Negara: Ukraina

  • Waspada Perang Baru Meletus, Korut Siapkan Senjata Pembunuh Super

    Waspada Perang Baru Meletus, Korut Siapkan Senjata Pembunuh Super

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un memerintahkan produksi massal drone pembunuh, menurut laporan media pemerintah melaporkan pada Jumat (15/11/2024) waktu setempat.

    Perintah itu diumumkan ketika kekhawatiran global meningkat menyusul kerja sama militer yang kian erat antara Korut dengan Rusia.

    Pyongyang pertama kali meluncurkan drone penyerangnya pada Agustus lalu. Para ahli mengatakan kemampuan tersebut mungkin disebabkan oleh aliansi Korut dengan Rusia.

    Negara bersenjata nuklir ini telah meratifikasi pakta pertahanan penting dengan Moskow dan dituduh mengerahkan ribuan tentara ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina.

    Hal ini mendorong Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol memperingatkan tentang potensi transfer teknologi militer Rusia yang sensitif ke Korut

    Kim Jong Un turun langsung mengawasi pengujian drone yang dirancang untuk menyerang sasaran darat dan laut, yang diproduksi oleh Kompleks Teknologi Udara Tak Berawak Korut, kata Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).

    “Dia menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi yang mumpuni sedini mungkin dan melakukan produksi massal skala penuh,” kata KCNA, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (16/11/2024).

    Drone tak berawak ini dirancang untuk membawa bahan peledak dan sengaja ditabrakkan ke sasaran musuh, sehingga secara efektif bertindak sebagai peluru kendali.

    Uji coba yang dilakukan pada Kamis (14/11) waktu setempat menunjukkan bahwa drone tersebut tepat mencapai sasaran setelah terbang di sepanjang jalur yang telah ditentukan, KCNA melaporkan.

    “Pesawat tak berawak (drone) serangan bunuh diri yang akan digunakan dalam jangkauan serangan berbeda adalah untuk menjalankan misi menyerang sasaran musuh di darat dan laut secara tepat,” kata badan tersebut.

    Kim mengatakan drone adalah “komponen kekuatan serangan yang mudah digunakan” karena biaya produksinya yang relatif rendah dan jangkauan penerapannya yang luas, menurut KCNA.

    Dia mengatakan Korut “baru-baru ini mementingkan” pengembangan sistem perangkat keras tak berawak dan mengintegrasikannya dengan strategi militer negaranya secara keseluruhan.

    (fab/fab)

  • Perintah Kim Jong Un Produksi Massal Senjata Udara Mematikan

    Perintah Kim Jong Un Produksi Massal Senjata Udara Mematikan

    Jakarta

    Kim Jong Un memerintahkan militer Korea Utara (Korut) memproduksi massal drone bunuh diri. Pemimpin Korut itu bahkan mengawasi langsung uji coba senjata udara yang mematikan tersebut.

    Dirangkum detikcom, Jumat (15/11/2024), Kim Jong Un yang sebelumnya mengawasi uji coba drone bunuh diri pada awal tahun ini, saat kerja sama militer berkembang pesat dengan Rusia. Hal ini menimbulkan pertanyaan soal apakah Pyongyang menerima bantuan teknis dari Moskow untuk mengembangkan drone-drone tersebut.

    Drone bunuh diri yang juga dikenal sebagai loitering munitions, merupakan senjata yang banyak digunakan dalam perang di Ukraina dan juga di Timur Tengah.

    “(Kim Jong Un) Menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi secara bersambungan sedini mungkin dan melakukan produksi massal skala penuh,” sebut kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporannya, seperti dilansir Reuters.

    Dalam pernyataannya, Kim Jong Un menyebut kompetisi penggunaan drone untuk tujuan militer semakin meningkat di seluruh dunia, dengan otoritas militer kemungkinan besar mengakui keberhasilan mereka dalam konflik berbagai skala.

