Negara: Ukraina

  • Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Damaskus diperkirakan akan jatuh, menurut tiga pejabat AS yang berbicara kepada CBS News, setelah pemberontak Suriah mulai mengepung ibu kota dalam serangan cepat.

    Tiga pejabat AS tersebut mengatakan bahwa kekuasaan keluarga Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dimulai pada tahun 1971, tampaknya akan segera berakhir.

    Bashar al-Assad juga dikabarkan telah meninggalkan Suriah, meski kantornya membantah kabar tersebut.

    Pemberontak Suriah mengklaim telah merebut kota Homs, salah satu kota utama di Suriah tengah, pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Pemberontak mencapai pinggiran Kota Damaskus pada hari Sabtu setelah sebelumnya berhasil menguasai beberapa kota besar di Suriah.

    Rami Abdurrahman, pemimpin Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, sebuah lembaga pemantau perang oposisi, mengatakan bahwa pemberontak sekarang aktif di pinggiran kota Damaskus, seperti Maadamiyah, Jaramana, dan Daraya.

    Ia menambahkan bahwa pasukan oposisi juga bergerak dari timur Suriah menuju pinggiran Damaskus di Harasta pada hari Sabtu.

    Seorang komandan pemberontak, Hassan Abdul-Ghani, memposting di aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukannya telah memulai “tahap akhir” serangan mereka dengan mengepung Damaskus.

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Ia juga menambahkan bahwa pemberontak bergerak dari selatan Suriah menuju Damaskus.

    Pada Minggu dini hari waktu setempat, Ghani menyatakan bahwa pasukan pemberontak telah “sepenuhnya membebaskan” Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

    Pasukan pemerintah diduga telah meninggalkan kota tersebut.

    Jika pemberontak benar-benar menguasai Homs, mereka akan memutus jalur komunikasi antara Damaskus, pusat kekuasaan Bashar al-Assad, dengan wilayah pesisir utara yang merupakan basis pendukung presiden.

    Bagaimana Reaksi Rusia, Iran, dan Amerika Serikat?

    Assad sebenarnya memiliki sekutu kuat, yakni Iran dan Rusia.

    Namun, Rusia tengah disibukkan dengan konfliknya sendiri di Ukraina.

    Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran, telah melemah akibat konflik setahun terakhir dengan Israel.

    Proksi Iran lainnya di kawasan tersebut juga terpukul oleh serangan udara Israel.

    Pada hari Sabtu, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari situasi tersebut melalui platform Truth Social.

    “AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH TERLIBAT DALAM INI. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA. JANGAN TERLIBAT!” tulisnya.

    Sementara itu, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan:

    “Amerika Serikat tidak akan… secara militer terjun ke tengah-tengah perang saudara di Suriah.”

    “Kami akan fokus pada prioritas dan kepentingan keamanan nasional Amerika.”

    Ia menambahkan bahwa AS akan terus bertindak jika diperlukan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat pertempuran tersebut.

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Bagaimana Konflik Kembali Berkobar?

    Pemerintah Suriah dan kelompok anti-pemerintah telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.

    Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah tersebut.

    Sebelumnya, tidak ada kemajuan signifikan dari kedua belah pihak.

    Namun, situasi berubah ketika pemberontak melancarkan serangan mendadak sekitar dua minggu lalu, tepat setelah Hizbullah dan Israel menyepakati gencatan senjata.

    Pemberontak dengan cepat menguasai kota Hama, dan sekitar seminggu kemudian mereka melancarkan serangan besar-besaran di wilayah utara negara itu.

    Langkah besar pertama pemberontak adalah merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, seminggu yang lalu.

    Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Golani, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif pada Kamis bahwa tujuan utama serangan mereka adalah menggulingkan pemerintahan Assad.

    Tentara Suriah mundur dari sebagian besar wilayah selatan Suriah pada Sabtu (7/12/2024).

    Akibatnya, lebih banyak wilayah di Suriah, termasuk dua ibu kota provinsi, jatuh ke tangan pasukan oposisi, menurut pernyataan militer dan lembaga pemantau perang oposisi.

