Negara: Ukraina

  • Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Ukraina: 93 Rudal-200 Drone Sasar Fasilitas Energi ‘Lawan’ – Halaman all

    Rusia Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Ukraina: 93 Rudal-200 Drone Sasar Fasilitas Energi ‘Lawan’ – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan Bersenjata Rusia meluncurkan serangan besar-besaran ke Ukraina.

    Dalam serangan ini, Rusia menargetkan fasilitas utama dalam infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina.

    Hal ini dikatakan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (13/12/2024).

    Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa fasilitas bahan bakar dan energi Ukraina ini sangat penting untuk pengoperasian kompleks industri militer negara itu.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa penghancuran fasilitas energi Ukraina merupakan tanggapan terhadap serangan terhadap lapangan udara Taganrog oleh pasukan Ukraina.

    Serangan itu juga sebagai tanggapan atas penggunaan enam rudal ATACMS Kiev terhadap sebuah lapangan terbang di Taganrog.

    Ini menegaskan bahwa operasi itu secara khusus sebagai pembalasan atas serangan rudal 11 Desember di dekat Taganrog.

    “Menanggapi penggunaan senjata jarak jauh Amerika Serikat (AS), angkatan bersenjata Rusia melakukan serangan besar-besaran menggunakan senjata udara dan laut jarak jauh presisi tinggi,” lanjut keterangan Kementerian Pertahanan Rusia, mengutip Al Mayadeen.

    Rusia juga menyerang kendaraan udara tak berawak dan peralatan penting dari infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina.

    Sementara menurut pihak berwenang Ukraina, serangan Rusia ini adalah serangan berskala besar ke-12 terhadap fasilitas energi tahun ini.

    93 rudal dan lebih dari 200 drone digunakan Rusia untuk serangan infrastruktur bahan bakar dan energi Ukraina, mengutip BBC.

    Namun klaim Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, 81 rudal Rusia ditembak jatuh.

    Serangan tersebut menargetkan sejumlah lokasi di Ukraina bagian barat, merusak fasilitas energi di beberapa wilayah, beberapa di antaranya serius. 

    Pihak berwenang di Ivano-Frankivsk mengatakan bahwa ini adalah serangan terburuk di wilayah tersebut sejauh ini. 

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

  • Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    Populer Internasional: HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus – Di Balik Jatuhnya Pokrovsk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal internasional dapat disimak di sini.

    Gudang Captagon ditemukan di Damaskus setelah tumbangnya rezim Bashar al-Assad, HTS bersumpah untuk menghancurkannya.

    Sementara itu, Israel dilaporkan menyiapkan serangan ke fasilitas nuklir Iran.

    Di Ukraina, sirene terdengar meraung-raung, rudal Rusia datang dari utara dan selatan.

    Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

    1. Rezim Assad Tumbang, HTS Temukan Gudang Captagon di Damaskus, Bersumpah Hancurkan

    Ribuan Pil Captagon Ditemukan di Sebuah Pabrik Milik Maher Al-Assad. (X/Twitter)

    Sejak Presiden Suriah, Bashar Al-Assad digulingkan, sisi gelap kekuasaannya satu per satu mulai terungkap.

    Mulai dari penyiksaan, senjata kimia hingga ekspor obat terlarang.

    Kelompok oposisi yang dipimpin oleh kelompok Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) setelah berhasil menggulingkan Assad, telah menemukan pusat distribusi stimulan jenis amfetamin yaitu pil captagon.

    Selama ini, obat terlarang ini diketahui telah membanjiri pasar gelap di seluruh Timur Tengah.

    Pil captagon dalam jumlah banyak ini ditemukan dalam gudang di sebuah tambang di pinggiran Damaskus.

    Tempat pil captagon disembunyikan di dalam komponen listrik untuk diekspor.

    Ribuan pil ini berwarna krem berdebu yang tertutup kemasan kumparan tembaga pentabil tegangan rumah tangga baru.

    “Kami menemukan sejumlah besar perangkat yang berisi paket pil captagon yang dimaksudkan untuk diselundupkan ke luar negeri. Jumlahnya sangat besar. Tidak mungkin untuk memastikannya,” kata  salah seorang anggota kelompok HTS, Abu Malek al-Shami, dikutip dari Al-Arabiya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Israel Siapkan Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran, IAEA Meradang: Dilarang Hukum Internasional

    Angkatan Udara Israel sedang menyiapkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Informasi ini dibocorkan pejabat militer kepada Times of Israel.

