Negara: Ukraina

  • Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Institut Studi Perang (ISW) mengungkapkan saat ini Kremlin khawatir tentang apa yang akan terjadi pada ekonomi Rusia, meskipun Presiden Vladimir Putin berupaya untuk membicarakan pertumbuhan negara itu di tengah inflasi yang tinggi.

    Meskipun Rusia telah mengatasi ketidakstabilan keuangan yang disebabkan oleh sanksi Barat, negara itu telah menikmati pertumbuhan yang relatif tinggi, didorong oleh pengeluaran militer yang memecahkan rekor.

    Putin mengakui masalah kenaikan harga ketika ia mengatakan pada forum bank VTB di Moskow pada Rabu (4/12/2024) tentang “perlunya untuk mengekang inflasi” dan “perang melawan inflasi,” menurut transkrip di situs web Kremlin.

    Namun, presiden Rusia juga menonjolkan hal positif ketika ia mengatakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4% pada akhir tahun ini dan membanggakan pertumbuhan PDB sebesar 4,1% pada tahun hingga Oktober, yang sebagian didorong oleh manufaktur.

    ISW mengatakan komentar tersebut menunjukkan Putin “kemungkinan besar berusaha untuk memposisikan stabilitas ekonomi” setelah kepala Bank Sentral Elvira Nabiullina mengisyaratkan suku bunga acuan, yang sudah mencapai rekor 21%, bisa naik lebih tinggi lagi bulan ini.

    Dalam pidatonya, presiden Rusia membanggakan tingkat pengangguran sebesar 2,3%, meskipun ISW mengatakan presiden Rusia “gagal untuk mencatat” rekor rendah pengangguran karena banyak yang berperang di Ukraina dan “Rusia menderita kekurangan tenaga kerja yang signifikan,” yang telah memicu inflasi.

    Surat kabar bisnis Kommersant melaporkan pada Kamis, inflasi di Rusia mencapai 9%, lebih dari dua kali lipat target Bank Sentral sebesar 4%. Angka minggu ini menunjukkan harga pada November telah naik sebesar 1,51%.

    Hal ini menambah berita buruk bagi ekonomi Rusia dengan warga yang mengeluh tentang kenaikan biaya, terutama untuk produk pokok seperti kentang, susu, dan mentega.

    Media pemerintah Rusia RBC melaporkan bagaimana data Bank Sentral menunjukkan tabungan warga Rusia telah jatuh ke titik terendah dalam sejarah dan bisa turun lebih jauh lagi.

    Minggu lalu, rubel mencapai titik terendah dalam 32 bulan sebesar 114 terhadap dolar AS, yang mendorong Bank Sentral untuk menghentikan pembelian asing di pasar mata uang domestik selama sisa tahun 2024.

    Hal ini mengikuti tahap terbaru sanksi AS terhadap Rusia yang menargetkan puluhan lembaga keuangan termasuk Gazprombank, yang telah digunakan untuk pembeli asing pembayaran gas Rusia.

    (dce)

  • Geger Pernyataan RI-China soal LCS, Bikin Bahaya Kepentingan Nasional?

    Geger Pernyataan RI-China soal LCS, Bikin Bahaya Kepentingan Nasional?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pernyataan bersama Indonesia-China sebagai hasil kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Beijing beberapa waktu lalu kembali panen perhatian.

    Anggota DPR RI ramai-ramai menyoroti pernyataan itu saat Menteri Luar Negeri Sugiono rapat kerja dengan Komisi I di Kompleks Parlemen pada Senin (2/12).

    Sejumlah anggota komisi I menyampaikan kekhawatiran mereka soal posisi Indonesia dan kedaulatan negara ini. Sugiono menegaskan posisi RI tak berubah dan pemerintah tak mengakui klaim 9 dash lines China.

    Meski berulang kali ditegaskan posisi Indonesia, sejumlah pengamat tetap khawatir langkah itu bisa membahayakan kepentingan nasional Indonesia.

    Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Waffaa Kharisma mengatakan pernyataan bersama itu berpotensi merugikan Indonesia dalam jangka panjang.

    “Buat saya ya frasa overlapping itu bentuk konsesi Indonesia yang mengalah di hadapan China,” kata Waffaa saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/12).