    Penarikan pasukan dari provinsi selatan Daraa dan Sweida terjadi setelah pos-pos pemeriksaan militer diserang oleh kelompok yang mereka sebut sebagai “teroris.”

    Militer Suriah menyatakan pada Sabtu pagi bahwa mereka sedang melakukan penataan ulang prajurit di Sweida dan Daraa, sambil membangun sabuk pertahanan dan keamanan di daerah tersebut untuk melindungi Damaskus dari selatan.

    Sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, pemerintah Suriah telah menyebut pasukan oposisi bersenjata sebagai “teroris.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    Populer Internasional: Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat – Yordania Tutup Perbatasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan di Damaskus, apa yang akan terjadi dengan rezim Bashar Al-Assad sekarang?

    Yordania pun menutup perbatasannya dengan Suriah buntut meningkatnya ketegangan di negara tersebut.

    Soal konflik lainnya di Timur Tengah, Mesir meminta Hamas untuk tidak memasukkan frasa “penghentian perang” dalam perundingan gencatan senjatanya dengan Israel.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Tentara Suriah Mundur dari Timur Sungai Eufrat, Pengepungan Damaskus Dimulai

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Faksi oposisi bersenjata Suriah pada Sabtu (7/12/2024), mengumumkan bahwa mereka telah memulai fase pengepungan ibu kota Suriah, Damaskus, Khaberni melaporkan.

    Komandan operasi militer koalisi faksi oposisi, Ahmed Al-Sharaa, julukan dari Panglima Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani  Al-Julani, memberikan instruksi bagi para petempur anti-rezim pemerintah Suriah untuk berfokus pada ibu kota, Damaskus.

    “Serahkan kota-kota yang telah dibebaskan kepada polisi, Damaskus sedang menunggu Anda,” kata Al-Julani, Sabtu.

    Adapun kementerian Pertahanan Suriah membantah penarikan pasukan militer dari daerah sekitar ibu kota.

    Di sisi lain, dalam sebuah postingan di Telegram, Hassan Abdel Ghani, seorang pemimpin faksi oposisi bersenjata, mengatakan, “Pasukan kami telah mulai menerapkan tahap akhir untuk mengepung ibu kota, Damaskus.”

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Yordania Tutup Perbatasan Saat Tentara Suriah Mau Rebut Kembali Homs dan Hama dari Oposisi

    Tentara Suriah mengumumkan penempatan kembali sebagian besar pasukannya di provinsi selatan Daraa dan Suwayda.

    Pengumpulan kekuatan itu, dinyatakan untuk merebut kembali kendali atas Kota Hama dan Homs yang sebagian besar sudah dikuasai oposisi bersenjata, RNTV melaporkan Sabtu (7/12/2024).

    Upaya pengambilalihan kembali Hama dan Homs yang menjadi lokasi strategis terjadi  di tengah meningkatnya ketegangan keamanan dan serangan terhadap posisi militer Suriah.

    Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata Suriah mengatakan sejumlah langkah taktis sudah diambil guna merebut kembali Hama dan Homs.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pokrovsk dan Kurakhovo Terdesak, Eks Presiden Tuding Militer Ukraina Pakai Taktik Giling Daging

    Ukraina makin terdesak di dua benteng terakhir di barat Donetsk, Pokrovsk dan Kurakhovo.

    Akibatnya, Kiev melakukan taktik pertahanan ketat dan melayani serangan Rusia yang terus merangsek memasuki wilayah tersebut.

    Strategi ini ternyata mendapatkan kritikan dari mantan presiden Ukraina, Petro Poroshenko.

    Poroshenko yang dikenal sebagai mantan presiden yang pro Rusia tersebut, menuduh bahwa militer Ukraina kembali mengerahkan pasukan penggiling daging, seperti halnya yang dilakukan oleh Rusia.

    Ia meminta agar Kiev menghentikan serangan tersebut untuk menyelamatkan prajurit yang semakin menipis.