    Negara Yahudi tersebut percaya bahwa pengambilalihan Suriah secara tiba-tiba oleh pemberontak jihadis telah melemahkan posisi Teheran di wilayah tersebut, yang dapat mendorong Iran untuk mempercepat program atomnya, kata outlet tersebut.

    Sementara itu, serangan udara Israel telah menghancurkan sebagian besar pertahanan udara Suriah, sehingga membuka jalan bagi operasi melawan Iran.

    Teheran telah lama bersikeras bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bersifat sipil, bertolak belakang dengan tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Iran sedang mencari bom atom.

    Di 2015, lima negara kekuatan nuklir terbesar di dunia membuat perjanjian dengan Iran untuk memantau aktivitas nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

    Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Sirine Meraung-raung di Ukraina, Pembalasan Rusia Dimulai, Rudal Datang dari Utara dan Selatan

    Sirine serangan udara merang-rang di seluruh penjuru Ukraina, Jumat (13/12/2024) pagi atau siang waktu Indonesia.

    Rusia diperkirakan melakukan aksi pembalasan terhadap serangan Ukraina.

    Media Kiev, Ukrinform mengabarkan dalam breaking newsnya hari ini, Rusia meluncurkan sejumlah besar rudal ke Ukraina.

    Rudal ini meluncur dari satu MiG-31K yang berpotensi membawa rudal Kinzhal.

    Pesawat tersebut lepas landas dari lapangan udara Savasleyka, sebelah timur Moskow.

    Angkatan Udara Ukraina mengingatkan kepada warga Ukraina agar semakin berhati-hati karena ancaman Rusia yang bakal kembali menyerang Ukraina.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Di Balik Jatuhnya Pokrovsk, Ada Harta Karun Bernilai Tinggi Incaran Kremlin

    Benteng terkuat sekaligus pusat logistik militer Ukraina di oblast Donetsk, Ukraina timur, Pokrovsk, semakin terancam jatuh.

    Pasukan Ukraina tak mampu membendung datangnya invader Rusia, hingga terus mengalami kemunduran yang signifikan.

    Bahkan sebuah benteng penting yang baru dibangun oleh militer Kiev pun dikuasai oleh pasukan Vladimir Putin secara gratis.

    Marinir Moskow langsung menempati lokasi tersebut tanpa menembakkan sebutir peluru pun, karena kosong tak sempat ditempati oleh pasukan Kiev.

    Media-media Barat pun menyebutkan bahwa situasi Ukraina di kota perbatasan dengan oblast Dnipropetrovsk itu semakin memburuk.

    Jika saat kota terdekat di sebelah tenggara yaitu Selydovo diambil alih dan serdadu Rusia mendekat hingga 10 kilometer pada Agustus. Pada Rabu (12/12/2024) pasukan Rusia telah masuk ke Pokrovsk menyusul takluknya desa besar Sevchenko di selatan kota.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Harga Minyak Naik Seiring Sanksi Baru terhadap Rusia dan Iran

    Harga Minyak Naik Seiring Sanksi Baru terhadap Rusia dan Iran

    Chicago, Beritasatu.com – Harga minyak naik 2% ke level tertinggi dalam 3 minggu pada perdagangan Jumat (13/12/2024) di tengah ekspektasi sanksi tambahan terhadap Rusia dan Iran sehingga dapat memperketat pasokan minyak. 

    Harga minyak mentah Brent naik US$ 1,08 atau 1,5% ditutup pada US$ 74,49 per barel dan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) acuan AS naik US$ 1,27 atau 1,8% ditutup pada US$ 71,29.

    Itu adalah penutupan tertinggi harga minyak Brent sejak 22 November 2024 dan membuat kontrak naik 5% dalam seminggu. Sementara harga minyak WTI membukukan kenaikan 6% dalam seminggu dan ditutup pada level tertinggi sejak 7 November.

    “Kenaikan harga minyak didorong ekspektasi sanksi lebih ketat terhadap Rusia dan Iran, ekonomi Tiongkok, kekacauan politik Timur Tengah, dan prospek penurunan suku bunga Fed (Federal Reserve AS) minggu depan,” kata analis di firma penasihat energi Ritterbusch and Associates dikutip CNBC International.

