Negara: Ukraina

  • Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Ekonomi Global Masih Penuh Ketidakpastian, OJK Minta Bank Hati-hati – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat kondisi perekonomian global relatif stagnan dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara yang masih terdivergensi. Ekonomi AS, Eropa, dan UK tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya, namun ekonomi Tiongkok justru cenderung belum cukup kuat seiring lemahnya permintaan domestik dan berlanjutnya tekanan sektor properti.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa OJK terus mencermati perkembangan volatilitas ekonomi global dan dampaknya kepada ekonomi domestik serta perbankan Indonesia.

    Hal tersebut dilakukan seiring dengan pengawasan perbankan secara individual yang intensif dan berkelanjutan yang diharapkan mampu menjaga stabilitas sistem keuangan dan perbankan Indonesia pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang.

    “Selanjutnya, OJK juga meminta bank-bank agar terus memperhatikan aspek kehati-hatian (prudential banking), profesionalisme, inovatif, dan selalu menjaga integritas untuk bisa mencapai pertumbuhan yang tinggi dan sehat,” kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (18/11/2024).

    Dalam Laporan Surveillance Perbankan Indonesia (LSPI) Triwulan II-2024, ketidakpastian pasar keuangan global yang masih cukup tinggi, antara lain dipengaruhi oleh laju penurunan inflasi yang masih berada di atas target, mendorong The Fed mempertahankan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) tinggi dalam jangka waktu lama (high for longer) hingga Juni 2024 dan baru melakukan pemangkasan FFR pada FOMC September 2024.

    Selain itu, perlu diperhatikan juga faktor risiko seperti perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, disrupsi jalur perdagangan di Laut Merah, dan faktor perubahan iklim yang berpotensi memicu peningkatan harga komoditas dan inflasi ke depan.

    Kekhawatiran juga menyelimuti pasar seiring meningkatnya ketidakpastian kondisi politik AS menjelang pemilu presiden AS yang diselenggarakan pada November 2024. Di tengah perkembangan global tersebut, pada triwulan II-2024 ekonomi domestik tetap terjaga meskipun sedikit melandai, antara lain ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi meskipun pertumbuhan konsumsi, investasi, dan pengeluaran Pemerintah melambat dibandingkan triwulan II-2023.

    Secara umum, pertumbuhan konsumsi domestik yang melambat juga ditengarai merupakan implikasi dari berakhirnya efek stimulus dari periode Pemilihan Umum

    (Pemilu) dan Ramadhan serta diikuti oleh kondisi pasar tenaga kerja yang belum pulih sepenuhnya.

     

  • Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Jarak Jauh AS untuk Melawan Rusia, Putin Meradang!

    Biden Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Jarak Jauh AS untuk Melawan Rusia, Putin Meradang!

    JABAR EKSPRES – Keputusan mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang kini mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh buatan AS di wilayah Rusia.

    Langkah ini merupakan perubahan besar dalam kebijakan AS terkait konflik Ukraina dan dipandang sebagai titik balik penting dalam perang melawan invasi Rusia.

    Presiden Joe Biden memutuskan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan sistem senjata jarak jauh Amerika, Army Tactical Missile System (ATACMS), untuk menyerang target di Rusia.

    Langkah ini diambil di tengah meningkatnya aktivitas militer Rusia di Ukraina, khususnya di wilayah Kursk, serta dukungan militer dari Korea Utara kepada Rusia.

    Presiden Biden telah membahas keputusan ini dengan sejumlah pemimpin dunia selama kunjungannya ke Amerika Selatan, termasuk dengan pemimpin Jepang, Korea Selatan, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping.

    BACA JUGA: Prabowo Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden ke-47 AS

    Biden berupaya menekan Tiongkok agar memengaruhi Korea Utara untuk menghentikan dukungannya terhadap Rusia, mengingat Korea Utara adalah mitra dagang terbesar Tiongkok.

    Sementara itu, Presiden Vladimir Putin pun telah merespons kebijakan Washington ini.

    Moskow akan membuat “keputusan yang tepat dalam menanggapi ancaman yang akan diberikan kepada kami.” Ungkap Putin, dikutip dari Rusia Today.

