Negara: Ukraina

  • Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah perang melawan Rusia yang kini sudah berlangsung lebih dari 1.000 hari, Ukraina dilaporkan sedang mengembangkan senjata laser terbaru.

    Senjata laser itu diberi nama Tryzub atau Trident (yang berarti trisula dalam Bahasa Indonesia), yang mengacu pada simbol nasional Ukraina yang melambangkan kemerdekaan, kekuatan, dan persatuan, sebagaimana dilaporkan oleh First Post.

    Berbicara di sebuah pertemuan puncak pertahanan di Kyiv awal pekan ini, Vadym Sukharevskyi, Komandan Angkatan Bersenjata Sistem Tak Berawak Ukraina, mengonfirmasi pengembangan senjata laser tersebut.

    “Senjata itu benar-benar berfungsi; ini nyata. Kami bisa menyatakan bahwa saat ini Ukraina, jika saya tidak salah, adalah negara kelima yang memiliki senjata laser,” kata Sukharevskyi, mengutip Kyiv Post.

    Namun, apa saja yang diketahui tentang senjata laser baru ini, dan bagaimana efektivitasnya dalam perang melawan Rusia?

    1. Pakar Menyebut Tryzub Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris

    Belum banyak yang diketahui tentang Tryzub atau Trident.

    Hingga kini, yang diketahui hanyalah kemampuannya untuk menjatuhkan pesawat pada jarak lebih dari dua kilometer.

    Kolonel Vadym Sukharevskyi, tanpa memberikan keterangan lebih rinci, menyebut bahwa Tryzub saat ini sedang beroperasi, meskipun ia tidak mengatakan secara spesifik di mana senjata itu ditempatkan.

    Meskipun tidak diketahui bagaimana Ukraina mengembangkan Tryzub, beberapa pakar pertahanan percaya bahwa senjata ini mungkin terinspirasi dari desain DragonFire milik Inggris.

    Tembakan laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    DragonFire adalah senjata energi terarah laser (LDEW) canggih, yang menggunakan sinar cahaya intens untuk menembus target dan dapat menyerang dengan kecepatan cahaya.

    Senjata ini dirancang untuk menembak jatuh pesawat tanpa awak, rudal, pesawat terbang, dan bahkan satelit.

    Beberapa pihak menyatakan bahwa DragonFire bahkan mampu menghantam target seukuran koin £1 (sekitar Rp19.000).

    Meskipun Inggris belum mengungkapkan jangkauan tepat DragonFire, beberapa sumber menyebutkan bahwa senjata ini dapat mengenai sasaran dan memanaskannya hingga lebih dari 3.000 derajat Celsius.

    Selain itu, selama ada daya listrik, senjata ini memiliki keunggulan amunisi yang tidak terbatas.

    Mantan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyebutkan bahwa DragonFire akan diluncurkan pada tahun 2027, yang berarti saat ini belum beroperasi.

    Pada bulan April, Shapps juga mengatakan bahwa Inggris mungkin akan mempercepat produksi DragonFire untuk mengirimkannya ke Ukraina guna digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung.

    2. Keuntungan yang Bisa Diberikan Tryzub untuk Ukraina

    Jika klaim Ukraina dapat dipercaya dan Tryzub benar sedang beroperasi, hal ini akan memberikan keuntungan besar bagi Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    Para ahli mencatat bahwa hal ini akan membuka alternatif untuk menghantam target, seperti pesawat tanpa awak, tanpa menggunakan rudal yang lebih mahal.

    Selain itu, jika Tryzub terinspirasi oleh sistem DragonFire, biaya operasionalnya mungkin hanya sekitar £10 per tembakan.

    Tryzub juga bisa digunakan untuk melawan rudal hipersonik Rusia, yang mampu melaju secepat 6.115 km/jam dan sulit dijatuhkan oleh sistem pertahanan konvensional.

    “Keunggulan terbesar senjata laser adalah kemampuannya untuk menghancurkan target murah seperti drone tanpa harus menggunakan sesuatu yang jauh lebih mahal,” kata Martin J. Dougherty, seorang ahli senjata dan penulis Aircraft, Tanks, and Artillery of the Ukraine War, kepada The Telegraph.

