Negara: Ukraina

  • Rupiah melemah setelah BI tahan suku bunga BI-Rate

    Rupiah melemah setelah BI tahan suku bunga BI-Rate

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah setelah BI tahan suku bunga BI-Rate
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 20 November 2024 – 17:43 WIB

    Elshinta.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup melemah setelah Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga BI-Rate tetap di level enam persen.

    Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah turun 26 poin atau 0,16 persen menjadi Rp15.871 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.845 per dolar AS.

    “Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 19-20 November 2024,” kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu (20/11).

    Keputusan mempertahankan BI-Rate enam persen tersebut konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024 dan 2025.

    Guna untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, maka fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah karena meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global dan tantangan politik di Amerika Serikat.

    Di sisi eksternal, Ibrahim menuturkan perang Rusia dan Ukraina menjadi fokus setelah ancaman nuklir Moskow meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

    Moskow menurunkan ambang batas pembalasan nuklir atas serangan Ukraina sebagai respons terhadap Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan mengizinkan penggunaan rudal jarak jauh oleh Ukraina terhadap Rusia, yang diperingatkan Moskow dapat menandai eskalasi mengerikan dalam konflik tersebut.

    Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan negara itu akan melakukan semua yang bisa dilakukannya untuk menghindari perang nuklir. Namun permusuhan dengan Ukraina terus berlanjut, karena kedua negara melancarkan serangan yang melemahkan satu sama lain selama seminggu terakhir.

    Selain itu, pasar tetap tidak yakin tentang apa yang akan terjadi pada ekonomi dan suku bunga AS di bawah kepemimpinan Donald Trump, di tengah beberapa keraguan tentang apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada Desember 2024.

    Bank Rakyat Tiongkok tidak mengubah LPR satu tahun dan lima tahunnya pada hari Rabu, dengan Beijing kemungkinan menahan stimulus lebih lanjut hingga memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang apa yang akan terjadi pada hubungan Tiongkok-AS di bawah kepemimpinan Donald Trump.

    Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu merosot ke level Rp15.858 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.816 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • IHSG ditutup melemah dipimpin sektor teknologi 

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor teknologi 

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG ditutup melemah dipimpin sektor teknologi 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 20 November 2024 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi.

    IHSG ditutup melemah 15,37 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.180,33. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,80 poin atau 0,21 persen ke posisi 875,12.

    “Bursa regional Asia bergerak melemah, pasar tampaknya cenderung berhati-hati karena fokus perhatian dari meningkatnya konflik di kawasan Eropa antara Rusia dan Ukraina,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (20/11).

    Konflik tersebut membuat pasar berhati-hati karena ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Eropa hingga potensi risiko eskalasi nuklir yang dipicu Ukraina meluncurkan serangan rudal pertamanya di wilayah perbatasan Rusia menggunakan persenjataan yang dipasok Barat.

    Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memperluas doktrin nuklir Rusia untuk mengizinkan respons atom terhadap serangan konvensional.

    Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa mereka akan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari perang nuklir.

    Dari Jepang, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengindikasikan bahwa setiap kenaikan suku bunga di masa mendatang akan bertahap, tergantung pada perkembangan ekonomi, meskipun tidak memberikan garis waktu spesifik kapan kenaikan ini akan terjadi.

    Di sisi lain, pelaku pasar menyikapi kebijakan bank sentral China yang mempertahankan suku bunga acuannya, yang mana bank sentral China mempertahankan suku bunga pinjaman utama tidak berubah setelah memangkasnya pada Oktober 2024, seperti yang diharapkan secara luas.

    Bank Rakyat China mempertahankan suku bunga pinjaman utama satu tahun dan lima tahun tidak berubah pada masing-masing 3,1 persen dan 3,6 persen, yang mencerminkan penilaian berkelanjutan bank sentral terhadap langkah-langkah stimulus yang ada karena China mengintensifkan upaya untuk melawan perlambatan ekonominya dan mencapai target pertumbuhan 2024 sekitar 5 persen meskipun ada tantangan yang terus berlanjut.

    Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di level 6 persen.

    Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor energi sebesar 0,37 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang naik masing- masing sebesar 0,33 persen dan 0,33 persen.