    Keputusan ini tidak hanya berdampak pada konflik Ukraina, tetapi juga membuka babak baru dalam dinamika geopolitik global.

    Sistem Senjata ATACMS

    ATACMS adalah senjata jarak jauh dengan kemampuan luar biasa. Sistem ini memiliki jangkauan sekitar 180 hingga 190 mil dan dirancang untuk menghancurkan target strategis seperti depot amunisi, konsentrasi pasukan, dan pusat logistik.

  • Akhirnya, Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Wilayah Rusia

    Akhirnya, Biden Izinkan Ukraina Pakai Senjata AS Serang Wilayah Rusia

    Washington DC

    Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Rusia. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan Washington soal konflik Ukraina-Rusia.

    Informasi tersebut, seperti dilansir Reuters, Senin (18/11/2024), diungkapkan oleh dua pejabat AS yang enggan disebut namanya dan seorang sumber yang mengetahui keputusan Washington tersebut.

    Disebutkan sumber-sumber yang dikutip Reuters itu bahwa Ukraina berencana melancarkan serangan jarak jauh pertamanya dalam beberapa hari ke depan. Namun rincian soal rencana serangan itu tidak diungkapkan ke publik karena kekhawatiran keamanan operasional.

    Menurut sumber-sumber itu, serangan pertama jauh ke dalam wilayah Rusia kemungkinan akan dilakukan militer Ukraina dengan menggunakan roket ATACMS, yang memiliki jangkauan hingga 306 kilometer.

    Langkah ini diambil sekitar dua bulan sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump mulai menjabat pada 20 Januari tahun depan, dan menyusul permohonan selama berbulan-bulan dari Presiden Volodymyr Zelensky agar mengizinkan Ukraina memakai senjata AS untuk menyerang target militer Rusia yang jauh dari perbatasan.

    Perubahan posisi AS ini, menurut pejabat AS dan sumber yang dikutip Reuters, sebagian besar terjadi sebagai respons atas pengerahan pasukan darat Korea Utara (Korut) untuk melengkapi pasukan militer Rusia dalam perang melawan Ukraina. Perkembangan ini memicu kekhawatiran Washington dan Kyiv.

    Zelensky dalam pidato terbarunya menyebut rudal-rudal itu akan “berbicara sendiri”.

  • Rusia Menggila, Putin Tembak 120 Rudal & 90 Drone ke Ukraina

    Rusia Menggila, Putin Tembak 120 Rudal & 90 Drone ke Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia melakukan serangan besar-besaran baru ke ibu kota Ukraina, Kyiv, Minggu (17/11/2024). Setidaknya ada 120 rudal dan 90 pesawat nirawak (drone) ditembakkan.

    Pejabat Ukraina mengatakan ini menjadi serangan terbesar dalam tiga tahun perang berlangsung. Dua orang tewas sementara belasan lainnya luka-luka.

    Mengutip AFP, ledakan besar terjadi dini hari di Kyiv dan kota dekat Sloviansk di wilayah Donetsk. Meski begitu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan ada 140 serangan yang berhasil di halau dan ditembak jatuh dari 120 rudal dan 90 drone tersebut.

    Operasi Moskow juga telah membuat pemadaman listrik terjadi. Ini membuat banyak pihak khawatir mengingat musim dingin ekstrem mulai datang di wilayah itu dan kebutuhan akan pemanas begitu tinggi.

    “Pemboman udara Rusia yang tak henti-hentinya telah menghancurkan setengah dari kapasitas produksi energi Ukraina,” tambah Zelensky.

    Selain wilayah ibu kota Kyiv, operator jaringan Ukraina DTEK juga mengumumkan pemadaman listrik di wilayah Donetsk dan Dnipropetrovsk di timur. Listrik juga diputus di beberapa bagian kota pelabuhan Laut Hitam selatan Odesa sementara para pejabat memperingatkan infrastruktur penting terdampak di wilayah Vinnytsia, Rivne, Volhynia, dan Zaporizhzhia.

    Meskipun tingkat kerusakan sulit diperkirakan saat ini, operator jaringan mengatakan sudah delapan kali dalam setahun ini pembangkit listriknya diserang. Sebelumnya Kyiv telah memohon kepada sekutu-sekutu Baratnya untuk membantu membangun kembali jaringan energinya.

