Negara: Ukraina

  • Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh – Halaman all

    Benteng Rapuh, Pasukan Rusia Bakalan Mudah Masuki Dnipropetrovsk Jika Kurakhovo dan Pokrovsk Jatuh – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Oblast Dnipropetrovsk kini terancam oleh Rusia seiring terdesaknya pertahanan Ukraina di Pokrovsk dan Kurakhovo, Donetsk, Ukraina timur.

    Pasalnya wilayah yang menjadi perbatasan dua oblast tersebut sama sekali tidak didirikan benteng pertahanan, padahal .

    Pasukan Rusia kini telah mendekat perbatasan oblast Dnipropetrovsk yang jaraknya dengan Pokrovsk dan Kurakhovo tak lebih dari 40 kilometer. 

    Media Barat Financial Times mengabarkan bahwa sebenarnya Ukraina telah menganggarkan dana untuk pembangunan benteng di celah yang menghubungkan Dnipropetrovsk dengan Donetsk tersebut pada 2023 lalu.

    Ukraina telah menyiapkan dana sebesar 7,3 juta dolar AS atau sekitar Rp 115 miliar. Namun entah mengapa proyek tersebut didak digarap-garap.

    Baru dalam beberapa bulan setelah pasukan Rusia telah mendekati Kurakhovo dan Pokrovsk, proyek tersebut baru digarap. 

    Banyak yang menyesalkan hal itu, karena pembangunan benteng itu dianggap terlambat. 

    Seorang pejabat Ukraina mengaku kecewa dengan proyek tersebut. “Uang yang diinvestasikan tidak memberikan banyak manfaat, dan pekerjaan baru diintensifkan sekitar dua bulan lalu,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya Financial Times.

    Mereka memberi tahu tentang celah di garis pertahanan Angkatan Bersenjata Ukraina, yang membahayakan wilayah Dnipropetrovsk – antara Velyka Novosilka dan Kurakhovo, serta Kurakhovo dan Pokrovsk, tempat garis pertahanan kedua baru dibangun, dan yang ketiga bahkan belum dibangun.

    “Pertempuran membuat pembangunan benteng menjadi sangat berbahaya, dan arah serangan terus berubah. Jika mereka mulai menyerang ke arah wilayah Dnipropetrovsk, kita akan mendapat ancaman dari arah lain,” kata pejabat.

    Seorang komandan infanteri memberi tahu FT, yang berbicara secara anonim, bahwa unitnya telah dipindahkan 32 kali selama perang, dan setiap kali harus membangun posisi pertahanannya sendiri dan mengumpulkan uang untuk itu. 

    Dan garis kedua dan ketiga sering dibangun tanpa berkonsultasi dengan pasukan, atau di tempat yang salah, atau terlalu jauh dari garis pertama.

    Selain itu, penebangan pohon untuk pembangunan pertahanan Ukraina dibatasi oleh undang-undang lingkungan.

    Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Masalah lain dengan pembangunan benteng adalah pengiriman massal insinyur militer ke pasukan penyerang dan mobilisasi pembangun sipil.

    Di tengah pertempuran sengit tersebut, pejuang Aidar Ukraina Bunyatov  mengatakan, karena terlalu fokus di Pokrovsk, wilayah sekitarnya malah menjadi kurang diperhatikan.

    Padahal Pokrovsk adalah kota yang berdekatan dengan Dnipropetrovsk atau Dnipro, oblast (Provinsi) di sebelah barat Donetsk. 

    Akibatnya tidak ada benteng Angkatan Bersenjata Ukraina yang kuat di luar Pokrovsk ke arah Dnipro (Dnieper).  “Benteng arah Dnieper sudah kosong,” ujarnya.

    Bunyatov seperti diberitakan Strana, mengatakan di luar Pokrovsk, ke arah Pavlograd, garis pertahanan tidak bergerak. Menurutnya telah ditinggalkan pasukan selama tiga bulan. 

    “Satu-satunya yang mereka lakukan di sana adalah menggali parit sepanjang 50 meter dengan celah di lima sabuk hutan, semata-mata untuk penampilan, tidak ada seekor lalat pun yang bisa masuk ke sabuk hutan,” kata pejuang Aidar Stanislav Bunyatov dan menerbitkan foto tersebut.

    Yang dikhawatirkan adalah jika benteng Pokrovsk dengan Kurakhovo jatuh, maka pasukan Rusia akan dengan mudah maju lebih ke barat yaitu oblast Dnepropetrovsk karena celah tersebut dilindungi oleh benteng yang kurang kuat.

    Fokusnya Rusia untuk merebut Pokrovsk dan Kurakhovo bukanlah perkiraan belaka. Vladimir Putin mengerahkan banyak di dua poros tersebut dan korban yang jatuh bisa mencapai 300-an setiap harinya, namun hal itu tidak dipedulikan.

    Dalam beberapa minggu belakangan, menurut Ukrinform pertempuran paling sengit di Ukraina terjadi di dua kota tersebut.

    Ukrinform mencatat, pada Senin (9/12/2024) tercatat 175 pertempuran antara Pasukan Pertahanan Ukraina dan penjajah Rusia di sepanjang garis depan dengan mayoritas pertempuran terjadi di dua kota tersebut.

    Di sektor Pokrovsk, pasukan Ukraina menangkis 51 serangan dalam 24 jam terakhir. Pasukan Rusia paling aktif di dekat Myroliubivka, Lysivka, Promin, Dachanske, Chumatske, dan Shevchenko.

    Pasukan Pertahanan terus menahan musuh di sektor Kurakhove. Di wilayah Sontsivka, Stari Terny, Zoria, Dalne, Dachne, dan Kurakhovo, para penyerbu berupaya menembus garis pertahanan Ukraina sebanyak 40 kali.

  • Media Barat Ungkap Chip Buatan AS Dipakai Untuk Drone, Rudal Iskander dan Bom FAB Rusia – Halaman all

    Media Barat Ungkap Chip Buatan AS Dipakai Untuk Drone, Rudal Iskander dan Bom FAB Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Pemerintahan Amerika Serikat melakukan embargo ekonomi terhadap Rusia karena invasi di Ukraina.

    Ratusan sanksi terhadap pemerintahan Vladimir Putin pun dilakukan untuk mengalahkan negara tersebut.

    Akan tetapi hukuman-hukuman tersebut nyatanya tidak menghalangi Rusia untuk menggunakan peralatan elektronik buatan AS untuk dijadikan suku cadang senjata mematikan.

    Bloomberg, seperti diberitakan oleh Ukrinform, melakukan investigasi mengungkap perdagangan produk-produk AS yang menjadi senjata Rusia menghancurkan Ukraina.