    Sedangkan, tujuh sektor melemah yaitu sektor teknologi turun paling dalam minus 1,94 persen, diikuti oleh sektor properti dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing turun sebesar 0,71 persen dan 0,52 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BOAT, JMAS, DAAZ, DOSS dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni NAIK, DNAR, VERN, SURI dan MEJA.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.083.440 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,52 miliar lembar saham senilai Rp8,73 triliun. Sebanyak 250 saham naik 310 saham menurun dan 229 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 52,09 poin atau 0,16 persen ke level 38.352,30, indeks Hang Seng menguat 41,33 poin atau 0,21 persen ke level 19.705,00, indeks Shanghai menguat 21,97 poin atau 0,66 persen ke posisi 3.346,01, dan indeks Straits Times menguat 14,33 poin atau 0,38 persen ke 3.743,63.

    Sumber : Antara

  • 7 Update Perang Ukraina: ‘Gerbang’ PD 3 Terbuka-Gebrakan Putin & Trump

    7 Update Perang Ukraina: ‘Gerbang’ PD 3 Terbuka-Gebrakan Putin & Trump

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika perang Rusia-Ukraina terus berlanjut. Memasuki lebih dari seribu hari bertempur, pergerakan perang belum mencapai titik-titik perdamaian.

    Pada Minggu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan restu kepada Ukraina untuk menyerang wilayah dalam Rusia menggunakan senjata buatannya. Hal ini diramalkan dapat membuka peluang Perang Dunia (PD) 3.

    Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber oleh CNBC Indonesia, Rabu (20/11/2024):

    1. Ukraina Bom Rusia dengan Rudal Maut AS

    Ukraina mulai menggunakan senjata jarak jauh AS untuk menyerang masuk ke negara Rusia. Mengutip Reuters, Ukraina menggunakan Army Tactical Missile System (ATACMS) milik AS, menyerang beberapa kota milik Moskow.

    Rusia mengatakan pasukannya menembak jatuh lima dari enam rudal yang ditembakkan ke fasilitas militer di wilayah Bryansk. Puing-puing salah satu rudal mengenai fasilitas tersebut, memicu kebakaran, meski beruntung tidak menimbulkan korban atau kerusakan.

    “Militer Ukraina telah meluncurkan beberapa rudal ATACMS buatan AS ke Wilayah Bryansk Rusia, beberapa di antaranya telah dicegat,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan juga oleh laman Prancis, AFP.

    Media Ukraina sebelumnya juga melaporkan bagaimana Kyiv telah menembakkan rudal ATACMS ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya. Dirilis rekaman yang diduga sebagai momen peluncuran.

    Ukraina mengakui pihaknya menyerang depot senjata Rusia, sekitar 110 kilometer (km) di dalam wilayah pemerintahan Presiden Vladimir Putin, dalam sebuah serangan yang menyebabkan “ledakan sekunder”.

    Namun militer Ukraina tidak secara terbuka menyebutkan senjata apa yang digunakannya walau sumber pemerintah Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat Washington mengonfirmasi penggunaan ATACMS.

    “Rusia berhasil mencegat dua dari delapan rudal yang ditembakkan oleh Ukraina dan bahwa serangan itu dilakukan pada titik pasokan amunisi,” ujar pejabat AS yang tak menyebutkan nama.

    2. AS Tutup Kedutaan di Kyiv

    Kedutaan Besar Amerika Serikat di Kyiv, Ukraina, akan ditutup sementara pada Rabu (20/11/2024) menyusul informasi terkait potensi serangan udara besar-besaran. Departemen Urusan Konsuler AS menyatakan dalam situs resmi kedutaan bahwa tindakan ini diambil demi keamanan.

    “Sebagai langkah kehati-hatian, kedutaan akan ditutup, dan para pegawai diperintahkan untuk berlindung di tempat,” kata pernyataan itu, dilansir Reuters. Kedutaan juga mengimbau warga negara AS di Kyiv untuk bersiap mencari perlindungan segera setelah peringatan udara diumumkan.

    Peringatan ini muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Penggunaan rudal ini dilakukan setelah Ukraina mendapat izin dari pemerintahan Presiden Joe Biden pada hari ke-1.000 sejak dimulainya perang Rusia-Ukraina.

    Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika Washington memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal yang dipasok oleh AS, Inggris, dan Prancis untuk menyerang wilayah Rusia, Moskow akan menganggap negara-negara NATO tersebut terlibat langsung dalam perang.

    3. NATO Terjunkan 3.600 tentara di ‘Halaman Belakang’ Rusia

    Ribuan tentara NATO kini bersiaga di “halaman belakang” Rusia. Ini terkait latihan artileri berskala besar di Arktik Finlandia bulan ini.