    “Kita harus berhenti menggunakan rakyat Ukraina sebagai alat untuk operasi dengan “serangan daging,”” kata Poroshenko dikutip dari Strana, Sabtu (7/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk

    Media Israel, Channel 13 melaporkan pada Jumat (6/12/2024) malam kalau Mesir mengintensifkan upayanya untuk mencapai pemahaman yang mengarah pada pembebasan tahanan Israel dalam kerangka perjanjian yang bertujuan untuk gencatan senjata antara milisi perlawanan Palestina dan Israel.

    Menurut sumber-sumber di Mesir, Kairo menekan kelompok perlawanan Hamas untuk membuat “konsesi” terhadap beberapa tuntutannya, sehingga memungkinkan terciptanya garis besar perjanjian yang memuaskan kedua belah pihak.

    Sumber tersebut mengindikasikan kalau Mesir mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk menyetujui formula yang tidak memasukkan frasa “menghentikan perang” di antara syarat-syarat perjanjian.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Trump, Macron, Zelensky Bertemu di Paris, Bahas Apa?

    Trump, Macron, Zelensky Bertemu di Paris, Bahas Apa?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menggelar pembicaraan tiga arah dengan mitranya dari Ukraina Presiden Volodymyr Zelensky dan presiden terpilih AS Donald Trump pada Sabtu (7/12).

    Dilansir AFP, pertemuan Zelensky dengan Trump dilakukan sebelum ketiganya menuju Notre Dame untuk upacara pembukaan kembali katedral besar di Paris. Itu adalah pertemuan tatap muka pertama Zelensky dengan Trump setelah taipan yang beralih menjadi politisi itu memenangkan Pilpres AS.

    Pertemuan itu menawarkan kesempatan unik bagi Macron untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana masa jabatan kedua Trump akan terbentuk ketika ia menjabat pada Januari.

    Trump dan Macron berpelukan dan berjabat tangan beberapa kali di tangga istana kepresidenan Prancis, dengan Trump diberi penghormatan penuh meskipun belum menjabat.

    “Sepertinya dunia sedang sedikit gila saat ini dan kita akan membicarakannya,” ujar Trump kepada wartawan saat ia bersiap untuk duduk bersama Macron.

    Kendati ada ketegangan antara keduanya selama masa jabatan pertamanya, Trump memuji hubungannya dengan pemimpin Prancis yang beraliran tengah itu, dengan mengatakan: “Kami memiliki hubungan yang hebat seperti yang diketahui semua orang. Kami telah mencapai banyak hal,” ujar Trump.

    Macron mengatakan kepada Trump bahwa “merupakan suatu kehormatan besar bagi orang Prancis untuk menyambut Anda” dalam upacara pembukaan kembali di Notre Dame, yang hancur karena kebakaran pada tahun 2019 selama masa jabatan pertama Trump.

    “Anda adalah presiden saat itu dan saya ingat solidaritas dan reaksi langsungnya,” Macron menambahkan, berbicara dalam bahasa Inggris.

    Ketika ia pertama kali menjabat pada tahun 2017, hubungan Trump dengan Macron — yang saat itu juga merupakan wajah baru di panggung dunia — dimulai dengan hangat meskipun ada perbedaan politik yang jelas.

    Jabat tangan mereka yang panjang dan berotot — yang memperlihatkan masing-masing pria berusaha menegaskan keunggulannya — menjadi fokus perhatian yang riang sebelum hubungan mendingin, lalu memburuk, menyusul perselisihan tentang perubahan iklim, perdagangan, dan pertahanan.

    Mereka diharapkan membahas perang di Ukraina dan Timur Tengah, serta perdagangan.

    Zelensky bergabung dalam pembicaraan sekitar setengah jam kemudian, bergegas menaiki tangga Elysee dan berpose untuk foto dengan dua pria lainnya.

    Pertemuan itu sangat penting bagi Zelensky mengingat munucl kekhawatiran di Kyiv bahwa Trump, yang pernah membanggakan bahwa ia dapat mengakhiri perang Rusia di Ukraina dalam 24 jam, mungkin mendesak Ukraina untuk membuat konsesi kepada Moskow.

    Zelensky menilai pertemuan tiga arah itu “baik dan produktif”.

    “Kita semua ingin perang ini berakhir secepat mungkin dan dengan cara yang adil,” ujarnya melalui akun media soalnya.

