FOTO Internasional
Ngeri! Putin Ngamuk Bombardir Ukraina, Gedung Hancur-Listrik Padam
News
21 menit yang lalu

FOTO Internasional
Ngeri! Putin Ngamuk Bombardir Ukraina, Gedung Hancur-Listrik Padam
News
21 menit yang lalu

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memberikan sinyal optimisme terhadap kebijakan pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Donald Trump pada 2025 mendatang.
Pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jumat (29/11/2024), Prabowo menyampaikan bahwa situasi dunia penuh ketidakpastian. Misalnya, di Ukraina terjadi peningkatan ketegangan.
Meski demikian, Prabowo menyoroti pandangan sejumlah pengamat bahwa adanya terobosan positif dari pemerintahan Donald Trump mendatang. Namun, dia tak memerinci kebijakan mana yang diprediksi bakal memberikan katalis positif terutama bagi Indonesia.
“Tetapi banyak pengamat, banyak pemikir menilai bahwa dengan pemilihan presiden Amerika yang baru kemungkinan bisa terjadi terobosan-terobosan yang positif,” ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Di sisi lain, Prabowo menyambut positif kesepakatan gencatan senjata di Lebanon. Dia berharap agar hal yang sama bisa juga terjadi di antara Israel dan Gaza.
“Kita berharap akan ada terobosan terobosan juga di Gaza,” paparnya.
Meski demikian, Prabowo berpesan agar seluruh pemangku kepentingan untuk waspada di tengah banyaknya ketidakpastian yang ada. Khususnya kepada kebijakan ekonomi dan keuangan.
“Situasi penuh ketidakpastian ini mengharuskan kita untuk selalu waspada, selalu hati-hati tapi saya bersyukur bahwa suasana secara garis besar di Republik Indonesia ini cukup tenang dan cukup kondusif,” tuturnya.

Astana –
Gambar bendera Ukraina tiba-tiba muncul di layar LED berukuran besar di Astana, ibu kota Kazakhstan, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin sedang berkunjung. Insiden ini langsung memicu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Kepolisian Kazakhstan.
Kementerian Dalam Negeri Kazakhstan dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/11/2024), menyatakan pihaknya sedang menyelidiki semua kemungkinan penyebab insiden itu, termasuk kesalahan teknis dan serangan hacker atau peretas.
Gambar bendera nasional Ukraina, dengan garis horizontal berwarna biru dan kuning — bukan bendera Rusia yang terdiri atas warna putih, biru dan merah — sempat muncul pada layar LED besar yang terletak di salah satu ruas jalan raya utama di kota Astana pada Rabu (27/11) malam waktu setempat.
Putin sudah berada di Astana ketika insiden itu terjadi, dan layar LED itu segera dimatikan. Namun foto dan video yang menunjukkan insiden tersebut dengan cepat beredar secara online.
Kunjungan ke Kazakhstan ini dilakukan Putin saat negaranya masih berperang melawan Ukraina, yang dipicu oleh invasi militer Rusia sejak Februari 2022 lalu.
Menurut survei opini yang dilakukan tahun lalu, mayoritas warga Kazakhstan bersikap netral terhadap perang Rusia-Ukraina, namun di antara yang lainnya, para pendukung Ukraina di negara tersebut jauh lebih banyak daripada pendukung Rusia.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Jakarta –
Presiden Vladimir Putin mengingatkan bahwa Rusia akan menggunakan semua senjata yang dimilikinya untuk melawan Ukraina, jika negara itu memperoleh senjata nuklir.
Media terkemuka Amerika Serikat, The New York Times melaporkan pekan lalu, bahwa beberapa pejabat Barat yang tidak disebutkan namanya, telah mengatakan bahwa Presiden AS Joe Biden dapat memberikan senjata nuklir kepada Ukraina sebelum ia lengser.
“Jika negara yang pada dasarnya sedang berperang dengan kami sekarang menjadi kekuatan nuklir, apa yang akan kami lakukan? Dalam hal ini, kami akan menggunakan semua, saya ingin menekankan hal ini, tepatnya semua cara penghancuran yang tersedia bagi Rusia. Semuanya: kami tidak akan membiarkannya. Kami akan mengawasi setiap gerakan mereka”, kata Putin saat konferensi pers di Astana, Kazakhstan.
“Jika secara resmi seseorang mengirimkan sesuatu, maka itu berarti pelanggaran terhadap semua komitmen nonproliferasi yang telah mereka buat,” tegas Putin, dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (29/11/2024).
Putin juga mengatakan, bahwa secara praktis tidak mungkin bagi Ukraina untuk memproduksi senjata nuklir, tetapi mungkin dapat membuat semacam “bom kotor”, bom konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif untuk menyebarkan kontaminasi. Dalam kasus tersebut, Rusia akan menanggapi dengan tepat, kata Putin.
Sebelumnya, Rusia telah berulang kali mengatakan, tanpa memberikan bukti, bahwa Ukraina mungkin menggunakan perangkat semacam itu.