    Para duta besar Uni Eropa sepakat mengenakan paket sanksi ke-15 terhadap Rusia minggu ini menyusul perang melawan Ukraina. Sementara AS sedang mempertimbangkan langkah serupa .

    Adapun Inggris, Prancis, dan Jerman menyampaikan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa mereka siap jika diperlukan untuk menjadi apa yang disebut snap back dari semua  sanksi internasional terhadap Iran. Langkah itu untuk mencegah negara tersebut memperoleh senjata nuklir.

    Sementara data Tiongkok minggu ini menunjukkan impor minyak mentah tumbuh pada November untuk pertama kalinya dalam 7 bulan. Angka itu diperkirakan akan tetap tinggi hingga awal 2025 karena para penyuling menambah pasokan dari eksportir minyak terbesar Arab Saudi, yang tertarik dengan harga rendah. 

    Sedangkan Badan  Energi Internasional  (IEA) memperkirakan, permintaan minyak global 2025 naik menjadi 1,1 juta barel per hari (bph) dari 990.000 bph bulan lalu, menyusul langkah-langkah stimulus China.

    IEA memperkirakan surplus minyak pada tahun depan ketika negara-negara non-OPEC+ akan meningkatkan pasokan sekitar 1,5 juta barel per hari, didorong Argentina, Brasil, Kanada, Guyana, dan AS. 

    Para investor juga memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga AS minggu depan, setelah data menunjukkan klaim mingguan asuransi pengangguran meningkat.

    Di sisi lain, empat  pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa mendukung pemotongan suku bunga asalkan inflasi mencapai target bank sebesar 2% seperti yang diharapkan.

    Suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

  • Negara-negara Barat Membungkam Seruan untuk Diplomasi di Ukraina – Halaman all

    Negara-negara Barat Membungkam Seruan untuk Diplomasi di Ukraina – Halaman all

    Barat Membungkam Seruan untuk Diplomasi di Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM- Eldar Mamedov berpendapat bahwa narasi dominan di Barat telah menyebabkan terpinggirkannya para cendekiawan, analis, dan pembuat kebijakan yang telah memperingatkan tentang risiko konflik dan mendesak keterlibatan pragmatis.

    Sebuah analisis yang diterbitkan oleh penulis Eldar Mamedov untuk Responsible Statecraft pada hari Jumat menyoroti tren yang meresahkan: terkikisnya perdebatan demokrasi di Barat di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

    Membingkai konflik tersebut sebagai perjuangan global antara negara demokrasi dan negara otokratis, politisi dan komentator di seluruh Eropa dan Amerika telah menekan perspektif kritis dan membungkam suara-suara yang mengadvokasi solusi diplomatik.

    Mamedov berpendapat bahwa narasi dominan di Barat telah menyebabkan terpinggirkannya para akademisi, analis, dan pembuat kebijakan yang telah memperingatkan tentang risiko konflik dan mendesak keterlibatan pragmatis.

    Sebaliknya, suara-suara ini telah dicemooh, dicap sebagai simpatisan Kremlin, dan didorong ke pinggiran wacana kebijakan luar negeri.

    Wacana yang terkekang di Eropa
    Eropa, kata Mamedov, khususnya menolak perspektif alternatif. Ia menyoroti keputusan cepat Swedia untuk bergabung dengan NATO tanpa debat publik yang kuat sebagai contoh kekurangan demokrasi.

    Sarjana hubungan internasional Swedia Frida Stranne, yang mempertanyakan perlunya meninggalkan kenetralan, menghadapi reaksi keras dan dicap sebagai “Putinis” karena pandangannya.

    Jerman, yang dulu dikenal dengan Ostpolitiknya—keterlibatan pragmatis dengan Rusia—juga telah membungkam suara-suara yang tidak setuju. Johannes Varwick, seorang pakar kebijakan luar negeri terkemuka, memperingatkan tentang bahaya perluasan NATO dan menyerukan negosiasi untuk mengatasi masalah keamanan Rusia.

