Negara: Ukraina

  • Jenderal Rusia Tewas Dibom Ukraina, Putin Akui Kegagalan Keamanan

    Jenderal Rusia Tewas Dibom Ukraina, Putin Akui Kegagalan Keamanan

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kegagalan badan keamanan negaranya terkait pembunuhan seorang jenderal senior dalam ledakan bom yang mengguncang Moskow pekan ini. Ini menjadi pengakuan langka yang disampaikan Putin menyusul serangan mematikan yang diklaim oleh Ukraina.

    Letnan Jenderal Igor Kirillov, yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi dan Kimia Rusia, dikonfirmasi tewas dalam ledakan bom yang dipasang pada sebuah skuter di luar sebuah gedung apartemen di area Ryazansky Prospekt, Moskow, pada Selasa (17/12) aktu setempat.

    Kirillov tewas bersama asistennya yang bernama Ilya Polikarpov. Kematian dua personel militer Rusia itu menjadi pembunuhan paling berani yang diklaim oleh Kyiv sejak awal konflik.

    Dalam konferensi pers akhir tahun, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024), Putin untuk pertama kalinya memberikan komentarnya atas kematian Kirillov. Dia bahkan mengakui adanya kegagalan dari sektor keamanan Rusia yang memungkinkan terjadinya serangan mematikan tersebut.

    “Dinas khusus kita melewatkan serangan ini. Mereka melewatkan serangan ini. Artinya kita perlu meningkatkan kinerja. Kita tidak boleh membiarkan kesalahan serius seperti ini terjadi,” tegas Putin dalam pernyataannya.

    Putin menyebut serangan yang menewaskan Kirillov dan asistennya itu sebagai serangan “terorisme”.

    Komentar Putin ini disampaikan lebih dari 48 jam setelah ledakan mengguncang area Ryazansky Prospekt di Moskow. Kirillov dan asistennya tewas saat berjalan keluar dari gedung apartemen di area tersebut pada dini hari, setelah bom yang dipasang pada sebuah skuter yang diparkir di lokasi itu tiba-tiba meledak.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Ledakan Bom yang Menewaskan Jenderal Rusia di Moskow’:

  • Siap Bereksperimen, Putin Tantang Barat Uji Sistem Pertahanan, Hadapi Rudal Oreshnik di Kyiv – Halaman all

    Siap Bereksperimen, Putin Tantang Barat Uji Sistem Pertahanan, Hadapi Rudal Oreshnik di Kyiv – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menantang negara-negara Barat untuk membuktikan kapasitas sistem pertahanan mereka.

    Tantangan ini khususnya berkaitan dengan kemampuan menghadapi serangan rudal balistik Rusia, terutama rudal Oreshnik.

    Dalam komentarnya, Putin mengajak negara-negara Barat untuk menguji sistem pertahanan udara mereka dengan cara yang langsung.

    “Biarkan mereka, para pakar Barat yang meragukan kapasitas sistem rudal Oreshnik Rusia, melakukan semacam eksperimen teknologi,” kata Putin, dikutip dari TASS.

    Ia bahkan mengusulkan agar negara-negara Barat memilih target di ibu kota Ukraina, Kyiv, dan mengerahkan sistem pertahanan mereka di sana.

    Putin menginginkan agar Barat melakukan “duel teknologi” yang modern, dengan mengatakan, “Kita lihat apa yang terjadi. Kami siap untuk eksperimen semacam itu.”

    Pernyataan ini menunjukkan bahwa Putin percaya pada efisiensi dan keunggulan teknis dari rudal Oreshnik yang dimiliki Rusia.

    Oreshnik, yang merupakan rudal balistik jarak menengah, dikenal memiliki kemampuan untuk menghindari deteksi dan dapat meluncur dengan kecepatan tinggi, membuatnya sulit untuk dicegat oleh sistem pertahanan udara konvensional.

    Tantangan ini tidak hanya bersifat provokatif tetapi juga bertujuan untuk membuktikan kekuatan militer Rusia di hadapan skeptisisme Barat mengenai sistem senjata Rusia.

    Sebelumnya, Putin mengklaim bahwa rudal Oreshnik yang baru-baru ini digunakan untuk menyerang kota Dnipro di Ukraina tidak dapat dicegat oleh sistem pertahanan udara Barat.

    Ia menegaskan bahwa “teknologi Barat tidak memiliki peluang” untuk menghadapi rudal ini, ABC News melaporkan.

    Putin bahkan mengusulkan pengaturan “eksperimen atau duel” di mana Rusia akan memilih target untuk serangan rudal Oreshnik di Kyiv.

    Sementara itu, Ukraina akan menyiapkan pertahanan udara yang dipasok oleh negara-negara Barat untuk mencegat rudal tersebut.

    “Ini akan menarik bagi kami,” kata Putin.

    Ia menekankan bahwa eksperimen semacam itu akan memberikan kesempatan bagi dunia untuk melihat apakah sistem pertahanan Barat benar-benar mampu menghadapi ancaman dari Rusia.

    Target Prioritas Moskow 

    Selain tantangan terhadap Barat, Putin juga mengulang ancamannya untuk menargetkan “pusat-pusat pengambilan keputusan” di Ukraina.