    Sementara itu, Kyiv juga telah meminta Barat untuk kembali memasok pasukannya yang kalah persenjataan dengan lebih banyak senjata pertahanan udara. Namun banyak orang di Ukraina khawatir bahwa bantuan Barat itu tidak akan diberikan secara cuma-cuma setelah Donald Trump kembali memimpin Amerika Serikat (AS), Januari 2025 nanti.

    Perjanjian Damai

    Di sisi lain, prospek perjanjian damai mulai dibicarakan kedua belah pihak. Sabtu, Zelensky mengatakan bahwa ia akan mengakhiri perang dengan cara diplomatik tahun depan.

    Namun, Kyiv dan Kremlin tetap berselisih pendapat tentang ketentuan perjanjian itu. Termasuk poin-poin yang harus disepakati.

    Putin mengatakan dia hanya akan menerima perundingan dengan Ukraina jika Kyiv menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki Moskow. Zelensky sendiri menolak syarat Putin.

    (sef/sef)

  • ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 November 2024

    ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata Regional 17 November 2024

    ABK Ukraina Sakit, Kapal MV Port Nara Minta Pertolongan di Selat Karimata
    Tim Redaksi
    BABEL, KOMPAS.com
    – Seorang anak buah kapal (ABK) asal Ukraina, Pasechiniuk Levgenii (37), harus dievakuasi setelah dilaporkan mengalami sakit saat kapal kargo yang ditumpanginya melintasi
    Selat Karimata
    pada Minggu (17/11/2024).
    Tim pencarian dan pertolongan (SAR) Pangkalpinang segera dikerahkan ke lokasi setelah kapal
    MV Port Nara
    mengajukan permintaan medis darurat.
    “Kami menerima informasi mengenai kejadian yang menimpa ABK Kapal MV Port Nara yang mengalami sakit saat melakukan perjalanan dari Thailand menuju Australia,” ungkap Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dalam keterangan tertulisnya.
    Kapal MV Port Nara, yang berbendera Republik Marshall, berlayar dari pelabuhan Sriracha, Thailand, pada 12 November 2024, dan menuju pelabuhan Bunbury, Australia.
    Saat melintasi perairan Selat Karimata, salah satu ABK, yang merupakan warga negara Ukraina, mengalami sakit di atas kapal.
    “Diagnosa awal dari kapten kapal menyebutkan bahwa korban diduga mengalami penyumbatan pada saluran uretra,” jelas Oka.
    Kapten kapal, Ivan Vishnov, kemudian meminta bantuan evakuasi dan melaporkan kondisi tersebut ke Call Center Kansar Pangkalpinang.
    Menanggapi laporan tersebut, Kansar Pangkalpinang segera memberangkatkan satu tim rescue menuju titik pertemuan dengan MV Port Nara yang mendekati perairan Bangka Belitung untuk melakukan prosedur evakuasi.
    Tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer Kansar Pangkalpinang, ABK KN SAR Karna, Balai Karantina Kesehatan, KSOP Pangkalbalam, Ditpolairud Polda Babel, dan agen kapal bergegas menuju titik pertemuan dengan MV Port Nara menggunakan Kapal Negara (KN) SAR Karna 246 yang dinakhodai Kapten Dear Tama Sinaga.
    “Tentunya dalam memberikan bantuan medis, kami mengajak tim dokter dari Balai Karantina Kesehatan Pangkalpinang agar dapat dilakukan tindakan awal pada awak,” tambah Oka.
    Dia memastikan bahwa tim masih dalam perjalanan menuju titik temu dengan MV Port Nara yang berada pada lokasi 34 mil laut dari Pelabuhan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bertemu Joe Biden, Xi Jinping Ingatkan ‘Garis Merah’ soal Taiwan

    Bertemu Joe Biden, Xi Jinping Ingatkan ‘Garis Merah’ soal Taiwan

    Jakarta

    Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden AS Joe Biden. Xi Jinping memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak melewati garis merah dalam mendukung Taiwan.