    Pakar lain menambahkan bahwa keuntungan lain dari senjata laser adalah “magasin tak terbatas” yang memungkinkan senjata ini terus digunakan selama ada daya listrik.

    Namun, senjata laser juga memiliki keterbatasan. Patrick Senft dari Armament Research Services, sebuah lembaga konsultan intelijen teknis yang mengkhususkan diri pada penelitian senjata dan amunisi, mengatakan kepada CNN bahwa target yang bergerak lebih cepat atau tahan panas, seperti peluru artileri dan rudal balistik, jauh lebih sulit dinetralkan dan membutuhkan sistem yang lebih canggih.

    Senjata laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    3. Negara-Negara yang Memiliki Senjata Laser

    Dengan Tryzub, Ukraina bergabung dengan “klub elit” negara-negara yang memiliki senjata laser.

    Angkatan Darat AS dilaporkan menggunakan laser berenergi tinggi berbasis truk untuk menembak jatuh berbagai target, termasuk drone, helikopter, mortir, dan roket.

    Negara-negara lain, termasuk Israel, Turki, Jerman, Jepang, dan China, juga telah mengembangkan senjata laser.

    Baru-baru ini, Taiwan dilaporkan memiliki sistem senjata laser.

    Pada bulan Juli, Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengerahkan sistem senjata laser untuk mencegat drone Korea Utara.

    Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa sistem “Block-I” ini akan dikerahkan pada akhir tahun, dengan lebih banyak lagi sistem yang akan menyusul di masa depan.

    India juga telah menguji senjata laser, termasuk DURGA (Directionally Unrestricted Ray Gun Array) dan KALI (Kilo Ampere Linear Injector) yang telah dikembangkan sejak akhir 1980-an.

    Sementara DURGA diproyeksikan sebagai senjata laser berbasis ruang angkasa yang mampu menghancurkan satelit di orbit, KALI diperkirakan mampu menembakkan pulsa sinar elektron berenergi tinggi yang dikenal sebagai Relativistic Electron Beams (REB).

    Rusia, sebagai musuh utama Ukraina, juga sedang mengembangkan senjata laser berenergi tinggi berbasis darat untuk membutakan satelit musuh.

    Banyak pakar pertahanan memprediksi bahwa pesawat tanpa awak berbiaya rendah akan membuat senjata laser menjadi kebutuhan bagi semua negara dan berbagai negara akan menemukan aplikasi non-militer dari senjata ini, seperti perlindungan dari serangan teroris.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • PM Hungaria Siap Bertemu Zelensky Bahas Gencatan Senjata Natal Ukraina-Rusia

    PM Hungaria Siap Bertemu Zelensky Bahas Gencatan Senjata Natal Ukraina-Rusia

    JAKARTA – Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban siap bertemu dengan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky selama KTT Uni Eropa yang sedang berlangsung di Brussels untuk membahas usulannya mengenai gencatan senjata Natal antara Ukraina dan Rusia.

    “Saya selalu siap untuk diskusi yang berarti,” kata Orban ditanya wartawan soal kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina dilansir TASS, Kamis, 19 Desember.

    Orban ditanya tentang hal ini dalam pidatonya di depan faksi Anggota Parlemen Eropa Patriots untuk Eropa, yang berlangsung sebelum pertemuan para pemimpin Uni Eropa.

    Menurut kantor berita MTI, Orban mengomentari inisiatif perdamaiannya dengan menyatakan “dalam politik, Anda harus menghadapi beberapa situasi yang rumit, namun terkadang proposal yang sederhana dan meyakinkan juga layak mendapat peluang.”

  • Profil Akhmad Kurbanov Pemb*nuh Bayaran yang Tewaskan Jenderal Senjata Kimia Rusia

    Profil Akhmad Kurbanov Pemb*nuh Bayaran yang Tewaskan Jenderal Senjata Kimia Rusia

    GELORA.CO – Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov tewas pada Selasa (17/12/2024) akibat ledakan bom yang disembunyikan dalam skuter listrik dekat pintu masuk gedung apartemennya di Moskow bagian tenggara. Asisten Kirillov, Ilya Polikarpov, juga turut tewas dalam serangan tersebut.

    Menurut Layanan Keamanan Federal Rusia (FSB), bom tersebut diledakan dari jarak jauh. Ledakan tersebut terekam dalam video dari kamera yang terpasang di dalam mobil, memperlihatkan orang-orang berjalan keluar dari gedung dan kobaran api akibat ledakan.