    Meskipun mengutuk invasi Rusia sebagai tindakan ilegal, seruannya untuk diplomasi menyebabkan pemutusan hubungan dengan lembaga-lembaga politik dan tuduhan melayani kepentingan Rusia.

    Hilangnya kesempatan untuk diplomasi
    Mamedov menyoroti momen kritis di awal tahun 2022 ketika Ukraina dan Rusia dilaporkan hampir mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan. 

    Kesepakatan yang diusulkan mencakup kenetralan Ukraina, jaminan keamanan, dan keringanan sanksi bersyarat bagi Rusia. Namun, upaya ini digagalkan oleh para pemimpin Barat, termasuk Perdana Menteri Inggris saat itu Boris Johnson, yang mendorong Ukraina untuk mengejar solusi militer.

    Keputusan ini, menurut Mamedov, telah memperpanjang perang dan menempatkan Ukraina dalam posisi yang semakin genting.

    Saat ini, dengan meningkatnya kerugian teritorial , Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengisyaratkan kesediaannya untuk meninjau kembali kompromi yang pernah ditolak.

    Mengubah opini publik

    Sementara suara-suara agresif terus mendominasi lingkaran kebijakan, sentimen publik di Barat sedang berubah. Survei menunjukkan mayoritas warga Eropa lebih menyukai negosiasi daripada eskalasi militer yang berkelanjutan.

    Gerakan antiperang mulai mendapat perhatian, dengan tokoh-tokoh seperti Donald Trump dan partai-partai baru di Jerman dan Prancis yang menganjurkan diakhirinya konflik melalui diplomasi.

    Mamedov menyimpulkan dengan pengingat yang serius: terlepas dari hasil perang, Barat dan Rusia perlu membangun modus vivendi untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

    Ia mendesak para pembuat kebijakan untuk memulihkan perdebatan demokrasi yang terbuka dan mendengarkan para ahli yang memiliki pandangan ke depan untuk memprediksi rawa saat ini.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina – Halaman all

    AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina – Halaman all

    AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 5 Triliun untuk Ukraina

    TRIBUNNEWS.COM- Menjelang pelantikan Trump, pemerintahan Biden mengalokasikan paket senjata lain ke Ukraina.

    Amerika Serikat meluncurkan paket bantuan militer baru senilai $500 juta arau Rp 5 Triliun untuk Ukraina, yang bertujuan untuk memperkuat kemampuan Kiev menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump.

    “Amerika Serikat menyediakan paket penting lainnya berupa persenjataan dan peralatan yang sangat dibutuhkan bagi mitra Ukraina kami saat mereka mempertahankan diri dari serangan Rusia yang terus berlanjut,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

    Ini menyusul paket bantuan keamanan sebelumnya sebesar $988 juta dan $725 juta yang diumumkan awal bulan ini. Pemerintah saat ini tengah berupaya mempercepat penyaluran bantuan ke Ukraina sebelum Trump menjabat.

    Paket baru ini mencakup amunisi untuk peluncur roket ganda HIMARS, peluru artileri, drone, kendaraan lapis baja, dan peralatan pelindung untuk ancaman kimia, biologi, radiologi, dan nuklir, di antara sumber daya lainnya.

    Perlu dicatat bahwa persenjataan dan aset lainnya yang akan dikirim ke Ukraina akan diambil dari persediaan militer AS. 

    Kemenangan Trump pada bulan November telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan bantuan AS untuk Ukraina, sehingga menciptakan peluang yang sempit untuk pencairan dana sebelum pemerintahannya mulai menjabat. Presiden yang baru menjabat telah menganjurkan pendekatan yang sama sekali berbeda terhadap hubungan dengan Ukraina, dengan menganjurkan kesepakatan damai antara kedua negara.

    Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menekankan bahwa Presiden Joe Biden tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan, dengan mengatakan, “Kami akan terus memberikan paket tambahan hingga akhir pemerintahan ini.”

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS? – Halaman all

    Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS? – Halaman all

    Foto Satelit Ungkap ‘Kapal Induk’ Iran Pengangkut Drone, UAV Teheran Terbang di New Jersey AS?

    TRIBUNNEWS.COM – Kapal baru pengangkut drone Iran, Shahid Bagheri, baru-baru ini terlihat di lepas pantai pelabuhan angkatan laut Iran Bandar Abbas di Teluk Persia, sejumlah media internasional melaporkan, Jumat (13/12/2024). 