    Dilansir AFP, Minggu (17/11/2024) hal itu disampaikan Xi Jinping saat bertemu dengan Biden di sela KTT Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) di Peru pada Sabtu (16/11). Pertemuan Xi Jinping dan Biden itu digelar 2 bulan sebelum Donald Trump menjabat, di tengah kekhawatiran perang dagang dan pergolakan diplomatik.

    Diketahui, China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan menolak untuk mengesampingkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk merebutnya, sementara Amerika Serikat adalah pendukung keamanan utama pulau yang diperintah sendiri itu meskipun tidak mengakui Taipei secara diplomatis.

    Xi Jinping mengatakan kepada Biden terkait masalah Taiwan adalah garis merah yang tidak boleh ditentang.

    “Masalah Taiwan, demokrasi dan hak asasi manusia, jalur dan sistem, serta kepentingan pembangunan adalah empat garis merah Tiongkok yang tidak boleh ditentang”, ujar pernyataan Xi Jinping seperti dilaporkan media negara China CCTV, seperti dilansir AFP.

    “Ini adalah pagar pembatas dan jaring pengaman terpenting bagi hubungan Tiongkok-AS,” tambah pernyataan itu.

    Dalam pernyataan itu, China memperingatkan bahwa tindakan separatis seperti kemerdekaan Taiwan tidak sesuai dengan perdamaian dan stabilitas di selat tersebut

    Xi Jinping juga mengatakan Washington “tidak boleh campur tangan dalam perselisihan bilateral… dan tidak memaafkan atau mendukung dorongan provokatif” di Laut Cina Selatan.

    Diketahui, China pada tahun ini telah menekan klaimnya di jalur air yang disengketakan dengan lebih tegas, meskipun ada peningkatan gesekan dengan tetangga regional dan putusan internasional yang sudah lama berlaku bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

    Pada pertemuan itu, Xi Jinping juga mengatakan posisi Tiongkok dalam perang di Ukraina “terbuka dan jujur”. China juga tidak akan membiarkan ketegangan di semenanjung Korea “menjadi konflik atau kekacauan”, ujar pernyataan Xi Jinping seperti dilaporkan CCTV.

    (yld/gbr)

  • Harga Emas Dunia Mulai Berkilau, setelah Berhari-hari Anjlok

    Harga Emas Dunia Mulai Berkilau, setelah Berhari-hari Anjlok

    Chicago: Harga emas (XAU/USD) berjuang untuk mendapatkan pijakan di sekitar USD2.570 pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah bangkit dari level terendah dua bulan pada sesi sebelumnya.
     
    Dikutip dari FX Street, Sabtu, 16 November 2024, logam mulia tersebut tetap berada di bawah tekanan jual di tengah menguatnya dolar AS (USD) dan meningkatnya ketidakpastian seputar langkah penurunan suku bunga Federal Reserve (Fed).
     
    Ekspektasi inflasi yang lebih tinggi tahun depan karena kebijakan Donald Trump telah menyebabkan lebih sedikit penurunan suku bunga yang diharapkan, membebani logam kuning tersebut karena suku bunga yang lebih tinggi membuat aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas menjadi kurang menarik.
     
    Namun, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia dapat meningkatkan harga Emas, aset safe haven tradisional.
     
    Ke depannya, investor akan memantau Penjualan Ritel AS untuk periode Oktober. Selain itu, Indeks Manufaktur Empire State NY dan data Produksi Industri akan dipublikasikan. Susan Collins dan John Williams dari Fed akan berbicara di hari yang sama.
     
    Lanjutkan tren bearish
     
    Prospek positif logam mulia tampak rentan pada jangka waktu harian karena harga berkisar di sekitar Exponential Moving Average (EMA) 100 hari yang penting. Logam kuning dapat melanjutkan penurunan jika dapat menembus di bawah EMA 100 hari.
     
    Momentum penurunan tidak dapat dikesampingkan karena Relative Strength Index (RSI) 14 hari berada di bawah garis tengah 50 di dekat 33,60.
     
    Perdagangan yang konsisten di bawah EMA 100 hari dapat membuka jalan menuju USD2.485, level terendah 8 September. Filter penurunan tambahan yang perlu diperhatikan adalah USD2.353, level terendah 25 Juli. Kerugian yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan ke level psikologis USD2.300.
     