    Dokumen yang diperoleh mengungkap detail rantai pasokan yang stabil dari Lembah Silikon ke Rusia, yang melibatkan tindakan bertahap oleh pemasok industri pertahanan Rusia untuk membeli komponen dari produsen chip Amerika Texas Instruments Inc. (TI), yang berpusat di Dallas.

    Produk teknologi tinggi Amerika digunakan untuk memproduksi pesawat nirawak, bom udara berpemandu, sistem komunikasi, rudal Iskander, dan kemampuan lainnya.

    Proses pembeliannya ternyata sangat sederhana, menurut investigasi tersebut. Beberapa distributor Rusia telah mengintegrasikan informasi dari toko daring Texas Instruments, toko TI, ke platform penjualan mereka, yang memungkinkan klien melihat inventaris dan harga semikonduktor sebelum mengajukan permintaan.

    Di Moskow atau St. Petersburg, mereka dapat memesannya dengan beberapa klik mouse, melalui perusahaan di luar Rusia.

    Kemudian perangkat tersebut tiba di Rusia melalui Hong Kong atau negara-negara lain.

    Disebutkan, sebuah portal Rusia dengan katalog, yang hanya dapat dilihat setelah perusahaan pelanggan mendaftar, berisi jutaan produk, termasuk yang dibuat oleh TI.

    Para ahli percaya bahwa portal tersebut mengumpulkan informasi melalui antarmuka pemrograman aplikasi (API), yang memungkinkan program untuk berinteraksi dan bertukar data satu sama lain.

    Akses ke situs web perusahaan TI (TI.com) dimungkinkan di Rusia melalui koneksi VPN, yang memungkinkan untuk menyembunyikan data lokasi dan alamat Internet.

    Banyak produk yang diperoleh di toko TI berakhir di Rusia dari negara ketiga tanpa sepengetahuan produsen. TI berjuang untuk melacak di mana chipnya berakhir karena perusahaan tersebut menjual komponen dalam jumlah besar dengan harga yang relatif rendah.

    Ketika Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, AS dan UE memberlakukan kontrol ekspor pada lusinan barang, elektronik, dan teknologi yang digunakan untuk memproduksi senjata, tetapi banyak rute pasokan melintasi perbatasan beberapa yurisdiksi sebelum mencapai Rusia, sehingga menyulitkan pemeriksaan.

    AS telah menyelidiki operasi perusahaan-perusahaan seperti Intel, Advanced Micro Devices, Infineon, dan Analog Devices, tetapi hanya TI yang dimintai pertanggungjawaban. 

    Sementara perusahaan-perusahaan lain menggunakan basis data manajemen risiko di awal proses penjualan untuk memblokir pembeli yang tidak sah, TI menerapkan prosedur tersebut “jauh di kemudian hari dalam proses penyaringan pelanggan, dan terkadang tidak sama sekali,” menurut sebuah laporan oleh Subkomite Tetap Senat untuk Investigasi. 

    TI juga mengizinkan perusahaan-perusahaan untuk membeli chip di situs webnya tanpa mengungkapkan pengguna akhir produk — tidak seperti kebanyakan pembuat chip lainnya.

    Di antara perantara yang mengirimkan produk-produk TI, menurut dokumen-dokumen tersebut, adalah Sure Technology, Chipower Electronics, dan Horsway Tech di Hong Kong. 

    Catatan publik menunjukkan bahwa mereka adalah anak perusahaan dari perusahaan-perusahaan perdagangan yang berpusat di Shenzhen, Tiongkok, dan salah satu dari mereka telah mengumumkan perekrutan karyawan berbahasa Rusia.

    Barang-barang tersebut dikirim dari Hong Kong ke Rusia terutama melalui perusahaan pelayaran Sea Global SCM Ltd dan maskapai penerbangan Rusia Aeroflot.

    Di ujung rantai pasokan terdapat sekelompok distributor, termasuk Arvis Group, Alternativa, dan Getchip. Menurut daftar perusahaan Rusia, semuanya terdaftar di Jalan Khokhryakov di Yekaterinburg.

    Dari kelompok perusahaan inilah produk TI dikirimkan ke pelanggan akhir, termasuk perusahaan dari kompleks industri militer Rusia.

    Tahun lalu, Rusia mengimpor chip dari Amerika Serikat dan Eropa senilai lebih dari $1 miliar.

    Penyelidik Ukraina telah menemukan lebih dari 4.000 komponen Barat yang telah digunakan dalam senjata Rusia sejak invasi besar, dengan Texas Instruments menjadi salah satu sumber utama suku cadang.

    Di antara produk TI yang paling dicari di Rusia adalah chip flip-flop, yang digunakan untuk melindungi perangkat dari daya listrik yang mengalir ke arah yang salah saat perangkat tersebut masuk ke kondisi tidur, dan modul daya step-down, yang biasanya digunakan dalam peralatan komunikasi.

    Seperti yang dilaporkan Ukrinform, salah satu produsen chip terbesar di Rusia, Angstrom, telah meluncurkan prosedur kebangkrutan.

    Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky beberapa kali menyatakan bahwa suku cadang senjata yang ditemukan dari pecahan senjata Rusia berasal dari luar negeri.

    Ia meminta agar perdagangan suku cadang tersebut dihentikan, karena digunakan untuk menghancurkan Ukraina.
     

  • Rusia Tegaskan Perang Ukraina Berlanjut Sampai Tujuan Putin Tercapai

    Rusia Tegaskan Perang Ukraina Berlanjut Sampai Tujuan Putin Tercapai

    Moskow

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menegaskan perang Ukraina akan terus berlanjut hingga tujuan-tujuan yang ditetapkan Presiden Vladimir Putin tercapai, baik melalui aksi militer atau pun melalui negosiasi.

    Putin, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/12/2024), telah menuntut agar Kyiv meninggalkan ambisinya bergabung dengan aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan sepenuhnya menarik pasukan dari empat wilayah Ukraina yang diklaim Moskow sebagai bagian wilayah kedaulatannya.

    Persyaratan semacam itu telah ditolak mentah-mentah oleh Ukraina, dan dianggap sebagai sama saja dengan menyerah pada Rusia.

    Dalam pernyataan terbaru, Kremlin menegaskan perang Ukraina hanya akan diakhiri saat semua tujuan Rusia tercapai.

    “Operasi militer khusus akan berakhir ketika semua tujuan yang ditetapkan oleh presiden dan panglima tertinggi telah tercapai,” tegas juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, saat berbicara kepada wartawan, menggunakan istilah Moskow untuk menyebut invasinya ke Ukraina.

    “Tujuan-tujuan ini dapat dicapai melalui operasi militer khusus atau hasil negosiasi yang relevan,” sebutnya.

    Peskov menambahkan bahwa tidak ada pembicaraan yang sedang dilakukan oleh Moskow dan Kyiv saat ini, karena “pihak Ukraina menolak negosiasi apa pun”.