    Dalam reaksinya sendiri terhadap diskusi tersebut, Macron menulis di media sosial: “Mari kita lanjutkan upaya bersama kita untuk perdamaian dan keamanan.”

    Juru bicara Zelensky, Sergiy Nykyforov, mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut berlangsung sekitar 35 menit, dengan hanya tiga pemimpin yang hadir.

    Trump telah mencemooh miliaran dolar bantuan militer AS untuk Ukraina dan telah berbicara tentang pemaksaan penyelesaian yang cepat.

    Sekutu Eropa sebagian besar telah menikmati hubungan kerja yang erat dengan Presiden Joe Biden yang akan lengser terkait krisis di Timur Tengah, tetapi Trump kemungkinan akan menjauhkan diri dan mempererat hubungan Amerika Serikat dengan Israel.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Trump Nilai AS Seharusnya Tak Terlibat Perang Suriah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden terpilih AS Donald Trump menilai Gedung Putih seharusnya tidak ikut campur perang Suriah di mana pasukan pemberontak mulai mengepung ibu kota Damaskus.

    “Suriah memang kacau, tetapi bukan teman kita, & AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH BERGABUNG DENGANNYA. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA BERLANGSUNG. JANGAN TERLIBAT!” ujar Trump melalui platform Truth Social-nya, Sabtu (7/11), seperti dikutip AFP.

    Ia mengunggah pesan tersebut sesaat sebelum tiba di Istana Elysees untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam rangka menghadiri upacara pembukaan kembali katedral Notre Dame.

    Belum diketahui pasti motif Trump menyinggung isu konflik di Suriah. Namun, AFP memperkirakan Trump ingin memastikan Presiden Joe Biden menghindari keterlibatan apa pun di sana sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Trump pada tanggal 20 Januari.

    Trump sendiri telah lama mengambil pendekatan isolasionis, dan selama kampanye presiden tahun ini ia sering mengatakan dapat dengan cepat mengakhiri perang Ukraina dan Gaza.

    Kunjungan Trump ke Paris, tempat sekitar 50 pemimpin dunia berkumpul untuk upacara Notre Dame, memberinya kesempatan awal untuk kembali menunjukkan kemampuannya di panggung dunia.

    Di antara para pemimpin itu adalah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang diperkirakan akan berunding dengan presiden terpilih.

    Trump mengatakan dalam unggahannya bahwa Rusia, “dengan hilangnya lebih dari 600 ribu tentara, tampaknya tidak mampu menghentikan pawai literal ini melalui Suriah, negara yang telah mereka lindungi selama bertahun-tahun.”

    “Namun sekarang mereka, seperti mungkin Assad sendiri, dipaksa keluar, dan itu mungkin sebenarnya hal terbaik yang dapat terjadi pada mereka. Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia,” sambungnya.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    10 Fakta Kemunduran Rezim Assad Saat Pasukan Oposisi Suriah Berbaris ke Damaskus: Kota Daraa Jatuh – Halaman all

    10 Poin Utama Kemunduran Rezim Bashar al-Assad Saat Faksi Oposisi Berbaris ke Damaskus: Kota Daraa Jatuh

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam potret kemunduran lain terhadap kekuasaan Presiden Bashar al-Assad, pasukan pemerintah Suriah telah kehilangan kendali atas kota Daraa.

    Jatuhnya Daraa menandai yang terbaru dalam serangkaian kekalahan medan perang yang menakjubkan bagi rezim Assad ketika pasukan pemberontak menekan kemajuan mereka, merebut kota-kota besar dan petak-petak luas wilayah, NDTV melaporkan Sabtu (7/12/2024).

    Adapun Kota Daraa secara luas dianggap sebagai tempat kelahiran pemberontakan sipil Suriah 2011.

    Berikut adalah 10 poin dari cerita besar kemunduran kekuasaan rezim Assad ini:

    1. Pada tahun 2011, kota Daraa, yang terletak sekitar 100 km dari ibukota Damaskus, menjadi pusat protes nasional setelah pemerintah Assad menahan dan diduga menyiksa sekelompok anak laki-laki karena menuliskan grafiti anti-rezim. 