    Salah satu poin yang jadi sorotan di pernyataan bersama adalah poin 9.

    Poin itu berbunyi kedua pihak mencapai kesepahaman bersama yang penting mengenai pengembangan bersama di bidang-bidang yang memiliki klaim tumpang tindih (overlapping claims).

    Guru Besar hukum internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana juga sempat mengkritik pernyataan bersama itu.

    “Apakah yang dimaksud dengan overlapping claims ini terkait klaim sepuluh garis putus oleh China yang bertumpang tindih dengan klaim Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di Natuna Utara?” kata Hikmahanto pada pertengahan November.

    Dia lalu berujar, “Bila memang benar, berarti kebijakan Indonesia terkait klaim sepihak China atas Sepuluh [dulu sembilan] Garis Putus telah berubah secara drastis.”

    China mengklaim sebagian besar wilayah di perairan LCS. Mereka juga membuat nine dash lines dan selama ini, Indonesia tak mengakuinya.

    Waffa menilai jika pernyataan bersama itu ditindaklanjuti dalam wujud kerja sama dan secara publik dibungkus sebagai kerja sama ekonomi, ini akan memperkuat klaim China.

    “Dia akan memperkuat klaim sepihak Tiongkok dan mengesankan kita mengalah karena Tiongkok negara besar,” ujar dia.

    Waffaa lalu menyarankan jika Indonesia ingin membuat pernyataan itu tampak netral atau dengan kata lain putar balk, pemerintah perlu mengajak negara besar lain untuk ikut joint development di Laut Natuna Utara.

    Dalam rapat kerja dengan Komisi I, Menlu mengatakan Indonesia sudah memberi tahu negara kawasan soal joint development itu. Menurut dia, negara-negara terkait tak mempermasalahkan.

    Namun, Waffaa menggarisbawahi jika kerja sama itu dilanjutkan akan berpotensi negatif bagi Indonesia.

    “Yang dikhawatirkan adalah Pak Prabowo tetap merasa ini ide bagus, sehingga idenya jalan terus. Nanti, semakin terlihat kita memberi reward pada klaim ilegal,” ungkap dia.

    Jika terus berlanjut dan hanya kerja sama dengan kekuatan besar seperti China tanpa menggandeng negara lain, ini juga akan berdampak ke hubungan Indonesia dan ASEAN.

    Indonesia, kata Waffaa, tak lagi dianggap menghormati UNCLOS dan hukum internasional. RI juga kehilangan bargaining power untuk membicarakan masalah Laut China Selatan jika menyangkut Negeri Tirai Bambu.

    Indonesia selama ini berkomitmen mentaati konvensi hukum laut PBB dan peraturan internasional. RI juga menjadi negara yang diperhitungkan di ASEAN.

    “Berarti negara-negara lain kalau mau memperjuangkan kepentingan Laut China Selatan, tidak bisa lewat Indonesia, bergantung pada Indonesia,” ujar Waffaa.

    Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

    Bagian dari upaya damai?

    Prabowo berulang kali menyampaikan Indonesia ingin mengajak damai negara-negara besar.

    LCS merupakan titik panas sejumlah negara seperti China dan Amerika Serikat hingga China dan sejumlah negara ASEAN.

    Dalam peta versi China, wilayah yang mereka klaim mendekati perairan Vietnam dan perairan laut lepas di Natuna.

    China selama ini juga dianggap kerap melakukan provokasi atau tindakan agresif di LCS dan area dekat zona eksklusif ekonomi (ZEE) negara lain.

    Pada Oktober lalu misalnya, kapal China Coast Guard-5402 (CCG-5402) tercatat beberapa kali memasuki wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara. Pertama pada 21 Oktober, 24 Oktober, lalu 25 Oktober.

    China mengklaim mereka berpatroli di wilayah yurisdiksi sendiri. Namun, kapal terus mendekat hingga wilayah Laut Natuna Utara.

    Melihat kapal China mondar-mandir, Bakamla mengambil tindakan dan mencoba untuk mengusir kapal-kapal tersebut.

    “Joint development itu dinilai sebagai upaya damai supaya Tiongkok juga berhenti melakukan incursions [serangan] dan manuver yang terlalu agresif ke wilayah hak berdaulat Indonesia,” kata Waffaa.