    NDTV melansir, gambar satelit menunjukkan kapal, yang awalnya merupakan kapal kontainer dan dimodifikasi, terlihat mirip dengan kapal induk tetapi dimaksudkan untuk membawa dan meluncurkan drone.

    “Citra satelit resolusi tinggi yang dikumpulkan oleh Maxar menunjukkan kapal di lepas pelabuhan Bandar Abbas. Shahid Bagheri memiliki landasan yang mirip dengan kapal induk STOBAR, tetapi landasan pacu pendek menunjukkan itu dimaksudkan hanya untuk drone dan dapat digunakan untuk operasiona helikopter,” kata laporan itu, dikutip Jumat.

    Sebagai informasi, Maxar Technologies adalah sebuah perusahaan teknologi antariksa yang bermarkas besar di Westminster, Colorado, Amerika Serikat (AS), yang mengkhususkan diri dalam penyediaan komunikasi, pengamatan Bumi, radar, dan pengorbitan satelit, produk satelit, dan jasa lainnya.

    Dalam konteks keamanan AS, Maxar merupakan adalah perusahaan rekanan pemerintah AS untuk menyediakan citra satelit dan intelijen. 

    Kapal induk drone militer itu diyakini melakukan uji coba laut pertamanya sejak meninggalkan galangan kapal Iran dan Offshore Industries (ISOICO) di dekatnya pada akhir November.

    Sebagai informasi, Iran diketahui secara luas tidak memiliki kapal induk dan telah mengoperasikan jet tempur dan helikopter sejak tahun 1970-an dan 80-an.

    Pengangkut drone akan memungkinkan angkatan laut Iran untuk membawa kendaraan udara tak berawak lebih dekat ke medan perang.

    ‘Shahid Bagheri’, ‘Shahid Roudaki’ dan ‘Shahid Mahdavi’ adalah tiga kapal pengangkut pesawat nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) yang dikembangkan Iran.

    “Gambar yang diambil kemarin oleh satelit menunjukkan ketiga kapal tersebut berada di Teluk Persia,” kata laporan itu.

    Kapal-kapal Iran, Shahid Bagheri (kiri), Shahid Roudaki (atas) dan Shahid Mahdavi (kanan) di lepas pelabuhan Bandar Abbas. (ndtv/maxar)

    Dijelaskan, Kapal induk drone akan memungkinkan angkatan laut Iran untuk membawa kendaraan udara tak berawak lebih dekat ke medan perang.

    Meskipun menghadapi sanksi bertahun-tahun dari Barat, Iran telah berhasil memproduksi armada drone bersenjatanya yang telah berkembang secara berlipat ke medan perang yang berbeda di wilayah tersebut dan bahkan ke Eropa di mana Rusia dilaporkan menggunakan drone Shahed Iran terhadap Ukraina.

    Drone Shahed 129, yang diresmikan pada tahun 2012, diproduksi secara massal dan didasarkan pada drone Israel. Mohajer 6 dikatakan telah dikirim ke Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) sejak 2018.

    Drone telah digunakan oleh kelompok-kelompok militan seperti Hizbullah, Houthi dan Hamas melawan Israel, saingan berat Iran di Timur Tengah.

    Citra satelit juga menangkap dua kapal angkatan laut Iran tambahan yang juga dimodifikasi dari sebelumnya adalah kapal komersial, ‘Shahid Mahdavi’ dan ‘Shahid Roudaki’, yang berlabuh di dekatnya.

    Dua kapal lainnya tidak memiliki jalan landasan, menunjukkan bahwa itu dapat digunakan untuk drone dengan kemampuan untuk lepas landas dan mendarat vertikal, tidak seperti drone Shahed dan Mohajer yang memerlukan landasan pacu untuk lepas landas.

    Shahid Roudaki adalah kapal perang yang mampu membawa pesawat nirawak, helikopter, dan peluncur rudal.

    Kapal ini merupakan kapal dagang yang dialihfungsikan untuk keperluan militer, dan merupakan kapal ketiga yang dimodifikasi untuk keperluan tersebut setelah Bagheri dan Mahdavi.

    Tanda ‘X’ di dek kapal merupakan landasan pendaratan helikopter dan kapal ini dapat membawa pesawat serang cepat.