    Apa yang dimulai sebagai demonstrasi damai segera berubah menjadi konflik kekerasan yang sejak itu membuat lebih dari 500.000 orang tewas dan jutaan orang mengungsi.

    2. Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, pasukan oposisi sekarang menguasai 90 persen provinsi Daraa, dengan pasukan rezim mundur dalam gelombang berturut-turut.

    Pejuang oposisi Suriah berdiri di depan Universitas Aleppo, setelah pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan mereka telah mencapai jantung Aleppo, Suriah, 30 November 2024. (Tehran Times)

    3. Kejatuhan Daraa mengikuti hilangnya Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, dan Hama di wilayah tengah negara itu. 

    Kemenangan besar ini telah mendorong pemberontak untuk maju ke selatan menuju Homs, kota terbesar ketiga Suriah, dan bahkan lebih dekat ke Damaskus, kursi kekuasaan Assad.

    4. Koalisi pemberontak yang mempelopori serangan ini dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), sebuah kelompok dengan asal-usul di Al-Qaeda.

    Meskipun ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Barat, pemimpin HTS Abu Mohammed al-Jolani mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa tujuan utama kelompok itu tetap menggulingkan Assad.

    Pejuang antipemerintah berkumpul di Aleppo tengah pada tanggal 30 November 2024. – Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (Photo by Aaref WATAD / AFP) (AFP/AAREF WATAD)

    5. Di timur negara itu, pasukan pemerintah mengosongkan Deir Ezzor, menyerahkan wilayah kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat.

    Penarikan itu muncul tiba-tiba, dengan pasukan dilaporkan berkumpul kembali di Palmyra, persimpangan utama di jalan menuju Homs.

    6. Serangan udara oleh pesawat Suriah dan Rusia telah berusaha untuk memperlambat kemajuan pemberontak, tetapi pengamat mencatat bahwa upaya ini relatif terbatas, kemungkinan mencerminkan komitmen militer Rusia yang membentang di tempat lain, terutama di Ukraina.

    7. Yordania telah menutup penyeberangan perbatasannya dengan Suriah, sementara Lebanon telah memberlakukan pembatasan penyeberangan darat. Israel, yang menempati Dataran Tinggi Golan, mengumumkan bala bantuan untuk pasukan udara dan daratnya.

     Turki, yang telah mendukung unsur-unsur oposisi Suriah, menyatakan campuran persetujuan dan kehati-hatian atas kemajuan pemberontak.

    8. Negara-negara di dunia telah mengeluarkan imbauan bagi warga negaranya untuk ke luar dari Suriah dan untuk sepenuhnya “menghindari semua perjalanan ke Suriah sampai pemberitahuan lebih lanjut”.

    Negara-negara juga meminta warga negaranya yang saat ini berada di Suriah untuk “tetap berhubungan dengan Kedutaan Besar di Damaskus”.

    Seorang pejuang antipemerintah melepaskan tembakan ke udara sementara yang lain menyaksikannya, di kota Aleppo di wilayah utara Suriah pada tanggal 30 November 2024. Para jihadis dan sekutu mereka yang didukung Turki menerobos kota kedua Suriah, Aleppo, pada tanggal 29 November, saat mereka melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah yang didukung Iran dan Rusia. (Photo by Omar HAJ KADOUR / AFP) (AFP/OMAR HAJ KADOUR)

    9. Menurut New York Times, Iran mengevakuasi personel militer dan pejabat militernya dari Suriah ke Irak dan Lebanon.

    Warga sipil Iran di Suriah juga dilaporkan mengevakuasi berkat meningkatnya permusuhan terhadap rezim Iran atas dukungannya yang berkelanjutan terhadap al-Assad.

    10. Lebih dari 280.000 orang telah mengungsi sejak serangan dimulai, menurut perkiraan PBB.

    Di Homs, yang telah mengalami beberapa kekerasan paling mematikan dalam konflik, puluhan ribu penduduk, terutama dari minoritas Alawit Assad, melarikan diri untuk mengantisipasi kedatangan para pemberontak.