    Dia lalu berujar, “Jadi ketimbang dampak ekonomi, ini cara beliau mencapai ‘perdamaian.’”

    Penilaian itu berkelindan saat Prabowo menyampaikan gagasan perdamaian untuk menyelesaikan perang Rusia-Ukraina di Shangri La Dialogue, Singapura, pada 2023 lalu.

    “Misalnya ketika Shangri La Dialogue di Singapura, itu seputar cara-cara damai seperti itu. Bahwa daripada berkonflik, lebih baik berdamai dengan negara besar,” ungkap Waffaa.

    Usulan Prabowo yang sampaikan dalam Shangri La Dialogue di antaranya gencatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi dan pengerahan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta referendum di wilayah yang disengketakan. Ukraina menilai proposal itu seperti perspektif Rusia.

    Konsesi yang hanya mementingkan negara besar, menurut Waffaa, bisa menjadi “slippery slope” atau tindakan yang akan mengarah ke sesuatu yang tak bisa diterima, keliru, bahkan membawa bencana.

    Dengan gagasan seperti itu pula, Indonesia mengakui negara besar akan cenderung menang dan “bisa mendorong kepentingan mereka di atas hukum internasional.”

    “Kalau suatu saat China mau lebih gimana? Kemudian bagaimana nasib dengan UNCLOS?” ujar Waffaa.

  • Ancaman Keamanan Global dari Penempatan Pasukan Korut dalam Perang Rusia-Ukraina

    Ancaman Keamanan Global dari Penempatan Pasukan Korut dalam Perang Rusia-Ukraina

    loading…

    Park Yong-han, Senior Korea Institute for Defense Analysis (KIDA) Fellow. Foto/Dok. SINDOnews

    Park Yong-han
    Senior Korea Institute for Defense Analysis (KIDA) Fellow

    KOREA UTARA telah mengancam tatanan keamanan di Asia Timur Laut dengan pengembangan senjata nuklir ilegal selama beberapa dekade. Korea Utara juga memasok senjata ke Rusia, yang menginvasi Ukraina, dan baru-baru ini mulai terlibat langsung dalam perang dengan mengirimkan pasukan khusus.

    Penyimpangan ini tidak hanya memperburuk ancaman di Eropa tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan di Asia Timur Laut. Ada berbagai alasan dan kebutuhan bagi Asia Timur Laut serta komunitas internasional yang berharap menjaga perdamaian untuk menghentikan penempatan pasukan Korea Utara dan solidaritas ilegal antara Korea Utara dan Rusia.

    Pada awal Oktober lalu, pasukan khusus Korea Utara mulai bergerak untuk membantu Rusia berpartisipasi dalam perang di Ukraina. Pada 18 Oktober, Badan Intelijen Nasional pemerintah Korea Selatan mempresentasikan berbagai bukti bahwa Korea Utara telah memulai mempersiapkan pengerahan pasukan.

    Beberapa hari kemudian, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga mengatakan pada 23 Oktober bahwa ada bukti pasukan Korea Utara berada di Rusia. Hari berikutnya, pada 24 Oktober, Uni Eropa mengkritik penempatan pasukan Korea Utara sebagai pelanggaran hukum internasional.

    Dan tindakan permusuhan tersebut akan memiliki konsekuensi serius. Pada hari yang sama, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga menyatakan penolakannya terhadap tambahan kekuatan militer di Ukraina.

    Keterlibatan Korea Utara dalam perang tersebut semakin dalam. Korea Utara tidak hanya menyediakan senjata kepada Rusia. Pada awal Agustus, puluhan pejabat militer dan perwira Korea Utara muncul di medan perang di Ukraina.

    Mereka mengunjungi lokasi peluncuran misil KN-23 yang disediakan Korea Utara untuk Rusia. Selain itu, kemungkinan dan kekhawatiran tentang penempatan pasukan telah muncul dalam berbagai cara karena hubungan antara Korea Utara dan Rusia semakin erat.

    Juni lalu, Korea Utara dan Rusia mengadakan pertemuan di Pyongyang yang menghasilkan perjanjian kemitraan strategis. Dalam pasal 4 perjanjian tersebut memberikan dasar untuk dukungan militer dalam menanggapi tindakan agresi bersenjata secara bersama.