    “Perubahan objektif seperti itu sangat mendesak untuk memperbarui banyak bagian teori, praktik dan pendidikan militer,” ucap Kim Jong Un sebelum dikutip KCNA.

  • Serukan Pembunuhan Putin, Wanita Rusia Dihukum 8 Tahun Bui

    Serukan Pembunuhan Putin, Wanita Rusia Dihukum 8 Tahun Bui

    Moskow

    Pengadilan militer Rusia menjatuhkan vonis delapan tahun penjara terhadap seorang wanita berusia 43 tahun karena memposting komentar antiperang secara online. Wanita ini juga menyerukan pembunuhan Presiden Vladimir Putin dalam salah satu komentarnya.

    Wanita bernama Anastasia Berezhinskaya itu, seperti dilansir Reuters, Jumat (15/11/2024), dinyatakan bersalah telah melanggar dua undang-undang penyensoran masa perang dan membenarkan terorisme. Dia dituduh telah mendiskreditkan militer Rusia dan menyebarkan informasi palsu soal militer negara tersebut.

    Berezhinskaya merupakan seorang sutradara teater yang tinggal di Moskow dan merupakan ibu dari dua anak yang masih kecil.

    Komentar Berezhinskaya yang membuatnya diadili itu disampaikan pada bulan-bulan awal setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu. Pada saat itu, dia memposting belasan postingan online yang isinya menentang konflik di Ukraina. Dalam komentarnya, dia menyebut militer Rusia, Kementerian Dalam Negeri, dan Putin telah melakukan “genosida” terhadap rakyat Ukraina.

    Salah satunya pada 14 Mei 2022, ketika dia memposting lebih dari tiga lusin komentar via jejaring sosial Rusia, VKontakte, yang isinya menghina Putin dan menyebut Putin memikul tanggung jawab pribadi atas kematian para pria, wanita dan anak-anak yang jenazahnya dievakuasi dari reruntuhan di Ukraina.

    Moskow selama ini membantah dengan sengaja menyerang warga sipil Ukraina dalam apa yang mereka sebut sebagai “operasi militer khusus”, meskipun ribuan orang tewas dalam rentetan serangannya di negara tersebut.

    Dalam salah satu postingannya, Berezhinskaya mulai menyerukan pembunuhan Putin.

  • Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Bunuh Diri!

    Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Bunuh Diri!

    Pyongyang

    Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengawasi uji coba drone bunuh diri yang diproduksi oleh negaranya baru-baru ini. Kim Jong Un kemudian memerintahkan produksi massal senjata udara yang mematikan tersebut.

    Kim Jong Un mengatakan bahwa pengenalan drone semacam itu di seluruh dunia membutuhkan pembaruan teori militer yang mendesak.

    Kim Jong Un sebelumnya mengawasi uji coba drone bunuh diri pada awal tahun ini, saat kerja sama militer berkembang pesat dengan Rusia. Hal ini menimbulkan pertanyaan soal apakah Pyongyang menerima bantuan teknis dari Moskow untuk mengembangkan drone-drone tersebut.

    Drone bunuh diri yang juga dikenal sebagai loitering munitions, merupakan senjata yang banyak digunakan dalam perang di Ukraina dan juga di Timur Tengah.

    “(Kim Jong Un) Menggarisbawahi perlunya membangun sistem produksi secara bersambungan sedini mungkin dan melakukan produksi massal skala penuh,” sebut kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (15/11/2024).

    Dalam pernyataannya, Kim Jong Un menyebut kompetisi penggunaan drone untuk tujuan militer semakin meningkat di seluruh dunia, dengan otoritas militer kemungkinan besar mengakui keberhasilan mereka dalam konflik berbagai skala.

    “Perubahan objektif seperti itu sangat mendesak untuk memperbarui banyak bagian teori, praktik dan pendidikan militer,” ucap Kim Jong Un sebelum dikutip KCNA.