     

    (oln/ndtv/*)

     
     
     

  • Katedral Notre-Dame Paris Kembali Dibuka Usai Kebakaran 5 Tahun Lalu

    Katedral Notre-Dame Paris Kembali Dibuka Usai Kebakaran 5 Tahun Lalu

    JAKARTA – Katedral Notre-Dame Paris membuka kembali pintunya pada Sabtu. Pembukaan ini dilakukan usai restorasi setelah 5,5 tahun lalu dilalap api dahsyat yang menghancurkan puncak menara dan atapnya serta menghancurkan mahakarya Gotik dalam hitungan menit.

    Katedral abad pertengahan berusia 860 tahun, simbol Prancis dan Paris, telah dipugar dengan cermat, dengan puncak menara dan tulang rusuk baru, penopang terbang dan gargoyle batu berukir kembali ke kejayaan masa lalu dan dekorasi batu putih dan emas bersinar lebih terang dari sebelumnya.

    Pada malam 15 April 2019, warga Paris menyaksikan  puncak menara dan atap katedral runtuh dalam amukan api yang mengancam menara lonceng utama dan seluruh bangunan, yang nyaris terhindar dari kehancuran.

    “Dunia terguncang pada hari itu,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelang upacara pembukaan pada Sabtu, 7 Desember.

    “Guncangan saat pembukaan kembali ini, saya yakin dan percaya akan sama kuatnya dengan dampak kebakaran, namun ini akan menjadi kejutan berupa harapan,” imbuhnya dilansir Reuters.

    Macron, yang dilemahkan oleh krisis politik yang mendalam di dalam negeri, akan memiliki kesempatan untuk melupakan kesengsaraan tersebut ketika ia menyambut Presiden terpilih AS Donald Trump, Pangeran William dari Inggris dan puluhan kepala negara dan pemerintahan termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam upacara pembukaan akan dimulai sekitar pukul 7 malam waktu setempat.

    Pada Jumat malam, kantor Macron dan Keuskupan Paris mengatakan angin kencang akan memaksa perayaan tersebut diadakan seluruhnya di dalam katedral. Macron awalnya diperkirakan akan menyampaikan pidato di bagian luar.

  • Ukraina Kembali Dapatkan Jet Tempur F-16 dari Denmark – Halaman all

    Ukraina Kembali Dapatkan Jet Tempur F-16 dari Denmark – Halaman all

    Ukraina kembali menerima pesawat tempur F-16 dari anggota NATO yaitu Denmark

    Tayang: Sabtu, 7 Desember 2024 18:36 WIB

    Angkatan Udara Ukraina via Defence Express

    Pesawat Jet F-16 Angkatan Udara Ukraina di langit Ukraina pada Agustus 2024 

     

    TRIBUNNEWS.COM — Ukraina kembali menerima pesawat tempur F-16 dari anggota NATO.

    Negara penyumbang jet tempur tersebut adalah Denmark yang sebelumnya telah menyumbangkan pesawat yang sama.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pengiriman pesawat tersebut menjadi gelombang kedua pesawat F-16 dari Denmark.

    “Ini adalah contoh kepemimpinan dalam membela kehidupan yang membedakan Denmark,”kata Zelensky dalam unggahan Telegramnya dikutip dari Pravda.

    Pesawat dari gelombang pertama, yang disediakan oleh rakyat Denmark, telah mencegat rudal Rusia, menyelamatkan nyawa rakyat dan infrastruktur Ukraina. 

    “Sekarang, perisai udara kami telah diperkuat lebih lanjut. Jika semua mitra bertekad seperti itu, teror Rusia sudah bisa dibuat mustahil.

    Saya sangat berterima kasih kepada Mette (Frederiksen, PM Denmark), timnya, dan seluruh bangsa Denmark,” ujarnya.
     
    Meski jet tempur  F-16 telah dimiliki oleh Ukraina, namun jumlahnya masih dirahasiakan. Hal ini terkait dengan keamanan, karena Ukraina selalu menjadi sasaran serangan Rusia.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Notre Dame Kembali Dibuka 5 Tahun Usai Kebakaran Dahsyat

    Notre Dame Kembali Dibuka 5 Tahun Usai Kebakaran Dahsyat

    Paris

    Katedral Notre Dame akan secara resmi dibuka kembali pada Sabtu (7/12) waktu setempat, atau lima tahun setelah katedral tersohor itu hancur akibat kebakaran dahsyat. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan hadir dan menyampaikan pidato dalam seremoni pembukaan kembali Notre Dame.