    “Daftar target prioritas Moskow mencakup fasilitas militer dan fasilitas kompleks industri militer,” kata Putin.

    Ia mengindikasikan bahwa serangan lebih lanjut terhadap infrastruktur Ukraina masih menjadi bagian dari strategi militer Rusia.

    Presiden Rusia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia terus membuat kemajuan di medan perang.

    Ia menyatakan bahwa pasukan Ukraina akan diusir dari posisi di wilayah Kursk barat Rusia, meskipun tidak memberikan perkiraan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya.

    Reaksi Barat

    Tantangan Putin ini kemungkinan besar akan memicu berbagai reaksi dari negara-negara Barat.

    Banyak pihak mungkin menganalisis potensi risiko yang dapat muncul dari eksperimen semacam ini.

    Beberapa negara mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk menguji teknologi pertahanan mereka.

    Sementara itu, yang lain mungkin menganggapnya sebagai provokasi yang dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Daftar 5 Negara Eropa Makin Blak-blakan Dukung Palestina Kecam Israel

    Daftar 5 Negara Eropa Makin Blak-blakan Dukung Palestina Kecam Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sejumlah negara Eropa semakin menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini masih digempur habis-habisan oleh agresi brutal Israel.

    Dukungan ini terus meluas terutama setelah Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina, pada 7 Oktober 2023 lalu dengan dalih memerangi milisi Hamas.

    Alih-alih memberangus milisi, pasukan Israel menggempur Jalur Gaza, dan tak jarang Tepi Barat Palestina, secara membabi-buta. Rumah sakit, sekolah, hingga kamp pengungsi warga Palestina tak luput dari bombardir Israel selama kurang lebih satu tahun terakhir.

    Hingga kini tercatat lebih dari 45.000 warga Palestina meninggal imbas agresi Israel yang dianggap banyak pihak di dunia, termasuk mahkamah internasional menjurus kepada kejahatan perang hingga genosida.

    Semula, negara Barat terutama Amerika Serikat dan sekutu lantang mendukung agresi Israel ke Gaza. Negara-negara itu beralasan Israel memiliki hak untuk membela diri imbas serangan milisi Hamas ke wilayahnya.

    Namun, belakangan sejumlah negara Barat mulai menjaga jarak dengan Israel bahkan mendesak menghentikan agresi karena korban sipil yang terus berjatuhan. Beberapa negara Eropa bahkan mulai mengaku kedaulatan negara Palestina tahun ini, sebuah langkah yang membuat Israel geram.

    Berikut daftar negara-negara Eropa yang semakin menunjukkan dukungan terhadap Palestina:

    1. Spanyol

    Spanyol baru-baru ini kian menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina yang saat ini masih diserang Israel.

    Sejumlah partai politik di Spanyol mendesak pemerintahan Perdana Menteri Pedro Sanchez mendesak agar menjatuhkan sanksi dan tindak tegas ke Israel.

    Partai tersebut terdiri dari mitra koalisi Sumar dan empat partai lain mencakup Podemos, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC), EH Bildu dari Basque, dan Blok Nasionalis Galicia (BNG).

    Dikutip Al Jazeera, dalam surat yang dikirim ke parlemen pada Kamis (19/12), mereka menuntut “embargo militer penuh serta sanksi ekonomi dan politik ke Israel.”

    Para partai politik juga meminta PM Sanchez untuk meminimalisir hubungan bilateral Spanyol dengan Israel. Selain itu, Spanyol pada Mei lalu juga resmi mengakui kedaulatan negara Palestina.

    2. Norwegia

    Norwegia juga menunjukkan sikap tegas dukungan mereka ke Palestina dengan menolak bertanding dengan Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Mereka berada dalam grup yang sama dengan Israel. Presiden Asosiasi Sepak Bola Norwegia Liz Klaveness menyatakan mereka bakal berusaha keras untuk menekan pihak-pihak berwenang menjatuhkan sanksi ke Negeri Zionis.

    “Asosiasi Sepak Bola mendukung sikap Pemerintah Norwegia dan menuntut penghentian segera serangan Israel terhadap warga sipil yang tak berdosa di Gaza,” kata Klaveness, dikutip Safanews.

    Sama seperti Spanyol, Norwegia juga secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei 2024.

    Menteri Luar Negeri Norwegia Espen Barth Eide mengatakan langkah itu sebagai tonggak sejarah bagi kedua negara.

    “Selama lebih dari 30 tahun, Norwegia telah menjadi pendukung kuat negara Palestina,” kata Eide, dikutip Time.

    Dia lalu berujar, “Hari ini, saat Norwegia secara resmi mengakui Palestina sebagai negara, ini adalah tonggak sejarah hubungan Norwegia dan Palestina.”

    Eide meyakini pemerintah Palestina akan melanjutkan kerja keras reformasi dan meletakkan dasar bagi pemerintahan Tepi Barat dan Gaza setelah gencatan senjata.

    Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

    3. Irlandia

    Irlandia ikut secara resmi mengakui negara Palestina pada Mei lalu.

    “Pemerintah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan merdeka dan setuju untuk membangun hubungan diplomatik penuh antara Dublin dan Ramallah,” demikian pernyataan Irlandia.

    Sementara itu, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris mengatakan pengakuan tersebut sama dengan menjaga harapan perdamaian tetap hidup.

    “Keputusan Irlandia ini adalah soal menjaga harapan tetap hidup,” kata Harris, dikutip Al Jazeera.

    Dia juga mengatakan satu-satunya cara Israel dan Palestina hidup berdampingan adalah solusi dua negara.

    Solusi dua negara merupakan kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina yang disepakati komunitas internasional. Kerangka ini berisi pendirian dua negara yang saling berdampingan, hidup damai, mengakui kedaulatan, dan saling menghormati.

    Mulanya, Irlandia ingin mengakui Palestina jika solusi dua negara terwujud.

    “Namun kami telah melakukan langkah ini bersama Spanyol dan Norwegia untuk menjaga keajaiban perdamaian tetap hidup,” ungkap Harris.

    Dalam rapat Uni Eropa di Brussels pada Kamis (19/12), PM Harris bahkan menyindir blok tersebut karena bersikap standar ganda dalam menyikapi agresi brutal Israel ke Gaza dengan invasi Rusia ke Ukraina.

    Harris juga menegaskan negaranya sedang menggodok undang-undang yang akan mengembargo seluruh transaksi perdagangan dengan pihak Israel yang berasal dari daerah pendudukan di Tepi Barat Palestina.

    “Apa yang tidak akan terjadi adalah kami terhalang, saya secara pribadi tidak akan terhalang, begitu pula pemerintahan Irlandia saat ini atau berikutnya, untuk terus berbicara dan menyuarakan dukungan terhadap hukum internasional,” kata Harris seperti dikutip The Irish Times seperti dikutip Al Jazeera.

    “Saya sangat peduli dengan Eropa, tetapi kami belum melakukan cukup banyak. Kami jauh dari cukup dalam mengakhiri konflik (Palestina-Israel ini,” tambahnya.

    4. Armenia

    Armenia turut mengakui kemerdekaan Palestina pada Juni lalu.

    Mereka juga menentang kekerasan terhadap warga sipil di Gaza.

    “[Armenia] menegaskan komitmen terhadap hukum internasional, kesetaraan bangsa, kedaulatan dan hidup berdampingan secara damai, Republik Armenia mengakui Negara Palestina,” demikian rilis resmi Kementerian Luar Negeri Armenia, dikutip AFP.

    5. Slovenia

    Slovenia mengakui kemerdekaan Palestina usai debat panas di parlemen selama berjam-jam pada Juni lalu.

    Namun akhirnya 52 dari 92 anggota parlemen mendukung dekrit untuk mengakui negara Palestina.

    Perdana Menteri Robert Golob mengatakan pengakuan Slovenia terhadap kemerdekaan Palestina menjadi harapan bagi warga Gaza.

    “Pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan negara Palestina hari ini mengirim harapan ke warga Palestina di Tepi Barat dan di Gaza,” kata Golob dikutip Al Jazeera.

  • Pakistan Kembangkan Rudal yang Mampu Mencapai AS

    Pakistan Kembangkan Rudal yang Mampu Mencapai AS

    Islamabad

    Pakistan sedang mengembangkan kemampuan rudal balistik jarak jauh yang pada akhirnya akan memungkinkan negara itu menyerang target-target di luar kawasan Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat (AS). Gedung Putih menyebut program rudal Islamabad sebagai ancaman terbaru bagi Washington.

    Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jon Finer, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), mengungkapkan informasi mengejutkan soal negara bekas mitra dekat AS itu saat berbicara dalam forum Carnegie Endowment for International Peace pada Kamis (19/12) waktu setempat.

    Hubungan Washington dan Islamabad yang sebelumnya erat, telah memburuk sejak penarikan pasukan AS dari Afghanistan tahun 2021 lalu.

    Dalam pernyataannya, Finer menyebut langkah Pakistan itu menimbulkan “pertanyaan nyata” soal tujuan program rudal balistik negara tersebut.

    “Pakistan telah mengembangkan teknologi rudal yang semakin canggih, mulai dari sistem rudal balistik jarak jauh hingga peralatan yang memungkinkan pengujian motor roket yang berukuran jauh lebih besar,” sebutnya.

    Jika tren tersebut terus berlanjut, Finer menyatakan bahwa: “Pakistan akan memiliki kemampuan untuk menyerang target-target di luar kawasan Asia Selatan, termasuk Amerika Serikat.”

    Finer menyebut bahwa jumlah negara bersenjata nuklir yang memiliki rudal yang mampu menjangkau wilayah AS “sangatlah sedikit dan cenderung bermusuhan”. Dia menyebut Rusia, Korea Utara dan China di antara negara-negara yang dimaksudnya tersebut.

    Lihat juga Video Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS, Warga: Sudah Telat

  • Putin Siap Dialog dengan Trump Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Putin Siap Dialog dengan Trump Bahas Upaya Akhiri Perang Ukraina

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap berkompromi dalam kemungkinan pembicaraan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump membahas upaya mengakhiri perang Ukraina. Putin menyebut pasukan Moskow terus bergerak maju untuk mencapai tujuan utama di medan perang.

    Trump yang mengklaim dirinya pakar dalam mediasi perjanjian dan pernah menulis buku berjudul “Trump: the Art of the Deal” tahun 1987 silam, telah berjanji untuk segera mengakhiri konflik antara Rusia dan Ukraina. Namun dia belum memberikan rincian apa pun tentang bagaimana dia akan mewujudkan hal tersebut.

    Putin dalam sesi tanya-jawab akhir tahun dengan media di Rusia, seperti dilansir Reuters, Jumat (20/12/2024), menuturkan kepada reporter saluran berita AS bahwa dirinya siap bertemu dengan Trump, yang menurutnya sudah bertahun-tahun tidak pernah berbicara dengannya.

    Saat ditanya soal apa yang bisa ditawarkan dirinya kepada Trump, Putin menepis asumsi bahwa Rusia berada dalam posisi yang lemah dan menegaskan bahwa Moskow menjadi lebih kuat sejak dia memerintahkan pasukan militer untuk menginvasi Ukraina tahun 2022 lalu.

    “Kami selalu mengatakan bahwa kami siap untuk melakukan negosiasi dan kompromi,” tegas Putin dalam jawabannya.

    “Sebentar lagi, orang-orang Ukraina yang ingin berperang akan semakin berkurang, menurut saya, sebentar lagi tidak akan ada lagi yang mau berperang. Kami siap, namun pihak lainnya harus siap untuk negosiasi dan kompromi,” cetusnya.

    Putin menambahkan bahwa pasukan Rusia kini terus bergerak maju di seluruh lini dan berupaya mencapai tujuan utama mereka di Ukraina.

    Lihat Video: Putin Sebut Trump Saat Ini dalam Keadaan Tidak Aman

  • FPV Rusia Beterbangan, Desa Terakhir Pokrovsk Segera Diambil Alih – Halaman all

    FPV Rusia Beterbangan, Desa Terakhir Pokrovsk Segera Diambil Alih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM — Pertempuran di kota Pokrovsk dan Kurakhovo di wilayah Donetsk, Ukraina timur menjadi pertempuran paling sengit seantero Ukraina, pada 24 jam belakangan.

    Sayangnya pasukan Ukraina terus terdesak dan mengalami kemunduran. Di Pokrovsk, prajurit Vladimir Putin terus mendesak hingga serdadu Ukraina mengalami kemunduran.

    Peta dari publik militer Deep State ada Kamis (19/12/2024) mengungkapkan, pasukan Kiev mundur ke arah utara kota.

    Pokrovsk saat ini menjadi salah satu kota yang belum dikendalikan oleh Rusia. Akan tetapi di perkirakan kota itu bakal jatuh.

    Peperangan tak seimbang menyebabkan kota pusat logistik militer untuk oblast Donetsk itu dierkirakan bakal jatuh ke tangan Rusia.

    Rusia yang selama empat bulan ini bernafsu menguasai Pokrovsk agar bisa mengendalikan Donetsk, mengerahkan pasukan berkali lipat dari Ukraina. Demikian pula dengan jumlah persenjataannya yang cukup lengkap.

    Sementara pasukan Kremlin bergerak mendesak dari arah barat dan selatan kota.

    Seorang pejuang Ukraina dengan tanda panggilan “Muchnoy” menulis bahwa Rusia mencoba melewati Peschanoye dari barat, maju ke Volkovo.

    Usai memasuki Novovasilyevka, kata Muchnoy, pasukan Moskow dengan cepat mengerahkan pasukan mereka ke utara, melewati benteng pertahanan Ukraina di sebelah barat Sungai Solenaya, dan datang ke sisi dan belakang. 

    Menurutnya, mereka mendekati pinggiran pemukiman Volkovo. Sekarang situasinya memburuk, pasukan Cossack (pejuang sukarelawan) tidak dapat mengatur posisi untuk diri mereka sendiri.

    Ia mengungkapkan bahwa banyak sekali pesawat nirawak atau FPV beterbangan terbang dan mambawa mortir untuk mencegah pasukan Ukraina mengambil posisi bertahan. 

    “Pertempuran untuk Peschanoye dan Novy Trud juga terus berlanjut. Desa yang terakhir akan segera berada di bawah kendali musuh. Musuh juga melewati pemukiman Zelenoye dari timur dan situasi di Dachenskoye memburuk,” katanya.

    Sementara Ukrinform menyebutkan bahwa aktivitas musuh yang tinggi masih berlangsung di sektor Pokrovsk. Bentrokan dengan intensitas yang bervariasi telah dilancarkan 10 kali hari ini. 

    Unit Ukraina menangkis sembilan serangan di dekat pemukiman Sukha Balka, Myroliubivka, Promin, Lysivka, Dachenske, Solone, dan Novovasylivka, sementara satu pertempuran masih berlangsung. Musuh melancarkan serangan udara menggunakan bom berpemandu di Vodiane.

    Ilustrasi: Pasukan Ukraina di benteng pertahanan di Donetsk (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Situasi Kurakhovo

    Di sebelah selatan Kurakhovo, Rusia merebut Uspenovka, yang dilaporkan kemarin di halaman publik Rusia.

    Pejabat militer Ukraina melaporkan bahwa di kota itu sendiri, garis depan secara bertahap bergeser ke barat menuju zona industri, tempat penerbangan Rusia beroperasi secara massal.

    Rusia juga melakukan pengendalian tembakan di jalan raya menuju Zaporozhye, mendekatinya dalam jarak satu kilometer di wilayah desa Ulakli, “Muchnoy” melaporkan. Ini adalah arah dari Zelenovka.

    “Situasi di kantong Kurakhovsky di wilayah Zelenovka telah memburuk,” karena Rusia telah maju hingga satu kilometer di beberapa wilayah selama 24 jam terakhir. “Sisi ini sangat penting bagi kami sekarang,” lapor seorang perwira Ukraina dengan tanda panggilan “Alex.”

    Kemarin, di sektor Kurakhove, tiga serangan berhasil ditangkis di dekat Sontsivka, Stari Terny, Andriivka, Kurakhove, dan Dachne, sementara lima pertempuran langka masih berlangsung.

     

     

  • ‘Hadiah Perang’ Untuk Putin Hanya Sebuah Peta Rusia Terbaru, Tapi Bikin Barat Merasa Sangat Terancam – Halaman all

    ‘Hadiah Perang’ Untuk Putin Hanya Sebuah Peta Rusia Terbaru, Tapi Bikin Barat Merasa Sangat Terancam – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM — Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar konferensi pers akhir tahunnya belu lama ini.

    Ia membahas berbagai topik, terkait ekonomi, Ukraina, perangan dingin dengan AS dan sejumlah masalah lainnya.

    Semua topik tersebut sangatlah penting mengingat Rusia masih dalam sorotan dunia dalam peperangannya dengan Ukraina serta melibatkan negara-negara NATO dan Uni Eropa.

    Meski demikian ada hal yang menarik di luar dari penjelasannya tersebut. Sebuah layar yang membentang di belakang Putin muncul video sebuah peta baru Rusia.

    Selain itu, Putin menerima hadiah khusus dari unit Brigade Marinir Rusia selama acara tersebut. 

    Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini mengungkapkan peta “Rusia Baru”. Peta ini menunjukkan perubahan teritorial di tengah konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. 

    Video tersebut memperlihatkan Putin sedang memperlihatkan peta tersebut, yang menyoroti klaim keuntungan strategis Rusia. 

    Peta baru tersebut menyebutkan bahwa wilayah Donbass yaitu oblast Luhansk dan Donetsk, serta Zaporozhye dan Kherson menjadi wilayah Rusia.

    Menurutnya peta itu akan terus berubah sesuai dengan hasil peperangan, Rusia terus mencaplok wilayah-wilayah di Ukraina.

    Ia juga memberikan hadiah dari para prajurit, yang melambangkan kepemimpinannya dan upaya militer yang sedang berlangsung. Putin menekankan bahwa situasi berubah dengan cepat. 

    Putin mengklaim bahwa pasukan Rusia merebut kembali wilayah setiap hari, tidak hanya dalam jarak yang dekat tetapi juga dalam kilometer persegi. 

    Hal ini, katanya, mengikuti pola di mana musuh maju, menderita kerugian, dan kemudian Rusia maju terus. Menurut Putin, pasukan Rusia akan terus mendorong musuh keluar. 

    Setelah ini, mereka akan menilai dan memulihkan daerah yang rusak. Ia memastikan bahwa infrastruktur seperti jalan, sekolah, dan perumahan akan dibangun kembali. Sertifikat perumahan akan diberikan kepada mereka yang membutuhkan rumah baru. 

    Putin menyebutkan bahwa 108 miliar rubel telah dialokasikan untuk upaya pemulihan. Pemerintah daerah akan bekerja selama liburan untuk mengatasi masalah perumahan. 

    Ia mengakui penderitaan masyarakat, terutama keluarga dengan anak-anak, akibat konflik. Meskipun mengalami kesulitan ini, Putin berjanji bahwa semuanya akan dipulihkan. 

    Peperangan di Donetsk yang masih berlangsung (Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina)

    Ia menjamin dukungan bagi mereka yang membutuhkan pembangunan kembali rumah mereka. 

    Video tersebut berfungsi sebagai pesan kekuatan dan tekad dari para pemimpin Rusia selama konflik yang sedang berlangsung ini.

    Sementara para pemimpin Eropa semakin membunyikan peringatan tentang kemungkinan agresi Rusia meluas ke luar Ukraina, dengan meningkatnya kekhawatiran bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin akan menargetkan negara-negara NATO berikutnya. 

    Seiring meningkatnya perang Rusia dengan Ukraina, ada peringatan bahwa ambisi Moskow dapat meluas ke bagian lain Eropa. 

    Pejabat penting Eropa, termasuk Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, telah secara terbuka membahas risiko konflik yang menyebar lebih jauh, dengan saran bahwa Rusia dapat menyerang negara-negara anggota NATO.

    “Kita harus siap berperang pada tahun 2029,” kata Pistorius dikutip dari Economist Time. 

    Kekhawatiran yang meningkat tidak terbatas pada Jerman, tetapi bergema di seluruh benua, terutama di Eropa Timur dan Negara-negara Baltik.

    NATO dalam Kewaspadaan Tinggi: Mempersiapkan yang Terburuk

    Prospek serangan Rusia terhadap NATO tetap menjadi ketakutan utama bagi banyak orang di Eropa. Pembingkaian Rusia atas perangnya dengan Ukraina sebagai perang proksi dengan NATO telah menambah kecemasan ini, terutama karena sayap timur NATO menghadapi ancaman langsung. 

    Seperti yang diceritakan kepada Newsweek, Profesor William Muck, pakar ilmu politik di North Central College, mengemukakan, “Tidak diragukan lagi bahwa Putin akan terus mengejar kepentingannya secara agresif di Eropa, dan khususnya Eropa Timur.” 

    Ia menjelaskan bahwa salah satu faktor pendorong utama bagi Putin adalah perluasan NATO selama 25 tahun terakhir, seraya menambahkan, “Ia akan berupaya memanfaatkan celah apa pun untuk memajukan pengaruh Rusia di seluruh wilayah.”

    Kekhawatiran tentang invasi Rusia yang lebih luas diperkuat oleh pernyataan dari Swedia, anggota NATO baru-baru ini, yang telah bergabung dengan sekutu timurnya dalam meningkatkan kewaspadaan tentang potensi konflik. 

    Menteri Pertahanan Sipil Swedia Carl-Oskar Bohlin baru-baru ini menyatakan bahwa “perang dapat terjadi di Swedia,” sementara panglima tertinggi Swedia, Micael Bydén, mendesak rakyat Swedia untuk “mempersiapkan diri secara mental” untuk kemungkinan konflik. (Times of India/Economic Time)

  • Putin Tantang Ukraina Duel Rudal dengan Rusia, Zelensky: Apakah Dia Berakal Sehat? – Halaman all

    Putin Tantang Ukraina Duel Rudal dengan Rusia, Zelensky: Apakah Dia Berakal Sehat? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin menantang Ukraina untuk melakukan duel rudal dengan Rusia untuk menguji sistem pertahanan.

    Putin menegaskan Rusia siap meluncurkan lebih banyak rudal Oreshnik ke berbagai wilayah termasuk pusat pengambilan keputusan di Kyiv jika Ukraina terus menggunakan senjata Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk menyerang wilayahnya.

    Dia menggambarkan rudal baru Rusia sebagai senjata yang tak terkalahkan.

    Presiden Rusia itu juga mengusulkan gagasan duel teknologi tinggi di mana Rusia akan meluncurkan rudal Oreshnik ke Ukraina dan Kyiv akan mencoba menembak jatuh mereka dengan pertahanan anti-rudal yang disediakan oleh Barat.

    Putin menilai Rusia seharusnya melancarkan serangan terhadap Ukraina lebih awal dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.

    “Rusia telah ditipu dan dipaksa untuk mengambil langkah tersebut,” kata Putin dalam konferensi pers, Kamis (19/12/2024), merujuk pada invasinya ke Ukraina.

    “Jika memungkinkan untuk melihat ke belakang dan menyadari apa yang terjadi hari ini, saya akan mempertimbangkan keputusan untuk melancarkan operasi khusus lebih awal,” tambahnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

    Zelensky: Apakah Dia Berakal Sehat?

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengejek tantangan Putin untuk melakukan duel rudal dan menguji sistem pertahanan udara dari negara Barat yang digunakan di Ukraina.

    “Apakah menurut Anda dia adalah orang yang berakal sehat?” kata Zelensky berpidato di hadapan Dewan Eropa di Brussels, Belgia, Kamis.

    Zelensky meluncurkan seruan baru kepada sekutu negaranya di Eropa untuk membantu mencapai perdamaian abadi di negaranya.

    Ia ingin perang berhenti dan tidak hanya menghentikan permusuhan, seperti yang diinginkan Putin untuk mengulur waktu.

    “Kita harus menekan Moskow untuk bergerak menuju pencapaian perdamaian yang nyata, berkelanjutan, dan terjamin,” kata Zelensky.

    “Saya percaya bahwa hanya melalui persatuan ini Amerika Serikat dan Eropa dapat menghentikan (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan menyelamatkan Ukraina,” tambahnya.

    Tuntutan Rusia

    Putin berulang kali mengungkap beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh Ukraina agar Rusia menghentikan agresinya.

    Rusia menuntut agar Ukraina menyerahkan empat wilayah yang sebagian dikuasainya; Donetsk, Kherson, Luhansk dan Zaporizhzhia pada tahun 2022 serta Krimea yang dianeksasi pada tahun 2014.

    Rusia juga menuntut agar Ukraina meninggalkan gagasan untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

    Zelensky selalu menolak keras pemberian konsesi apa pun, namun ia telah melunakkan posisinya dalam beberapa bulan terakhir mengingat kesulitan yang dihadapi tentaranya di garis depan dan kekhawatiran akan berkurangnya bantuan Barat.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

  • Media Rusia Tiba-Tiba Sorot RI soal Pembunuhan Jenderal Nuklir Putin

    Media Rusia Tiba-Tiba Sorot RI soal Pembunuhan Jenderal Nuklir Putin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Media Rusia, RT, tiba-tiba menyoroti Indonesia terkait pembunuhan jenderal nuklir pemerintahan Presiden Vladimir Putin, Igor Kirillov. Letnan Jenderal yang menjabat sebagai Kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi itu sebelumnya tewas terbunuh bersama ajudannya dalam sebuah ledakan di ibu kota Moskow, Selasa lalu.

    Ini terkait tuduhan Kirillov ke Amerika Serikat (AS), di mana Washington diklaim melakukan penelitian biologi rahasia dengan kedok bantuan kemanusiaan dan kerja sama militer ke sejumlah negara. Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dilaporkan telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Kirillov.

    “Pembunuhan Letnan Jenderal Rusia Igor Kirillov, kepala Pasukan Pertahanan Radiologi, Kimia, dan Biologi negara tersebut, telah menarik perhatian baru terhadap penyelidikannya terhadap program penelitian biologi rahasia AS, termasuk dugaan kegiatan di Indonesia,” ujar laman itu mengutip media lokal RI, dikutip Jumat (20/12/2024).

    “Selama masa jabatannya, Kirillov berulang kali menyoroti dugaan laboratorium biologi AS yang beroperasi secara global, dengan fokus pada Ukraina, tetapi juga menunjuk ke fasilitas di Asia Tenggara, termasuk laboratorium NAMRU-2 milik Angkatan Laut AS yang kini telah ditutup di Jakarta,” tambahnya.

    “Dalam laporannya pada tahun 2022, ia mengklaim laboratorium tersebut melakukan penelitian biologi tanpa izin hingga ditutup pada tahun 2010 setelah Kementerian Kesehatan Indonesia menetapkannya sebagai ‘ancaman terhadap kedaulatan nasional’,” muat laman itu lagi.

    Disebut bagaimana pengungkapan Kirillov telah membuat permintaan peninjauan kembali NAMRU-2 muncul. Media itu menyebut “media terkemuka, menerbitkan laporan investigasi yang menunjukkan bahwa personel militer AS terus melakukan penelitian biologi rahasia bahkan setelah laboratorium tersebut ditutup”.

    Dikatakan pula bagaimana laporan 2016 ada aktivitas di atas kapal rumah sakit USNS Mercy di Indonesia, yang melakukan operasi ke 23 pasien tanpa izin. Disebut bahwa personel militer AS juga dituduh mengekspor sampel darah secara ilegal dan mengangkut anjing gila dari Padang, Sumatera Barat, ke wilayah endemis rabies tanpa izin.

    Laman itu pun menyebut bagaimana pejabat kesehatan setempat melaporkan bahwa tim Amerika telah mencari sampel virus demam berdarah dari nyamuk lokal. Ini pun, muatnya, diduga melanggar peraturan Indonesia.

    “Mantan Menteri Kesehatan Indonesia Siti Fadilah Supari, yang memimpin upaya penutupan NAMRU-2, sebelumnya menggambarkan operasi laboratorium selama puluhan tahun itu sebagai “tidak efektif” dan berpotensi berbahaya,” ujar RT lagi.

    “Dalam wawancara tahun 2022 dengan Kepala Biro RT Indonesia Denis Bolotsky, ia mencatat bahwa meskipun dinyatakan fokus pada penelitian malaria dan tuberkulosis, kontribusi NAMRU-2 tidak signifikan,” tulis RT.

    “Perlawanan Supari dilaporkan menyebabkan ketegangan dengan Washington. Kabel diplomatik AS yang bocor yang dipublikasikan oleh WikiLeaks pada tahun 2010 mengungkapkan beberapa pertemuan tingkat tinggi di mana pejabat AS membahas strategi untuk “mengelola” Supari dan menekannya agar mengizinkan laboratorium untuk melanjutkan operasi,” tutup lama itu.

    (sef/sef)

  • Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    Fakta-Fakta Tryzub, Senjata Laser Baru Ukraina, Diyakini Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Di tengah perang melawan Rusia yang kini sudah berlangsung lebih dari 1.000 hari, Ukraina dilaporkan sedang mengembangkan senjata laser terbaru.

    Senjata laser itu diberi nama Tryzub atau Trident (yang berarti trisula dalam Bahasa Indonesia), yang mengacu pada simbol nasional Ukraina yang melambangkan kemerdekaan, kekuatan, dan persatuan, sebagaimana dilaporkan oleh First Post.

    Berbicara di sebuah pertemuan puncak pertahanan di Kyiv awal pekan ini, Vadym Sukharevskyi, Komandan Angkatan Bersenjata Sistem Tak Berawak Ukraina, mengonfirmasi pengembangan senjata laser tersebut.

    “Senjata itu benar-benar berfungsi; ini nyata. Kami bisa menyatakan bahwa saat ini Ukraina, jika saya tidak salah, adalah negara kelima yang memiliki senjata laser,” kata Sukharevskyi, mengutip Kyiv Post.

    Namun, apa saja yang diketahui tentang senjata laser baru ini, dan bagaimana efektivitasnya dalam perang melawan Rusia?

    1. Pakar Menyebut Tryzub Terinspirasi dari DragonFire Milik Inggris

    Belum banyak yang diketahui tentang Tryzub atau Trident.

    Hingga kini, yang diketahui hanyalah kemampuannya untuk menjatuhkan pesawat pada jarak lebih dari dua kilometer.

    Kolonel Vadym Sukharevskyi, tanpa memberikan keterangan lebih rinci, menyebut bahwa Tryzub saat ini sedang beroperasi, meskipun ia tidak mengatakan secara spesifik di mana senjata itu ditempatkan.

    Meskipun tidak diketahui bagaimana Ukraina mengembangkan Tryzub, beberapa pakar pertahanan percaya bahwa senjata ini mungkin terinspirasi dari desain DragonFire milik Inggris.

    Tembakan laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    DragonFire adalah senjata energi terarah laser (LDEW) canggih, yang menggunakan sinar cahaya intens untuk menembus target dan dapat menyerang dengan kecepatan cahaya.

    Senjata ini dirancang untuk menembak jatuh pesawat tanpa awak, rudal, pesawat terbang, dan bahkan satelit.

    Beberapa pihak menyatakan bahwa DragonFire bahkan mampu menghantam target seukuran koin £1 (sekitar Rp19.000).

    Meskipun Inggris belum mengungkapkan jangkauan tepat DragonFire, beberapa sumber menyebutkan bahwa senjata ini dapat mengenai sasaran dan memanaskannya hingga lebih dari 3.000 derajat Celsius.

    Selain itu, selama ada daya listrik, senjata ini memiliki keunggulan amunisi yang tidak terbatas.

    Mantan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyebutkan bahwa DragonFire akan diluncurkan pada tahun 2027, yang berarti saat ini belum beroperasi.

    Pada bulan April, Shapps juga mengatakan bahwa Inggris mungkin akan mempercepat produksi DragonFire untuk mengirimkannya ke Ukraina guna digunakan dalam konflik yang sedang berlangsung.

    2. Keuntungan yang Bisa Diberikan Tryzub untuk Ukraina

    Jika klaim Ukraina dapat dipercaya dan Tryzub benar sedang beroperasi, hal ini akan memberikan keuntungan besar bagi Kyiv dalam perang melawan Rusia.

    Para ahli mencatat bahwa hal ini akan membuka alternatif untuk menghantam target, seperti pesawat tanpa awak, tanpa menggunakan rudal yang lebih mahal.

    Selain itu, jika Tryzub terinspirasi oleh sistem DragonFire, biaya operasionalnya mungkin hanya sekitar £10 per tembakan.

    Tryzub juga bisa digunakan untuk melawan rudal hipersonik Rusia, yang mampu melaju secepat 6.115 km/jam dan sulit dijatuhkan oleh sistem pertahanan konvensional.

    “Keunggulan terbesar senjata laser adalah kemampuannya untuk menghancurkan target murah seperti drone tanpa harus menggunakan sesuatu yang jauh lebih mahal,” kata Martin J. Dougherty, seorang ahli senjata dan penulis Aircraft, Tanks, and Artillery of the Ukraine War, kepada The Telegraph.

    Pakar lain menambahkan bahwa keuntungan lain dari senjata laser adalah “magasin tak terbatas” yang memungkinkan senjata ini terus digunakan selama ada daya listrik.

    Namun, senjata laser juga memiliki keterbatasan. Patrick Senft dari Armament Research Services, sebuah lembaga konsultan intelijen teknis yang mengkhususkan diri pada penelitian senjata dan amunisi, mengatakan kepada CNN bahwa target yang bergerak lebih cepat atau tahan panas, seperti peluru artileri dan rudal balistik, jauh lebih sulit dinetralkan dan membutuhkan sistem yang lebih canggih.

    Senjata laser DragonFire, desain Tryzub diyakini terinspirasi dari jenis senjata ini (UK Ministry of Defence)

    3. Negara-Negara yang Memiliki Senjata Laser

    Dengan Tryzub, Ukraina bergabung dengan “klub elit” negara-negara yang memiliki senjata laser.

    Angkatan Darat AS dilaporkan menggunakan laser berenergi tinggi berbasis truk untuk menembak jatuh berbagai target, termasuk drone, helikopter, mortir, dan roket.

    Negara-negara lain, termasuk Israel, Turki, Jerman, Jepang, dan China, juga telah mengembangkan senjata laser.

    Baru-baru ini, Taiwan dilaporkan memiliki sistem senjata laser.

    Pada bulan Juli, Korea Selatan mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengerahkan sistem senjata laser untuk mencegat drone Korea Utara.

    Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa sistem “Block-I” ini akan dikerahkan pada akhir tahun, dengan lebih banyak lagi sistem yang akan menyusul di masa depan.

    India juga telah menguji senjata laser, termasuk DURGA (Directionally Unrestricted Ray Gun Array) dan KALI (Kilo Ampere Linear Injector) yang telah dikembangkan sejak akhir 1980-an.

    Sementara DURGA diproyeksikan sebagai senjata laser berbasis ruang angkasa yang mampu menghancurkan satelit di orbit, KALI diperkirakan mampu menembakkan pulsa sinar elektron berenergi tinggi yang dikenal sebagai Relativistic Electron Beams (REB).

    Rusia, sebagai musuh utama Ukraina, juga sedang mengembangkan senjata laser berenergi tinggi berbasis darat untuk membutakan satelit musuh.

    Banyak pakar pertahanan memprediksi bahwa pesawat tanpa awak berbiaya rendah akan membuat senjata laser menjadi kebutuhan bagi semua negara dan berbagai negara akan menemukan aplikasi non-militer dari senjata ini, seperti perlindungan dari serangan teroris.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)