  • Transisi Kekuasaan di Balik Pertemuan Trump dengan Biden

    Transisi Kekuasaan di Balik Pertemuan Trump dengan Biden

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menggelar pertemuan dengan Presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih. Pertemuan itu dilakukan demi memastikan transisi kekuasaan berjalan mulus.

    Dirangkum detikcom, Kamis (14/11/2024), Biden menyambut kedatangan Trump kembali ke Gedung Putih pada Rabu waktu setempat. Keduanya berjabat tangan di depan api unggun Ruang Oval saat mereka menjanjikan transisi yang lancar.

    “Selamat datang kembali,” kata Biden, 81 tahun, saat memberi selamat kepada Trump yang berusia 78 tahun.

    Biden, yang keluar dari pemilihan pada bulan Juli tetapi melihat penggantinya Kamala Harris kalah dari Trump minggu lalu, mengatakan dia “menantikan transisi yang lancar” dan berjanji untuk melakukan “segala yang kami bisa untuk memastikan Anda diakomodasi.”

    Saat kedua presiden dengan usia gabungan 159 tahun itu berjabat tangan, Biden tampak menunduk, sementara Trump mencondongkan tubuh ke depan dan menatap matanya.

    Trump mengobarkan massa yang menyerang Gedung Capitol AS pada tahun 2021 dan menjalankan kampanye pemilihan yang brutal dan memecah belah tahun ini–tetapi berusaha untuk bersikap sopan pada kunjungannya kembali ke Gedung Putih.

    “Politik itu sulit, dan dalam banyak kasus, dunia ini tidak begitu menyenangkan. Dunia ini menyenangkan saat ini dan saya sangat menghargainya,” kata Trump.

    Bahas Ukraina hingga Timur Tengah

    Isu soal perang Ukraina dan situasi terkini di kawasan Timur Tengah menjadi pembahasan saat keduanya bertemu.

    Dalam pertemuan itu, Biden berusaha menekankan kepada Trump bahwa sangat penting bagi AS untuk melanjutkan dukungan kepada Ukraina dalam melawan Rusia. Demikian seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (14/11/2024).

    “Presiden Biden memperkuat pandangannya bahwa Amerika Serikat yang terus mendukung Ukraina adalah demi kepentingan keamanan nasional kita,” ucap Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan saat berbicara kepada wartawan membahas topik pembicaraan Biden dan Trump di Gedung Putih.

    Menurut Sullivan, Biden menjelaskan kepada Trump bahwa dukungan untuk Ukraina baik bagi keamanan nasional AS, karena Eropa yang kuat dan stabil akan menjaga AS agar tidak terseret ke dalam perang.

    Trump sendiri telah berjanji untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina secepatnya, namun tanpa menjelaskan caranya.

    Pertemuan Berlangsung 2 Jam

    Pertemuan keduanya ini menjadi yang pertama sejak Pilpres AS digelar pada 5 November lalu, di mana Trump mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris. Biden dan Trump duduk berdampingan di Ruang Oval Gedung Putih, yang menjadi pemandangan damai yang menepis ketegangan di antara keduanya selama ini.

    Pertemuan ini merupakan pertemuan ramah-tamah yang dirancang untuk menunjukkan transisi kekuasaan yang lancar, meskipun kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat yang mendalam soal beberapa kebijakan.

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pertemuan itu berlangsung selama dua jam.

    “Mereka membahas masalah-masalah penting keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang dihadapi bangsa dan dunia. Itu pertemuan yang sangat ramah, menyenangkan dan substantif,” sebutnya.

    Trump, saat berbicara kepada New York Post usai pertemuan itu, mengungkapkan dirinya dan Biden “berbicara banyak tentang Timur Tengah”.

    “Saya ingin mengetahui pandangannya mengenai posisi kita saat ini. Dan dia menjelaskannya kepada saya, dia sangat ramah,” ucap Trump merujuk pada Biden.