Astana –
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan menembakkan rudal hipersonik Oreshnik ke “pusat pengambilan keputusan” di Kyiv, ibu kota Ukraina. Putin menyebut serangan semacam itu bisa saja dilakukan untuk merespons rentetan serangan militer Ukraina menggunakan rudal pasokan Barat ke wilayah Rusia.
Ancaman terbaru itu disampaikan Putin sepekan setelah Rusia meluncurkan rudal jenis terbaru yang masih bersifat eksperimental itu ke kota Dnipro, Ukraina, untuk pertama kalinya sejak perang berkecamuk nyaris tiga tahun terakhir.
“Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap fasilitas militer, fasilitas industri militer atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv,” ucap Putin saat berbicara dalam konferensi pers di sela-sela kunjungan ke Astana, ibu kota Kazakhstan, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/11/2024).
“Otoritas di Kyiv hari ini melanjutkan upaya-upaya mereka untuk menyerang fasilitas vital kami, termasuk di Saint Petersburg dan Moskow,” ujar Putin.
Rusia sejauh ini belum pernah menyerang kementerian, parlemen atau kantor kepresidenan Ukraina selama perang berlangsung 33 bulan terakhir.
Kyiv sangat dilindungi oleh sistem pertahanan udara, namun Putin mengklaim Oreshnik tidak akan mampu dicegat di udara — klaim yang diragukan oleh para pakar negara-negara Barat.
“Tentu saja, kami akan merespons serangan-serangan yang sedang berlangsung di wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat, seperti yang telah disebutkan, termasuk kemungkinan melanjutkan pengujian Oreshnik dalam kondisi tempur, seperti yang dilakukan pada 21 November,” kata Putin.
Lihat juga Video ‘Putin Ancam Serang Pusat Pengambilan Keputusan Ukraina di Kyiv’:

Ramalan Mengerikan Baba Vanga, Kiamat Tahun 2025 Dimulai Dari Kerusakan di Eropa
TRIBUNJATENG.COM- Sosok Baba Vanga kembali mengejutkan publik lantaran ramalan-ramalannya mengenai kiamat.
Peramal asal Bulgaria tersebut mengungkapkan ramalannya mengenai kiamat yang diperediksi akan dimulai pada tahun 2025.
Dalam ramalannya terdahulu, Baba Vanga menyebut jika kiamat tersebut diawali dari perang dunia yang bisa dimulai tahun 2025.
Perang Dunia yang dimaksud oleh Baba Vanga akan dimulai di wilayah Eropa yang mengakibatkan kehancuran hingga tewasnya banyak orang serta kerusakan dan kehilangan banyak harta.
Perang dunia yang disebutkan oleh Baba Vanga tersebut memiliki potensi besar dalam membawa kiamat bagi dunia.
Dilansir dari India.com, Baba Vanga turut meramalkan bahwa sosok Presiden Rusia yakni Vladimir
Putin memiliki peran yang cukup penting dalam meredakan konflik dengan Ukraina dan Rusia.
Hal tersebut karena, konflik antara Rusia dan Ukraina memiliki dampak yang mendominasi secara global.
Baba Vanga menyebutkan perihal ramalan kiamat yang mulai terjadi d tahun 2025 tersebut nantinya akan membuat seluruh populasi manusia habis pada tahun ke 5079.
Ia juga meramalkan pada tahun 2043 Eropa akan berada di bawah kekuasaan Islam dan Komunisme yang akan kembali berjaya pada tahun 2076.
Ramalan Baba Vanga tersebut membuat publik khawatir khususnya terkait dengan perang di wilayah Eropa yang akan di mulai tahun 2025 mendatang yang menyebar ke seluruh penjuru bumi.
Baba Vanga bahkan mengungkapkan jika tahun 2025 nantinya akan menjadi tahun penuh dengan kehancuran, turunnya jumlah populasi manusia hingga terjadi banyak hal aneh.
Sementara itu sosok Baba Vanga sendiri diketahui memiliki nama asli Vangeliya Pandeva Guhterova.
Baba Vanga merupakan seorang peramal herbalis buta yang lahir pada tahun 1911 dan telah meninggal pada tahun 1996 lalu.
Hingga saat ini ramalan-ramalan Baba Vanga mengundang berbagai spekulasi publik terkait dengan kemampuannya memprediksi masa depan.
(*)