    Lihat juga Video ‘Ekspresi Warga Suriah Merayakan Runtuhnya Rezim Assad’:

  • Untuk Ketiga Kalinya, PM Kanada Lolos dari Mosi Tidak Percaya

    Untuk Ketiga Kalinya, PM Kanada Lolos dari Mosi Tidak Percaya

    Ottawa

    Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau berhasil lolos dari mosi tidak percaya yang diajukan oleh rival politik utamanya, Partai Konservatif Kanada. Ini merupakan ketiga kalinya dalam beberapa bulan terakhir Trudeau lolos dari mosi tidak percaya.

    Mosi tidak percaya itu, seperti dilansir AFP, Selasa (10/12/2024), gagal diloloskan setelah Partai Liberal Kanada, yang berkuasa dan menaungi Trudeau namun tidak mendominasi parlemen, mendapatkan dukungan dari Partai Demokrat Baru (NDP), faksi kecil berhaluan kiri yang beraliansi dengan partai berkuasa.

    Sebanyak 180 suara menolak mosi tidak percaya terhadap Trudeau, sedangkan 152 suara lainnya mendukung dalam voting pada Senin (9/12).

    Draf mosi tidak percaya itu mencantumkan kritikan masa lalu pemimpin NDP Jagmeet Singh terhadap Trudeau, saat keduanya memutuskan aliansi pada Agustus lalu, yang menyebutnya “terlalu lemah, terlalu egois”.

    Majelis rendah parlemen Kanada, atau House of Commons, menemui jalan buntu dalam sebagian besar agenda rapat musim gugur karena taktik menunda-nunda yang dilakukan Partai Konservatif Kanada.

    Namun Ketua Parlemen Kanada Greg Fergus, dalam langkah yang langka, memerintahkan jeda singkat dari kebuntuan itu untuk memungkinkan digelarnya voting mosi tidak percaya dan mosi kepercayaan lainnya, dan agar anggota parlemen bisa menggelar pemungutan suara untuk anggaran belanja utama.

    Para anggota parlemen Kanada dijadwalkan melakukan pemungutan suara untuk anggaran belanja, yang mencakup dana untuk layanan sosial, bantuan bencana dan dukungan untuk Ukraina, pada Selasa (10/12) waktu setempat.

  • Food Estate Dikritik Dunia Internasional, Hashim Tegaskan Jalan Terus

    Food Estate Dikritik Dunia Internasional, Hashim Tegaskan Jalan Terus

    Jakarta, CNN Indonesia

    Utusan Khusus Presiden Hashim Djojohadikusumo mengakui program ketahanan pangan food estate sempat mendapat pandangan negatif dari dunia internasional. Meski begitu, Hashim menegaskan program ini bakal terus berjalan demi mendukung ketahanan pangan nasional.

    Hashim mengatakan kritik dari dunia internasional terhadap program food estate itu muncul saat Indonesia hadir dalam konferensi iklim COP29 di Baku, Azerbaijan beberapa waktu lalu.

    “Saya harus mengakui, di Baku memang ada beberapa kritikan dari berbagai pihak yang ditujukan terutama kepada program pangan kita, program food estate, khususnya yang ada di Merauke, di Papua Selatan,” ujar Hashim dalam acara Launching of Bilateral Cooperation Between Indonesia and Norway for Phase 4 & Dissemination of the UNFCCC COP29 Result di Jakarta, Selasa (10/12).

    Hashim menegaskan program ini bakal terus berjalan, meski banyak mendapat kritik. Menurut dia program ini bukanlah kebijakan baru, melainkan visi lama Presiden Prabowo Subianto selama dua dekade terakhir.

    “Program pangan nasional kita tidak bisa ditawar lagi. Sudah diputuskan bahwa itu adalah salah satu program Pak Prabowo sejak 20 tahun lalu,” ujar dia.

    Menurut Hashim dampak geopolitik seperti perang di Ukraina, Gaza, dan potensi konflik di Lebanon sebagai pengingat akan pentingnya kemandirian pangan. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor berbagai kebutuhan pokok seperti gandum, beras, dan gula.

    “Kita sangat rentan. Kita mengimpor beberapa juta ton beras saat kita harus melakukannya. Kita mengimpor gula. Kita mengimpor banyak sekali bahan pangan pertanian. Dalam banyak hal, kita sangat rapuh, sangat sensitif terhadap perkembangan geopolitik,” jelasnya.

    Di sisi lain, pemerintah memahami kekhawatiran, terutama terkait dampak lingkungan dari program food estate. Oleh karena itu, pemerintah akan mengimbanginya dengan program reforestasi besar-besaran seluas 12 juta hektare yang akan dikelola Kementerian Kehutanan.

    Hasyim menambahkan bahwa reforestasi ini dirancang tidak hanya untuk mengurangi dampak negatif, tetapi juga memenuhi tanggung jawab Indonesia terhadap dunia.

    “Namun, kita bisa mengurangi dampak negatifnya [Food Estate] dengan program-program baru. Salah satunya adalah reboisasi yang ingin kita lakukan. Ini akan dipercayakan kepada Menteri Kehutanan agar kita bisa mandiri dan memenuhi kewajiban Indonesia kepada dunia. Dengan lahan seluas 12 juta hektare kita bisa melakukan itu,” ujar dia.

    Hasyim menegaskan bahwa program food estate akan tetap dilanjutkan, namun diimbangi dengan reboisasi yang besar-besaran.

    “Ketahanan pangan selalu menjadi prioritas bagi Prabowo, dan hal ini akan terus berlanjut.Namun, kami akan melakukannya dengan cara yang bertanggung jawab,” pungkasnya.

    (wnu/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Mungkinkah Israel Dalangi Konflik Suriah Jatuhkan Presiden Pro-Rusia?

    Mungkinkah Israel Dalangi Konflik Suriah Jatuhkan Presiden Pro-Rusia?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintahan Presiden Suriah Bashar Al Assad resmi berakhir usai pasukan milisi merebut ibu kota Damaskus pada Minggu (8/12) hingga membuat Al Assad melarikan diri ke Rusia.

    Penggulingan Al Assad ini dipimpin oleh Hayat Tahrir Al Sham (HTS), kelompok milisi terkuat di Suriah yang telah menentang rezim Al Assad terutama sejak perang sipil berkecamuk di Suriah pada 2011.

    Kelompok ini menjadi sumbu utama dalam kebangkitan faksi-faksi di Suriah hingga berhasil menggulingkan Presiden Al Assad yang telah memimpin negara itu sejak tahun 2000.

    Menurut sejumlah pihak, aksi HTS menggulingkan Al Assad memiliki kaitan dengan Israel. Pasalnya, tak lama setelah Al Assad digulingkan, pasukan Israel melancarkan operasi ke wilayah perbatasan Suriah untuk merebut zona penyangga di Dataran Tinggi Golan.