    Melansir The Associated Press, seorang pejabat dari badan intelijen Ukraina (SBU) mengungkapkan bahwa mereka merupakan dalang di balik serangan tersebut. Secara anonim pejabat tersebut menyebut Kirillov sebagai penjahat perang yang sepenuhnya sah untuk dijadikan sasaran.

    Pada Rabu (18/12/2024), FSB mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang tersangka yang disebut sebagai warga negara Uzbekistan yang lahir pada tahun 1995. Menurut Kantor berita Tass dan RIA-Novosti, tersangka diidentifikasi bernama Akhmad Kurbanov.

    Menurut FSB, tersangka mengaku direkrut oleh layanan khusus Ukraina. Namun, belum ada kepastian di mana tersangka membuat pernyataan tersebut kepada pihak keamanan.

    Akhmadzhon Kurbonov 

    FSB juga menyatakan bahwa tersangka dijanjikan USD100.000 (sekira Rp1,6 miliar) dan pemukiman di negara Uni Eropa sebagai imbalan untuk membunuh Kirillov. Berdasarkan instruksi dari Ukraina, tersangka pergi ke Moskow, mendapatkan bom rakitan, menempatkannya di skuter listrik, dan memarkirkannya di pintu masuk gedung apartemen Kirillov.

    FSB juga menambahkan bahwa tersangka menyewa mobil untuk memantau lokasi dan memasang kamera yang menyiarkan langsung kejadian tersebut kepada petugasnya di kota Dnipro, Ukraina, dan meledakkan bom ketika Kirillov keluar dari gedung. Tersangka akan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Laporan media Rusia mengatakan bahwa FSB melacak tersangka dengan mempelajari video dari kamera pengawas dan panggilan telepon seluler.

    Bagaimana tersangka direkrut belum dijelaskan oleh FSB. Namun, pejabat Kementerian Dalam Negari Rusia, Irina Volk, mengatakan kepada Tass bahwa tersangka akhirnya ditangkap di sebuah desa di wilayah Moskow.

    Lokasi penahanan dan jadwal persidangannya belum dapat diketahui secara pasti. Diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, untuk mendengarkan syarat-syarat penahanan pra-persidangan. Berdasarkan hukum Rusia, seseorang hanya dapat ditahan selama 48 jam sebelum keputusan pengadilan dibuat.

  • Zelensky Ngaku Butuh Kerja Sama AS-Eropa untuk Wujudkan Perdamaian

    Zelensky Ngaku Butuh Kerja Sama AS-Eropa untuk Wujudkan Perdamaian

    Jakarta

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya membutuhkan Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung perdamaian yang langgeng. Hal ini ia katakan saat bertemu dengan para pemimpin Uni Eropa pada pertemuan puncak sebelum pelantikan Donald Trump.

    Dilansir AFP, Kamis (19/12/2024), Trump kembali ke Gedung Putih bulan depan setelah berjanji untuk segera mengakhiri konflik yang menurut NATO telah menewaskan lebih dari satu juta orang. Data ini terhitung sejak invasi Presiden Rusia Vladimir Putin tahun 2022.

    Pembicaraan ini semakin beralih ke cara-cara Eropa membantu menjamin gencatan senjata, dengan diskusi awal mengenai kemungkinan pengerahan pasukan penjaga perdamaian suatu hari nanti.

    Namun, hanya ada sedikit hal spesifik dan Zelensky bersikeras bahwa langkah apapun untuk mengamankan perdamaian harus melibatkan kekuatan Amerika Serikat.

    “Saya yakin bahwa jaminan Eropa tidak akan cukup untuk Ukraina,” kata Zelensky setelah pembicaraan dengan rekan-rekannya di Uni Eropa.

    Zelensky mengatakan bahwa ia mendukung inisiatif yang diusulkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk kemungkinan mengerahkan pasukan Barat — tetapi itu perlu dijabarkan.

    “Yang terpenting adalah ini bukan cerita yang dibuat-buat, kita butuh mekanisme yang efektif,” tambahnya.

    Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa khawatir bahwa kembalinya Trump berarti Republikan yang mudah berubah itu dapat memangkas dukungan untuk militer Ukraina. Lalu memaksa Zelensky untuk membuat konsesi yang menyakitkan kepada Moskow.