    Seremoni pembukaan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/12/2024), juga akan dihadiri tamu-tamu penting, seperti Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kemudian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan ahli waris takhta Kerajaan Inggris Pangeran William.

    Laporan sumber otoritas bandara Prancis menyebut Trump telah mendarat di Bandara Orly, sebelah selatan Paris, dengan jet pribadi pada Sabtu (7/12) sebelum pukul 07.00 GMT. Disebutkan bahwa Trump akan melakukan pembicaraan dengan Macron sebelum menghadiri seremoni pembukaan Notre Dame.

    Trump juga disebut mungkin bertemu langsung dengan Zelensky di Paris. Namun kemungkinan ini belum dikonfirmasi secara resmi.

    Presiden AS Joe Biden tidak akan hadir langsung dalam seremoni ini, melainkan diwakili oleh sang istri, Jill Biden. Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, juga tidak menghadiri seremoni ini karena telah dijadwalkan melakukan perjalanan akhir pekan ke Pulau Corsica, Prancis.

    Pesan dari Paus Fransiskus untuk masyarakat Prancis akan dibacakan saat seremoni pembukaan kembali digelar.

    Seremoni pembukaan kembali Notre Dame akan digelar seluruhnya di dalam ruangan karena prakiraan cuaca buruk. Sebelumnya dijadwalkan bahwa seremoni akan digelar di luar ruangan, dengan Notre Dame yang telah selesai menjalani rekonstruksi menjadi latar belakangnya.

  • Pemberontakan Suriah: Dampak Serangan Terhadap Rezim Assad – Halaman all

    Pemberontakan Suriah: Dampak Serangan Terhadap Rezim Assad – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan pemberontak di Suriah selatan telah merebut sebagian besar wilayah Deraa, yang dikenal sebagai tempat lahirnya pemberontakan tahun 2011 melawan Presiden Bashar al-Assad.

    Serangan mendadak ini tidak hanya mengancam Deraa, tetapi juga kota-kota penting lainnya seperti Aleppo dan Hama.

    Ancaman Terhadap Rezim Assad

    Presiden Bashar al-Assad menghadapi tantangan serius yang mengingatkan pada puncak perang saudara sepuluh tahun lalu, ketika pasukannya kehilangan kendali atas Aleppo dan lawan-lawannya mendekati ibu kota, Damaskus.

    Saat itu, Assad diselamatkan oleh dukungan internasional, terutama dari Rusia dan Iran.

    Namun, saat ini, Rusia terfokus pada perang di Ukraina, dan Hizbullah serta Iran mengalami penurunan kekuatan akibat konflik yang berkepanjangan.

    Pemberontak Menguasai Wilayah Deraa

    Menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), pemberontak kini menguasai lebih dari 90 persen wilayah Deraa, dengan hanya Sanamayn yang masih dikuasai pemerintah.

    Pemantau perang berbasis di Inggris melaporkan bahwa faksi lokal berhasil merebut banyak lokasi militer setelah pertempuran sengit.

    Deraa memiliki kepentingan strategis dan simbolis, sebagai ibu kota provinsi dan lokasi protes prodemokrasi yang memicu perang saudara.

    Pertempuran ini juga menyebabkan lebih dari 370.000 orang mengungsi, memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah utara Suriah.

    Dampak Pertempuran

    Sejak pemberontak meluncurkan serangan terbesar dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 820 orang, termasuk 111 warga sipil, telah tewas.

    Pemberontak yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah mengancam untuk melanjutkan serangan mereka ke Homs dan Damaskus.

    Sementara itu, Presiden Assad berjanji untuk menghancurkan para pemberontak, meskipun pasukannya mengalami demoralasi akibat gaji rendah dan korupsi.

    Dalam upaya untuk meningkatkan moral, Assad baru-baru ini mengumumkan kenaikan gaji sebesar 50 persen untuk pasukannya.