    AFP menulis sekitar 3.600 tentara dari Amerika Serikat (AS), Swedia, Inggris, Prancis, dan anggota NATO lainnya akan melakukan latihan tembak langsung sepanjang November di daerah perbukitan Rovajarvi yang bersalju. Ini merupakan bagian dari latihan artileri NATO terbesar yang pernah diadakan di Eropa, yang dijuluki Dynamic Front 25, mencakup latihan di Estonia, Jerman, Rumania, dan Polandia yang melibatkan total sekitar 5.000 tentara.

    Direktur latihan Dynamic Front 25 di Finlandia, Kolonel Janne Makitalo, mengatakan tujuan utamanya adalah untuk melatih dan mengembangkan interoperabilitas dalam unit artileri aliansi. Termasuk mempersiapkan pasukan untuk kondisi Arktik yang keras, setelah Norwegia, Swedia, dan Finlandia semuanya menjadi anggota NATO.

    “Tentu saja ini mengirimkan pesan bahwa kami dapat berlatih bersama dan kami sedang mengembangkan aset kami,” katanya kepada wartawan, dikutip Rabu (20/11/2024).

    “Artileri pada dasarnya adalah raja dan ratu medan perang, seperti yang telah kita lihat dari pengalaman pertempuran di Ukraina,” kata Makitalo.

    Ia menepis anggapan bahwa NATO dapat memprovokasi Moskow. Apalagi dengan memamerkan kekuatan militernya di halaman belakang Rusia.

    “Ini bukan semacam unjuk kekuatan,” tegasnya menambahkan ergabungnya Finlandia dengan NATO membawa 280.000 tentara ke sisi utara aliansi.

    4. Laksamana AS Ungkap Kondisi perang Ukraina dan Arab

    Laksamana Asia-Pasifik Amerika Serikat (AS), Sam Paparo, menjabarkan kondisi militer Negeri Paman Sam dalam menghadapi konflik di Ukraina dan Timur Tengah. Hal ini disebarkannya dalam sebuah pernyataan resmi, Selasa (19/11/2024).

    Dalam paparannya, Paparo menyebut konflik di Ukraina dan Timur Tengah menggerogoti persediaan pertahanan udara AS. Hal ini, menurutnya, akan membebani biaya perang yang disiapkan Washington.

    “Dengan beberapa Patriot yang telah digunakan, beberapa rudal udara-ke-udara yang telah digunakan, sekarang ini menggerogoti persediaan. Mengatakan sebaliknya akan menjadi tidak jujur,” kata Paparo, kepala Komando Indo-Pasifik AS, dalam sebuah acara, yang dikutip Reuters.

    Biden telah memberi Kyiv serangkaian pertahanan lengkap, termasuk rudal Patriot dan sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Canggih Nasional. Tak hanya itu, Gedung Putih juga baru-baru ini merestui penggunaan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat, atau ATACMS oleh Ukraina untuk menyerang Rusia.

    Lampu hijau yang diberikan Biden ini mengundang reaksi keras dari Rusia untuk segera mengesahkan doktrin nuklir terbarunya. Doktrin itu secara resmi dikenal sebagai ‘Dasar-dasar Kebijakan Negara di Bidang Pencegahan Nuklir’.

    Doktrin yang tertulis sepanjang 4 halaman itu menguraikan kondisi ancaman-ancaman yang dapat dibalas dengan penggunaan senjata nuklir.

    “Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu, atau sekutunya Belarus, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka,” kata doktrin baru tersebut, yang diteken Presiden Vladimir Putin.

    “Agresi terhadap Federasi Rusia dan (atau) sekutunya oleh negara non-nuklir mana pun dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir dianggap sebagai serangan gabungan mereka,” tambah pernyataan itu.

    5. Rusia Respons Tembakan Rudal AS oleh Ukraina

    Rusia memberi respons terhadap serangan Ukraina yang menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat (AS), Army Tactical Missile System (ATACMS), yang makin meningkatkan ancaman terjadinya perang dunia ke-3 (PD 3). Rusia bahkan memberi isyarat AS dan sekutu, bahwa mereka siap untuk melakukan konfrontasi nuklir.

    Menteri Luar Negeri, Sergey Lavrov menyebut Barat memang ingin meningkatkan konflik. Ini ditegaskannya di sela-sela konferensi pers KTT G20 di Brasil, Selasa.