    Korea Utara mengungkapkan melalui media pemerintahnya bahwa Kim Jong-un telah mengamati pelatihan perang khusus pada bulan September. Diduga bahwa Kim Jong-un melakukan inspeksi saat Korea Utara mulai bersiap secara serius untuk penempatan pasukan.

  • Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1017: Rusia Minta Ukraina Jadi Negara Non-Blok jika Mau Damai – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1017 pada Jumat (6/12/2024).

    Pada tengah malam, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan Rusia mencoba 37 kali untuk menerobos pertahanan Ukraina ke arah Pokrovsky.

    Pada pukul 01.00 waktu setempat, satu dari enam drone mencoba terbang menuju Ukraina.

    Setidaknya lima UAV Rusia terdeteksi di wilayah utara Ukraina pada pukul 03.00 waktu setempat, seperti diberitakan Telegraf.

    Menlu Rusia: Tak Boleh Gabung NATO, Ukraina Harus Jadi Negara Non-Blok

    Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan syarat untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina.

    “Presiden Vladimir Putin sering dituduh secara keliru menolak berunding dengan Ukraina,” kata Lavrov mengatakan kepada Carlson dalam wawancara yang dipublikasikan pada Kamis (5/12/2024).

    Menurutnya, pihak Ukraina-lah yang menolak perundingan itu karena Zelensky menandatangani perintah yang melarang perundingan apapun dengan Rusia.

    “Sebagai permulaan, mengapa Anda tidak memberi tahu dia (Zelensky) untuk membatalkannya (perintah) secara terbuka? Ini akan menjadi sinyal bahwa dia menginginkan negosiasi,” kata Lavrov.

    Ia menyebutkan beberapa syarat yang pernah disampaikan oleh Putin, terutama larangan bagi Ukraina untuk bergabung dengan NATO, aliansi pertahanan pimpinan AS.

    “Prinsip utamanya adalah status non-blok Ukraina. Tidak ada NATO. Sama sekali tidak. Tidak ada pangkalan militer, tidak ada latihan militer di tanah Ukraina dengan partisipasi pasukan asing,” tegasnya.

    Sekutu Ukraina Memaki Menlu Rusia soal Perang di Ukraina

    Negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat (AS) mengecam keras menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, atas perang di Ukraina dalam sebuah pertemuan tahunan Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa di Malta.

    “Pesan saya kepada delegasi Rusia adalah sebagai berikut: Kami tidak tertipu oleh kebohongan Anda. Kami tahu apa yang Anda lakukan. Anda mencoba membangun kembali kekaisaran Rusia dan kami tidak akan membiarkan Anda. Kami akan melawan Anda semaksimal mungkin,” kata Menteri luar negeri Polandia, Radoslaw Sikorski.

    Menlu Ukraina Walkout saat Menlu Rusia Berpidato

    Menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menyampaikan dalam pertemuan itu bahwa negaranya terus berjuang demi haknya untuk hidup.

    “Dan penjahat perang Rusia di meja ini harus tahu: Ukraina akan memenangkan hak ini dan keadilan akan menang,” kata Andrii Sybiha.

    Menteri luar negeri Polandia, Ukraina dan lainnya meninggalkan ruangan ketika Sergei Lavrov akan berpidato.

    Sementara itu, Sergei Lavrov tidak hadir saat menteri luar negeri AS, Antony Blinken, menyampaikan pidatonya di mana ia menyebut Lavrov sangat mahir menenggelamkan pendengar dalam tsunami misinformasi, seperti diberitakan The Guardian.

    Gubernur Kursk Mundur Setelah Invasi Ukraina, Putin Tunjuk Pejabat Baru

    Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Alexander Khinshtein sebagai penjabat gubernur wilayah Kursk selatan.

    “Manajemen krisis diperlukan di wilayah tersebut,” kata Putin.

    Setelah serangan mendadak pada awal Agustus lalu, Ukraina kini menduduki sebagian wilayah Kursk.

    Sementara itu Gubernur Kursk saat ini, Alexei Smirmnov, telah mengundurkan diri.