    Kapal Iran, Shahid Roudaki terlihat di lepas pelabuhan Bandar Abbas pada 12 Desember 2024. (ndtv/maxar)

    Sementara itu, media Iran melaporkan bahwa Shahid Mahdavi, yang ditugaskan di Angkatan Laut IRGC pada Maret 2023, “dirancang untuk operasi jarak jauh dan dilengkapi dengan rudal, sistem pertahanan udara, dan teknologi radar canggih.”

    Kapal ini dapat membawa berbagai jenis helikopter serang, pesawat nirawak tempur, dan pesawat serang cepat.

    Gambar satelit Maxar, diambil dalam periode waktu.

    “Gambar-gambar berkala itu menunjukkan jejak sejarah konstruksi dan modifikasi pada Shahid Bagheri di galangan kapal Iran Shipbuilding & Offshore Industries Complex (ISOIC),” kata laporan tersebut.

    Gambar yang diambil oleh Maxar menunjukkan bahwa pembangunan dan modifikasi Shahid Bagheri dimulai pada awal tahun 2023. Gambar pertama yang diambil pada tanggal 26 Februari 2023, menunjukkan dek kapal sedang dibongkar dan ditaruh di dok kering di galangan kapal ISOICO di Iran di pelabuhan Bandar Abbad dekat Teluk Persia.

    Gambar pertama yang menunjukkan kapal Iran tengah dimodifikasi di dok kering di galangan kapal ISOICO pada 26 Februari 2023. (ndtv/maxar)

    Gambar kedua, tertanggal 14 November 2023, menunjukkan dek penerbangan bersudut dan jalur landasan yang sedang dikerjakan di dok kering.

    Dek penerbangan bersudut dan jalur landasan sedang dimodifikasi pada tanggal 14 November 2023. (ndtv/maxar)

    Gambar ketiga, diambil dua minggu kemudian pada tanggal 30 November 2023, memperlihatkan Kapal Shahid Bagheri di dermaga galangan kapal.

    Dalam waktu 16 hari, kapal dipindahkan dari dok kering dan berlabuh di luar pelabuhan. Kapal ini masih dalam tahap awal pembangunan.

    Dalam 16 hari, Kapal Shahid Bagheri yang Iran bangun dipindahkan dari dock kering ke dermaga. (ndtv/maxar)

     

    “Gambar-gambar itu menunjukkan bagaimana bagian landasan pacu di atas kapal-kapal itu tergores, tampaknya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tempur Iran, yang berkonflik langsung dengan Israel dan sedang menjalani perang dingin dengan Arab Saudi dalam lingkup regional.

    Gambar-gambar Maxar ini muncul pada saat seorang anggota parlemen AS mengklaim kalau Iran kemungkinan meluncurkan drone di atas New Jersey dari “mothership” di lepas pantai Timur. 

    Pentagon telah membantah klaim yang mengatakan “Tidak ada kebenaran untuk itu.”

    “Tidak ada kapal Iran di lepas pantai Amerika Serikat dan tidak ada yang disebut ‘mothership’ yang meluncurkan drone ke Amerika Serikat,” lapor Reuters mengutip juru bicara Pentagon, Sabrina Singh.

    Anggota Kongres dari Partai Republik Jeff Van Drew mengatakan dia telah menemukan apa yang tampaknya merupakan objek milik Iran.

    “Apa yang kami temukan mengkhawatirkan – drone terbang dari arah laut, mungkin terkait dengan induk Iran yang hilang,” katanya pada platform media sosial X.

    Pentagon mengatakan, “Penilaian awal telah menunjukkan drone bukan dari negara lain dan bahwa militer AS tidak menembak jatuh karena mereka tidak menimbulkan ancaman terhadap instalasi militer.”

    “Kami tidak memiliki bukti bahwa kegiatan ini berasal dari entitas asing atau pekerjaan musuh,” kata Singh.

     

    (oln/ndtv/rtrs/*)

  • Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina

    Video: Putin Ngamuk Bombardir Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia kembali melancarkan serangan udara skala besar ke Ukraina. Serangan itu ditujukan Moskow untuk melumpuhkan sistem kelistrikan negara milik Kyiv.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (13/12/2024).