Kyiv –
Ukraina menyebut bahwa pasukan Rusia telah menembak mati lima prajurit Ukraina yang ditawan di wilayah timur Zaporizhzhia. Hal itu menandai tuduhan kejahatan perang terbaru yang ditimpakan terhadap Rusia.
Dilansir AFP, Jumat (29/11/2024), insiden itu disebut terjadi pada 24 November lalu di dekat desa Novodarivka di distrik Pologiv di wilayah Zaporizhzhia.
“Prajurit angkatan bersenjata Rusia menembak mati lima pembela Ukraina dari enam orang yang ditawan,” bunyi pernyataan pihak Ukraina tersebut.
Baik Moskow maupun Kyiv saling menuduh tentara masing-masing melakukan kekejaman sejak pasukan Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Hingga kini, belum ada tanggapan dari pihak Moskow atas tuduhan tersebut. Rusia mengklaim telah mencaplok Zaporizhzhia bersama tiga wilayah Ukraina lainnya yang diduduki sebagian pada akhir tahun 2022.
Ombudsman hak asasi manusia Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan dia telah menghubungi PBB dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) atas tuduhan tersebut.
Kyiv pada awal bulan ini juga menuduh pasukan Rusia membunuh lima tentara lainnya di wilayah timur Donetsk, yang juga diklaim Moskow.
(fas/fas)

Kyiv –
Pemerintah Ukraina menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada seorang wanita dari wilayah timur Donetsk. Wanita itu dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi karena memberikan informasi militer sensitif ke Rusia.
Dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), otoritas kehakiman Ukraina telah membuka ribuan kasus yang berkolusi dengan Moskow sejak pasukan Moskow menginvasi Ukraina pada tahun 2022.
Wanita itu disebut telah pindah ke pusat kota Zhytomyr tahun lalu dan menjalin kontak online dengan seorang perwira intelijen militer Rusia.
“Dia mengambil foto fasilitas militer, menentukan koordinat GPS, menunjukkan alamat persisnya, dan mengambil tangkapan layar di Google Maps,” kata kantor kejaksaan Ukraina.
“Dia meneruskan data yang diperolehnya kepada intelijen musuh untuk dimusnahkan,” tambahnya dalam pernyataan itu.
Investigasi kolaborasi Kyiv menargetkan orang-orang yang dikatakan memberikan informasi kepada militer Rusia serta pejabat yang tetap tinggal untuk bekerja dengan Moskow.
(fas/ygs)