    Zelensky Marah, PBB Tidak Berbuat Maksimal untuk Pulangkan Tawanan Ukraina di Rusia

    Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik PBB dan Palang Merah yang dinilai tidak berbuat cukup banyak untuk membawa kembali warga Ukraina yang ditawan oleh Rusia. 

    “Apakah saat ini kita menerima banyak bantuan dari organisasi-organisasi seperti PBB atau Komite Internasional Palang Merah dalam melindungi dan mengamankan kembalinya tahanan Ukraina yang ditahan di Rusia? Faktanya, kita tidak,” kata Zelensky pada sebuah konferensi hak asasi manusia di Kyiv.

    “Kita semua melihat, khususnya, betapa lemahnya respons dunia terhadap apa yang dilakukan Rusia terhadap tahanan Ukraina,” lanjutnya.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Harga Emas Antam Hari Ini 6 Desember 2024 Terpangkas Rp 8.000 per Gram, Cek Rinciannya di Sini – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 6 Desember 2024 Terpangkas Rp 8.000 per Gram, Cek Rinciannya di Sini – Page 3

    Laporan ADP menunjukkan lapangan kerja sektor swasta meningkat sebesar 146.000 posisi bulan lalu, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters, yaitu 150.000 posisi.

    Menurut Everett Millman, analis utama di Gainesville Coins, emas masih menunjukkan reaksi yang terbatas terhadap data tersebut. “Dampak yang lebih kuat diperkirakan dari laporan nonfarm payrolls mendatang. Jika data menunjukkan pelemahan ketenagakerjaan, harga emas kemungkinan akan terdorong naik,” katanya.

    Ke depan, pasar akan fokus pada pernyataan Powell hari ini, laporan ketenagakerjaan pada Jumat, serta data inflasi minggu depan sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

    Bank sentral AS pada Selasa mengindikasikan bahwa inflasi secara bertahap menuju target 2%, memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.

    Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan pada Rabu bahwa bank sentral AS kemungkinan masih bisa menurunkan suku bunga, tetapi ia memperingatkan bahwa arah kebijakan di masa depan semakin tidak pasti.

    Pedagang memperkirakan peluang 76% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed yang dijadwalkan 17–18 Desember.

    Logam mulia seperti emas, yang tidak menghasilkan bunga, secara historis berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

    Selain itu, emas sebagai aset safe haven juga mendapat dukungan dari ketidakstabilan geopolitik global, termasuk krisis politik di Korea Selatan, ancaman runtuhnya pemerintahan Prancis, serangan drone Rusia yang berkelanjutan di Ukraina, serta ancaman Israel untuk berperang dengan Lebanon jika gencatan senjata dengan Hezbollah gagal dipertahankan.

  • Potret Warga Ukraina Siasati Krisis Listrik Musim Dingin Saat Perang

    Potret Warga Ukraina Siasati Krisis Listrik Musim Dingin Saat Perang

    Melansir dari Reuters, dua musim dingin perang sebelumnya sudah penuh tantangan, tetapi Rusia kini telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina, dengan sedikitnya 11 serangan rudal dan pesawat nirawak besar sejak Maret. (REUTERS/Alina Smutko)

  • Harga Emas Melemah Tersengat Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Harga Emas Melemah Tersengat Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS – Page 3

    Laporan ADP menunjukkan lapangan kerja sektor swasta meningkat sebesar 146.000 posisi bulan lalu, sedikit di bawah perkiraan ekonom yang disurvei Reuters, yaitu 150.000 posisi.

    Menurut Everett Millman, analis utama di Gainesville Coins, emas masih menunjukkan reaksi yang terbatas terhadap data tersebut. “Dampak yang lebih kuat diperkirakan dari laporan nonfarm payrolls mendatang. Jika data menunjukkan pelemahan ketenagakerjaan, harga emas kemungkinan akan terdorong naik,” katanya.

    Ke depan, pasar akan fokus pada pernyataan Powell hari ini, laporan ketenagakerjaan pada Jumat, serta data inflasi minggu depan sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve.

    Bank sentral AS pada Selasa mengindikasikan bahwa inflasi secara bertahap menuju target 2%, memberikan sinyal potensi penurunan suku bunga lebih lanjut.