  • Jam-Jam Terakhir Rezim Assad di Suriah, Kejatuhan hingga Pelarian

    Jam-Jam Terakhir Rezim Assad di Suriah, Kejatuhan hingga Pelarian

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bashar al-Assad, Presiden Suriah selama 24 tahun, meninggalkan Damaskus dalam sebuah pelarian rahasia yang menandai runtuhnya pemerintahannya dan berakhirnya lebih dari setengah abad kekuasaan keluarganya. Pelariannya pada dini hari Minggu, 8 Desember, ke Moskow dilakukan dengan penuh kerahasiaan, bahkan tanpa memberi tahu orang-orang terdekatnya, termasuk keluarga dan pejabat kepercayaannya.

    Dalam jam-jam terakhir di Suriah, Assad tetap mempertahankan kesan optimisme di hadapan bawahannya. Pada Sabtu malam, dalam sebuah pertemuan di Kementerian Pertahanan dengan sekitar 30 komandan militer dan kepala keamanan, ia meyakinkan bahwa dukungan militer Rusia segera datang.

    Namun, di balik layar, Assad telah mempersiapkan pelariannya, menurut seorang komandan yang hadir dalam pertemuan tersebut.

    Assad meninggalkan kantornya dengan alasan pulang ke rumah tetapi langsung menuju bandara. Bahkan penasihat media utamanya, Buthaina Shaaban, ditipu; ia dipanggil ke rumah Assad untuk membantu menyusun pidato tetapi mendapati rumah tersebut kosong.

    “Assad bahkan tidak memberikan perlawanan terakhir atau memotivasi pasukannya. Dia membiarkan para pendukungnya menghadapi nasib mereka sendiri,” kata Nadim Houri, Direktur Eksekutif Arab Reform Initiative, Dilansir Reuters, Jumat (13/12/2024).

    Pelarian

    Assad meninggalkan Damaskus menggunakan pesawat yang terbang rendah tanpa transponder untuk menghindari deteksi radar. Ia mendarat terlebih dahulu di Pangkalan Udara Hmeimim Rusia di Latakia sebelum melanjutkan perjalanan ke Moskow.

    Keluarga terdekatnya, termasuk istrinya Asma dan tiga anak mereka, telah terlebih dahulu berada di Moskow. Namun, saudara laki-lakinya Maher Assad dan sepupunya Ehab dan Eyad Makhlouf ditinggalkan di tengah kekacauan.

    Maher berhasil melarikan diri ke Rusia melalui Irak, sementara Ehab tewas dalam serangan oleh pemberontak saat mencoba melarikan diri ke Lebanon, menurut sumber yang mengetahui peristiwa tersebut.

    Di media sosial, video yang diambil oleh warga menunjukkan rumah Assad di Damaskus ditinggalkan secara tergesa-gesa, dengan makanan yang masih berada di atas kompor dan album foto keluarga tertinggal di tempatnya.

    Dukungan dari Rusia dan Iran

    Selama hari-hari terakhir pemerintahannya, Assad berulang kali meminta bantuan militer dari Rusia dan Iran. Namun, baik Moskow maupun Teheran menolak untuk memberikan intervensi langsung.

    Di Moskow pada 28 November, Assad bertemu dengan pejabat Rusia, tetapi permintaannya untuk dukungan militer ditolak. Kremlin telah mengalihkan fokusnya ke Ukraina, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, hanya menawarkan bantuan diplomatik untuk memastikan keselamatannya.

    Situasi yang sama terjadi dalam pertemuan Assad dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi pada 2 Desember di Damaskus. Menurut seorang diplomat senior Iran, Assad mengakui bahwa militer Suriah terlalu lemah untuk melakukan perlawanan signifikan.

    Namun, ia tidak meminta Iran mengerahkan pasukannya, khawatir hal itu akan memicu serangan Israel terhadap Iran atau pasukannya di Suriah.

    Meskipun begitu, moskow berperan penting dalam mengatur pelarian Assad. Lavrov memimpin upaya diplomatik dengan Qatar dan Turki untuk menjamin keselamatannya. Rusia juga bekerja sama dengan negara-negara tetangga untuk memastikan pesawat Assad tidak dicegat atau diserang selama perjalanan keluar dari Suriah.