    “Fakta bahwa ATACMS digunakan berulang kali malam ini di wilayah Bryansk (Rusia), tentu saja, merupakan sinyal bahwa mereka (di Barat) yang menginginkan peningkatan (perang),” kata Lavrov menurut laporan Tass, dikutip CNBC International Rabu (20/11/2024).

    “Dan tanpa Amerika, mustahil untuk menggunakan rudal berteknologi tinggi ini,” tambahnya.

    Moskow sebenarnya sudah berulang kali memperingatkan Barat agar tidak membiarkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauhnya untuk menyerang Rusia secara langsung. Beberapa pejabat, termasuk Wakil Dewan Keamanan Rusia dan mantan Perdana Menteri negeri itu Dmitry Medvedev memberi ancama akan eskalasi dan perang dunia baru.

    Namun keputusan akhirnya dimuat Presiden AS Joe Biden, Senin, yang memperbolehkan penggunaan senjata buatan Lockheed Martin Corporation tersebut, yang mampu mencapai target hingga 300 kilometer (km). Kebijakan yang diketok persis dua bulan sebelum Biden digantikan Donald Trump tersebut disetujui dengan dalih masuknya tentara Korea Utara (Korut) dalam perang Rusia-Ukraina guna membantu pasukan Kremlin.

    6. Putin Siap Berunding dengan Trump

    Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini terjadi tatkala Trump, yang baru saja memenangkan pemilihan awal bulan ini, berkomitmen menyelesaikan konflik tersebut.

    Dalam pelaporan terperinci yang dikutip Reuters, lima pejabat Rusia saat ini dan mantan pejabat mengatakan Kremlin secara umum mengatakan Moskow dapat setuju untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan.

    “Mungkin ada ruang untuk negosiasi mengenai pembagian tepat empat wilayah timur Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson,” menurut tiga orang yang semuanya meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

    “Rusia mungkin juga terbuka untuk menarik diri dari sebagian kecil wilayah yang dikuasainya di wilayah Kharkiv dan Mykolaiv, di utara dan selatan Ukraina,” tambah dua pejabat lainnya.

    Putin mengatakan bulan ini bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata harus mencerminkan ‘realitas’ di lapangan. Namun ia khawatir gencatan senjata yang berumur pendek hanya akan memungkinkan Barat untuk mempersenjatai kembali Ukraina.

    “Jika tidak ada kenetralan, sulit untuk membayangkan adanya hubungan bertetangga yang baik antara Rusia dan Ukraina,” kata Putin kepada kelompok diskusi Valdai pada 7 November.

    “Mengapa? Karena ini berarti Ukraina akan terus-menerus digunakan sebagai alat di tangan yang salah dan merugikan kepentingan Federasi Rusia.”

    7. Intel Rusia Bicara soal Ukraina

    Moskow akan menanggapi langkah-langkah Barat yang mengancam Rusia dengan serangan jarak jauh. Hal ini diperingatkan kepala Badan Intelijen Asing (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin.

    Kepala mata-mata Rusia itu mengatakan perubahan doktrin nuklir negara itu yang diberlakukan oleh Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa telah mengurangi ruang gerak bagi kekuatan Barat dalam konfrontasi mereka dengan Moskow.

    “Upaya beberapa anggota NATO untuk berpartisipasi dalam memfasilitasi kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat jauh di dalam wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Naryshkin dalam sebuah wawancara dengan majalah Rusia National Defense, yang diterbitkan pada hari Rabu.

    Pedoman pencegahan nuklir yang baru menetapkan bahwa serangan terhadap Rusia oleh negara non-nuklir yang didukung oleh negara nuklir akan dianggap sebagai operasi gabungan. Hal ini juga berpotensi memicu pembalasan nuklir dari Moskow

    “Perubahan ini secara de facto mengecualikan kemungkinan mengalahkan Angkatan Bersenjata Rusia di medan perang,” tambah Naryshkin.

    (luc/luc)

  • Putin Siap Negosiasi dengan Trump soal Ukraina, Perang Berakhir?

    Putin Siap Negosiasi dengan Trump soal Ukraina, Perang Berakhir?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal ini terjadi tatkala Trump, yang baru saja memenangkan pemilihan awal bulan ini, berkomitmen menyelesaikan konflik tersebut.

    Dalam pelaporan terperinci yang dikutip Reuters, lima pejabat Rusia saat ini dan mantan pejabat mengatakan Kremlin secara umum mengatakan Moskow dapat setuju untuk membekukan konflik di sepanjang garis depan.