    (taa/dek)

  • Dampak Perang Lawan Ukraina, Harga Bahan Pokok Rusia Melonjak Tajam

    Dampak Perang Lawan Ukraina, Harga Bahan Pokok Rusia Melonjak Tajam

    Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat Rusia menghadapi lonjakan harga pangan, yang menyulitkan Presiden Vladimir Putin di tengah upayanya menyeimbangkan ambisi militer Kremlin dengan stabilitas dalam negeri.

    Dikutip dari Bloomberg, data yang dirilis oleh Layanan Statistik Federal Rusia pada Kamis (14/11/2024) mencatat, harga satu kilogram kentang setidaknya 73% lebih mahal dibandingkan awal tahun, sementara harga mentega telah meningkat lebih dari 30%.

    Kedua produk tersebut menduduki puncak daftar yang disusun oleh badan tersebut, dengan sayuran seperti bawang bombay dan bit naik lebih dari 20%. Sementara itu, harga krim asam, susu, roti, dan ikan semuanya naik sekitar 12%—15% dari level 2023. 

    Jaksa Agung Rusia Igor Krasnov telah memulai penyelidikan terhadap kenaikan harga yang dilakukan produsen susu dan berjanji akan memberikan tanggapan. Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, juga  memerintahkan Kementerian Pertanian untuk memastikan ketersediaan cukup buah dan sayur-sayuran.

    Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Dmitry Patrushev menuntut pemantauan harian terhadap pasar pangan dan langkah-langkah untuk menstabilkan situasi. 

    “Semua keributan ini dilakukan agar masyarakat mengasosiasikan masalah pangan dengan tindakan produsen dan pedagang dan bukan dengan konsekuensi perang yang sedang berlangsung dengan Ukraina,” kata penasihat khusus di Middle East Media Research Institute, Vladislav Inozemtsev. 

    Dia menyebut, ketika harga mentega meningkat lebih cepat pada 2007 lalu, tidak ada seorang pun di pemerintahan yang khawatir.

    Sementara itu, pada pertemuan mengenai harga pangan bulan ini, Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan dan Layanan Anti-monopoli Federal merekomendasikan produsen makanan dan jaringan ritel untuk memotong harga jenis barang tertentu, menurut Interfax.

    “Alat utama pihak berwenang adalah kekerasan. Pihak berwenang memiliki banyak pengalaman dalam memaksa produsen dan rantai ritel untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri. Tetapi, tekanan yang kuat tidak terlalu efektif, atau hanya bersifat sementara,” kata peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center Tatiana Stanovaya.

    Masyarakat Rusia telah berjuang menghadapi kenaikan harga pangan bahkan sebelum kenaikan harga pangan terjadi pada tahun ini, dan Putin dibanjiri keluhan saat menjadi tuan rumah acara seruan warga pada akhir tahun lalu. Ketika situasi semakin memburuk, para pejabat dari Kementerian Pertanian hingga Kejaksaan Agung merasa khawatir mengenai bagaimana harga dapat dikendalikan.

    Banks sentral Rusia, The Bank of Russia mungkin kesulitan menemukan jawabannya, setelah menaikkan suku bunga utamanya ke rekor tertinggi sebesar 21% pada bulan lalu. 

    “Keseimbangan risiko inflasi masih cenderung meningkat secara signifikan,” kata para pejabat bank sentral pada saat itu, sambil mengindikasikan kemungkinan peningkatan lebih lanjut.

    Bank memperkirakan inflasi tahun 2024 akan mencapai 8%—8,5%.

    Langkah Bank of Russia untuk meningkatkan biaya pinjaman untuk mengurangi permintaan berdampak kecil pada inflasi—pertumbuhan harga tahunan turun menjadi 8,54% pada September 2024 dari 8,63% pada bulan sebelumnya—tetapi kemampuan kebijakan moneter untuk mengendalikan harga pangan terbatas. Inflasi pangan tetap di atas 9% pada Oktober 2024.

    Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya biaya logistik dan produksi, serta meningkatnya harga bahan mentah dan perlengkapan, pakan ternak, bahan bakar, dan banyak lainnya. Melemahnya mata uang rubel dan terganggunya rantai pasokan tradisional akibat sanksi terkait perang telah menyebabkan beberapa produk impor menjadi langka dan mahal.

    Meskipun perang di Ukraina telah menarik pekerja dari berbagai industri untuk bertugas di militer, pertanian adalah salah satu sektor yang paling terkena dampaknya. Menteri Pertanian Oksana Lut memperkirakan kekurangan pekerja mencapai 200.000 orang. Pukulan lebih lanjut datang dari dampak kondisi cuaca yang berfluktuasi terhadap hasil panen.

    Terbatasnya peluang untuk memperluas produksi dalam negeri karena langkanya personel dan teknologi yang ketinggalan jaman telah membuat Rusia semakin bergantung pada impor. Negara ini telah mulai mengimpor mentega dari Turki dan Uni Emirat Arab, sementara Azerbaijan membantu mengatasi kekurangan telur pada awal tahun ini.

  • Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Para Kepala Negara Absen di KTT Iklim COP29, Ada yang Undur Diri

    Jakarta

    Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait perubahan iklim COP29 sedang berlangsung di Baku, Azerbaijan. Para pemimpin dunia, negosiator, pelobi dan LSM bertemu di sini, membahas perubahan iklim dan lingkungan hidup.

    Lebih dari 100 kepala negara dan pemerintahan telah mengonfirmasi kehadiran mereka di COP29, menurut sumber PBB. Namun, sejumlah pemimpin dunia dan pejabat pemerintah telah menyatakan tidak akan menghadiri acara yang berlangsung 11-22 November 2024 ini. Siapa saja? Berikut daftar negara yang tidak hadir beserta alasannya, dikutip dari Euro News.

    Presiden Komisi Eropa

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tidak hadir. Alasannya, Komisi Eropa sedang dalam fase transisi. “Presiden akan fokus pada tugas kelembagaannya. Von der Leyen saat ini tengah mempersiapkan masa jabatan keduanya yang akan dimulai pada 1 Desember,” kata juru bicara Komisi Eropa.

    Sementara itu, Uni Eropa diwakili oleh Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Kepala Kebijakan Iklim Wopke Hoekstra, dan Komisaris Bidang Energi Kadri Simson.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron

    Presiden Prancis Emmanuel Macron juga absen dari KTT ini. Kabarnya, alasannya karena pertemuan tersebut diadakan di Azerbaijan dan Prancis menolak menginjakkan kaki di negara itu.

    Hubungan antara kedua negara menegang sejak tahun lalu ketika Paris mengutuk serangan militer Azerbaijan terhadap separatis Armenia di wilayah Karabakh yang memisahkan diri.

    Kanselir Jerman Ola Scholz

    Pemimpin negara adikuasa Eropa lainnya juga tidak hadir, yakni Kanselir Jerman Olaf Scholz. Jauh hari sebelumnya, ia telah mengumumkan tidak akan menghadiri COP29 setelah koalisi yang berkuasa bubar.

    Semula, ia berencana menghadiri COP29, tetapi kemudian membatalkan keputusan itu setelah runtuhnya pemerintahan koalisi tiga partai Jerman.

    Presiden AS ke-46 Joe Biden

    COP29 digelar beberapa hari setelah pemilihan umum di Amerika Serikat (AS), sehingga Joe Biden tidak hadir. Ini adalah tahun kedua berturut-turut ia tidak hadir dalam perundingan iklim global. Sebagai gantinya, delegasi AS dipimpin oleh John Podesta, penasihat senior presiden AS untuk kebijakan iklim internasional.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva

    Setelah mengalami cedera kepala bulan lalu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva membatalkan perjalanannya ke Baku. Negaranya akan menjadi tuan rumah COP30 di Belem tahun depan.