    (azh/azh)

  • Seratusan Tentara Korut Menjemput Maut di Perang Ukraina

    Seratusan Tentara Korut Menjemput Maut di Perang Ukraina

    Jakarta

    Setidaknya 100 tentara Korea Utara yang dikerahkan di Ukraina dilaporkan tewas. Seratusan tentara itu dilaporkan tewas sejak memasuki medan pertempuran.

    Dirangkum detikcom dari kantor berita AFP, Kamis (19/12/2024), hal tersebut disampaikan anggota parlemen Korea Selatan Lee Sung-kwon kepada wartawan pada hari Kamis (19/12).

    Pyongyang telah mengirim ribuan tentara untuk memperkuat militer Rusia, termasuk ke wilayah perbatasan Kursk, tempat pasukan Ukraina merebut wilayah tersebut awal tahun ini.

    “Pada bulan Desember, mereka (pasukan Korea Utara) terlibat dalam pertempuran yang sebenarnya, yang mana setidaknya 100 orang tewas,” kata Lee, dilansir kantor berita AFP.

    “Badan Intelijen Nasional (NIS) juga melaporkan bahwa jumlah korban luka diperkirakan mencapai hampir 1.000 orang,” imbuhnya.

    Seratusan Tentara Korut Tewas Diduga Terkena Serangan Rudal

    Foto: Ilustrasi tentara Korea Utara (Pen News).

    Lee menambahkan ada indikasi bahwa “beberapa korban Korea Utara, termasuk pejabat tinggi, telah terjadi karena serangan rudal dan drone atau pesawat nirawak Ukraina, serta kecelakaan pelatihan”.

    NIS mengatakan tingginya jumlah korban dapat dikaitkan dengan “lingkungan medan perang yang tidak dikenal, tempat pasukan Korea Utara digunakan sebagai unit penyerang garis depan yang dapat dikorbankan, dan kurangnya kemampuan mereka untuk melawan serangan drone,” kata Lee.

    Ia menambahkan bahwa “di dalam militer Rusia, muncul keluhan bahwa pasukan Korea Utara, karena kurangnya pengetahuan mereka tentang pesawat nirawak, lebih merupakan beban daripada aset”.

    Lee juga mengatakan NIS telah mendengar rumor tentang pengerahan pasukan tambahan Korea Utara.

    “Mereka (NIS) memantau dengan saksama kemungkinan pengerahan pasukan Korea Utara lebih lanjut, sementara juga memperkirakan bahwa Rusia mungkin menawarkan manfaat timbal balik, seperti memodernisasi persenjataan konvensional Korea Utara,” kata Lee.

    Halaman 2 dari 2

  • Putin Sebut Rusia Siap Berkompromi dengan Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina – Halaman all

    Putin Sebut Rusia Siap Berkompromi dengan Trump untuk Akhiri Perang di Ukraina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Titik terang terkait berakhirnya konflik antara Rusia dan Ukraina sepertinya mulai terlihat dalam beberapa waktu ini.

    Hal ini didukung dengan pernyataan terbaru Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (19/12/2024).

    Dikutip dari Reuters, Putin mengatakan bahwa ia siap untuk berkompromi dengan Presiden terpilih AS, Donald Trump, untuk mengakhiri perang  di Ukraina melalui sejumlah perundingan.

    Putin juga menegaskan Rusia tidak mengajukan syarat apapun untuk memulai pembicaraan dengan pihak berwenang di AS dan Ukraina untuk mengakhiri konflik yang ada.

    Tak hanya dengan Trump, Putin juga mengaku siap bernegosiasi dengan siapa pun, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky guna mengakhiri konflik yang sudah memasuki hari ke-1030 tersebut.

    Pernyataan tersebut disampaikan Putin, dalam sesi tanya jawab tahunan dengan warga Rusia di Stasiun TV Kenegaraan Rusia.

    Kesiapan Rusia untuk melakukan perundingan damai dengan Ukraina tersebut disampaikan saat seorang jurnalis dari saluran berita AS menanyakan soal Trump kepadanya.

    Seperti yang diberitakan sebelumnya, Trump kerap mengatakan bahwa penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina adalah salah satu prioritas utamanya saat kembali menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya pada Januari mendatang.

