rasa dia pasti akan menikmati pertarungan dengan saya,” ujar Wardley.

    Usyk merupakan juara dunia kelas berat tidak terbantahkan dua kali dan belum pernah menelan kekalahan dalam 24 pertarungan profesional.

    Sebelum menang melawan Dubois untuk menjadi juara dunia kelas berat tidak terbantahkan untuk kedua kalinya, dia terlebih dahulu menang atas Tyson Fury untuk menjadi juara dunia kelas berat tidak terbantahkan pertama sejak Lennox Lewis pada 1999.

  • Kata Putin soal Hubungan Rusia-AS Rusak Perkara Tomahawk untuk Ukraina

    Kata Putin soal Hubungan Rusia-AS Rusak Perkara Tomahawk untuk Ukraina

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan rudal Tomahawk. Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan peringatan keras.

    Dirangkum detikcom, Senin (6/10/2025) seperti dilansir Reuters dan AFP, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta AS untuk menjual rudal Tomahawk kepada negara-negara Eropa, yang kemudian akan memasok persenjataan itu ke Ukraina.

    AS kemudian memberikan respons. Pertimbangan untuk mengirimkan rudal jarak jauh AS tersebut, disampaikan oleh Wakil Presiden AS JD Vance dalam wawancara dengan program “Fox News Sunday” pada Minggu (29/9) waktu setempat.

    Vance mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengambil “keputusan akhir” soal apakah akan mengizinkan kesepakatan tersebut.

    “Kami tentu saja sedang mempertimbangkan sejumlah permintaan dari negara-negara Eropa,” kata Vance dalam wawancara tersebut.

    Rudal Tomahawk buatan AS diketahui memiliki jangkauan 2.500 kilometer, dan akan menjadi aset berharga bagi Ukraina dalam melawan rentetan serangan rudal dan drone Rusia yang berlangsung terus-menerus.

    Pengiriman senjata semacam itu hampir pasti akan dianggap oleh Rusia sebagai eskalasi dalam perangnya di Ukraina.

    Respons Putin

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan jika AS memasok rudal Tomahawk ke Ukraina untuk serangan jarak jauh ke dalam wilayah Rusia, maka hal itu akan menyebabkan hancurnya hubungan antara Moskow dan Washington.

    Kurang dari dua bulan sejak Putin bertemu Presiden Donald Trump di Alaska, perdamaian tampak semakin jauh dengan pasukan militer Rusia bergerak maju di Ukraina, drone Rusia yang diduga mengudara di wilayah udara NATO, dan kini AS berbicara soal partisipasi langsung dalam serangan jarak jauh ke Rusia.

    Trump telah mengatakan dirinya kecewa dengan Putin karena tidak bersedia mewujudkan perdamaian, dan melabeli Rusia sebagai “macan kertas” karena gagal menaklukkan Ukraina. Putin, pekan lalu, membalas dengan mempertanyakan apakah bukan NATO yang “macan kertas” karena gagal menghentikan laju Rusia.

    “Ini akan menyebabkan hancurnya hubungan kita, atau setidaknya tren positif yang telah muncul dalam hubungan ini,” kata Putin dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Reuters, Senin (6/10).

    Pernyataan itu disampaikan Putin dalam rekaman video yang dirilis pada Minggu (5/10) waktu setempat, oleh reporter televisi pemerintah Rusia Pavel Zarubin.

    Laporan media terkemuka Wall Street Journal (WSJ), pekan lalu, menyebut AS akan memberikan informasi intelijen kepada Ukraina mengenai target infrastruktur energi jarak jauh di dalam wilayah Rusia, sembari mempertimbangkan untuk mengirimkan rudal yang dapat digunakan dalam serangan semacam itu.

    Dua pejabat mengonfirmasi laporan WSJ itu kepada Reuters. Namun seorang pejabat AS dan tiga sumber lainnya mengatakan bahwa rencana AS mengirimkan rudal Tomahawk ke Ukraina mungkin tidak dapat diwujudkan karena persediaan rudal saat ini difokuskan untuk Angkatan Laut AS dan penggunaan lainnya.

    Rudal Tomahawk memiliki jangkauan hingga 2.500 kilometer, yang berarti jika Ukraina mendapatkan rudal tersebut, maka Kremlin dan seluruh wilayah Rusia yang ada di kawasan Eropa akan berada dalam jangkauan target serangan.

    Pada Kamis (2/10) lalu, Putin mengatakan bahwa mustahil menggunakan Tomahawk tanpa partisipasi langsung personel militer AS. Oleh karena itu, menurut Putin, setiap pasokan rudal semacam itu ke Ukraina akan memicu eskalasi baru.

    “Ini akan berarti tahap eskalasi yang benar-benar baru, secara kualitatif baru, termasuk dalam hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat,” kata Putin pada saat itu.

    Halaman 2 dari 2

    (lir/lir)