    Zona penyangga Dataran Tinggi Golan didirikan berdasarkan perjanjian gencatan senjata tahun 1974 antara Israel dan Suriah.

    Israel merebut sebagian wilayah Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari pada 1967 silam. Suriah berusaha merebut kembali pada 1973 namun gagal.

    Oleh sebab itu, zona penyangga dibuat untuk memisahkan wilayah yang dikuasai Israel dan wilayah yang masih dikuasai Suriah.

    “Saya memerintahkan [militer Israel] kemarin untuk merebut zona penyangga dan posisi komando di dekatnya. Kami tidak akan membiarkan kekuatan musuh apa pun membangun diri di perbatasan kami,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu.

    Seiring dengan ini, apakah mungkin Israel mendalangi konflik di Suriah yang menggulingkan Presiden Al Assad?

    Punya dampak besar di Timur Tengah

    Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Yon Machmudi, mengatakan serangan intensif Israel terhadap pos-pos milisi di Suriah yang berafiliasi dengan Iran memiliki dampak signifikan pada kejatuhan rezim Al Assad.

    Yon berujar serangan Israel tersebut telah menguntungkan kelompok perlawanan Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang sejak awal memang berniat menggulingkan Al Assad.

    “HTS diuntungkan oleh serangan-serangan intensif Israel terhadap pos-pos milisi yang berafiliasi dengan Iran termasuk juga beberapa Garda Iran, Al Quds, yang berada di Suriah, itu kan banyak mendapat serangan dan menjadi target pembunuhan yang dilakukan oleh Israel sehingga melemahkan posisi dukungan Iran terhadap Bashar Al Assad,” kata Yon kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/12).

    “Nah ini yang menjadikan serangan dari HTS bisa berdampak sangat besar terhadap jatuhnya Bashar Al Assad,” lanjutnya.

    Belum ada bukti kuat

    Kendati begitu, meski ada pengaruh dari Israel atas penggulingan Al Assad oleh HTS, hingga kini belum ada bukti khusus bahwa Israel secara sengaja mendalangi situasi ini.

    Yon menyatakan HTS tak punya hubungan dengan Israel karena belum ada bukti keduanya berkomunikasi terkait penggulingan sang Presiden.

    Situasi yang terjadi di Suriah, menurutnya, hanyalah efek domino dari perang yang sedang berkecamuk belakangan, seperti perang Rusia vs Ukraina serta Israel vs Palestina.

    Selain Iran, Rusia adalah salah satu negara pendukung utama rezim Al Assad. Namun, perang panas Rusia dan Ukraina belakangan telah membuat dukungan Kremlin terhadap Al Assad tak lagi optimal.

    Serangan-serangan Israel terhadap Iran dan sekutunya, termasuk Hizbullah Lebanon, juga telah mengakibatkan Al Assad kehilangan penopang.

    Oleh karenanya, situasi ini menjadi sangat menguntungkan baik bagi HTS maupun Israel sendiri.

    “Aksi Israel saya kira menguntungkan pihak oposisi bersenjata dalam hal ini HTS. Sementara juga jatuhnya Bashar Al Assad memang menjadi peluang bagi Israel sendiri yang dengan jatuhnya rezim maka Israel mengeklaim bahwa perjanjian-perjanjian yang selama ini dilakukan antara Suriah dengan Israel pada masa Bashar Al Assad dianggap tidak berlaku lagi, terutama berkaitan dengan batas wilayah sehingga Israel mulai melakukan invasi ke wilayah Suriah di perbatasan,” kata Yon.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Pengamat studi Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Sya’roni Rofii, juga menilai bahwa kejatuhan pemerintahan Al Assad memiliki kaitan tak langsung dengan aksi Israel di Timur Tengah.

    Ia berujar serangan Israel terhadap Iran dan Hizbullah telah menggoyahkan kekuatan Al Assad karena keduanya merupakan basis utama pendukung sang Presiden di Timur Tengah.

    “Sebelum ada peristiwa serangan Israel, konsentrasi kekuatan Iran dan Hizbullah mem-backup pertahanan Suriah dari ancaman oposisi,” ujar Sya’roni kepada CNNIndonesia.com.

    Meski begitu, menurut peneliti di Institut Studi Keamanan Nasional Tel Aviv, Danny Citrinowicz, Israel tak pernah menyangka bahwa aksi mereka di Timur Tengah akan menjatuhkan rezim Al Assad yang telah berkuasa 24 tahun.

    “Jelas bahwa apa yang dilakukan Israel pasti mengarah pada itu, tapi saya ragu bahwa mereka memiliki strategi untuk melakukannya,” kata Citrinowicz kepada AFP.

    Citrinowicz mengatakan Israel tak pernah memperkirakan sebelumnya bahwa kekuatan oposisi dan milisi Suriah akan memanfaatkan kekacauan di Timur Tengah untuk menggulingkan Al Assad.

    “Dia [PM Israel Benjamin Netanyahu] tidak pernah tahu bahwa Jolani bermaksud untuk memulai serangan. Dan, tentu saja, tidak ada yang memperkirakan bagaimana fakta bahwa Iran dan Hizbullah begitu lemah akan merusak kemampuan Assad untuk melindungi dirinya sendiri dan rezimnya,” ujarnya.

    Citrinowicz juga menekankan bahwa situasi perang Rusia vs Ukraina, yang mengakibatkan Rusia tak bisa lagi memasok Al Assad seperti sedia kala, merupakan sesuatu yang berada di luar kendali Netanyahu.

    “Ini seperti efek domino. Anda menggulingkan yang pertama dan kemudian yang kedua tumbang dan seterusnya,” kata Aviv Oreg, analis di Meir Amit Center dan mantan perwira intelijen militer.

    Ubah arah politik Suriah

    Kejatuhan rezim Al Assad disebut-sebut akan mengubah arah politik Suriah di masa depan.

    Sya’roni menilai jatuhnya Al Assad tentu akan berdampak pada lingkungan sekitarnya, termasuk mengenai masa depan hubungan Suriah dengan Iran dan Rusia.

    Ia meyakini bahwa bantul politik dan kebijakan luar negeri Suriah akan berbeda. Kendati begitu, saat ditanya mengenai prospek Suriah menjalin hubungan dengan Israel, Sya’roni menilai hal itu tergantung sikap penopang kekuatan eksternal.

    “Ada Turki dan Qatar yang menjadi referensi HTS dalam politik luar negeri ke depan,” ucap Sya’roni.

    Yon Machmudi, di lain pihak, juga belum bisa memastikan ke mana arah kebijakan luar negeri Suriah di bawah pemerintahan baru. Sebab, saat ini, faksi-faksi oposisi Al Assad tersebut baru berfokus untuk menumbangkan sang presiden.

  • Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    Populer Internasional: Pidato Kemenangan Al-Julani – Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T untuk Perang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer Tribunnews di kanal internasional terangkum di sini.

    Berhasil menggulingkan pemerintah Bashar al-Assad, pemimpin kelompok pemberontak Suriah, Abu Mohammad al-Julani menyampaikan pidato kemenangannya.

    Soal perang lainnya di Eropa, Pentagon menyebut Rusia menghabiskan Rp 3000 triliun untuk perang.

    Di sisi lain, AS memberi bantuan sekitar Rp 2900 triliun untuk Ukraina.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Dari Masjid Umayyah di Damaskus, Pidato Kemenangan Al-Julani Berisi Pesan ke Iran, AS, dan Israel

    Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Julani (Daily News Egypt)

    Dalam perjalanan panjangnya dari seorang pejuang muda Al-Qaeda dua dekade lalu, menjadi pemimpin pemberontak di Suriah yang menganut toleransi sektarian, Abu Mohammad al-Julani punya banyak waktu untuk merencanakan dan menyempurnakan narasinya.

    Tidak mengherankan jika al-Julani memilih Masjid Umayyah di Damaskus, bukan sebuah studio televisi, atau istana presiden, melainkan sebuah tempat yang memiliki kepentingan keagamaan yang tinggi, yang berusia 1.300 tahun dan salah satu masjid tertua di dunia, sebagai lokasi menyampaikan pidato kemenangan seusai menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

    “Pidato Al-Julani adalah sebuah pesan. Itu adalah pesan kepada semua pihak yang membawanya ke tampuk kekuasaan, mendorong pejuang Hay’at Tahrir al-Sham dengan kecepatan luar biasa di seluruh Suriah untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad,” tulis laporan khaberni mengutip dari CNN, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Mengapa Bashar Assad Tumbang Begitu Cepat? Ke Mana Bantuan Militer Iran saat Ibu Kota Damaskus Jatuh

    Runtuhnya kekuasaan Bashar Al Assad di Suriah tentu merupakan pukulan berat bagi Teheran.

    Kejatuhan Assad dipastikan melemahkan “Poros Perlawanan” yang diinisiasi Iran untuk melawan Amerika, Israel dan sekutunya di Timur Tengah.

    Kejatuhan Suriah juga bisa diartikan hilangnya jalur distribusi senjata Iran untuk Hizbullah di Lebanon. Mungkin juga Hamas di Gaza.

    Selama empat dekade terakhir, Iran telah mencurahkan pikiran militer terbaiknya, miliaran dolar, dan persenjataan canggih untuk sebuah proyek besar — ​​melawan kekuatan AS dan Israel di Timur Tengah melalui apa yang disebutnya sebagai “poros perlawanan.”

    Namun di sisi lain, kejatuhan Assad menyisakan banyak pertanyaan, terutama soal dukungan Iran dan Rusia mempertahankan sekutu tradisional mereka.

    Ke mana Iran? Mengapa Damaskus jatuh begitu cepat?

    Arya, pegiat media sosial Iran yang “concern” terhadap isu-isu di Timur Tengah, memberikan analisis yang berbeda dibanding kebanyakan analis dari Barat terkait jatuhnya Damaskus begitu cepat.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Pentagon Sebut Rusia Habiskan Uang Rp 3.000 T Untuk Perang, Tapi AS Beri Rp 2.902 T Untuk Ukraina

    Amerika Serikat menyebut Rusia telah membakar dana 200 miliar dolar AS atau setara Rp 3.000 triliun untuk peperangan melawan Ukraina.

    Pada sisi lain, AS sendiri telah membantu Kiev sebesar 183 miliar dolar atau Rp 2.902 triliun untuk berperang melawan Moskow.

    Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Rusia telah jor-joran menggelontorkan dananya untuk menguasai tetangganya, Ukraina.

    Angka tersebut belum bantuan setelahnya yang terus mengucur ke Kiev, belum ditambah dari bantuan dari para sekutu Barat yang jumlahnya juga tidak sedikit.

    “Rusia telah membayar harga yang sangat mahal atas kebodohan (Presiden Vladimir) Putin. Rusia telah menderita sedikitnya 700.000 korban sejak Februari 2022. Rusia telah menyia-nyiakan lebih dari 200 miliar dolar AS,” kata Kepala Pentagon ini dikutip dari Kyiv Independen, Senin (9/12/2024).

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Siluman F-35 dan F-22 AS Bukan Lagi Ancaman Serius, Rusia Klaim Telah Miliki Rudal Pembunuhnya

    Amerika Serikat dan sekutunya di NATO sangat membanggakan jet tempur F-35 yang disebut-sebut sebagai pesawat yang mampu menjelajahi angkasa tanpa ketahuan.

    Dengan teknologi siluman, pesawat tersebut kini menjadi jet perang andalan sejumlah negara para sekutu AS.

    Bahkan Negeri paman Sam tersebut juga memiliki jet tempur lainnya yaitu F-22 yang diklaim tidak diperjualbelikan ke negara lain.

    Dikutip dari Bulgarianmilitary.com, Rusia menyatakan tidak lagi menggunakan teknologi siluman untuk ‘membunuh’ dua jet tempur yang sangat mahal tersebut.

    Diberitakan oleh banyak media, Angkatan Udara AS mengklaim jet tempur F-35 Lightning II adalah pesawat tempur generasi kelima milik Angkatan Udara AS dengan kemampuan melebihi rata-rata.

    Jet tempur ini memiliki kemampuan siluman yang mumpuni, komputasi yang canggih, jangkauan senjata luas, dan sistem misi dan sensor jarak jauh beresolusi tinggi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Kekerasan Terhadap Anak Sentuh Rekor Tertinggi dalam Sejarah – Halaman all

    Kekerasan Terhadap Anak Sentuh Rekor Tertinggi dalam Sejarah – Halaman all

    Laporan terbaru dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengungkapkan kenyataan yang mengerikan: satu dari enam anak di dunia tumbuh dan besar di zona perang atau konflik, menghadapi bahaya akut akibat serangan, kelaparan, dan penyakit. Tingkat kekerasan terhadap anak-anak di seluruh dunia kini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.

    Pada tahun 2023, PBB mencatat 32.990 pelanggaran berat terhadap 22.557 anak di 26 zona konflik. Angka ini hanyalah sebagian kecil dari masalah yang sesungguhnya.

    Hak-hak apa saja yang melindungi anak-anak di masa perang?

    Konvensi PBB tentang Hak Anak (UNCRC), yang diadopsi dari perjanjian hak asasi manusia tahun 1989, merinci hak-hak dasar setiap anak, terlepas dari ras, agama, atau kemampuan mereka.