    Menanggapi janji kampanye tersebut, sang wartawan pun bertanya kepada Putin mengenai apa yang bisa ia tawarkan kepada Trump terkait rencana tersebut.

    “Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk melakukan negosiasi dan berkompromi,” jawab Putin.

    Putin menilai bahwa keinginan serupa juga terjadi di pihak Ukraina untuk mengakhiri konflik yang telah berlarut-larut tersebut.

    “Orang-orang di Ukraina yang ingin terus berperang akan segera habis jumlahnya, jadi menurut pendapat saya, tidak akan ada lagi orang yang tersisa (di Ukraina) yang ingin terus berperang.” ungkap Putin.

    Namun demikian, Putin meminta Ukraina juga harus siap dan serius berkomitmen untuk mengakhiri konflik yang ada.

    Ia menilai perundingan tak akan terjadi bila Ukraina terus melakukan perlawanan dan penentangan terhadap ajakan untuk berunding.

    “Kami siap, tetapi pihak lain (Ukraina) juga harus siap untuk melakukan perundingan dan kompromi.” pungkas Putin.

    Keinginan Rusia untuk segera mengakhiri konflik di Ukraina ini juga dilaporkan mulai terlihat sejak bulan lalu.

    Berdasarkan informasi dari narasumber Reuters di dalam Pemerintahan Rusia, Putin dilaporkan mulai terbuka untuk membahas kesepakatan gencatan senjata Ukraina dengan Trump.

    Namun demikian, Putin menolak untuk membuat konsesi teritorial besar dan bersikeras agar Ukraina meninggalkan ambisinya untuk bergabung dengan NATO.

    Terkait ajakan perundingan damai dengan Rusia tersebut, beberapa politisi Ukraina memberikan respons pesimis.

    Beberapa politis di Ukraina menganggap draf kesepakatan dari Rusia tersebut sebagai bentuk penyerahan diri.

    Selain itu, mereka juga menilai tuntutan Rusia agar Ukraina mengundurkan diri dari proses pendaftaran anggota NATO dinilai melemahkan ambisi militer dan politik pemerintahan mereka.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • Heboh Jenderal Rusia Bos Senjata Kimia Terbunuh di Moskow

    Heboh Jenderal Rusia Bos Senjata Kimia Terbunuh di Moskow

    Jakarta

    Senjata kimia diduga marak digunakan dalam perang antara Rusia dengan Ukraina. Terbunuhnya Igor Kirillov, salah satu jenderal paling terkenal di Rusia, dalam sebuah ledakan di Moskow, membuat senjata kimia makin disorot.

    Sebagai kepala pasukan Radiation, Chemical and Biological Protection, dia dituding negara barat bertanggungjawab dalam penggunaan senjata kimia dalam perang di Ukraina.

    Otoritas Rusia menahan tersangka terkait pembunuhan yang disebut warga Uzbekistan. Tersangka ini disebut direkrut oleh pasukan Ukraina untuk membunuh sang jenderal.

    “Seorang warga negara Uzbekistan, kelahiran 1995, ditangkap atas dugaan melakukan serangan yang menewaskan komandan pasukan pertahanan radiologi, kimia, dan biologi Rusia, Igor Kirillov, dan asisten Ilya Polikarpov,” kata Komite Investigasi Rusia yang dikutip detikINET dari BBC, Kamis (19/12/2024).

    Komite Investigasi Rusia menyebut warga negara Uzbekistan, yang tidak disebut namanya itu, direkrut pasukan khusus Ukraina. Sumber di militer Ukraina membenarkan mereka adalah dalangnya dan menilai Kirillov adalah target sah terkait kejahatan perang.

    Kirillov dan ajudannya tewas akibat bahan peledak yang ditanam di skuter listrik, yang meledak saat ia meninggalkan bangunan tempat tinggalnya di tenggara Moskow. Kantor Luar Negeri Inggris melabelinya sebagai corong disinformasi Kremlin, karena kerap mengumbar informasi yang tidak didukung fakta.

    Tugas Radiation, Chemical and Biological Protection yang dia pimpin adalah mengidentifikasi bahaya dan melindungi unit dari kontaminasi kimia tapi juga menyerang musuh. Salah satu senjatanya kemungkinan adalah sebuah sistem yang dapat menghancurkan target menggunakan hulu ledak termobarik yang sangat berbahaya bagi manusia.