    Presiden Fed St. Louis, Alberto Musalem, mengatakan pada Rabu bahwa bank sentral AS kemungkinan masih bisa menurunkan suku bunga, tetapi ia memperingatkan bahwa arah kebijakan di masa depan semakin tidak pasti.

    Pedagang memperkirakan peluang 76% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed yang dijadwalkan 17–18 Desember.

    Logam mulia seperti emas, yang tidak menghasilkan bunga, secara historis berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah.

    Selain itu, emas sebagai aset safe haven juga mendapat dukungan dari ketidakstabilan geopolitik global, termasuk krisis politik di Korea Selatan, ancaman runtuhnya pemerintahan Prancis, serangan drone Rusia yang berkelanjutan di Ukraina, serta ancaman Israel untuk berperang dengan Lebanon jika gencatan senjata dengan Hezbollah gagal dipertahankan.

     

  • Panas Perang Saudara Arab, Pemberontak Suriah Kuasai Kota Kunci Hama

    Panas Perang Saudara Arab, Pemberontak Suriah Kuasai Kota Kunci Hama

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemberontak Suriah mencetak kemenangan besar pada Kamis (5/12/2024) dengan merebut kota strategis Hama, melanjutkan kemajuan kilat mereka di wilayah utara Suriah dalam seminggu terakhir. Keberhasilan ini memberikan pukulan telak bagi Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya, Rusia serta Iran, dalam konflik yang telah berlangsung selama 13 tahun.

    Setelah bertahun-tahun menghadapi kebuntuan garis depan, pemberontak melancarkan serangan tercepat yang pernah terjadi sejak pemberontakan terhadap Assad berubah menjadi perang saudara. Dengan menguasai Hama, pemberontak kini mengendalikan kota sentral yang sebelumnya tidak pernah berhasil mereka rebut.

    Tentara Suriah menyatakan bahwa mereka menarik pasukan dari Hama untuk “melindungi nyawa warga sipil dan mencegah pertempuran di dalam kota” setelah terjadi bentrokan sengit. Namun, pemberontak berhasil masuk ke kota dengan relatif cepat.

    Pemandangan perayaan terjadi di Hama. Tayangan televisi menunjukkan pemberontak berparade di kota dengan tembakan perayaan, sementara rekaman lain memperlihatkan para tahanan yang dibebaskan dari penjara kota.

    “Kami siap melanjutkan ke selatan menuju Homs,” ungkap pernyataan dari operasi pemberontak di media daring, yang juga menyerukan warga Homs untuk bangkit melawan Assad.

    Al Jazeera menyiarkan gambar pemberontak di Hama, di mana beberapa terlihat menyapa warga sipil di sebuah bundaran, sementara yang lain melaju dengan kendaraan militer dan sepeda motor.

    Strategi dan Reaksi Assad

    Hama terletak lebih dari sepertiga perjalanan dari Aleppo menuju ibu kota Damaskus. Kehilangan kota ini akan menyulitkan Assad dan sekutunya untuk melancarkan serangan balik terhadap kemajuan pemberontak dalam beberapa hari terakhir.

    Jika pemberontak berhasil merebut Homs, yang berjarak sekitar 40 km di selatan Hama, Damaskus berpotensi terputus dari wilayah pesisir, yang merupakan basis kekuatan sekte Alawit Assad serta lokasi pangkalan angkatan laut dan udara Rusia.

    “Assad kini tidak mampu kehilangan wilayah lagi. Pertempuran besar berikutnya adalah di Homs. Jika Homs jatuh, kita berbicara tentang kemungkinan perubahan rezim,” kata Jihad Yazigi, editor Syria Report, sebagaimana dikutip Reuters.

    Namun, Assad terus mengandalkan dukungan sekutu-sekutunya. Meski Rusia lebih fokus pada perang di Ukraina sejak 2022, dan Hizbullah – kekuatan utama dukungan Iran – mengalami kerugian besar akibat konflik dengan Israel, pasukan Iran lainnya seperti Hashd al-Shaabi dari Irak dikabarkan mulai dikerahkan ke Suriah pekan ini.

    Abu Mohammed al-Golani, komandan utama pemberontak sekaligus pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), memperingatkan Irak agar tidak terlibat dalam konflik Suriah.