    Di sisi atas, level resistensi langsung untuk XAU/USD muncul di dekat level support yang berubah menjadi resistensi di USD2.665. Penembusan yang menentukan di atas level ini dapat mengakibatkan reli ke USD2.750, level tertinggi 6 November.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Ekonom Ungkap Penyebab Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Merosot 5 Tahun Terakhir

    Ekonom Ungkap Penyebab Kualitas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Merosot 5 Tahun Terakhir

    Bisnis.com, JAKARTA – Kualitas pertumbuhan ekonomi di Indonesia menurun dalam kurun  lima tahun terkhir. Hal itu terlihat dari bagaimana ekonomi tumbuh tetapi kelas menengah justru turun dan lapisan masyarakat miskin dan rentan miskin bahkan meningkat.

    Anggota Dewan Ekonomi Nasional Arief Anshory Yusuf mengatakan penyebab pastinya masih perlu dikaji lebih dalam. Namun, dia memiliki hipotesa bahwa hal tersebut disebabkan oleh tiga faktor.

    “Pertama, ini kaitannya dengan apa yang terjadi dengan struktur perekonomian Indonesia. Selama periode itu walau pertumbuhan ekonomi kita lumayan positif dan inklusif, struktur transformasi kita agak lemah,” kata Arief dikutip dari channel Youtube Podcast SKS, Sabtu (16/11/2024).

    Arief menjelaskan, dalam teori ekonomi pembangunan struktur transformasi yang kuat ditunjukkan oleh pertumbuhan manufaktur yang tinggi. Sementara, dalam 15 tahun terakhir Arief melihat sektor manufaktur di Indonesia masih lemah. 

    Akibatnya, pertumbuhan tenaga kerja yang besar tidak bisa terserap di industri manufaktur yang memiliki produktivitas tinggi seperti di sektor perdagangan atau finansial. Kemudian yang terjadi adalah segmentasi masyarakat ini akan bekerja di sektor tersier yang produktivitasnya kecil.

    Faktor kedua adalah weak state capacity atau kapasitas negara yang lemah. Kondisi ini membuat masyarakat suatu negara menjadi rentan terhadap berbagai guncangan. Arief menjelaskan kemampuan negara dalam melindungi masyarakatnya, seperti melalui fasilitas bantuan sosial, sangat tergantung dari kekuatan fiskal pemerintah.

    Kemampuan tersebut diindikasikan melalui rasio fiskal yang dihitung dari nilai penerimaan negara dari pajak dibagi dengan produk domestik bruto (PDB). Rasio ini menunjukkan seberapa besar negara mampu mengeluarkan belanjanya yang berguna untuk melindungi rakyat.

    “Indonesia itu fiskal rasionya rendah sekali dan cenderung menurun, sekitar 9-10%. Jika dibandingkan dengan negara tetangga, Thailand saja sudah 16%,” kata Arief.

    Lemahnya perlindungan negara kepada rakyatnya ini diperparah dengan belanja sosial pemerintah yang menurut Arief jauh dari sempurna. Misalnya, 50% dari anggaran sosial yang diberikan pemerintah ternyata tidak tepat sasaran.

    “Ini karena data base kita tidak selalu di-update. Sementara di Indonesia dinamika miskin tidak miskin sangat cepat. Banyakan, 50% [tidak tepat sasaran] itu kan lumayan,” ujarnya.

    Faktor ketiga adalah faktor badluck, atau ketidakberuntungan. Arief mencontohkan kondisi ini seperti kejadian pandemi covid-19, yang menurutnya Indonesia saat ini belum sepenuhnya pulih dari kondisi luar biasa tersebut. Dia mencontohkan, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan ketika pandemi hingga saat ini belum terserap lapangan kerja. 

    Contoh lainnya adalah konflik global Rusia-Ukraina yang berdampak pada peningkatan harga komoditas global. Saat itu, Indonesia memang mendapatkan berkah ketika harga komoditas melambung.

    “Ini tidak baik-baik amat, karena sektor-sektor ini capital intensive tidak menarik labor yang hilang. Pertumbuhan ekonomi 5% itu terjadi oleh sektor-sektor yang sangat mungkin capital intensive, tidak labor intensive, tidak menciptakan lapangan kerja,” kata Arief.