    Konvensi ini menjamin hak untuk bermain, mendapatkan layanan kesehatan, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera atau pelecehan, penelantaran, penganiayaan atau eksploitasi, dan untuk mendapatkan “perlindungan dan perawatan” saat terkena dampak konflik bersenjata.

    Sejak tahun 1989, tiga protokol tambahan telah dikembangkan, salah satunya secara khusus menangani keterlibatan anak-anak dalam konflik bersenjata.

    Menurut Frank Mischo, pakar hak anak dari organisasi kemanusiaan Kindernothilfe yang beroperasi di 33 negara, pemanfaatan anak-anak oleh militer atau kelompok bersenjata dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hak anak dan, untuk anak di bawah usia 15 tahun, termasuk kejahatan perang.

    Dari semua perjanjian hak asasi manusia internasional, Konvensi Hak Anak ditandatangani oleh paling banyak negara, meskipun belum semuanya meratifikasi perjanjian tersebut. Mischo mengatakan bahwa sangat disayangkan bahwa AS dan Somalia, misalnya, belum meratifikasinya.

    Ada juga instrumen dan mekanisme lain yang berfungsi untuk melindungi anak-anak, seperti “Deklarasi Sekolah Aman”, yang menggambarkan dirinya sebagai “komitmen politik antar-pemerintah untuk melindungi siswa, guru, sekolah, dan universitas dari dampak terburuk konflik bersenjata” dan telah ditandatangani oleh 120 negara hingga saat ini.

    Deklarasi ini memberikan panduan konkret untuk mengurangi risiko serangan dan dampaknya pada fasilitas pendidikan.

    Siapa yang memantau implementasinya?

    Mischo menjelaskan bahwa data dari pemerintah, organisasi, dan individu digunakan sebagai dasar penilaiannya. “Komite PBB untuk Hak Anak, yang berbasis di Jenewa, secara efektif terus memantau setiap negara di dunia untuk melihat bagaimana Konvensi Hak Anak diimplementasikan,” ujarnya.

    Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB yang berbasis di New York untuk Anak-anak dan Konflik Bersenjata, yang saat ini dijabat oleh Virginia Gamba, juga memainkan peran penting. Mereka bertanggung jawab untuk mendokumentasikan pelanggaran serius terhadap hak-hak anak di masa perang.

    PBB telah mengidentifikasi enam di antaranya: “Membunuh dan melukai anak-anak; perekrutan atau penggunaan anak-anak dalam angkatan bersenjata dan kelompok bersenjata; serangan terhadap sekolah atau rumah sakit; pemerkosaan atau kekerasan seksual berat lainnya; penculikan anak-anak; dan penolakan akses kemanusiaan untuk anak-anak.”

    Jika ditemukan bukti pelanggaran, pelaku dapat dimasukkan dalam daftar hitam dan dihadapkan pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

    Seperti pada tahun 2023, ICC mengeluarkan surat perintah penangkapanterhadapk Presiden Rusia Vladimir Putin, dengan mengatakan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa ia bertanggung jawab “atas kejahatan perang berupa deportasi penduduk yang melanggar hukum dan pemindahan penduduk secara tidak sah dari daerah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia, dengan mengorbankan anak-anak Ukraina.”

    Rusia diduga telah memindahkan ribuan anak dari rumah-rumah penampungan anak dan lembaga-lembaga negara lainnya di Ukraina ke Rusia dan wilayah-wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina.

    Kondisi hidup yang berbahaya untuk anak

    Mischo mengatakan bahwa dalam konflik bersenjata dan perang, selain risiko terbunuh atau terluka, anak-anak sering kali bahkan tidak mendapatkan jaminan akan kebutuhan dasar, seperti makanan yang cukup dan tempat bernaung. Dia menambahkan bahwa mereka sering dipisahkan dari keluarga dan dipaksa mengungsi.

    “Kondisi kehidupan yang tidak aman ini menyebabkan peningkatan jumlah kasus prostitusi paksa, kekerasan seksual, dan pekerja anak,” lanjutnya. “Anak-anak benar-benar terekspos dalam situasi seperti itu, yang bahkan orang dewasa pun hampir tidak dapat menghadapinya.”

    Dalam laporannya, UNICEF mengatakan bahwa terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar negara telah meratifikasi Konvensi Hak Anak, pihak-pihak yang bertikai sering kali mengabaikan “salah satu aturan perang yang paling mendasar: perlindungan anak-anak.”

    Lebih lanjut, Mischo menunjukkan bahwa hampir 33.000 pelanggaran serius terhadap hak-hak anak yang didokumentasikan pada tahun 2023 hanya terdiri dari pelanggaran yang “telah dikonfirmasi beberapa kali oleh sumber independen, yaitu oleh pemerintah, organisasi PBB, dan pihak ketiga. Jumlah kasus yang tidak dilaporkan selalu seratus kali lipat lebih tinggi.”

    Menurut PBB, situasi ini sangat sulit bagi anak-anak di Wilayah Pendudukan Palestina di Gaza, Ukraina, dan Sudan pada tahun 2023. “Seperempat dari semua pelanggaran hak-hak anak ini terjadi di Gaza,” kata Mischo. “Banyak yang mengatakan bahwa Gaza saat ini merupakan tempat paling mematikan bagi anak-anak di dunia. Serangan-serangan terhadap sekolah dan rumah sakit begitu sistematis sehingga tidak bisa lagi dijelaskan dengan istilah militer.”

    Pada bulan November, ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan “sebagai bagian dari serangan yang meluas dan sistematis terhadap penduduk sipil Gaza.”

    Mischo mengatakan bahwa proses hukum seperti itu paling efektif dalam menghentikan pelanggaran berat terhadap hak-hak anak di masa perang: “Hal yang paling penting dalam pandangan saya adalah berakhirnya impunitas, karena hal ini bertindak sebagai pencegah.”

    Artikel ini diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman.

  • Perwira Tinggi AS: Rusia Setuju Kirim Jet Su-27 dan MiG-29 ke Korea Utara – Halaman all

    Perwira Tinggi AS: Rusia Setuju Kirim Jet Su-27 dan MiG-29 ke Korea Utara – Halaman all

    Rusia Setuju Kirim Jet Su-27 dan MiG-29 ke Korea Utara

    TRIBUNNEWS.COM – Perwira tinggi Amerika Serikat (AS) di Pasifik mengatakan Rusia telah mencapai kesepakatan dengan Korea Utara untuk mengirim pesawat tempur MiG-29 dan Su-27 ke Pyongyang, aviationweek melaporkan, Senin (9/12/2024).

    Transfer jet Rusia itu sebagai imbalan bagi Korea Utara karena telah mengerahkan tentara guna membantu invasi Moskow ke Ukraina, kata laporan tersebut. 