    “Mungkin ada ruang untuk negosiasi mengenai pembagian tepat empat wilayah timur Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson,” menurut tiga orang yang semuanya meminta anonimitas untuk membahas masalah-masalah sensitif.

    “Rusia mungkin juga terbuka untuk menarik diri dari sebagian kecil wilayah yang dikuasainya di wilayah Kharkiv dan Mykolaiv, di utara dan selatan Ukraina,” tambah dua pejabat lainnya.

    Putin mengatakan bulan ini bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata harus mencerminkan ‘realitas’ di lapangan. Namun ia khawatir gencatan senjata yang berumur pendek hanya akan memungkinkan Barat untuk mempersenjatai kembali Ukraina.

    “Jika tidak ada kenetralan, sulit untuk membayangkan adanya hubungan bertetangga yang baik antara Rusia dan Ukraina,” kata Putin kepada kelompok diskusi Valdai pada 7 November.

    “Mengapa? Karena ini berarti Ukraina akan terus-menerus digunakan sebagai alat di tangan yang salah dan merugikan kepentingan Federasi Rusia.”

    Dua sumber mengatakan keputusan Presiden AS Joe Biden yang akan lengser untuk mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ATACMS Amerika jauh ke Rusia dapat mempersulit dan menunda penyelesaian apa pun.

    Pada hari Selasa, Kyiv menggunakan rudal untuk menyerang wilayah Rusia untuk pertama kalinya, menurut Moskow yang mengecam tindakan tersebut sebagai eskalasi besar.

    Para sumber menyebut jika tidak ada gencatan senjata yang disepakati, maka Rusia akan terus berperang.

    Jaminan Keamanan

    Para sumber mengatakan Rusia terbuka untuk membahas jaminan keamanan bagi Kyiv. Ini merupakan bentuk tukar guling dari permohonan Kyiv untuk masuk pada aliansi NATO, yang ditolak keras oleh Moskow.

    “Konsesi Ukraina lainnya yang dapat didorong Kremlin termasuk Kyiv yang setuju untuk membatasi jumlah angkatan bersenjatanya dan berkomitmen untuk tidak membatasi penggunaan bahasa Rusia,” kata orang-orang tersebut.

    Rusia sendiri melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Realita di Lapangan: Kemenangan Rusia

    Rusia menguasai 18% wilayah Ukraina termasuk seluruh Krimea, semenanjung yang dianeksasinya dari Ukraina pada tahun 2014. Secara total, Rusia memiliki lebih dari 110.000 km persegi wilayah Ukraina.

    Di sisi lain, Ukraina menguasai sekitar 650 km persegi wilayah Kursk milik Rusia. Sejauh ini, Moskow masih berupaya mengusir pasukan Kyiv dari wilayah itu, bahkan Rusia dilaporkan telah memanggil pasukan Korea Utara untuk melakukan hal ini.

    “Di dalam negeri, Putin dapat menjual kesepakatan gencatan senjata yang membuat Rusia menguasai sebagian besar wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson sebagai kemenangan yang memastikan pertahanan bagi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dan mengamankan jembatan darat ke Krimea,” menurut salah satu sumber.

    Masa depan Krimea sendiri tidak dapat didiskusikan, kata semua pejabat Rusia.

    Salah satu pejabat yang mengetahui diskusi tingkat atas Kremlin, mengatakan Barat harus menerima ‘kebenaran pahit’ bahwa semua dukungan yang diberikannya kepada Ukraina tidak dapat mencegah Rusia memenangkan perang.

    “Putin, mantan letnan kolonel KGB yang menyaksikan runtuhnya Uni Soviet saat bertugas di Dresden, mengambil keputusan untuk menyerang Ukraina sendiri hanya dengan nasihat terbatas dari sekelompok kecil penasihat terpercaya,” kata sumber itu.

    Ketika ditanya seperti apa kemungkinan gencatan senjata, dua sumber Rusia merujuk pada rancangan perjanjian yang hampir disetujui pada April 2022 setelah perundingan di Istanbul, dan yang telah disebut Putin di depan umum sebagai kemungkinan dasar untuk kesepakatan.

    Berdasarkan rancangan tersebut, yang salinannya telah dilihat Reuters, Ukraina harus menyetujui netralitas permanen dengan imbalan jaminan keamanan internasional dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yakni Inggris, China, Prancis, Rusia, dan AS.