    Raja Charles III

    Raja Charles juga tidak menghadiri COP29 dikarenakan pemerintah Inggris memutuskan untuk tidak mengutusnya mewakili rakyat mengingat ia masih dalam masa pemulihan dari kanker. Namun Raja Charles III memiliki sejarah panjang dalam advokasi perubahan iklim dan telah menghadiri konferensi-konferensi PBB sebelumnya.

    Presiden Rusia Vladimir Putin

    Presiden Rusia Vladimir Putin juga tidak hadir, dan delegasi negaranya di COP29 akan dipimpin oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin. Ironisnya, Oktober lalu, duta besar Ukraina untuk Uni Eropa, Vsevolod Chentsov mengatakan bahwa masyarakat internasional harus menghindari perundingan tersebut jika Putin hadir.

    Pemimpin Kanada, India, China, Afrika Selatan, dan Australia

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Cyril Ramaphosa dari Afrika Selatan, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga melewatkan konferensi iklim tahun ini. Namun alasan mereka absen tidak diketahui.

    Papua Nugini Protes dan Menarik Diri

    Pada Agustus tahun ini, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengumumkan bahwa negara tersebut tidak akan menghadiri COP29 sebagai protes terhadap negara-negara besar karena kurangnya dukungan cepat bagi para korban perubahan iklim.

    Marape mengatakan, hal ini dilakukan demi kepentingan semua negara kepulauan kecil. Dikelilingi oleh lautan dan merupakan rumah bagi hamparan hutan hujan terbesar ketiga di planet ini, Papua Nugini sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim. Wilayah ini dirusak oleh berbagai dampak seperti naiknya permukaan air laut dan bencana alam.

    (rns/fay)

  • Bertemu di Gedung Putih, Biden-Trump Bahas Ukraina dan Timur Tengah

    Bertemu di Gedung Putih, Biden-Trump Bahas Ukraina dan Timur Tengah

    Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa pertemuan itu berlangsung selama dua jam.

    “Mereka membahas masalah-masalah penting keamanan nasional dan kebijakan dalam negeri yang dihadapi bangsa dan dunia. Itu pertemuan yang sangat ramah, menyenangkan dan substantif,” sebutnya.

    Trump, saat berbicara kepada New York Post usai pertemuan itu, mengungkapkan dirinya dan Biden “berbicara banyak tentang Timur Tengah”.

    “Saya ingin mengetahui pandangannya mengenai posisi kita saat ini. Dan dia menjelaskannya kepada saya, dia sangat ramah,” ucap Trump merujuk pada Biden.

    Trump Janjikan Transisi Kekuasaan yang Mulus

    Pertemuan di Gedung Putih ini memiliki tujuan utama untuk membahas transisi kekuasaan yang mulus dari Biden kepada Trump pada Januari tahun depan. Saat menyambut kedatangan Trump, Biden mengatakan “Selamat datang kembali”.

    “Menantikan transisi yang mulus, seperti yang kami katakan, melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan Anda diakomodasi, apa pun yang Anda butuhkan. Selamat datang, selamat datang kembali,” ucap Biden kepada Trump di Gedung Putih.

    “Polisi itu sulit, dan dalam banyak kasus tidak begitu baik di dunia ini, tapi saat ini adalah dunia yang bagus, dan saya sangat menghargainya — sebuah transisi yang sangat mulus, yang akan berlangsung semulus mungkin. Dan saya sangat menghargainya, Joe,” ucap Trump kepada Biden.

    (nvc/idh)

  • Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Trump Temui Biden di Gedung Putih, Sepakat Bahas Transisi Pemerintahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan presiden terpilih Donald Trump di Gedung Putih pada Rabu (13/11/2024) waktu setempat.