    Kantor Luar Negeri Inggris menuding pasukan Kirillov mengerahkan senjata kimia biadab di Ukraina, di mana banyak laporan tentang penggunaan agen pencekik beracun chloropicrin. Sebelum pembunuhannya, Ukraina menyatakan ia terlibat pidana penggunaan massal senjata kimia terlarang Ukraina.

    Disebut bahwa ada lebih dari 4.800 kasus Rusia menggunakan amunisi kimia di wilayah Ukraina sejak invasi di Februari 2022. Dikatakan zat beracun telah digunakan dalam serangan drone serta granat tempur Rusia.

    Kirillov tenar sejak awal perang karena melontarkan serangkaian klaim yang ditujukan kepada Ukraina dan negara Barat. Di antaranya adalah bahwa AS telah membangun laboratorium senjata biologis di Ukraina. Hal itu digunakan untuk membenarkan invasi skala penuh terhadap Ukraina.

    (fyk/fay)

  • Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Dokumen Rahasia China Dicuri Amerika, Ini Isinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) dituduh melakukan penyerangan siber terhadap perusahaan teknologi China. Bahkan, diduga penyerangan tersebut bertujuan mencuri dokumen rahasia yang berisi data-data perdagangan sejak Mei 2023.

    Hal itu disampaikan Pusat Koordinasi/Tim Teknis Tanggap Darurat Jaringan Komputer Nasional China (CNCERT/CC) melalui pernyataan di laman resminya.

    Secara spesifik, disebutkan bahwa lembaga intelijen AS menargetkan unit penelitian dan desain material canggih China, serta perusahaan teknologi berskala besar yang fokus pada energi canggih dan informasi digital.

    CNCERT/CC merupakan lembaga non-pemerintah yang bertujuan mencegah dan mendeteksi ancaman keamanan siber di China. Peretasan itu dikatakan telah menyebabkan pencurian besar terhadap dokumen rahasia dagang China, dikutip dari Reuters, Jumat (20/12/2024).

    Sebelumnya, AS menuduh China telah melakukan penyerangan berskala masif terhadap jaringan telekomunikasi AS. Ahasil, FBI dan CISA mewanti-wanti masyarakat untuk berhenti menggunakan layanan chat tidak berenkripsi untuk menghindari penyadapan.

    AS dan China selama bertahun-tahun memang kerap saling tuduh menjadi korban peretasan satu sama lain untuk melancarkan aksi spionasi yang menargetkan pemerintah dan industri.

    Tuduhan saling lempar serangan siber kian menguat di tengah perang dagang yang memanas antara AS dan China. AS baru-baru ini mengeluarkan kebijakan pembatasan ekspor tahap ketiga yang memperketat pemblokiran akses chip dan alat pembuat chip canggih ke China.

    AS juga maju terus dengan rencana pemblokiran TikTok secara nasional. TikTok diminta lepas dari induk ByteDance asal China atau diblokir pada 19 Januari 2025.

    Balas dendam, China kemudian mengeluarkan pengetatan pembatasan ekspor mineral penting ke AS. Masing-masing gallium, germanium, dan antimon. Mineral itu krusial untuk mengembangkan senjata, alat militer, dan material baterai untuk mobil listrik (EV).

    Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan CNCERT/CC.

    Pada bulan Maret 2022, CNCERT/CC mengatakan China telah menghadapi gelombang serangan siber, yang sebagian besar berasal dari AS dan beberapa negara sekutu AS seperti Jerman dan Belanda.

    Serangan-serangan ini mengambil kendali komputer di China dan menggunakannya untuk melakukan serangan siber di Rusia, Ukraina, dan Belarus, menurut lembaga tersebut.

    (fab/fab)

  • Korsel Sebut Tentara Korut Cuma Jadi Tumbal di Perang Rusia-Ukraina

    Korsel Sebut Tentara Korut Cuma Jadi Tumbal di Perang Rusia-Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Korea Selatan menuding tentara Korea Utara yang membantu Rusia dalam perang menjadi tumbal pertempuran Negeri Beruang Merah dan Ukraina.