    Satu pejabat Rusia lainnya mengatakan tidak akan ada kesepakatan kecuali Ukraina menerima jaminan keamanan dan netralitas.

    “Pertanyaannya adalah bagaimana menghindari kesepakatan yang mengunci Barat ke dalam kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia suatu hari nanti,” ucapnya.

    (luc/luc)

  • China Dipalak Habis-habisan, Xi Jinping Akhirnya Turun Gunung

    China Dipalak Habis-habisan, Xi Jinping Akhirnya Turun Gunung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan pesat industri mobil listrik (EV) asal China membuat asing ketar-ketir. Uni Eropa berencana mengenakan tarif tambahan hingga 35,3% pada produses EV asal China yang menjual produknya di kawasan Eropa.

    Uni Eropa berdalih langkah itu untuk melindungi produsen EV dalam negeri. Rencana itu menimbulkan polemik dan masih dalam tahap negosiasi lebih lanjut antara pemerintah China dan Eropa.

    Terbaru, Presiden China Xi Jinping turun gunung dan langsung berbicara ke Kanselir Jerman Olaf Scholz terkait rencana penambahan tarif tersebut.

    Xi mengungkapkan harapannya bahwa Jerman bisa membantu Uni Eropa dan China untuk menyelesaikan masalah tarif pada produsen EV China sesegera mungkin, dilaporkan CCTV dan dikutip dari Reuters, Rabu (20/11/2024).

    Pembicaraan itu berlangsung dalam rangkaian konferensi ‘Group of 20’ di Rio de Janeiro. Xi mengatakan China siap untuk bekerja sama secara strategis dengan Jerman sebagai langkah konsolidasi.

    Hal itu ia ungkapkan sebelum menyinggung soal isu tarif tambahan yang direncanakan Uni Eropa untuk produsen EV China. Pasalnya, penambahan tarif itu dikhawatirkan akan menimbulkan perang dagang antara Beijing dan blok tersebut.

    “Rencana penambahan tarif Uni Eropa ke produsen EV China telah menjadi perhatian dunia. China selalu berupaya untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan konsultasi. Kami harap Jerman terus memainkan peran penting dalam hal ini,” kata Xi, menurut rangkuman dari media pemerintah China, Xinhua.

    Juru bicara Jerman mengatakan pertemuan Xi dengan Scholz berlangsung selama 30 menit. Scholz juga disebutkan terus berperan dalam diskusi isu geopolitik, termasuk perang yang berlangsung di Ukraina dan Timur Tengah.

    (fab/fab)

  • Doktrin Nuklir Rusia Diubah Putin

    Doktrin Nuklir Rusia Diubah Putin

    AS Tak Terkejut

    Amerika Serikat (AS) mengaku tidak terkejut dengan pengumuman terbaru Rusia soal perubahan doktrin nuklir yang telah disetujui oleh Putin. Washington menyebut Moskow sudah memberikan isyarat soal niatnya mengamendemen doktrin penggunaan senjata nuklirnya beberapa waktu terakhir.

    Pernyataan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), disampaikan oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih saat menanggapi pengumuman Kremlin soal Putin memberikan persetujuan untuk doktrin nuklir Rusia yang diperbarui atau diamandemen.

    Doktrin nuklir terbaru itu menyatakan Rusia kini bisa mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklirnya, jika dihantam serangan rudal konvensional yang didukung oleh negara yang juga memiliki kekuatan nuklir.

    “Kami tidak terkejut dengan pengumuman Rusia soal mereka akan memperbarui doktrin nuklirnya,” ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS dalam pernyataannya.

    Disebutkan juru bicara itu bahwa Moskow sebenarnya telah “memberikan isyarat soal niatnya” untuk melakukan hal tersebut selama beberapa pekan terakhir.

    Dalam tanggapan lebih lanjut, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS mengecam langkah Rusia itu sebagai “retorika yang tidak bertanggung jawab”. “Ini lebih merupakan retorika tidak bertanggung jawab yang sama dari Rusia, yang telah kita saksikan selama dua tahun terakhir,” sebutnya.

    Namun demikian, menurut juru bicara itu, Washington saat ini tidak melihat adanya kebutuhan untuk mengubah postur kekuatan nuklir mereka sendiri.

    Ukraina: Gertakan untuk Takut-takuti Barat

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andriy Sybiga, menganggap langkah Rusia yang memperbarui doktrin nuklirnya sebagai “gertakan”.