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 45,73 poin atau 0,63 persen ke posisi 7.200,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,29 poin atau 0,71 persen ke posisi 873,47.
“Bursa Asia bergerak mixed (variatif) pasca rilis data perekonomian Amerika Serikat (AS) kemarin yang menunjukkan inflasi tidak kunjung menurun sesuai target The Fed yaitu 2 persen,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 28 November 2024.
Selain itu, kemungkinan perang tarif yang dipicu oleh kebijakan Presiden terpilih AS Donald Trump dan laporan ledakan di kota-kota di Ukraina yang menyebabkan para investor sedikit khawatir.
Namun demikian, berdasarkan risalah Federal Open Market Committee (FOMC) yang diterbitkan kemarin, The Fed masih diperkirakan akan memberikan pengurangan suku bunga acuan ketiga pada Desember 2024, yang menunjukkan bahwa para pejabat terbagi atas seberapa jauh mereka mungkin perlu memangkas suku bunga acuan.
Pada sisa pekan ini, inflasi Eropa akan dirilis Jumat (29/11) besok dan diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 2,0 persen menjadi 2,3 persen. Selain itu, pada Sabtu (30/11), Indeks PMI Manufacture NBS China diperkirakan mengalami kenaikan dari sebelumnya 50,1 menjadi 50,3.
Terkoreksi pasca-Pilkada
Dari dalam negeri, IHSG masih terkontraksi setelah perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat, yaitu dipimpin sektor kesehatan sebesar 2,20 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen nonprimer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik sebesar 0,31 persen dan 0,07 persen.
Sedangkan, tujuh sektor melemah yaitu sektor energi turun paling dalam minus 2,81 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing- masing turun sebesar 1,14 persen dan 0,86 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu SKLT, UNTD, INPC, JIHD, dan VOKS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar, yakni TOSK, SURI, ADRO, TRUK, dan KREN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.046.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,07 miliar lembar saham senilai Rp10,68 triliun. Sebanyak 239 saham naik 360 saham menurun, dan 346 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 314,09 poin atau 0,56 persen ke level 38.349,06, indeks Shanghai melemah 14,08 poin atau 0,43 persen ke posisi 3.295,70, indeks Kuala Lumpur melemah 6,76 poin atau 0,42 persen ke posisi 1.597,49, dan indeks Straits Times menguat 29,16 poin atau 0,79 persen ke 3.737,25.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(HUS)

Jakarta, CNBC Indonesia – Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan prediksi serangan nuklir Rusia di masa depan. Pihaknya mengatakan serangan nuklir tidak mungkin terjadi.
Melansir Reuters, Kamis (28/11/2024), lima sumber yang mengetahui hal tersebut menyebut keputusan AS mengizinkan Ukraina menggunakan senjatanya untuk menyerang Moskow tidak akan meningkatkan risiko serangan nuklir. Meskipun ada pernyataan agresif dari Putin.
Mereka adalah dua pejabat senior, seorang anggota parlemen, dan dua ajudan kongres yang diberi pengarahan tentang masalah ini. Namun, Rusia kemungkinan akan memperluas kampanye sabotase terhadap target Eropa untuk meningkatkan tekanan pada Barat atas dukungannya terhadap Kyiv.
Penilaian intelijen itu juga telah dilakukan selama tujuh bulan terakhir. Pandangan itu, kata sumber-sumber anonim, diklaim tetap tidak berubah setelah Presiden Joe Biden mengubah sikap AS bulan ini tentang senjata.
“Penilaiannya konsisten: ATACM tidak akan mengubah kalkulasi nuklir Rusia,” kata seorang ajudan kongres yang diberi pengarahan tentang intelijen tersebut, merujuk pada rudal Amerika dengan jangkauan hingga 190 mil (306 km).
Salah satu dari lima pejabat AS mengatakan meskipun Washington menilai bahwa Rusia tidak akan berusaha meningkatkan kekuatan nuklirnya. Rusia hanya akan mencoba menyamai apa yang dilihatnya sebagai peningkatan kekuatan AS, salah satunya dengan menerjunkan rudal baru itu merupakan bagian dari upaya itu.
Secara rinci, pejabat AS mengatakan intelijen selama ini telah membantu memandu meredam perdebatan di dalam pemerintahan Biden tentang apakah pelonggaran pembatasan penggunaan senjata Amerika sepadan dengan risiko yang membuat Putin marah. Para pejabat awalnya menolak langkah tersebut, dengan alasan kekhawatiran akan peningkatan kekuatan dan ketidakpastian tentang bagaimana Putin akan menanggapinya.
Namun Beberapa pejabat tersebut, termasuk di Gedung Putih, Pentagon, dan Departemen Luar Negeri, mengkhawatirkan pembalasan mematikan terhadap personel militer dan diplomatik AS serta serangan terhadap sekutu NATO, di mana yang lain secara khusus mengkhawatirkan eskalasi nuklir. Namun Biden berubah pikiran karena masuknya Korea Utara (Korut) ke dalam perang sebelum pemilihan presiden AS.
(sef/sef)