    Dukungan Internasional

    Meskipun Rusia dan Iran menyatakan dukungan berkelanjutan terhadap Assad, mereka belum memberikan bantuan militer yang signifikan seperti sebelumnya.

    Moskow bahkan mendesak warga negara Rusia untuk meninggalkan Suriah, sementara AS juga menyarankan warganya untuk segera pergi.

    Dengan situasi yang semakin memburuk, masa depan rezim Assad dan stabilitas Suriah tetap tidak pasti.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Vladimir Putin Umumkan Rencana Penyebaran Rudal Oreshnik di Belarusia Tahun 2025 – Halaman all

    Vladimir Putin Umumkan Rencana Penyebaran Rudal Oreshnik di Belarusia Tahun 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pada hari ke-1018 perang Rusia-Ukraina, yang terjadi pada Sabtu, 7 Desember 2024, situasi di lapangan semakin memanas.

    Berikut adalah perkembangan terkini dari konflik yang berlangsung.

    Serangan Intensif Rusia

    Rusia melancarkan serangan intensif terhadap unit Ukraina di arah Kurakhovsky, dengan mencatatkan 35 serangan dalam sehari.

    Wilayah yang menjadi target serangan meliputi Starye Terny, Zarya, Solntsevka, Kurakhovoy, Dachnoye, dan Dalniy.

    Pada pukul 01:00 waktu setempat, lima drone Rusia terdeteksi memasuki wilayah udara Ukraina, seperti dilaporkan oleh Telegraf.

    Dukungan Jerman dan AS untuk Ukraina

    Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengungkapkan keyakinannya bahwa ia dan presiden terpilih AS, Donald Trump, dapat mengembangkan strategi bersama untuk mendukung Ukraina.

    Dalam wawancara dengan media Funke, Scholz menegaskan, “Tidak ada yang dapat diputuskan tanpa memberikan suara kepada rakyat Ukraina.” Ia juga menekankan pentingnya mengakhiri pembunuhan dan menjamin kemerdekaan serta kedaulatan Ukraina.

    Penolakan Pengiriman Rudal Taurus

    Namun, Scholz kembali mengesampingkan pengiriman rudal Taurus jarak jauh ke Ukraina, yang dapat digunakan untuk menyerang target di Rusia.

    “Pengiriman senjata tersebut berisiko menimbulkan eskalasi yang harus dihindari,” ujarnya.

    Korban Jiwa Akibat Serangan Rusia

    Serangan Rusia di kota Zaporizhzhia dan Kryvyi Rih pada Jumat, 6 Desember 2024, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai lebih dari 40 orang.

    Gubernur daerah Zaporizhzhia melaporkan bahwa serangan terhadap bengkel mobil di kota tersebut mengubah fasilitas itu menjadi bola api, menewaskan 10 orang dan melukai 24 lainnya, termasuk dua anak-anak.

    Di Kryvyi Rih, serangan rudal terhadap gedung administrasi mengakibatkan dua orang tewas dan 19 lainnya terluka.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengumumkan bahwa Rusia berencana untuk mengerahkan rudal hipersonik jarak menengah Oreshnik di Belarusia pada paruh kedua tahun depan.

    Pernyataan ini disampaikan setelah Putin menandatangani pakta pertahanan bersama dengan Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, dalam sebuah pertemuan puncak di Minsk.

    “Saya pikir ini akan menjadi mungkin pada paruh kedua tahun depan karena produksi serial sistem ini di Rusia meningkat,” kata Putin.

    Peluncuran rudal Oreshnik sebelumnya telah dilakukan di Dnipro, Ukraina, pada November lalu, yang disebut Putin sebagai uji coba pertama senjata tersebut dalam kondisi pertempuran.

    Rencana ini juga menjadi peringatan bagi sekutu Ukraina setelah mereka mengizinkan Ukraina menembakkan rudal ATACMS dan Storm Shadow ke wilayah Bryansk dan Kursk di Rusia.

    Dengan perkembangan ini, situasi di Ukraina terus memanas, dan dunia mengawasi langkah selanjutnya dalam konflik yang telah berlangsung lama ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).