    “Kami mendesak Perdana Menteri Irak untuk menjaga agar Irak tidak terjerumus dalam api perang baru yang terkait dengan apa yang terjadi di Suriah,” kata Golani dalam pernyataan videonya.

    Kota Kunci dengan Sejarah Berdarah

    Hama memiliki signifikansi strategis dan sejarah yang mendalam. Pada 1982, kota ini menjadi pusat pemberontakan Ikhwanul Muslimin terhadap rezim ayah Bashar al-Assad. Militer melancarkan serangan balasan selama tiga minggu yang menewaskan lebih dari 10.000 orang.

    “Para revolusioner kini mulai memasuki kota Hama untuk menyembuhkan luka yang telah bertahan selama 40 tahun,” ujar Golani. Ia menegaskan bahwa pemberontak tidak akan membalas dendam atas peristiwa 1982.

    Penguasaan Hama juga berdampak pada komunitas minoritas di sekitar kota, seperti Kristen di Muhrada yang masih bertahan dari pemberontak, serta Muslim Ismaili di Salamiya yang dilaporkan telah menerima kendali pemberontak, menurut Syrian Observatory for Human Rights.

    (luc/luc)

  • PD 3 Kian Dekat, Raksasa NATO Ungkap Rencana Kirim Pasukan ke Ukraina

    PD 3 Kian Dekat, Raksasa NATO Ungkap Rencana Kirim Pasukan ke Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengungkapkan opsi terkait pengiriman pasukan ke Ukraina. Hal ini terjadi saat Kyiv masih terus berperang dengan Rusia dan mendapatkan tekanan dari pasukan Moskow di Front Timur.

    Dalam sebuah pertemuan diplomat tinggi NATO pada Selasa, (3/12/2024), Baerbock menyatakan bahwa Berlin terbuka terhadap gagasan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Meski begitu, ia menyebut tentara Jerman hanya dapat dikerahkan jika ada gencatan senjata yang nyata.

    “Pihak Jerman akan mendukung segala hal yang mendukung perdamaian di masa mendatang,” katanya, dikutip Russia Today.

    Jerman sendiri merupakan anggota NATO kedua terbesar dari segi pembelanjaan militer, yang mencapai US$ 97,7 miliar atau setara Rp 1.549 triliun pada 2024. Negeri Rhein ini juga merupakan salah satu penyokong Kyiv paling kuat dalam perang melawan Rusia di wilayah Donbass dan Krimea.

    Pernyataan ini muncul di tengah laporan media yang menunjukkan bahwa Prancis dan Inggris telah mempertimbangkan untuk mengerahkan pasukan mereka ke Ukraina sebagai pasukan penjaga perdamaian. Baik London dan Paris menyebut niatnya adalah untuk menjaga gencatan senjata jika Rusia dan Ukraina benar-benar bernegosiasi.

    Pernyataan Baerbock pun kemudian memicu spekulasi luas tentang bagaimana tepatnya pengerahan semacam itu dapat terwujud. Hal ini pun membuat Kanselir Jerman Olaf Scholz bereaksi.

    Di depan parlemen, Scholz memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan apa pun dari pernyataan Baerbock. Ia bersikeras bahwa Baerbock sengaja mengatakan kemungkinan ini dengan istilah yang sangat samar di dalam forum NATO.

    “Dia ditanya apa yang mungkin terjadi dalam fase perdamaian, dan sebenarnya dia mencoba menjawabnya tanpa mengatakan ya atau tidak. Karena sangat tidak tepat untuk berspekulasi sekarang tentang apa yang akan terjadi nanti jika terjadi gencatan senjata yang dinegosiasikan,” kata Scholz kepada parlemen.

    Scholz kemudian mengesampingkan kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina sebelum gencatan senjata abadi antara Moskow dan Kyiv ditetapkan.

    “Kami sepakat dengan menteri pertahanan dan menteri luar negeri bahwa kami harus melakukan segalanya untuk memastikan bahwa perang ini tidak menjadi perang antara Rusia dan NATO. Dan itulah mengapa mengirim pasukan darat tidak mungkin bagi saya dalam situasi perang ini,” jelasnya.