    Anggota parlemen Korsel Lee Seong Kweun mengutip laporan lembaga mata-mata Korsel Badan Intelijen Nasional (NIS), menyebut Rusia sengaja menempatkan tentara Korut di garis depan untuk menjadi tameng mereka menghadapi serangan Ukraina.

    “Tentara Korea Utara dihabiskan untuk serangan garis depan di lingkungan medan tempur yang tak diketahui di lapangan terbuka,” kata Lee pada Kamis (19/12), dikutip Radio Free Asia.

    Lee juga mengatakan pasukan Rusia kerap mengeluh karena tentara Korut tak memiliki kemampuan tempur termasuk mengoperasikan senjata.

    “Mereka tak punya kemampuan menanggapi serangan drone,” imbuh dia.

    Pasukan Rusia, lanjut Lee, menyebut tentara Korut sebagai “beban.”

    Menurut laporan NIS sekitar 11.000 tentara Korut diyakini berada di wilayah Kursk. Mereka terlibat dalam pertempuran yang sesungguhnya sejak Desember.

    “Setidaknya 100 orang tewas dan jumlah yang terluka diperkirakan mencapai 1.000 orang,” demikian laporan badan mata-mata itu.

    Konfirmasi Korsel mengenai korban jiwa dari pihak Korea Utara muncul usai Ukraina merilis video yang menunjukkan sekitar 50 tentara Korut tewas dalam serangan drone di Kursk pada akhir pekan lalu.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menuding Rusia membakar tentara Korut yang tewas dalam perang itu.

    Keterlibatan pasukan Korut dalam perang dua negara di Eropa Timur itu terjadi saat hubungan Pyongyang dan Moskow menguat dalam beberapa tahun terakhir.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Ekonomi Indonesia resilien di tengah ketidakpastian global

    Jakarta (ANTARA) – Ketidakpastian global yang ditandai oleh perlambatan ekonomi dunia, inflasi yang tinggi di negara maju, serta ketegangan geopolitik telah menjadi tantangan besar bagi perekonomian dunia pada tahun 2024.

    Namun, Indonesia menunjukkan kemampuan untuk bertahan dengan baik dalam situasi tersebut. Pemetaan tantangan global yang tengah terjadi saat ini salah satunya dilakukan oleh Kementerian Keuangan ke dalam tiga hal besar. Pertama, konflik geopolitik. Kedua, perubahan kepemimpinan politik di banyak negara. Ketiga, proyeksi ekonomi global dan negara-negara besar di dunia yang masih lemah.

    Efek perang Ukraina-Rusia masih terasa. Konflik geopolitik di Timur Tengah dan di Laut China Selatan juga masih belum usai, membuat dunia memang berada dalam situasi global yang tidak pasti, bahkan ada kecenderungan kian memanas.

    Ditambah lagi tahun ini banyak negara melakukan pemilihan umum sehingga muncul pimpinan negara baru, baik di negara maju maupun berkembang. Lebih dari 60 negara melakukan pemilihan umum dan melibatkan empat miliar orang di dunia. Perubahan kepemimpinan ini dipastikan akan menimbulkan perbedaan arah kebijakan. Pemilihan umum juga berlangsung di Indonesia dan menciptakan pergantian pimpinan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden Prabowo Subianto.

    Tantangan lain yang masih membayangi situasi global adalah kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19.

    Pada 2024, aktivitas ekonomi global cenderung lemah dengan kinerja yang bervariasi antarkawasan. Kinerja ekonomi negara-negara maju masih cukup resilien atau tangguh meski masih lebih rendah dibanding periode sebelum pandemi.

    Berbagai dinamika situasi global ini sedikit banyak memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia, dan untuk itu diperlukan upaya kolektif dan komprehensif untuk dapat menghadapi tantangan perekonomian global tersebut supaya tetap resilien dan tetap optimis mengalami pertumbuhan yang positif.

    Ekonomi dunia diperkirakan hanya tumbuh 3 persen pada 2024, lebih lambat dibandingkan rata-rata sebelum pandemi (IMF, 2024). Faktor-faktor seperti perang di Ukraina, pemulihan pasca-COVID-19 yang tidak merata, dan pengetatan kebijakan moneter di negara maju memberikan tekanan pada ekonomi global.

    Sebagai negara berkembang, Indonesia juga menghadapi dampak dari ketidakpastian tersebut, terutama melalui kanal perdagangan, investasi, dan nilai tukar.