    Sybiga mengingatkan sekutu-sekutu Barat untuk tetap “berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut” dalam menghadapi langkah terbaru Moskow tersebut.

    Sybiga, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyampaikan pernyataan itu saat berbicara dalam sidang Kongres Amerika Serikat (AS) di Gedung Capitol, Washington DC, pada Selasa (19/11) waktu setempat. Gedung Putih sebelumnya menyebut langkah Rusia itu sebagai “retorika tidak bertanggung jawab”.

    “Saat ini, kami melihat upaya baru Kremlin dalam menggunakan gertakan nuklir untuk menakut-nakuti Barat,” ucap Sybiga dalam pernyataannya.

    “Retorika publik nuklir mereka yang diperbarui soal penggunaan senjata nuklir tidak lebih dari sekedar pemerasan,” sebutnya.

    “Mereka telah menggunakannya berkali-kali sebelumnya ketika keputusan kuat diambil. Kita harus tetap berkepala dingin, berpikiran jernih dan tidak menyerah pada rasa takut,” cetus Sybiga dalam pernyataannya.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Perang Rusia-Ukraina dan Ketegangan Timur Tengah Meningkat, Harga Emas Naik ke Level Tertinggi

    Perang Rusia-Ukraina dan Ketegangan Timur Tengah Meningkat, Harga Emas Naik ke Level Tertinggi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina dan kondisi Timur Tengah yang mencekam oleh serangan bom dari Israel ke penduduk sipil Palestina dan Lebanon memicu perburuan aset safe haven.

    Harga emas pun mencapai level tertinggi dalam satu minggu seiring dengan. Investor juga tengah menunggu sinyal utama mengenai rencana suku bunga Federal Reserve.

    Melansir Reuters, Rabu (20/11/2024) harga emas di pasar spot naik 0,6% menjadi US$2.628,76 per ons, mencapai level tertinggi sejak 11 November.

    Ada pun, harga emas berjangka AS naik 0,6% pada US$2.631 per ons. Pada perdagangan Senin (18/11/2024) kemarin, harga emas melonjak 2%, menandai kenaikan satu hari terbesarnya sejak pertengahan Agustus dan bangkit tajam dari level terendah dua bulan yang dicapai minggu lalu.

    “Kami pikir laporan semalam tentang Rusia yang mengubah doktrin nuklirnya menyusul serangan rudal jarak jauh pertama Ukraina di wilayah Rusia telah menyebabkan beberapa aliran safe haven dalam bentuk emas,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

    “Kecuali konsolidasi harga lainnya, investor spekulatif tidak memiliki cukup uang di kas mereka agar emas dapat melanjutkan lintasan kenaikannya pada saat ini,” sambungnya.

    Menurutnya, daya tarik emas didukung oleh ketegangan geopolitik, risiko ekonomi, dan lingkungan suku bunga rendah.

    Beberapa pejabat Fed dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, yang dapat memberikan wawasan lebih lanjut tentang jalur penurunan suku bunga. Saat ini, para pedagang melihat peluang 63% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember.

  • Rupiah Keok Lagi, Ternyata Gara-gara Ini – Page 3

    Rupiah Keok Lagi, Ternyata Gara-gara Ini – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali jatuh ke zona merah pada perdagangan hari ini.Rupiah ditutup melemah 26 poin terhadap Dolar Amerika Serikat (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 8 poin di level Rp 15.871 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.844. 

    “Sedangkan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.800 – Rp 15.890,” ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

    Pelemahan rupiah terjadi menyusul keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 19-20 September 2024.

    Pada RDG bulan sebelumnya, BI juga mempertahankan BI rate di level 6%.

    Selain suku bunga acuan, BI juga mempertahankan suku bunga deposit facility di level 5,25%, dan suku bunga lending facility dipertahankan di level 6,75%.

    Keputusan mempertahankan BI rate 6,% ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendali inflasi dalam sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025. 

    Saat ini, perkembangan konflik Rusia-Ukraina menjadi fokus pasar setelah ancaman nuklir Moskow meningkatkan ketegangan kedua negara itu. 

    “Selain itu, pasar tetap tidak yakin tentang apa yang akan terjadi pada ekonomi dan suku bunga AS di bawah kepemimpinan Donald Trump, di tengah beberapa keraguan tentang apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember,” papar Ibrahim.