    Laksamana Samuel Paparo, komandan Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan pada 7 Desember kalau Korea Utara memberikan tentara tersebut kepada Rusia tanpa diminta—penempatan itu ditawarkan dan diterima.

    “Para tentara Korea Utara tersebut tidak terlibat dalam pertempuran aktif, tetapi telah dikerahkan ke zona pertempuran,” kata Paparo. 

    Selain pesawat, Korea Utara kemungkinan menginginkan kemampuan lain sebagai balasannya.

    Ini dapat mencakup teknologi rudal balistik, terutama kendaraan reentry, serta teknologi kapal selam baru dan pertahanan udara.

    Meskipun MiG-29 dan Su-27 yang menua bukanlah pesawat tempur generasi kelima yang baru, mereka masih “tangguh,” kata Paparo di Forum Pertahanan Nasional Reagan di Simi Valley, California. 

    Jet Sukhoi Su-27 Rusia. Moskow dikabarkan setuju mengirimkan Su-27 dan Mig-29 ke Korea Utara untuk bantuan pasukan dalam perang melawan Ukraina.

    Kirim Satu Juta Barel Minyak

    Selain jet, Rusia diyakini telah memasok lebih dari satu juta barel minyak ke Korea Utara sejak Maret tahun ini, menurut analisis citra satelit oleh Open Source Centre, sebuah kelompok penelitian nirlaba yang berbasis di Inggris. 

    Minyak tersebut merupakan pembayaran untuk senjata dan pasukan yang dikirim Pyongyang ke Moskow untuk membiayai perangnya di Ukraina, menurut para ahli terkemuka dan Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy kepada BBC.

    Pengangkutan ini melanggar sanksi PBB, yang melarang negara menjual minyak ke Korea Utara, kecuali dalam jumlah kecil, dalam upaya untuk mencekik ekonominya guna mencegahnya mengembangkan senjata nuklir lebih lanjut.

    Citra satelit, yang dirilis secara eksklusif untuk BBC, menunjukkan lebih dari selusin kapal tanker minyak Korea Utara yang berbeda tiba di terminal minyak di Timur Jauh Rusia sebanyak 43 kali dalam delapan bulan terakhir .

    Citra lebih lanjut, yang diambil dari kapal-kapal di laut, tampak menunjukkan kapal-kapal tanker itu tiba dalam keadaan kosong dan berangkat dalam keadaan hampir penuh.

    Citra satelit yang menunjukkan kapal tanker minyak Korea Utara ke Rusia sejak Maret 2024, didokumentasikan oleh Open Source Centre (bbc)

    Korea Utara adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak diizinkan membeli minyak di pasar terbuka.

    Jumlah barel minyak olahan yang dapat diterimanya dibatasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga 500.000 per tahun, jauh di bawah jumlah yang dibutuhkannya.

    Pengiriman minyak pertama yang didokumentasikan oleh Open Source Center dalam laporan baru adalah pada 7 Maret 2024, tujuh bulan setelah pertama kali terungkap bahwa Pyongyang mengirim senjata ke Moskow.

    Pengiriman minyak tersebut terus berlanjut karena ribuan tentara Korea Utara dikatakan telah dikirim ke Rusia untuk bertempur, dengan yang terakhir tercatat pada tanggal 5 November.

    “Sementara Kim Jong Un memberi Vladimir Putin jalur hidup untuk melanjutkan perangnya, Rusia secara diam-diam memberi Korea Utara jalur hidupnya sendiri, kata Joe Byrne dari Open Source Center.

    “Aliran minyak yang stabil ini memberikan Korea Utara tingkat stabilitas yang belum pernah dimilikinya sejak sanksi ini diberlakukan.”

    Empat mantan anggota komite PBB yang bertanggung jawab untuk memantau sanksi terhadap Korea Utara mengatakan kepada BBC kalau transfer minyak tersebut merupakan konsekuensi dari hubungan yang semakin erat antara Moskow dan Pyongyang.

    “Transfer ini mendorong mesin perang Putin – minyak untuk rudal, minyak untuk artileri, dan sekarang minyak untuk personel tentara,” kata Hugh Griffiths, yang memimpin komisi tersebut dari tahun 2014 hingga 2019.

    Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan kepada BBC, “Untuk terus bertempur di Ukraina, Rusia semakin bergantung pada Korea Utara untuk mendapatkan pasukan dan senjata sebagai ganti minyak.”

    Ia menambahkan bahwa hal ini “memiliki dampak keamanan langsung di Semenanjung Korea, Eropa, dan Indo-Pasifik .”

    Pasokan Minyak Mudah dan Murah

    Sementara sebagian besar penduduk Korea Utara bergantung pada batu bara untuk kehidupan sehari-hari, minyak sangat penting untuk operasi militer negara tersebut .

    Solar dan bensin digunakan untuk mengangkut peluncur rudal dan pasukan di seluruh negeri, menjalankan pabrik amunisi, dan mengisi bahan bakar mobil-mobil kaum elite Pyongyang.

    Jumlah 500.000 barel yang boleh diterima Korea Utara jauh dari jumlah sembilan juta barel yang dikonsumsinya – artinya sejak pembatasan tersebut diperkenalkan pada tahun 2017, negara tersebut terpaksa membeli minyak secara ilegal dari jaringan kriminal untuk menutupi defisit ini.

    Hal ini melibatkan pemindahan minyak antarkapal di laut – bisnis yang berbahaya, mahal, dan memakan waktu, menurut Dr Go Myong-hyun, peneliti senior di Institut Strategis Keamanan Nasional Korea Selatan, yang terkait dengan badan mata-mata negara tersebut.

    “Kini Kim Jong Un menerima minyak secara langsung, kualitasnya mungkin lebih baik dan kemungkinan besar ia mendapatkannya secara cuma-cuma, seperti pasokan amunisi. Apa yang lebih baik dari itu?’

    “Satu juta barel bukanlah apa-apa bagi produsen minyak besar seperti Rusia, tetapi itu jumlah yang signifikan bagi Korea Utara,” imbuh Dr Go.

    Perbedaan posisi kapal tanker Korea Utara saat datang dan pergi dari pelabuhan Vostochny di Rusia. (bbc)

    Cara Kapal Korea Utara Tiba Diam-diam

    Dalam semua 43 pelayaran yang dilacak oleh Open Source Center menggunakan citra satelit, kapal tanker berbendera Korea Utara tiba di pelabuhan Rusia Vostochny dengan pelacak yang dimatikan, sehingga pergerakan mereka tidak terlihat.

    Citra satelit menunjukkan bahwa mereka kemudian kembali ke salah satu dari empat pelabuhan di pantai timur dan barat Korea Utara.

    “Kapal-kapal muncul tanpa suara, hampir setiap minggu,” kata Joe Byrne, peneliti dari Open Source Center.