    HTS (Hayat Tahrir al-Sham), kelompok Islamis yang telah menguasai Aleppo dan Homs, dikabarkan terlibat dalam pengaturan pelarian Assad, meskipun Qatar dan Turki secara resmi membantah memiliki hubungan dengan kelompok tersebut.

    Runtuhnya Dinasti Assad

    Dengan pelariannya, Assad mengakhiri kekuasaan keluarganya yang dimulai oleh ayahnya, Hafez al-Assad, pada 1971. Hadi al-Bahra, pemimpin oposisi utama Suriah di luar negeri, mengatakan Assad telah menipu bawahannya dengan menjanjikan bantuan militer Rusia yang tidak pernah ada.

    Perdana Menteri terakhir Assad, Mohammed Jalali, mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan presiden pada Sabtu malam. “Dia mengatakan, ‘Besok kita akan lihat.’ Itu adalah kata-kata terakhirnya kepada saya,” kata Jalali dalam wawancara dengan Al Arabiya.

    Kepergian Assad menandai berakhirnya perang saudara yang telah berlangsung selama 13 tahun dan meninggalkan negara itu dalam keadaan kacau balau. Sementara pemberontak merayakan kemenangan mereka, tantangan besar menanti Suriah dalam upaya rekonstruksi dan pemulihan stabilitas.

    Dengan Assad yang kini berada di pengasingan di Moskow, pertanyaan besar tetap ada mengenai masa depan politik Suriah dan bagaimana negara tersebut akan mengatasi luka yang dalam akibat perang berkepanjangan.

    (luc/luc)

  • Ukraina Mencekam! Warga Kyiv Tidur di Stasiun Usai Dibombardir Putin

    Ukraina Mencekam! Warga Kyiv Tidur di Stasiun Usai Dibombardir Putin

    Para warga memilih tidur di dalam stasiun metro yang dianggap mereka aman dari serangan Rusia yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Namun, setelah melancarkan serangan pada Februari 2022, Moskow turut tanpa henti menghantam sistem kelistrikan Ukraina. Ini kemudian mengakibatkan penutupan berulang kali pasokan pemanas dan air minum yang penting selama bulan-bulan musim dingin. (REUTERS/Alina Smutko)

  • AS Setujui Paket Bantuan Senjata Rp8 T Buat Ukraina Lawan Rusia

    AS Setujui Paket Bantuan Senjata Rp8 T Buat Ukraina Lawan Rusia

    Jakarta, CNN Indonesia

    Amerika Serikat menyetujui tambahan paket bantuan senjata senilai USD500 juta atau setara Rp8 triliun untuk Ukraina.

    Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pada Kamis (12/12) waktu setempat.

    Blinken menjelaskan, paket bantuan senjata tersebut meliputi amunisi, sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), dan rudal antiradiasi berkecepatan tinggi (HARM)

    Paket bantuan senjata ini bakal dikirimkan ke Ukraina dalam waktu dekat tanpa menunggu persetujuan Kongres AS, demikian dikutip Reuters.

    Sebelumnya, AS juga sudah mengirimkan rudal, amunisi, ranjau antipersonel, dan bantuan senjata lainnya untuk militer Ukraina senilai USD725 juta atau Rp11,6 triliun.

    Pengiriman bantuan senjata ini merupakan bentuk komitmen Presiden Joe Biden untuk selalu membantu Ukraina memerangi Rusia.

    Sebab, ia sudah berjanji akan terus menjadi pihak pendukung Kyiv dan Presiden Volodymyr Zelensky hingga ia lengser dari jabatannya tahun depan.

    Rusia sendiri saat ini makin gencar melakukan serangan terhadap Ukraina di wilayah Kursk.

    Mereka kini juga dibantu pasukan Korea Utara untuk memberangus pasukan Ukraina di wilayah tersebut.

    Pasukan Ukraina saat ini juga sudah merebut desa-desa yang berada di wilayah timur Ukraina, wilayah yang berada di dekat perbatasan Rusia.

    Mereka juga kerap menyerang fasilitas-fasilitas energi di negara tersebut.

    Hal ini membuat warga Ukraina terancam mati kedinginan saat musim dingin tiba lantaran tidak bisa menghidupkan penghangat ruangan.

    (gas/dna)

    [Gambas:Video CNN]