    Kinerja ekonomi Indonesia

    Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen (YoY) hingga kuartal III 2024, sejalan dengan target pemerintah. Konsumsi domestik yang kuat, pemulihan sektor pariwisata, dan peningkatan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    Inflasi Indonesia yang terkendali berada pada level 3,4 persen (YoY) per November 2024, berada dalam rentang target Bank Indonesia sebesar 2-4 persen. Kebijakan moneter yang tepat serta subsidi energi dari pemerintah membantu menjaga stabilitas harga.

    Terkait ekspor-impor, meskipun harga komoditas global cenderung menurun, ekspor Indonesia tetap tumbuh sebesar 4,2 persen, didukung oleh diversifikasi produk ekspor seperti manufaktur dan produk teknologi informasi. Sementara itu, impor tumbuh 3,9 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas produksi domestik.

    Sementara itu, nilai tukar rupiah relatif stabil di tengah volatilitas global. Hingga Desember 2024, rupiah berada pada kisaran Rp15.200 per dolar AS, didukung oleh cadangan devisa sebesar 137 miliar dolar AS, cukup untuk membiayai enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.

    Capaian Pemerintah dalam perekonomian

    Di bidang investasi infrastruktur, pada tahun 2024 pemerintah telah menyelesaikan beberapa proyek strategis nasional, misalnya tol Trans-Sumatra dan pelabuhan di Kalimantan Timur. Investasi infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan konektivitas tetapi juga menarik investasi asing langsung (FDI) yang meningkat 11 persen dibandingkan tahun lalu.

    Dalam rangka menghadapi tantangan perubahan iklim, pemerintah meluncurkan insentif untuk pengembangan energi terbarukan. Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya meningkat 25 persen pada 2024, sementara Indonesia berhasil menarik komitmen investasi hijau sebesar 2,5 miliar dolar AS dari berbagai negara.

    Terkait digitalisasi dan UMKM, Pemerintah mempercepat transformasi digital melalui program literasi digital untuk UMKM. Hingga akhir tahun, 21 juta UMKM telah terhubung dengan platform digital, meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB hingga 62 persen.

    Meski menunjukkan kinerja yang kuat, Indonesia tetap menghadapi beberapa tantangan diantaranya adalah kesenjangan pembangunan regional.

    Pertumbuhan ekonomi yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa memerlukan perhatian lebih agar daerah lain dapat mengejar ketertinggalan. Ini sejalan juga dengan pandangan teori Keynesian mengenai pentingnya peran pemerintah dalam menjaga permintaan agregat melalui pengeluaran publik, terutama dalam situasi ketidakpastian global. Investasi infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia menjadi salah satu contoh penerapan teori ini, yang tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi jangka Panjang diseluruh wilayah Republik Indonesia.

    Tantangan lain adalah peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja Indonesia masih rendah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan vokasi harus ditingkatkan, terutama dalam digital talent untuk meningkatkan daya saing global.

    Studi McKinsey (2023) menunjukkan bahwa digitalisasi dapat meningkatkan produktivitas hingga 40 persen dalam sektor ekonomi tertentu. Adopsi digital oleh UMKM di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa teknologi memainkan peran penting dalam menjaga daya saing di tengah tekanan global.

    Hal lain adalah ketahanan energi. Ketergantungan pada energi fosil masih menjadi tantangan. Pemerintah perlu mempercepat transisi energi terbarukan untuk mengurangi risiko terhadap volatilitas harga minyak dunia. Indonesia memiliki potensi besar energi terbarukan, seperti panas bumi (28.5 GW, terbesar di dunia), Hidro (94.5 GW), Energi surya (207.8 GWp), Angin dan bioenergi. Namun, pemanfaatan energi terbarukan baru sekitar 2-3 persen dari total potensi.

    Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia menunjukkan resiliensi yang kuat menjelang akhir tahun 2024. Dukungan konsumsi domestik, kebijakan pemerintah yang proaktif, dan transformasi digital menjadi fondasi utama yang menopang perekonomian.

    Namun, pemerintah harus terus berfokus pada penyelesaian tantangan struktural untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus memperkuat posisinya di kancah ekonomi global.

    *) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

    Copyright © ANTARA 2024