    Kebijakan China

    Di Asia, Bank Rakyat Tiongkok tidak mengubah LPR satu tahun dan lima tahunnya pada hari Rabu, dengan Beijing kemungkinan menahan stimulus lebih lanjut hingga memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang apa yang akan terjadi pada hubungan Tiongkok-AS di bawah kepemimpinan Donald Trump.

    Selain itu, data menunjukkan negara itu mencatat defisit perdagangan yang lebih besar dari yang diharapkan pada bulan Oktober, karena impor lokal meningkat secara tak terduga selama bulan tersebut. 

    “Angka tersebut menunjukkan bahwa permintaan Jepang masih relatif kuat. Fokus minggu ini adalah pada data inflasi konsumen Jepang untuk bulan Oktober, yang akan dirilis pada hari Jumat,” Ibrahim menyoroti.

  • Doktrin Nuklir Rusia Diubah Putin

    Putin Setujui Dekrit Penggunaan Senjata Nuklir, China Serukan Ini!

    Beijing

    Otoritas China turut mengomentari langkah terbaru Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyetujui perubahan doktrin nuklir negaranya, saat ketegangan meningkat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan Ukraina menyerang Moskow dengan rudal jarak jauh pasokan negara-negara Barat.

    Kementerian Luar Negeri China, seperti dilansir AFP, Rabu (20/11/2024), menyerukan semua pihak untuk “tenang” dan “menahan diri” usai Putin, pada Selasa (19/11) waktu setempat, menandatangani dekrit yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir Rusia.

    “Dalam situasi saat ini, semua pihak harus tetap tenang dan menahan diri, bekerja sama melalui dialog dan konsultasi untuk meredakan ketegangan dan mengurangi risiko strategis,” cetus juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, saat ditanya soal langkah terbaru Putin tersebut.

    “Sikap China yang mendorong semua pihak untuk meredakan ketegangan dan berkomitmen terhadap resolusi politik bagi krisis Ukraina tetap tidak berubah,” tegasnya.

    “China akan terus memainkan peran konstruktif dalam hal ini,” cetus Lin dalam pernyataannya.

    Rusia memberikan reaksi keras terhadap keputusan Biden, yang segera mengakhiri masa jabatannya, untuk mengubah kebijakan AS mengenai Ukraina dan mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh pasokan AS untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia.

    Putin, pada Selasa (19/11), menandatangani dekrit yang memungkinkan Moskow menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir, seperti Ukraina, jika negara itu melancarkan serangan konvensional dengan didukung oleh negara lainnya yang memiliki kekuatan nuklir.

    Saksikan juga video: Putin Umumkan Rusia akan Gelar Latihan Penggunaan Senjata Nuklir

  • AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    AS Tutup Sementara Kedubes di Ukraina, Ada Apa?

    Kyiv

    Amerika Serikat (AS) mengumumkan penutupan sementara kedutaan besarnya di Kyiv, Ukraina. Langkah ini diambil setelah pihak Kedutaan Besar AS menerima informasi soal potensi serangan udara besar-besaran di ibu kota Ukraina itu pada Rabu (20/11) waktu setempat.

    “Karena sangat berhati-hati, kedutaan besar (di Kyiv) akan ditutup, dan para pegawai kedutaan diinstruksikan untuk berlindung di tempat,” demikian pernyataan Departemen Urusan Konsuler Luar Negeri AS , seperti dilansir Reuters, Rabu (20/11/2024).

    “Kedutaan Besar AS merekomendasikan warga negara AS untuk bersiap berlindung segera jika peringatan serangan udara diumumkan,” imbuh pernyataan itu, yang dipublikasikan pada situs resmi Kedutaan Besar AS di Kyiv.

    Peringatan soal potensi serangan udara besar-besaran itu muncul sehari setelah Ukraina menggunakan rudal jarak jauh ATACMS pasokan AS untuk menyerang wilayah Rusia. Serangan itu memanfaatkan izin yang baru saja diberikan oleh pemerintah Presiden Joe Biden kepada Kyiv.

    Moskow telah memperingatkan negara-negara Barat selama beberapa bulan terakhir, jika Washington mengizinkan Kyiv menembakkan rudal pasokan AS, Inggris dan Prancis jauh ke dalam wilayah Rusia, maka itu akan dianggap sebagai keterlibatan langsung negara-negara anggota NATO dalam perang di Ukraina.

    Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Oktober lalu bahwa Rusia akan merespons serangan Ukraina yang dilancarkan menggunakan senjata buatan AS jauh ke dalam wilayah negaranya.