    “Sejak Maret, arusnya cukup stabil.” Tim yang telah melacak kapal-kapal tanker ini sejak sanksi minyak pertama kali diberlakukan, menggunakan pengetahuannya tentang kapasitas setiap kapal untuk menghitung berapa banyak barel minyak yang dapat diangkutnya.

    Mereka kemudian mempelajari gambar kapal yang memasuki dan meninggalkan Vostochny dan, dalam banyak kasus, dapat melihat seberapa rendah posisi kapal di dalam air dan seberapa penuh kapal tersebut.

    Kapal tanker, menurut perkiraan mereka, terisi hingga 90 persen dari kapasitasnya.

    “Dari beberapa gambar, kita dapat melihat bahwa jika kapal lebih penuh, mereka akan tenggelam,” katanya.

    Berdasarkan hal ini, mereka memperkirakan bahwa, sejak Maret, Rusia telah memberikan lebih dari satu juta barel minyak kepada Korea Utara – lebih dari dua kali lipat batas tahunan, dan sekitar sepuluh kali lipat jumlah yang diberikan Moskow secara resmi kepada Pyongyang pada tahun 2023.

    Hal ini mengikuti perkiraan pemerintah AS pada bulan Mei bahwa Moskow telah memasok lebih dari 500.000 barel minyak.

    Pilot-pilot tempur Korea Utara dilaporkan sudah berada di wilayah Rusia sejak September 2024. (Kredit foto: MWM)

    Barter Minyak dengan Pasukan dan Senjata

    Pengiriman minyak ini tidak hanya melanggar sanksi PBB terhadap Korea Utara, yang telah disetujui Rusia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB – tetapi juga, lebih dari separuh pelayaran yang dilacak oleh Open Source Center dilakukan oleh kapal-kapal yang telah disetujui secara individual oleh PBB.

    Ini berarti kapal-kapal tersebut seharusnya disita saat memasuki perairan Rusia.

    AS dan Korea Selatan memperkirakan bahwa Pyongyang telah mengirim 16.000 kontainer berisi peluru dan roket ke Moskow, sementara sisa-sisa rudal balistik Korea Utara telah ditemukan dari medan perang di Ukraina.

    Baru-baru ini, Putin dan Kim menandatangani pakta pertahanan, yang mengakibatkan ribuan pasukan Korea Utara dikirim ke wilayah Kursk di Rusia, tempat laporan intelijen menunjukkan mereka kini tengah bertempur.

    Pemerintah Korea Selatan mengatakan kepada BBC kalau mereka akan “menanggapi dengan tegas pelanggaran Rusia dan Korea Utara terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.”

    Kekhawatiran terbesarnya adalah bahwa Moskow akan menyediakan teknologi bagi Pyongyang untuk meningkatkan satelit mata-mata dan rudal balistiknya.

    Bulan lalu, Menteri Pertahanan Seoul Kim Jong-hyun mengatakan ada “kemungkinan besar” Korea Utara akan mencari bantuan tersebut.

     “Jika Anda mengirim orang-orang Anda untuk mati dalam perang di luar negeri, satu juta barel minyak bukanlah hadiah yang cukup, kata Dr. Goh.

    Andrei Lankov, pakar hubungan Korea Utara-Rusia di Universitas Kumkin di Seoul, setuju.

    “Saya dulu berpikir bahwa Rusia tidak berkepentingan untuk berbagi teknologi militer, tetapi mungkin pandangannya telah berubah. Rusia membutuhkan pasukan ini dan ini memberi Korea Utara lebih banyak kekuatan,” katanya.

     

    (oln/bbc/lng/*)

     
     
     
     
     

  • Awas Bom Nuklir Rusia Bisa Meledak Sewaktu-waktu di Antariksa

    Awas Bom Nuklir Rusia Bisa Meledak Sewaktu-waktu di Antariksa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pesawat luar angkasa Rusia yang diluncurkan lebih tinggi dari kebanyakan satelit telah lama membuat Pentagon khawatir. Fakta baru tentang apa yang terkandung dalam pesawat luar angkasa itu telah membuat kekhawatiran tersebut kian masif.

    Diluncurkan pada Februari 2022 atau selang beberapa minggu sebelum Ukraina diinvasi, pesawat luar angkasa Cosmos 2553 milik Rusia dibuat untuk menguji “instrumen dan sistem yang baru dikembangkan.”

    Namun, menurut laporan baru dari New York Times, sistem satelit misterius itu berisi “bom tiruan” yang dikhawatirkan menjadi permulaan rencana Rusia jika sewaktu-waktu memutuskan untuk mempersenjatai pesawat tersebut.

    Meskipun konsep nuklir luar angkasa terdengar menakutkan, hal ini belum tentu membahayakan kehidupan di Bumi. Kecuali, jika nuklir tersebut bertujuan membunuh semua satelit di sekitarnya. Hal ini akan berdampak bagi makhluk di Bumi, dikutip dari Futurism, Senin (9/12/2024).

    Pada tahun 1962, militer AS benar-benar meledakkan senjata nuklir di luar angkasa, meskipun kerusakan dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya tampaknya sebagian besar hanya terbatas pada peredupan lampu jalan di Hawaii, yang berada di bawah tingkat pengujian.

    Para ilmuwan belajar dari pengujian yang sebelumnya dirahasiakan tersebut. Hikmahnya, ide meledakkan nuklir di luar angkasa akan berdampak buruk.

    Pada 1967, Rusia dan Amerika Serikat (AS) menandatangani Perjanjian Luar Angkasa untuk mencegah perang antariksa. Namun, pada tahun-tahun berikutnya, muncul kekhawatiran bahwa Rusia mungkin melanggar perjanjian tersebut, terutama karena makin banyak satelit komunikasi yang mulai mengotori orbit planet kita.

    Setelah Rusia melepaskan Cosmos 2553 sekitar 250 mil di atas permukaan Bumi, para ahli militer khawatir hal itu mungkin merupakan senjata nuklir rahasia.

    Seperti yang diungkapkan dalam laporan baru NYT, Angkatan Luar Angkasa AS dan sekelompok badan intelijen diam-diam telah menyelidiki satelit tersebut untuk mencoba mencari tahu tujuan sebenarnya.

    Sepanjang tahun 2024, makin banyak informasi mengenai dugaan senjata anti-satelit mulai berdatangan dari Washington. Sebagai tanggapan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali membantah hal tersebut.

    Meskipun ada bantahan tersebut, Rusia pada bulan April memveto resolusi PBB yang melarang senjata nuklir di luar angkasa. Hal ini kembali mendorong kecurigaan soal senjata rahasia luar angkasa. Namun, hal ini masih terus diselidiki dan belum ada kesimpulan final yang dipublikasikan ke masyarakat luas.

    (fab/fab)