    Laporan Reuters menyebut pertemuan ini dirancang untuk menunjukkan transisi yang lancar antara pemerintahan Biden ke Trump, meskipun tim Trump belum menandatangani dokumen untuk memulai proses serah terima.

    “Ia percaya pada norma-norma, ia percaya pada lembaga kita, ia percaya pada transfer kekuasaan secara damai,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan tentang keputusan Biden untuk mengundang Trump.

    “Itulah yang menjadi norma. Itulah yang seharusnya terjadi,” tambahnya.

    Selain pertemuan dengan lembaga federal, Biden dan Trump kemungkinan akan membahas berbagai topik, termasuk kebijakan luar negeri.

    Namun, Jean-Pierre menolak menguraikan pokok bahasan diskusi antara kedua pria itu menjelang pertemuan mereka.

    Biden kemungkinan akan mendesak Trump untuk mendukung Ukraina dalam perangnya dengan Rusia. Dukungan AS untuk Kyiv dipertanyakan menyusul kemenangan Trump atas Harris minggu lalu, dan Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang dengan cepat tanpa menjelaskan caranya.

    Perjalanan Trump ke Washington diperkirakan akan mencakup pertemuan dengan anggota parlemen Republik dan Ketua DPR Mike Johnson di pagi hari, setelahnya ia akan bertemu Biden.

    Pertemuan itu akan menjadi yang pertama sejak debat kedua pria itu pada Juni. Performa Biden yang buruk kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang usianya di antara sesama Demokrat dan menyebabkan dia keluar dari pemilihan presiden. Ia kemudian digantikan oleh wakilnya, Kamala Harris.

    Biden dan Trump telah saling mengkritik tajam selama bertahun-tahun, dan tim mereka masing-masing memiliki posisi yang sangat berbeda dalam kebijakan mulai dari perubahan iklim, Rusia hingga perdagangan.

    Biden, yang berusia 81 tahun, menggambarkan Trump sebagai ancaman bagi demokrasi, sementara Trump, yang berusia 78 tahun, menggambarkan Biden sebagai orang yang tidak kompeten.

    (luc/luc)

  • Ini Sosok Calon Dubes AS untuk Israel yang Baru di Era Trump

    Ini Sosok Calon Dubes AS untuk Israel yang Baru di Era Trump

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengumumkan calon duta besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel yang baru. Trump menjatuhkan pilihannya kepada Mike Huckabee.

    Mike merupakan mantan Gubernur negara bagian Arkansas. Trump yakin Mike Huckabee akan bekerja tanpa Lelah dalam menciptakan perdamaian di Timur Tengah.

    “Mike telah menjadi pegawai negeri, Gubernur, dan Pemimpin Iman yang hebat selama bertahun-tahun. Dia mencintai Israel, dan rakyat Israel, dan juga, rakyat Israel mencintainya,” kata Trump dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Rabu (13/11/2024).

    Trump juga telah menunjuk Mike Waltz masuk dalam jajaran pemerintahannya. Mike Waltz akan didapuk sebagai penasihat keamanan nasional.

    Mike Waltz diketahui sebagai mantan perwira pasukan khusus Amerika Serikat. Dia juga terkenal sebagai salah satu tokoh kebijakan luar negeri AS.

    Trump menggambarkan anggota Kongres dari Partai Republik itu sebagai “pemimpin yang diakui secara nasional dalam bidang keamanan nasional dan ahli dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Tiongkok, Rusia, Iran, dan terorisme global.”

    Mantan anggota Baret Hijau ini akan menjadi salah satu penasihat terdekat Trump di pemerintahan AS mendatang. Waltz secara terbuka membingkai Tiongkok sebagai ancaman “eksistensial” terhadap Amerika Serikat.

    “Mengucurkan miliaran dolar lagi (ke Ukraina) sudah merupakan definisi kegilaan saat ini,” katanya.

    (ygs/ygs)