    Adapun Arief membandingkan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode 2002-2019 dengan 2019-2024. Pada periode 2002 hingga 2019 ketika pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5-6%, dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan. 

    Berdasarkan catatannya, terjadi penambahan jumlah midle class 42 juta orang, aspiring midle class 38 juta orang, dan penurunan kelompok miskin dan rentan miskin 34 orang juta dari 2002 ke 2019.

    Sementara dalam periode lima tahun terakhir ini, kelas menengah justru berkurang 9,5 juta orang dan kelas miksin dan rentan miskin bertambah 12,7 juta orang.

    “Sebagai ilustrasi, 2002 midle class hanya 7% dari populasi. 2019 itu 21%. Ini ciri pembangunan yang baik, ciri yang normal. Sekarang, dari 21% tinggal 17%. Hanya dalam 5 tahun,” pungkasnya.

  • Ukraina Buka Pintu Damai Buat Rusia Tahun Depan

    Ukraina Buka Pintu Damai Buat Rusia Tahun Depan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dirinya ingin mengakhiri perang dengan Rusia tahun depan melalui “cara diplomatik”.

    Zelenskyy berbicara sehari setelah mengatakan bahwa ia memperkirakan konflik akan berakhir lebih cepat daripada yang seharusnya, setelah Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menjabat tahun depan.

    “Bagi kami, kami harus melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa perang ini berakhir tahun depan. Kami harus mengakhirinya melalui cara diplomatik,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara dengan radio Ukraina, dikutip dari Channel News Asia dan AFP, Sabtu (16/11/2024).

    “Dan ini, menurut saya, sangat penting,” tambahnya.

    Tidak ada pembicaraan yang berarti antara Rusia dan Ukraina, tetapi kepresidenan Trump menimbulkan pertanyaan tentang masa depan konflik ini, dengan kelompok Republikan pendukung Trump berulang kali mengatakan bahwa sosok presiden AS terpilih ini akan mengakhiri perang dengan cepat.

    “Kita harus memahami apa yang diinginkan Rusia,” kata Zelenskyy.

    Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dirinya hanya akan menerima pembicaraan dengan Ukraina jika Kyiv menyerahkan wilayah Ukraina yang diduduki Moskow.

    Kremlin mengatakan bahwa ia mengulangi permintaan itu dalam percakapan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Jumat lalu. Zelenskyy telah menolak persyaratan Putin.

    Moskow telah membuat kemajuan yang mantap di Ukraina timur sejak musim panas ini, mendekati pusat-pusat utama seperti Pokrovsk dan Kurakhove. Zelenskyy mengatakan pada hari Sabtu bahwa pasukan Rusia menderita kerugian besar dan kekuatan pasukan mulai “melambat” di beberapa daerah.

    (haa/haa)

  • Zelensky Ingin Akhiri Perang dengan Rusia Tahun Depan

    Zelensky Ingin Akhiri Perang dengan Rusia Tahun Depan

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri perang dengan Rusia tahun depan, melalui “cara-cara diplomatik”.

    Hal itu disampaikannya pada Sabtu (16/11), sehari setelah mengatakan bahwa ia berharap konflik tersebut akan berakhir lebih cepat daripada yang seharusnya, setelah Donald Trump kembali menjadi presiden Amerika Serikat tahun depan.

    “Bagi kita, kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk memastikan bahwa perang ini berakhir tahun depan. Kita harus mengakhirinya dengan cara-cara diplomatik,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan radio Ukraina.

    “Dan ini, menurut saya, sangat penting,” imbuhnya, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/11/2024).

    Sejauh ini, tidak ada pembicaraan yang berarti antara Rusia dan Ukraina. Namun, masa jabatan presiden Trump menimbulkan pertanyaan tentang masa depan konflik tersebut, dengan sang Republikan tersebut berulang kali mengatakan bahwa ia akan segera mengakhiri perang.

    “Kita harus memahami apa yang diinginkan Rusia,” kata Zelensky.

    “Kita berperang dengan negara yang tidak menghargai rakyatnya, yang memiliki banyak peralatan, yang tidak peduli berapa banyak orang yang tewas,” cetus pemimpin Ukraina tersebut.