    Sementara itu, seorang pejabat tinggi NATO, yang tidak menyebut nama, menjelaskan kepada Radio Free Europe bahwa tujuan sebenarnya dari potensi pengerahan tersebut adalah untuk memastikan bahwa anggota NATO Eropa akan membantu Ukraina setelah Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari.

    Di sisi lain, Badan Intelijen Luar Negeri Rusia telah melaporkan bahwa negara-negara Barat sedang mempertimbangkan untuk mengirim sebanyak 100.000 personil yang disebut pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina.

    “Kekuatan yang cukup besar itu pada dasarnya akan menjadi pendudukan dan hanya akan berfungsi untuk memberi waktu bagi Kiev untuk membangun kembali kekuatan militernya sebelum memperbarui permusuhan dengan Moskow,” tutur peringatan itu.

    (luc/luc)

  • Tentara Suriah Umumkan Penarikan Pasukan dari Hama saat Kelompok Bersenjata Menyerbu Kota – Halaman all

    Tentara Suriah Umumkan Penarikan Pasukan dari Hama saat Kelompok Bersenjata Menyerbu Kota – Halaman all

    Tentara Suriah Umumkan Penarikan Pasukan dari Hama saat Kelompok Bersenjata Menyerbu Kota

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Arab Suriah telah ditarik dari Hama dan dipindahkan ke luar kota setelah kota itu dibanjiri oleh kelompok bersenjata.

    Tentara Arab Suriah telah mengerahkan kembali pasukannya di Hama setelah pertempuran sengit dengan kelompok militan yang melancarkan serangkaian serangan besar-besaran terhadap kota itu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata mengatakan pada hari Kamis.

    Menurut pernyataan tersebut, militer terlibat dalam konfrontasi sengit selama beberapa hari terakhir untuk menangkal serangan gencar yang dilakukan oleh organisasi militan. 

    Kelompok-kelompok ini menyerang dari berbagai arah, memanfaatkan jumlah yang sangat banyak, berbagai peralatan militer, dan unit-unit bunuh diri.

    Meskipun mengalami kerugian besar, kelompok militan berhasil menembus beberapa wilayah kota. 

    Pernyataan tersebut mencatat bahwa pengerahan kembali tentara tersebut ditujukan untuk melindungi nyawa warga sipil dan menghindari pertempuran di kota yang dapat membahayakan penduduk.

    “Menghadapi bentrokan yang semakin intensif dan gugurnya beberapa prajurit kami, kelompok militan berhasil menembus beberapa titik di Hama,” demikian bunyi pernyataan tersebut. 

    “Untuk melindungi nyawa warga sipil dan mencegah terjadinya pertempuran di dalam kota, unit militer kami yang ditempatkan di sana telah ditempatkan kembali di luar kota.”

    Komando Umum menekankan komitmen berkelanjutan untuk merebut kembali wilayah yang disusupi oleh organisasi militan, menegaskan kembali tekadnya untuk memenuhi tugas nasional untuk melindungi wilayah Suriah.

    Hama, kota strategis di Suriah bagian tengah, telah menjadi sasaran serangan berulang kali oleh kelompok bersenjata yang berusaha mengganggu stabilitas wilayah yang dikuasai pemerintah. 

    Eskalasi baru-baru ini menggarisbawahi tantangan terus-menerus yang dihadapi oleh Tentara Suriah dalam upayanya yang berkelanjutan untuk memulihkan stabilitas di seluruh negeri.

    Serangan teror yang dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok pemberontak lainnya, termasuk Tentara Nasional yang didukung Turki, telah disertai dengan tuduhan kekuatan asing memberikan dukungan, dengan klaim dukungan Ukraina dan Turki yang memicu eskalasi. 

    Khususnya, Ukraina dituduh menyediakan militan HTS dengan drone FPV dan drone peledak lainnya, serta pengetahuan untuk melakukan serangan terkoordinasi antara pasukan darat dan operator drone. 

    Sementara itu, pemerintah Suriah terus menggalang dukungan regional dan internasional untuk melawan serangan gencar tersebut. 

    Selain itu, faksi-faksi Perlawanan dan sekutu lainnya terus menyediakan personel dan peralatan kepada pemerintah Suriah untuk menggagalkan tujuan para militan dan pendukungnya.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN